Cerita Sex Ngewe Dengan Cewek Hypersex Baru Dikenal
#Cerita #Sex #Ngewe #Dengan #Cewek #Hypersex #Baru #Dikenal
Tag: Cewek
Cerita Dewasa Cewek Gendut, Terbaru Malam Ini
Cerita Dewasa Cewek Gendut – Aku tidak pernah menyangka keluargaku akan seperti ini. Pertengkaran, kesalahpahaman dan perasaan tidak berharga sebagai seorang istri. Mengapa saya mendapatkan sesuatu seperti ini? Itu karena saya sudah tua, itu karena saya tidak seksi lagi dan itu karena saya gemuk. Suami saya menikahi seorang wanita yang lebih cantik, lebih muda dan lebih muda. Ya, suami saya menikahi saya karena penampilan saya. Kami tidak membuatnya menginginkannya, tubuh kami hanya segumpal lemak yang tidak puas. Ini bukan salahku. Tubuhku kekar ini karena terlalu banyak hidup dengan suamiku. Tapi dia menyalahkan saya karena tidak bisa mengurus Obadan.
Saya meminta cerai, tetapi saya berpikir tentang apa yang akan saya makan nanti, apa yang harus saya bayar untuk pakaian ekstra besar saya. Semua itu membuat saya memutuskan untuk pergi ke Madu, meskipun pada kenyataannya suami saya lebih memilih untuk tinggal bersama istri mudanya. Tapi tidak masalah setidaknya aku masih menganggapnya sebagai istrinya dan dia menginginkanku. Saya menerima keputusan itu dengan sepenuh hati. tetapi…
Cerita Dewasa Cewek Gendut
Sebagai wanita normal, saya tetap ingin mendapatkan hak untuk tidur. Tapi suami saya tidak pernah memberikannya. Dia tinggal bersama istri mudanya. Sudah hampir 4 tahun saya berpuasa, menahan keserakahan yang seharusnya diterima dari suami saya, Tapi tidak bisa saya dapatkan. Aku hanya sabar, menunggu keajaiban sampai suamiku Tuhan ingin sekali lagi bersamaku. Tapi ini mustahil.
Cerita Dewasa Akhirnya Kurasakan Memek Perawan Anak Sma Yang Segar
Erlin atau biasa dipanggil Bu Fat atau Jeng Elin adalah tokoh utama dalam cerita ini. Dia adalah wanita paruh baya dengan tubuh montok. Erlin adalah istri seorang pengusaha sukses. Dia tidak tinggal bersama suaminya, suaminya di Jakarta tinggal di daerah itu. Untuk menghidupi dirinya dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMA dan SMP, ia memiliki banyak toko pakaian dan pasar kecil. Erlin adalah wanita JetSet, sejak suaminya menikah lagi, hidupnya berubah 180 derajat. Dia adalah seorang wanita yang ingin berjuang untuk mengangkat martabatnya sebagai wanita OF.
Seorang pengusaha sukses di bidang pertambangan, Joko adalah sosok yang disegani di bidangnya. Ia juga memiliki berbagai saham perusahaan besar di Jakarta. Joko adalah suami Erlin.
Mantan sekretaris Pak Joko yang merupakan istri kedua Joko. Dialah wanita yang membingungkan keluarga Joko dan Erlin. Dengan wajah Indonya yang cantik, dia memenangkan hati Joko sehingga dia ingin menikah dengannya dan tinggal bersamanya. Anita adalah wanita sempurna yang jauh dari sempurna
Seorang siswa yang pernah bekerja di toko Erlin, dia adalah orang yang dipercaya oleh Erlin, dia baru berusia 20 tahun.
Cewek Jilbab Tobrut
Saya ditinggalkan oleh suami saya selama empat tahun. Tidak bercerai, dia hanya suka tinggal bersama istri mudanya di Jakarta. Dia hanya pulang saat merindukan kedua anaknya, tanpa pernah menyentuh tubuhku lagi. Saya ingin menuntut, tapi saya tidak bisa. 4 tahun saya telah melewati kebutuhan saya untuk masturbasi atau masturbasi. Itu lebih dari cukup untuk memuaskanku saat ini. Meskipun hati menangis untuk sesuatu yang lebih. Sesuatu yang harus saya rasakan sebagai wanita normal.
Di kota selatan pulau jawa, saat ini saya tinggal. Pemilik rumah yang kami bangun bersama suami saya. Tapi sekarang saya sendirian dengan anak-anak. Isi posisi yang kosong dan tingkatkan pendapatan. Dua tahun lalu saya mendirikan toko, tidak besar tapi saya rasa cukup untuk menopang kami bertiga. Sebenarnya, suami saya masih memberi saya dan anak. Tapi tidak saya ambil, biar uang untuk pendidikan anak, karena itu tanggung jawab suami.
Bisnis di toko saya cukup maju, sejak saya mulai dua tahun lalu, sekarang saya memiliki banyak pelanggan dan saya berencana untuk membuka cabang baru tahun depan. Selain itu, saya juga berencana untuk membeli waralaba mini market. Meski aku seperti ini, aku harus memiliki kekuatan untuk melawan kekejaman hidup
Suatu hari Erlin melakukan rutinitas hariannya, mengendalikan 2 tokonya. Dia tinggal sebentar di 2 toko ini, setelah beberapa kontrol dia bertemu pelanggan masa depan di kafe. Gondal gendol, itulah pantat besar Erlin saat berjalan. Banyak orang yang melihat tidak sedikit yang mencibir. Erlin berjalan ke sebuah kafe yang cukup mewah untuk bertemu seseorang. Orang yang dia temui adalah Koh Hen begitu dia memanggilnya. Koh Hen adalah seorang penjahit terkenal di Cilacap. Hari itu, Koh Hen berencana untuk bekerja sama dengan toko Erlin. Sebenarnya ini bukan pertemuan pertama mereka. Sebelumnya, Erlin dan Koh Hen telah bertemu berkali-kali dalam bisnis. Namun kali ini berbeda, Erlin ingin bertemu Koh Hen untuk urusan pribadinya. Masalah seksual.”
Cerita Seks Mungilnya Memek Keponakan
Suatu pagi Elin punya janji dengan Koh Hen, rekan bisnisnya selama ini. Mereka bertemu di sebuah kedai kopi di hotel bintang lima. Setelah itu, pertemuan terjadi Hen sangat lemah saat itu. Elin tetap terlihat sangat fashionable, gaun-gaun mewah yang menghiasi tubuhnya yang kekar semakin hari semakin bertambah karena hobinya.
Mereka cukup panjang dan terbiasa berbicara tentang bisnis dan seks. Hen bercerita banyak tentang kehidupan seksnya dengan istrinya. Hal ini membuat Elin sedikit gugup, yang berarti pernapasan dan bicaranya mulai tidak teratur.
“Jadi, dia punya gym. Nah, dia bilang salah satu instruktur di sana bisa diminta untuk membantu melayani para wanita di gym. Seusiamu. Yah, jika kamu mau,” Hen menjelaskan
Terakhir, Hen akan memperkenalkan temannya yang tinggal di P. Pertemuan dijadwalkan minggu depan di gym milik Ses Natasya. Elin pun menerimanya dan mendapatkan nomor dan alamat Natasya. Tapi Elin sangat sabar menunggu pertemuan itu.
Ranjang Yang Ternoda Pt 2
“Memang kamu menyukai wanita sepertiku, nah istrimu cantik dan langsing. Saat aku ingin kau bersama wanita gemuk sepertiku. Elin jelas orang yang rendah hati.
“Yah, aku tidak menyukainya, aku tidak tahu. Aku belum pernah bersama wanita gemuk sepertimu.”
“Coba saja, baiklah, tapi maaf jika aku tidak bisa memuaskanmu. Karena aku memilikimu……”
Kokoh Hen akhirnya memesan kamar di hotel. Kemudian keduanya pergi ke kamar bersama-sama. Tak lama kemudian seorang pegawai datang untuk mengantarkan makanan ke kamar 220. Akhirnya mereka makan bersama sambil melanjutkan pembicaraan. Setelah makan piring dibersihkan dan mereka berbicara tentang kopi lagi.
Bu Gendut Kepuasanku Sebagai Wanita Gendut
“Zheng, aku ingin bertanya apa yang membuat suamimu tidak menyukaimu lagi?” Han bertanya pada Eileen
“Yah, berat badan saya bertambah banyak. Terakhir kali saya naik 119 kg, anus saya sangat lebar sehingga tidak meregang lagi.”
“Yah, wajar saja, Eliinn, kamu sudah melahirkan dua anak.” sambil menyentuh pipi besar Elin
“Hei, apakah kamu benar-benar ingin menjadi brengsek? “Jujur Lin, aku jarang berhubungan seks dengan istriku. Karena kamu malu karena aku punya bayi, Lin”
Foto Emak Stw Tua Cerita Sex Baju Tidur
Koh hen berdiri dan melepas celananya dan hanya memakai CD dan duduk lagi. Dan dengan malu, Hen menunjukkan penisnya, yang menjadi tegang.
“Ini kecil. Ini yang membuat saya tidak selingkuh. Saya malu jika wanita lain melihat kekurangan saya” ayam menunjukkan kontol kecilnya
H: Nanti kamu akan merasakan permainan saya yang membuat istri saya gila. (sambil memasukkan organnya ke dalam CD)
Untuk menghemat waktu, Elin bangkit dari tempat duduknya dan berdiri di depan Hen yang sedang minum bir. Elin perlahan melepas ukuran XXL-nya dan melemparkannya ke kursi. Itu terlihat seperti tubuh setengah telanjang dengan kemeja putih besar dan CD. Hen menelan ludah dan kaget karena baru pertama kali melihat wanita gendut telanjang
Lebih Memikat, Kini Banyak Pria Suka Wanita Bertubuh Gemuk
Elin tahu bahwa Hen tidak menyukai penampilannya. Tapi dia berani menunjukkan tubuh kerasnya kepada teman-temannya karena Elin berharap bisa bahagia. filmbokepjepang.com Jadi Elin menanggung malu tubuhnya yang besar dan penuh selulit di seluruh perutnya, payudaranya, meskipun besar, sudah sangat kendor dan terkulai. Ditambah banyak rambut tumbuh di kakinya, bahkan memanjang keluar di sisi pahanya dan bagian atas CD tumbuh di bawah kemaluan.
“Hmmmm, ini cara Han membuat suamiku tidak menyukaiku lagi. Aku sudah melakukan apa saja tapi tubuhku tidak pernah gila, ini lebih lebar dari ini” Elin aku merasa sangat malu hingga wajahku memerah.
“Jujur, Lin. Jangan marah, jika aku adalah suamimu, aku mungkin akan meninggalkanmu. Jujur, jika kamu bukan temanku, aku tidak ingin mengundangmu. Tapi aku pasti akan membantumu memuaskan keinginanmu. hasrat seksual,” Hen Long menjelaskan
“Aku tahu ibu tidak akan marah. Mendengarmu mengajakku, aku sudah senang. Aku tahu tubuhku seperti ini. Tapi aku tetap ingin puas. Tapi jujur saja, ini pertama kalinya aku’ pernah telanjang di depan laki-laki lain selain suamiku,” jawab Elinb singkat.
Diperkosa Om Om Gendut Kontol Gede
“Yah, kita semua memiliki kelemahan. Kamu dengan tubuh gemukmu. Aku dengan penis kecilku” kata Hen menghibur.
“Kau ingin tahu seberapa besar vaginaku? Genit sambil mengedipkan mata “Yah, aku mungkin berubah, aku melihat kontol kecilku tadi hehehe” kata Hen tegas
Elin melepas celana dalamnya yang super besar dan melihat lubang kenikmatan yang masih tertutup bulu tebal. Kemudian dia meletakkan kaki kirinya di kursi dan menunjukkan vaginanya yang lebar dengan tangannya. Elin mengambil botol bir yang belum diminum oleh Hen. Kemudian Hen terkejut dan melihat sesuatu
#Cerita #Dewasa #Cewek #Gendut
Main Dengan Cewek Hypersex Terbaru Malam Ini
Aku punya temen, sebut saja Dini, biar lebih asil. Abg asal kota amoy, Singkawang. Seperti ciri kebanyakan abg amoy, Dini punya perawakan kutilang tapi gak darat, karena toketnya lumyayan gede.
Pinggangnya ramping dan pinggulnya yang besar sehingga membuat setiap lelaki betah berlama2 menyapu tubuh Dini dengan matanya. Apalagi kalo liat Dini jalan, pantatnya yang besar bergerak kekiri kekanan mengikuti gerak langkahnya.
Pasti bikin napsu lelaki yang ngeliatnya, apalagi Dini sering pake celana panjang, apalagi pendek, yang ketat.
Kulitnya yang putih dan wajah sendu dengan sepasang mata sipit menambah kecantikan Dini. Yang khas lagi dari Dini adalah bulu tangan dan kaki yang panjang2, ditambah dengan kumis tipis yang menghiasi bagian atas dari bibir mungilnya, menambah keseksiannya.
Pastilah jembutnya lebat, dan napsunya gede, seperti aku kalee.
Model pakeannya juga selalu seperti yang dipake abg amoy, rambut lurus sebahu yang dicat kepirangan, blus ketat yang menonjolkan kemontokkan toketnya, dan celana hipster yang juga ketat sehingga pinggang dan pinggulnya pasti menarik perhatian lelaki yang melihatnya.
Lagian blus ketatnya cuma sepinggang sehingga pinggang dan perutnya yang putih mulus serta pusernya suka ngintip kalo Dini bergerak. Tambah lagi daya tarik Dini dimata lelaki.
Dini sering ngobrol apa saja dengan aku termasuk urusan seks. Dia cerita bahwa cowoknya suka napsu ama dia dan setiap weekeng pasti Dini ngentot dengan cowoknya, kalo gak dirumahnya ya di rumah cowoknya.
Ortu Dini sibuk berbisnis sehingga jarang dirumah, makanya Dini bebas saja ngajak cowoknya tidur dirumahnya.
Aku nanya “apa ini cowok yang mrawani kamu”, jawabnya “ini cowok yang kedua”.
“Kok bisa”, tanyaku lagi.
“Iya Dini kenal ama cowok kedua ini karena cowok yang pertama juga”. Cowoknya ngajak temennya untuk ber 3 some dengan Dini. dasar Din, dia mau aja diantre 2 cowok sekaligus. Bener kan napsunya Dini gede. Ternyata kontol cowok kedua ini lebih besar dan panjang dibanding cowok pertama.
Dini ngerasain lebih nikmat dientot ama cowok kedua.
Ketika ber 3 some, cowok kedua sampe 3 kali ngentotin Dini, sedang cowok pertama cuma 2 kali seperti biasanya. Setelah 3some itu, Dini diam2 ngentot juga dengan cowok kedua, hanya berdua saja. sampai akhirnya cowok pertama tau dan hubungan mereka putus.
Buat Dini gak masalah karena toh dia mendapat kenikmatan yang lebih dari cowok yang kedua.
“Nes, kamu suka ngentotnya ama om om ya”, Dini nanya kebiasaan ngentotku. “Kenapa sih”
“Buat aku lebih nikmat kalo sama om om Din”, jawabku.
“Om om maennya suka lebih lama, jadi aku sempet nyampe beberapa kali baru si omnya ngecrot”.
“Wah kuat banget si om ya”, kata Dini lagi.
“Kalo ama cowokku sih kita bareng nyampenya, tapi kalo sampe 3 ronde baru cowokku lama baru ngecrotnya, nikmat banget seh.
Ama si om kamu maen berapa ronde?”
“Sukanya 3 ronde juga, aku sampe lemes udahannya”, jawabku.
“Wah lebih nikmat ya Nes”.
“La iya lah, kamu mo nyoba ama om om, ntar aku kenalin ama om Andi.
Dia fotografer yang suka orbitin model2 yunior, aku kenal om Bram juga lewat om Andi”.
“Om Bram produsen sinetron itu?” “Iya, mau gak, ntar aku telponin om Andi.
Dia pasti gak nolak deh kalo kamu mau maen ama dia”. “Boleh dah”, jawab Dini lagi, penasaran rupanya dia denger ocehanku.
Aku segera mengontak om Andi, kamu2 masih ingat siapa om andi itu kan, kalo dah lupa om Andi nongol di crita Ines yang judulnya DIGARAP 2 COWOK dan NIKMATNYA IKUT CASTING.
Aku nerangin ke om Andi bahwa Dini mo ktemuan, nyoba peruntungan di modelling, kataku.
Ketika aku nerangin cirinya Dini, om Andi antusias banget menyanggupi.
“Kalo ketemu suru bawa bikini atau daleman bikini yang minim dan tipis”, katanya.
Aku dah pahamlah selera om Andi. Hp kuteruskan ke Dini supaya Dini janjian ketemuan sendiri ama om Andi. “Makasih ya Nes.
Nikmat gak ama om Andi”, kata Dini sembari ngembaliin hp ku. “Kamu rasain sendiri aja deh. Kapan mo ketemuannya?” jawabku.
“Lusa Nes, aku mesti ngatur supaya cowokku gak ngerecokin aku sama om Andi”. “Kamu punya bikini atau daleman model bikini gak?”
“Punya sih, cowokku sering beliin aku daleman model bikini, mana kekecilan dan tipis lagi. Bikini juga ada. Kalo aku pake didepan cowokku, 5 menit lagi juga dah dilepasin ama dianya”.
“Kamu bawa kalo ketemu ama om Andi, juga bawa baju ganti karena biasanya om Andi ngajak kamu nginep di vilanya”. “Nginep?”
“La iya lah, pastinya om Andi ngajak kamu nginep, kebayang kan dia mo maen berapa ronde ama kamu”.
“Wah asik dong kalo om Andi kuat begitu, aku jadi gak sabaran mo ketemu om Andi buruan”. Aku tersenyum aja dengernya.
