Akibat Hutang Istriku Digarap Terbaru Malam Ini

Akibat Hutang Istriku Digarap

Suasana duka masih menyelimuti keluarga Subarja, sepeninggal mantan kepala desa Tegal Arum itu.Nampak kesedihan yang begitu mendalam pada ketiga putri Subarja yaitu Ratih,Sekar,dan Ayu.Mereka adalah anak anak dari pasangan Subarja dengan Nyai Ambar sari.Ketiganya mempunyai kecantikan laksana bidadari,kecantikan itu mereka warisi dari ibunya yaitu Nyai Ambar Sari,wanita yang sangat cantik pada waktu itu.Ibu mereka telah tiada saat mereka masih duduk di sekolah dasar,setelah Nyai Ambar sari meninggal,Pak Subarja merawat dan membesarkan mereka sendirian,mantan kepala desa ini tak mau menikah lagi,lantaran cintanya yang begitu mendalam pada Nyai Ambar sari. Hari kedua setelah Pak Subarja meninggal, masih banyak  tamu yang berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa,dan pagi hari itu tak jauh dari rumah Pak Kades terlihat seorang laki laki berkepala botak dan berbadan gendut dikawal dua orang pria berkulit gelap,dia adalah Darso (55 thn )seorang mantan preman yang di takuti di daerah Tegal Arum.Dua

tahun setelah keluar penjara kehidupan Darso mengalami peningkatan,tidak heran karena Ia mempunyai bisnis yaitu sebagai bandar judi togel yang mendatangkan keuntungan ratusan juta rupiah setiap bulannya ,selain itu Ia juga adalah seorang rentenir yang kejam,yang tega mengambil harta orang yang meminjam uang kepadanya dan tidak sanggup mengembalikannya. Saat itu Darso mengawasi semua yang terjadi di rumah mantan kepala desa itu. Nampak seringai senyum licik tersungging di bibirnya.Lalu orang tua itu berjalan menuju rumah mantan kepala desa itu dan menemui ketiga putri Alm Subarja.

“Saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya Ayahanda,”kata Darso dengan mimik wajah sedih

“Terima kasih Pak Darso,mohon doa’nya aja semoga ayah kami tenang di alam sana” kata Ratih mewakili keluarga.

“Bapak kalian itu adalah teman dekatku dan sudah ku anggap seperti saudara sendiri, jadi kalau ada apa apa dengan kalian ,jangan sungkan sungkan untuk datang kepadaku”kata Darso

“Sekali lagi terima kasih pada Pak Darso,atas perhatian yang begitu besar kepada keluarga kami”kata Ratih

“Kalau begitu saya mohon diri,karena masih banyak yang harus saya kerjakan di luar sana”kata Darso berpamitan kepada anak anak Subarja.

Darso  meninggalkan rumah mantan kades Tegal Arum itu,di dalam mobilnya Darso masih membayangkan kecantikan anak anak Subarja.

“hmmm….anak anak Subarja memang cantik  cantik sama seperti ibunya,suatu saat aku pasti bisa meniduri mereka semua,akan aku jadikan mereka budak budakku..hmm” kata Subarja dalam hati sembari tersenyum yang penuh kelicikan.Ia sudah menyiapkan sebuah rencana untuk menjebak mereka.

“hmm…tunggu saja manis aku pasti akan datang untuk  kalian” kata Darso dalam hatinya.

Di dalam mobil itu Darso melamun ,Ia sangat terobsesi sekali untuk mendapatkan ketiga putri Subarja,dan entah kenapa pikirannya teringat akan kejadian 12 tahun silam saat Ia pertama kali meniduri Nyai Ambar Sari…..

###

12 tahun yang lalu…

Hujan deras yang mengguyur desa Tegal Arum malam itu membuat warga desa  enggan untuk keluar rumah.Namun di antara derasnya air hujan yang turun nampak seseorang menyelinap masuk rumah kepala desa melalui pintu belakang.Langkahnya mengendap menuju kamar utama,dengan kelihaiannya orang itu berhasil membuka pintu kamar.Di dalam kamar nampak seorang wanita tidur di ranjang sendirian.Wanita itu adalah Nyai Ambar Sari (27 thn) istri kepala desa Tegal Arum yakni Subarja (30 thn). Kebetulan waktu itu Pak Kades sedang tidak ada di rumah,karena tengah menghadiri undangan pernikahan kerabatnya di kota lain yang mengharuskannya untuk menginap beberapa hari.Nyai Ambar Sari adalah wanita yang sangat cantik dan paling cantik di daerahnya. Kulitnya yang bersih,kuning langsat,bodynya yang semlohay dengan ukuran payudara 36B,sungguh  sosok wanita yang didambakan oleh banyak pria. Sementara itu penyusup yang masuk ke kamar Pak Kades berdecak kagum melihat kecantikan dan kemolekan Nyai Ambar Sari.Tangan kasarnya yang banyak  ditumbuhi bulu bulu tipis mengelus wajah wanita cantik itu. Saat itulah Nyai Ambar Sari terbangun,dan kaget sekali melihat ada orang yang sudah berani masuk ke kamar pribadinya.

“Hahh…ka-kamu Kang Darso?Mm-mau apa kamu ..!”kata Nyai Ambar Sari yang terdengar gagap karena masih kaget.

“Hehe..tenang  Nyai…jangan takut begitu…aku hanya ingin membuatmu senang malam ini…aku tahu Pak Kades sedang pergi ..” kata orang itu yang tak lain adalah Darso  (45 thn ) seorang kepala preman yang di takuti di daerah itu.

“Pergi Kamu dari kamarku ini atau aku akan teriak! Aku tidak sudi kamu ada di sini .”kata Nyai Ambar Sari membentak Darso.

“Hehe…kamu kelihatan semakin cantik kalo marah ..Nyai.” kata Darso sambil tangannya meraba  payudara Nyai Ambar Sari

Diperlakukan seperti itu Nyai Ambar Sari pun marah secara spontan tangannya menampar wajah Darso. Plak! wajah Darso memerah kena tamparan Nyai Ambar Sari, seketika itu juga darahnya langsung naik.

“Dasar lonthe..!!!mau di ajak enak malah main kasar,baiklah kalau itu yang kau mau..aku tak akan segan segan berbuat kasar kepadamu” kata Darso sambil menjambak rambut Nyai Ambar Sari dan menyeretnya turun dari ranjangnya

Dengan pisau yang dibawanya Ia merobek kebaya beserta bawahan yang di pakai Nyai Ambar Sari sehingga kini wanita cantik itu hanya tinggal  mengenakan BH dan celana dalam saja. Darso menarik Nyai Ambar Sari ke depan meja rias ,lalu Ia putar tubuh wanita cantik itu agar menghadap ke arah cermin dan membelakanginya. Dengan gerakan ringan  pria buruk rupa  yang sudah dilanda nafsu syahwat itu menarik celana dalam milik Nyai Ambar Sari tanpa basa-basi. Celana dalam Nyai Ambar Sari yang mungil merosot ke bawah melewati kakinya yang jenjang dan indah. Pantat bulatnya yang putih kini tinggi menantang sang pria buruk rupa.Kedua kaki wanita cantik itu lalu  dibuka lebar,sehingga kelihatan liang kemaluan Nyai Ambar Sari yang merah merekah,Darso segera melepas celana kolornya dan seketika itu nampak batang penisnya yang hitam ,berurat,penis dengan diameter 6,5cm dan panjang 20 cm terlihat begitu gemuk dan sekarang menegang dengan kerasnya. Penis itu kini berada tepat di bibir kemaluan Nyai Ambar Sari

Darso menggesek gesekkannya di belahan pantat Nyai Ambar Sari yang sekal dan bulat, sebentar kemudian”jlebb” seluruh batang penis itu masuk ke dalam vagina Nyai Ambar Sari ,lalu Darso menyetubuhi wanita cantik itu dengan kasar dan brutalnya.

“Aaaaaaauuuuuuuuuuuuwwwwww,…sakitt”terdengar jerit kesakitan wanita cantik itu.

Nyai Ambar Sari merasakan sakit yang luar biasa pada selangkangannya. Ia disetubuhi dalam keadaan vaginanya masih kering karena tanpa proses fore play terlebih dahulu ditambah lagi ukuran penis Darso yang terlalu besar untuk ukuran vaginanya,walaupun wanita cantik itu sudah melahirkan tiga orang anak, tapi vaginanya masih terlalu sempit saat dimasuki penis gemuk milik Darso. Semakin lama gerakan Darso menjadi stabil,rasa sakit yang dirasakan oleh Nyai Ambar Sari di awal tadi kini sudah berganti dengan nikmat yang luar biasa.

“Akh,..akh…akh…akh…Ouggghhhh..”desah Nyai Ambar Sari

Wanita cantik itu tidak percaya pada kenyataan yang dihadapinya bahwa dirinya kini malah menikmati perkosaan itu,Ia menjadi serba salah,sementara itu Darso meresapi setiap kenikmatan yang direguknya, vagina sempit milik Nyai Ambar Sari seakan akan meremas remas batang penisnya.

“Aaaarrrgggghhhh,,,legit sekali tempikmu ini Nyai..ouuuggghhhh” Darso mengerang penuh kenikmatan sambil membisikan kata kata kotornya ke telinga Nyai Ambar Sari. Ia mendekap erat tubuh wanita cantik itu. Bulu bulu yang tumbuh lebat di dadanya itu membuat geli Nyai Ambar Sari dan mendatangkan sensasi tersendiri buat Nyai Ambar Sari. Kini sudah tidak ada lagi penolakan dari wanita cantik itu,Darso memalingkan kepala Nyai Ambar sari ke arahnya. Ia memagut bibir merah merekah milik Nyai Ambar Sari dengan rakusnya,awalnya Nyai Ambar Sari menolaknya,karena tidak tahan dengan bau nafas Darso yang berbau rokok,tapi entah karena sedang dilanda nafsu birahi Nyai Ambar Sari membalas pagutan itu dengan liar pula sehingga persetubuhan itu terlihat begitu panas dan menjadi sebuah pemandangan yang  sangat kontras sekali seorang wanita cantik seperti Nyai Ambar Sari disetubuhi dengan brutalnya oleh seorang pria gendut buruk rupa .

“Aaaaaaaarrrrggghhhh…aku keluar..”jerit kenikmatan Nyai Ambar Sari saat mencapai puncak kenikmatan,terasa olehnya cairan cintanya mengucur deras dan membasahi vagina miliknya dan penis gemuk milik Darso.Deru nafasnya terdengar begitu tersengal sengal, tubuhnya melemas.

Darso menarik tubuh Nyai Ambar Sari yang masih terlihat lemas ke tepi ranjang dengan kedua kaki menjuntai kebawah.Kembali Ia memasukkan penis gemuknya ke vagina Nyai Ambar Sari dan meletakkan kedua kaki wanita cantik itu di kedua pundaknya.Dengan gerakkannya yang kasar dan brutal Ia menyetubuhi wanita cantik tanpa memberikan kesempatan pada Nyai Ambar Sari untuk beristirahat.Sementara kedua tangannya yang kasar meremasi kedua payudara Nyai Ambar Sari yang montok sambil sesekali mengenyoti keduanya secara bergantian. Cairan pelumas dari Nyai Ambar Sari membuat gerakan maju mundur Darso menjadi lancar, semakin lama semakin stabil.Tubuh Nyai Ambar Sari menggigil,Ia merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa, yang belum pernah Ia dapatkan dari suaminya sendiri. Kedua bola matanya tampak memutih,tubuhnya melenting ke atas saat merasakan gelombang orgasme.

“Aaaaaaaarrrrrrrrgggghhhhhhhhh…” jeritan panjang Nyai Ambar Sari terdengar keras

“Aaaaaarrrggghhh…aku juga keluar Nyai….terimalah pejuhku…ooouuugghh” Darso juga menggeram penuh nikmat saat orgasmenya datang.

Cairan putih kental menyembur dari batang penisnya dan mengisi rahim wanita cantik itu,namun sebagian ada yang meluber keluar karena saking banyaknya cairan pejuhnya. Lalu cepat cepat Ia menarik keluar penisnya itu dan mengoleskan sisa sisa sperma yang masih melekat ke bibir Nyai Ambar sari sambil sesekali memukul mukul kan batang penisnya ke bibir wanita cantik itu.

Nafas keduanya terdengar masih tersengal sengal. Darso merasa sangat puas sekali, seringai senyum nakal menyungging di bibirnya.Sambil mengenakan pakaiannya Ia berkata:

“Aku harap peristiwa ini tidak kau ceritakan kepada siapapun Nyai,..karena kalau itu sampai terjadi aku tidak segan segan untuk menghabisi semua orang orang yang kau sayangi..”

Ancaman Darso itu membuat nyali Nyai Ambar Sari menjadi ciut,Ia tidak ingin itu sampai terjadi pada keluarga yang sangat Ia sayangi. Demi keselamatan keluarganya Ia berniat memendam rahasia itu toh Ia juga menikmati perkosaan itu. Setelah selesai mengenakan pakaiannya Darso mengecup bibir wanita cantik itu, lalu pergi meninggalkannya.  Tubuh Nyai Ambar Sari masih tergeletak di ranjangnya  dalam keadaan bugil. Nampak cairan sperma milik Darso meleleh keluar dari vaginanya. Nyai Ambar Sari merasakan tubuhnya sangat lemas sekali. Tulang tulangnya serasa dilolosi dari tubuhnya,baru kali ini Ia merasakan persetubuhan yang luar biasa. cerpensex.com Akhirnya Ia tertidur dengan sendirinya. Keesokan harinya Ia terbangun dengan tubuh yang terasa segar walaupun di selangkangannya masih terasa ngilu. Ia masih ingat peristiwa semalam yang secara tidak sengaja telah mengantarkan Ia menjadi wanita yang haus sex. Semenjak saat itu Darso sering datang kepadanya dan meminta untuk berhubungan badan lagi, namun lagi lagi Nyai Ambar Sari tak mampu untuk menolaknya dan hubungan gelapnya dengan Darso tak ada seorang pun yang tahu kecuali mereka berdua. Hubungan mereka semakin lama semakin dekat, bahkan tak jarang malah wanita cantik itu yang meminta  disetubuhi dengan berbagai macam variasi gaya. Sungguh Ia kini menjadi  kuda betina yang binal bagi Darso. Selama ini kehidupan seksnya dengan suaminya tidak membuat dirinya terpuaskan, akhirnya Ia lari pada Darso yang mampu memberinya kepuasan yang luar biasa. Hingga suatu hari  terdengar kabar bahwa Darso telah masuk penjara dan akan menjalani hukuman selama 10 tahun penjara atas perbuatannya yang merampok dengan kekerasan. Setelah Darso masuk penjara kehidupan seks Nyai Ambar Sari terasa hambar, namun Darso telah meninggalkan benih di rahimnya. Hingga saat Ia melahirkan anak dari benih Darso,Nyai Ambar Sari meninggal bersama bayi yang dilahirkannya karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Nyai Ambar Sari meninggalkan ketiga orang putri yang cantik cantik.

###

Mobil yang membawa Darso  meluncur menuju ke sebuah desa yang  jauh dari desa Tegal Arum, lalu berhenti di sebuah rumah milik Anton (30 thn ) seorang pengusaha jamu tradisonal dan juga orang yang telah dikalahkannya dalam perjudian di kafe miliknya. Saat itulah Darso tersadar dari lamunan indahnya. Anton  seorang  Chinese dan juga pengusaha jamu tradisional itu sudah banyak berhutang kepada Darso hingga seluruh asetnya habis termasuk rumah seisinya juga menjadi jaminan. Kini Anton sudah tidak memiliki apa apa lagi, padahal Ia masih harus menghidupi anak dan istrinya yang bernama Mira( 28 thn) .Pasangan Anton dan Mira di karuniai satu anak perempuan yang masih TK. Darso segera memasuki rumah Anton dan menemui Anton.

“Selamat sore Pak Anton,bagaimana hari ini sudah ada belum uangnya” kata Darso menagih hutang kepada Anton.

“Maafkan saya Pak Darso,sepertinya hari ini saya belum bisa membayar hutang,kalau diperkenankan beri saya waktu sebulan atau  dua bulan ke depan karena tidak mungkin mendapatkan uang sebanyak itu dalam hitungan hari”kata Anton meminta untuk diberi keluangan waktu.

“Tidak bisa seperti itu Pak Anton,kesepakatan kita adalah hari ini, kalo hari ini tidak ada uang berarti hari ini juga bapak dan keluarga bapak harus angkat kaki dari rumah ini”kata Darso tegas.

“Maafkan saya Pak,tolong beri saya waktu” kata Anton memohon

Saat itulah istri Anton yakni Mira keluar membawa nampan yang di atasnya berisi minuman untuk disuguhkan pada tamunya. Mira adalah wanita yang berwajah  cantik dengan body yang montok berisi. Saat itu Mira mengenakan setelan kaos ketat berwarna pink dengan belahan dadanya terbuka sedikit dan bawahan rok setinggi dibawah lutut,sehingga ukuran payudaranya yang besar 36D seakan tidak muat saat Ia mengenakan kaos ketat seperti sekarang. Saat membungkuk untuk menyuguhkan minuman nampak terlihat jelas kedua bukit kembar Mira yang menggoda iman para lelaki yang melihatnya. Melihat itu Pak Darso menelan air liurnya, ia sangat mengagumi kecantikan Mira dan juga kemolekan tubuhnya. Setelah melihat kecantikan Mira, niatnya yang tadinya untuk menagih hutang kepada Anton kini berubah berganti keinginannya untuk meniduri wanita cantik itu. Langsung terlintas sebuah rencana dalam benaknya untuk memuluskan keinginannya itu.

“Baiklah Pak Anton,hari ini anda saya maafkan dan saya beri waktu sebulan ke depan,tapi ada syaratnya”kata Darso

“Syaratnya apa Pak, mungkin saya bisa memenuhinya” tanya Anton

“Syaratnya hari ini saya mau tidur dengan istri Pak Anton, itu juga kalau Pak Anton mau, kalau tidak, sekarang juga Pak Anton harus angkat kaki dari sini”kata Darso

Nampak kebimbangan tergurat dari diri Anton, antara menerima dan tidak, tapi Ia tidak bisa kalau hari ini harus pergi dari rumahnya, karena memang tidak ada persiapan sama sekali. Ia tak mau hidup menjadi gelandangan.

