Berawal Dari Kenalan Berakhir Ke Dunia Kenikmatan Terbaru Malam Ini

Berawal Dari Kenalan Berakhir Ke Dunia Kenikmatan 1

Hari ini badanku terasa lelah sekali, seharian ini banyak sekali pekerjaan yg kuselesaikan, meski selesai semua rasanya puas juga menjalani kesibukan hari ini. Sore itu waktu sudah hampir setengah 6 sore, setelah membereskan berkas-berkas di ruang kerjaku aq siap pulang kerumah, mobil kijang hijauku sudah siap di tempat parkir mengantarku pulang.

Kulihat jalanan di depan kantorku terlihat lancar, ternyata perkiraanku salah, kurang lebih 1 km dari kantor, jalanan macet total, ya sudahlah nikmati saja daripada menggrutu juga nggak ngurangi macet.

Lokasi kantorku kebetulan dekat dengan jajaran pabrik-pabrik, dan jam segitu rupanya macet angkuta umum yg mencari penumpang, tiba-tiba ditengah kemacetan jalanan kulihat didepan sebuah toko ada seorang perempuan yg manis sekali, kulitnya putih, tingginya sekitar 165 cm dengan menggunakan seragam pabrik biru-biru ditutup blazer hitam terbuka yg kelihatan ketat terlihat dadanya begitu menyesakkan baju seragamnya, untuk ukuran karyawan pabrik, cewek itu terlalu cantik, meski bajunya begitu sederhana tdk sebanding dengan kecantikannya.

Kuperhatikan dengan seksama, dia kelihatan memandangku dan tersenyum tipis menatapku, akupun tersenyum memandangnya, tiba-tiba aku dikagetkan suara klakson mobil dibelakangku, cepat-cepat kutancap mobilku berhubung jalan didepan sudah lancar sekitar 30 meter ke depan.

Menyesal sekali aku tdk bisa berhenti waktu itu, kulihat di spion perempuan itu naik angkot di tiga mobil dibelakangku.. Seandainya saja?

Sekira 200 meter jalan lancer, tiba-tiba kemacetan datang lagi, makin sumpek aja aku, akhirnya kulihat didepan ada toko kecil dengan tempat parkir yg agak luas, akhirnya lampu sent mobil kunyalakan kekiri dan aku berhenti, meski masih ada rokok, kuniatkan beli lagi sambil beli minuman ringan, sambil berharap perempuan di angkot belakang bisa ketahuan lagi jejaknya. 

Alamak.. Sambil minum teh botol dingin, tiba-tiba saja angkot dibelakang yg membawa perempuan itu berhenti, aku berharap.. Tiba-tiba benar saja perempuan itu turun kemudian membayar ongkos ke sopir di depan.

Wah memang benar kalau sudah jodohku nih.. Kulihat perempuan itu masuk juga ke dalam toko, sambil tersenyum tipis dia menuju ke penjual toko itu dan kulihat membeli lima buah indomie, susu dancow dan kopi instant lima sachet.

“Lho rumahnya dimana Mbak?” tanyaku sambil tersenyum.

“Oh saya kos dibelakang toko ini, Mas,” jawabnya sambil mencari dompet dari dalam tasnya.

“Nama saya Iwan, boleh kenalan Mbak?” tanyaku sambil menjulurkan tangan buat bersalaman.

“Saya Naina, Mas,” jawabnya sambil senyum dan menjabat tanganku..

Busyet tangannya mulus sekali dan hangat sekali agak berkeringat.

“Berapa Mbak?” kata Naina pada penjual toko sambil mengeluarkan dompetnya.

“Dua puluh sembilan ribu lima ratus Mbak “jawab penjual toko itu.

“Ini saja Mbak, sekalian teh botol satu dan rokok dua bungkus” kataku sambil ngeluarin uang seratus ribu ke wanita penjaga toko.

“Nggak usah Mas, saya ada kok” kata Naina sambil ngeluarin dua lembar uang dua puluh ribuan.

“Ya sudah gini aja, uang ini bawa dulu, tapi saya minta dibikinin kopi dulu, sekalian kalau boleh main ke kos-mu sambil nunggu macet, boleh nggak?” Kataku sambil ngembaliin uangnya.

“Baiklah kalau begitu terima kasih, tapi tempatnya jelek lho Mas, kata Naina sambil tersenyum.

“Ah jangan gitu, saya malah nggak enak nih ngrepotin minta kopi segala” Kataku sambil nerima kembalian dari penjaga toko.

“Mbak, saya titip mobil ya, sekalian ini buat parkirnya,” sambil kukasih wanita penjaga toko uang lima ribu”

“Wah makasih ya Mas” kata penjaga toko.

Naina tersenyum dan mengajakku berjalan di gang sebelah toko itu, jalannya kecil cuman satu meter lebarnya, jadi kalau jalan nggak bisa bareng, harus satu-satu, Naina jalan di depan dan aku dibelakangnya.

Kuperhatikan selain dadanya yg membusung, ternyata pinggul dan pantat Naina benar-benar montok habis, sampai-sampai rok yg dipakainyapun membungkus ketat pantat indah itu serasi sekali dengan pinggul yg ramping, ditambah bau tubuhnya yg wangi meski kutahu itu bau parfum biasa.

Kira-kira dua puluh meter jalan, Naina berhenti dan membuka pagar besi kecil disebuah rumah tanpa halaman dan ternyata didalamnya berjajar kamar-kamar kontrakan dengan pembatas tembok satu meter antar kamarnya.

“Disini Mas, kamarku paling ujung, dekat dengan kamar mandi, silahkan masuk dulu Mas, aku mau panasin air sebentar buat bikin kopi” kata Naina nerocos.

Kamarnya ternyata cukup bersih, di ruang tamu ada karpet biru, meja kecil ditengahnya dan diujung TV 14 inch terpasang rapi ditambah hiasan manik-manik yg bagus, tak sempat kulihat kamar tidurnya, tapi melihat ruang tamunya tertata rapi aku yakin kamar tidurnya pasti bersih juga.

