Cerita Sex Guru Baru, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Guru Baru – Seorang wanita berkerudung hijau terlihat berjalan cepat menuju ruang guru, rok sempit memaksa wanita tersebut mengambil langkah cepat kecil. Namun sesampainya di ruangan yang dipilih, ia hanya melihat Bu Nita yang setiap hari mengoreksi hasil ulangan siswa.

“Mungkin saja,” jawab Bu Nita sambil menatap Reyna dengan mata curiga, sejauh Bu Nita, hubungan Reyna dan Rivan tidak ada hubungannya, meskipun sama-sama guru muda, pikiran Reyna dan Rivan selalu ada. bertentangan. Reyna yang baik dan Rivan yang liberal.

Cerita Sex Guru Baru

“Kami berharap SMS itu hanya bercanda,” katanya penuh harap, berlari ke tempat parkir, mengabaikan tatapan satpam sekolah yang menatap sosok rampingnya yang berpakaian kulit hijau khas pejabat pemerintah, terbungkus rapat. diri

Cerita Seks Dewasa Ngetot Guru Psk

Mobil Avanza, Reyna, melintasi jalan pinggiran kota lebih cepat dari biasanya. Pikirannya masih resah, pikirannya masih tertuju pada SMS yang dikirim Rivan, meski pria itu hanya meminta bantuan untuk membantunya menyiapkan syarat mencari jabatan, namun rasa benci melekat di hatinya. .

Jantung Reyna berdegup kencang saat sebuah mobil masuk ke halaman, sebuah Ninja 250 berwarna hijau terparkir, “pasti itu motor Rivan,” bisik hati Reyna. Di kursi teras, sudut mata wanita muda itu menangkap gambar seorang pria, yang sedang memasukkan tablet di tangannya. “Kau…” ucap Reyna dengan nada tidak percaya.

“Masuk, tapi ingat suamiku tidak ada di rumah, jadi setelah semuanya selesai kamu bisa pulang,” kata Reyna singkat, meninggalkan pria itu di ruang tamu.

Aktif setiap hari di sekolah memaksa Reyna untuk mencuci, ketika memilih pakaian, wanita itu bingung akan memakai pakaian apa, apakah cukup untuk pakaian rumah atau memilih pakaian kasual.

Cerita Dewasa69◅ Percintaanku Berawal Dari Guru Private

“Apa yang ada di pikiranmu, Rey?! .. Dia musuh bebuyutanmu di sekolah,” umpat Reyna sambil melemparkan pakaian di tangannya ke bagian bawah lemari.

Kemudian pilih daster putih tanpa alasan. Namun sayang, gaun berbahan katun lembut itu terlalu berlebihan dan berhasil menahan lekuk tubuhnya dengan sempurna, memperlihatkan payudara yang menggantung menggoda.

Reyna bingung lagi saat memilih kerudung, apakah masih harus memakai gaun atau tidak, lagipula ini rumahnya. Namun mau tak mau ia juga mengambil gaun putih dengan motif renda yang membuat tubuhnya semakin menawan dan cantik dalam balutan gaun serba putih yang cantik.

Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore dan untuk kedua kalinya Reyna menyajikan teh untuk Rivan. Sementara lelaki itu masih tampak serius dengan laptop dan berkas-berkasnya yang harus disiapkan, Reyna sesekali memberi arahan.

Cerita Dewasa Guru Smp Ngajakin Ngentot

Tanpa sadar, mata Reyna menatap mata Rivan, yang sangat menarik. “Orang ini memang pekerja keras dan baik hati, tapi kenapa tingkahnya selalu membuatku emosi,” kata Reyna mengingat kebenciannya di lingkungan sekolah.

Seorang pemuda dengan perbedaan usia empat tahun lebih muda darinya. Sikap tegas Reyna sebagai wakil kepala sekolah bidang kemahasiswaan berbeda dengan sikap Rivan yang kerap membela siswa yang kerap melanggar disiplin.

“Jangan buru-buru, minum teh dulu, setelah semua hujan di luar,” kata Reyna, yang memutuskan untuk lebih ramah.

Reyna tersenyum mendengar kata-kata Rivan, “Makan malam dengan ibumu? Tapi kamu tidak seperti anak mama,” bentak Reyna, membuat Rivan juga tertawa, tapi tangannya terus bergerak seolah tidak mencoba menerima hinaan Reyna.

Cerita Sex Terbaru Merenggut Keperawanan Ibu Guru Cantik

“Jadi aku harus pulang sekarang?” tanya Rivan, wajahnya tersenyum melihat hujan di luar masih sangat deras.

“Di garasi ada jas hujan, tapi kalau mau nunggu hujan, ya enggak apa-apa,” kata Reyna yang yakin motor Rivan tak bisa menyelamatkan jas hujan.

Begitu kata itu terucap, Blackberry di tangan Reyna menerima telepon masuk dari suaminya, tapi sayangnya suaminya menelepon dengan kabar bahwa dia akan terlambat pulang, dengan tatapan kaget Reyna mengakhiri panggilan itu.

“Ah, kenapa karena aku? Hahaha…” Rivan tertawa bahagia, Reyna melempar sofa dengan sedih. Pembicaraan berlanjut lagi, tetapi lebih fokus pada kekuatan kehidupan sekolah dan sangat berhasil memecahkan kebekuan.

Kugarap Memek Tebel Guru Anakku Sendiri Sampe Bergelinjang Keenakan

Reyna tampaknya melihat sosok Rivan yang berbeda, lebih terbuka, lebih ramah dan lebih humoris. Berbeda dengan kacamata yang dilihatnya selama ini, guru laki-laki itu terlihat seperti orang yang kacau balau baginya, seperti seorang pendisiplin bagi murid-muridnya.

“Aku penasaran, kenapa kamu begitu dekat dengan anak-anak seperti Junot dan Darko, dua anak ini tidak bisa dirawat dan mereka masuk dalam daftar merah guru BK,” tanya Reyna mulai terlihat santai. “Kalau bukan keponakan pendiri, anak itu pasti dikeluarkan dari sekolah,” lanjutnya.

“Iya tau sih, tapi seru-seruannya jalan-jalan lho, mulai dari nongkrong di Mangga Besar sampai nonton cewek-cewek di kamar mandi, ada juga guru yang nonton,” “Hah? koreksi? Sial, asik banget sih,” Reyna melompat dari kursinya dan pergi ke sisi Rivan.

“Tapi tunggu, itu tidak berarti kamu mendukung perilaku buruk mereka, dan siapa guru yang mereka hormati?” tanya Reyna cemas, takut menjadi korban korupsi kedua muridnya.

Cerita Seks Dewasa Terbaru — Istri Binal Selingkuh Dan Ngentot Dengan Ayah

Bayangkan, hanya dengan pipa ledeng dan cermin mereka bisa membuat periskop tentang kapal selam,” kata Rivan serius sambil membalikkan badan menghadap keingintahuan Reyna.

“Awalnya mereka hanya melihat ke siswa tetapi tidak mengganggu saya, makanya saya meminta mereka untuk melihat ke toilet guru, tahukah Anda siapa yang kami lihat?”

“Apakah kamu benar-benar seorang guru atau tidak? Memberi contoh yang salah kepada siswa, besok aku akan melaporkanmu ke kepala sekolah,” kata Reyna marah.

“Hahaha aku bohong, aku hanya menggoda mereka, aku tahu Pak Tigor ada di toilet dan kamu tahu efeknya? Mereka langsung kaget melihat punggung Pak Tigor yang menakutkan, Hahaha,” Reyna tertawa akhirnya, tidak menyadari bahwa lengan Rivan masih dipegang.

Cerita Sex Dewasa Bersama Guru Les Yang Perawan

“Kamu tahu, kamu sebenarnya lebih cantik ketika kamu tersenyum, jadi jangan sembunyikan di balik wajah garangmu,” kata Rivan, yang menikmati senyum kering Reyna memamerkan giginya yang bengkok. Sesaat Reyna terdiam, wajahnya bahkan memerah saat melihat tangan Rivan masih menggenggam tangannya.

Tapi tak lama kemudian, suara dari bibir tipisnya kembali, “Hei!… Jika kamu punya mata, tolong lindungi mereka,” umpat Reyna pada mata Rivan yang menatap payudara di balik kain non-woven. Berhijab, Reyna bangkit dan duduk, meluruskan jilbabnya.

“Punyamu juga besar,” jawab Rivan, mengabaikan peringatan Reyna, yang semakin marah dan melemparkan kembali bantal sofa. “Kamu tidak perlu heran, toh kamu pasti selalu melihat payudara siswa di sekolah?

“Sialan…” dengus Reyna, meluruskan hijabnya, tapi sudut bibirnya benar-benar tersenyum, karena tidak ada wanita yang tidak suka pujian. Mata Reyna memerah, kata-kata Rivan mengejek seolah-olah itu normal.

Cerita Seks Pagi Jadi Guru, Malam Nya Pelacur

“Hah? Kamu ingin melihat payudaraku, gila… Benda ini sepenuhnya milik suamiku,” Wanita itu menjulurkan lidahnya, tanpa sadar mulai bergerak melalui sifat riang Rivan.

“Nanti kalau aku ke kamar mandi, lihat saja dengan piroskopmu, hahaha…” Reyna tertawa sambil menutup matanya, tidak percaya dengan apa yang baru saja dia katakan.

“Hihihi… Nonton aja, jangan diambil,” kata guru cantik itu dengan mata tertuju ke TV, lalu mengikat jilbabnya ke belakang.

“Serius? Telanjang?” wajahnya terbakar seolah-olah dia marah, tetapi jantungnya berdetak kencang dan dia menantang jantungnya sejauh keberaniannya.

Guru Bahasa Indonesia Ini Viral Setelah Ungkap Gajinya, Bikin Netizen Sedih

“Guru penyelidik,” Reyna menjulurkan lidah lagi dan mengalihkan pandangannya ke TV, tetapi tangannya bergerak untuk membuka tombol atas.

Namun tak berhenti sampai di situ, karena tangannya terus bergerak melepaskan kancing kedua lalu membelah kedua sisinya hingga lebih terbuka, membuat seluruh bra yang terbungkus menjadi santapan mata penasaran Rivan. Entah apa yang membuat Reyna begitu berani, untuk pertama kalinya dia sengaja merayu pria lain dengan dirinya sendiri.

“Milikmu pasti lebih kencang dari Anita,” lanjut Rivan, matanya terpaku pada dada Reyna sambil membelai dagunya yang berjanggut tipis, seolah mengantisipasi banyaknya daging empuk yang dimiliki wanita cantik ini. Tapi kata-kata Rivan mengejutkan Reyna, bingung sekaligus penasaran. “Hmmm.. Apa hubungan antara Anda dan Bu Nita?”

“Maksudmu aku Bu Anita, kan? Hahaha…” Rivan memotong kalimat Reyna setelah menyadari arti kalimat yang sulit diucapkan wanita itu. seminggu yang lalu,”

Cerita Sex Spesial Demi Anak Didik Guru Rela Jadi Pelacur

“Mengapa?” kata Reyna yang tiba-tiba penasaran dengan gosip yang beredar di kalangan guru nakal. Rivan menghela nafas dan bersandar. “Suamimu curiga dengan hubungan kita, meskipun Anita menolak untuk menyelesaikannya, aku tetap harus mengambil keputusan, risikonya terlalu besar.”

Rivan tidak langsung menjawab melainkan mengambil sebatang rokok dari sakunya, setelah tiga jam menghindari merokok tembakau yang ada di sakunya, pria itu akhirnya meminta izin, “Bolehkah saya merokok?”

“Saya tidak tahu pasti, Anita adalah wanita cantik, tetapi bukan wanita yang saya inginkan,” kata pria itu setelah mengeluarkan asap tebal dari mulutnya. Tapi wajah wanita di depannya juga menunjukkan keterkejutan, “lalu apa yang terjadi antara kamu dan Anita?” kamu punya

Wajah Reyna merah karena malu, Rivan menunjukkan tekadnya sebagai wanita yang lebih tua. “Anita adalah wanita yang sudah menikah, yang berarti Anda tidak memiliki hak untuk menyentuh diri sendiri,” kata Reyna, berusaha mempertahankan kepolosannya.

Cerita Seks Terbaru Merenggut Keperawanan Ibu Guru Cantik

Rivan tersenyum, dia mengakui kesalahannya, “Saya tidak tahu berapa kali kami melakukannya, mulai dari rumah saya, di rumah Anda, bahkan kami melakukannya di ruang lab kimia, suara Anda seperti wanita kesepian benar-benar membodohi saya, kehilangan waktu ketika saya menyia-nyiakan sperma saya di wajahnya yang cantik. ”

Mata Reyna langsung memanas memikirkan petualangan, Anita, “Kenapa tidak menikah saja?” tanya Reyna berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar kencang. “Belum ada yang cocok,” jawab Rivan singkat, membuat Reyna menggelengkan kepalanya, wanita itu mengambil teh di atas meja dan meminumnya.

“Kamu guru bengkok,” umpat Reyna, memutar matanya, ekspresinya

#Cerita #Sex #Guru #Baru

Cerita Panas Dewasa Baru, Terbaru Malam Ini

Cerita Panas Dewasa Baru – POKERPAIR88 – Nama saya Lena. Saya mendekati kepala saya yang berusia 3 tahun. Saya sudah menikah selama 5 tahun dan belum dikaruniai anak. Suami saya jauh lebih tua dari saya. Kita dapat mengatakan bahwa hidup kita bahagia atau tidak bahagia. Dalam kehidupan sehari-hari, antara saya dan suami, tidak ada masalah kompleks yang tidak mengancam pernikahan kami. Hanya saja dalam hal seks, ada isu-isu yang kita semua tidak menganggapnya sebagai ancaman.

Situasi ini mungkin karena tidak ada indikasi bahwa kita akan diberkati oleh anak-anak kita. Kami merasa seperti keintiman antara suami saya dan saya telah menjadi hambar dan tidak seperti beberapa tahun pertama pernikahan kami penuh gairah dan cinta yang membara. Dan sekarang kita hanya menganggapnya sebagai kewajiban, tidak seperti dulu. Kami juga sepertinya tidak keberatan.

Cerita Panas Dewasa Baru

Pada akhirnya, kita sibuk mencari aktivitas sendiri untuk melepaskan diri dari kebosanan ini. Suami saya semakin aktif dan usahanya semakin berkembang. Saya juga mencari kegiatan lain yang akan menghilangkan kebosanan saya. Kami semua sangat sibuk dengan kegiatan kami sendiri sehingga kami semakin jarang menghabiskan waktu bersama. Tapi sepertinya kita bisa menikmati hidup ini tanpa menimbulkan masalah besar.

Cerita Sex Selingkuhan Ibu Tetangga Yang Kurang Puas Dengan Suami

Hal ini berlangsung cukup lama hingga suatu hari terjadi sesuatu yang baru yang mempengaruhi kehidupan kami, terutama kehidupan pribadi saya sendiri. Saat itulah kami mendapat kabar bahwa ayah saya berada di kota lain dan akan datang kepada kami. Suami saya langsung mengungkapkan kegembiraannya, dan tanpa menunggu persetujuan saya, dia berharap ayah saya segera datang. Dia bilang dia merindukannya karena dia bisa bertemu lagi setelah terakhir kali kami menikah. Seperti ayah saya, dia memberi tahu suami saya bahwa dia juga sangat merindukan saya, terutama kepada saya, putra kesayangannya. Aku hanya bisa menatap suamiku yang menjawab telepon dengan sedih.

Setelah menerima kabar tersebut, saya sering melamun. Aku gugup ketika Ayah datang. Sebenarnya dia bukan ayah biologisku. Dia adalah ayah tiriku. Ketika saya masih remaja, dia menikah dengan ibu saya. Ayah saya masih lajang saat itu, jauh dari usia ibu saya. Hidup kita, meskipun itu terus normal. Tahun demi tahun berlalu, saya mulai menjadi lebih dan lebih dewasa. Masalah dimulai ketika ibu saya mulai sakit. Mungkin karena usia.

Di sinilah semuanya dimulai. Ayah muda dan menjanjikan itu merasa kebutuhannya tidak mencukupi dan mulai mencari solusi. Sayangnya, targetnya adalah saya sendiri. Saya masih sangat muda saat itu dan tidak tahu apa-apa. Ayah saya sangat pandai menipu saya sehingga saya akhirnya terjebak dalam semua triknya. Saya tidak berani mengeluh kepada ibu saya tentang hal itu. Ketakutan hanya memperburuk keadaan. Tapi aku tidak bisa menjamin dia tidak tahu apa yang terjadi antara ayahku dan aku. Hingga akhirnya ibuku meninggal, meninggalkanku sendiri, anak tunggalnya, dititipkan pada ayahku.