“Ta-tapi ini harus saya bicarakan dulu dengan istri saya Pak”kata Anton sedikit gugup

“Silahkan ,saya beri waktu satu jam, kalau mau suruh istri Pak Anton untuk mempersiapkan diri”kata Darso

Kemudian Anton segera masuk ke kamarnya untuk menemui istrinya.Ia langsungmenceritakan kronologinya dan  menyampaikan keinginan Pak Darso. Mendengar hal itu, kedua mata Mira terbelalak seakan tak percaya pada cerita Anton.

“Apa..!!! jadi uang kita selama ini habis di meja judi ,dan sekarang  kamu sudah berhutang banyak pada orang  itu,dan sebagai bayarannya aku harus tidur dengan orang tua itu,..Tidak Ton..!!! aku tidak mau” kata Mira sambil menangis.

“Maafkan aku Mir,..aku sudah terlena dalam kebisaan burukku,..tapi kalau kamu gak mau,sekarang juga kita harus pergi dari rumah ini..” kata Anton

Mendengar itu, Mira juga menjadi bimbang, ia masih memikirkan buah hatinya, ia tak mau hidup menggelandang.

“Tega kamu Ton,..aku benci kamu…”kata Mira yang menangis sambil menonjok pundak Anton

“Sudah terlambat untuk menyesali Mir, sekarang juga kamu harus penuhi keinginan Pak Darso” kata Anton sambil meninggalkan istrinya yang masih menangis keluar dari kamar untuk menemui Darso.

Di ruang tamu Darso sudah menunggu, nampak tersungging senyum penuh kemenangan di bibirnya yang dower.

“Gimana Pak Anton,apa bisa dipenuhi  syarat dari saya” kata Darso

“Sudah Pak,sekarang juga Bapak bisa ke kamar, mari saya antar..” kata Anton sambil mengajak Darso menuju ke kamar pribadinya.

Mereka berdua segera masuk ke kamar Anton. Di dalam kamar terlihat Mira yang menangis duduk di tepi ranjang, matanya terlihat sembab. Mira merasakan hatinya begitu perih dan sakit, dirinya yang selama ini mencoba untuk menjadi istri yang setia, namun balasan dari suaminya sungguh membuatnya sakit. Sebentar lagi Ia akan ditiduri oleh orang tua yang seumuran dengan  ayahnya, semua itu karena kebiasaan berjudi Anton sehingga hartanya habis di meja judi dan sebagai jaminan Ia harus merelakan tubuhnya untuk ditiduri Darso, bandot tua yang juga rentenir. Darso mendekati Mira,dan duduk di samping wanita cantik itu.

“Kenapa menangis manis,…?tenang saja sebentar lagi aku akan memberimu kenikmatan yang mungkin belum pernah kau dapatkan dari suamimu itu…”kata Darso sambil tangannya membelai rambut indah Mira

Akibat Hutang Istriku Digarap

Mendengar kata kata Darso ,Mira rasanya ingin muntah,Ia sangat membenci bandot tua si Darso.

“Tak usah banyak ngomong begitu,kalau bapak menginginkan tubuhku segera saja lakukan.”kata Mira sengit.

“Wuih,,galak juga kamu manis,…rupanya kamu tidak sabar ingin segera meraih kenikmatan itu,..Baiklah kalau begitu,..”kata Darso.

Darso memegang dagu Mira, tapi Mira masih tampak acuh saja,tatapan matanya yang sengit membuat Darso merasa tertantang untuk menaklukan wanita cantik itu. Bukan Darso namanya kalau tidak bisa menaklukkan wanita, pengalamannya yang sudah banyak meniduri para wanita cantik membuatnya percaya diri. Tak lama kemudian Ia memagut bibir indah Mira,namun Mira belum siap, ditambah lagi bau nafas tak sedap dari mulut Darso membuat perutnya mual,Mira berusaha mendorong tubuh orang tua itu, tapi apalah daya tenaga seorang wanita. Sepertinya,melawan tenaga Darso yang jauh lebih kuat.Dengan terpaksa Ia melayani pagutan Darso,sehingga kini mereka berdua terlibat dalam percumbuan yang panas. Lidah mereka saling mengait, sementara Anton yang duduk di sofa tak jauh dari ranjang, melihat pemandangan di mana istrinya sedang dicumbu laki laki lain itu menjadi terangsang. Darso menjilati daun telinga Mira,kemudian turun ke leher, sambil tangannya menyibakkan rok yag dikenakan Mira, tangannya menyusup ke dalam rok dan mulai meraba raba paha Mira yang terlihat putih mulus. Saat roknya tersingkap ke atas, tidak hanya itu saja, tangan Darso juga mulai menyusup ke dalam celana dalam Mira. Di sana jari jarinya bermain dan jari tengahnya masuk ke dalam kemaluan Mira, diperlakukan seperti itu Mira mendesah. Mira mulai terangsang oleh aksi yang dilakukan Darso, Ia menggelinjang tak karuan saat dirasakannya jari jemari Darso mengocok vaginanya,sementara itu tangan kiri Darso juga meremasi payudara Mira yang montok yang masih terbungkus oleh BH. Mira semakin mendesah, dalam dirinya tengah terjadi gejolak batin antara menolak atau menikmati setiap  rangsangan yang diberikan Darso.

“Aakkhhh..”desah Mira terdengar lirih.

Melihat Mira yang sudah mulai terangsang, Darso segera berdiri. Ia melepaskan baju yang dikenakannya,nampaklah kini perutnya yang buncit,dan juga banyak  bulu lebat yang tumbuh di dadanya,Ia juga melepas celana berikut celana dalamnya,sehingga kini terlihat di depan mata Mira batang penis gemuk Darso yang  berdiri tegak,dan terlihat kokoh. Melihat penis Darso yang besar dan panjang, Mira menjadi terpana, rasanya baru kali ini Ia melihat penis sebesar milik Darso, punya suaminya saja tidak sebesar itu, bahkan penis  milik suaminya tidak ada separonya dibanding penis milik Darso.Ia membayangkan betapa sakitnya kalau penis itu masuk ke liang vaginanya, pastinya akan sakit sekali. Namun disisi lain Ia juga penasaran ingin merasakan penis besar milik Darso.Darso menyuruh Mira berdiri dan melepaskan semua pakaian yang dikenakannya. Kini kedua insan berlainan jenis dengan perbedaan usia yang terpaut jauh itu sama sama bugil, Darso begitu mengagumi bentuk tubuh Mira yang seksi dan montok dengan pantatnya yang sekal, juga membulat besar bikin gemes setiap lelaki yang memandangnya, selain itu payudara Mira juga tak kalah montoknya. Walaupun Ia sudah beranak tapi payudara itu masih kelihatan kencang. Dirangkulnya kedua pundak Mira dengan kedua tangannya,lalu Ia mendekatkan bibirnya pada bibir Mira, kembali bibir mereka saling memagut. Terdengar erangan dari mulut Mira saat Darso mengenyoti payudaranya secara bergantian.

“Aakkkhh…”desahan Mira sewaktu Darso mencupangi lehernya,

Darso meminta Mira untuk berlutut di depannya,rupanya Ia ingin disepong oleh Mira.Mira merasa canggung dan sedikit jijik karena ini adalah pengalaman pertama,dengan suaminya Ia belum pernah melakukan itu,namun karena terpaksa Ia akhirnya menuruti permintaan Darso.

“Jangan diam saja manis,…ayo jilati kontolku ini…”kata Darso sambil tangannya meraih tangan Mira dan mengarahkannya pada batang penisnya.

“hmmm..”suara Mira saat menjilati penis Darso.

Lama lama Darso menjadi tidak sabar dengan tangan kirinya Ia menjambak rambut Mira sementara tangan kanannya memegangi penisnya dan memaksanya masuk ke dalam mulut Mira. Mira tersedak karena kaget, tapi itu terjadi tidak lama karena Darso mulai memompa penisnya di dalam mulutnya yang mungil.

“Aaarrrghhh…”Darso menggeram penuh kenikmatan saat memompa mulut Mira dengan penisnya.

Kejadian itu terjadi tidak berapa lama,karena Darso masih ingin mereguk kenikmatan yang lebih dari itu. Segera Ia tarik penisnya dari mulut Mira,dan menyuruh wanita cantik itu untuk rebahan di tepi ranjang dengan kaki terjuntai ke lantai, lalu Ia membuka kedua paha Mira lebar lebar, tangan kanannya berusaha  memasukkan penisnya ke vagina Mira yang  sempit. Agak lama Ia melakukan hal itu. Dengan susah payah akhirnya usahanya membuahkan hasil, penisnya berhasil masuk ke dalam liang vagina Mira

“Aaakkhh,..sakiitttt..”jerit Mira lirih karena merasakan sakit yang luar biasa

Saat itu Darso juga merasakan kenikmatan menyetubuhi wanita cantik itu. Ia merasakan batang penisnya seakan diremas remas oleh dinding vagina Mira yang terasa begitu hangat dan masih terasa sempit walaupun sudah pernah melahirkan.

“Arrrrgggghhhh,legit sekali tempikmu ini manis,…aku jamin setelah ini kamu pasti akan ketagihan.” Darso menggeram sambil menceracau tak karuan.

Sambil menggenjot vagina Mira ,Darso juga meremas kedua bukit kembar Mira yang montok dengan tangannya, sesekali Ia juga mengenyoti payudara Mira yang kenyal, putingnya yang memerah terkadang Ia gigit kecil kecil. Mira menggelinjang tak karuan merasakan sensasi kenikmatan yang belum pernah Ia dapatkan dari suaminya, dari tadinya yang  acuh kepada orang tua itu. Kini sedikit demi sedikit perasaannya mulai berubah, saat ini Ia merasakan perasaannya yang membuncah. Ia merasa nyaman sekali disetubuhi orang tua itu,rasa sakit yang dirasakannya saat pertama kali penis Darso memasuki liang vaginanya kini berganti dengan kenikmatan yang sungguh luar biasa.

Melihat istrinya sedang disetubuhi oleh lelaki lain,Anton juga ikut terangsang,Ia mengamati setiap yang terjadi tanpa berkedip,perlahan Ia memelorotkan celana yang dipakainya. Ia mengeluarkan batang penisnya yang menegang,ukuran penisnya memang tidak ada separonya dari milik Darso,kira kira sebesar jempol kaki orang dewasa. Anton mengocok batang penisnya sambil menyaksikan istrinya disetubuhi Darso,akhirnya keluar cairan putih kental dari penisnya, Ia merasakan ejakulasi. Darso yang masih menggenjot vagina Mira, melihat Anton menjadi tersenyum mengejek.

“hehe…lihat suamimu itu manis,kontolnya saja tidak lebih besar dari jempol kakiku…udah gitu letoy lagi…aku yakin kamu pasti tidak pernah merasa puas oleh kontol seupil gitu…hehe” kata Darso mengejek Anton.

Direndahkan seperti itu Anton tidak marah karena kini Ia tidak punya kekuatan apa apa. Ia menyadari  semua yang dikatakan Darso ada benarnya juga.

“I-iya pak…betul sekali,..kontol suamiku memang kecil, selama ini aku hanya berpura pura saja merasa puas,padahal sebenarnya tidak..” kata Mira

“Tenang saja manis ,..mulai hari ini aku akan selalu memuaskanmu..”kata Darso

“I-iya  Pak…aku akan selalu menunggumu..untuk menerima kenikmatan darimu” kata Mira .

Tak terasa sudah satu jam Darso menggenjot  vagina Mira. Gerakannya semakin cepat, saat itu lah Mira merasa seperti ada yang mau meledak dalam dirinya,tubuhnya melengkung ke atas, bola matanya memutih,rupanya Ia tengah dilanda orgasme yang hebat.

“Aaaaaaaaaaarrrrrrrkkkkkhhhhhhhhh……aku keluar Pak…” teriak Mira saat merasakan orgasme.

Sesaat kemudian tubuhnya terasa sangat lemas,nafasnya tersengal sengal memburu. Sementara Ia melihat Darso belum menunjukkan tanda tanda akan orgasme. Dalam hatinya Ia  mengagumi Darso yang begitu perkasa walaupun usianya sudah lanjut.Baru kali ini Mira merasakan kenikmatan yang luar biasa,dengan suaminya Ia tidak pernah melakukan persetubuhan sampai bertahan lama,karena biasanya baru lima menit suaminya sudah keluar terlebih dulu,sebelum Ia merasakan kepuasan. Senyum manja mengembang dari bibirnya yang indah, yah…kini Ia bisa tersenyum puas berkat Darso. Darso meminta Mira untuk bangun dan berganti gaya. Mira pun turun dari ranjang  lalu kedua tangannya berpegangan pada bibir ranjang sementara posisinya membelakangi Darso. Rupanya Darso menginginkan posisi doggy style. Setelah merasa Mira sudah siap, Darso menusuk vaginanya dari belakang.

“Aaakkkhhh…”desahan Mira terdengar kembali saat vaginanya ditusuk dari belakang.

Awalnya gerakan Darso begitu pelan, semakin lama gerakannya semakin cepat dan stabil. Saat itulah Mira merasakan orgasmenya datang lagi, namun Darso terus menggenjotnya seakan tenaganya tidak pernah habis. Mira merasakan Darso seperti kuda jantan yang kuat. Sambil menggenjot vagina Mira ,Darso menjambak rambutnya dan menolehkan kepala wanita itu ke arahnya,lalu Darso memagut bibir Mira. Mereka berdua saling memagut. Hampir dua jam mereka melakukan persetubuhan hingga suatu saat Darso merasakan orgasmenya akan datang.

“Arrrrrrrrrrrggghhhhhhh,…aku keluar manis..terimalah pejuhku ini…arrrrgghhhh” Darso menggeram merasakan kenikmatan, terasa cairan putih kental menyembur keluar dari penisnya dan mengisi rahim Mira, sebagian ada yang keluar melalui celah celah dinding vaginanya.

“Aaakkkhhh…aku juga Pak…” Mira juga ikut menjerit nikmat saat orgasmenya datang lagi.Cerpen Sex

Nafas keduanya terdengar memburu, Darso memeluk erat tubuh Mira agar tidak sampai ambruk ke lantai. Sementara Mira merasakan tubuhnya lemas sekali, benar benar persetubuhan luar biasa dirasakan oleh Mira untuk pertama kalinya. Kembali Mira tersenyum penuh bahagia.

“Terima kasih manis….aku betul betul merasa puas hari ini..” kata Darso sambil mengenakan pakaiannya kembali.

“Iya  Pak,…sama – sama,Mira juga merasa puas…” kata Mira yang tergolek lemas di ranjangnya dalam keadaan bugil.

Setelah selesai mengenakan pakaiannya Darso memanggil Anton.

“Anton,..sini kamu,..mulai sekarang hutang hutangmu jangan kau pikirkan lagi, tapi aku minta kamu ceraikan Mira,..karena mulai hari ini kamu dan Mira akan menjadi budakku…yang harus mengikuti semua keinginanku,..surat perjanjiannya akan aku bawa lusa..dan harus ditanda tangani kamu dan Mira..mengerti !!!”kata Darso tegas

“Mengerti Pak,..saya dan Mira siap menjadi budak Pak Darso” kata Anton

Cerita sex : Pesta Sex Di Hari Ulang Tahun

Kemudian Darso meninggalkan rumah Anton, ia merasa senang karena korbannya bertambah lagi. Sejak saat itu Anton dan Mira  resmi bercerai tapi tetap serumah, hanya sekarang posisinya Mira menjadi tuan rumah dan Anton dijadikan pembantu di rumah itu. Tapi keduanya tetap budak Darso yang harus mengikuti semua keinginan Darso. Sementara Darso saat ini sedang menyusun rencana untuk menjebak ketiga putri Nyai Ambar Sari. Ia benar benar sangat menginginkan bisa meniduri ketiga wanita cantik itu.

#Akibat #Hutang #Istriku #Digarap

Mama Rela Diewe Demi Bayar Hutang Terbaru Malam Ini

Mama Rela Diewe Demi Bayar Hutang

Aku tinggal bersama mama dikota Jakarta ini, Usiaku masih cukup muda baru 16 tahun dan masih menempuh pendidikan sekolah. Aku bersekolah disebuah sekolah yang cukup baik dikota ini. Sudah 3 tahun aku tinggal bersama mama. Semenjak mama memulai usaha barunya yaitu membuka usaha jahit dan laundry. Pertama kali memulai usaha 3 tahun lalu,usaha jahit dan laundry mama cukup berkembang dan menghasilkan rejeki yang sangat cukup menghidupi aku dan mama. Uang yang dikirim dari papaku hanya kami tabung untuk keperluan suatu saat. Lama kelamaan usaha semakin maju 

Mamaku seorang janda. Sudah 3 tahun mama berpisah dengan papa karena ketidak cocokan. Mama sebenarnya masih cantik dan memiliki sifat yang baik dan rasa kasih sayang yang tinggi kepada keluarganya. Tapi entah mengapa papa dan mama tidak pernah akur. Mereka memutuskan berpisah dan aku tinggal bersama mama. Usia mama kini 52 tahun. Tapi ia tetap tampak cantik dan masih tubuhnya masih tetap indah. Wajah tampak awet muda,tidak ada tanda-tanda penuaan pada tubuh mama. Boleh diakui,banyak lelaki yang mendekati mama. Tapi tak ada yang jadi.

Padahal para lelaki itu hidup makmur. Namun mama tetap menolaknya. Sifat mama yang baik membuat mama sangat disenangi oleh para tetangga. Apalagi kami sudah dianggap seperti saudara oleh pak Meka,sang pemilik rumah kontrakan yang kami kontrak. Pak Meka berumur diatas mama sedikit. Ia pengusaha sukses dan juga seorang Pejabat. Dialah orang yang sering menolong aku dan mama. Istri pak Meka tinggal dikota Bandung menemani anaknya si Tanto dan feny yang sedang kuliah dan setiap 3 hari sekali pulang. Bu Teta(istri pak Meka) juga sangat baik kepada kami. Mama sering dipanggil bu Teta untuk memijat/kusuk ibu teta. Bu teta sangat senang dengan pijatan mama begitu juga dengan pak Meka 

Tapi aku dan mama sadar,kami bukan siapa-siapa. Tak pernah kami meminta sesuatu dari pak Meka,tapi mereka selalu memberi. Dan pak Meka dan Bu Teta sempat menjodohkan mama dengan seorang pria yang memiliki hubungan sedarah dengan pak Meka. Pria itu berusia dibawah mama sedikit sekitar 49 keatas,cukup makmur dan tampan. Namanya Sakti. Mama sempat beberapa kali jalan dengan Sakti. Tapi mama menolak lamarannya entah kenapa. 

