Cerita Sexs Di Entot Keponakan Ku Yang Sexy Dan Genit Terbaru Malam Ini

Aku berprofesi hanya seorang ibu rumah tangga umurku yang 35 tahun ini untuk menyibukkan diri aku selalu berkegiatan di luar rumah contohnya mengadakan rapat rapat, Pkk dan lain sebagainya, sedangkan suamiku bekerja di pemerintahan, kami sudah dikarunia anak yang pertama berumur 14 tahun dan yang kedua masih kelas SD, waktu muda dulu aku sering menjadi model atau pragawati karena memang bodiku seksi semasa muda.

Dengan bagian-bagian tubuh depan dan belakang termasuk bagus. Berat badan sekitar 47,5 kg. Orang bilang saya punya penampilan yang menarik dan seksi terutama juga bibir saya. Apa yang saya akan ceritakan adalah pengalaman saya yang menarik yang telah menjadikan hidup saya terpuaskan lahiriah dan batiniah. Dan telah memperkuat kehidupan perkawinan kami.
Ceritanya berawal pada suatu peringatan ulang tahun suami kakak saya kurang lebih dua tahun yang lalu, dimana banyak sudara-saudara yang membantu dalam persiapannya. Ikut pula membantu keponakan saya Bobi, anak kakak saya yang lain lagi. Bobi berumur 25 tahunan, masih kuliah, berperawakan tegap atletis tinggi kurang lebih 1,7 m.

Tampangnya cakep dengan rambut hitam bergelombang. Termasuk seksi juga. Genit juga. Suka mencuri-curi memandangi saya, sepert mau menelan. Kalau bertatap pandang matanya sepertinya tersenyum. Kurang ajar juga pikiran saya, tetapi terus terang saya juga senang.

Anaknya simpatik sih. Kadang-kadang ada juga pikiran, enak barangkali kalau mencium Bobi atau memeluknya/dipeluk. Kelihatannya ada setrum dan chemistry di antara kami.

Sore itu kakak meminta saya untuk mengambilkan kue tart, karena tidak ada yang bisa dimintai tolong. Karena tidak ada yang lain juga terpaksa Bobi yang mengantarkan dengan mobilnya. Apa yang terjadi adalah ketika secara bersama Bobi dan saya memungut dompet saya yang terjatuh di garasi.

Bobi memegang tangan saya menarik dan mencium pipi saya dengan senyum. Saya tidak bereaksi tetapi juga tidak marah tetapi berusaha memberikan kesan kalau saya juga senang. Sikap saya yang tidak menentang membuatnya kemudian mengulangi ciumannya dalam mobil ketika berhenti di lampu merah.

Kali ini ciumannya di mulut sambil menekankan tangannya pada paha. Bobi mencium dengan melumat dan memainkan lidahnya. Meski ini bukan pengalaman saya pertama untuk dicium tetapi saya tergetar seluruh tubuh dan merasakan ada rasa menggelitik dan mengalir di kemaluan saya.

Selintas terjadi pertempuran antara ya dan tidak, antara pertahanan kejujuran terhadap suami melawan spontanitas keindahan kemunculan gairah, dan nampaknya kejujuran akan terkalahkan. Getaran terus menggebu sampai kesadaran muncul dengan reaksi mendorong sambil menggumam, “Jangan di sini, jangan di sini, dilihat orang.”

Terus terang keinginan sangat besar untuk tidak menghentikannya, tetapi memang tempatnya tidak tepat. Babak awal telah terbuka, dan cerita tidak ingin terputus dan babak berikut perlu dipanggungkan secara berkelanjutan.

Sepanjang proses pengambilan kue tart Bobi pada kesempatan yang memungkinkan selalu mencuri untuk mencium dan sesekali membisikkan kata-kata, “You are beautiful,” dan terakhir menjelang sampai kembali ke rumah dia bisikkan, “I want you,” sambil mencium telinga saya.

Sekali lagi saya tergetar sampai ke bawah. Melirik ke arah dia sambil senyum. Saya harap Bobi bisa menangkap senyum saya dan pandangan mata saya sebagai tanda “OK”.

Kami diam. Sesampai di pagar rumah saya bisikkan pada Bobi, “Telepon saya besok pagi.” Pesta ulang tahun berjalan dengan lancar. Bobi tetap mencuri-curi pandang pada setiap kesempatan. Akhirnya semua pulang, saya pun pulang, bersama suami, dengan berbagai perasaan seperti gadis yang jatuh cinta.