Kuambil remote TV dan kunyalakan, pas berita sore, kuikuti perkembangan pencalonan presiden dari para politikus negeri ini, tapi aku lebih tertarik melihat foto dibelakangku ternyata foto Naina menggunakan kebaya dan samping, cantik sekali.. Tdk dandan saja dia cantik, apalagi dalam foto itu belahan dada kebaya agak rendah, sehingga sembulan toket putihnya kelihatan seksi dan erotis sekali.

“Itu fotoku waktu di kampung bulan lalu Mas, waktu acara kawinan sepupuku” kata Naina sambil membawa dua gelas kopi.

“Memangnya kampungmu dimana? Dan lagi jadi apa waktu acara itu?” Tanyaku sambil membantu nurunin gelas kopi ditaruh di meja.

“Kampungku di Cianjur Mas, waktu itu aku kebagian ngisi nari Jaipongan, yah gini-gini aku penari Jaipongan Mas, meski hanya sebatas acara di kampung aja” Kata Naina sambil tersenyum manis.

“Pantesan tapi cantik juga kamu baju kebaya ya, lebih sensual dan menarik” Kataku sambil memandang wajah cantiknya.

“Pantesan apa Mas? Masak orang kampung gini dibilangin sensual dan menarik” Kata Naina.

“Pantesan tubuh kamu bagus dan terawat itu karena rajin jaipongan ya”

“Ah Mas, bisa aja,” katanya sambil mencubit tanganku.

“Silahkan Mas diminum kopinya, aku tinggal sebentar ya mau mandi dulu, udah gerah banget nih rasanya”

Naina masuk ke dalam kamarnya dan mengambil peralatan mandi, letak kamar mandi kontrakan itu ada di luar tapi masih dekat dengan kamar Naina mungkin cuma sekitar 4 meter saja dari pintu kamarnya.

“Tunggu sebentar ya Mas, silakan diminum kopinya” Naina berjalan dengan berkalungkan handuk putih dipundaknya, sementara rambutnya diikat ke belakang, terlihat cantik dan alami sekali.

Sekitar sepuluh menit Naina di dalam kamar mandi, kudengar suara, ‘waduh gimana nih bajunya basah gini,’ akhirnya aku mendekat kamar mandi dan berteriak.

“Ada apa Nai? Ada yg bisa saya santu?” kataku sedikit cemas dan heran.

“Nggak apa-apa kok Mas, bajuku pada jatuh dan basah, Mas apa diluar ada orang lain?” Tanya Naina sambil teriak.

“Ntar aku lihat dulu, ke pintu depan” kataku sambil berjalan ke pagar dan gang kecil menuju rumahnya.

“Nggak ada siapa-siapa” Kataku sambil mendekat ke pintu kamar mandi.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan kulihat Naina hanya berbalut handuk putihnya, kulihat pundaknya putih sekali, sementara toketnya yg montok sedikit menyembul dan pahanya yg putih dan mulus sekali terlihat tertutup handuk kira-kira 20 cm diatas lututnya, wah aku jadi kaget sekali dan tiba-tiba Naina menengok dari belakang pintu dan berlari menuju kamarnya.

“Sorry ya Mas, bajuku pada basah semua, aku ganti baju dulu ya,” kata Naina sambil berlari dengan tubuh mulus terbalut handuk.

Melihat pemandangan yg menggairahkan itu, mengakibatkan otot dalam celanaku berdenyut-denyut, dan sedikit mengembang, ‘gile bener, tubuhnya montok bener’. Kataku dalam hati, sambil masuk ke kontrakannya dan melihat-lihat lagi foto sensualnya.

“Maaf ya Mas, sebenarnya aku malu tadi,” kata Naina sambil duduk di sampingku, Naina sore itu memakai kaos kuning dan bawahan celana strit hitam ketat sebatas lutut, namun kaos panjangnya menutupi bagian bawah sampai 10 cm diatas lutut.

Malam itu kita hanya ngobrol saja sampai jam delapan malam, dari obrolan itu kutahu kalau Naina sudah hampir setahun bekerja, pernah kuliah D-1 bagian Sekretaris dan sekarang bekerja di bagian administrasi keuangan sebuah pabrik, dan kutahu bahwa Naina sudah punya pacar di kampungnya, namun orangtuanya kurang setuju.

“Jangan kapok main ya Mas,” kata Naina berharap.

“Justru aku yg berharap boleh main kesini lagi kalau kamu nggak keberatan,” kataku sambil memakai sepatu, sambil berjalan pulang kuberikan kartu namaku.

“Kalau ada apa-apa telpon aja,” kataku sambil bersalaman, perlahan kuremas tangan halusnya dan Naina kelihatan malu dan tertunduk.

“Daah” aku pamitan dan Naina mengantarkan aku sampai ke tempat parkir.

Setelah perkenalan itu, kurang lebih dua bulan, kami hanya bersahabat saja, bahkan Naina menyatakan kekaguman karena aku nggak pernah bertindak tdk sopan, meski kami sering pulang sampai jam 10 malam, paling hanya berpegangan tangan saja, entahlah mungkin lama-kelamaan dia mulai sayang, meski sudah kuceritakan bahwa aku sudah beristri dan punya seorang anak. Hingga suatu hari, aku masih ingat itu hari Rabu, dia menelpon ke HP-ku,

“Mas, aku pengen ngobrol bisa nggak, sore ini jemput aku ya?” kata Naina di telepon.

“Oke, emangnya ada apa?” Tanyaku.

“Yah pokoknya nanti aja deh, aku mau cerita, udah dulu ya, sampai nanti di tempat biasanya,” Naina menutup telponnya.

Tepat jam 16.30 aku meninggalkan kantor, kulihat dari kejauhan Naina sudah menunggu dan sedikit melambaikan tangan kegirangan. Naina masuk ke mobilku dan tersenyum.

“Mas, kita jangan pulang dulu ya, aku pengen cerita banyak dan menenangkan hatiku,” kata Naina sambil menatapku.

“Oke, kita jalan-jalan ke Ciater aja ya, disana kita bisa berendam air panas sambil ngobrol,” ajakku sambil terpikir ada kolam renang yg memang cukup nyaman untuk berendam di malam hari.