Berikut ini adalah apa yang dialami oleh Dini ketika dia bersama om Andi di vilanya. Dini minta aku yang menuliskan ceritanya, dan ini hasilnya.
Pada hari yang dijanjikan, Dini membawa tas yang berisi baju ganti, bikini dan beberapa daleman bikini serta mantel di resto cepat saji. Dia mengatakan pada cowoknya bahwa dia harus keluar kota untuk satu urusan. Karena Dini sangat menyakinkan ketika menerangkan alesannya, cowoknya tidak keberatan dia pergi. Lagian Dini perginya gak weekend, yang merupakan saat dimana cowoknya dapet jatah nikmatnya. Agak lama Dini nunggu, sampe ada seorang lelaki yang menyapanya, “Dini ya”.
Dini memang sudah ngasi tau pake blus ketat warna pink dan jins hipster ketat juga. “Wah kamu cantik sekali, Din, seksi juga lagi”, kata om Andi sambil menyalami Dini sambil menyebutkan namanya.
“Om belum pernah neh dapet model amoy, mana amoynya bahenol lagi”. Dia duduk didepan Dini.
“Kamu dah lama kenal Ines ya Din”, kata om Andi membuka pembicaraan. “Dah lama juga om, Dini sering curhat ama Ines”.
“Kok bisa ngerembet sampe ke om segala”. “Iya om, kita cerita2 ngesex, sampe Ines crita nikimat banget ngesex ama om.
Dini jadi kepingin nyobain deh” “Bisa aja si Ines.
Dini biasanya ngesex ama om om juga?”. “Enggak om, sama cowok Dini”. “Sering ya Din ngesexnya”. “Setiap weekend om, keculai kalo Dini lagi dapet”. “Wah asik, dah pengalaman dong kamu urusan ngesex”. “Pengalaman ya cuma ama cowok Dini aja om”. “Iya biar cuma ama 1 cowok tapi kan kamu dah sering ngelakuin ama dia, jadi dah tau dong apa yang dimaui lelaki diranjang”. “O itu maksud om, ya udah lah. Dini selalu nurutin apa yang diminta cowok Dini di ranjang”. “Kamu selalu maennya di ranjang ya Din”. “Iya om, kan maennya selalu dikamar”. “Di hotel?” “enggak om, dirumah Dini atau ditempat cowok Dini”. “Entar asik, vila om ada kolam renangnya, jadi bisa foto session di kolam renang dulu ya Din. Kita berangkat sekarang yuk”.
Mrekapun beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke mobil om Andi yang diparkir di halaman resto.
Di jok belakang teronggok tas yang katanya berisi peralatan fotografi, serta peralatan bantu lainnya. Segera mobil meluncur meninggalkan tempat parkir, menembus kemacetan kota menuju ke vila om andi yang terletak di daerah Puncak. Selama diperjalanan mereka ngoborol ngalor ngidul.
Om Andi mampir disebuah mini mart didekat vilanya dan membeli makanan dan minuman serta keperluan lainnya. Belanjaan yang cukup banyak itu ditaruh dibagasi mobil mengingat di jok belakang dah dipenuhi peralatan foto.
Sesampainya di vila, om andi menurunkan semua bawaannya. Dini membantu ngangkatin juga selain tas pakeannya. “Gak ada yang nungguin ya om”, tanya Dini. “Ada yang nunggu, setan”. “Bener om ada setannya”, Dini membelalak ketakutan. “He he om becanda kok, kalo juga ada setan, setannya taku ama om. Kan om rajanya setan”, kata om Andi sembari mencolek pinggang Dini yang terbuka. “Ih, om geli ah”, jeritnya manja. “Kan vila ini kosong, jadi kalo om mo pake vilanya, ada orang yang dateng buat membersihkan seluruh vila sebelumnya”.
Makanan dan minuman dimasukkan ke lemari es, sebagian diletakkan dimeja pantri. Ketika itu dah sore, matahari dah mulai turun. “Din, masih ada matahari, fotosession dulu yuk. Kamu pake deh bikini kamu. Om tunggu di belakang ya, di kolam renang”. Dini masuk ke salah satu kamar dan mengganti pakeannya dengan bikini. Karena bikininya minim, toketnya yang besar montok seakan mo ngeloncat keluar. Demikian juga jembutnya yang lebat ngintip dari sela2 cd bikininya.
Om Andi menelan ludah ketika dia melihat Dini berbikini sexy. “Wao, mulus banget Din. Merangsang banget”. Dia segera memberi arahan pada Dini untuk berpose di pinggir kolam renang dan mulai mengambil gambar. Karena Dini belum pernah akting maka gayanya kaku. “Kamu malu ya Din ama om, kok kaku banget seh gaya kamu”. “Enggak kok om, Dini gak malu”. “Iya ya kan kamu dah biasa telanjang didepan cowok kamu. Anggep aja om cowok kamu supaya kamu bisa lebih rilex gayanya”. Dengan sabar om Andi mengarahkan Dini berpose sehingga akhirnya dapet juga satu set foto Dini berbikini. Om Andi mengomentari apa yang harus diperbaiki sembari melihat foto2 yang diambilnya di laptop.
Karena dah mulai gelap, foto session dipindah kedalem. Di ruang tamu. “Din kamu ganti pake lingeri, bawa kan”. “Bawa om”, Dini menghilang lagi kekamar dan mengganti bikininya dengan daleman tipis dan minim yang model bikini juga. Om andi kembali ternganga melihat kemontokan bodi Dini. Karena dalemannya yang tipis maka berbayanglah pentil toket Dini yang belum terlalu besar dan berwarna pink kecoklatan. Demikian pula jembutnya yang lebatpun terlihat jelas dibalik cd tipis yang dipakenya. “Wah Din, kamu lebih merangsang begini daripada telanjang bulet”.
Foto session dimulai lagi dengan menggunakan sofa. Lampu sorot dipake untuk menambah pencahayaan.
Dini tanpa canggung berpose lebih vulgar dari yang di kolam renang, pahanya selalu dikangkangkan menonjolkan kelebatan jembutnya.
Toketnyapun selalu dibusungkan sehingga terekam dengan jelas kemontokannya di kamera om Andi.
Sementara om Andi sendiri terlihat sekali susah mengendalikan napsunya yang sudah sangat berkobar2 melihat kemontokan Dini.
Karena sudah mendapatkan banyak masukan dari hasil sesi foto bikini, Dini jauh lebih rilex berposenya dan memerlukan sangat sedikit perbaikan sehingga cepat selesai sesi foto lingerie.
Om Andipun men set kameranya ke lap topnya dan mulai membahas satu persatu foto yang telah dibuat dengan Dini. “Foto session ke 3 telanjang ya Din”. “Siapa takut, tapi makan dulu ya om, Dini dah laper neh”. “Kita cari makan diluar ya Din, deket vila ada warung sate kambing, enak”. “Biar tambah hot ya om”, jawab Dini sembari menghilang ke kamar. Keluar dari kamar dia dah memakai pakaeannya yang tadi, blus dan jins hipster. “Din, kalo malem dingin, kamu gak bawa mantel”. “Ada om”, kata Dini sembari masuk ke kamar lagi mengambil mantelnya. Sampe sini om Andi belum menunjukkan aktivitas apa2, walaupun dari wajahnya terlihat sekali bahwa dia sudah sangat bernapsu. Dini heran juga, kok om Andi kuat sekali menahan diri untuk tidak mulai menggelutinya.
Sekembali dari makan, Dini memakai bikininya lagi dan mengajak om Andi berenang. Air kolamnya terasa hangat walaupun tidak dipanasi. Om Andi hanya bercelana gombrong. Mereka berenamh hilir mudik beberapa saat, kemudian Dini segera keluar dari kolam, membungkus tubuhnya dengan anduk dan berbaring di dipan bermatras yang ada dipinggir kolam. Hawanya terasa dingin, segera om andipun keluar dari kolam dan duduk disebelah Dini yang sudah berbaring didipan. “Om dingin om”, Dini mengundang om Andi untuk bertindak. Segera om andi bereaksi, dia berbaring disebelah Dini, memeluknya dan segera memagut bibir mungil Dini. sebentar saja anduk yang membungkus tubuhnya sudah diurai om Andi. Dini menjadi gelisah, kakinya berubah posisi terus, sebentar kaki kiri diatas kaki kanan, sebentar lagi posisinya sebaliknya. Dia rupanya menahan napsunya yang telah berkobar. “Kenapa Din, gatel ya, kok kakinya berubah terus”. Dini diem saja.
Om Andi mencium pipinya, Dini menggelinjang dan menoleh ke arah om Andi. Dia segera mencium kembali bibir mungilnya. Melumatnya, lidahnya mendesak masuk ke dalam mulut Dini, menggelitik langit langit mulutnya. Dia mulai merabai toketnya yang masih tertutup bra bikininya. Dini merintih. ” Om..”. Dia menjilati lehernya, ”tenang aja Din, nikmati ..” . Dini benar benar tak kuasa menolak semua itu , dia hanya pasrah menikmati permainan itu. Kembali om andi menciumi bibir Dini lagi . Dini pun membalasnya dengan penuh nafsu . Dengan cepat dia melepas bra bikini yang di kenakan Dini . Dini sama sekali tak menolak . Dadanya telah terbuka.
Om andi menatap toketnya, yang segera diraba2. Tubuh Dini gemetar.
pentilnya juga dimainkan dengan liar. Dini mendesah “ ahh.. .. ehhh ….om ohh… “.
Om andi pun menjulurkan lidah , menjilat pentilnya yang tampak menonjol keluar . Dini sudah sepenuhnya di kuasai birahi . Om Andi dengan bernafsu melumat , menyedot toketnya. Membuat Dini semakin birahi . Suara erangan nikmat Dini terdengar , menambah gairah si om . Dia pun mengurai ikatan cd bikini Dini sehingga dalam sekejab Dini sudah bertelanjang bulat. Jembutnya yang lebat menyelimuti daerah nonoknya.
Dengan lembut om Andi meraba raba paha putih mulusnya. Perlahan dia mengelus elus paha putih Dini. Sambil sedikit demi sedikit merenggangkan kedua kakinya, dia dapat jelas melihat cairan nikmat yang merembes dari nonok Dini membasahi selangkangan.
Om Andi menjilati daun telinganya sehingga membuatnya terangsang geli. Satu sentuhan lembut , jarinya tepat di belahan nonoknya.
Membuat suara erangan birahi keluar dari mulut Dini. “AAhh …… “ . om Andi terus aktif menyapu pentilnya dengan lidah, toketnya tampak mengeras karena napsu . Di sertai getaran getaran jarinya di atas belahan nonoknyanya, membuat tubuh Dini bergejolak. “ ohh….. ahhh .. sudah, Dini gak tahan lagi .. ..” erangnya ketika jarinya bergerak semakin cepat di belahan nonoknya, keatas dan kebawah. Om Andi tidak berhenti , jarinya bergetar semakin liar. Pentil Dini juga dijilat cepat .
Tubuh Dini mengejang , Dini menjerit keenakan, dia nyampe. Nafasnya masih memburu di sertai degup jantungnya yang berdetak cepat .
Om Andi pun menciumi bibir nya. “Din, kamu merasa nikmat gak ..” tanyanya, sambil terus mencium bibir Dini dengan mesra. Dengan dua jari, bibir nonoknya dikuakkan lebar. Dini mengerang .u
Om Andi menatap nonok Dini , dengan liangnya yang basah . itilnya tampak memerah dan membesar . Dia menjulurkan lidah menjilati itil Dini .
Lagi lagi Dini mengerang nikmat. Jilatannya di itil Dini terus membangkitkan nafsu birahi Dini.
Sebentar saja Dini telah kembali bernapsu. Dini terus mengerang kenikmatan .
Lendir nonok Dini mengalir terus . Rasa nikmat dan gatal mendera itilnya yang tegang terangsang.
Dan tubuhnya kembali menegang . “ ahh…enak…ahhh ..enak..” erangnya . Lidahnya terus bergerak menyapu itil Dini dan membawa Dini kembali mengejang kerena nyampe lagi . Tubuh Dini pun kembali lemas .
“Om, belum dientot aja Dini dah 2 kali nyampe, apalagi kalo dah dientot ya om”.
Setelah beberapa saat , om andi membawa tubuh bugil Dini kedalam kamar dan membaringkannya di ranjang. Dini berjalan agak gontai dan sempoyongan , tubuhnya terasa lemas dan tenaganya seperti hilang . “Kok masuk om, katanya mo maen di kolam”. “Kan diluar dingin Din, ntar masuk angin lagi. Besok kan kita mo foto session nude lagi”.
Sekarang Dini telah berbaring di ranjang.
Om Andi memberikan minuman yang tadi dibelinya di minimart kepada Dini. Dia pun mulai membuka celananya.
Kontolnya yang tegang itu sudah siap untuk memasuki nonok Dini.
Dia menghampiri Dini . Om Andi meminta Dini mengemut kontolnya. “Kontol om”, kata Dini lirih. “Emangnya kenapa Din”.
“Kontol om besar sekali, lebih besar dan lebih panjang dari kontol cowok Dini”. Jemarinya mulai menyentuh kepala kontol om Andi.
Pertama kali Dini hanya memegang dengan kedua jemarinya. “Aah… terus dong Din, pegang erat dengan kedua tanganmu”, rayu om Andi penuh nafsu. “Iiih… keras sekali om”, bisik Dini. “Ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh…” om Andi mengerang nikmat saat tiba-tiba saja Dini bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat. “Iiih sakit ya om”, tanyanya. Om Andi menatap Dini. “Ooouhh jangan dilepas Din, remas seperti tadi, lekas Din, oohh…” erangnya lirih. Dini kembali meremas kontolnya seperti tadi. om Andi melenguh nikmat.
Dini menatap kontol yang kini sedang diremasnya, jemari kedua tangannya secara bergantian meremas batang dan kepala kontol om Andi.
Jemari kiri berada di atas kepala kontol sedang jemari yang kanan meremas batangnya.
Om Andi hanya bisa melenguh panjang pendek. “.sshh…Din… terusss, yaahh… ohh… ssshh”, dia melenguh keenakan.
Dini memandang om Andi sambil tersenyum dan mulai mengusap-usap maju mundur, setelah itu digenggam dan diremas seperti semula tetapi kemudian dia mulai memompa dan mengocok kontolnya maju mundur. “Aakkkhh… ssshh” om Andi menggelinjang menahan nikmat.
Dini semakin bersemangat melihat om Andi merasakan kenikmatan, kedua tangannya bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. “Din…aahhgghh… sshh, sekarang diemut Din”, pinta om Andi. Dini pun menjulurkan lidahnya dan menjilati ujung kontol om Andi.
Tapi belum diemutnya . om Andi mendorong kontolnya hingga ke mulut Dini . “ayo dong ..Din, diemut ..dong..” pintanya . Dini pun perlahan membuka mulutnya. Kontol om Andi segera melucur masuk ke dalam mulutnya. “ ufff …ughh …. “ suara Dini tertahan kontol . Dini mengeluar masukkan kontolnya didalam mulutnya.
Om Andi kemudian menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada di atas kedua bulatan toket Dini, perutnya yang menekan nonok Dini. Kembali dia menggerayangi toket Dini, dia mulai menggesekkan jemarinya mulai dari bawah toket di atas perut terus menuju gumpalan kedua toketnya yang kenyal dan montok. Dini merintih dan menggelinjang antara geli dan nikmat. “Om, geli, ayo dong om Dini dientot”, erangnya lirih. Beberapa saat om Andi mempermainkan kedua pentilnya yang kemerahan dengan ujung jemarinya.
Dini menggelinjang lagi, om Andi memuntir sedikit pentilnya dengan lembut. ” Om…” Dini kembali mendesah. Secara bersamaan akhirnya om Andi meremas-remas gemas kedua toketnya dengan sepenuh nafsu. “Aawww… om”, Dini mengerang dan kedua tangannya memegangi kain sprei dengan kuat. Om Andi semakin menggila tak puas meremas lalu dia mulai menjilati kedua toket Dini secara bergantian. Dia menjilati seluruh permukaan toket Dini sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang kanan, digigit-gigitnya pentil Dini secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas. Lima menit kemudian dia menghisap kedua pentil Dini sekuat-kuatnya. Dia tak peduli Dini menjerit dan menggeliat kesana-kemari, sesekali Dini memegang dan meremasi rambut om Andi, sementara om Andi tetap mencengkeram dan meremasi kedua toket Dini bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya.
Pentil Dini dipilin dengan lidahnya sambil terus dihisap. Dini hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik kuat ketika gigi om Anton menggigiti pentilnya dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa tempat di kedua bulatan toket Dini nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis kecil bekas gigitan om Andi. Cukup lama om Andi mengemut toket Dini, setelah itu dia merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusar Dini, Dini mulai mengerang-erang kecil keenakan, om Andi mengecup dan membasahi seluruh perutnya. Ketika bergeser ke bawah lagi, om Andi membetulkan posisinya di atas selangkangan Dini. Dia membuka ke dua belah paha Dini lebar-lebar, Dini sudah sangat terangsang sekali.
Kedua tangan Dini masih tetap memegangi kain sprei.
Om Andi memandangi nonok Dini yang ditumbuhi jembut lebat. Bibir nonoknya kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan, sedangkan celah sempit berada diantara kedua bibir nonoknya.
Selanjutnya om Andi langsung menyosor menekan nonok Dini, hidungnya menyelip di antara kedua bibir nonok Dini.
Bibirnya mengecup bagian bawah bibir nonok Dini dengan bernafsu, sementara tangannya merayap ke balik paha Dini dan meremas pantatnya yang bundar dengan gemas.
Om Andi mulai mencumbui bibir nonok Dini yang tebal itu secara bergantian. Puas mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia mengecup dan mengulum bibir nonok Dini bagian bawah.
Karena ulahnya, Dini sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhnya menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahanya sampai menjepit kepala om Andi yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir nonoknya.
