Della Penyanyi Cafe Yang Menggoda Terbaru Malam Ini

Della Penyanyi Cafe Yang Menggoda-Della

Aku sedang menunggu clientku dan mencari tempat yang asyik dimana disana ada sajian live music untuk menghibur pengunjung saat itu yang main band beraliran jazz aku lihat dari penyayinya seorang cewek suaranya enak sekali , wajah manisnya ditambah dengan lesung pipinya membuat dia semakin manis , kira kira umurnya 26 tahun. “Para pengunjung sekalian.. Malam ini saya, Della bersama band akan menemani anda semua. Jika ada yang ingin bernyanyi bersama saya, mari.. saya persilakan. Atau jika ingin request lagu.. silakan”.
Penyanyi yang ternyata bernama Della itu mulai menyapa pengunjung Cafe. Aku hanya tertarik mendengar suaranya. Percakapan dengan client menyita perhatianku. Sampai kemudian telingaku menangkap perubahan cara bermain dari sang keyboardist. Aku melihat ke arah band tersebut dan melihat Della ternyata bermain keyboard juga.

Della bermain solo keyboard sambil menyanyikan lagu “All of Me”. Lagu Jazz yang sangat sederhana. Aku menikmati semua jenis musik dan berusaha mengerti semua jenis musik. Termasuk jazz yang memang ‘brain music’. Musik cerdas yang membuat otakku berpikir setiap mendengarnya. Della ternyata bermain sangat aman. Aku terkesima menemukan seorang penyanyi cafe yang mampu bermain keyboard dengan baik. Tiba-tiba aku menjadi sangat tertarik dengan Della. Aku menuliskan request laguku dan memberikannya melalui pelayan cafe tersebut. “The Boy From Ipanema, please.. And your cellular number. 081xx. From Boy.”, tulisku di kertas request sekaligus menuliskan nomor HP-ku. Aku melanjutkan percakapan dengan clientku dan tak lama kemudian aku mendengar suara Della.

“The Boy From Ipanema.. Untuk Mr. Boy..?”
Bahasa tubuh Della menunjukkan bahwa dia ingin tahu dimana aku duduk. Aku melambaikan tanganku dan tersenyum ke arahnya. Posisi dudukku tepat di depan band tersebut. Jadi, dengan jelas Della bisa melihatku. Kulihat Della membalas senyumku. Dia mulai memainkan keyboardnya. Sambil bermain dan bernyanyi, matanya menatapku. Aku pun menatapnya. Untuk menggodanya, aku mengedipkan mataku. Aku kembali berbicara dengan clientku. Tak lama kudengar suara Della menghilang dan berganti dengan suara penyanyi pria. Kulihat sekilas Della tidak nampak. Tit.. Tit.. Tit.. SMS di HP-ku berbunyi.
“Della.” tampak pesan SMS di HP-ku. Wah.. Della meresponsku. Segera kutelepon dia.
“Hai.. Aku Boy. Kau dimana, Della?”
“Hi Boy. Aku di belakang. Ke kamar mandi. Kenapa ingin tahu HP-ku?”
“Aku tertarik denganmu. Suaramu sexy.. Sesexy penampilanmu” kataku terus terang. Kudengar tawa ringan dari Della.
“Rayuan ala Boy, nih?”
“Lho.. Bukan rayuan kok. Tetapi pujian yang pantas buatmu yang memang sexy.. Oh ya, pulang dari cafe jam berapa? Aku antar pulang ya?”
“Jam 24.00. Boleh. Tapi kulihat kau dengan temanmu?”
“Oh.. dia clientku. Sebentar lagi dia pulang kok. Aku hanya mengantarnya sampai parkir mobil. Bagaimana?”
“Okay.. Aku tunggu ya.”
“Okay.. See you soon, sexy..”
Aku melanjutkan sebentar percakapan dengan client dan kemudian mengantarkannya ke tempat parkir mobil. Setelah clientku pulang aku kembali ke cafe. Waktu masih menunjukkan pukul 23.30. Masih 30 menit lagi. Aku kembali duduk dan memesan hot tea. 30 menit aku habiskan dengan memandang Della yang menyanyi. Mataku terus menatap matanya sambil sesekali aku tersenyum. Kulihat Della dengan percaya diri membalas tatapanku. Gadis ini menarik hingga membuatku ingin mencumbunya. Dalam perjalanan mengantarkan Della pulang, aku sengaja menyalakan AC mobil cukup besar sehingga suhu dalam mobil dingin sekali. Della tampak menggigil.
“Boy, AC-nya dikecilin yah?” tangan Della sambil meraih tombol AC untuk menaikkan suhu. Tanganku segera menahan tangannya. Kesempatan untuk memegang tangannya.
“Jangan.. Udah dekat rumahmu kan? Aku tidak tahan panas. Suhu segini aku baru bisa. Kalau kamu naikkan, aku tidak tahan..” alasanku.
Aku memang ingin membuat Della kedinginan. Kulihat Della bisa mengerti. Tangan kiriku masih memegang tangannya. Kuusap perlahan. Della diam saja.
“Kugosok ya.. Biar hangat..” kataku datar. Aku memberinya stimulum ringan. Della tersenyum. Dia tidak menolak.
“Ya.. Boleh. Habis dingin banget. Oh ya, kamu suka jazz juga ya?”
“Hampir semua musik aku suka. Oh ya, baru kali ini aku melihat penyanyi jazz wanita yang bisa bermain keyboard. Mainmu asyik lagi.”
“Haha.. Ini malam pertama aku main keyboard sambil menyanyi.”
“Oh ya? Tapi tidak terlihat canggung. Oh ya, kudengar tadi mainmu banyak memakai scale altered dominant ya?” aku kemudian memainkan tangan kiriku di tangannya seolah-olah aku bermain piano.
“What a Boy! Kamu tahu jazz scale juga? Kamu bisa main piano yah?” Della tampak terkejut. Mukanya terlihat penasaran.
“Yah, dulu main klasik. Lalu tertarik jazz. Belum mahir kok.” Aku berhenti di depan rumah Della.
“Tinggal dengan siapa?” tanyaku ketika kami masuk ke rumahnya. Ya, aku menerima ajakannya untuk masuk sebentar walaupun ini sudah hampir jam 1 pagi.“Aku kontrak rumah ini dengan beberapa temanku sesama penyanyi cafe. Lainnya belum pulang semua. Mungkin sekalian kencan dengan pacarnya.”
Della masuk kamarnya untuk mengganti baju. Aku tidak mendengar suara pintu kamar dikunci. Wah, kebetulan. Atau Della memang memancingku? Aku segera berdiri dan nekat membuka pintu kamarnya. Benar! Della berdiri hanya dengan bra dan celana dalam. Di tangannya ada sebuah kaos. Kukira Della akan berteriak terkejut atau marah. Ternyata tidak. Dengan santai dia tersenyum.
“Maaf.. Aku mau tanya kamar mandi dimana?” tanyaku mencari alasan. Justru aku yang gugup melihat pemandangan indah di depanku.
“Di kamarku ada kamar mandinya kok. Masuk aja.”
Wah.. Lampu hijau nih. Di kamarnya aku melihat ada sebuah keyboard. Aku tidak jadi ke kamar mandi malah memainkan keyboardnya. Aku memainkan lagu “Body and Soul” sambil menyanyi lembut. Suaraku biasa saja juga permainanku. Tapi aku yakin Della akan tertarik. Beberapa kali aku membuat kesalahan yang kusengaja. Aku ingin melihat reaksi Della.
“Salah tuh mainnya.” komentar Della. Dia ikut bernyanyi.
“Ajarin dong..” kataku.

Della Penyanyi Cafe Yang Menggoda - Della Topless

Dengan segera Della mengajariku memainkan keyboardnya. Aku duduk sedangkan Della berdiri membelakangiku. Dengan posisi seperti memelukku dari belakang, dia menunjukkan sekilas notasi yang benar. Aku bisa merasakan nafasnya di leherku.
Wah.. Sudah jam 1 pagi. Aku menimbang-nimbang apa yang harus aku lakukan. Aku memalingkan mukaku. Kini mukaku dan Della saling bertatapan. Dekat sekali. Tanganku bergerak memeluk pinggangnya. Kalau ditolak, berarti dia tidak bermaksud apa-apa denganku. Jika dia diam saja, aku boleh melanjutkannya. Kemudian tangannya menepis halus tanganku. Kemudian dia berdiri. Aku ditolak.
“Katanya mau ke kamar mandi?” tanyannya sambil tersenyum. Oh ya.. Aku melupakan alasanku membuka pintu kamarnya.
“Oh ya..” aku berdiri.
Ada rasa sesak di dadaku menerima penolakannya. Tapi aku tak menyerah. Segera kuraih tubuhnya dan kupeluk. Kemudian kuangkat ke kamar mandi!
“Eh.. Eh, apa-apaan ini?” Della terkejut. Aku tertawa saja.
Kubawa dia ke kamar mandi dan kusiram dengan air! Biarlah. Kalau mau marah ya aku terima saja. Yang jelas aku terus berusaha mendapatkannya. Ternyata Della malah tertawa. Dia membalas menyiramku dan kami sama-sama basah kuyup. Segera aku menyandarkannya ke dinding kamar mandi dan menciumnya!
Della membalas ciumanku. Bibir kami saling memagut. Sungguh nikmat bercumbu di suhu dingin dan basah kuyup. Bibir kami saling berlomba memberikan kehangatan. Tanganku merain kaosnya dan membukanya.
Kemudian bra dan celana pendeknya. Sementara Della juga membuka kaos dan celanaku. Kami sama-sama tinggal hanya memakai celana dalam. Sambil terus mencumbunya, tangan kananku meraba, meremas lembut dan merangsang payudaranya. Sementara tangan kiriku meremas bongkahan pantatnya dan sesekali menyelinap ke belahan pantatnya. Dari pantatnya aku bisa meraih vaginanya. Menggosok-gosoknya dengan jariku.
“Agh..” kudengar rintihan Della. Nafasnya mulai memburu. Suaranya sexy sekali. Berat dan basah. Perlahan aku merasakan penisku ereksi.
“Egh..” aku menahan nafas ketika kurasakan tangan Della menggenggam batang penisku dan meremasnya.
Tak lama dia mengocok penisku hingga membuatku makin terangsang. Tubuh Della kuangkat dan kududukkan di bak air. Cukup sulit bercinta di kamar mandi. Licin dan tidak bisa berbaring. Sewaktu Della duduk, aku hanya bisa merangsang payudara dan mencumbunya. Sementara pantat dan vaginanya tidak bisa kuraih. Della tidak mau duduk. Dia berdiri lagi dan menciumi puting dadaku!
Ternyata enak juga rasanya. Baru kali ini putingku dicium dan dijilat. Della cukup aktif. Tangannya tak pernah melepas penisku. Terus dikocok dan diremasnya. Sambil melakukannya, badannya bergoyang-goyang seakan-akan dia sedang menari dan menikmati musik.
Merasa terganggu dengan celana dalam, aku melepasnya dan juga melepas celana dalam Della. Kami bercumbu kembali. Lidahku menekan lidahnya. Kami saling menjilat dan menghisap. Rintihan kecil dan desahan nafas kami saling bergantian membuat alunan musik birahi di kamar mandi. Suhu yang dingin membuat kami saling merapat mencari kehangatan. Ada sensasi yang berbeda bercinta ketika dalam keadaan basah. Waktu bercumbu, ada rasa ‘air’ yang membuat ciuman berbeda rasanya dari biasanya.
Aku menyalakan shower dan kemudian di bawah air yang mengucur dari shower, kami semakin hangat merapat dan saling merangsang. Aliran air yang membasahi rambut, wajah dan seluruh tubuh, membuat tubuh kami makin panas.
Makin bergairah. Kedua tanganku meraih pantatnya dan kuremas agak keras, sementara bibirku melumat makin ganas bibir Della. Sesekali Della menggigit bibirku. Perlahan tanganku merayap naik sambil memijat ringan pinggang, punggung dan bahu Della. Dari bahasa tubuhnya, Della sangat menikmati pijatanku.
“Ogh.. Its nice, Boy.. Och..” Della mengerang.
Lidahku mulai menjilati telinganya. Della menggelinjang geli. Tangannya ikut meremas pantatku. Aku merasakan payudara Della makin tegang. Payudara dan putingnya terlihat begitu seksi. Menantang dengan puting yang menonjol coklat kemerahan.
“Payudaramu seksi sekali, Della.. Ingin kumakan rasanya..” candaku sambil tertawa ringan. Della memainkan bola matanya dengan genit.
“Makan aja kalo suka..” bisiknya di telingaku.
“Enak lho..” sambungnya sambil menjilat telingaku. Ugh.. Darahku berdesir. Perlahan ujung lidahku mendekati putingnya. Aku menjilatnya persis di ujung putingnya.
“Ergh..” desah Della. Caraku menjilatnya lah yang membuatnya mengerang.
Mulai dari ujung lidah sampai akhirnya dengan seluruh lidahku, aku menjilatnya. Kemudian aku menghisapnya dengan lembut, agak kuat dan akhirnya kuat. Tak lama kemudian Della kemudian membuka kakinya dan membimbing penisku memasuki vaginanya.
“Ough.. Enak.. Ayo, Boy” Della memintaku mulai beraksi.

Penisku perlahan menembus vaginanya. Aku mulai mengocoknya. Maju-mundur, berputar, Sambil bibir kami saling melumat. Aku berusaha keras membuatnya merasakan kenikmatan. Della dengan terampil mengikuti tempo kocokanku.
Kami bekerja sama dengan harmonis saling memberi dan mendapatkan kenikmatan. Vaginanya masih rapat sekali. Mirip dengan Reni. Apakah begini rasanya perawan? Entahlah. Aku belum pernah bercinta dengan perawan, kecuali dengan Reni yang selaput daranya tembus oleh jari pacarnya.
“Agh.. Agh..” Della mengerang keras. Lama kelamaan suaranya makin keras.
“Come on, Boy.. Fuck me..” ceracaunya.
Rupanya Della adalah tipe wanita yang bersuara keras ketika bercinta. Bagiku menyenangkan juga mendengar suaranya. Membuatku terpacu lebih hebat menghunjamkan penisku. Lama-lama tempoku makin cepat.
Beberapa saat kemudian aku berhenti. Mengatur nafas dan mengubah posisi kami. Della menungging dan aku ‘menyerangnya’ dari belakang. Doggy style. Kulihat payudara Della sedikit terayun-ayun. Seksi sekali. Dengan usil jariku meraba anusnya, kemudian memasukkan jariku.
“Hey.. Perih tau!” teriak Della. Aku tertawa.
“Sorry.. Kupikir enak rasanya..” Aku menghentikan memasukkan jari ke anusnya tetapi tetap bermain-main di sekitar anusnya hingga membuatnya geli.
Cukup lama kami berpacu dalam birahi. Aku merasakan saat-saat orgasmeku hampir tiba. Aku berusaha keras mengatur ritme dan nafasku.
“Aku mau nyampe, Della..”
“crot di dalam aja boy. Udah lama aku tidak merasakan semburan kenikmatan pria” Aku agak terhenti. Gila, keluarin di dalam. Kalau hamil gimana, pikirku.
“Aman, Boy. Aku ada obat anti hamil kok..” Della meyakinkanku. Aku yang tidak yakin. Tapi masa bodoh ah. Dia yang menjamin, kan? Kukocok lagi dengan gencar. Della berteriak makin keras.
“Yes.. Aku juga hampir sampe, Boy…come on.. come on.. lebih dalam boy.. oh yeah..”
Saat-saat itu makin dekat.. Aku mengejarnya. Kenikmatan tiada tara. Membuat saraf-saraf penisku kegirangan. Srr.. Srr..
“Aku orgasme. Sesaat kemudian kurasakan tubuh Della makin bergetar hebat. Aku berusaha keras menahan ereksiku. Tubuhku terkejang-kejang mengalami puncak kenikmatan.
“Aarrgghh.. Yeeaahh..” Della menyusulku orgasme.
Dia menjerit kuat sekali kemudian membalikkan badannya dan memelukku. Kami kemudian bercumbu lagi. Saatnya after orgasm service. Tanganku memijat tubuhnya, memijat kepalanya dan mencumbu hidung, pipi, leher, payudara dan kemudian perutnya.

Aku membuatnya kegelian ketika hidungku bermain-main di perutnya. Kemudian kuangkat dia. Mengambil handuk dan mengeringkan tubuh kami berdua. Sambil terus mencuri-curi ciuman dan rabaan, kami saling menggosok tubuh kami. Dengan tubuh telanjang aku mengangkatnya ke tempat tidur, membaringkannya dan kembali menciumnya. Della tersenyum puas. Matanya berbinar-binar.
“Thanks Boy.. Sudah lama sekali aku tidak bercinta. Kamu berhasil memuaskanku..”
Pujian yang tulus. Aku tersenyum. Aku merasa belum hebat bercinta. Aku hanya berusaha melayani setiap wanita yang bercinta denganku. Memperhatikan kebutuhannya.

Aku sangat terkejut ketika tiba-tiba pintu kamar terbuka. Sial, kami tadi lupa mengunci pintu!! Seorang wanita muncul. Aku tidak sempat lagi menutupi tubuh telanjangku.
“Ups.. Gak usah terkejut. Dari tadi aku udah dengar teriakan Della. Tadi malah sudah mengintip kalian di kamar mandi..” kata wanita itu. Aku kecolongan. Tapi apa boleh buat. Biarkan saja. Kulihat Della tertawa.
“Kenalin, dia Meri. Mbak.. Dia Boy.” aku menganggukkan kepalaku padanya.
“Hi Meri..” sapaku.
Kemudian aku berdiri. Dengan penis lemas terayun aku mencari kaos dan celana pendek Della dan memakainya. Meri masuk ke kamar. Busyet, ni anak tenang sekali, Pikirku. Sudah jam 2 pagi. Aku harus pulang

#Della #Penyanyi #Cafe #Yang #Menggoda

Aku Selingkuh Dengan Adik Pacarku Terbaru Malam Ini

Aku Selingkuh Dengan Adik Pacarku

Sampai pada suata saat, tepatnya hari jumat sepulang dari kampus seperti biasa aku berkutat dengan kemacetan Jakarta. Tujuanku pertama mau ke rumah Kelly aku berharap gak kesorean sampai di rumah Kelly, soalnya aku juga harus pulang ke rumahku. Hari itu aku bela-belain naik ojek biar bisa cepat sampai di rumah Kelly. Saat diperjalanan aku sempat melihat jam ternyata baru jam 15.00 wah masih bisa jalan nih sama Kelly pikirku dalam hati. Sesampainya di rumahnya aku mengetok pintu dan yang membukakan pintu ternyata Jeni adiknya Kelly. Jeni ini masih kelas 3 SMP wajahnya kalau dilihat agak cantik dari Kelly tapi urusan body Kelly menang banyak mungkin karena Jeni masih kecil

Aku : “Mbak Kelly ada Jen?”

Jeni: “Mbak Kelly kan ke jogja sama mama, baru aja berangkat ke stasiun diantar sama papa, emangnya mas Edy ga diberitahu sama mbak Kelly ya?”

Aku : “Ga tuh…sia-sia donk aku yang lari-larian kepengin cepet ketemu sama Kelly”

Jeni: “Ya udah mas masuk dulu aja…istirahat dulu”

Aku : Iya makasih sekalian aku mau charge hp mau telpon Kelly aku”

Aku langsung masuk ke rumah mengikuti Jeni awalnya aku gak punya niat sesuatu, niatku cuma istirahat sebentar sama charge hp. Aku langsung duduk di sofa sementara Jeni pergi ke dapur buat ambil air minum buat aku. Saat itu Jeni baru ngerjain tugas sekolahannya, kulihat buku-buku berserakan di lantai. Setelah charge hp aku langsung mencoba untuk telpon Kelly, dan Jeni kembali mengerjakan tugas sekolahannya. Pas sedang asyik telpon Kelly aku tak sengaja melihat gundukan gunung kembar Jeni dari dalam tank topnya. Saat itu Jeni mengerjakan tugasnya sambil tiduran aku yang duduk ga begitu jauh dari Jeni bisa melihat dengan jelas gundukan gunung kembar itu. Emang hari itu cuaca agak panas jadi aku juga ga mikir aneh-aneh pas lihat Jeni cuma pake tank top berwarna tosca di padu celana pendek Abu-abu.

Selesai telpon, Aku iseng-iseng bertanya pada Jeni apa yang sedang dia kerjakan. Rupanya dia lagi ngerjain tugas IPS dan Bahasa Inggris. Aku lalu menawarkan diri untuk membantu ngerjain tugasnya, Jeni pun mengiyakan. Pas aku lagi asik bantu dia, aku juga lihat sepintas kalau Jeni perhatiannya ke aku agak lain. Perasaanku udah ga enak sebenernya, tapi karena kuanggap dia anak kecil aku masih santai. Kelar ngerjain tugas IPS-nya, tiba-tiba mamaku telpon menanyakan aku sedang dimana. Aku jawab lagi dijalan, terpaksa aku jawab bohong, soalnya mamaku ga setuju hubunganku sama Kelly karena kita beda agama.