Setelah ibuku meninggal, ayahku semakin parah. Tidak ada yang bisa saya lakukan karena hidup saya sangat bergantung padanya. Untungnya, beberapa tahun kemudian saya menemukan jodoh saya dan menikah dengan suami saya yang sekarang. Saya dibawa dari rumah ke kota yang jauh. Ini adalah pengalaman yang sangat saya sesali sampai hari ini.

Menikmati Cerita Sex Hisapan Anita

“Hai sayang!” Tiba-tiba, suamiku membuyarkan lamunanku. “Kenapa kamu masih melamun? Ayo, maaf ayahmu menunggu terlalu lama di stasiun kereta,” katanya sambil mengambil kunci mobil dan segera menjemputnya.

Ketika kami sampai di stasiun, lelaki tua itu pergi mencari ayahnya, dan aku mengikuti di belakang, semuanya berantakan. Kecemasan, kekhawatiran, dan sedikit rindu, karena sudah lama saya tidak melihat mereka, dan mereka semua bercampur aduk. Ketika sang suami menemukan seorang pria duduk sendirian di ruang tunggu, dia langsung berteriak kegirangan. Pria itu berdiri dan berjalan ke arah kami. Lalu dia memeluk suamiku. saling merindukan. Saya melihat mereka. Saya sedikit terkejut bahwa ayah saya tidak banyak berubah sejak saya meninggalkannya. Dia terlihat muda, meskipun saya melihat beberapa uban di rambutnya. Tubuhnya masih kuat dan berotot. Sepertinya dia belum melepaskan kebiasaan berolahraga sejak lama.

Ayah merentangkan tangannya saat dia mendekatiku. Bingung dengan ini, tanpa sadar saya melirik suami saya yang sepertinya tahu apa yang saya pikirkan. Dia mengangguk, seolah memberitahuku untuk menyambut uluran tangan Ayah. Kemudian saya mendekati ayah saya. Dia langsung memelukku. Saya terpikat oleh pelukannya yang erat, dan saya bisa merasakan ayah saya nyata. Sambil menangis, dia berbisik betapa dia merindukanku.

Mau tak mau, aku memeluknya secara refleks, dan berkata aku baik-baik saja dan aku juga merindukannya. Ia bersyukur masih ada yang merindukannya, sambil terus memelukku erat. Saya salah. Pelukannya berbeda dan bahkan aku bisa merasakan tubuhnya didorong ke tubuhku. Saya mencoba menyenggolnya, tidak membiarkan ini terjadi pada suami saya. Ayahku masih genit! Dia sengaja menggosokku dengan tubuhnya! Sungguh pria yang malang, aku mengutuk dalam hatiku.

Cerita Sex Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru

Aku senang aku melepaskan diri dari pelukannya dan pergi dengan tergesa-gesa. Lalu aku sengaja menunjukkan kasih sayang di depan ayahku, memeluk pinggang suamiku dan menyandarkan kepalaku di dadanya. Suamiku memeluknya saat dia berjalan menuju tempat parkir, dan ayahku hanya tersenyum mendengarnya. Entah apa maksud senyuman itu. Aku hanya ingin menunjukkan semua ini padanya. Saya tidak tahu apakah saya ingin membuatnya cemburu atau apa?

Kehidupan kami telah berubah secara signifikan sejak ayah saya ada di rumah. Suasana di rumah kini lebih hangat, penuh canda dan tawa. Ayah pandai membawa dirinya sendiri dan memenangkan hati orang. Termasuk suami saya. Dia sangat senang dengan kehadirannya. Menjadi lebih nyaman di rumah. Ngobrol bareng, jalan bareng. Dan yang lebih seru lagi, suamiku jadi makin sayang sama aku. Dia sering mengajakku berhubungan seks. Saya senang dengan perubahan ini. Awalnya saya khawatir kehadiran ayah akan membawa masalah baru. Tapi tidak. Justru sebaliknya! Tapi dibalik ini aku sedikit khawatir karena kemesraan suamiku atas nasehat ayahku. Dia mengatakan dia memberi banyak nasihat tentang bagaimana membuat istrinya bahagia. Ha? Saya kaget mendengar ini. Mungkin..? Ah.., saya tidak berpikir sejauh itu.

Kekhawatiran saya terbukti dibenarkan. Karena sering diam-diam, Ayah menatapku. Aku sudah menebaknya dari sorot matanya. Dia sudah mulai berani menggodaku, meski hanya senyuman atau tatapan nakal. Saya tidak pernah melayani dia. Aku tidak ingin suamiku tahu tentang ini. Kekhawatiran berubah menjadi ketakutan. Malam itu, suami saya memberi tahu saya bahwa dia akan pergi ke luar kota selama beberapa hari untuk menangani bisnisnya. Saya terkejut dan mencoba menghentikannya pergi.

“Saya hanya punya tiga hari. Mungkin saya bisa menyelesaikannya dengan cepat dan kembali dalam dua hari.” Kata sang suami lagi.

Pergumulan Nikmat Dengan Tanteku Yang Seksi Dan Bahenol.

Itulah tepatnya yang saya takutkan, kata saya, tetapi hanya di hati saya. Saya tidak dapat menemukan alasan lain karena saya khawatir dia akan benar-benar curiga dan semuanya akan ketahuan. Pada akhirnya saya hanya bisa setuju dan menyuruhnya pulang dengan cepat.

Pada hari pertama suami saya ke luar kota, tidak ada yang mengkhawatirkan, meskipun ayah saya lebih banyak bercanda. Aku dekat dengannya karena suatu alasan. Buat kopi, ambil koran, saya tidak tahu apa lagi. Saat dia menyerahkan koran itu, dia meraih tanganku dan mencoba menggodaku. Aku buru-buru meraih tanganku dan meninggalkan ruangan.

Aku semakin berhati-hati dengannya. Saya selalu mengunci pintu dari dalam. Tapi saya masih merindukannya, sampai suatu hari, peristiwa masa lalu yang sering saya sesali terulang kembali. Sore itu, saya menyelesaikan latihan saya seperti biasa, seminggu sekali. Setelah mandi, saya langsung makan dan istirahat di kamar. Mungkin karena badan saya capek dan pegal-pegal setelah olahraga, jadi saya ngantuk dan langsung tidur. Sayangnya, saya lupa mengunci pintu kamar tidur.

Setengah tertidur, saya merasa tubuh saya sangat nyaman. Rasa lelah dan nyeri berangsur-angsur hilang. Bahkan saya pikir tubuh saya bereaksi aneh. Kenyamanan itu berangsur-angsur berubah menjadi sesuatu yang membuatku melayang. Saya merasa seperti angin sepoi-sepoi bertiup melalui bagian-bagian sensitif tubuh saya. Aku menggeliat melalui semua ini tanpa sadar, mengerang perlahan. Dalam tidur saya, saya pikir suami saya melakukannya dan dia sangat suka mencium saya di tempat tidur. Namun ketika saya ingat bahwa dia masih di luar kota, saya langsung bangun dan membuka mata lebar-lebar. Aku berteriak hampir sekuat tenaga saat melihat ayahku tersenyum dan mencium betisku, sementara piyamaku terangkat tinggi untuk memperlihatkan paha putih mulusku.

Foto Cerita Dewasa Intip

“Maafkan aku, Lena, Ayah. Jangan marah begitu, sayang,” katanya, tidak malu ditampar olehku.

“Ayah tidak bisa. Tolong pergi dari sini,” pintaku, saat aku melihat mata ayahku merangkak di tubuhku dengan panik.

Aku buru-buru meletakkan piyama yang menutupi pahaku. Aku menjauh sedikit darinya dan meringkuk di ujung tempat tidur. Ayah kembali padaku dan duduk di sebelahku. Tubuhnya sangat dekat denganku. Saya semakin takut.

“Jangan membicarakan masa lalu. Aku sudah lupa dan tidak akan mengulanginya lagi,” jawabku marah mengingat hal yang paling aku sesali.

Cerita Ngentot Pengantin Baru Kesepian

“Oke. Aku tidak akan memberitahumu lagi. Tapi kasihan ayahmu. Sudah bertahun-tahun aku tidak merasakannya,” lanjutnya.

Kemudian ayah saya mengatakan kepada saya bahwa dia tidak pernah berhubungan seks dengan wanita lain selain saya dan ibu saya. Dia tidak tertarik pada apa pun selain kita. Aku tidak percaya apa yang dia katakan. Dia sangat pandai merayu wanita. Entah kenapa, aku juga merasa seperti itu. Ketika saya melihat wajahnya, saya tergerak, memikirkan bagaimana mengurangi keinginan yang tampaknya sudah menjadi hasrat ayah saya. Aku tahu betul apa yang akan Ayah lakukan dalam situasi ini. Akhirnya saya mengalah dan ingin menggoyang-goyangkan batang itu untuk menenangkannya kembali.

Mungkin ini salahku. Aku terlalu yakin jalan ini akan mengekang keganasannya. Saya pikir itu biasanya laki-laki

#Cerita #Panas #Dewasa #Baru

Cerita Sex Sedarah Baru, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Sedarah Baru – Cerita dewasa yang saya tulis di bawah ini bukan milik saya sendiri. Saya hanya menambahkan beberapa bagian untuk membuatnya lebih menarik untuk dibaca. Selamat membaca dan menikmati silsilah dewasa di bawah ini.

Nama saya Rian Andrianto Kisah ini terjadi pada tahun 2010 ketika saya masih menjadi mahasiswa semester tiga di sebuah universitas swasta terkenal di Jogja, saya berusia 20 tahun, ketika hasrat seksual saya paling tinggi. Saya anak tunggal dan itulah sebabnya kebutuhan materi saya selalu terpenuhi. Ayah saya dihormati di desa saya di Palembang. Posisinya sebagai lurah dan bisnis mebelnya yang sukses membuat keluarga kami bisa hidup sejahtera.

Cerita Sex Sedarah Baru

Fisik saya cukup menarik, tinggi 175 cm, berat 64 kg, kulit putih (dari keturunan ibu saya di Palembang), tetapi saya dianggap ‘miskin’ dari segi jenis kelamin jika dibandingkan dengan teman sebaya seusia saya, bayangkan sampai saya berusia 20 tahun. Tahun ‘sukses’ terbaik saya hanyalah ciuman (plus grepe2) dengan salah satu mantan pacar saya ketika saya masih di kelas 3, apalagi ML. Saya belum pernah melakukan handjob sebelumnya. Waktu itu bisa hanya bisa dicapai dengan masturbasi.

Cerita Seks Kisah Tita, Sebelum Pernikahan

Pertama kali saya memiliki ketertarikan seksual kepada ibu saya adalah ketika saya berada di tahun pertama sekolah menengah, saya berusia 16 tahun dan ibu saya berusia 37 tahun. Suatu hari Minggu sore. Saya tinggal bersama ibu saya di rumah sendirian. Seperti ayah saya menghadiri upacara pembukaan auditorium di desa berikutnya. Saat aku sedang membaca majalah di kamar ibuku, tiba-tiba aku keluar dari kamar mandi memakai handuk kecil yang melilitnya.

Cerita Dewasa Berdarah | Handuk itu hanya menutupi sebagian kecil tubuh ibunya yang montok dan putih. Saya melihat payudara yang kental. Pahanya dan mulus miliknya, yang sangat putih dan halus Rambut dan kulitnya tidak sepenuhnya kering. Yang menambah keseksian, gambar itu tiba-tiba merangsang naluri laki-laki saya. Bayangkan seorang wanita cantik dengan tubuh montok (160 cm, 52 kg, dengan dada 36D) berdiri di depan saya telanjang.

Kalau dilihat dari dekat, ibuku sangat mirip dengan artis Ria Irawan, dia tidak tahu kalau aku hanya tertarik pada kecantikannya. Sayangnya, pemandangan itu tidak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian, Ibu mengeluarkan pakaian dari lemari dan kembali ke kamar mandi untuk berpakaian. sejak peristiwa itu Cara saya memandang ibu saya telah berubah. Saya sering melirik payudara, paha, dan bokong ibu saya.

Kebiasaan ibu saya memakai pakaian yang longgar membuat tindakan saya lebih mudah. Hampir setiap hari saya menikmati tubuh indah ibu saya dan melakukan masturbasi. Itu menjadi rutinitas sampai saya lulus SMA dan harus pindah ke Jawa.

Cerita Dewasa Cerita Seks Sedarah

Sejak universitas Dulu saya hanya pulang dua kali setahun. Saat liburan sekolah dan lebaran setiap pulang kampung Saya selalu menemukan waktu untuk melakukan rutinitas yang sama dan saya tidak pernah bosan. Kecantikan dan keanggunan ibu membuatku semakin ketagihan. Tapi satu hal yang membuatku bertanya-tanya Saya belum pernah melihat seorang ibu yang benar-benar telanjang tanpa seutas benang di tubuhnya. Terkadang rasa ingin tahu yang ekstrem mengingatkan saya pada ide-ide gila. Saya melihat ibu saya mandi Sayangnya lokasi kamar mandi (Di kamar Ibu) dan struktur bangunan di dalam rumah membuat tidak mungkin mengintip sama sekali.

Pada pertengahan tahun 2010, ada secercah harapan, melalui BBM, ibu saya mengungkapkan niatnya untuk mengunjungi Jogja selama hampir 2 tahun ketika saya masih kuliah. Orang tua saya tidak pernah pergi ke Jogja untuk menjenguk saya. Ibu berencana menghabiskan seminggu di Jogja untuk menyegarkan diri dan membiarkan aku merindukanmu, kebetulan ayah saya pergi bekerja di Lampang selama seminggu. Jadi ibuku memutuskan untuk pergi ke Jogja agar aku tidak kesepian di rumah.

Setelah berhasil membujuk ibu saya untuk tinggal di asrama saya selama di Yogya malam itu, saya langsung membuat rencana.

Asrama saya adalah asrama khusus dengan fasilitas lengkap seperti AC, spring bed, TV LCD, lemari pakaian, dan kamar mandi dalam. Menemukan ruang untuk mengintip kamar mandi di asrama saya agak sulit karena bangunannya relatif baru. Setelah brainstorming dan mengabdikan yang terbaik Saya akhirnya bisa membuat 2 lubang intip dengan 2 sudut berbeda, satu di lubang kunci yang tidak sengaja saya rusak. dan satu di dinding yang saya bor dengan bor kecil dan menutupinya dengan bingkai saya. Poster klub sepak bola favorit: Manchester United *Iblis tertawa*

Cerita Sex Saudara Perempuanku

Hari yang saya tunggu-tunggu tiba pada pukul 5 sore sepulang sekolah. Saya mengendarai mobil favorit saya ke bandara. cuaca mendung saat tiba di bandara Saya tidak punya masalah menemukan seorang ibu. Sosoknya selalu menarik perhatian orang banyak, saat itu ibunya mengenakan kaos putih ketat dan skinny jeans yang menyempurnakan sosok montoknya. Sorotan yang paling jelas adalah payudaranya yang membuncit, sangat indah, memenuhi dirinya, kaos ketat dan tampaknya berjuang untuk lepas landas.

Apa yang baru dengan kehadiran seorang ibu? Dia menata rambutnya! Rambut hitamnya kini sedikit coklat muda dengan bagian kanan. ditambah kacamata hitam yang dikenakan di kepalanya Membuat ibumu terlihat lebih seksi dan berkelas. setelah mencium tangan ibu Aku segera menarik koper ibuku. Dan kami segera bergegas ke tempat parkir.

Dalam perjalanan ke tempat parkir Aku tidak bisa berkonsentrasi melihat payudara ibuku naik turun, mengikuti jejaknya. Terkadang saya membiarkan ibu saya berjalan sedikit ke depan sehingga saya bisa melihat pantatnya yang indah dan menonjol. Saya sendiri bertanya-tanya bagaimana ibu empat anak di kepalanya masih memiliki tubuh yang begitu indah. Begitu kami memasuki area parkir, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Lokasi mobil yang masih cukup jauh. buat kita lari

Begitu saya masuk ke dalam mobil, mata saya langsung menangkap dada ibu saya. T-shirt putih tipisnya basah karena hujan dan menjadi tembus pandang. Aku bisa melihat dengan jelas bahwa payudaranya terbungkus pakaian dalam hitam. Ibu memergokiku sedang melirik payudaranya. Tapi kamu sepertinya tidak curiga padaku mungkin untuk dia Aku masih anak manja

Memergoki Mama Berselingkuh Dengan Papa Baru Part 1

“Sialan!. Matikan saja AC, Yan, ibu gemetar. Apakah asramamu memiliki pemanas air? Aku akan mandi sekarang.”

