Cerita Sex Atasan Dengan Sekretaris Baru Yang Ganas Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Atasan Dengan Sekretaris Baru Yang Ganas

Sehubungan dengan sekretarisku yang megundurkan diri karena menikah, aku meminta bagian kepegawaian untuk mencarikan sekretaris untukku. Untuk menghemat keuangan perusahaan, aku minta dicarikan dari internal perusahaan saja. Dari bagian lain yang berminat untuk menjadi sekretaris.

Diantara beberapa karyawan yang ditawarkan padaku, ada satu yang menarik perhatianku. Namanya Eva, staf bagian administrasi, umurnya 30 tahun yang berarti 5 tahun di bawah umurku. Dari hasil interview dengannya, aku rasa dia memenuhi semua kriteria yang aku inginkan.

Orangnya smart, wajahnya cantik dan yang membikin aku tertarik padanya adalah bentuk tubuhnya yang bahenol. Tubuh bagian atasnya menonjol oleh sepasang payudara yang cukup besar, sementara tubuh bagian bawahnya tampak pantanya yang bulat dan besar. Sungguh bentuk tubuh yang begitu menawan yang dapat mebangkitkan gelora birah bagi setiap lelaki yang memandangnya.

Pada awalnya Eva merasa canggung sehingga sering sekali berbuat salah dan merasa kurang nyaman kalau harus menghadap aku. Mungkin salah satu yang membuatnya kurang nyaman adalah tatapan mataku yang sangat tajam dan terkadang seperti sedang menelanjangi tubuh indahnya.

Karena memang aku sangat terpesona dengan bentuk tubuhnya yang bahenol tersebut. Namun berkat keramahan, ketelatenan serta kesabaranku dalam membimbing dia, kini dia sudah tidak canggung lagi dan hubunganku dengannya juga semakin dekat.

Eva termasuk tipikal orang yang cerdas sehingga dalam waktu singkat apa yang aku ajarkan dapat dia kuasai. Dan dengan cepat pula dia dapat mengetahui dan menyesuaikan dengan kebiasaanku. Hingga akhirnya dia dapat aku andalkan untuk mengatur agenda kerjaku dan menyiapkan segala sesuatu yang aku butuhkan berkaitan dengan pekerjaanku.

Dan karena kepandaiannya tersebut dan prestasi kerjanya yang bagus, aku tidak ragu mempromosikannya sehingga gajinya naik hampir dua kali lipat. Sejak mendapat promosi tersebut, ada satu perubahan yang Eva alami yaitu dia berusaha tampil lebih menarik setiap hari untukku. Hal itu membuat aku menjadi semakin betah berada didekatnya.

Hubunganku dengan Eva semakin lama semakin akrab dan dekat. Kini Eva mulai berani curhat tentang kehidupan pribadinya kepadaku. Mulai dari pengalamannya sebelum bekerja ditempatku sampai urusan rumah tangganya. Bahkan sampai masalah kehidupan seksualnya dengan mantan suaminya tanpa ragu dia ceritakan kepadaku.

Dari obrolan tersebut akhirnya aku mengetahui kalau Eva seorang janda dengan satu anak. Mantan suaminya seorang pilot yang meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang.

Setelah dekat dan mengetahui latar belakang kehidupannya terutama masalah kehidupan seksualnya, aku tahu Eva tipikal perempuan yang mempunyai libido seksual tinggi. Hal tersebut membuat aku jadi terobsesi untuk dapat meniduri sekretaris baruku tersebut.

Aku membayangkan alangkah nikmatnya seandainya aku dapat meniduri Eva, dapat menikmati tubuh sekretarisku yang bahenol yang cukup menarik bagiku walaupun dia sudah tidak muda lagi dan bukan gadis perawan.

Akhirnya kesempatan untuk mewujudkan keinginan itu terjadi.

Aku ditugaskan oleh kantorku untuk bertemu klien di Bandung. Karena banyak yang harus aku persiapkan dalam pertemuan tersebut maka aku putuskan untuk mengajak Eva dalam tugas tersebut.

Kami menginap disebuah hotel bintang lima. Sebenarnya aku ingin pesan satu kamar saja agar aku dapat berduaan sekamar dengan Eva, namun karena sebelumnya aku belum mengkonfirmasi keinginanku tersebut kepada Eva aku tidak yakin kalau Eva akan menyetujui keinginanku tersebut.

Akhirnya aku putuskan untuk memesan dua kamar namun yang ada pintu penghubung antar kamar. Awalnya Eva ragu namun setelah aku jelaskan alasannya agar sewaktu-waktu aku butuh dirinya tinggal ketok pintu penghubung gak perlu keluar kamar. Begitu juga bila dia butuh konsultasi hasil kerjanya denganku tinggal masuk melalui pintu penghubung tersebut. Dan agar lebih menyakinkan Eva maka kunci pintu penghubung aku minta agar Eva yang menyimpan.

Hari pertama agenda meeting benar-benar padat. Meeting berlangsung dari pagi sampai malam. Hal itu membuat aku capek sekali. Begitu selesai meeting aku minta Eva agar jangan lupa menyiapkan bahan buat besok pagi. Sementara karena kondisiku yang agak kurang fit hari itu, begitu tiba di kamar aku langsung tidur.

Hal serupa juga terjadi pada hari kedua meeting dengan klienku. Agenda pada hari kedua juga masih padat. Sehingga menguras banyak stamina dan pikiran. Baru pada hari ketiga yang merupakan hari terakhir agenda meeting tidak terlalu padat. Hanya membuat resume hasil meeting yang akan ditandatangani kedua belah pihak. Akhirnya tepat pukul 13.00 meeting selesai.

Selesai meeting, aku santai didalam kamar hotel. Tiba2 pintu penghubung antara kamarku dan kamar Eva terbuka, Eva mengetuk pintu dan wajahnya yang manis nongol dari balik pintu.

“Pak boleh saya masuk?” Tanya Eva dengan sopan.

“Eh… kamu Va. Masuk aja.” kataku. Aku sangat terkejut begitu Eva sudah ada didalam kamarku. Dia memakai gaun terusan yang sangat ketat sehingga walaupun seluruh tubuhnya tertutup namun lekuk2 tubuhnya yang menawan itu tercetak dengan jelas.

“Kenapa, Pak? Ada yang salah dengan Eva sampai Bapak tidak berkedip gitu melihat Eva.” kata Eva sambil tersenyum, seakan-akan dia tahu aku terpesona melihat tubuhnya yang bahenol tersebut.

“Lagi ngapain Pak?, kayaknya dari tadi serius banget liatin Tab-nya?” tanya Eva.

“Biasa lihat2 berita di twitter dan update status FB” jawabku santai.

“Kirain…, biasanya sih cowok kalau lagi asyik dengan Tab-nya gak jauh2 dari lihat foto2 telanjang cewek atau lihat video porno” ujar Eva sambil duduk ditepi tempat tidur. Aku sempat melirik belahan payudaranya yang besar tersebut.

“Kalau itu sih banyak Va di laptop aku” kataku.

“Ah yang bener Pak, Eva mau liat dong… itung2 buat refreshing” kata Eva.

“Serius nih, kalau mau aku nyalain laptopku.” Aku mencoba memancing keseriusan Eva.

Eva mengangguk malu. Aku buka Video XXX Jepang berformat MP4.

“Kesempatan nih untuk merangsang libido seksual Eva sehingga nantinya aku dapat menyetubuhi dirinya sesuai keinginanku selama ini.” Gumanku dalam hati. Setelah beberapa lama Video aku putar, tiba2 Eva berkomentar,

“Ihhh… Kontol cowoknya gede banget Pak” seru Eva.

Aku kaget dengan perkataan Eva tersebut sehingga aku menoleh ke arahnya.

“Maaf pak, Eva kelepasan ngomong jorok…” kata Eva sambil membekap mulutnya sendiri, saat melihat aku menoleh ke arahnya.

Namun komentar tersebut tidak aku tanggapi. Aku kembali membaca Twitter dan FB ku namun sebenarnya aku sudah tidak konsen lagi. Aku sudah tidak sabar untuk cepat2 menyetubuhi tubuh bahenol Eva.

“Kayaknya Eva sudah mulai terangsang. Dia sudah tidak malu2 lagi menyebut kata kontol secara terus terang. Tinggal menunggu waktu nih, aku akan dapat menyetubuhinya.” kataku dalam hati.

Setelah berjalan beberapa menit, aku melihat kearah Eva yang sedang menikmati adegan demi adegan yang ada dalam video tersebut. Kemudian aku mendekatinya.

“Kamu pernah posisi gitu ga Va?” tanyaku saat melihat adegan doggy style di video tersebut.

Eva menggelengkan kepala, “Gak pernah Pak, semenjak nikah seks kami biasa saja, bahkan Eva jarang digauli Pak. Mantan suami Eva kan pilot pak, jadi jarang ketemunya. Setiap ketemu harapan Eva dapat melampiaskan dahaga seksual Eva dan mendapatkan kepuasan biologis karena jarang digauli tapi ternyata mantan suami Eva tidak mampu memberi kepuasan yang Eva inginkan. Padahal sebenarnya nafsu sek Eva itu tinggi Pak…” lanjut Eva sambil matanya tidak berkedip melihat adegan demi adegan dilayar Laptopku.

“Gimana rasanya ya kalau memek di isep kayak tadi…..” tiba2 tanpa sadar Eva berbicara.

“Kalau Eva mau ngerasain memeknya di isep, aku mau kok ngisep memek Eva?” candaku.

“Emang Bapak mau ngisep memek Eva?” tanya Eva yang sepertinya birahinya sudah semakin tinggi.

Tanpa menjawab pertanyaan Eva, aku langsung melumat bibirnya. Mulanya Eva kaget, namun akhirnya dia membalas ciumanku.

Eva benar-benar sudah dikuasai nafsu birahinya. Saat ini dia ingin menyalurkan gejolak birahinya yang selama ini terpendam. Sekaranglah saatnya baginya untuk melampiaskan nafsu seksnya yang begitu menggelora yang tidak tersalurkan sepeninggal suaminya.

Eva sudah tidak memperdulikan lagi bahwa yang sedang melumat bibirnya adalah aku, yang tidak lain adalah Bosnya. Saat ini kesempatan baginya melampiaskan nafsu seksnya yang tinggi tersebut dan bagiku saat ini adalah saat yang tepat untuk mewujudkan keinginanku menyetubuhi Eva yang sudah lama aku pendam.

Eva melepaskan bibirnya dari lumatan bibirku. Lalu dia berdiri melepaskan gaunnya hingga tinggal mengenakan CD dan BH saja. CD Eva model bikini yang tipis dan minim, sehingga semuanya terlihat dengan jelas.

Pantatnya yang bahenol terlihat bulat dan mulus sedangkan bagian depannya tampak bukit memeknya yang tembem dihiasi bulu2 jembut yang cukup lebat hingga sebagian keluar dari samping kanan dan kiri serta atas CD Eva. Dibagian dada, BH yang dikenakan Eva tak sanggup menampung sepasang payudaranya yang cukup besar.

Begitu menyaksikan tubuh montok Eva yang hanya mengenakan CD dan BH tersebut, akupun segera melepas pakaian yang aku kenakan hingga aku tinggal mengenakan CD yang membungkus kontolku yang besar. Bagian depan CDku tampak menyembul akibat kontolku yang mulai tegang melihat tubuh Eva yang seksi tersebut.

Sesaat Eva melirik ke arah depan CDku yang tampak menyembul besar menyembunyikan batang kontolku di dalamnya. Melihat hal itu, Eva merasakan itilnya berdenyut-denyut dan liang memeknya terasa mulai basah oleh cairan akibat rangsangan birahi yang menderanya. Dengan nafsu yang berkobar-kobar Eva memeluk erat tubuhku. Dengan ganas bibirnya kembali mencium bibirku.

Dengan tidak kalah ganasnya aku membalas pagutan bibir Eva dan memilin-milin lidah Eva didalam mulutku. Kemudian tangan Eva masuk ke dalam CDku, dan menemukan batang kontol yang besar. Perlahan tangan Eva mulai mengocok batang kontolku. Sehingga dia merasakan denyut-denyut batang kontolku yang perlahan-lahan mulai tegak berdiri.

Eva semakin tak kuasa menghadapi kenyataan tersebut. Memeknya semakin terasa gatal dan denyutan cairan kental dan licin semakin memenuhi seluruh rongga yang ada di dalam liang memeknya. Eva melepas bibirnya dari pagutan bibirku, lalu jongkok tepat didepan selangkanganku.

Diplorotkannya CD yang membungkus kontolku. Dengan berpegangan pada pundak Eva aku mengangkat sebelah kakiku sehingga CDku terlepas dan jatuh dilantai. Kemudian Begitu CDku telah copot, batang kontolku yang sudah tegang sejak tadi langsung meloncat keluar.

“Eesstt… uukhh… Paaak… gede banget kontolnya. Eva pingin dipuasin dengan kontol bapak yang gede ini…” desah Eva ketika rangsangan birahinya semakin tinggi saat melihat batang kontolku yang panjang besar dan bengkok itu telah tegak dan keras. Dikocoknya dengan lebut batang kontolku sehingga batang kontolku semakin keras dan tegak.

Tiba2 Eva bangun dari posisi jongkoknya. Dengan cepat Eva mencopot BH dan CD yang masih melekat ditubuhnya. Kemudian dengan keadaan telanjang bulat, Eva merebahkan tubuh bahenolnya di tempat tidur.

Tubuh bahenol Eva yang selama ini hanya dapat aku nikmati dalam balutan pakaian seksinya kini dapat aku nikmati dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai kain yang menutupinya. Pada bagian memek sampai sebatas pusarnya, bulu2 jembut yang hitam dan keriting tumbuh lebat sehingga menutupi bukit memeknya yang tembem tersebut. Sementara di dadanya menggantung indah sepasang payudara besar yang dihiasi puting yang berwama kecoklatan.

Aku menelan air ludah, menahan nafsu yang membara. Begitupun Eva. Tubuhnya bergetar dan jantungnya berdegub kencang mengguncang dadanya. Saat kedua tangan Eva menyibakkan bulu2 jembut yang menutupi memeknya tersebut, tampak permukaan bibir memeknya yang tebal dan itilnya yang tampak menonjol telah basah oleh cairan yang keluar dari liang memeknya akibat rangsangan birahinya.

Eva membuka kedua belah kakinya lebar-lebar sehingga isi di dalam memeknya semakin tampak jelas olehku. Aku menelan air ludah menahan nafsu ketika melihat isi di dalam memek Eva yang tampak berkilat dan berwarna kemerahan.

Degub jantungku semakin kencang, tubuhku gemetaran saat pandangan mataku menatap ke arah lubang memek Eva yang tampak menganga diantara lebatnya bulu2 jembut yang menutupi memek tembemnya tersebut.

Tampaknya Eva ingin agar aku segera mengoral memeknya. Namun aku tidak langsung mengoral memeknya, aku ingin memberikan rangsangan yang maksimal pada Eva, sehingga dia dapat benar-benar merasakan kenikmatan dan kepuasan seksual saat ML bersamaku.

Dengan lembut aku kecup bibir Eva sambil kedua telapak tanganku bergerak meraba-raba payudaranya yang besar. Akibat aksiku tersebut, tubuh Eva menggelinjang hebat merasakan sentuhan lembut di tubuh bagian atasnya. Mulut Eva mendesah.

Kepalanya mendongak ke atas. Kedua matanya terpejam. Kedua payudara Eva bergerak-gerak disaat tubuhnya menggeliat-geliat eratis, sehingga membuat aku semakin terangsang. Lalu perlahan-lahan aku mendekatkan bibirku ke payudara kiri Eva.

Dengan lembut ujung lidahku mengulasi puting payudara Eva yang mencuat ke atas tersebut dan kemudian puting payudara yang tampak merah agak kecoklatan itu aku lumat dan aku hisap-hisap.

“Ooouuww… uukhh… eesstss… aduh Paaakkk… ssshhh… geliiiii… Paaaaakk… ssshhh…” terdengar erangan manja dari mulut Eva. Tanpa memperdulikan suara erangan tersebut, selesai menjilat, melumat serta menghisap puting payudara bagian kiri, mulutku pindah ke puting payudara sebelah kanan sambil tanganku meremas-remas payudara kirinya sehingga tubuh Eva semakin menggeliat-geliat menahan nikmat yang luar biasa.

“Ooooohhh Paaaaaakkk… enaaak bangeeet Paaaakk… oooouuhhh… teruuus Paaaaakk…” suara rintihan Eva menikmati aksiku pada payudaranya.

Puas bermain dengan payudara Eva, cumbuanku mulai merambat turun. Hingga akhirnya wajahku tepat berada diselangkangan Eva. Kemudian aku langsung mendekatkan mulutku ke permukaan bibir memek Eva. Semerbak bau harum memek Eva seketika tercium olehku.

Setelah bibirku dekat dengan permukaan bibir memek Eva, sambil menyibakkan bulu2 jembut yang menutupi belahan bibir memek Eva, perlahan-lahan aku mengeluarkan ujung lidahku. Dengan perlahan belahan bibir memek Eva itu aku ulas-ulas dengan ujung lidahku.

Jilatan lidahku semakin merambat ke atas kearah itil Eva dan begitu itilnya tersentuh ujung lidahku, seketika itu pula Eva memegang kepalaku sambil merintih merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku terus menggesekkan lidahku di atas itil Eva sehingga itil tersebut makin lama makin membengkak dan keras.

Karena merasakan nikmat yang luar biasa tersebut tanpa terasa Eva menggoyangkan pantatnya, kadang dia angkat, kadang dia goyang ke kiri dan ke kanan. Kemudian aku melakukan sedotan kecil di itil Eva lalu itil tersebut kupermainkan kembali dengan ujung lidahku.

Akibat aksi sedot dan jilat yang aku lakukan pada itilnya, membuat kenikmatan yang Eva dapatkan menjadi semakin luar biasa, gerakannya makin tak terkendali. Eva mengangkat pantatnya tinggi” sehingga bibir memeknya menempel erat di bibirku.

“Oooowwwww… eeessstss… Paaak… aduh… Paaaakkk… enaaaaakkk…” desah Eva. Tubuhnya ketika itu serasa terguyur air yang menyejukkan dan sejuta perasaan nikmat menyelubungi tubuhnya. Dengan gemas aku terus mengulas-ulas ujung lidahku di belahan bibir memek Eva. Cairan kental dan agak licin kian menguncur dari pelupuk liang memek Eva membuat memek Eva menjadi semakin becek.

Namun aku tidak perduli. Aku mau membuat Eva orgasme terlebih dahulu, karena itu lidah dan wajahku kujauhkan dari memeknya. Ketika aku melihat lubang memek Eva telah basah oleh cairan kental dan agak licin yang bercampur dengan air liurku, perlahan-lahan jari tengah tangan kananku bergerak masuk mengulas-ulas bagian dalam memek Eva yang mengkilat basah dan berwarna kemerahan.

Di saat ujung jari tanganku menyentuh benda lembut dan licin didalam liang memek Eva, tiba2 dinding2 liang memek Eva seakan-akan menjepit erat jari2 tanganku tersebut dan berdenyut-denyut.

Jari tanganku serasa dipijat dan diisep didalam liang memek Eva. Sambil ujung lidahku menjilati itil Eva, jari tanganku perlahan-lahan keluar masuk di liang memek Eva. Gerakan jari tanganku di memek Eva yang basah itu sampai menimbulkan suara crreek… crrreeek… crrreeek… creek… crrreeek…

Aku semakin mempercepat kocokan jari-jariku di memek Eva, sambil terus menjilat dan mengenyot itil Eva. Sesekali mataku melirik ke wajah Eva. Mata Eva merem-melek, sementara keningnya berkerut-kerut menahan nikmat.

Crreek… Crrreeek… Crreek… Crek… Crek… Crok… Crok… Suara yang keluar dari kocokan jariku di memek Eva semakin terdengar keras. Aku mempertahankan kocokan tersebut.

Untuk menambah rangsangan pada diri Eva, sambil terus mengocok liang memek Eva dengan jariku, tanganku yang lain meremas-remas payudara Eva. Hal tersebut semakin membuat birahi Eva tambah memuncak. Tubuhnya semakin bergetar. Aksi yang aku lakukan tersebut semakin membuat Eva merasakan nikmat yang sangat luar biasa.

“Ouughhhh… Paaaaakkk… eenaaaakkk… aakkkuuu mau kelluaarr…” rintih Eva. Tubuhnya menggeliat-liat. Menyadari hal tersebut aku semakin mempercepat kocokan jariku di liang memek Eva.

“Ssshhh… aagghhhh… Paaaakkkk… aakkkuuuu keluaaaarrrr…!!!” pekik Eva pinggulnya yang amat aduhai itu menggial ke kiri dan ke kanan.

Ssssrr… sssrrrr… ssssrrrr… memek Eva memuntahkan lahar kenikmatannya.

Tubuhnya mengejang, aku merasakan hangatnya air kenikmatan Eva yang membasahi jari tanganku.

Beberapa detik kemudian Eva terbaring lemas di atas tempat tidur. Matanya memejam rapat. Tampaknya dia baru saja mengalami orgasme yang begitu hebat. Kocokan jari tanganku di memeknya pun kuhentikan.

Kubiarkan jariku tertanam dalam memeknya sampai jepitan dinding memeknya terasa lemah. Setelah lemah. jari tanganku kucabut dari memeknya. Dengan bergantian aku dan Eva menjilati cairan yang membasahi jari tanganku tersebut.

Setelah istirahat beberapa saat sambil menikmati orgasmenya, kemudian Eva bangkit dari tidurnya. Tubuhku didorongnya sehingga posisiku jadi terlentang. Eva duduk di antara selangkanganku, lalu digenggamnya batang kontolku yang telah ngaceng itu dengan telapak tangannya. Perlahan-lahan Eva merundukkan tubuhnya sehingga kini mulutnya tepat berada di depan batang kontolku.

“Eva isep kontolnya ya pak… Eva mau ngerasain kontol bapak yang super gede ini! Gedenya jauh melebihi kontol mantan suamiku…” kata Eva sambil tangan kirinya menggenggam batang kontolku dan tangan kanannya mengusap-usap biji pelirku.

Kemudian sluppp….. batang kontolku masuk kedalam mulut Eva yang hangat. Batang kontolku dikulum dan diisep-isep didalam mulut Eva. Sesekali Eva menjilati kepala kontolku dengan ujung lidahnya. Mulut Eva yang mungil tersebut hanya mampu menampung setengah dari batang kontolku. Kepala Eva mengangguk-angguk mengeluar-masukkan batang kontolku di mulutnya.

“Oooww… aaakhh… Vaa… ssssshhh….. Enak sekali Vaaa…” suara desahku sambil menggeliat seraya mengangkat kepalaku menghadap langit-langit kamar. Bukan main nikmat yang aku rasakan saat itu.

Eva mengeluarkan batang kontolku dari dalam mulutnya. Digenggamnya batang kontolku kemudian dengan bibirnya yang mungil itu, Eva menjilati dan melumat kepala kontolku yang besar tersebut. Perlahan-lahan jilatan ujung lidah Eva turun dari bagian atas batang kontolku ke bagian bawah. Eva menyapu bersih setiap jengkal bagian batang kontolku dengan ujung lidahnya.

Setelah beberapa saat lamanya, setiap bagian batang kontolku sudah terjilat oleh ujung lidah Eva. Batang kontolku tampak bersih dan mengkilat karena basah oleh air ludah Eva. Kemudian sambil telapak tangannya mengurut-urut batang kontolku, Eva menjilati kedua biji pelirku. Hal itu yang membuat aku semakin menggeliat hebat.

“Oughhh….. sssshhhh….. enakh….. Vaa…” aku melenguh dengan mata terpejam menikmati aksi mulut dan tangan Eva pada kontolku.

Cukup lama Eva melakukan jilatan-jilatan lidahnya pada kontolku. Aku semakin menggeliat-geliat hebat karena menahan rangsangan yang semakin meninggi.

Eva menghentikan aksinya. Kemudian Eva kembali telentang di atas ranjang dengan kedua belah pahanya direntangkannya lebar-lebar sehingga bagian bibir memeknya itu tampak terkuak memperlihatkan isi di dalamnya yang berwama kemerahan dan berkilat.

“Pak….. Eva sudah ga tahan, masukin aja kontolnya Pak…..” pinta Eva.

Tanpa banyak pikir, aku mengambil posisi berada diantara kedua paha Eva. Kedua kaki Eva aku letakkan di atas pundakku. Sebelum aku memasukkan kontolku kedalam memek Eva, aku menempelkan dan menggesek-gesekkan ujung kepala kontolku pada itil Eva yang berada tepat di atas bibir memeknya. Tampak itil Eva sudah sedemikian bengkaknya. Eva merasakan sensasi yang begitu nikmat yang belum pernah dia rasakan.

“Oooh…, Paaaak! Cepat masukin kontolnya Pak! Buruan entoti Eva… Eva udah nggak tahan lagi pingin dientot…..” Eva sudah tak bisa tahan lagi ingin segera disetubuhi olehku. Memeknya yang sudah lama tidak dimasukin kontol lelaki, sudah sangat gatal pingin digaruk dengan kontolku.

Perlahan aku mendorong pantatku, sehingga kepala kontolku pun perlahan mulai membelah celah diantara bibir memek Eva dan perlahan masuk kedalam liang memeknya. Eva menaikkan pantatnya ke atas menyambut kontolku sambil tangannya menekan pantatku sehingga batang kontolku dapat masuk dalam memeknya dengan sempurna.

“Auuuu paaaak… sakit pakk… pelan-pelan pak… Aaarrrghhh…!!!” Eva menjerit ketika batang kontolku yang besar itu menembus liang memeknya.

Beberapa detik Eva tidak bergerak. Eva merasa liang memeknya penuh sesak dan perih, liang memeknya belum beradaptasi dengan ukuran kontolku yang besar dan panjang bila dibandingkan dengan milik suaminya ditambah lagi liang memeknya sudah lama tidak kemasukkan batang kontol. Setelah kontolku tertanam beberapa saat di dalam liang memeknya, rasa perih yang Eva rasakan perlahan berubah menjadi rasa nikmat.

“Ooouuww… aoukhhh… eessstts… enak Pak!” lenguh Eva dengan mata terpejam-pejam dan kepala mendongak menghadap ke atas.

“Ayo, Va! Goyangkan pantatmu!” perintahku. Eva menuruti perintahkuku. Eva mencoba untuk mengikuti irama dan gerakan-gerakan nikmat yang aku lakukan. Dan efeknya sungguh luar biasa, saat kontolku menggesek bagian dalam lubang memek Eva yang licin dan nikmat tersebut kurasakan kedutan-kedutan didalam memek Eva. Batang kontolku serasa dipijit-pijit dan disedot-sedot didalam memek Eva.

“Uuukhh… Vaa… Ya begitu!!! Terus goyangkan pantatmu!!! Ssshhh… ooohh…” desahku dengan mata terpejam-pejam menikmati empotan memek Eva.

Eva pun juga menikmati tusukan mantap batang kontolku. Bahkan dia memeluk tubuh kekarku dengan erat. Seolah tak ingin berhenti dari permainan nikmat ini.

“Ouughhh… Paakkk… teeruusss… tusuk lebih dalam lagi… aaggghhhh… Paakkk… puaskan Eva dengan kontol gede Bapak…… ssshhhh… aaaaahhhh…” Eva mengerang kenikmatan menikmati tusukan batang kontolku yang terus masuk ke lubang senggamanya.

Kudorong pinggulku ke bawah dan terus ke bawah sehingga bleeeesss… kontolku masuk semua kedalam memek Eva. Sampai bulu kemaluan kami saling beradu, sedangkan kedua belah mata kami terpejam merasakan kenikmatan luar biasa yang sama2 kami rasakan.

“Ooohh… Pak… Ssstt… enak Pak… rasanya memek Eva penuh banget. Kontol bapak mentok didalam memek Eva” erang Eva saat kontolku sudah amblas masuk seluruhnya kedalam memeknya. Eva merasakan nikmat yang sungguh luar biasa. Baru kali ini ia merasakan batang kontol yang besar dan panjang bukan main sehingga membuat dirinya seakan-akan tengah berada di awang-awang.

“Ooooh… Vaa jepitan memekmu nikmat sekali… aaaahhhh…” aku mendesis-desis merasakan jepitan dinding2 didalam lubang senggama Eva ketika kontolku tertancap amblas di lubang memeknya. Kontolku serasa dipijit-pijit dan disedot-sedot didalam lubang tersebut.

Perlahan-lahan aku menarik kontolku sebatas bagian kepalaya, lalu perlahan-lahan aku menekan pantatku lagi sampai batang kontolku amblas lagi didalam memek Eva. Kemudian aku tarik lagi lalu aku tekan lagi. Begitu berulang-ulang. Awalnya perlahan-lahan lalu semakin lama semakin cepat.

Keadaan lubang memek Eva sudah sangat basah oleh cairan pelumas yang selalu menguncur deras dari dalam memeknya. Semakin tergesek lubang memeknya oleh batang kontolku, semakin banyak pula menguncur cairan tersebut sehingga memperlancar gerakan keluar masuknya kontolku di dalam lubang memeknya.

Cleb… Cleb… Cleb… decak suara pergesekan kelamin kami berdua seakan-akan turut bersenandung diantara desah nafsu birahi kami berdua yang semakin meniti naik ke puncak. Suara decak itu seakan-akan memberikan semangat dan spirit untuk kian melaju menuju puncak orgasme. Hingga akhirnya,

“Ouughhh… Paaaakkk… aaaakkkkuuu… kkeeelluuarrr…!!!” Evai mengerang tubuhnya mengejang. Ssssrr… ssssrrrr… ssssrrrr… memek Eva memuntahkan cairan kenikmatannya.

Dengan batang kontolku yang masih berada didalam lubang memek Eva, sejenak aku menghentikan sodokan kontolku untuk memberikan kesempatan bagi Eva menikmati orgasmenya sambil menikmati kedutan2 dari dalam lubang memek Eva yang memijit-mijit batang kontolku. Sungguh nikmat terasa.

“Gimana Vaaa? Enak?” tanyaku.

“Enak sekali pak, rasanya nikmat sekali, memek Eva terasa sesak kemasukan kontol bapak, abis gede banget sih” Eva menjawab dengan nafas yang masih tersengal-sengal, matanya terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja ia rengkuh.

Tubuh Eva terasa lemas setelah mencapai puncak orgasmenya. Wajahnya berbinar karena napsunya telah terpuaskan. Aku tersenyum sambil membelai wajahnya lalu mengecup keningnya.

Kemudian aku melumat payudara Eva dengan batang kontol yang masih terbenam di dalam memeknya. Mendapat serangan pada kedua titik sensitifnya, membuat gairah Eva bangkit kembali.

“Ayo Pak, Eva sudah napsu lagi, pengen ngerasain kontol bapak keluar masuk dimemek Eva lagi”, kata Eva sambil menggoyangkan pantatnya.

Mendengar permintaan Eva tersebut, aku pun kembali memompa kontolku keluar masuk lubang senggama Eva yang sangat nikmat menjepit kontolku. Eva pun mengimbangi gerakanku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya.

Aku terus memompa kontolku keluar masuk lubang senggama Eva. Kemudian dengan tanpa mencabut kontolku dari dalam memek Eva, aku membalikkan posisi sehingga Eva sekarang menindihku.

Mulanya Eva tengkurap di atas tubuhku, tetapi kemudian dia menduduki batang kontolku karena dengan begitu dia merasa leluasa mengontrol gerakannya. Eva memaju-mundurkan pantatnya. Dan saat Eva memutar-mutar pantatnya, batang kontolku terasa seperti diremas-remas didalam memek Eva. Memek Eva memang tergolong memek yang nikmat disetubuhi. Jepitan dan cengkraman memeknya di batang kontolku terasa nikmat sekali.

“Oooohhh… Vaa… nikmat banget empotan memek kamu” erangku menikmati jepitan dan empotan memek Eva pada batang kontolku, “Kencang sekali empotannya… ssssshhhh… nikmat… Vaa…” aku terus mendesah merasakan empotan memek Eva yang luar biasa nikmatnya.

Tak lama kemudian, kurasakan otot2 dalam lubang senggama Eva mulai mengencang, menandakan dia akan segera mencapai orgasmenya kembali. Eva pun semakin liar menggoyangkan pantatnya maju mundur hingga akhirnya Eva pun kembali mendapatkan orgasmenya.

“Oooooooohhhhh… Paaaaakkkkk… Eva kluaaaaarr laaaggiii… aaaahhh hhhhhhh….” Eva menekan pantatnya kuat2. Sssrrrrr… sssrrrr… sssrrrr… sssrrrrr… memek Eva kembali menyemburkan lahar kenikmatannya, membasahi batang kontolku.

Eva ambruk setelah mendapat orgasmenya. Biasanya wanita yang baru saja mengalami orgasme maka untuk mencapai orgasme berikutnya sangatlah mudah. Hal itu pula yang dialami Eva. Hanya dalam waktu beberapa menit saja Eva telah mendapatkan kembali orgasmenya.

“Aduh pak rasanya nikmat banget dan lemes banget” kata Eva.

Sebenarnya tadi saat Eva menggoyang patatnya naik turun dan memutar pinggulnya ke kiri dan ke kanan, aku sudah hampir mendapatkan ejakulasiku. Namun belum sempat aku mendapatkan ejakulasiku, ternyata Eva sudah lebih dulu mendapatkan orgasmenya.

Maka agar aku pun dapat segera memperoleh ejakulasiku, kuminta Eva tidur tengkurap dan menaikkan bagian pinggulnya. Memeknya kusodok dari belakang.

Terasa nikmat sekali cengkraman lubang senggama Eva ketika perlahan-lahan kubenamkan batang kontolku. Dengan posisi tersebut jepitan lubang senggama Eva pada batang kontolku semakin kuat terasa. Hal tersebut semakin membuat diriku merasa nikmat. Aku pun semakin gencar menyodokkan batang kontolku kedalam lubang senggama Eva.

“Ouughhh… Paaaaak… akkuuuu mauuuuu keellluuaaarrr lagi… oooohhhhh… enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiii… Paaaaaakkkk…” Eva mengerang. Ternyata dengan posisi DS tersebut, sodokan batang kontolku dari belakang menyundul-nyundul titik G-Spot Eva, sehingga membuat dia dengan cepat akan mencapai puncak kenikmatannya lagi.

Sementara itu jepitan dan cengkraman lubang senggama Eva pada kontolku semakin erat kurasakan, membuat aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku.

“Ouuughhhh…. Aaakkkuuuu juga mau kelluaaaarrr….. aaaagghhhhhh… enaaakkk sekaaalliiiii…… ooougghhhh…. Vaa… aku gak taaahhaaannn laagi…” erangku. Kemudian dengan satu hentakan, aku menyodokkan batang kontolku kedalam lubang senggama Eva kuat-kuat.

“Vaaa… aaakkkuuuu kelluaaaarrr….. aaaagghhhhhh…!!!!” aku menjerit merasakan puncak orgasmeku.

Croootttt… croooottt… croooottt… sssrrr… sssrrr… sssrrr…

Aku menyemprotkan pejuhku didalam memek Eva. Cairan spermaku menyiram hangat rahim Eva. Pada saat aku ejakulasi, Eva pun mendapatkan orgasmenya kembali. Memek Eva kembali menyemprotkan cairan kenikmatannya. Akupun merasakan hangat dibatang kontolku karena disiram oleh cairan kenikmatan Eva tersebut.

Setelah kontolku berhenti menyemprotkan spermaku, aku pun mencabut batang kontolku dari dalam memek Eva. Begitu batang kontolku tercabut, tampak cairan putih kental meleleh keluar dari lubang memek Eva. Cairan itu merupakan campuran antara spermaku dan cairan orgasme Eva. Akupun kemudian merebahkan tubuhku disamping tubuh Eva. Sesaat kemudian Eva memelukku dengan mesra.

“Terima kasih Pak. Bapak telah memberikan Eva kepuasan yang belum pernah Eva dapatkan sebelumnya” Eva berkata sambil mengecup pipiku.

“Sama2 Va, aku juga puas banget ngentot dengan kamu. Memek kamu nikmat banget, empotannya terasa banget” kataku memujinya sambil memberikan kecupan di keningnya. Kemudian kami berdua berpelukan. Karena tubuhnya yang amat lemas akibat beberapa kali mencapai orgasme, Eva pun tidak kuat menahan kantuknya. Dan sebentar kemudian Evapun sudah tertidur pulas.

Tak terasa ternyata 2 jam lamanya aku dan Eva berpacu dalam birahi. Persetubuhan siang itu cukup melelahkan dan menyita stamina kami berdua namun penuh dengan kepuasan. Aku bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi membersihkan diriku dan sekeluarnya dari kamar mandi aku membawa handuk basah yang hangat.

Dalam keadaan tertidur pulas, memek Eva aku bersihkan dari sisa2 spermaku dan cairan orgasmenya yang sampai meleleh keluar dari memeknya. Begitu pulasnya Eva tertidur, sampai2 saat memeknya aku bersihkan dia tidak bangun sama sekali.

Setelah bersih, badan Eva yang masih telanjang aku tutupi dengan selimut tebal. Eva sudah mendengkur halus. Kemudian dalam keadaan masih telanjang, akupun ikut masuk ke dalam selimut. Tak lama kemudian aku pun sudah tertidur.

Cerita Sex Atasan Dengan Sekretaris Baru Yang Ganas

Kira-kira pukul 8 aku terbangun, ketika merasa ada yang meremas-remas batang kontolku. Kulihat Eva sedang menelungkup dikakiku. Kontolku dielus dan diremas-remasnya.

“Pak, Eva pengen lagi?” pintanya manja ketika melihat aku sudah terbangun dari tidurku.

“Jangan khawatir Va, aku akan memuaskanmu. Masih banyak waktu. Mendingan sekarang kita mandi lalu makan. Biar segar dan cukup tenaga buat melanjutkan permainan kita selanjutnya” kataku.

Karena aku ingin agar secepatnya dapat menggeluti tubuh bahenol Eva kembali, maka aku mengusulan pesan makanan lewat hotel saja. Dan ternyata Eva setuju dengan usulanku tersebut.

“Ok pak Eva setuju banget dengan usul Bapak. Biar gak usah repot2 keluar cari makan, lagian Eva juga sudah pingin segera dipuasin sama kontol super Bapak” jawab Eva. Aku menelpon room service untuk memesan makanan dan minuman.

Aku dan Eva menuju ke kamar mandi. Kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat yang memancar dari shower. Kemudian dengan telatennya Eva menggosok setiap jengkal tubuhku.

Saat tangan-tangan halus Eva menggosok-gosok kontolku, batang kontolkupun mulai ngaceng. Aku menikmati elusan tangan Eva pada batang kontolku. Namun aku segera sadar bahwa aku tidak boleh larut dengan perlakuan Eva, maka tangan Evapun aku tarik dari kontolku. Lalu akupun mulai menggosoki tubuh Eva.

Mula-mula tanganku menggosok bagian leher, lalu turun kebagian dada Eva. Dengan lembut aku menggosok kedua payudara Eva yang besar dan kencang tersebut. Kemudian gosokanku turun hingga akhirnya sampai dibagian selangkangan Eva.

Memek Eva dengan hati-hati aku bersihkan. Puas dengan saling gosok, kami berdua kemudian membersihkan busa sabun yang menempel ditubuh kami dengan guyuran air shower yang hangat.

Terdengar bel pintu, aku segera mengeringkan tubuhku, lalu menyarungkan handuk di pinggangku dan keluar kamar mandi, ternyata room service membawa makanan dan minuman yang aku pesan.

Setelah itu aku kembali ke kamar mandi, shower sudah dimatikan dan Eva lagi mengeringkan badannya dengan handuk. Aku pun keluar dari kamar mandi bersama dengan Eva dengan tubuh terbungkus handuk.

Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi. Dalam keadaan yang hampir telanjang hanya berbalut handuk, kita duduk di sofa menikmati makanan yang telah aku pesan. Selesai makan, Eva menyandar di dadaku.

“Pak, nikmat sekali ngentot dengan bapak. Rasanya Eva mulai ketagihan ngentot dengan Bapak” kata Eva

“Aku juga nikmat sekali ngentot sama kamu, Va. Gimana masih mau lagi?” tanyaku sambil tersenyum.

“Mau banget… Eva ingin ngerasain dientot Bapak sampai lemas” jawab Eva.

Lalu sambil berpelukan, bibir kami sudah saling berciuman dengan mesra.

Sambil tetap berciuman, tanganku menarik ikatan handuk yang menutupi tubuh Eva sehingga sepasang payudara Eva yang besar itu menggantung bebas. Tanganku lalu meremas sepasang payudara tersebut. Saat ciumanku beralih ke tengkuk Eva, tubuh Evapun semakin menggelinjang.

Tangan Evapun tidak tinggal diam. Ditariknya lilitan handukku dan kemudian diraihnya batang kontolku lalu dikocoknya dengan lembut sehingga perlahan-lahan batang kontolku mulai ngaceng dan tegak berdiri. Tubuh Eva semakin menggelinjang hebat ketika tanganku yang satunya lagi mulai merabai selangkangannya.

“Pak, ditempat tidur aja yuk???” ajak Eva.

“Sudah nggak sabar ya” kataku.

Saat tubuhku sudah ada dipinggiran tempat tidur, Eva mendorong tubuhku keranjang dan jatuh telentang. Evapun segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang menyusulku. Kami berdua kembali berciuman dengan buas.

Tak lama kemudian Eva mendorong kepalaku ke dadanya. Ia ingin aku mengerjai payudaranya. Aku menurut karena aku pun juga ingin merasakan lembutnya sepasang payudara Eva yang montok itu.

Eva mendesah sambil meremas rambutku saat mulutku mulai menjilati dan menghisap salah satu puting payudaranya sedangkan tanganku dengan lembut meremas payudara yang satunya. Aku merasakan payudara Eva yang lembut perlahan terasa semakin menegang dengan puting yang semakin mengeras.

“Oh… Paaaakkk…! Gelii… terus paaaaakkk… ssssshhh… aaaakh…” suara erangan Eva merasakan nikmat saat kedua payudaranya mendapat rangsangan dariku.

Sambil tanganku yang satu terus merabai payudara Eva, tanganku yang satunya lagi mulai merambat turun hingga tepat berada kembali di selangkangan Eva. Eva menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.

“Aaaahh… terus paaaakkk!” desis Eva ketika jemariku mulai menyentuh memeknya. Jemariku dengan perlahan menyusuri bukit yang ditumbuhi oleh bulu2 jembut yang lebat yang dibaliknya terdapat bibir lembut yang lembab.

Eva semakin menggelinjang ketika ujung jariku menyentuh itilnya. Kini mulut dan tanganku secara bersamaan memberikan rangsangan kepada Eva, wanita yang telah lama menahan dahaga seksnya itu.

Eva sangat menikmati setiap jilatan dan rabaanku tersebut. Setelah puas menjilati kedua payudara Eva, perlahan mulutku mulai bergerak kebawah menyusuri perut mulus Eva dan berhenti di pusarnya. Eva menggelinjang ketika lidahku menjilati pusarnya.

Eva rupanya tidak mau merasakan nikmat sendiri. Ditariknya pinggulku kearah kepalanya. Aku paham maksudnya. Dengan segera aku kangkangi kepala Eva diantara kedua pahaku dengan batang kontolku yang menegang keras tersebut tepat diatas muka Eva.

Kemudian Eva menjilati batang kontolku, sementara jari jari tangannya bermain di bulu2 jembut dan biji pelirku. Jilatan Eva makin menggila dan akhirnya batang kontolku masuk ke dalam mulutnya.

Dengan penuh nafsu Eva mengulum batang kontolku. Eva menghisap kontolku seperti anak kecil mengisap es mambo. Ketika dia menghisap kepala kontolku, jari-jarinya menggosok-gosok batang kontolku. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa dan aku hanya bisa menggeliat.

Aku membalas serangan Eva pada kontolku dengan merundukkan kepalaku yang berada diantara paha Eva yang mengangkang sehingga mulutku tepat di atas bukit memeknya. Dengan menyibakkan bulu2 jembutnya yang lebat itu, mulutkupun mulai menjilati celah lembab yang harum milik Eva.

“Ouughh… ssssshhh… aahhh…” Eva mengerang sambil melepas kuluman pada batang kontolku.

Lidahku terus mengulas-ulas celah memek Eva yang sudah lembab dan basah dan ketika jempol tanganku menggosok-gosok itil Eva yang sudah semakin mengembang dan keras, Eva menggelinjang dan menjerit kecil, “Uuhhg… oohh… sssshhhh… oohhh…”

Kami berdua dengan penuh nafsu terus saling merangsang. Eva yang telah lama ditinggal oleh suaminya, bertahun-tahun menyimpan hasrat seksualnya, sehingga sekarang seakan-akan merupakan kesempatan baginya untuk menumpahkan nafsu terpendamnya tersebut.