Om Andi memegangi kedua belah pantat Dini yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak. Dini meremasi rambut om Andi sampai kacau. Kadang pantatnya dinaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang digoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidah om Andi pada seluruh permukaan nonoknya.
Dini berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan kenikmatan. Tubuhnya menggeliat hebat, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Om Andi semakin bersemangat melihat tingkahnya. Disibakkan bibir nonok Dini, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air liurnya bercampur dengan cairan lendir Dini. Om Andi mengusap dengan lembut bibir nonoknya, agak ke atas dari liang nonoknya yang sempit itu ada tonjolan daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, itilnya. Lalu secepat kilat dengan lidahnya menyentil2 itil Dini. Dini memekik sangat keras sambil menyentak-nyentakkan kedua kakinya kebawah.
Dini mengejang hebat, pinggulnya bergerak liar dan kaku, sehingga jilatanom Andi pada itilnya jadi luput.
Dengan gemas om Andi memegang kuat-kuat kedua belah paha Dini lalu kembali ditempelkannya bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir nonok Dini.
Dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu ditelusupkan menembus jepitan bibir nonok Dini dan kembali menyentil itilnya.
Dini memekik tertahan dan tubuhnya kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya
. Pantat nya terangkat ke atas sehingga lidah om Andi memasuki celah bibir nonoknya lebih dalam dan menyentil-nyentil itilnya.
Begitu singkat karena tak sampai 1 menit Dini mengejan kembali dan ada semburan lemah dari dalam liang nonoknya berupa cairan hangat agak kental banyak sekali.
Om Andi masih menyentil itil Dini beberapa saat sampai tubuh Dini terkulai lemah dan akhirnya pantatnya pun jatuh kembali ke kasur.
Dini melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru dirasakan, sementara om Anton masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika Dini nyampe.
Seluruh selangkangan Dini tampak basah penuh air liur bercampur lendir yang kental.
Om Andi menjilati seluruh permukaan nonok Dini sampai agak kering, “Din…puas kan…” bisiknya lembut namun Dini sama sekali tak menjawab, matanya terpejam rapat.
“Giliran om ya Din, om mau masuk nih”, bisiknya lagi. “Sekarang dientot yang lama ya om”, rengek Dini. “Yang penting Dini nikmat kan”. “Nikmat banget2, om”.
Om Andi segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuh Dini yang telanjang berkeringat.
Dia menarik kaki Dini ke atas dan ditumpangkan kedua paha Dini pada pangkal pahanya sehingga kini selangkangan Dini menjadi terbuka lebar.
Dia menarik pantat Dini ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas nonok Dini yang masih basah.
Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir nonok Dini dan lalu beberapa saat kemudian kontol ditepuk2kan dengan gemas ke nonok Dini.
Dini menggeliat manja dan tertawa kecil, “Om… iiih.. gelii… aah”. “Din, kontol om mau masuk nih”, bisiknya penuh nafsu. “Om, masukin buruan. Dini dah gak tahan lagi neh”, sahut Dini.
Sedikit disibakkannya bibir nonok Dini, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang nonok Dini yang sempit. Dia mulai menekan dan tekan lagi… akhirnya perlahan-lahan mili demi mili liang nonok Dini membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Dini menggigit bibir saking nikmatnya. Om Andi melepaskan jemarinya dari bibir nonok Dini dan plekk…bibir nonok Dini langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. Dini memejamkan matanya rapat-rapat dan kedua tangannya kembali memegangi kain sprei. Om Andi agak membungkukkan badan ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk menekan ke bawah.
Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam nonok Dini. Dia kembali menekan, mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam nonok Dini. Dia terus menekan kontolnya, terus memaksa memasuki nonok Dini yang luar biasa sempit itu. Om Andi memegang pinggul Dini, dan ditarik kearah kontolnya sehingga masuk makin ke dalam. Dia menghentak keras ke bawah, dengan cepat kontolnya mendesak masuk nonok Dini. Dini mengerang nikmat. Dihentakkannya lagi pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas terjepit di antara bibir nonok Dini.
Om Andi berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik menahan jepitan ketat nonok Dini yang luar biasa. Dia merebahkan badannya di atas tubuh Dini yang telanjang, Dini memeluknya, toketnya kembali menekan dada om Andi. Nonoknya menjepit meremas kuat kontol om Andi yang sudah amblas semuanya. “Din… bagaimana rasanya”, bisiknya. “Nikmat banget om”, jawabnya. Dia mencium bibir Dini dengan bernafsu, dan Dinipun membalas dengan tak kalah bernafsu. Mereka saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu om Andi mulai menggoyang pinggul naik turun. Kontolnya mulai menggesek nonok Dini.
Pinggulnya menghunjam-hunjam dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Dini memeluk punggung om Andi dengan kuat, kukunya terasa menembus kulit om Andi.
Dini merintih dan memekik keenakan. Beberapa kali Dini sempat menggigit bibir om Andi saking napsunya.
Om Andi hanya merasakan betapa nonok Dini yang hangat dan lembut itu menjepit sangat ketat kontolnya.
Ketika ditarik keluar terasa daging nonok Dini seolah mencengkeram kuat kontolnya, sehingga terasa ikut keluar.
“Din, om nggak tahan lagi nih aahhgghghh”, bisiknya. “peju om mau keluar”.
“Dini juga mo nyampe om, barengan yach”. Dan akhirnya pejunya ngecret di nonok Dini.
Dinipun ikut mengejang ketika merasakan hangatnya peju om Andi yang menyembur2 seperti dam yang bobol didalam nononknya. Mereka pun berpelukan puas.
Dan tanpa terasa mereka ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat karena kecaapaian dalam permainan tadi.
Mereka tertidur sampai menjelang pagi. Ketika terbangun, om Andi membangunkan Dini juga lalu mereka berdua mandi bersama karena semalem mereka gak sempet mandi.
Di dalam kamar mandi mereka saling membersihkan dan berciuman.
Om Andi minta Dini jongkok dan menjilati serta mengulum kontolnya yang sudah tegak berdiri lagi.
Kontolnya dikulum Dini sambil dikocok pelan-pelan naik turun. “Enak banget Din, terus diemut Nes”, erangnya. Kemudian giliran om Andi, Dini disuruh berdiri sambil kaki satunya ditumpangkan di bibir bathtub.
Dia menyerang selangkangan Dini, khususnya itilnya, dengan lidah sehingga Dini mengerang sambil memegang kepala om Andi dan menenggelamkannya lebih dalam ke nonoknya.
Om Andi menjulurkannya lidahnya lebih dalam ke nonok Dini sambil mengorek-korek itilnya dengan jari manis.
Semakin hebat rangsangan yang Dini rasakan sampai akhirnya dia nyampe, dengan derasnya lendirnya keluar tanpa bisa dibendung.
Om Andi menjilati dan menelan semua lendirnya.
“Om, nikmat banget deh, Dini sampe lemes”, kata Dini.
“Ya udah kamu istirahat aja, om mau sediain makanan dulu ya”, katanya sambil keluar dari kamar mandi bertelanjang bulat. Dini mengikutinya, juga dengan bertelanjang bulat.
Mereka sarapan sereal yang dicampur dengan susu, sambil minum kopi.
Om Andi menghangatkan kue2 yang kemarin dibelinya di microwave.
Sambil bercanda2 mereka menyantap semua makanan yang tersedia.
Sehabis makan langsung om Andi menyiapkan kembali peralatan fotonya untuk sesi foto telanjang.
Dalam keadaan telanjang bulat Dini berpose dengan macam2 gaya, dikamar mandi, diranjang, disofa, dimeja makan, di beranda dan terakhir kembali dikolam renang.
Om Andi mengekspos kemontokan Dini, toket, pentil, pantat dan jembut Dini.
Cukup lama sesi foto berlangsung.
Seperti ketika sesi lingeri, tak banyak kesulitan yang dialami Dini.
Dia sudah bisa berpose secara alami, berkat arahan dan kenikmatan yang dia peroleh dari im Andi.
Dalam hati Dini membenarkan cerita Ines bahwa om Andi sangat ahli mengolah pose dan mengolah badan prempuan sampai bergelimang kenikmatan. Semalem dan mulai ngentot saja, om Andi mengulangi lagi merangsang tubuh Dini sampai dia merasakan kenikmatan yang luar biasa, sehingga ketika dientot rasanya sampai susah dituliskannya.
Dini berbaring didipan.
Om Andi menjatuhkan dadanya diantara kedua belah paha Dini. Lalu dengan gemas, diciumi pusarnya. ” Om, geli!” Dini menggeliat manja.
Om Andi tersenyum sambil terus saja menciumi pusar Dini berulang2 hingga dia menggelinjang beberapa kali.
Dengan menggunakan ke2 siku dan lutut om Andi merangkak sehingga wajahnya terbenam diantara ke2 toket Dini.
Dia mengecup pentilnya sebelah kiri, kemudian pindah ke pentil kanan. Diulangi beberapa kali, kemudian dia meremes toket Dini dengan lembut.
Remasannya membuat pentil Dini makin mengeras, dengan cepat dikecupnya pentil Dini dan kukulum2 sambil mengusap punggungnya.
“Kamu cantik sekali, Din. Kamu gak dicariin ortu kamu kan”, katanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Dini.
Dini hanya tersenyum, menggelengkan kepalanya.
Dini merangkul leher om Andi, dan mencium bibirnya. Lidahnya yang nyelip masuk mulut om Andi.
Mereka langsung berpagutan lagi, Dini sangat bernapsu meladeni ciuman om Andi.
Om Andi mencium bibirnya, kemudian lidahnya kembali menjalar menuju ke toket dan mengulum pentil Dini.
Terus menuju keperut dan menjilati pusar Dini hingga Dini menggelepar menerima rangsangan itu yang terasa nikmat.
“Om enak sekali..” nafasnya terengah2. Lumatan dilanjutkan pada itil Dini, dijilati, dikulum2, sehingga Dini semakin terangsang hebat.
Pantatnya terangkat supaya lebih dekat lagi kemulut om Andi.
Om Andipun memainkan lidahnya ke dalam nonok Dini yang sudah dibuka sedikit dengan jari. Ketika responsnya sudah hampir mencapai puncak, om Andi menghentikannya. Dia ganti posisi 69.
Dia telentang dan minta Dini telungkup diatas tubuhnya tapi kepala ke arah kontolnya.
Dia minta Dini untuk kembali menjilati kepala kontol lalu mengulum kontolnya keluar masuk mulutnya dari atas.
Setelah Dini lancar melakukannya, om Andi menjilati nonok dan itil Dini lagi dari bawah.
Selang beberapa lama mereka melakukan pemanasan maka om Andi berinisiatif untuk menancapkan kontolnya di nonok Dini.
Dini ditelentangkan, pahanya dikangkangkan, pantatnya diganjal dengan bantal. Om Andi kemudian menelungkup diatas Dini.
Kontol digesek2kan di nonok Dini yang sudah banyak lendirnya lagi karena itilnya dijilati barusan. “Ayo om cepat, Dini sudah tidak tahan lagi”, pintanya dengan bernafsu.
“Wah kamu sudah napsu ya Din, om suka kalo kita ngentot setelah kamu napsu banget sehingga nikmat banget rasanya ketika kontol om masuk ke nonok kamu”, jawabnya.
Dengan pelan tapi pasti dia memasukkan kontolnya ke nonok Dini. Dini melenguh sambil merasakan kontol besar menerobos nonoknya yang masih sempit.
Om Andi terus menekan2 kontolnya dengan pelan sehingga akhirnya masuk semua.
Lalu ditarik pelan-pelan juga dan dimasukkan lagi sampai mendalam, terasa kontolnya nancep dalem sekali. “Om enjot yang cepat dong, Dini udah mau nyampe ach.. Uch.. Enak om, lebih enak katimbang dijilat om tadi”, lenguhnya. “Om juga mau ngecret, Din”, jawabnya. Dengan hitungan detik mereka berdua nyampe bersama sambil merapatkan pelukan, terasa nonok Dini berkedutan meremes2 kontol om Andi. Lemas dan capai mereka berbaring sebentar untuk memulihkan tenaga.
Sudah satu jam kami beristirahat, lalu om Andi minta Dini mengemut kontolnya lagi. “Om belum puas Din, mau lagi, boleh kan?” katanya. “Boleh om, Dini juga pengen ngerasain lagi nyampe seperti tadi.
Om gak ada matinya, baru aja ngecret dah pengen masuk lagi”, jawabnya sambil mulai menjilati kepala kontolnya yang langsung ngaceng dengan kerasnya.
Kemudian kepalanya mulai mengangguk2 mengeluar masukkan kontol om Andi dimulutnya.
Om Andi mengerang kenikmatan, “Enak banget Din emutanmu. Tadi nonokmu juga ngempot kontol om ketika kamu nyampe.
Nikmat banget deh, boleh diulang ya Din kapan2″. Dini diam tidak menjawab karena ada kontol dalam mulutnya.
“Din, om udah mau ngecret nih, om masukkin lagi ya ke nonok kamu”, katanya sambil minta Dini nungging.
Sambil nungging Dini bertanya, “Mau dimasukkin di pantat ya om, Dini gak mau ah”. Agen Judi Online
“Ya gak lah Din, ngapain di pantat, di nonok kamu udah nikmat banget kok”, jawabnya.
Urat2 berwarna hijau di kulit batang kontolnya makin membengkak.
Dia menekan pinggulnya sehingga kepala kontolnya nyelip di bibir nonok Dini.
Terasa bibir nonok Dini menjepit kontolnya yang besar itu.
Dia menciumi leher Dini,
“Oh…om”, lenguh Dini ketika om Andi menciumi telinganya.
Dengan pelan dimasukkan kontolnya ke nonok Dini. Pelan2 dia menarik sedikit kontolnya, kemudian didorong lagi.
Hal ini dilakukan beberapa kali sehingga lendir nonok Dini makin banyak keluarnya, mengolesi kepala kontolnya.
Sambil menghembuskan napas, dia menekan lagi kontolnya masuk lebih dalam. Dia kembali menarik kontolnya hingga tinggal kepalanya yang terselip di bibir luar nonok Dini, lalu didorong kembali pelan2.
“Din, nanti dorong pinggul kamu kebelakang ya”, katanya sambil menarik kembali kontolnya.
Dia kembali mencium telinga Dini dan mendorong kontolnya masuk.
Pentilnya diremes dengan jempol dan telunjuk.
Dini tersentak karena enjotan kontolnya dan secara reflex dia mendorong pinggulnya ke belakang sehingga kontolnya nancap lebih dalam.
Kontol kembali ditarik keluar lagi dan dibenamkan lagi pelan2, begitu dilakukan beberapa kali sehingga seluruh kontolnya sudah nancap di nonok Dini.
”Akh om”, lenguhnya ketika terasa kontol om Andi sudah masuk semua, terasa nonoknya berdenyut meremes2 kontol om Andi.
Om Andi terus menekan2 sampe amblas semua, terasa kontolnya masuk dalem sekali, seperti tadi ketika pantat Dini diganjel bantal.
Kontol mulai dikeluarmasukkan dengan irama lembut. Tanpa sadar Dini mengikuti iramanya dengan menggoyangkan pantatnya.
Tangan kiri om Andi menjalar ke toket Dini dan meremas-remas kecil, sambil mulai memompa dengan semakin cepat. Dini mulai merasakan nikmatnya,
“Om, nikmat banget ya dientot om, lebih nikmat dari dientot cowok Dini. Terus yang cepet ngenjotnya om, rasanya Dini udah mau nyampe lagi”, erangnya.
Itilnya tergesek kontol ketika om Andi mengenjotkan kontolnya masuk. Dini menjadi terengah2 karena nikmatnya.
“Din, nonokmu peret sekali, terasa lagi empotannya, enak banget Din ngentot dengan kamu”. Terasa bibir nonok Dini ikut terbenam setiap kali kontol dienjot masuk.
“Om”, erangnya. Terdengar bunyi “plak” setiap kali dia menghunjamkan kontolnya.
Bunyi itu berasal dari beradunya biji peler om Anton dengan pangkal paha Dini, setiap om Andi mengenjot kontolnya masuk.
“Din, om udah mau ngecret”, erangnya lagi.
Dia menghunjamkan kontolnya dalam2 di nonok Dina dan terasalah pejunya nyembur2 di dalam nonok Dini. Bersamaan dengan itu,
“Om, Dini nyampe juga om”, Dini mengejang karena ikutan nyampe.
Cerita sex : Mama Rela Diewe Demi Bayar Hutang
“Om, nikmat banget, kapan ngentotin Dini lagi”. Om Andi tidak menjawab, dia terkapar kelelahan.
#Main #Dengan #Cewek #Hypersex
Cerita Cewek Manja Yang Punya Nafsu Gede Terbaru Malam Ini
Setelah ditinggal Bowo mantanku dan juga Galang kenalan yang memberikan kehangatan padaku, aku mulai mencoba mencari pengganti mereka. Sebenarnya sex bukanlah alasan utama kenapa aku mencoba mulai pacaran. Tapi karena memang aku ga terbiasa hidup sendiri. Aku tergolong cewe manja yang ga bisa ngelakuin segala-galanya sendiri.
Dari sejak SMA, paling lama aku jomblo selama sebulan. Setelah itu aku cari pacar baru untuk menemani keseharianku. Tapi tidak semua pacar-pacarku pernah melakukan hubungan sex denganku, karena memang alasanku pacaran bukanlah sex. Tapi bagaimanapun aku hanyalah manusia biasa, yang nafsu dan libido sering melanda.
Tapi aku masih tahu norma-norma yang berlaku. Sex harus dilakukan dengan perasaan suka-sama suka, bukan free sex yang murahan. Tapi kenikmatan dengan pria sudah lama tidak kurasakan sejak aku menjomblo. Maka terkadang film bokep dan masturbasi adalah pelarianku jika dilanda birahi. Aku ga punya niat nyewa gigolo atau menggoda cowok-cowok atau bahkan penjaga kampus, satpam, dan yang lain-lain. Alasanya Cuma satu : AKU GA MAU DICAP CEWE GAMPANGAN.