“Oke, kayaknya asyik juga tuh,” Kata Naina mengiyakan.

Aku menelepon ke rumah, dan bilang ada pekerjaan di kantor yg harus diselesaikan, kalau ada apa-apa ngebel aja ke kantor, kebetulan aku sudah setting teleponku tiga kali kring di-forwardkan ke HP-ku.

“Kamu ada masalah apa, kok kelihatan kusut begitu?” kataku sambil mencubit dagu Naina.

“Nggak tahu kenapa aku pengen cerita masalahku ke Mas, kayaknya aku tenang kalau udah ada di sampingmu Mas,” kata Naina sambil memegang lenganku.

Posisi mobilku memang agak susah untuk berdekatan, hingga akhirnya Naina hanya bisa memegang lenganku saja. Sambil sedikit berkaca-kaca, Naina menceritakan bahwa pacarnya di kampung sudah memutuskan hubungan dengannya. Selama di perjalanan aku banyak kasih nasehat dan pengertian kepadanya, dan diapun kelihatan lebih tenang. Sampai di Ayam Goreng Brebes, Lembang aku memarkirkan mobilku.

“Kita makan dulu yuk,” ajakku.

Berhubung tempat parkirnya penuh, aku agak jauh memarkir mobilku, dan baru kali ini Naina berani berjalan disampingku sambil memeluk pinggangku, akupun akhirnya merapatkan tubuh dan memeluk pundaknya sambil menuju ke tempat makan.

Menuju ke Ciater, diperjalanan Naina memandangku terus dan tiba-tiba saja bibirnya mengecup pipiku, aku agak gugup namun menikmati juga, sambil sesekali kuremas tangan halusnya. Wah mau nggak mau banyaknya rangsangan selama perjalanan mulai mempengaruhi adrenalinku juga. Dan sesampai di Ciater ternyata suasananya hujan agak deras, jam sudah menunjukkan jam delapan malam, berendam di kolam renang rasanya nggak mungkin, pulang juga sudah telanjur, akhirnya kutawarkan ke Naina.

“Gimana kalau kita berendamnya di kamar aja?”

Aku agak khawatir dia keberatan, tapi katanya, “Ya terserah Mas aja” kata Naina.

Di front room hotel, aku booking satu kamar yg ada bathtub buat berendam air panas, didepan meja frontroom Naina masih memeluk pinggangku, kali ini terasa kelembutan dadanya menyentuh badanku, dan ini mau nggak mau berpengaruh pada otot pejal didalam CDku.

Malam itu Ciater dingin banget, kabut turun tebal banget setelah hujan, hingga perjalanan menuju ke kamarpun harus perlahan, petugas hotel sudah menunggu di depan kamar dan membukakan pintu kamar.

“Silahkan Pak, silahkan Bu, apa ada yg dipesan?” kata petugas hotel ramah, mengira kami pasangan suami istri.

“Sementara belum Mas, nanti saja kalau perlu saya telpon dari kamar,” kataku sambil memberi sedikit tips buat petugas hotel.

Naina masuk ke kamar dan aku masih duduk di ruang TV, sambil mencari-cari chanel yg bagus, sambil melepas penat dua jam lebih di belakang kemudi. Tiba-tiba Naina keluar dari kamar, alamak Naina sudah berganti baju dengan celana pendek pink ketat dan kaos senam ketat putih polos pendek hingga kelihatan pusarnya, kulihat bayangan puting toketnya yg kecoklatan, tanpa dibungkus beha, pahanya putih dan mulus menantang, sementara pantatnya yg bahenol tercetak ketat di celananya dan dadanya benar-benar montok menantang.

“Ayo Mas, katanya mau berendam? Jangan liatin gitu dong,” Kata Naina sambil duduk disampingku.

“Oke, tapi aku nggak bawa baju berendam nih,” kataku sambil membuka baju kerjaku, aku yg sudah tdk kuat melihat pemandangan yg memancing birahi itu.

“Mas, badanmu kekar juga ya, “kata Naina sambil memeluk lenganku dari samping, terasa toket montoknya melekat erat di lenganku.

Perlahan kuusap paha putih Naina dan tiba-tiba Naina berdiri dan duduk di pangkuanku, akhirnya tubuh montok itu kupeluk sambil kuangkat kakinya kuletakkan pahanya yg putih, mulus dan hangat itu diatas pangkuanku. Perlahan Naina menatap mataku, kemudian memelukku erat sekali, terasa sekali kekenyalan toket montoknya, meski terhalang kaos tipis yg dipakainya, cukup lama Naina menyembunyikan wajahnya di bahuku, kemudian dia berkata lirih.

“Mas, aku sayang kamu, aku takut kehilangan kamu Mas,” kubelai perlahan rambutnya, kurenggangkan pelukannya dan kutatap mata Naina, dalam hitungan detik, bibir kami saling melumat pertama agak perlahan, sambil kunikmati kelembutan bibirnya, cukup lama kami beratraksi dengan bibir kami dan makin lama pagutan dan ciumannya makin buas, dan kami pun saling melumat bibir.

Berawal Dari Kenalan Berakhir Ke Dunia Kenikmatan 2

Perlahan ciuman kami agak melemah, lembut kuciumi lehernya, belakang telinga dan pundaknya, kukecup lembut tanpa suara, tangan kananku mendarat perlahan di dadanya, begitu padat, kenyal dan kencang, sementara tangan kiriku pelahan mengangkat kaos ketatnya. Naina menengadahkan wajahnya dan membusungkan dadanya sambil mengangkat tangannya, dan segera kulepas kaos ketatnya, betul-betul keindahan toket seorang wanita yg kulihat didepanku, kulitnya yg putih bersih tanpa cacat, ditambah sepasang toket yg montok, padat dan menantang, perlahan kujelajahi dan kusapu lembut gunung indah nan menantang itu, dan perlahan kuusap putingnya yg menonjol keras kecoklatan, mungkin dia sudah terangsang.

“Mas, pantatku kayak ada yg mengganjal nih, dibuka celananya ya Mas, biar nggak sakit,” kata Naina.