Demikian juga dengan aku, walaupun sudah banyak perempuan yang aku tiduri, bagiku Eva mempunyai banyak kelebihan. Tubuhnya mulus dan montok, sepasang payudaranya besar dan montok dan memeknya masih terasa sempit serta empotannya sangat kuat. Sehingga aku merasakan sensasi yang sangat berbeda dari yang pernah aku alami sebelumnya.

“Paaaakkkk!!! Ouuuhhh… eemhh, entoti Eva paaaakkk… ouhh…” diantara desahannya Eva meminta aku segera menyetubuhinya. Eva sudah tak tahan menahan gejolak birahinya.

Aku segera menghentikan jilatanku dan mengatur posisi. Eva telentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman batang kontolku pada lubang memeknya yang telah semakin basah mengkilat dan berdenyut-denyut.

Dada Eva berdebar kencang, teringat pada malam-malam ketika dirinya disetubuhi oleh suaminya. Tak ada kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya rasa kecewa. Persetubuhan itu berlangsung sebentar karena suaminya cepat ejakulasi sementara dia belum mencapai orgasmenya.

Terbayang wajah suaminya yang tersenyum dengan wajah penuh kepuasan tanpa menghiraukan dirinya yang belum meraih puncak kenikmatannya. Eva tersentak dari lamunannya ketika terasa benda hangat menyentuh celah bibir memeknya. Direngkuhnya tubuhku ketika perlahan batang kontolku yang keras itu mulai menyusuri lubang memeknya.

“Akh…! enak Paaaakkk…!!!” desis Eva. Tangannya menekan pinggulku agar batang kontolku itu masuk seluruhnya.

Akupun juga merasakan nikmat. Memek Eva yang masih terasa sempit dan seret itu mencengkeram erat batang kontolku.

Dan kembali kurasakan empotan memek Eva pada batang kontolku yang berada di liang senggamanya. Aku mulai menggerakkan pinggulku perlahan naik-turun dan terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul Eva. Kami berdua terus berpacu menggapai nikmat.

“Ayo Paaaakkk enjot terusss… paaaakkk!” desis Eva kembali merasakan nikmatnya enjotan batang kontolku di memeknya.

Aku menggerakkan pinggulku semakin cepat dan keras. Sesekali kusentakkan kedepan sehingga batang kontolku masuk seluruhnya kedalam memek Eva.

“Oh… Paaaakkk…! Eva… ooooohhh sudaaahhhhhhh… mmmmmhhh ngggaaakkkhh… tahaaan… ooooohhh… kooonnntoooolll baapppaaakkkk mennnntthooookkhhhh… aaauuuhhhh… Eva ngggaaaakkkhhhh tahaaannnnn… oohhh… ohhh… ooohh… ooohhh… yyaaa… yaaa… uuuhhh… Eva… ngaaakk… taaaahhhh… ooooooooooohhh…” erang Eva merasakan kemikmatan setiap kali aku melesakkan dalam2 kontolku didalam liang senggamanya. Terasa batang kontolku menyodok dasar memek Eva yang terdalam.

Semakin sering Aku melakukan gerakan tersebut, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Eva sehingga pada hentakan yang ke sekian, Eva merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantatku agar hujaman bantang kontolku semakin dalam.

“Terussshhhh Paaaaakkk… aaahhhhh… ennaaakkkhhh… Evaiii nggaaaaaa taaaahaannn… Eva keluuuuaaaarr… aaahhhhhhh… keeeeeelllllluuuuaaarrr!!!!” jeritan panjang Eva saat merasakan orgasme pertamanya dimalam ini.

Ssssrr… ssssrrrr… ssssrrrr… memek Eva menyemburkan cairan orgasmenya dan lubang memeknya terasa berdenyut-denyut. Eva merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Sejenak aku berhenti mengenjotkan batang kontolku di liang senggama Eva sambil menikmati empotan memek Eva pada batang kontolku. Beberapa saat kemudian, aku yang belum keluar menggerakkan kembali pinggulku dengan irama yang semakin lama semakin cepat.

Karena sodokan kontolku yang terus menerus pada memeknya, membuat nafsu Eva kembali bangkit. Eva berusaha mengimbangi gerakanku. Diangkatnya kedua kakinya keatas dan dipegang dengan kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit terangkat membuat memeknya semakin menjengkit.

Dengan posisi Eva seperti itu, menyebabkan hujaman kontolku semakin dalam. Aku yang berusaha mencapai kenikmatan, merasa lebih nikmat dengan posisi Eva seperti itu. Demikian juga dengan Eva, kenikmatan yang dia peroleh perlahan membuat nafsunya semakin naik. Eva mengangkat dan menumpangkan kakinya dipundakku, sehingga selangkangannya lebih terangkat.

Aku memeluk kedua kaki Eva, sehingga tubuhnya setengah berdiri. Aku merasakan jepitan memek Eva lebih terasa sehingga gesekan batang kontolku menjadi semakin nikmat. Aku semakin menghentakkan pinggulku ketika kurasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat kurasakan.

“ooooohhhhhhhhh…” aku rebah menimpa tubuh Eva dan memeluknya, sambil menghujamkan kontolku sekuat-kuatnya. Mentok didalam sana sampai dasar liang senggama Eva dan berteriaak panjang, “aaaaaaaaahhhhhhhh… esssshhhhh… akuuuu… keluuuuaaaarrrrr … aaaahhhhhhhhhh…!!!” aku berteriak.

“Aaaaaahhhhhh… Eva juuuugaaaaaa… keellluuaaaarrrr… laaggggii…!!!” jerit Eva untuk kedua kali merasakan orgasme berturut-turut. Eva mendekapku erat, aku ambruk di atas tubuh montok Eva. Kontolku masih berada di liang senggama Eva. Keringat mengucur dari tubuh kami berdua. Nafas kami saling memburu.

Croootttt… croooottt… croooottt… sssrrr… sssrrr… sssrrr…

Kontolku menyemprotkan pejuh banyak sekali kedalam memek Eva yang dalam waktu hampir bersamaan memeknya juga menyemburkan cairan orgasmenya. Kami berdua saling berdekapan.

“Makasih Pak, makasih. Luar biasa nikmatnya kontol bapak… Eva puas banget” kata Eva terbata-bata diantara nafasnya yang memburu. Kami sibuk mengatur nafas masing-masing. Eva mendekapku erat, aku ambruk keatas tubuh montok Eva yang catik itu. Pelan-pelan kulepaskan kontolku yang mulai melemas dari memek Eva. Tubuh kami yang panas berkeringat terus berdekapan mengatasi dinginnya malam.

Tak sampai sepuluh menit kami saling berdekapan, batang kontolku yang telah lepas dari lubang memek Eva mulai dirabai dan diremas-remas kembali oleh tangan Eva. Rupanya Eva sudah ingin dientot lagi.

Aku tersenyum, “lembur nih malam ini!” kataku dalam hati. Memang Eva sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang lama terpendam seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi. Sepertinya ia tidak ingin melepaskan kesempatan yang ada untuk bercinta sebanyak mungkin denganku.

Begitu pula denganku yang tak bosan2nya menikmati memek Eva yang benar2 nikmat. Sehingga kami berdua ingin terus berpacu merasakan kenikmatan persenggamaan berdua.

Eva mendekati tubuhku lalu dengan penuh nafsu kontolku yang masih berlepotan pejuhku dan cairan orgasmenya, dia kulum. Kontolku tersebut dikenyot-kenyot didalam mulutnya sambil tangannya meremas-remas biji pelirku. Mendapat rangsangan tersebut, kontolkupun mulai tegak dan ngaceng kembali.

Setelah kontolku cukup tegang, kemudian Eva telentang disampingku. Ia mengakangkan pahanya lebar lebar, memperlihatkan belahan memeknya yang telah mekar tersebut. Eva sudah tidak sabar pingin buru-buru memeknya ditimpa kontol superku.

“Ayo Paaak…!!! En tot Eva lagi…!!! Udah gatel lagi nih memek Eva pingin digaruk lagi sama kontol Bapak…” Ujar Eva sambil mengusap usap belahan memeknya yang sudah mekar dan basah akibat nafsu birahinya yang sudah memuncak.

“Sabar Va, aku capek banget…!!!” Ujarku sambil menarik nafas panjang. Aku memang capek sekali setelah mengalami pertempuran melawan Eva barusan. Kali ini aku mendapatkan lawan yang sebanding. Eva benar benar telah menguras tenagaku. Rupanya Eva yang sudah benar-benar dalam birahi tinggi tidak mau menerima alasanku.

“Ayo Paaakk…!!! Cepetan aku sudah kepingin dientot lagi…!!! Lihat nih memek Eva sudah mekar begini. Kalau Bapak biarkan terus begini, Eva bisa mati menahan nafsu birahi Eva…” Eva terus merengek rengek agar aku segera menimpanya.

Karena akupun juga sudah bernafsu ingin segera menimpa kembali tubuh bahenol Eva, maka akupun bangun dan merangkak di atas tubuh Eva yang sudah siap menerimanya. Aku menggosok gosokkan kepala kontolku dibelahan memek Eva.

“Ooohhh… Paaakkk… Eva sudah tidak tahan lagi. Buruan masukin kontolnya Pak. Ooohhh… sekarang Paaaakkk… Ssssshhhhh…” pinta Eva agar aku segera ngentoti dirinya.

Aku pun kemudian menempatkan kontolku agar posisinya tepat di atas lubang memek Eva. Lalu kutekan kontolku kedalam memek Eva yang disambut oleh Eva dengan mengangkat bokongnya. Dan… blessss… melesaklah kontolku yang bukan main besarnya itu kedalam memek Eva sampai mata Eva melotot menahan semua itu.

“Auwwww Paaaakkk… sssssshhhhh… enaaaak Paaakkk… oooohhhh…” Eva mulai mendesah sambil merem-melek menikmati tusukan kontolku.

“Ayo Paaaak… enjot yang kuat… Tusuk yang dalam… Ssshhh… mmmm…..” Eva memintaku untuk semakin cepat dan kuat mengenjotkan kontolku didalam memeknya.

Aku pun mengayun-ayunkan pantatku sehingga kontolku yang luar biasa gedenya itu menghujam bertubi-tubi diliang senggama Eva.

Keringat mulai mengucur membasahi tubuh kami berdua. Desahan nafas birahi kami berdua semakin memburu. Kepala Eva mendongak ke atas dengan disertai mata yang terpejam-pejam, menggeleng ke kiri ke kanan membuat rambutnya menjadi acak¬-acakan tak menentu.

Aku terus menggoyangkan pantatku turun naik ke atas ke bawah membuat kontolku terus keluar masuk liang senggama memek Eva. Eva yang berada di bawah tubuhku, mengimbangi gerakan keluar masuk kontolku tersebut dengan menggoyangkan pantatnya ke kiri dan ke kanan, seperti penari striptease. Gerakannya sungguh erotis.

“Oooohh… ssshhhh… Uuuuhhh… nik… maaaat… sssshhhh… aaaahhhh…” desah Eva dengan mata terpejam-pejam. Sambil terus menggoyangkan pantatnya membuat batang kontolku serasa dipinjat-pijat dan diremas-remas didalam liang senggama memek Eva.

Sssshhhh…… ooooohhhh… Empotan memekmu… enak banget… ssshhhh… ooooohhhh…” akupun mengerang merasakan nikmatnya empotan memek Eva yang sungguh luar biasa nikmatnya.

Cleb… clob… cleb… clob… bunyi decak suara pergesekan kelamin kami berdua. Semakin memacu nafsu kami berdua.

Bibir memek Eva mengempot-empot mengikuti helaan kontolku yang menghujam keluar masuk memeknya sehingga lama-kelamaan bibir memek Eva itu akhimya tampak memerah dan mengkilat.

Hal tersebut juga terjadi pada batang kontolku yang keluar masuk di dalam liang senggama memek Eva, batang kontolku yang terjepit erat oleh sempitnya liang senggama memek Eva membuat batang kontolku tampak memerah dan berkilat licin seperti telah diberi pelumas.

“Ssssshhhh… Paaaakkk… Enaaaaak… enjot yang cepat Paaaak…” rengek Eva sambil terus mengempot-empotkan otot memeknya. Aku pun menjadi blingsatan karena remasan otot memek Eva sehingga enjotanku menjadi makin cepat dan makin keras.

“Iya… gitu… ooooohhh… Paaaaak… aduuuuuh… enak banget Paaaak… terus Paaaaak… terasa banget gesekan kontol Bapak di memek Eva, nancepnya dalem banget… terus Pak… yang cepat… sssshhhh… aaaahhhh…” kata Eva terengah-engah keenakan. Aku mempercepat enjotan kontolku membuat Eva menjadi semakin liar, pantatnya menggelinjang saking nikmatnya dan Eva terus merintih kenikmatan sampai akhirnya dia tidak dapat menahan lebih lama,

“Paaaak… Eva gak tahan lagi Paaaaak… Eva keluuuaaarrr Paaaaak… aaaaahhhhh…!!!” jerit Eva. Tubuhnya mengejang. Dengan nafas yang terengah engah.

Seerr… seeerr… seerrrr… seeeeerrrr… memek Eva kembali menyemburkan cairan orgasmenya banyak sekali membasahi batang kontolku. Terasa olehku memek Eva berkedut-kedut kuat sekali meremas kontolku yang masih keras itu. Eva memeluk tubuhku erat-erat sementara kontolku masih tetep nancep di memeknya.

Eva menikmati enaknya orgasme oleh enjotan kontol Aku. Aku menahan gerakan kontolku di dalam memek Eva. Aku membiarkan Eva menikmati orgasmenya. Pelan pelan tubuh Eva lunglai, lemas. Sehingga pelukannya pun makin melemah.

Setelah kurasa cukup memberi kesempatan bagi Eva untuk menikmati orgasmenya, aku mulai menarik kontolku perlahan-lahan. Tampak bibir memek Eva monyong mengikuti tarikan batang kontolku.

Kemudian aku mendorong kontolku kembali perlahan-lahan kedalam liang senggama memek Eva. Bibir memek Evapun ikut terdorong bersama kontolku. Perlahan-lahan aku tarik kembali kontolku lalu aku dorong kembali.

“Enak Va?” tanyaku menggoda Eva yang sedang menikmati sodokan kontolku di memeknya.

“Ooohhhh….. Enaaaaak banget Paaaak…” jawab Eva. Aku mengenjotkan kontolku semakin cepat sambil meremas payudara Eva.

“Aow… Paaaaak…!!!” jerit Eva lirih, ketika kontolku kembali menghunjam memeknya. Cengkraman memek Eva terasa erat sekali pada kontolku yang besar dan panjang. Kontolku keluar masuk memek Eva dengan cepat dan keras.

“Ouuuhhhh Pak… terus Paaaaak… tusuk yang kuat… Paaaaak… Eva mau nyampe lagi Pak…!!!” teriak Eva. Aku mempercepat enjotanku.

“Paaaaak!!! Aku keluaaaarrr lagiiiii… aaaaahhhh…!!!” jerit Eva saking nikmatnya.

Seerr… seeerr… seerrrr… seeeeerrrr… memek Eva menyemburkan cairan orgasmenya. Memek Eva mengejang-ngejang ketika dia mendapatkan orgasmenya.

Setelah beristirahat sejenak, menyadari bahwa aku masih belum ada tanda2 mau keluar. Eva berdiri sehingga kontolku terlepas dari jepitan memek Eva.

“Pak, gantian Eva yang service Bapak, Eva main di atas, ya?” kata Eva sambil mengurut-urut kontolku.

Tanpa menjawab, aku pun merebahkan diriku dan kemudian Eva menduduki tubuhku. Kedua paha Eva dibuka lebar2 di atas selangkanganku. Liang memek Eva tepat di atas kontolku. Eva menggenggam batang kontolku yang masih tegak sempurna.

Pelan2 Eva menggosok-gosokkan kepala kontolku kebelahan memeknya yang sudah agak kering, karena sebelumnya telah dia lap dengan handuk. Saat kepala kontolku bergesekan dengan itilnya, Eva terasa geli-geli nikmat.

Pelan2 Eva menurunkan pantatnya ke bawah. Bleeessss….. Kontolku pun amblas tertelan lubang memek Eva yang hangat dan lembut. Terasa nikmat bukan main. Eva pun merasakan kenikmatan tersebut. Matanya merem melek merasakan kenikmatan tersebut.

Dalam posisi WOT Eva jadi lebih leluasa mengontrol keluar masuknya kontolku dalam memeknya. Dan Eva pun juga lebih leluasa memainkan otot-otot liang senggama memeknya sehingga empotan memeknya lebih terasa olehku sehingga membuat aku merintih-rintih.

“Vaa, memekmu nikmat sekali Vaa… seret banget, kerasa sekali cengkeramannya. Empotannya bikin kontolku serasa diisap-isap didalam memekmu… Aaaahhh… Vaaa… Enaaaaakkkk…” eranganku merasakan enaknya jepitan dan empotan memek Eva pada kontolku sehingga memberikan kenikmatan yang luar biasa rasanya.

Eva menaik turunkan pantatnya sambil menggoyang dan memutar-mutarkan pantatnya, sehingga kontolku keluar masuk liang senggama memeknya. Aku meremas- remas kedua payudara Eva. Dengan posisi WOT, Eva merasakan lebih nikmat karena dia bisa mengarahkan gesekan kontol besarku ke seluruh bagian memeknya termasuk itilnya.

Akibat goyangan Eva dan empotan dalam memeknya, membuat aku tidak tahan lagi untuk segera menembakkan pejuku, kepalaku menggeleng-geleng menahan nikmat dan sebentar lagi tampaknya pejuku akan keluar. Dan ternyata benar, aku memberikan aba-aba pada Eva bahwa aku akan keluar.

“Vaa… nikmat banget Vaa… aku mau keluar… sssshhhh… aaaahhh…” desisku.

“Tahan Pak. Kita keluar sama-sama Pak. Sssshhhh… oooohhhhh… Eva juga mau nyampe lagi…” rintih Eva sambil mempercepat goyangan pantatnya. Evapun merasakan sebentar lagi juga akan mendapatkan orgasmenya kembali.

“Aaaaahhhhh… Vaaa… aku keluaaarrrr…!!!” Aku mengerang hebat sambil menekan kuat-kuat pantat Eva kebawah lalu menahannya sehingga kontolku amblas seluruhnya dalam liang senggama memek Eva. Crot… Croott… Crooottt… menyemburlah pejuku dalam memek Eva banyak sekali. Bersamaan dengan itu, Evapun kembali mendapatkan orgasmenya.

“Aaaaahhhh… Paaaaak… aku juga keluuuuaaaarr…!!!” jerit Eva. Memeknya berkedut-kedut. Ser… seerr… seerrr… memek Eva menyemburkan kembali cairan orgasmenya. Pejuku dan lendir memek Eva bercampur menjadi satu membanjiri memek Eva. Kami berdua akhirnya terkulai lemas di atas tempat tidur. Eva tengkurap di atas tubuhku.

“Makasih Pak. Bapak kuat banget mainnya. Eva berkali2 nyampe bapak baru keluar, udah gitu kontol Bapak terasa sekali gesekannya, abis gede banget dan panjang lagi” kata Eva sambil mencium bibirku.

“Sama2 Va, aku juga sangat puas sekali, nikmat banget ngentotin kamu, memek kamu enak banget, sudah peret, empotannya bikin gak tahan terasa banget…” jawabku.

Setelah batang kontolku mengecil, Eva menarik pantatnya sehingga kontolku tercabut dari memeknya. Kontolku berlumuran lendir memek Eva dan pejuku sendiri. Dengan sisa – sisa tenaganya Eva membaringkan tubuhnya disampingku.

Eva terkapar lemas setelah puas mencapai puncak kenikmatan berulang kali. Akupun kemudian memeluknya sambil menikmati sisa-sisa kepuasan yang kedapatkan darinya. Gak terasa hari sudah hampir tengah malam akhirnya kami tertidur sambil berpelukan.

Tepat pukul empat pagi, alarm dari HPku berbunyi. Setiap hari aku memang memasang alarm tepat pukul empat pagi agar aku punya banyak waktu untuk siap-siap ke kantor, karena jarak dari rumahku ke kantor lumayan jauh. Mendengar bunyi alarm, aku terbangun dari tidurku.

Dengan mata yang masih agak redup akibat bangun dari tidur, aku melihat tubuh bugil Eva disampingku. Pandanganku begitu nanar ketika menatap kearah selangkangan Eva. Bukit memeknya membukit indah dan bibir memeknya ditutupi oleh lebatnya bulu2 jembut yang hitam keriting. Sementara di dadanya menggantung dua payudara besar yang padat dan sekal dengan putingnya yang besar berwarna coklat kehitaman.

Melihat pemandagan tersebut, seketika nafsuku bangkit. Perlahan aku mulai menjilati kedua payudara tersebut, bergantian puting kiri dan kanannya kuisep dan kukulum. Merasakan ada yang mengerjai kedua payudaranya, Eva perlahan membuka matanya. Begitu dilihatnya aku sedang menjilati kedua payudaranya, dia tersenyum dan ketika kusedot putingnya agak keras dia melenguh.

“Oooooohhhh… Pak… terus isep putingnya Pak… enak Pak…” tangan Eva memegang belakang kepalaku dan ditekannya kepalaku sehingga mulutku menekan kuat pada payudaranya. Akibat jilatan dan sedotanku pada kedua puting payudara Eva, puting payudara tersebut lama kelamaan menjadi membesar dan mengencang.

Tiba-tiba Eva membalikkan tubuhku sehingga kini tubuhnya berada di atas tubuhku. Kemudian dia menggeser kebagian bawah tubuhku sehingga kepalanya berada diantara selangkanganku. Dengan cepat tangannya mulai memegang kontolku yang masih lembek dan kemudian mengocoknya dengan lembut.

“Kontol Bapak memang luar biasa… belum ngaceng aja sudah segede ini. Pantas saja memek Eva terasa penuh ketika kontol Bapak masuk dalam liang memek Eva” kata Eva.

Akibat kocokan dan elusan tangan Eva tersebut, kontolku perlahan-lahan mulai ngaceng dan mengeras. Kemudian Eva menjilati kontolku. Aku mulai menggelinjang dan melenguh. Kontolku keluar masuk dalam mulut Eva.

Gerakanku pun semakin tidak karuan juga. Semakin cepat dan kuat Eva menghisap kontolku, maka aku pun semakin keras mengerang sambil tanganku mulai mengelus dan mengkobel-kobel memek dan itil Eva, sehingga memeknya mulai basah kembali.

Mulut Eva masih penuh dengan kontolku yang keluar masuk mulutnya. Sesekali tanganku juga meremas kedua payudara montok Eva sehingga dia merasa geli yang hebat. Eva melepas kontolku dari mulutnya, kemudian kontolku dikocok naik turun dan dihisap lagi berulang-ulang dan saat aku kegelian, aku kobel memeknya dalam dalam.

“Aaaaahh… Paaak… geli” kata Eva sambil melepaskan kontolku dari mulutnya.

“Va, aku pingin ngentoti kamu dari belakang tapi kamunya berdiri sambil pegangan meja rias itu…” ajakku sambil menunjuk tempat yang aku inginkan dan tanpa banyak bicara, Evapun kemudian turun dari tempat tidur dan berdiri di depan meja rias dan akupun segera menyusulnya.

Aku peluk Eva dari belakang sambil memciumi punggungnya, perlahan-¬lahan Eva aku suruh menungging dengan kedua tangan berpegangan pada tepian meja rias. Disaat Eva sudah membungkukkan tubuhnya, kedua tanganku meremas-remas kedua payudaranya sambil menciumi leher dan punggungnya.

Kemudian kedua telapak tanganku berusaha semakin merenggangkan kedua belah paha Eva, sehingga kedua belah pahanya mengangkang lebar-lebar.

Sambil mengusap-usap permukaan bibir memek Eva, aku mendekatkan kepala kontolku yang sudah tegak dan keras tersebut ke permukaan bibir memek Eva. Perlahan-lahan kepala kontolku menguak bibir memek Eva dan disaat bibir memek itu sudah terkuak, lalu kepala kontolku kusodokkan ke dalam liang senggama memek Eva.

Sesaat setelah kurasakan kepala kontolku terjepit oleh bibir memek Eva, perlahan-lahan aku menekan pantatku ke depan sambil kedua tanganku memegangi pinggang Eva.

Bleeesssss….. kontolku yang besar dan panjang itu membelah bibir memek Eva dan menyelinap masuk liang senggama memek Eva sehingga membuat Eva menggeliat dan memekik pelan.

“Aaaaahhh… Ssssshhh… Ooooohhhh…” suara Eva dengan kepala mendongak ke atas dan matanya terpejam.

“Uuuuukkhhhh… uuufhhh…” suaraku serak-serak parau. Pantatku bergerak perlahan-lahan semakin kutekan semakin dalam batang kontolku masuk kedalam liang senggama memek Eva.

Lambat laun akhirya semua batang kontolku amblas masuk tanpa tersisa lagi dalam liang senggama memek Eva, sampai bulu jembutku bertemu bulu jembut Eva. Bukan main nikmatnya perasaanku ketika kontolku amblas seluruhnya ke dalam liang senggama memek Eva. Eva menggeliat-geliat tak menentu, mendesah-desah dan tubuhnya terasa bergetar hebat.

Desah nafas kami berdua semakin terdengar. Tubuh kami berdua mulai basah terguyur oleh kucuran air keringat. Pantatku yang berada di belakang Eva yang membungkuk memegang tepian meja rias tersebut, terus bergoyang maju mundur.

Kedua tanganku memegang erat pinggang Eva. Sedangkan Eva mengimbangi hempasan pantatku yang maju mundur dengan cara memutar-mutar pinggulnya dan menggoyang ke kiri dan ke kanan. Gerakannya tampak erotis sekali.

“Oooohhh… sssshhhh… aaaaahhhh…” desah suara Eva tak henti-henti dengan kedua matanya terpejam-pejam, sedangkan kepalanya yang terdongak ke atas bergerak ke kiri dan ke kanan, merasakan kenikmatan yang luar biasa.

“Oooohhh… aaaaahh… uuukhh… eesst… uuufffh…” suaraku dengan kepala terdongak ke atas langit-langit bergerak ke kiri dan ke kanan mengikuti helaan pantat Eva yang maju mundur itu.

Jleeb… jlob… jleeb… jlob… jleeb.. jloob… suara pergesekan dinding kontolku yang menghujam keluar masuk di antara banyaknya cairan yang kian membanjir membasahi liang senggama memek Eva. Licin dan hangat terasa bagian dalam liang senggama memek Eva tersebut.

Tidak ada kenikmatan lain, selain kenikmatan yang kami rasakan saat itu. Saat aku menyodokan kontolku kedalam memek Eva, Evapun menyambut dengan menghentakkan pantatnya kebelakang.

Evapun tidak henti-hentinya menggoyang dan memutar pantatnya sehingga kontolku yang berada didalam liang senggama memeknya terasa dipijit dan diperas-peras oleh dinding-dinding liang senggama memek Eva.

Setelah berkali-kali liang senggama memek Eva kemasukan kontolku, kini memeknya telah beradaptasi dengan besarnya kontolku. Sehingga kali ini Eva dapat mengendalikan orgasmenya agar tidak cepat sampai. Akupun juga tidak ingin buru-buru ejakulasi. Aku ingin berlama-lama menikmati legitnya liang senggama memek Eva.

Setelah tiga puluh menit bertarung, barulah aku mulai merasakan adanya perubahan pada Eva. Tubuhnya semakin terasa menegang. Kedutan memeknya terasa semakin kencang.

“Oooohhhh… Paaaaak… sssshhhh… Eva gak tahan Paaaaak… Eva mau nyampai Paaaaak… sssshhhh… aaaahhhhh…” erang Eva.

“Aku juga Vi… ssshhhh… oooohhhh… nikmatnyaaaaa…” Akupun mengerang merasakan nikmatnya persetubuhan tersebut.

Aku merasakan adanya denyut-denyut sel yang bergerak ke ujung kepala kontolku. Akupun semakin memperkuat hempasan pantatku yang maju mundur. Sedangkan dari depan, Eva semakin mempercepat goyangan pantatnya yang tak ubahnya bagai seorang penari striptease, sehingga bunyi decakan akibat pergesekan kedua klamin kami semakin terdengar keras.

Jleeb… jlob… jleeb… jlob… jleeb.. jloob… bunyi tersebut seakan memberikan semangat dan rangsangan bagi kami berdua untuk cepat-cepat mencapai puncak orgasme. Dan tak lama setelah itu tubuh kami berdua semakin terasa menegang.

Hempasan pantatku yang maju mundur semakin cepat dan kuat, sehingga batang kontolkupun semakin cepat keluar masuk liang senggama memek Eva dan menusuk dalam-dalam liang senggama memek Eva.

“Oooohhh… Paaaaak… Eva keluuuaaarrr… sssshhhhhh… aaaahhhh…!!!” rintih Eva setengah memekik. Tubuhnya mendadak tegang, dengan kepala menghadap ke atas dan bersamaan dengan itu cairan orgasmenya memancar keluar dari liang memeknya.

Ser… Seeeeeer… Seeeer… semburan cairan hangat dan kental seketika memenuhi rongga di liang senggama memeknya. Setelah itu tubuh Eva nyaris terjerembab jatuh karena lemas akibat orgasme yang baru saja dia alami.

Aku dengan cepat memegang kuat bagian pinggang Eva. Sementara itu akupun merasakan ejakulasiku sudah semakin dekat, maka aku semakin mempercepat keluar-masuknya batang kontolku di liang senggama memek Eva dengan mempercepat hempasan pantatku maju mundur.

Akibat banjirnya liang senggama memek Eva oleh cairan orgasmenya, semakin mudah bagi kontolku untuk keluar masuk memeknya. Dan tak lama setelah itu tiba-tiba tubuhku terasa tegang.

“Vaaa… aku keluuuaaaaar… sssshhhh… aaaaahhhhh…!!!” aku memekik.

Croott… crot… croot… crooot… pejuku muncrat semakin memenuhi rongga liang senggama memek Eva yang baru saja tersiram oleh cairan orgasmenya sendiri.

Dan ketika semburan pejuku yang memancar keluar dari kontolku berhenti, tiba-tiba tubuhku yang semula tegang mendadak menjadi lemas tak berdaya. Aku peluk erat-erat tubuh Eva yang sama-sama lemas akibat orgasme yang dialaminya.

Desah nafas kami berdua terdengar jelas ditelinga kami masing-masing dan keringat yang menguncur deras membahasi tubuh kami berdua yang sedang menikmati sisa-sisa orgasme kami masing-masing.

Setelah istirahat beberapa saat lamanya dan ketika tubuh kami mulai terasa agak segar, kami berdua bergerak naik ke atas ranjang agar kami dapat beristirahat dengan nyaman dari semua rasa lelah. Tubuh Eva yang montok tersebut aku dekap erat-erat.

Tidak sampai sepuluh menit, Eva kembali menggenggam batang kontolku yang masih layu tersebut lalu dikocok-kocok dengan lembut kontolku tersebut beberapa kali. Dan tak lama batang kontolku terasa berdenyut-denyut mengeras dan kemudian tegak ngaceng kembali.

Kontolku yang besar dan panjang tersebut diguncang-guncangkan oleh Eva dan mulai membentur bagian permukaan memek Eva yang berbaring berhadap-hadapan denganku. Kemudian kontolku diulas-ulaskan ke bagian permukaan memeknya.

“Ukhhh… aaakhhh…” desahku ketika kepala kontolku terasa ngilu tersentuh bebuluan yang rimbun di sekitar permukaan lubang memek Eva.

“Eeessst…..” desah Eva ketika merasakan bibir memeknya teroles kepala kontolku yang besar. Mata Eva terpejam-pejam menahan nikmat. itilnya terasa berdenyut-denyut dan memeknya mulai basah oleh lendir memeknya.

Tiba-tiba Eva bangkit dari tidurnya. Lalu sambil mengocok-ngocok batang kontolku dengan telapak tangannya, dan kemudian melangkahi tubuhku yang terbaring dibawah tubuhnya. Sambil mengarahkan lubang memeknya ke bagian kepala kontolku yang tegak menghadap ke atas itu, perlahan-lahan Eva menurunkan pantatnya ke bawah.

Bleeeeesssss….. batang kontolkupun melesak kedalam liang senggama memek Eva yang terasa licin akibat cairan yang keluar dari memek Eva sehingga memudahkan masuknya batang pelirku kedalam liang memeknya tersebut.

“Ooouuuwww… eeessst… uuufhhh” desah Eva dengan kedua belah mata terpejam di kala merasakan batang kontolku yang masuk semuanya diliang senggama memeknya sampai menyentuh dinding rahimnya ditambah lagi bibir memeknya yang tergesek bebuluan yang ada di sekitar pangkal kontolku.

“Uuuuufhhh… akhhhh… eeeesssst…” erangku di kala aku merasakan remasan lembut dinding-dinding liang senggama memek Eva. Empotannya sungguh luar biasa nikmatnya. Tak terbayangkan betapa nikmat rangsangan yang dirasakan kami berdua ketika itu.

Namun semua itu belum membuat kami untuk segera mencapai puncak kenikmatan. Perlahan-lahan Eva mengengkat pantatnya sehingga pantatnya yang menempel di pangkal kontolku yang penuh dengan bulu-bulu jembut tersebut terangkat naik sehingga batang kontolkupun perlahan-lahan keluar dari liang memek Eva hingga sebatas bagian kepala kontolku yang masih tejepit di bagian bibir memeknya.

Kemudian Eva langsung menghempaskan kembali pantanya kebawah sehingga batang kontolkupun masuk kembali kedalam liang senggama memek Eva sedalam-dalamnya hingga pantatnya menindih pangkal kontolku. Dengan cara menaik-turunkan pantatnya Eva terus mengocok batang kontolku didalam liang senggama memeknya.

Decak-decak suara becek akibat kontolku yang keluar masuk liang senggama memek Eva yang mulai banjir dengan cairan memeknya mulai terdengar lagi. Bunyi suara becek tersebut membuat kami semakin bergairah.

Gerakan Eva yang mengangkat dan menurunkan pantatnya ke atas dan ke bawah, lama kelamaan membuat sekujur tubuhnya kembali basah oleh keringat. Nafas Eva tersengal-sengal, kepalanya tertatap menghadap ke atas dan kedua belah matanya terpejam.

Kedua payudara Eva yang besar tersebut bergerak-gerak naik turun mengikuti gerakan tubuhnya yang sedang menaik-turunkan pantatnya. Dengan gemas kemudian kedua tanganku meremas-remas kedua payudara Eva tersebut sambil sesekali memilin-milin putingnya dengan jari-jari tanganku.

“Ooouww .. eesst… Aukhhh… uuufhh… eeeesssst…” Eva mendesah hebat ketika merasakan sentuhan hangat batang kontolku yang menggesek dinding liang senggama memeknya dan remasan tanganku dikedua payudaranya serta pilinan jari-jari tanganku pada puting payudaranya. Bukan main nikmat yang dirasakan Eva ketika itu.

“Aaauukhhh… Eeesst… aakhh…. Eekhhh… oooouuuuwww…” rintihku merasakan nikmatnya jepitan memek Eva yang terus-menerus mengempot menyedot-nyedot kontolku didalam liang senggama memeknya. Sungguh memek Eva, sekretaris baruku yang bertubuh padat, sekal dan montok itu betul memberikan sensasi kenikmatan yang sangat hebat kepadaku.

Waktu semakin beranjak. Eva terus memacu tubuhnya naik turun di atas tubuhku yang terlentang dibawahnya. Tubuh Eva meliuk-liuk bagai penari erotis. Cairan memeknya kian banyak keluar membuat liang senggama memeknya menjadi semakin licin sehingga memperlancar gerakan kontolku yang keluar masuk liang senggama memeknya.

Cloook… cleeek… Cloook… Cleeek… bunyi suara pergesekan dinding kontolku dengan dinding liang senggama memek Eva yang semakin becek akibat banjir oleh cairan memeknya yang terus keluar dari memeknya. Bunyi decak-decak tersebut sungguh merangsang.

Keringat yang membasahi tubuh Eva semakin lama semakin banyak. Degub jantung Eva yang semakin kencang tersebut membuat dadanya berguncang-guncang. Nafasnya tersengal-sengal. Sungguh membuat aku benar-benar puas pagi ini.

“Oouuww… Akhhh… Eeessst… Eva gak tahan Paaaaak… Uuukhh… eeekhhh… nikmaaaaattt… Eva mau nyam…pai lagi Paaaaak… Eeeesssttt…” desah Eva. Suaranya serak-serak parau akibat menahan rangsangan birahi yang semakin meningkat dan matanya terpejam-pejam menikmati kenikmatan yang amat sangat.

Waktu menunjukkan pukul lima pagi. Eva masih berada di atas perutku. Tubuhnya tampak sudah sangat basah oleh kucuran keringat. Rambutnya awut-awutan tak menentu. Gerakan naik turun tubuh Eva mulai melemah. Melihat Eva yang berada di atas perutku tampak sudah mulai kecapekan, lalu aku meminta Eva mencabut kontolku dan menyuruhnya untuk membaringkan tubuhnya dengan posisi miring membelakangi tubuhku.

Sambil meremas kedua belah payudara Eva aku mengangkat kaki kiri Eva kemudian aku menempatkan tubuhku diantara kedua kaki Eva sehingga kaki kiri Eva kini berada dipundakku. Sambil menggenggam batang kontolku dan mengarahkan kepala kontolku sehingga tepat berada di permukaan lubang memek Eva yang terkuak itu, aku mengambil ancang-ancang dan kemudian aku tekan pantatku.

Bleeeeessssss….. batang kontolku kembali menyeruak membelah celah diantara bibir memek Eva. Melihat batang kontolku masuk kedalam liang senggama memek Eva menambah aku semakin terangsang dan dengan penuh gairah aku tekan kuat-kuat pantatku sehingga kontolku amblas seluruhnya masuk ke dalam liang senggama memek Eva.

Evapun merasakan nikmat yang tiada tara di saat pelupuk dasar lubang memeknya tersentuh oleh kepala kontolku. Ditambah lagi dengan posisi senggama seperti itu membuat liang memeknya menjadi semakin sempit sehingga gesekan batang kontolku semakin terasa banget didingding liang senggama memeknya.

“Oooohhhkhh… eesssst… Paaaaak… nikmaaattt… baaangeeet… Eva gak kuat Paaaaak… Eeeesssst… aaaaakkkhhh…” desis Eva dengan kepala menggeleng ke kanan dan ke kiri serta matanya terpejam-pejam.

“Aaakhhh… eeessstt… eeenaaak Vaaa… Ooooohhh…” akupun mengerang merasakan kuatnya jepitan dan empotan liang senggama memek Eva.

Aku menarik keluar batang kontolku dari dalam liang memek Eva hingga tinggal menyisakan kepala kontolku yang masih terjepit bibir memek Eva. Setelah itu perlahan-lahan aku tekan lagi pantatku ke depan sampai batang kontolku kembali amblas masuk seluruhnya didalam liang memek Eva.

Lalu batang kontolku aku tarik lagi perlahan-lahan dan kemudian aku tekan lagi sampai amblas. Sementara itu tanganku mulai meremas-remas payudara Eva yang membuat Eva menggeliat dan merintih hebat.

“Ooouuww… uuufhhh… eeessst… Eva keluuaaarrr… Aaaaakkkhhh…!!!” jerit Eva dengan muka tegang menatap ke arahku.

Tangan Eva menekan kuat-kuat pantatku sehingga batang kontolku masuk seluruhnya di liang senggama memeknya yang berkedut-kedut akibat orgasme yang dialaminya. Ser… seerr… seerrr… cairan orgasmen Eva menyemprot dengan derasnya memenuhi liang senggama memeknya.

Mendengar rintihan Eva tersebut, aku semakin memperkuat hujaman pantatku dan semakin kuat meremas-remas payudara Eva. Aku betul-betul merasa gemas dan geram menghadapi kemolekan tubuh Eva tersebut. Mendapat serangan dariku, membuat gairah Eva langsung bangkit kembali.

“Ooohhhh… Aaaaahhhhh… Enaaaakkk… teruuuuusssss Paaaaak… sodok yang kuat memek Eva Paaaaak… ssssshhhhh… aaahhh…” rintih Eva dengan tensi birahi yang semakin tinggi.

Aku semakin memperkuat seranganku dengan menghujami liang senggama memek Eva dengan batang kontolku. Eva menggoyang-goyangkan pantatnya mengimbangi setiap tusukan kontolku.

Creeekkk… croookkk… creeekkk… croookkk… bunyi decak-decak pergesekan antara batang kontolku dengan diding liang senggama memek Eva semakin terdengar keras. Seakan menyemangati kami berdua.

Aku semakin memperkuat dan mempercepat enjotan kontolku di liang senggama memek Eva. Sedangkan Eva dengan sebelah kaki berada dipundakku mengimbangi helaan dan hempasan pantatku dengan menggoyang-goyangkan pantatnya sehingga pergesekan dinding-dinding kontolku dan dinding-dinding liang senggama memek Eva terasa begitu nikmat kami rasakan.

Waktu terus beranjak. Keadaan semakin memuncak tinggi. Tubuh kami berdua sudah tak karuan. Rambut acak-acakan, tubuh basah oleh keringat yang terus mengalir. Tubuhku terasa semakin bergetar hebat.

Akupun merasakan kalau sebentar lagi akan mencapai puncak orgasme. Aku mengenjot kontolku semakin cepat dan kuat. Sel-sel yang berada di tempat persembunyiannya, tiba-tiba terasa bergerak menuju ujung kepala kontolku.

Dengan sekali hentakan aku sodokkan kontolku kuat-kuat diliang senggama memek Eva hingga mentok dan terasa menyentuh dinding rahim Eva. Crooot… Crooot… Crooooot… menyemprotlah pejuku yang kental dan hangat didalam liang senggama memek Eva.

“Ooooohh… Vaaa… aku keluuuaaaaar…!!!” teriakku.

Di saat Eva merasakan adanya muntahan dan deyut-denyut kontolku di dalam liang senggama memeknya, sambil menarik pantatku dengan kedua tangannya, Eva langsung menggoyang-goyangkan pantatnya menggiling-giling batang kontolku yang masih menancap di dalam liang senggama memeknya. Tubuh Eva semakin menegang kencang. Denyut-¬denyut memeknya terasa sangat kuat.

“Paaaaak… Eva… keluaaaaarrrr… Aaaaahhhh…!!!” jerit Eva. Tubuhnya bergetar hebat merasakan orgasmenya yang kesekian kalinya dipagi ini. Ser… seerr… seerrr… kembali cairan orgasmenya menyembur memenuhi liang senggama memeknya bercampur dengan cairan pejuku.

Akibat terlalu banyaknya cairan diliang senggama memek Eva sehingga tidak tertampung lagi di dalam liang senggama memeknya sehingga cairan yang berwarna putih keruh tersebut meleleh keluar dari memek Eva.

Tak terbayangkan kenikmatan yang kami rasakan saat itu. Bagai terdampar di pantai surga. Aku melepaskan kaki Eva yang masih menggantung di pundakku. Begitu kaki Eva turun, dengan sedikit memutar pantatku, tubuhku ambruk menghimpit tubuh Eva. Tubuh kami saling berhimpitan. Eva memeluk erat2 tubuhku.

Terdengar nafas kami berdua terengah-engah, kedua tubuh kami seolah menyatu, tubuh kami berdua basah oleh keringat kami berdua, senyum kepuasan menghiasi kami, kami berdua betul-betul merasa puas dengan persetubuhan pagi ini, kami berdua terkapar kelelahan kehabisan tenaga. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, aku mencabut kontolku dari memek Eva, lalu aku berbaring disisinya.

“Terima kasih Va, akhirnya kesampean juga aku ngentoti kamu. Sejak pertama kali melihatmu dulu, kontolku langsung ngaceng pingin ngentot denganmu. Perempuan dengan kumis tipis sepertimu pasti memiliki nafsu sex yang tinggi dan ternyata memang benar. Nafsumu memang benar-benar tinggi. Kalau saja aku gak rajin olah raga dan menjaga staminaku, sudah pasti aku akan kedodoran melayani kamu. Aku puas banget, ngentot dengan kamu nikmat banget” kataku sambil mengelus2 pipi Eva.

“Sama-sama Pak, dientot sama Bapak nikmat banget. Eva puas banget. Seumur hidup Eva baru dengan Bapak Eva benar-benar merasakan nikmatnya ngentot” balas Eva. Sambil menciumi pipiku, Evapun berulangkali bilang bahwa dia sangat puas ngentot denganku.

Bahkan dia bilang, “Pak boleh gak kalau lain waktu Eva ingin dientot lagi”

“Boleh. Kapan saja Eva kepingin hubungi saja aku. Lagian aku juga ketagihan dengan jepitan dan empotan memek kamu” balasku sambil tersenyum.