“jangan bodoh kamu eli(mamaku)… kamu seorang janda dan hidupmu juga pas-pasan. Kalau kamu menikah dengan dia,hidup kamu bisa terbantu dan anak kamu memiliki pendidikan yang bagus”kata ibu Teta kepada mama malam itu. 

“tapi bu,saya masih trauma dan belum siap untuk kembali menjalin hubungan perkawinan,takut kandas lagi… “kata mama. Beberapa saran diberikan ibu Teta kepada mama. Tapi tak satupun dapat merubah pendirian mama. Gagalah perjodohan itu. Semenjak itu pak Meka dan bu Teta tak memberikan jodoh lagi kepada mama.

Waktu berjalan,usaha mama lambat laun sedikit berkembang. Mama bagiku tampak cantik dan indah. Jujur,aku sendiri sangat mencintainya dan ingin menyetubuhinya. Tapi aku takut,jadi sejauh ini aku hanya berani memegang payudaranya atau pantatnya apabila ia sedang tidur. Nafsu syahwatku kuluapkan dengan cara mengintip mama sedang mandi dan menembakan maniku di bh atau cd yang akan mama pakai. Dan beberapa bulan lalu ketika harga minyak naik,usaha mama jatuh.

Mama berusaha meminjam uang dari pak Meka demi menjaga usaha laundry dan jahit. Pak Meka meminjakan mama uang sebesar 5jt untuk menjaga agar usaha mama tidak tutup. Krisis ekonomi sangat berdampak bagi usaha mama. Pendapatan turun drastis dan utang itu sulit dibayar. Aku berusaha membantu dengan mencari uang tambahan. Aku pergi kesebuah restoran dan bekerja sebagai pencuci piring dengan gaji 20rb setiap malam. Dan usai sekolah aku ngamen dengan pendapatan 15rb setelah dipotong uang preman. Namun uang itu hanya mencukupi untuk membayar makan aku dan mama setiap hari. 

Pak Meka pun mulai menagih utang itu setelah mama menunggak membayar uang sewa kontrakan 2 bulan dan mama menutup usaha jahitnya. Kudengar suara mama malam itu dari ruang tamu. “tolong pak,saya masih kesulitan… untuk makan saja masih kurang”kata mama yang malam itu memakai daster kuning bergambar bunga-bunga. Daster itu begitu tipis sehingga tubuh mama dapat diterawang. Bh hitam mama tampak membayang. Aku saja terangsang apalagi pak Meka yang duduk dihadapanya. 

“pokoknya saya tidak mau tahu,lusa saya akan menagih lagi”kata pak MEka. Malam itu juga aku menghubungi papa tanpa sepengetahuan mama.

Papa mengirimkan uang sebesar 10jt untuk melunasi utang-utang mama. Keesokan harinya usai sekolah,aku mengambil uang itu di Bank dan segera pulang. Sekitar jam 4 aku sampai ditempat usaha laundry dan jahit mama. Kutanya pada penjaga,katanya mama tadi dipanggil sama pak Meka. Aku langsung pulang ke rumah. Sesampai dirumah aku masuk menuju kamar mama. Belum aku masuk aku sudah dikejutkan oleh sesuatu yang tak biasa kuliahat. Biasanya pak Meka dipijit dirumahnya,tapi kali ini dikamar mama. Dari pintu yang tak tertutup rapat aku melihat dengan jelas.

Pak Meka yang hanya mengenakan sarung telungkup diatas kasur. Sementara mama duduk disampingnya sambil mengkusuk punggung pak Meka. Sore itu mama terlihat sangat menggairahkan. Mama mengikat rambutnya yang panjang sebahu sehingga menampakan lehernya yang indah dan basah. Tubuh mama pun terbentuk dari daster coklat panjang yang dikenakanya. Wuh… sangat-sangat menggairahkan sore itu. 

“jadi kapan kau akan membayar utang-mu Ely… “kata pak Meka. 

“beri saya waktu seminggu pak”jawab mama dengan lembut sambil tanganya terus memijat punggung pak Meka. 

“kau lihat,aku sudah sakit sekarang… cepat lah bayar biar aku bisa berobat”kata pak Meka. 

“baik pak,akan saya usahakan”jawab mama. Aku terus mengintip dari celah pintu. 

“aku berikan kau keringanan,kau mau?”tawar pak Meka. 

“apa itu pak”tanya mama. 

“istriku sedang pergi melihat anakku di bandung tadi pagi,3 hari lagi ia balik… maukah kau melayaniku?kalau mau utang-mu bisa berkurang”kata pak Meka terang-terangan. Aku terkejut mendegarnya.

Mama terdiam dan berhenti memijat pak Meka. Ia tertunduk lesu. 

“bagaimana ely?”tanya pak meka yang bangun dan menatap wajah mama. Mama tak memberi jawaban dan diam memandang kebawah. Aku tak tahu apa yang mama pikirkan. Tangan pak meka mengelus kepala mama. Mama menatap pak Meka dan menarik nafas dalam-dalam lalu menanggukan kepalanya. AKu terkejut dan seperti tersambar petir. Mama menerima tawaran pekerjaan gila itu. Tawa pak Meka langsung terdengar. 

“ha… ha… pilihan yang tepat ely,ayo lekas buka bajumu tunggu apa lagi,nanti anakmu pulang”kata pak Meka. Lelaki tua berbadan gendut itu melepas sarungnya dan terlentang diatas kasur.

Mama berdiri dan tangannya perlahan membuka daster coklatnya. Dengan ragu-ragu mama melepas daster itu. Tubuh mama tampak sangat indah dan sangat menggairahkan. Tak kalah dengan para artis atau istri pejabat yang sering melakukan perawatan. Kedua payudaranya yang terbungkus bh pink terlihat sangat padat,bulat dan kenyal. CD putih menutupi bagian intimnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Lalu mama melepas bh pink dan bh itu jatuh kelantai. Kedua payudara mama langsung menggantung bebas. Begitu indah kedua payudara itu dengan pentil yang berwarna kecoklatan. Air liurku langsung membasahi bibirku. 

Payudara mama sangat menggoda membuat penisku semakin mengeras. Mata pak Meka terbuka lebar melihat kedua benda yang padat,bulat dan kenyal itu. Mama perlahan membuka cd-ny sambil memejamkan matanya rapat-rapat. Bulu-bulu perlahan tampak begitu lebat dan akhirnya tampaklah vagina mama. CD putih itu jatuh kelantai dan mama segera menutup bibir vaginanya yang berwarna merah dengan telapak tangan kananya. Mama berjalan naik ke atas kasur. “ayo sayang”kata pak Meka. Pak Meka langsung mengecup bibir mama. Bibir mama yang berwarna merah menempel dibibir lelaki tua itu. Dan mama tetap memejamkan matanya.

Tangan pak Meka tak diam,kedua tanganya menggerayangi payudara mama yang padat bulat dan kenyal. Payudara mama diremas-remas oleh pak meka. Puting susu mama dijepit oleh jari pak meka yang membuat mama bergoyang. Dengan lihai pak Meka meremas-remas payudara mama. Ia cabut bibirnya dari bibir mama. Lalu ia kecup leher mama. cupph… cuph… pak Meka mengecup leher mama tiga kali. 

“akhh… “desah mama ketika pak Meka mengecup lehernya. Pak meka turun kebagian payudara mama yang sangat padat. Matanya memandangi sepasang payudara milik seorang janda yang memiliki tubuh terawat.

Payudara itu terus diremas-remas oleh tangan pak Meka. Mama memejamkan matanya dan terus mendesah akibat rangsangan yang dialirkan oleh pak Meka. 

“oh ely,tubuhmu sungguh indah… kau memang janda tapi tubuhmu sungguh berkelas”puji pak meka. Lalu Pak meka mendekati bibirnya ke payudara mama. cupph… pak meka mengemut-emut puting susu mama sebelah kanan. Mulut pak menghisap puting susu mama yang berwarna kecoklatan. uh… aku tak dapat membayangkan rasa nikmat yang didapat pak Meka.

Secara bergantian lelaki tua itu menghisap payudara mama. Ia bagai bayi yang haus. Mama memejamkan matanya dan sesekali mengintip apa yang dilakukan oleh lelaki itu. Suara desahan pun tak pernah berhenti keluar dari bibir mama. Puas menjilati puting susu mama,pak meka mengubah posisinya. Mama diterlentangkanya diatas kasur. Pak meka melepas sarungnya. Burungnya yang diselimuti bulu-bulu yang sangat lebat mengacung panjang. Penis yang berwarna hitam tampak begitu sangar.

Aku saja merinding melihatnya. 

“ayo ely,isap kontolku ini”kata pak Meka. Tanpa berpikir panjang tangan kiri mama meraih penis itu. Dikocoknya dengan sangat pelan penis berukuran 16cm dengan diameter 5,3cm. Pak meka meremas-remas payudara mama sambil memejamkan matanya. Akhh… desah pak meka ketika merasakan kepala penisnya masuk kedalam mulut mama. Mama menghisap kepala penis pak meka yang berwarna gelap itu. Lidahnya ia mainkan dikepala penis lelaki tua itu. Sesekali mama menghisap kepala penis itu,suara rintihan nikmat keluar dari mulut pak Meka.

“coba lebih dalam ely”kata pak Meka. Perlahan mama memasukan penis itu kedalam mulutnya. ****** pak Meka sangat besar untuk ukuran mulut mama. Perlahan setengah penis itu masuk kedalam mulut mama. Lalu mama menghisap penis itu. Rambut mama bergerak naik turun seiring isapan mama dipenis pak meka. Terlihat mama sangat jago mengoral penis pak Meka. 

“akh ely… “desah pak Meka. Aku lupa siapa diri ini,aku malah menikmati permainan mereka. Hisapan mama membuatku sangat iri,seharusnya aku yang mendapatkan itu.

Mama menghentikan aksinya dan mengatur nafas. Pak Meka mengelus kepala mama sambil memberikan pujian. 

“ely,kau cantik,memesona,sungguh handal dan hebat dalam hal begini,seharusnya suamimu berpikir untuk menceraikanmu,dia begitu bodoh”kata pak meka. Mama tersenyum diatas kasur. Pak meka mendekati paha mama dan bersiap memasukan penisnya ke Vagina mama. Pak meka menggesek-gesekan kepala penisnya di bibir vagina mama. 

“akhh… sh… pak masukan… aku sudah tak tahan”rintih mama. Kata-kata mama tak membuatku terkejut karena mama pasti haus akan kenikmatan birahi itu setelah 3 tahun menjanda.

Pak meka menusukan kepala penisnya divagina mama. slurrp… seluruh penis mama masuk kedalam vagina mama. 

“ouch sempit ly!”seru pak meka ketika seluruh penisnya masuk kedalam vagina mama. Perlahan pak Meka mulai memompa mama. Penisnya yang sangat besar keluar masuk pepek mama dan suara desahan yang keluar dari bibir mama membuatku terangsang. Sambil menutup matanya mama menikmati apa yang dilakukanya. Wajah lelaki tua itu terlihat kenikmatan merasakan nikmatnya vagina mama. Dengan tempo yang agak lambat ia memompa mama sambil menikmati otot-otot vagina mama yang memijat penisnya. 

Tanpa disengaja,aku pun mulai membuka celanaku dan mengocok dengan pelan penisku yang dari tadi sudah terangsang melihat perselingkuhan mama itu. Suara desahan mama membuat kocokan penisku sedikit kencang. tiba-tiba kulihat tubuh mama mengenjang dan mama teriak kuat. “akhhhhhhhh….. “mama teriak. Pak meka menghentikan pompaanya dan mengatur nafasnya. Sementara mama tergeletak dengan nafas yang tidak beraturan dan tampak lemas. Pak meka tanpa mencabut penisnya menundukan kepalanya dan lidahnya dengan nakal menjilati leher mama dan menggigit leher mama. ahh… desah mama. Kemudian pak Meka mencium bibir mama. Bibir mama yang tipis itu lagi-lagi dilahapnya dengan ganas.

Setelah itu,pak Meka mencabut penisnya dan mama merubah posisi. Pak meka berada dibawah sementara mama berada diatas pak meka. Posisi itu dikenal dengan nama woman on top. Posisi Mama menghadap pada pak Meka. slurp… lagi-lagi penis lelaki tua itu masuk ke dalam vagina mama untuk kedua kalinya. ouch… desah mama. Pak meka perlahan memulai lagi pompaanya. Mama memejamkan matanya. Tubuhnya terlihat sangat basah dan mama semakin menggairahkan. Mama menyandarkan badanya kedada pak meka sehingga pak meka memompa mama sambil memeluknya. Suara becek terdengar dari selangkangan mama.

Ruangan kamar mama saat itu diisi dengan suara desahan dan suara becek dari vagina mama. Pak meka memompa mama dengan tempo yang jauh lebih cepat. 

“paak… aku… tak… tahannn… “kata mama terbata-bata. Pak Meka semakin mempercepat pompaanya. Suara desahan mama terdengar sangat keras. Hingga pak meka menusukk seluruh penisnya divagina mama dan tanganya yang ada dipunggung mama memeluk mama,memukul punggung mama dengan keras. plaak… suara pukulan itu. 

“akkkhhhhhhhh”desah mama. 

“ha… ha… “pak meka mengatur nafas. Mama yang menindih tubuh pak meka diam dan juga mengatur nafasnya. Dari sela-sela vagina mama,tetesan cairan putih mengalir. Itu tak lain adalah sperma pak meka.

Keheningingan setelah permainan puncak berakhir ketika suara tangisan mama terdengar. Aku bingung kenapa mama menangis. Mama menangis dan merintih. Pak meka mengelus rambut mama sambil berbisik dikuping kanan mama. 

“kenapa?kau menyesal ely?”tanya pak meka. 

Sambil menangis mama menjawab”aku telah kotor… kotor… “kata mama. 

“aku bersetubuh dengan suami orang demi uang… uang!’tambah mama.

 Pak meka tersenyum mendengar itu. “sudahlah… nikmati saja… ini semua kau lakukan demi anakmu kan?”kata pak meka. 

“iya pak… “jawab mama sambil mengelap mukanya yang basah dengan kedua tanganya. Lalu mama menyandarkan kepalanya didada pak meka. Pak meka terus mengucapkan rayuan agar mama berhenti menangis. 

“nanti malam sekitar jam 10 datang kerumahku ya!demi anakmu… ‘kata pak meka. Mama mengganggukan kepalanya. Pak meka bangkit memakai sarung dan kaos putihnya. Mamapun bangkit dari kasur dan memakai dasternya. Aku masuk kekamar dan tergeletak dikasur sambil berpikir apa yang harus kulakukan. 

Sekitar jam 5. 30 pintu kamarku terbuka. Aku pura-pura tidur waktu itu. Mama masuk dan membangunkanku. Seolah tak ada yang terjadi aku bangun dan mandi. Dan jam 9 tiba,selesai makan bersama mama aku pura-pura kecapean dan tidur dikamar. Kutunggu sekitar setengah jam,tepatnya ketika lampu ruang tengah mati dan suara pintu depan terkunci. Aku bangun memakai jaket dan keluar melalui jendela kamarku. Lalu berjalan dari pintu samping menuju rumah pak meka. Suasana rumah saat itu tampak sangat sepi.

Dari pagar yang setinggi pinggangku aku lompat masuk kehalaman belakang rumah pak meka. Tanpa susah-susah aku langsung dapat melihat mama yang berada disebuah kamar yang jendelanya terbuka dan aku bisa mengintip. Mama malam itu hanya mengenakan daster tanpa bh dan cd sesuai pesan dari pak meka tadi sore. Rambut mama juga basah dan terurai sebahu. Mama duduk dibibir tempat tidur yang lumayan besar. Sekitar 5 menit berselang,pintu kamar itu terbuka. Sesosok wanita yang berusia lebih tua dari mama dan selama ini bersikap baik masuk. Malam itu ibu teta yang memakai daster hitam panjang hingga mata kaki dengan senyuman hangat menyapa mama.

“eh… senyum-senyum”kata bu teta dengan keras. 

‘sudah hebat kamu ya berani-berani tidur dengan suami saya… ha… “bentak bu teta dan melayangkan sebuah tamparan ke pipi kiri mama. plaak… tamparan itu kuat dan suaranya sangat keras terdengar. Suasana ruangan tampak panas dan bu teta terlihat begitu emosi. Tangan mama memegang pipi kirinya yang baru saja terkena tamparan kuat dari bu teta. Dan sekali lagi bu teta melayangkan tanganya menampar pipi mama,kali ini pipi kanan mama. plaaak… suaranya lebih kuat dari yang sebelumnya. Mama goyang ketika bu teta menamparnya. Kedua mata bu teta memandang tajam mama.

Sementara mama tertunduk lesu sambil mengelus pipinya yang bercak merah. Dulu mama sewaktu masih menjadi istri papa,mama sering diperlakukan lebih dari ini. Bahkan lebih kasar ditendang,ditinju,dicekek bahkan pernah disiram air dingin. 

“tapi bu,pak meka yang minta saya layani… benar bu saya gak bohong”mama melakukan perlawan dan tetesan air matanya jatuh membasahi pipinya. 

“ga mungkin suami saya seperti itu,kamu memang janda miskin,genit,dan ga tau diri… sudah dibaikin malah begini”bentak bu teta. bu teta tampak penuh emosi,tangannya menjambak rambut mama yang basah saat itu. 

“aduch… bu… lepaskan ampun… ampun”desah mama dan tanganya memegang tangan bu teta yang menjambak rambutnya. 

“pa,kata dia papa yang minta dilayani… “kata bu teta ketika pak meka yang memakai singlet dan sarung masuk. 

“bohong tu ma… mama percaya papa atau dia,janda gatal”kata pak teta. “pak,to… long… kata… kan… sejujurnya saya sudah tidak kuat”kata mama dan tangisanya pecah.

“eh… sialan sudah kamu yang minta dilayani… katanya kamu kangen sama kehangatan”kata pak meka. Mendengar perkataan suaminya itu bu teta terlihat semakin emosi. 

“rasakan… akhh”kata bu teta dan lagi-lagi tamparan kuat dari tanganya yang besar itu melayang kepipi mama. Suara nya sangat nyaring mengisi ruangan itu. Mama tercampak dan tersandar didinding tembok. Wajah mama merah dan basah air mata. 

“ampun bu… ampuni saya… “kata mama. 

“ampun?… tiada ampun bagimu… ‘bu meka membentak mama dan menendang selangkangan mama.

“akhhhhh… “desah mama. 