Tapi sebelumnya aku memperkenalkan diri dulu. Namaku Nikita Kusuma. Umurku sudah 20 tahun. Aku dikarunia wajah yang cantik. Aku tidak sombong tapi demikianlah pendapat orang-orang terhadapku. Buktinya adalah banyak orang yang ingin menjadikanku pacarnya.
Setelah putus dari Bowo, aku sudah 4 kali ditembak cowo, tapi semuanya kutolak karena tidak sesuai kriteriaku. Belum lagi yang PDKT sama aku dan yang curi-curi perhatianku sangat banyak tentunya. Selain itu aku dikarunia tubuh yang sangat sexy. Dengan kulitku yang putih mulus, ditambah lagi bulatan payudaraku yang cukup besar namun indah bentuknya, dan juga betisku yang bak pualam menjadikanku rebutan cowo-cowo.
Bisa kuperkirakan bahwa hampir semua cowo diruang kuliahku, pasti menjadikanku objek sex mereka. ONANI. Dari semua cowo yang naksir denganku, ada seorang yang mulai mencuri perhatianku. Dia adalah Ibram, cowo ganteng keturanan India asli. Anak dari seorang pengusaha dari India yang sudah sangat terkenal di Indonesia.
Ibram orangnya tinggi tegap dengan kulit kecoklatan (bukan hitam seperti kebanyakan India). Bodinya lumayan atletis, apalagi jika dia pakai baju yang lengannya bunting, menonjolkan kekeran badannya. Hobinya basket dan fitness. Dia satu kampus denganku tapi beda fakultas. Dia sangat perhatian denganku. Hampir tiap hari menelponku. Sekedar Tanya kabar atau nanya apakah aku sudah makan atau belum. Dia selalu meluangakan waktunya saat kubutuhkan. Bahkan dia rela cabut kuliah untuk menemaniku belanja atau kesalon. Lambat laun dia mulai mencuri pehatianku. Tapi aku belum menerimanya.
Malam itu malam minggu, aku dan Ibram makan malam dari sebuah restoran mewah dikawasan dago. Dia mengenakan stelan kemeja dan celan panjang hitam. Dari jauh aja orang pasti tahu kalo itu pasti pakaian mahal. Sedangkan aku, seperti biasanya tampil sexy. Dengan kemeja putih yang ketat dan semi transparan,sehingga bra hitamku kelihatan membayang dibaliknya.
Tonjolan dadaku membayang dibalik braku. Ditambah lagi rok mini yang membalut pantatku hanya beberapa senti diatas lututku,sehingga pahaku bisa dinikmati mereka yang berpapasan denganku. Aku dapat merasakan tatapan mata orang-orang yang melihatku begitu juga dengan Ibram. Ibram memujiku. Katanya penampilanku sangat menarik.
Sehabis makan malam Ibram mengundangku ke apartemennya, katanya dia ingin menunjukkan sesuatu padaku. Aku setuju aja. Maka segera dengan mengendarai mobil mewahnya, kami meluncur kekawasan setiabudi. Apartemennya cukup mewah dengan perabotan yang lengkap. Maklumlah dia anak orang kaya. Kemudian dia mempersilahkanku duduk disofanya yang empuk. katanya dia mau ngasih surprise buatku. Dia lalu beranjak kekamarnya. Dia kembali dengan membawakan sebuah kotak mungil buatku, setelah kubuka ternyata isinya adalah sebuah kalung berlian yang sangat indah. Aku terkagum-kagum melihatnya.
Kemudian dia mengambil kalung itu dan memakaikannya dileherku.
“I Love U Jassie” ujarnya sambil mencium tangan kananku.
Aku sangat tersanjung dibuatnya. Aku paling gampang luluh dengan situasi ini. Aku masih diam menatap matanya. Dia tersenyum hangat. Tanpa terasa dia mulai memajukan wajahnya kearahku. Dia ingin menciumku, batinku. Aku ga tahu mau ngapain, terus terang aku sangat tersentuh dengan sikapnya. Maka segera kubuka bibirku dan menyambut bibirnya dimulutku. Aku hanya memejamkan mata. Kami berciuman cukup lama, sampai akhirnya mulutnya menjauh dari bibirku. Aku tak kuasa menolak saat diajaknya aku kekamarnya. Setelah sampai dikamarnya yang sangat indah,aku kembali terbawa suasana, kembali kami berciuman.
Kali ini lebih panjang. Perasan tersanjung dan suasana romantis membuatku losing control. Bahkan kini ciumanku lebih liar, sampai terasa air liur kami menetes-netes keluar. Ciuman Ibram mulai turun keleher jenjangku. Aku mendesah saat lidahnya menyapu leherku. Aku mulai terbawa suasana. Aku ingin memberikan tubuhku untuknya, orang yang sungguh-sungguh mencintaiku. Puas menyerang leherku, dia kembali melumat bibirku. Ciumanya makin ganas, dia sangat lihai memainkan lidahnya dirongga mulutku. Perlahan-lahan tangannya menyentuh pinggangku lalu naik keatas menyentuh payudaraku. Diremasnya denga lembut dadaku yang sebelah kanan. Aku makin liar membalas ciumannya.
Dia lalu mencium pipiku lalu kembali menyerang leherku. Dilumatnya dan dijilatnya leherku dari atas sampai kebawah. Aku mulai merinding,apalagi tangannya mulai menyusp kebalik kemeja putihku. Tangannya yang sedikit kasar meraba-raba payudaraku. Tubuhku berkelejat liar saat jemari Ibram mempermainkan tonjolan dadaku. Aku hanya bisa mendongkakan kepala kearah atas, menikmati lumatan dan remasannya.
Kemudian dia mencoba membuka kancing-kancing kemejaku, aku turut membantunya. Setelah semua kancing kemejaku copot, kemudian dilepasnya hingga payudaraku yang masih kencang terlihat terbungkus BH hitam yang seolah-olah tak mampu menampungnya. Dia lalu membalikkan tubuhku hingga membelakanginya. Aku hanya memejamkan mata sambil menikmati sensasi dipeluk cowo atletis itu. Dengan tangan mengelus perut Ibram kembali menciumi ku.
Kali ini punggungku dijadikan sasaran serbuan bibirnya yang hangat. Lidahnya terasa geli saat menyapu-nyapu punggungku yang terbuka. Aku membiarkan tangannya mulai merambat naik kepayudaraku. Diremasnya benda kenyal itu. Aku menggelinjang nikmat. Apalagi saat lidah Ibram mulai merayap di tulang belakangku. Perlahan dari leher bibirnya merayap ke bawah hingga pengait BH-ku. Lalu tiba-tiba aku merasakan kekangan yang mengekang payudaraku melonggar. Ternyata Ibram telah menggigit lepas pengait bra-ku. Maka segera kurasakan hembusan AC ruangan tersebut menyerang payudaraku yang telah terbuka.
Kini tubuh bagian atasku sudah telanjang sama sekali. Hanya rok mini dan celana dalam yang masih menutupi tubuhku. Aku hanya pasrah dan membiarkan tangannya meremas dan mempermainkan payudaraku sesukanya, karena aku memang menikmatinya juga. Bahkan tanpa sadar tanganku memegang tangan Ibram seolah-olah membantunya untuk memuaskan dahagaku.
Setelah berhasil melepaskan tali bra-ku, bibir Ibram kembali menyerbu punggungku. Diciumnya pundakku yang putih mulus itu, kemudian ditelusurinya tulang punggungku dengan lidahnya yang panas. Ini membuat syarafku semakin terangsang hebat. Apalagi tangannya yang kokoh tetap meremas kedua belah payudaraku dengan gemasnya. Ada rasa enak dengan remasannya itu. Lidahnya terus turun ke bawah hingga ke atas pinggulku.
Hal ini membuatku semakin menggelinjang kegelian. Lalu tiba-tiba rok miniku digigitnya dan ditarik ke bawah hingga ke atas lutut. Separuh buah pantatku yang bulat dan mulus terbuka sudah!! Diremas-remasnya bongkahan padat itu,lalu dibenamkannya mulutnya dianatara kedua buah pantatku. Lidah Ibram terus menyerbu buah pantatku kanan dan kiri secara bergantian. Tubuhku meliuk dan meregang merasakan rangsangan terhebat saat lidah Ibram yang panas mulai menyusuri belahan pantatku dan mulai mecium anusku melalui belahan CDku! Luar biasa.. Tanpa rasa jijik sedikitpun lidah Ibram menjilati lobang anusku. Hal ini membuat tubuhku tergetar heibat. Baru kali ini anusku dijilati cowo. Tak juga mantanku yang pernah menikmati tubuhku.
Selang beberapa saat, setelah puas bermain-main dengan lobang anusku tangan Ibrammulai menarik rok sekaligus CD-ku hingga ke mata kaki. aku membantunya dengan melepaskan CD-ku dari kedua kakiku. Kini aku sudah bugil. Sekarang tubuhku yang sintal dan putih sudah benar-benar telanjang total membelakanginya. Sungguh, hal itu membuatku sedikit risih, karena baru kali ini telanjang didepan Ibram, calon pacarku. Aku tak menduga akan terjadi hal seperti ini. Tapi aku seperti pasrah tanpa daya dan berharap kenikmatan yang lebih jauh.
Kemudian dia membalikkan tubuhku, kini dia bisa denga leluasa memandang tubuhku yang sudah telanjang bulat dihadapannya. Dia menelan ludah memandang kearah payudaraku yang naik-turun seiring orongan nafasku yang memburu. Matanya hamper copot ketika memandang vaginaku yang bersih terawatt. Aku sengaja mencukurnya beberapa waktu yang lalu. Aku tahu dia sangat bernafsu memandangku seperti ini. Ibram mendekat kerahku dan kembali melumat bibirku. Tangannya tidak tingal diam,turu aktif meremas dan memelintir dadaku. Tangannya sangat rakus menjelajahi setiap inchi dadaku dari yang kakan beralih kekiri. Hal itu mengakibatkan dadaku makin lama makin “membengkak”.
Aku tak kuasa mendesah setiap kali remasannya didadaku. Apalagi saat bibirnya dengan penuh nafsu turun kebawah dan melumat kedua puting payudaraku yang sudah mulai keras. Dijilatinya payudaraku secara bergantian, seolah-olah takut tak bisa menikmatinya lagi. Aku kembali melayang di awan saat tangannya mengelus pahaku. Nafasku semakin memburu dan aku mulai merasakan bagian selangkanganku mulai basah. Ibram lalu melepaskan payudaraku dari mulutnya. Dia mulai melepaskan pakaiannya hingga telanjang bulat sepertiku. Aku kagum melihat bodinya yang kekar dan ditumbuhi bulu-bulu halus , layaknya keturuna India lainnya. Kulit dadanya kehitam-hitaman menambah kesan jantan pada dirinya.
Yang membuatku makin terpesona adalah kejantanannya yang mengacung tegak dibawah perutnya. Sungguh besar sekali batang itu, seperti pentungan hansip. Baru kali ini aku melihat batang lelaki sebesar itu. Ada perasaan ngeri juga sih, kalo sampai penis itu mengaduk-aduk vagianku yang masih sempit. Apalagi dari cerita-cerita yang kudengar orang keturanan India sangat kuat staminanya, bisa mati kepayahan aku dibuatnya. Namun perasaan ingin menikmati lebih jauh lagi mebuyarkan segala pikiran negative itu. Ibram sendiri tampaknya juga sudah sangat terangsang.
Aku dapat merasakan napasnya mulai terengah-engah dan batang kemaluannya mengedut-ngedut. Dia kembali mendekatiku didudukkanya aku diranjanganya yang empuk. Kembali mulutnya mengulum payudaraku dengan sangat rakus, seolah-olah ingin ditelannya semua. Tangannya juga tak tingal diam, mulai merangsek kearah bibir vaginaku. Disibakkannya vaginaku dan satu jarinya masuk keronggaku. Aku kontan mengerang kala jarinya dengan bebas beroperasi divaginaku. Ditusuk-tusukkannya telunjuknya itu divaginaku. Aku semakin tak kuat untuk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku.
Setelah itu tiba-tiba tangan Ibram yang kekar mengangkat tubuhku dan merebahkan di pinggir tempat tidur. Dia segera menarik kedua kakiku hingga menjuntai ke lantai. Dipandanginya lagi tubuhku yang telantang tersebut. Dengan tubuh telanjang bulat tanpa tertutup sehelai kainpun yang menutupi tubuhku, aku merasa risih juga dipandang sedemikian rupa. Dia lalu meraba-raba paha mulusku, lalu dia berjongkok didepan bagian bawah tubuhku. Dengan leluasa tangan Ibram meraba dan bibirnya menjilati pahaku. aku mulai menggeliat menahan geli yang teramat manakala bibir dan lidahnya mulai menjalar ke arah pangkal pahaku. Dibentangkannya kedua belah pahaku dan menundukkan wajahnya di selangkanganku. Matanya nanar menatap liangku yang bersih itu.
Aku tak tahu apa yang hendak ia lakukan, sampai kurasakan suatu sentuhan basah di bibir vaginaku. Tanpa membuang waktu, bibir Ibram mulai melumat bibir kemaluanku yang sudah sangat basah. Tubuhku menggelinjang hebat. Aku seperti kesambet ratusan tawon kala lidahnya menyrang bawahku. Aku semakin salah tingkah dan tak tahu apa yang harus kulakukan. Yang jelas aku kembali merasakan adanya desakan yang semakin menggebu dan menuntut penyelesaian. Sementara kedua tangannya merayap ke atas dan langsung meremas-remas kedua buah dadaku. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati liang kemaluanku dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini. Lidahnya yang panas mulai menyusup ke dalam liang kemaluanku.
Tubuhku terlonjak dan pantatku terangkat saat lidahnya mulai mengais-ngais bibir kemaluanku. “Akhhh..Bram.. auw… oh….” bibirku merancu.
Kemudian tanganku malah menarik kepala Ibram lebih ketat agar lebih kuat menekan selangkanganku sedangkan pantatku selalu terangkat seolah menyambut wajah Ibram yang tenggelam dalam selangkangan. Puas mnyerang vaginaku, Ibram kemudian berdiri dihadapanku lalu mendekatkan tubuhnya ketubuh mulusku. Diciuminya sekali lagi seluruh tubuhku. Kini tubuh telanjang Ibram mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang Ibram yang berbulu menempel erat ke payudaraku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku.
Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki dengan bulu didadanya. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal. Tanpa menunggu lama lagi, Ibram berdiri di antara kedua belah pahaku dan siap-siap penetrasi. Di kocok-kocoknya penis besarnya itu. Kemudian tangannya membimbing batang kemaluannya yang sudah berlendir dan dicucukannya ke celah hangat di tengah bukit kemaluanku.
Aku menahan nafas ketika kepala penisnya yang besar itu menggesek clitoris di liang senggamaku hingga aku merintih kenikmatan. Agak susah juga penisnya menerobos gerbang vaginaku, padahal ronggaku sudah sangat banjir dengan lendirku. Dia tetap berusaha dengan sabar. Pelahan-lahan benda itu meluncur masuk ke dalam milikku. Tapi masih setengahnya saja, itu juga vaginaku sudah terasa penuh.
Lalu tiba-tiba dengan kasar Ibram tiba-tiba menekankan miliknya seluruhnya amblas ke dalam diriku aku tak kuasa menahan diri untuk tidak memekik. Perasaan luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai diriku, hingga badanku mengejang beberapa detik.
“Aduh, Lev.. sakit….” rintihku.
Ibram cukup mengerti keadaan diriku, ketika dia selesai masuk seluruhnya dia memberi kesempatan padaku untuk menguasai diri beberapa saat. Aku mamfaatkan untuk adaptasi dengan batang gedenya. Kemudian dia mulai menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan. Aku menggeliat hebat ketika ujung batang kemaluan yang besar itu menyeruak dinding vaginaku. Sungguh batang kemaluan Ibram itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung batang kemaluannya yang bergerak maju-mundur secara pelahan.
Ibram terus menerus mengayunkan pantatnya makin lama frekwensinya makin cepat. Dia dengan kecepatan tinggi mamaju-mundurkan batang batang kemaluannya dalam liang kemaluanku. Otomatis dadaku terguncang-guncang keatas dan kebawah seiring goyangan tubuhku. Keringat kami berdua semakin deras mengalir, sementara mulut kami merancu dan mendesah ga jelas. Direngkuhnya dadaku yang bergoyang itu. Diremasnya dengan lembut.
Berbeda dengan vaginaku yang disodoknya dengan cepat, dadaku justru diremasnya dengan lembut. Putting payudaraku yang sebelah kanan dipelintirnya dengan tangan kirinya. Aku sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap Ibram menggerakkan tubuh da tangannya, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggamaku sungguh membuatku lupa ingatan.
“Ahh..ahhh..” erangan kami membaur jadi satu.
Aku sudah tidak bisa ngapa-ngapain, setiap kali Ibram menyodokkan penisnya. Dapat kurasakan dinding vaginaku tergesek, klitorisku juga tergesek-gesek. Hal itu membuatku merem-melek keenakan. Ibram kemudian memegang kaki kiriku, terus diangkatnya ke bahu kanannya, terus dia mengangkat kaki kananku, diangkatnya ke bahu kirinya. Aku diam saja, tidak bisa menolak, posisi apa yang dia ingin terserah, pokoknya aku ingin cepat-cepat disodok lagi. Aku tidak tahan ingin langsung dikocok. Ternyata keinginanku terkabul, dia menyodokku lagi, kakiku dua-duanya terangkat, mengangkang lagi, makanya vaginaku terbuka lebih lebar dan Ibram makin leluasa mengocok-ngocokkan penisnya.