Aku berdiri dan Naina membuka reslutingku, melepas ikat pinggangku dan menurunkan celanaku.

“Apa itu Mas?” kata Naina sambil menutup matanya dengan jari yg masih terbuka.

Otot pejalku yg sudah membesar dan mengeras sekali, tercetak jelas pada celana pendek katun yg ketat, perlahan kutarik tangan Naina, kutempelkan tangannya menyusuri bonggol keras dari luar celana pendekku, perlahan dan lama-lama Naina berinisiatif meremas penisku dari luar celana pendekku.

Kubiarkan Naina mengelus dengan jemarinya dan sesekali meremas, kadang pelan kadang agak kuat, mungkin dia mulai menikmati mainan barunya, sementara kunikmati aliran kenikmatan, sambil kulihat ekspresinya.

“Gimana Nai?” kataku sambil menatap matanya.

“Mas, aku belum pernah melakukan seperti ini, tadinya malu sekali aku melihatnya, ternyata kemaluan cowok bisa segede ini ya?” katanya sambil tersipu.

“Kalau kamu mau, kamu boleh buka celanaku” kataku.

Perlahan tangan halus itu menurunkan celana pendekku dan tiba-tiba penisku yg sudah tegak dan berdiri keras seolah miniatur tugu monas, Naina menatap tak berkedip melihat kemaluanku, pelan jarinya mengelus batangku yg tegang seperti kayu, urat-urat yg menonjol dia telusuri perlahan, alamak nikmat sekali, dan garis urat di tengah-tengah bagian belakang ditelusurinya perlahan,

penisku berkedut-kedut dan tiba-tiba diremasnya kantong pelirku, sungguh kenikmatan yg luar biasa.

Kutarik Naina untuk berdiri, kebelai pinggul indahnya, berputar kebelakang meremas bongkahan pantatnya yg bahenol, kupeluk dan kuusap erat punggungnya, perlahan kukecup lehernya, belakang telinganya dan pundaknya, kulihat dan kurasakan kulitnya merinding, Naina mempererat pelukannya dan menempelkan ketat dadanya yg padat membusung ke dadaku, paduan antara kehangatan dan aliran birahi yg mengalir lewat kulitnya.

Naina yg hanya tinggal memakai CD tipis warna pink, menggoyangkan dan menempelkan ketat kemaluanku yg sudah tegang membesar ke daerah bukit venusnya, meski masih terpisahkan CDnya, namun kurasakan ada kelembaban dari balik CDnya. Kulihat mata sendu Naina menikmati foreplay yg panjang malam itu, kelihatan dia sudah terangsang sekali, dari sorotan matanya dan pelupuk matanya yg agak sembab, serta toketnya yg kencang menantang dengan puting yg mengeras.

Kuraba CDnya dan kuturunkan, Naina membantu menurunkan CDnya dan melempar dengan ujung kakinya, sambil kucium dan kulumat bibir seksinya, kujamah dan kuremas toket montoknya, dan serta merta kuangkat tubuh telanjang nan mulus itu ke kamar dan kutidurkan diatas kasur bersprei putih bersih.

Sambil tetap menciuminya, aku tidur merapatkan ke tubuhnya, kaki kuangkat dan kegesek-gesekkan diatas paha putihnya, sementara tanganku kembali meremas dadanya yg kian montok dan menggunung dengan puting susunya yg menonjol kecil kecoklatan. Perlahan aku turun menciumi lehernya dan memutar-mutarkan lidahku ke gunung kembarnya bergantian, kusapu hingga basah dengan menyisakan puting, pada bagian akhir nanti, sementara tanganku menjelajah ke pangkal pahanya, menyibak rambut kemaluannya yg halus menghitam itu, kuusap bibir memeknya dan Naina menggelinjangkan pinggulnya.

Kuperhatikan Naina memejamkan matanya menikmati sentuhan dan rangsangan yg kuberikan, sementara tanpa sadar penisku yg tegak dan keras, diremasnya perlahan dan kadang menguat saat rangsangan datang menguat. Kumainkan ujung jariku menyapu bibir memeknya yg sudah membasah dan kusapu pelan belahan lubang memeknya yg membasah, sambil kujilati putingnya dengan ujung lidahku bersamaan kuputar perlahan kelentitnya dengan ujung jari telunjukku,

seirama antara jilatan lidahku di ujung putingnya dan usapan ujung jari telunjukku di ujung kelentitnya, serta merta Naina menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggeleparkan dan membuka lebar pahanya dan membusungkan dadanya hingga kelihatan merangsang sekali, sambil menutup matanya dengan bibir yg membasah dan sedikit terbuka, sementara tangannya menggenggam erat sekali kemaluanku yg masih mengeras dan berdenyut-denyut.

“Uuff mmaas, kau apakan tubuhku ini,” mulut Naina mengerang menahan kenikmatan.

Tubuhnya menggelinjang keras sekali, pahanya bergetar hebat dan kadang menjepit tanganku dengan erat saat jariku masih menyentuh kelentitnya, dan tiba-tiba penisku dicengkeram dengan keras seolah mengajak untuk menikmati orgasmenya dalam foreplay itu.

Kuremas dengan irama perlahan toketnya yg tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku terjepit diantara kedua paha mulusnya, kemaluanku diremasnya dan tangan satunya memelukku erat sementara paha dan kakinya menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan tak karuan, orgasme pertama sudah dirasakannya.

Tanpa berhenti kumainkan pelan tanpa henti kelentitnya, dan mungkin sekarang Naina sudah terangsang kembali.

“Mas, tolong masukkan, aku ingin merasakannya sayang,” katanya sambil menghiba dan meringis menahan kenikmatan tiada tara yg dirasakannya.

Perlahan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yg mengangkang dan kepala penisku menempel di kelentitnya menggantikan ujung jari telunjukku.