“ma,gimana kita telanjangan si janda gatel ini,trus kita tato tubuhnya dengan tulisan hati-hati,janda gatel tukang penggoda suami orang”pak meka memberi saran istrinya. 

“boleh juga itu pa,tapi sebelumnya butuh yang lebih kejam”bu meka berkata dengan nada tinggi. 

Sambil menghembuskan nafasnya ia berkata”panggil anak-anak di pos ronda… mereka sering nyewa lonte,dari pada bayar ini kan ada yang gratis”kata bu teta. 

Mendengar itu mama langsung berkata”jangan,bu ampun… ampun”desah mama dan coba bangkit. Dengan lemas mama berdiri. Tiba-tiba mama coba berlari menerobos bu teta dan pak meka yang berdiri tak jauh dari mama. Mama berhasil melewati bu teta namun gagal melewati pak meka. Pak meka dengan mudah menangkap tubuh mama yang memiliki payudara yang indah dan vagina yang masih rapet. “pak biarkan saya pergi… “kata mama ketika pak meka menyeret tubuhnya masuk kedalam kamar. 

“ma ambil tali cepat”kata pak teta. Pak teta melempar tubuh mama kelantai tepat depan kasur. Bu teta kembali membawa tali dan selasi ban. Dengan cepat pak meka mengikat tangan dan kaki mama. Kedua tangan mama terikat disalah satu tiang tempat tidur dan kedua kaki mama terikat. BIbir mama ditempel selasi ban warna hitam. 

“tunggu ya ma,papa panggil dulu mereka,siapin dong wanitanya biar mereka ga kecewa”kata pak meka dan keluar kamar.

Tinggalah mama dan bu teta didalam kamar tersebut. Bu teta membuka laci meja rias dan mengeluarkan bedak. Dibedakinya wajah mama yang basah. Mama tak melawan,tetesan air mata tetap menetes. Rambut mama yang acak-acakan disisir. Mama tampak lebih baik. Sekitar 10mnt kemudian pak meka kembali. 

‘ma cuma ada segini ni”kata pak meka. Lima orang pemuda masuk. Mereka adalah atak,jamal,genta,prino,dan dadang. Mereka kenal sama aku dan tahu mama. 

“lihat sini apa yang tante punya buat kalian… seorang janda dengan tubuh mulus memiliki birahi yang tinggi… silakan dicoba dengan gratis”kata bu teta. Seakan tak percaya,kelima orang pemuda itu terbalak melihat mama yang diikat tak berdaya dengan pakaian sungguh sexy. 

“tan… ini beneran?’tanya atak tak percaya. 

‘iya donk… tolong diperlakukan dengan kasar iya kalau dia ga mau”kata bu teta berdiri. Atak mendekati mama yang tergolek. 

“makasih ya tan”kata atak berterima kasih kepada bu teta atas yang dipersembahkan untuk dia dan teman-temanya. 

“ayo kita maenkan… “kata atak kepada rekanya. Lima orang pemuda itu langsung melepas resletingnya. Secara bersama-sama mereka membuka tali yang mengikat tangan mama dan mereka menangangkat mama keatas kasur.

Atak yang pertama mencolek payudara mama. 

“eh… jangan-jangan”desah mama setelah selasi ban yang menempel dibibirnya dilepas jamal. Jari kelima pemuda itu mencolek-colek tubuh mama yang masih ditutup daster. Mama mulai menjadi boneka. 

“tan… tan… tante baik kami baik,ok?… sekara lepas daster tante… “kata atak sang ketua dengan tenang. Mama memandang lima pemuda itu dengan penuh ketakutan. Mama dengan berat hati melepas daster yang ia kenakan. Daster itu terlepas dan tampaklah bagian tubuh mama yang indah oleh kelima pemuda itu. Mulai dari payudara yang masih padat dan berisi,tubuh putih ramping dan vagina dengan bulu jembut lebat menghiasi vagina mama.

Aku saja terangsang apalagi lima orang pemuda itu. Mata lima orang pemuda itu terlihat sulit lepas dari pemandangan yang sungguh indah itu. 

“gua duluan”kata atak. Atak mendekati mama sambil melepas koas dan celananya. Atak dengan bugil mendekati mama. Mama tampak begitu tenang. Dan cupph… dengan mesra atak dan mama berciuman. Mama mencium bibir atak yang hitam. Kedua tangan mama melingkar di pundak atak sementara atak memeluk tubuh mama. Sangat mesra mama dengan atak dan hatiku sangat kacau. Dengan erotis mama terlihat memainkan lidahnya dimulut atak. Atak tampak menerima perlakuan mama. AKu seakan tak menyangka. Tangan kanan atak meremas-remas payudara mama sebelah kiri. Puting susu mama dimainkan dengan cara diplintir atau dipijit oleh jari atak. Atak mencabut bibirnya dan menjilati kuping mama. Mama tampak sedikit bergetar merasakan geli oleh lidah atak yang membasahi kupingnya. Cersex Mama Selingkuh

“atak… geli… “rintih mama dengan suara mesra. Atak turun kebagian dada  mama. Kedua tanganya meremas-remas payudara mama. Telapak tangan atak sanggup meremas payudara mama yang cukup besar dan padat. Atak menjulurkan lidahnya dan menempelkan lidahnya itu diputing susu mama sebelah kanan. ouhg… desah mama. Lidah atak berputar menjilati daerah sekitar puting susu mama. Sesekali atak menghisap puting susu mama dan mama merintih syahdu. Sementara keempat pemuda lainya hanya menonton dan menanti giliranya. Secara bergantian lidah atak bermain dipayudara mama kanan dan kiri. Mama tampak menikmati aksi pemuda yang dikenal baik dan bisa dibilang tampangnya lumayan cakep. “aduch tak… jangan digigit”kata mama ketika atak menggigit puting susunya.

Tangan mama meremas-remas rambut atak sambil merintih. Aku bingung kenapa mama jadi menikmati permainan atak. Atak kembali meremas-remas kedua payudara mama. Atak meminta mama untuk menjilati penisnya. Mama menungging dan tanganya meraih penis atak yang dari tadi sudah ON. Penis anak muda itu terlihat sangat panjang dan besar. Diameternya sekitar 5cm. Mama membuka mulutnya dan ****** itu masuk kedalam mulutnya. cuuphh… penis atak keluar masuk mulut mama. 

Mama Rela Diewe Demi Bayar Hutang

“enak tak?’tanya mama.

“enak banget tante,emutan tante ngalahin emutan lonte yang ada di simpang”kata atak. Mama menjulurkan lidahnya dan lidahnya menari-nari kepala penis atak yang berwarna hitam. 

“masak kamu samaain tante sama kayak gituan”sahut mama. Mama menelan dalam-dalam penis atak dimulutnya hingga sampai beberapa cm yang tersisa. 

“ahhg… asyik. “desah atak menikmati isapan maut dari mama.

Keempat orang pemuda lainnya terlihat tak tahan hingga mereka mengocok sendiri penisnya. Mama mencabut penis atak dan mengatur nafasnya. 

“asyik kan?’tanya mama. Atak menanggukan kepalanya. 

“sekarang gantian ya”mama meminta atak menjilati vaginanya. Atak terlihat semakin bernafsu melihat vagina mama yang tampak indah menggoda dengan bulu-bulu halus yang menyelimuti. Dua jari atak mengelus-ngelus bibir vagina mama dan bulu-bulu yang ada diatas vagina mama. 

“tan apain nich?”tanya atak dengan nakal. 

“ya memek donk… cepetan donk Tak… kawan-kawan kamu udah nunggu tu”kata mama. Atak mendekatkan wajahnya kebibir bagian kewanitaan mama. Lidahnya ia julurkan dan mulai membasahi bibir vagina mama yang berwarna merah. serrr… atak membasahi bibir vagina mama. Mama melenguh dan merintih kenikmatan. Sudah 4 tahun menjanda dan kali ini mama merasakan hal yang ia nanti-nanti selama itu. 

Atak dengan penuh nafsu menjilati vagina mama seperti kucing yang sedang menjilati susunya. Ia sangat beringas. vagina mama semakin lama semakin tampak basah. Itil mama dijilati atak dan sesekali atak mengisap vagina mama yang mengeluarkan cairan. Kemudian atak memasukan satu jarinya kedalam vagina mama dan menggesekan jarinya. akh… desah mama. 

“tan mw yang lebih besar?’tanya atak. 

“mau donk Tak… tante udah ga tahan”kata mama. Atak dengan cepat meraih penisnya yang dari tadi sudah tegang. Mama saat itu dalam posisi terlungkup diatas kasur. Atak menyiapkan penisnya dan ia gesekan penisnya dibibir vagina mama. 

“ough… shhh… “mama melenguh dan ia seakan semakin tak tahan.

Slurrp… penis Atak menancap vagina mama. Atak mulai memompa penisnya dengan agak lambat. Mata atak terpejam dan ia menggigit bibir bawahnya. Atak terlihat menikmati vagina mama yang menjepit kontolnya. Sementara mama hanya mendesah dan juga memejamkan matanya. oughh shhh… ah… akhh… ehh desah mama berulang kali. Aku sendiri tak tahan melihat aksi panas itu,apalagi keempat pemuda yang menonton beberapa meter dari atak dan mama. Atak dan mama tampak seperti sepasang kekasih yang sudah lama tak mendapatkan kepuasan. Tiba-tiba,pemuda yang sedang memompa mama itu mempercepat temponya. Suara becek dari vagina mama yang basah sangat terdengar mengisi ruangan itu bersama suara desahan mama.

oughh… mama mendesah dan atak semakin tampak ganas. Atak menancapkan penisnya dalam-dalam dan menghentikan pompaanya. Sementara itu mama mendesah dengan penjang. akhhhhhhhh….. Mama rupanya orgasme. Atak memejamkan matanya menikmati otot-otot vagina mama yang seakan memijit-mijit penisnya dan cairan hangat yang mengalir dari vagina mama yang membasahi kepala penisnya. ha… ha… atak mengatur nafasnya begitu juga dengan mama. Selang sekitar sepuluh detik,atak mencabut penisnya dan mama merubah posisinya. Mama menungging menghadap keempat pemuda yang dari tadi melihat aksi panas mama dan menikmatnya dengan cara mengurut-ngurut penis mereka. “sabar ya”kata mama. Atak menancapkan lagi penisnya diliang surga kenikmatan mama. 

Akh… mama kembali mendesah seiiring dengan atak yang kembali memulai goyanganya. Kedua payudara mama yang menggantung bebas terlihat bergoyang mengikuti ritme permainan. Sungguh sangat menggoda kedua payudara itu. Karena tak tahan melihat aksi panas itu,aku juga mengocok pelan penisku sama seperti yang dilakukan oleh keempat pemuda itu. Tubuhnya yang sangat basah saat itu semakin membuat mama sangat menggoda dan sensional. Ia bagaikan wanita berumur duapuluhan. Wajahnya sungguh cantik dan bibirnya dengan merdu mengeluarkan suara desahan. “ouh shh… achh… shh”desah mama berulang kali. 

“tak… udah ga kuat”desah mama. “tan… akhhh”atak melenguh dan menusukan dalam-dalam penisnya.

Mama berteriak pelan dan memejamkan matanya yang indah. plak… atak memukul pelan belahan pantat mama dan menarik nafas dalam-dalam. Rupanya atak dan mama sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Atak mencabut penisnya dan mama langsung ambruk. Dengan terlentang diatas lantai,tetesan cairan putih(sperma) keluar dari sela-sela vagina mama. 

“atak kamu hebat”puji mama kepada atak. 

“akh… tante juga”balas atak. Jamal,genta,prino,dan dadang terlihat tak tahan. Mama memberikan ciuman hangat kepada atak dan tanganya mengelus rambut atak. 

“Atak,kamu ganteng dan hebat… mulai sekarang panggil tante mami aja ya”kata mama sambil mencium kening atak. 

“iya mami,sekarang layani teman-temanku donk”kata atak.

Mama bergerak meninggalkan atak dan mendekati keempat pemuda yang sudah tak tahan. Jamal sudah sangat tak tahan,ia langsung memasukan penisnya kevagina mama. ough… desah mama menikmati pompaan jamal. Penis jamal yang panjang hitam pekat keluar masuk menggepur vagina mama yang basah. Dengan sangat bernafsu jamal memompa mamaku. Aku tak tahu jadi apa mamaku setelah semua ini berakhir. Mama semakin mendesah ketika genta menghisap puting susu mama sebelah kanan dan prino menjilati puting susu mama sebelah kiri. Genta dengan lahap menjilati puting susu mama. 

Ia bagaikan bayi yang kehausan. Mama melenguh kenikmatan. Prino meremas-remas payudara mama sebelah kiri dan sesekali menjilati puting susu mama. Prino sama dengan genta,ia seakan sangat haus. Jamal terlihat semakin terangsang dan tetesan keringat semakin membasahi tubuh mama. Dan akhirnya jamal mencapai puncak hanya dalam beberapa menit. Jamal mencabut penisnya dan menumpahkan penisnya diwajah mama. croot… croott… mani jamal yang cukup banyak membasahi wajah mama. Wajah mama penuh dengan lumuran sperma pemuda itu.

Selanjutnya adalah genta yang mencapkan penisnya didalam vagina mama. Mama terlihat sangat lelah sekali. Tubuhnya semakin basah dan licin oleh keringat birahi. Singkat cerita yang terakhir adalah dadang. Pemuda bertubuh kurus itu mencapkan penisnya divagina mama. Dadang mulai memompa. Dengan suara lemas mama mendesah. Sementara keempat rekan dadang terlihat lemas terduduk melihat aksi dadang. Dadang mempercepat gerakanya. ehh… ahh… desah mama dengan begitu lemas. Ternyata dadang tak tahan lama. Hanya sekitar tiga menit dadang sudah melepas amunisinya didalam vagina mama. ‘aakhhhhh… dadadang… “lenguh mama ketika dadang menyeburkan sperma didalam vagina mama.

Dadang mencabut penisnya dan mama tergolek lemas dilantai. Tubuhnya yang mulus dibanjiri keringat. Bau tak sedap juga tercium dari tubuh mama. Rambut mama terlihat acak-acakan. Kelima pemuda itu memakai kembali pakaianya dan membiarkan mama tergolek tanpa sehelai benangpun. Malam itu,mama tampak sungguh menggoda. Bu teta dan pak meka masuk kedalam kamar. “bagaimana enak?”tanya bu teta. 

“enak banget tan,berapa biayanya ni?’tanya atak. Bu teta tersenyum puas melihat korbanya yang tergolek lemas tak berdaya. 

“kalian sungguh hebat… lihat apa yang kalian lakukan kepada wanita tua ini ha… ha”kata bu teta dengan tawa. Mama tampaknya sungguh lelah sehingga ia terlelap. 

“tan,kami perlu buat apa lagi ni?”tanya atak. 

“ehmm… “bu teta menahan nafasnya. Dari saku dasternya,ia mengeluarkan sebuah gunting. 

“atak pegang dia”perintah pak meka. 

“tante mau buat dia terlihat cantik”kata bu teta. Atak memegang mama yang terlelap dan ia dudukan dipangkuanya. Mama saat itu tak sadarkan diri. Bu teta menggunting rambbut mama. Bu teta tampak sangat lihai,mama terlihat cantik dan manis. Bayangkan mama yang tadinya rambutnya panjangnya sebaahu digunting seperti rambut barbie. ‘selesai”kata bu teta. 

“wah makin cantik”guman para pemuda itu.

Cerita sex : Insiden Ternikmat Bersama Mama Di Lift

Lalu bu teta menyuruh atak dan prino membawa mama pulang. Mendengar itu aku segera pulang dan masuk kamar. tak habis pikir aku saat itu. Aku hanya berpikir akan yang terjadi nanti. Ternyata keesokan harinya,mama berpenampilan beda. Dirumah,karna ia ingin aku tak tahu apa yang terjadi,mama memakai jilbab. Mama tampak tetap cantik memakai jilbab dan ia tampak dewasa. Aku puji mama memakai jilbab. Mama terlihat sangat senang saat itu. Tapi sesuatu yang tak kusangka terjadi. Semenjak itu,mama memiliki hubungan dengan atak. Dan mama terlihat sangat sayang terhadap atak. 

#Mama #Rela #Diewe #Demi #Bayar #Hutang

Cerita Ngentot Terjebak Hutang Budi Dengan Atasan Terbaru Malam Ini

Brak brak brak…!!!

Beberapa kali aku menggebrak meja yang ada di depanku. Sementara wanita itu masih terus menutup wajahnya, dia masih terus menangis. Wanita itu adalah Siti, istriku. Dia sejak tadi sudah menangis, sejak dia mulai menceritakan apa yang dia alami kepadaku. Cerita yang begitu menyayat hatiku. Aku benar-benar marah, tapi bukan kepada dirinya, karena aku tahu dia hanya menjadi korban disini. Aku marah kepada keadaan, dan orang yang telah membuat Siti menjadi begini.

Namaku Krisna, 29 tahun. Dan istriku, Siti Wardhani, 26 tahun. Kami belum 2 tahun menikah, dan sampai sekarang belum dikaruniai anak. Aku bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta, sedangkan istriku bekerja sebagai PNS di sebuah dinas pemerintahan di kota kami.

Sedikit tentang istriku, dia adalah wanita yang sangat cantik dan menawan. Aku sudah memacarinya sejak lama, sejak dia menjadi mahasiswa baru dan kebetulan saat itu aku yang menjadi pembina di kelompok ospeknya. Hanya sebulan setelah ospek, dia sudah resmi menjadi pacarku. Terhitung sampai sekarang, kami sudah hampir 8 tahun bersama. Tapi selama berpacaran kami tak pernah melakukan hal-hal yang dilarang. Aku baru benar-benar menyentuh tubuhnya setelah kami sah menjadi suami istri.

Setelah menikah denganku, Siti memutuskan untuk memakai jilbab. Dia bilang mau menjaga penampilan dan dirinya, sehingga hanya akulah lelaki yang berhak atas dirinya. Tentu saja hal itu membuatku semakin menyayanginya.

Banyak temanku yang merasa iri dengan keberuntunganku bisa mendapatkan wanita secantik Siti. Akupun juga bersyukur akan hal itu, dan itulah yang selalu kujaga sampai sekarang. Tapi sayangnya, malam ini, aku benar-benar merasa menjadi orang yang sangat bodoh, karena gagal menjaga istriku. Telah ada lelaki lain, yang berhasil memaksanya menyerahkan tubuhnya. Dan itulah yang saat ini membuatku beberapa kali menggebrak meja yang ada di depanku.