Jam telah menunjukan pukul 6 pagi. Karena hari ini kami harus kembali ke Jakarta, akupun bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi yang segera diikuti oleh Eva.

Kontolku yang mulai mengkerut, tampak mengkilat karena cairan orgasme Eva yang bercapur dengan cairan pejuku. Begitu pula dengan memek Eva. Saat dia berdiri dari lubang memeknya terlihat cairan putih keruh mengalir perlahan. Di kamar mandi, kami berdua membersihkan diri kami masing-masing.

Setelah membersihkan diri, aku mulai mengenakan pakaian. Sementara dengan berbalut handuk sambil menjinjing pakaiannya, Eva minta ijin kembali ke kamarnya sendiri. Namun sebelum melangkah menuju kamarnya sekali lagi Eva mencium lembut pipiku.

“Terima kasih Pak, atas semua kenimatan yang telah Bapak berikan ke Eva” bisik mesra Eva ditelingaku lalu pergi menuju ke kamarnya.

Setelah sarapan pagi dan beres-beres barang bawaan kami masing-masing, tepat pukul 9, Aku dan Evapun kembali lagi ke Jakarta. Dalam perjalanan aku merasa betul-betul beruntung dapat menikmati kepuasan bersetubuh sampai beberapa kali dengan Eva.

Sementara nampaknya Evapun merasa puas juga dientot kontolku yang gede dan panjang ini, yang membuat dia memperoleh orgasme berkali-kali. Sungguh pengalaman yang tak pernah aku lupakan.

Sudah seminggu lebih sejak persetubuhanku yang pertama dengan Eva di Bandung berlalu. Namun rasanya masih membekas sehingga timbul keinginan untuk mengulangnya. Saat aku lagi mengenang persetubuhan saat itu, tiba2 HPku berdering. Saat aku angkat ternyata dari Eva.

“Halo Va, tumben nih malam2 telepon” sapaku

“Halo Bang… belum tidur?” balas Eva.

“Gak tahu malam ini aku gak bisa tidur…” jawabku dengan sedikit kaget karena tiba2 Eva menyebutku dengan sebutan Abang.

“Sama Bang. Eva juga gak bisa tidur. Eva teringat kejadian saat kita di Bandung minggu lalu” sambung Eva, “Rasanya kontol Abang masih mengganjal di memek Eva. Memek Eva jadi gatal ingin digaruk lagi sama kontol Abang yang gede itu” jelasnya.

Ternyata apa yang aku rasakan dirasakan juga oleh Eva. Sejak memeknya merasakan nikmatnya sodokan kontolku saat itu, kini memeknya terasa gatal ingin digaruk lagi dengan kontolku.

“Abang juga lagi mengenang nikmatnya empotan memek Eva saat menjepit kontol Abang” kataku, “Rasanya abang pingin ngentoti Eva lagi” sambungku.

“Ah Abang bisa aja. Memek Eva jadi basah nih Bang” kata Eva. Lalu sejenak kami saling terdiam di telepon. Tak lama kemudian Eva memecah kebisuan tersebut.

“Bang… besok malam mau gak ke rumah Eva? Eva ingin dientot lagi sama Abang” ajak Eva. Aku sangat senang, mendengar ajakan Eva tersebut. Kali ini Eva mengajakku untuk ngentot di rumahnya.

“Bang… Kebetulan besok kan hari Sabtu. Kita libur kerja. Pagi2 aku akan mengantar anakku ke neneknya dan aku akan minta pembantuku untuk menemaninya sehingga malamnya kita punya banyak waktu. Kita bisa ngentot sepuasnya” jelas Eva. Memeknya yang sudah seminggu lebih tidak dientot rasanya sudah amat gatal pingin digaruk sama kontol sehingga membuat dirinya tanpa malu2 memintaku untuk ngentoti dirinya di rumahnya.

“Oke… besok malam aku pasti datang. Sekarang kita istirahat agar besok stamina kita jadi fresh” kataku.

“Baik Bang… met bobok. Jangan lupa besok malam ke rumah Eva…” jawab Eva kemudian dimatikannya teleponnya.

Sebelum tidur, Eva membayangkan alangkah nikmatnya ngentot dengan diriku sepuasnya di rumahnya.

Sesuai permintaan Eva, Sabtu malam aku datang ke rumah Eva dengan menggunakan Taxi. Begitu masuk ke ruang tamu, aku langsung mencium mulut Eva dengan rakus dan ganas dan sebentar saja kami sudah telanjang.

Di sofa, aku berlutut menghadap memek Eva dan Evapun lalu merenggangkan kakinya untuk memudahkanku menjilati memek Eva. itil Eva tak luput dari jilatan lidahku. Lama juga aku mengerjai memek Eva dengan lidahku. Eva sangat suka saat memeknya aku jilati. Tak lupa aku menyedot-nyedot itil Eva. Sehingga akibatnya sebentar saja memek Eva sudah cukup basah.

Kemudian Aku berdiri dan kini giliran Eva yang berlutut menghadap kontolku yang besar itu. Eva mengulum dan menghisap batang kontolku. Sekitar 10 menit kemudian, Aku memegang bahu Eva mengajak untuk segera memulai persetubuhan ini.

Eva mendorong tubuhku sehingga kini aku terduduk di sofa. Batang kontolku tegak berdiri. Eva mengangkangkan kakinya sambil menghadap ke arahku. Tangan kirinya memegangi batang kontolku agar posisinya tepat di atas lubang memeknya. Setelah kepala kontolku tepat menempel di atas celah memeknya yang sudah sangat basah dan licin, Eva pun menurunkan pantatnya perlahan-lahan.

Sleeeeep….. Bleeeeeesssss….. Batang kontolku masuk lubang memek Eva.

“Ahhhh….. sssss….. mmmmm….. aaaaaaahhhh….. aaabbbaannnggg….. mmmm….. aaaaaaahhhh…..” desah Eva seiring batang kontolku yang terus menerjang masuk lubang memeknya menggesek-gesek dinding lubang memeknya hingga akhirnya batang kontolku amblas seluruhnya didalam lubang memeknya. Eva mendekapku erat2 sambil melumat bibirku dengan ganas. Memeknya berkedut-kedut. Itulah empotan memek Eva yang sungguh sangat nikmat rasanya.

Eva sangat menyukai ngentot dengan gaya seperti ini. Karena kontolku dapat masuk sedalam-dalamnya di lubang memeknya dan dia dapat mengontrol dan mengambil kendali sehingga dia dapat mengarahkan kontolku menggesek bagian-bagian sensitif di lubang memeknya.

Dan akupun dapat meremas dan menghisap teteknya. Tanganku juga dapat meremas-remas pantatnya. Dan dalam posisi tersebut, tanganku juga dapat dengan mudah menggesek-gesek itilnya. Semua itu semakin menambah kenikmatan bagi Eva.

Gerakankan pantat Eva semakin tidak beraturan, ke depan, ke belakang, ke kiri dan ke kanan. Terkadang Eva mengangkat pantatnya lalu menekan ke bawah kuat-kuat. Semua gerakan tersebut menimbulkan rasa yang sangat nikmat.

Aku mengimbangi gerakan Eva tersebut dengan mengisap-isap kedua tetek Eva secara bergantian. Tanganku pun tidak tinggal diam, menggesek-gesek itil Eva sambil melumat bibirnya.

“Ahhh….. eeerrghh….. mmmm….. bang….. isap tetek Eva bang….. gigit-gigit putingnya bang….. oohhh….. ssssshhh….. mmmmm….. aaaaahhh….. eeerrrgh….. aaahhh….. ssshhhhh…..” Eva mengerang merasakan kenimatan sambil bergerak naik turun di atas pangkuanku dengan batang kontolku yang mengisi penuh lubang memeknya.

Kontolku yang besar dan panjang tersebut selalu membuat memek Eva pingin terus merasakan sodokan-sodokan nikmat kontolku. Membuat memek Eva senantiasa merindukan batang kontolku walaupun baru seminggu lebih aku entoti memeknya.

Gerakan pantat Eva semakin tak karuan. Akibat hisapan dan jilatan mulut dan lidahku di kedua tetek Eva secara bergantian serta gesekan antara itil dengan bulu jembutku membuat membuat pertahanan Eva bobol.

“Ohhh….. sssssshhhhhh….. nnniikkkmmaaattt….. bbaangg….. Evvaaa….. sammmpaaiii….. uuuuhhhh….. Eva….. kkkeellluuuaarr….. bbbaannnngg….. oooohhh….. aaahhhh…..” Eva menjerit sambil menghentakan pantatnya kuat2 ke bawah sehingga batang kontolku terbenam dalam-dalam didalam lubang memeknya hingga menyentuh pangkal rahimnya.

Seeeerrrr….. seeerrr….. seerr….. cairan kenikmatan Eva menyembur membasahi batang kontolku yang berada didalam memeknya. Tubuh Eva menggelepar dan mengejang menahan nikmat yang luar biasa saat dia mencapai klimak. Lubang memek Eva berkedut-kedut dengan kuatnya. Batang kontolku serasa diremas dan dihisap-hisap didalam lubang memek Eva. Bukan main nikmatnya merasakan empotan memek Eva tersebut.

Setelah memberikan waktu istirahat sebentar buat Eva menikmati orgasmenya, aku minta Eva untuk mencabut kontolku dari dalam memeknya.

“Va, aku pingin ngentoti kamu dari belakang” ajakku. Tanpa banyak bicara, Eva pun kemudian menunggingkan pantatnya sambil tangannya berpegangan sandaran sofa dan aku pun segera menyusulnya.

Aku peluk Eva dari belakang sambil menciumi punggungnya, kedua tanganku meremas-remas kedua teteknya. Dari punggung, ciumanku pindah ke leher Eva. Kemudian kedua telapak tanganku berusaha semakin merenggangkan kedua belah paha Eva, sehingga kedua belah pahanya mengangkang lebar-lebar.

Dari belakang terlihat belahan memek Eva mengkilat akibat basah oleh cairan yang terus keluar dari memeknya akibat rangsangan nafsu birahinya. Eva menggoyang-goyangkan pantatnya saat aku mengusap-¬usap permukaan bibir memeknya dan menggosok-gosok itilnya.

“Buruan Baaaaaang….. sodok memek Eva….. Baaaaaangggg….. Eva dah gak tahan pingin disodok lagi sama kontol Abang yang gede….. sssshhhh….. aaahhhhh…..” rengek Eva memintaku untuk segera menyodokkan kontolku ke dalam lubang memeknyai yang sudah sangat becek tersebut.

Aku mendekatkan kepala kontolku yang masih tegak dan keras tersebut ke permukaan bibir memek Eva. Perlahan-lahan kepala kontolku menguak bibir memek Eva dan disaat bibir memek itu sudah terkuak, lalu kepala kontolku kusodokkan ke dalam lubang memek Eva.

Eva yang sudah seminggu gak dientot, menggoyang-goyangkan pantatnya begitu merasakan batang kontolku menyeruak masuk lubang memeknya dan perlahan-lahan batang kontolku melesak masuk kedalam lubang memek Eva. Rongga memek Eva berkedut-kedut akibat merasakan kenimatan tersebut.

Kemudian aku mengayunkan pantatku maju mundur sehingga kontolku keluar masuk lubang memek Eva. Gerakan maju mundur pantatku kadang perlahan, kadang cepat. Sesekali aku mendiamkan seluruh batang kontolku di dalam lubang memek Eva sambil menikmati nikmatnya empotan didalam lubang memek Eva.

Kemudian aku enjot lagi kontolku perlahan-lahan lalu semakin cepat. Enjotan kontolku yang berirama didalam lubang memek Eva itu membuatkan nafas Eva terengah-engah. Aku terus mengayun pantatku maju mundur dengan mantap sehingga kontolku terus keluar masuk menyodok lubang memek Eva. Eva merasakan kenikmatan yang tak terkira.

“Oooohhhh….. aaabbbanngg….. Evvvaaa….. dah tak tahan…..” Eva mengerang merasakan kenikmatan enjotan batang kontolku membuat rongga memeknya seolah-olah menggenggam erat batang kontolku dan meremas-remas batang kontolku. Aku menghentikan enjotan kontolku didalam memek Eva untuk menikmati empotan memek Eva tersebut. Aku merunduk menjilat-jilat tengkuk Eva. Eva menggeliat kegelian.

CROK….. CROK….. CROK….. CROK….. terdengar bunyi yang tibul saat aku mengenjotkan batang kontolku didalam memek Eva yang makin becek dan licin.

“Ahhh….. ooohhh….. aaaabbbbaangggg….. nnnniiiikkkmaattnya….. eeerrghhh…..” Eva mengerang.

“Abanggg….. oohhh….. enjot yang kuuuaatttt….. baaaaang….. goyang baaaaang….. ssssshhhh….. ooooohhhh….. Evvvaaa….. keeeellluuuuaaaarr….. laggggiiiii….. aaaahhhhh…..” jerit Eva. Tubuhnya mengejang sambil menekan kuat2 pantatnya hingga pangkal kon toku menempel diantara bongkahan pantatnya yang bahenol.

Seeeerrrr….. seeerrr….. seerr….. cairan hangat menyembur dari dalam memek Eva. Eva kembali mencapai puncak kenikmatannya. Kedutan memeknya semakin kuat meremas-remas batang kontolku. Aku diamkan sebentar kontolku yang amblas seluruhnya didalam lubang memek Eva sambil menikmati nikmatnya empotan memek Eva.

Setelah itu menyadari bahwa ejakulasiku juga hampir sampai, aku langsung mempercepat enjotan kontolku didalam memek Eva. Seakan tahu bahwa aku akan segera mencapai ejakulasiku, Eva menggoyang-goyangkan pinggang dan pantatnya mengikuti enjotan kontolku.

“Oooohhh….. sssshhhhh…… aaahhh…..….. abbaaaanggg….. gaakk tttaaahhannnn Vaaa….. abbaaaanggg….. keeeellluuuuaaaarr….. aaaahhhhh…..!!!!!” Aku melenguh, dengan kuat aku hentakkan pantatku hingga pangkal kontolku membentur pantat bahenol Eva.

Croott… crot… croot… crooot… pejuhku menyemprot di dalam rongga memek Eva. Seketika rongga memek Eva dipenuhi oleh pejuhku yang hangat. Semburan pejuhku yang hangat dan pekat itulah yang Eva rindukan siang dan malam selama ini.

“Eva suka semprotan pejuh Abang didalam memek Eva. Apalagi barusan kita keluar bersamaan… nikmat banget Bang…..” ujar Eva saat istirahat melepas lelah setelah persetubuhan kami.

Eva bangun dan berjalan ke dapur mengambil air minum untuk kami berdua. Saat Eva melangkah menuju dapur, cairan pejuhku yang sudah bercampur dengan dengan cairan orgasme Eva mengalir keluar dari dalam memek Eva, meleleh ke pahanya. Eva menoleh dan melihat kearahku yang tersenyum melihat cairan tersebut keluar membasahi pahanya.

Kami duduk di sofa sambil minum air dingin yang diambil oleh Eva barusan.

“Bang kita lanjutin di kamar Eva saja yuk…?” ajak Eva sambil menarik tanganku dan membimbingku menuju kamarnya. Sesampai di kamarnya, Eva menarik tubuhku hingga tubuhku dan tubuh Eva rebah di atas ranjang.

Di atas ranjang, aku dan Eva berpelukkan dan saling menikmati hangatnya tubuh masing-masing.

“Hebat kamu Bang….. belum-belum Eva udah keluar dua kali… kayaknya Eva malam ini akan puas banget dapat ngentot dengan Abang sampai pagi….” kata Eva.

“Sini aku bikin bangun kontol Abang yang masih lemes…..” lanjut Eva sambil tangannya mengelus-elus kontolku.

“Tenang saja Va… kalau Eva yang bangunin sebentar lagi kontolku juga akan bangun dan keras seperti tadi tapi…” kataku tersenyum.

Darahku berdesir ketika mataku menatap tetek montok Eva dengan putingnya yang merah kecoklatan. Entah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali tiba2 bibirku sudah dalam lumatan bibir Eva.

Nafsu birahi Eva semakin tak terkendali saat tanganku mulai meremasan lembut kedua tetek Eva dan gelitikan lidah nakalku pada puting tetek Eva membuat tubuh Eva menggeliat erotis disertai erangan manja Eva.

Eva tak menyangka kali ini ketika aku menyurukkan wajahku di selangkangan Eva dan mencumbui bibir memeknya.

“Baaaaang….. sssshhh….. ooooohhhh….. ammpuunn….. nikmaaaatnyaa…..” desah Eva merasakan nikmat cumbuan lidahku pada itil Eva membuat Aku tambah semangat. Menghadapi seranganku pada memek Eva membuat Eva mengerang, merintih bahkan menjerit setengah histeris untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh meredam suara Eva.

Luluh lantak tubuh Eva akibat aksiku tersebut tapi buat Eva adalah sebuah sensasi seksual yg sangat luar biasa.

“Bang jujur sama Eva ya? Setelah ngentot dengan Eva waktu itu, Abang sudah ngentot dengan siapa lagi?” tanya Eva datar namun penuh hati2.

“Oh itu… jujur setelah ngentot dengan kamu waktu itu, sampai sekarang aku belum pernah sekalipun ngentot dengan perempuan lain. Justru aku ingin mengulangi lagi ngentot dengan kamu” jawabku sambil tersipu saat mengakui bahwa aku ingin ngentoti dirinya.

“Mmmmm….. kaciaaan….. Abang tentunya kangen pingin ngentoti Eva ya…..” bisik Eva sambil mendaratkan kecupan di bibirku tubuh Eva bergerak menindih tubuh atletisku. Tubuh Eva kurengkuh dan tubuh kami menempel ketat.

Kemudian dengan telaten tanganku yang nakal menggerayangi setiap inchi tubuh Eva. Jilatan dan kecupanku merambah setiap bagian tubuh Eva yang sensitif. Tubuh Eva menggeliat erotis kadang menggelepar liar. Rintihan Eva mulai terdengar.

“Ayo….. Baaaaanngg….. ssssshhhhh….. Eva udah gak tahaaaan…..” bisik Eva lembut setelah dirinya nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatanku pada itilku.

“Cepat masukin kontolnya Bang! Buruan entoti Eva… Eva udah nggak tahan lagi pingin dientot…..” Eva sudah tak bisa tahan lagi ingin segera dientot olehku.

Kemudian aku mulai menindih tubuh Eva. Perlahan aku mendorong pantatku, sehingga kepala kontolkupun perlahan mulai membelah celah diantara bibir memek Eva dan perlahan masuk kedalam liang memeknya.

“Aoooouuuhhh….. Baaaannnggg….. sssshhhhhhh….. aaaaahhhh…..” suara Eva terdengar bergetarMata Eva meredup sayu menatap wajahku manakala liang memeknya untuk kesekian kalinya ditembus batang kontol besar milikku.

Kali ini aku menekan kontolku pelan sekali memasuki liang memek Eva, sehingga hal tersebut memberikan sensasi yang sungguh nikmaaaaat bagi Eva akibat lamanya gesekan batang kontolku pada dinding2 liang memek Eva. Kedua kaki Eva yang melingkari pinggangku seakan mengejang tak tahan menahan kenikmatan yang luar biasa.

“Enaaak Vaaa…..” bisikku lembut sambil tersenyum manis ketika liang memek Eva sudah tak ada tempat lagi bagi batang kontolku.

Eva menjawab dengan mengangkat alis matanya. Bibirnya kembali menyambar bibirku. Dengan penuh nafsu dilumatnya mulutku. Dorongan gelegak birahi kami memang luarbiasa. Permainan semakin panas dan semakin liar. Tanpa kendali kembali tubuh Eva dihentak hentak olehku dengan garangnya. Jeritan dan rintihan Eva silih berganti dengan dengus nafas birahiku yang mendengus buas.

“Aaaahhhkkk….. bbaaaaang….. aammppuuunn….. ooowww….. ssshhh….. niiikmaaat….. banggeet ssiih…..” rengek Eva dengan suara memelas namun goyangan pinggulnya dengan gemulai masih dengan sengit mengimbangi enjotan batang kontolku di liang memeknya.

CROK….. CROK….. CROK….. CROK….. bunyi decak di selangkangan Eva kembali terdengar. Sensasi malam itu sungguh luar biasa kami rasakan.

“Baaanggg….. aaaaahhh….. Eva hampiir….. nyampaiiii….. sssshhh…..” desis Eva dengan suara bergetar matanya garang menatapku, mengerikan tapi aku sangat menyukai ekspresi tersebut.

“Ayoooo….. Vaaa….. keluarkan bareng Abang….. ooouuuuhhhh…..” erangku. Tubuh Eva terguncang guncang hebat akibat hentakan tubuhku saat kontolku menghajar liang memeknya pada detik2 menjelang puncak kenikmatan kami berdua.

“Hmmhh……. keluarin aja Baaaaang… keluarin pejuh Abang di dalam memek Eva…. memek Eva siap menampung…. Eva udah nggak tahan Baaaaang….. tusuk yang kuat……. mmhh…. uuuuuuh… sodok yang kuat Baaang….. masukin yang dalam kontolnya….. mmmmhhhhh….. adduuh Baaaaang….. Eva….. keellluuuaaaar lagi…. aaaagghhh….!!” teriak Eva. Mulutnya menganga lebar tanpa suara, tangannya mencengkeram erat seprei yang sudah tidak beraturan keadaannya. Tubuh Eva mengejang.

Seeeerrrr….. seeerrr….. seerr….. pada saat itu cairan orgasme Evapun menyembur dahsyat.

“Vaaa….. mmmmhhhhhh…… ssssshhhh….. aaaaaahhhh….. aduuh….. Abang keluuuuaaaaaarrrr….. aagghh…..!!” akupun berteriak.

Croott… crot… croot… crooot… semburan dahsyat pejuhku memenuhi rongga memek Eva menyertai kenikmatan orgasmeku.

Entah berapa lama suasana hening hanya suara nafas kami terengah engah yang terdengar. Hingga hampir tengah malam aku dan Eva saling bergumul malam itu hingga akhirnya kami tenggelam dalam kenikmatan orgasme masing2. Tampak Eva tergolek kelelahan disampingku, dia tersenyum penuh kepuasan. Sementara itu pejuhku tampak mulai menetes dari celah memek Eva.

Akupun terbaring lemas, kontolku tampak mulai lemas. Tiba-tiba aku merasa sangat haus dan lapar. Aku bangkit lalu mengambil sekaleng soft drink dan menyantap sebungkus roti yang ada di kulkas Eva untuk mengembalikan tenagaku yang telah terkuras akibat ngentoti Eva. Setelah itu aku kembali ke kamar Eva. Aku membaringkan tubuhku disamping tubuh Eva yang tampak sudah tertidur pulas. Sebentar kemudian akupun tertidur sambil memeluk tubuh Eva.

Pagi itu aku terbangun, sayup-sayup kudengar suara adzan subuh. Tapi aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Ternyata Eva sudah bangun lebih dulu dan dia sedang asyik mengulum kontolku.

“Aduh… Eva… pagi-pagi udah sarapan pisang…” candaku sambil tertawa.

“Hmm… sorry ya Bang… Eva tadi bangun duluan terus Eva nggak tahan liat kontol Abang. Eva langsung ngebayangin kayaknya enak banget kalau pagi-pagi gini dientot lagi sama Abang… nggak apa-apa khan Bang…?” Kulihat kontolku sudah berdiri tegak akibat ulah Eva. Tampaknya Eva sudah sangat bernafsu, nafasnya memburu tak teratur dan pandangan matanya menunjukkan dirinya sedang berada pada puncak birahinya.

“Abang sayang… Eva pengen ngerasain kontol Abang lagi yaa… sebelum Abang pulang… jadi sekarang Eva pengen dientot lagi sama Abang… mau khan…?” pinta Eva.

“Masukin aja Va… Aku juga suka ngentoti Eva… pokoknya pagi ini Aku mau ngentot sampai kita bener-bener udah nggak kuat lagi… Eva mau khan?” ajakku.

“Hhhhmmmmm… dengan senang hati Abang sayang… ssssshhhhh… oooohhhhh…” sambut Eva

“Ah… kali ini aku akan memberikan sesuatu yang lain untuk Eva. Aku akan membuatnya mengalami orgasme berkali-kali tanpa sempat istirahat. Aku rasa ini tidak terlau sulit karena tampaknya Eva tipe wanita yang sangat sensitif dan mudah mengalami orgasme. Lagi pula semalam aku sudah dua kali orgasme, aku yakin bisa bertahan lebih lama lagi sekarang” batinku.

Kubiarkan Eva menaiki diriku dan memasukkan kontolku ke dalam memeknya. Seperti biasa dia mulai menaik-turunkan pinggulnya sehingga kontolku meluncur keluar-masuk memeknya. Dengan sengaja kusentakkan pinggulku untuk mengimbangi gerakan Eva sehingga membuatnya makin terangsang. Benar saja tidak sampai lima menit Eva mulai kehilangan kontrol dan melenguh kuat, ia mengalami orgasmenya yang pertama pagi ini.

“Aahh… Baaaang…. Evaaaa… keluuuaaaarrar… mmhh… adduuuuhh… aaaaaaghh…!!!” Eva menjerit. Seeeerrrr….. seeerrr….. seerr….. memeknya menyemburkan cairan orgasmenya yang pertama.

Liang memeknya berkedut-kedut dengan kuat. Sungguh nikmat empotan memek Eva tersebut. Empotan memek itulah yang bikin aku ketagihan untuk selalu ngentoti memek Eva yang legit dan nikmat.

Aku tidak memberi Eva kesempatan beristirahat. Setelah tubuhnya melemas aku langsung membaringkan Eva dan membuka pahanya, tanpa basa-basi aku langsung menancapkan kontolku ke dalam memeknya.

Dan kali ini aku menusukkan kontolku dengan kuat dan cepat. Benar saja, Eva tampak kaget dan tidak siap dengan serangan tiba-tiba ini. Tidak sampai tiga menit kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat.

“Adduhh… Baaaaaaang… Eva keluuuuaaaauar… laaaggii…. aaaaahhhhh…!!!” Kurasakan badan Eva mengejang dan kemudian lemas, ini orgasmenya yang ke-2 di pagi ini. Seeeerrrr….. seeerrr….. seerr….. memek Eva kembali menyemburkan cairan orgasme yang ke-2.

Sementara itu kontolku masih keras dan besar kudiamkan sejenak di dalam memeknya sambil menikmati empotan memek Eva saat mencapai orgasmenya tersebut. Kemudian tanpa memberinya kesempatan istirahat bagi Eva, aku kembali memompa kontolku dengan kuat dan ganas di liang memek Eva.

Eva yang belum sempat istirahat untuk memulihkan tenaganya, tubuhnya kembali tergetar dan terangsangan akibat enjotan kontolku di liang memeknya.

“Ooooohhh… Baaaaang nakal… Eva bisa keluar lagi nih… aduuhh… mmmhhh… aaaaahhhhh… mmmhhh… Baaaaaang… Eva mau keluar lagii… aduuhh… aaaaahhhhh… dorong yang keras Bang… iya… tusuk yang dalam… iya gitu… terus… terus…. jangan berhenti… aaaaahhhhh… enak sekali Bang… mmmhhh… Baaaaaaaang… Eva keeeluuuaaar… laaagiii… aaaaahhhhh…!!!” Eva mendapatkan orgasmenya yang ke-3.

Kembali aku tidak memberi kesempatan Eva istirahat, kali ini kuangkat kedua kakinya dan pantatnya kuganjal dengan bantal sehingga kontolku masuk semakin dalam hingga menyentuh dasar memeknya.

Kutusukkan kontolku ke dalam memek Eva berulang-ulang dengan cepat dan kuat. Hanya berselang satu atau dua menit dari orgasme sebelumnya kembali tubuh Eva bergetar hebat untuk mengalami orgasmenya yang ke-4.

“Aahh… Baaaaaang… uuuggghhh… masukin yang dalam Bang…. masukin sampai mentok… aaaaahhhhh… enak banget… aaaaahhhhh… gimana nih… Eva bisa keluar lagi… mmmhhh… aaaaahhhhh… aduuuuuuhh… Eva keeeluuuaaar… lagi Baaaaang… aaaaahhhhh…” kali ini tubuh Eva menggelinjang cukup lama, pinggulnya berkedut-kedut tidak beraturan, matanya terpejam rapat-rapat dan giginya terkatup menahan kenikmatan yang luar biasa. Begitu selesai orgasme yang ke-5, kembali aku meneruskan tusukan kontolku.

Kali ini Eva mulai merasa tidak kuat lagi, matanya memelas memintaku untuk berhenti.

“Udah dong Bang… Eva capek banget… memek Eva mulai perih Bang, jangan cepet-cepet dong… sakit… udah Bang… Eva istirahat dulu… sebentar aja… nanti kita lanjutin lagi… kasih kesempatan Eva istirahat dulu Bang…” katanya sambil mencoba menahanku.

Tapi aku tidak peduli, namun gerakanku kuperlambat supaya Eva tidak merasa sakit saat aku menusukkan kontolku ke dalam memeknya. Aku sendiri sekarang mulai terangsang berat melihat pandangan sayu tanpa daya seorang wanita yang haus kenikmatan seperti Eva. Setelah beberapa saat tampaknya Eva mulai kehilangan rasa sakitnya dan berubah menjadi rasa nikmat kembali, dia mulai menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti gerakanku.

Sekarang aku ubah sedikit posisiku, hanya kaki kiri Eva yang kuangkat sementara kaki kanannya tergeletak di kasur dan kaki kiriku kuletakkan diatas paha kanannya. Kelihatan Eva menikmati sekali posisi ini, dia mulai bergairah lagi dan gerakan pinggulnya mengganas kembali.

Tak lama kemudian iapun mengalami orgasmenya yang ke-6.

“Aaaaahhhhh…ooohhh… Baaaaaang… Abang pinter banget sih… aaahhh… tusuk memek Eva yang kuat Bang… ooooohhhhh… Eva keeeluuaauar laaagiii… aaaaahhhhh…!!!” Teriakan Eva kali begitu keras dan panjang. Aku menekan kontolku dalam-dalam di memek Eva sambil menunggunya kembali siap.

“Udah Bang… Eva udah capek… Eva nggak kuat lagi Bang… udah ya Bang… memek Eva udah ngilu sekali… please… Eva udah nggak sanggup lagi…” pinta Eva.

“Ssssshhhh… hhhmmm… Abang masih pengen terus ngentoti Eva… khan sebentar lagi pulang… Abang mau menikmati tubuh Eva hari ini sepuas-puasnya…” kataku sambil memulai lagi tusukan kontolku.

“Ayo dong Bang… udah dulu… kapan-kapan kita khan bisa ngentot lagi… Eva janji deh… tapi sekarang udah dulu Eva capek banget… tenaga Eva udah abis….” rengek Eva agar aku membiarkan dirinya istirahat barang sejenak.

“Tanggung… Vaaa… ini terakhir Eva… Abang juga udah mau keluar kok… boleh yaa…” rayuku sambil mengecup bibir Eva.

Eva terdiam dan berusaha menikmati permainan kontolku yang terus mengganas nyaris tanpa henti. Sementara itu aku sudah merasakan diriku mulai mendekati orgasme juga. Kontolku terasa membesar dan memenuhi memek Eva. Tampaknya Eva juga merasakan hal yang sama, iapun segera terangsang berat serta mulai mendesah-desah untuk orgasmenya yang ke-7.

“Aaaaahhhhh… Baaaaaaaang… keluarin pejuhnya sekarang Bang… tusuk memek Eva yang kuat… Sssssshhhhh… Oooohhh… Baaaaang… Eva mau keeeluuuaaar sekarang… ooooohhhh..!!” erang Eva

“Ooooohhhh Viiiiii… Ayo kita barengan… ssshhh… aaaaahhhhh… Abang keeeluuuaaarrr… Viiiiiiii… ssssshhhhh… aaaaagggghh…!!!” teriakku. Croott… crot… croot… crooot… aku menyemprotkan pejuhku yang pertama pagi ini di dalam memek Eva. Sementara tubuh Eva menggelinjang hebat menahan nikmat orgasmenya yang ke-8.

“Aaaaahhhhh… mmmmmhhhhh… Eva juga keluar Baaaaaang… adduhh maakk… enak bangeett… aaaaaggghhh…!” teriak Eva keras sekali mengiringi orgasmenya yang ke-8 sepanjang pagi ini.

Akhirnya kali itu persetubuhan kami benar-benar terhenti dan kamipun berpelukan lemas. Kukecup bibir Eva dan perlahan-lahan kulepaskan kontolku dari dalam memeknya. Kulihat memek Eva sudah sangat merah dan Eva sendiri masih memejamkan matanya kehabisan energi.

Tampak pejuhku yang bercampur dengan cairan orgasme Eva meleleh keluar dari dalam memek Eva akibat rongga memeknya tidak dapat menampung lagi cairan orgasmenya yang berkali-kali keluar dan juga semburan pejuhku barusan.

“Terima kasih ya Abang sayaang. Abang emang benar2 hebat. Eva sangat2 puas.” kata Eva sambil menciumku kemudian turun dari tempat tidur menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.

Sementara aku masih menikmati sisa2 kenikmatan ngentoti memek Eva. Sebentar kemudian Eva keluar dari kamar mandi dengan berbalut baju tidur yang seksi. Melihat Eva telah selesai membersihkan dirinya, akupun bergegas ke kamar mandi untuk bersih2 diri.

“Kalau selesai mandinya, Eva tunggu di ruang makan Bang. Kita sarapan dulu sebelum Abang pulang” teriak Eva sambil berlalu dari kamar menuju dapur menyiapkan sarapan buat dirinya dan aku.

Baca juga : Cerita Sex Bercinta Dengan Penarik Gerobak Sayur

Akhirnya sehabis sarapan aku minta ijin pulang dan sebelum pulang Eva memintaku untuk sering ngentoti dirinya. Akupun berjanji akan ngentoti Eva kapanpun dia ingin, karena sejujurnya akupun ketagihan dengan empotan memek Eva yang luar biasanya tersebut.

 

#Cerita #Sex #Atasan #Dengan #Sekretaris #Baru #Yang #Ganas

Main Dengan Cewek Yang Baru Dikenal Terbaru Malam Ini

Main Dengan Cewek Baru Dikenal 1

Gue ga autis, gue jg doyan jalan ato hangout sama temen/pacar, tapi ketika ga ada jadwal bareng mereka ya gue jalan sendiri aja, intinya bisa lebih bebas sih, mw ngeloyor kemana pun ga ada yang protes. cerita ini sekitar tahun 2010, umur gue pun masi 23 kala itu.

hari minggu spt biasa jadwal bete gue, yaa gue selalu boring klo diem dirumah, kecuali klo ada film terbaru sih ya gue abisin waktu nonton film seharian. dan kebetulan pula waktu itu gue jomblo, karna yaaa umuran segitu gue ga tahan lama pacaran, 6 bulan, 3 bulan, 1 bulan, bahkan seminggu aja. Tau deh knapa, mungkin karna gue ga terlalu fokus kali. hihii dasar brengsek ya boskuu..

karna alasan itulah gue rencanain bwt jalan, udh gue planing sih dari semalem, sekalian gue mw nyari jam tangan baru. seperti biasa gue bangun pagi, sarapan, mandi.. bla bla blaaa. dan ga lupa nih karna gue orangnya tipikal perfeksionis, jadi pake baju celana sepatu harus yang good looking, yaa gue pake kaos putih dibalut kemeja panjang kotak” tapi kancingnya gue biarin terbuka biar keliatan eye catchy, bawahan clana jeans pensil ditambah sepatu fred perry putih dan tas kecil warna item ga pernah luput kemanapun gue pergi. dan sentuhan terakhir sih gue semprotin parfum ke badan gue, karna ga PD klo ga pake parfum bosku.dari SMA gue pake parfum merk itu, ampe sekarang pun gue masih setia, prnh nyoba yang lain tapi ga cocok. dan gatau kenapa wangi parfum itu jadi identik sama diri gue, mau itu temen, pacar, keluarga, bahkan mantan pun pasti tau hadirnya gue dari wangi parfumnya. hmmmm… udh kek apaan aja. aneh pokonya sama parfum itu, suka ada aja kejadian yang tak diprediksi.

balik lagi ke benang merah bosku, setelah selesai dengan melengkapi baju perang gue pun keluar dari kamar beranjak bwt manasin motor. gue ngeloyor ke garasi bwt keluarin motor, gue liat ada mobil nissan xtrail item parkir di depan garasi. lah itu kan mobil kaka gue, kaka gue udh nikah dan punya rumah sendiri gais, jadi ga tinggal serumah semenjak nikah.

ahh mungkin karna lagi libur jadi dia maen kesini, gue nyalain motor dan balik ke dalem rumah.

“rillll” teriak kaka gue manggil dari dapur

“yaaa.. apaan” sapa gue sambil deketin sumber suara

“mau kmana lu?” tanya kaka gue

“jalan” jawab gue

“kemana? penting ga?” keponya kaka gue

“ga terlalu penting sih, cmn mau nyari jam tangan” tegas gue sembari ambil minum di kulkas

“pinjem motor lah, motor kaka dipake si bunda” (bunda tuh istrinya)

“lahhhh, terus gue pake apa?” kening gue ngerut

“besok aja lagi cari jam tangannya, penting nih ada urusan mesti ngejar waktu, klo pake mobil gakan keburu”

“duhh.. klo besok ga ada waktu” tegas gue

“pake mobil aja lah, tukeran” kaka gue nyodorin kunci

“aishhh… past..”

“bensin full” potong kaka gue

“yaudah sini”

langsung gue sabet tuh kunci mobil dan balik kanan menuju mobil

“isi bensinnya kosongg !!!!” teriak gue sambil terburu buru takut kaka gue rewel

“monyeeeetttttt !!! tar mobilnya anterin kerumahhh !!!!!!” teriak kaka gue dari dapur

“yyaaaaaaaa !!!”

gue hanya bisa ketawa, wkwkk.. udh bisa jalan pake mobil seharian, bensin full, motor pun pasti diisiin bensin full. lumayannn lahh ngirit duit. wkwkk

gue keluarin dah tuh mobil item dari garasi, gue tancap gas ke tempat tujuan gue.ga lupa gue tancepin flashdisk berisi lagu kesukaan gue di player mobil, karna gue selalu bawa fd kemana pun bosku.

jalanan lumayan macet sih hari minggu tapi gpp lah, toh ga dikejar waktu ini, lagian masih pagi jg gue berangkatnya. gue nikmatin aja perjalanannya sambil dengerin playlist lagu kesukaan gue.

Sekitar 30 menit gue menembus padatnya kota, akhirnya gue sampe di mall tujuan gue. gue parkirin dah tuh si item di basement, lalu gue naek lift ke lantai dasar. seperti biasa sebelum ke tujuan inti gue selalu keliling dulu, entah apa yang gue cari tapi gue menikmati suasananya. dan kadang suka ada sesuatu yang gue beli dadakan klo gue nemu barang yang unik. yaa sambil cuci mata juga lah boskuu. wkwkk di mall kan bisa liat cewek cakep, paha, pantat, toket, belahan dada, dll. serba ada. hahaa

setelah puas kelilingi lantai dasar gue langsung menuju ke tujuan inti, gue masuk dah tuh ke tukang jualan jam tangan. gue cari model jam tangan yang gue pengen dan anjriitttt mahal banget, puasa makan gue klo beli jam tangan itu. kecewa sih gue, tapi udah terlanjur kesini akhirnya gue minta jam tangan yang harganya setengah dari jam tangan yang tadi ke si mba nya yang cantik, tapi gue minta yang masih satu merk, karna budget gue cmn ada segitu bwt beli jam tangan. hheu..

“mba ada yang lebih murah ga dari ini? yang murah setengah harga gitu dari yang ini, ada ga?” tanya gue

“ohh ada mas sebentar” jawab si mba sambil cari jam tangan di etalase

“ini mas” si mba nyodorin jam

“hmm.. keren sih mba, ini brapa?” tanya gue

“680.000 mas” jawab si mba

(klo ga salah ya bosku harganya segitu dulu, gue lupa lupa inget)

“ga dapet diskon mba?” kembali gue tanya

“aduh blm dapet mas” senyum si mba

“ga ada promo gitu mba? potongan ato apa gitu?” dengan tajem gue tatap mata si mba

“ga ada mas” muka dia memelas

“klo ngajak makan mba nya juga masih ga dapet diskon?” iseng keluar pertanyaan gue

“iya maaf mas, belum ada diskon?” jawab si mba malu

“ohh yaudah deh mba bungkus aja”

dan si mba cantik pun packing jam tangan yang gue beli, dengan penuh senyuman dia memberikan bungkusan itu ke gue. dan gue pun membalas senyumannya sbg tanda terima kasih, gue balik kanan dan jalan keluar sambil clingak clinguk liat seisi ruangan,ya siapa tau ada barang bagus yang unik di toko ini. gara” gue ga fokus tuh, hampir aja gue nabrak seorang cewe di pintu toko. asemmm gue bilang, untung si cewek ga ketabrak. klo iya kena malu gue, wkwkk

jam tangan baru udh di tangan, waktunya gue ke lantai atas.. ada foodcourt disana, dan gue laper. jam makan siang bosku.. makan dulu biar ga bego. sambil nenteng bungkusan gue berjalan ke arah lift menuju lantai atas, klo ga salah wktu itu gue makan ayam penyet deh. tapi gue lupa rasanya jadi gakan gue kasih testimoni tentang rasa ayamnya ya bosku. wkwkk sabar jgn ngiler bosku, gue ngerti ko klo bosku lagi laper. :v

gue duduk sendiri di meja foodcourt, cukup rame sih disana, banyak keluarga yang lagi ngumpul, yang pacaran, yang ngumpul sama geng nya, lahh cmn gue yang sendirian. wkwkk bodo amat yang penting makan, laper gue.

selesai makan gue nyoba tuh jam nya, keren sih. langsung aja gue pake bosku. jam yang ditangan gue bungkus.

cukup lama gue diem disitu, sekitar sejam lebih klo ga salah, soalnya gue masi inget gue mau cabut tuh sekitaran jam 2 ato 2.30 gitu. Ngesot lah gue menuju lift, gue pencet tuh tombol turun, ga lama pintu pun terbuka dan gue masuk dah tuh lalu gue pencet tombol basement. gue diem di belakang nempel ke dinding lift, tangan kanan masuk saku, tangan kiri pegang hp. lagi asik gue liat notif di hp tiba” pintu lift terbuka sebelum ketutup full dan gue liat dari ujung mata ada seorang cewe masuk, dan ahh ga gue gubris toh biasa aja hal kaya gitu di lift. pintu lift tertutup dan lift mulai turun, selang 1 lantai udh dilewati gue aga risih dgn gelagat cewek yang berdiri di depan gue, dia berdiri di deket tombol lift. dia clingak clinguk ga jelas bosku, spt mencari sesuatu tapi ga nemu, kadang dia ngelirik ke arah gue juga. gue kan jadi bingung knapa tu cewek. gue tanya aja dah tuh pnasaran.

“emm.. mba maaf, nyari apa ya?” tanya gue

“ehh.. ngga mas, ini wangi parfum mas ya?” ucap cewek itu sambil memutar badannya 45 derajat

“parfum? iya aku pake parfum ko, kenapa dgn wangi parfumnya?” heran gue

“ngga.. aku serasa cium wangi ini tapi dimana ya?” si cewek ngerutin dahi

gue bingung tuh, asli bingung, apakah si mba ini punya temen yang pake parfum sama kaya gue? hmm.. tapi sejenak gue mikir bosku, gue inget” lagi.. setelah gue selidiki ni cewek, ternyata dia cewek yang mau gue tabrak tadi di toko jam, karna gue inget model dan warna bajunya. walopun sekejap gue liatnya tapi gue bisa inget dari bajunya, klo wajah sih gue ga inget. iya cewe ini yang tadi mau gue tabrak.. halahhh

“mba tadi ke toko jam?” gue tanya

“iya” jawab si cewek

“ohhh.. iya, maaf mba tadi aku yang ga sengaja mau nabrak mba, maaf ya” senyum gue lemparin

“oo.. ohh iya iya inget, iya aku cium wangi ini pas tadi di toko jam kali ya, ternyata wanginya dari parfum si mas ya?” dengan wajah lempeng

“ko bisa inget wanginya sih mba?” tanya gue

“gatau, ko bisa nempel gitu ya, sekali kecium langsung hafal wanginya, merk apa sih?” balik nanya dia

“parfum A” jawab gue

“ohhhh” sambil ngangguk dia

sepanjang obrolan itu gue perhatiin dia bosku, ni cewek cakep sih, tinggi hampir sama kaya gue sekitar 168 mungkin ni cewek, beda dikit lah sama gue. langsing, kulit kuning langsat, pantat lumayan menonjol, dada sekitaran 34 lah. dan wajahnya ada sedikit unsur timur tengah gitu bosku. idung sama dagu aga lancip, matanya aga gede & bulu matanya lentik banget.

gue ga dapet mulustrasi, soalnya kontak & sosmed dia udh ga aktif. kayanya ganti baru, dicari jg ga nemu.

oke next..

karna gue gamau lewatin kesempatan yang hanya tinggal 2 lantai lagi lift ampe basement, gue ajak kenalan lah, bodo amat klo ditolak jg paling gue gendok sejenak, toh ga akan ketemu lagi iya kan? daripada lepas gitu aja kan sayang.

langsung aja tuh gue nyodorin tangan

“ariel” senyum imut gue ke ni cewek

dia aga defend sih waktu itu, ada jeda sebelum dia nerima tangan gue.