Sambil kuciumi leher putihnya, pundak dan belakang telinganya, kepala penisku bergerak-gerak mengelilingi bibir memeknya yg hangat dan basah, kulihat Naina merem melek menikmati benda pejal di bibir memeknya, lidahnya menyapu bibirnya hingga membasah, dan wajahnya memerah dengan mata merem melek tak beraturan. Dengan perlahan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang penisku ke dalam memeknya, saat kucoba menyelipkan kepala penisku ke mulut memeknya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Naina sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit.

“Aah,”

Namun akhirnya kepala penisku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangatan memeknya, perlahan kumasukkan sesenti demi sesenti, pada sekitar centimeter ke 4 menuju ke 5, Naina tiba-tiba berteriak dan menjerit.

“Aduh Mas sakit sekali,” katanya, “Seperti ada yg menusuk dan nyerinya sampai ke perut,” katanya.

“Aku cabut aja ya?”

“Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini,”

Aku yg sudah merasa kenikmatan yg luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang penisku. Kulihat Naina meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya penisku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yg belum pernah kurasakan, penisku serasa digigit bibir yg kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali.

Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini.

“Mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan penismu Mas, rasanya nikmat sekali”

Perlahan aku mulai mengayun batang penisku keluar masuk ke memek Naina, kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta penisku untuk dimasukkan dalam-dalam ke memeknya.

Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tdk begitu merasakan sakit di memeknya, dan kupercepat ayunan penisku di memeknya. Naina berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku, kurasakan toket besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan penisku seluruhnya di dalam memeknya.

“Oh, mmas aku keluar.. Ahh.. Ahh.. Ahh,”

Aku merasakan nikmat yg amat sangat, penisku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di penisku, dan aku yakin penisku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam memek Naina, sepertimya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku.

Beberapa saat kemudian, kubuka sedikit jepitan kaki Naina dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Naina, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari memek Naina, penisku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh penisku keluar masuk dari memek Naina, nikmat sekali rasanya. Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan penisku di memek Naina, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yg akan meledak dari dalam penisku dan akhirnya..

Croot.. Croot.. Croot.. Croot..

Memeknya berdenyut-denyut menikmati aliran maniku yg hangat, sementara kurasakan batangku masih berdenyut-denyut nikmat, kubenamkan batangku dalam kehangatan memeknya yg basah. Kupandang wajahnya yg berkeringat, perlahan kusapu dengan tanganku dan kuciumi dengan penuh rasa sayang, akhirnya kamipun terkulai lemas dan Naina memeluk tubuhku erat, tanpa mempedulikan cairan yg merembes keluar dari lubang kenikmatannya.

Ada lebih sejam kami tertidur dalam kenikmatan, dan selanjutnya berdua kita berendam dengan air hangat di bathtub, hingga badanpun terasa segar kembali. Setelah menikmati makan malam di cafeteria, akhirnya kamipun kembali ke kamar jam 12.00 malam, mengulangi permainan dengan lebih ganas hingga jam 1 dinihari, kamipun tertidur tanpa busana, dan kupeluk tubuh telanjangnya dalam kehangatan selimut.

Cerita sex : Main Dengan Presenter Yang Bohay

Hingga esoknya kuputuskan untuk mengambil cuti sehari dan sebelum checkout jam 12 siang, kami masih menyisakan dua kali permainan di kamar tidur dan di bathtub. Lain kali akan kuceritakan pengalamanku dengan Naina di kampungnya saat aku mengantarnya mudik.

#Berawal #Dari #Kenalan #Berakhir #Dunia #Kenikmatan

Diajarin Dunia Sex Oleh Tanteku Sendiri Terbaru Malam Ini

Diajarin Dunia Sex Oleh Tanteku Sendiri

 Ini tentang kisahku yang dulu ketemu dengan Tante Juliet, perkenalkan nama saya Sony, Singkat cerita waktu saya sedang duduk santai dan sedang membaca majalah, si tante Juliet juga sedang di teras rumahnya, sedang menyapu rumahnya, kemudian saya menyapa tante Julie

“Eeeh tante? sapaku”, 

Son kamu lagi ngapain tanyanya 

Lagi baca majalah tante jawabku 

Majalah apa ayo jangan-jangan kamu baca majalah porno ya ?tanyanya penasaran 

Kalau ya emang kenapa tante nggak boleh ya jawabku 

Nggak pa-pa koq itu berarti keponakan tante udah gede ya khan katanya

“Ya tante punya Sony udah gede lo kepalanya lucu kayak Helm NAZI” kataku mancing 

“Dan apanya yang gede anak manis tante nggak ngerti” tanyanya lagi

“Ini tante burung Sony udah gede lo” kataku sambil nunjuk ke arah selangkanganku 

“Ahhh kamu nakal ya entar tante bilangin ama oom kamu baru nyaho kamu” katanya 

Lalu tante Juliet kembali bekerja

Dan di dalam ruang kerja kantor tante Juliet bekerja menggunakan komputernya sedangkan aku sendiri bosan baca majalah lalu bermain game dengan komputerku tepat di sebelah meja tante Juliet Saat itu kulihat tante Juliet sedang sibuk dengan pekerjaannya tentu saja kesempatan ini kugunakan sebaik-baiknya Aku menikmati kecantikan tanteku sepuasku Keperhatikan wajah tante Juliet yang begitu cantik lalu buah dadanya yang padat Karena tante Juliet menggunakan rok span yang mini maka ketika ia duduk dgn menumpangkan kakinya pahanya yang putih mulus itu langsung terlihat juga betisnya yang indah kutatap habis-habisan

Lalu namun tiba-tiba tante Juliet menatapku sambil tersenyum menggoda 

“Lagi ngeliatin apa kamu Sony?” katanya Dag dig dug derrr! Astaga aku benar-benar kaget jantungku serasa copot aku sangat panik dan

“Eh anu ehm nggak kok tante” jawabku terbata-bata 

“Kamu nggak usah bohong sayang Nggak apa-apa kok kalau kamu suka ama tante” katanya sambil tersenyum nakal 

Namun tante Juliet malah berdiri ke arah pintu dan menguncinya lalu menghampiriku dan berdiri tepat di depanku bau harum parfumnya terasa olehku Tentu saja aku jadi makin berdebar-debar nggak karuan Lalu 