Cerita Dewasa Berdarah | Kami tiba di asrama masuk ke kamar tanpa banyak bicara. Ibu buru-buru mengambil pakaian dan handuk dari kopernya dan menuju ke kamar mandi. Aku bergegas mengambil kuda untuk melihat. Saya gugup dan menggigil karena ini adalah upaya pertama saya untuk mengintip ibu saya yang sedang mandi. Perlahan-lahan saya membuka mata kanan saya ke lubang kunci dan napas saya mulai terasa tercekik… Beberapa detik kemudian, apa yang saya lihat benar-benar menakjubkan. Tubuh ibu tunggal tanpa benang, yang hanya bisa kubayangkan sampai sekarang, terlihat jelas hanya 2 meter dari bola mataku, posisinya di belakangku. Aku bisa melihat dengan jelas kulit putih mulusnya, sangat putih! Tubuhnya montok (tidak gemuk), mataku terfokus mengamati setiap lekuk tubuh ibunya. Aku menatap pantat ibuku, pantatnya sangat besar dan bulat. sedikit gemuk tapi tidak kendur

Sejauh yang aku tahu Ibu saya bergerak di bidang aerobik di Palembang. Mungkin itu sebabnya tubuhnya masih dalam kondisi baik. Nafasku tercekat begitu ibuku berbalik. (Sekarang menghadap saya) Payudaranya besar, sampai sekarang, setiap kali saya masturbasi. Saya tidak pernah berpikir bahwa payudara ibu saya akan sebesar itu. Ini agak longgar, tapi aku benar-benar suka bentuk itu. Payudaranya putih polos dengan garis-garis hijau. Putingnya berwarna coklat muda dan diameternya cukup besar. Lalu aku ingin menyentuhnya. Tapi hanya melihatnya saya sangat bersyukur. Saya menurunkan celana pendek saya dan junior saya sudah sangat stres. Aku mulai gemetar saat masih melihat ibuku menggosokkan sabun ke sekujur tubuhnya. Gelembung yang terciprat dari pancuran membuat kulit halus dan bercahaya.

Pemandangan yang sangat indah, sekitar 10 menit, saya mengintip ibu saya, dan air mani tumpah di keset di depan pintu kamar mandi. Lalu aku kembali agar ibuku tidak tahu. Lalu aku berpura-pura berbaring di tempat tidur.

Cerita Dewasa Sedarah

Ibu keluar dari kamar mandi tanpa ragu sedikit pun. Dia berganti pakaian menjadi overall favoritnya. Hari ini benar-benar hari keberuntunganku karena setelah aku menonton Rupanya, ibuku tidak memakai bra dengan bra tipisnya. Tatapan itu membuat insting kejantananku bangkit kembali, Junior perlahan menegang. Rambut ibu masih sedikit basah. Wajah cantik tanpa makeup dan siluet tubuhnya yang melamun di balik pakaian longgar. dia kadang-kadang benar-benar membuatku sesak. Ibuku tiba-tiba memecah kesunyian.

Setelah salat magrib, kami beristirahat dan berbincang sambil berbaring di tempat tidur. Saya berganti baju, memakai t-shirt, celana boxer (tidak ada CD), ternyata bukan pilihan yang bijak.

Apa yang bisa saya lakukan dengan ibu saya di tempat tidur tunggal ini? Rupanya juniorku tidak bisa tidur nyenyak. Akan mudah baginya untuk berdiri tegak. Setiap bagian tubuhku menyentuh kulit halus ibuku. Atau ketika indra saya berhasil menangkap sebuah objek indah berbentuk paha mulus seorang ibu saat rompernya diekspos. Saya pikir itu hanya Kisah menunggu ibu melihat generasi muda bergoyang Situasi itu membuatku gugup dan malu.

Saya mencoba menyembunyikan kebenaran dengan menutupinya dengan bantal. Terkadang saya membelakangi ibu saya sambil bermain di ponsel saya. Kami mengobrol dengan marah selama sekitar satu jam. selama itu Saya mencoba yang terbaik untuk tidak melihat para junior berdiri tegak, pada jam 7 malam kami memutuskan untuk keluar dan menikmati kehidupan malam Jogja.

Cerita Sex Sedarah Adik Ipar Minta Ml

Ibu sudah tiga hari di Jogja, dan selama tiga hari itu aku tidak tahu sudah berapa kali aku melakukan masturbasi pada ibuku sebagai objek. sampai suatu malam niat gila dari saya untuk melanjutkan tidur dengan ibu selama tiga malam Saya ingin bisa menyentuh paha, payudara, dan pantat saya. Malam itu, ibuku memakai tank top.

#Cerita #Sex #Sedarah #Baru

Baru Jumpa Sudah Langsung Dibawa Ngewe Terbaru Malam Ini

Baru Jumpa Sudah Langsung Dibawa Ngewe

Riuh suara mesin judi di suatu tempat di Jakarta Barat menyergapku waktu aku memasuki ruangan yang cukup luas dan ber-AC kencang. Setelah beberapa saat berkeliling aku menemukan sebuah mesin yang kosong dan cukup menarik minatku untuk mencoba.

Pada awalnya aku tidak begitu memperhatikan sekelilingku, setelah beberapa saat aku menoleh ke samping kiriku dan melihat seorang wanita yang dalam taksiranku berusia sekitar 32-36 tahun (pada akhirnya aku tahu bahwa dia ternyata telah berusia 42 tahun) dan aku merasa nyaman karena usiaku pada waktu itu juga32 tahun. Setelah beberapa saat kami saling menyapa sekedarnya, dia menghembuskan rokoknya dengan mukamuram. Aku kemudian iseng mengajaknya.

“Kita makan keluar yuk, soalnya hari ini peruntunganku jelek, dari tadi kalah terus”.

Dia hanya tersenyum simpul dan dingin sambil mengacuhkan aku. Kemudian dia berpindah tempat dengan seorang perempuan lain yang ternyata pada akhirnya aku tahu bahwa dia adalah adiknya dari lain ibu.

Setelah beberapa lama, aku memutuskan untuk pulang dengan uang yang hanya tersisa Rp 500 ribu di kantong. Pada saat aku melangkah keluar, aku melewati dia dan bertanya lagi..

“Mau makan bareng?” dia terdiam beberapa saat dan lalu berbisik dengan adiknya.

“Mau makan kemana?” tanyanya kembali pada akhirnya.

“Nanti gampang kita cari yang kamu suka” jawabku.

Dia bangun dari mesin Mickey Mouse itu dan ikut bersamaku keluar lokasi menuju tempat parkir mobil. Sampai saat itu aku belum dapat melihat wajah dan bentuk tubuhnya hingga di lokasi parkir mobil. Ketika memasuki mobilku, aku memandang sosok tubuh semampai kurang lebih 157 cm dengan berat 45 kg, anggun tapi penuh kemuraman di wajahnya.

Saat keluar dari lokasi, sama sekali tidak terbersit aku akan mengalami suatu love affair yang dahsyat dan akan membuat suatu perubahan dalam jiwaku. Mobil terus melaju dan kami tetap saling terdiam sampai aku mencoba mengarahkan mobilku ke suatu motel di kawasan Jakarta Utara, dimana mobil bisa langsung masuk ke dalam garasi yang tersedia di tiap kamar motel tersebut. Pada saat aku memasuki motel tersebut dia dengan dinginnya berkata..

“Memangnya di sini ada makanan?” Aku cukup gugup dengan nadanya yang datar, tidak terkesan takut tidak juga senang.

“Aku mau ngobrol sama kamu di sini” jawabku.

“Apa nggak ada tempat lain yang lebih bisa buat ngobrol?”, tanyanya.

“Kalau kamu keberatan nggak pa-pa, kita keluar lagi dari sini” jawabku.

“Nggak usah, kita sudah sampai, ya sudah kita turun”.

Jantungku mulai berdegup. Apa dia tahu maksudku?, tanyaku dalam hati. Kami turun dan aku membayar sewa kamar untuk 6 jam tersebut. Di dalam kamar aku memperhatikan keanggunan dia, bertubuh langsing, rambuttebal terikat ke belakang dan ditambah wangi parfum yang mahal dan wajah yang dingin. Dia hanya menyedot rokoknya dengan tenang dan berkata menyindirku..

“Kita mau pesan makanan atau mau saling lihat-lihatan di kamar ini?”

Aku bangkit dan berjalan menghampiri tempat duduknya dan mendekatkan wajahku ke wajahnya, kemudian aku mencium pipinya halus dan berbisik..

“Jangan tanya kenapa aku membawa kamu ke sini, tapi tanya hatimu kenapa kamu mau aku ajak ke sini?” Dia menatapku tajam dengan mata yang di kemudian hari menjadi mata yang aku cintai dan berkata..

“Kamu cukup punya nyali ya? Belum kenal, belum tahu nama, sudah main bawa ke kamar. Apa ini kebiasaanmu?” Aku terdiam dan dan mundur menjauh.

“Kalau ya kenapa dan kalau ini baru pertama kenapa?” Dia bangkit menuju kamar mandi seraya berkata..

“Aku mau kita pulang” lalu ia memasuki kamar mandi. Aku hanya bisa termenung dan memutuskan untuk pulang. Pintu kamar mandi terbuka dan ia keluar, ada sesuatu yang mempesonaku saat ia keluar dengan rambut terurai seraya berkata..

“Ayo pulang, aku tidak mau ditipu sama anak seperti kamu”

Tiba-tiba entah dari mana keberanian itu, aku memeluk dia dan mencoba menciumnya. Pada awalnya dia agak berontak tapi akhirnya berdiam pasif dan dingin. Bibirnya hanya diam dan terkatup. Bibirku mencari celah rongga bibirnya dan lidahku mencoba memasuki bibirnya. Perlahan tapi pasti aku bisa memasuki bibirnya dan menemukan lidah yang kucari.

Pada awal lidahku berhasil mendapati lidahnya, tubuhnya agak tergetar tapi diam kembali. Perlahan tapi pasti aku menyedot lidahnya berputar perlahan dan menikmati setiap lekuk dari bibir dan lidah yang kurasa nikmat itu. Tanpa kusadari, aku mendorong dia rebah ke ranjang. Lidahku mencari lidahnya keluar masuk, berputar dan kusedot dengan perlahan.

Nafasnya mulai tersengal, tanganku mulai meraba dadanya dan menemukan buah dada yang begitu kenyal (dalam usia 42 tahun, masih seperti gadis 20 tahun). Lidahku merayap ke belakang telinganya dan menciumnya dengan birahi yang bergelora, tanganku kesulitan membuka pakaiannya sehingga aku bangkit dan mencoba membuka bajunya. Dia memegang tanganku dan matanya menatapku tajam lalu beberapa detik terdiam dan sesudah itu ia berkata..

“Biar aku sendiri yang buka, aku takut kamu merobek baju ini”.

Jantungku berdebar keras pada saat ia membuka pakaiannya satu persatu. Pada saat pakaian atasnya terbuka, aku melihat buah dada berukuran 34B dibalut dengan BH sutra tipis yang mewah sekali. Kemudian Ia membuka rok panjang yang ia gunakan dan terpampanglah sesosok tubuh yang sempurna dimana pinggul dan

pantatnya yang begitu montok dan berisi dibalut oleh sebuah g-string warna hitam sewarna dengan BH-nya.

Nafasku memburu, kejantananku mengeras di balik celana panjangku dan cukup menyakitiku sehingga aku langsung membuka kemeja dan celanaku dan hanya tinggal mengenakan CD warna hitam. Dia melihatku dan wajahnya agak berubah melihat CD yang aku kenakan sewarna dan juga semi g-string. Tanpa membuang waktu, aku menghampirinya dan dengan keahlianku, dengan sekali sentak, BH-nya terbuka.

“Kamu kayanya ahli membuka BH perempuan yah?” (Ucapannya itu yang sampai saat kami terakhir bersama pun selalu diucapkan olehnya).

Dengan telah terlepasnya BH-nya, aku menemukan sepasang bukit kenyal yang seharusnya menjadi milik anak gadis berusia 20 tahunan dan bukan milik seorang wanita berusia 42 tahun dengan 3 anak dan 2 cucu. Tanpa membuang waktu, mulutku mencari puting susunya dan menyedotnya lama dan lembut, di dalam gerakan lidahku yang secara perlahan berangsur cepat dan bertambah keras, aku merasa putingnya mengeras dan membuatku menggigit mesra dan lembut hingga terdengar rintihan halus dari bibirnya.

Dalam posisi berdiri itu, aku menengadahkan wajahku tanpa sedikit pun melepas puting yang kini telah kugigit-gigit dengan dengan gemas dan kusedot sampai setengah buah dadanya masuk dalam lahapanku yang penuh nafsu berahi. Kulihat seraut wajah itu terpejam sambil menggigit bibir seraya merintih halus seakan tidak rela desahan nafsu terlontar dari bibirnya.

Aku merebahkan tubuhnya dan mulutku berpindah dari buah dada yang satu ke yang buah dada yang lainnya. Barangku mengeras dan menempel di pahanya yang mulus, bergesek liar menambah api birahi yang membakarku. Mulutku meninggalkan payudaranya dan turun menelusuri perutnya yang rata tidak berlemak, aku mencium belahan dalam pahanya yang terbalut g-string yang sexy sekali.

Mulutku terus menuruni pahanya ke arah lutut dan betisnya. Mulutku mencari setiap jari kakinya dan menciumnya sambil menggigit perlahan dan berpindah ke kaki yang lainnya. Setelah beberapa kali aku ulangi, mulutku mencari lututnya dan menciuminya dari semua arah baik dalam maupun luar hingga tubuhnya menggelinjang hebat dan dia mencoba melepaskan pahanya dari mulutku, tapi tanganku menahan pinggulnya dan lidahku bergerak liar menelusuri permukaan g-string yang menutupi celah yang aku dambakan. Lidahku menyapu permukaan g-string dan mencari celah untuk menyelinap. Dengan sedikit gerakan jariku, lidahku menyapu kelentitnya hingga dia mengerang sambil berdiri dari posisi tidur, lalu berkata..

“Aku buka dulu CD-ku, aku takut kamu menggigit dan merobek CD ini”, ujarnya lalu dia mengangkat sedikit pinggulnya dan menarik turun CD-nya.

Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya karena aku tahu bahwa dia menggunakan waktu membuka CD-nya untuk mengatur nafas yang telah sampai di ujung birahinya. Tanpa membuang waktu, begitu CD-nya telah terlepas, aku langsung saja membenamkan wajahku di tengah lubang kenikmatannya, tapi dia menggelinjang dan menahan wajahku sambil berkata..

“Kamu nggak adil, kamu sendiri belum dibuka!”

Aku hanya tersenyum melihat wajah yang cantik dan seksi di mataku itu tengah tersengal-sengal mencoba mengatur nafasnya. Aku bangkit dan mundur sedikit sambil tanganku membuka CD semi g-stringku di hadapannya pelan-pelan. Matanya tidak berkedip melihat kejantananku yang berukuran 17 cm dengan urat- urat pembungkusnya telah tegak mengeras dan membundar di depan matanya.

Tanganku mengelus kepala helm kejantanananku dan secara tiba-tiba, pada saat dia sedang melihat kejantananku aku menyentakkan kedua kakinya sehingga dia telentang dan berjongkok dan dengan secepat kilat meletakkan bibirku pada bibir vaginanya. Sebelum tangannya sempat mencapai kepalaku dan menolaknya lagi, lidahku sudah menjilat belahan vaginanya dengan jilatan panjang.

Tubuhnya bergetar dan mulutnya melenguh panjang. Begitu mencapai kelentitnya, aku langsung mengunyahnya secara halus dan panjang hingga ruangan kamar ini dipenuhi oleh rintihan dan lenguhan birahi yang membuatku kesetanan karena pada setiap rintihannya aku semakin terbakar nafsu dan kejantananku semakin mengeras dan berdenyut mencari tempat untuk menjepitnya.

Lidahku semakin lincah dan semakin rajin keluar masuk goa kenikmatannya. Tangannya mencengkeram kepalaku dan menarik rambutku sambil terus merintih keras. Lidahku bergerak cepat dan kadang lambat tapi menggesek kasar di celah goa kenikmatannya.

“Stop.., ampun, aku mohon stop jangan buat aku jadi gila!!”, pintanya dengan setengah berteriak. Aku tidak mempedulikannya dan terus mencengkram kedua pahanya yang melingkari leherku.

Beberapa detik kemudian aku merasa pinggulnya terangkat dan mengejang. Aku tahu dia akan mencapai klimaksnya. Aku menahan pinggulnya dan lidahku mencari kelentitnya dan kembali aku mengunyahnya dengan lembut tapi bertenaga hingga aku merasa kepalaku dijepit oleh kedua pahanya, rambutku dijambak sekeras-kerasnya olehnya dan keluarlah rintihan panjangnya diikuti keluarnya suatu cairan yang amat aku sukai.

“Ahh, shit, shit kamu gilaa!!” Kemudian kusaksikan suatu pemandangan yang membuat birahiku menggelora.