Malam hari menjelang tidur pikiran tidak bisa terlepas dari Bobi. Gelitik dan kelembaban terasa disela-sela paha. Karena pikiran dipenuhi Bobi mata pun tidak bisa terpejam. Mengharap pagi hari lekas datang. Gila kalau dipikir, kok bisa tergoda, hanyut.

Keesokan harinya pagi-pagi Bobi sudah menelepon. Untung bukan suami yang mengangkat. Singkatnya siang itu Bobi dan saya lunch, menikmati keberduaan dan kedekatan yang merangsang. Kami meninggalkan dengan Bobi memegang inisiatip yang kemudian berakhir di salah satu motel di timur Jakarta, tanpa ada sikap keberatan atau protes dari saya.

Tanpa menunggu pintu kamar motel tertutup rapat, sambil berdiri saya telah berada dipelukan Bobi, melumat mulut dengan ciuman yang berapi-api. Tangannya menjelajah keseluruh bagian tubuh saya.

Ke bawah rok menekan pantat saya dan menekankan badannya dan burungnya. Saya menyerah, tangan saya pun jadi ikut menjelajah ke burungnya yang telah sangat keras. Meremasnya dari luar dengan keinginan yang makin menggebu untuk membukanya. “Gila nih, gila nih!” terngiang di benak, tetapi tak mampu menyetop gairah yang sudah memuncak ini.
Setelah memastikan bahwa tidak akan ada gangguan dari room service Bobi menggiring saya ke tempat tidur tanpa melepaskan pelukannya. Pelan-pelan dia tidurkan saya dan secara lembut mulai menciumi dari telinga leher mulut, sambil kancing bacu dibuka, dan terus menciumi buah dada saya secara bergantian kanan kiri, BH dilepas, dihisapnya puting dan dijilatnya secara halus.

Seluruh badan terasa kena setrum, terangsang. Kewanitaan saya terasa basah karena memang saya mempunyai kekhasan produksi cairan kewanitaan yang banyak. Bobi pun memulai membuka satu persatu bajunya, masih tertinggal CD-nya.

Secara pelahan Bobi membuka bagian bawah rok sambil tak hentinya menciumi seluruh bagian yang terbuka. Perut saya dia ciumi bermesra-mesra. Tangannya menjalar juga keseluruh badan dan mendekap pada kewanitaan saya yang telah membasahi CD, sambil mulut Bobi mendesah penuh gairah.

Saya sudah tak bisa menahan kenikmatan yang rasanya sudah lama tak saya alami lagi. Tangan Bobi mulai dimasukkan ke dalam CD menulusuri kewanitaan saya dengan menggerakkan jarinya. Gila setengah mati rasanya.

Mau teriak rasanya. Bobi secara halus dan pandai memainkan seluruh badan dan bagian-bagian peka saya. Kewanitaan saya mulai banjir merespon pada rangsangan yang selangit. Gila benar rasanya.

Bobi berlanjut dengan membuka CD dan memulai mengkonsentrasikan perhatiannya pada kewanitaan saya. Diciumnya secara perlahan dengan memainkan lidahnya dari atas ke bawah. Paha saya ditegakkan dan dibukanya lebar-lebar.

Diciumnya bibir kemaluan dengan bibirnya secara penuh, dihisapnya secara berkali-kali sambil lidahnya memasuki celah-celah kemaluan saya. Aduh gila rasanya selangit. Ganti dia hisap klitoris secara halus. Dihisapnya, terus.

Sampai saya tidak tahan dan sampailah saya pada puncak. Terasa cairan mengalir. Disertai dengan teriakan ringan tangan memeras rambut Bobi. Ini menjadikan Bobi lebih lagi menggumuli lubang kemaluan saya.

Dia benamkan dan usapkan seluruh wajahnya pada kemaluan saya yang basah dengan desahan kepuasan. Saya sudah tidak bisa lagi menguasai diri dan terasa selalu tercapai puncak-puncak yang nikmat. Gila benar.

Belum pernah saya dibeginikan. Pintar sekali si Bobi ini, sepertinya pengalamannya sudah banyak. Saya hanya bisa menggerakkan kepala ke kanan kiri dengan mata terpajam mulut terbuka, dengan suara mendesah keenakan. Gila benar. Selangit.

Kini giliran saya. Bobi saya tarik ke atas. Kini batang kemaluannya terasa menekan paha saya. Bobi saya balikkan dan batang kemaluannya saya genggam. Wah besar juga dan kencang lagi, sudah basah pula.