“ Son menurut Sony tante cantik dan sexy nggak sih ?” tanyanya menggoda

“Eh enggg iya tante cantik dan sexy malah jauh lebih cantik dari Tamara Maen Sky” jawabku becanda sambil menunduk 

“Ahhh yang bener Son eee kalau begitu Sony mau dong kalau tante Juliet minta tolong?” katanya sambil mengecup pipiku Wow Perasaanku saat itu benar-benar campur-aduk aku merasakan kelembutan bibirnya namun bercampur dengan grogi dan bingung Aku hanya bisa mengangguk saja Lalu tante Juliet memegang tanganku dan menariknya dengan lembut sehingga aku bangun dari dudukku 

“Son ayo sini ikut tante tante mau ajarin Sony sesuatu” katanya sambil menuntunku berjalan ke arah meja kerja yang kosong Aku mengikuti semua kemauan tanteku yang genit ini 

“Nah anak manis sekarang kamu berdiri di sini dan diam dulu yah” katanya Aku berdiri dengan bersandar pada meja Lalu tiba-tiba tante Juliet mengecup bibirku dengan lembut aku benar-benar kaget tapi rasanya benar-benar nikmat bibir tante Juliet terasa lembut dan basah

Hingga aku hanya bisa diam saja sambil memejamkan mata dan terus-terang saat itu otongku langsung naik Kemudian tiba-tiba tangan tante Juliet bergerak menuju celana kayaknya dia mau melepasnya Tante “aduhhh Sony mau diapain?” tanyaku gugup 

“Udah dong ahhh kamu nurut aja ya percaya deh sama tante pasti nanti kamu suka” bujuknya sambil kembali tersenyum nakal Lalu tante Juliet mulai berlutut dihadapanku dan mulai melepas resletingku dan “Tante jangan tante jangan ohhh” aku sungguh terasa panas-dingin namun tante Juliet tidak memperdulikanku ia malah sibuk sendiri nampaknya nafsu birahinya sudah tak bisa lagi dikendalikan Setelah resletingnya terbuka lalu tante Juliet melorotkannya karena aku tidak pernah memakai CD(habis gerah dan agak gatel-gatel gimana gicu) langsung saja otongku terjulai keluar

“Wooow besar juga punya kamu Son” katanya sambil menatap otongku dengan tatapan buasnya 

“Ooohhh tante jangannn” ujarku lirih dengan gemetar lututku terasa lemas Tante Juliet yang tahu akan keadaanku lalu memegang pinggangku dan menyuruhku naik duduk di meja Lalu tante Juliet memegang otongku yang sudah tegang itu

Dan ahhh genggaman jari-jari lentik tante Juliet terasa sangat lembut di otongku Tiba-tiba dengan lembut tante Juliet menjilat kepala otongku perlahan 

“Ahhh taaannnteee” jeritku lirih Rasanya sulit dilukiskan pokoknya bergetar seluruh tubuhku saat lidah tante Juliet yang lembut menyapu permukaan kepala otongku Lalu tanpa sungkan-sungkan lagi tante Juliet langsung mengulum otongku benar-benar gila rasanya

“Aaaahhh tanteee aaaah ohhh” aku mengerang-ngerang tak karuan

Kini tante Juliet terus mengulum-ngulum sambil mengocok-ngocok dan menyedot-nyedot otongku. Luar biasa rasanya tak terbayangkan nikmatnya Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang tak tertahankan yang akan keluar dari tubuhku Aku makin menggila mengerang-ngerang tante Juliet yang rupanya tahu waktunya telah tiba langsung menyedot otongku kuat-kuat dan 

“Ahhh taaannnn Aaaarggghhh” aku menjerit kencang dan air maniku muncrat menyembur keluar untuk pertama kali aku merasakan puncak kenikmatan yang tak terbayangkan bersama tanteku Lalu tubuhku terkulai lemas tergeletak di atas meja Namun air maniku yang tadi menyembur keluar di dalam mulut tante Juliet malah disedot dihisap dan ditelannya

Memang nampaknya tante Juliet rakus sekali dengan air maniku bahkan karena saking banyaknya ada air maniku yang meleleh keluar dari mulutnya dan melumuri sekitar bibirnya dan dengan menggunakan lidahnya tante Juliet menyapunya semua lalu menelannya

“Wow punyamu enak sayang gimana rasanya enak khan” katanya sambil terus menjilati otongku 

“Aduhhh Sony rasanya seperti orang mabuk tapi enak tante” kataku. Lalu dengan sisa tenaga yang ada aku berjalan ke sofa panjang di ruangan itu dan aku langsung rebah disitu dan terlelap Sekitar 1/2 jam aku tertidur ketika terbangun aku merasakan suatu perasaan yang senang Aku melihat tante Juliet masih bekerja Aku melihat dia melepas sepatunya ohhh sungguh indah kakinya

Setelah itu nampaknya perkerjaannya sudah hampir selesai lalu Setelah pekerjaan tante selesai dan mematikan komputernya ia menghampiriku 

“Son badan tante pegel nih pijitin dong sayang?” pintanya 

“Iya tante” jawabku 

Tante Juliet langsung terlungkup di sofa panjang yang satunya Aku tertegun dengan bentuk tubuh tanteku ohhh begitu lansing dan bokongnya yang besar ohhh serta kakinya yang sexy 

“ohhh Ayo kok malah bengong sih” seru tante 

“Eeehhh iya tante” kataku pelan Lalu kuusap pelan-pelan pundak tante lalu perlahan kupijit-pijit lalu turun pelan-pelan ke punggungnya

Ketika hampir mencapai ke dua buah pantatnya yang montok itu aku agak ragu 

“Ayo Son jangan berhenti dong” serunya Dengan agak berdebar kutempelkan kedua telapak tanganku ke buah pantatnya yang padat berisi itu Wah sungguh empuk sekali lalu kuremas-remas perlahan 