Selesai telpon aku membereskan telpon dan charge hpku terus aku pamit ke Jeni. Tapi Jeni menahanku buat pulang, dia memintaku lagi untuk membantunya mengerjakan tugas bahasa inggrisnya, dia juga minta agar aku menemaninya sampai papanya sampai ke rumah. Aduh nih anak ngrepotin banget kataku dalam hati. Dia juga sempat merayuku, dia bilang kalau aku jago bahasa inggris mendengar kalimat itu keluar dari mulutnya secara manja aku jadi deg-degan apalagi ditambah dengan Jeni memelukku.

Jeni : “Pliis mas…bantuin Jeni ya, mana guru bahasa inggrisnya galak banget”

Aku : “Maaf Jeni ini sudah sore nanti aku kemaleman sampai rumah”

Masih sambil memelukku Jeni terus merayu. Dia juga bilang kalau mau ngasih aku hadiah kalau aku mau membantu dia mengerjakan tugasnya. Dengan berat hati akhirnya aku putusin buat bantu dia, dan tanpa sadar yang sedari tadi dia memelukku bikin batang kejantananku berdiri tegak. Pas aku bantu dia, berasa suhu panas banget dan ketika aku tanya kok AC-nya ga hidup, Jeni cuma bilang kalau remote-nya ga ketemu daritadi. Karena kulihat PR nya masih banyak, aku izin buka kemejaku supaya ga terlalu gerah dan aku buka pintu depan rumahnya. Sesekali kulihat Jeni yang terus memperhatikanku, aku juga lihat dia mulai basah keringetan, pas aku lihat ke arah tanktopnya yang mulai basah ga sengaja aku lihat pentilnya yang mulai nyeplak, dan membuat batang kejantananku kembali berontak. Aku sudah berpikiran dari awal ga boleh macem-macem, apalagi sama anak SMP gini.

Setengah jam kemudian aku dan Jeni selesai ngerjain tugasnya tapi batang kontolku masih saja tegang karena banyak pemandangan yang seharusnya ga kulihat. Saat itu posisi dudukku bersila dengan kedua tangan di belakang buat menahan badan, tiba-tiba Jeni loncat dan duduk dipangkuanku. Karena kaget dan panik secara refleks aku langsung mundur mepetin badan ke tembok dan langsung berdiri sehingga membuat Jeni hampir terjatuh.

Jeni : “Kog berdiri mas, Jeni kan cuma mau ngucapin terima kasih”

Aku : “Habisnya mas kaget kamu loncat tiba-tiba”

Jeni : “Mas ga suka ya?”

Aku : “Kamu jangan aneh-aneh ya, ntar aku bilangin ke mama sama mbak Kelly kalau kamu cerewet dan genit sama aku”

Jeni : “Ngambek ya mas…tapi kalau mas ga suka kok itu burung bisa berdiri yak?hahahah…”

Aku jadi gugup dibuatnya, aku segera membenarkan posisi kolorku. Kebetulan saat itu aku berdiri tepat di depan muka Jeni. Saat aku sedang sibuk membenarkan posisi kolorku tiba-tiba Jeni memegang batang kontolku dari luar. Aku semakin kaget dibuatnya. Kupegang tangannya kemudian dia berkata,

Jeni : “Mbak Kelly udah pernah pegang senjata kamu belum mas?”

Anak ini benar-benar parah kataku dalam hati. Aku mencoba menenangkan diri dan mencoba bertanya pada Jeni maunya apa. Dia cuma menjawab mau ngasih aku hadiah karena telah membantu dia mengerjakan tugas bahasa inggrisnya. Setelah merasa agak tenang aku kembali duduk di sofa sambil membereskan tasku tapi kembali Jeni mengagetkanku dia duduk persis disebelahku dan wajahnya sangat dekat dengan wajahku.

Jeni : “Mas ajarin Jeni ciuman dong, Jeni pengen tau rasanya ciuman. Kan belum punya pacar jadi belum pernah ciuman”

Aku : “(sambil megang tangan Jeni, aku tanya dia dengan tenang), kamu siapa yang ngajarin begini?”

Jeni: “(mukanya mulai bete) Temen-temanku di sekolah udah pada punya pacar mas, kalau lihat mereka ciuman sampai pegang-pegangan Jeni Cuma Mupeng aja. Kalau temen-temen pada cerita juga Jeni cuma bengong aja”

Aku : “terus maunya Jeni sekarang ngapain kita?”

Jeni ga jawab apa-apa, dia cuma deketin mukanya ke mukaku dan langsung cium bibirku…… ahhhhh DAMN!!!!!! kali ini aku ga bisa apa-apa, cuma bisa nurutin maunya setan yang dari tadi udah gelayutan di batang kontolku. Aku mulai menikmati ciuman sama anak SMP yang udah duduk dipangkuanku ini, aku mulai mengajarinya French kiss Jeni terlihat menikmatinya sambil nenutup matanya. Ga lama dia memegang batang kontolku karena kaget aku langsung melepaskan ciumannya.

Aku kembali bertanya padanya, dia belajar darimana, dia bilang lihat temena sekolahnya pas ML di depan dia pas belajar kelompok atau di belakang sekolah. Terus aku tanya ke dia apakah dia mau gitu juga, dan dengan memelas Jeni mintaku agar aku mengajarinya ngentot.

Jeni : “Mas Jeni pengen banget ngentot nih…Selama ini cuma bisa nonton temen pada ML sama pacarnya, kayaknya enak banget. Lihat cuma gemeteran sambil pegang memekku sendiri, Pliisss mas kasih tau Jeni gimana rasanya ML”

Aku : “Ga ya de…kamu itu adik pacarku, aku ga mau ngerusak kamu…”

Tanpa kusadari resleting celanaku sudah terbuka, dengan paksa Jeni melepaskan celana dan juga celana kolorku. Dia pura-pura ga denger omonganku barusan dan langsung masukin batang kontolku ke mulut mungilnya dan sialnya kali ini aku ga bisa nahan sama sekali, pengalaman sex pertamaku harus kulalui sama anak SMP!!!!!! Aku udah ga tahu nih anak belajar darimana, aku cuma bisa menikmatinya dan sekali-sekali kudorong kepala Jeni supaya batang kontolku bisa maksimal masuk ke mulutnya. Kali ini setan udah 100% nguasain, kucoba turunin tank topnya dan mulai memilin pentilnya yang masih kecil tapi udah tegang ga terkendali.

 

Aku Selingkuh Dengan Adik Pacarku-Jeni

Tak lama kemudia Jeni melepaskan kulumanya, dia kembali naik ke pangkuanku dan menciumiku kembali. Sambil ciuman tanganku sibuk raba sana sini sampe akhirnya tangan ku masuk ke celana dalem Jeni. Pas kuraba bagian memeknya, Jeni melenguh sambil nyiumin leherku…… Ahhhhh, shiiitttttt…… aku benar-benar udah ga tahan dibuatnya…. akhirnya kubuka semua bajuku dan baju Jeni, karena kulihat pintu depan masih terbuka, sambil tetap ciuman kugendong Jeni buat nutup pintu depan.

Kemudian Jeni berbisik padaku dan menyuruhku agar membawa dia ke kamar mamanya saja soalnya lebih dingin ada Ac-nya.

Sesampainya di kamar kurebahin dia di kasur, lalu kubuka selangkangannya yang masih berbulu jagung. Mulai kujilatin memeknya sampe bener-nener basah, ini anak malah teriak-teriak ga karuan. Takut ketahuan tetangga, reflek kuambil remote TV nyalain TV supaya suara Jeni ga menggelegar. Akal sehatku udah pergi entah kemana, yang ada di depan ku cuma seorang anak SMP yang udah sange dari tadi. kulihat mukanya udah merah dengan rambutnya ga karuan lagi. Jeni tiba-tiba menarik tubuhku di kasur, Jeni menciumiku membabi buta kayak orang kehausan. Sedangkan aku masih sibuk ngisep pentilnya dan jari tanganku mengobok-obok memeknya. Jujur aku belum pernah kayak gini sama sekali, cuma lihat Film bokep yang pernah kutonton. Jeni tambah ga karuan, selangkangannya juga udah mulai merah dan basah luar biasa. Jeni pun mintalu untuk segera memasukan kontolku ke dalam memeknya. Sambil terus menciumi bibirnya aku mulai mengarahkan btang kontolku ke lubang memeknya. Baru masuk sedikit berasa ada sesuatu yang ga bisa di tembus, aku baru sadar kalau Jeni masih perawan.

Buru-buru kucabut kontolu, dan seketika hilang feel ku, sementara Jeni masih berusa memancing nafsuku tapi aku udah keburu down. Rasanya ga mungkin aku yang ambil perawan nih anak, aku merasa bego banget dalam posisi sekarang. Aku lalu duduk di sebelahnya dalam keadaan masih bugil, aku mencoba menasehatinya tapi dia malah nangis. Bilang kalau aku jahat padahal dia cuma mau ngasih hadiah ke aku, aku juga tau kalau dia sange berat. Batang kontolku udah mulai melemah karena feel ku udah jelek banget, tapi ini anak rupanya udah bener-bener gila. Dia mulai ngisep batang kontolku lagi. Awalnya aku pikir terserah lah ini anak mau ngapain, tapi akhirnya malah aku yang ga kuat. Pas kontolku mulai menegang lagi Jeni kemudian menciumi pipiku sambil merayuku dan mendorongku sampai posisi telentang dan dia ada diatasku. Dia pegang kontolku dan langsung dimasukin ke memeknya, kulihat dia nahan sakit dan tak lama terasa ada rembesan darah di ujung kepala kontolku. Aku langsung ambil kolorku buat ngelap supaya ga kena ke sprai. Sesaat aku dan Jeni sama-sama terdiam, aku juga lihat Jeni masih gigit bibir bawahnya nahan sakit penetrasi pertama ke memeknya.

Dalam posisi kontolku yang ambles di memeknya, aku coba duduk sambil meluk dia. dia pun berkata,

Jeni: Rasanya kok perih ya mas…kata temen-temenku enak kalau memek dimasukin kontol”

Arrrrhhhhhhhhhhh, bener-bener setan ini anak, udah kepalang tanggung, aku cium bibir dia lagi, kubiarkan memeknya menyesuaikan dengan keadaan dulu. kuisep lagi pentilnya yang baru tumbuh dan pelan-pelan mulai kugoyang pantatku, Jeni mulai mendesah lagi. Pas aku tau dia udah mulai lupa sama sakitnya, aku lalu menggoyang habis pantatku sedang Jeni masih diposisi duduk memeluk diriku.

Jeni semakin ga terkontrol, entah berapa kali dia menyakar punggungku dan tiba-tiba dia berkata

Jeni : “Mas Jeni mau pipis”

Mendengar perkataan Jeni aku makin semangat mompa memeknya. Tak lama kemudian dia narik rambutku, sambil tubuhnya gemeteran. Berasa ada yang ngalir deres diselangkanganku. Aku masih menggoyangkan pantatku, cuma dengan lebih pelan, kulihat Jeni lagi terbang entah kemana. Nelihat wajah Jeni yang sedang menikmati enaknya orgasme aku jadi kepingin pipis juga untungnya aku inget ga pake pengaman jadi buru-buru kutarik kontolku dari memeknya dan kukeluarin semua spermaku yang tertahan diatas perutnya Jeni. Aku pun langsung terkapar di samping Jeni.

#Aku #Selingkuh #Dengan #Adik #Pacarku

Aku Disetubuhi Oleh Majikan Dan Anaknya Terbaru Malam Ini

Aku Disetubuhi Oleh Majikan Dan Anaknya

Melisa namaku aku adalah gadis desa yang bekerja di kota sebagai pembantu rumah tangga, Aku masih muda umurku 25 tahun dari lulus sekolah aku sudah bekerja menjadi PRT. Itu sudah pilihanku sejak awal karena pendidikan rendah tidak ada pilihan lain lagi. Hingga aku menjalani pekerjaan ini sudah 7 tahun lamanya.

Aku bisa membantu ibuku di desa dengan kirim uang untuk membantu adik-adikku agar mereka bisa sekolah tinggi. Aku termasuk salah satu pembantu yang banyak disukai majikan. Dalam hal bekerja aku memang banyak disukai karena pekerjaanku selalu beres. Merawat anak juga demikian dengan penuh kasih sayang.

Karena maraknya pembantu yang menyiksa anak asuhnya. Aku tidak seperti itu karena aku bekerja dengan setulus hati. Bekerja selama 7 tahun dengan dua majikan yang berbeda. Dulu aku dengan majikan awal aku bekerja karena dia pindah akhirnya aku berhenti kerja. Sebenarnya dia masih ingin menggunakan jasaku tetapi aku enggan karena harus pindah ke provinsi yang lebih jauh.

Aku pun bekerja dengan majikan baruku bernama bu Mina. Dia juga sangat senang dengan ku, aku bekerja dengan dia sudah 5 tahun. Sejak aku bekerja dengan dia aku berubah penampilan. Aku yang dulu biasa saja kini aku pun berubah penampilan. Sedikit rapi dan berani menggunakan kosmetik pemutih agar terlihat lebih cantik.

Aku masih berstatus lajang namun aku memiliki kekasih hati di desa. Umur 27 tahun aku menikah dengan pacarku rencananya. Aku juga sudah seperti suami istri jika bertemu pacar di desa. Hubungan seks dengan pacar sudah biasa bagiku. Aku melakukan hubungan seks tetapi tidak bergonta ganti pasangan
Aku juga bisa menjaga agar tidak kebobolan , jadi kita sudah berjanji sehidup semati kepadanya. Tetapi aku memiliki cerita yang sangat mengesankan. Aku seks dengan anak majikan dan majikanku dalam satu waktu dan satu ranjang. Majikanku bu Mina memiliki anak bernama Edo , dia berumur 18 tahun. Dulu sebelum dia dewasa masih aja minta dimandiin minta dikelonin kalau tidur.

Dulu penis ciliknya belum sebesar sekarang dan belum ada rambut di kemaluannya. Namun setelah dia dewasa dan memilki rasa malu dia pun tidak memintaku untuk memandikannya. Lagian dia kini sudah kuliah tidak mungkin kan setiap hari aku mandiin dia. Awalnya aku bisa ngeseks dengan bapak dan anak itu karena bu Mina pergi ke luar kota.

Bapak memintaku untuk membuat secangkir kopi. Sore hari bapak suka duduk di teras rumah sedanglan Edo pergi kuliah hingga malam. Bapak tidak biasanya memandangiku seperti ini, dari atas hingga ke bawah. Aku risih melihat pandangan bapak aku pun segera pergi ke dapur. Aku menuju kamar sehabis mandi dan ganti baju.

Kalau sudah menyiapkan makan malam aku biasanya rebahan di tempat tidurku. Dan pastinya aku memakaii baju tidur daster yang sexy. Paling nyaman memang malam hari aku bisa beristirahat sejenak.

Menonton tivi dikamar sambil smsan atau telponan dengan pacarku. Biasanya aku menutup pintu kamar tetapi malam itu aku lupa. Aku tertidur pulas dengan memakai daster yang sexy.

Biasanya kalau tidur aku pun tidak memakai bra karena bra membuat sesak dada dan tidak baik jika dipakai saat tidur. Entah malam itu pukul setengah 9 aku merasa ada seseorang yang sedang membelai paha mulusku. Belaian itu sangat lembut serasa sedang bermimpi. Aku tidak membuka mata tetapi setelah belaian itu sampai ke leher akupun terbangun.

Kamar serasa gelap padahal aku tidak mematikan lampu kamar. Aku meraba sebelehaku dan aku menjerit ternyata ada orang,

“aaaaaaa…..siapa kamu…..!!!!”

“ssstt diam Melisa ini bapak….”

“ada apa pak kok masuk di kamar Melisa dengan tiba-tiba…”

“kamu tenang saja bapak hanya ingin memanjakanmu malam ini…”

Aku pun segera menyalakan lampu namun bapak menarikku di ranjang. Dengan lembutnya bibir bapak mengecup bibirku. Aku tidak membuka mulut namun lama-lama terbuka dengan sendirinya aku pun membalas ciuman bapak. Lidahku terjepit di dalam mulut bapak, nikmat sekali. Bapak meraba-raba rambut leher dan tubuhku.

Dia melepaskan ciuman lalu menuju ke telingaku. Telingaku dijiliti dengan penuh gairah, aku geli sekali. Kakiku bergerak bergesekan dan gairah yang sangat tinggi itu muncul. Dari luar telinga hingga ke leher lidahnya bermain dengan sangat nikmat,

“aaaaahhhh……ooohhh….aaaaahhhhh……..”

Dia lanjut menciumi wajahku hingga ke hidung dan kepipiku. Semua tak luput dari jilatan mautnya, bibir mungilku pun dia jilati. Dan akhirnya dia menciumi bibirku dengan penuh kenafsuan.  Ciuman bapak semakin menggairahkan birahiku hingga aku memejamkan mata. Kita saling berhadapan dan tidur diranjang berdua.

Bibirnya tak henti mengulum bibirku hingga tanggannya meraih payudaraku. Daster tipis itu membuat aku merasakan remasan payudaraku semakin nikmat. Dari luar daster dia mencari  putting susuku dan dia putar-putar, aku merintih dengan pelan,

“aaaaaaaahhhh…pak….aaaaaaahhhhh……”

Daster yang menutupi tubuhku dibuka bapak dan aku menurutinya. Dengan jelas payudaraku yang semok itu terlihat. Bapak langsung berada di atasku dia menciumi leherku hingga ke payudaraku. Lidahnya yang panjang menjilati putting susuku,

“mmmmmmm….aaaaaahhh…..aaaakkkhh……..”

Lidahnya berputar-putar menjilati putting susuku. Dan kemudian dia mengulum dengan memasukkan putingku ke dalam mulutnya. Dia emut dan dia hisap dengan sangat nikmat. Layaknya bayi yang sedang menyusu ibunya dia menghisap dengan penuh gairah. Tangannya terus sambil membelai tubuhku.

Pahaku yang mulus dia belai hingga bulu kudukku berdiri karena horny. Belaian lembut itu membuat aku melayang serasa terbang saat itu. Aku tidak melawan dan hanya menikmati dengan memejamkan mata. Sesekali aku juga membelai bapak agar makin nikmat. Sambil mengemut putingku tangannya tidak diam terus membelai setiap bagian sensitif tubuhku.

Tubuhku mengejang tak karuan aku pasrah karena belaian demi belaian itu ku rasakan.bapak tampaknya lebih mahir dalam bercinta. Kedua payudaraku dimainkan secara bergantian. Kanan kiri oke dia hisap dan dia remas,

“ooohhhh….aaahhhh….ooohhh……”

Bapak menuju ke bawah dipusarku terus dia jilati tubuhku. Aku semakin horny dibuatnya, bapak membuka celana dalamku. Dia membelai memekku dengan kelembutan,

“aaaaaaaahhh…aaaaahhhh….pak…..aaaahhhh…….”

Desahanku sangat keras dan terdengar hingga diluar. Kita pun berhenti sejenak karena suara motor Edo sudah memasuki gerbang. Bapak memainkan memekku dengan pelan agar aku tidak mendesah keras. Namun aku tidak bisa menahan aku pun merintih hingga Edo mendengar rintihanku,

“aaaahh…aaahhhh….aaaaakkhh…..ooohhh……”

Edo tampaknya berjalan mendekati kamarku dan dengan cepatnya dia membuka kamarku sambil menyalakan lampu. Edo melihat aku dan bapaknya sedang bercumbu dan telanjang bulat. Lalu Edo mendekati, bapaknya ketakutan dengan wajah Edo yang sedikit garang. Entah aku pun juga kebingungan malam itu.

Edo tanpa berkata-kata dia juga melepas pakaiannya. Tanpa basa basi Edo mendekatiku yang terbaring lemas. Bapaknya berada di depan memekku sedangkan Edo langsung menciumi bibirku.

Bapaknya juga melanjutkan dengan menjilati selakanganku. Edo menciumi bibirku dengan penuh gairah. Sambil tangannya membelai payudaraku.

Dua orang anak dan bapak menikmati tubuhku yang mulus. Secara bebarengan mereka menikmatiku, Edo menciumi bibirku dan bapaknya menjilati memekku. Aku sangat kuwalahan mengahadapi mereka berdua yang sangat beringas. Edo ternyata diam-diam pandai ngeseks juga,

“aaahhh…..aaaahhhh….ooohhhhh……..”

Edo pun berada diatasku, penis kecilnya yang menegang itu berada diatas mukaku. Aku diminta untuk mengulum penis kecilnya. Penisnya dia arahkan masuk ke dalam mulutku. Dengan perlahan aku mengemut penis Edo. Aku emut keluar masuk sembari aku kocok, dia tampak merintih,

“aaahhhh…mbak Melisa…aahhhh….”

Aku semakin bergairah karena memekku terus dijilati bapak. Bapak juga sangat lihay menjilati memekku hingga membuatku mengulum penisnya dengan cepat. Edo yang tak tahan dengan kuluman dia terus merintih nikmat.  Bapak yang terus menjilati memekku membuat aku orgasme beberapa kali.

Dengan posisi membelakangi Edo bapak mencoba memasukkan penis besarnya ke dalam memekku. Aku masih menikmati penis kecil yang bergelut di dalam mulutku. Aku sedot dan aku kocok penis Edo. Bapak masih berusaha memasukkan penisnya ke dalam memekku. Mulutku sedang mengulum penis Edo sedangkan bapak memberikan pantatnya kearah mukaku.