Aku sudah setengah sadar saat Ibram kembali mendorong pantatnya hingga batang kemaluannya yang terjepit erat dalam laing kemaluanku semakin menyeruak masuk. Vaginaku diaduk-aduk batangnya. Aku yang sudah sangat terangsang tanpa sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan batang kemaluannya dalam liang kemaluanku. Kepalaku tanpa sadar bergerak-gerak liar merasakan sensasi hebat yang kurasakan. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.Kupacu terus goyangan pinggulku, karena aku merasa sebentar lagi aku akan memperolehnya.
Terus…, terus…, aku tak peduli lagi dengan gerakanku yang brutal ataupun suaraku yang kadang-kadang memekik menahan rasa luar biasa itu. Beberapa saat kemudian orgasme meyerangku. Dan ketika klimaks itu hamper sampai aku memekik keras sambil meremas kuat bed cover. Langit-langit kamar seolah-olah jatuh menimpaku. Sekujur tubuhku mengejang. Erangan panjang keluar dari mulutku ketika mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku sehingga kelihatan mengkilat.
Ibram juga sama denganku, mungkin karena baru pertama sekali bersetubuh dengannku dan baru kali ini merasakan kenikmatan tubuhku, dia juga orgasme bersamaan dengannya. Dengan menyebut namaku dia mengeluarkan spermanya dirahimku. Aku merasakan cairan hangat dan kental menyirami vaginaku. Spermanya menyembur banyak sekali di dalam rahimku, cairan hangat dan kental itu juga membasahi daerah selangkanganku serta sebagian meleleh turun ke pahaku. Setelah semua maninya keluar dia menjatuhkan tubuhnya disampingku. Tubuhku lemas bersimbah peluh. Aku merasa sangat lelah, napasku terengah-engah. dia melap keringat didahiku lalu menecup keningku sambil mengucapkan terimaksih.
Kami kemudian mengobrol tentang permainana kami barusan. Dia mengaku sangat kagum akan keindahan tubuhku, makanya tanpa terasa cepat sekali orgasme. Menurut pengakuannya ML dengan gadis yang pernah dikencaninya biasanya dia bisa bertahan lebih lama lagi, aku hanya tertawa mendengar kejujurannya. Aku juga memuji permainannya yang sangat nikmat. Perlahan-lahan tenaga kami mulai terkumpul dan nafsu kami mulai bangkit lagi.
Dia menatapku penuh arti, kemudian kami berciuman. Kali ini ciuman kami lebih ganas. Aku bahkan mulai berani mengelus penisnya yang belum tegang benar itu. Dia membalasnya dengan menyerang vaginaku juga. Kami sangat bernafsu, berbagi kenikmatan. Perlahan tangan Ibram mulai menggerayangi tubuhku bagian atas, buah dadaku yang terlihat membusung digapainya dengan buas. Ibram kembali menghujamkan ciuman dan juga jilatannya ke arah leherku.
Dia semakin meningkatkan serangannya, lalu mulai menurunkan ciumannya ke arah kedua gunung kembar. Sementara kedua putingku terasa gatal menahan gejolak seakan ingin cepat dikulum oleh mulut Ibram yang jilatannya terasa membuat tubuhku melayang. Tanpa banyak basa basi lagi Ibram langsung menjilati dan mengulum buah dadaku satu persatu seolah ingin semua dihabiskannya.
Aku semakin menggeliat dan memekik kecil,
“Akkh.. akhhh.. Ibram.. teruskan.. teruskan.. akh.. ahkk..” aku tak kuasa mendesah menikmati mulutnya yang menjelajahi putingku, malah sesekali digigitnya dengan lembut sehingga membuatku makin mendesah.
Kemudian dia menghentikan aktivitasnya, lalu mendudukkan ku ditepi ranjang bersamaan dengannya. Dia megangi batang penisnya pakai tangan kanannya, tangan kirinya membelai rambutku. Aku tahu dia mau merasakan mulutku di alat kelaminnya. Sebelum mengoralnya aku terlebih dahulu mengocok-ocok penisnya, dia sangat menikmati remasan jari lembutku di batangnya.
Kukocok keatas dan kebawah seperti pompa. Tanpa perasaan jijik,kemudian aku bungkuk sedikit, aku pegang batang penisnya yang besar itu pakai tangan kiriku, tangan kananku menahan badanku biar tidak jatuh dan mulutku mulai bekerja. Senjatanya mulai kujilati perlahan dan sesekali kukulum dalam-dalam.
Kurasakan aroma vaginaku disana, tapi tidak kuperdulikan. Kembali kumasukkan penisnya kemulutku, tapi mulutku tidak sanggup menampung ukuran penisnya yang besar itu, masih ada sisi seperampatnya lagi diluar, padahal ujung sudah menyentuh kerongkonganku bagian dalam. Perlahan-lahan senjata Ibram semakin membesar. Kudengar Ibram mengerang menikmati jilatanku.
Aku semakin terangsang melihat senjata Ibram yang semakin menegang itu, maka aku makin bersemangat mengoralnya.
“Akh.. akh.. Terus.. al.. terus…” nafasnya tak teratur menahan perlakuanku di penisnya. . Ibram sepertiya puas juga sama permainanku, dia melihatiku bagaimana aku meng “karaoke” in dia sambil sesekali membuka mulut sambil sedikit berdesah.
Beberapa saat kemudian Ibram melepaskan diri, ia membaringkan aku di tempat tidur dan menyusul berbaring di sisiku. Aku diposisikannya untuk membelakanginya sambil tiduran, kaki kiriku diangkat disilangkan di pinggangnya. Aku tidak tahu gaya apa yang akan dipakainya untuk menyetubuhiku. Dari belakang Ia berusaha memasuki vaginaku. kepala penis Ibram yang besar itu menggesek clitoris di liang senggamaku hingga aku merintih kenikmatan.
Pelahan-lahan benda itu meluncur masuk ke dalam milikku. Dia lalu mengoyangkan pantatnya mula-mula lambat kemudian cepat. Aku menjerit tak karuan saat penisnya menyerangku dari belakang. Sungguh sensasi yang baru pertama kali kualami. Aku kembali merintih setiap kali dia menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggamaku sungguh membuatku lupa ingatan. Ibram menyetubuhi aku dengan cara itu.
Sementara bibirnya mulai melumat bibirku, yang segera kubalas. Kami bertukar air liur sejenak, sebelum dia mengarahkan bibirnya kearah tengkuk dan leherku. Aku makin menjadi-jadi merasakan jilatannya disana, apalagi tangannya selalu meremas-remas payudaraku yang berguncang-gunjang. Aku dapat merasakan puting susuku mulai mengeras, runcing dan kaku.
Aku sepeerti kesetanan melihat bagaimana batang penis lelaki itu keluar masuk ke dalam liang kemaluanku. Sunguh kontras sekali, melihat penis hitamnya menusuk vagina putihku. Aku menjerit-jerit dengan kuat kala semua titik kenikmatanku di serangnya. sodokan penis besarnya divaginaku, jilatannya dipundak dan leherku, serta remasan didadaku membuatku melayang-layang. Gerakanku semakin liar saja.
Tidak berapa lama kemudian aku merasakan kenikmatan itu semakin memuncak, tubuhku menegang, kupeluk bantal guling dihadapanku dengan kuatnya.
“Aaagghh.. Ibram.. akuu.. oohh” jeritku keras, dan merasakan hentak-hentakan kenikmatan didalam kewanitaanku. Kembali kurasakan orgasmeku yang kedua kalinya malam itu. Tubuhku melemas.. lungai. Tapi Ibram makin semangat memacuku dari belakang hingga orgasmeku makin panjang dan indah. Aku sudah lemas sekali. Tapi ini belum berakhir karean penisnya masih tegang sekali, tak mungkin dia membiarkan hal itu.
Dia masih sibuk menyodok-nyodokku dari belakang. Beberapa menit kemudian Ibram membalik tubuhku hingga menungging di hadapannya. Ia ingin pakai doggy style rupanya. Tangan lelaki itu kini lebih leluasa meremas-remas kedua belah payudara aku yang kini menggantung berat ke bawah. Aku mengerang-erang menikmati semua desakan birahi ini. aku sunguh kewalahan menghadapi sodokan Ibram yang masih bertenaga.
Laki-laki itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir 15 menit ia bertahan dalam posisi itu, tapi belum ada tanda-tanda akan orgasme. Aku yang menungging didepan tubuhnya hampir kehabisan nafas. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuhku.
Sementara kami terus berpacu. Sungguh hebat laki-laki ini. Penisnya dengan mahir sekali menerobos milikku. Sungguh luar biasa kenikmatan yang kurasakan, aku pun semakin liar, aku membuka pahaku lebih lebar agar penisnya lebih leluasa masuk. Vaginaku seperti diaduk-aduk dari belakang.
Terkadang Ibram malah menggoyang-goyangakn pinggangnya kekanan dan kekiri sehingga membuatku makin gila saja rasanya. Dia menghentak-hentakkan pinggulnya, semakin kencang membuat tubuhku tersentak-sentak dan dadaku terayun-ayun. Aku mengerang-ngerang sambil ikut meraba dadaku sendiri, mencoba menambah kenikmatan sendiri.
Aku mulai liar dan gatal. Aku ga peduli dicap apaan yang penting aku ingin segera menuntaska birahi ini. Ibram benar-benar ahli, tidak lama kemudian aku sudah mulai pusing, aku lihat dinding kamar mulai berputar-putar. Aku benar-benar tidak bisa ngontrol badanku. Ada semacam setrum dari selangkanganku yang terus-terusan bikin aku gila.
“Ah… ah… Lev.. Ah… berhenti dulu Lev… Ah… Ah… Shhh…” aku tidak tahan sama puncak nafsuku sendiri.
Tapi Ibram malah terus-terusan menyodok-nyodok vaginaku. Aku benar-benar tidak tahan lagi, aku kejang-kejang, tapi sudahnya benar-benar enak sekali, aku orgasme lagi. Aku membenamkan kepalaku di bantal mencoba menghapus peluhku yang sudah sebesar jagung itu. “Lev, istirahat dulu ya..” Pintaku. Tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku dibiarkannya aku istirahat sebentar.
Beberapa detik lewat, semua badanku masih lemas, tapi aku tahu ini belum selesai. Ibram sendiri sepertinya memang sudah tidak tahan ingin mengeluarkan maninya diliangku, tanpa menungu lama lagi diangkatnya kepalaku hingga posisiku kembali seperti anjing kawin, dan langsung ditusukkan lagi penisnya itu ke vaginaku. Ada sedikit rasa perih karena baru orgasme. Aku memintanya lebih lembut,Tapi Ibram tidak peduli.
Nampaknya dia sangat senang melihatku tak berdaya seperti ini. Ibram mengocok vaginaku seperti orang yang kesurupan dan tangannya tidak pernah diam, langsung diremasnya pantatku yang sudah basah oleh keringat. Diermas-remasnya benda kenyal itu sambil sesekali di cengkramnya dengan kuat.
Kontan aku menjerit panjang. Namapknya dia sangat menikmati doggy style ini, karena dia bisa yang pegang kendali, dengan memperlakukan tubuhku sesukanya. Tangannya mulai berakih kepunggungku lalu kepayudaraku. Diremasnya sambil dipelintir-pelintir putting dadaku.
Aku tidak tahan digituin, apalagi badanku masih lemas, tanganku lemas sekali, untuk menahan hentakan-hentakan waktu Ibram menyodokkan penisnya saja sudah tidak kuat. Aku ambruk ke ranjang, tapi Ibram masih terus mengocokku, dari belakang.Sungguh benar cerita yang beredar bahwa orang keturunan India sangat kuat staminanya, hal itu dapat kubuktikan dari Ibram.
“Ah… euh… ah… aw…” aku cuma bisa mendesah setiap kali Ibram menyodokkan penisnya ke vaginaku.
Aku ditungganginya seperti kuda dengan pantatku sebagai pegangannya. Rasa perih menjalar keseluruh tubuhku. Aku coba mengangkat badanku agar derita birahi ini cepat berlalu, tapi aku tidak kuat. akhirnya aku menyerah, aku biarkan badanku ambruk seperti itu kekasur. Aku berusaha memohon agar dia berhenti, Tapi rupanya Ibram tidak peduli, dia tetap maksakan penisnya keluar-masuk ronggaku.
Aku cuma bisa pasrah sambil menahan perih di vaginaku. Dadaku bergesakan dengan kasur tiap kali dia menyodo, dan sepertinya itu membuat dia makin nafsu. Dia tambah kecepatan dan mulai meremas dadaku yang terjuntai kekasur Mendadak rasa sakit di liangku hilang, Rasa sakit kocokannya sudah benar-benar sirna, sekarang aku cuma merasakan nikmatnya seluruh tubuhku.
Aku mulai merem-melek kegilaan dan akhirnya aku sampai ke puncak yang kesekian kalinya hari itu, dan bersamaan puncak kenikmatanku, aku merasakan cairan hangat muncrat di vaginaku. aku tahu Ibram juga sudah sampai puncak, penisnya berdenyut-denyut. Akhirnya aku klimaks lagi bersamaan dengan Ibram. Spermanya yang hangat mengalir mengisi rahimku
“a.. ku.. ke.. luar… !” erangnya panjang sambil meringis. Disemprotkannya penisnya semana kevaginaku.
Kali ini kurasakan maninya lebih banyak yang keluar, sampai tumpah dan mengalir disela-sela pahaku. Rasanya sungguh lemas, badan seperti mati rasa, mataku juga makin berat. Mungkin karena kecapaian digenjot Ibram berulang kali atau karena kondisiku yang kurang fit, akupun tak sadarkan diri, padahal jarang sekali aku pingsan setelah bersenggama. Malam itu aku tertidur di apartemen Ibram.
Tapi aku benar-banar ga bisa tidur, karena dia selalu ingin menikmati jepitan vaginaku. Baru aku tertidur sebentar, kurasakan lidahnya bermain-main di dadaku dan tangannya mengorek-orek liangku. Aku sudah sangat lemas sekali, jadi aku biarkan saja dia berbuat sesukanya kepadaku. Digenjotnya kembali tubuhku dengan posisi konvensional.
Kali ini dia tidak menumpahkan maninya di rahimku melainkan di dada dan perutku. Aku disuruhnya membersihkan penisnya. Aku kurang nyaman tidur dengan lelehan sperma di tubuhku, maka segera aku pergi kekamar mandinya dan membersihkan tubuhku. Aku coba mengurangi rasa lemasku dengan cara berendam air hangat di bath upnya. Baru saja aku menikmati hangatnya bath up disekujur tubuhku dia sudah muncul di pintu kamar mandi.
Nampaknya nafsunya kembali memuncak melihatku berendam dengan lemah di bath up. Dia lalu kembali memonpa tubuhku, percuma aku menolaknya yang sudah kerasukan nafsu. Denga posisi menungging berpegangan pada pintu kamar mandi dia menggenjotku. Aku merasakan orgasme yang berkepanjangan malam itu. Malah ketika aku sudah terlelap dia mencoba menusukkan penisnya ke anusku. Untung aku segera bangun dan memarahinya.
Aku bilang aku belum siap anal sex, apalagi dengan penis seperti itu, bisa jebol anusku. Dia akhirnya minta maaf dan mengurungkan niatnya, tapidengan syarat aku mau mengoralnya. Akhirnya kupaksakan men-karoke penisnya. Cukup lama aku mengoralnya hingga akhirnya penisnya itu mengeluarkan sperma dimulutku.
Rasanya kurang familiar kurasakan. Aku tersendak dibuatnya dan langsung kubuang spermanya itu lalu aku kumur-kumur. Setelah itu aku baru aku bisa tidur nyenyak. Aku bangun paginya dan minta ijin padanya untuk pulang. Sebelum pulang dia memohon padaku agar mau melayaninya lagi kapan pun.
Cerita sex : Istri Pak RT Yang Super Sexy Ketagihan Dengan Kontol Ku
Aku bilang pikir-pikir dulu. Soalnya bisa jebol milikku atas perlakuannnya. Walaupun memang kurasakan kenikmatan darinya sungguh kenikmatan yang tiada terkira. Lebih dari yang lain. Itulah sepenggal kisahku. Sesekali memang aku dan Ibram masih sering berhubungan.
#Cerita #Cewek #Manja #Yang #Punya #Nafsu #Gede
Sensasi Kenikmatan Ngentot Dengan 3 Cewek Cantik Terbaru Malam Ini
Mungkin saking asyiknya kami bercumbu tanpa kami sadari rupanya dari tadi ada yang memperhatikan pergumulan kami berdua, Mbak Dina dan adik suaminya, Nastasya sudah berdiri di pinggir pintu. Mungkin mereka pulang berdua tanpa suaminya dan kedua anaknya yang masih mampir ke rumah Pak dehnya mereka ketuk pintu tapi nggak ada sahutan lalu mereka menuju pintu daur yang lupa tak aku kunci.
Aku dan Mbak Finka kaget setengah mati, malu takut bercampur menjadi satu jangan-jangan mereka marah dan menceritakan kejadian ini pada orang lain. Tapi yang terjadi sungguh diluar dugaan kami berdua, mereka bahkan ikut nimbrung sehingga kami menjadi berempat.
“Dik main gituan kok kakak nggak di ajak sich kan kakak juga mau, sudah seminggu ini suami kakak nggak ngajak gituan”, ucap Mbak Dina.
“Ini juga baru mulai kak!” sahutku.
“Mas aku boleh nyoba seks sama Mas?” tanya Nastasya.
“Boleh”.
Aku dan Kak Finka selanjutnya menyuruh mereka berdua melepas seluruh pakaiannya.
“Ck.. ck…ck……ck……”, guman ku.
Sekarang aku dikerubung 3 bidadari cantik sungguh beruntung aku ini.