“Hmmm nah gitu dong pintar kamu Son” kata tante Juliet sambil merasakan nikmat Setelah agak lama bermain di pantat tante Juliet tanganku kembali merayap menyelusuri paha bagian belakang dan betisnya . Wah betis indah tante Juliet yang biasanya hanya bisa kulihat dan kubayangkan saja sekarang kuusap-usap dan kuremas-remas dengan lembut sungguh halus sekali rasanya mulus dan lembut Kemudian tante Juliet bangun dari terlungkupnya dan kini duduk bersandar di sofa

“Soooon tolong lepas sepatu tante !” perintahnya Aku pun melakukan perintahnya melepas sepatunya dengan hati-hati Setelah dilepas aku lihat ujung kakinya pun sangat halus dan mulus 

“Soon kamu mau kan jilatin kaki tante !” perintahnya Aku ragu tapi berikutnya tanpa ragu lagi aku ikuti perintahnya

Aku jilat telapak kaki tante Juliet yang mulus itu lalu kujilatin pula tumitnya yang berwarna merah jambu itu Baunya khas tapi nggak bau kayak kakiku 

Diajarin Dunia Sex Oleh Tanteku Sendiri

“Ehmmmm kamu nakal ya” tante Juliet kegelian Lalu Terus naik ke atas dong sayang pintanya lirih Dari telapak kaki dan tumitnya jilatanku naik ke atas Kujilati betis mulus dan indah tante Juliet benar-benar lembut sekali terasa di lidahku Jilatanku terus naik ke atas kusingkapkan setengah rok spannya ke atas lalu kujilati paha tante Juliet membuatnya terus menerus merintih kegelian tapi pasti nikmat dong

“Soooon tolong bukain CD tante yah” lalu tante Juliet menyingkapkan seluruh roknya ke atas sehingga CD-nya yang berwarna putih nampak sangat jelas di depanku Uhuiii! ternyata di bagian tengah CD-nya telah basah rupanya tante Juliet sudah sangat terangsang Tanpa membuka roknya yang disingkapkan ke atas dengan hati-hati kuturunkan CD tante Juliet Wah luar biasa baru kali ini aku menyaksikan yang secara langsung memek seorang wanita Memek tante Juliet sangat indah bulu-bulunya sangat lebat bentuk bukit memeknya cembung di tengahnya terdapat garis bibir memek yang berwarna kemeraha-merahan sangat merangsang birahi apalagi di pinggirannya telah nampak basah oleh cairan birahinya

“ayo Son jilatin memek tante ya cepet ya udah nggak tahan nih” serunya Lalu aku dekati memek tante Juliet bau harum birahinya sangat keras tercium mula-mula dengan perlahan aku mulai menjilati pinggiran memeknya 

“Ssshhh aaahhh ya gitu Sonnnn aahhh terusss ohhh” tante Juliet mendesis-desis kegelian dan nikmat Tante Juliet duduk sambil membuka kakinya lebar-lebar selonjoran di sofa sementara aku menjilati memeknya yang udah banjir bandang

Aku terus menjilati pinggiran memek tante Juliet yang telah basah itu rasanya asin-asin enak Setelah pinggiran memeknya aku mulai berpindah menjilati tengahnya kulihat di bibir memek tante Juliet yang masih rapat itu terdapat cairan basah lalu aku jilat bagian tengah yang memanjang di memeknya lalu

“Ssssssstthhhhh terusss ohhh” tante Juliet mendesis panjang Lalu kujilati bagian dalam memeknya kukorek dengan lidah seluruh dinding bagian dalam memeknya untuk mendapatkan cairan memeknya sehingga membuatnya menggelinjang-gelinjang 

“Sonnn aaaaahhh Aaaahhh “ tante Juliet terus mengerang-ngerang

Kemudian lalu dengan jariku aku renggangkan kedua bibir memek tante Juliet lalu sedikit diangkat ke atas maka tampaklah ujung clitnya yang mungil yang berwarna pink Lalu dengan sekali jilatan panjang aku jilat ***** itu dan “Aaaaaaaaaauuhhhhhh” tante Juliet langsung menjerit ia tersentak kaget 

“Sonnn kamu pintar sayang hhhmmm?” tanyanya sambil tetap mengerang Gimana tante rasanya sahutku 

“Enak sayang ayo terusss” katanya sambil mengerang lagi Aku terus menjilati clitnya kugosok dengan lidahku membuatnya semakin gila menjerit-jerit dan menggelinjang-gelinjang dan 

“Aaahhh ahhh aaarghhh eehhhmm” erangnya lagi Lalu kusedot ***** tante Juliet dengan satu sedotan panjang tiba-tiba tante Juliet langsung menjerit keras 

“Aaakkkhhhh tanteee keluarrrr ohhhh” badannya mengejang bergetar kedua pahanya dirapatkannya ke kepalaku dan tangannya meremas sofa itu dengan kuatnya

Hingga Tante Juliet sedang merasakan puncak kenikmatan orgasme yang luar biasa lendir hangat orgasmenya keluar dari dalam memeknya dan aku sedot lagi memeknya kuat-kuat membuat erangannya semakin panjang 

“Aakhhhhh Sonnnn eemmhhh eemhhh” dan akhirnya tante Juliet tergeletak lemas Setelah terbaring lemas di sofa beberapa saat tante Juliet kembali bangkit lalu menarikku ke sofa dan menciumku melumat bibirku lalu lidahnya didesakannya masuk ke mulutku Dan Aku yang belum berpengalaman menerima saja Lidah tante Juliet bermain di dalam mulutku mengait-ngait lidahku Wah rasanya geli nikmat dan basah

Dan Kemudian tante Juliet melepaskan lumatannya lalu melepaskan kaosku sehingga kini aku telanjang bulat Kemudian tante Juliet mendorong badanku agar aku terlentang di sofa Ia menatap otongku yang sudah mulai bangun kembali digenggamnya batang otongku yang langsung saja membuatnya makin mengeras lalu di kocok-kocoknya Mulanya perlahan lama-kelaman makin cepat

Wah rasanya benar-benar aduhai Lalu tante Juliet melumat batang dan kepala otongku Waaaaaaah rasanya semakin ruar biasa Lalu tante melepaskan lumatannya di otongku lalu tante Juliet mulai melepaskan pakaian kerjanya Aku bangkit dan terduduk di sofa Melihat pemandangan itu aku jadi deg-degan namun kali ini sedikit bercampur nafsu Dan akhirnya tante Juliet membuka seluruh pakaiannya termasuk BH dan CD-nya sehingga ia kini benar-benar telanjang bulat