Perlahan dan akhirnya masuk ke dalam memekku,

“sssssllleeeebbb……aaaahhhh….aaaahhhh…….”

Penis bapak keluar masuk dia tekan ke dalam memekku. Aku sungguh merasakan kenikmatan yang tak terkira malam itu. Gerakan bapak perlahan dan kemudian cepat. Aku membuka kedua kakiku dengan lebar sehingga bapak bisa nyaman dengan gerakannya. Aku pun menggerakan pantatku ke atas, bapak tampak merintih keras,

“oohhhh….aaahhh….ayo Melisa gerakkan tumbuhmu kembali….aaaahhh….ooohhh……”

Penis kecil masih tertancap di dalam mulutku dan penis besar menggoyangkan memekku. Aku menggerakan pantatku keatas dan kebawah. Mereka berdua sangat nyaman kala itu. Keringat bercucuran banyak sekali karena olahraga dengan dua orang sekaligus. Edo melepaskan penisnya dan mengemut putting susuku.

Gairah ini semakin tidak terarah saat mereka terus membuat aku semakin horny. Edo mengemut putting susuku dan meremas payudaraku. Sedangkan bapak masih asyik keluar masuk dengan nikmatnya,

“ooohhh…aaaaahh….sssss….aaaaaaaakkkhh……ooohh…..” rintihanku.

Kedua pria itu tak henti-hentinya menikmati tubuhku. Tubuhku semakin mengejang karena penis bapak terus menggoyangkan memekku. Aku juga membalas dengan goyangan-goyang nikmat yang membuat bapak memuncak. Tangannku memegang penis kecil Edo sambil aku kocok. Biar dia juga merasakan kenikmatan dariku. Edo suka sekali dengan payudaraku, dia terus mengemut putting susuku.

Jelas dia seneng putingku besarr dan menonjol, aku pun nikmat dengan emmutan Edo. Bapak berbalik arah ke wajahku dia melihat Edo yang sedang nenen di payudaraku. Bapak tidak mau kalah dia pun ikutan nenen di payudaraku satunya. Sementara penisnya masih tertancap dengan sangat nikmat,

“aaaakkhhh…kalian memang juara…emut terus…aaahhhh……..”

Kumis bapak bikin makin geli mengenai payudaraku. Edo dengan beringasnya mengecup payudaraku hingga memerah. Penis bapak keluar masuk menusuk-nusuk memekku sampai basah,

“pak aku mau pipis nih….aaaahhhh………..aaaakkkhhh keluar pak …..ooohhhhh…….”

Tak terkira aku orgasme beberapa kali karena mereka. Bapak kembali dengan goyangannya yang asoy, terus dia gerakkan penisnya. Memekku menjepit penisnya, aku jepit lalu aku lepaskan dengan manis. Bapak tampak merasakan kenikmatan,

“mmm…jepit terus … aaakkhhh…….ooohhh….aaaahhh…….”

Aku lepaskan jepitanku seakan bapak beringas menekan keluar masuk penisnya. Penisnya menembus ke dalam mentok aku pun terus menggeliat. Edo masih saja menikmati payudaraku dengan cara diemut, mungkin semasa bayinya dia tidak diberikan putting susu. Beringas sekali padahal hanya menikmati putting susu. Bagaimana jika dia menikmati memekku yang keset ini bisa klepek-klepek tu Edo.

Bapaknya saja keras dalam bercinta, lama sekali belum juga mengeluarkan cairan sperma. Padahal beberapa kali aku orgasme. Edo melihat bapaknya memuncak dia menyodorkan penisnya kembali. Aku emut keluar masuk, pantatku terus aku naikkan dengan perlahan.

Aku Disetubuhi Oleh Majikan Dan Anaknya - Ngentod Dengan Melisa

“ooohhh Melisa kamu memang hebat sayang….aaaaahhh…..”

Dan keluarlah sperma bapak dan Edo secara bersamaan,

“ccccrrrroooottt…cccccrrrrooooottt….cccccrrrrrooootttttt…..”

Sperma bapak disemprotkan di luar memekku yang rimbun akan rambut kemaluan.

“ccccrrrrooootttt….cccccrrroootttt….cccrrrrrroootttttt…..”

“aaaaaaaahhh……aaaahhhhhh……..” rintih Edo dan bapak.

Tampaknya puas sekali mereka menikmatiku pada malam itu.

Sperma Edo yang keluar di dalam mulutku dan aku telan. Aku lemas tak berdaya tertidur sampai tidak tahu mereka meninggalkan aku dalam keadaan telanjang. Aku sangat puas dengan seks malam itu dua pria anak dan bapak menikmati tubuhku secara bersamaan. Itulah kisahku yang tidak akan aku lupakan dan untuk pertama kalinya aku menikmati dua pria sekaligus. Sekian.

Melisa namaku aku adalah gadis desa yang bekerja di kota sebagai pembantu rumah tangga, Aku masih muda umurku 25 tahun dari lulus sekolah aku sudah bekerja menjadi PRT. Itu sudah pilihanku sejak awal karena pendidikan rendah tidak ada pilihan lain lagi. Hingga aku menjalani pekerjaan ini sudah 7 tahun lamanya.

Aku bisa membantu ibuku di desa dengan kirim uang untuk membantu adik-adikku agar mereka bisa sekolah tinggi. Aku termasuk salah satu pembantu yang banyak disukai majikan. Dalam hal bekerja aku memang banyak disukai karena pekerjaanku selalu beres. Merawat anak juga demikian dengan penuh kasih sayang.

Karena maraknya pembantu yang menyiksa anak asuhnya. Aku tidak seperti itu karena aku bekerja dengan setulus hati. Bekerja selama 7 tahun dengan dua majikan yang berbeda. Dulu aku dengan majikan awal aku bekerja karena dia pindah akhirnya aku berhenti kerja. Sebenarnya dia masih ingin menggunakan jasaku tetapi aku enggan karena harus pindah ke provinsi yang lebih jauh.

Aku pun bekerja dengan majikan baruku bernama bu Mina. Dia juga sangat senang dengan ku, aku bekerja dengan dia sudah 5 tahun. Sejak aku bekerja dengan dia aku berubah penampilan. Aku yang dulu biasa saja kini aku pun berubah penampilan. Sedikit rapi dan berani menggunakan kosmetik pemutih agar terlihat lebih cantik.

Aku masih berstatus lajang namun aku memiliki kekasih hati di desa. Umur 27 tahun aku menikah dengan pacarku rencananya. Aku juga sudah seperti suami istri jika bertemu pacar di desa. Hubungan seks dengan pacar sudah biasa bagiku. Aku melakukan hubungan seks tetapi tidak bergonta ganti pasangan
Aku juga bisa menjaga agar tidak kebobolan , jadi kita sudah berjanji sehidup semati kepadanya. Tetapi aku memiliki cerita yang sangat mengesankan. Aku seks dengan anak majikan dan majikanku dalam satu waktu dan satu ranjang. Majikanku bu Mina memiliki anak bernama Edo , dia berumur 18 tahun. Dulu sebelum dia dewasa masih aja minta dimandiin minta dikelonin kalau tidur.

Dulu penis ciliknya belum sebesar sekarang dan belum ada rambut di kemaluannya. Namun setelah dia dewasa dan memilki rasa malu dia pun tidak memintaku untuk memandikannya. Lagian dia kini sudah kuliah tidak mungkin kan setiap hari aku mandiin dia. Awalnya aku bisa ngeseks dengan bapak dan anak itu karena bu Mina pergi ke luar kota.

Bapak memintaku untuk membuat secangkir kopi. Sore hari bapak suka duduk di teras rumah sedanglan Edo pergi kuliah hingga malam. Bapak tidak biasanya memandangiku seperti ini, dari atas hingga ke bawah. Aku risih melihat pandangan bapak aku pun segera pergi ke dapur. Aku menuju kamar sehabis mandi dan ganti baju.

Kalau sudah menyiapkan makan malam aku biasanya rebahan di tempat tidurku. Dan pastinya aku memakaii baju tidur daster yang sexy. Paling nyaman memang malam hari aku bisa beristirahat sejenak.

Menonton tivi dikamar sambil smsan atau telponan dengan pacarku. Biasanya aku menutup pintu kamar tetapi malam itu aku lupa. Aku tertidur pulas dengan memakai daster yang sexy.

Biasanya kalau tidur aku pun tidak memakai bra karena bra membuat sesak dada dan tidak baik jika dipakai saat tidur. Entah malam itu pukul setengah 9 aku merasa ada seseorang yang sedang membelai paha mulusku. Belaian itu sangat lembut serasa sedang bermimpi. Aku tidak membuka mata tetapi setelah belaian itu sampai ke leher akupun terbangun.

Kamar serasa gelap padahal aku tidak mematikan lampu kamar. Aku meraba sebelehaku dan aku menjerit ternyata ada orang,

“aaaaaaa…..siapa kamu…..!!!!”

“ssstt diam Melisa ini bapak….”

“ada apa pak kok masuk di kamar Melisa dengan tiba-tiba…”

“kamu tenang saja bapak hanya ingin memanjakanmu malam ini…”

Aku pun segera menyalakan lampu namun bapak menarikku di ranjang. Dengan lembutnya bibir bapak mengecup bibirku. Aku tidak membuka mulut namun lama-lama terbuka dengan sendirinya aku pun membalas ciuman bapak. Lidahku terjepit di dalam mulut bapak, nikmat sekali. Bapak meraba-raba rambut leher dan tubuhku.

Dia melepaskan ciuman lalu menuju ke telingaku. Telingaku dijiliti dengan penuh gairah, aku geli sekali. Kakiku bergerak bergesekan dan gairah yang sangat tinggi itu muncul. Dari luar telinga hingga ke leher lidahnya bermain dengan sangat nikmat,

“aaaaahhhh……ooohhh….aaaaahhhhh……..”

Dia lanjut menciumi wajahku hingga ke hidung dan kepipiku. Semua tak luput dari jilatan mautnya, bibir mungilku pun dia jilati. Dan akhirnya dia menciumi bibirku dengan penuh kenafsuan.  Ciuman bapak semakin menggairahkan birahiku hingga aku memejamkan mata. Kita saling berhadapan dan tidur diranjang berdua.

Bibirnya tak henti mengulum bibirku hingga tanggannya meraih payudaraku. Daster tipis itu membuat aku merasakan remasan payudaraku semakin nikmat. Dari luar daster dia mencari  putting susuku dan dia putar-putar, aku merintih dengan pelan,

“aaaaaaaahhhh…pak….aaaaaaahhhhh……”

Daster yang menutupi tubuhku dibuka bapak dan aku menurutinya. Dengan jelas payudaraku yang semok itu terlihat. Bapak langsung berada di atasku dia menciumi leherku hingga ke payudaraku. Lidahnya yang panjang menjilati putting susuku,

“mmmmmmm….aaaaaahhh…..aaaakkkhh……..”

Lidahnya berputar-putar menjilati putting susuku. Dan kemudian dia mengulum dengan memasukkan putingku ke dalam mulutnya. Dia emut dan dia hisap dengan sangat nikmat. Layaknya bayi yang sedang menyusu ibunya dia menghisap dengan penuh gairah. Tangannya terus sambil membelai tubuhku.

Pahaku yang mulus dia belai hingga bulu kudukku berdiri karena horny. Belaian lembut itu membuat aku melayang serasa terbang saat itu. Aku tidak melawan dan hanya menikmati dengan memejamkan mata. Sesekali aku juga membelai bapak agar makin nikmat. Sambil mengemut putingku tangannya tidak diam terus membelai setiap bagian sensitif tubuhku.

Tubuhku mengejang tak karuan aku pasrah karena belaian demi belaian itu ku rasakan.bapak tampaknya lebih mahir dalam bercinta. Kedua payudaraku dimainkan secara bergantian. Kanan kiri oke dia hisap dan dia remas,

“ooohhhh….aaahhhh….ooohhh……”

Bapak menuju ke bawah dipusarku terus dia jilati tubuhku. Aku semakin horny dibuatnya, bapak membuka celana dalamku. Dia membelai memekku dengan kelembutan,

“aaaaaaaahhh…aaaaahhhh….pak…..aaaahhhh…….”

Desahanku sangat keras dan terdengar hingga diluar. Kita pun berhenti sejenak karena suara motor Edo sudah memasuki gerbang. Bapak memainkan memekku dengan pelan agar aku tidak mendesah keras. Namun aku tidak bisa menahan aku pun merintih hingga Edo mendengar rintihanku,

“aaaahh…aaahhhh….aaaaakkhh…..ooohhh……”

Edo tampaknya berjalan mendekati kamarku dan dengan cepatnya dia membuka kamarku sambil menyalakan lampu. Edo melihat aku dan bapaknya sedang bercumbu dan telanjang bulat. Lalu Edo mendekati, bapaknya ketakutan dengan wajah Edo yang sedikit garang. Entah aku pun juga kebingungan malam itu.

Edo tanpa berkata-kata dia juga melepas pakaiannya. Tanpa basa basi Edo mendekatiku yang terbaring lemas. Bapaknya berada di depan memekku sedangkan Edo langsung menciumi bibirku.

Bapaknya juga melanjutkan dengan menjilati selakanganku. Edo menciumi bibirku dengan penuh gairah. Sambil tangannya membelai payudaraku.

Dua orang anak dan bapak menikmati tubuhku yang mulus. Secara bebarengan mereka menikmatiku, Edo menciumi bibirku dan bapaknya menjilati memekku. Aku sangat kuwalahan mengahadapi mereka berdua yang sangat beringas. Edo ternyata diam-diam pandai ngeseks juga,

“aaahhh…..aaaahhhh….ooohhhhh……..”

Edo pun berada diatasku, penis kecilnya yang menegang itu berada diatas mukaku. Aku diminta untuk mengulum penis kecilnya. Penisnya dia arahkan masuk ke dalam mulutku. Dengan perlahan aku mengemut penis Edo. Aku emut keluar masuk sembari aku kocok, dia tampak merintih,

“aaahhhh…mbak Melisa…aahhhh….”

Aku semakin bergairah karena memekku terus dijilati bapak. Bapak juga sangat lihay menjilati memekku hingga membuatku mengulum penisnya dengan cepat. Edo yang tak tahan dengan kuluman dia terus merintih nikmat.  Bapak yang terus menjilati memekku membuat aku orgasme beberapa kali.

Dengan posisi membelakangi Edo bapak mencoba memasukkan penis besarnya ke dalam memekku. Aku masih menikmati penis kecil yang bergelut di dalam mulutku. Aku sedot dan aku kocok penis Edo. Bapak masih berusaha memasukkan penisnya ke dalam memekku. Mulutku sedang mengulum penis Edo sedangkan bapak memberikan pantatnya kearah mukaku.

Perlahan dan akhirnya masuk ke dalam memekku,

“sssssllleeeebbb……aaaahhhh….aaaahhhh…….”

Penis bapak keluar masuk dia tekan ke dalam memekku. Aku sungguh merasakan kenikmatan yang tak terkira malam itu. Gerakan bapak perlahan dan kemudian cepat. Aku membuka kedua kakiku dengan lebar sehingga bapak bisa nyaman dengan gerakannya. Aku pun menggerakan pantatku ke atas, bapak tampak merintih keras,

“oohhhh….aaahhh….ayo Melisa gerakkan tumbuhmu kembali….aaaahhh….ooohhh……”

Penis kecil masih tertancap di dalam mulutku dan penis besar menggoyangkan memekku. Aku menggerakan pantatku keatas dan kebawah. Mereka berdua sangat nyaman kala itu. Keringat bercucuran banyak sekali karena olahraga dengan dua orang sekaligus. Edo melepaskan penisnya dan mengemut putting susuku.

Gairah ini semakin tidak terarah saat mereka terus membuat aku semakin horny. Edo mengemut putting susuku dan meremas payudaraku. Sedangkan bapak masih asyik keluar masuk dengan nikmatnya,

“ooohhh…aaaaahh….sssss….aaaaaaaakkkhh……ooohh…..” rintihanku.

Kedua pria itu tak henti-hentinya menikmati tubuhku. Tubuhku semakin mengejang karena penis bapak terus menggoyangkan memekku. Aku juga membalas dengan goyangan-goyang nikmat yang membuat bapak memuncak. Tangannku memegang penis kecil Edo sambil aku kocok. Biar dia juga merasakan kenikmatan dariku. Edo suka sekali dengan payudaraku, dia terus mengemut putting susuku.

Jelas dia seneng putingku besarr dan menonjol, aku pun nikmat dengan emmutan Edo. Bapak berbalik arah ke wajahku dia melihat Edo yang sedang nenen di payudaraku. Bapak tidak mau kalah dia pun ikutan nenen di payudaraku satunya. Sementara penisnya masih tertancap dengan sangat nikmat,

“aaaakkhhh…kalian memang juara…emut terus…aaahhhh……..”

Kumis bapak bikin makin geli mengenai payudaraku. Edo dengan beringasnya mengecup payudaraku hingga memerah. Penis bapak keluar masuk menusuk-nusuk memekku sampai basah,

“pak aku mau pipis nih….aaaahhhh………..aaaakkkhhh keluar pak …..ooohhhhh…….”

Tak terkira aku orgasme beberapa kali karena mereka. Bapak kembali dengan goyangannya yang asoy, terus dia gerakkan penisnya. Memekku menjepit penisnya, aku jepit lalu aku lepaskan dengan manis. Bapak tampak merasakan kenikmatan,

“mmm…jepit terus … aaakkhhh…….ooohhh….aaaahhh…….”

Aku lepaskan jepitanku seakan bapak beringas menekan keluar masuk penisnya. Penisnya menembus ke dalam mentok aku pun terus menggeliat. Edo masih saja menikmati payudaraku dengan cara diemut, mungkin semasa bayinya dia tidak diberikan putting susu. Beringas sekali padahal hanya menikmati putting susu. Bagaimana jika dia menikmati memekku yang keset ini bisa klepek-klepek tu Edo.

Bapaknya saja keras dalam bercinta, lama sekali belum juga mengeluarkan cairan sperma. Padahal beberapa kali aku orgasme. Edo melihat bapaknya memuncak dia menyodorkan penisnya kembali. Aku emut keluar masuk, pantatku terus aku naikkan dengan perlahan,

“ooohhh Melisa kamu memang hebat sayang….aaaaahhh…..”

Dan keluarlah sperma bapak dan Edo secara bersamaan,

“ccccrrrroooottt…cccccrrrrooooottt….cccccrrrrrooootttttt…..”

Sperma bapak disemprotkan di luar memekku yang rimbun akan rambut kemaluan.

“ccccrrrrooootttt….cccccrrroootttt….cccrrrrrroootttttt…..”

“aaaaaaaahhh……aaaahhhhhh……..” rintih Edo dan bapak.

Tampaknya puas sekali mereka menikmatiku pada malam itu.

Sperma Edo yang keluar di dalam mulutku dan aku telan. Aku lemas tak berdaya tertidur sampai tidak tahu mereka meninggalkan aku dalam keadaan telanjang. Aku sangat puas dengan seks malam itu dua pria anak dan bapak menikmati tubuhku secara bersamaan. Itulah kisahku yang tidak akan aku lupakan dan untuk pertama kalinya aku menikmati dua pria sekaligus. Sekian.

Melisa namaku aku adalah gadis desa yang bekerja di kota sebagai pembantu rumah tangga, Aku masih muda umurku 25 tahun dari lulus sekolah aku sudah bekerja menjadi PRT. Itu sudah pilihanku sejak awal karena pendidikan rendah tidak ada pilihan lain lagi. Hingga aku menjalani pekerjaan ini sudah 7 tahun lamanya.

Aku bisa membantu ibuku di desa dengan kirim uang untuk membantu adik-adikku agar mereka bisa sekolah tinggi. Aku termasuk salah satu pembantu yang banyak disukai majikan. Dalam hal bekerja aku memang banyak disukai karena pekerjaanku selalu beres. Merawat anak juga demikian dengan penuh kasih sayang.

Karena maraknya pembantu yang menyiksa anak asuhnya. Aku tidak seperti itu karena aku bekerja dengan setulus hati. Bekerja selama 7 tahun dengan dua majikan yang berbeda. Dulu aku dengan majikan awal aku bekerja karena dia pindah akhirnya aku berhenti kerja. Sebenarnya dia masih ingin menggunakan jasaku tetapi aku enggan karena harus pindah ke provinsi yang lebih jauh.

Aku pun bekerja dengan majikan baruku bernama bu Mina. Dia juga sangat senang dengan ku, aku bekerja dengan dia sudah 5 tahun. Sejak aku bekerja dengan dia aku berubah penampilan. Aku yang dulu biasa saja kini aku pun berubah penampilan. Sedikit rapi dan berani menggunakan kosmetik pemutih agar terlihat lebih cantik.