“ehh.. merry” nyambut tangan gue

“mau ke basement juga?” tanya gue nebak

“iya” jawabannya cuek

“ohh.. sama”

dingin banget ni cewek asli, bikin gue bingung mw ajak ngobrolnya gmn, tapiii.. gue juga kan hobi nih nonton film, semua genre gue tonton bahkan vokep. wkekekk.. jadi sedikitnya gue bisa tau basa basi busuk ala bule, dan basa basi nusuk ala korea. yahh sering gue jiplak dah tuh cara obrolannya. hehee..

setelah perkenalan itu gue mulai basa basi dah tuh sama merry, lupa gue bahas apaan wkt itu. intinya gue nanya ttg kedatangan dia di toko jam tadi. setelah pintu lift terbuka dan kita keluar, terlihat dia pengen jauhin gue karna mungkin dia risih sama org baru kenal. tapi gue nyoba cari pembahasan lain wkt itu, gue paksain biar dia tetep menyanggah obrolan gue, akhirnya kita ngobrol tuh sepanjang perjalanan, dan ternyata dia pun sama menuju parkiran mobil, yaudah makin panjang tuh kita ngobrol karna dasar rezeki tujuan kita sama. yahhh walaupun dia nanggepin obrolan gue dengan sikap dingin. bodo amat lah gue fikir.

entah dia parkir di sebelah mana gue ga nanya sepanjang perjalanan, malah gue duluan yang nyampe di spot parkir gue.

“ehh mer, km parkir sebelah mana?” tanya gue sembari menghentikan langkah

“di depan sana, di pojokan” jawab dia nunjuk

“ohh.. ywd aku duluan ya” sambil gue pencet kunci si xtrail.. tidd tidd..

“ohh oke” senyumnya tipis

gue masuk ke dalem mobil dan mulai oper gigi 1, sejenak gue fikir.. anjrittt masa kenalan doang, ga seru.

inisiatif gue mau minta nomor hape dia, mumpung dia masih jalan blm nyampe mobilnya. gue tancep gas dikit lahhh.. wuussshhhhh.. ckiitttttt.. gue buka kaca mobil sebelah kiri.

“merryyy..” sapa gue di mobil

merry menghentikan langkah kakinya dan melirik gue, gue liat spion ahh aman diblakang kosong. gue keluar mobil dan berjalan ke arah merry

“emm.. boleh minta nomor hp ato apa gitu?” sambil gue nyodorin hp

“ehh.. ohh.. buat apa?” defensif merry

“yaaa.. buat apa ya, ya barangkali nanti bisa barengan ke mall, km kan ke mall shoping sendirian.. aku juga sama ini sendirian, yaaa biar ga bete mungkin lain waktu bisa barengan” speak iblis gue mulai dipertaruhkan

entah dia emg tipikal friendly, ato matre karna gue bawa mobil ato gmn.. dia mau kasih kontak sama org baru kenal. dan butuh sekitar 5 detik bwt dia ngejawab

“line aja ya jgn nomor tlp?” jawab merry

“ohh iya iya gpp” lega gue bosku

langsung aja tuh gue tulis pin bb merry.

“udah tuh, accept ya” tegas gue tersenyum

“oh iyaa” sembari keluarin hp di tas kecilnya;

“oke thx ya, btw mau aku anterin ke mobil kamu?” basa basi lagi lah dikit

“ehh.. ga usah, deket ko itu di depan” tunjuk merr

yasudah gue balik ke mobil dan tancap gassss.. hari masih sore nih, sayang klo gue langsung balik. otomatis gue keluyuran dulu ampe hari gelap. dan sekitar jam 7 ato 8 gitu gue nyampe rumah kk gue, istirahat dl sejenak disana sambil ngobrol”. sekitar jam 9 gue balik kerumah pake motor.

sebelum tidur gue pnasaran tuh pgn liat lagi sosok merry, yaudah gue kepoin profile line dia. dasar yang namanya cewe, sering banget ganti foto. wasemmm.. bikin gue sebagai cowok normal kepancing penasaran. tapi gue ga langsung chat dia bosku, karna gue gamau dicap cowok buaya di mata merry, kenalan sama cewe langsung eksekusi introgasi. kan risih ujungnya bosku.. blom lagi sikap dia dingin banget tadi, bikin mental gue down. jadi gue tahan dah tuh, dalem hati sih gatel pgn chat tapi untuk seorang komodo kaya gue (bukan buaya) harus cari sikon yang pas. wkwkk

gue lanjutin lah tuh kehidupan gue seperti biasa dan sejenak ga inget ttg merry, entah selang beberapa hari gue lupa. wkt itu posisi gue lagi ngopi di salah satu kafe di kota gue, sambil mainin hp kan tuh disana. soalnya gue sendirian beres ngerjain sesuatu diluar. di recent update line gue liat status merry, lupa gue statusnya apaan yang pasti nyangkut ttg kerjaan dia. nah dari situ tuh gue iseng chat

“heyy” sapa gue di line

butuh berjam jam dia bls chat gue

“hey” bales merry

“inget aku ga?” tanya gue

dari situ cmn dibaca doang, kamprettt.. entah dia lupa apa risih sama org ga kenal

“aku ariel, yang waktu itu kenalan di lift di mall A” tegas gue

“oohhhhhh.. si cowok wangi itu ya?”

wasemmm gue identik cowo wangi, bangga sih tapi kesannya ko serasa gimana gitu ya. kenapa ga bilang yang ganteng ato baik gitu biar lebih normal kedengernya. wkwkkk nawar

dari situlah gue mulai nyoba introgasi dia, mulai dari kerjaan, umur, bla bla blaaa semua kita bahas.walopun gue mesti sabar nunggu balesan dia yang lamaaaaaaaaa dan jawab seadanya. huffff….

ternyata dia emang lebih tua umurnya dari gue, 26 dia tuh beda 3 taun sama gue. dan kerjaan dia di travel agency, kadang dia jadi tour guide juga. hoohhh pantes aja dia mandiri jalan sendiri pas di mall, toh kerjaan dia emang jalan-jalan.

butuh proses beberapa minggu bwt gue bisa cairin suasana chat sama merry, dingin banget dia. aslii..

dan usut punya usut, doi belum nikah.. sempet mau nikah tahun kmaren tapi gajadi karna cowoknya selingkuh duluan. hmm.. bodo amat sih gue ga mikirin itu, mau siapa yang brengsek bukan urusan gue. wkwkk

lumayan sih kita jadi sering chat, tapi ga intense bosku. dan gue rasa dia orangnya cukup ceria ternyata, dibalik sikap dingin dan defensifnya gue bisa nyimpulin klo dia orangnya open minded dan care.. mungkin dari segi umur kali ya, dia udh lebih mateng dan bisa lebih menghargai orang lain. ditambah dia seorang tour guide jg, otomatis harus friendly dan murah senyum. tapi ko pas awal ketemu mukanya lurus ya? hmm.. bodo amat dah ngapain difikirin kesitu.

tapi dia masih defensif bosku, dia mengutarakan sesuatu klo gue tanya, dan so far dia belum pernah introgasi tentang gue. yaa mungkin dia blm tertarik sih bwt kepoin gue, ngapain juga kali ya kepoin gue, ga ada faedahnya.

yaa kebanyakan gue sih yang duluan nyapa/chat, dia blm pernah gitu ke gue (ngarep). tapiiiii….. kebiasaan gue kan suka update status line yang absurd, gue tulis apa aja hal yang ga penting dan kata temen gue si status” gue lebih ke arah lucu dan ga jelas. entah merry pernah liat ato selalu liat status” gue, kali ini dia selalu komen beberapa status gue, kadang dia menyanggah, ngasi emot ketawa, dan bilang klo gue lucu. yaa emang gue lucu sih dari orok.

mungkin dari situ sih awal dia mulai tertarik bwt kepoin tentang gue, dia udh mulai berani bercanda, ngejek, bahkan mulai introgasi gue. KENA dehh.. karna klo bwt gue sih, klo ada cw yang kepo nanya ini itu tentang idup / identitas lo, berarti dia tertarik sama pribadi lo. itu pointnya.. dan dari situ gue mulai deh percakapan yang lebih bisa membuka hobi dan cara berfikir dia.

tapi zonk bosku, gue ga bisa mancing dia.. merry pinter banget, otak dia udh OS terbaru. wkwkk.. tiap gue pancing tentang sesuatu dia selalu tau kemana arah obrolan gue. kamprett ni cewe emang udh expert gue fikir. :v gue serasa cupu di depan dia.

yahhh gue gabisa kadalin buaya betina. wkwkk

tapi slow bosku, walopun begitu gue gamau kalah pinter.. ada point plus nya ko, gue jadi bisa blak blakan klo ngobrol sama dia, ngapain jg gue belibet obrolan toh ujungnya dia pasti tau kemana arahnya. yaudah gue cuek aja.. :v bahkan semakin bergulirnya waktu, kita makin cuek dan vulgar apalagi klo ngobrolin tentang hal intim. :v

gue ampe pernah nanya ukuran toket dia, gue kira mw marah.. ehh taunya malah ngasi kunci jawaban klo toketnya ukuran 34. wkwkk parah.. udah gitu malah balik nanya ukuran penis gue, kan kampret gue jadi malu sendiri ditanya gitu. bosku juga gitu kan, hayoohh.. pasti risih klo balik ditanya ukuran sama cewe, cowo kan egois mau menang sendiri. wkwkk

kita semakin dekat, segala obrolan udh kita kupas, dan udh ga kaku dah pokonya. udh kaya ngobrol sama sahabat. tapi hanya di chat aja, karna kita belum dapet kesempatan lagi bwt ketemu karna kesibukan masing”. sering sih kita bahas tentang ketemuan dan atur jadwal ketemu, tapi ada aja halangannya.

perkenalan kita udah nyampe 3 bulan kayanya, gatau lebih.. lupa gue. jadi kita akrabnya cmn via chat bbm aja, udah kaya chat sama aplikasi simsimi aja fikir-fikir. wkwk

satu hari merry ada kerjaan tour ke lombok utk 5 hari klo ga salah, Cerita Bergambar Hot dia pamit di bbm utk berangkat dan minta doa utk kelancaran perjalanannya.

“ril, aku otw lombok, doain lancar yaaaa” emot peluk diblakang

“iya semoga lancar.. lancar bawa oleh-oleh” gue bilang

“sialan, jadi cmn ngarepin oleh-olehnya aja?”

“iyalah.. harus.. nomor satu itu”

“kamprettt.. awas lu ya!!”

sementara merry sibuk dengan kerjaannya, alhasil kita cmn chat seperlunya ketika dia ada waktu kosong. atau malam sebelum dia tidur. udah kaya pacaran aja, tapi merry suka marah klo gue sangkutin kedekatan kita ke arah pacaran. okelahhh gue mah ikut aja maunya dia, klo nyamannya spt ini ya hayu aja gue mah. ga rugi ini.. iya ga bosku?

sehari, dua hari gue aga bete.. gatel klo ga chat dan becandain dia, Cerita Bergambar Hot ga ada hiburan yang bisa bikin ketawa. soalnya makin sini dia makin eror ternyata. cewek cakep pun pasti ada goresannya ya bosku? wkwkwkk

pas hari ketiga nih yang bikin gue demen, pagi klo ga salah

“hoyy” chat dia muncul di notif hp gue

tapi sengaja gue ga buka dulu bosku, pgn tau reaksi dia spt apa. gue diemin aja tu chat.

“Woi woi woi ” entah berapa kali dia manggil gue, ampe nulis ariel huruf E nya banyakkk.. nah udh mulai kesel nih fikir gue. wkwkk

baru dah gue bales tuh

“yoooo”

“lagi ngapain si, lama banget balesnya?” pake emot kesel kesel gitu deh

“abis mandiin burung” jawab gue lurus

“sialan!!!”

“lahhh”

“aku lagi di pantai nih” ucap merry

“aku lagi di dapur” jawab gue

“ihh kampret bener-bener nyebelin ni anak, serius!!”

“iya gue serius lagi di dapur” gue tambahin emot ketawa

“astagaaaaa.. lu mw liat ga pantai disini, gue fotoin nih klo mau?” keliatan kesel dia :v

“mana?”

lupa gue ngrim brapa foto, yang pasti emg beneran indah pantainya.

“indah kan?”

“iya indah”

“udah gitu doang ekspresi km?” tambah merry

“ada yang kurang” gue bilang

“apa? ganti angle kali ya?”

“bukan.. kurang foto kamu” rayu gue

“diihhhhhhhh pea”

“hahahahahaaa”

dari situ line gue cmn di read doang, sialan gue fikir. apa dia marah? ehh taunya tring tring tring.. ada 3 foto masuk di line gue, dan pas gue buka beneran dia kirim foto dia, mungkin dia lama bales lagi foto dulu. wkwkk dasar banci kamera. gue bisa liat merry yang membelakangi laut memakai kacamata hitam besar dengan topi safari berwarna krem sambil meletin lidahnya. njirr lidahhnya..

foto ketiga nih bosku.. angle fotonya lebih jauh dan lebih atas, dengan posisi yang hampir sama foto merry lebih menantang. di foto ini terlihat merry memakai atasan tengtop putih cukup ketat tapi dgn potongan leher yang lebar banget. gue bisa liat toket dia nyembul seolah mw loncat dibalut sensasi bening mengkilap karena keringet. anjriitt salah fokus jadinya..

“indah kan fotonya?” tanya merry

“gagal fokus gue mer” bales gue

“ehh sialan, lu fokus ke toket gue kan?”

“iya.. haha”

“MESUM!!!”

“lah gue cowo normal, wajar lah” tegas gue

“serah lo, udah ah gue mw lanjut guide, bye”

gara-gara foto itu gue jadi mesum bosku, binal juga merry. wkwk..

dan juga merry jadi rajin ngirim foto dia semanjak itu, dia terus kirim foto dia dengan background keindahan lombok. Cerita Bergambar Hot sialan, dia mw promosi lombok apa sengaja bikin gue sange?

5 hari udh dilewati, waktunya merry pulang kampung, sperti biasa dia kabarin gue dulu.

“aku otw balik ril”

“hati-hati ya, jgn lupa oleh-oleh” jawab gue

“astagaaa, oleh-oleh mulu fikirannya.. yaudah mau oleh-oleh apa?”

“kamu” tegas gue

“serius nyet” jawab merry

“serius, oleh-olehnya pengen kamu”

cukup lama dia bales, cmn di read doang. gambling nih gue basa basi nusuk disini. dan tringgg… jackpot….

“yaudah, tunggu aku pulang”

sejenak gue terdiam dan kaget, njirr ko serasa jadi serius gini jawaban merry. cukup bikin keringetan jg bosku. :v

skip skip skip

“tringgg”

sebuah pesan masuk tengah malem, gue yang saat itu blm tidur karna lagi asyik ntn film di komputer. gue liat itu pesan dari merry, wahhh langsung aja gue buka.

“aku udah nyampe rumah, km udah tidur blom?” isi chat merry

“blom, lagi ntn film” bales gue

“tidur ehh, udh malem”

“iyee bntar lagi nanggung nih filmnya”

“ya udah aku tidur duluan ya, cape banget”

“lahh udah gitu aja?” bales gue tanggung

“capeeeee.. udah besok aku line lagi, bye”

dan spt biasa, di pagi hari chat dari merry numpuk di line gue, yaaa karna gue suka telat bangun. maklum cowok wkwk.

hari ini gue ada janji ketemu relasi gue di suatu tempat, aga sore sih gue janjiannya, jadi gue abisin waktu chat sama merry, dan kebetulan merry off hari ini karna kmaren udh trip 5 hari keluar. dan gatau kenapa tiba” dia tuh jadi aga galak ke gue, galak lebih ke arah posesif gitu bosku.ni cewek kenapaa gue fikir, jadi bawel maksimal. gue blom makan bawel, gue blm mandi bawel. abis makan apaan dia di lombok ampe aneh gitu klakuannya, tapi apakah dia mulai suka gue? :v ngareppp

siang hari udh terlewati waktunya gue meluncur utk ketemu relasi gue diluar. skip skip skippp ampe selesai urusan bisnis. tapi gue ga langsung balik wkt itu, klo relasi gue sih udh balik duluan. lagian sayang minumannya blm abis, yodah gue nongkrong dulu :v

“ril dimana?” notif bbm dari merry

“di kafe A” jawab gue

“sama siapa?” tanya merry

“sendiri”

“aku kesana, tungguin”

“lahh, emang kamu dimana?” heran gue

“aku lagi diluar ko, tungguin”

cukup bete jg gue nunggu, ada 30 menitan lah.

dan munculah sesosok wanita tinggi ramping melempar senyum dari kejauhan, semakin dekat semakin mata gue gabisa pindah fokusnya. busettt cakep banget fikir gue, gue kaget ga percaya. karna ini pertemuan kita yang pertama kali setelah kenalan di lift berbulan-bulan yang lalu, ko beda ya sama awal ketemu. Cerita Bergambar Hot penampilan dia kali ini sangat beda bosku. rambut panjangnya dia iket keatas disisipi kacamata item yang digeser keatas, baju kemeja putih longgar dgn tangan dilipet, celana hotpants jeans, dan tas kecil yang menyilang tepat di belahan dadanya. haduhhh cakep bener :v

tak berhenti melepas senyum dia duduk di depan gue, dia melepaskan tas dan naruh di atas meja. lensa mata gue jadi auto fokus ketika dia lepas tasnya bosku, belahan dadanya keliatan. wkwkk.. soalnya kancing kemeja atasnya dia lepas 1.

“OYY!!” sentak merry

gue yang aga ngelamun jadi malu sendiri :v

“lama” jawab gue gugup

“macet sorry ya” dengan wajah memelas

asli bosku, gue gugup waktu itu.. mungkin karna ini pertama kalinya kita ketemu. dan sikap dia yang beda, klo di awal kan dia dingin banget udah kaya AC, lah skr sikap dia anget banget. dan ga pernah lepas melepas senyum ke gue. ya gue salting lah, mendadak bingung mw ngobrol apa, gue cmn bisa cari kesibukan bwt alihin fikiran gugup gue.

“pesenin minum dong”

“pesen aja” jawab gue

“ril, ko kaku gitu?” tanya merry

“hah? kaku? ngga ah” gue sambil ambil minuman di meja

“gugup ya ketemu aku?” matanya tajem tersenyum

anjrittt makin gugup gue diliatin gitu. kampreetttt.. emang parah ni cewe, tau aja isi fikiran gue. sepanjang obrolan dia terus ledekin gue, ketambah dia sering banget iseng pake ngerayu gue. tambah gugup gue diserang terus, dia mah malah seneng kayanya liat gue kepojok.

“pas kenalan aja bawel.. di line juga bawel, pas udah ketemu malah diem, cupu.. hahaa” ledek merry

asli, kali ini gue mendadak jadi pasif, apakah karna fikiran gue udh punya sugesti klo merry lebih kadal dari gue? wkwkk.. soalnya gue gakan mental ngerayu dia, sebelum mau gombal juga dia mah udah tau gerak gerik gue bakalan gimana. mati kutu gue. mungkin bosku pernah ngerasain di posisi kaya gue.. ya spt itulah kira”.

entah berapa jam kita ngobrol gue ga inget, yang pasti prasaan gugup gue udh mulai berkurang karna merry bisa cairin suasananya. pokonya kita duduk di kafe itu sampe lepas magrib.

“pindah tempat yuk, ga enak kita udah kelamaan disini” ajak merry

“iya yuk, balik” kata gue

“lahh, ko balik???” melotot dia

“terus?”

“masa aku udah bawain oleh-oleh kamu balik gitu aja?”

clebbbb.. kaku lagi dah gue, serasa dipukul kepala belakang sama balok kayu. iya ya, Cerita Bergambar Hot kan trakhir gue minta oleh-olehnya tuh dia. wkwkk kepojok lagi gue gara-gara omongan gue sendiri.

“terus mau kemana lagi?” tanya gue

“iya ya, kemana ya” bingung dia

“kerumah kamu?” polos gue bilang, asli reflek

“hah? kerumah aku? ngapain?” alis dia naik

busettt kayanya dia tau arah omongan gue kemana, mampusss gue kali ini.

“kamu bawa kendaraan?” tanya merry

“iya bawa motor”

“ya udah klo gitu, km ikutin mobil aku aja”

“hah? ikutin kemana?” bingung gue

“lah katanya kerumah aku” alis dia mengerut

“ohh iya”

entah apa yang ada di fikiran merry ttg gue kala itu. dan gue pun gatau tiba” ngikut aja sama dia.

gue cmn bisa berharap gue ga digantung dirumah dia. wkwkk

FYI .. merry tinggal sendiri, dia ngontrak di sebuah perumahan. karna ortu dia diluar kota, dan yaaaaa bisa dibilang dia pendatang disini, karna kerjaan jadi dia harus jauh dari keluarganya.

tanpa banyak iklan gue meluncur mengikuti mobil merry, sepanjang jalan gue mikir.. gue mesti gimana nanti, gue takut kaku lagi, pokonya fikiran gue belibet dah. walopun sejenak terpintas fikiran mesum sama dia

gue udh masuk di gerbang perumahan, pos keamanan yang cukup ketat udh gue lewati, suasana hening disetiap rumah. gue cmn ngebuntuti mobil merry yang berbelok belok menuju rumahnya. dan sampailah di sebuah rumah tipe cluster berwarna putih, mobil merry berbelok dan parkir di halaman rumahnya.

rumah sederhana tanpa garasi, taman kecil didepan dengan diterangi lampu taman, Cerita Bergambar Hot pintu masuk dihiasi 2 kursi dan meja kecil di samping depannya.

“masukin motornya ril, parkirin disini” tunjuk merry kesamping mobil

gue pun ikutin arahan merry memarkir motor gue.

“cklekk cklekkk” kunci terbuka

“yuk masuk” ajak merry

gue nyelonong dah tuh ngikutin

“maaf ya rumahnya kecil & berantakan, belum sempet beres-beres.. duduk duduk” sambil ambilin beberapa barang di meja

“oh iya gpp” jawab gue

rumah yang cukup untuk satu orang, ruang tamu dengan 2 sofa & meja, lemari dan tv LED disamping ruang tamu, jadi masih 1 ruangan juga. dan ada sofabed di depan tv. dari ruang tamu gue bisa liat lurus ke arah dapur dan ada sebuah kamar disebelahnya.

“minum apa?”

“apa aja mer” jawab gue sambil nancepin pantat di sofa

“tunggu ya”

merry berjalan masuk ke kamar yang ada di samping ruang tamu, mungkin itu kamar utamanya, dan yang disamping dapur kamar bwt tamu. gue cmn clingak clinguk liatin semua ornamen diseluruh ruangan, byk banget foto dia yang lagi traveling nempel di dinding.

“nih diminum ya” naroh segelas air putih di meja

“oh iya makasih”

“mau ngopi? bikin sendiri aja klo mau, ke dapur aja” ucap merry

“iya gampang”

“cuek aja, ga ada siapa-siapa ini” lipetin kaki depan gue

njirrr pahaaaaa.. mulussss.. :v

“terus?” tanya merry

“terus apa?” jawab gue kaku

“yeeee.. km kan yang punya ide kerumah aku, terus apa?”

mampus, gue dipojokin lagi. bingung cari pembahasan, gue tanya aja tentang foto yang pada nempel di dinding. dan hasilnya dia bisa cerita tentang trip dia, jalan-jalan kesini kesana kesono. gue cmn dengerin aja, iya iya iya ngangguk ngangguk ngangguk udah kaya robot gue. Cerita Bergambar Hot tapi untunglah merry pinter banget cairin suasana, fikiran kaku gue bisa mencair dan gue bisa rileks.

ternyata dia baweellll banget, nyerocos terus tentang pengalaman idupnya. dari becanda, serius dan mentok di cerita drama ttg idupnya, yaaa dia cerita tentang masa lalunya, masa lalu dimana dia gagal nikah karna mantan calon suaminya yang brengsek. padahal persiapan pesta pernikahan udah 80%, ga sakit gmn coba bosku??

mata merry berkaca” ketika menceritakan kisah itu, bahkan beberapa tetes airmata terlihat keluar dari sudut matanya. gue yang kala itu berfikiran ngeres berubah jadi rasa iba. tapi dasar emang komodo, gue tiba” malah punya ide busuk bwt sekedar pegang badan dia. wkwkk

suasana kan lagi drama ni bosku, dengan kisah sedih dan cucuran air mata dari mata merry, emang sih cerita dia tuh sedih & menyakitkan banget, apalagi bwt dia sbg seorang cewek. gue berlaga jadi superman deh. wkwkk

gue memberanikan diri pindah tempat duduk ke samping merry, dengan masang muka iba gue deketin dia. anjir sumpah ngga banget akting gue. wkwkk

gue duduk disamping merry yang lagi mengusap air matanya, gue duduk menghadap dia tuh, trus gue beranikan pegang punggung dia bosku sambil gue lesatkan kalimat yang gue masih inget dan sering gue pake ampe skarang :v

“udah mer, yang udah berlalu biarin aja..mungkin emang dia bukan buat kamu, lebih baik ga jadi nikah daripada udah nikah toh ditengah pernikahan terjadi kejadian spt itu. kan lebih sakit. yaa mungkin tuhan lebih tau apa yang terbaik bwt kamu” ucap gue

dan kamprett dia malah jadi nangis beneran pas denger kalimat gue, air mata dia udh diiringi isak tangis. waduhhh jadi lebih drama. tapi beruntungnya dia menjatuhkan kepalanya di dada gue. wkwkk rezeki lagi.. yasudah gue beranikan diri bwt usap punggung dan kepala dia bwt nyoba kasih fake perhatian. :v

cukup lama dia nangis, ampe maskara dia luntur. udh kaya setan aja muka dia. hahaa tapi tetep cakep bosku. Beberapa saat tangisan merry pun berhenti dan dia menegakan kembali badannya, dengan tangan yang mengusap seluruh air mata yang tersisa dia berdiri dan berjalan meninggalkan gue tanpa sepatah kata pun terucap. gue liat dia masuk ke kamarnya. yaa mungkin dia mau membereskan mukanya yang kusut.

sekitar 10 menit mungkin dia berada di kamarnya, gue yang saat itu lagi maenin hp tiba” dikagetkan dengan bungkus roko yang melesat jatuh ke atas meja. gue langsung nengok keatas, gue liat merry berdiri dan duduk lagi disamping gue dengan satu batang roko menancap di mulutnya.

“aku jadi ngeroko gara-gara dia ril, udah setaun ini aku jadi peroko” sambil nyalain roko di tangannya

gue cmn terdiam mendengar curhatan dia.

“asli aku jadi kaya cewe stres semenjak kejadian itu, ngeroko, jalan malam, bahkan kadang minum alkohol.. yaa demi alihin fikiran aku buat ga inget masa itu” ucap dia sembari menghembuskan asep dari mulutnya

gue masih terdiam bosku, gue gatau klo merry suka ngerokok.. malah baru tau skarang.

“kamu suka minum?” tanya dia

“kadang” jawab gue

“klo mau ambil tuh di kulkas” tegas dia cuek

gue makin bingung ketika ditawarin spt itu, ragu bosku.. tapi dibalik itu otak jahat gue terus muter. wkwkk wahh klo mabuk bareng sama merry apakah bakalan terjadi hal yang lebih asyik? wkwkk

ehh seakan dia tau isi fikiran gue, dia malah pergi ambil sebotol crystal berikut gelas kosongnya. diletakanlah di meja sama dia. kamprettt mancing aja nih cewe. dan dengan polosnya dia mengisi gelasnya dan dikasih ke gue.

“minum nih?” tanya gue

“minum aja lah” jawab dia dgn nada maksa

“aku ga prnah ada temen minum dirumah, biasanya sendirian.. mumpung ada km yang lagi nemenin aku skrang” ucap merry

“emang km ga pernah minim diluaran? tanya gue

“kadang sih sama temen, tapi gatau kenapa aku jadi curhat sama kamu ya, dan aku ngerasa all out cerita sama kamu tanpa ragu”

“kenapa?” tanya gue

“gatau padahal baru kenal, dan baru ketemu, tapi serasa udah temenan lama, suasananya cuek ngobrol sama kamu”

“aneh ya” jawab gue simpel

“km playboy ya?” tanya merry sambil runcingin tatapannya

“eugghhh.. playboy apaan” hampirrr gue keselek alkohol

“abisnya km pinter cari suasana ke cewe, udh brapa banyak korban lo?” makin tajem tatapan dia

sekuat tenaga gue alihin pembicaraan, soalnya gue tersudut banget sama pertanyaan dia. wkwkk

entah berapa gelas kita minum, yang pasti pandangan gue udh cukup kabur kala itu, dan gue liat merry pun udh cukup mabuk. tiap detik gue denger keluh kesah bahkan makian keluar dari mulut merry. yaaa pengaruh alkohol juga sih jadi keluar unek unek di kepala dia. lahh gue.. malah muncul pikiran ngeres.

bosan dengan curahat dia, gue nyoba alihin pembahasan. hasilnya suasana kembali humor, kita bisa mulai bercanda dan tertawa. bahkan karna efek alkohol, merry tanpa sadar suka tertawa sampe nyender di badan gue. duhhh otong gue makin ga fokus bosku. tapi beruntunglah berkat pengaruh alkohol gue jadi berani ngomong blak blakan sama dia. wkwkk

“aishh mer, jgn nempel terus. gue jadi ga karuan”

“hah? knapa? aahhhh.. km sange ya? mabok ya? hahaa” tertawa sambil dorong badan gue

“iyalah.. aku normal kali”

dan yang bikin lebih sange…

“aku cantik ga sih? seksi ga sih? ko pacar aku tega khiatani aku? emang aku kurang apa coba?” racau merry sembari pegang toket dan membusungkannya

“kamprettt.. haha.. mer duhh.. gue cowok, malah pegang toket depan gue” makin ga karuan gue

“iya aku seksi ga? jawab?” tanya merry

“iya seksi.. bangett” jawab gue

“seseksi apa?” nanya lagi

kamprett dasar cewe mabok, kelakuannya ga normal.

“daripada dipegang gitu depan gue, sekalian aja buka” kesal gue sange

“buka? ihhh ngga ya!!” jawab dia balikin badan

“abisnya malah bikin sange tau ga?”

“terus klo km sange knapa? km mabok ya? haha”

“iya mabok” tegas gue

“ohh mabok.. bilang dong” merry deketin gue

ini nih, udah mah dia doyan ledekin gue ditambah mabok hasilnya becandaan dia ga nalar logika. dia deketin gue sembari nyodorin toket. kan kamprett

“kamu mabokk ya? haha.. nih aku buka” dia melepas 1 kancing bajunya

sialll.. makin keliatan tu toket putih berikut BH abu nya.

“mer.. mer.. ga lucu merr.. lo mabuk mer” ucap gue sembari miringin badan jauhin dia

lahh dia malah ketawa-ketawa, puas kayanya liat gue kebingungan.

posisi gue dilema bosku, klakuan dia bisa jadi bumerang. klo gue beraniin pegang tu toket ntar gue digampar, tapi klo didiemin dia tetep becandain gue.

“gue pegang juga toket lu mer”

“emang berani?”

badan gue udh diujung sofa menghadap merry, dan merry duduk di depan gue. seakan gue cowo cupu yang mau diperkosa. wkwkk njir parahh.. jgn ketawain gue bosku. asli dilema situasi waktu itu.

“pegang nih pegang” busungin dada sembari membuka kembali sisa kancing kemejanya

“arrgghhhh” resah gue

merry malah tertawa liat ekspresi gue bahkan gue dibilang cupu, kamprett dasar cewe mabok.

mata gue semakin melotot ketika merry membuka lebar kemejanya. toket putih dengan balutan BH abu bikin otong gue sesak. seakan meronta toket dia pgn keluar dari sarangnya.

merry malah ketawa ga kontrol liatin ekspresi gue, dia tertawa terbahak lalu merebahkan badannya di ujung sofa. gue cmn bisa liat merry yang mabok dengan kemeja terbuka terkulai di sofa. parah ni cewe.. mabok beneran.

lelah tertawa, matanya terpejam.. garis tawa masih terlukis di bibir merry, seakan menyiratkan bahwa merry sedang berusaha tegar menghadapi luka yang dia alami. yahh gue kasian liat dia, apapun dia lakuin demi bisa menghibur diri, Cerita Bergambar Hot karna gue tau dia kesepian dan berusaha menutupi sakit hati yang dia alami.

“mer.. lo tidur? mer.. hoyyy..” gue goyangin tuh badan dia

merry tak bersuara, dan gue liat setetes air mata keluar dari ujung matanya yang terpejam. njirr kasian banget.. untung ni cewe ga bunuh diri gue fikir.

“mer.. ke kamar yu, tidur aja, istirahat.. merr..”

matanya terbuka lemas, gue tarik bahu merry dan membantunya bangun.merry melingkarkan tangan kirinya ke bahu gue, gue memapah merry ke arah kamar. sebenernya dia masih kuat sih berjalan, cmn gue lakuin itu biar dia ngerasa ga kesepian.

gue melepaskan lingkaran tangan merry dan dengan lembut gue rebahin dia di kasur. dengan mata sedikit terbuka, merry melempar senyum ke arah gue. karna kala itu otak gue lagi waras, gue ga tega liat baju merry yang kebuka dengan toket yang terpampang. yahh al hasil gue kancingin lagi tuh kemejanya. tiba di kancing yang terakhir merry memegang tangan gue.

“ril thx ya.. km udh bisa ngehibur aku” ucapnya lemas

“iya mer” gue bales senyum

nah dari sini nih gue bingung, ni udah malem.. gue harus balik. tapi klo gue balik gue ga dpt jatah. wkwkk

tapi gue harus jaga attitude, masa iya nidurin cw baru kenal. wkwkk

“istirahat aja ya, km udh mabok parah”

merry cmn anggukin kepalanya

“aku pulang ya, biar kamu bisa istirahat” gue beraniin usap kepala dia

“iya, thx ya ril”

“iya mer, nanti km bisa kunci pintu kan?”

“bisa”

dengan berat dan perlahan gue melangkah keluar dari kamar, Cerita Bergambar Hot tanpa lepas merry menatapku sampai keluar kamar. yahh.. gagal deh bosku.

nyalain rokok dulu bosku.. tarik nafas dulu biar ga kentang. wkwkk

dengan rasa kecewa dan kentang gue berjalan menuju sofa buat mengambil jaket dan tas gue.

“RIILLLLL.. ARIEELLLLLL..” teriak merry dari kamar

karna kaget gue berjalan cepat menuju kamar.

“apa mer? kenapa?” gue tajem liat keadaan merry yang masih terkulai di kasur

merry mengulurkan tangan kirinya ke arah gue, perlahan gue mendekati dan duduk di pinggir kasur. merry menarik tangan gue dan menyuruh gue duduk di sampingnya. gue pun menurutinya, gue selonjoran sembari nyender di atas kasur. perlahan merry memutar badan dannnn membenamkan kepalanya di paha gue, tangannya ikut melingkar di paha gue. anjirrr tu toket nempel di kaki gue, empuk bosku. :v

“nginep sini aja, temenin aku” ucap merry lemas

“hah? nginep? serius lo?”

“iya”

“tidur bareng?”

“heeh” kepala dia mengangguk

wkwkk.. dasar bajingan mujur, akhirnya gue bisa nginep. dan berharap ada kejadian yang tak terduga :v

kita hanya terdiam, gue ga bersuara begitupun merry. gue belai lembut rambutnya, gue bisa merasakan ketenangan terlihat dari raut wajahnya. gue biarkan merry mengistirahatkan fikirannya.

entah berapa lama kita pada posisi itu, yang pasti kaki gue udh mulai kesemutan. dan gue rasa merry pun tertidur di pangkuan gue. kampretttt.. kaki gue mati rasa.

“mer.. mer.. bangun mer.. merry.. hehh..” gue coba bangunin

sontak merry terbangun seakan kaget, lalu dia menatap gue. mungkin nyawa dia blm ngumpul kala itu akibat gue bangunin, otaknya mencoba membaca kembali apa yang dia lakuin dikamar bersama gue.

“hhhh.. apaan ril?” nada dia kembali normal

mungkin efek alkoholnya udh mulai berkurang karna tertidur :v

“ganti baju dulu ehh, masa tidur pake baju itu”

“lahh.. ngapain lo dikamar gue?” tanya merry

“hah? kan lo yang nyuruh” heran gue

“kapan?”

“lah tadi” makin panik gue

“lo apain gue? macem macem ya?” makin ngdesek dia

“kaga, suerrr.. macem macem apa” pucet muka gue asli

“ngakuuuuu”

“ngga mer sumpahhh”

“ngaku ga? aku teriak nih?”

“mer asli mer aku ga ngapa ngapain, aku bawa km ke kamar karna di sofa km mabuk berat, km yang nyuruh aku diem di kamar, km kan yang nyuruh aku nginep juga” jelas gue

“BOHONG!! ngaku ga???” kenceng nada bicaranya

“asli mer, suer, ahh lo mabuk berat tadi, parahh”

tiba tiba dia tertawa ngakak

“hahahahaaa.. baru digituin aja udah parno”

“kamprett.. jadi lo becandain gue?”

“iya.. hahahhaaa”

“sialan.. gue kira lo punya kepribadian ganda ketika mabok”

kesal banget gue kena trol si merry, kampret ni cewe emang sarap. sekalinya sadar abis gue di kerjain. ngeliat situasi yang melegakan sekaligus kesel, gue tarik badan merry dan jatohin di kasur, gue pegang kedua tangan dia dan gue deketin muka ke muka dia. ga brenti dia ngetawain gue.

“doyan banget ya kerjain gue”

“emang.. hahahaa.. lucu abisnya.. hahhaaa”

gue tunggu sampe tawa dia berhenti, setelah berenti gue langsung cium bibir dia plus gue isep bibir bawahnya. clepppttt..

“giliran aku yang kerjain km”

“ap…”

tanpa tuntas bicara, gue tancepin lagi bibir gue. beruntung gue ga kena tampar, Cerita Bergambar Hot malahan merry membalas ciuman gue. sekitar 1 menit kita ciuman, merry mendorong badan gue.

“udah ahh.. aku mw cuci muka”

dengan perasaan kentang gue duduk terdiam melihat merry bangun dan ngeloyor ke toilet. anjrit bisa bisanya ni cewe ngerjain gue, ada aja akalnya. sialan.

selang bberapa menit merry kembali ke kamar, dengan wajah yang masih sedikit ngetawain gue. hadeuhhh..

dia berjalan ke arah lemari bajunya, dia membuka lemari dan mengambil baju tidur. karna risih ada gue dikamar jadi dia kembali ke toilet utk ganti baju. kepala gue mulai aga puyeng ga karuan, mungkin efek alkohol udh mulai menurun,gue putusin kembali ke meja depan utk minum beberapa gelas lagi biar kepala gue lebih stabil kadar alkoholnya. :v

2 shot alkohol udh gue minum, sambil duduk santai di sofa libido gue kembali naik bosku. waduhh bahaya nih. hahaa

“km minum lagi?” tanya merry yang seketika berdiri disamping sofa

“iya, kentang nih.. puyeng pala gue”

“mau lah” ucap merry diikuti duduk disamping gue

“uda ah, km klo mabok ngaco”

“yehhh.. cepet” geserin gelas biar gue isiin

“iyeee nih”

“hopp hopp hopp.. ehh kebanyakan ini, km mau bikin aku tepar?”

“iya, biar tepar sekalian, biar ga ngerjain gue lagi”

“sialan, coba aja klo bisa”

bisa dibilang merry ini cukup kuat minumnya, buat standar cewe dia masih bisa tahan bberapa gelas. botol full udh tinggal nyisa dikit, paling tinggal 3 shot lagi. gue tunggu tuh ampe bereaksi di otak merry, udh mulai keliatan naik lagi, gue kasih lagi dah tuh. tepar tepar lah bodo amat ni cewe. :v

dengan pandangan yang mulai remang gue perhatiin dia, nambah cakep aja ni cewe, pngaruh alkohol emg paten. wkwkk

rambut terikat keatas, tengtop item dan celana pendek khas pakaian tidur wanita membuat libido gue semakin menanjak. dan gue bisa liat dia udh gapake BH, soalnya puting dia terliat samar menonjol. busetttt.. pgn banget gue nidurin dia.

merry beranjak dari sofa, gue bisa liat dia berjalan aga zigzag, wahh udh nanjak lagi tuh alkoholnya. lalu pessss…. dia matiin lampu utama, skr cmn ada cahaya dari lampu senja dari pojok pojok atap rumah. jadi remang gini suasananya. wkwkk.. lah gue fikir dia mau tidur, ehh emang dasar cewe mabok ada aja tingkahnya. dia nyalain musik diruang tengah, lumayan kenceng pula, udah gitu dia muter musik EDM. yasalamm.. dia mau dugem dirumah? kamprett.. apa kabar tetangga, tengah malem gini muter musik kenceng. karna wkt itu gue masih kontrol, gue kecilin dah tuh volume musiknya.

“ehh napa dikecilin?” tanya merry

“ini tengah malem, lo mau digrebek tetangga?”

“pinggir rumah kosong tau, ga ada orangnya”

“udahhh volumenya segini aja, ga enak”

kadar mabok merry udh dipuncak, sedikit sedikit dia mulai menggoyangkan tubuhnya mengikuti musik yang gue bilang sih cukup enjoy juga klo dalam keadaan mabok. wkwkk

anjir beneran mabok ni cewe, urat malunya udh ga fungsi.

“lo mau dugem dirumah?”

“bodo, ga tiap hari kaya gini, gue ngerasa bebas sekarang”

gue kala itu masih berdiri bego di depan dia, gue perhatiin gerakan dia semakin menantang. tak ayal dia bergoyang sambil memejamkan mata menikmati badannya terbawa irama musik EDM. semakin kencang beat musiknya jantung gue semakin terbawa suasana. akal sehat gue goyah, badan gue perlahan ikut tenggelam dalam suasana. badan gue mulai bergetar dan mulai mengikuti irama musik. ga bisa gue pungkiri, beban hidup seakan hilang, skr gue ngerasa tenang dan bebas. ahhh perasaan apa ini..

merry menari bebas dihadapan gue, gerakan tubuhnya seakan memanggil dan menantang gue. gerakan pinggulnya begitu indah dan lentur, semakin lama semakin seksi goyangannya. otak dan otong gue mendidih. suasana remang dibalut musik EDM yang membuat jantung berdebar membuat kita berdua bebas dan tak berakal sehat. seakan real berada di tempat dugem, tanpa peduli dengan tetangga atau apapun.

gue semakin berani, perlahan gue mendekati badan merry, gue berjalan dan terhenti dibelakang merry, badan kita beradu, gerakan naik turun merry diikuti kepalanya yang berputar mendorong gue melakukan hal lebih. gue letakan tangan di pinggul merry, tanpa penolakan dia memutar pinggulnya mengikuti irama musik. terasa banget pantat dia bergesek di bagian sensitif gue. ughhhh sungguh luar biasa, batin gue semakin bergejolak. tuntunan dari alkohol membuat gerakan tubuh merry semakin liar. udah kaya penari striptis bosku.

tangan gue pun menjadi liar, kedua tangan gue melingkar di perut merry, dengan sedikit belaian lembut gue raba seluruh perutnya. gue yakin pasti seluruh tubuh merry menjadi sensitif saat ini, gerakan dia lebih menantang, tangannya pun ikut merasakan sensasi yang gue beri, usapan tangannya liar di kedua paha gue, sejenak dia melingkarkan tangan ke kepala gue juga. dengan kepala yang berputar putar, merry mencari sensasi lebih.

Main Dengan Cewek Baru Dikenal

gue hanya bisa meluk merry dari belakang, merasakan kehangatan dari tubuhnya. sedangkan otong gue terus menerus mendapat gesekan dari pantat merry. ciamikkk bosku, untung gue ga pake bahan jeans, bisa kram klo otong gue menggeliat dibalik celana jeans.

seiring musik berganti, kepala gue semakin bertanduk. merry tak henti menggerakan tubuh seksinya dipelukan gue. moral gue pun semakin tipis, dengan berani tangan kiri gue mulai gerilya ke area atas perutnya, perlahan bergeser dan bergeser.. tak ada penolakan ketika tangan kiri gue berada di toket kanan merry, ugghhh gundukan daging empuk pas di kepalan tangan kiri gue. dengan lembut gue remas pelan. tubuh merry bereaksi menikmati rangsangan dari tangan gue.