Langsung saya hisap dengan gairah. Lidah saya permainkan di ujung kemaluannya sambil dikeluar-masukkan. Bobi mengerang. Setelah kurang lebih sepuluh menit Bobi melepaskannya. Dia lebih menghendaki keluar di liang kemaluan saya.

Kini dia di atas saya lagi dengan posisi batang kemaluan di depan lubang kemaluan. Dengan ujungnya digerak-gerakkan di bibir kemaluan ke atas ke bawah. Enak sekali. Mabok benar. Kemudian secara perlahan masuklah batang kemaluan ke lubang kemaluan saya dan terus menekan sampai terasa penuh sekali, dan terasa sampai di dasar rahim.

Gila rasanya benar-benar selangit. Tidak pernah rasanya seenak seperti ini. Bobi menekan terus sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. Gila! Enak benar! Terus dia putar-putar sambil keluar masuk. Sampai saya lebih dulu tidak tahan dan sampai di puncak, keluar dengan meledak-ledak terasa melayang kehilangan nafas sampai terasa hampa saking nikmatnya.

Kemaluan saya terasa basah sekali. Bobi masih terus memompa dan belum mau menyelesaikan cepat-cepat. Batang kemaluannya masih diputar dengan keluar masuk di lubang kemaluan, sehingga saya pun tidak tahan keluar lagi, yang ketiga atau yang keenam dengan yang keluar karena dihisap tadi. Gila benar! Seluruh badan basah rasanya. Sprei sudah basah betul dari cairan kewanitaan saya.

Bobi masih terus menekan, memutar, menggaruk-garuk dan mencium sekali-sekali. Ciumannya di telinga bersamaan dengan tekanan batang kemaluan di dalam lubang kemaluan saya sungguh membuat seluruh badan menggigil nikmat dan membuat saya keluar secara dahsyat. Kemaluan saya terangkat menyongsong tekanan batang kemaluan Bobi.

Gila benar, sungguh nikmat tiada tandingan. Akhirnya Bobi mulai menggerang-ngerang berbisik mau keluar. Dengan tekanan yang mantap keluarlah dia dengan semprotan yang keras ke dalam liang kemaluan saya.

Hangat, banyak dan terasa mesra dan memuaskan. Oh Tuhan, sungguh tak ada tandingannya. Dia remas badan saya dengan menekankan bibirnya pada bibir saya. Hampir habis nafas. Kehangatan semprotan Bobi menggelitik lagi kemaluan saya sehingga orgasme saya pun keluar lagi yang kedelapan menyusul semprotan Bobi.
Kami bersama-sama keluar dengan nikmat sekali. Sesaat terasa pingsan kami. Setelah selesai terasa kepuasan yang menyeluruh terasakan di badan. Pikiran terasa terlepas dari semua masalah dan hanya keindahanlah yang ada.

Kami masih berpelukan menikmati tanpa kata-kata, sambil memulihkan kembali energi yang telah tercurahkan secara intensif. Kami tertidur sejenak. Siuman setelah sepuluh menit dengan perasaan yang lega, dan puas.

Meski demikian rasa mengelitik, gatal-gatal kecil masih terasa di kemaluan saya, seolah belum puas dengan kenikmatan yang begitu hebat. Tangan saya mendekap batang kemaluan Bobi mengusap-usapnya sayang.

Ingin rasanya batang kemaluan Bobi memenuhi lagi di lubang kemaluan saya. Bibir tidak bisa menahan, saya tarik batang kemaluan Bobi dan mulai meluncur ke bawah dan menghisapnya lagi dengan kasih sayang, diliputi bau campuran antara cairan saya dan mani yang terasa sedap.

Kemaluan Bobi terasa sangat lunak tidak segagah tadi. Serasa menghisap marshmallow. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena secara perlahan batang kemaluannya mulai membengkak dan menyesaki mulut.

Sekali lagi kewanitaan saya tergelitik. Tanpa bertanya saya bangkit jongkok di atas Bobi dan memasukkan Bobi pelan-pelan. Seluruhnya masuk terasa sampai di ujung perut dan mulai menggelitik G-spot.

Ganti saya pompa ambil kadang merunduk memeluk Bobi dan menciumnya. Kadang sambil duduk menikmati penuhnya di kemaluan saya. Rasanya enak sekali karena saya yang mencari posisi yang terenak untuk saya.

Setelah beberapa waktu merasakan kenikmatan yang masih datar, kenikmatan mulai memuncak lagi dan terus memuncak sampai akhirnya sampai puncak tertinggi. Meledak-ledak lagi orgasme dengan teriakan-teriakan nikmat.