 Aku Disetubuhi Oleh Majikan Dan Anaknya-Melisa

Aku masih berstatus lajang namun aku memiliki kekasih hati di desa. Umur 27 tahun aku menikah dengan pacarku rencananya. Aku juga sudah seperti suami istri jika bertemu pacar di desa. Hubungan seks dengan pacar sudah biasa bagiku. Aku melakukan hubungan seks tetapi tidak bergonta ganti pasangan
Aku juga bisa menjaga agar tidak kebobolan , jadi kita sudah berjanji sehidup semati kepadanya. Tetapi aku memiliki cerita yang sangat mengesankan. Aku seks dengan anak majikan dan majikanku dalam satu waktu dan satu ranjang. Majikanku bu Mina memiliki anak bernama Edo , dia berumur 18 tahun. Dulu sebelum dia dewasa masih aja minta dimandiin minta dikelonin kalau tidur.

Dulu penis ciliknya belum sebesar sekarang dan belum ada rambut di kemaluannya. Namun setelah dia dewasa dan memilki rasa malu dia pun tidak memintaku untuk memandikannya. Lagian dia kini sudah kuliah tidak mungkin kan setiap hari aku mandiin dia. Awalnya aku bisa ngeseks dengan bapak dan anak itu karena bu Mina pergi ke luar kota.

Bapak memintaku untuk membuat secangkir kopi. Sore hari bapak suka duduk di teras rumah sedanglan Edo pergi kuliah hingga malam. Bapak tidak biasanya memandangiku seperti ini, dari atas hingga ke bawah. Aku risih melihat pandangan bapak aku pun segera pergi ke dapur. Aku menuju kamar sehabis mandi dan ganti baju.

Kalau sudah menyiapkan makan malam aku biasanya rebahan di tempat tidurku. Dan pastinya aku memakaii baju tidur daster yang sexy. Paling nyaman memang malam hari aku bisa beristirahat sejenak.

Menonton tivi dikamar sambil smsan atau telponan dengan pacarku. Biasanya aku menutup pintu kamar tetapi malam itu aku lupa. Aku tertidur pulas dengan memakai daster yang sexy.

Biasanya kalau tidur aku pun tidak memakai bra karena bra membuat sesak dada dan tidak baik jika dipakai saat tidur. Entah malam itu pukul setengah 9 aku merasa ada seseorang yang sedang membelai paha mulusku. Belaian itu sangat lembut serasa sedang bermimpi. Aku tidak membuka mata tetapi setelah belaian itu sampai ke leher akupun terbangun.

Kamar serasa gelap padahal aku tidak mematikan lampu kamar. Aku meraba sebelehaku dan aku menjerit ternyata ada orang,

“aaaaaaa…..siapa kamu…..!!!!”

“ssstt diam Melisa ini bapak….”

“ada apa pak kok masuk di kamar Melisa dengan tiba-tiba…”

“kamu tenang saja bapak hanya ingin memanjakanmu malam ini…”

Aku pun segera menyalakan lampu namun bapak menarikku di ranjang. Dengan lembutnya bibir bapak mengecup bibirku. Aku tidak membuka mulut namun lama-lama terbuka dengan sendirinya aku pun membalas ciuman bapak. Lidahku terjepit di dalam mulut bapak, nikmat sekali. Bapak meraba-raba rambut leher dan tubuhku.

Dia melepaskan ciuman lalu menuju ke telingaku. Telingaku dijiliti dengan penuh gairah, aku geli sekali. Kakiku bergerak bergesekan dan gairah yang sangat tinggi itu muncul. Dari luar telinga hingga ke leher lidahnya bermain dengan sangat nikmat,

“aaaaahhhh……ooohhh….aaaaahhhhh……..”

Dia lanjut menciumi wajahku hingga ke hidung dan kepipiku. Semua tak luput dari jilatan mautnya, bibir mungilku pun dia jilati. Dan akhirnya dia menciumi bibirku dengan penuh kenafsuan.  Ciuman bapak semakin menggairahkan birahiku hingga aku memejamkan mata. Kita saling berhadapan dan tidur diranjang berdua.

Bibirnya tak henti mengulum bibirku hingga tanggannya meraih payudaraku. Daster tipis itu membuat aku merasakan remasan payudaraku semakin nikmat. Dari luar daster dia mencari  putting susuku dan dia putar-putar, aku merintih dengan pelan,

“aaaaaaaahhhh…pak….aaaaaaahhhhh……”

Daster yang menutupi tubuhku dibuka bapak dan aku menurutinya. Dengan jelas payudaraku yang semok itu terlihat. Bapak langsung berada di atasku dia menciumi leherku hingga ke payudaraku. Lidahnya yang panjang menjilati putting susuku,

“mmmmmmm….aaaaaahhh…..aaaakkkhh……..”

Lidahnya berputar-putar menjilati putting susuku. Dan kemudian dia mengulum dengan memasukkan putingku ke dalam mulutnya. Dia emut dan dia hisap dengan sangat nikmat. Layaknya bayi yang sedang menyusu ibunya dia menghisap dengan penuh gairah. Tangannya terus sambil membelai tubuhku.

Pahaku yang mulus dia belai hingga bulu kudukku berdiri karena horny. Belaian lembut itu membuat aku melayang serasa terbang saat itu. Aku tidak melawan dan hanya menikmati dengan memejamkan mata. Sesekali aku juga membelai bapak agar makin nikmat. Sambil mengemut putingku tangannya tidak diam terus membelai setiap bagian sensitif tubuhku.

Tubuhku mengejang tak karuan aku pasrah karena belaian demi belaian itu ku rasakan.bapak tampaknya lebih mahir dalam bercinta. Kedua payudaraku dimainkan secara bergantian. Kanan kiri oke dia hisap dan dia remas,

“ooohhhh….aaahhhh….ooohhh……”

Bapak menuju ke bawah dipusarku terus dia jilati tubuhku. Aku semakin horny dibuatnya, bapak membuka celana dalamku. Dia membelai memekku dengan kelembutan,

“aaaaaaaahhh…aaaaahhhh….pak…..aaaahhhh…….”

Desahanku sangat keras dan terdengar hingga diluar. Kita pun berhenti sejenak karena suara motor Edo sudah memasuki gerbang. Bapak memainkan memekku dengan pelan agar aku tidak mendesah keras. Namun aku tidak bisa menahan aku pun merintih hingga Edo mendengar rintihanku,

“aaaahh…aaahhhh….aaaaakkhh…..ooohhh……”

Edo tampaknya berjalan mendekati kamarku dan dengan cepatnya dia membuka kamarku sambil menyalakan lampu. Edo melihat aku dan bapaknya sedang bercumbu dan telanjang bulat. Lalu Edo mendekati, bapaknya ketakutan dengan wajah Edo yang sedikit garang. Entah aku pun juga kebingungan malam itu.

Edo tanpa berkata-kata dia juga melepas pakaiannya. Tanpa basa basi Edo mendekatiku yang terbaring lemas. Bapaknya berada di depan memekku sedangkan Edo langsung menciumi bibirku.

Bapaknya juga melanjutkan dengan menjilati selakanganku. Edo menciumi bibirku dengan penuh gairah. Sambil tangannya membelai payudaraku.

Dua orang anak dan bapak menikmati tubuhku yang mulus. Secara bebarengan mereka menikmatiku, Edo menciumi bibirku dan bapaknya menjilati memekku. Aku sangat kuwalahan mengahadapi mereka berdua yang sangat beringas. Edo ternyata diam-diam pandai ngeseks juga,

“aaahhh…..aaaahhhh….ooohhhhh……..”

Edo pun berada diatasku, penis kecilnya yang menegang itu berada diatas mukaku. Aku diminta untuk mengulum penis kecilnya. Penisnya dia arahkan masuk ke dalam mulutku. Dengan perlahan aku mengemut penis Edo. Aku emut keluar masuk sembari aku kocok, dia tampak merintih,

“aaahhhh…mbak Melisa…aahhhh….”

Aku semakin bergairah karena memekku terus dijilati bapak. Bapak juga sangat lihay menjilati memekku hingga membuatku mengulum penisnya dengan cepat. Edo yang tak tahan dengan kuluman dia terus merintih nikmat.  Bapak yang terus menjilati memekku membuat aku orgasme beberapa kali.

Dengan posisi membelakangi Edo bapak mencoba memasukkan penis besarnya ke dalam memekku. Aku masih menikmati penis kecil yang bergelut di dalam mulutku. Aku sedot dan aku kocok penis Edo. Bapak masih berusaha memasukkan penisnya ke dalam memekku. Mulutku sedang mengulum penis Edo sedangkan bapak memberikan pantatnya kearah mukaku.

Perlahan dan akhirnya masuk ke dalam memekku,

“sssssllleeeebbb……aaaahhhh….aaaahhhh…….”

Penis bapak keluar masuk dia tekan ke dalam memekku. Aku sungguh merasakan kenikmatan yang tak terkira malam itu. Gerakan bapak perlahan dan kemudian cepat. Aku membuka kedua kakiku dengan lebar sehingga bapak bisa nyaman dengan gerakannya. Aku pun menggerakan pantatku ke atas, bapak tampak merintih keras,

“oohhhh….aaahhh….ayo Melisa gerakkan tumbuhmu kembali….aaaahhh….ooohhh……”

Penis kecil masih tertancap di dalam mulutku dan penis besar menggoyangkan memekku. Aku menggerakan pantatku keatas dan kebawah. Mereka berdua sangat nyaman kala itu. Keringat bercucuran banyak sekali karena olahraga dengan dua orang sekaligus. Edo melepaskan penisnya dan mengemut putting susuku.

Gairah ini semakin tidak terarah saat mereka terus membuat aku semakin horny. Edo mengemut putting susuku dan meremas payudaraku. Sedangkan bapak masih asyik keluar masuk dengan nikmatnya,

“ooohhh…aaaaahh….sssss….aaaaaaaakkkhh……ooohh…..” rintihanku.

Kedua pria itu tak henti-hentinya menikmati tubuhku. Tubuhku semakin mengejang karena penis bapak terus menggoyangkan memekku. Aku juga membalas dengan goyangan-goyang nikmat yang membuat bapak memuncak. Tangannku memegang penis kecil Edo sambil aku kocok. Biar dia juga merasakan kenikmatan dariku. Edo suka sekali dengan payudaraku, dia terus mengemut putting susuku.

Jelas dia seneng putingku besarr dan menonjol, aku pun nikmat dengan emmutan Edo. Bapak berbalik arah ke wajahku dia melihat Edo yang sedang nenen di payudaraku. Bapak tidak mau kalah dia pun ikutan nenen di payudaraku satunya. Sementara penisnya masih tertancap dengan sangat nikmat,

“aaaakkhhh…kalian memang juara…emut terus…aaahhhh……..”

Kumis bapak bikin makin geli mengenai payudaraku. Edo dengan beringasnya mengecup payudaraku hingga memerah. Penis bapak keluar masuk menusuk-nusuk memekku sampai basah,

“pak aku mau pipis nih….aaaahhhh………..aaaakkkhhh keluar pak …..ooohhhhh…….”

Tak terkira aku orgasme beberapa kali karena mereka. Bapak kembali dengan goyangannya yang asoy, terus dia gerakkan penisnya. Memekku menjepit penisnya, aku jepit lalu aku lepaskan dengan manis. Bapak tampak merasakan kenikmatan,

“mmm…jepit terus … aaakkhhh…….ooohhh….aaaahhh…….”

Aku lepaskan jepitanku seakan bapak beringas menekan keluar masuk penisnya. Penisnya menembus ke dalam mentok aku pun terus menggeliat. Edo masih saja menikmati payudaraku dengan cara diemut, mungkin semasa bayinya dia tidak diberikan putting susu. Beringas sekali padahal hanya menikmati putting susu. Bagaimana jika dia menikmati memekku yang keset ini bisa klepek-klepek tu Edo.

Bapaknya saja keras dalam bercinta, lama sekali belum juga mengeluarkan cairan sperma. Padahal beberapa kali aku orgasme. Edo melihat bapaknya memuncak dia menyodorkan penisnya kembali. Aku emut keluar masuk, pantatku terus aku naikkan dengan perlahan,

“ooohhh Melisa kamu memang hebat sayang….aaaaahhh…..”

Dan keluarlah sperma bapak dan Edo secara bersamaan,

“ccccrrrroooottt…cccccrrrrooooottt….cccccrrrrrooootttttt…..”

Sperma bapak disemprotkan di luar memekku yang rimbun akan rambut kemaluan.

“ccccrrrrooootttt….cccccrrroootttt….cccrrrrrroootttttt…..”

“aaaaaaaahhh……aaaahhhhhh……..” rintih Edo dan bapak.

Tampaknya puas sekali mereka menikmatiku pada malam itu.

Sperma Edo yang keluar di dalam mulutku dan aku telan. Aku lemas tak berdaya tertidur sampai tidak tahu mereka meninggalkan aku dalam keadaan telanjang. Aku sangat puas dengan seks malam itu dua pria anak dan bapak menikmati tubuhku secara bersamaan. Itulah kisahku yang tidak akan aku lupakan dan untuk pertama kalinya aku menikmati dua pria sekaligus. Sekian.

#Aku #Disetubuhi #Oleh #Majikan #Dan #Anaknya

Ngentod Dengan Mama Muda Terbaru Malam Ini

Ngentod Dengan Mama Muda

Kenalkan namaku Robert dan merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, kakakku seorang cewek yang masih kuliah. Sedangkan aku masih duduk di bangku SMU karena saat ini kedua orang tuaku sudah bercerai meskipun baru tiga bulan mereka bercerai, tapi pisah rumahnya sudah setahun yang lalu. Papaku tinggal dengan istri mudanya yang merupakan selingkuhannya ketika dia masih menjadi suami mamaku.

Sebagai siswa SMU akupun biasa membaca hal-hal yang berbau pornografi seperti halnya cerita dewasa tante. Bahkan aku sering membayangkannya melakukan adegan seperti dalam cerita sex di lensa69, sebagai anak cowok aku dekat dengan kedua orang tuaku baik dengan mama maupun dengan papa. Karena itu ketika mereka berpisah aku tidak memilih salah satu dari mereka untuk tempat tidurku.

Terkadang aku tidur ditempat mama yang tinggal dengan kakak perempuanku kak Neni, terkadang aku juga menginap di rumah papa yang tinggal dengan istri mudanya. Dan aku biasa memanggilnya mama April, dia seoarng wanita yang masih muda paling tidak usianya satu tingkat di atas kakakku. Wajahnya begitu imut dengan matanya yang lebar namun memukau di tambah senyumnya yang manis.

Dari yang aku kenal mama April merupakan gadis kampung yang merantau ke kota ini, dan diapun masuk ke perusahaan papa. Hingga akhirnya terlibat hubungan sampai papa rela meninggalkan mama demi wanita ini, sebenarnya mama April begitu baik padaku bahkan dia tidak canggung mengobrol denganku meskipun dia lebih pantas menjadi kakakku daripada harus menjadi mamaku.

Karena dia juga aku menjadi betah tinggal di rumah papa, karena selain papa memberikan apa yang aku minta. Akupun senang melihat mama April yang kesehariannya selalu berpenampilan seksi, sehingga aku membayangkan dia mirip seperti pemain dalam adegan cerita dewasa. Mama April terkadang hanya memakai pakaian yang begitu tipis sehingga memperlihatkan lekuk tubuh seksinya.

Seperti hari ini dia terlihat begitu cantik dengan pakaian terusan mininya, yang memperlihatkan paha mulusnya. Membuatku aku menjadi penasaran pada pangkal pahanya yang lumayan kelihatan karena baju yang dia pakai begitu tipis “Baru bangun Bert…makan dulu gih..meskipun bukan sarapan lagi karena sudah jam sepuluh lho…” Aku hanya tersenyum sambil nyelonong masuk ke ruang makan.

Setelah makan aku duduk di ruang tengah sambil menonton TV “Nanti malam tidur disini ya.. soalnya papa kamu mau pergi ke acara temannya dan mama nggak mau ikut” Aku pura-pura tidak mendengarkan kata mama April, mungkin dia kesal padaku karena aku lihat dia pergi ke kamarnya. Dan aku tetap menonton di ruang tengah hingga beberapa jam kemudian aku mendengar suara aneh.

Ngentod Dengan Mama Muda-Mama Muda

Ketika aku mencari sumber suara itu ternyata berasal dari kamar mama April, akupun mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Saat itu juga aku melihat mama April seperti pemain dalam cerita sex yang sedang sange, dia mengelus-elus bagian alat vitalnya sendiri dengan tangannya sedangkan matanya merem melek sepertinya diapun menikmati sentuhannya sendiri.

Bahkan mama April mendesah juga

“OOOouuuuuhhh….. aaaaahhhh… aaaaahhhh…”

Aku lihat kini jarinya mulai masuk kedalam lubang memeknya, kontolku ikut berdiri tegak menyaksikan adegan tersebut

“Ooouuhhh… Robert..

mama tau kamu ada di situ..

sini sayaaaang…. aaaaaahhhhh…. aaaaaahhhhhh…”

Aku keget mendengar perkataan mama, namun karena aku juga terangsang oleh pertunjukan mama dari tadi.

Akhirnya akupun masuk dan mendekati mama April yang telanjang bulat di atas tempat tidurnya “OOoohhhhhh…. saayaaaang.. siiini… aaahhhhh…” Dia jilat jarinya yang baru saja dia masukkan kedalam liang senggamanya, lalu dengan tajam dia menatap padaku dan menggapaikan tangannya untuk memellukku. Setelah aku dekat dia langsung mendekapku dalam pelukannya.

Kemudian dia mencari bibirku dan selanjutnya diapun melumat habis bibirku

“OOoooohhhhh…. Sayaaanng…. aaaaahhhhh.. Roberrrtttt…. aaaahhhh… aaahhh…”

Sementara tangannya mulai melepas bajuku satu persatu, hingga akhirnya terlepas semuanya. Saat itu juga kontolku menyembul keluar dengan tegak dan begitu besar.

Aku acungkan pada memek mama April.

Tidak perlu lama untuk masuk ke lubang yang tepat, meskipun aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa ini. Tapi mama April membantuku dengan cara menuntunnya dengan tangannya masuk dalam liang senggamaku “OOooouuuuhhh…. aaaaahhhhh… ooouugggghh… aaaaahhhh… aaaahhhhh” Akhirnya kini aku benar-benar bisa mendesah layaknya orang berhubungan intim.

Tapi rupanya mama April belum puas dengan aku berada di atasnya, kini dia menggantikan posisiku dengan cara membalikan tubuhku dan diapun menggoyangkan tubuhnya ketika kontolku berada dalam memeknya yang berada di bawahku

“Oooouuuhhhhh…. aaaaahhhhh…. mamaaa.. lebiih puaaas… seperti inii Roberrrtttttt…..”

Dia terus bergoyang hingga akhirnya aku rasakan.

Dia semakin cepat bergerak turun naik bahkan terkadang memutar pantatnya yang membuat kontolku tidak tahan.

“Ooouuuhhhh… maaaa…. aaaaaaahhhhhhh….. aaaahhhh… aaaahhhh…aaahhh..”

Mama segera menunduk dan menghisap kontolku yang memuncratkan lendir kental, nikmaaat rasanya dan baru kali ini aku menikmati hal seperti ini aku lihat mama April.

Dia membersihkan semua lendir itu ketika semuanya habis dia menatapku dan berkata

“Mama puas sayaaang…”

Dia mendekatkan wajahnya padaku, dan tanpa merasa jijik akupun melumat bibirnya yang masih penuh dengan lendir kental itu, bahkan aku ingin melakukannya hubungan intim sekali lagi dan mama April menyanggupinya. Kamipun kembali beraksi setelah ada setengah jam beristirahat.

#Ngentod #Dengan #Mama #Muda

Goyang Wanita Berjilbab Yang Kuhormati Terbaru Malam Ini

Goyang Wanita Berjilbab Yang Kuhormati

Semula aku tidak percaya telah berbuat mesum dengan seseorang yang sangat aku hormati, dia adalah Mbak Vivi (30 tahun) seorang guru agama di sebuah SMP negeri di Kota Magelang. Aku mengenalnya karena suaminya yang bernama Iwan (40 tahun) sering mengisi pulsa di counter HP milikku. Seminggu sekali dia ketempatku, kadang sendiri kadang juga berdua dengan istrinya

Karena sudah kenal baik aku sering mampir kerumahnya saat pulang dari toko, kebetulan rumahnya searah dengan tempat kosku. Oh ya namaku adalah Kendy (28 tahun) asal kotaku adalah Surabaya. Singkat cerita kami sudah akrab, mereka berdua sebenarnya keluarga yang sempurna menurutku, Mas Iwan bekerja sebagai teknisi listrik PLN dan mereka sudah memiliki 2 orang anak yang berusia 12 dan 8 tahun.

Terus terang saat pertama bertemu dengan Mbak Vivi aku sudah sangat kagum, dia pintar, cantik dan sholehah karena selalu berjilbab rapi. Selain itu dia juga taat pada suami dan pandai mendidik anaknya. Namun semua kekagumanku itu tiba-tiba berubah saat aku tahu kalau dia punya Pria Idaman Lain. Hal ini ku ketahui tanpa sengaja ketika aku melihat Mbak Vivi berboncengan dengan seorang lelaki di sebuah objek wisata di Kabupaten Magelang, padahal waktu itu masih jam sekolah dan seharusnya dia masih mengajar.