Pantatnya semakin menekan ke area sensitif gue. seakan diberi izin, tangan kiri gue mulai masuk ke balik bajunya.. ahhhh.. tonjolan daging empuk dan hangat membuat otak gue semakin mendidih, putingnya mengeras dan menonjol. tanpa celah gue terus menggerayangi toket merry dari balik bajunya. kepala merry menggeliat, menahan rasa gemas dari suasana yang gue kasih. fakkkk… naluri kejantanan gue udh diujung tanduk, dengan berani tangan kanan gue perlahan turun dari perut merry, mencari jalan masuk ke area vital merry.

Sontak tangan kanan merry memegang pergelangan tangan gue yang berusaha masuk ke balik celananya, karna ga ingin gagal, gue mencium leher dan telinga merry utk mengalihkan perhatiannya. sekejap gue jilat dan isap bagian sensitifnya. merry mendesahhh.. “mmhhhhh” dan cengkraman tangannya mulai kendor, skr tangan gue bisa kembali nyelusup ke balik celananya. hangat.. bulu tipis carang terasa di tangan gue, Cerita Bergambar Hot dengan gampang gue menemukan klitorisnya, dann “emmhhhh… ahhhh..” desah merry. jemari gue menari bebas di klitoris merry, pinggul merry ikut bergoyang hebat, alunan musik sudah tidak menjadi irama. kini merry mengikuti alunan dari jari gue yang terbenam di area terlarangnya. tangan merry tak karuan menggerayangi seluruh tubuh gue yang berada di belakangnya.

jemari gue semakin nakal, bergeser terus kebawah menyusuri belahan memek yang hangat. kini jemari gue bermain di liang kewanitaannya, perlahan menekan dan berputar, sungguh terasa hangat dan licin. karena posisi gue berada di belakangnya, gue bisa dengan mudah menjentikan jari dan memasukannya ke liang memek.

besshhh… sedikit demi sedikit jari tengah gue masuk ke liangnya, licin, panas, basah sungguh terasa. ternyata birahi merry sudah terpancing. dengan irama senada gue mengocok vagina merry, sembari terus menekan area G-spotnya.

“owhhh.. mmhhhh… ril…. emmhhhhh” merry meracau diikuti gerakan tubuhnya yang semakin berputar. bosan dengan toketnya, tangan kiri gue naik.. gue masukin jari ke mulutnya. karna pengaruh alkohol imajinasi kita menjadi berlebih, betapa kencang merry menghisap jari gue yang berada di mulutnya. terasa ada gigitan lembut didalam sana.

“clokk.. clokkk.. clokk.. clokkkkk..” semakin kencang gue mengocok liangnya

pinggul merry bergetar dan pahanya menjepit kencang, tanpa henti gue mengocok dan mengocok..

“ummhhhh..” merry menggelinjang hebat diikuti liangnya yang semakin basah.

merasa sudah mencapai kenikmatan, merry mendorong tangan gue, dia berbalik dan membuka bajunya. dengan wajah menantang dia mendorong gue mundur sampai mentok ke dinding. senyuman birahi terlukis dari bibirnya, dia menggenggam baju gue dengan kedua tangannya dan menariknya keatas. kita berdua topless skr, toket putih bulat terpampang jelas disinari cahaya sepia. gue hanya bisa tersenyum menantangnya. dengan liar dia mencengkram kepala gue, dia melumat bibir gue tanpa ragu, lidahnya bergoyang hebat di dalam mulut gue. entah berapa banyak air liur kita menyatu, ciuman basah penuh nafsu membuat kita semakin tergugah. tangan kita menggerayangi setiap inci tubuh masing-masing. desahan demi desahan terdengar dari bibir kita yang beradu hebat. isapan merry membuat bibir gue seakan mati rasa, sungguh hebat nafsu yang dia miliki, ditambah pengaruh alkohol membuat dia tanpa malu dan ragu untuk menunjukan birahi yang dimilikinya.

kini leher dan telinga gue jadi sasaran keganasan merry, dia melumat habis leher gue, kecupan demi kecupan dilesatkan, bahkan jilatan memijat ia peragakan. terasa desiran angin menjadi dingin menandakan betapa basahnya area leher dan telinga gue. wah wahhh.. sepertinya ini yang dinamakan mandi kucing bosku.

ga bisa gue tahan, emg gue mendesah kala itu, geli bercampur nikmat membuat gue reflek mengeluarkan desahan. tak berhenti disitu, lidah merry terus bermain tanpa lelah.. dada gue menjadi sasaran selanjutnya, putaran lidahnya bermain di area puting gue. dan hisapan kencang di puting membuat lutut gue seakan mau roboh. ohhhh.. luar biasa. kiri kanan dia lumat habis, tubuh gue digerayangi hebat oleh lidah dan kecupan merry. dada, bahu, perut, bahkan pinggang menjadi sasaran keganasan birahinya. asli.. geli banget, tapi gue bisa merasakan kelembutan & kehangatan dari permainan lidahnya.

tiba-tiba merry mencengkram erat penis gue yang tegang dibalik celana.

“puasin aku malem ini!!!” sayup menantang tersorot dari bola matanya

tanpa ragu gue lumat bibirnya, kedua tangan gue masuk kebalik celananya, gue remas kencang pantat bulatnya. perlahan gue turunin celana merry, pinggulnya bergoyang membantu usaha gue menurunkan celananya. tak ingin ketinggalan, merry pun mulai melepas kancing & sleting celana gue. terburu buru kita berdua melepas sisa busana. merry kembali menerkam, kini kehangatan tubuh merry semakin terasa. keadaan bugil membuat tubuh kita seakan menyatu, tangan kita semakin bebas liar. tiap lekuk tubuh merry lebih jelas bisa gue rasakan. ohhh.. betapa mulusnya tubuh ini.

sambil berciuman tangan merry mulai memegang penis gue yang sudah tegang maksimal, dia remas, dia usap, dan dia kocok. cairan pelumas tentu saja mengalir hebat dari lubang kejantanan gue, begitu cekatan tangan merry tak menyianyiakan pelumas itu, dia balut seluruh bagian penis gue dengan pelumas itu. ughhh.. semakin licin kepalan tangan merry. gue udah gemas banget pengen exe merry.

merry liar mulai memutar badan gue, kini dia menempelkan tubuh depannya ke dinding, pinggulnya dia lekukan, dengan posisi kaki aga sedikit mengangkang. merry menantang gue lewat tatapan penuh birahinya menunggu untuk kenikmatan selanjutnya. gue arahkan penis gue ke lubang memek yang sudah basah, perlahan gue gesek lembut diluar lubang kewanitaannya.

“hhhh… hhhh… ” nafas merry memburu tidak sabar menunggu liangnya digagahi kejantanan gue

perlahan gue dorong ujung penis gue ke liang memeknya, walaupun sudah tidak perawan tapi liang memeknya masih kuat mencengkram, sedikit demi sedikit batang kejantanan gue menerjang gagah dalam kenikmatan vagina. tubuh merry bergetar diikuti kepalanya yang berputar menahan kenikmatan yang gue beri. gue pegang kedua pinggul merry dari belakang, gue genjot secara perlahan.

“emhhh.. emhhh.. ssshhhh..” desahan merry tak kalah kencang dengan suara musik di rumah ini

lagu demi lagu terus berganti, suasana remang romantis dengan diiringi musik cepat membuat birahi kita semakin menjadi. gue peluk tubuh merry, gue lumat habis lehernya, gue percepat gerakan pinggul gue.

“cplokk.. cplokkk.. cplokk…”

“ahhh.. ahhh.. ahhh.. emmmhhh..”

kedua tangan merry pasrah menahan ke dinding di depannya, toketnya beradu dengan lapisan dinding yang dingin, pinggulnya terus bergoyang mengikuti irama genjotan yang gue beri. cengkraman liang memeknya semakin kuat ketika merry merapatkan kedua kakinya, membuat penis gue sesak berada di dalam memeknya.

“aaahhhhh.. emmhhh.. ahhhh.. ril”

seakan mau roboh, tubuh merry bergetar hebat, gue dorong kencang penis gue ke ujung liang nikmat. gue rasakan semprotan orgasme merry diujung kepala penis gue yang begitu hangat dan licin. nafas merry tersengal menikmati rasa nikmat dari orgasmenya.

kini tubuh merry berdiri di ujung dinding, dengan nafas terengah dia mengistirahatkan birahinya, penis gue masih menancap, dengan lembut gue nikmati sisa kedutan yang tersisa dari liang vaginanya. lalu merry mendorong badan gue bwt lepasin otong gue, dia berbalik, dia kembali menarik otong gue dan mengarahkan ke memeknya. wahh.. posisi berdiri berhadapan nih, cukup sulit.

gue angkat dan menahan kaki kiri merry, dengan tangan kiri gue pandu penis gue bwt kembali masuk ke liang memeknya. blesshhhh.. merry merangkul bahu gue, dengan badan sedikit miring gue mulai menggenjot. ciuman demi ciuman merry berikan, desahan masih terdengar dari mulutnya. semakin cepat gue menggerakan pinggul, semakin erat pula rangkulan yang dia beri. dada kita beradu, toket empuk hangat menempel erat di dada gue.

“mmhhh.. mmmhh.. mhhhh.. owhhh.. sshhhhh..”

jujur, gue ga kuat posisi ini, badan gue kram bosku. mungkin merry menyadarinya dari gerakan gue yang semakin menurun. dan merry memandu gue ke arah sofa, penuh perhatian dia menyuruhku duduk di sofa, ahhh akhirnya gue bisa duduk rebahan.

merasa belum puas, merry naik ke pangkuan gue, dia menekuk kedua kakinya dan bertumpu pada lututnya diatas sofa. perlahan badan dia turun dan mengarahkan penis gue ke liang memeknya. ughhhhh terasa sekali batang penis gue tenggelam semua, sambil merangkul merry mendorong pinggulnya maju mundur. linuuu banget bosku.. serasa dicengkram dan diremas remas.

dengan pelukan erat, pinggul merry bergerak semakin liar, maju mundur dan berputar. kala itu gue merem melek ga karuan, gila nikmat bangeetttttt… gue hanya bisa memegang pantat semoknya, gue remas pantatnya sebagai pelampiasan birahi. tanpa ampun merry bergoyang, kini dia bergerak naik turun. “plokkk.. plokkkk.. plokkk.. plokkk…”

“emhhh.. emhhhh.. emhhhhh…” racaunya semakin keras

“enak sayang?”

“heemmmhh… owhhh..”

“bebasin sayang, aku milik kamu malem ini” racau gue

“iya sayang.. oohhh.. ssshhh”

“puasin aku sayang” gue tampar pantat merry

“aahhh.. sshhhh… rill.. enakkk.. emmhhh…”

“terus sayang, jangan berhenti bicara” racau gue gemas penuh nafsu

imajinasi gue pengen bebas, gue seakan pengen berkata kasar dan jorok akibat nafsu birahi yang memuncak dan pengaruh alkohol di otak gue. gue meracau tiada henti, begitu pula merry.

“memekmu enak skali mer.. emmhhh..”

“kontolmu jg sayang.. ahh.. puasin aku sayangg.. ahh..”

nafsu kita semakin memuncak, genjotan kencang terus dilesatkan, tak peduli sakit ato perih.

“aaaaaa… rill.. aku sampeee… aaaaaa… emmhhh..” merry menggelinjang hebat

cairan hangat keluar dari memek merry, begitupun keringat kita membasuh membasahi sekujur tubuh. mendengar nafas merry yang kecapean, gue memangku tubuh merry dan merebahkannya di sofa. dengan kaki kanan terangkat ke senderan sofa, gue melihat memeknya basah dan licin. gue masukin 2 jari kedalamnya, gue kocok kencang sampai merry berteriak.

“aaaaa… ril.. emmhhh.. pelannn.. sak… iiihhhhh..” kedua tangan merry berusaha menahan gerakan tangan gue yang mengoyak liang memeknya

tapi gue ga gubris itu, udah kepalang penuh nafsu gue menggauli merry. entah berapa kali rintihan terdengar, awalnya terasa sakit beralih menjadi desahan menikmati. mata merry merem melek tak karuan, mulut menganga mencoba mengatur nafas.

blesshhhh.. gue tancapkan kembali penis ke liang memeknya, gue genjot tanpa ampun. entah berapa banyak keringat kita menyatu.

“rill.. cepet… perihhh.. emmhhhh…”

“perih sayang… tapi suka kan?”

“heemmm.. uhhh.. ahhh.. ahhh.. aku mauu nyam… mmhhhh.. aarrggghhhhh.. ” merry kembali bergetar

“cplokkk cplokkk cplokkkk cplookkkk”

merry mengerang liar, kedua kakinya menjepit pinggul gue dengan kencang. Cerita Bergambar Hot nafsu gue sudah semakin dipuncak.. tubuh gue bergetar, terasa gatal di ujung penis gue.

“keluarin dmn sayang?”

“lu uu uu uuu arrr”

“ahhh.. eeggghhhhh… emmmhh..” racau gue merasakan nikmat

dengan cepat gue mencabut penis dari liang memeknya, gue arahin penis gue ke sela sela toket merry. penuh pengertian merry memegang toketnya lalu menekan menghimpit penis gue. dengan cepat gue menggesekan penis gue di belahan toketnya. Cerita Bergambar Hot merry membantu gue lewat desahan desahan untuk memancing sperma gue keluar. tubuh gue semakin bergetar hebat, jantung berdebar kencang, rasa geli menggeliat di kepala penis gue.

“pprrrtttt… prtttt…. prtttt….”

dengan bebas sperma gue muncrat di belahan toket merry, banyak pula semprotan yang melesat ke leher merry, terlihat juga sperma gue turun menyucur ke sofa.

dengan tubuh lemas gue masih berada diatas dada merry, keringat bercucuran menetes membasahi dada merry. gue mencoba mengatur nafas, tapi tiba tiba merry bergeser dan melahap penis gue yang masih dilapisi sperma.

“emmhh….”

“ahhh.. merr.. linu… ahh”

tanpa mendengarkan gue, merry mengocok dan menghisap kencang penis gue. linu bangett.. auuhhhhhh

“merr.. ahhh.. udahh… merr…”

“cplokkkk”

merry melepaskan hisapannya dan tersenyum puas melihat gue.

“linu tau, maen isep aja”

“abisnya gemes”

“iya tapi aku linu”

“linu dikit aja manja.. uda ahh, bersihin nih sofa, banyak banget sperma kamu”

gue pun mengambil tisu diatas meja, kita membersihkan sisa sperma yang ada. dan dengan perasaan puas kita berdua duduk bersender di sofa mencoba untuk mengatur nafas. sejenak gue belai pahanya, dia balas dengan menjatuhkan kepalanya di bahu gue.

“mer.. kita abis ngapain?” tanya gue

“bikin anak”

“klo jadi anak gimana?”

“yeeee.. ya jangan lah, gila lo”

“hahaahaaa.. gue puas banget, lo puas ga?”

“ngga”

“lah, mau lanjut?”

“iihhh.. ogah, enak aja” ucap merry sambil ngeloyor matiin musik lalu masuk ke toilet

ngerasa birahi sudah terlampiaskan gue bisa nyalain rokok dengan penuh rasa puas.

sudah habis satu batang rokok, merry kembali mendekati gue. kini dia udah berpakaian lengkap, tapi entah kenapa otong gue masih memberi sinyal klo merry berada di deket gue.

“mandi sanaaaa, keringetan badan kamu”

“iya bentar lagi”

“pake air anget aja biar ga masuk angin” ucap merry semari duduk di samping gue

“oke”

“hahaa.. pake baju cepet, tampak konyol tau ga liat kamu bugil. hahhaa”

“yehhh.. sialan.. ehh ko gue masih horny ya deket lo?”

“hah? gila aja, baru juga keluar”

“liat aja nih ade gue” tunjuk gue ke penis

“ya ampunnn, masih belum puas ya?” tangan merry memegang penis gue

sontak otong gue kembali berdiri, waduhh bahaya.

“mer, kocokin dong, pengen lagi nih” ucap gue

“ogah ahh”

“tanggung jawab mer”

“tanggung jawab apa coba, harusnya kamu yang tanggung jawab udah nidurin aku”

“ayolahh.. gue masih horny liat kamu, daripada aku pengen nidurin kamu lagi, pilih mana?”

“ya ampuunnnnnn”

dengan lembut penis gue dikocok tangan merry yang lembut, perlahan dia menurunkan tubuhnya. dann ugghhhh penis gue dimasukan ke dalam mulutnya, masih terasa aga linu sih karna sisa orgasme tadi. tapi rasa nikmatnya masih ada.

“cplokkk” merry melepas isapannya

“keluarin cepet ya?” ucap merry

lalu dia kembali mengulum penis gue, dengan kocokan tangan dan isapan mulutnya membuat penis gue tak dikasih nafas. dia isap, dia jilatin seluruh batang penis gue, sampe dia mengulum dan menjilati biji kejantanan gue. ughhhh.. aliran darah gue mulai mendidih. merry mengulum penis gue dengan kecepatan yang intense, isapan kencangnya membuat batang penis gue terasa kram. luar biasa merry…

entah membutuhkan betapa menit utk mencapai klimaks, skr tubuh gue mulai bereaksi, rasa geli mulai menggerayangi batang penis gue. uugghhhhh..

“mer aku mau keluar.. emhh..” racau gue sembari memegang kepala merry

“keluarin sayang.. cepat… emmhh..” racau merry membantu sembari mengocok kencang penis gue

“ahhhh.. mer… teruss.. emmhhh… merrr..”

“enngghhh..” merry mengocok sembari menempelkan bibirnya di kepala penis gue

“aaaa.. mer… aaaaa.. keluar…aaahhhh”

“cccrrrttttt… crrrtttt… crrtttt…”

sperma gue kembali muncrat keatas, tangan merry dipenuhi cairan putih yang keluar dari liang kejantanan gue. lalu dia mencium mesra gue di bibir, tanpa perlu disuruh, merry membersihkan penis gue yang penuh cairan sperma dengan tisu.

puas orgasme 2x malem ini, gue bisa tidur pulas ditemani merry disisi gue.

sampai mata terbuka dipagi hari, merry sudah tak berada disamping gue. ternyata yaaa.. dia sudah menunggu gue untuk sarapan.

dasar bajingan mujur, udah nidurin, skarang disiapin sarapan. wkwkk

Cerita Sex : Kisah Sex Main Dengan Istri Ponakan

yaaahhh.. setelah kejadian itu, kita beberapa kali mengulanginya. kita melakukan itu demi kepuasan diri kita masing-masing, tanpa status tanpa rasa cemburu.

#Main #Dengan #Cewek #Yang #Baru #Dikenal

Menikmatin Tubuh Sekretaris Baru dan Adik Kandungnya Terbaru Malam Ini

Menikmatin Tubuh Sekretaris Baru dan Adik Kandungnya

Saya merupakan karyawan di sebuah perusahaan swasta di kawasan Kuningan, Jakarta.

Perusahaan tempat saya bekerja bergerak dalam bidang ekspor impor, di perusahaan tersebut saya memiliki sebuah jabatan yang cukup membuat iri bagi rekan kerja saya di perusahaan tersebut.

Dalam umur 27 tahun saya sudah menjabat kedudukan sebagai Direktur utama di perusahaan tersebut. Meskipun demikian, saya masih tak ingin mencari calon istri. Saya masih ingin merasakan kehidupan saya sebagai laki laki lajang yang sukses dengan segala apa yang saya miliki. Segala yang saya inginkan dapat dengan mudah saya miliki.

Saya tinggal disebuah perumahan yang cukup elite untuk warga Jakarta yang mengetahuinya. Menteng.

Sesehari dirumah hanya di temani oleh 2 pembantu yang mengurusi segala kebutuhan saya sehari hari.

Pengalaman sex ini saya dapatkan ketika saya mencari seorang sekretaris untuk membantu saya dalam menyelesaikan pekerjaan saya di perusahaan tersebut.

Mungkin kriteria saya dalam memilih seorang sekretaris sama dengan banyak laki laki lajang pada umumnya di kota jakarta ini. Kecantikan adalah utama, kulit putih bersih, paras yang ayu, serta mungkin kemolekan atas lekuk tubuhnya.

“Iya… masuk.” Terdengar ketukan diluar pintu ruangan saya.

“Maaf pak. Apakah bapak mau memulai untuk menyeleksi calon sekretaris.”

“Hmmm… suruh masuk.” Perintah Irwan tanpa menoleh kepada bawahannya.

Beberapa saat kemudian terdengar kembali suara ketukan di pintu ruangan tersebut.

“Masuk…”

“Siang pak…”

“Hmmm… silahkan perkenalkan siapa kamu.” Sahut Irwan tanpa terlalu memperdulikan kehadiran calon pelamar tersebut di hadapannya yang masih berdiri. Saat itu Irwan memang sedang asik membaca cerita-cerita dewasa di lensa69.com.

“Tolong sebutkan nama kamu… umur kamu… sekarang kamu tinggal dimana… dan apa pendidikan terakhir kamu serta dari universitas mana.” Tanya kembali Irwan yang tak memperdulikan wanita yang kini duduk di depan mejanya.

“Nama saya Sarah Pradipta, saat ini saya berusia 21 tahun. Saya tinggal di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Saya merupakan Lulusan D3 jurusan sekretaris pada universitas Swasta Trisakti.” Jawab Sarah dengan lancar tanpa merasa gugup bila sedang interview.

Saat itu sarah mengenakan baju yang sungguh menawan. Blazer hitam dipadu kemben putih tanpa memakai Bra yang menahan buah dada yang berukuran 36B hingga terlihat jelas sekali terbentuk puting susunya pada pakaiannya.

Rok ketat pendek yang memamerkan kemulusan kulit pahanya yang putih, seakan memancing setiap tangan untuk menjamah serta merasakan kehalusannya. Dengan postur tubuh sekitar 170 cm yang cukup tinggi bagi wanita seperti Sarah.

Terkadang banyak sahabatnya yang bertanya kepadanya, mengapa ia lebih memilih untuk menjadi seorang sekretaris dibandingkan menjadi seorang model karena Sarah memiliki segala kriteria seorang model papan atas. Paras wanita indo antara Belanda-Jawa.

Bola mata coklat dipadu dengan Rambut berombak merah bata sepunggung, kulit putih bersih. Memiliki leher yang jenjang, dengan sedikit rambut halus yang tumbuh di lehernya. Lekukan tubuh yang mengiurkan setiap mata yang memandang.

Seakan akan mengundang terjangan setiap laki laki yang memandangnya bila sedang berjalan. Memang selama ini Sarah sangat menjaga kebugaran tubuhnya dengan erobik rutin di sebuah gym Selebritis Fitnnes dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Sepintas Irwan tertuguh dengan hadirnya bidadari yang berdiri dihadapannya saat itu. Tanpa kembali memperdulikan fresh news yang paling ia suka bila membuka forum.

Tatapannya bagaikan menelanjang Sarah, menatap dan menilai setiap lekukan tubuh Sarah saat itu.

“Pak… apakah ada yang salah dengan pakaian yang sekarang saya kenahkan. Apakah bapak kurang berkenan dengan pakaian ini.” Tutur Sarah setelah menyadari tatapan Irwan yang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut.

“Ooh… tidak tidak ada yang salah, hmmm… saya suka dengan penampilan kamu… apakah kamu sudah berkeluarga saat ini.” Tanya Irwan yang ingin mengetahui status pelamarnya saat itu.

“Belum pak… Saat ini saya ingin memfokuskan untuk karier saya, oleh karena itu saya tidak ingin menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.” Jawab Sarah dengan menundukkan wajahnya menatap ke bawah karena malu atas pertanyaan itu. Atau mungkin karena malu atas tatapan Irwan yang terus menatapnya.

“Selain kemampuan dibidang kesektretarisan. Kamu memiliki kemampuan apa lagi. Mungkin ini agak mengherankan, namun ini sebetulnya sangat diperlukan sekali bagi seorang sekretaris saya.”

“Hmmm… dilain bidang kesekretarisan… mungkin saya juga bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk bapak… namun bila bapak juga mengingginkannya.”

Perlahan Sarah berjalan mendekati tempat Irwan, dengan menampilkan paras muka nakalnya Sarah membuka retsleting celana Irwan dan mengeluarkan naga saktinya keluar dari sarangnya. Di genggamnya batang kemaluan Irwan dengan jari jari lentiknya.

Perlahan dikocok kocok batang kemaluan itu naik turun seirama. Sesekian detik kemudian naga yang tertidur itu terbangun dan mengeliak dengan urat urat yang menonjol di tubuhnya.

Dengan lidah nakalnya Sarah memulai permainannya dengan menjilat kepala kemaluan yang ia genggam itu. Memasukkan kemaluan Irwan dengan diameter cukup besar dan panjangnya sekitar 17 – 20 sentimeter itu ke dalam mulutnya.

Dengan lahap Sarah menelan habis batang kemaluan itu. Mengoral dengan menaik turunkan sambil tangan sebelah kanannya membelai kantung kemenyan Irwan.

Merasa kemaluannya sedang di oral oleh Sarah dengan nikmatnya, tangan sebelah kanan Irwan pun turun mencari bongkahan buah surga yang menjulang mengemaskan ke dalam genggaman tangannya yang kekar berotot itu.

Merasa tak ingin sensasi ini terganggu, Irwan melepaskan genggaman buah dada Sarah yang kini telah mengelantung di luar baju dalamnya dan mengapai telphonenya serta memberitahukan bawahannya bahwa untuk saat ini ia tak ingin diganggu serta memberitahukan bahwa ia telah menerima Sarah sebagai sekretarisnya yang baru.

Saat ini ia memberitahukan juga bahwa ia sedang memberikan tugas kepada Sarah tentang tugas tugasnya sebagai sekretarisnya.

Setelah menaruh kembali gagang telphone tersebut Irwan kembali mencari mainannya yang tadi sempat tertunda.

Kemudian Sarah melepaskan kulupannya dan menanyakan kemungkinan apakah Irwan mengingginkan sensasi yang lebih dari permainan ini dan yang merupakan tanda terima kasih karena ia telah diterima untuk bekerja di perusahaan ini.

Sarah duduk di atas meja kerja Irwan dan merenggangkan kedua kakinya tepat dihadapan Irwan yang menampilkan celana dalam putih dengan model renda.

Menurunkan celana dalam berendanya yang membungkus lipatan gundukan daging montok itu dihadapan Irwan yang mulai terpanah dengan pemandangan yang kini ia saksikan.

Tak ingin berlama lama memandangnya. Irwan langsung memendamkan kepalanya di dalam selangkangan Sarah dan melahap harumnya liang kemaluan Sarah yang terawat itu.

Ternyata selain merawat kebugaran tubuhnya. Sarah juga tak lupa merawat liang kewanitaannya dengan segala ramuan ramuan tradisional yang berasal dari ibunya yang keturunan orang Jawa.

Keharuman terpancar di dalam selangkangannya, memberikan sejuta rangsangan terhadap Irwan.

“Sshhhhh…. mmmmm….” rintih Sarah mendahakkan kepalanya menatap ke atas menikmati setiap jengkal jilatan Irawan terhadap vaginanya.

Menikmatin Tubuh Sekretaris Baru dan Adik Kandungnya

Sluup… sluup… terdengar suara jilatan Irwan yang sedang menikmati.

“Sssshhh…. Pak. Ooohh….” erang kembali Sarah saat Irwan memainkan klitorisnya dan mengigit halus serta menekan nekan kepala Irwan tanpa memperdulikan bahwa Irwan adalah atasannya saat itu.

Jilatan demi jilatan menjelajahi vagina Sarah, hingga tak sanggup lagi Sarah menahan lebih lama rasa yang ingin meledak didalam dirinya.

Nafas yang makin memburu… sahut menyahut didalam ruangan yang cukup besar itu. Beruntung ruangan Irwan kedap suara, jadi tak khawatir sampai terdengan oleh karyawannya di luar sana.

Beberapa menit kemudian Sarah mengejang sambil mendesah keras serta meluruskan kedua kakinya yang jenjang itu lurus tepat di belakang kepala Irwan yang sedang terbenam menjilati bongkahan vagina Sarah.

Akhirnya Sarah mencapainya dengan keringat disekujur tubuhnya. Meskipun ruangan tersebut Full AC namun Sarah masih merasa kepanasan di sekujur tubuhnya saat itu. Mungkin karena pengaruh hawa nafsu yang kini menjalar didalam dirinya atas rasa yang baru kali ini ia dapatkan.

Masih dengan posisi Sarah duduk di atas mejanya. Irwan membuka seluruh celana serta celana dalamnya dan membebaskan sepenuhnya naga sakti yang ia banggakan itu.

Menyadari hal itu Sarah menaikan lebih tinggi Rok ketatnya hingga ke pinggangnya yang ramping dan merenggangkan kedua pahanya yang siap akan dinikmati oleh atasan barunya.

Irwan mengenggam batang kemaluannya dan mengosokannya diantara bibir vagina Sarah yang telah basah bercampur liur Irwan dan mani Sarah yang tadi keluar.

Perlahan Irwan menekan kepala kemaluannya ke dalam vagina Sarah yang menantang ingin segera di ganjal oleh batang kemaluaan besar berurat Irwan. Vagina yang hanya dihiasi bulu bulu halus berbentuk V diatas liangnya.

Semakin membuat gemas Irwan yang memandangnya. Dengan dibantu Sarah yang membuka kedua pahanya semakin lebar, mempermudah kemaluan Irwan untuk segera menerobos masuk.

“Pak… plan… pelan Pak. Sakit.” Ujar Sarah ketika merasakan mahkota keperwanannya ini akan segera dilahap oleh atasannya. Dengan mimik muka Sarah yang mengigit bibir sensualnya.

“Tahan sebentar yah… setelah ini kamu akan merasakan sebuah sensasi yang tak mungkin kamu dapatkan ditempat lain selain dengan saya.

Sarah hanya mengangguk kecil kepada Irwan yang melanjutkan dorongannya untuk segera mendobrak pintu surganya yang masih rapat tertutup itu.

Dengan kedua tangan yang memegang kedua sisi meja Irwan, Sarah menahan dorongan Irwan yang terus berusaha.

Akhirnya usahanya membuahkan hasil. Kepala kemaluannya memasuki vagina Sarah perlahan lahan dan semakin dalam. Setelah terasa seluruh dari batang kemaluannya masuk semua. Irwan tak langsung menariknya kembali.

Sesaat didiamkan dulu batang kemaluannya didalam vagina sempit Sarah yang perawan itu. Menikmati remasan remasan otot vagina Sarah terhadap batang kemaluannya.

Sensasi wajah Sarah yang menahan sakit yang dirasakan semakin membuat Irwan semakin meluap birahinya untuk lebih lanjut menyetubuhi Sarah.

Pelan pelan Irwan menarik kembali batang kemaluannya dari dalam vagina Sarah dan hanya menyisakan kepalanya saja dan kembali menekan masuk terus dan berulang ulang hingga Sarah merasakan birahinya kembali bangkit bersamaan dengan gesekan gesekan yang dibuat oleh Irwan kepada liang kewanitaannya.

“Pak… lebih cepat dong pak dorongannya.” Ujar Sarah meminta agar Irwan semakin cepat memompa vaginanya.

Setiap tekanan yang dilakukan Irwan terhadap vagina Sarah, mengakibatkan klitorisnya ikut tergesek dan menimbulkan sensasi nikmat yang begitu indah.

Merasa Vagina Sarah telah dapat menerima kehadiran batang kemaluannya yang besar ini, maka pompaan Irwan pun semakin genjar keluar masuk kedalam vagina Sarah.

Tak terasa pergumulan ini berlangsung selama 30 menit lamanya. Hingga Sarah telah keluar sebanyak 4 kali.

“Pak… sssshhh…. please pak… nikmatnya batang kemaluan bapak ini. Trus pak….” desah Sarah semakin mengila atas rasa yang ia dapatkan ini.

“Paaaakkk… Sarah tidak kuat lagi…. Aaakkkhhh…”

Mendengar seruhan Sarah yang sedikit lagi mencapai puncaknya, maka Irwan pun tak ingin lebih lama lagi. Kali ini Irwan ingin mengakhiri dengan bersama sama.

“Tahan sebentar Sarah… kita sama sama keluarinnya. Jangan dikeluarin dulu… tahan.” Perintah Irwan yang semakin genjar memompa vagina sarah yang tak memperdulikan perih yang dirasakan Sarah pada bibir vaginanya yang semakin memerah itu.

Akhirnya….

“Aaaakkkhhh… Saaaarrraaah.” Erang Irwan yang bersamaan dengan erangan sarah pada saat itu memanjang sambil saling berpelukan dalam dekapannya masing masing.

Seusai persenggamahan mereka. Sarah bergegas mengenakan seluruh pakaiannnya dan merapikan pakaian yang agak lesuh itu karena pergumulannya dengan Irwan atasan barunya.

Tak lupa Sarah mengambil secarik Tissue basah dari tas kecilnya dan membersihkan vaginanya dari bekas bekas sperma yang di muncratkan Irwan didalam liang kewanitaannya.

Sepulang kerja Irwan menawarkan untuk mengantar sekretaris barunya Sarah pulang ke rumahnya yang berada di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur.

Setibanya Sarah dan Irwan didepan rumahnya. Sarah dikejutkan dengan hal yang membuat Sarah untuk meninggalkan Irwan sendiri dirumahnya bersama dengan adiknya Anita. Kepergian Sarah yang tiba tiba itu dikarena ada salah satu keluarganya yang sakit keras malam itu juga.

Dan Sarah tak sungkan meminta pertolongan Irwan untuk menunggunya di rumahnya bersama Anita adiknya yang masih kuliah di Universitas Gunadarma. Karena mereka hanya tinggal bertiga di rumah itu, sedangkan ayahnya Sarah telah meninggal dunia sekitar 4 tahun yang silam. Bersama dengan ibunya yang kini menjanda.

Dengan spontan Irwan menawarkan Sarah untuk mengunakan mobil Jaguarnya untuk menemani ibunya ke rumah saudaranya malam itu. Tawaran Irwan pun tak sia sia kan. Sarah bersama ibunya berangkat menuju rumah saudaranya yang berada cukup jauh dari tempat tinggalnya dengan mengunakan mobil Jaguar yang Irwan tawarkan.

Kecantikan Anita tak kalah dengan kecantikan kakaknya. Paras muka Anita mungkin dapat dikatakan lebih menawan dan mempesona dibandingkan dengan kakaknya Sarah. Dengan kulit yang sama putih serta berambut hitam lurus sebahu, dihiasi bibir dan mata yang menantang laki laki disekitar komplek perumahannya.

Postur tubuh Anita lebih pendek dibandingkan dengan kakaknya. Sekitar 165 cm dengan sepasang buah dada berukuran 36 C lebih besar diatas kakaknya. Sepasang bongkahan pantat menawan yang dipadu dengan pinggulnya yang langsing.

Postur tubuh Anita membuat Darah muda Irwan kembali terbakar setelah mengetahui kemolekkan tubuh adik Sarah ini.

“Mimpi apa aku kemarin malam… hingga hari ini aku dikelilingi oleh bidadari cantik seperti Sarah dan Anita. Sungguh beruntungnya diriku hari ini.” Kata Irwan dalam hatinya. Ketika merasa keberuntungan berpihak kepadanya saat ini.

Pertama mendapatkan seorang sekretaris secantik Sarah serta mendapatkan kenikmatan menyetubuhi Sarah siang tadi didalam ruangannya.

“yuk masuk… kita tunggu mama dan kak Sarah didalam saja.” “Oh yah, perkenalkan nama saya Anita, umur saya 20 tahun nanti bulan depan. Anita panggil siapa yah sama….” Oceh Anita yang terus menerus sambil berjalan kedalam rumahnya.

“Nama saya Irwan Direktur disalah satu Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang ekspor impor. Sekaligus merupakan atasan baru kakakmu Sarah. Panggil saja kak Irwan.” Ujar Irwan buru buru karena belum sempat memperkenalkan namanya sebari tadi karena ocehan Anita wanita yang membuat mata Irwan terus terpanah dengan goyangan pantatnya ketika berjalan tepat dibelakangnya.

“Oh… jadi boss baru kak Sarah yah… wah kak Sarah beruntung sekali yah memiliki boss yang baik hati serta tampan seperti kak Irrrrwaaan…” “Anita juga mau bila nanti kerja memiliki boss setampan kakak Irwan.” Ujar Anita yang panjang lebar.

“Kak… sebentar yah, Anita mau menyegarkan badan Anita dulu. Bau nih, seharian kena terik matahari. Kak Irwan kalau mau minum ambil saja sendiri, jangan malu malu anggap saja seperti rumah kakak sendiri.” Kata Anita sambil memainkan matanya yang nakal ke arah tatapan Irwan.

Gila sungguh mengiurkan tubuh Anita adiknya Sarah ini. Beruntung sekali bila ada pria yang akan menjadi kekasihnya kelak nanti. Tak kalah dengan kakaknya Sarah.

Merasa haus… Irwan berjalan mencari kulkas untuk mengambil sebotol minuman ringan menghapus dahaganya.

Sambil kembali duduk di sofa ruang tamu keluarga Sarah. Irwan kembali dikagetkan dengan kehadiran Anita yang hanya mengenahkan gaun tidur putih tipis tiga jari dari lututnya, samar samar menampakkan seluruh lekukkan tubuhnya dibalik gaun yang seksi itu.

Begitu indah pemandangan yang sekarang Irwan saksikan, sayang bila matanya harus mengedip meski hanya sekejap. Anita mengunakan gaun putih dengan celana dalamnya hitam model G-String dipadu dengan Bra berwarna hitam segitiga yang hanya menutupi puting susunya saja.

Tak terasa naga yang bersembunyi didalam celana katun Irwan kembali mengeliak dengan hebat hingga membentuk tonjolan yang cukup besar pada luar celananya.

“Loh kok malah bengong sih… apa ada yang salah yah dengan baju tidur yang Anita pakai ini atau mungkin kakak kurang menyukainya.” Ujar Anita setelah melihat tatapan Irwan yang kaget melihatnya keluar dari dalam kamarnya yang masih dengan rambutnya yang masih basah karena mandi tadi.

“Tidak… tidak ada yang salah dan saya suka kok dengan gaun tidur kamu… hanya saja hhhmmmm…” jawab Irwan dengan gugup karena tertangkap basah melihat kearah buah dadanya serta ke arah selangkangannya.

“Hanya saja… apa? Kok diam sih. Atau mungkin karena kakak kaget malihat Anita mengenahkan gaun tidur dengan dalamanya yang terlihat jelas yah.” Sahut Anita sambil mengoda Irwan yang merasa malu karena melihatnya begitu seksi.

Dengan agak gugup Irwan menjawab “Hanya saja kamu terlihat begitu sangat dewasa di bandingkan dengan saat kamu mengenakan kaos dan celana jeans.” Tutur Irwan.

“Trus setelah itu…”

“Trus kamu juga sangat seksi sekali mengenahkan gaun tidur itu. Kakak sangat mengagumi keindahan tubuhmu.”

Tiba tiba deringan Handphone Anita berbunyi. Ternyata yang menelon itu adalah kakaknya. Sarah.

“Hallo… kenapa Kak Sarah.” Sahut Anita menjawab panggilan itu.

“Anita. Mungkin kakak tidak bisa pulang malam ini karena paman ternyata sedang mengalami pendarahan, saat ini paman sedang dirawat intensif dirumah sakit RSCM, Salemba. Kak Irwan masih disana tidak? Suruh saja ia menginap dirumah kita, karena hari semakin malam dan mustahil ada taksi yang berkeliaran jam segini. Kak Irwan nanti persilahkan saja untuk tidur di kamar kakak saja.” Ujar Sarah memberitahukan bahwa ia serta ibunya tak dapat pulang malam ini.

“Iya… kak Irwan masih disini sedang ngobrol dengan Anita.” Jawab Anita kembali.

“Anita ingat yah… kak Irwan adalah milik kakak. Jadi jangan kamu sekali kali berbuat yang bukan bukan terhadapnya malam ini. Ingat pesan kakak yah.” Ancam Sarah yang memfokuskan pembicaraannya untuk tidak mengusik kehadiran Irwan malam ini disaat ia tak ada disana.

“Oke boss… bagi bagi dong kalau punya cowok setampan ini kak…” ejek Anita kepada Sarah di telphone.

“Awas kamu kalau macam macam yah…”

“Gimana… apakah Sarah pulang malam ini…” Tanya Irwan yang ingin tahu apakah Sarah pulang malam ini.

“Kak Sarah tidak dapat pulang malam ini, dan kakak diminta untuk menginap saja disini dan tidur di kamarnya nanti malam.” Ujar Anita sambil meletakkan Handphonenya di atas meja tamu setelah mengakhiri pembicaraan itu.

“Kak kayaknya ada sesuatu yang menonjol tuh di balik celana kak Irwan… kayaknya besar banget!” sambil menghampiri Irwan yang duduk depannya dan duduk tepat disampingnya.

“Ah gak ini bisa lah… kalau liat wanita cantik bergaun tidur sexy serta transparan lagi… yah gini deh akibatnya. Gak bisa kompromi, minta jatah…” canda Irwan menutup malunya karena adik kecilnya menonjol dibalik celananya.

“Kayaknya kalau diusap usap sama tangan Anita mungkin bisa lebih besar lagi yah… ih jadi pengen nih liat itunya kak Irwan.” Seru Anita sambil memegang batang kemaluan Irwan diluar celana panjangnya.

Karena merasa mendapatkan angin segar dari perbincangan yang mulai menjurus ke hubungan badan. Maka tak sungkan sungkan Irwan mulai meraba halus paha Anita yang putih mulus itu. Perlahan namun semakin berjalan menuju titik temu nikmatnya.

Antara bibir Irwan dan Anita saling berpangutan, mendesah, nafas yang memburu karena nafsu yang menjadi.

Tak kala desahan Anita semakin menjadi saat tangan kekar Irwan mulai menyusup di balik celana dalam G-string yang dikenakan Anita.

Mengorek… mencari dimana gerangan daging lebih tersebut… setiap gesekan yang dilakukan Irwan membuat Anita mendesah bagaikan setan kepanasan dengan mulut yang engap engapan layaknya manusia yang kekurangan oksigen.

Merasa tak ingin disaingi kegesitannya. Anita pun segera melancarkan serangannya. Membuka gesper yang melingkar pada pinggang Irwan dan menurunkan retsleting celana serta langsung membuka seluruh kain yang membalut bagian bawah Irwan.

Dengan posisi Anita berjongkok di bawah. Anita dengan bebasnya menikmati batang kemaluan Irwan bertubi tubi, layaknya seorang anak kecil yang sedang menemukan mainan barunya. Tak henti hentinya Anita mengulup kepala serta batang kemaluan Irwan… naik turun keluar masuk mulutnya.

Terasa sekali ngilu kepala kemaluan Irwan saat Anita mengesikkan batang kemaluannya pada sisi gigi rahangnya, kanan kiri dan terus bergantian.

“Gila nih cewek… kayaknya Anita lebih berpengalaman dibandingkan dengan kakaknya Sarah… pintar sekali ia mempermainkan batang kemaluanku… sungguh nikmat sekali, meski terkadang rasa ngilu bertubi datang namun nikmatnya gak bisa di utarakan dengan kata kata.” Guyam Irwan dalam hati sambil menikmati setiap jengkal batang kemaluaanya di hisap oleh Anita.

Lalu tak ingin akan berakhir sampai disini… Irwan menarik tubuh Anita dan disuruhnya mengangkang tepat di atas mukanya.

Dengan gencar Irwan menyapu vagina Anita yang sama sama nikmatnya dengan Sarah. Namun vagina Anita seakan menebarkan bau yang sungguh membuat Irwan semakin gencar dan lahap menjilati liang kewanitaannya hingga setiap cair yang keluar dari sela bibir kemaluannya yang montok itu, tak dibiarkan sia sia oleh Irwan.

Dibukanya kedua belah bibir kemaluan Anita dengan jari telunjuk Irwan, kemudian dengan leluasa lidah Irwan bermain… berputar putar… dan menekan nekan menerobos liang kewanitaan Anita yang berwaran merah muda itu. sungguh rasa dan sensasi yang berbeda.

Merasa mereka berdua hampir sama sama akan sampai, maka di turunkan tubuh Anita yang semula mengangkang di kepalanya dan berjongkok tepat di atas batang kemaluannya yang tegang menunjuk ke atas tepat dibawah bibir vagina Anita berada.

Hanya dengan sedikit tekanan pada bibir vagina Anita. Batang kemaluan Irwan berhasil menerobosnya tanpa harus bersusah payah seperti vagina milik kakaknya Sarah.

Sesaat ketika batang kemaluan Irwan telah tertancap penuh didalam vagina Anita.

“Uuuuhhh… kak. Mmmmhhh… nikmatnya punya kakak yang besar ini.”