Wajah yang penuh dengan keringat, mata terpejam, rambut yang berantakan menutupi wajahnya dan nafas yangtersengal-sengal.

Dalam beberapa detik setelah aku puas menjilati cairan kenikmatannya, aku bangkit dan membuka pahanya dan menaikkan kedua kakinya ke pundakku, dengan posisi demikian aku memiliki posisi yang paling ideal untuk memasukkan kejantananku sedalam-dalamnya ke goa kenikmatan yang telah bergelimang cairan birahinya. Aku mulai meletakkan kepala penisku dan menggosoknya pelan-pelan. Setelah siap, aku mendorong kepala penisku memasuki gerbang kenikmatan tersebut.

Pada saat kepala penisku yang cukup besar (semua wanita yang pernah merasakan kejantananku selalu mengatakan kepala penisku lebih besar dibandingkan ukuran normal) memasuki lubang tersebut, dia hanya bisa merintih pelan. Aku menahan sebatas kepalanya tertelan oleh leher vaginanya dan berdiam beberapa saat. Aku mulai mendorong sampai setengah batangku menggesek pelan dan terasa nikmat sekali, sesudah itu menarik kembali sebatas leher helm kejantananku dan mendorongnya pelan kembali menembusnya sampai setengah panjang batangku.

Aku melakukannya selama lebih kurang sepuluh kali dan aku agak menekan kedua kakinya mengangkang dan membukanya lebar sambil kutekan sekuat tenaga tetapi lembut dan pada saat aku mencapai batas terdalam dan menemukan daging kenikmatan yang menggesek kepala helm kejantananku, detik itu pula tangannya menyambar kepalaku dan menarik kepalaku untuk mencari bibirku dan menciumnya liar sekali.

Aku mendiamkan keadaan ini beberapa saat dan aku merasa suatu cairan nikmat hangat merembes dari dalam vaginanya, ia dua kali keluar, pikirku. Sambil tetap berciuman aku menarik batangku sebatas helm yang terjepit erat oleh otot cincin vaginanya dan mendorong kembali sedalam-dalamnya sambil memberatkan seluruh tubuhku ke pinggangku dan kembali menemukan kenikmatan gesekan seluruh batangku bergesekan dengan dinding vaginanya yang mencengkeram erat sampai kepala penisku menggesek kasar daging menonjol dalam vaginanya dan ia merintih panjang dan menyedot lidahku kuat-kuat.

Tiba-tiba pada saat posisi terdalam itu dia menarik leherku dan menaikkan pantatnya dan menggoyangnya pelan tapi ditekan sedalam-dalamnya hingga aku terlontar ke sorga ketujuh. Putarannya begitu pelan tapi menekan dalam sehingga kepala penisku terasa digosokkan total dengan daging dalam vaginanya sambil seluruh batangku diremas-remas oleh otot dinding vaginanya.

Baru Jumpa Sudah Langsung Dibawa Ngewe

Dan tiba-tiba ia merintih keras sambil mencakarku keras dan memedihkan punggungku. Dia terlontar melepaskan pelukannya pada leherku sambil pahanya tetap tersangkut di pundakku. Lalu ia tergeletak tersengal-sengal dan aku merasa kembali cairan hangat merembes keluar dari vaginanya. Aku sudah sampai di ujung nafsuku dan aku mencabut kejantananku sambil membalikkannya pada posisi telungkup. Aku menaikkan pinggul dan pantatnya dalam posisi doggie style walaupun kulihat dia sudah kehabisan tenaga.

Setelah posisinya pas, aku mendorong kejantananku amblas dalam suatu sentakan keras dan ia merintih

sambil tangannya meremas sprei di bawahnya. Di kaca besar yang disediakan di kamar ini aku bisa melihat kejantananku keluar masuk dengan suatu sentakan keras tapi dalam irama lambat. Kepalanya yang menunduk disertai rambut yang terurai lebat membuatku serasa berada di awan birahi dan tiba-tiba aku merasa dia menggerakkan pinggulnya mendorong balik setiap gerakanku ditambah gerakan memutar keras hingga kepala kejantananku seperti diremas-remas hangat dan ketat dan digesekan sekerasnya dengan daging di dalam vaginanya.

Agak lama kami melakukan ini sampai kepala penisku terasa agak panas, denyut kenikamatan yang sangat luar biasa aku rasakan setiap aku menggesek keluar dan masuk lubang itu. cerpensex.com Aku makin dalam mendorong ditingkahi rintihannya yang semakin keras dan aku merasa denyut batang kejantananku merambat ke arah kepala penisku dan otot vaginanya mengimbangi dengan denyutan lembut yang semakin cepat.

Tuhan, aku belum pernah mengalami kenikmatan seperti ini, begitu lembut tapi sangat terasa dalam setiap gesekan dan tekanan, batinku berbisik di ambang ledakan kenikmatan diriku. Dan pada tekanan terakhir aku mencengkeram pinggulnya dan mendorong sekuat-kuatnya dibalas dengan dorongan balik oleh pinggulnya, srett, srett, srett semburan demi semburan aku menumpahkan semua birahi yang terkumpul sejak tadi dalam lubang kenikmatannya dan disusul denyutan keras dinding vaginanya dan tangannya mencari pahaku untuk dicakar sekeras-kerasnya.

Dalam beberapa saat aku merasa tulangku dilolosi semua dan mataku terpejam menikmati detik-detik saat aku mengeluarkan seluruh cairan kenikmatan di dalam lubang surgawi yang sedang aku masuki ini. Kepalaku berdenyut keras seiring setiap semburan yang aku keluarkan. Setelah itu badai itu mulai mereda walau dalam posisi diam tidak bergerak tapi setiap otot kami berdua bekerja diluar kehendak dan berdenyut keras sampai pelan-pelan melambat. Setelah aku membuka mata, perlahan-lahan aku mencabut batangku yang masih mengeras dan tubuhnya langsung tergeletak lemas seakan pingsan. Aku merebahkan tubuhku di sampingnya dan memejamkan mata.

Aku melihat handphone yang tergeletak di samping ranjang dan melirik jam, 1 jam 20 menit sejak aku menunggu dia keluar dari kamar mandi dan memutuskan untuk pulang. Sejam lebih kami bergulat dalam lautan birahi!! Aku mencoba melihat lagi dan memastikan bahwa aku tidak salah melihat jam. Aku melirik ke arahnya dan melihat sepasang bola mata yang menatapku tajam.

“Jam kamu pukul berapa sekarang?” aku bertanya.

“23.45”, jawabnya sambil melihat jamnya.

Persis seperti jamku dan berarti benar kami telah berenang dalam lautan asmara sejam lebih. Dia pun tersentak dan melirikku diam dan aku mengangguk, lalu dia memejamkan mata sambil berkata..

“Oh tuhan, gila! Ini nggak mungkin selama ini”

Setelah beberapa saat, aku mengambil handuk bersih dan aku selimutkan ke tubuhnya dan aku membuka dua botol minuman complimentary untuk diminum bersama. Setelah beberapa saat dia bangkit menuju kamar mandi dan aku memejamkan mataku lagi, tergolek memulihkan tenagaku yang terkuras habis. Dalam beberapa saat aku membuka mata dan aku menemukan dia sudah berpakaian rapi duduk di kursi dan memandangiku dengan seribu arti. Aku melirik jam dan sudah lewat 40 menit, ternyata aku tertidur, aku bertanya..

“Kenapa kamu nggak bangunkan aku?”.

“Aku lihat kamu tidur nyenyak sekali, jadi aku nggak tega membangunkan kamu”. Nada yang lembut dan hangat terdengar berbeda pada saat kami memasuki kamar ini.

Aku masuk ke kamar mandi dan mandi. Setelah rapi aku keluar dan menyalakan rokok dan tetap tidak tahu harus berbicara apa dengan wanita yang namanya pun belum aku kenal tapi merasakan percintaan terdahsyat selama hidupku. Dia melihat jamnya dan berkata..

“Ayo kita pulang, aku harus kerja”. Aku hanya terdiam dan beranjak pergi.

“Kamu mau pulang kemana?”, tanyaku.

“Cukup kamu antar ke tempat kita bertemu”, jawabnya.

“Aku mau tahu rumahmu”, ujarku.

“Belum saatnya kamu tahu lebih lanjut tentang aku”.

Lalu aku membawa mobilku membelah malam menuju ke tempat kami bertemu. Sampai pada tempat kami bertemu, aku bertanya..

“Boleh aku minta nomor teleponmu?” dia hanya tersenyum beberapa saat dan itulah yang membuatku jatuh cinta di saat wajahnya tidak lagi diliputi kesedihan dan berseri ceria.

“Kamu bahkan belum tanya namaku, sudah tanya teleponku”. Aku tertawa malu.

“Boleh aku tahu namamu?”

“Natasya”, dia menjulurkan tangannya dan berkata lembut.

“Justin”, balasku. Setelah itu dia memberikan nomor HP-nya dan menghilang ke dalam gedung perjudian tersebut.

Aku menjalankan mobilku keluar dari gedung tersebut dan berusaha melupakan semua itu yang terjadi seperti mimpi.

#Baru #Jumpa #Sudah #Langsung #Dibawa #Ngewe

Keperjakaanku Diambil Oleh Tante Yang Baru Dikenal Terbaru Malam Ini

Keperjakaanku Diambil Oleh Tante Yang Baru Dikenal

Waktu itu, aku berdiri sendirian di depan ekskalator, di lantai 2 Dieng Plaza Malang. Selama di situ, aku hanya bengong sambil melihat orang-orang lewat di depanku. Sampai tiba-tiba ada cewek menghampiriku sambil membawa barang belanjaannya.

Aku lihat kayaknya sedikit lebih tua dariku. Yah.. kutaksir sekitar 30-an deh. Tapi dia cantik sekali, cocok jadi bintang film. Apalagi dengan dandanannya yang natural dan rambutnya yang tergerai indah sedada berwarna merah kecoklatan.., cakep sekali deh! Bodinya seksi banget. Pake tanktop warna putih, yang kayaknya kekecilan buat dadanya sehingga terlihatlah putingnya di balik bajunya. Aku terpesona sekali melihatnya, tapi aku takut dia marah.

Tiba-tiba.. dia nepuk pundakku sambil bertanya, “Maaf mas, kalau ‘pasar ikan’ adanya dimana ya..?”

Aku berusaha menutupi kekagetanku dan berusaha menjawab sesantai mungkin,”Ahh.., Mbak ini becanda ya.. disini mana ada yang jual ikan mbak. Adanya ya di pasar besar..

“Oh, gitu ya Mas ya..” katanya sambil mikir.

Itulah awal pembicaraan kami rupanya dia tadi hanya memancingku aja, sampai akhirnya kenalan dan ngobrol North-South. Namanya Juliet, umur 31 tahun, rumah di Jl. Taman Wilis 1C Malang, mantan gadis sampul yang bersuami seorang pengusaha. Kebetulan suaminya lagi tugas 1 bulan ke Liverpool Inggris, jadi dia jalan-jalan sendirian. Belum punya anak, karena suaminya menderita impoten.

Setelah ngobrol selama 1 jam sambil makan di cafe. Lalu, aku diajaknya ke rumahnya. Dia mengendarai mobil mewahnya BMW Sport 1 pintu. Setelah sampai di rumahnya yang sangat besar. Padahal aku baru melihatnya dari depan saja.

Setelah di-klakson sama dia, seorang satpam membuka pintu pagar. Sebelumnya, Mbak Juliet sudah bilang, “Kalau ada pembantu saya, kamu bilang aja saudara dari suamiku, ya..?”

Sambil berakting layaknya bintang sinetron, Mbak Juliet memperkenalkan aku sebagai saudara suaminya pada pembantunya. Dan lalu menyuruhnya untuk masak-masak buat makan malam.

“Ayo masuk Son..? Duduk-duduk saja dulu sebentar di dalem.. ya.. Aku mau ganti baju dulu..” katanya setelah pembantunya pergi ke dapur

“Eee.. mbak.. kamar kecilnya dimana ya..?”tanyaku.

“Ayo deh, Mbak tunjukin..”katanya sambil menggandeng tanganku.

Sampai akhirnya tiba di kamar mandi.

“Tuh kamar mandinya di sana..” katanya sambil menunjuk ke pintu di ujung kamar.

Aku langsung ke sana, dan ketika mau menutup pintu, Mbak Juliet tiba-tiba menahan pintu dari luar kamar mandi sambil berkata dengan genit, “Jangan lama-lama ya Son..!” Terus ditutup deh pintunya sama dia.

Pas lagi pipis, mataku tiba-tiba tertuju pada sebuah benda panjang yang berada di balik botol-botol sabun.

Ketika kuambil.., ternyata penis plastik yang berwarna hitam..! Lalu..

Karena pintunya tidak kukunci, secara diam-diam Mbak Juliet masuk ke kamar mandi. Karena saat itu aku sedang kaget, tiba-tiba aku dipeluk dari belakang secara lembut. Tangan kiri Mbak Juliet meraih tanganku yang lagi memegang penis tiruan itu, sedangkan tangan kanannya meremas kontol-ku.

“Ini mainan aku Son, kalau lagi kesepian..” bisiknya tepat di telingaku.

Aku terdiam seperti patung, keringat mengucur dengan deras sekali..

“Tapi jauh lebih enak kalau pake yang asli Son..” desahnya.

Aku benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa ketika dia mulai menjilat leher sekitar telinga. Rasanya geli-geli enak dan aku benar-benar tersihir. Sambil terus menjilat dia berusaha membuka celanaku dari belakang.

“Hhh.., jangan Mbak..!” aku berusaha mengingatinya.

Tapi.. kenapa Son..? Hhhmm slurp.. slurp.., nggak suka ya..?” desisnya sambil tetap mencium dan menjilat leherku.

“Hhh.., Sony masih perjaka mbak..!” kataku.

“Ahh.. masak sih.. ayo dong.. ntar Mbak ajarin deh.. nikmat kok Son.. mau ya Son..?”katanya

“Tapi mmbakk.. hh..”teriakku.

“Ayo ikut ke kamar Mbak aja ya.. biar lebih enak..” katanya sambil menarik lenganku.

Dia menuntunku keluar kamar mandi sampai di pinggir ranjang, langsung memagut mulutku dengan ganas.

Lidahnya meliuk-liuk mencari-cari lidahku, sementara tangannya kembali berusaha membuka celanaku. Aku yang sudah pasrah dan bengong, mendekap tubuhnya yang sexy dan montok.

Setelah celanaku melorot, ciumannya beralih ke leher, ke dada, perut, dan akhirnya ke penisku. Dia mengurut penisku pelan-pelan, “Woowww.. enak banget rasanya.. ohh..?” desahku.

“Kamu tetap berdiri, ya Son.. jangan rebah..!” pintanya sambil tersenyum manis.

Aku mengangguk saja.

“Kontol kamu.. Sonn.. enak banget.. hhmm..!”

Tiba-tiba dia langsung menghisap penisku, bahkan mengocok-ngocok di mulutnya.

“Ohh..?” desahku keenakan

“Hhmm.. slurp.. slurp..! Aahh.. slurp.. slurp..!”

Kadang-kadang dia sengaja mengguncang-guncang penisku ke kiri ke kanan dengan mulutnya, sementara kedua tangannya mengelus-elus pantat dan bijiku.

Keperjakaanku Diambil Oleh Tante Yang Baru Dikenal

“Aahh.. jangan kenceng-kenceng dong, Mbak..!” kataku saat dia menghisap dengan bernafsu.

Dia hanya tersenyum, lalu meneruskan kegiatannya. Hisap.. lepas.. hisap.. lepas.., terus sampai akhirnya dia seperti kelelahan.

“Hmm.., kontol kamu enak banget Son..” katanya sambil menjilat bibirnya yang penuh lendir.

Kelihatan sekali dari sorot matanya yang liar kalau dia sudah sangat horny.

“Udah lama saya nggak ngisap kontol seenak ini, Son..”

“Mbak..”panggilku.

“Jangan panggil aku Mbak dong..” desisnya sambil mencium kepala kemaluanku,”Panggil Jull.. aahh.. aja ya.. sstt..” desahnya.

Kembali dia menjilat kemaluanku dengan lidah meliuk-liuk seperti lidah ular. Kali ini jilatannya naik ke atas, sambil tangannya membuka T-shirt-ku. Aku juga tidak mau kalah, ikutan membuka baju-nya. Dan ohh.. terlihatlah susunya yang besar itu.. kayaknya 36C. Ternyata dia tidak memakai BH. Jadi sekarang hanya sisa CD-nya aja.

“Ayo, hisap dong tetekku Son..” desahnya.

Aku tidak menunggu lama-lama lagi, langsung kulumat payudara yang bulat itu. Awalnya yang kiri, dan yang kanan kuremas-remas. Juliet mengerang dan menjatuhkan diri ke ranjang.