Akupun terus mengikutinya dan mereka berdua berhenti di tempat yang sepi di sebuah warung yang tak di pakai lagi. Dengan mengendap-endap aku merekam aksi mereka berdua yang memadu kasih di tempat sepi. Walaupun mereka hanya sekedar berpelukan dan berciuman namun ini bisa jadi bukti yang kuat atas perselingkuhan mereka.

Pada keesokan harinya aku berniat memberitahukan perselingkuhan ini pada Mas Iwan, namun saat aku datang kerumahnya aku cuma bertemu dengan Mbak Vivi. Entah setan mana yang menghasutku, tiba-tiba aku ingin memanfaatkan ini untuk berbuat sesuatu pada Mbak Vivi ketika aku diberitahu bahwa Mas Iwan sedang pergi mengunjungi Ibunya di Purwokerto beserta dua anaknya.

Akhirnya akupun menjelaskan tentang rekaman video itu sambil mengancam Mbak Vivi akan mengirimkan rekaman ini pada suaminya. Dia sangat terkejut dengan pernyataanku yang mengetahui dengan detail perselingkuhannya dan akhirnya dengan menangis diapun memohon padaku untuk menghapus video itu dan sebagai gantinya dia berjanji akan memberi imbalan apapun yang aku inginkan.

Akhirnya Mbak Vivi masuk perangkapku, dengan terus terang akupun meminta imbalan pertamaku yaitu mengajaknya mandi bersama. Dia langsung menolaknya dan menawarkan uang sebagai gantinya, namun aku tetap pada pendirianku sambil menyatakan bahwa aku tak butuh uang.

Setelah sedikit bujukan akhirnya diapun mau menerima permintaanku dan aku segera menuju kamar mandi, sedangkan Mbak Vivi terlebih dulu mengambil handuk di kamarnya. Hal ini sengaja kulakukan agar aku bisa meletakkan HP ku di tempat yang aman untuk bisa merekam aksi kami tanpa diketahui oleh Mbak Vivi. Sesaat kemudian diapun datang hanya dengan berlilitkan handuk, karena semua pakaian dan jilbabnya sudah di lepas di dalam kamar. akupun segera melepas pakaianku hingga bugil.

Dia terkejut melihat torpedoku yang berdiri tegak karena terangsang dan segera kuraih tangannya lalu kuajak masuk kekamar mandi. Dia hanya diam saja sambil merunduk malu dan kesal pada perbuatanku, tapi aku tak peduli segera saja kutarik handuknya dan kamipun sama-sama bugil.

Aku sempat tertegun melihat tubuh Mbak Vivi yang sangat seksi, kulitnya yang putih mulus sangat kontras dengan warna rambutnya yang hitam panjang tergerai sampai punggung. Setelah itu kami pun mandi berdua dengan menggunakan shower sambil menikmati guyuran air aku mulai mencumbui Mbak Vivi, awalnya dia menolak namun dengan sedikit ancaman diapun menurut juga.

Dengan leluasa aku memainkan organ intimnya, payudaranya yang montok dan berukuran 34B itu menjadi santapan empuk bagi bibir dan lidahku. Selain itu kedua telapak tanganku juga secara bergantian bergerilya di sekitar vagina dan pantatnya yang bahenol. Awalnya Mbak Vivi selalu berusaha menghindar saat aku memasukkan dan memainkan jariku ke lubang vegy miliknya namun akhirnya dia pasrah juga, mungkin karena sudah terangsang.

Setelah beberapa lama perkiraanku ternyata benar, Mbak Vivi mulai mendesah karena birahi dan akhirnya dia orgasme. Tubuhnya meliuk-liuk dan sesekali mengejang sambil mulutnya terus merintih. Aku tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu, saat dia lengah segera kuposisikan tubuhnya sedikit menungging dan kupeluk dari belakang, dia menurut saja dan tak tahu kalau sebentar lagi akan kuentoti.

Aku terus memainkan jariku di lubang vegy miliknya dan pada saat yang tepat langsung kuganti dengan kontolku yang telah berdiri tegak Blezz…. Slepp kontolku menancap sempurna. Mbak Vivi langsung berontak dan berusaha mencabut kontolku dari vaginanya, namun hal itu sia-sia saja karena aku sudah merengkuhnya dengan sepenuh tenaga sehingga perlawanannya tak berguna. Dengan leluasa aku mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dengan irama pelan agar tidak lepas lalu diapun mulai rileks dan tak berontak lagi, mungkin dia mulai menikmati goyangan kontolku di dalam vegynya.

Goyang Wanita Berjilbab Yang Kuhormati-Mbak Vivi

Akupun mulai menambah kecepatan goyanganku Slepp…slepp…slepppp…oh…ahhh..ahhh oh…. aku dan Mbak Vivi mulai saling mendesah dan tak berapa lama dia kembali orgasme, namun reaksinya jauh berbeda dengan yang pertama. Dia mengerang dan mendesah tak karuan Ahhh….Uhghhh….ahhhchh …ohhh….. akupun menjadi bersemangat dan semakin mempercepat goyanganku lalu diapun terkulai tak berdaya di sambil bersandar pada bak mandi.

Oh… Ken kamu jahat banget sih….. aku kan sudah keluar banyak, ko masih di goyang terus….aku jadi lemas nihh. Akupun kembali memeluknya Maaf Mbak…. aku benar-benar terangsang dengan tubuhmu yang bahenol, jadi pinginnya goyang terusss…..Tapi enak kan Mbak..? Mbak Vivi tersenyum malu sambil mencubit perutku, Ken… kalo dari tadi aku tahu kamu pinter ngentot, nggak usah dipaksapun aku mau kamu entotin. Aku sangat kaget dengan pernyataanya ini, namun hal ini dibuktikan oleh dia. setelah tenaganya pulih dia tidak menolak kuajak ngentot lagi, namun dia minta pindah kedalam kamar tidur.

Masih dalam kondisi bugil aku keluar dari kamar mandi untuk mengambil HPku yang kuselipkan di atas lubang ventilasi lalu segera masuk ke dalam kamar Mbak Vivi. Sambil menunggu dia datang kulihat kembali rekaman tadi dan hasilnya cukup memuaskan, karena semua adegan itu terekam dengan baik.

Setelah itu aku segera mencari tempat yang pas untuk merekam aksiku yang kedua, tak jauh dari kasur ada tumpukan kulihat pakaian, segera kuletakkan disana sehingga tersamar dengan baik. Setelah Mbak Vivi masuk kamar akupun segera mencumbuinya, sengaja kuarahkan vaginanya menghadap kamera HP yang berada diantara tumpukan pakaian, sehingga aksi jari-jariku yang nakal di vagina Mbak Vivi terekam dengan baik. Setelah puas bercumbu aku pun segera mengentotnya yang kuawali dengan posisi terlentang.

ess….Sleppp tanpa kesulitan aku menancapkan torpedoku dan rasanya memang mantap…. clepp..cleppp..ahhh…ahhhh….ohh..ohhh. Hanya desahan dan suara tumbukan kelamin kami yang terdengar dan berbagai gaya dalam ngentot seperti dalam film bokep yang ku tonton aku coba, termasuk gaya Dogy favoritku. Sampai akhirnya aku puas dan mencapai orgasme 2 kali. Sedangkan Mbak Vivi terkapar sampai tertidur karena kelelahan. Bahkan saat kurekam tubuh bugilnya dari jarak dekat dia hanya diam saja.

Sejak saat itulah fantasi Sex yang aku inginkan selalu dapat ku praktekkan, aku menjadi sering mendownload film bokep dari barat dan kemudian aku coba lakukan dengan Mbak Vivi. Dia tak pernah menolak, kapanpun aku minta ngentot asalkan nggak sedang menstruasi dia akan datang. Karena kebetulan tempat kosku sangat aman maka aku tak pernah repot mencari tempat untuk ngentot.

Namun bila rumah Mbak Vivi sepi aku lebih suka ngentot dirumahnya karena aku bisa lebih bebas berekspresi di berbagai tempat, tidak cuma di atas kasur, bisa di dapur, di ruang tengah, di meja makan di kamar mandi, di tempat jemur pakaian DLL . Di rumahnya aku memiliki tempat favorit yaitu diatas kursi sofa di ruang tamu karena lebih santai dan penuh sensasi. Sampai saat ini aku terus melakukan perselingkuhan ini.

#Goyang #Wanita #Berjilbab #Yang #Kuhormati

Tanda Terima Kasih Dari Tante Kesepian Terbaru Malam Ini

Tanda Terima Kasih Dari Tante Kesepian- Tante Miya

Suasana malam minggu ramai memang banyaknya orang yang hadir membuat Joni pemuda yang memang sedang berjojing ria membuatnya gerah, pengunjung bar banyak yang membawa pasangan, Joni tidak sendiri dia datang dengan Riki yang tengah asyik berjojing dengan seorang wanita yang juga pengunjung diskotik Happy.

Hai, boleh aku duduk?! suara wanita menyapa.

Joni menoleh tersentak dari perhatiannya pada Riki.

Please..? balasnya mempersilahkan wanita itu duduk disebelahnya.

Sendiri? sapa wanita itu yang memang agak teler mungkin karena terlalu banyak menenggak minuman keras.

Akh nggak? bareng temanku, tuh tunjuk Joni pada Riki yang saat itu sedang mendekatinya.

Hai Jon.. Kenalin dong sergah Riki.

Boleh juga boncegan lo.. bisik Riki pada Joni.

Gila lo.. gue aja belum kenal

Jon..?! Kenalin Leti..

Leti.. kata wanita itu sambil mejulurkan tangannya.

Joni..?! balas Joni.

Jon sorry nich aku bakal jalan duluan sama Leti, disini terlalu ramai

Terus gue gimana? Tanya Joni.

Lo disini aja dulu?! Motor gue yang bawa, mana kontaknya?

Dasar gila lo, nich?! Maki Joni.

Kini hanya tinggal Joni dengan wanita itu didalam diskotik Happy yang malah tambah ramai ketika hari menjelang tengah malam.

Jon.?!

Joni menoleh,Ya..?

Boleh aku minta tolong anterin pulang? Pinta wanita itu pada Joni sambil menyerahkan kunci kontak.

Tanpa menjawab dipapahnya wanita itu pergi meninggalkan ruangan diskotik Happy. Mobil yang dikendarai Joni menuju kawasan perumahan Lippo yang memang telah ditunjuk wanita itu.

Nich cewek kayaknya TanteTante? Bathin Joni setelah memperhatikan wajah wanita itu yang kelihatan mencerminkan usianya kirakira 35an. Sepanjang perjalanan Joni memperhatikan wanita yang tertidur disebelahnya. Pakaiannya yang hanya menutupi sebagian tubuhnya sehingga jelas sekali terlihat buah toketnya yang putih dan gede terus ke bagian bawah yang hanya memakai rok span sehingga jelas terlihat sangat mulus dan sangat seksi. Tiba tiba pikiran joroknya mulai merambah ditambah lagi jalan tol menuju Lippo sepi dan gelap. Tangan Joni mulai meraba paha, disingkapnya rok mini merah itu kini terlihat jelas CD wanita itu.

Gila merah juga? Ucapnya lirih takut tuh Tante bangun.

Kini tangan jahilnya mulai ke atas menuju bukit kembar yang nongol gede.

Busyet mantep banget nich? Remasan kecil tidak membuat Tante ini bangun pikirnya.

Sial lagi asyik sudah sampai?! Gerutu Joni sambil melepas remasan kecil pada payudara Tante itu terlihat pintu tol 500 meter lagi. Mungkin karena cahaya lampu pintu tol sang Tante terlihat bangun sambil membersihkan matanya.

Dimana ini?

Mau masuk perumahan Tan? Jawab Joni.

Belok kiri no.13 tunjuk Tante itu rumahnya.

Ok Joni mengiyakan.

Rumah kawasan Lippo memang terkenal mewah gerbang rumah berwarna biru itu terbuka setelah dari dalam mobil Tante itu memencet remot pagar begitu juga pintu garasi, mobil lancer langsung meluncur masuk ke dalam garasi.

Mari Tan.. bermaksud memapah Tante itu.

Ah nggak usah pusingnya agak mendingan kok tolak Tante itu halus.

Ayo masuk ajaknya sambil menuju pintu rumah didalam garasi.

Jalannya yang anggun membuat Joni menelan air ludah. Pantat gede Tante itu goyang kanan kiri mengikuti irama kakinya yang panjang dan mulus.

Silahkan duduk..?! mempersilahkan Joni duduk.

Tanks Tante? balas Joni.

Oh ya siapa namamu tadi? tanya Tante itu sambil pergi ke arah ruangan lain.

Joni balas Joni sedikit berteriak agar terdengar.

Tante Miya membawakan dua gelas bir sambil duduk disebelah Joni rapat sekali membuat Joni agak keki.

Silahkan minum? sambil menyerahkan segelas bir kaleng.

Tanks Tan..

Ditenggaknya bir itu bukannya haus tapi menahan gejolak birahi melihat paha putih mulus dan buah dada yang menantang.

Santai aja? Haus ya?

Lumayan?! balas Joni memerah.

Oh ya.. Panggil aku Miya Tante Miya memperkenalkan namanya.

Tante Miya tinggal sendiri? Mencoba Joni untuk ngobrol.

Jangan panggil Tante Miya donk, Tante aja, apa Miya aja

Tante dech.. Joni memastikan.

Sudah tua ya? balas Tante Miya.

Tapi Tante kelihatan masih cantik.. sambil matanya terus memperhatikan buah dada tante Miya yang menggantung indah.

Makasih tersipu Tante Miya dipuji seperti itu.

Oh ya Tante tinggal dengan siapa? Tanya Joni penasaran.

Aku tinggal ama suamiku, dia lagi berlayar 2 bulan sekali dia pulang sudah 2 minggu dia berangkat berlayar.. jelas Tante Miya.

Oh begitu ya..? berarti dia kesepian nich batin Joni.

Kamu sudah punya pacar? Tante Miya bertanya sambil menarik tangan Joni ke atas pahanya yang putih itu.

Belum Tan..?! jawab Joni menarik tangannya mencoba malu malu kucing.

Kenapa? kok malu?! Apa aku harus tidur lagi biar kamu enggak malu dan leluasa mengelus elusku

Maksud Tante? bertanya heran Joni.

Aku tahu yang kamu lakukan sepanjang perjalanan tadi, aku diam karena kupikir kamu kan sudah tolongin aku boleh donk sebagai tanda terima kasih

Jadi ni Tante juga keenakan toh, sial deg deg an juga gue, gue kira dia tahu bakal marah eh malah seneng, aman sekarang dong, asyiik? Batin Joni.

Sekarang Joni bebas melakukan gerakannya karena sudah tahu Tante Miya senang diperlakukan seperti itu. Tangan Joni mulai meraba paha Tante Miya.

Kulit Tante halus sekali..?! bisik Joni ke telinga Tante Miya disertai jilatan halus membuat Tante Miya menggelinjang geli.

Oh ya? Terusin dong ke atas Jon..? pinta Tante Miya manja.

Tangan Joni masuk ke dalam celana dalam Tante Miya.

Okh kamu ahli sekali Jon? tangan Tante Miya mulai menjalar ke arah celana Joni dan mulai menelanjangi Joni dengan ganas.

Tenang Tan?

Tanganmu itu yang membuat aku engga tahan okh.. Okh kembali Tante Miya mengerang kenikmatan.

Kini Joni sudah telanjang di pegangnya peler millik Joni yang lumayan besar.

Gede juga punyamu ucap Tante Miya sambil mulai mengulum peler Joni Joni hanya bisa mendesah kenikmatan ketika pelernya amblas ke dalam mulut Tante Miya.

Okh Tante okh.. Okh sambil meremas rambut Tante Miya.

Telanjangi aku Jon pinta Tante Miya setelah puas mengulum peler Joni.

Joni mulai melakukannya hingga telanjang polos sudah Tante Miya, jelas terlihat bukit berumput hitam lebat dan sepasang payudara yang gede. Joni merebahkan tubuh bugil itu diatas kursi.

Regangin pahamu Tan pinta Joni.

Mulai ia menjilati vagina Tante Miya yang merah mungkin karena jarang di pake.

Oh bulu jembut Tante lebat banget..

Tapi ok kan..?

Mantep Tan ujar Joni sambil menyingkap bulu lebat itu dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina Tante Miya.

Ukh.. Ukh.. Ukh hebat terus jilat terus Jon okh.. Enak.. Enak Menggelinjang eggak karuan Tante Miya menahan birahi yang mulai merambah urat urat pembuluh darahnya. Sementara tangan Joni asyik meremas payudara Tante Miya yang gede.

Remas Jon remas yang kenceng ukh.. ukh.. sambil matanya merem melek. Terlihat jelas oleh Joni vagina Tante lisa kembang kempis karena kenikmatan.

Jon masukin donk, masukin Jon.. Ukh

Sedikit dibungkukkan tubuh Joni sambil mulai mengarahkan batang pelernya ke arah vagina Tante Miya yang sudah becek karena jilatan lembut lidah Joni. Perlahan tapi pasti peler Joni mulai merambah masuk ke dalam vagina Tante Miya.

Tanda Terima Kasih Dari Tante Kesepian- Tante Digoyang Joni

Okh.. desah Tante Miya keenakan.

Pantat Joni bergerak maju mundur.

Okh.. Enak Jon okh.. merem melek Tante Miya dibuatnya.

Okh.. Okh.. Goyang terus pinta Tante Miya masih keenakan.

Joni pun merasakan kenikmatan teramat sangat pelernya terasa ada yang menyedot halus dan nikmat ditambah desahan Tante Miya yang sangat merangsang urat syarafnya menegang.

Okh Tan empuk juga memekmu Tan okh.. Okh sambil terus pantatnya maju mundur mengoyak vagina Tante Miya yang sudah basah banget.

Mulut Tante Miya yang mendesah seksi itu disambar Joni hingga keduanya saling berciumn liar, tangan Joni pun tidak tinggal diam remasan liar menimpa payudara Tante Miya yang sudah keras. Cukup lama perbuatan cabul diatas sofa itu berlangsung dengan sengit dengan teriakan Tante Miya yang tak tahan akan peler Joni yang beraksi. Hingga..

Tan.. Pindah ke lantai yu? ajak Joni.

Terserah, asal jangan dilepas ya? Habis enak banget sih..

Peler Joni masih menancap tegang di vagina Tante Miya, diangkatnya tubuh bugil Tante Miya lalu merebahkannya diatas lantai yang berpermadani halus itu. Keringat mengucur deras kenikmatan enggak terbendung gerakan maju mundur Joni yang kadang diselingi putaran pelernya membuat Tante Miya merem melek menahan gairah yang mungkin sangat diharapkannya malam itu.

Jon gantian ya? pinta Tante Miya ganti posisi.

Mereka berguling separo sehingga sekarang posisi Tante Miya berada di atas menindih tubuh Joni.

Jon gimana kalau goyang gini tawar Tante Miya sambil mengoyang pantatnya yang padat berisi.

Gila Tan.. Enaak banget terus tan ukh.. Ukh.. sambil tangannya

terus meremas payudara yang sekarang lebih menantang karena menggantung indah dan mantap.

Oh Jon aku sudah tidak kuat Jon.. Okh.. Jon.. Okh.. Jon.. Okh

Tahan sebentar Tan.. Aku jagu sudah mau sampai okh.. Okh erangan Joni menahan goyangan Tante Miya yang semakin liar.

Okh.. Okh.. Aku keluar.. Okh.. Okh..

Dengan cepat dicabut memeknya lalu disodorkan ke arah wajah Joni.

Okh.. Hisap Jon.. Okh pinta Tante Miya sambil tangannya mengocok kencang peler Joni yang saat itu sedang di ujung banget.

Dengan jilatan ganas dihisapnya vagina Tante Miya beserta cairan yang keluar dari dalam vagina itu Tante Miya terlihat sangat menikmati jilatan itu. Serr.. air mani vagina Tante Miya muncrat ke wajah Joni.

Okh.. Okh.. erangan Tante Miya sambil terus membenamkan memeknya ke wajah Joni.

Okh Jon kamu luar biasa puji Tante Miya atas kehebatan Joni melayaninya.

Joni duduk di sofa kembali sementara pelernya masih menegang tangguh, dengan penuh pengertian Tante Miya mengocok peler Joni yang sudah tegang.

Okh.. enggak lama Tan.. Okh..

Crot.. Crot.. Dari peler Joni keluar cairan putih kental yang langsung dengan sigap Tante Miya memasukkan peler Joni ke dalam mulutnya.

Akh.. Okh.. Joni tersenyum puas begitu juga Tante Miya yang memang malam itu sangat mendambakan memeknya mengeluarkan cairan kenikmatan ditemani lelaki perkasa seperti Joni.

Keduanya lalu beranjak kekamar tidur Tante Miya, setelah Tante Miya mengajak Joni ke kamarnya untuk istirahat sejenak dengan harapan Joni dapat melanjutkan kembali memuaskan nafsu birahinya.

#Tanda #Terima #Kasih #Dari #Tante #Kesepian

Cerita Sex Dengan Kakak Iparku Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Dengan Kakak Iparku

Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Linda kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. Linda adalah kepala cabang di Padang, Linda menginap dirumah kami.

Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Linda berusia 40 tahun. Suaminya sudah meningal 2 tahun lalu karena kecelakaan. Orangnya cantik, putih, tinggi semampai.