“Sssshhhh…. mmmmhhh… pantas kak Sarah takut tinggalin kak Irwan sendiri di sini dengan Anita. Ternyata kak Sarah tergila gila dengan punya kak Irwan yang sungguh perkasa ini…” ujar Anita sambil mengoyangkan pinggulnya maju mundur… berputar putar merangsang batang kemaluan Irwan yang mengaduk liang kewanitaannya.

“kalau begini nikmatnya… Anita mau selama 1 bulan nonstop dient*t setiap hari sama kak Irwan yang ganteng dan perkasa ini.” Goda Anita dengan bahasa yang mulai berbicara kotor. Layaknya pelacur yang haus akan sodokan sodokan kejantanan laki laki.

Kenyataannya ternyata Anita sudah tak perawan lagi seperti kakaknya Sarah saat pertama kali Irwan menyetubuhinya siang tadi di dalam kantornya.

“Uuuhh… kak… uuuuhh… kak. Gendong Anita kedalam. Please…” pinta Anita sambil mencium puting susu Irwan yang berbulu itu.

“Dengan senang hati sayang… kakak akan memberikan kepuasan yang kamu inginkan. Asal kamu tak memberitahukan kepada kakak mu Sarah.” Sahut Irawan sambil berdiri dengan mengendong Anita di pangkuannya tanpa melepaskan batang kemaluannya keluar dari dalam vagina Anita.

Setiap gerakan langkah yang diambil oleh Irwan mengendong Anita menuju kamarnya. Desahan dan erangan Anita semakin menjadi karena hentakan hentakan yang diakibatkan oleh sodokan yang mementok hingga rahim Anita.

Namun sensasi yang begitu nikmatnya… begitu beringasnya Anita kala bersenggama dengan Irwan, tak sungkan sungkan Anita mengigit pundak Irwan hingga bertanda…

Hingga tiba pula didalam kamarnya… Irwan merebahkan tubuh Anita diatas ranjang springbednya dan menekukkan salah satu kaki jenjang mulus Anita ke atas dan yang satunya tetap di bawah.

Dengan posisi ini batang kemaluan Irwan dapat dengan leluasa menhujam keluar masuk vagina Anita tanpa merasa terhalangi oleh bongkahan pantatnya yang bulat padat berisi itu.

“Plak… plak… plak…” suara yang muncul ketika hentakan yang di lakukan oleh Irwan menyodok vagina Anita bertubi tubi.

“Kak… truuus… beri Anita kenikmatan seperti kakak berikan buat kak Sarah…”

“Uuuhhh… kak. Nikmatnya. Uuuhhh….” erang Anita yang mengila sambil mencakar punggung Irwan.

Irwan tak memperdulikan Anita. Sekarang yang ada di pikirannya adalah mengalahkan Anita di atas ranjang. Irwan ingin merasa selalu perkasa diatas ranjang meski dengan wanita manapun, tentunya masuk kategori seleranya.

Seakan Irwan tak memberi ruang istirahat untuk Anita sesaat. Irwan terus menyodok batang kemaluannya tak henti henti… hingga Anita sendiri wanita yang haus akan seks ini merasa heran atas keperkasaan yang ada dalam diri Irwan.

Dengan postur tubuh yang tegap kekar, tinggi, tampan, serta memiliki kedudukan yang tinggi disalah satu perusahaan swasta.

Akhirnya Anita pun terkapar tak berdaya mengimbangi kekuatan seksual Irwan yang hingga saat ini masih terpacu menyetubuhinya tanpa merasa lelah sedikitpun.

“Kak… Aaannita tidak tahan lagi… kak. Aaakkkhhh…. Anita sampai….” Erang Anita panjang yang menyatakan ia akan telah mencapai puncak kenikmatannya yang ke 3 semenjak pertama kali vaginanya di aduk aduk oleh tangan Irwan yang kekar itu.

Tak memperdulikan keadaan Anita yang telah lemas ditindih tubuhnya… Irwan tetap terus menghantam vagina Anita bertubu tubi… masuk keluar tak henti hentinya…

Namun tak lama kemudian Irwan merasakan denyut denyut yang keras sekali pada pangkal kemaluannya. Lalu Irwan pun mencabut batang kemaluannya dari dalam liang vagina Anita dan sambil tetap mengocok kemaluaannya Irwan membimbing batang kemaluaannya ke mulut Anita dan memasukkan kemaluaannya hingga menumpahkan seluruh spermanya.

Tak sedikitpun sperma yang tersisa atau tertumpah keluar dari mulut Anita. Karena Irwan menyuruh Anita untuk menikmati setiap tetes sperma yang keluar dari kemaluannya. Kalau tidak maka Irwan tak’kan mengulanggi persetubuhan ini lagi kepada Anita. Meski Irwan sendiri memiliki kelebihan dalam hal seks yang lama dengan lawan jenisnya.

Cerita sex : Ngewe Dengan Sahabatku Rini

Tak terasa Irwan melirik jam yang masih melekat di lengan tangannya. Hampir selama tiga jam persenggamahan mereka berlangsung. Kelelahan dan keletihan baru terasa setelah ia merebahkan tubuhnya di samping Anita yang tergulai lemas tampa sehelai benangpun.

#Menikmatin #Tubuh #Sekretaris #Baru #dan #Adik #Kandungnya

Nadia Si Karyawan Baru Terbaru Malam Ini

Nadia Si Karyawan Baru

Cerita dewasa ini terjadi semenjak kedatangannya, suasana kantor agak berubah. Cerita mesum Orang2 jadi semakin rajin, entah mengapa. Dia bukanlah direktur yang baru, bukan pula sekretaris baru yang seksi. Namanya Nadya. Perempuan berumur 27 tahun ini disukai sekaligus dibenci.

Disukai karena kerjanya cepat dan sangat efektif, serta sangat cerdas, tetapi disisi lain dia selalu mengeluh dan memarahi kami karena keterlambatan kami atau hal2 sepele lainnya.Nadya bukanlah direktur, juga bukan senior designer. Posisinya sama denganku, junior designer. Yang membedakannya denganku dan beberapa teman lainnya adalah, Nadya lulusan universitas kenamaan di Amerika Serikat, dengan prestasi cum laude. Selain itu Nadya juga keponakan dari Owner perusahaan desain interior ini. Berdarah Jawa Belanda, dengan tampang indo layaknya model2 catwalk, rambut hitam panjang, dengan kacamata tipis dan pakaiannya yang selalu modis, sudah barang tentu lelaki menyukainya. Namun entah kenapa kami malas untuk akrab dengannya, selain karena sikapnya yang selalu ketus dan tidak bersahabat itu, juga karena kami merasa tidak selevel dengannya. Apalagi kebanyakan dari kami adalah lulusan universitas lokal, dan sewaktu kuliah, membolos sudah jadi makanan kami (tidak bisa nyontek di kuliah desain interior). Walaupun kami datang dari universitas mentereng, tetap saja tidak bisa membandingkan diri kami dengan Nadya.

Aku sendiri berusia 29 tahun, masih jomblo dan belum menikah. Bukan karena aku tidak laku, tapi aku masih agak shock ketika setahun yang lalu pacarku selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Memang mereka tidak melakukan hal2 yang melanggar norma kesusilaan, tetapi jalan dengan laki2 lain dan saling berkirim sms mesra di tengah2 persiapan pernikahan, apa bukan selingkuh itu namanya ?Teman2ku yang lain sering menggodaku agar aku mendekati dan mencoba akrab dengan Nadya, karena menurut informasi yang beredar, Nadya belum memiliki pacar. Wajar saja hal ini terjadi mengingat yang masih bujangan di kantor ini selain aku dan Nadya, Cuma ada seorang desainer senior yang selalu tidak beruntung dalam masalah percintaan, dan seorang office boy. Aku pun bertanya2 kenapa Nadya tidak laku padahal dia sangat cantik dan pintar. Apa karena sikapnya yang ketus ? atau mungkin saja dia lesbian ? haha.Minggu ini minggu yang sangat melelahkan. Selain mengerjakan desain interior untuk sebuah mall yang akan dibangun, aku dan Nadya harus rapat sore hari bersama developer sebuah gedung perkantoran. Selama di mobilku, Nadya hanya diam saja, sembari mendengarkan musik di ipodnya. Sudah barang tentu dia pasti tidak akan menjawab jika aku sekedar ingin mengobrol atau berbasa-basi dengannya. Sebab selama ini pembicaraanku dengan dia hanya sebatas pekerjaan saja. Dia juga tidak pernah bergabung dengan orang2 kantor mencari makanan murah disekeliling gedung perkantoran. Entah dia makan dimana, karena menurut para direksi dan senior designer, Nadya tidak pernah makan bersama mereka. Tentu saja, karena walaupun sudah berduit dan lebih berumur dari kami, para direksi dan senior designer pasti mencari makan murah untuk berhemat.Rapat berlangsung sangat lama. Waktu sudah menunjukkan pukul jam 8 malam. Tetapi Nadya masih berdiskusi dengan pihak pengembang soal konsep desain interior gedung perkantoran itu. Bila rapat dengan rekan yang lain, pasti mereka akan mencari2 alasan atau sengaja mengarahkan pembicaraan agar rapat cepat selesai. Akhirnya rapat selesai juga. Waktu menunjukkan pukul 8.30. rapat berlangsung sangat lancar, dan tidak satupun ucapan Nadya yang dibantah. Harus kuakui gadis ini sangat hebat dalam berargumen.Jalanan sudah agak lengang karena jam macet sudah lewat.

Aku dan Nadya berada di dalam mobil, menuju ke kantor. Aku membuka pembicaraan.

“Udah malem, di kantor ga ada siapa2, mau cari makan dulu sebelum kembali ke kantor ?” tanyaku berbasa basi.

“Gak usah, langsung ke kantor aja” jawabnya pelan dan pasti. Tak sampai 5 detik dia langsung memasangkan headset ipod ke telinganya. Buset. Dingin sekali tanggapannya. Yasudah. Aku tidak ambil pusing, dengan buru2 aku segera menyetir mobil ke arah kantor, agar aku bisa cepat pulang dan makan malam.Kantor kami terletak di sebuah gedung berlantai 7, di daerah yang mentereng di Jakarta Selatan. Kantor Konsultan desain interior kami berada di lantai paling atas, berbagi lantai dengan 3 kantor lainnya. Aku memarkirkan mobilku dengan asal2an di tempat parkir. Tumben, pikirku, para satpam lagi kemana ? aku dan Nadya langsung masuk, menaiki lift, dan kemudian masuk ke kantor. Suasana kantor agak gelap karena memang sudah tidak ada siapapun. Aku mencoba membuka pintu pantry untuk mengambil makanan ringan di kulkas, namun pintu pantry sudah terkunci. Memang kebiasaan office boy kami untuk mengunci semua pintu di kantor kecuali pintu utama, yang biasanya selalu dikunci oleh satpam setelah semua pergi.Untung saja pintu belum dikunci ketika kami masuk. Entah karena malas atau apa, kami tidak menyalakan lampu utama. Karena besok pagi desain awal hasil rapat sudah masuk ke desainer senior, maka kami membereskan hasil rapat tadi di ruang rapat utama. Nadya bekerja dengan sangat teliti mengetik laporan dengan MacBook nya. Sementara aku mengumpulkan hasil sketsa dan denah ruangan dalam satu bundel, sambil menahan perut lapar dan tak henti2nya aku melihat ke arah jam. Setelah tugasku beres, aku membereskan mejaku, dan bersiap untuk pulang sementara Nadya memprint hasil ketikannya. Nadya sudah akan pergi ketika aku memasukkan alat tulis ke tasku.Aku pulang duluan ya.. Nadya berjalan ke arah pintu. Aku tersenyum sekenanya dan meregangkan tubuh dulu sebelum benar2 akan pulang. Tiba2 “SHIT !” aku mendengar teriakan Nadya dari arah pintu utama.

Aku bergegas berlari ke arah pintu utama. Rupanya Nadya sedang berdiri mematung di depan pintu yang tertutup.

:Kenapa ?” tanyaku heran.

“Pintunya dikunci” jawab Nadya sambil menarik2 handle pintu sekuat tenaga.Sial, pikirku. Rupanya tidak ada satpam di luar itu dikarenakan mereka sedang patroli, sekaligus menge ek adakah orang yang lembur malam ini. Rupanya karena kami berdua tidak menyalakan lampu2 utama, yang menyebabkan ruangan kantor seperti tidak ada orang, mereka mengunci pintu tanpa memeriksa terlebih dahulu. Aku mulai panic karena jalan satu2nya keluar dari kantor ini adalah pintu itu. Tangga darurat ada di seberang pintu kantor. Sial. Sekali lagi sial. Semua pintu sudah dikunci. Aku berlari mengintip ke jendela. Sia2. Jendela kantor kami tidak ada yang menghadap ke kantor satpam. Aku blingsatan kesana kemari, dan dengan marah kutendang pintu kaca yang tebal itu. Tak ada reaksi kecuali kakiku sakit. Desain pintu yang kuat agar kantor aman ternyata menjebak kami di kantor.Aku mengeluarkan handphone dari saku celanaku dan menelpon office boy, untuk menyuruhnya kembali ke kantor. Sial sekali lagi. Telponnya tidak aktif. Hebat.Nadya diam, walau bisa kulihat mukanya memerah menahan marah. Mungkin dia juga ingin cepat pulang, ada janji atau apapun. Tapi Nadya tetap berusaha kalem dengan menelpon pamannya, sang owner perusahaan desain ini. Aku bisa mendengar percakapan mereka.

“Hallo om..”

“Eh Nadya, ada apa ?”

“Om, aku kekunci di kantor”

“Lah kok bisa ?”Nadya menjelaskan situasinya ke pamannya.

“Waduh. Gawat juga.. OB nya pun ga bisa ditelpon ?”

“Iya om.Teriak2 gih, coba panggil satpamnya”.Percuma, kupikir. Aku pernah lembur dan melihat kelakuan para satpam itu ketika waktu sudah menunjukkan jam 9 keatas. Setelah patroli dan mengunci pintu2 utama, mereka langsung ke kantor mereka, untuk nonton tv rame2, main kartu, bahkan kadang2 mabuk bareng.

“Ga bisa om” nada bicara Nadya sudah mulai memelas.Hmm om akan usahakan cari bantuan, tapi om lagi di luar kota sekarang

“KOK OM GAK BILANG DARI TADI KALAU ADA DI LUAR KOTA ?!?” Nadya meledak. Ditengah kekalutan aku mencoba menelpon semua nomor telpon kantor. Dan sialnya, kebanyakan dari mereka tidak aktif. Ada yang mengangkatnya dengan background suara hingar bingar diskotik dan suara teler ga karuan. Tolol. Di tengah minggu malah dugem. Nadya, terus menekan pamannya. Aku berusaha menelpon semuanya, tetapi entah kenapa sinyal hapeku tiba2 hilang. Aku kalut, mencari telpon kantor. Dan hanya telpon di meja front office saja yang bisa dipakai untuk menelepon ke luar. Aku berlari kearah front office dengan panik. Dan bodohnya tiba2 aku terjatuh tersangkut pojokan meja. Aku jatuh ke meja menimpa telpon kantor. Aku kaget dan langsung bangkit. Berharap telpon tidak rusak. Aku lalu mengangkat telponnya. Ternyata ada nada sambung.

Aku mencoba menekan nomer yang kuhapal. Lagi2 sial. Rupanya kejadian tadi menyebabkan tombol 0 rusak dan tidak bisa ditekan. Nomer telpon HP mana yang tidak ada 0 nya ? sedangkan aku tidak punya nomor telpon rumah orang kantor. Ide tiba2 muncul, aku membuka laci front office untuk melihat data nomer telpon pegawai.SIAL ! SIAL! Lacinya terkunci. Sementara itu Nadya masih menelpon pamannya.

“JADI GIMANA DONG OM ?!?” Bentak Nadya

“Sabar, kamu sama siapa disana ?”Nadya menyebutkan namaku.

“Oh sama dia. Aman kalau sama dia, Nadya, kamu tunggu besok aja, kamu” Belum sempat pamannya menyelesaikan kalimatnya, Nadya dengan kesal melemparkan handphonenya ke dinding dan handphonenya hancur berkeping2.

“Kenapa kamu banting ?!?!?” Bentakku. Nadya hanya terdiam. Dia menarik nafas dalam2.

“Telpon kantor ?” tanyanya pendek

“Rusak” jawabku tak kalah pendeknya.

“Kenapa ?” Mukanya mulai memerah. Matanya berkaca2.Tadi aku jatuh, telponnya ketindih badanku Aku menjawab sambil memalingkan muka.

“TOLOL !!” Nadya membentakku dan tangan kanannya mengayun akan menampar pipiku. Dengan tangkas aku menangkap tangannya dan melepasnya kembali.

“Lebih tolol mana sama orang yang ngebanting hape nya sendiri ?”sindirku.Ruang rapat penuh asap rokok sekarang. Aku menghisap rokok kretekku dalam2 dan membuang asapnya ke langit2. Nadya duduk di pojokan sambil menghisap rokok mentholnya. Kami sudah saling diam selama 30 menit lebih. Tidak ada alasan bagiku untuk mengobrol dengan wanita judes ini. Bikin pusing. Tapi aku mencoba menengok untuk melihat keadaannya. Khawatir juga.

Jangan2 nekat gantung diri.

“Apa kamu lihat2 ?” Nadya membalas tatapanku dengan pertanyaan dingin.

“Gw punya mata, boleh dong liat kemana aja” Jawabku tak kalah dingin.

“Ngeri tau gak, berdua doang sama cowok macem kamu”

“Eh. Lu baru masuk kemaren sore Nad, blom kenal siapa gw.. “Aku menatap penuh emosi ke arah Nadya.

“Ah semua cowok sama aja”Nadya membuang muka

“Apa maksud lu ?” Tanyaku penasaran

“Ah, tau lah” Jawabnya sembari mematikan rokoknya di pot bunga yang sekarang beralih fungsi sebagai asbak.

“Lo tau kan otak cowok isinya seks melulu ?” Suara Nadya terdengar tidak enak

Aku hanya terdiam.Bahaya tau gak berdua doang sama cowok asing. 

“Salah2 gw diperkosa” Nadya berkata ketus

“EH. Sori ya mbak sok pintar lulusan luar negri masuk karena koneksi” Nada bicaraku meninggi. “Biar kata lu cantik, juga, ga bakal ada cowok mau perkosa lo ! Mana ada orang mau merkosa orang ngeselin macem elo !!!” Bentakku.

“Orang yang gak bisa bersosialisasi macem lo ! Orang yang egois ! Ga ada empati sedikitpun sama orang kantor ! Ga ada bagus2nya! Mentang2 ni kantor punya om lu, lu mau seenaknya aja disini ?!?!?” Aku sudah naik pitam. Tidak mampu menahan kesabaran lagi.

Ah Nadya tidak bisa berkata2 lagi.Enak aja lo bilang gw mau merkosa elo ! mendingan gw tidur ama pecun daripada nyentuh badan lo ! Nafasku habis. Sudah kuluapkan semua kekesalanku kepada Nadya.Tiba2 Nadya berlutut. Melepas kacamatanya dan mulai menitikkan air mata. Dia membanting kacamatanya dan mulai menangis sesenggukan. Shit. Rupanya kata2ku tadi kelewat kasar. Makin lama tangis Nadya makin keras. Aku pun berlutut mendekatinya dan mencoba memegang bahunya.Nadya. Sorry mungkin gw terlalu kasar aku meminta maaf. Nadya menepis tanganku dan terus menangis.Nad. Aku agak membungkuk untuk melihat wajahnya. Tapi tiba2 Nadya memelukku dan menangis di dalam pelukanku. Aku terdiam sembari mengelus2 punggung Nadya. Sekitar 10 menit dia menghabiskan tangisnya di pelukku. Aku yang pegal lalu duduk di lantai bersandar pada dinding. Nadya duduk di sebelahku, dengan pandangan kosong. Tak beberapa lama Nadya memulai pembicaraan.

“Maaf tadi aku lancang ngecap kamu” katanya pelan

“Gw juga Nad maaf tadi terlalu kasar” jawabku.

“Aku yang mulai” lanjut Nadya. 

“Kupikir semua laki2 sama. Baik pada awalnya tapi ternyata brengsek”

“Ah. Semua laki2 brengsek kok Nad” Jawabku. Lalu kami terdiam cukup lama.

“Aku pernah diperkosa” Nadya tiba2 bernonton.

“Eh?” Aku tidak bisa menyembunyikan mimik heran dari mukaku.

“Waktu aku baru kuliah di US, ada kakak kelas yang ngedeketin aku.. Lanjut Nadya Dia baik banget, sampe pada akhirnya aku diundang ke pesta di asramanya Pestanya rame, dan ternyata minumannya beralkohol semua.Aku dibuat mabuk” dia terus bercerita 

“Lalu aku dibawa masuk ke kamar, dan disana aku diperkosa olehnya” Nadya menghela nafas panjang dulu.Sejak saat itu aku ga pernah percaya sama cowok Nadia lalu mengambil sebatang rokok menthol dari bungkusnya, meremas bungkusnya yang sudah kosong, lalu melemparkan bungkusnya ke pot bunga. Aku memberikan korek apiku ke Nadya. Nadya lalu menyalakan rokoknya dengan korek milikku.Aku tidak berani berbicara lagi. Aku tadi telah lancing berbicara seperti itu kepada Nadya.

“Gimana kehidupan cinta kamu ?” tanya Nadya

“Mmmm” Aku diam tak berani menjawab.

Setelah kejadian itu, aku ga pernah berhubungan sama laki2 lagi katanya. Sekarang giliran kamu cerita” Katanya sambil tersenyum kepadaku

Aku sedikit terkejut. Ternyata jika tersenyum Nadya manis sekali. Aku tidak pernah melihatnya tersenyum semenjak dia masuk kantor.

“Mmmm Aku harusnya tahun lalu nikah” jawabku 

“Tapi ?”Tanyanya sambil menghisap rokok mentholnya.

“Tunanganku selingkuh” Jawabku pelan. Tak ingin rasanya menceritakan hal tersebut. Aku menarik nafas dalam2 dan memandang ke arah langit2. Nadya tidak menimpali jawabanku. Dia mematikan rokoknya di pot bunga.Waktu berjalan sangat lama. Aku dan Nadya berbicara tentang banyak hal. Mulai dari jaman kuliah, sma, segala macam. Ternyata Nadya menyenangkan jika diajak bicara. Tak jarang ia tertawa bersamaku, menertawakan kejadian2 konyol di kantor yang terjadi sebelum kedatangannya. Tak terasa sudah jam 12 malam. Aku sangat capek. Aku mencoba tidur. Aku masih bersender pada dinding, sementara Nadya tertidur, dengan menggunakan bahuku sebagai sandaran. Dingin Nadya tiba2 memelukku.

Aku tak tahu harus berbuat apa. Sebagai lelaki normal, yang sudah lama tidak berhubungan dengan perempuan, aku tiba2 merasa deg2an, dan suhu tubuhku memanas. Aku mengira Nadya bisa merasakannya, karena dia memeluk tubuhku sekarang. 

“Hmmmm.. jadi yang bujangan di kantor Cuma aku, kamu, sama Pak Yudi ?” tanya Nadya.

“Iya” jawabku pelan sambil menahan perasaan aneh ini.

“Hehe” Nadya tertawa kecil

“Kenapa ?” tanyaku.

“Nope nothing” katanya sambil menahan tawa.

“Well I guess. Ga ada salahnya kalo satu dari kalian aku pacarin” Nadya melanjutkan ucapannya.

“Oh jadi lu demen ya sama om2 bujangan tua” timpalku.

“Haha enak aja. Coba kamu itung, 45 –  27 = 18, jauh kan umurku sama Pak Yudi” jawabnya

“27 ? Kirain 35” ledekku.

Nadya berusaha untuk menjewer telingaku tetapi aku menghindar, menangkap tangannya, tetapi aku kehilangan keseimbangan duduk, sehingga aku terjatuh kearah kanan dan tak sengaja menarik Nadya ikut jatuh juga menimpa tubuhku. Aku yang jatuh menyimpang kekanan ditimpa oleh Nadya yang menghadapi telingaku. Akhirnya dia menjewer telingaku tanpa ampun.

“Aduh !. Sakit tau !” Aku berusaha memberontak tapi Nadya malah tertawa2 dan tidak melawan rontaanku. Aku berusaha bangkit tetapi Nadya malah memelukku.Aku ingin diperlakukan dengan lembut oleh laki2 bisik Nadya.Aku memperbaiki posisi jatuhku. Aku tiduran terlentang di ruang rapat, dan Nadya menimpa tubuhku. Aku bangkit, dan Nadya ikut memperbaiki posisinya. Aku kembali duduk, tetapi sekarang Nadya ada di pangkuanku dan tetap memelukku.

“Aku merhatiin kamu terus semenjak pertama kali masuk kantor” Nadya kembali berbisik. 

“Kamu paling sopan, dan lembut sama perempuan kalo dibandingin sama yang lain,Ditambah lagi kamu belum nikah kan dan om ku bilang, kamu orang yang baik” Nadya terus berbicara.

“Baru tadi kan bilangnya, gw juga denger” jawabku

“Enggak. Dari awal aku masuk kantor, om udah bilang kalo kamu selain kinerjanya paling bagus, kamu juga sopan, ramah dan orangnya menyenangkan Nadya membantah ucapanku. Kayaknya lucu kalau kita pacaran” Nadya melanjutkan ucapannya.

Aku kaget. Baru pertama kali seumur hidup ada perempuan yang mengatakan ingin kupacari. Dan perempuan itu adalah perempuan yang cantiknya minta ampun seperti Nadya. Aku tak bisa bicara apa2.Kami berdua saling memandang. Tiba2 entah siapa yang memulai, kami memajukan kepala kami masing2 dan berciuman. Bibir Nadya sungguh hangat. Aku memeluk erat pinggangnya dan Nadya meremas rambutku. Kami berdua berciuman sangat lama. Kurasakan kacamata Nadya menekan2 mukaku. Tapi aku tidak peduli. Bibir kami saling memagut. Lidah kami saling beradu. Aku semakin menguatkan pelukanku. Dan nadya melepaskan ciumannya. Hidungnya beradu dengan hidungku. Dapat kurasakan nafasnya yang panas dan memburu.

Nadya melepas kacamatanya dan meletakkannya di sembarang tempat. Tanpa terasa Nadya membuka kancing bajuku. Dia melakukannya sambil menciumi leherku. Agak sulit membuka kancingku dalam keadaan seperti itu, tetapi Nadya cuek.Aku tak mau kalah. Kulepaskan leherku dari jangkauan bibir nadya, dan mulai meraih kancing kemejanya. Tak berapa lama bajunya terbuka. Tanpa diminta Nadya membuka ikat pinggangnya dan melepas celananya. Didepanku berdiri perempuan blasteran Jawa Belanda, dengan kulit yang putih dan mulus, hanya memakai pakaian dalam berwarna merah menyala. Aku menelan ludah, melihat tubuh Nadya yang indah, bagaikan model catwalk yang langsing dan proporsional.Nadya kembali menyerangku. Bibir kami kembali saling berciuman, tanpa sadar tanganku mengarah pada buah dada Nadya. Aku meremasnya dengan lembut. Buah dadanya yang proporsional terasa sangat empuk di tanganku. Aku dengan cepat menyisipkan tanganku ke dalam BHnya. Nadya tiba2 memegang pergelangan tanganku. Dia menahan tanganku dan seakan menyuruhku untuk mundur. Setelah aku menarik tanganku kembali, tangan Nadya mengarah ke punggungnya, dan dia melepas pengait BHnya, melepas BH nya sendiri. Nadya tersenyum kepadaku dan berkata “Kenapa melongo gitu. Kayak orang bego tau.”

 Aku malu sendiri dan membuang muka.Nadya memegang pipiku, dan kemudian tangannya menyusuri badanku, untuk kemudian membuka ikat pinggangku. Aku pasrah, dan Nadya pun menciumi badanku mulai dari leher sampai ke perutku.

Aku kaget saat tangan Nadya masuk ke celana dalamku dan menggenggam penisku. Nadya lalu mengoral penisku. Aku sedikit kaget, karena tidak terbiasa dengan oral seks. Pada saat dengan tunanganku dulu, boro2 oral seks, pegang2 sedikit saja sudah kena marah. Padahal aku bukan orang yang tanpa pengalaman seks. Sebelum berpacaran dengannya, aku beberapa kali melakukannya dengan pacar2ku yang dulu.Aku meringis menahan geli akibat permainan lidah Nadya. Dia sangat pintar memainkan penisku dengan mulutnya. Tindakannya bervariasi, tidak hanya mengulumnya, tetapi juga dengan menciumi bagian2 yang sensitive dan memainkan lidahnya di kepala penisku. Kupikir, sebelum kejadian perkosaan yang menimpanya di US, Nadya sudah sangat berpengalaman dalam hal ini.Aku kaget dan berusaha menahan kepala Nadya ketika kurasakan spermaku hampir keluar. Nadya tampaknya mengerti dan menghentikan kegiatannya. Dan dalam beberapa menit kemudian, Nadya menanggalkan semua baju dalamnya, begitu juga denganku. Badan telanjang kami berdua bergumul di lantai ruang rapat. Saling berciuman, berpelukan dan menikmati keindahan tubuh masing2.Hingga pada akhirnya Nadya telentang di atas karpet, kepalanya tepat berada di bawah kepalaku. Mataku memandang lekat2 matanya yang indah.Nadya. Jawabnya

Nadia Si Karyawan Baru

“Are you sure you want to do this ?” tanyaku

“Why did you ask ?” katanya sambil tersenyum.

“Were already gone too far” lanjutnya. 

“and now I consider you as my lover” though senyum tipisnya meluluhkan hatiku. Aku mencium keningnya. Kedua kaki Nadya tanpa disuruh kini telah melingkari pinggangku. Kami berciuman dengan hangat. Kedua tangannya melingkari leherku. Kudekatkan penisku ke mulut vaginanya yang mulai terasa basah. Pelan2 aku menggesekkan penisku di mulut vaginanya, mencari jalan masuk. Tetapi tiba2 otot vaginanya menegang, seakan menolak penisku untuk masuk. Aku terdiam dan memandang wajahnya, aku takut dia masih trauma akibat kejadian di US itu.

“Its okay.” Nadya mengisyaratkan bahwa dia tidak apa2.Nadya membuka pahanya sedikit lebih lebar lagi dan dia tampak mencoba untuk rileks. Pelan2 kudekatkan kembali kepala penisku di bibir vaginanya. Kepala penisku sudah mulai masuk. Aku mulai menggerakkan penisku maju mundur, walaupun baru sedikit yang masuk. Perlahan namun pasti, penisku semakin masuk kedalam lubang vaginanya.aah.. Nadya mengerang pelan dan agak meringis ketika penisku masuk sepenuhnya ke dalam vaginanya. Aku menggerakan penisku maju mundur dalam posisi misionaris.

“Mmmhhh sayang pelan2” Nadya mengingatkanku untuk tidak bergerak terlalu cepat. Dinding vaginanya seakan memijat2 batang penisku dengan lembut. 

“Aahhh sayang mmmhhh.. uuhhh” Nadya mengerang, menandakan dia mendekati orgasme. Tetapi aku tidak ingin malam ini berakhir secepat itu. Aku menghentikan gerakanku, dan ketika Nadya akan membuka mulutnya untuk bertanya, aku langsung meraih pantatnya dan menggendongnya. Aku kemudian duduk di kursi rapat dan menaikkan badan Nadya di pangkuanku. Nadya mulai berpegang pada pundakku. Dia mengerti dan segera menaikkan pantatnya, lalu dengan pelan2 dia mengarahkan lubang vaginanya ke kepala penisku. Nadya bergerak naik turun di pangkuanku. Vaginanya terus2an memijat2 batang penisku dengan lembut.Aku memegangi pinggangnya. Nadya menghentikan gerakannya dan berbisik lembut kepadaku. 

“Sayang kalo udah mau keluar bilang ya. Aku gak mau kamu keluarin disitu” aku mengiyakannya dan dia mulai kembali beraksi. Goyangannya tidak liar dan asal, tetapi begitu rapih. Begitu elegan dan anggun. Suara erangan kami memenuhi ruang rapat.

Kami sudah tidak peduli lagi tentang kemungkinan satpam kembali lagi keatas dan menolong kami yang terkunci. Aku sudah tidak berpikir lagi untuk kembali menelpon orang kantor, atau mencoba mendobrak pintu pantry dan keluar lewat tangga darurat.Yang ada dipikiranku hanyalah Nadya. Rasanya tidak percaya gadis yang tadinya cuek dan judes kepadaku ini bisa ada dipelukanku sekarang.

“Mmmmmhhh.” Nadya agak menggelinjang.

“Aaahhh..” Nadya kembali bersuara. Aku bisa merasakan Nadya akan mengalami orgasme, karena selain merasakan gelinjangan tubuhnya, aku pun merasakan vaginanya makin menjepit penisku. Aku pun mengimbangi dengan menggerakkan pantatku.naik turun di kursi itu. Kursi yang biasanya dipakai rapat itu menjadi saksi bisu percintaan kami.

“Sayang. Ahhhhh.” Nadya pun makin mempercepat gerakannya. Aku lalu bangkit sambil menggendong Nadya. Aku mendudukkan Nadya di meja rapat, Nadya tetap memelukku, dan aku terus menggerakkan penisku maju mundur.

“Uuuhh. Uhhhh. Sayang. Aku mau. Ahhhhh.” Nadya menggelingjang dengan hebatnya 

“Tahan sedikit aku juga mau..Ahhhhh..” paha Nadya mencengkram pinggangku dan kepalanya mendongak keatas. Mengerang nikmat menandakan bahwa dia sudah orgasme. Aku terus menggerakkan penisku, dan Nadya. Ahhh.. Nadya jatuh telentang di meja rapat dan aku mencabut penisku dari lubang vaginanya. Sperma segera berhamburan dari penisku. Nadya segera bangkit dan memelukku. Kami berpelukan erat. Tidak berciuman, tidak melakukan apapun. Hanya berpelukan selama beberapa lama tanpa berbicara apa2. Nadya lalu melepaskan pelukannya dan turun dari meja. Dia lalu mencium pipiku lembut, kemudian dia mulai memakai kembali bajunya.Aku masih berdiri telanjang dan tertegun. Melihat Nadya yang bagaikan malaikat itu memakai bajunya satu persatu.

“eh pake baju dong. Ntar keburu pagi” Nadya mengingatkanku

Cerita sex : Kisah Sex Dengan Ibu Gisele Sang Dosen

Aku segera mengenakan kembali bajuku. Aku kembali mencoba tidur dengan bersandar di dinding. Nadya kembali pada posisinya, bersandar di bahuku.Singkat cerita pagi pun datang. Kami berhasil keluar jam 7 pagi. Hari itu kami berdua sengaja diliburkan karena kejadian konyol itu. Selanjutnya bisa ditebak. Nadya mulai terbuka pada orang2 kantor. Dia sudah bisa berkomunikasi dengan akrab, dan sinisnya makin lama menghilang. Ditambah lagi ketika kini kami sudah berpacaran. Nadya menjadi ceria dan orang2 kantor tampak takjub melihat perubahan itu.One thing leads to another. Dan sekarang, setelah kegagalan pernikahanku yang dulu, setelah beberapa lama berpacaran, aku akan mempersiapkan pernikahanku dengan Nadya. Demikian lah Cerita Seks Karyawan Baru Yang Menggoda oleh Cerita sex hot

#Nadia #Karyawan #Baru

Cerita Sex Guru Baru, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Guru Baru – Seorang wanita berkerudung hijau terlihat berjalan cepat menuju ruang guru, rok sempit memaksa wanita tersebut mengambil langkah cepat kecil. Namun sesampainya di ruangan yang dipilih, ia hanya melihat Bu Nita yang setiap hari mengoreksi hasil ulangan siswa.

“Mungkin saja,” jawab Bu Nita sambil menatap Reyna dengan mata curiga, sejauh Bu Nita, hubungan Reyna dan Rivan tidak ada hubungannya, meskipun sama-sama guru muda, pikiran Reyna dan Rivan selalu ada. bertentangan. Reyna yang baik dan Rivan yang liberal.

Cerita Sex Guru Baru

“Kami berharap SMS itu hanya bercanda,” katanya penuh harap, berlari ke tempat parkir, mengabaikan tatapan satpam sekolah yang menatap sosok rampingnya yang berpakaian kulit hijau khas pejabat pemerintah, terbungkus rapat. diri

Cerita Seks Dewasa Ngetot Guru Psk

Mobil Avanza, Reyna, melintasi jalan pinggiran kota lebih cepat dari biasanya. Pikirannya masih resah, pikirannya masih tertuju pada SMS yang dikirim Rivan, meski pria itu hanya meminta bantuan untuk membantunya menyiapkan syarat mencari jabatan, namun rasa benci melekat di hatinya. .

Jantung Reyna berdegup kencang saat sebuah mobil masuk ke halaman, sebuah Ninja 250 berwarna hijau terparkir, “pasti itu motor Rivan,” bisik hati Reyna. Di kursi teras, sudut mata wanita muda itu menangkap gambar seorang pria, yang sedang memasukkan tablet di tangannya. “Kau…” ucap Reyna dengan nada tidak percaya.

“Masuk, tapi ingat suamiku tidak ada di rumah, jadi setelah semuanya selesai kamu bisa pulang,” kata Reyna singkat, meninggalkan pria itu di ruang tamu.

Aktif setiap hari di sekolah memaksa Reyna untuk mencuci, ketika memilih pakaian, wanita itu bingung akan memakai pakaian apa, apakah cukup untuk pakaian rumah atau memilih pakaian kasual.

Cerita Dewasa69◅ Percintaanku Berawal Dari Guru Private

“Apa yang ada di pikiranmu, Rey?! .. Dia musuh bebuyutanmu di sekolah,” umpat Reyna sambil melemparkan pakaian di tangannya ke bagian bawah lemari.

Kemudian pilih daster putih tanpa alasan. Namun sayang, gaun berbahan katun lembut itu terlalu berlebihan dan berhasil menahan lekuk tubuhnya dengan sempurna, memperlihatkan payudara yang menggantung menggoda.

Reyna bingung lagi saat memilih kerudung, apakah masih harus memakai gaun atau tidak, lagipula ini rumahnya. Namun mau tak mau ia juga mengambil gaun putih dengan motif renda yang membuat tubuhnya semakin menawan dan cantik dalam balutan gaun serba putih yang cantik.

Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore dan untuk kedua kalinya Reyna menyajikan teh untuk Rivan. Sementara lelaki itu masih tampak serius dengan laptop dan berkas-berkasnya yang harus disiapkan, Reyna sesekali memberi arahan.

Cerita Dewasa Guru Smp Ngajakin Ngentot

Tanpa sadar, mata Reyna menatap mata Rivan, yang sangat menarik. “Orang ini memang pekerja keras dan baik hati, tapi kenapa tingkahnya selalu membuatku emosi,” kata Reyna mengingat kebenciannya di lingkungan sekolah.

Seorang pemuda dengan perbedaan usia empat tahun lebih muda darinya. Sikap tegas Reyna sebagai wakil kepala sekolah bidang kemahasiswaan berbeda dengan sikap Rivan yang kerap membela siswa yang kerap melanggar disiplin.

“Jangan buru-buru, minum teh dulu, setelah semua hujan di luar,” kata Reyna, yang memutuskan untuk lebih ramah.

Reyna tersenyum mendengar kata-kata Rivan, “Makan malam dengan ibumu? Tapi kamu tidak seperti anak mama,” bentak Reyna, membuat Rivan juga tertawa, tapi tangannya terus bergerak seolah tidak mencoba menerima hinaan Reyna.

Cerita Sex Terbaru Merenggut Keperawanan Ibu Guru Cantik

“Jadi aku harus pulang sekarang?” tanya Rivan, wajahnya tersenyum melihat hujan di luar masih sangat deras.

“Di garasi ada jas hujan, tapi kalau mau nunggu hujan, ya enggak apa-apa,” kata Reyna yang yakin motor Rivan tak bisa menyelamatkan jas hujan.

Begitu kata itu terucap, Blackberry di tangan Reyna menerima telepon masuk dari suaminya, tapi sayangnya suaminya menelepon dengan kabar bahwa dia akan terlambat pulang, dengan tatapan kaget Reyna mengakhiri panggilan itu.

“Ah, kenapa karena aku? Hahaha…” Rivan tertawa bahagia, Reyna melempar sofa dengan sedih. Pembicaraan berlanjut lagi, tetapi lebih fokus pada kekuatan kehidupan sekolah dan sangat berhasil memecahkan kebekuan.

Kugarap Memek Tebel Guru Anakku Sendiri Sampe Bergelinjang Keenakan

Reyna tampaknya melihat sosok Rivan yang berbeda, lebih terbuka, lebih ramah dan lebih humoris. Berbeda dengan kacamata yang dilihatnya selama ini, guru laki-laki itu terlihat seperti orang yang kacau balau baginya, seperti seorang pendisiplin bagi murid-muridnya.

“Aku penasaran, kenapa kamu begitu dekat dengan anak-anak seperti Junot dan Darko, dua anak ini tidak bisa dirawat dan mereka masuk dalam daftar merah guru BK,” tanya Reyna mulai terlihat santai. “Kalau bukan keponakan pendiri, anak itu pasti dikeluarkan dari sekolah,” lanjutnya.

“Iya tau sih, tapi seru-seruannya jalan-jalan lho, mulai dari nongkrong di Mangga Besar sampai nonton cewek-cewek di kamar mandi, ada juga guru yang nonton,” “Hah? koreksi? Sial, asik banget sih,” Reyna melompat dari kursinya dan pergi ke sisi Rivan.

“Tapi tunggu, itu tidak berarti kamu mendukung perilaku buruk mereka, dan siapa guru yang mereka hormati?” tanya Reyna cemas, takut menjadi korban korupsi kedua muridnya.

Cerita Seks Dewasa Terbaru — Istri Binal Selingkuh Dan Ngentot Dengan Ayah

Bayangkan, hanya dengan pipa ledeng dan cermin mereka bisa membuat periskop tentang kapal selam,” kata Rivan serius sambil membalikkan badan menghadap keingintahuan Reyna.

“Awalnya mereka hanya melihat ke siswa tetapi tidak mengganggu saya, makanya saya meminta mereka untuk melihat ke toilet guru, tahukah Anda siapa yang kami lihat?”

“Apakah kamu benar-benar seorang guru atau tidak? Memberi contoh yang salah kepada siswa, besok aku akan melaporkanmu ke kepala sekolah,” kata Reyna marah.

“Hahaha aku bohong, aku hanya menggoda mereka, aku tahu Pak Tigor ada di toilet dan kamu tahu efeknya? Mereka langsung kaget melihat punggung Pak Tigor yang menakutkan, Hahaha,” Reyna tertawa akhirnya, tidak menyadari bahwa lengan Rivan masih dipegang.

Cerita Sex Dewasa Bersama Guru Les Yang Perawan

“Kamu tahu, kamu sebenarnya lebih cantik ketika kamu tersenyum, jadi jangan sembunyikan di balik wajah garangmu,” kata Rivan, yang menikmati senyum kering Reyna memamerkan giginya yang bengkok. Sesaat Reyna terdiam, wajahnya bahkan memerah saat melihat tangan Rivan masih menggenggam tangannya.

Tapi tak lama kemudian, suara dari bibir tipisnya kembali, “Hei!… Jika kamu punya mata, tolong lindungi mereka,” umpat Reyna pada mata Rivan yang menatap payudara di balik kain non-woven. Berhijab, Reyna bangkit dan duduk, meluruskan jilbabnya.

“Punyamu juga besar,” jawab Rivan, mengabaikan peringatan Reyna, yang semakin marah dan melemparkan kembali bantal sofa. “Kamu tidak perlu heran, toh kamu pasti selalu melihat payudara siswa di sekolah?

“Sialan…” dengus Reyna, meluruskan hijabnya, tapi sudut bibirnya benar-benar tersenyum, karena tidak ada wanita yang tidak suka pujian. Mata Reyna memerah, kata-kata Rivan mengejek seolah-olah itu normal.

Cerita Seks Pagi Jadi Guru, Malam Nya Pelacur

“Hah? Kamu ingin melihat payudaraku, gila… Benda ini sepenuhnya milik suamiku,” Wanita itu menjulurkan lidahnya, tanpa sadar mulai bergerak melalui sifat riang Rivan.

“Nanti kalau aku ke kamar mandi, lihat saja dengan piroskopmu, hahaha…” Reyna tertawa sambil menutup matanya, tidak percaya dengan apa yang baru saja dia katakan.

“Hihihi… Nonton aja, jangan diambil,” kata guru cantik itu dengan mata tertuju ke TV, lalu mengikat jilbabnya ke belakang.

“Serius? Telanjang?” wajahnya terbakar seolah-olah dia marah, tetapi jantungnya berdetak kencang dan dia menantang jantungnya sejauh keberaniannya.