“Aahh.. sstt, ayyoohh.. sedot yang kuat.. Son.. hh.., hiissaapp.. putingnya oohh.. oohh..!” desahnya.

Aku dengan semangat menghisap sesuai perintahnya. Sesaat kugigit lembut putingnya.

“Aaahh.. ennakk..! Hhh.. sedot terus.. sstt.. yang.. kuathh.. aahh..!” jeritnya sambil menggelinjang.

Rupanya arus kenikmatan mulai menerpa Juliet. Tangan kananku mulai menjelajah memeknya yang masih tertutup CD. Wah, sudah basah rupanya..! Apalagi saat jari tengahku menyelinap di antara Labia majora, kerasa sekali beceknya.

Pinggulnya mulai naik turun, rupanya Juliet sadar ada benda asing yang menggesek kemaluannya. Apalagi saat jariku menyentuh klitorisnya, makin kencang goyangannya. Seakan berusaha agar jariku tetap di klitorisnya, tidak pindah kemana-mana. Terbukti saat tangannya memegang tanganku yang ada di kemaluannya,”Ya.. Say.. teruss.. oohh.. sstt.. gesek itilku.. oohh..!” erangnya.

Sekarang ciumanku sudah pindah ke lehernya yang jenjang dan harum mulus. Memeknya tetap dihibur dengan jariku, sementara tanganku yang lain membelai rambut indahnya.

“Udahh.. Son.. aku nggak tahan say.. sst..!” kata Juliet.

Lalu dia menelentangkan aku dan dia ada di atasku. Dia langsung menempatkan lubang kemaluannya tepat di depan wajahku dan secara perlahan dia buka CD-nya dengan membuka ikatan tali di sampingnya. Tercium semerbak wangi memeknya yang benar-benar membuatku terangsang. Tampak tetesan lendir di lubang memeknya.

“Hm.., wangi sekali Jul. Sony suka baunya..” kataku.

“Kamu suka bau memekku, Son..?” katanya manja.

“Ya Jul, dua-duanya say..”

“Kalo gitu, jilatin dong say memekku..!” katanya sambil menurunkan memeknya ke wajahku.

“Ayo jilat, Say..!” desahnya.

Kuhisap-hisap klitorisnya yang menyembul, kujilat memek dan anusnya. Dan semua yang ada di sekitar kemaluannya kujilat dan kuhisap.

“Jilaatt.. ohh.. terruusshh.. Son.. jillaatt.. itilnyaa.. itilnyaahh.. teerruusshh.. ohh..” desahnya.

Wajahku benar-benar dijadikan gosokan sama dia. Digosoknya terus memeknya di wajahku, kadang berputar-putar. Lalu, Juliet mengubah posisinya jadi di bawah, tapi tetap sambil kujilat memeknya. Dia menggeliat-geliat, kadang menyentak ke belakang saat klit-nya kuhisap atau kujilat. Kadang mengerang, menjerit, melolong, bahkan kadang kepalaku dijepit dengan kedua pahanya yang putih mulus itu.

“Ahh.. ohh.. oohh.. Jul mau keluaarr.. Sayyhh.. ohh.. ohh..”desahnya.

Saat dia menjerit-jerit cepat-cepat kuhentikan jilatanku dan cepat-cepat berdiri di samping ranjang.

“Jul.. kamu nggak pa-pa kan..”kataku bingung.

Tidak lama kemudian Juliet tersadar..

“Ahh..? Lho..? Koq.. Kenapa brenti sih Son..?” setengah menjerit, lalu celingukan mencariku.

Setelah melihatku ada di sampingnya sambil bengong, Juliet benar-benar geram

“Kamu.. bener-bener jahat Son..!”

Juliet memasukkan 2 jari kirinya ke memeknya.

“Sony.., kamu bener-bener jahat..!” jeritnya.

“Tapi, Jul kan tadi menjerit.. Sony jadi ketakutan..” kataku.

“Aduh.. kamu kok culun amat sih Son.. dasar perjaka.. tapi nggak pa-pa deh..”katanya.

Untung diluar masih hujan besar. Jadi jeritannya tertutup dengan suara hujan.

“Sini dong Son..!” pintanya manja.

Karena aku bengong terus lalu dia dengan meraung seperti macan dia melompat dari ranjang, berusaha menerkamku. Tapi gagal, karena aku berkelit karena ketakutan. Aku berusaha menghindar dari sergapannya yang dipenuhi hawa nafsu.

“Jahat..! Jahat..! Jahat..!” jeritnya sambil berusaha mengejarku.

Kami berdua seperti penjahat dengan korbannya yang lagi main kejar-kejaran.

Karena kelelahan aku berhasil ditangkapnya. Aku langsung duduk di kursi sofanya. Lalu, tanpa basa-basi lagi, Juliet langsung duduk berhadapan di pahaku. Bulu kemaluannya terasa lembut menyentuh pahaku, sedangkan batang kemaluanku merapat di perutnya.

“Mau lari kemana, Son..? Jahat..!” katanya sambil menggesek-gesekkan puting susunya ke putingku, rasanya nikmat sekali.

“Orang Jul lagi mau ‘keluar’ koq dikerjain.. hh..? Itu nggak boleh, Say..!” omelnya sambil menatap tajam.

“Ya Jul.. Sony salah..” kataku.

Lalu kupagut bibirnya yang basah itu. Langsung dibalas dengan ganas. Juliet memelukku dengan erat sambil menggesek naik turun kemaluannya ke kontolku. Kemudian dia menghentikan pagutannya, lalu tersenyum mengejekku.

“Kamu udah bikin Jul pusing, kamu harus Jul hukum..” katanya.

“Dihukum apa Jul..?” kataku penasaran.

“Hukumannya ini Son..” lalu Jul meraih kontolku dan langsung dimasukkan ke memeknya, “Ngentotin sampai aku puaass.. oohh..!”

Lalu, Juliet langsung menggenjot kontolku UP-DOWN.

Aduh, benar-benar nikmat nggak tahunya. Begitu ketat mencengkeram kontolku. Sementara itu, di depan wajahku terpampang payudara besar yang terguncang-guncang.

“Ahh.. oohh.., kontol kamu.. enak Son.. sstt.. ahh.. sst.. ahh..” desahnya sambil naik turun.

Aku tidak dapat menjawab, soalnya lagi asyik melumat teteknya. Tanganku mengelus-elus sekitar pantat semoknya sampai belakang memeknya, biar dia benar-benar puas.

“Ah.. ah.. terus Son..! Jangan berhenti Say..! Jul, suka ngentot sama kamu.. hh enak.. ohh.. ahh..!” jeritnya.

Kadang kusentak juga dari bawah, dan Juliet senang sekali kalau sudah begitu.

“Sentak lagi.. oohh.. Aaa..! Iya.. iya.. gitu.. lagi.. lagii.. oohh..!”

Lagi asyik-asyiknya dia menggenjot kontolku, tiba-tiba kuberdiri sambil membopongnya. Lalu aku jalan-jalan keliling kamar sambil tetap dia mengocok kontolku dengan memeknya yang luar biasa. Sebagai ganti sentakan yang dia suka, aku jalannya kadang seperti orang melompat. Kan jadi sama nyentaknya. Tapi itu tidak dapat lama-lama, karena badannya lumayan berat. Jadi aku balik ke ranjang.

“Kamu di bawah ya, Say..! Jul suka di atas.. ss..” desisnya manja.

“Ya.., buat Jul.. apa aja deh..!” kataku.

Tanpa banyak buang waktu, Juliet kembali melanjutkan goyangannya. Kadang goyangnya benar-benar maut, sampai menyentak kepalanya ke belakang. Atau kadang sambil meremas payudaranya, seperti di film-film Vivid. Atau dengan merebahkan kepalanya di dadaku. Sambil mengocok, seperti biasa dia suka sekali berkata kotor.

“Hhmm.., ohh.. yess.. memek.. ahh.. hhmm.. enak kan, Say..?”

“Enakk.. banget, Jul..” lenguhku.

“Seneng khaann.. Son..!”

“Ya, .. sseneng.. ohh..”

“Jul.. sukka.. kontol kamu.. Son.. oohh..” desahnya manja.”Sony juga suka memek Jul.. ohh..” desahku.

10 menit kemudian, aku merasa seperti akan pipis, karena kontolku sudah berdenyut. Rupanya Juliet juga begitu. Dinding memeknya mulai bergetar dan sudah basah sekali. Genjotannya pun sudah mulai mengganas, seperti saat dia menjerit tadi.

“Oohh.. Son.. Sony mau.. pipis..”

“Jul.. juga Son.. mau keluar.. tahan yah.. Son, kita barengan ya.. Son..!” desahnya.

Lalu, Juliet sudah semakin tegang, makin erat memelukku.

“Auh.. I’m comin’ Say.. ohh.. ahh.. ahh..!” jeritnya, makin lama makin keras.

Dan, “Teruss.., Son.. teruss.. aku.. ohh.. ahh.. Jul keluarr..”

Dia menjerit dan menghentak-hentak dengan ganasnya. Saat itu, otot memeknya betul-betul tegang dan memerah batang kontolku. Dia menyemprotkan banyak sekali cairan.. Lalu,

“Jul.. Sony mau pipis juga.. ohh..!”

“Pipiskan aja di dalam Son.. jangan dilepass.. Say.. aa..!”

“Crot.. crot.. crot..!” cairankuku muncrat di dalam memeknya.

Aku tidak dapat berkata apa-apa lagi, hanya bisa menerawang ke langit-langit. Menikmati orgasme. Masih ada beberapa hentakan lagi, sebelum akhirnya Juliet terkulai lemas di dadaku. Rambutnya yang indah itu menghampar bebas, langsung kubelai.

“Son.., makasih ya.., kamu telah memberi saluran yang selama ini belum pernah Jul rasakan” katanya sambil mencium bibirku dengan lembut.

“Terus gimana Jul.. tentang rencana selanjutnya..?”tanyaku.

“Entar aja deh, biar Jul pikir-pikir dulu, Son”katanya.

“Bila Jul benar-benar mau cerai ama Fadli. Sony mau jadi gantinya..”kataku.

“Ahh.. yang bener Son.. emang kamu masih mau ama aku.. cewek yang udah tua ini..?”katanya.

“Sony cinta ama Jul sejak pertama kita ketemu. Sony nggak memperdulikan usia Jul berapa yang penting Sony cinta ama Jul..”kataku sambil mengecup bibirnya.

“Ohh.. Son kau sungguh lelaki jantan dan bertanggung-jawab. Sebetulnya Jul juga suka ama kamu tapi khan aku sadar kalau usiaku udah diatas kamu. Tapi, kenyataannya kamu suka ama Jul. Jadi, Jul setuju aja.. tapi Sony sabar dulu ya.. Biar Jul selesaikan urusan dengan suami Jul.. ya manis..”katanya sambil mengecup bibirku lagi

Cerita sex : Kebinalan Istriku Yang Semakin Menjadi

“Ya Jul, Sony akan tunggu..?”tanyaku.

“Nah gitu dong.. oh ya say.. Sony harus datang kesini dan harus memuaskan Jul setiap waktu.. ya sayang..”katanya.

“Ya say..”jawabku. Lalu, kita berciuman dan akhirnya tertidur pulas.

#Keperjakaanku #Diambil #Oleh #Tante #Yang #Baru #Dikenal

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah

“Dadanya montok, sayang kakinya bisulan. Yang satu itu boleh juga, wah, celana dalamnya berwarna hitam” Andy sedang duduk di kantin kampusnya bersama teman-temannya. Biasanya Andy suka bercanda dan tertawa keras-keras bersama teman-temannya. Tapi beberapa hari ini dia kelihatan agak lain dari biasanya. Bila sedang berada di kantin sekolah, dia kelihatan asyik memandangi orang-orang yang lewat, atau lebih tepatnya cewek-cewek cantik dan seksi yang sedang lewat.

Tiba-tiba Tono yang sedang duduk di samping Andy menepuk bahunya sambil berkata. “Hei, ada apa denganmu? Kamu liat apa sih? Kok diam aja dari tadi.”

“Ah.. tidak..” Jawab Andy, pandangannya tetap terarah pada cewek cakep yang sedang duduk di seberang meja. Andy sedang mencoba untuk melihat celana dalam cewek tersebut. Tono mencoba mengikuti pandangan Andy, lalu dia tertawa keras-keras sambil menepuk-nepuk bahu Andy lebih keras dari sebelumnya.

“Ada apa sih, sakit tau.” Kata Andy dengan kesal.

“Jangan-jangan.. kamu tertarik ama si Susi yah.” Kata Tono.

“Apa.. maksudmu.” Wajah Andy sedikit memerah, karena ketahuan sedang memandangi Susi.

“Andy tertarik ama Susi? Wah ini berita besar nih. Ntar kita sebarkan pada teman-teman sekelas.” Kata Iwan yang duduk berhadapan dengan Tono.

“Hei, jangan macam-macam ya kalian. Awas kalo kalian berani bilang.” Ancam Andy.

“Wah, mengancam nih. Ini berarti.. dia memang ada maksud sama si Susi.” Tawa Iwan.

“Ah sudahlah, bosan aku bicara sama kalian.” Kata Andy sambil bangkit berdiri dari kursinya dan kembali ke kelasnya.

“Udah bosan sama kita katanya.” Ledek Tono. “Sekarang dia udah mau sama si Susi.”

Teman-teman lain yang juga duduk satu meja dengan Andy tertawa terbahak-bahak. Saat ini Andy sedang memasuki tahun kedua pada kuliahnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini, gairah sex Andy menjadi lebih tinggi dari biasanya. Setiap kali melihat cewek seksi yang pakai rok mini lewat, dia suka berangan-angan sedang bercumbu dengan cewek tersebut, melepaskan BH dan celana dalamnya perlahan-lahan, kemudian meremas-remas kedua dadanya, lalu mengelu-elus vagina-nya yang lembut..

“Aku pulang.” Kata Andi.

Seperti biasanya, setelah melemparkan tasnya ke dalam kamarnya, dia langsung menuju dapur untuk mencari sesuatu untuk dimakan. Akan tetapi, alangkah terkejutnya dia, saat dia sampai di dapur, dia melihat seorang cewek berambut panjang yang tidak dikenalnya sedang memasak indomie. Andy spontan berkata dengan agak kasar. “Siapa kamu!”

Cewek itu membalikkan tubuhnya, dan terlihatlah dua buah dada yang besar dan montok, pinggul yang ramping serta sepasang kaki yang halus. Andy terkesima sejenak, apalagi cewek itu sedang mengenakan celana pendek serta T-shirt berwarna putih yang tidak menutupi bagian pusarnya. “Er.. saya.. saya mahasiswa baru yang akan menginap disini.” Jawab cewek itu, wajahnya yang cantik dan polos kelihatan cemas dan khawatir, karena dia takut dia akan disangka maling.

“Oh iya.” Kata Andy. Dia baru teringat akan perkataan orang tuanya, bahwa ruang kosong yang ada di lantai satu akan disewakan kepada dua orang mahasiswi tahun pertama.

“Tapi.. bukankah ada dua orang? Yang satu lagi ada dimana?” Tanya Andy.

“Er.. teman saya besok baru bisa datang.” Jawab gadis itu.

“Oh, begitu ya, em.. nama saya Andy. Barusan.. sori yah, soalnya saya lupa.” Kata Andy dengan wajah yang agak memerah, soalnya barusan dia telah membentaknya dengan keras.

“Oh, tidak apa-apa. Nama saya Elisa.” Kata gadis itu.

Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore. Andy sedang duduk di lantai kamarnya, nafasnya terengah-engah, tangan kirinya sedang membalik-balik halaman majalah Playboy yang dia pinjam dari temannya, sementara tangan kanannya sedang mengocok-mengocok penisnya dengan cepat.

Tidak lama kemudian, saat dia merasa akan orgasme, dia cepat-cepat mengambil kantong plastik yang sudah disediakan disampingnya, lalu disemprotkan spermanya ke dalam kantong plastik tersebut.

Untuk beberapa saat, Andy duduk termenung di lantai kamarnya, sambil membayangkan tubuh Elisa yang seksi. Malam itu, Andy tidak bisa tidur. Setelah berguling-guling di tempat tidurnya selama setengah jam, akhirnya dia memutuskan untuk turun ke dapur untuk mencari makanan. Orang tua Andy sedang bepergian keluar kota bersama kedua adiknya yang kebetulan sedang liburan. Mereka baru pulang pada keesokan harinya, jadi rumah Andy menjadi lebih sepi dari biasanya. Malam itu rumah Andy hanya dihuni oleh 4 orang, yaitu: Andy, tantenya, seorang pembantu rumah tangga, dan mahasiswi yang baru masuk itu. Kamar Andy terletak di lantai dua, sementara kamar tantenya, dan kamar si pembantu rumah tangga terletak di lantai tiga.