Siti tadi sudah menceritakan semuanya, dengan sangat detail. Dia bersumpah tidak ada yang disembunyikan lagi. Aku tahu Siti, dia tidak mungkin berbohong, dan itulah yang semakin membuatku marah kepada diriku sendiri.

Cerita ini dimulai dari beberapa minggu yang lalu. Saat itu Siti terpaksa harus lembur dan pulang agak petang. Sedangkan aku, yang memang kerja di kantor swasta, memang sudah sering pulang telat. Aku memang jarang mengantar jemput Siti karena dia membawa kendaraan sendiri, seperti halnya hari itu.

Sebenarnya saat itu Siti tidak sendiri lemburnya, hampir semua temannya juga lembur, entah karena mau ada apa, setahuku sih mau ada rapat tahunan, atau semacamnya lah. Mereka baru selesai sekitar jam 7 malam. Meskipun tidak terbiasa pulang jam segitu, tapi karena jarak rumah dengan kantor yang tidak terlalu jauh, dan juga kondisi jalanan yang cukup terang dan ramai, Siti tak khawatir pulang sendiri.

Setelah berpamitan dengan teman-temannya yang kebetulan tidak ada yang searah dengan Siti, diapun pulang naik motor maticnya. Tapi baru beberapa puluh meter meninggalkan gerbang kantornya, tiba-tiba motor Siti dipepet oleh 2 buah motor yang memaksanya bergerak ke pinggir.

“Berhenti, atau kami bunuh!” bentak seorang diantaranya.

Siti tak bisa melihat dengan jelas wajah keempat orang yang mencegatnya karena mereka semua memakai penutup wajah. Pria yang membentak tadi juga menodongkan parang ke arahnya, hingga nyali Sitipun semakin ciut. Mau tak mau diapun meminggirka motornya, diikuti oleh keempat orang yang naik 2 motor itu.

“Ampun bang, jangan sakiti saya. Ambil aja motornya, saya jangan diapa-apain.”

“Heh diem lu. Gue yang nentuin bukan elu!!!”

Lagi-lagi digertak seperti itu Siti makin ciut nyalinya. Dia tak berani berbuat apa-apa, hanya terus berdoa, semoga para begal ini hanya mengambil motornya, lalu pergi tanpa melukainya.

“Siniin tas lu!!”

Tiba-tiba salah seorang begal yang membawa parang tadi mendekati Siti, dan merebut tasnya dan langsung mengacak-acak isinya. Handphone Siti diambil, dompetnya juga, dibuka dan diambil semua uang yang ada. Tapi anehnya pria itu tak langsung membuang dompet Siti, tapi masih seperti melihat sesuatu.

“Hmm, Siti Wardhani. Cantik juga foto lu, coba buka helm sama masker lu!!!”

Saat itu Siti memang masih memakai helm dan maskernya. Karena lagi-lagi ditodong dengan parang, Sitipun menurutku kemauan begal itu. Sementara salah satu sedang mengancam Siti, ketiga temannya terlihat berjaga-jaga melihat kondisi, yang entah kenapa malam itu lebih sepi dari biasanya.

Siti berharap ada seseorang atau siapapun yang lewat untuk bisa menolongnya, tapi sejak tadi dia keluar dari kantornya, tidak ada satupun kendaraan yang mengarah kesini.

“Woy buruan, mau lu gue bacok?!”

“Ii,, iya bang.”

“Wuiih, beneran cantik rupanya lu ya. Eh bro, gimana kalau kita bawa sekalian ni perek, buat senang-senang malam ini.”

“Wah boleh juga tuh bro, cantik banget, udah lama gue nggak ngewe cewe secantik ini, jilbaban lagi. Udah angkut aja.”

Siti mendadak semakin takut, mengetahui apa yang sedang dibicarakan oleh para begal itu. Dan saat itu tiba-tiba muncul keberaniannya untuk membela diri. Dia tak mau sampai jatuh ke para begal itu, dia ingin melawan mereka, semampunya.

Brak!!!

“Anjing, bangsat!!!”

Dengan sisa keberaniannya, Siti melemparkan helm yang dia pegang sekerasnya ke wajah begal itu. Diapun langsung lari. Agak susah karena dia memakai rok panjang sehingga langkahnya tak begitu lebar.

“Kejar dia. Bangsat tuh cewek, gue habisin entar!!”

Siti sempat melihat ke belakang dan keempat pria itu langsung mengejarnya. Karena panik Siti malah masuk ke sebuah lokasi perkantoran, berharap ada seseorang disana, minimal petugas keamanan yang bisa dia mintai tolong, tapi sialnya tidak ada seorangpun disana. Saat hendak berbalik, ternyata para begal itu sudah berhasil menyusulnya.

“Mau lari kemana lu hah?”

“Ampun bang, tolong ampuni saya.”

“Ampun lu bilang? Lu udah lemparin helm ke muka gue, sekarang minta ampun? Gue bikin perkosa abis lu, baru gue ampunin. Cepet tangkep dia!!!”

“Siap boss!”

Dua orang langsung maju menyergap Siti. Siti yang tak bisa apa-apa dengan mudahnya diringkus oleh kedua penjahat itu. Dia langsung dijatuhkan ke tanah, dengan kedua kaki dan tangannya dipegangi dengan kuat oleh kedua pria itu.

“Hahaha, sekarang lu rasain akibatnya. Malem ini, gue nikmatin tubuh lu abis-abisan, haha.”

“Ampun, tolong jangan. Jangaaaan…”

Pria yang dilempar wajahnya dengan helm oleh Siti tadi langsung menindih tubuh Siti. Siti tak bisa bergerak karena tangan dan kakinya masih dipegangi. Pria itu dengan leluasa menjamah tubuh Siti.

Breeet…

Dengan sekali tarikan, kancing kemeja seragam Siti langsung lepas semua, membuat tubuhnya terbuka, dan hanya tertutup oleh bhnya saja. Tak puas sampai disitu, lelaki itu juga merobek bh Siti dengan parangnya, kini sempurnalah tubuh bagian depan Siti terbuka.

“Aaaaaaa jangaaaaaaann…”

“Hmmmm nyyymmmm enaak benget nih susu, kenyal, mantap, hahaha.”

Pria itu langsung melumat buah dada Siti yang memang cukup besar dan masih sekal itu. Dia begitu kasar memperlakukan Siti, sedangkan Siti hanya bisa berteriak sambil menangis, tanpa bisa melawan karena dia rasakan cengkraman di kedua kaki dan tangannya semakin erat. Mungkin mereka yang memegangi Siti ikut bernafsu juga melihat tubuh indahnya yang terbuka dan sedang dikerjai oleh temannya itu.

“Hei apa apaan ini! Cepat lepaskan wanita itu!”

Tiba-tiba terdengar teriakan seorang pria dari belakang mereka.

“Paa,, paak Yanto, tolong pak..”

Lelaki itu ternyata adalah Yanto, atasan Siti di kantornya. Yanto nampak berdiri dengan wajah penuh amarah.

“Brengsek, gangguin aja. Mau mampus lu?!”

Pria yang tadi mencumbui Siti lalu bangkit dan langsung menyerang Yanto, tapi terlihat Jalam dengan mudah menghindar, bahkan memukul balik si begal itu. Pertarungan mereka berlanjut dan Jalam berhasil membuat parang yang dipegang pria itu terlepas. Saat temannya akan membantu, tiba-tiba Yanto mengeluarkan pistol dari balik bajunya.

“Kalau masih ingin hidup, cepat tinggalkan tempat ini!” bentak Yanto.

“Jangan mau dibohongi, itu pasti cuma pistol mainan,” ucap si begal kepada temannya.

Dooorrr…

Tiba-tiba Yanto menembakkan pistol itu. Tentu saja keempat begal itu menjadi ketakutan, dan langsung lari begitu saja. Yanto mengambil parang yang tadi dibawa begal itu dan membuangnya, berjaga-jaga agar para begal itu tidak menyerang lagi dengan tiba-tiba.

“Siti, kamu nggak papa?” tanya Yanto mendekat.

Siti buru-buru merapikan pakaiannya, meskipun Yanto sempat sekilas melihat tubuh Siti yang terbuka.

“Ii,, iya, saya nggak papa pak. Terima kasih udah nolongin saya.”

“Ya udah, cepat rapikan baju kamu, kita pergi dari sini.”

Siti kemudian berdiri, dia mengikuti langkah Yanto. Mereka berjalan menuju ke tempat motor Siti tadi ditinggalkan. Dan ternyata para begal itu sudah kabur tanpa membawa motor Siti. Tas dan seisinya juga masih tergeletak disitu, hanya uangnya saja yang raib karena tadi sempat dimasukan kantong oleh begal itu.

“Kamu bisa pulang sendiri Rum?” tanya Yanto.

“Hemm,,,”

Siti terlihat kebingungan. Sebenarnya dia masih bisa mengendarai motornya sendiri untuk pulang meskipun masih agak takut. Tapi masalahnya, kancing baju Siti sudah terlepas semua, kalau dia membawa motor, dia bingung bagaimana kalau nanti bajunya terbuka dengan bebas. Rupanya Yanto menyadari hal itu.

“Ya udah, kalau gitu aku anterin kamu pulang aja.”

“Motor saya gimana pak?”

“Tinggal aja dulu, entar aku suruh orang buat ngambil.”

Akhirnya Sitipun diantar oleh Yanto dengan mobilnya. Dalam perjalanan, tak henti-hentinya Siti berterima kasih pada Yanto, karena kalau lelaki itu tidak datang tepat waktu, entah apa yang akan terjadi pada dirinya.

“Sekali lagi terima kasih pak Yanto, kalau bapak nggak datang, saya nggak tahu apa jadinya.”

“Udahlah, tadi cuma kebetulan aja aku lewat. Terus aku lihat motor kamu ada disitu, tas kamu juga berserak isinya, aku curiga ada apa-apa. Dan bener, aku denger teriakan kamu dari tempat itu tadi, makanya aku datengin. Untungnya aku bawa senjata ini, jadi bisa buat nakutin mereka.”

“Buat nakutin? Jadi itu bukan pistol sungguhan pak?”

“Bukan. Ini cuma mainan, kayak yang dibilang begal itu tadi, tapi emang mirip banget sama aslinya, dan suaranya juga kayak pistol asli kan?”

“Oh gitu? Tapi ya apapun itu, saya cuma bisa ngucapin makasih pak. Saya berhutang budi banget sama pak Yanto.”

“Ah udahlah, nggak usah dipikirin.”

Saat sampai di rumah, Siti menyerahkan kunci motor dan juga surat-suratnya kepada Yanto. Yantopun pergi tanpa mampir, katanya tak enak dengan tetangga, apalagi saat itu aku memang belum pulang.

Saat aku pulang, dan kulihat tidak ada motornya di garasi, sempat kutanyakan kepada Siti, dan dia bilang kalau motornya bocor dan terpaksa ditinggal di kantor, tadi dia pulang diantar oleh Yanto. Saat itu Siti tidak menceritakan kejadian yang sesungguhnya, karena takut membuatku khawatir. Pakaiannya yang sudah hilang semua kancingnya juga disembunyikan, sedangkan bhnya yang robek juga sudah dibuang.

Sejak saat itulah Siti menjadi semakin dekat dengan Yanto di kantor. Rasa hutang budinya lah yang membuatnya seperti itu. Yanto sendiri terlihat lebih perhatian kepada Siti, tapi masih dalam batasan yang wajar. Tak pernah Yanto menggodanya, mengajaknya pergi berdua juga tak pernah. Paling mentok Siti diajak makan siang, itupun tak pernah hanya berdua, selalu ramai-ramai dengan teman kantornya yang lain.

Sampai peristiwa itu akhirnya terjadi juga. Minggu lalu tepatnya, saat itu Yanto mendapat undangan untuk mengikuti seminar di luar kota. Undangan itu untuk 2 orang, dan Yanto akhirnya mengajak Siti. Siti sebenarnya merasa tak enak kalau harus pergi hanya berdua saja, tapi mengingat kebaikan dan jasa Yanto kepadanya, Siti juga tak sampai hati menolaknya.

Akhirnya Siti minta ijin kepadaku. Saat itu aku mengijinkan karena Siti bilang selain dia dan Yanto, ada 2 orang lagi yang pergi bersama mereka. Akupun tak menaruh curiga sama sekali, dan saat itu tak ada prasangka buruk sama sekali. Siti berangkat pada hari kamis, dan baru akan pulang hari minggunya.

Dia dan Yanto berangkat ke kota ini dengan menggunakan mobil Yanto. Perjalanan yang mereka tempuh sekitar 3 jam. Dalam perjalanan itu Siti juga tak melihat ada hal yang mencurigakan dari Yanto, semua terasa biasa. Kecuali memang Yanto mulai sedikit terbuka dalam bicara, tidak seformal saat di kantor. Tapi itu menurut Siti masih wajar, karena tidak menyinggung hal yang bersifat pribadi.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka langsung menuju ke hotel yang menjadi tempat acara. Rupanya panitia hanya menyiapkan 1 kamar untuk 1 undangan, yang artinya Siti harus sekamar dengan Yanto. Tapi saat itu Yanto menolak dan meminta 2 kamar meskipun harus membayar. Akhirnya setelah negosiasi yang cukup alot dengan pihak panitia dan hotel, mereka mendapatkan 2 kamar yang bersebelahan dan dihubungkan oleh sebuah connecting door.

Siti merasa lega karena tak harus sekamar dengan Yanto. Dia juga semakin menaruh respek pada Yanto karena dia yang berusaha agar tak sampai sekamar dengannya. Terlihat Yanto sangat menghormati Siti. Padahal saat itu, setelah acara berlangsung baru Siti tahu kalau selain mereka, ada beberapa pasang peserta yang statusnya sama seperti dirinya dan Yanto, yaitu atasan dan bawahan, tapi mereka tetap sekamar.

“Yaa, kamu tahulah Rum, apa yang akan mereka lakukan jika sekamar kan?”

“Hmm, tapi mereka bukan pasangan yang sah kan pak?”

“Ya jelas bukan. Mereka pasangan selingkuh, selingkuh yang terfasilitasi. Kayak gitu udah bukan hal yang aneh Rum, udah sering aku lihat yang kayak gitu.”

Siti hanya mengangguk saja, semakin besar rasa hormatnya kepada Yanto.

Acara yang diikuti oleh Siti sebenarnya terasa membosankan. Seminar dimulai hari jumat pagi, itupun hanya sampai sore jam 3. Setelah itu peserta bebas mau apa saja. Sedangkan hari sabtunya, acaranya santai, hanya senam bersama, setelah itu penutupan. Tapi karena sudah terlanjur booking hotel sampai hari minggu, jadi mereka tetap stay disini. Apalagi katanya malam harinya bakal ada acara hiburan.

Siti sebenarnya sudah ingin pulang, karena merasa acara ini sama sekali tak ada manfaatnya untuk dia, tapi dia merasa tak enak dengan Yanto, sehingga terus saja mengikuti setiap acara sampai selesai.

Pada sabtu pagi, setelah senam bersama, saat sedang beristirahat tiba-tiba ada seseorang yang mendekati Siti. Siti tidak mengenalnya, tapi lelaki itu berkali-kali coba menggoda Siti, menanyakan dengan siapa datang kesini, sampai menanyakan nomer handphone ataupun PIN BBM Siti, yang sama sekali tak diberikan, namun orang itu mulai memaksanya.

“Ehem, ada apa ya pak? Kok mepet-mepet istri saya dari tadi?”

Tiba-tiba Yanto datang dari belakang orang itu. Orang itu sempat terkejut, lalu kembali bersikap santai.

“Oh, jadi ini istri anda? Saya tidak tahu ada peserta yang suami istri disini, apa benar ini istri anda?” orang itu meragukan pernyataan dari Yanto.

“Hmm, jadi apa yang bisa saya buktikan kepada anda supaya percaya kalau dia benar-benar istri saya?” ucap Yanto yang tiba-tiba langsung memeluk dan mencium pipi Siti.

Siti sempat terkejut tapi dia tahu Yanto melakukan itu untuk meyelamatkan situasi, karena itulah dia balas memeluk Yanto.

“Oh maaf kalau begitu. Saya hanya mengagumi istri anda. Istri anda benar-benar mempesona. Ya sudah kalau begitu, saya permisi dulu. Dan saya minta maaf kalau sudah bikin anda tidak nyaman nyonya.”

Pria itu segera pergi setelah mendapat jawaban dari Siti berupa senyuman. Tanpa menunggu lama Yanto yang masih memeluk tubuh Siti mengajaknya pergi. Setelah agak jauh, dia melepaskan pelukan itu dan minta maaf pada Siti.

“Rum, maaf banget ya kalau aku udah lancang. Aku sama sekali nggak ada maksud apa-apa, hanya saja itu satu-satunya cara biar lelaki itu percaya dan segera pergi.”

“Iya pak, nggak papa, saya maklum kok.”

“Dia itu Bonar, pemimpin salah satu dinas pemerintahan di kota ini. Dia sudah terkenal playboy, suka main cewek. Di acara kayak gini, selain dengan pasangan yang dia bawa, dia udah sering nyari wanita lain buat dia tiduri.”

“Jadi, pak Yanto kenal sama dia?”

“Kenal sih nggak, cuma tahu aja. Reputasi buruknya itu udah banyak yang tahu. Karena itulah aku harus bertindak kayak gitu tadi, jadi, aku minta maaf ya?”

“Oh iya pak. Harusnya saya yang berterima kasih sama bapak.”

Meskipun sebenarnya ada rasa tidak terima, karena Yanto adalah lelaki pertama yang mencium Siti selain aku, tapi mempertimbangkan kondisinya tadi, dia bisa menerimanya, bisa memakluminya. Hal itu memang sepertinya dilakukan untuk menghindarkan bahaya yang lebih jauh untuk Siti.

Tapi karena mereka masih berada di hotel itu sampai keesokan harinya, mau tak mau jika keluar kamar, Siti harus mau bersikap lebih mesra dengan Yanto. Mereka makan siang di restoran hotel, dan kebetulan sekali meja makan yang mereka tempati berdekatan dengan pria yang tadi mendekati Siti. Pria itu duduk dengan seorang wanita cantik, tapi terus-terusan melirik ke arah Siti, membuat Siti merasa tak nyaman. Tapi genggaman tangan dari Yanto bisa sedikit menenangkannya.