Lebih tepatnya kubilang anggun karena orangnya cenderung diam dan sangat religius. Selama di Jakarta, setiap ada kesempatan aku dan istriku mengajak Linda jalan-jalan, maklum ini kunjungan pertamanya ke Jakarta, biasanya ke mal karena waktunya sempit. Kami sudah berencana pas hari Sabtu akan jalan-jalan ke Taman Safari

Tiba hari Sabtu, istriku ternyata punya tugas mendadak dari kantor yaitu harus mengawasi pameran di Mangga Dua. Gagal deh rencana jalan-jalan ke Taman Safari. Istriku mengusulkan agar aku tetap mengantar Linda jalan-jalan misalkan ke Ancol saja dan pulangnya bisa jemput istriku di Mangga Dua.

Sebetulnya aku agak males kalo nggak ada istriku. Aku merasa risih harus jalan berdua Linda karena orangnya pendiam. Akupun menduga Linda pasti nggak mau. Tapi tanpa dinyata ternyata Linda menyetujui usul istriku.

Pagi-pagi banget istriku sudah berangkat naik KRL dari stasiun Pondok Ranji. Rumahku yang didaerah Bintaro cukup jauh dari Mangga Dua dan Ancol. Sementara menunggu Linda yang lagi jalan-jalan pagi aku sendirian dirumah menyeruput kopi dan merokok. Kami berencana jalan jam 10 pagi.

Sehabis ngopi dan merokok, aku kembali tidur-tiduran di kamarku menunggu jam. Pikiranku melayang membayangkan kakak istriku ini. Linda sangat menarik perhatianku secara sexual. Jeleknya aku, mulia keluar. Aku tertantang menaklukkan wanita baik-baik, aku tertantang menaklukkan Linda. Mumpung ada kesempatan. Dasar setan selalu mencari kesempatan menggoda.

Kuatur jebakan untuk memancing Linda. Aku buru-buru mandi membasuh badan dan keramas. Dengan berlilit handuk aku menunggu kepulangan Linda dari olahraga paginya. Sekitar 10 menit aku menunggu dibalik horden dan kulihat Linda memasuki pagar depan dengan pintu besi yang agak berderit. Sengaja pintu rumah aku tutup tapi dibiarkan tak terkunci.

Aku berlalu menuju kamarku dan segera memasang jebakan untuk mengejutkan Linda. Aku masuk kamarku dan segera bertelanjang bulat. Pintu kamar kubuka lebar-lebar, jendela kamar juga kubuka biar isi kamar mendapat penerangan jelas.

Kudengar pintu depan berbunyi seperti ditutup. Akupun mulai beraksi. Dengan bertelanjang bulat aku menunggu Linda melewati kamarku dengan harapan dia melihat tubuh dan kontolku yang sedari tadi berdiri tegak membayangkan petualangan ini.

Handuk kututupkan ke kepala seolah-olah sedang mengeringkan rambut yang basah sehabis keramas. Aku berpura-pura tidak melihat dan tidak menyadari kehadiran Linda. Dari bakik handuk yang kusibak sedikit, kulihat sepasang sepatu kets melintas kamarku. Aku yakin Linda pasti melihat tubuhku yang polos dengan kontol yang tegak berdiri.

Nafsuku semakin menggeliat ketika kuamati dari balik handuk sepasang sepatu yang tadinya hampir melewati kamarku kini seperti terpaku berhenti didepan kamar tanpa beranjak. Aku semakin aktif menggosok-gosok rambutku dan berpura-pura tak tau kalo ada orang.

Beberapa detik aku berbuat begitu dan aku merencanakan sensasi berikut. Dengan tiba-tiba kuturunkan handuk dan menengok ke arah pintu kamar. Aku pura-pura kaget menyadari ada orang. “E..eee…maaf Linda, aku kira nggak ada orang,” kataku seraya mendekati pintu seolah-olah ingin menutup pintu.

Aku tidak berusaha menutup kemaluanku yang menantang. Malah kubiarkan Linda terdiam memandangi tubuhku yang polos mendekat kearahnya.

Dengan tenagnya seolah aku berpakaian lengkap kudekati Linda dan sekali lagi memohon maaf.

“Maaf ya Linda, aku terbiasa seperti ini. Aku nggak sadar kalau ada tamu dirumah ini,” kataku sambil berdiri didepan pintu mau menutup daun pintu.

Cerita Sex Dengan Kakak Iparku-Linda

Tiba-tiba seperti tersadar Linda bergegas meninggalkanku sambil berkata “i…i…iya , tidak apa-apa…..”. Dia langsung masuk ke kamar belakang yang diperuntukkan kepadanya selama tingal dirumahku. Aku kemudian memakai celana pendek tanpa CD dan mengenakan kaos oblong lantas mengetok pintu kamar Linda.

“Ada apa Sudie,” ujar Linda setelah membuka pintu. Kulihat dia tidak berani menatapku. Mungkin malu. Membaca situasi seperti itu, aku tidak menyiakan kesempatan. “Linda, maafkan Sudie ya…aku lupa kalau ada tamu dirumah ini,” kataku merangkai obrolan biar nyambung.

“Nggap apa-apa, cuma Linda malu hati, sungguh Linda malu melihat kamu telanjang tadi,” balasnya tanpa mau menatap aku. “Kenapa musti malu? Kan nggak sengaja, apa lagi Linda kan sudah pernah menikah jadi sudah biasa melihat yang tegak-tegak seperti itu,” kataku memancing reaksinya.

“Sejujurnya Linda tadi kaget setengah mati melihat kamu begitu. Yang Linda malu, tanpa sadar Linda terpaku didepan kamarmu. Jujur aja Linda sudah lama tidak melihat seperti itu jadi Linda seperti terpana,” katanya sambil berlari ketempat tidurnya dan mulai sesenggukan. Aku jadi ngak tega. Kudekati Linda dan kuberanikan memegang pundaknya seraya menenangkannya.

“Sudalah nggak usah malu, kan cuma kita berdua yang tau.” Melihat reaksinya yang diam saja, aku mulai berani duduk disampingnya dan merangkul pundaknya. Kuusap-usap rambutnya agak lama tanpa berkata apa-apa. Ketika kurasa sudah agak tenang kusarankan untuk mandi aja. Kutuntun tangannya dan sekonyong-konyong setan mendorongku untuk memeluk saat Linda sudah berdiri didepanku.

Lama kupeluk erat, Linda diam saja. Mukanya diselusupkan didadaku. Payudaranya yang masih kencang serasa menempel didadaku. Sangat terasa debar jantungnya. Perlahan tangaku kuselusupkan ke balik kaos bagian belakang berbarengan dengan ciumanku yang mendarat dibibirnya.

“Jangan Suddd…dosa,” katanya sambil melepaskan diri dari pelukanku. Namun pelukanku tidak mau melepaskan tubuh sintal yang sedang didekapnya. Dan usaha kedua Linda sudah menyerah. Bibirnya dibiarkan kulumat walau masih tanpa perlawanan. kucoba lagi menyelusupkan tangan dibalik kaosnya, kali ini bagian depan. Tangan kanan yang menggerayang langsung pada sasaran…putting susu sebelah kiri. Linda menggeliat.

Pilinan jariku di payudaranya membuat nafsunya naik. Aku tau dari desiran nafasnya yang mulai memburu. Aku heran juga dengan wanita ini, tetap diam tanpa perlawanan. Mungkin ini style wanita baik-baik. Bagusnya, semua apa yang kulakukan tidak ada penolakan. Seperti dicocok hidungnya Linda menurut saja dengan apa yang kulakukan terhadapnya.

Perlahan kubuka kaosnya, kubukan celana panjang trainings pack-nya, kubuka Bh nya, kubuka CD-nya , Linda diam saja. Kubopong tubuhnya ketempat tidur. Kubuka kaosku, kubuka celana pendekku……..Linda masih diam.

Lidahku mulai bermain disekujur tubuhnya. Dari ujung kepala, turun ke telinga, ke bibir, ke leher…perlahan kusapu dadanya, payudaranya kulumat dengan gigitan kecil…turun lagi kebawah, pusarnya kukorek dengan lidahku….turun lagi ke sekumpulan rambut dan kedua pahanya kujilat-jilat terus sampai keujung jempol kaki. Aku tidak merasa jijik karena tubuh Linda yang putih bersih sangat membangkitkan gairah.

Kukangkangkan kakinya, Linda masih diam saja. Tapi kuamati matanya terpejam menikmati sentuhan tiap jengkal ditubuhnya. Baru ketika kudaratkan sapuan lidahku di bibir vagina dan klitorisnya Linda tiba-tiba berteriak ,” Ahhhhhhhh……..”

“Kenapa Linda….Sakit?,” tanyaku. Linda hanya menggeleng. Dan aktifitas jilat menjilat vagina itu kulanjutkan. Linda menggelinjang dahsyat dan tiba-tiba dia meraung..”Sudieyyyyyy… ayo Sudie….jangan siksa aku dengan nikmat…ayo Sudie tuntaskan….Linda udah nggak tahan,” katanya.

Aku tidak mau berlama-lama. Tanpa banyak variasi lagi langsung kunaiki kedua pahanya dan kutusukkan kontolku kelobang surganya yang sudah basah kuyup. Dengan sekali sentak semua batangku yang panjang melesak kedalam. Agak seret kurasakan, mungkin karena sudah dua tahun nganggur dari aktifitas. Kugenjot pantatku dengan irama tetap, keluar dan masuk. Linda semakin menggelinjang.

Aku pikir nggak usah lama-lama bersensasi, tuntaskan saja. Lain waktu baru lama. Melihat reaksinya pertanda mau orgasme , gerakan pantatku semakin cepat dan kencang. Linda meronta-ronta , menarik segala apa yang bisa ditariknya, bantal, sepre. Tubuhku tak luput dari tarikannya.

Semua itu dilakukan dengan lebih banyak diam. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang, “Ahhhhhhhhhhhhhhhh…….,” lolongan panjangnya menandakan dia mencapai puncak. Aku mempercepat kocokanku diatas tubuhnya. Tiba-tiba aku didikejutkan dengan hentakan tubuhnya dibarengi tanganya yang mendorong tubuhku. “Jangan keluarin didalam ….aku lagi subur,” suaranya tresengal-sengal ditengah gelombang kenikmatan yang belum mereda.

Kekagetanku hilang setelah tau reaksinya. “Baik Linda cantik, Sudie keluarin diluar ya,” balasku sambil kembali memasukkan kontol ku yang sempat terlepas dari vaginanya karena dorongan yang cukup keras. Kembali kupompa pinggulku. Aku rasa kali ini Linda agak rileks. Tapi tetap dengan diam tanpa banyak reaksi Linda menerima enjotanku. Hanya wajahnya yang kadang-kadang meringis keenakan.

Dan sampailah saatnya, ketika punyaku terasa mulai berkedut-kedut, cepat-cepat kucabut dari vagina Linda dan kugencet batang kontolku sambil menyemprotkan sperma. Kuhitung ada lima kali kontolku meludah. Sekujur tubuh Linda yang mulus ketumpahan spermaku. Bahkan wajahnya pun belepotan cairan putih kental. Dan aku terkulai lemas penuh kenikmatan. Kulihat Linda bangkit mengambil tisu dan menyeka badan serta mukanya.

“Sudie…kamu sudah memberikan apa yang belum pernah Linda rasakan,” kata wanita cantik itu sambil rebahan disampingku.

Dengan persetujuan Linda, kami menelpon istriku mengabarkan kalau batal ke Ancol karena Linda nggak enak badan. Padahal kami melanjutkan skenario cinta yang menyesatkan. Kami masih tiga kali lagi melakukan persetubuhan. Dalam dua sesi berikut sangat kelihatan perkembangan yang terjadi sama Linda.

Kalo permainan pertama dia banyak diam, permainan kedua mulai melawan, permainan ketiga menjadi dominan, permainan keempat menjadi buas….buas…sangat buas. Aku sempat memakai kondom biar bisa dengan leluasa menumpahkan sperma saat punyaku ada didalam vaginanya.

“Aku sadar ini dosa, tapi aku juga menikmati apa yang belum pernah aku rasakan selama menikah. Sampai suami Linda meninggal, Linda tidak pernah merasakan kenikmatan sexual seperti ini. Sebetulnya Linda masih kepengen nikah lagi tapi tidak pernah ketemu orang yang tepat. Mungkin posisi Linda sebagai kepala bagian membuat banyak pria menjauh.

#Cerita #Sex #Dengan #Kakak #Iparku

Wik Wik Dengan Operator Warnet Terbaru Malam Ini

Wik Wik Dengan Operator Warnet

Cerita pertama Saya tentang hubungan Saya dengan karyawan Operator warnet Saya yang bernama Wati. Dia masi kuliah di sebuah PTS, dan saat itu Ia sudah semester 7. Karena merasa kekurangan untuk mencukupi hidup sehari-hari Dia Sambil bekerja part-time di warnetku.

Kami cukup dekat, dan tidak jarang kami melakukan hubungan badan. Meski begitu, Kami tidak menjalin hubungan khusus, karena Aku sudah memiliki Kekasih sendiri diluar kota. Hanya saja Wati yang sepertinya benar-benar cinta kepadaku, sedangkan Aku hanya butuh tubuhnya untuk pelampiasan nafsuku saja.

Wati berdarah campuran Jawa dan Tionghoa, Kulitnya agak coklat karena Ia sering beraktifitas diluar, tetapi bagian dalam tubuhnya masih sangat putih & mulus. Memiliki paras yang bisa dibilang cantik dan menarik, menggairahkan menurutku. Wati sebelum bekerja diwarnetku, Ia mengambil jalan pintas dengan melacurkan dirinya.

Demi meringankan beban orangtuanya yang kurang mampu, Ia berusaha keras membiayai hidup dan kuliahnya sendiri. Karena masih memiliki hati nurani yang baik, Ia sadar dan memutuskan untuk bekerja yang halal. Tetapi pecun tetaplah pecun, meski telah bekerja diwarnetku, Ia sering berpakaian seronok dan menggodaku untuk memenuhi kebutuhannya. Hingga kami besetubuh dan Aku menanggung sebagian biaya hidupnya.

Hari itu Aku sedang mengunjugi warnetku, saat itu jam 10 malam yang jaga OP bernama Goldwin. Ketika Aku sibuk menghitung pendapatan hari itu tiba-tiba ada telfon masuk.

“Wati?? Ngapain jam segini telfon..” pikirku.

“Halo Wati, da apa?” tanyaku, sambil melangkah keluar warnet

“Mas Jefri..tolongin Wati, besok hari terakhir bayar SPP kuliah. Wati masih belum dapet uang juga ampe sekarang..” Wati menjawab menyerocos.

“Yee..kan minggu kemaren kamu sudah aku kasi buat bayar kost. Uda ga ada uang lagi nih Wati.” Kataku.

“Ga ada yang bisa minjemin lagi Mas. Tolonglah Mas Jefri..penting nih, tar Wati balikin deh kalo uda ada uang..” Wati terus merajuk.

“Huu..gak percaya Aku, Kamu kapan pernah punya uang” Tolakku dengan sedikit menyindir.

“Iiih…Mas Jefri jahat lho. Ya udah Mas Jefri mau minta apa?”

“Mmm..apa yah..hehe, biasa Wati..maen kuda-kudaan..” Jawabku setengah berbisik.

“Huu..dasar, itu mulu yang dipikir. Makanya buruan tu Mba’ Lola suruh pindah kesini aja. Ya udah, besok malam Mas Jef ke kost Wati yah. Tapi Aku lagi dapet Mas, jadi tar Wati oral aja yah..” Wati juga menjawab setengah berbisik.

“Huu..pake dapet segala. Tapi ga apa-apa Ti, Anal ja yah? Kan belom pernah” Pintaku. Wati memiliki pantat yang cukup besar dan padat, terlihat menantang jika Wati mengenakan jeans ketat apalagi hot pants. Ditambah pinggulnya yang lebar dan montok..Aku sangat beruntung bisa menikmatinya.

“Ga mau! Aku kan belum pernah disodomi Mas..tar anusku rusak” Wati mengiba.

“Jadi mau bayar SPP ga nih?! Lagian siapa suruh pake dapet. Kalo belum pernah makanya dicoba. Lagian masak Kamu ngelacur ga pake pantat..” Aku jawab dengan sedikit tegas.

“Gak kok Mas, Wati ga pernah maen anal sebelumnya. Cuman Mulut dan memek Aku aja kok yang dipake.” Wati membantah dengan lirih karena sedikit Aku bentak.

“Dasar pecun, makanya lain kali dipake lah itu pantat Kamu punya lobang!! Memek doank yang disodok, pantesan udah longgar gitu..huhh” Makiku.

“Mas, jangan ngomong gitu! Aku udah gak kek gitu lagi kok sekarang” Ujar Wati

“Ya udah, jadi gak nih?!” Aku mulai kesal.

“Iya..jangan marah dong Mas. Ya udah..besok malam yah maennya” Kata Wati dengan lirih.

“Jangan malam Wati, Aku ada acara ma temen-temen. Besok aja, abis Kamu dari kampus, Kita maen di toilet warnet.” Aku jawab dengan antusias sekali.

“Eh..macem-macem aja Mas Jefri ini, Tar ketauan gimana? ” Jawab Wati dengan sedikit cemas.

“Gak lah Wati, tenang aja. Kita maen cepet kok. Yang penting Kamu Jangan ampe bersuara, oke?!”

“Tapi ngocoknya pelan-pelan aja ya Mas, Wati denger disodomi tu sakit Mas”

“Ngocok apaan?! Ngocok arisan..hehe” Jawabku sambil bercanda

“Ya ngocok batangnya Mas Jefri lah di dubur Wati besok, jangan kasar-kasar biar ga lecet Mas” ujar Wati sedikit cemas.

“Iya beres, tapi tar sebelum maen Aku foto Kamu bugil Dulu ya Wati?” Pintaku.

“Tuu..kan nambah lagi! Aku ga mau foto telanjang Mas, kalo ampe kesebar bisa mati Aku dibunuh bapakku. Mas Jefri kan uda pernah liat Wati telanjang, Mas Jefri juga tau setiap bagian tubuhku, Ngapain lah pake difoto segala..” Tolak Wati.

“Ga bakal kemana-mana fotonya Wati. Lagi pula aku ga pernah sembarangan biarin orang laen pake komputerku. Buat koleksi pribadi aja Wati,janji deh! Kamu sayang kan ma Aku Wati..” Ujarku dengan sedikit nada manja.

“Iya, Aku sayang ma Kamu Mas. Kalo gak, masak Wati mau nyerahin tubuh Wati buat muasin Mas Jefri. Janji yah, foto-foto bugil Wati jangan ampe kesebar.” Akhirnya Wati setuju juga, meski pada awalnya juga Aku yakin Ia pasti mau.

“Janji!!” jawabku tegas. “Hehe..Ga tau Dia, padahal Aku berencana menggunakan foto-foto bugilnya untuk menjadikan Dia budak Seks Aku. Sayang tubuhmu sudah ternoda Wati, kalo gak udah Aku jadikan pacar..hehe. Tapi tubuhnya yang montok luWennyn lah buat tempat pembuangan spermaku.” Aku berbicara sendiri didalam hati.

“Heh..malah diem sih Mas “Haha..sorry terpana liat bintang di luar ni. Oiya besok pake pakaian sexy yah..biar Aku horny duluan, jadi tar ga kelamaan foreplaynya” Aku terkadang meminta Wati tuk berpakaian Sexy jika sedang jaga di warnet atau jika sedang jalan dengaku. Aku perlahan mengajari dia agar menajadi seorang eksibisionis. Aku sangat terangsang jika melihat Dia memamerkan lekuk tubuhnya yang montok.

Aku masuk kembali ke dalam warnet, dan mencuci mukaku. kulihat Goldwin sedang asik chatting di mIRC. “Siapa Mas, lama bener” Tanya Goldwin.

“Temen lama Win. Oke, Aku pulang duluan yah..” Ujarku sambil mengambil kunci mobil. Memang tadi Kami berbicara ditelfon cukup lama, ga terasa ada setengah jam lebih. Aku bergegas ke ATM dan mentransfer sejumlah uang ke rekening Wati.

Jam menunjukkan pukul 11.25 siang. Tapi Wati belom datang juga, mana udah ngantuk banget. Disebelahku ada Wenny, yang jadi partner jaga Wati. Dia sedang asik maen game dari pagi tadi, jadi Aku pikir ga akan ganggu rencanaku. Beberapa menit kemudian akhirnya Wati datang dengan tergopoh-gopoh membawa stop map yang berisi kertas-kertas. Keringatnya bercucuran di dahinya.
“Sori lama Mas, dosenku rapat. Ni Aku bawakan gorengan.” Wati menaruh sebungkus gorengan di meja, lalu Ia melepas jaketnya.

“Asik..pas banged laper,hehe” Kata Wenny yang langsung menyerobot bungkusan gorengan.