Saat Andy tiba di lantai satu dan hendak menuju ke dapur, dia melihat Elisa baru saja keluar dari toilet sambil mengenakan piyama yang sedikit tembus pandang. Elisa melihat ke arah Andy dan tersenyum, kemudian dia langsung menuju ke kamarnya yang terletak di lantai satu.

Jam dinding yang tergantung di dapur menunjukkan pukul 12.30 malam. Andy sudah menghabiskan semangkuk indomie, dan sekarang sedang duduk melamun di dapur. Dia tidak bisa melupakan lekuk tubuh Elisa yang seksi itu. Semakin dipikir, Andy semakin bernafsu, dan akhirnya, setelah duduk melamun di dapur selama sepuluh menit, Andy memutuskan untuk memasuki kamar Elisa dan melihat tubuhnya secara langsung.

Mula-mula Andy kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci kamar Elisa yang dititipkan ibunya kepadanya. Ibu Andy takut kalau-kalau mahasiswi yang baru masuk itu akan melakukan perbuatan terlarang di kamar tersebut, sehingga dia menitipkan kunci cadangan kepada Andy.

Andy lalu turun lagi ke dapur dan mematikan lampu dapur, sehingga sekarang suasananya menjadi gelap gulita. Setelah itu Andy langsung menuju ke kamar Elisa. Saat Andy memasukkan kunci tersebut dan memutarnya, terdengar bunyi “Klik!” yang lumayan keras, karena waktu itu sudah larut malam, sehingga bunyi yang kecil pun terdengar cukup jelas.

Andy menunggu sejenak karena takut kalau-kalau Elisa terbangun. Setelah memastikan bahwa Elisa masih tertidur lelap, dia lalu memasuki kamar Elisa, menutup pintu tersebut dengan perlahan-lahan, dan mengunci pintu tersebut, untuk berjaga-jaga.

Andy lalu bergerak ke tempat tidur Elisa. Elisa tidak menutup tirai jendela kamarnya, sehingga cahaya bulan yang berasal dari luar adalah satu-satunya penerangan di kamar itu, tapi cukup bagi Andy untuk melihat sekeliling ruangan.

Saat itu Elisa sedang tidur menghadap ke samping sambil memeluk gulingnya. Andy lalu berdiri di samping tempat tidur Elisa sambil menatap posisi tidurnya. Saat Andy melihat wajah Elisa yang polos dan lembut, untuk sesaat gairah sexnya hilang, digantikan oleh suatu perasaan aneh yang bergejolak di hatinya.

Namun saat Andy melihat punggung Elisa, terlihat baju piyamanya agak tersingkap ke atas, dan celana dalamnya yang berwarna cerah menyembul keluar dari celana panjangnya. Tiba-tiba saja, gairah sex Andy muncul kembali.

Andy lalu dengan tangan yang gemetaran mencoba memegang pantat Elisa, dan pada saat tangannya bersentuhan dengan pantat Elisa, kontan batang penis Andy menegang.

Andy biasanya hanya melihat cewek bugil melalui majalah atau VCD porno saja, jadi dia tidak pernah melihatnya secara langsung. Pada saat ini, seorang cewek seksi sedang terbaring di depan matanya, tentu saja gairah sex-nya langsung mencapai batas maksimal.

Akhirnya Andy tidak tahan lagi. Dia lalu memutarkan tubuh Elisa ke arahnya, melepaskan tangan Elisa dari gulingnya, lalu mengambil guling tersebut dan meletakkannya di atas lantai.

Kemudian Andy melepaskan kancing baju Elisa satu persatu. Saat Andy selesai membuka baju tidur Elisa, terlihatlah, BH yang berwarna putih dan bercorak bunga-bunga menutupi buah dada Elisa yang besar, pada saat ini, batang penis Andy kontan menegang hingga batas maksimal. Saat-saat ini hampir sama seperti saat Andy melihat gambar porno untuk pertama kalinya.

Dengan tangan yang semakin gemetaran, Andy lalu mengelus-elus dada Elisa yang masih terbungkus BH itu dengan perlahan-lahan. Saking bergairahnya, Andy bahkan merasakan bahwa batang penisnya ikut bergetar.

Andy lalu menurunkan celana panjang Elisa perlahan-lahan sampai pada lututnya, dan terlihatlah celana dalam Elisa beserta pahanya yang mulus

Tangan kanan Andy lalu mengelus-elus paha Elisa yang lembut itu, sementara tangan kirinya meremas-remas bagian atas dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH dengan perlahan-lahan. Setelah mengelus-elus paha dan dada Elisa selama beberapa saat, Andy merasa bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Ingin rasanya dia melepaskan celana dalam Elisa, dan menusukkan batang penisnya kuat-kuat ke dalamnya.

Akan tetapi, pada saat inilah Elisa terbangun dari tidurnya. Saat Elisa membuka matanya, dia sangat terkejut karena seseorang sedang berdiri di samping tempat tidurnya sambil memegangi paha dan dadanya. Kontan dia menjerit “Tolong..!”

Melihat hal ini, secara refleks Andy langsung menutup mulut Elisa dengan tangan kanannya, dan dia juga segera tidur tertelungkup di atas tubuh Elisa supaya Elisa tidak melarikan diri. Namun Elisa juga tidak menyerah begitu saja, dia terus berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Andy, kedua tangannya terus sembarangan pukul, dan kedua kakinya juga terus-menerus menendang.

Selama kira-kira lima menit, Elisa terus meronta dan meronta, namun biar sekuat apapun dia memukul dan menendang, dia tetap tidak dapat menyingkirkan tubuh Andy yang sedang menekannya dengan keras. Namun pada saat sinar bulan yang melalui jendela mengenai wajah Andy, wajah Elisa memperlihatkan ekspresi terkejut yang teramat sangat. Air mata tiba-tiba mengalir turun membasahi pipinya, dan entah kenapa, perlawanan Elisa berangsur-angsur melemah, dan pada akhirnya dia malah tidak memberikan perlawanan sama sekali, entah karena tenaganya telah terkuras habis, atau karena dia sudah pasrah akan nasibnya, atau mungkin juga karena alasan lain.

Rintihan dan rontaan Elisa tadi malah membuat nafsu sex Andy semakin meningkat, dan pada saat ini nafsu sex-nya sudah mencapai tahap klimaks. Melihat Elisa yang sudah tidak memberikan perlawanan lagi, Andy langsung meremas-remas tubuh Elisa dengan kasar.

Mula-mula Andy melepaskan tangan kanannya dari mulut Elisa dengan perlahan-lahan. Setelah melihat bahwa Elisa tidak berteriak lagi, dia langsung meremas-remas kedua dada Elisa yang masih terbalut BH berwarna putih itu dengan bernafsu.

Tidak lama kemudian, dia pun merobek baju piyama Elisa, dan membuangnya ke lantai. Rintihan kesakitan Elisa membuat Andy semakin bergairah. Andy lalu melepaskan celana panjang Elisa dan sementara kedua tangannya tetap meremas-remas dada Elisa, lidahnya menjilat-jilat vagina Elisa yang masih terbungkus oleh celana dalam itu.

Setelah selang beberapa waktu, Andy lalu menciumi bagian dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH, sekaligus menjilatinya. Andy juga menciumi bagian leher dan bibir Elisa dengan paksa.

Setelah puas menciumi Elisa, Andy lalu melepaskan BH dan celana dalam Elisa, sehingga sekarang Elisa sedang dalam keadaan telanjang bulat dan dalam posisi tidur terlentang di atas tempat tidurnya.

Melihat kedua dada Elisa yang besar dan berisi, serta vaginanya yang dipenuhi oleh bulu-bulu halus, Andy tidak dapat menahan dirinya lebih lama lagi. Dia langsung melepaskan baju, celana, dan celana dalamnya, sehingga mereka berdua sekarang dalam keadaan telanjang bulat.

Tangan kiri Andy lalu meraba-raba vagina Elisa, sementara tangan kanannya memutar-mutar puting susu Elisa. Perbuatan Andy membuat tubuh Elisa sedikit bergetar karena saking gelinya. Tidak lama kemudian, Andy merasakan vagina Elisa mulai basah dan mengeluarkan cairan.

Andy lalu menusukkan batang penisnya ke dalam vagina Elisa. Tindakan ini, membuat Elisa menjerit kesakitan, namun Andy sudah tidak peduli lagi. Walaupun Elisa menangis terisak-isak, Andy tetap saja mencengkram kedua dada Elisa sambil memompa vaginanya dengan keras. Andy yang sekarang sudah kehilangan akal sehatnya dan sudah dikuasai oleh hawa nafsu. Sekarang tujuannya hanya satu, yaitu menyetubuhi gadis yang sekarang sedang tidur terlentang di hadapannya.

Namun entah karena rasa takut atau malu, Elisa berusaha untuk menahan dan memperkecil suara teriakannya. Sementara itu, Andy terus menggerakkan pantatnya naik turun sesuai irama. Rintihan kesakitan Elisa hanya membuatnya semakin bersemangat.

Walaupun penis Andy sedang melakukan tugasnya keluar masuk vagina Elisa, tangannya juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya terus meremas-remas kedua dada Elisa dengan keras, sehingga kadang-kadang Elisa merintih. “Ahh.. sakit bang.. AHH.. jangan bang..”

Setelah memompa vagina Elisa selama kira-kira 15 menit, Andy akhirnya menyemburkan spermanya ke dalam vagina Elisa, membuat Elisa menjerit tertahan.

Biasanya setelah ejakulasi penis Andy akan menjadi lemas dan mengecil, dan dia juga akan terduduk lemas, akan tetapi karena ini adalah pertama kalinya Andy melakukan sex nyata dengan seorang wanita, sehingga penisnya tetap saja menegang, dan rasanya dia masih punya kekuatan untuk melakukannya sekali lagi, atau bahkan mungkin dua kali lagi.

Namun Andy tidak ingin terburu-buru, dia ingin menikmati malam ini hingga sepuas-puasnya. Andy lalu memain-mainkan kedua dada dan puting susu Elisa. Mula-mula dia meremas-remas dada Elisa, seperti tukang susu yang sedang memerah susu sapi. Lalu dia memutar-mutar puting susu Elisa, dan menjilatinya serta menghisapnya.

Mulut Andy menghisap-hisap dada sebelah kiri Elisa, sedangkan tangan kanannya meremas-remas dada Elisa yang satu lagi. Lalu tangan kirinya digunakan untuk meraba-raba paha dan vagina Elisa.

Gerakan Andy yang makin lama makin mengganas itu membuat Elisa merintih dan meronta. “Jangan bang.. cukup bang.. ahh.. Akhh.. sakit bang..” Namun Andy tidak peduli. Andy dengan tubuhnya yang lumayan kekar itu tetap menekan tubuh Elisa, sehingga dia tidak bisa banyak bergerak.

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah

Setelah menghisap puting susu Elisa selama beberapa saat, Andy lalu menurunkan kepalanya sampai sejajar dengan vagina Elisa, dan diapun mulai menjilat-jilati vagina Elisa. Mula-mula Andy menjilati bagian luar vagina Elisa. Kemudian secara perlahan-lahan dia pun mulai menjilati bagian dalam vagina Elisa, sambil sesekali menusuk-nusukkan lidahnya kedalam vagina tersebut.

Gerakan lidah Andy yang semakin mengganas itu membuat Elisa merintih dan mengerang. “Ah.. geli bang.. Ahh.. Ahh.. AHH.. jangan.. bang..”

Setelah puas menjilati vagina Elisa, Andy lalu mengangkat kedua kaki Elisa dan meletakannya di atas kedua pundaknya. Andy lalu kembali menusukkan penisnya ke dalam vagina Elisa dan menekan kedua paha Elisa hingga menyentuh kedua dadanya sendiri, lalu Andypun mulai memompa vagina Elisa lagi.

Melihat hal ini, Elisa berusaha untuk menolak tubuh Andy. Namun tenaganya saat ini sudah terkuras habis, sehingga dia hanya pasrah saja, sambil sesekali merintih dan mengerang.

Mula-mula pantat Andy bergerak maju mundur dengan perlahan, dan gerakannya sedikit demi sedikit dipercepat. Namun sesudah lebih dari 10 menit, pantatnya digerak-gerakkan dengan cepat dan kasar, sehingga suara rintihan Elisa terdengar semakin keras dan terputus-putus

Tidak lama kemudian, Andy pun menembakkan spermanya ke dalam vagina Elisa untuk yang kedua kalinya.

Walaupun sudah berejakulasi untuk yang kedua kalinya, namun nafsu sex Andy tetap saja tinggi. Dia lalu mengganti posisi Elisa dan mulai memompa vaginanya lagi, sambil meremas-remas kedua dadanya.

Kali ini Elisa tidak merintih dan meronta lagi, badannya tergeletak lemas di atas ranjang. Dia merasakan dada dan vaginanya sudah mati rasa. Matanya menatap ke atas rembulan yang sedang menggantung di langit malam. Pandangannya menerawang jauh..

Keesokan harinya, kedua orang tua Andy beserta adik-adiknya akhirnya pulang dari rekreasi. Teman Elisa yang satu lagi juga telah tiba di rumah Andy.

Namun Elisa sepertinya tidak mengatakan hal tersebut kepada siapa-siapa, termasuk teman sekamarnya, soalnya semua orang melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasanya, dan setiap kali Andy berpapasan dengan Lidya, teman sekamar Elisa, Lidya selalu tersenyum kepadanya, seakan-akan antara Andy dan Elisa tidak pernah terjadi apa-apa.

Satu hal yang berubah adalah, Elisa selalu berusaha untuk menghindari Andy, sama halnya dengan Andy, setiap kali melihat Elisa, dia juga selalu berusaha untuk menghindar.

Lima hari kemudian, Elisa tiba-tiba mengatakan bahwa dia hendak pindah ke tempat lain. Hal ini tentu saja mengejutkan semua orang. Sewaktu ditanya alasannya, dia hanya berkata bahwa tempat kosnya yang baru lebih dekat dengan kampusnya, dan Lidya juga ikut pindah bersamanya.

Setelah Elisa pindah keluar, Andy masuk ke kamar itu lagi. Dia melihat-melihat ruangan itu sejenak, kemudian saat dia hendak melangkah keluar, dia melihat keranjang sampah kecil yang terletak di sudut ruangan hanya terdapat tiga gumpalan kertas. Karena penasaran, Andy lalu mengambil tiga kertas tersebut, dan diluruskannya kertas-kertas itu.

Kertas yang pertama hanya berisi coret-coretan yang tidak penting. Sedangkan kertas yang kedua dan ketiga merupakan sobekan dari sebuah diari. Kertas yang kedua hanya berisi tentang perjalanan Elisa dari rumahnya sampai ke rumah Andy. Sedangkan saat Andy selesai membaca kertas yang terakhir, tanpa disadarinya, air matanya mengalir turun membasahi pipinya. Hatinya serasa bagaikan disayat sembilu.

Isi kertas yang terakhir adalah sebagai berikut: “lalu saat saya sedang memasak indomie di dapur, tiba-tiba seorang cowok membentakku. Saya sangat terkejut. Tapi setelah kami berbincang-bincang, rupanya dia adalah anak pemilik rumah ini, namanya Andy. Menurutku orangnya lumayan cakep, dan entah kenapa, sewaktu saya berbincang-bincang dengannya, rasanya ada sebuah perasaan aneh muncul di hatiku. Siang itu tidak ada hal yang istimewa, dan malamnya saya makan malam bersama Andy dan tantenya.

Setelah makan malam saya langsung kembali ke kamar dan membaca buku sampai lupa waktu. Malam ini haid saya datang lagi, sungguh membuatku kesal. Akan tetapi, mungkin saya juga harus berterima kasih kepadanya, karena saat saya keluar dari toilet, saya berpapasan dengan Andy. Saya hanya tersenyum kepadanya karena badan saya sudah lemas gara-gara haid, padahal sebenarnya saya ingin berbincang-bincang banyak dengannya.

Cerita sex : Aku Rela Digoyang Oleh Ayah Mertua Sendiri

Kenapa ya setiap kali bertemu dengan Andy, jantungku selalu berdebar keras? Apakah mungkin, saya jatuh cinta kepadanya? Wah, jadi malu nih. Baiklah, besok saya pasti akan mengajaknya ngobrol. Semoga besok cepat datang.”

 

#Cerita #Sex #Ngewe #Anak #Kost #Baru #Rumah

Cerita Sex Main Dengan Pria Baru DIkenal Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Main Dengan Pria Baru DIkenal

Nama panggilanku Sari. Aku berusia 25 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan swasta di Surabaya pada posisi yang cukup menyenangkan baik secara status maupun secara ekonomi. Aku seorang blasteran Jawa-Jepang, namun secara fisik, banyak orang mengira aku keturunan Chinese karena warna kulitku putih dan mataku tidak lebar.