Saat itu, sekali lagi Yanto berbisik kepada Siti. Dia meminta maaf tapi mereka harus berakting layaknya suami istri. Siti bingung harus bersikap seperti apa, karena selama ini dia hanya pernah berhubungan denganku. Sebelumnya, Siti tak pernah berpacaran. Melihat kebingungan Siti, Yanto terus menggenggap tangan Siti, dan lama kelamaan itu membuatnya nyaman.

Yang membuat Siti risih sebenarnya bukan genggaman tangan Yanto, tapi lelaki yang tadi menggodanya, tak pergi juga dari tempatnya, padahal sang wanita yang duduk bersamanya sudah berulang kali mengajaknya pergi. Akhirnya justru Yanto yang berinisiatif mengajak Siti pergi. Lega sudah rasanya, terbebas dari tatapan liar lelaki itu, meskipun Siti kembali harus merelakan tubuhnya dipeluk oleh Yanto.

Setelah makan siang itu Siti dan Yanto kembali ke kamar mereka masing-masing. Tak banyak yang dilakukan oleh Siti. Dia sempat beberapa kali berkirim pesan denganku, tapi karena aku sedang kerja jadi tak bisa langsung membalasnya. Meskipun hari sabtu, dan meskipun aku kerja di swasta, tapi aku tetap masuk seperti biasa.

Hingga sejam lebih Siti berdiam diri di kamar sampai akhirnya ada WA masuk dari Yanto.

“Siti, kamu lagi sibuk nggak?”

“Nggak pak, ada apa?”

“Kamu bosen nggak sih? Aku bosen banget nih. Gimana kalau kita keluar, sekalian cari oleh-oleh?”

Siti sempat berpikir sejenak. Dia memang belum berpikir untuk mencari oleh-oleh, karena juga keluar kota memang dia jarang sekali pulang membawa oleh-oleh. Tapi karena dia juga merasa bosan di kamar, akhirnya dia menyetujui usul dari Yanto.

“Boleh pak, kebetulan saya juga lagi bosen.”

“Ya udah, 10 menit lagi ya.”

Tanpa menjawab Siti merapikan dirinya. 10 menit kemudian dia sudah berjalan ke lift dengan Yanto. Dan sialnya lagi, di lift mereka bertemu dengan lelaki yang dari tadi pagi menggoda Siti. Lagi-lagi Siti harus berakting layaknya istri dari Yanto. Yantopun tanggap, dan langsung merangkul Siti. Sampai di bawah mereka cepat-cepat keluar hotel dan menuju ke parkiran.

Sekitar 2 jam mereka berkeliling mencari oleh-oleh. Sebenarnya tak banyak yang dibeli, mereka menghabiskan waktu agar tak buru-buru kembali ke hotel dan menghadapi rasa bosan lagi disana. Saat jalan-jalan itu, entah sadar atau tidak tangan Siti tak lepas dari genggaman Yanto. Tapi hanya sebatas itu, tidak lebih. Saat itu Siti berpikir kalau Yanto mungkin ingin menjaganya, karena kondisi di tempat mereka jalan-jalan yang cukup ramai.

Dalam perjalanan pulang mereka banyak bercanda. Suasana diantara keduanya sudah lebih cair dari biasanya. Siti juga sudah mulai bisa menanggapi candaan Yanto, yang sebelumnya selalu dia tahan-tahan. Sampai di hotel, mereka kembali ke kamar masing-masing. Sebelumnya Yanto sempat bertanya apakah Siti ikut acara makan malam atau tidak.

“Rum, nanti kan ada gala dinner, kamu mau ikut nggak?”

“Hmm, nggak tahu pak. Pak Yanto ikut nggak? Kalau pak Yanto ikut kan berarti saya harus ikut.”

“Aku sih dapet undangan. Tapi kalau kamu capek ya istirahat aja nggap papa.”

“Hmm, kalau gitu saya ikut aja deh pak.”

“Ya udah kalau gitu, dandan yang cantik ya.”

“Hehe, siap boss.”

Jam 7 malam Siti sudah bersiap. Seperti pesan Yanto tadi, malam ini dia berdandan cukup cantik. Belum pernah sebelumnya dia berdandan secantik itu untuk urusan dengan orang kantornya, termasuk Yanto. Biasanya dia berdandan seperti itu jika pergi denganku. Siti kemudian keluar kamar, dimana Yanto sudah menunggunya.

“Wow, kamu bener-bener beda malem ini, cantik banget,” puji Yanto.

“Makasih pak,” jawab Siti tersipu.

“Ya udah yuk?”

Yanto menggerakkan tangannya, tanda meminta Siti untuk merangkulnya. Sitipun tanpa sungkan lagi melakukannya, jadilah mereka berjalan bergandengan. Acara makan malam itu tidak terlalu ramai, karena tidak semua peserta seminar mendapat undangan. Hanya orang-orang tertentu, yang menurut Siti mereka adalah para senior. Bahkan Yanto terlihat paling muda diantara mereka.

Semua mata tampak tertuju pada pasangan Yanto dan Siti. Para lelaki tampak mengagumi kencantikan Siti malam ini, dan itu membuatnya senang. Terlebih Yanto, dia terlihat merasa bangga dengan kondisi itu.

Makan malam itu berlangsung singkat. Sebenarnya, setelah acara makan malam masih ada lagi acara hiburan, tapi Yanto kemudian mengajak Siti untuk kembali ke kamar saja.

“Rum, masih mau disini apa balik ke kamar?”

“Pak Yanto gimana?”

“Aku bosen disini, balik aja yuk?”

“Ya udah pak, saya juga, hehe.”

Akhirnya mereka berdua kembali ke kamar. Tapi Yanto mengajak Siti untuk masuk ke kamarnya. Awalnya Siti sempat ragu, tapi Yanto bilang dia hanya ingin ada teman ngobrol saja, karena belum mengantuk, Sitipun akhirnya mau.

Di dalam kamar, Yanto menyalakan TV dan terlihat mengeluarkan sebuah botol dari dalam kulkas. Dia menyiapkan 2 buah gelas, lalu menuangkan isi botol itu ke masing-masing gelas, lalu memberikan salah satunya kepada Siti.

“Ini apa pak?”

“Itu cuma wine, tenang aja nggak ada alkoholnya kok, aman,” jawab Yanto sambil tersenyum.

Siti termasuk wanita yang lugu, dan dia percaya saja dengan ucapan Yanto. Dia sama sekali tak mengerti minuman-minuman seperti itu. Dia hanya pernah mendengar kalau minuman keras itu rasanya pahit, saat dia mencicipi minuman itu ternyata rasanya enak, dan diapun menegaknya. Mereka kemudian terlibat obrolan santai, sampai tanpa disadar Siti dia sudah beberapa kali mengisi gelasnya. Dan kini, dia mulai merasakan kepalanya pusing, dan tubuhnya agak menghangat. Dia juga merasa kalau badannya mulai lemas, bahkan tanpa sengaja dia menjatuhkan gelas yang dipegangnya.

“Loh kamu kenapa Rum?”

“Hmm nggak tahu pak, rasanya pusing, dan badan saya lemas.”

“Waduh, kayaknya kamu kebanyakan minum ini deh. Mau balik ke kamar aja?”

“Iya pak, tapi saya lemes banget.”

“Ya udah, ayo aku bantu.”

Yanto kemudian menghampiri Siti. Dia bantu Siti untuk berdiri, tapi karena tubuh Siti yang lemas, dia malah jatuh ke pelukan Yanto. Siti yang merasa pusing hanya menutup matanya. Dia hanya merasa kalau tubuhnya diangkat oleh Yanto, lalu direbahkan di ranjang. Dia tak tahu itu ranjang di kamarnya, atau masih di kamar Yanto. Dia masih menutup matanya karena masih pusing.

Siti kemudian merasakan kalau sepatu hak tinggi yang dipakainya mulai lepas satu persatu dari kakinya. Setelah itu dia merasa ranjangnya bergoyang. Saat membuka mata, ternyata Yanto sudah berada di sampingnya.

“Kamu masih pusing?”

Siti hanya mengangguk dengan tatapan sayu. Yanto hanya tersenyum.

“Ya udah, tutup lagi aja mata kamu, aku bantu biar pusingnya hilang.”

Siti tak mengerti apa maksud Yanto, tapi dia menuruti saja kata-kata lelaki itu. Saat Siti menutup matanya, dia merasakan keningnya dipijat oleh Yanto dengan lembut. Pijatan itu mulai membuatnya rileks, sehingga dia diam saja dan tetap terpejam.

Pijatan Yanto kemudian turun ke tengkuk Siti. Karena posisinya agak susah, Yanto mengarahkan kepala Siti agar menengok ke samping, sehingga dia bisa memijat tengkuknya. Tengkuk Siti adalah salah satu titik sensitifnya. Dia suka tidak tahan kalau disentuh di bagian itu, tapi saat ini dia justru merasakan nyaman dari sentuhan Yanto itu.

“Hhmmm…”

Siti bergumam tak jelas saat Yanto terus memijat tengkuknya. Perlahan-lahan Siti merasa semakin nyaman, dan tak tahu lagi apa yang sedang dilakukan oleh Yanto. Sampai akhirnya Siti terkejur dan membuka matanya. Dia terbelalak karena tangan Yanto yang tadi memijat tengkuknya kini sudah berada di payudaranya, sedang meremasnya.

“Bapak ngapain? Jangan paaak..”

“Udah kamu rileks aja sayang, ini biar pusingmu hilang.”

Siti berusaha berkelit. Dia berusaha menggerakkan tangannya untuk menepis tangan Yanto, tapi tangannya sangat lemas, tak bertenaga, jadi hanya terkesan Siti memegang tangan Yanto tanpa berusaha menyingkirkannya.

“Udah Siti sayang, kamu jangan nolak ya. Inget lho, kalau bukan karena aku, kamu udah diperkosa para begal itu tempo hari. Anggep aja ini balas budimu kepadaku.”

“Paak jangan gini, saya udah punya suami.”

“Iya aku tahu, dan karena itu aku makin penasaran sama kamu, sama tubuh kamu.”

“Paaak jangaahhmmmpp…”

Tak sampai menyelesaikan ucapannya, bibir Siti langsung dilumat oleh Yanto. Lelaki itu menciumi bibir istriku dengan sangat bernafsu. Hilang sudah sosok Yanto yang simpatik dan membuat Siti menaruh rasa hormat, berganti dengan Yanto yang bagaikan binatang buas yang siap menerkam mangsanya yang sudah tak berdaya.

Mendapati kondisinya yang lemah dan tak bisa melawan itu membuat Siti menangis. Air matanya turun tak tertahan. Dia berusaha mengatupkan bibirnya namun terlambat, lidah Yanto sudah masuk menjelajah isi mulut istriku. Cukup lama Yanto mengecup madu kenikmatan dari bibir istriku, kemudian melepaskannya. Tawanya terlihat sangat memuakkan bagi Siti saat ini.

“Sudahlah, kamu pasrah saja sayang. Kalau kamu nggak mau nurut, aku bakal kasih tubuh kamu ke begal-begal suruhanku tempo hari itu.”

Betapa terkejutnya Siti mendengar ucapan Yanto. Rupanya para begal itu adalah suruhannya. Itu berarti semua ini sudah direncanakan dengan matang oleh Yanto. Pantas saja waktu itu para begal itu dengan mudah dia kalahkan. Bahkan saat kabur, tak satupun barang berharga milik Siti yang dibawa. Kini Siti menyesali dirinya sendiri, yang dengan polosnya masuk ke perangkap Yanto.

Yanto kemudian berdiri dan melepaskan pakaiannya satu persatu. Kesempatan ini ingin digunakan Siti untuk kabur. Tapi sekali lagi, badannya sudah terlalu lemas, tak mampu bergerak. Dia akhirnya hanya bisa menatap tubuh Yanto yang sudah telanjang bulat dengan sangat ketakutan. Dia bisa melihat penis Yanto yang belum sepenuhnya ereksi, tapi besarnya sudah sama seperti punyaku yang sudah tegang maksimal.

Tidak heran memang, karena selain fisik Yanto yang lebih tinggi dan besar daripada aku, dia juga masih memiliki darah keturuan India dari keluarga ayahnya, pantas barang pusakanya pun lebih besar dan panjang daripada punyaku.

Yanto kemudian bergerak lagi menindih Siti. Dia kemudian langsung mencumbui Siti. Siti hendak menolak, hendak melawan, tapi sama sekali tak bisa. Hanya air matanya yang terus turun sampai membasahi jilbabnya.

Dalam cumbuannya itu, Yanto juga mulai melolosi pakaian Siti satu persatu. Gaun panjang Siti dia buang begitu saja, begitu juga dengan bh dan celana dalamnya. kini Siti hanya tinggal memakai jilbab yang sengaja tak dilepas oleh Yanto. Yanto sesaat memandangi tubuh istriku yang indah. Tubuh Siti langsing, perutnya masih rata. Buah dada 34B nya masih sangat kencang. Pinggulnya melebar sempurna, dengan bokong yang sangat montok. Rambut kemaluannya selalu dicukur habis sehingga terlihat sangat mulus. Ditambah kulitnya yang putih bersih tanpa cacat, membuat nafsu Yanto membuncah tak karuan.

Tanpa menunggu lebih lama, Yanto langsung menyerang tubuh istriku yang lemah tak berdaya. Tak seinchipun jengkal tubuh Siti yang terlewat dari jelajahan lidahnya. Siti merasa bergidik dengan kelakuan Yanto. Dia berkali-kali memohon agar Yanto menghentikan perbuatannya itu. Tapi siapa yang mau mendengar, saat tubuh sempurna seorang bidadari tergolek tanpa penutup di depannya.

“Aaaaah paaak jangaaaann…”

Siti merintih pelan saat kedua kakinya dibuka lebar oleh Yanto. Tak menunggu lama Yanto dengan lidahnya langsung menjilati bibir kemaluan Siti, sesuatu yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya organ kewanitaan Siti mendapatkan jilatan seorang lelaki, dan itu bukan dari aku, suaminya.

Siti merasakan sangat geli, tapi juga sangat terhina. Dia makin menangis, mendapati tubuh yang selama ini dia jaga hanya untukku, dengan bebas dijamah oleh orang lain, tanpa sedikitpun dia bisa melawan. Jilatan Yanto terasa luar biasa bagi Siti, tapi dia mencoba untuk menolak rasa itu. Dia masih mengingat statusnya sebagai istriku, dan mengingat kondisi ini adalah tak ubahnya sebuah perkosaan.

Tapi Siti hanya perempuan biasa yang memiliki batasnya. Akhirnya permainan lidah Yanto yang sudah sangat berpengalaman itu mampu menjebol pertahanan Siti. Tanpa bisa ditahan lagi, gelombang orgasme Siti datang begitu saja, dan Yanto dengan rakus menjilati cairan dari vagina Siti itu.

Sudah begitu, Yanto tak langsung menghentikan perbuatannya. Dia masih mengulanginya, sampai akhirnya Siti mendapatkan orgasmenya yang kedua, yang membuat nafasnya begitu terengah. Dia bahkan sampai menutup matanya, antara menikmati rasa nikmat itu, dan rasa penyesalan karena tak bisa mengontrol dirinya, hingga dibuat orgasme oleh pria lain.

Siti kembali membuka mata saat dia rasakan tubuh Yanto mulai bergerak. Dia mulai semakin merasa ketakutan saat tubuh lelaki itu mulai disejajarkan dengan pinggangnya. Yanto mulai menggesek-gesekkan ujung penisnya yang besar itu di bibir vagina Siti yang sudah cukup basah. Siti semakin menangis dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Jangan paaak, sayaa mohon jangaaaan…”

“Hahaha, udah nikmatin aja sayang. Aku hanya ingin memberimu kenikmatan, bukan menyakitimu.”

“Jangan paaa aaaaaakkkhhhh…”

Siti mulai menjerit saat kepala penis yang besar itu mulai menyeruak masuk ke bibir vaginanya. Siti merasakan sakit saat penis itu masuk meskipun baru kepalanya saja, karena ukurannya yang terlalu besar untuknya.

“Uuugh, sempit bener sayang, bener-bener nikmat.”

“Aaahh udaahhh, jangaan lagiiii…”

Tak mengindahkan kata-kata Siti, Yanto terus menekankan penisnya perlahan hingga setengahya tertanam di vagina Siti. Siti semakin kelojotan, kepalanya sampai terangkat, bibirnya terbuka lebar dan matanya tertutup rapat. Separuh penis Yanto sudah sangat menyakitinya, dan kata Siti, itu sudah seperti penisku yang hampir masuk semuanya.

“Aaaaarrrggghhhh…”

Pekik Siti saat tiba-tiba penis itu amblas semua di dalam vagina Siti. Air mata kembali turun mengalir dari matanya. Sakit dan perih, itulah yang dirasakan Siti di kemaluannya. Penis ini terlalu besar untuknya. Dia merasa seperti ada bagian dari vaginanya yang dibuka dengan paksa, yang selama ini tak terjangkau olehku. Dia juga merasakan kepala penis Yanto mentok sampai menekan bibir rahimnya, dan itu sangat menyakitkan untuknya.

“Gilaa, memek kamu bener-bener nikmat Rum. Lebih nikmat daripada yang pernah aku bayangkan selama ini,” ucap Yanto sambil mulai menciumi bibir Siti yang hanya bisa pasrah. Dia masih mendiamkan penisnya, membiarkan dinding vagina Siti beradaptasi dengan ukuran penisnya.

“Pak, lepasin aja jilbabku, aku mohon,” ucap Siti. Dia masih cukup sadar untuk hal itu. Dia tidak mau dizinai oleh orang lain dengan masih memakai penutup kepalanya. Dia tak ingin merasa semakin berdosa dengan memakainya.

“Nggak, aku kepengen ngentotin kamu dengan masih pake jilbab. Nanti, aku juga pengen ngentot kamu dengan seragam dinasmu. Aku udah lama mimpiin ini Rum, aku makin nafsu kalau kamu berpakaian seperti itu, dan tanpa melepas jilbabmu.”

Siti berusaha meraih jilbabnya sendiri untuk melepaskannya, tapi tangannya ditahan oleh Yanto.

“Jangan melawan, atau aku bener-bener akan kasih tubuh kamu ini ke para begal itu. Mereka itu preman jalanan yang sering tidur sama pelacur pinggir jalan, tanpa pengaman. Entah mereka punya penyakit atau tidak. Coba kamu bayangin, seorang istri yang setia, istri yang alim seperti kamu, tiba-tiba terkena penyakit seksual, apa kata suamimu coba?”