Mbak Dina tubuhnya masih sangat kencang payudaranya putih agak besar kira-kira 36 B vaginanya indah sekali. Sedangkan Nastasya tubuhnya agak kecil tapi mulus, dadanya sudah sebesar buah apel ukuranya 34 A vaginanya kelihatan sempit baru ditumbuhi bulu yang belum begitu lebat.
Pertama yang kuserang adalah Mbak Dina karena sudah lama aku membayangkan bersetubuh dengannya aku menciumi dengan rakus pentilnya kuhisap dalam-dalam agar air susunya keluar, setelah keluar kuminum sepuasnya rupanya Mbak Finka dan Nastasya juga kepingin merasakan air susu itu sehingga kami bertiga berebut untuk mendapatkan air susu tersebut, sambil tangan kami berempat saling remas, pegang dan memasukam ke dalam vagina satu sama lain.
Setelah puas dengan permainan itu, aku meminta agar mereka berbaring baris sehingga kini ada 6 gunung kembar yang montok berada di depanku. Aku mulai mengulum susu mereka satu per satu bergantian sampai 6, aku semakin beringas saat kusuruh mereka menungging semua, dari belakang aku menjilati vagina satu persatu rasanya bagai makan biscuit Oreo di jilat terus lidahku kumasukkan ke dalam vagina mereka.
Giliran mereka mengulum penisku bergantian.
“Hoh…. hoooooooooo…… hhhhhhhhhh…… ehmmmmmmmmm”, desah mereka bertiga.
Aku yang dari tadi belum orgasme semakin buas memepermainkan payudara dan vagina mereka, posisi kami sekarang sudah tak beraturan. Saling peluk cium jilat dan sebagainya pokok nya yang bikin puas, hingga mereka memberi isyarat bahwa akan sampai puncak.
“Dik aku mau keluar”
“Mas aku juga”
“Aku hampir sampai”, kata mereka bergantian.
“Jangan di buang percuma, biar aku minum!”, pintaku
“Boleh”, kata Mbak Dina.
Aku mulai memasang posisi kutempelkan mulutku ke vagina mereka satu persatu lalu kuhisap dalam-dalam sampai tak tersisa, segarnya bukan main.
“Srep.., srep”.
Heran, itulah yang ada di benakku, aku belum pernah nge-sex sama mereka kok udah pada keluar, memang mungkin aku yang terlalu kuat. Karena sudah tidak sabar aku mulai memasukkan penisku de dalam vagina Mbak Finka kugenjot naik turun pinggulku agar nikmat, sekitar 5 menit kemudian aku gantian ke Kak Dina, biarpun sudah beranak 2 tapi vaginanya masih sempit seperti perawan saja.
“Dik enak……. Uh…… oh…..terussssssss!”, desahnya.
“Emang kok Kak…….. hhhhhhh ehmm…..”
“Mas giliranku kapan..?”, rupanya Nastasya juga sudah tak tahan.
“Tunggu sebentar sayang.“
Sekitar 10 menit aku main sama kak Dina sekarang giliran Nastasya, dengan pelan aku masukkin penisku, tapi yang masuk hanya kepalanya. Mungkin ia masih perawan, baru pada tusukan yang ke 15 seluruh penisku bisa masuk ke liang vaginanya.
“Mas……. sakit….. mas…… oght…….. hhohhhhhh…….”, jerit kecil Nastasya.
“Nggak apa-apa nanti juga enak, Sih!”, ucapku memberi semangat agar ia senang.
“Benar Mas sekarang nikmat sekali… oh.. ought..”
Rupanya bila kutinggal ngeseks dengan Nastasya, kak Dina dan Kak Finka tak ketinggalan mereka saling kulum, jilat dan saling memasukkan jari ke vaginanya masing-masing. Posisiku di bawah Nastasya, di atas ia memutar-mutar pinggulnya memompa naik turun sehingga buah dadanya yang masih kecil terlihat bergoyang lucu, tanganku juga tidak tinggal diam kuremas-remas putingnya dan kusedot, kugigit sampai merah.
Karena sudah berlangsung sangat lama maka aku ingin segera mencapai puncak, dalam posisi masih seperti semula Nastasya berjongkok di atas penisku, kusuruh Mbak Dina naik keatas perutku sambil membungkuk agar aku bisa menetek,
eh…, bener juga lama-lama air susunya keluar lagi, kuminum manis sekali sampai terasa mual. Mbak Finka yang belum dapat posisi segera kusuruh jongkok di atas mulutku sehingga vaginanya tepat di depan mulutku, dan kumainkan klitorisnya. Ia mendesah seperti kepedasan.
“Ah……… huah…….. hm…….!”
Tanganku yang satunya kumasukkan ke vagina Mbak Dina, kontolku digarap Nastasya, mulutku disumpal kemaluan Mbak Finka, lengkap sudah. Kami bermain gaya itu sekitar 30 menit sampai akhirnya aku mencapai puncak kenikmatan.
“Ought……… hmmmmmm…… cret… crot…..”
“Enak Mas…….!” desah Nastasya.
Spermaku ku semprotkan kedalam vagina Nastasya dan keluarlah cipratan spermaku bercampur darah menandakan bahwa ia masih perawan. Kami berempat sekarang telah mencapai puncak hampir bersamaan, lelah dan letih yang kami rasakan.
Sebelum kami berpakaian kembali sisa-sisa sperma di penisku di jilati sampai habis oleh mereka bertiga. Setelah kejadian itu kami selalu mengulanginya lagi bila ada kesempatan baik berdua bertiga maupun berempat. Namun sekarang kami sudah saling berjauhan sehingga untuk memuaskan nafsu birahiku aku sering jajan di kafe-kafe di kota Solo ini ataupun dengan teman-teman wanita di tempat kuliah yang akrab denganku.
Cerita sex : Reporter Cantik Yang Malang Di Perkosa Di Gerbong Kereta Api
Tapi tak satu pun dari mereka yang menjadi pacarku. Nah, bagi teman-teman yang ingin berkenalan silakan kontak emailku. Pasti aku balas.
#Sensasi #Kenikmatan #Ngentot #Dengan #Cewek #Cantik
Tiga Cewek Nakal Yang Ngerjain Tukang Kebun Impoten Terbaru Malam Ini
Hari terakhir ujian, rasanya suntuk banget deh,.. agak mendung memasuki tempat kost-kostan-ku,. Perlahan aku membuka pintu kamar-ku,.. baru aku mau memasuki kamar kost-ku,.. Mang Usop melintas,..
” Non,.. ” Geli banget liat dia cengengesan begitu,. Terlebih aku belum melakukan pembalasan pada Mang Usop,..
” Apa Mang Asep ?? ” Tanya-ku malas-malasan,..
” Nama saya Usop Non, bukan Usep,.. ” Protesnya,..
” Ah sama aja,.. kan emang Usep artinya pembantu kan ?? ” Jawab-ku
” Yeah, si non, Usep nama non,.. bukan artinya pembantu,.. ” Terangnya,..
” Owh, gitu,.. terus kenapa Mang Usop,. ” Aku ingin cepat-cepat masuk, sebal melihat mukanya yang jelek itu,..
” Gapapa non, kangen aja,.. ” Dia cengengesan, dia kira bagus kali ya,..
Aku melangkah masuk dalam kamar,.. kukunci rapat-rapat biar Mang Usep, eh Mang Usop gak masuk ke dalam lagi kayak kejadian waktu itu,.. tunggu aja Mang Usop, seminggu lagi ya,..
Singkat kata, yang gak perlu aku certain gimana susahnya ujian aku, akhirnya seminggu kemudian, hari kamis waktu itu, temen-temen waktu SMU-ku datang ke tempat-ku,. Yang satu namanya Jojon yang ini tipe cewek yang bener-bener cerewet, 100x lebih bawel daripada aku,chubby-chubby gitu tapi tetep seksi,.. rambutnya di cat coklat,.. yang satunya lagi nama Susan, tapi kita biasa manggil dia Jane,.. sama cerewetnya sama aku, cantik dech orangnya dan rambutnya juga masih panjang seperti dulu, kesannya anggun..
Nah kebayang gak gimana rame-nya kamar kost aku, ada 3 orang cewek bawel yang udah sekitar 3 bulan-an gak ketemu,. Dan kayaknya gak kan menarik juga buat diceritain kan,.. masa u mau denger kita gosipin cowok-cowok, tar pada minder lagi,.. hehehe,..
Ampe akhirnya aku ngungkapin ide gila buat ngerjain Mang Usop itu,.. pertamanya Jane menolak ide gila itu,. Beda dengan Jojon yang penasaran dengan penis impotent-nya Mang Usop,..
” Yakin Jon ?? ” tanya Jane,.. mukanya gak yakin gitu,..
” Yakin lah, itung-itung bantuin temen hahaha,.. “
” Mang punya rencana pa jon ?? ” Tanya-ku penasaran,..
Jojon pun membisik kami bertiga,..Mendengar idenya yang gila itu Aku dan Jane langsung tertawa,..
” Tapi lu ya yang banyak godain,.. ” Jane masih tertawa menodong Jojon,.
” Iya dech beres,… ” Jojon ikut tertawa-tawa,..
Maka Operasi Balas Dendam pun dimulai,..
” Mang Usop, tolong donk,.. ” Aku memanggil Mang Usop yang kebetulan lewat, padahal sebenarnya memang sengaja sudah kutunggu,..
” Loh ada apa non, ” Iya buru-buru mendekat, pasti bukan karena dia pembantu yang rajin, tapi melihat ku yang hanya mengenakan handuk membebat tubuh-ku,..
” Itu Mang Usop, Air dikamar Mandi mati,.. ” Rajuk-ku,..
” Tar Mang Usop periksa diatas,.. ” Katanya, matanya itu udah kayak mau nerkam aja,..
” Itu Mang Usop, Shower aku aja kali yang mati, soalnya di Wastafel nyala koq,.. “
” Ow, yawda Mang Usop masuk ya, periksa,.. ” Wajahnya itu seolah mengatakan, ” Nah gini donk, ini yang gue tunggu,.. “
Namun Mang Usop begitu terkejut setelah memasuki kamar-ku itu, Jojon dan Jane berdiri disebelah kursi yang biasa kupakai untuk main komputer dan browsing DS,. Keduanya tersenyum manja menatap Mang Usop,..
” Duduk sini donk Mang,.. ” Goda Jojon,.Sementara aku menutup pintu kamar-ku
” Keran,.. ” , ” Saya mau benerin keran,.. ” Kata Mang Usop, pura-pura… dasar bandot yang suka pura-pura,..
” Tar aja, sini dulu duduk,.. “
Mang Usop seperti kebinggungan, menarik nafas sebelum kemudian melangkah ke arah kursi, dan duduk diatasnya,..
Mang Usop sekarang duduk di kursi, wajahnya tampak binggung namun juga ada guratan bahagia dalam senyumannya, bagaimana tidak, didepannya berdiri tiga orang gadis cantik yang notabenenya masih mahasiswi dengan hanya handuk yang membebat tubuh kami bertiga,..
Jojon yang memang paling gila diantara kami langsung menggoda mang Usop,..
” Mang Usop ya ?? ” goda Jojon sambil duduk di paha Mang Usop,..
Mimik Mang Usop tampak seperti orang yang serba salah, ia mengganguk sambil menjawab dengan gelagapan,..
” I…I ya neng, neng siapa ya ?? ” Tanya-nya, tampaknya ia masih malu-malu kucing, padahal biasanya gak tau malu,..
” Ah, Mang Usop, ini kan temen aku, kenalin donk,.. ” Goda-ku, sekaligus sebal melihat gaya-nya yang sok alim itu,..
” Usop neng,.. ” Sambat Mang Usop, sambil menyalami Jojon,..
” Jojon,.. ” Jojon senyum menggoda,..tangannya melepas kancing-kancing baju Mang Usop,..
” Mang Usop Mang Usop, mang Usop suka ga diginiin ?? ” Goda Jojon sambil membelaikan jemarinya di dada Mang Usop,..
Ekspersi kaget Mang Usop yang gak biasa, benar-benar membuat perut ku meJanet menahan tawa, Jojon memang benar-benar nekad mengoda Mang Usop seperti ini,.. Jane yang sendari tadi tampak grogi langsung tertawa lepas, malah ikut-ikutan menggoda Mang Usop,..
” Mang Usop badannya kuat ya,.. ” Bisik Jane tepat di depan telinga Mang Usop
” Oh iya donk Dek,.. ” Jawabnya dengan logat Madura,.. sementara ia sedikit menarik wajahnya tak tahan merasakan hembusan nafas Jane di telinganya,..
” Buka ya Mang Usop,.. ” Jojon hanya pura-pura saja, sementara ia dan Jane sudah memelorotkan celana Mang Usop, hingga penisnya yang lemah itu menggantung
Jojon dan Jane menahan tawa, sama seperti aku,.. Jojon meraih tangan Mang Usop meminta Mang Usop melepaskan handuk-nya, iseng Mang Usop juga langsung melepaskan kaitan handuk Jane,..
” Aduh si Mamang,.. ” Jane seperti kaget, melihat keusilan Mang Usop,..
” Hehehehe,.. ” Mang Usop membalas dengan cengengesannya,..
” Mang Usop mau ?? ” Tanya Jojon,..menunjuk penis Mang Usop yang masih terkulai lemah
” Apa aja mau dech Neng,.. ” Mang Usop cengengesan
Jojon menunduk dan meraih penis itu dengan tangannya, lidahnya dijulurkan keluar, dan tubuh Mang Usop bergetar hebat saat lidah Jojon menyentuh penisnya itu,..
” Duh Mang Usop, seneng ya ?? ” Ejek-ku,.
” Iya donk Non, hehehe,.. ” Seperti yang kuduga, begitu aku mendekat Mang Usop langsung menarik handuk-ku,..
” Biar telanjang semua,.. ” Katanya cengengesan,.
Aku hanya tersenyum saja melihat tingkahnya, sambil tertawa dalam hati menunggu balas dendam-ku beberapa saat lagi,..
Mang Usop mulai berani dan memagut bibir Jane, Jane sendiri awalnya ingin menolak namun tak jadi, ia membiarkan Mang Usop menciumnya sementara Jojon lebih sibuk dengan usaha-nya dan memang paling bersemangat untuk membuktikan “Ketidak-perkasaan” mang Usop itu, ia menggunakan lidahnya memainkan penis Mang Usop, sesekali mengulumnya tanpa rasa jijik sedikit pun, memang yang satu ini agak-agak hyperseks,..
Ia mengulum kepala penis Mang Usop yang nanggung antara keras dan gak itu,.. sementara tangannya sibuk mengocok batang kemaluannya,.. aku membantu Jojon dengan memainkan buah zakar Mang Usop, dan aku memang selalu tertarik dengan bentuk puting mang Usop yang selalu mengacung,
aku memainkan putingnya yang lucu itu dengan lidah-ku membelai dadanya hingga mulai basah sementara Mang Usop masih sibuk memagut Jane, yang terlihat fine-fine aja menerima ciuman Mang Usop yang benernya gak enak, dan asal-asalan, sementara juga tangan Mang Usop tak membiarkan sepasang buah dada Jane yang menggantung didekatnya itu,…
Tangannya memainkan buah dada Jane, meremas-remasnya perlahan hingga sedikit kasar, yang membuat Jane sesekali merintih,.. cukup lama juga kami berempat dalam keadaan itu, namun penis Mang Usop tak kunjung berdiri, malah bergetar-getar dan menumpahkan spermanya ke dada Jojon,..
” Masih kuat Mang ?? ” Tanya Jojon,..
” Iya Mang Kalo gak kuat jangan dipaksa,.. ” Ejek-ku, dengan nada halus,..
” Iya loh Mang nanti impoten,.. ” Kata Jane,
” Aduh Neng-neng ini, tenang itu belum apa-apa,..”
” Bener nich mang ?? ” Tanya Jojon
” Bener dech non,.. “
” Yawda sini Mang ayo tiduran,.. ” Jojon membimbing Mang Usop ke kasur-ku,..
Jojon berdiri sebelum memberikan vaginanya itu tepat diwajah Mang Usop, Mang Usop dengan sigap menggerakan lidahnya membelai vagina Jojon itu, lidahnya menyapu-nyapu, sementara aku menggangu Mang Usop dengan membelai-belai dada-nya dengan jemari-ku, sesekali aku menggunakan lidah-ku itu membelai puting-nya itu,..
Tubuhnya bergetar-getar menerima rangsangan demikian rupa, namun ia juga hanya bisa mendesah-desah tertahan, dan sedang sibuk menggerakan lidahnya di vagina Jojon, sesekali Jojon mendesah-desah nikmat, memang aku tahu benar kalau itu salah satu keahlian Mang Usop, selain permainan tangannya,.. tapi ya hanya 2 itu yang bagus dari Mang Usop, yang lainnya sich gak, apalagi junior-nya yang gak bisa tegak,..
” Ehmmm, Mang Usop,.. ” Jojon mendesah-desah, aku sedikit menahan tawa juga melihat ekspresi wajah teman-ku itu,..
Sementara Jane mulai memainkan penis Mang Usop dengan tangannya, sepertinya ia sangat tertarik dengan penis Mang Usop yang memiliki kepala penis yang disunat, tapi pendek dan lembek seperti itu,.. ia tersenyum-senyum sendiri sambil memainkan penis itu dengan tangannya, sambil sesekali memainkan lidahnya di buah zakar penis itu,..
” Mang Usop enak gak ?? ” Tanya Jane,..
” Enn-ennak Non,.. lagi,.. ” Jawab Mang Usop disela permainan Lidahnya untuk Jojon..
” Kalo gitu bikin keras donk,.. ” Jane senyum-senyum terhalang oleh tubuh Jojon,.
Mang Usop sepertinya pura-pura tak mendengar dan meneruskan permainan lidahnya itu,.