Rambutku pendek seleher. Aku tergolong wanita yang kurus dengan tinggi badan 172 cm dan berat 51 kg. Namun aku merasa memiliki bentuk tubuh yang bagus, dengan kaki yang panjang, dan payudara yang tidak besar namun padat dan kencang.

Sejak remaja, kehidupan seksualku tergolong cukup ‘bebas’ untuk orang Indonesia. Selama aku cocok dan dia cocok, aku easy going sajalah. Mungkin sikap ini juga yang membuatku belum mendapatkan pasangan ‘resmi’ hingga sekarang, tapi.., peduli amat? aku toh enjoy aja dengan ini semua.

Waktu itu akhir bulan Juni 2015. Karena akhir bulan, seperti biasa aku sibuk membaca dan mengevaluasi laporan hasil kerja anak buahku, dan menuliskan laporan untuk atasanku. Karena waktu sudah sangat sempit, aku memutuskan untuk bekerja overtime sampai selesai. Gedung perkantoran tempatku bekerja tergolong pelit, mereka mematikan lampu dan listrik utama setelah lewat pukul enam sore.

Karena itu aku menyewa sebuah ruang khusus yang memang disediakan gedung itu untuk orang-orang yang ingin lembur. Ruangan itu kecil sekali, sekitar 3×3 meter, tidak berjendela, sehingga terkesan seperti dikurung dalam sebuah kotak korek api, dan AC-nya tidak begitu dingin. Namun karena tuntutan karier, ya sudahlah, aku langsung menginput data ke dalam notebook untuk diemailkan pada kantor pusat. Tak terasa, aku sudah bekerja hingga pukul delapan malam.

Karena AC yang kurang bagus, aku merasa kegerahan dan haus. Aku ingat, di luar bilik kecil ini, di dekat lift, ada sebuah dispenser air minum, aku segera berdiri dan keluar dari ruang itu untuk mengambil air minum. Ketika aku membuka pintu, aku melihat seorang pria sedang mengambil air di dispenser itu. Nah, aku lega bahwa ternyata dispenser itu bekerja. Aku segera menghampiri dispenser itu, mengambil gelas, dan menuangkan air ke gelasku.

Pria yang sedang minum tadi tersenyum menyapaku, aku tersenyum balik, sekedar ramah tamah basa-basi. Pria itu berbadan besar, tingginya sekitar 180-an lebih tinggi dariku yang tergolong jangkung. Ia tidak terlalu kurus atau gemuk, meskipun tidak juga berbentuk seperti binaragawan. Tubuhnya terbungkus rapi oleh kemeja Kenzo warna hijau muda dan di lehernya terikat dasi bercorak ramai khas Gianni Versace. Wajahnya pun biasa saja, tampang orang pengejar karir di usia pertengahan dua puluhan.

“Sedang lembur juga, Mbak?”, Tanyanya mencoba mencairkan suasana sepi.

“Iya, biasa, Mas, akhir bulan. Pas hari Jumat lagi.”

“Oh, pasti lagi nyelesaikan progress report yah?

“Iya, untung udah selesai barusan.”

“Wah, baguslah. Eh, omong-omong, Mbak kantornya di lantai berapa?”.

“Di lantai sebelas, di PT (perusahanku). Kalau Mas?”.

“Saya di lantai delapan, di PT (perusahaannya).”

”Oh, wajarlah kalau kita nggak pernah ketemu”.

“Haha, iya, rupanya ada gunanya juga lembur. Kita bisa saling kenal.” Pria itu berkesan begitu sopan dan ramah, matanya sedari tadi memandang hanya ke mataku, tidak ke arah kemejaku yang dua kancing atasnya terbuka, sehingga nampak putihnya kulit dadaku mengintip keluar.

“Oh iya, kita belum kenalan, Namaku Ditto.” Katanya sambil mengulurkan tangannya mengajak berjabatan tangan.

“Aku Sari.” Jawabku sambil tersenyum semanis yang aku bisa.

“Sari pulang nanti naik apa?”.

“Oh, aku bawa mobil sendiri. Kalau kamu?”.

“Aku naik mobil juga.., Eh, Sari keberatan nggak kalau kita makan malam bareng setelah ini?”.

Wah, orang ini ‘direct’ juga yah? pikirku kegirangan.

“Boleh aja, apa Ditto nggak ada yang nungguin di rumah?”.

“Ah, belum kok.” Jawabnya sambil mengerdipkan mata kiri dan tersenyum manis.

“OK, aku akan beres-beres dulu yah!”, Kataku sambil melangkah balik ke bilikku.

Aku segera mengemasi notebook dan kertas-kertas kerjaku secara terburu-buru. Ada yang aneh di pikiranku. Aku merasakan ada gairah yang mendorongku untuk berhubungan lebih intim dengan Ditto. Padahal orangnya biasa saja, kulitnya rada gelap, rambutnya cepak, wajahnya biasa saja meski ukuran tubuhnya memang cukup besar untuk ukuran orang sini.

Tapi cara dia bicara, cara dia tersenyum, cara dia memandang mataku, benar-benar hangat, namun tidak nakal atau kurang ajar. Nyatanya, ia tidak berusaha mencuri pandang ke arah yang tidak-tidak seperti pria lainnya yang pernah ketemu aku. Hmm.. Kira-kira apakah dia ada keinginan untuk bercumbu denganku atau tidak yaa?

Selagi aku asyik mengkhayalkannya, terdengar ketukan di pintu.

“Masuk!” Kataku sambil berharap bahwa itu adalah Ditto.

Ternyata benar, Ditto berdiri di pintu itu sambil menenteng tas notebook di tangan kanannya. Dasinya telah dilepas, dan kancing bajunya terbuka yang di atasnya, sehingga nampak rambut-rambut halus di situ.

“Gimana, udah selesai?”, Tanyanya.

“Iya, udah, tapi sewa overtime nya sampai jam sepuluh nih, jadi masih rugi kalau aku tinggalkan sekarang!” Aku mencoba mengajak bercanda.

“Haha, pelit juga kamu, Sar! Boleh aku masuk?”.

“Silakan aja, asalkan kamu nggak keburu pulang”.

“Ah, nggak kok, ini kan Jumat, biasanya juga pulang telat”.

“Biasanya kemana aja kalau Jumat malam?”.

“Paling-paling pergi sama teman-teman main badminton atau basket”.

“Oh, seru dong? Apa sekarang nggak ditungguin teman-temannya?”.

“Ah, mendingan juga di sini nemenin. Sekali-kali boleh kan ganti suasana?”Kami kembali tertawa-tawa.

Ia duduk di meja kerja, sementara aku duduk di kursi kerjaku yang tadi.

“Wah, panas sekali di sini.., AC-nya kurang bagus yah?” Katanya sambil menggulung lengan bajunya ke atas, dan membuka satu lagi kancing baju di dadanya. Aku menahan diri untuk tidak melihat ke arah rambut-rambut di dadanya.

“Sar, kamu nggak panas pakai blazer di ruang kaya gini?” Tanyanya dengan nada yang terkesan wajar, meski mungkin saja tujuannya nakal.

“Well, sebenarnya iya sih.., boleh nggak aku copot blazernya?”

“Hahaha, kok pakai minta izin segala sih? Memangnya aku Papa mertua kamu?”.

Humornya membuatku tertawa geli, tapi juga sekaligus membuatku ingin berbuat lebih jauh dengannya. Maka aku berdiri dari kursi, dan melepaskan blazerku dengan gaya yang aku buat-buat agar nampak seksi. Aku menunggu apa reaksi dia kalau dia melihat bahwa ternyata kemeja yang aku kenakan ini tidak berlengan, sehingga kehalusan bahuku bebas dilihatnya.

“Wah, ternyata nggak ada lengannya toh?, Bisa-bisa nanti orang hanya menempelkan selembar kain saja di bawah blazer”. Candanya mengomentari.

“Sialan, aku kira kamu akan bilang aku seksi, Dit!”, Jawabku menggoda.

“Hah? wah, kalau itu sih.., apa kamu masih kurang yakin? sampai-sampai aku perlu meyakinkan diri kamu lagi?”

“Hihihi, ada-ada saja. Tapi thanks lho!”, Kataku sambil mengerdipkan mata.

Lalu dengan gaya yang kocak ia menceritakan bahwa seorang pialang saham ulung akan lebih merasa tersanjung bila dipuji atas kepandaiannya memasak daripada atas kepiawaiannya menganalisis saham. Wow, aku jadi merasa tersanjung juga karena itu berarti dia mengakui keindahanku.

Tiba-tiba dia berkata lagi, “Kamu nggak minta dipijitin sekalian, Sar? Kan kalau di film-film semi, adegan cewe buka blazer dilanjut dengan adegan pijit itu trus berlanjut dengan adegan yang biasanya disensor?”.

Ya ampun.., caranya begitu jantan sekali dan sama sekali nggak kurang ajar.., Aku jadi luluh juga dibuatnya, dan aku jadi rela untuk menyerahkan tubuhku padanya.., meski sebenarnya akulah yang menginginkannya.

Aku segera menjawab, “Terserah deh, tapi nggak usah disensor juga nggak apa-apa kok”.

“OK deh, itu berarti adegan yang disensor itu bisa aja dilakukan nanti?”Katanya, sambil berdiri di belakang kursiku dan mulai memijit bahuku.

Kami terdiam sejenak, ia memijit bahuku lewat kemejaku. Rasanya mantap juga, tapi tali bra yang kukenakan terasa menyakitkan sedikit. Dan dia bukannya tak tahu itu, ia menyingkapkan kemeja tanpa lenganku ke bawah, sehingga kini pundakku terpampang di hadapannya.

“Huh, tali ini menggangguku memamerkan keahlianku memijit!” Katanya sambil menyingkirkan tali bra ku ke samping, aku jadi merasa begitu seksi, ditelanjangi perlahan-lahan seperti ini membuat pikiranku jadi aneh-aneh.

“mm.., nikmat sekali Ditt..”, Kataku sambil menikmati pijitannya yang memang nikmat dan membuatku menggeliat-geliat sedikit.

Tangannya dengan mantap memijiti pundak dan leherku, membuatku merasa begitu rileks, dan terus terang saja.., terangsang. Tiap kali jemarinya yang hangat itu menyentuhku, rasanya begitu nikmat hingga aku mengerang keenakan.

“mm.., mm.., aduuh, enaknyaa.., boleh juga tangan kamu, Dit!”

Cerita Sex Main Dengan Pria Baru DIkenal

“Eh, rintihannya jangan dibuat-buat gitu dong! Nanti aku jadi ingin mijit bagian yang lain!”. Ia membuatku jadi makin terangsang dengan pilihan katanya yang selalu di luar perkiraanku.

“Berarti kalau aku merintih-rintih yang dibuat-buat, kamu pijit bagian yang lain yah?”

“OK! Setuju!” Candanya dengan nada seperti orang sedang rapat kampung. “Aahh.. mmhh.., Ohh..” Rintihku aku buat-buat sambil bercanda.

Tiba-tiba tangannya langsung turun meremas kedua payudaraku yang masih terbungkus bra itu. Tangannya diam di situ, dan dia bilang, “Tuh kan? apa aku bilang? kalau kamu buat-buat gitu, tanganku jadi memijit bagian yang lain!” Katanya sambil bercanda.., padahal aku sudah mabuk kepayang dan ingin tangannya segera meremas kedua payudaraku.

“Udahlah Dit.., sekarang kita mulai aja deh”, Kataku dengan nada serius.

“Baiklah, Saya juga ingin melakukannya sejak tadi, kalau kamu yang minta oke lah!”, Katanya.

Ia pun langsung menurunkan bra-ku ke bawah, hingga kedua susuku kini terbuka lebar. Ia memutar kursiku hingga kami kini berhadapan. Ia berlutut di depanku, matanya menatap mataku yang telah sayu terlanda birahi. Aku menggerakkan tanganku untuk melepas kacamata minusku, namun ia menghalanginya.

“Nggak apa-apa, Sar.., Aku senang melihat kamu dengan kaca mata itu.., seksi sekali!” Katanya sambil mengedipkan mata kiri.

Tanpa banyak kata, ia lalu memajukan kepalanya dan mengulum bibirku, aku terpejam ketika merasakan lidahnya menerobos mulutku. Aku agak terkejut ketika ia melepaskan bibirnya dari bibirku. Belum sempat aku membuka mata, aku sudah merasakan jilatan lidahnya membasahi leherku yang jenjang, merambat menyusuri bahuku.., hangat sekali rasanya.

“Nngg..”, Aku mulai merintih pelan sambil menengadahkan kepalaku. Sementara lidahnya melingkar-lingkar mengolesi leherku, turun ke belahan dadaku.., menari-nari di situ.., uhh.., aku semakin tak karuan rasanya.

“Augh, cium yang aku mesra..!” Aku meracau tak karuan.

“Wah.., ketahuan nih, udah pengen yaa?”, Godanya nakal. Aku sudah kesetanan, segera kudekap kepalanya dan kutarik mendekati dadaku, dan kubusungkan kedua dadaku agar ia segera mengulum puting susuku. 

Dia malah berkata lagi, “Iya, iya aku tahu maksudnya kok.., sslurp”.

“Uhgkk”, Mulutnya menangkap puting susuku yang kanan, lidahnya menjilat-jilat lembut, aduuh.., rasanya gelii dan nikmaat sekali.., aku menggelinjang-gelinjang menahan geli yang luar biasa, lidahnya seperti melingkar-lingkari puting susuku dengan cepat namun lembut. Begitu gelinya hingga punggungku terlepas dari sandaran kursi dan melengkung seperti busur panah

Kini lidahnya berpindah ke puting susuku yang kiri, mengait-ngaitnya.., Aduuhh aku semakin lupa daratan, Aku nggak tahu kenapa, tapi jilatan Ditto rasanya begitu berbeda, benar-benar membuatku seperti melayang-layang kegelian, rasanya seluruh badanku kehilangan energi.., lemas sekali, tapi terasa nikmaat sekali. Puting susuku yang kanan kini dipilin-pilinnya.

Uhhff.., Kedua puting susuku yang sensitif ini menjadi bulan-bulanan mulut rakus Ditto, aku merintih dan mengerang sebisaku, keringatku mulai menetes, rasanya sulit sekali untuk bernafas teratur, tiap kali menarik nafas selalu terhenti oleh rasa geli yang menyengat puting susuku.

Tiba-tiba ia berhenti. “Sar, naik ke meja dong?”, Katanya sambil mendirikan tubuhku. Karena sudah terangsang tak karuan, aku menurut saja ketika ia menelentangkan tubuhku di meja kantor, kemejaku telah terbuka kancingnya, namun ia tidak melepasnya, hanya menyingkirkan ke kiri kanan. Aku sempat tertegun melihat kemeja Ditto masih tampak rapi, hanya celananya saja yang terlihat menonjol karena desakan kejantanannya.

Aku tertegun juga ketika melihat kedua pentil susuku terlihat kemerahan, berdenyut denyut dan mencuat tinggi sekali. Aku segera kembali terpejam ketika mulut rakusnya kembali menyerang kedua susuku. Puting-putingku dijilat, dihisap, digigit, dan aku tak tahu diapakan lagi.., rasanya luar biasa geli dan nikmat. Aku hanya bisa telentang di meja itu sambil terengah-engah dan menggelinjang menahan serbuan birahi.

“Ahhkk.., sshh.., mmh..”, Aku mendesah dan meracau tak karuan. Sementara tangan kananku mulai gatal dan menyusup kebalik rok mini dan celana dalamku, menggosok-gosok bibir kelaminku yang rupanya telah lembab dan basah sekali dari tadi.

Kini Ditto memilin-milin kedua puting susuku dengan jari-jarinya, dan lidahnya menyusuri perutku yang langsing, menjilati pusarku. Lidahnya mendarat di tempat-tempat tak terduga yang memberiku sensasi yang luar biasa selain pilinan jarinya pada puting susuku. Paha bagian dalamku tak luput dari jilatan-jilatannya yang mesra dan buas.

Disingkapkannya rok miniku ke atas, lalu jemarinya kembali ke puting susuku seolah tak membiarkan mereka istirahat. Digigitnya karet celana dalamku, secara refleks aku merapatkan kaki dan mengangkat punggungku agar ia mudah melepaskannya. Aku tak tahu diapakan, tapi celana dalamku segera lepas. Secara sukarela aku mengangkangkan kedua tungkaiku lebar-lebar agar ia bisa memandangi kewanitaanku yang telah membanjir karena ulahnya.