Siti mendelik tak percaya dengan ucapan Yanto. Dia tak percaya betapa jahatnya orang yang sebelumnya sangat dia percaya dan hormati itu. Tapi di dalam hati Siti juga muncul ketakutan, kalau Yanto benar-benar melakukan ancamannya itu. Dia tak ingin terkena penyakit seperti apa yang dikatakan Yanto, sehingga perlahan perlawanannya pun runtuh sudah. Siti pasrah, dan hanya bisa menangis. Melawan sudah tak ada gunanya, vagina yang selalu dia jaga hanya untukku, telah berhasil dimasuki paksa oleh orang lain.

Kepasrahan Siti membuat Yanto tersenyum penuh kemenangan. Dia langsung menciumi wajah Siti. Bahkan tanpa merasa jijik, dia menjilati setiap air mata Siti yang mengalir dari matanya. Hal itu yang malah membuat Siti jijik. Sejurus kemudian Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur perlahan. Siti hanya bisa mengatupkan bibirnya rapat-rapat, menahan desahan dan rintihan. Dia masih merasakan sakit di liang kewanitaannya itu.

Tapi rupanya Yanto memang bukan anak kemarin sore, dia adalah lelaki yang berpengalaman dalam menaklukan wanita. Dia tahu bagaimana cara membuat wanita seperti Siti bertekuk lutut, kalah total kepadanya. Sambil terus menggenjot tubuh Siti, dia mulai merangsang bagian-bagian sensitif tubuh Siti. Mudah saja baginya untuk menemukan titik-titik rangsangan itu.

Dia jilatin daerah sekitar leher Siti, dia remas lembut kedua payudara Siti, dan dia mainkan kedua puting susunya yang masih berwarna cokelat muda itu. Dan lagi-lagi, Siti hanyalah seorang wanita biasa, dimana pengalaman seksnya hanya sebatas apa yang selama ini dia lakukan denganku. Dia dengan mudah terangsang oleh semua perbuatan Yanto, hingga tubuhnya mulai merespon gerakan pinggul Yanto.

Melihat hal itu Yanto semakin tersenyum lebar, sementara Siti semakin menangisi kekalahannya. Yanto mulai meningkatkan tempo goyangannya, dan gerakan penisnya semakin lancar karena vagina Siti juga sudah semakin basah. Rasa sakit yang tadi mendera Siti perlahan mulai menghilang, tapi dia masih berusaha keras untuk tidak memperlihatkannya. Dia masih mempertahankan statusnya sebagai istri setia, yang berusaha tidak menikmati saat sedang disetubuhi paksa oleh pria lain.

Dan sekali lagi, pertahanan Siti jebol lagi setelah sekitar 5 menit digoyang oleh Yanto dengan tempo yang sedang. Siti memalingkan wajahnya saat akan merasakan orgasme, tapi tangan Yanto menahannya, sehingga mau tak mau Siti memperlihatkan ekspresinya ketika orgasme kepada Yanto, dan itu semakin membuat Yanto bernafsu. Yanto tak memberi kesempatan kepada Siti untuk menikmati orgasmenya, tapi dia langsung menyerang Siti lagi dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Siti kelabakan, desahannya mulai tak tertahan. Beberapa kali dia tak kuasa membiarkan desahannya terdengar oleh Yanto. Setiap desahan dari mulut Siti seperti perangsang bagi Yanto untuk terus meningkatkan temponya, hingga akhirnya 3 menit kemudian Siti kembali menyerah dalam birahinya.

“Ssssshhhhhh aaaaaaaaahhhhhhh…”

Kali ini Siti tak dapat menahan desahannya ketika orgasmenya melanda lagi. Dari lelaki yang bukan suaminya itu, dia sudah 4 kali orgasme, jumlah yang sama dengan yang biasa dia dapat saat bersetubuh denganku. Tapi bedanya, kalau biasanya Siti orgasme sebanyak itu dan aku sudah menyemburkan spermaku, saat ini Yanto terlihat belum apa-apa. Lelaki itu tersenyum penuh kemenangan melihat Siti susah payah mengatur nafasnya.

Yanto menghentikan gerakannya, kemudian mencium bibir Siti. Kali Siti membiarkan saja, dan sedikit membalas ciuman dari Yanto itu.

“Aku mau keluar, di dalam atau dimana?” bisik Yanto.

“Jangan, jangan di dalam, tolong jangan di dalam,” pinta Siti memelas.

Yanto tak menjawab, dia hanya tersenyum, lalu mencabut penisnya. Tak membuang waktu, Yanto membalikkan tubuh Siti hingga tengkurap. Dia tarik pantat Siti, lalu menaruh sebuah bantal untuk membuat pantat itu tetap menungging, karena Siti masih dalam keadaan lemas. Siti sudah pasrah akan dimasuki lagi vaginanya oleh Yanto, tapi kemudian dia terkejut saat merasakan sesuatu yang lain.

“Paaak, saya mohon, jangan disituu…” ucap Siti panik.

Siti panik karena merasakan sesuatu yang keras menggesek bibir analnya, bukan di bibir vaginanya. Siti tentu ketakutan, karena belum pernah sekalipun lubang belakang itu aku gunakan. Dia tak bisa membayangkan betapa sakitnya lubang yang sempit itu dimasuki penis Yanto yang begitu besar.

“Ooh, jadi yang disini masih perawan ya? Baiklah, malam ini akan aku perawani lubang belakangmu sayang, hahaha.”

“Jangan pak, jangaaaan…”

Permohonan Siti sama sekali tak digubris oleh Yanto. Dia terus saja mencoba memaksa menekankan kepala penisnya yang besar di lubang anus Siti yang masih sangat sempit. Siti berusaha menghindar, tapi kedua tangan Yanto dengan kuat memegangi pinggangnya. Apalagi saat ini tubuh Siti benar-benar masih lemah, efek dari minuman tadi, dan rasa lelah setelah dibuat berkali-kali orgasme oleh Yanto.

“Aaarrgghh sakiiiit.. udaah paaak, udaaah sakiiiiiittt…”

Teriakan Siti terdengar, namun tak terlalu keras karena masih lemah. Dia berteriak saat kepala penis Yanto berhasil membuka sedikit lubang pantat itu, dan itu sangat membuat Siti kesakitan. Yanto bukannya berhenti, malah terus melanjutkan aksinya. Penis itu perlahan-lahan semakin masuk. Siti semakin kesakitan, dia menjerit. Tangannya sampai meremas kuat sprei putih ranjang itu. Sementara itu Yanto juga meringis merasakan betapa ketatnya lubang pantat Siti mencengkram penisnya.

“Aaaahh bangsaaat, sempiit bangeeet…”

“Aaaaaaaarrrkkkkkhhhhh…”

Lengkingan jeritan Siti terdengar saat penis itu berhasil masuk sepenuhnya di lubang anus Siti. Dia menangis sejadi-jadinya. Rasa sakit yang teramat sangat, bahkan lebih sakit daripada saat aku perawani dulu, dan juga saat pertama kali tadi penis Yanto mempenetrasi lubang vaginanya.

Yanto mendiamkan penisnya sejenak, karena dia juga merasakan nyeri di penisnya. Tapi lebih daripada itu, Yanto merasakan kenikmatan yang tiada tara. Bahkan Yanto tertawa gembira saat melihat ada lelehan cairan merah yang keluar dari lubang anus Siti, darah.

Setelah beberapa saat mendiamkan penisnya, Yanto mulai bergerak maju mundur dengan perlahan. Dia tak peduli tangis kesakitan dari Siti, dia terus menjejalkan penisnya di lubang sempit yang baru saja dia perawani itu. Yanto bahkan beberapa kali memukul pantat Siti yang montok, meninggalkan bekas kemerahan disana.

Lima menit lebih Yanto memperkosa anus Siti, dan Siti sama sekali tak merasakan apapun selain rasa sakit yang teramat sangat. Siti belum berhenti menangis, dan Yanto belum berhenti bergoyang. Menit ke 8 gerakan Yanto mulai semakin liar. Siti tahu Yanto akan segera memuntahkan spermanya, tapi dia tak peduli, dia hanya bisa merasakan sakit yang teramat saat ini.

“Aaahhh Arruuumm, sayaaaaang, aku keluaaaaarrrr…”

Siti menutup erat bibirnya, saat dia rasakan cairan kental dan hangat beberapa kali menyembur di dalam lubang anusnya. Cukup banyak cairan itu keluar, hingga tak tertampung dan meluber keluar. Yanto pun tak berlama-lama membiarkan penisnya disitu, dia menariknya keluar, hingga cairan spermanya pun ikut mengalir keluar bersama dengan darah dari lubang anus Siti.

“Luar biasa, benar-benar nikmat Rum. Jauh melebihi apa yang aku kira. Tubuhmu benar-benar sempurna, benar-benar nikmat.”

Tak henti-hentinya Yanto memuji Siti. Tapi Siti yang tergolek tak berdaya masih terus menangis. Yanto membiarkannya saja, dia sendiri mengistirahatkan dirinya. Setelah cukup lama, Yanto mengangkat tubuh Siti ke kamar mandi. Sebelumnya dia menarik lepas jilbab Siti sehingga rambut panjangnya tergerai bebas.

Di dalam kamar mandi, Yanto memandikan tubuh Siti, membersihkan kedua lubang di pangkal pahanya. Siti merasakan perih saat air dari shower menyentuh lubang kemaluan dan anusnya, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa, hanya pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Yanto.

Setelah membersihka tubuh Siti, Yanto kembali mengangkat tubuhnya, dan membaringkannya lagi di ranjang. Barulah disitu Siti menyadari kalau dia masih berada di kamar Yanto, belum pindah ke kamarnya sendiri.

Setelah cukup pulih, Yanto meminta Siti untuk memakai kembali pakaiannya yang tadi, lengkap dengan jilbabnya. Tapi bukannya membiarkan Siti kembali ke kamar, Yanto kembali menyetubuhi Siti dengan hanya mengangkat ujung gaun panjangnya sampai ke pinggang dan menurunkan sedikit celana dalamnya Siti. Dia menyetubuhi Siti dari belakang, dengan posisi menghadap ke sebuah cermin besar. Siti dipaksa untuk melihat ke arah cermin itu, dipaksa untuk melihat bagaimana ekspresinya ketika sedang diperkosa oleh pria itu.

Malam itu, berulang kali Yanto menyetubuhi Siti hingga Siti tak sadarkan diri. Berbagai posisi mereka peragakan. Siti juga dipaksa untuk mengulum penis Yanto, sesuatu yang sangat jarang dia lakukan kepadaku. Yanto juga sampai mengeluarkan spermanya di dalam mulut, di dalam anus, di dalam vagina, dan di wajah Siti yang masih memakai jilbab. Permainan mereka baru berhenti saat menjelang subuh. Siti sudah tak sadarkan diri, dengan pakaian yang acak-acakan dan penuh dengan bercak sperma.

Siang harinya mereka terbangun sekitar jam 10. Siti kembali menangis mendapati dirinya terbangun dalam dekapan Yanto yang masih telanjang. Tangisan Siti rupanya membangunkan Yanto. Dia mencium mesra bibir Siti, tanpa mendapat balasan dari Siti.

Akhirnya Siti diijinkan untuk kembali ke kamarnya, untuk bersih-bersih dan sekalian siap-siap untuk pulang. Sebelum pulang meninggalkan hotel itu, Siti kembali dipanggil oleh Yanto ke kamarnya. Siti mengira Yanto akan menyetubuhinya sekali lagi, tapi ternyata bukan itu. Siti dipanggil Yanto untuk diperlihatkan sesuatu yang lebih mengerikan lagi.

Siti terkejut bukan main saat Yanto memperlihatkan sebuah kamera yang menampilkan adegan persetubuhan mereka. Dia baru sadar kalau apa yang menimpanya itu ternyata direkam oleh Yanto. Hatinya semakin hancur, karena dia yakin Yanto akan menggunakan video itu untuk mengancamnya di kemudian Hari.

“Kamu tahu kan apa yang harus dilakukan agar video ini tak sampai tersebar?”

Siti hanya mengangguk, dan mendapat balasan tawa memuakkan dari Yanto.

Setelah itu mereka langsung pulang. Perjalanan memakan waktu 3 jam lamanya. Sampai di depan rumahku, Siti tak langsung turun karena masih mengulum penis Yanto. Ya, selama perjalanan, terutama saat sudah mendekati daerah rumahku, Yanto meminta Siti untuk mengulum penisnya sampai keluar. Dan ketika lelaki itu menyemburkan spermanya ke mulut istriku, yang mau tak mau harus tertelan semua, barulah Siti dipersilahkan turun.

Setelah Yanto pulang, Siti langsung masuk dan menyalamiku yang sedang lembur mengerjakan tugas dari bosku. Aku awalnya tak begitu memperhatikannya. Barulah setelah selesai pekerjaanku, kuperhatikan cara jalan Siti agak aneh. Setelah kupaksa cerita, akhirnya dia menceritakan semua ini secara gamblang.

Betapa hancurnya hatiku mendengar itu semua. Siti menangis tersedu-sedu dan berkali-kali minta maaf kepadaku. Jelas saja aku memaafkannya, karena ini sama sekali bukan salahnya. Ini salah Yanto, si bajingan keparat itu. Tapi ini juga salahku. Kalau saja aku tidak memberinya ijin untuk pergi, tidak mungkin dia mengalami nasib semalang ini. Tapi kalaupun aku tidak mengijinkannya, Yanto pasti punya cara lain untuk bisa menjebak Siti.

Setelah emosiku turun, akupun memeluk istriku, yang tampak masih takut-takut kepadaku. Aku berusaha menenangkannya, meskipun hatiku sendiri sedang dibakar oleh amarah. Aku berjanji akan membuat perhitungan dengan Yanto, entah bagaimanapun nanti caranya. Apalagi kata Siti, dia bukanlah satu-satunya wanita yang sudah dijebak oleh Yanto. Selain dirinya, ada beberapa lagi teman kantornya, yang juga dijebak dengan berbagai cara, tapi kebanyakan seperti yang dialami oleh Siti.

Siti baru tahu itu tadi dalam perjalanan, Yanto menceritakannya. Dan dari semua wanita yang sudah berhasil ditaklukan oleh Yanto itu, sampai sekarang masih terus melayani setiap kali Yanto meminta. Mereka, sama seperti Siti, tak punya pilihan lain karena takut dengan ancaman video itu. Hanya saja, cuma Siti yang mungkin berani mengatakan hal ini kepada suaminya, yaitu aku.

“Udah umi, abi janji pasti akan buat perhitungan dengan lelaki biadab itu.”

“Tapi gimana bi? Umi takut nanti abi kenapa kenapa.”

“Abi juga belum tahu, tapi yang pasti abi nggak akan tinggal diam. Umi nggak usah khawatir sama abi, mungkin nanti abi akan buat perhitungan, tapi dengan bantuan orang lain, jadi abi nggak akan kenapa kenapa. Yang penting, umi sekarang tenangin diri dulu ya?”

Cerita sex : Cerita Dewasa Menikmati Tubuh Wanita Yang Sedang Hamil Muda

Siti hanya mengangguk. Aku terus menemaninya sampai dia tertidur. Dalam benakku, aku masih bingung dengan apa yang akan kulakukan. Tapi bisa kupastikan, aku tidak akan tinggal diam saja, aku akan menuntut balas pada lelaki jahanam itu, akan kubuat dia menyesal karena telah berani menyentuh istriku.

#Cerita #Ngentot #Terjebak #Hutang #Budi #Dengan #Atasan

Ku Gadaikan Tubuh Ku Untuk Melunasi Hutang Suami Ku Terbaru Malam Ini

Namaku adalah Fina umurku 29 tahun, aku adalah seorang istri dari seorang lelaki bernama Andi yang umurnya juga sama denganku. Aku hanyalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan Andi bekerja hanya kalau sedang ada proyek saja.

Kalau sedang tidak ada proyek maka Andi hanya diam di rumah dan tidak berusaha untuk mencari pekerjaan tetap yang bisa menjamin hidup kami. Selama 3 tahun pernikahan kami, Andi tidak pernah bekerja tetap di satu perusahaan. Entah untungnya atau sialnya kami sampai sekarang belum dikarunai seorang anak.

Akibat dari Andi yang tidak mempunyai pekerjaan tetap akhirnya dia mempunyai hutang dimana-mana. Sampai suatu saat ada orang yang datang ke rumah kami dan marah-marah karena Andi belum juga membayar hutangnya. Pada saat itu aku hanya bisa menemani Andi di sisinya menghadapi kata-kata kasar orang yang dihutangi oleh Andi.

Aku sendiri melihat gelagat yang aneh dari orang itu. Sambil marah-marah matanya seringkali tertangkap olehku sedang melirik ke arahku. Aku sendiri memang mempunyai tubuh yang cukup bagus menurutku. Tinggi 170cm (termasuk tinggi untuk perempuan lokal), berat 60kg, kulit sawo matang, dengan ukuran dada 36.

Kehidupan seks kami tidaklah bermasalah walaupun tidak bisa dibilang istimewa. Andi selalu dapat memuaskanku walaupun dia adalah seorang yang konservatif yang selalu bermain dengan gaya yang itu-itu saja.

Beberapa hari setelah rumah kami didatangi oleh orang yang menagih hutang, aku melihat orang tersebut di jalan ketika aku mau pergi ke rumah saudaraku. Tadinya aku akan meminjam uang dari saudaraku untuk menutupi hutang Andi pada orang tersebut, tapi ditengah jalan aku mempunyai pikiran lain.

Aku ikuti orang tersebut untuk mengetahui dimana rumahnya. Tadinya niatku hanya untuk mengetahui saja, tapi akhirnya aku mempunyai niat lain. Aku putuskan untuk menggadaikan tubuhku untuk melunasi hutang-hutang suamiku kepada orang itu.

Setelah aku mantap dengan niatku, beberapa hari kemudian aku memberanikan diri untuk mendatangi rumah orang tersebut. Rumah orang itu memang sangat besar dan sangat mewah. Setelah berhasil mengatasi rasa gugupku akhirnya kuberanikan diri untuk memencet bel. Tak lama kemudian seorang lelaki kurus yang kupikir adalah pesuruh di rumah itu keluar.

“Nyari siapa bu?”
“Hmm. Bapaknya ada?” tanyaku pada lelaki tersebut.
“Ibu siapa? Biar saya sampaikan ke Bapak.”
“Bilang aja dari istrinya pak Andi.”
Akhirnya pesuruh itu masuk ke dalam rumah dan tak lama berselang dia keluar lagi untuk membukakan pagar.
“Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya padaku.