Dibalik jaketnya, Wati mengenakan kemeja putih lengan pendek dengan bagian kerah yang terbuka cukup lebar. Wati tidak mengancingkan bagian atasnya, sehingga buah dada bagian atasnya terlihat menyembul walau tidak terlalu terbuka sekali. Rupanya Wati sengaja memakai push-up Bra untuk mengangkat payudaranya. Rok hitam selutut yang Dia kenakan juga memiliki belahan samping kanan yang cukup tinggi, jika Wati duduk sambil menyilang kaki, pasti Paha Kanan Wati terekspos jelas. Aku memperhatikan belahan buah dadanya yang ranum menyembul, sambil sekali melihat wajahnya dan tersenyum puas. Wati pun melirikku sambil tersenyum.

“Wati, seksi amat..” Kata Wenny sambil melotot.

“Haha..tinggal ini pakaianku nih” Wati menjawab sekenanya.
“Ehemm…” Aku pura-pura batuk sambil melirik Wati.

Wati yang tau maksudku akhirnya bergegas menuju ke toilet warnet yang letaknya di Ujung belakang warnet. Kebetulan ada 2 toilet di warnet ini, jadi Aku juga bisa kebelakang setelah Wati.

“Wen Aku ke toilet dulu ya, mules nih..” Kata Wati sambil berlalu.

“Ya, jangan lupa disiram loh..” Wenny menjawab dengan diselingi canda.

20 detik kemudian Aku juga berpamitan ke belakang

“Duh..Aku juga mules nih..” Kataku sambil berlari kecil ke Toilet.
“Loh..koq pada mules smua sih!!” Ujar Wenny sambil terus asik bermain game disambil melahap gorengannya.

Sampai di toilet Aku mengetuk sekali pintu toilet wanita. Begitu terbuka, Aku langsung masuk. Di dalam, Wati sedang mencuci muka. Aku buru-buru melepas resleting celanaku juga celana dalamku dan memelorotkannya sampai kemata kaki.

Wati juga mengangkat rok hitamnya ke atas sampai ke pinggangnya, dan memelorotkan celana dalamnya hingga turun ke mata kaki. Wati juga membuka kancing kemeja bagian atas hingga perut, kemudian mengeluarkan dua bongkahan buah dadanya dari Branya hingga kedua payudara Wati terangkat karena terjepit Branya dari bagian bawah.

Puting susunya yang berwarna coklat kemerahan terlihat jelas, bentuknya cukup besar dan melebar karena Wati pernah hamil sebelumnya oleh Pak Edo  penjaga kostnya.

Hal itu terjadi sewaktu Pak Edo meminta Wati melayaninya, padahal Wati saat itu dalam kondisi kelelahan karena seharian dikampus kemudian bekerja. Tapi mau gak mau Wati tetap melayani nafsu Mang Edo karna terus dipaksa, hingga akhirnya Wati pingsan dan Mang Edo mengeluarkan benih-benihnya didalam rahimnya tanpa sepengetahuan Wati.

Wati baru sadar jika mengandung benih haram Mang Edo saat usia kandungan menginjak 3bulan, dan akhirnya Wati menggugurkan kandungannya. Sejak saat itu Wati nggak pernah mau lagi melayani nafsu penjaga kostnya itu. Kemudian Aku mengeluarkan HPku yang berkamera dan mulai mengabadikan bagian-bagian pribadi tubuh Wati. Raut muka Wati terlihat muram ketika aku memoto bagian wajahnya hingga dadanya yang terekspos jelas di depan kamera HP ku, seakan tidak rela bagian tubuhnya yang paling pribadi di abadikan olehku.
“Mas jangan memek Aku..lagi dapet nih, jijk ah…” Wati mengiba sambil berusaha menutupi daerah kewanitaannya dengan tangan kanannya sedang tangan kirinya berusaha menjauhkan HPku ketika aku akan mengambil foto kemaluannya.

“Gapapa Wati, Aku malah pengen punya foto memek Kamu yang lagi ngeluarin darah gitu..hehe” Aku terus berusaha memotretnya.

“Mas jefriii..gak mau Wati, pliss..besok kalo uda bersih baru Kamu foto. Ntar janji deh Aku buka memekku selebar-lebarnya tuk Kamu ambil fotonya..sebanyak yang Kamu mau Mas..” Wati terus memohon.

“Ya deh..oke Wati. Sekarang Kamu balik badan, buka kaki lebar-lebar terus buka belahan pantat Kamu Wati pake kedua tangan mu, Aku mau ambil foto pantat ma anus Kamu yang masi rapet ini Wati sebelum Aku jebol..Hihihihi” Tawaku pelan.

“Yee..apaan sih Mas, ya udah nih..” Wati kemudian melakukan seperti yang aku minta, kedua tangannya kebelakang meremas kedua bogkahan pantatnya dan menariknya ke arah berlawanan hingga terlihat anusnya dengan sangat jelas. Lalu Aku mulai mengabadikan bagian lubang pengeluaran Wati yang coklat kemerahan itu sampai puas.

Wik Wik Dengan Operator Warnet- anal sex

“Mas, Aku lupa bawa pelumas..” Kata Wati, yang harusnya Dia membawa body lotion untuk pelumas anal.

“Isep dulu Wati..pake liur Kamu aja” Kataku sambil menarik kepala Wati ke penisku, hingga Wati terpaksa jongkok.

“Hmhh..umm..eehhmm…” Hanya suara itu yang keluar dari mulut Wati ketika penisku yang sudah tegang dari tadi memenuhi rongga mulutnya. Tak lupa Aku segera merekam adegan Wati mengoral penisku dengan kamera HPku. Bibir merahnya yang tebal terasa sangat nikmat sekali menyelimuti penisku.

Aku merasakan sensasi yang luar biasa. Penisku rasanya basah sekali..terasa hangat didalam mulut Wati. Air liur Wati menetes-netes disela-sela bibir dan batang penisku, rupanya Wati ingin penisku sebasah mungkin agar mudah memasuki liang anusnya. Kepala Wati maju mundur mengocok batang kejantananku dengan bibirnya yang tebal, tangan kirinya memegangi batangku sedang tangan kanannya menelusup di balik kaosku memainkan puting susuku.

“Ooh…enak Wati” Aku melenguh pelan.

2 menit kemudian, Aku angkat kepala Tin dan kulumat sebentar bibirnya yang penuh liur itu, lalu kubalik tubuhnya hingga Ia menunduk berpegangan pada pinggir bak mandi. Aku elus-elus bongkahan pantat Wati yang putih montok itu, terasa mulus sekali.

Sambil Aku keluar masukkan jari-jariku membukai anusnya yang sempit dan Aku ludahi beberapa kali. Aku remas-remas juga paha gempalnya yang tak kalah mulus terlihat putih menggairahkan. Kulit Wati memang agak coklat, tapi bagian dalam tubuhnya terlihat lebih putih.

“Uuh..”Wati melenguh pelan saat Aku tempelkan ujung penisku di anusnya, sambil Aku gesek-gesek dan kudorong perlahan hingga memasuki pantatnya.

“Egghhh..hmmphh..pelan Mas..” Kata Wati lirih sambil menahan sakit pada lobang pengeluarannya.

“uugghhh…sempit banged Wati!” Bisikku ketika seluruh batang penisku tenggelam di dalam lobang pantat Wati.

“Oo..oo..ohh…” Wati megap-megap seperti orang yang kesulitan bernafas. Bibirnya membentuk huruf ‘O’ dengan kepala menengadah ke atas.

“Wati..duburmu enak banget…ooh..hangat Wati” Aku meracau sambil mulai mengeluar-masukkan penisku, kedua tanganku mantab mencengkeram pinggul Wati yang empuk. Gerakan pinggulku semakin cepat namun teratur, penisku dengan cepat keluar-masuk menjelajahi lorong anus Wati.

“Shhh..ooh..sakitt Mas..udah ajaah..eghh..keluarin pliss..” Erang Wati

“Bentar Tin, baru enak nih..” Ujarku sambil mempercepat kocokan penisku di duburnya.

“Aaahhh…aaahhh…aaooww…aa hhh…” desahan Wati seirama bersamaan hentakan-hentakan liar pinggulku yang menghimpit tubuh Wati yang mengejang kesakitan. Tubuh Wati terguncang-guncang, naik turun, kepalanya mengeleng ke kiri-kanan sambil terus mengerang kesakitan menahan gempuran penisku terhadap saluran pengeluarannya.

Rambutnya yang panjang itu kemudian kujambak sehingga ia mendongak ke atas sambil terus mengerang tertahan. Bunyi buah pantatnya yang beradu dengan pahaku semakin keras. Rambutnya semakin keras kutarik sehingga ia semakin mendongak dengan mulut menganga. Pantatnya melengkung ke atas dan buah dadanya yang besar itu berguncang-guncang, seirama dengan gerakan pantatku.

“Ah..ahh..eeghh…sumpah Mas Aku ga kuat..perih banget!!!” Tubuh Wati mulai limbung, kakinya lemas seperti tidak bertenaga lagi. Kedua tanganku yang sebelumnya berpegangan pada pinggul Wati, kini menelusup masuk ke balik kemeja dan Branya mencengkeram erat kedua buah payudaranya untuk menahan tubuh Wati dan mulai meremas-remasnya.

“Uhuu..hu..hu..sakiit Mas..hik..hiks..udaah..ampuun Mas” Wati mulai menangis, wajahnya memerah, matanya memandangku penuh iba, air matanya mengalir deras, air liurnya pun ikut menetes. Aku berpikir pasti Wati merasakan sakit yang belum pernah Ia rasakan sebelumnya selama hidupnya.

“Tahan ya Wati, bentar lagi keluar kok. Kamu sayang kan ma Aku..?” Aku berbisik di telinganya sambil mengecup punggungnya. Tanganku yang masih di buah dadanya mulai memilin-milin puting susu Wati.

“Eeeghh..ii..iya..sayang lah…sshh..Mas Jefri sayang juga kan ma Wati kan?” Wati berkata dengan terisak lirih, dengan tubuh yang tergoncang-goncang akibat gempuran Penisku pada duburnya.

“Uhh…ooh…” Aku mempercepat kocokan penisku tanpa menjawab pertanyaan Wati. Aku genjot pantatnya dengan kasar dan brutal. Rasanya nikmat sekali. Payudara Wati juga Aku remas dengan sekuat tenaga.

“Arrrggh…arggghhhh….” Wati menjerit tertahan, Ia kembali menangis histeris. Penderitaan yang sangat hebat dirasakannya, Ia menahan rasa sakit yang luar biasa di bagian pantat dan payudaranya Juga berusaha menahan suaranya agar tidak keluar.

Tapi suara erangan dan tangisan kesakitan Wati keluar juga, untung Wati masi bisa menjaga agar tidak terlalu keras. Lagipula Wenny menyetel musik dengan volume yang kencang.

Setelah kurang lebih 10menit, Aku tak bisa menahan lagi. Kenikmatan yang kuperoleh dari pantat juga sudah sangat luar biasa hebatnya. Rongga dubur Wati makin lama makin terasa panas, jepitannya tetap erat mencengkeram batang penisku. Hingga akhirnya Aku mencapai orgasmeku…

” Aku keluar Wati..ohh..ooh..oooohhh….uuuuu ggghhh….uuuuggghh!!” Aku mengerang tertahan sambil kedua tanganku mencengkram erat buah dada Wati, kuhujamkan penisku sedalam mungkin di anusnya dan ku*kan air maniku sebanyak-banyaknya hingga memenuhi rongga duburnya Wati.

“Eeeeghhh…hmppphh” Wati menjerit tertahan dengan mengigit bibir bawahnya.

Ketika kucabut penisku lelehan sperma bercampur darah keluar dari lobang pengeluaran Wati, sepertinya dubur Wati menderita lecet-lecet. Kubasuh penisku yang juga belumuran darah dan sedikit kotoran dari dalam pantat Wati. Buru-buru Kukenakan celanaku.

Sedang Wati masi menangis terisak menahan rasa sakit dan perih yang masih mendera pantatnya. Seluruh tubuhnya menggigil, kakinya gemetaran seakan tidak kuat berdiri lagi.

“Wati..thanks ya. Ayo buruan beresin,tar Wenny curiga” Sambil Kukecup bibirnya yang masi meneteskan liur, lalu Aku keluar mengendap dengan hati-hati agar tidak diketahui orang.

#Wik #Wik #Dengan #Operator #Warnet

Gairah Janda Sange Di Bioskop Terbaru Malam Ini

Intan

Awal aku mengenalnya pada saat dia mengundang perusahaan tempatku bekerja untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai produk yang akan dipesannya. Sebagai marketing, perusahaan mengutusku untuk menemuinya. Pada awal pertemuan siang itu, aku sama sekali tidak menduga bahwa Ibu Intan yang kutemui ternyata pemilik langsung perusahaan.

Wajahnya cantik, kulitnya putih laksana pualam, tubuhnya tinggi langsing (Sekitar 175 cm) dengan dada yang menonjol indah. Dan pinggulnya yang dibalut span ketat membuat bentuk pinggangnya yang ramping kian mempesona, juga pantatnya wah sungguh sangat montok, bulat dan masih kencang

Sepanjang pembicaraan dengannya, konsentrasiku tidak 100%, melihat gaya bicaranya yang intelek, gerakan bibirnya yang sensual saat sedang bicara, apalagi kalau sedang menunduk belahan buah dadanya nampak jelas, putih dan besar

Di sofa yang berada di ruangannya yang mewah dan lux, kami akhirnya sepakat mengikat kontrak kerja. Sambil menunggu sekretaris Ibu Intan membuat kontrak kerja, kami mengobrol kesana-kemari bahkan sampai ke hal yang agak pribadi.

Aku berani bicara kearah sana karena Ibu Intan sendiri yang memulai. Dari pembicaraan itu, baru kuketahui bahwa usianya baru 25 tahun, dia memegang jabatan direktur sekaligus pemilik perusahaan menggantikan almarhum suaminya yang meninggal karena kecelakaan pesawat.

“Pak Anto sendiri umur berapa”, bisiknya dengan nada mesra
“Saya umur 26 tahun, Bu!” balasku
“sudah berkeluarga?”, pertanyaannya semakin menjurus, aku sampai GR sendiri
“Belum, Bu!”

Tanpa kutanya, Ibu Intan menerangkan bahwa sejak kematian suaminya setahun lalu, dia belum mendapatkan penggantinya

“Ibu cantik, masih muda, saya rasa seribu lelaki akan berlomba mendapatkan Ibu Intan”, aku sedikit memujinya
“Memang, ada benarnya juga yang Bapak Anto ucapkan, tapi mereka rata-rata juga mengincar kekayaan saya”, nadanya sedikit merendah

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu, Ibu Intan bangkit berdiri membukakan pintu, ternyata sekretarisnya telah selesai membuat kontrak kerjanya

“Kalau begitu, saya permisi pulang, Bu!, semoga kerjasama ini dapat bertahan dan saling menguntungkan”, aku segera pamit dan mengulurkan tangan
“Semoga saja”, tangannya menyambut uluran tanganku
“Terima kasih atas kunjungannya, Pak Anto ”

Cukup lama kami bersalaman, aku merasakan kelembutan tangannya yang bagaikan sutera, namun sebentar kemudian aku segera menarik tanganku, takut dikira kurang ajar. Namun naluri laki-lakiku bekerja, dengan halus aku mulai merancang strategi mendekatinya

“Oh ya, Bu Intan, sebelum saya lupa, sebagai perkenalan dan mengawali kerjasama kita, bagaimana kalau Ibu Intan saya undang untuk makan malam bersama”, aku mulai memasang jerat

“Terima kasih”, jawabnya singkat
“Mungkin lain waktu, saya hubungi Pak Anto, untuk tawaran ini ”
“Saya tunggu, Bu permisi”

Aku tak mau mendesaknya lebih lanjut. Aku segera meninggalkan kantor Ibu Intan dengan sejuta pikiran menggelayuti benakku. Sepanjang perjalanan, aku selalu terbayang kecantikan wajahnya, postur tubuhnya yang ideal. Ah kayaknya semua kriteria cewek idaman ada padanya

Tak terasa satu bulan sejak pertemuan itu, meskipun aku sering mampir ke tempat Ibu Intan dalam kurun waktu tersebut, tapi tidak kutemui tanda-tanda aku bisa mengajaknya sekedar Dinner. Meskipun hubunganku dengannya menjadi semakin akrab

Menginjak bulan ke-2, akhirnya aku bisa mengajaknya keluar sekedar makan malam. Aku ingat sekali waktu itu malam Minggu, kami bagai sepasang kekasih, meskipun pada awalnya dia ngotot ingin menggunakan mobilnya yang mewah, akhirnya dia bersedia juga menggunakan mobil Katanaku yang bisa bikin perut mules

Beberapa kali malam Minggu kami keluar, sungguh aku jadi bingung sendiri, aku hanya berani menggenggam jarinya saja, itupun aku gemetaran, degup-degup di jantungku terasa berdetak kencang padahal hubungan kami sudah sangat dekat, bahkan aku dan dia sama-sama saling memanggil nama saja, tanpa embel-embel Pak atau Bu

Sampai pada malam Minggu yang kesekian kalinya, kuberanikan diri untuk memulainya, waktu itu kami di dalam bioskop Dalam keremangan, aku menggenggam jarinya, kuelus dengan mesra, kelembutan jarinya mengantarkan desiran-desiran aneh di tubuhku, kucoba mencium tangannya pelan, tidak ada respon, kulepas jemari tangannya dengan lembut. Kurapatkan tubuhku dengan tubuhnya, kupandangi wajahnya yang sedang serius menatap layar bioskop

Dengan keberanian yang kupaksakan, kukecup pipinya Dia terkejut, sebentar memandangku Aku berpikir pasti dia akan marah, tapi respon yang kuterima sungguh membuatku kaget Dengan tiba-tiba dia memelukku, mulutnya yang mungil langsung menyambar mulutku dan melumatnya

Sekian detik aku terpana, tapi segera aku sadar dan balas melumat bibirnya, ciumannya makin ganas, lidah kami saling membelit mencoba menelusuri rongga mulut lawan Sementara tangannya semakin kuat mencengkram bahuku Aku mulai beraksi, tanganku bergerak merambat ke punggungnya, kuusap lembut punggungnya, bibirku yang terlepas menjalar ke lehernya yang jenjang dan putih, aku menggelitik belakang telinganya dengan lidahku

“Intan, aku sayang kamu”, kubisikkan kalimat mesra di telinganya
“To, akupun sayang kamu”, suaranya sedikit mendesah menahan birahinya yang mulai bangkit

Dan saat tanganku menyusup ke dalam blousnya, erangannya semakin jelas terdengar Aku merasakan kelembutan buah dadanya, kenyal. Kupilin halus putingnnya, sementara tanganku yang satunya menelusuri pinggangnya dan meremas-remas pinggulnya yang sangat bahenol

Intan Mendesah

Segera kubuka kancing blous bagian depannya, suasana bioskop yang gelap sangat kontras sekali dengan buah dadanya yang putih Perlahan kukeluarkan buah dadanya dari branya, kini di depanku terpampang buah dadanya yang sangat indah, kucium dan kujilat belahannya, hidungku bersembunyi diantara belahan dadanya, lidahku yang basah dan hangat terus menciumi sekelilingnya perlahan naik hingga ke bagian putingnya

Kuhisap pelan putingnya yang masih mungil, kugigit lembut, kudorong dengan lidahku Intan semakin meracau Tanganya menekan kuat kepalaku saat putingnya kuhisap agak kuat Sementara aku merasakan gerakan di celanaku semakin kuat, senjataku sudah menegang maksimal

Tanganku yang satunya sudah bergerak ke pahanya, spannya kutarik ke atas hingga batang pahanya tampak mulus, putih Kubelai, kupilin pahanya sementara mulutku mengisap terus puting buah dadanya kiri dan kanan Dan saat jariku sampai di pangkal pahanya, aku menemukan celana dalamnya Perlahan jari-jariku masuk lewat celah celana dalamnya, kugeser ke kiri, akhirnya jari-jariku menemukan rambut kemaluannya yang sangat lebat

Dengan tak sabar, kugosokkan jariku di klitorisnya sementara mulutku masih asyik menjilati puting buah dadanya yang semakin mencuat ke atas pertanda gairah nya sudah memuncak, meskipun jari-jariku sedikit terhalang celana dalamnya tapi aku masih dapat menggesek klitorisnya, bahkan dengan cepat kumasukkan jariku ke dalam celahnya yang lembat, terasa agak basah Jariku berputar-putar di dalamnya, sampai kutemukan tonjolan lembut bergerigi di dalam kemaluannya, kutekan dengan lembut G-spotnya itu, kekiri dan kekanan perlahan

“Achh Anto aku sudah nggak tahan Terus To oh ” Suaranya makin keras, birahinya sudah dipuncak

Tangannya menekan kepalaku ke buah dadanya hingga aku sulit bernafas, sementara tangan yang satunya menekan tanganku yang di kemaluannya semakin dalam. Akhirnya kurasakan seluruh tubuhnya bergetar, kuhisap kuat puting susunya, kumasukkan jariku semakin dalam

“Ahh oh To aku ke luar ” Kurasakan jariku hangat dan basah “Makasih To, sudah lama aku tak merasakan kenikmatan ini ” Aku hanya bisa diam, menahan tegangnya senjataku yang belum terlampiaskan tapi rupanya Intan sangat pengertian Dengan lincahnya dibukanya reitsleting celanaku, jari-jarinya mencari senjataku

Aku membantunya dengan menggerakan sedikit tubuhku Saat tangannya mendapatkan apa yang dicarinya, sungguh reaksinya sangat hebat “Oh besar sekali To aku suka aku suka barang yang besar ” Intan seperti anak kecil yang mendapatkan permen

Senjataku yang sudah kaku perlahan dikocoknya, aku merasakan nikmat atas perlakuannya, sementara tangannya asyik mengocok batang senjataku, tangan satunya membuka kancing bajuku, mulutnya yang basah menciumi dadaku dan menjilati putingku, sesekali Intan menghisap putingku. Aliran darahku semakin panas, gairah ku makin terbakar Aku merasakan spermaku sudah mengumpul di ujung, sementara kepala senjataku semakin basah oleh pelumas yang keluar

“Intan, aku sudah nggak tahan ”
“Tahan sebentar, To ”

Intan melepaskan jilatan lidahnya di dadaku dan langsung memasukkan senjataku ke dalam mulutnya, aku merasakan kuluman mulutnya yang hangat dan sempit Kulihat mulutnya yang mungil sampai sesak oleh kemaluanku Intan semakin kuat mengocok batang senjataku ke dalam mulutnya

Akhirnya kakiku sedikit mengejang untuk melepaskan spermaku “Awas Tan, aku mau keluar ” kutarik rambutnya agar menjauh dari batang senjataku, tapi Intan malah memasukkan senjataku ke dalam mulutnya lebih dalam, aku tak tahan lagi, kulepaskan tembakanku, 7 kali denyutan cukup memenuhi mulutnya yang mungil dengan spermaku

Intan dengan lahap langsung menelannya dan membersihkan cairan yang tertinggal di kepala senjataku dengan lidahnya Aku menarik nafas panjang mengatur degup jantungku yang tadi sangat cepat

Setelah lampu menyala kembali pertanda pertunjukan telah usai, kami sudah rapi kembali Kulihat jam di pergelangan tanganku menunjukan pukul 10 00 malam. Aku langsung mengantarnya pulang, dalam perjalanan kami tak banyak bicara, kami saling memikirkan kejadian yang baru saja kami alami bersama

Sampai di rumahnya yang mewah di bilangan Pluit, aku langsung ditariknya menuju kamar pribadinya yang sangat luas “To, saya belum puas, kita teruskan permainan yang tadi ” Tangannya langsung membuka kancing bajuku dan mulai membangkitkan gairah ku, sementara pikiranku semakin bingung, kenapa Intan yang tadinya kalem bisa berubah ganas begini?