Ditto melepaskan kedua putingku, lalu menekan pahaku keluar, agar ia lebih bebas lagi memandangi kewanitaanku. Aku hanya terengah-engah memandangi langit-langit dalam keadaan terangsang sekali. Akhirnya aku mampu menarik nafas panjang, karena kedua putingku tak lagi menerima sengatan birahi darinya. Tapi tiba-tiba kurasakan hawa dingin di kewanitaanku, ia meniup-niupnya, memberiku rasa geli yang aneh.., membuatku semakin tak tahan lagi, ingin ia segera menancapkan kejantanannya ke tubuhku.

“Ohh.., cepatlahh Dittoo.., ayo.., kamu hebat.. deh!”.

“Sar.., badan kamu indah sekali.., luar biasa.., cantik sekali”.

“Please, lakukan sesuatu..” Aku merintih memintanya segera menyelesaikannya.”Ahhgg..”, Aku menjerit dan menggelinjang hebat ketika lidahnya tiba-tiba menyayat clitorisku dengan cepat dan tajam. Lalu kewanitaanku seperti diselimuti oleh sesuatu yang basah, panas, dan lunak, terhisap-hisap, dan clitorisku tersayat-sayat oleh sesuatu.

Karuan saja aku makin tak tahan, menggeliat-geliat tak karuan, punggungku terangkat-angkat dari meja itu, mataku tak mampu kubuka, nafasku kian terasa berat, rasanya gelii sekali.., nikmat tak terkira, “Oohh.., Dittoo.., uuhh.., enaak sekalii.., sshh.., kamu apain akuu.., aduuhh”.

Rintihanku kian tak terkendali, aku segera memlintir-mlintir kedua puting susuku untuk menambah kenikmatan, meremas kedua susuku yang kenyal, sementara Ditto tak henti mengirimkan kehangatan birahi lewat bibir kewanitaanku. Jilatan dan hisapan mulut Ditto kian buas menerpa kewanitaanku. Apalagi ketika jarinya ditusukkannya ke dalam liang kewanitaanku, dan menari-nari di dalamnya.., Aduuh.., benar-benar tak terperi nikmatnya.

Tusukan jari Ditto menyentuh tempat yang tepat.., berkali-kali.., Aduhh.., terasa seluruh energiku seperti terhisap ke tempat itu.., terkumpul di situ.., lalu meledak.

“Aahhgg Dittoo.., uhh..”, Aku segera mencapai klimaks. Orgasme yang luar biasa sekali.., merenggut sebagian kesadaranku.., hingga kini aku terkulai lemas. Aku mencoba mengatur nafas.., tapi sia-sia.., kenikmatan ini benar-benar membuatku terbang melayang. Aku terpejam, merasakan nikmatnya diriku terombang-ambing ke alam tak sadar.., menggumam.

“mmhh.., Ditto.., nikmat sekali.., hh”.

“Sari, mau istirahat dulu?”.

“Ngghh.., nggak.., langsung aja, goyang yang cepat! sekarang!”, Aku tak mampu mengontrol pilihan kataku lagi, birahiku telah menguasai diriku.

“Well, baik kalau begitu..”, Itu kata terakhir yang kudengar dari Ditto, lalu sambil hanya dapat memandangi langit-langit aku merasa pahaku dikangkangkan, tiba-tiba.., sspp.., Kejantanannya mengisi tiap rongga di liang kewanitaanku ini.

“Aduuhh.., Ohh.., terusin sayangghh.., deeper..”, Aku merintih tak karuan ketika ia mulai menggerakkan tubuhnya. Ia berdiri sementara aku telentang di meja, jelas ia sangat leluasa menggerakkan tubuhnya, kejantanannya terasa menyodok dan menggerus-gerus seluruh bagian dalam kewanitaanku dengan buas dan garangnya.

Aku tak mampu bergerak membalas karena masih lemas oleh orgasme yang pertama tadi.., namun persetubuhan ini rasanya lebih hebat lagi.., rasa-rasanya seluruh tubuhnya memasuki liang kewanitaanku, aku hanya memejamkan mata, menggeliat, merintih. “Uhh..”. Sodokan-sodokan kejantanannya terasa kian dalam menerobos dasar kewanitaanku telapak-telapak tangannya yang kasar tak henti meremas dan memegang kedua susuku.

Beberapa menit kemudian, Ditto tiba-tiba menarik kejantanannya dari kewanitaanku, lalu dengan begitu cepat membalikkan tubuhku hingga kini badanku tengkurap di meja, namum kakiku menjuntai ke lantai, puting susuku terasa geli merasakan dinginnya meja kantor itu, aku hanya terengah.

Ditto menikamkan kejantanannya lagi ke lubang kewanitaanku dari belakang.., “Uffhh..”, sensasi yang berbeda lagi.., ia mengocok tubuhku keras sekali hingga meja itu bergoyang-goyang, saat itu juga, aku merasakan klimaks menyambar tubuhku.., kewanitaanku serasa mengejang, menggigit kejantanan Ditto, kedua tanganku mencengkeram ujung meja kuat-kuat, tubuhku menegang, dan aku merasakan adanya gelombang kenikmatan yang menyapu jiwaku, merenggut tenagaku, aku menjerit tertahan “Ahkk!”. Lalu aku merasakan nikmat yang luar biasa dan tubuhku serasa lemas sekali.

“Aduuh.., Ditt.., Enakk sekali.., hh”.

“Tahan sebentar, ya Sari.., bisa kan?”, Jawabnya sambil mempercepat gerakannya.

“Ahhkk.., sakit.., pelan-pelan dongg..”, Kewanitaanku terasa ngilu.

“Sebentar saja yang.., sebentaar lagii”.

“Ohh.., Uhhg.., Ngg..”, Aku mengerang-erang menahan ngilu, namun rasa sakit itu tak bertahan lama ketika tiba-tiba kehangatan kembali mengalir lewat kewanitaanku. Aku serasa melambung lagi oleh orgasme yang ketiga, ketika sperma Ditto menyembur menghangatkan sudut-sudut liang kewanitaanku. Kali ini, kenikmatan itu mengantarkanku ke alam tak sadar untuk beberapa saat.

Cukup lama aku tertelungkup di meja itu, terengah-engah, dibanjiri keringat, lemas sekali seperti setengah pingsan. Yang dapat kurasakan hanya rasa nikmat dan kepuasan tiada tara, aku sempat melihat Ditto melemparkan tubuhnya ke kursi kerja, lalu memejamkan matanya.

Beberapa saat kemudian, aku tersadar. Dengan sisa tenagaku aku mencoba berdiri dan merapikan kemejaku yang telah kusut tak karuan karena habis bersetubuh tanpa melepaskan pakaian. Tak kukenakan kembali celana dalamku karena telah sedikit basah oleh cairan kenikmatanku ketika foreplay tadi.

Kukenakan kembali blazerku, kulihat Ditto sedang berdiri bersandar di pintu tanpa ada kusut sedikitpun di kemejanya, namun wajahnya tampak berseri-seri.

“Sari, udah jam sepuluh seperempat!”.

“Iya, sudah waktunya pulang nih”.

“Nah, dengan begini kamu nggak rugi kan?”.

“Apanya yang nggak rugi?”.

“Kan bayar sewa ruang overtimenya sampai jam sepuluh!?”.

Kami tertawa-tawa lagi. Lalu berjalan menuju tempat parkir mobil kami di lantai lima. Di lift, sebenarnya ingin juga sekedar berpelukan atau berciuman, tapi sayang sekali satpam gedung ikut berada di lift, senyam senyum memandangi wajah-wajah kami yang kusut meski berseri-seri. Semenjak itu, aku masih beberapa kali lagi melakukannya dengan Ditto, sampai ia dipindah tugaskan menjadi kepala pemasaran di daerah lain. Dan aku?

Cerita sex : Pengalaman Ngewe Dengan Babysister

Well.., Ia memang luar biasa, tapi availability ialah segalanya, bukan? Aku kembali mengejar karier, sambil bertualang dari satu pelukan ke pelukan lain para pria (dan kadang-kadang wanita) yang aku taklukkan dengan tubuhku.

#Cerita #Sex #Main #Dengan #Pria #Baru #DIkenal

Cerita Ngentot Dengan Pacar Baru Yang Masih Lugu Terbaru Malam Ini

Sore itu waktu aku sampe dikantor aku disuruh leader ku untuk fotokopi,naah beranjaklah aku ke tempat fotokopi disebelah perusahaanku tersebut. Saat sampai di tempat fotokopi tersebut ada pemandangan yang gak biasa aku lihat yaitu sosok gadis seksi dengan paras lumayan cantik dan body yang sangat aduhai.

Ternyata gadis itu adalah kariawan fotokopi tersebut. Pertama aku berlagak biasa saja walaupun sebenarnya aku ingin kenalan sama gadis itu. Setelah aku selesai fotokopi aku kembali ke kantor dengan rasa penasaran siapa cewek itu sebenarnya.

Keesokan harinya aku kembali ke tempat fotokopi tersebut berniat untuk mengajak kenalan gadis tersebut tapi dengan modus aku fotokopi. Dan tak kusangka ternyata gadis itu judes, aku mengajaknya berbicara tapi gadis itu diam saja. Kemudian timbulah dalam fikiranku untuk bias menikmati tubuhnya yang seksi tersebut.

Beberapa hari kemudian aku bertanya pada teman kantorku ternyata ada yang kenal dengan pegawai fotokopi tersebut kemudian aku meminta no hp dan pin bbm nya. Ternyata gadis itu namanya Cinta, umurnya sekitar 20tahunan. Lalu aku langsung nginvite bbm nya dan tak lama ternyata bbmku langsung diterimanya, tapi aku mebiarkannya saja dulu.

Suatu malam di bbm nya Cinta memasang foto yang cantik banget kemudian aku mencoba menggodanya dengan bbm dan ternyata tak kuduga gadis itu membalas bbm ku dengan baik. Aku lantas berfikir ternyata gadis ini enggak judes, mungkin aja belum kenal maka terliat judes.

Setelah beberpa hari aku bbm’an dengan Cinta aku beranikan diri untuk mengajaknya makan siang dan diapun ternyata mau. Lalu aku menjemputnya ditempat ia bekerja lalu aku menuju suatu rumah makan sederhana. Sambil makan aku bertanya “apa gak ada yang marah niiih kalo kita makan berdua gini”, “aaahh gak ada orang aku jomblo kok mas” jawab Cinta. Dalam hati aku berkata yes aku ada kesempatan. Selang 20 menitan kita selesai maan lalu aku mengantarnya kembali ketempatnya bekerja dan akupun kembali bekerja.

Seminggu kemudian waktu malam minggu aku mengajaknya keluar untuk makan malam aku mengajaknya disebuah cafe didaerahku. Aku bertekat untuk menyatakan perasaanku kepadanya malam itu entah diterima atau tidak. Disela-sela makan aku bercanda dengannya seolah kita sudah akrab lama.

Obrolanpun aku juruskan menuju pernyataan cintaku padanya. Seleai makan tepatnya sebelum pulang aku menyatakan perasaanku padanya dan diapun diam sejenak mendengarkan pernyataanku tersebut. Aku pun berfikir “waaah aku pasti bakal ditolak” dan ternyata tak sesuai dugaanku Cinta pun menerima cintaku. Perasaanku sangat bahagia sekali.

Setelah Cinta menerima cintaku akupun lantas mengantarnya pulang. Sesampainya dirumahnya terlihat rumahnya sangat sepi. Ternyata dia hanya tinggal dirumah berdua sama neneknya karena kedua orang tuanya berada diluar jawa untuk bekerja.

Aku sampai dirumahnya sekitar jam 9 malam belum malam-malam banget siih tapi aku memutuskan untuk berpamitan pulang, tapi ketika aku berpamitan untuk pulang ternyata Cinta malah menahanku untuk tidak pulang dulu, dia meminta agar aku menemaninya sebentar karena ternyata neneknya sedang ada di rumah om nya tidak jauh dari tempat tinggal Cinta.

“Timbulah pikiran kotorku siapa tau aku bias langsung menikmati tubuh Cinta”. Akupun mengiyakan permintaan Cinta dan menemaninya. Gurauan dan candaan pun menghiasi obrolan kita sampai2 tak sengaja tanganku mengenai payudaranya. Langsung candaan kita berhenti dan kita saling bertatap muka.

Tanpa berpikir panjang aku langsung mendekatkan wajahku kewajah Cinta dan tak kusangka ternyata dia hanya diam saja seaakan memberi tanda untuk aku segera menciumnya. Tak lama aku langsung mencium bibirnya, diapun membalas ciumanku dengan mesra. Lidahku mulai bergerilya didalam rongga mulutnya diapun membalas lidahku. Kita saling menikmati ciuman tersebut.

Tak lama tanganku mulai memegang payudaranya dan diapun diam saja, aku lalu meremas-remas payudranya yang kutaksir sekitar 36 itu. Kurasakan penisku mulai tegang. Ciumanku mulai sampai keleher Cinta, aku sengaja membuatnya terangsang. Sambil berciuman aku memasukan tanganku untuk masuk kedalam kaosnya, dan masuklah tanganku. Besar sekali rasa payudaranya saat kupegang. Diapun mulai mendesis pelan. Aku semakin bernafsu, kupegang tangannya dan kuarahkan kepenisku yang sudah sangat keras sekali. Dengan tanpa kusuruh tanganya pun mulai meremas penisku.

Setelah kurasa kita berdua terangsang aku mulai membuka kaos yang dia kenakan dan bra merah yg dia pakai, aku menjilati putting susunya dia mulai merintih keenakan terus tanganku juga mulai masuk kedalam celananya mengobok-ngobok memeknya dengan jariku. Cinta lalu membuka resetlingku dan mengeluarkan penisku dari celana dan dengan ganasnya diapun langsung mengulum penisku. Aku merasakan sangat nikmat sekali. Akupun membiarkanya menikmati penisku yang besar itu.

Setelah sekitar 5 menit Cinta mengulum penisku, aku membuka celana dan celana dalam nya lalu aku rebahkan dia disofa. Perlahan aku mulai masukkan penisku kedalam memeknya “Bleeeeesssss” penisku masuk liang senggamanya. Aku memaju mundurkan pelan-pelan.

“Aaaaahhhhhh….Aaaahhhhhh….” desah Cinta. Aku terus memompanya “Plooook…Ploook…Ploook…”. Aku pandang wajah Cinta dia sangat menikmatinya. Setelah beberapa menit aku menarik tangannya dan meminta dia diatasku, diapun menurutinya. Dia terus bergoyang memainkan perannya diatas. Tak lama dia bergoyang Cinta berteriak lirih “Say…Saayyyaaank…Aku keluuuaaarr…” akhirnya dia orgasme untuk yang pertama.

Setelah aku merasa bosan dengan gaya itu lalu memintanya untuk nungging, kumasukkan lagi penisku yang keras itu kedalam memeknya dari belakang. Kusodok secara cepat (aku berfikir agar aku segera keluar sebelum neneknya pulang).

Cinta merintih “Aaaahhhh….Sayank..pelaan pelaaaan” tapi aku tidak mempedulikannya aku terus menyodoknya dari belakang secara cepat sehingga terdengar suara “ploooook…plooook…plooook” sangat keras..

Kurang lebih 10 menit aku menyodoknya dari belakang, aku merasakan badanku bergetar, aku merasa melayang sampai terasa di ubun-ubunku.

Dan akhirnya “Crrooooottt…..Crooottthhh….Croootttttt…” tak terkira berapa kali aku menyemprot liang rahimnya dan aku membiarkan sejenak penisku tertancap di memeknya. Setelah itu kita saling berpakaian, kita membersihkan badan kita hanya dengan tisu yang ada dimeja tamu.

Setelah kita berpakaian aku melihat wajah Cinta terdiam murung, kemudian aku bertanya.

“kamu kenapa sayank”“kenapa tadi keluarkan didalam,nanti kalo aku hamil gimana” jawab Cinta
“gak papa sayank,kan Cuma sekali,besok-besok nggak aku keluarkan didalam lagi deeh” jawabku meyakinkannya
“pokoknya kalau aku hamil kamu harus bertanggung jawab” cetus Cinta
“iya sayank, aku pasti tanggung jawab kok” jawabku agar Cinta merasa tenang
“janji ya” Cinta meminta janji
“iya janji sayank” jawabku sambil mengecup keningnya.

Cerita sex : Cerita Sexs Di Entot Keponakan Ku Yang Sexy Dan Genit

Tak berapalama neneknya pulang diantar om nya, dan aku berjabat tangan sambil aku berpamitan untuk pulang. Dan sesudah kejadian malam itu aku dan Cinta sering melakukan hubungan intim, baik dirumahku waktu rumahku sepi, baik dirumah Cinta, kadang weekend kalau gak ada tempat kita juga kehotel untuk melampiaskan birahi kita berdua.

#Cerita #Ngentot #Dengan #Pacar #Baru #Yang #Masih #Lugu