Sementara aku dan Jane sekarang sibuk merangsang penis Mang Udi, sesekali terlihat ingin mengeras namun tak lama kemudian kembali lembek dan terkulai, aku dan Jane hanya senyum-senyum sendiri, melihat lemasnya penis Mang Usop itu, sementara tangan kami berdua saling bergantian memainkan penis Mang Usop mulai dari batangnya hingga buah zakarnya itu,..
Penis itu tiba-tiba gemetaran, tak lama kemudian tubuh Mang Usop ikut-ikutan menjadi kaku, sementara penisnya mulai menumpahkan cairan kental, aku tertawa-tawa saja melihatnya, demikian juga dengan Jane,..
” Mang Udah keluar ya ?? ” Goda-ku,..
” Belum Neng, itu sich cuma dikit aja,.. “
” OH gitu,.. ” Jawab-ku pura-pura bodoh,..
” Mang Usop kuat ya,.. ” Jojon pura-pura memuji,.. di sela desahannya,..
” Iya donk neng, Usop,.. ” Katanya bangga,..
” Jojon mau nyobain ya ?? ” Kata Jojon lagi, mimik wajah Mang Usop langsung berubah serius, seperti orang yang kebinggungan
” Yawda,.. ” Katanya pasrah,.
Jojon merangkak turun, ia menarik penis Mang Usop yang terkulai lemah itu, ia memandang Mang Usop dengan ragu-ragu,..
” Ini bisa Mang ?? ” Tanya Jojon,..
” Tergantung rangsangannya,.. ” Ia mengelak,..
Jojon hanya tersenyum, dan menindih penis itu, dengan tangannya ia membimbing penis itu tepat di mulut vagina-nya, sementara perlahan ia mulai menggerakan tubuhnya membalur penis Mang Usop diantara tangannya dan mulut vaginanya,
Pasti menarik gaya Jojon itu andai penis Mang Usop bisa mengeras, aku dan Jane pun berpindah mencium Mang Usop, namun wajah mang Usop malah seperti orang yang sedang menahan rasa ngilu,..sementara tangan-ku, menarik tangan Mang Usop ke dada-ku, perlahan Mang Usop mulai meremas dada-ku itu, sambil membalas ciuman Jane, tangannya meremas payudara-ku, memainkan puting-ku, hingga aku sedikit mendesah menahan rasa yang diberikan oleh Mang Usop,.
Melihat reaksi-ku Mang Usop seperti diatas angin, tangannya mulai bergerak turun menuju belahan vagina-ku, merenggangkannya dan menyentuh daerah sensitife-ku itu dengan tangannya,.. merasakan belaian tangannya di titik itu sedikit membuat tubuh-ku merinding, namun aku tak mau ketinggalan mengerjai Mang Usop, aku pun menarik tangannya dari lubang kemaluan-ku itu, bis aku kan gampang banget naik-nya..
Aku menyodorkan saja dada-ku kemulutnya, Mang Usop melepaskan ciumannya dari Jane, dan memainkan dada-ku itu dengan lidahnya, sentuhan lidahnya yang memainkan puting-ku membuat-ku merinding juga, terlebih sesekali gigitan pelannya itu,.. Namun bukan Mang Usop kalau cepat puas, seolah melupakan rasa sakit yang mimiknya masih terekam jelas diwajahnya itu, tak dapat dari aku, tangan Mang Usop bergerilya ke lubang kewanitaan Jane,.. Jane hanya diam saja, membiarkan tangan Mang Usop bermain disana,..
Wajah Jane pun mulai berubah, wajahnya yang merona merah, sementara Mang Usop masih cukup dapat membagi konsentrasinya memainkan lidahnya di dada-ku dan tangannya di vagina Jane, sementara Jojon makin asyik mengerjai Mang Usop meremas-remas kantung kemaluannya itu sambil terus memainkan penis Mang Usop diantara tangan dan bibir kemaluannya itu,. Membuat Mang Usop tak bertahan lama..
Tubuh Mang Usop kembali bergetar-getar hebat, ia gemetaran tapi wajahnya seperti orang yang sedang menahan rasa sakit,..Penis Mang Usop kembali mengeluarkan cairan spermanya itu, ia merintih-rintih menahan sakit menghentikan gerakan tangannya di vagina-ku dan vagina Jane, ia seperti orang yang sedang begitu menahan rasa ngilu,.. sementara Jojon pun langsung turun, melihat penis Mang Usop yang seperti mengkerut itu, wajah Jojon tampak puas mengerjai Mang Usop seperti itu,..
” Wah jangan-jangan Mang Usop emang impotent nich,.. ” Aku menyambar kesempatan yang dibuat oleh Jojon,..
” Eh enak aja, ini kan belum keras aja,. ” Elak Mang Usop,
” Tapi ini kan udah ampe keluar lagi Mang,.. ” Tanya Jane, seperti biasa dengan gaya-nya yang polos,..
” Ya itu sich sial aja Non,.. ” Kata Mang Usop
” Ah yang bener Mang,.. ” Jojon mengunakan jarinya menekan-nekan penis Mang Usop yang lemah itu,..
” Iya bener Non,.. ” Katanya menahan rasa sakit,..
” Kalau gitu aku mainin lagi ya Mang,.. ” Ancam ku, menarik penis Mang Usop, seperti ingin mengocoknya,..
” Ampun dech Non ampun,..Iya Mang Usop Impotent ” Kata Mang Usop tak tahan, kalang kabut, penisnya kian layu setelah terpaksa 3 kali memuntahkan spermanya terlebih dengan penisnya yang tak bisa keras itu, kata dia sich sedikit ngilu,.
” Nah, Mang Usop mulai sekarang jangan suka iseng-iseng bawa orang luar lagi ya,.. ” Kataku, sambil membelai wajahnya,..
” Iya Non, gak lagi suer deh,.. “
” Nah Mang Usop juga gak mungkin kan cerita keimpotenaan Mang Usop kesebar,.. ” Kata-ku lagi,..
” Iya Non, Mang Usop negrti musti gimana, Janji,.. ” Wajahnya masih ditekuk
” Ya kalau gitu Mang Usop mandi dulu sana,.hehehe.. ” Jojon mentertawai penis Mang Usop yang sekarang benar-benar terkulai lemah tak berdaya,..
” Gak dimandiin Non ?? ” Tanya Mang Usop masih tak tahu malu,..
” Tar ya Mang, kalau udah bisa tegak anu-nya,.. ” Jane ikut-ikutan mentertawai Mang Usop yang akhirnya mau mengakui kalau dia Impoten,..
Cerita sex : Memuaskan Pacarku Yang Lagi Horny Berat
Dengan wajah yang Diteguk, Mang Usop keluar dari kamar-ku, dan kami bertiga pun tertawa lebar penuh dengan kepuasaan sehabis mengerjai Mang Usop.
#Tiga #Cewek #Nakal #Yang #Ngerjain #Tukang #Kebun #Impoten
Menikmati Pepek Jane Cewek Cantik Teman Sekelas Terbaru Malam Ini
Peristiwa ini terjadi saat aku duduk di bangku SMP, dimana dikelasku ada salah satu cewek yang bernama Jane memang dia terkenal sebagai cewek genit, dari wajah pun biasa biasa saja tidak ada istimewanya mungkin karena dia supel dan gampangan bergaul maka dari itu banyak teman teman cowok yang dekat dengan dia dan menjadi rebutan para cowok termasuk aku.
Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling gatal dekat2 ma Jane, namanya Fidro. Setiap kali aku melihat Fidro mendekati Jane maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Jane.
Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Jane yang duduk sendirian karena teman satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Fidro yang memang duduk sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.
Mulanya aku gk terlalu pedulian, paling juga si Fidro ngucek2 payudaranya si Jane. Tapi saat aku ngelirik, aku kaget setengah mati. Kontol si Fidro udah keluar dari celananya dan sedang dikocok2 ma Jane! Fidro menyeringai bangga melihat ke arahku. Sementara Jane hanya tersenyum2 genit aja melihat aku yang terpelongo.
Sambil menikmati kocokan Jane tangan kiri Fidro asik meremas2 payudara kanan Jane, untuk menutupi pandangan guru dari depan Fidro sengaja menaruh buku bacaan kesenian di depan Jane dengan cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang membaca buku itu.
Beberapa menit kemudian kulihat peju Fidro menyembur keluar, Jane kemudian mengelap tangannya yg belepotan peju Fidro ke celana Fidro. Meilhat itu aku juga jadi kepingin. Aku segera memberi kode sama Fidro untuk gantian, kamipun berganti posisi.
“Aku juga donk..” pintaku setelah duduk di sampingnya,
“Paan?” tanyanya pura2 gk tau. “Kocokin kontol aku” ujarku, Jane mencibir kearahku, “Gak mau” tolaknya. Bangsatnya ni pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara di meja sebelahku, si Fidro cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2 sambil tersenyum2 mupeng. Pasti mintak bagian juga tuh.
Karena udah gk tahan menahan birahi, sambil melihat kedepan pelan2 aku menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga ngeluarin si kontol yang udah jegang dari tadi dalam posisi duduk gini. Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku lepaskan kait kancing celanaku baru kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu kontolku keluar dari celana langsung keraih tangan kanan Jane, ku arahkan ke batang kontolku.
“kocokla cepat..” bisikku, tangan Jane yang lembut dan halus kemudian memegang batang kontolku dan mulai mengocok2nya membuat aku tertunduk keenakan.
“enak ya..?” bisik Jane, “anjeng, enak kali” balasku berbisik. Berkali2 aku mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Jane yang lembut menggesek2 kepala kontolku.
Sesekali aku melirik ke arah Fidro dan temanku yg tertawa2 kecil melihat aku lagi dikocokin ma Jane, teman semejaku berkali2 memberi kode mintak giliran yang dibalas dengan Jane leletan lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aku dengan sengaja meremas2 payudara Jane sambil melirik mengejek ke temanku itu.
Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada tara, sebisa mungkin aku menahan untuk tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku menahankan rasa nikmat di kontolku.
Jane mengangkat tangannya menunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku, wajahnya menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti tadi dia mengelapkan tangannya ke celanaku.
Karena merasa masih ada bau2 pejunya, Jane permisi ke wc. Gk lama teman sebangkuku ikut permisi keluar. Aku kembali pindah ke mejaku sementara Fidro duduk di bangku sebelahku.
Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka maen di wc” terka Fidro. Aku manggut2 mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran (kira2 15 menit lebih) baru mereka kembali, ku lihat teman aku itu tersenyum bahagia. Sementara Jane kembali ke bangkunya, bukan di tempat Fidro lagi.
Langsung kucecar teman ku dengan pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita begitu dikamar mandi, dia langsung meluk Jane. Sambil berciuman temanku meremas2 payudara Jane lalu dia meminta Jane untuk menghisap kontolnya, Jane ok-ok aja menghisap kontol temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam pelajaran masih berlangsung memang tergolong sepi kuadrat.
Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk cowok dari kelas sebelah, udah bisa ketebak cowok itupun mintak bagian. Terpaksa Jane ngelayani dua kontol sekaligus. Sepikan bukan berarti gk ada yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang cowok, anak kelas 2. melihat Jane yang lagi jongkok sambil ngisapin kontol kami, mereka pun dengan sabar ngantri mintak disepong juga.
Setelah semua ngecrot baru Jane dan teman aku itu kembali ke kelas. Aku jadi geleng2 mendengar cerita teman aku itu, jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus…
Lain waktu ada lagi cerita saat aku, Fidro dan Jane tergabung dalam satu tugas kelompok yg diberikan oleh guru bahasa inggris kami. Selain kami bertiga ada empat orang lagi, dua perempuan dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan mengerjakan tugas kelompok tersebut pada hari minggu di rumah Jane.
Jadi begitulah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul di rumah Jane, kami mengerjakan tugas itu di ruang tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena ada cewek lain juga karena orang tua Jane masih berada di rumah.
Suasana mulai berubah saat orang tua Jane keluar untuk menghadiri suatu pesta pernikahan, tangan Fidro mulai gatal meraba2 tubuh Jane membuat Jane sibuk menepis tangan jahil Fidro. Jadinya malah gk mengerjakan tugas kelompok lagi tapi mule cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.
“Udah pernah liat kontol gk?” tanya Fidro ma Mary salah satu teman cewek dalam kelompok kami. Nih anak emang gk ada otaknya. Mary yang mendengar pertanyaan Fidro jadi merah padam mukanya, mulutnya langsung melancarkan cacian sama Fidro membuat kami tertawa2.
“gitu aja marah, Sil, Jane aja tenang2 aja klo liat kontol, ya kan Si” Nico ikut2 nimbrung sambil ngelirik genit sama Jane, Jane hanya mencibir menanggapi godaan Nico.
“ngomong2 kontol kelen, macam yg besar aja kontol kelen” Desy kali ini yang angkat bicara, nih anak mang rada berani dibandingin Mary.
“eh, mo liat ko kontol aku…?” tanyak Fidro semangat sambil berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan. Tingkahnya membuat para cewek2 itu terpekik2 sambil cekikikan, Jane yang tepat berada di samping Fidro tiba2 meninju selangkangan Fidro membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak tawa kami semua.
Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Jane, akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. Desy dan Mary pulang dengan diantar Nico dan Boy sementara aku dan Fidro tetap tinggal.
Aku sudah menebak apa yang ada dalam pikiran Fidro, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Jane, Fidro langsung melancarkan serangan2nnya.
Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya udah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aku yang terbengong2 melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Fidro meremas2 payudara Jane sementara tangan Jane meraba2 selangkangan Fidro.
Gk mau ketinggalan aku langsung duduk disamping kiri Jane dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Jane melepaskan ciumannya dari Fidro gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu. Aku menggeliat nikmat saat jari2 Jane meremas selangkanganku sementara disamping kanan Jane Fidro memelorotkan celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat menjulang.
Fidro segera meraih tangan Jane dan mengarahkannya ke kontolnya, Jane melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Fidro kemudian mulai mengocok2nya membuat tubuh Fidro jadi kejang2. Aku ikut2an melepasi celanaku hingga kontolku dengan leluasa tegak dengan gagah.
Aku berdiri disamping Jane sambil meraih kepala Jane dan menariknya ke arah kontolku, mengerti kemauanku Jane langsung membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, begitu kontolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aku mendesis keenakan.
“kontol! Kau pulak yang duluan di sepong!” maki Fidro, “salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Jane sambil mendesah2 keras memanas2i Fidro sementara Jane makin aktip menghisap2 kontolku.
Panas melihat aku yang disepong Jane, tangan Fidro kelayapan menaikkan rok terusan Jane ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Jane yang terbalut celana dalam warna pink.
Fidro menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Jane membuat Jane mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap2 kontolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.
“Si buka sempak kau, si Toni mau liat pepek kau” kata Fidro sambil tangannya berusaha memelorotkan celana dalam Jane, Jane agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Fidro ke bawah.
Mataku tak lepas memandang pepek Jane yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Jane terbuka jari2 Fidro langsung bermain di celah pepek Jane membuat Jane mendengus2 merasakan kenikmatan.
Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2 jari Fidro di celah pepeknya.
Tanpa sadar aku makin dalam menyodokkan kontolku di dalam mulut Jane, berkali2 Jane mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam mulutnya tapi karena aku telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Jane sambil tanganku memegang kepala Jane menghindari dia melepaskan kontolku.
Jane udah gk lagi menghisap kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga mulutnya bergerak leluasa.
“ayo Ton terus” ujar Fidro sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Jane membuat Jane makin keras mengerang2.
“aku mo keluaaarrrr…” jeritku, dengan susah payah Jane menjauhkan kepalanya dari kontolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.
Jane memekik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aku dengan sengaja mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Jane. Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel disekitar wajah Jane.
“Toni jahat, maninya ditembakkan ke muka Jane” rungut Jane manja, dengan perasaan lelah aku duduk disamping Jane melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Jane sebagian menetes ke baju kaosnya.
“memang ni, gk usah kasih lagi Si” Fidro ngompor2in, pasti udah mupeng dia. “dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si Toni gitu” ujar Fidro, “alah pengen aja bilang” cibir Jane tapi dia mau juga membuka bajunya.
Kini udah benar2 bugil , kontolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Jane, “kelen juga la buka baju masak aku aja” ujar Jane, tanpa diminta dua kali Fidro segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aku.
Kini kami bertiga udah bugi, aku dan Fidro segera mencaplok masing2 payudara Jane yang cukup besar itu membuat Jane tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aku menghisap pentil perempuan.
Fidro kemudian merebahkan tubuh Jane di sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan kontolku yang mulai tegak lagi. Aku terbengong2 melihat Fidro mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Jane, kontolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Jane.
“ko mo ngentoti dia??” tanyaku terheran2, “memang kenapa?” tanya Fidro, sementara Jane memandangku dengan ekspresi heran, “nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.
“Toni tenang aja, nantik abis Fidro, Toni boleh ngentoti Jane” ujar Jane sambil menggesek2kan pipinya di batang kontolku. Sementara Fidro kembali melanjutkan maksudnya mengentoti Jane.
Terdengar pekik Jane saat batang kontol Fidro menerobos masuk kedalam pepeknya, entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Fidro dengan cepat menjurus kasar menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Jane membuat Jane makin memekik2 menahankan serangan2 Fidro.
“enak kali pepek kauuu siii….”ceracau Fidro meningkahi pekikan Jane, sementara aku hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Jane terguncang2 seiring hunjaman kontol Fidro di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.
“Ahhh…..uunnnngghhhh…. pelaaaaaannnn… pelaaaaannnn diiiiiiiiii….”pekik Jane, tapi Fidro nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.
“ungh…ungh…”dengus Fidro, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Jane. Entah berapa lama tiba2 Fidro mencabut kontolnya dari dalam pepek Jane dan mengocok2kan batang kontolnya di depan perut Jane. Gk berapa lama kontolnya memuntahkan mani yang cukup banyak. Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke payudara Jane.