Intan Ganas

Tapi pikiranku kalah dengan gairah yang mulai berkobar di dadaku, terlebih saat tangannya dengan lihai mengusap dadaku Bagai musafir seluruh tubuhku dicium dan dijilatinya dengan penuh nafsu Aku pun tak mau kalah sigap, di ranjangnya yang empuk kami bergulat saling memilin, melumat, dan saling menghisap

Saat pakaian kami mulai tertanggal dari tempatnya Kami saling melihat, aku melihat kesempurnaan tubuhnya, apalagi di daerah selangkangannya yang putih bersih, sangat kontras dengan bulu kemaluannya yang sangat hitam dan lebat Dan Intan memandangi senjataku yang mengacung menunjuk langit-langit kamar Hanya sebentar kami berpandangan, aku langsung meraih tubuhnya dan memapahnya ke ranjang

Kuletakkan hati-hati tubuhnya yang gempal dan lembut, aku mulai menciumi seluruh tubuhnya, lidahku menari-nari dari leher sampai ke jari-jari kakinya Kuhisap puting buah dadanya yang kemerahan, kujilat dan sesekali kugigit mesra Ssementara tanganku yang lain meremas-remas pinggul dan pantatnya yang sangat kenyal

Pergulatan kami semakin seru, kini posisi kami berbalikan seperti angka 69, kami saling menghisap puting dada Saat aku memainkan puting dadanya yang sudah mencuat, lidahnya menjilati putingku Aku turun menjilati perutnya, kurasakan juga perutku dijilati dan akhirnya lidah kami saling menghisap kemaluan

Aku merasakan hangat di kepala senjataku saat lidahku menari-nari menelusuri celah kemaluannya, lidahku semakin dalam masuk ke dalam celah kewanitaannya yang telah basah, kuhisap klitorisnya kuat-kuat, kurasakan tubuhnya bergetar hebat

Lima belas menit sudah kami saling menghisap, nafsuku yang sudah di ubun-ubun menuntut penyelesaian Segera aku membalikkan tubuhku Kini kami kembali saling melumat bibir, sementara senjataku yang sudah basah oleh liurnya kuarahkan ke celah pahanya, sekuat tenaga aku mendorongnya namun sulit sekali Tubuh kami sudah bersimbah peluh

Akhirnya tak sabar tangan Intan memandu senjataku, setelah sampai di pintu kemaluannya, kutekan kuat, Intan membuka pahanya lebar-lebar dan senjataku melesak ke dalam kemaluannya Kepala senjataku sudah berada di dalam celahnya, hangat dan menggigit Kutahan pantatku, aku menikmati remasan kemaluannya di batanganku Perlahan kutekan pantatku, senjataku amblas sedalam-dalamnya Gigi Intan yang runcing tertancap di lenganku saat aku mulai menaik turunkan pantatku dengan gerakan teratur

Remasan dan gigitan liang kewanitaannya di seluruh batang senjataku terasa sangat nikmat Kubalikan tubuhnya, kini tubuh Intan menghadap ke samping Senjataku menghujam semakin dalam, kuangkat sebelah kakinya ke pundakku Batang senjataku amblas sampai mentok di mulut rahimnya Puas dari samping, tanpa mencabut senjataku, kuangkat tubuhnya, dengan gerakan elastis kini aku menghajarnya dari belakang

Tanganku meremas bongkahan pantatnya dengan kuat, sementara senjataku keluar masuk semakin cepat Erangan dan rintihan yang tak jelas terdengar lirih, membuat semangatku semakin bertambah Ketika kurasakan ada yang mau keluar dari kemaluanku, segera kucabut senjataku “Pllop ” terdengar suara saat senjataku kucabut, mungkin karena ketatnya lubang kemaluan Intan mencengkram senjataku “Achh, kenapa To aku sedikit lagi”, protes Intan

Dia langsung mendorong tubuhku, kini aku telentang di bawah, dengan sigap Intan meraih senjataku dan memasukkannya ke dalam lubang sorganya sambil berjongkok

Kini Intan dengan buasnya menaik turunkan pantatnya, sementara aku di bawah sudah tak sanggup rasanya menahan nikmat yang kuterima dari gerakan Intan, apalagi saat pinggulnya sambil naik-turun digoyangkan juga diputar-putar, aku bertahan sekuat mungkin

Satu jam sudah berlalu, kulihat Intan semakin cepat bergerak, cepat hingga akhirnya aku merasakan semburan hangat di senjataku saat tubuhnya bergetar dan mulutnya meracau panjang “Oh aku puas To, sangat puas ” tubuhnya tengkurap di atas tubuhku, namun senjataku yang sudah berdenyut-denyut belum tercabut dari kemaluannya. Kurasakan buah dadanya yang montok menekan tubuhku seirama dengan tarikan nafasnya

Setelah beberapa saat, aku sudah merasakan air maniku tidak jadi keluar, segera kubalikkan tubuhnya kembali. Kini dengan gaya konvensional aku mencoba meraih puncak kenikmatan, kemaluannya yang agak basah tidak mengurangi kenikmatan

Aku terus menggerakkan tubuhku Perlahan gairah nya kembali bangkit, terlebih saat batang senjataku mengorek-ngorek lubang kemaluannya kadang sedikit kuangkat pantatku agar G-spotnya tersentuh Kini pinggul Intan yang seksi mulai bergoyang seirama dengan gerakan pantatku Jari-jarinya yang lentik mengusap dadaku, putingku dipilin-pilinnya, hingga sensasi yang kurasakan tambah gila

Setengah jam sudah aku bertahan dengan gaya konvensional Perlahan aku mulai merasakan cairanku sudah kembali ke ujung kepala senjataku Saat gerakanku sudah tak beraturan lagi, berbarengan dengan hisapan Intan pada putingku dan pitingan kakinya di pinggangku, kusemprotkan air maniku ke dalam kemaluannya, kami berbarengan orgasme

Sejak kejadian itu, kami sering melakukannya. Aku baru tahu bahwa gairah nya sangat tinggi, selama ini dia bersikap alim, karena tidak mau sembarangan main dengan cowok. Dia mau denganku karena aku sabar, baik dan tidak mengejar kekayaannya. Apalagi begitu dia tahu bahwa senjataku dua kali lipat mantan suaminya, tambah lengket saja gairah nya.

#Gairah #Janda #Sange #Bioskop

Pemerkosaan Terhadap April Cewek Bandung Terbaru Malam Ini

Pemerkosaan Terhadap April Cewek Bandung

Pada pertengahan bulan Maret tahun 2005, desaku kedatangan sekelompok mahasiswa yang akan melakukan KKN. Mungkin karena ini adalah baru pertama kalinya desaku jadi tempat tujuan KKN sehingga penduduk desaku sangat gembira mendengar akan ada mahasiswa yang akan ikut membantu meringankan beban dalam membangun desa kami terutama kepala dusunnya.

Kebetulan rumah tinggal yang di pinjamkan oleh kepala dusun untuk sekelompok mahasiswa itu bersebelahan dengan rumah saya, sehingga secara otomatis saya jadi dapat berkenalan dengan mereka. Mereka beranggotakan delapan orang, lima di antaranya cowok, tiga yang lainnya cewek. Kebanyakan mereka bukan orang Yogya asli. Mereka ada yang berasal dari Bandung, Sumatra, dan Sulawesi, cuma satu orang yang berasal dari Yogya.

Mereka ditugaskan oleh kepala dusun desa saya untuk membangun sebuah kamar mandi umum untuk sarana desa yang selama ini belum terbangun. Setiap hari, ketika mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, aku selalu memperhatikan salah satu anggota cewek dari ketiga mahasiswi tersebut. Ia bernama April, usianya sekitar 22 tahun, lebih tua 3 tahun denganku saat itu. Tingginya sekitar 167 cm, asalnya dari Bandung. Para pembaca tahu sendiri kan kalau orang Bandung umumnya berkulit putih mulus.

Aku selalu memperhatikan April karena tubuhnya yang indah dan bahenol itu, ia memakai BH yang berukuran mungkin sekitar 34 atau lebih, karena memang payudaranya sangat menonjol, apalagi saat kerja ia hanya mengenakan kaus ketat dan memakai celana gunung hanya pada bagian atasnya saja, mungkin karena panas sehingga bagian bawahnya tidak dipakainya saat bekerja, meskipun saat berdiri hanya sampai lutut, tetapi saat berjongkok atau duduk bersila, pahanya yang putih mulus itu sangat terlihat jelas dan saat berkeringat, BH-nya terlihat jelas karena tercetak terkena keringat. Aku jelas sangat tergoda dan bernafsu, apalagi di desaku jarang melihat cewek putih secantik dia.

Suatu ketika, saat mereka sedang bekerja keras, entah mengapa April minta diantarkan temannya ke tempat tinggalnya yang berjarak sekitar 200 m dari tempat kerjanya, aku langsung mengikutinya karena hanya gadis itulah yang aku sukai tubuh seksinya.

Sesampai di rumah mereka, Tere teman April yang mengantarkannya, diminta April untuk segera kembali ke teman-temannya untuk membantu pekerjaan yang sedang mereka kerjakan agar cepat selesai. Mungkin karena kelelahan, ia langsung pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Karena rumah yang ditempatinya bukan termasuk rumah orang kaya maka kamar mandinya pun juga sederhana sekali, pintunya saja hanya terbuat dari seng yang tidak bisa tertutup rapat, bagian bawahnya terbuka sekitar 5 cm, dan bagian kanan atau kiri pintu juga mudah diintip. Aku sudah hafal dengan bentuk kamar mandi ini karena aku sering mengintip diam-diam dua anak Pak Ramli yang masih SMP dan SMU saat mereka mandi. Meskipun mereka berwajah manis tetapi masih kalah putih dan seksi dibandingkan si April.

Aku masuk lewat halaman belakang karena kamar mandinya juga terletak di halaman belakang. Mungkin karena sudah merasa aman setelah pintu depan ditutup dan dikunci rapat, ia mandi dengan santai sambil menyanyi-nyanyi lagu pop Britney Spears kesukaannya. Saat aku mulai mengintip, ia sedang berjongkok untuk kencing sehingga aku mulai khawatir kalau-kalau ia melihatku sebab ia berjongkok menghadap pintu depan kamar mandi sedangkan aku mengintipnya dari bawah pintu. Tetapi untungnya ia hanya melihat ke bawah lantai.

Saat ia kencing itulah aku merasa terangsang. Vaginanya terlihat jelas karena terbuka lebar dengan bulu-bulunya yang keriting namun tertata rapi, dan yang paling kusukai dari dia tentunya adalah karena ia masih perawan. Aku jadi ingin merasakan bagaimana rasanya vagina cewek yang masih perawan karena selama ini aku hanya berpacaran dan berhubungan intim dengan wanita yang sudah tidak perawan dan tidak secantik dia.

Setelah ia selesai mandi, aku ingin segera keluar dari rumah itu, tapi karena hari itu hujan, aku terpeleset saat memanjat tembok dan menyenggol pot tanaman hingga ia langsung keluar dari kamar mandi dengan hanya menutup handuk untuk melihat suara apa itu dan langsung memergokiku.

“Loh Mas, kok disini, lagi ngapain kamu Mas?”.

“Eh.. Emm.. Aku ee.. Lagi manjat tembok tapi kepeleset”, ujarku beralasan.

Karena sudah tak tahan melihat tubuhnya yang putih mulus dan wangi itu aku mendekatinya dan tanpa basa-basi langsung kusekap mulutnya. Dengan mudah aku dapat meringkusnya dengan mengikat tangannya karena di tempat itu terdapat banyak tali-tali tambang, kuseret dia ke dalam kamar tidur entah milik siapa. Di situ aku buka ikatannya dan langsung kurebut handuknya sehingga ia telanjang bulat.

Jangan Mas, jangan, kita kan tetangga”, ia hanya dapat menangis dan memohon-mohon saat aku melepaskan semua bajuku.

“Emang gue pikirin, aku dah nggak tahan ngeliat tubuh seksi lu!!”, bentakku.

Pistolku yang berukuran 18 cm ini langsung tegak menodong ke arahnya. Aku langsung menubruk dia. Karena ia melakukan perlawanan terpaksa aku menampar dan sedikit mencekiknya, karena hanya dengan cara inilah ia akhirnya dapat lemas dan menyerah tanpa membuat lecet kulit putih mulusnya. Aku mulai menciumi bibir tipisnya dan menjilati wajahnya sambil meremas-remas payudara dan memelintir putingnya, lalu aku melumat payudara dan menggigiti putingnya.

“Aah.. Aah sakit Mas!”, rintihnya lalu aku mulai meletakkan penisku di atas vaginanya.

“Jangan digituin Mas, ampun Mas”, ia memohon sambil mengeluarkan air matanya.

“Santai aja Mbak, enak kok”

“Jangan Mas, jangan.. Aacchh.. Aacch.. Uucch sakit.. Ooch!!”, ia menjerit kesakitan saat aku berusaha keras memasukkan penisku ke dalam vaginanya yang masih tertutup rapat.

Kubalik posisi tubuhnya sehingga ia berlutut dan kutampar-tampar pantatnya hingga memerah, sambil kujilat-jilat pantat mulusnya.

“Wow, pantat Mbak indah juga, bulet tapi juga sekal banget”

Saat hampir kumasukkan penisku ke duburnya tiba-tiba pintu terbuka dan ada orang masuk. April tahu bahwa itu pasti temannya sehingga ia langsung berteriak meminta tolong. Orang itu mendengar teriakan April lalu langsung menuju kamar ini hingga ia terkejut bukan main begitu juga denganku

Pemerkosaan Terhadap April Cewek Bandung-April

“Hey, sedang apa kau?”

“Eh.. Mm anu aku..” aku bingung menjawabnya.

April sempat lega melihat salah seorang temannya datang. Teman pria April itu sempat ingin marah ketika April akan kusodomi. Tetapi ketika ia melihat kemolekan tubuh April, ia jadi terdiam sesaat. Mungkin ia juga terangsang, karena saat aku melihat bibirnya ia mengucapkan kata “Wow” dengan lirih secara tidak sengaja. Tanpa disangka ia lalu malah memberi suatu penawaran kepadaku.

“Kalo lu ngasih aku bagian dari tubuh sexy ini, aku nggak bakalan ngomong ama tetangga sebelah, OK?”

“Oh boleh saja, kita nikmati bareng-bareng aja.” tentu saja aku setuju dari pada dikeroyok masa.

Dia langsung membuka bajunya yang sudah basah terkena hujan.

“Loh, In kamu ini gimana sih, aku ini temanmu” April merasa kecewa ketika ia melihat temannya itu sedang mengeluarkan batang kejantanannya dari CD-nya.

“Iya aku juga tau lu ini temanku, tapi kan cuman teman KKN aja dan selama ini aku selalu terangsang ngeliat tubuh lu saat ngintip lu mandi, hehe.. he”, ujarnya.

Aku langsung melanjutkan kegiatanku tadi. Saat April masih berdebat dengan temannya, langsung saja kumasukkan penis 18 cm-ku ini ke lubang duburnya.

“Indra, kamu ini kurang aj.. Aacchh.. Aach.. Oocch!!” ia menjerit kesakitan.

“Ooch.. Aacch.. Yes wauw biar seret tapi enak tenan Pril duburmu!!”, ujarku.

Temannya pun tak tinggal diam, ia langsung menyodorkan batang kemaluannya ke wajah April.

“Nah Pril entot nih kontolku, ha.. ha.. ha!!”, ia memaksa membuka mulut April dengan menjambaknya.

“Please Indra, please.. mmph.. mmphh!”.

April merasakan siksaan sampai hampir muntah, karena memang ia belum pernah mengulum penis seseorang. Kugenjot-genjot penisku, karena aku senang jika melihat payudaranya bergoyang-goyang.

“Aach.. Oocchh.. Yes!!”.

Akhirnya kusemprotkan cairan spermaku ke lubang duburnya. Si Indra pun ikut menyemburkan cairan kentalnya ke mulut April dan memaksanya untuk menelan semuanya dan menjilati sisa-sisa sperma yang masih menempel di penisnya. Lalu kami beristirahat sebentar sambil merokok dan menonton film porno di ruang tengah. Lalu temannya yang ternyata bernama Indra itu mampir ke warung sebelah untuk membeli vitamin penambah tenaga dan obat kuat.

Setelah 30 menit, hari masih hujan lebat sehingga teman-temannya yang lain kemungkinan masih akan lama pulangnya. Kami pun meneruskan memperkosa April. Ia mengira penderitaannya sudah berakhir karena saat aku menghampirinya, ia sudah memakai CD-nya kembali. Ia pun terkejut saat aku menghampirinya sehingga ia melakukan sedikit pemberontakan tapi tidak berhasil lalu langsung kutampar hingga jatuh dan Indra melepaskan kembali CD-nya.

“Tolong sudahi saja Indra, aku sudah cape”, mohonnya.

“Hey aku kan belum nyoba vagina lu tau!”

Indra berbaring telentang di kasur dan mengangkat tubuh April dengan posisi tengkurap menghadap dirinya, dan langsung menghujamkan penisnya ke vaginanya.

“Aacchh.. Uucchh.. Sst tolong, udah aja Indra, sakit..!”, rintihnya.

Tanpa kutunggu-tunggu, aku langsung ikut menunggangi tubuh April dan memasukan penisku ke vaginanya sehingga penisku dengan penis Indra bergesekan dalam satu vagina hingga lapisan klitoris April robek dan berdarah.

“Aacchh.. Aacch.. Uucch.. Sstt aduuh sakit banget, toloong!!”

Setelah sekitar 25 menit, Indra menyemprotkan spermanya dulu lalu mencabutnya, dan tubuh April kubalikkan telentang. Lima menit kemudian ganti aku yang menyemprotkan cairan hangat dan kentalku. Aku pun lemas dan menindih tubuh seksinya tapi tidak langsung mencabut penisku dari vaginanya. April pun juga sudah sangat lemas tidak berdaya.

Karena hujan sudah mulai agak reda, Indra langsung mengeluarkan HP-nya dan memfoto bagian-bagian vital tubuh telanjang April untuk mengancam April agar tidak membuka mulut kepada siapapun. Lalu kami memakaikan bajunya. Saat kemudian 2 orang lagi temannya datang, kami terlihat sedang menonton TV bersama. Meskipun wajah April terlihat sedih, mereka tidak mengetahui dan tidak mempedulikannya karena memang hubungan mereka belum begitu akrab sebab mereka semua berbeda jurusan apalagi baru saling kenal beberapa hari.

Tetapi beberapa hari kemudian, April akhirnya mengaku kepada keluarganya bahwa ia telah diperkosa oleh saya dan temannya saat KKN, sehingga kami pun ditangkap oleh polisi dan dipenjara selama 12 tahun atas pemerkosaan yang kami lakukan ke April.

#Pemerkosaan #Terhadap #April #Cewek #Bandung