Guru Bahasa Indonesia Ini Viral Setelah Ungkap Gajinya, Bikin Netizen Sedih

“Guru penyelidik,” Reyna menjulurkan lidah lagi dan mengalihkan pandangannya ke TV, tetapi tangannya bergerak untuk membuka tombol atas.

Namun tak berhenti sampai di situ, karena tangannya terus bergerak melepaskan kancing kedua lalu membelah kedua sisinya hingga lebih terbuka, membuat seluruh bra yang terbungkus menjadi santapan mata penasaran Rivan. Entah apa yang membuat Reyna begitu berani, untuk pertama kalinya dia sengaja merayu pria lain dengan dirinya sendiri.

“Milikmu pasti lebih kencang dari Anita,” lanjut Rivan, matanya terpaku pada dada Reyna sambil membelai dagunya yang berjanggut tipis, seolah mengantisipasi banyaknya daging empuk yang dimiliki wanita cantik ini. Tapi kata-kata Rivan mengejutkan Reyna, bingung sekaligus penasaran. “Hmmm.. Apa hubungan antara Anda dan Bu Nita?”

“Maksudmu aku Bu Anita, kan? Hahaha…” Rivan memotong kalimat Reyna setelah menyadari arti kalimat yang sulit diucapkan wanita itu. seminggu yang lalu,”

Cerita Sex Spesial Demi Anak Didik Guru Rela Jadi Pelacur

“Mengapa?” kata Reyna yang tiba-tiba penasaran dengan gosip yang beredar di kalangan guru nakal. Rivan menghela nafas dan bersandar. “Suamimu curiga dengan hubungan kita, meskipun Anita menolak untuk menyelesaikannya, aku tetap harus mengambil keputusan, risikonya terlalu besar.”

Rivan tidak langsung menjawab melainkan mengambil sebatang rokok dari sakunya, setelah tiga jam menghindari merokok tembakau yang ada di sakunya, pria itu akhirnya meminta izin, “Bolehkah saya merokok?”

“Saya tidak tahu pasti, Anita adalah wanita cantik, tetapi bukan wanita yang saya inginkan,” kata pria itu setelah mengeluarkan asap tebal dari mulutnya. Tapi wajah wanita di depannya juga menunjukkan keterkejutan, “lalu apa yang terjadi antara kamu dan Anita?” kamu punya

Wajah Reyna merah karena malu, Rivan menunjukkan tekadnya sebagai wanita yang lebih tua. “Anita adalah wanita yang sudah menikah, yang berarti Anda tidak memiliki hak untuk menyentuh diri sendiri,” kata Reyna, berusaha mempertahankan kepolosannya.

Cerita Seks Terbaru Merenggut Keperawanan Ibu Guru Cantik

Rivan tersenyum, dia mengakui kesalahannya, “Saya tidak tahu berapa kali kami melakukannya, mulai dari rumah saya, di rumah Anda, bahkan kami melakukannya di ruang lab kimia, suara Anda seperti wanita kesepian benar-benar membodohi saya, kehilangan waktu ketika saya menyia-nyiakan sperma saya di wajahnya yang cantik. ”

Mata Reyna langsung memanas memikirkan petualangan, Anita, “Kenapa tidak menikah saja?” tanya Reyna berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar kencang. “Belum ada yang cocok,” jawab Rivan singkat, membuat Reyna menggelengkan kepalanya, wanita itu mengambil teh di atas meja dan meminumnya.

“Kamu guru bengkok,” umpat Reyna, memutar matanya, ekspresinya

#Cerita #Sex #Guru #Baru

Cerita Panas Dewasa Baru, Terbaru Malam Ini

Cerita Panas Dewasa Baru – POKERPAIR88 – Nama saya Lena. Saya mendekati kepala saya yang berusia 3 tahun. Saya sudah menikah selama 5 tahun dan belum dikaruniai anak. Suami saya jauh lebih tua dari saya. Kita dapat mengatakan bahwa hidup kita bahagia atau tidak bahagia. Dalam kehidupan sehari-hari, antara saya dan suami, tidak ada masalah kompleks yang tidak mengancam pernikahan kami. Hanya saja dalam hal seks, ada isu-isu yang kita semua tidak menganggapnya sebagai ancaman.

Situasi ini mungkin karena tidak ada indikasi bahwa kita akan diberkati oleh anak-anak kita. Kami merasa seperti keintiman antara suami saya dan saya telah menjadi hambar dan tidak seperti beberapa tahun pertama pernikahan kami penuh gairah dan cinta yang membara. Dan sekarang kita hanya menganggapnya sebagai kewajiban, tidak seperti dulu. Kami juga sepertinya tidak keberatan.

Cerita Panas Dewasa Baru

Pada akhirnya, kita sibuk mencari aktivitas sendiri untuk melepaskan diri dari kebosanan ini. Suami saya semakin aktif dan usahanya semakin berkembang. Saya juga mencari kegiatan lain yang akan menghilangkan kebosanan saya. Kami semua sangat sibuk dengan kegiatan kami sendiri sehingga kami semakin jarang menghabiskan waktu bersama. Tapi sepertinya kita bisa menikmati hidup ini tanpa menimbulkan masalah besar.

Cerita Sex Selingkuhan Ibu Tetangga Yang Kurang Puas Dengan Suami

Hal ini berlangsung cukup lama hingga suatu hari terjadi sesuatu yang baru yang mempengaruhi kehidupan kami, terutama kehidupan pribadi saya sendiri. Saat itulah kami mendapat kabar bahwa ayah saya berada di kota lain dan akan datang kepada kami. Suami saya langsung mengungkapkan kegembiraannya, dan tanpa menunggu persetujuan saya, dia berharap ayah saya segera datang. Dia bilang dia merindukannya karena dia bisa bertemu lagi setelah terakhir kali kami menikah. Seperti ayah saya, dia memberi tahu suami saya bahwa dia juga sangat merindukan saya, terutama kepada saya, putra kesayangannya. Aku hanya bisa menatap suamiku yang menjawab telepon dengan sedih.

Setelah menerima kabar tersebut, saya sering melamun. Aku gugup ketika Ayah datang. Sebenarnya dia bukan ayah biologisku. Dia adalah ayah tiriku. Ketika saya masih remaja, dia menikah dengan ibu saya. Ayah saya masih lajang saat itu, jauh dari usia ibu saya. Hidup kita, meskipun itu terus normal. Tahun demi tahun berlalu, saya mulai menjadi lebih dan lebih dewasa. Masalah dimulai ketika ibu saya mulai sakit. Mungkin karena usia.

Di sinilah semuanya dimulai. Ayah muda dan menjanjikan itu merasa kebutuhannya tidak mencukupi dan mulai mencari solusi. Sayangnya, targetnya adalah saya sendiri. Saya masih sangat muda saat itu dan tidak tahu apa-apa. Ayah saya sangat pandai menipu saya sehingga saya akhirnya terjebak dalam semua triknya. Saya tidak berani mengeluh kepada ibu saya tentang hal itu. Ketakutan hanya memperburuk keadaan. Tapi aku tidak bisa menjamin dia tidak tahu apa yang terjadi antara ayahku dan aku. Hingga akhirnya ibuku meninggal, meninggalkanku sendiri, anak tunggalnya, dititipkan pada ayahku.

Setelah ibuku meninggal, ayahku semakin parah. Tidak ada yang bisa saya lakukan karena hidup saya sangat bergantung padanya. Untungnya, beberapa tahun kemudian saya menemukan jodoh saya dan menikah dengan suami saya yang sekarang. Saya dibawa dari rumah ke kota yang jauh. Ini adalah pengalaman yang sangat saya sesali sampai hari ini.

Menikmati Cerita Sex Hisapan Anita

“Hai sayang!” Tiba-tiba, suamiku membuyarkan lamunanku. “Kenapa kamu masih melamun? Ayo, maaf ayahmu menunggu terlalu lama di stasiun kereta,” katanya sambil mengambil kunci mobil dan segera menjemputnya.

Ketika kami sampai di stasiun, lelaki tua itu pergi mencari ayahnya, dan aku mengikuti di belakang, semuanya berantakan. Kecemasan, kekhawatiran, dan sedikit rindu, karena sudah lama saya tidak melihat mereka, dan mereka semua bercampur aduk. Ketika sang suami menemukan seorang pria duduk sendirian di ruang tunggu, dia langsung berteriak kegirangan. Pria itu berdiri dan berjalan ke arah kami. Lalu dia memeluk suamiku. saling merindukan. Saya melihat mereka. Saya sedikit terkejut bahwa ayah saya tidak banyak berubah sejak saya meninggalkannya. Dia terlihat muda, meskipun saya melihat beberapa uban di rambutnya. Tubuhnya masih kuat dan berotot. Sepertinya dia belum melepaskan kebiasaan berolahraga sejak lama.

Ayah merentangkan tangannya saat dia mendekatiku. Bingung dengan ini, tanpa sadar saya melirik suami saya yang sepertinya tahu apa yang saya pikirkan. Dia mengangguk, seolah memberitahuku untuk menyambut uluran tangan Ayah. Kemudian saya mendekati ayah saya. Dia langsung memelukku. Saya terpikat oleh pelukannya yang erat, dan saya bisa merasakan ayah saya nyata. Sambil menangis, dia berbisik betapa dia merindukanku.

Mau tak mau, aku memeluknya secara refleks, dan berkata aku baik-baik saja dan aku juga merindukannya. Ia bersyukur masih ada yang merindukannya, sambil terus memelukku erat. Saya salah. Pelukannya berbeda dan bahkan aku bisa merasakan tubuhnya didorong ke tubuhku. Saya mencoba menyenggolnya, tidak membiarkan ini terjadi pada suami saya. Ayahku masih genit! Dia sengaja menggosokku dengan tubuhnya! Sungguh pria yang malang, aku mengutuk dalam hatiku.

Cerita Sex Kumpulan Cerita Dewasa Terbaru

Aku senang aku melepaskan diri dari pelukannya dan pergi dengan tergesa-gesa. Lalu aku sengaja menunjukkan kasih sayang di depan ayahku, memeluk pinggang suamiku dan menyandarkan kepalaku di dadanya. Suamiku memeluknya saat dia berjalan menuju tempat parkir, dan ayahku hanya tersenyum mendengarnya. Entah apa maksud senyuman itu. Aku hanya ingin menunjukkan semua ini padanya. Saya tidak tahu apakah saya ingin membuatnya cemburu atau apa?

Kehidupan kami telah berubah secara signifikan sejak ayah saya ada di rumah. Suasana di rumah kini lebih hangat, penuh canda dan tawa. Ayah pandai membawa dirinya sendiri dan memenangkan hati orang. Termasuk suami saya. Dia sangat senang dengan kehadirannya. Menjadi lebih nyaman di rumah. Ngobrol bareng, jalan bareng. Dan yang lebih seru lagi, suamiku jadi makin sayang sama aku. Dia sering mengajakku berhubungan seks. Saya senang dengan perubahan ini. Awalnya saya khawatir kehadiran ayah akan membawa masalah baru. Tapi tidak. Justru sebaliknya! Tapi dibalik ini aku sedikit khawatir karena kemesraan suamiku atas nasehat ayahku. Dia mengatakan dia memberi banyak nasihat tentang bagaimana membuat istrinya bahagia. Ha? Saya kaget mendengar ini. Mungkin..? Ah.., saya tidak berpikir sejauh itu.

Kekhawatiran saya terbukti dibenarkan. Karena sering diam-diam, Ayah menatapku. Aku sudah menebaknya dari sorot matanya. Dia sudah mulai berani menggodaku, meski hanya senyuman atau tatapan nakal. Saya tidak pernah melayani dia. Aku tidak ingin suamiku tahu tentang ini. Kekhawatiran berubah menjadi ketakutan. Malam itu, suami saya memberi tahu saya bahwa dia akan pergi ke luar kota selama beberapa hari untuk menangani bisnisnya. Saya terkejut dan mencoba menghentikannya pergi.

“Saya hanya punya tiga hari. Mungkin saya bisa menyelesaikannya dengan cepat dan kembali dalam dua hari.” Kata sang suami lagi.

Pergumulan Nikmat Dengan Tanteku Yang Seksi Dan Bahenol.

Itulah tepatnya yang saya takutkan, kata saya, tetapi hanya di hati saya. Saya tidak dapat menemukan alasan lain karena saya khawatir dia akan benar-benar curiga dan semuanya akan ketahuan. Pada akhirnya saya hanya bisa setuju dan menyuruhnya pulang dengan cepat.

Pada hari pertama suami saya ke luar kota, tidak ada yang mengkhawatirkan, meskipun ayah saya lebih banyak bercanda. Aku dekat dengannya karena suatu alasan. Buat kopi, ambil koran, saya tidak tahu apa lagi. Saat dia menyerahkan koran itu, dia meraih tanganku dan mencoba menggodaku. Aku buru-buru meraih tanganku dan meninggalkan ruangan.

Aku semakin berhati-hati dengannya. Saya selalu mengunci pintu dari dalam. Tapi saya masih merindukannya, sampai suatu hari, peristiwa masa lalu yang sering saya sesali terulang kembali. Sore itu, saya menyelesaikan latihan saya seperti biasa, seminggu sekali. Setelah mandi, saya langsung makan dan istirahat di kamar. Mungkin karena badan saya capek dan pegal-pegal setelah olahraga, jadi saya ngantuk dan langsung tidur. Sayangnya, saya lupa mengunci pintu kamar tidur.

Setengah tertidur, saya merasa tubuh saya sangat nyaman. Rasa lelah dan nyeri berangsur-angsur hilang. Bahkan saya pikir tubuh saya bereaksi aneh. Kenyamanan itu berangsur-angsur berubah menjadi sesuatu yang membuatku melayang. Saya merasa seperti angin sepoi-sepoi bertiup melalui bagian-bagian sensitif tubuh saya. Aku menggeliat melalui semua ini tanpa sadar, mengerang perlahan. Dalam tidur saya, saya pikir suami saya melakukannya dan dia sangat suka mencium saya di tempat tidur. Namun ketika saya ingat bahwa dia masih di luar kota, saya langsung bangun dan membuka mata lebar-lebar. Aku berteriak hampir sekuat tenaga saat melihat ayahku tersenyum dan mencium betisku, sementara piyamaku terangkat tinggi untuk memperlihatkan paha putih mulusku.

Foto Cerita Dewasa Intip

“Maafkan aku, Lena, Ayah. Jangan marah begitu, sayang,” katanya, tidak malu ditampar olehku.

“Ayah tidak bisa. Tolong pergi dari sini,” pintaku, saat aku melihat mata ayahku merangkak di tubuhku dengan panik.

Aku buru-buru meletakkan piyama yang menutupi pahaku. Aku menjauh sedikit darinya dan meringkuk di ujung tempat tidur. Ayah kembali padaku dan duduk di sebelahku. Tubuhnya sangat dekat denganku. Saya semakin takut.

“Jangan membicarakan masa lalu. Aku sudah lupa dan tidak akan mengulanginya lagi,” jawabku marah mengingat hal yang paling aku sesali.

Cerita Ngentot Pengantin Baru Kesepian

“Oke. Aku tidak akan memberitahumu lagi. Tapi kasihan ayahmu. Sudah bertahun-tahun aku tidak merasakannya,” lanjutnya.

Kemudian ayah saya mengatakan kepada saya bahwa dia tidak pernah berhubungan seks dengan wanita lain selain saya dan ibu saya. Dia tidak tertarik pada apa pun selain kita. Aku tidak percaya apa yang dia katakan. Dia sangat pandai merayu wanita. Entah kenapa, aku juga merasa seperti itu. Ketika saya melihat wajahnya, saya tergerak, memikirkan bagaimana mengurangi keinginan yang tampaknya sudah menjadi hasrat ayah saya. Aku tahu betul apa yang akan Ayah lakukan dalam situasi ini. Akhirnya saya mengalah dan ingin menggoyang-goyangkan batang itu untuk menenangkannya kembali.

Mungkin ini salahku. Aku terlalu yakin jalan ini akan mengekang keganasannya. Saya pikir itu biasanya laki-laki

#Cerita #Panas #Dewasa #Baru

Cerita Sex Sedarah Baru, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Sedarah Baru – Cerita dewasa yang saya tulis di bawah ini bukan milik saya sendiri. Saya hanya menambahkan beberapa bagian untuk membuatnya lebih menarik untuk dibaca. Selamat membaca dan menikmati silsilah dewasa di bawah ini.

Nama saya Rian Andrianto Kisah ini terjadi pada tahun 2010 ketika saya masih menjadi mahasiswa semester tiga di sebuah universitas swasta terkenal di Jogja, saya berusia 20 tahun, ketika hasrat seksual saya paling tinggi. Saya anak tunggal dan itulah sebabnya kebutuhan materi saya selalu terpenuhi. Ayah saya dihormati di desa saya di Palembang. Posisinya sebagai lurah dan bisnis mebelnya yang sukses membuat keluarga kami bisa hidup sejahtera.

Cerita Sex Sedarah Baru

Fisik saya cukup menarik, tinggi 175 cm, berat 64 kg, kulit putih (dari keturunan ibu saya di Palembang), tetapi saya dianggap ‘miskin’ dari segi jenis kelamin jika dibandingkan dengan teman sebaya seusia saya, bayangkan sampai saya berusia 20 tahun. Tahun ‘sukses’ terbaik saya hanyalah ciuman (plus grepe2) dengan salah satu mantan pacar saya ketika saya masih di kelas 3, apalagi ML. Saya belum pernah melakukan handjob sebelumnya. Waktu itu bisa hanya bisa dicapai dengan masturbasi.

Cerita Seks Kisah Tita, Sebelum Pernikahan

Pertama kali saya memiliki ketertarikan seksual kepada ibu saya adalah ketika saya berada di tahun pertama sekolah menengah, saya berusia 16 tahun dan ibu saya berusia 37 tahun. Suatu hari Minggu sore. Saya tinggal bersama ibu saya di rumah sendirian. Seperti ayah saya menghadiri upacara pembukaan auditorium di desa berikutnya. Saat aku sedang membaca majalah di kamar ibuku, tiba-tiba aku keluar dari kamar mandi memakai handuk kecil yang melilitnya.

Cerita Dewasa Berdarah | Handuk itu hanya menutupi sebagian kecil tubuh ibunya yang montok dan putih. Saya melihat payudara yang kental. Pahanya dan mulus miliknya, yang sangat putih dan halus Rambut dan kulitnya tidak sepenuhnya kering. Yang menambah keseksian, gambar itu tiba-tiba merangsang naluri laki-laki saya. Bayangkan seorang wanita cantik dengan tubuh montok (160 cm, 52 kg, dengan dada 36D) berdiri di depan saya telanjang.

Kalau dilihat dari dekat, ibuku sangat mirip dengan artis Ria Irawan, dia tidak tahu kalau aku hanya tertarik pada kecantikannya. Sayangnya, pemandangan itu tidak berlangsung lama. Beberapa saat kemudian, Ibu mengeluarkan pakaian dari lemari dan kembali ke kamar mandi untuk berpakaian. sejak peristiwa itu Cara saya memandang ibu saya telah berubah. Saya sering melirik payudara, paha, dan bokong ibu saya.

Kebiasaan ibu saya memakai pakaian yang longgar membuat tindakan saya lebih mudah. Hampir setiap hari saya menikmati tubuh indah ibu saya dan melakukan masturbasi. Itu menjadi rutinitas sampai saya lulus SMA dan harus pindah ke Jawa.

Cerita Dewasa Cerita Seks Sedarah

Sejak universitas Dulu saya hanya pulang dua kali setahun. Saat liburan sekolah dan lebaran setiap pulang kampung Saya selalu menemukan waktu untuk melakukan rutinitas yang sama dan saya tidak pernah bosan. Kecantikan dan keanggunan ibu membuatku semakin ketagihan. Tapi satu hal yang membuatku bertanya-tanya Saya belum pernah melihat seorang ibu yang benar-benar telanjang tanpa seutas benang di tubuhnya. Terkadang rasa ingin tahu yang ekstrem mengingatkan saya pada ide-ide gila. Saya melihat ibu saya mandi Sayangnya lokasi kamar mandi (Di kamar Ibu) dan struktur bangunan di dalam rumah membuat tidak mungkin mengintip sama sekali.

Pada pertengahan tahun 2010, ada secercah harapan, melalui BBM, ibu saya mengungkapkan niatnya untuk mengunjungi Jogja selama hampir 2 tahun ketika saya masih kuliah. Orang tua saya tidak pernah pergi ke Jogja untuk menjenguk saya. Ibu berencana menghabiskan seminggu di Jogja untuk menyegarkan diri dan membiarkan aku merindukanmu, kebetulan ayah saya pergi bekerja di Lampang selama seminggu. Jadi ibuku memutuskan untuk pergi ke Jogja agar aku tidak kesepian di rumah.

Setelah berhasil membujuk ibu saya untuk tinggal di asrama saya selama di Yogya malam itu, saya langsung membuat rencana.

Asrama saya adalah asrama khusus dengan fasilitas lengkap seperti AC, spring bed, TV LCD, lemari pakaian, dan kamar mandi dalam. Menemukan ruang untuk mengintip kamar mandi di asrama saya agak sulit karena bangunannya relatif baru. Setelah brainstorming dan mengabdikan yang terbaik Saya akhirnya bisa membuat 2 lubang intip dengan 2 sudut berbeda, satu di lubang kunci yang tidak sengaja saya rusak. dan satu di dinding yang saya bor dengan bor kecil dan menutupinya dengan bingkai saya. Poster klub sepak bola favorit: Manchester United *Iblis tertawa*

Cerita Sex Saudara Perempuanku

Hari yang saya tunggu-tunggu tiba pada pukul 5 sore sepulang sekolah. Saya mengendarai mobil favorit saya ke bandara. cuaca mendung saat tiba di bandara Saya tidak punya masalah menemukan seorang ibu. Sosoknya selalu menarik perhatian orang banyak, saat itu ibunya mengenakan kaos putih ketat dan skinny jeans yang menyempurnakan sosok montoknya. Sorotan yang paling jelas adalah payudaranya yang membuncit, sangat indah, memenuhi dirinya, kaos ketat dan tampaknya berjuang untuk lepas landas.

Apa yang baru dengan kehadiran seorang ibu? Dia menata rambutnya! Rambut hitamnya kini sedikit coklat muda dengan bagian kanan. ditambah kacamata hitam yang dikenakan di kepalanya Membuat ibumu terlihat lebih seksi dan berkelas. setelah mencium tangan ibu Aku segera menarik koper ibuku. Dan kami segera bergegas ke tempat parkir.

Dalam perjalanan ke tempat parkir Aku tidak bisa berkonsentrasi melihat payudara ibuku naik turun, mengikuti jejaknya. Terkadang saya membiarkan ibu saya berjalan sedikit ke depan sehingga saya bisa melihat pantatnya yang indah dan menonjol. Saya sendiri bertanya-tanya bagaimana ibu empat anak di kepalanya masih memiliki tubuh yang begitu indah. Begitu kami memasuki area parkir, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Lokasi mobil yang masih cukup jauh. buat kita lari

Begitu saya masuk ke dalam mobil, mata saya langsung menangkap dada ibu saya. T-shirt putih tipisnya basah karena hujan dan menjadi tembus pandang. Aku bisa melihat dengan jelas bahwa payudaranya terbungkus pakaian dalam hitam. Ibu memergokiku sedang melirik payudaranya. Tapi kamu sepertinya tidak curiga padaku mungkin untuk dia Aku masih anak manja

Memergoki Mama Berselingkuh Dengan Papa Baru Part 1

“Sialan!. Matikan saja AC, Yan, ibu gemetar. Apakah asramamu memiliki pemanas air? Aku akan mandi sekarang.”

Cerita Dewasa Berdarah | Kami tiba di asrama masuk ke kamar tanpa banyak bicara. Ibu buru-buru mengambil pakaian dan handuk dari kopernya dan menuju ke kamar mandi. Aku bergegas mengambil kuda untuk melihat. Saya gugup dan menggigil karena ini adalah upaya pertama saya untuk mengintip ibu saya yang sedang mandi. Perlahan-lahan saya membuka mata kanan saya ke lubang kunci dan napas saya mulai terasa tercekik… Beberapa detik kemudian, apa yang saya lihat benar-benar menakjubkan. Tubuh ibu tunggal tanpa benang, yang hanya bisa kubayangkan sampai sekarang, terlihat jelas hanya 2 meter dari bola mataku, posisinya di belakangku. Aku bisa melihat dengan jelas kulit putih mulusnya, sangat putih! Tubuhnya montok (tidak gemuk), mataku terfokus mengamati setiap lekuk tubuh ibunya. Aku menatap pantat ibuku, pantatnya sangat besar dan bulat. sedikit gemuk tapi tidak kendur

Sejauh yang aku tahu Ibu saya bergerak di bidang aerobik di Palembang. Mungkin itu sebabnya tubuhnya masih dalam kondisi baik. Nafasku tercekat begitu ibuku berbalik. (Sekarang menghadap saya) Payudaranya besar, sampai sekarang, setiap kali saya masturbasi. Saya tidak pernah berpikir bahwa payudara ibu saya akan sebesar itu. Ini agak longgar, tapi aku benar-benar suka bentuk itu. Payudaranya putih polos dengan garis-garis hijau. Putingnya berwarna coklat muda dan diameternya cukup besar. Lalu aku ingin menyentuhnya. Tapi hanya melihatnya saya sangat bersyukur. Saya menurunkan celana pendek saya dan junior saya sudah sangat stres. Aku mulai gemetar saat masih melihat ibuku menggosokkan sabun ke sekujur tubuhnya. Gelembung yang terciprat dari pancuran membuat kulit halus dan bercahaya.

Pemandangan yang sangat indah, sekitar 10 menit, saya mengintip ibu saya, dan air mani tumpah di keset di depan pintu kamar mandi. Lalu aku kembali agar ibuku tidak tahu. Lalu aku berpura-pura berbaring di tempat tidur.

Cerita Dewasa Sedarah

Ibu keluar dari kamar mandi tanpa ragu sedikit pun. Dia berganti pakaian menjadi overall favoritnya. Hari ini benar-benar hari keberuntunganku karena setelah aku menonton Rupanya, ibuku tidak memakai bra dengan bra tipisnya. Tatapan itu membuat insting kejantananku bangkit kembali, Junior perlahan menegang. Rambut ibu masih sedikit basah. Wajah cantik tanpa makeup dan siluet tubuhnya yang melamun di balik pakaian longgar. dia kadang-kadang benar-benar membuatku sesak. Ibuku tiba-tiba memecah kesunyian.

Setelah salat magrib, kami beristirahat dan berbincang sambil berbaring di tempat tidur. Saya berganti baju, memakai t-shirt, celana boxer (tidak ada CD), ternyata bukan pilihan yang bijak.

Apa yang bisa saya lakukan dengan ibu saya di tempat tidur tunggal ini? Rupanya juniorku tidak bisa tidur nyenyak. Akan mudah baginya untuk berdiri tegak. Setiap bagian tubuhku menyentuh kulit halus ibuku. Atau ketika indra saya berhasil menangkap sebuah objek indah berbentuk paha mulus seorang ibu saat rompernya diekspos. Saya pikir itu hanya Kisah menunggu ibu melihat generasi muda bergoyang Situasi itu membuatku gugup dan malu.

Saya mencoba menyembunyikan kebenaran dengan menutupinya dengan bantal. Terkadang saya membelakangi ibu saya sambil bermain di ponsel saya. Kami mengobrol dengan marah selama sekitar satu jam. selama itu Saya mencoba yang terbaik untuk tidak melihat para junior berdiri tegak, pada jam 7 malam kami memutuskan untuk keluar dan menikmati kehidupan malam Jogja.

Cerita Sex Sedarah Adik Ipar Minta Ml

Ibu sudah tiga hari di Jogja, dan selama tiga hari itu aku tidak tahu sudah berapa kali aku melakukan masturbasi pada ibuku sebagai objek. sampai suatu malam niat gila dari saya untuk melanjutkan tidur dengan ibu selama tiga malam Saya ingin bisa menyentuh paha, payudara, dan pantat saya. Malam itu, ibuku memakai tank top.

#Cerita #Sex #Sedarah #Baru

Baru Jumpa Sudah Langsung Dibawa Ngewe Terbaru Malam Ini

Baru Jumpa Sudah Langsung Dibawa Ngewe

Riuh suara mesin judi di suatu tempat di Jakarta Barat menyergapku waktu aku memasuki ruangan yang cukup luas dan ber-AC kencang. Setelah beberapa saat berkeliling aku menemukan sebuah mesin yang kosong dan cukup menarik minatku untuk mencoba.

Pada awalnya aku tidak begitu memperhatikan sekelilingku, setelah beberapa saat aku menoleh ke samping kiriku dan melihat seorang wanita yang dalam taksiranku berusia sekitar 32-36 tahun (pada akhirnya aku tahu bahwa dia ternyata telah berusia 42 tahun) dan aku merasa nyaman karena usiaku pada waktu itu juga32 tahun. Setelah beberapa saat kami saling menyapa sekedarnya, dia menghembuskan rokoknya dengan mukamuram. Aku kemudian iseng mengajaknya.

“Kita makan keluar yuk, soalnya hari ini peruntunganku jelek, dari tadi kalah terus”.

Dia hanya tersenyum simpul dan dingin sambil mengacuhkan aku. Kemudian dia berpindah tempat dengan seorang perempuan lain yang ternyata pada akhirnya aku tahu bahwa dia adalah adiknya dari lain ibu.

Setelah beberapa lama, aku memutuskan untuk pulang dengan uang yang hanya tersisa Rp 500 ribu di kantong. Pada saat aku melangkah keluar, aku melewati dia dan bertanya lagi..

“Mau makan bareng?” dia terdiam beberapa saat dan lalu berbisik dengan adiknya.

“Mau makan kemana?” tanyanya kembali pada akhirnya.

“Nanti gampang kita cari yang kamu suka” jawabku.

Dia bangun dari mesin Mickey Mouse itu dan ikut bersamaku keluar lokasi menuju tempat parkir mobil. Sampai saat itu aku belum dapat melihat wajah dan bentuk tubuhnya hingga di lokasi parkir mobil. Ketika memasuki mobilku, aku memandang sosok tubuh semampai kurang lebih 157 cm dengan berat 45 kg, anggun tapi penuh kemuraman di wajahnya.

Saat keluar dari lokasi, sama sekali tidak terbersit aku akan mengalami suatu love affair yang dahsyat dan akan membuat suatu perubahan dalam jiwaku. Mobil terus melaju dan kami tetap saling terdiam sampai aku mencoba mengarahkan mobilku ke suatu motel di kawasan Jakarta Utara, dimana mobil bisa langsung masuk ke dalam garasi yang tersedia di tiap kamar motel tersebut. Pada saat aku memasuki motel tersebut dia dengan dinginnya berkata..

“Memangnya di sini ada makanan?” Aku cukup gugup dengan nadanya yang datar, tidak terkesan takut tidak juga senang.

“Aku mau ngobrol sama kamu di sini” jawabku.

“Apa nggak ada tempat lain yang lebih bisa buat ngobrol?”, tanyanya.

“Kalau kamu keberatan nggak pa-pa, kita keluar lagi dari sini” jawabku.

“Nggak usah, kita sudah sampai, ya sudah kita turun”.

Jantungku mulai berdegup. Apa dia tahu maksudku?, tanyaku dalam hati. Kami turun dan aku membayar sewa kamar untuk 6 jam tersebut. Di dalam kamar aku memperhatikan keanggunan dia, bertubuh langsing, rambuttebal terikat ke belakang dan ditambah wangi parfum yang mahal dan wajah yang dingin. Dia hanya menyedot rokoknya dengan tenang dan berkata menyindirku..

“Kita mau pesan makanan atau mau saling lihat-lihatan di kamar ini?”

Aku bangkit dan berjalan menghampiri tempat duduknya dan mendekatkan wajahku ke wajahnya, kemudian aku mencium pipinya halus dan berbisik..

“Jangan tanya kenapa aku membawa kamu ke sini, tapi tanya hatimu kenapa kamu mau aku ajak ke sini?” Dia menatapku tajam dengan mata yang di kemudian hari menjadi mata yang aku cintai dan berkata..

“Kamu cukup punya nyali ya? Belum kenal, belum tahu nama, sudah main bawa ke kamar. Apa ini kebiasaanmu?” Aku terdiam dan dan mundur menjauh.

“Kalau ya kenapa dan kalau ini baru pertama kenapa?” Dia bangkit menuju kamar mandi seraya berkata..

“Aku mau kita pulang” lalu ia memasuki kamar mandi. Aku hanya bisa termenung dan memutuskan untuk pulang. Pintu kamar mandi terbuka dan ia keluar, ada sesuatu yang mempesonaku saat ia keluar dengan rambut terurai seraya berkata..

“Ayo pulang, aku tidak mau ditipu sama anak seperti kamu”

Tiba-tiba entah dari mana keberanian itu, aku memeluk dia dan mencoba menciumnya. Pada awalnya dia agak berontak tapi akhirnya berdiam pasif dan dingin. Bibirnya hanya diam dan terkatup. Bibirku mencari celah rongga bibirnya dan lidahku mencoba memasuki bibirnya. Perlahan tapi pasti aku bisa memasuki bibirnya dan menemukan lidah yang kucari.

Pada awal lidahku berhasil mendapati lidahnya, tubuhnya agak tergetar tapi diam kembali. Perlahan tapi pasti aku menyedot lidahnya berputar perlahan dan menikmati setiap lekuk dari bibir dan lidah yang kurasa nikmat itu. Tanpa kusadari, aku mendorong dia rebah ke ranjang. Lidahku mencari lidahnya keluar masuk, berputar dan kusedot dengan perlahan.

Nafasnya mulai tersengal, tanganku mulai meraba dadanya dan menemukan buah dada yang begitu kenyal (dalam usia 42 tahun, masih seperti gadis 20 tahun). Lidahku merayap ke belakang telinganya dan menciumnya dengan birahi yang bergelora, tanganku kesulitan membuka pakaiannya sehingga aku bangkit dan mencoba membuka bajunya. Dia memegang tanganku dan matanya menatapku tajam lalu beberapa detik terdiam dan sesudah itu ia berkata..

“Biar aku sendiri yang buka, aku takut kamu merobek baju ini”.

Jantungku berdebar keras pada saat ia membuka pakaiannya satu persatu. Pada saat pakaian atasnya terbuka, aku melihat buah dada berukuran 34B dibalut dengan BH sutra tipis yang mewah sekali. Kemudian Ia membuka rok panjang yang ia gunakan dan terpampanglah sesosok tubuh yang sempurna dimana pinggul dan

pantatnya yang begitu montok dan berisi dibalut oleh sebuah g-string warna hitam sewarna dengan BH-nya.

Nafasku memburu, kejantananku mengeras di balik celana panjangku dan cukup menyakitiku sehingga aku langsung membuka kemeja dan celanaku dan hanya tinggal mengenakan CD warna hitam. Dia melihatku dan wajahnya agak berubah melihat CD yang aku kenakan sewarna dan juga semi g-string. Tanpa membuang waktu, aku menghampirinya dan dengan keahlianku, dengan sekali sentak, BH-nya terbuka.

“Kamu kayanya ahli membuka BH perempuan yah?” (Ucapannya itu yang sampai saat kami terakhir bersama pun selalu diucapkan olehnya).

Dengan telah terlepasnya BH-nya, aku menemukan sepasang bukit kenyal yang seharusnya menjadi milik anak gadis berusia 20 tahunan dan bukan milik seorang wanita berusia 42 tahun dengan 3 anak dan 2 cucu. Tanpa membuang waktu, mulutku mencari puting susunya dan menyedotnya lama dan lembut, di dalam gerakan lidahku yang secara perlahan berangsur cepat dan bertambah keras, aku merasa putingnya mengeras dan membuatku menggigit mesra dan lembut hingga terdengar rintihan halus dari bibirnya.

Dalam posisi berdiri itu, aku menengadahkan wajahku tanpa sedikit pun melepas puting yang kini telah kugigit-gigit dengan dengan gemas dan kusedot sampai setengah buah dadanya masuk dalam lahapanku yang penuh nafsu berahi. Kulihat seraut wajah itu terpejam sambil menggigit bibir seraya merintih halus seakan tidak rela desahan nafsu terlontar dari bibirnya.

Aku merebahkan tubuhnya dan mulutku berpindah dari buah dada yang satu ke yang buah dada yang lainnya. Barangku mengeras dan menempel di pahanya yang mulus, bergesek liar menambah api birahi yang membakarku. Mulutku meninggalkan payudaranya dan turun menelusuri perutnya yang rata tidak berlemak, aku mencium belahan dalam pahanya yang terbalut g-string yang sexy sekali.

Mulutku terus menuruni pahanya ke arah lutut dan betisnya. Mulutku mencari setiap jari kakinya dan menciumnya sambil menggigit perlahan dan berpindah ke kaki yang lainnya. Setelah beberapa kali aku ulangi, mulutku mencari lututnya dan menciuminya dari semua arah baik dalam maupun luar hingga tubuhnya menggelinjang hebat dan dia mencoba melepaskan pahanya dari mulutku, tapi tanganku menahan pinggulnya dan lidahku bergerak liar menelusuri permukaan g-string yang menutupi celah yang aku dambakan. Lidahku menyapu permukaan g-string dan mencari celah untuk menyelinap. Dengan sedikit gerakan jariku, lidahku menyapu kelentitnya hingga dia mengerang sambil berdiri dari posisi tidur, lalu berkata..

“Aku buka dulu CD-ku, aku takut kamu menggigit dan merobek CD ini”, ujarnya lalu dia mengangkat sedikit pinggulnya dan menarik turun CD-nya.

Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya karena aku tahu bahwa dia menggunakan waktu membuka CD-nya untuk mengatur nafas yang telah sampai di ujung birahinya. Tanpa membuang waktu, begitu CD-nya telah terlepas, aku langsung saja membenamkan wajahku di tengah lubang kenikmatannya, tapi dia menggelinjang dan menahan wajahku sambil berkata..

“Kamu nggak adil, kamu sendiri belum dibuka!”

Aku hanya tersenyum melihat wajah yang cantik dan seksi di mataku itu tengah tersengal-sengal mencoba mengatur nafasnya. Aku bangkit dan mundur sedikit sambil tanganku membuka CD semi g-stringku di hadapannya pelan-pelan. Matanya tidak berkedip melihat kejantananku yang berukuran 17 cm dengan urat- urat pembungkusnya telah tegak mengeras dan membundar di depan matanya.

Tanganku mengelus kepala helm kejantanananku dan secara tiba-tiba, pada saat dia sedang melihat kejantananku aku menyentakkan kedua kakinya sehingga dia telentang dan berjongkok dan dengan secepat kilat meletakkan bibirku pada bibir vaginanya. Sebelum tangannya sempat mencapai kepalaku dan menolaknya lagi, lidahku sudah menjilat belahan vaginanya dengan jilatan panjang.

Tubuhnya bergetar dan mulutnya melenguh panjang. Begitu mencapai kelentitnya, aku langsung mengunyahnya secara halus dan panjang hingga ruangan kamar ini dipenuhi oleh rintihan dan lenguhan birahi yang membuatku kesetanan karena pada setiap rintihannya aku semakin terbakar nafsu dan kejantananku semakin mengeras dan berdenyut mencari tempat untuk menjepitnya.

Lidahku semakin lincah dan semakin rajin keluar masuk goa kenikmatannya. Tangannya mencengkeram kepalaku dan menarik rambutku sambil terus merintih keras. Lidahku bergerak cepat dan kadang lambat tapi menggesek kasar di celah goa kenikmatannya.

“Stop.., ampun, aku mohon stop jangan buat aku jadi gila!!”, pintanya dengan setengah berteriak. Aku tidak mempedulikannya dan terus mencengkram kedua pahanya yang melingkari leherku.

Beberapa detik kemudian aku merasa pinggulnya terangkat dan mengejang. Aku tahu dia akan mencapai klimaksnya. Aku menahan pinggulnya dan lidahku mencari kelentitnya dan kembali aku mengunyahnya dengan lembut tapi bertenaga hingga aku merasa kepalaku dijepit oleh kedua pahanya, rambutku dijambak sekeras-kerasnya olehnya dan keluarlah rintihan panjangnya diikuti keluarnya suatu cairan yang amat aku sukai.

“Ahh, shit, shit kamu gilaa!!” Kemudian kusaksikan suatu pemandangan yang membuat birahiku menggelora.

Wajah yang penuh dengan keringat, mata terpejam, rambut yang berantakan menutupi wajahnya dan nafas yangtersengal-sengal.

Dalam beberapa detik setelah aku puas menjilati cairan kenikmatannya, aku bangkit dan membuka pahanya dan menaikkan kedua kakinya ke pundakku, dengan posisi demikian aku memiliki posisi yang paling ideal untuk memasukkan kejantananku sedalam-dalamnya ke goa kenikmatan yang telah bergelimang cairan birahinya. Aku mulai meletakkan kepala penisku dan menggosoknya pelan-pelan. Setelah siap, aku mendorong kepala penisku memasuki gerbang kenikmatan tersebut.

Pada saat kepala penisku yang cukup besar (semua wanita yang pernah merasakan kejantananku selalu mengatakan kepala penisku lebih besar dibandingkan ukuran normal) memasuki lubang tersebut, dia hanya bisa merintih pelan. Aku menahan sebatas kepalanya tertelan oleh leher vaginanya dan berdiam beberapa saat. Aku mulai mendorong sampai setengah batangku menggesek pelan dan terasa nikmat sekali, sesudah itu menarik kembali sebatas leher helm kejantananku dan mendorongnya pelan kembali menembusnya sampai setengah panjang batangku.

Aku melakukannya selama lebih kurang sepuluh kali dan aku agak menekan kedua kakinya mengangkang dan membukanya lebar sambil kutekan sekuat tenaga tetapi lembut dan pada saat aku mencapai batas terdalam dan menemukan daging kenikmatan yang menggesek kepala helm kejantananku, detik itu pula tangannya menyambar kepalaku dan menarik kepalaku untuk mencari bibirku dan menciumnya liar sekali.

Aku mendiamkan keadaan ini beberapa saat dan aku merasa suatu cairan nikmat hangat merembes dari dalam vaginanya, ia dua kali keluar, pikirku. Sambil tetap berciuman aku menarik batangku sebatas helm yang terjepit erat oleh otot cincin vaginanya dan mendorong kembali sedalam-dalamnya sambil memberatkan seluruh tubuhku ke pinggangku dan kembali menemukan kenikmatan gesekan seluruh batangku bergesekan dengan dinding vaginanya yang mencengkeram erat sampai kepala penisku menggesek kasar daging menonjol dalam vaginanya dan ia merintih panjang dan menyedot lidahku kuat-kuat.

Tiba-tiba pada saat posisi terdalam itu dia menarik leherku dan menaikkan pantatnya dan menggoyangnya pelan tapi ditekan sedalam-dalamnya hingga aku terlontar ke sorga ketujuh. Putarannya begitu pelan tapi menekan dalam sehingga kepala penisku terasa digosokkan total dengan daging dalam vaginanya sambil seluruh batangku diremas-remas oleh otot dinding vaginanya.

Baru Jumpa Sudah Langsung Dibawa Ngewe

Dan tiba-tiba ia merintih keras sambil mencakarku keras dan memedihkan punggungku. Dia terlontar melepaskan pelukannya pada leherku sambil pahanya tetap tersangkut di pundakku. Lalu ia tergeletak tersengal-sengal dan aku merasa kembali cairan hangat merembes keluar dari vaginanya. Aku sudah sampai di ujung nafsuku dan aku mencabut kejantananku sambil membalikkannya pada posisi telungkup. Aku menaikkan pinggul dan pantatnya dalam posisi doggie style walaupun kulihat dia sudah kehabisan tenaga.

Setelah posisinya pas, aku mendorong kejantananku amblas dalam suatu sentakan keras dan ia merintih

sambil tangannya meremas sprei di bawahnya. Di kaca besar yang disediakan di kamar ini aku bisa melihat kejantananku keluar masuk dengan suatu sentakan keras tapi dalam irama lambat. Kepalanya yang menunduk disertai rambut yang terurai lebat membuatku serasa berada di awan birahi dan tiba-tiba aku merasa dia menggerakkan pinggulnya mendorong balik setiap gerakanku ditambah gerakan memutar keras hingga kepala kejantananku seperti diremas-remas hangat dan ketat dan digesekan sekerasnya dengan daging di dalam vaginanya.

Agak lama kami melakukan ini sampai kepala penisku terasa agak panas, denyut kenikamatan yang sangat luar biasa aku rasakan setiap aku menggesek keluar dan masuk lubang itu. cerpensex.com Aku makin dalam mendorong ditingkahi rintihannya yang semakin keras dan aku merasa denyut batang kejantananku merambat ke arah kepala penisku dan otot vaginanya mengimbangi dengan denyutan lembut yang semakin cepat.