“aduh enak kali..” desis Fidro, sementara Jane memejamkan matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya.
Begitu Fidro bangkit dari tubuh Jane, aku segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang kontolku ke celah pepek Jane tanpa memperdulikan mani Fidro di tubuh Jane.
Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aku mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang kontolku dia mengarahkan arah tusukanku, “dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.
Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aku terpejam nikmat merasakan pertama kali kontolku masuk ke lobang pepek perempuan, aku berusaha mengocokkan batang kontolku di pepeknya tapi berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Jane. Melihat itu Fidro jadi tertawa2, “jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Fidro.
“baru pertama ya Ton?” Jane ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak lama akhirnya terbiasa juga aku menyodok2kan kontolku di dalam pepek Jane. Beda dengan Fidro dengan ku Jane hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.
Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengentoti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aku makin mempercepat goyanganku, berkali2 kontolku keluar dari pepek Jane tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.
“Ton klo mo nembak jangan di dalam” ujar Fidro mengingatkan, tubuh Jane sendiri terlihat makin kaku. Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Jane, tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Jane langsung terpekik kaget menyadari aku menembak di dalam vaginanya.
“wei kontol, jangan ko tembak didalamnya!” maki Fidro, tapi aku yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama sekali. Aku makin menekankn dalam2 batang kontolku di dalam pepek Jane sementara tubuh Jane yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Jane mencengkram erat batang kontolku.
Ku rasa pepek Jane makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.
Cerita sex : Cerita Dewasa Ngentot Janda Muda Yang Kaya Raya
Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Jane ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aku cemas2 Jane akan hamil, apalagi tiap hari Fidro menakut2iku kalo Jane hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.
#Menikmati #Pepek #Jane #Cewek #Cantik #Teman #Sekelas
Cerita Sex Cewek Montok Datang Ke Kamar Hotel Terbaru Malam Ini
Tok tok tok aku membuka pintu kamar dan mendapati sesosok cewek ABG berseragam putih abu-abu dengan memakai helm pink. Yah dia adalah Angel, bertubuh sangat sempurna melebihi usianya. Berkulit putih, berwajah cantik khas wanita Sunda, tinggi 170an dan bodinya sangat yahuuuud.
Maklum Angel suka dance dan mahir tari jaipong yang otomatis membentuk tubuhnya menjadi singset dengan pantat yang sintal, semok, montok dan suka nungging. Tanpa Malu dia masuk dan sama sekali tidak terkejut dengan keadaanku yang hanya memakai CD Gtman saja. Ternyata dia bispak bisyar dan itu dia lakukan untuk membiayai sekolahnya karena disini dia ikut pamannya dan tidak pernah dikirimi uang oleh ortunya.
‘aku harus memanggil bapak, Om atau Mas? Tanya Angel si bisyar membuka obrolan
“Mas aja biar mesra! Jawabku
‘aku mandi dulu ya Mas?? Katanya sambil melepaskan seragam SMAnya.
Oooooohhhh indahnya tubuh Angel, kulitnya mulus tanpa cela, payudaranya membulat sempurna dan Ooo eeemmmm. Geeeee belahan pantatnya seperti buah apel australia. Aku sampai menelan ludah mengagumi keseksianya, penisku mengeras dan nafasku memburu ingin segera menikmati tubuhnya. Angel masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan semprotan shower tanpa menutup pintu.
Layaknya sebuah pertunjukan striptease, Angel si bisyar melenggak-lenggok menari sambil memainkan shower bagaikan sebuah mik. Aku sudah tidak tahan dan langsung membuang handuk serta CD yang sebenarnya baru aku kenakan saat membuka pintu. Aku menghampirinya dan langsung memeluk tubuh basahnya.
‘gak kuat ya Mas?? Katanya memanja
“kamu nakal Ya, mempermainkan aku? Tanyaku
‘gantian dong, kemarin Mas ngerjain aku lari sampai lemes! Jawabnya
“Oooo ingin membalas ya? Kataku sambil mencubit putingnya yang mengacung
Kami langsung berpelukan erat dan beradu bibir dengan hot sambil meraba menjelajahi tubuh halusnya, sangat nikmat dan busa sabun cair membuat suasana semakin mesra. Membuat elusanku semakin lembut, licin dan nyaman.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.pantatnya menggeliat menggelitik penisku membalas perlaakuanku yang terus-terusan meremas dan memainkan payudara bulatnya. Ooooooooohhhhhhhhh.. aku tidak kuat jika harus terus bercumbu, apalagi staminaku sudah sempat terkuras oleh Yuna dan Jesselyn. Buru-buru aku menggendong tubuhnya dan melemparnya keatas kasur serta langsung menindihnya.
aaaaahhhh…Mas jorok, Angel kan masih penuh busa sabun?? Protesnya
“udah biarin aja…ntar juga dibersihkan orang hotel! Jawabku
Aku melumat habis kedua payudaranya, meremas dan terus memilin putingnya yang merah mengacung. Angel terus melenguh dan memejamkan mata menikmati setiap detik cumbuanku. Kebawah aku terus mencium dan menjilat lembut kulitnya, menyusuri perut hingga ke selangkanganya.
Jembutnya begitu lembut, tidak terlalu keriting bahkan hampir lurus… aku tergoda sekali dan melahapnya. Aku cium bibir vaginanya sambil menggigit mesra dengan bibirku.
Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….Angel menjambak rambutku sambil merintih lirih.
‘geli Mas…jangan begitu aku maluuuuuuu….uuuuuhhhhhhh! rengeknya
“haemmmm..haemmmmmm…tapi enak kan?! Jawabku sambil sengaja menggigitnya agak kuat dan memasukkan ujung jari telunjukku kedalam memeknya.
AAAAAAAAUUUUW…AH..AH..AH…UUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH HHHH…. gumamnya sambil membelai rambutku. Tidak ada amis atau asin di Vaginanya, sangat bersih dan terawat semakin terasa lezat dan memikat. Aku mulai memaju mundurkan jariku, mengocoknya dan menggelitik ruang di Vaginanya dengan memutar-mutar jariku.
‘aaaaaaaaaaaahhh…Mas…buruan masukin aja! pintanya
“bentar lagi ya?? Jawabku
Aku mempercepat kocokanku dan semakin dalam, terus hingga jariku tidak tersisa. Mendadak gerakan tubuhnya menjadi liar dan binal, pantatnya naik turun dengan kepala mendongak keatas serta kaki menendang-nendang tubuhku. Aku tetap mengocoknya, terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuss hingga muncratlah lendir orgasmenya ke bibirku.
Hemmmmm… Angel si bisyar bergumam dan terengah dengan tubuh yang semakin basah, basah oleh air dan bercampur dengan keringat. Tak ingin kehilangan momen, aku langsung membuka paahanya lebar-lebar, mengganjal pantatnya dengan bantal kemudian langsung menyerangnya dengan penisku.
AAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUUUWWWWWWW…
OOOOOOOOOOOOOOOOO HHHHH….
BLESSSSSSSSSSSS…BLES…
BLESSSSSSSSSSSSSS…
BLESS SSSSSS…
penisku melengkung memasuki memeknya, menandakan memeknya masih sempit dan butuh dorongan ekstra untuk menerobosnya. Maju…munduuuurrr…majuuuuuuuu…mundur berulang kali dan semakin cepat. Kedua bola kenyal di dadanya berayun naik turun dengan indahnya, menggoda aku untuk meremasnya. Aku kunci posisi pahanya dengan kakiku dan aku arahkan kedua tanganku untuk menjamah dan memerah susunya. Aku remas kuat sekalian untuk berbegangan….
AAAAAAAHHH… OOOHHH.. OOH.. OOOHHH.. OOOOHHH… AAAAAH H..AH..AH…AH….AH…
“mmmmm… enak banget goyanganmu Mas! Pujinya sambil meringis dan mendesis
“aku mau kok sering-sering memuaskan kamu! Rayuku
“kenapa gak dari dulu, aku kan sudah lulus!! Jawabnya
“lebih enak kalau kamu bukan muridku, bisa bebas! Jawabku
Aku menggenjot goyanganku, semakin keras mendorong maju hingga membuat pantatnya terangkat dan melengkung dibagian perut. Sangat dalam… memek Angel si bisyar lebih dalam daripada memeknya Jesselyn, sangat nikmat menelan penisku hingga tanpa sisa.
UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH… cruuuuuuuuuuuuuuttt. ..crut…memek Angel menyemburkan lava hangat yang membuat memeknya terasa semakin licin dan nikmat.
‘Maaaaaaaaaaaaasssssssssss…aku diatas doooooooong! Rengeknya
“iya…bentar lagi! Jawabku
Aku benamkan semakin dalam, terus naik-turun dan aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…. palkonku berdenyut kencang seakan mau menyemprotkan sperma. Buru-buru aku kembali mengatur tempo seranganku, sejenak berhenti dengan alasan memberinya kesempatan berposisi WOT.
Hemmmmmmmmmm…gumam Angel saat mulai menelan penisku dengan memeknya. dengan tangan bertumpu di dadaku, Angel langsung menggoyangkan pantatnya dengan cepat. Memutar ke kiri dengan cepat, seperti goyangan ngebor Inul… sangat ahli memutar pantat, pujiku dalam hati. Jujur aku belum pernah merasakan goyangan ngebor yang secepat goyanganya. Aku sangat terangsang, merasa geli sekali dan cenut-ceut di palkonku. Spontan aku memencet putingnya dan menariknya….
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH…ADUUUUUUUUUUUUUUHHH… sakit Mas! Teriaknya
“sori Ning…aku reflek!! Jawabku
Angel tahu bahwa aku tidak tahan diperlakukan demikian, setelah mengatur posisi Angel kembali bergoyang cepat tetapi dengan gerakan naik-turun. Ah..ah..ah..ah…desahnya penuh semangat! Kembali kami bergulat dengan goyangan yang berimbang, terus dan teruuuuuuuuusss…. hingga lima belas menit kemudian, palkonku kembali berkedut kencang dan tak kuasa menahan nikmat yang teramat sangat.
CROT…CROOOOTTTTTTTT…
CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTT. ……..
AHHHHHHHHHHHHHHHH…
“uuuuuuuuuuuuuhhh…nikmat sekali goyanganmu! Pujiku
‘mmmmmm…kok gak bilang-bilang sih Mas… kok disemprotin di dalam! Jawabnya
“aku gak kuat Ning,…maaf! jawabku
“berdoa aja supaya aku tidak hamil…” jawabnya centil sambil mencubit hidungku.
Tubuh Angel ambruk menindihku, nafasnya terengah dengan detak jantung yang berdetak kencang. Kami berbincang mesra sambil saling berpelukan. Mendadak Angel terperanjat begitu melihat jam sudah menunjukkan angka 16:20 Wib. Buru-buru dia mencuci muka, memakai seragamnya dan berpamitan pulang karena tidak mau dimarahi ibunya yang cerewet. Aku tidak sempat mengucapkan terima kasih atau apalah…
Malam itu Geisha tidak datang menemuiku di hotel, membuatku menunggu dan semalaman tanpa kegiatan. Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku sangat kecewa dan geregetan. Di sekolah diapun tidak ada, saat aku tanya pada Jesselyn dan yang lainya mereka kompak menjawab tidak tahu. Sialan aku dikerjain sama Geisha. Gumamku dalam hati!! Disiang harinya, saat hampir semua guru dan murid sudah pulang tiba-tiba Geisha menghampiriku di ruang guru.
Cerita sex : Three Some Dengan Tiga Gadis Cantik Waktu Liburan Ke Tretes
Dia memintaa maaf karena semalam tidak bisa datang dan baru bisa menemuiku siang ini karena mendadak harus kerumah neneknya yang sedang sakit keras. Dan dia memohon untuk memberikan nilainya dulu serta berjanji akan menggantinya dilain waktu. Karena tidak tega aku mengiyakan saja karena kebetulan staminaku sedang loyo kecapean menunggu!
Pengalamanku ini hanya sebuah awal yang membuat kehidupanku berubah total, terutama dalam bidang sex dan cewek bisyar.
#Cerita #Sex #Cewek #Montok #Datang #Kamar #Hotel
Cerita Dewasa Sedarah Ngentot Cewek Kost Terbaru Malam Ini
Cerita dewasa sedarah Walaupun bulan ini penuh dengan kesibukanku, aku termasuk orang yang sangat susah untuk dapat mengontrol keinginan seks atas wanita. Pengalaman ini kualami beberapa hari sebelum bulan-bulan sibukku yang lalu di tempat kost. Di tempat kost kami berlima dan hanya ada satusatunya cewek di kost ini, namanya Sari.
Aku heran ibu kost menerima anak perempuan di kost ini. Oh, rupanya Sari bekerja di dekat kost sini.
Sari cukup cantik dan kelihatan sudah matang dengan usianya yang relatif sangat muda, tingginya kira-kira 160 cm. Yang membuatku bergelora adalah tubuhnya yang putih dan kedua buah dadanya yang cukup besar. Ahh, kapan aku bisa mendapatkannya, pikirku. Menikmati tubuhnya, menancapkan penisku ke vaginanya dan menikmati gelora kegadisannya.
Perlu pembaca ketahui, umurku sudah 35 tahun. Belum menikah tapi sudah punya pacar yang jauh di luar kota. Soal hubungan seks, aku baru pernah dua kali melakukannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Anik, teman sekantorku dan dengan Esther. Dengan pacarku, aku belum pernah melakukannya. Swear..! Beneran.
Kami berlima di kost ini kamarnya terpisah dari rumah induk ibu kost, sehingga aku dapat menikmati gerak-gerik Sari dari kamarku yang hanya berjarak tidak sampai 10 meter. Yang gila dan memuncak adalah aku selalu melakukan masturbasi minimal dua hari sekali. Aku paling suka melakukannya di tempat terbuka. Kadang sambil lari pagi, aku mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi seksku.
Sambil memanggil nama Sari, crot crot crot.., muncratlah spermaku, enak dan lega walau masih punya mimpi dan keinginan menikmati tubuh Sari. Aku juga suka melakukan masturbasi di rumah, di luar kamar di tengah malam atau pagi-pagi sekali sebelum semuanya bangun. Aku keluar kamar dan di bawah terang lampu neon atau terang bulan, kutelanjangi diriku dan mengocok penisku, menyebut-nyebut nama Sari sebagai imajinasi senggamaku. Bahkan, aku pernah melakukan masturbasi di depan kamar Sari, kumuntahkan spermaku menetesi pintu kamarnya. Lega rasanya setelah melakukan itu.
Sari kuamati memang terlihat seperti agak binal. Suka pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis, sepertinya pacarnya. Bahkan beberapa kali kulihat suka pulang pagi-pagi, dan itu adalah pengamatanku sampai kejadian yang menimpaku beberapa hari sebelum bulan itu.
Seperti biasanya, aku melakukan masturbasi di luar kamarku. Hari sudah larut hampir jam satu dini hari. Aku melepas kaos dan celana pendek, lalu celana dalamku. Aku telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang dan tangan kanan mengocok penisku sambil kusebut nama Sari. Tapi tiba-tiba aku terhenti mengocok penisku, karena memang Sari entah tiba-tiba tengah malam itu baru pulang.
Dia memandangiku dari kejauhan, melihat diriku telanjang dan tidak dengan cepat-cepat membuka kamarnya. Sepertinya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Aku yang terkejut.
Setelah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan masturbasiku dan tetap menyebut nama Sari. Yang kurasakan adalah seolah aku menikmati tubuhnya, bersenggama dengannya, sementara aku tidak tahu apa yang dipikirkannya tentangku di kamarnya. Malam itu aku tidur dengan membawa kekalutan dan keinginan yang lebih dalam.
Paginya, ketika aku bangun, sempat kusapa dia.
“Met pagi..” kataku sambil mataku mencoba menangkap arti lain di matanya. Kami hanya bertatapan.
Ketika makan pagi sebelum berangkat kantor juga begitu.
“Kok semalam sampai larut sih..?” tanyaku.
“Kok tak juga diantar seperti biasanya..?” tanyaku lagi sebelum dia menjawab.
“Iya Mas, aku lembur di kantor, temenku sampai pintu gerbang saja semalam.” jawabnya sambil tetap menunduk dan makan pagi.
“Semalam nggak terkejut ya melihatku..?” aku mencoba menyelidiki.
Wajahnya memerah dan tersenyum. Wahh.., serasa jantungku copot melihat dan menikmati senyum Sari pagi ini yang berbeda. Aku rasanya dapat tanda-tanda nih, sombongnya hatiku.
Rumah kost kami memang tertutup oleh pagar tinggi tetangga sekeliling. Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku in cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di samping belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.
Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Sari atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Sari diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.
Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Temanggung, persiapan Puasa di rumah.
Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Sari di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.
Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan.
Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Sari mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil kusebut nama Sari, kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuh Sari. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Sari telah ada di belakangku.
Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku.
Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.
“Sari.. Sari.. achh.. achh.. nikmatnya..!” desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Sari.
“Uhh.. achh.. Sari, Sari.. ohhh.. aku mau keluar.. ohh..” desahku lagi sambil tetap berdiri.
Kemudian kulihat Sari bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.
“Oohhh Sari… Uhh Sariii.., Saarrii… Nikmat sekali..!” desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.
Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Sari, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.
Lalu Sari berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.
Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Sari, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.
Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Sari yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahhh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.
“Ehh.., ehhh..!” desis Sari menikmati cumbuanku.
“Ehh.., ehhh..!” sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.
Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.
Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Sari menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.
Kutangkap kedua tangan Sari dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.
Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Sari tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.
Kubimbing Sari mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.
Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya.
Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.
“Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!” pintanya.
Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.
Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Sari dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.
Cerita sex : Cerita Bercinta Keusilan yang Berbuah Manis
Ahh Sari, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Sari.
#Cerita #Dewasa #Sedarah #Ngentot #Cewek #Kost