Langsung saja aku menuju ke arah yang ditunjuknya. Sebuah pintu dari kayu jati dengan ukiran yang sangat cantik. Belum juga aku sampai ke depan pintu, pintu tersebut sudah dibuka dari dalam. Rupanya yang membukakan pintunya adalah orang yang kucari. Orang dengan perawakan kurang lebih 180cm dan kuperkirakan beratnya 75kg.

Aku perkirakan umurnya sekitar 50 tahun. Berkulit hitam dan terlihat masih segar. Kesan angker yang ditunjukkannya pada saat menagih hutang tidak ada sama sekali pada saat aku datang. Justru aku menangkap kesan ramah dan sopan dari dia. Dia langsung menjabat tanganku sambil menyebut namanya.

“Hando. Mari masuk bu…”
“Fina” Jawabku langsung ketika melihat dia kebingungan.
“Oh iya. Bu Fina silahkan masuk”
Aku langsung masuk menuju ruang tamu. Dan Pak Hando langsung memersilakan aku untuk duduk.

“Mau minum apa bu Fina?”
“Ah gak usah repot-repot pak” jawabku dengan gaya basa-basi bangsa timur.
Akhirnya Pak Hando menyuruh pembantunya untuk membuatkan sirup.

Sambil menunggu minuman datang pak Hando memulai pembicaraan, sekaligus untuk mencairkan suasana yang kaku. Seolah-olah dia tahu kalau aku gugup dan grogi bertemu dengannya. Kuakui dia adalah sosok yang bisa membuat pembicaraan menjadi santai.

Ditambah lagi mungkin dengan wawasan yang cukup luas sehingga dia sepertinya tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan layaknya penyiar radio yang selalu ngoceh sepanjang jam siaran. Semakin jauh kami berbicara justru aku semakin kehilangan rasa gugupku yang tadi menghinggapi. Obrolan kami sempat terhenti karena pembantu pak Hando datang membawakan minuman pesananan majikannya.

“Silahkan diminum bu Fina”
“Oh iya pak. Terima kasih.” Tak lama langsung saja kuteguk minuman yang disuguhkan.
“Koq sepi ya pak? Istri bapak lagi keluar?” Tanyaku unuk memulai obrolan kembali.
“Istri saya sudah lama meninggal.”
“Oh maaf pak, saya gak tahu”
“Oh gak apa-apa. Oh iya bu Fina sudah berapa lama menikah dengan pak Andi?”

“Tiga tahun pak. Tapi ya gitu deh pak. Mas Andi gak pernah punya kerjaan tetap. Jadi makin lama makin numpuk aja hutangnya. Ditambah lagi sampai sekarang kami belum juga punya anak” kataku sekalian curhat sedikit ke pak Hando. Setelah disinggung soal hutang, pak Hando akhirnya menanyakan perihal hutang suamiku.

Dan dia juga bercerita bahwa sebenarnya suamiku tidak hanya berhutang kepadanya tapi juga ke teman-teman pak Hando. Jujur saja aku kaget, karena selama ini suamiku tidak pernah berkata jujur perihal hutangnya. Rupanya pak Hando sudah menyimpan rencana sendiri yang kurang lebih mirip dengan rencanaku. Dan akhirnya rencana itu disampaikan kepadaku, bahwa hutang suamiku bisa lunas dengan catatan aku mau diajak bercinta dengannya.

Pengurangan hutang suamiku satu juta setiap aku melayaninya. Dan itu berlaku juga untuk hutang suamiku dengan teman-temannya yang ternyata ada dua orang lagi. Dan ternyata suamiku berhutang sepuluh juta ke setiap orangnya. Ini berarti aku harus bercinta tiga puluh kali, dengan setiap orangnya aku layani sepuluh kali. Aku sempat berpikir juga melihat keadaan yang seperti itu, tapi demi melunasi hutang suamiku akhirnya aku sanggupi permintaannya.

Akhirnya aku disuruh kembali lagi keesokan harinya, karena hari itu Pak Hando sudah mempunyai janji dengan rekan bisnisnya. Sebelum pulang aku menanyakan apakah teman-temannya berkenan dibayar hutangnya dengan tubuhku? Dan Pak Hando berhasil meyakinkan bahwa teman-temannya pasti akan satu suara dengannya.

Akhirnya keesokan harinya aku datang kembali ke rumah Pak Hando. Hari itu aku untuk pertama kalinya berdandan bukan untuk suamiku, tapi untuk laki-laki lain. Aku datang dengan pakaian tetap casual saja.

Toh pikirku nantinya pakaian ini juga tidak berguna karena ketika aku menunaikan tugasku baju ini harus dilepas. Yang jelas aku mempersiapkan mentalku untuk hal ini. Karena ini juga untuk pertama kalinya aku akan disetubuhi oleh laki-laki yang bukan suamiku.

Dan yang jelas aku juga mempersiapkan vaginaku. Semua bulu-bulu yang tumbuh disekitar vaginaku kucukur habis, sehingga vaginaku bisa terlihat dengan jelas. Sesampainya di rumah Pak Hando aku disambut dengan hangat, Pak Hando mencium punggung tanganku dan kedua pipiku. Diriku agak canggung menerima perlakuan yang diberikan kepadaku, karena dia bukan suamiku.

Tetapi aku sendiri tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh suamiku. Saat itu aku merasa diperlakukan layaknya seorang perempuan. Dia tidak menunjukkan bahwa dia hawa nafsunya, tapi justru menunjukkan sikap seorang lelaki dewasa yang membuatku sedikit “terbius” oleh perlakuannya.

Setelah sambutan hangatnya aku langsung diajak menuju kamarnya. Kamar yang cukup mewah bagiku. Dan rupanya Pak Hando telah menyulap kamarnya menjadi begitu indah. Wangi bunga telah memenuhi seisi kamarnya. Ketika aku masih terpesona dengan kamarnya yang mewah tiba-tiba dia memelukku dari belakang.

Refleks dan sedikit terkejut membuat diriku agak memberontak. Tetapi dia meyakinkan diriku untuk tenang dan menikmati saja saat-saat tersebut. Dia mulai menciumi leher dan kupingku yang jelas membuatku terangsang. Lalu dia membalikkan tubuhku sehingga kami saling berhadapan.

“Boleh kupanggil Fina saja?” tanyanya padaku.
“Hmm.. boleh aja pak”
“Wah. Jangan panggil pak dong. Panggil saja Hando. Supaya lebih mesra.”
“Iya Hando. Boleh aja kalau kamu mau panggil aku Fina.” aku mulai menikmati keadaan.
“Hmm.. Fina. Sebenarnya ada satu lagi kejutan untukmu hari ini.”
“Apa itu?”

Belum dia menjawabnya tiba-tiba pintu kamar terbuka. Lalu ada dua orang memasuki kamar tersebut. Hal itu jelas saja membuat aku kaget.

“Ini dia kejutannya. Ada dua orang lagi temanku yang dihutangi suamimu yang ingin ikut bermain dengan kita.”
“Tapi Hando…” “Tenang saja. Kalau kau melayani kami sekaligus maka bayarannya dinaikkan menjadi 1,5 juta untuk sekali main. Tidak lagi satu juta.”

Sebenarnya aku agak keberatan juga dengan keadaan itu. Tapi karena suasana yang tercipta sudah kunikmati akhirnya aku menyetujuinya. Kedua temannya memang berbeda sekali dengannya. Temannya yang satu bernama Bima, keturunan Arab mempunyai dan berkulit putih. Sedangkan yang satunya bernama Rendy, keturunan Cina.

Tapi yang jelas ketiganya mempunyai postur tubuh yang sama. Tinggi besar dan tegap. Beda sekali dengan suamiku yang tingginya kira-kira sama denganku dan mempunyai tubuh yang tidak sebagus mereka. Jujur saja diam-diam aku mulai mengagumi mereka bertiga dan mulai membayangkan disetubuhi oleh mereka bertiga.

Aku sudah lagi tidak peduli dengan suasana romantis di kamar Pak Hando, tapi aku sudah mulai membayangkan suasana liar yang akan terjadi berikutnya. Tiba-tiba saja Pak Hando sudah mulai mencium bibirku.

Aku yang dari tadi sedang menghayal jelas terkejut, walaupun tidak lama dan langsung membalas ciuman dari Pak Hando. Tak lama berselang Bima dan Rendy langsung bergabung. Bima datang dari belakangku dan langsung menciumi leherku sedangkan Rendy langsung ke tujuan dengan meremas kedua dadaku. Hal ini jelas saja membuat nafsuku meledak.

Aku tidak tahan untuk tidak bersuara, dan akhirnya akupun mulai mengeluarkan desahan dari mulutku. Setelah itu bajuku dan celana panjang yang aku pakai mulai dilepas dari tubuhku sehingga terlihat bra dan cd yang aku kenakan. Hal ini jelas saja membuat mereka bertiga tambah liar untuk menjamah tubuhku. Dan tak lama berselang bra dan cdku pun ikut lepas dari tubuhku sehingga aku benar-benar bugil. Sudah tidak ada lagi perasaan canggung dan malu di diriku.

Yang ada hanya nafsu yang sudah berada di ubun-ubun. Setelah itu mereka bertiga pun melepas pakaiannya masing-masing. Dan aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa kagetku ketika mereka bertiga sudah bugil. Karena mereka semua mempunyai ukuran penis yang sangat besar bagiku. Panjang penisnya sekitar 20 cm dan berdiameter kira-kira 4-5 cm. Aku sendiri tidak dapat membedakan secara pasti punya siapa yang paling besar.

Karena ukuran penis mereka yang hampir sama. Tapi yang jelas berbeda sekali dengan punya suamiku yang hanya sekitar 13cm dengan diameter 2 cm. Aku dihadapkan dengan tiga penis raksasa. Perasaan takut dan penasaran bercampur aduk di diriku. Takut karena belum pernah melihat penis dengan ukuran sebesar itu. Penasaran karena perempuan mana yang tidak mau vaginanya dimasuki penis seperti itu.

Setelah semuanya bugil mereka membimbingku untuk jongkok, dan setelah itu mereka semua mengelilingiku. Mereka minta dioral secara bergantian. Lalu kulakukan permintaan itu dengan senang hati walaupun agak bersusah payah. Aku sering mengoral suamiku, tetapi yang ini beda. Tiga penis dengan ukuran jauh dari penis suamiku.

Ukuran penis mereka membuat aku agak gelagapan dan sedikit sesak nafas awalnya. Tapi lama-lama akhirnya aku bisa menguasai keadaan juga. Ketika aku mengoral penis pak Hando kedua tanganku mengocok penis Rendy dan Bima, begitu seterusnya. Jika satu sedang kuoral maka yang dua lagi kebagian kocokan tanganku.

“Aarrrgghhh nikmat sekali seponganmu Fina” ucapan itu terlontar dari Bima ketika mendapat giliran dioral olehku. Rendy mendapat giliran terakhir untuk kuoral. Dan ketika giliran Rendy mereka membimbingku ke arah tempat tidur.

Rupanya mereka memintaku untuk mengoral Rendy sambil terlentang sementara penis Rendy berada di atas mulutku. Ketika sedang asik-asiknya menikmati penis Rendy, tiba-tiba kurasakan rangsangan hebat di kedua payudaraku dan di vaginaku. Rupanya Bima sedang asik menggerayangi kedua payudaraku.

Dia sedang asik meremas dan menjilati kedua payudaraku. Sedangkan Pak Hando berada di selangkanganku, dia terlihat asik menjilati vaginaku. Terang saja aku mengoral Rendy sambil mengerang (ingin berteriak tidak bisa karena mulutku disumpal penis Rendy) keenakan karena perlakuan kedua orang tadi terhadap dua tempat sensitif di tubuhku.

Tak lama kemudian Rendy melepaskan penisnya dari mulutku lalu bergabung dengan Bima untuk menikmati payudaraku. Bima menggarap payudara kiriku sedangkan Rendy yang kanan pak Hando tetap menjilati vaginaku. Hal ini membuatku terangsang hebat sehingga tidak tahan lagi untuk berteriak dan meracau.

“Aarrrrgghhh, nikmat banget… teruuussss… aaarrgghhh… aayoo teruusss”

Akhirnya aku sampai juga pada orgasmeku yang pertama. Tak lama kemudian aku merasakan sesuatu menempel di bibir vaginaku. Setelah kulirik ternyata pak Hando sudah siap memasukkan penisnya itu ke dalam vaginaku. Aku merasakan penis pak Hando semakin lama semakin mendesak vaginaku.

Aku merasa seperti perawan lagi karena begitu susahnya penis pak Hando memasuki vaginaku. Terang saja susah, penis sebesar itu mencoba masuk ke dalam vaginaku yang biasanya hanya dimasuki penis Andi yang sekarang menjadi biasa bagiku. Terbantu oleh vaginaku yang sudah basah akhirnya penis pak Hando berhasil masuk juga. Perlahan-lahan pak Hando mulai menggoyangkan penisnya keluar masuk di vaginaku.

“Arrrghhh Hando… terus… cepetin donkk.. ent*tin…” aku sudah meracau tak karuan karena penis pak Hando yang menghadirkan kenikmatan yang luar biasa. Ditambah lagi Rendy dan Bima yang masih sibuk dengan kedua payudaraku. Akhirnya setelah dirasa lancar pak Hando pun mulai mempercepat goyangannya. Baru beberapa goyangan saja aku sudah orgasme lagi padahal kulihat pak Hando masih kuat menggoyang penisnya.

Makin lama makin cepat dan cepat sampai akhirnya aku tak tahan dan sampai pada orgasme ku yang kesekekian kali. Setelah agak lama terasa goyangan pak Hando semakin cepat dan cepat kemudian sampai pada goyangan dia yang terakhir, tubuhnya mengejang keras sekali, suaranya melenguh setengah berteriak. Dan aku bisa merasakan kalau dia orgasme.

Semburan spermanya di dalam vaginaku terasa sekali. Tak lama berselang pak Hando mencabut penisnya dan aku didatangi oleh Rendy dan Bima yag tampak sudah tidak sabar. Aku lihat Rendy membawa baby oil. “Untuk apa?” tanyaku. “Sudahlah nikmati saja” begitu kata Rendy.

Karena memang gairahku masih diatas akhirnya aku tidak pedulikan lagi. Tak lama mereka memintaku untuk berposisi doggy style, dan aku iyakan saja toh aku juga terbiasa dengan gaya itu.

Tapi betapa kagetnya ketika kurasakan Rendy menumpahkan baby oil di lubang pantatku dan di penisnya lalu kemudian berusaha memasukkan penisnya itu ke pantatku. Tadinya aku ingin berontak, tetapi Bima memegangi tubuhku dengan erat supaya tidak berontak. Terasa sedikit sakit ketika penis Rendy mencoba untuk memasuki lubang pantatku tetapi kemudian setelah masuk terasa nikmat yang luar biasa juga.

Tidak kalah dengan nikmatnya ketika masuk ke vagina. Lalu Rendy kemudian mulai untuk menggoyang penisnya di dalam pantatku. Ketika sudah lancar dan baru beberapa saat Rendy meminta merubah posisi tanpa melepaskan penisnya dari pantatnya. Kami berdua terlentang dan bertindihan dengan aku diatasnya. Sehingga makin kurasa Penis itu bergerilya di lubang pantatku.

Tak lama kemudian Bima menghampiri kami dan sudah siap dengan penisnya yang sudah berdiri tegak dan diarahkan ke vaginaku yang terbuka menantang. Akhirnya Bima memasukkan penisnya ke dalam vaginaku berbarengan dengan Rendy dia menggoyangkan penisnya keluar masuk vaginaku. Sebuah pengalaman luar biasa yang belum aku alami sebelumnya. Aku disetubuhi dua laki-laki secara bersamaan.

Benar-benar terasa nikmat sekali, ditambah lagi keduanya ditambah pak Hando merupakan sosok lelaki gagah, tampan dan enak dipandang. Pergumulan kami bertiga tak terasa membuatku orgasme berkali-kali, karena rasa nikmat yang luar biasa. Dan akhirnya Bima dan Rendy secara bersamaan mencapai orgasmenya. Rendy mengerluarkan spermanya di dalam pantatku sedang Bima di dalam vaginaku.

Setelah itu kami berempat mebersihkan diri, dan rupanya di meja makan sudah disiapkan makanan untuk kami berempat. Setelah kami makan akhirnya aku izin untuk pulang dan tidak lupa membuat janji untuk pertemuan berikutnya dengan mereka.

Setelah kejadian itu aku merasakan tidak nafsu lagi dengan Andi ketika dia mengajakku untuk bersetubuh. Aku hanya berusaha menjalankan kewajibanku saja. Tetapi jujur saja aku tidak merasa puas. Karena aku sudah menemukan sesuatu yang lebih diluar sana.

Dan setelah semua hutang-hutang Andi lunas aku sering kali mendatangi mereka atau salah satu dari mereka untuk minta disetubuhi. Aku sudah sampai pada taraf ketagihan yang luar biasa. Pada akhirnya akupun jujur kepada Andi tentang hal yang selama ini terjadi. Dia terkejut, tapi tak biasa marah karena aku melakukan itu untuk melunasi hutang-hutangnya.

Setelah kutanyai apakah dia ingin menuntut cerai diriku, dia tidak mau menceraikanku dengan alasan dia masih sayang. Aku memberikan syarat kepada Andi yaitu, aku bebas bersetubuh dengan ketiga orang itu kapanpun dan dimanapun aku mau tanpa harus dicemburui. Akhirnya Andi menyetujuinya, karena masih menyayangiku.

Pernah suatu saat ketika Andi pulang ke rumah dia mendapati diriku sedang bersetubuh dengan ketiga pria tersebut. Ketika dia akan pergi justru dia dipaksa untuk duduk dan menyaksikan kami oleh pak Hando, Rendy dan Bima. Bahkan dia juga ditelanjangi oleh mereka didepanku. Mereka sengaja melakukan itu hanya untuk membandingkan ukuran penis mereka dan Andi dan memang penis Andi menjadi terlihat kecil sekali.

Baca Juga : Cerita Dewasa Memaksa Anak Ibu Kost Yang Pendiam Dan Masih Perawan

Sebenarnya aku kasihan melihatnya diperlakukan seperti itu. Tetapi karena hawa nafsu yang sudah menguasai diriku, maka tak kuacuhkan dia dan aku hana melayani penis-penis raksasa yang dapat memuaskan vaginaku.

#Gadaikan #Tubuh #Untuk #Melunasi #Hutang #Suami