Tuhan, aku belum pernah mengalami kenikmatan seperti ini, begitu lembut tapi sangat terasa dalam setiap gesekan dan tekanan, batinku berbisik di ambang ledakan kenikmatan diriku. Dan pada tekanan terakhir aku mencengkeram pinggulnya dan mendorong sekuat-kuatnya dibalas dengan dorongan balik oleh pinggulnya, srett, srett, srett semburan demi semburan aku menumpahkan semua birahi yang terkumpul sejak tadi dalam lubang kenikmatannya dan disusul denyutan keras dinding vaginanya dan tangannya mencari pahaku untuk dicakar sekeras-kerasnya.

Dalam beberapa saat aku merasa tulangku dilolosi semua dan mataku terpejam menikmati detik-detik saat aku mengeluarkan seluruh cairan kenikmatan di dalam lubang surgawi yang sedang aku masuki ini. Kepalaku berdenyut keras seiring setiap semburan yang aku keluarkan. Setelah itu badai itu mulai mereda walau dalam posisi diam tidak bergerak tapi setiap otot kami berdua bekerja diluar kehendak dan berdenyut keras sampai pelan-pelan melambat. Setelah aku membuka mata, perlahan-lahan aku mencabut batangku yang masih mengeras dan tubuhnya langsung tergeletak lemas seakan pingsan. Aku merebahkan tubuhku di sampingnya dan memejamkan mata.

Aku melihat handphone yang tergeletak di samping ranjang dan melirik jam, 1 jam 20 menit sejak aku menunggu dia keluar dari kamar mandi dan memutuskan untuk pulang. Sejam lebih kami bergulat dalam lautan birahi!! Aku mencoba melihat lagi dan memastikan bahwa aku tidak salah melihat jam. Aku melirik ke arahnya dan melihat sepasang bola mata yang menatapku tajam.

“Jam kamu pukul berapa sekarang?” aku bertanya.

“23.45”, jawabnya sambil melihat jamnya.

Persis seperti jamku dan berarti benar kami telah berenang dalam lautan asmara sejam lebih. Dia pun tersentak dan melirikku diam dan aku mengangguk, lalu dia memejamkan mata sambil berkata..

“Oh tuhan, gila! Ini nggak mungkin selama ini”

Setelah beberapa saat, aku mengambil handuk bersih dan aku selimutkan ke tubuhnya dan aku membuka dua botol minuman complimentary untuk diminum bersama. Setelah beberapa saat dia bangkit menuju kamar mandi dan aku memejamkan mataku lagi, tergolek memulihkan tenagaku yang terkuras habis. Dalam beberapa saat aku membuka mata dan aku menemukan dia sudah berpakaian rapi duduk di kursi dan memandangiku dengan seribu arti. Aku melirik jam dan sudah lewat 40 menit, ternyata aku tertidur, aku bertanya..

“Kenapa kamu nggak bangunkan aku?”.

“Aku lihat kamu tidur nyenyak sekali, jadi aku nggak tega membangunkan kamu”. Nada yang lembut dan hangat terdengar berbeda pada saat kami memasuki kamar ini.

Aku masuk ke kamar mandi dan mandi. Setelah rapi aku keluar dan menyalakan rokok dan tetap tidak tahu harus berbicara apa dengan wanita yang namanya pun belum aku kenal tapi merasakan percintaan terdahsyat selama hidupku. Dia melihat jamnya dan berkata..

“Ayo kita pulang, aku harus kerja”. Aku hanya terdiam dan beranjak pergi.

“Kamu mau pulang kemana?”, tanyaku.

“Cukup kamu antar ke tempat kita bertemu”, jawabnya.

“Aku mau tahu rumahmu”, ujarku.

“Belum saatnya kamu tahu lebih lanjut tentang aku”.

Lalu aku membawa mobilku membelah malam menuju ke tempat kami bertemu. Sampai pada tempat kami bertemu, aku bertanya..

“Boleh aku minta nomor teleponmu?” dia hanya tersenyum beberapa saat dan itulah yang membuatku jatuh cinta di saat wajahnya tidak lagi diliputi kesedihan dan berseri ceria.

“Kamu bahkan belum tanya namaku, sudah tanya teleponku”. Aku tertawa malu.

“Boleh aku tahu namamu?”

“Natasya”, dia menjulurkan tangannya dan berkata lembut.

“Justin”, balasku. Setelah itu dia memberikan nomor HP-nya dan menghilang ke dalam gedung perjudian tersebut.

Aku menjalankan mobilku keluar dari gedung tersebut dan berusaha melupakan semua itu yang terjadi seperti mimpi.

#Baru #Jumpa #Sudah #Langsung #Dibawa #Ngewe

Keperjakaanku Diambil Oleh Tante Yang Baru Dikenal Terbaru Malam Ini

Keperjakaanku Diambil Oleh Tante Yang Baru Dikenal

Waktu itu, aku berdiri sendirian di depan ekskalator, di lantai 2 Dieng Plaza Malang. Selama di situ, aku hanya bengong sambil melihat orang-orang lewat di depanku. Sampai tiba-tiba ada cewek menghampiriku sambil membawa barang belanjaannya.

Aku lihat kayaknya sedikit lebih tua dariku. Yah.. kutaksir sekitar 30-an deh. Tapi dia cantik sekali, cocok jadi bintang film. Apalagi dengan dandanannya yang natural dan rambutnya yang tergerai indah sedada berwarna merah kecoklatan.., cakep sekali deh! Bodinya seksi banget. Pake tanktop warna putih, yang kayaknya kekecilan buat dadanya sehingga terlihatlah putingnya di balik bajunya. Aku terpesona sekali melihatnya, tapi aku takut dia marah.

Tiba-tiba.. dia nepuk pundakku sambil bertanya, “Maaf mas, kalau ‘pasar ikan’ adanya dimana ya..?”

Aku berusaha menutupi kekagetanku dan berusaha menjawab sesantai mungkin,”Ahh.., Mbak ini becanda ya.. disini mana ada yang jual ikan mbak. Adanya ya di pasar besar..

“Oh, gitu ya Mas ya..” katanya sambil mikir.

Itulah awal pembicaraan kami rupanya dia tadi hanya memancingku aja, sampai akhirnya kenalan dan ngobrol North-South. Namanya Juliet, umur 31 tahun, rumah di Jl. Taman Wilis 1C Malang, mantan gadis sampul yang bersuami seorang pengusaha. Kebetulan suaminya lagi tugas 1 bulan ke Liverpool Inggris, jadi dia jalan-jalan sendirian. Belum punya anak, karena suaminya menderita impoten.

Setelah ngobrol selama 1 jam sambil makan di cafe. Lalu, aku diajaknya ke rumahnya. Dia mengendarai mobil mewahnya BMW Sport 1 pintu. Setelah sampai di rumahnya yang sangat besar. Padahal aku baru melihatnya dari depan saja.

Setelah di-klakson sama dia, seorang satpam membuka pintu pagar. Sebelumnya, Mbak Juliet sudah bilang, “Kalau ada pembantu saya, kamu bilang aja saudara dari suamiku, ya..?”

Sambil berakting layaknya bintang sinetron, Mbak Juliet memperkenalkan aku sebagai saudara suaminya pada pembantunya. Dan lalu menyuruhnya untuk masak-masak buat makan malam.

“Ayo masuk Son..? Duduk-duduk saja dulu sebentar di dalem.. ya.. Aku mau ganti baju dulu..” katanya setelah pembantunya pergi ke dapur

“Eee.. mbak.. kamar kecilnya dimana ya..?”tanyaku.

“Ayo deh, Mbak tunjukin..”katanya sambil menggandeng tanganku.

Sampai akhirnya tiba di kamar mandi.

“Tuh kamar mandinya di sana..” katanya sambil menunjuk ke pintu di ujung kamar.

Aku langsung ke sana, dan ketika mau menutup pintu, Mbak Juliet tiba-tiba menahan pintu dari luar kamar mandi sambil berkata dengan genit, “Jangan lama-lama ya Son..!” Terus ditutup deh pintunya sama dia.

Pas lagi pipis, mataku tiba-tiba tertuju pada sebuah benda panjang yang berada di balik botol-botol sabun.

Ketika kuambil.., ternyata penis plastik yang berwarna hitam..! Lalu..

Karena pintunya tidak kukunci, secara diam-diam Mbak Juliet masuk ke kamar mandi. Karena saat itu aku sedang kaget, tiba-tiba aku dipeluk dari belakang secara lembut. Tangan kiri Mbak Juliet meraih tanganku yang lagi memegang penis tiruan itu, sedangkan tangan kanannya meremas kontol-ku.

“Ini mainan aku Son, kalau lagi kesepian..” bisiknya tepat di telingaku.

Aku terdiam seperti patung, keringat mengucur dengan deras sekali..

“Tapi jauh lebih enak kalau pake yang asli Son..” desahnya.

Aku benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa ketika dia mulai menjilat leher sekitar telinga. Rasanya geli-geli enak dan aku benar-benar tersihir. Sambil terus menjilat dia berusaha membuka celanaku dari belakang.

“Hhh.., jangan Mbak..!” aku berusaha mengingatinya.

Tapi.. kenapa Son..? Hhhmm slurp.. slurp.., nggak suka ya..?” desisnya sambil tetap mencium dan menjilat leherku.

“Hhh.., Sony masih perjaka mbak..!” kataku.

“Ahh.. masak sih.. ayo dong.. ntar Mbak ajarin deh.. nikmat kok Son.. mau ya Son..?”katanya

“Tapi mmbakk.. hh..”teriakku.

“Ayo ikut ke kamar Mbak aja ya.. biar lebih enak..” katanya sambil menarik lenganku.

Dia menuntunku keluar kamar mandi sampai di pinggir ranjang, langsung memagut mulutku dengan ganas.

Lidahnya meliuk-liuk mencari-cari lidahku, sementara tangannya kembali berusaha membuka celanaku. Aku yang sudah pasrah dan bengong, mendekap tubuhnya yang sexy dan montok.

Setelah celanaku melorot, ciumannya beralih ke leher, ke dada, perut, dan akhirnya ke penisku. Dia mengurut penisku pelan-pelan, “Woowww.. enak banget rasanya.. ohh..?” desahku.

“Kamu tetap berdiri, ya Son.. jangan rebah..!” pintanya sambil tersenyum manis.

Aku mengangguk saja.

“Kontol kamu.. Sonn.. enak banget.. hhmm..!”

Tiba-tiba dia langsung menghisap penisku, bahkan mengocok-ngocok di mulutnya.

“Ohh..?” desahku keenakan

“Hhmm.. slurp.. slurp..! Aahh.. slurp.. slurp..!”

Kadang-kadang dia sengaja mengguncang-guncang penisku ke kiri ke kanan dengan mulutnya, sementara kedua tangannya mengelus-elus pantat dan bijiku.

Keperjakaanku Diambil Oleh Tante Yang Baru Dikenal

“Aahh.. jangan kenceng-kenceng dong, Mbak..!” kataku saat dia menghisap dengan bernafsu.

Dia hanya tersenyum, lalu meneruskan kegiatannya. Hisap.. lepas.. hisap.. lepas.., terus sampai akhirnya dia seperti kelelahan.

“Hmm.., kontol kamu enak banget Son..” katanya sambil menjilat bibirnya yang penuh lendir.

Kelihatan sekali dari sorot matanya yang liar kalau dia sudah sangat horny.

“Udah lama saya nggak ngisap kontol seenak ini, Son..”

“Mbak..”panggilku.

“Jangan panggil aku Mbak dong..” desisnya sambil mencium kepala kemaluanku,”Panggil Jull.. aahh.. aja ya.. sstt..” desahnya.

Kembali dia menjilat kemaluanku dengan lidah meliuk-liuk seperti lidah ular. Kali ini jilatannya naik ke atas, sambil tangannya membuka T-shirt-ku. Aku juga tidak mau kalah, ikutan membuka baju-nya. Dan ohh.. terlihatlah susunya yang besar itu.. kayaknya 36C. Ternyata dia tidak memakai BH. Jadi sekarang hanya sisa CD-nya aja.

“Ayo, hisap dong tetekku Son..” desahnya.

Aku tidak menunggu lama-lama lagi, langsung kulumat payudara yang bulat itu. Awalnya yang kiri, dan yang kanan kuremas-remas. Juliet mengerang dan menjatuhkan diri ke ranjang.

“Aahh.. sstt, ayyoohh.. sedot yang kuat.. Son.. hh.., hiissaapp.. putingnya oohh.. oohh..!” desahnya.

Aku dengan semangat menghisap sesuai perintahnya. Sesaat kugigit lembut putingnya.

“Aaahh.. ennakk..! Hhh.. sedot terus.. sstt.. yang.. kuathh.. aahh..!” jeritnya sambil menggelinjang.

Rupanya arus kenikmatan mulai menerpa Juliet. Tangan kananku mulai menjelajah memeknya yang masih tertutup CD. Wah, sudah basah rupanya..! Apalagi saat jari tengahku menyelinap di antara Labia majora, kerasa sekali beceknya.

Pinggulnya mulai naik turun, rupanya Juliet sadar ada benda asing yang menggesek kemaluannya. Apalagi saat jariku menyentuh klitorisnya, makin kencang goyangannya. Seakan berusaha agar jariku tetap di klitorisnya, tidak pindah kemana-mana. Terbukti saat tangannya memegang tanganku yang ada di kemaluannya,”Ya.. Say.. teruss.. oohh.. sstt.. gesek itilku.. oohh..!” erangnya.

Sekarang ciumanku sudah pindah ke lehernya yang jenjang dan harum mulus. Memeknya tetap dihibur dengan jariku, sementara tanganku yang lain membelai rambut indahnya.

“Udahh.. Son.. aku nggak tahan say.. sst..!” kata Juliet.

Lalu dia menelentangkan aku dan dia ada di atasku. Dia langsung menempatkan lubang kemaluannya tepat di depan wajahku dan secara perlahan dia buka CD-nya dengan membuka ikatan tali di sampingnya. Tercium semerbak wangi memeknya yang benar-benar membuatku terangsang. Tampak tetesan lendir di lubang memeknya.

“Hm.., wangi sekali Jul. Sony suka baunya..” kataku.

“Kamu suka bau memekku, Son..?” katanya manja.

“Ya Jul, dua-duanya say..”

“Kalo gitu, jilatin dong say memekku..!” katanya sambil menurunkan memeknya ke wajahku.

“Ayo jilat, Say..!” desahnya.

Kuhisap-hisap klitorisnya yang menyembul, kujilat memek dan anusnya. Dan semua yang ada di sekitar kemaluannya kujilat dan kuhisap.

“Jilaatt.. ohh.. terruusshh.. Son.. jillaatt.. itilnyaa.. itilnyaahh.. teerruusshh.. ohh..” desahnya.

Wajahku benar-benar dijadikan gosokan sama dia. Digosoknya terus memeknya di wajahku, kadang berputar-putar. Lalu, Juliet mengubah posisinya jadi di bawah, tapi tetap sambil kujilat memeknya. Dia menggeliat-geliat, kadang menyentak ke belakang saat klit-nya kuhisap atau kujilat. Kadang mengerang, menjerit, melolong, bahkan kadang kepalaku dijepit dengan kedua pahanya yang putih mulus itu.

“Ahh.. ohh.. oohh.. Jul mau keluaarr.. Sayyhh.. ohh.. ohh..”desahnya.

Saat dia menjerit-jerit cepat-cepat kuhentikan jilatanku dan cepat-cepat berdiri di samping ranjang.

“Jul.. kamu nggak pa-pa kan..”kataku bingung.

Tidak lama kemudian Juliet tersadar..

“Ahh..? Lho..? Koq.. Kenapa brenti sih Son..?” setengah menjerit, lalu celingukan mencariku.

Setelah melihatku ada di sampingnya sambil bengong, Juliet benar-benar geram

“Kamu.. bener-bener jahat Son..!”

Juliet memasukkan 2 jari kirinya ke memeknya.

“Sony.., kamu bener-bener jahat..!” jeritnya.

“Tapi, Jul kan tadi menjerit.. Sony jadi ketakutan..” kataku.

“Aduh.. kamu kok culun amat sih Son.. dasar perjaka.. tapi nggak pa-pa deh..”katanya.

Untung diluar masih hujan besar. Jadi jeritannya tertutup dengan suara hujan.

“Sini dong Son..!” pintanya manja.

Karena aku bengong terus lalu dia dengan meraung seperti macan dia melompat dari ranjang, berusaha menerkamku. Tapi gagal, karena aku berkelit karena ketakutan. Aku berusaha menghindar dari sergapannya yang dipenuhi hawa nafsu.

“Jahat..! Jahat..! Jahat..!” jeritnya sambil berusaha mengejarku.

Kami berdua seperti penjahat dengan korbannya yang lagi main kejar-kejaran.

Karena kelelahan aku berhasil ditangkapnya. Aku langsung duduk di kursi sofanya. Lalu, tanpa basa-basi lagi, Juliet langsung duduk berhadapan di pahaku. Bulu kemaluannya terasa lembut menyentuh pahaku, sedangkan batang kemaluanku merapat di perutnya.

“Mau lari kemana, Son..? Jahat..!” katanya sambil menggesek-gesekkan puting susunya ke putingku, rasanya nikmat sekali.

“Orang Jul lagi mau ‘keluar’ koq dikerjain.. hh..? Itu nggak boleh, Say..!” omelnya sambil menatap tajam.

“Ya Jul.. Sony salah..” kataku.

Lalu kupagut bibirnya yang basah itu. Langsung dibalas dengan ganas. Juliet memelukku dengan erat sambil menggesek naik turun kemaluannya ke kontolku. Kemudian dia menghentikan pagutannya, lalu tersenyum mengejekku.

“Kamu udah bikin Jul pusing, kamu harus Jul hukum..” katanya.

“Dihukum apa Jul..?” kataku penasaran.

“Hukumannya ini Son..” lalu Jul meraih kontolku dan langsung dimasukkan ke memeknya, “Ngentotin sampai aku puaass.. oohh..!”

Lalu, Juliet langsung menggenjot kontolku UP-DOWN.

Aduh, benar-benar nikmat nggak tahunya. Begitu ketat mencengkeram kontolku. Sementara itu, di depan wajahku terpampang payudara besar yang terguncang-guncang.

“Ahh.. oohh.., kontol kamu.. enak Son.. sstt.. ahh.. sst.. ahh..” desahnya sambil naik turun.

Aku tidak dapat menjawab, soalnya lagi asyik melumat teteknya. Tanganku mengelus-elus sekitar pantat semoknya sampai belakang memeknya, biar dia benar-benar puas.

“Ah.. ah.. terus Son..! Jangan berhenti Say..! Jul, suka ngentot sama kamu.. hh enak.. ohh.. ahh..!” jeritnya.

Kadang kusentak juga dari bawah, dan Juliet senang sekali kalau sudah begitu.

“Sentak lagi.. oohh.. Aaa..! Iya.. iya.. gitu.. lagi.. lagii.. oohh..!”

Lagi asyik-asyiknya dia menggenjot kontolku, tiba-tiba kuberdiri sambil membopongnya. Lalu aku jalan-jalan keliling kamar sambil tetap dia mengocok kontolku dengan memeknya yang luar biasa. Sebagai ganti sentakan yang dia suka, aku jalannya kadang seperti orang melompat. Kan jadi sama nyentaknya. Tapi itu tidak dapat lama-lama, karena badannya lumayan berat. Jadi aku balik ke ranjang.

“Kamu di bawah ya, Say..! Jul suka di atas.. ss..” desisnya manja.

“Ya.., buat Jul.. apa aja deh..!” kataku.

Tanpa banyak buang waktu, Juliet kembali melanjutkan goyangannya. Kadang goyangnya benar-benar maut, sampai menyentak kepalanya ke belakang. Atau kadang sambil meremas payudaranya, seperti di film-film Vivid. Atau dengan merebahkan kepalanya di dadaku. Sambil mengocok, seperti biasa dia suka sekali berkata kotor.

“Hhmm.., ohh.. yess.. memek.. ahh.. hhmm.. enak kan, Say..?”

“Enakk.. banget, Jul..” lenguhku.

“Seneng khaann.. Son..!”

“Ya, .. sseneng.. ohh..”

“Jul.. sukka.. kontol kamu.. Son.. oohh..” desahnya manja.”Sony juga suka memek Jul.. ohh..” desahku.

10 menit kemudian, aku merasa seperti akan pipis, karena kontolku sudah berdenyut. Rupanya Juliet juga begitu. Dinding memeknya mulai bergetar dan sudah basah sekali. Genjotannya pun sudah mulai mengganas, seperti saat dia menjerit tadi.

“Oohh.. Son.. Sony mau.. pipis..”

“Jul.. juga Son.. mau keluar.. tahan yah.. Son, kita barengan ya.. Son..!” desahnya.

Lalu, Juliet sudah semakin tegang, makin erat memelukku.

“Auh.. I’m comin’ Say.. ohh.. ahh.. ahh..!” jeritnya, makin lama makin keras.

Dan, “Teruss.., Son.. teruss.. aku.. ohh.. ahh.. Jul keluarr..”

Dia menjerit dan menghentak-hentak dengan ganasnya. Saat itu, otot memeknya betul-betul tegang dan memerah batang kontolku. Dia menyemprotkan banyak sekali cairan.. Lalu,

“Jul.. Sony mau pipis juga.. ohh..!”

“Pipiskan aja di dalam Son.. jangan dilepass.. Say.. aa..!”

“Crot.. crot.. crot..!” cairankuku muncrat di dalam memeknya.

Aku tidak dapat berkata apa-apa lagi, hanya bisa menerawang ke langit-langit. Menikmati orgasme. Masih ada beberapa hentakan lagi, sebelum akhirnya Juliet terkulai lemas di dadaku. Rambutnya yang indah itu menghampar bebas, langsung kubelai.

“Son.., makasih ya.., kamu telah memberi saluran yang selama ini belum pernah Jul rasakan” katanya sambil mencium bibirku dengan lembut.

“Terus gimana Jul.. tentang rencana selanjutnya..?”tanyaku.

“Entar aja deh, biar Jul pikir-pikir dulu, Son”katanya.

“Bila Jul benar-benar mau cerai ama Fadli. Sony mau jadi gantinya..”kataku.

“Ahh.. yang bener Son.. emang kamu masih mau ama aku.. cewek yang udah tua ini..?”katanya.

“Sony cinta ama Jul sejak pertama kita ketemu. Sony nggak memperdulikan usia Jul berapa yang penting Sony cinta ama Jul..”kataku sambil mengecup bibirnya.

“Ohh.. Son kau sungguh lelaki jantan dan bertanggung-jawab. Sebetulnya Jul juga suka ama kamu tapi khan aku sadar kalau usiaku udah diatas kamu. Tapi, kenyataannya kamu suka ama Jul. Jadi, Jul setuju aja.. tapi Sony sabar dulu ya.. Biar Jul selesaikan urusan dengan suami Jul.. ya manis..”katanya sambil mengecup bibirku lagi

Cerita sex : Kebinalan Istriku Yang Semakin Menjadi

“Ya Jul, Sony akan tunggu..?”tanyaku.

“Nah gitu dong.. oh ya say.. Sony harus datang kesini dan harus memuaskan Jul setiap waktu.. ya sayang..”katanya.

“Ya say..”jawabku. Lalu, kita berciuman dan akhirnya tertidur pulas.

#Keperjakaanku #Diambil #Oleh #Tante #Yang #Baru #Dikenal

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah

“Dadanya montok, sayang kakinya bisulan. Yang satu itu boleh juga, wah, celana dalamnya berwarna hitam” Andy sedang duduk di kantin kampusnya bersama teman-temannya. Biasanya Andy suka bercanda dan tertawa keras-keras bersama teman-temannya. Tapi beberapa hari ini dia kelihatan agak lain dari biasanya. Bila sedang berada di kantin sekolah, dia kelihatan asyik memandangi orang-orang yang lewat, atau lebih tepatnya cewek-cewek cantik dan seksi yang sedang lewat.

Tiba-tiba Tono yang sedang duduk di samping Andy menepuk bahunya sambil berkata. “Hei, ada apa denganmu? Kamu liat apa sih? Kok diam aja dari tadi.”

“Ah.. tidak..” Jawab Andy, pandangannya tetap terarah pada cewek cakep yang sedang duduk di seberang meja. Andy sedang mencoba untuk melihat celana dalam cewek tersebut. Tono mencoba mengikuti pandangan Andy, lalu dia tertawa keras-keras sambil menepuk-nepuk bahu Andy lebih keras dari sebelumnya.

“Ada apa sih, sakit tau.” Kata Andy dengan kesal.

“Jangan-jangan.. kamu tertarik ama si Susi yah.” Kata Tono.

“Apa.. maksudmu.” Wajah Andy sedikit memerah, karena ketahuan sedang memandangi Susi.

“Andy tertarik ama Susi? Wah ini berita besar nih. Ntar kita sebarkan pada teman-teman sekelas.” Kata Iwan yang duduk berhadapan dengan Tono.

“Hei, jangan macam-macam ya kalian. Awas kalo kalian berani bilang.” Ancam Andy.

“Wah, mengancam nih. Ini berarti.. dia memang ada maksud sama si Susi.” Tawa Iwan.

“Ah sudahlah, bosan aku bicara sama kalian.” Kata Andy sambil bangkit berdiri dari kursinya dan kembali ke kelasnya.

“Udah bosan sama kita katanya.” Ledek Tono. “Sekarang dia udah mau sama si Susi.”

Teman-teman lain yang juga duduk satu meja dengan Andy tertawa terbahak-bahak. Saat ini Andy sedang memasuki tahun kedua pada kuliahnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini, gairah sex Andy menjadi lebih tinggi dari biasanya. Setiap kali melihat cewek seksi yang pakai rok mini lewat, dia suka berangan-angan sedang bercumbu dengan cewek tersebut, melepaskan BH dan celana dalamnya perlahan-lahan, kemudian meremas-remas kedua dadanya, lalu mengelu-elus vagina-nya yang lembut..

“Aku pulang.” Kata Andi.

Seperti biasanya, setelah melemparkan tasnya ke dalam kamarnya, dia langsung menuju dapur untuk mencari sesuatu untuk dimakan. Akan tetapi, alangkah terkejutnya dia, saat dia sampai di dapur, dia melihat seorang cewek berambut panjang yang tidak dikenalnya sedang memasak indomie. Andy spontan berkata dengan agak kasar. “Siapa kamu!”

Cewek itu membalikkan tubuhnya, dan terlihatlah dua buah dada yang besar dan montok, pinggul yang ramping serta sepasang kaki yang halus. Andy terkesima sejenak, apalagi cewek itu sedang mengenakan celana pendek serta T-shirt berwarna putih yang tidak menutupi bagian pusarnya. “Er.. saya.. saya mahasiswa baru yang akan menginap disini.” Jawab cewek itu, wajahnya yang cantik dan polos kelihatan cemas dan khawatir, karena dia takut dia akan disangka maling.

“Oh iya.” Kata Andy. Dia baru teringat akan perkataan orang tuanya, bahwa ruang kosong yang ada di lantai satu akan disewakan kepada dua orang mahasiswi tahun pertama.

“Tapi.. bukankah ada dua orang? Yang satu lagi ada dimana?” Tanya Andy.

“Er.. teman saya besok baru bisa datang.” Jawab gadis itu.

“Oh, begitu ya, em.. nama saya Andy. Barusan.. sori yah, soalnya saya lupa.” Kata Andy dengan wajah yang agak memerah, soalnya barusan dia telah membentaknya dengan keras.

“Oh, tidak apa-apa. Nama saya Elisa.” Kata gadis itu.

Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore. Andy sedang duduk di lantai kamarnya, nafasnya terengah-engah, tangan kirinya sedang membalik-balik halaman majalah Playboy yang dia pinjam dari temannya, sementara tangan kanannya sedang mengocok-mengocok penisnya dengan cepat.

Tidak lama kemudian, saat dia merasa akan orgasme, dia cepat-cepat mengambil kantong plastik yang sudah disediakan disampingnya, lalu disemprotkan spermanya ke dalam kantong plastik tersebut.

Untuk beberapa saat, Andy duduk termenung di lantai kamarnya, sambil membayangkan tubuh Elisa yang seksi. Malam itu, Andy tidak bisa tidur. Setelah berguling-guling di tempat tidurnya selama setengah jam, akhirnya dia memutuskan untuk turun ke dapur untuk mencari makanan. Orang tua Andy sedang bepergian keluar kota bersama kedua adiknya yang kebetulan sedang liburan. Mereka baru pulang pada keesokan harinya, jadi rumah Andy menjadi lebih sepi dari biasanya. Malam itu rumah Andy hanya dihuni oleh 4 orang, yaitu: Andy, tantenya, seorang pembantu rumah tangga, dan mahasiswi yang baru masuk itu. Kamar Andy terletak di lantai dua, sementara kamar tantenya, dan kamar si pembantu rumah tangga terletak di lantai tiga.

Saat Andy tiba di lantai satu dan hendak menuju ke dapur, dia melihat Elisa baru saja keluar dari toilet sambil mengenakan piyama yang sedikit tembus pandang. Elisa melihat ke arah Andy dan tersenyum, kemudian dia langsung menuju ke kamarnya yang terletak di lantai satu.

Jam dinding yang tergantung di dapur menunjukkan pukul 12.30 malam. Andy sudah menghabiskan semangkuk indomie, dan sekarang sedang duduk melamun di dapur. Dia tidak bisa melupakan lekuk tubuh Elisa yang seksi itu. Semakin dipikir, Andy semakin bernafsu, dan akhirnya, setelah duduk melamun di dapur selama sepuluh menit, Andy memutuskan untuk memasuki kamar Elisa dan melihat tubuhnya secara langsung.

Mula-mula Andy kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci kamar Elisa yang dititipkan ibunya kepadanya. Ibu Andy takut kalau-kalau mahasiswi yang baru masuk itu akan melakukan perbuatan terlarang di kamar tersebut, sehingga dia menitipkan kunci cadangan kepada Andy.

Andy lalu turun lagi ke dapur dan mematikan lampu dapur, sehingga sekarang suasananya menjadi gelap gulita. Setelah itu Andy langsung menuju ke kamar Elisa. Saat Andy memasukkan kunci tersebut dan memutarnya, terdengar bunyi “Klik!” yang lumayan keras, karena waktu itu sudah larut malam, sehingga bunyi yang kecil pun terdengar cukup jelas.

Andy menunggu sejenak karena takut kalau-kalau Elisa terbangun. Setelah memastikan bahwa Elisa masih tertidur lelap, dia lalu memasuki kamar Elisa, menutup pintu tersebut dengan perlahan-lahan, dan mengunci pintu tersebut, untuk berjaga-jaga.

Andy lalu bergerak ke tempat tidur Elisa. Elisa tidak menutup tirai jendela kamarnya, sehingga cahaya bulan yang berasal dari luar adalah satu-satunya penerangan di kamar itu, tapi cukup bagi Andy untuk melihat sekeliling ruangan.

Saat itu Elisa sedang tidur menghadap ke samping sambil memeluk gulingnya. Andy lalu berdiri di samping tempat tidur Elisa sambil menatap posisi tidurnya. Saat Andy melihat wajah Elisa yang polos dan lembut, untuk sesaat gairah sexnya hilang, digantikan oleh suatu perasaan aneh yang bergejolak di hatinya.

Namun saat Andy melihat punggung Elisa, terlihat baju piyamanya agak tersingkap ke atas, dan celana dalamnya yang berwarna cerah menyembul keluar dari celana panjangnya. Tiba-tiba saja, gairah sex Andy muncul kembali.

Andy lalu dengan tangan yang gemetaran mencoba memegang pantat Elisa, dan pada saat tangannya bersentuhan dengan pantat Elisa, kontan batang penis Andy menegang.

Andy biasanya hanya melihat cewek bugil melalui majalah atau VCD porno saja, jadi dia tidak pernah melihatnya secara langsung. Pada saat ini, seorang cewek seksi sedang terbaring di depan matanya, tentu saja gairah sex-nya langsung mencapai batas maksimal.

Akhirnya Andy tidak tahan lagi. Dia lalu memutarkan tubuh Elisa ke arahnya, melepaskan tangan Elisa dari gulingnya, lalu mengambil guling tersebut dan meletakkannya di atas lantai.

Kemudian Andy melepaskan kancing baju Elisa satu persatu. Saat Andy selesai membuka baju tidur Elisa, terlihatlah, BH yang berwarna putih dan bercorak bunga-bunga menutupi buah dada Elisa yang besar, pada saat ini, batang penis Andy kontan menegang hingga batas maksimal. Saat-saat ini hampir sama seperti saat Andy melihat gambar porno untuk pertama kalinya.

Dengan tangan yang semakin gemetaran, Andy lalu mengelus-elus dada Elisa yang masih terbungkus BH itu dengan perlahan-lahan. Saking bergairahnya, Andy bahkan merasakan bahwa batang penisnya ikut bergetar.

Andy lalu menurunkan celana panjang Elisa perlahan-lahan sampai pada lututnya, dan terlihatlah celana dalam Elisa beserta pahanya yang mulus

Tangan kanan Andy lalu mengelus-elus paha Elisa yang lembut itu, sementara tangan kirinya meremas-remas bagian atas dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH dengan perlahan-lahan. Setelah mengelus-elus paha dan dada Elisa selama beberapa saat, Andy merasa bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Ingin rasanya dia melepaskan celana dalam Elisa, dan menusukkan batang penisnya kuat-kuat ke dalamnya.

Akan tetapi, pada saat inilah Elisa terbangun dari tidurnya. Saat Elisa membuka matanya, dia sangat terkejut karena seseorang sedang berdiri di samping tempat tidurnya sambil memegangi paha dan dadanya. Kontan dia menjerit “Tolong..!”

Melihat hal ini, secara refleks Andy langsung menutup mulut Elisa dengan tangan kanannya, dan dia juga segera tidur tertelungkup di atas tubuh Elisa supaya Elisa tidak melarikan diri. Namun Elisa juga tidak menyerah begitu saja, dia terus berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Andy, kedua tangannya terus sembarangan pukul, dan kedua kakinya juga terus-menerus menendang.

Selama kira-kira lima menit, Elisa terus meronta dan meronta, namun biar sekuat apapun dia memukul dan menendang, dia tetap tidak dapat menyingkirkan tubuh Andy yang sedang menekannya dengan keras. Namun pada saat sinar bulan yang melalui jendela mengenai wajah Andy, wajah Elisa memperlihatkan ekspresi terkejut yang teramat sangat. Air mata tiba-tiba mengalir turun membasahi pipinya, dan entah kenapa, perlawanan Elisa berangsur-angsur melemah, dan pada akhirnya dia malah tidak memberikan perlawanan sama sekali, entah karena tenaganya telah terkuras habis, atau karena dia sudah pasrah akan nasibnya, atau mungkin juga karena alasan lain.

Rintihan dan rontaan Elisa tadi malah membuat nafsu sex Andy semakin meningkat, dan pada saat ini nafsu sex-nya sudah mencapai tahap klimaks. Melihat Elisa yang sudah tidak memberikan perlawanan lagi, Andy langsung meremas-remas tubuh Elisa dengan kasar.

Mula-mula Andy melepaskan tangan kanannya dari mulut Elisa dengan perlahan-lahan. Setelah melihat bahwa Elisa tidak berteriak lagi, dia langsung meremas-remas kedua dada Elisa yang masih terbalut BH berwarna putih itu dengan bernafsu.

Tidak lama kemudian, dia pun merobek baju piyama Elisa, dan membuangnya ke lantai. Rintihan kesakitan Elisa membuat Andy semakin bergairah. Andy lalu melepaskan celana panjang Elisa dan sementara kedua tangannya tetap meremas-remas dada Elisa, lidahnya menjilat-jilat vagina Elisa yang masih terbungkus oleh celana dalam itu.

Setelah selang beberapa waktu, Andy lalu menciumi bagian dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH, sekaligus menjilatinya. Andy juga menciumi bagian leher dan bibir Elisa dengan paksa.

Setelah puas menciumi Elisa, Andy lalu melepaskan BH dan celana dalam Elisa, sehingga sekarang Elisa sedang dalam keadaan telanjang bulat dan dalam posisi tidur terlentang di atas tempat tidurnya.

Melihat kedua dada Elisa yang besar dan berisi, serta vaginanya yang dipenuhi oleh bulu-bulu halus, Andy tidak dapat menahan dirinya lebih lama lagi. Dia langsung melepaskan baju, celana, dan celana dalamnya, sehingga mereka berdua sekarang dalam keadaan telanjang bulat.

Tangan kiri Andy lalu meraba-raba vagina Elisa, sementara tangan kanannya memutar-mutar puting susu Elisa. Perbuatan Andy membuat tubuh Elisa sedikit bergetar karena saking gelinya. Tidak lama kemudian, Andy merasakan vagina Elisa mulai basah dan mengeluarkan cairan.

Andy lalu menusukkan batang penisnya ke dalam vagina Elisa. Tindakan ini, membuat Elisa menjerit kesakitan, namun Andy sudah tidak peduli lagi. Walaupun Elisa menangis terisak-isak, Andy tetap saja mencengkram kedua dada Elisa sambil memompa vaginanya dengan keras. Andy yang sekarang sudah kehilangan akal sehatnya dan sudah dikuasai oleh hawa nafsu. Sekarang tujuannya hanya satu, yaitu menyetubuhi gadis yang sekarang sedang tidur terlentang di hadapannya.

Namun entah karena rasa takut atau malu, Elisa berusaha untuk menahan dan memperkecil suara teriakannya. Sementara itu, Andy terus menggerakkan pantatnya naik turun sesuai irama. Rintihan kesakitan Elisa hanya membuatnya semakin bersemangat.

Walaupun penis Andy sedang melakukan tugasnya keluar masuk vagina Elisa, tangannya juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya terus meremas-remas kedua dada Elisa dengan keras, sehingga kadang-kadang Elisa merintih. “Ahh.. sakit bang.. AHH.. jangan bang..”

Setelah memompa vagina Elisa selama kira-kira 15 menit, Andy akhirnya menyemburkan spermanya ke dalam vagina Elisa, membuat Elisa menjerit tertahan.

Biasanya setelah ejakulasi penis Andy akan menjadi lemas dan mengecil, dan dia juga akan terduduk lemas, akan tetapi karena ini adalah pertama kalinya Andy melakukan sex nyata dengan seorang wanita, sehingga penisnya tetap saja menegang, dan rasanya dia masih punya kekuatan untuk melakukannya sekali lagi, atau bahkan mungkin dua kali lagi.

Namun Andy tidak ingin terburu-buru, dia ingin menikmati malam ini hingga sepuas-puasnya. Andy lalu memain-mainkan kedua dada dan puting susu Elisa. Mula-mula dia meremas-remas dada Elisa, seperti tukang susu yang sedang memerah susu sapi. Lalu dia memutar-mutar puting susu Elisa, dan menjilatinya serta menghisapnya.

Mulut Andy menghisap-hisap dada sebelah kiri Elisa, sedangkan tangan kanannya meremas-remas dada Elisa yang satu lagi. Lalu tangan kirinya digunakan untuk meraba-raba paha dan vagina Elisa.

Gerakan Andy yang makin lama makin mengganas itu membuat Elisa merintih dan meronta. “Jangan bang.. cukup bang.. ahh.. Akhh.. sakit bang..” Namun Andy tidak peduli. Andy dengan tubuhnya yang lumayan kekar itu tetap menekan tubuh Elisa, sehingga dia tidak bisa banyak bergerak.

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah

Setelah menghisap puting susu Elisa selama beberapa saat, Andy lalu menurunkan kepalanya sampai sejajar dengan vagina Elisa, dan diapun mulai menjilat-jilati vagina Elisa. Mula-mula Andy menjilati bagian luar vagina Elisa. Kemudian secara perlahan-lahan dia pun mulai menjilati bagian dalam vagina Elisa, sambil sesekali menusuk-nusukkan lidahnya kedalam vagina tersebut.

Gerakan lidah Andy yang semakin mengganas itu membuat Elisa merintih dan mengerang. “Ah.. geli bang.. Ahh.. Ahh.. AHH.. jangan.. bang..”

Setelah puas menjilati vagina Elisa, Andy lalu mengangkat kedua kaki Elisa dan meletakannya di atas kedua pundaknya. Andy lalu kembali menusukkan penisnya ke dalam vagina Elisa dan menekan kedua paha Elisa hingga menyentuh kedua dadanya sendiri, lalu Andypun mulai memompa vagina Elisa lagi.

Melihat hal ini, Elisa berusaha untuk menolak tubuh Andy. Namun tenaganya saat ini sudah terkuras habis, sehingga dia hanya pasrah saja, sambil sesekali merintih dan mengerang.

Mula-mula pantat Andy bergerak maju mundur dengan perlahan, dan gerakannya sedikit demi sedikit dipercepat. Namun sesudah lebih dari 10 menit, pantatnya digerak-gerakkan dengan cepat dan kasar, sehingga suara rintihan Elisa terdengar semakin keras dan terputus-putus

Tidak lama kemudian, Andy pun menembakkan spermanya ke dalam vagina Elisa untuk yang kedua kalinya.

Walaupun sudah berejakulasi untuk yang kedua kalinya, namun nafsu sex Andy tetap saja tinggi. Dia lalu mengganti posisi Elisa dan mulai memompa vaginanya lagi, sambil meremas-remas kedua dadanya.

Kali ini Elisa tidak merintih dan meronta lagi, badannya tergeletak lemas di atas ranjang. Dia merasakan dada dan vaginanya sudah mati rasa. Matanya menatap ke atas rembulan yang sedang menggantung di langit malam. Pandangannya menerawang jauh..

Keesokan harinya, kedua orang tua Andy beserta adik-adiknya akhirnya pulang dari rekreasi. Teman Elisa yang satu lagi juga telah tiba di rumah Andy.

Namun Elisa sepertinya tidak mengatakan hal tersebut kepada siapa-siapa, termasuk teman sekamarnya, soalnya semua orang melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasanya, dan setiap kali Andy berpapasan dengan Lidya, teman sekamar Elisa, Lidya selalu tersenyum kepadanya, seakan-akan antara Andy dan Elisa tidak pernah terjadi apa-apa.

Satu hal yang berubah adalah, Elisa selalu berusaha untuk menghindari Andy, sama halnya dengan Andy, setiap kali melihat Elisa, dia juga selalu berusaha untuk menghindar.

Lima hari kemudian, Elisa tiba-tiba mengatakan bahwa dia hendak pindah ke tempat lain. Hal ini tentu saja mengejutkan semua orang. Sewaktu ditanya alasannya, dia hanya berkata bahwa tempat kosnya yang baru lebih dekat dengan kampusnya, dan Lidya juga ikut pindah bersamanya.

Setelah Elisa pindah keluar, Andy masuk ke kamar itu lagi. Dia melihat-melihat ruangan itu sejenak, kemudian saat dia hendak melangkah keluar, dia melihat keranjang sampah kecil yang terletak di sudut ruangan hanya terdapat tiga gumpalan kertas. Karena penasaran, Andy lalu mengambil tiga kertas tersebut, dan diluruskannya kertas-kertas itu.

Kertas yang pertama hanya berisi coret-coretan yang tidak penting. Sedangkan kertas yang kedua dan ketiga merupakan sobekan dari sebuah diari. Kertas yang kedua hanya berisi tentang perjalanan Elisa dari rumahnya sampai ke rumah Andy. Sedangkan saat Andy selesai membaca kertas yang terakhir, tanpa disadarinya, air matanya mengalir turun membasahi pipinya. Hatinya serasa bagaikan disayat sembilu.

Isi kertas yang terakhir adalah sebagai berikut: “lalu saat saya sedang memasak indomie di dapur, tiba-tiba seorang cowok membentakku. Saya sangat terkejut. Tapi setelah kami berbincang-bincang, rupanya dia adalah anak pemilik rumah ini, namanya Andy. Menurutku orangnya lumayan cakep, dan entah kenapa, sewaktu saya berbincang-bincang dengannya, rasanya ada sebuah perasaan aneh muncul di hatiku. Siang itu tidak ada hal yang istimewa, dan malamnya saya makan malam bersama Andy dan tantenya.

Setelah makan malam saya langsung kembali ke kamar dan membaca buku sampai lupa waktu. Malam ini haid saya datang lagi, sungguh membuatku kesal. Akan tetapi, mungkin saya juga harus berterima kasih kepadanya, karena saat saya keluar dari toilet, saya berpapasan dengan Andy. Saya hanya tersenyum kepadanya karena badan saya sudah lemas gara-gara haid, padahal sebenarnya saya ingin berbincang-bincang banyak dengannya.

Cerita sex : Aku Rela Digoyang Oleh Ayah Mertua Sendiri

Kenapa ya setiap kali bertemu dengan Andy, jantungku selalu berdebar keras? Apakah mungkin, saya jatuh cinta kepadanya? Wah, jadi malu nih. Baiklah, besok saya pasti akan mengajaknya ngobrol. Semoga besok cepat datang.”

 

#Cerita #Sex #Ngewe #Anak #Kost #Baru #Rumah