Waaaah ruar biasa indahnya tubuh tante Juliet yang putih mulus sangat montok dan seksi Aku sekarang benar-benar super terangsang

“Gimana Son kamu suka tubuh tante kan pasti kamu belum pernah melihat langsung cewek telanjang iya kan?” tanyanya sambil menggodaku Aku hanya tersipu sambil menganggukan kepala dengan jempol tanganku kukenyot tante Juliet tertawa cekikikan Lalu tante Juliet meraih tanganku dan diletakan diatas buah dadanya yang montok Wuih walau aku deg-degan tapi rasanya sangat empuk dan lembut sekali

“Nah Son kamu remas tetek tante yach” katanya Tanpa disuruh dua kali aku langsung meremasnya dengan perlahan 

“Heeemmmmmm” tante Juliet mendesah Aku terus meremas-remas dengan nikmat dan “Hmmmm stthhh aaahhhhh terussss Sonnn ohhhh” tante Juliet terus mendesah Namun rupanya tegangan birahi tante Juliet sudah sangat super tinggi Tiba-tiba aku langsung diterjangnya dipeluk serta dilumatnya bibirku dengan penuh nafsu Benar-benar baru kurasakan yang namanya cumbuan dan pelukan wanita apalagi kita sama-sama dalam keadaan telanjang bulat jantung ini berdetak kencang Tangan tante Juliet merayap mencari otongku lalu digenggamnya batang otongku.

Kemudian Lalu sambil dalam posisi mendudukiku tante Juliet mengarahkan ujung kepala otongku ke memeknya 

“Tante Sony mau diapain ja jangan dimasukin tante Sony masih perjaka” kataku terbata-bata 

“Nggak pa-pa sayang sekarang kamu nurut tante aja ya” kata tante Juliet sambil tersenyum menggodaku

Lalu tante Juliet langsung menekan memeknya ke kepala otongku 

“Ahhhh aku mengerang merasakan seretnya otongku masuk ke memek tante Juliet 

“Sttthhh ohhh” tante Juliet pun rupanya merasakan gesekan otongku dengan memeknya Walaupun telah basah oleh lendir memeknya namun memek tante Juliet memang masih sempit jadi cuma sepertiga batang otongku yang baru berhasil masuk Namun tante Juliet terus memaksakan batang otongku masuk sampai aku sendiri takut kalau batang otongku lecet 

“Stthhhh aaaaaahhh” akhirnya seluruh batang otongku masuk ke dalam memek tante Juliet Sungguh luar biasa nikmat sekali rasanya batang otongku di dalam memek tante Juliet hangat lembab basah dan serasa dihisap masuk ke dalam lubang sempit yang berulir

Hingga kemudian tante Juliet mulai menaik-nurunkan bokong dan pinggulnya tante Juliet mengocok otongku di dalam memeknya 

“Aaaaahhhh enaaakkk oiiii aaaaaahhh” aku benar-benar merasakan nikmatnya yang pertama kali dengan tanteku sendiri Tante Juliet pun tak kalah menjerit-jeritnya 

“Sstthhh Aaaaaahhh Sonnn aaaaaaahhh” erangnya

Tante Juliet tampaknya seperti sudah lupa daratan dia terus menggoyangkan bokong dan pinggulnya keatas-kebawah maju-mundur kiri-kanan meliuk-liukan pinggulnya sambil mengerang-ngerang dan menjerit-jerit 

“Tannn jangan keras-keras otong Sony sakit” kataku 

“Sakit ya deh maafin tante sayang” katanya sambil terus bergoyang lembut Sampai setelah sekitar 15 menit tiba-tiba tante Juliet menjerit kencang badannya mengejang ditekannya memeknya ke otongku kuat-kuat sambil mencengkram erat ke sofa 

“Sonnn Aaaaaaaakkkh” erangnya Aku merasakan memek tante Juliet dengan sangat kuat menjepit dan mengempot otongku rasanya memang sangat ruar biasa nikmat dari dalam memeknnya kurasakan keluar banyak sekali cairan

Karena merasakan jepitan dan empotan yang sangat dahsyat tiba-tiba aku merasakan kembali sesuatu yang sangat tak tertahankan dan akhirnya 

“Taaannnnn aaaakhhhhh” aku menjerit dengan kerasnya Aku merasakan nikmatnya rasa yang luar biasa yang tidak bisa kulukiskan air maniku muncrat dengan derasnya di dalam memek tante Juliet

Tante Juliet tersenyum nakal kepadaku lalu memelukku aku merasa sangat lemas Dan akhirnya kami berdua tertidur sambil berpelukan telanjang di sofa itu Ketika aku bangun tante Juliet tersenyum kepadaku dan berkata 

“Sonnn tenyata kamu hebat tante nggak nyangka keponakan tante udah pandai” katanya sambil mengecup bibirku Aku hanya tersipu saja 

“Lain kali kamu mau kan tante ajarin lagi?” katanya 

“Iya tante Sony nurut tante aja” jawabku sambil menggangguk 

“Nah gitu dong Itu baru ponakan tante tersayang” katanya lagi.

Cerita sex : Keperjakaanku Diambil Oleh Tante Yang Baru Dikenal

Dan sejak saat itu setiap ada kesempatan kami selalu melakukan hubungan seks Bahkan pernah dengan alasan mengajakku jalan-jalan tante Juliet pernah mengajakku ke apartement miliknya dan kami pun melalukannya lagi pokoknya ruar biasa deh Hal-hal seperti itu terus kami lakukan sampai akhirnya aku menikah dan pindah ke Inggris Tepatnya di kota Liverpool karena aku menjadi pemain inti dari klub Liverpool Begitulah kisah pengalaman seks-ku yang pertama kali dahulu yang tak dapat kulupakan.

#Diajarin #Dunia #Sex #Oleh #Tanteku #Sendiri