Yang ternyata diikuti oleh Bobi dengan semprotan kedua. Tangannya memeluk erat-erat dengan gerangan pula. Gila enaknya sungguh sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Ini kali rasanya surga dunia. Kalau bisa maunya seharian begini terus rasanya. Gila! Gila benar, sungguh nikmat memuaskan.

Tetapi kami harus pulang. Saya kembali ke rumah, ke suami dan keluarga saya. Dengan suatu pengalaman yang tak terlupakan selama hidup. Sepanjang jalan kami diam tetapi tangan saling memegang.

Malamnya menjelang tidur, sekali lagi kemaluan saya menggelitik dengan ingatan pengalaman siang tadi tidak bisa hilang. Ini memang pembawaan saya yang orang barangkali mengatakannya sebagai maniak seks, histeris, multi orgasme, kelaparan terus.

Sekali terbuka lebar dan dirangsang maunya terus dipenuhi. Sejauh ini dengan suami tidak pernah tercapai apa yang Bobi bisa lakukan. Kepuasan dengan suami sama-sama tercapai tetapi kepuasan yang tidak mendalam seperti Bobi.

Suami yang lekas selesai menjadikan “bakat” saya tidak berkembang. Sekarang yang ada hanya suami di samping saya. Saya merengek minta pada suami dengan tangan meraba burungnya dan memijat-mijatnya halus.

Dia tertawa sambil mengejek, “Gatel nih ya.” Dalam hati saya bilang memang gatal. Saya mencoba menikmati penetrasi kemaluannya dengan membayangkan kemaluan Bobi. Kewanitaan saya, saya goyangkan mencari spot yang nikmat sambil mendekap.

Dia menekan menarik beritme sampai kemudian saya mencapai puncak dulu diikuti dengan semprotan maninya. Selesailah sudah. Kemaluan saya masih ingin sebetulnya, tetapi dia biasanya sudah tidak bisa lagi. Jadinya tanganlah yang bergerak “Self Service”. Memang penyakit saya (atau karunia) ya itu. Sekali sudah diobok-obok tidak bisa berhenti. Saya tidur dengan nyenyak malam itu.

Seperti yang bisa diduga pertemuan saya dengan Bobi berlanjut. Semua fantasi seks dan impian-impian tak ada yang tidak kami wujudkan. Sungguh sangat-sangat nikmat. Teknik kami makin sempurna dan Bobi bisa membuat saya orgasme sampai tiga belas kali.

Pada kesempatan lain akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman kami yang aduhai. Semoga saya tidak jatuh cinta dan menghendaki hubungan yang lebih dalam, dan mengacaukan rumah tangga saya yang sudah ada.

Saya hanya mau seksnya. Sama seperti Bobi juga. Sehingga dari luar, partner seks saya resmi adalah suami. Dibalik itu Bobi lah yang menjadi pemuas seks dan fantasi saya dan ini telah berjalan selama dua tahunan. Dua kali dalam seminggu paling sedikit. Suami tetap dilayani seminggu sekali, kadang sepuluh harian sekali.

Cerita sex : Sex Pijat Dan Ngeseks Dengan Pembantu Yang Seksi

Saya merasa bahagia dengan pengaturan sedemikian. Keluarga tetap tidak terganggu. Hubungan dengan anak-anak dan suami tetap seperti biasa, bahkan kehidupan seks dengan suami menjadi lebih baik. Ternyata selingkuh ada manfaat dan kebaikannya juga.

#Cerita #Sexs #Entot #Keponakan #Yang #Sexy #Dan #Genit

Cerita Sex Tante Ngentot Keponakan, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Tante Ngentot Keponakan – Sudok Behind – Kisah Seks Keponakan Bibiku Pengalamanku bermain dengan Anna dan keponakannya, Sinta, membuat Dicky penasaran. Dia sepertinya pernah mendengar dari Ana bagaimana Cinta dan aku bermain sehingga dia yang juga bermain dengan Cinta dan Ana pernah meminta istrinya untuk mengajak Cinta dan aku bermalam di rumah mereka. Karena Cinta menjalani ujian semester dua minggu, kami tidak mengganggunya. Kesempatan kami untuk bertemu terjadi pada suatu Minggu malam setelah Sintai menyelesaikan ujiannya.

Anna dan Dicky menyiapkan makan malam yang megah, karena makanan tersebut dipesan dari salah satu restoran mahal di Jakarta. Mengenakan celana coklat tua dan kaos turtleneck coklat muda, saya tiba di rumah mereka pada pukul 18 dan melihat bahwa Cinta sudah ada di sana.

Cerita Sex Tante Ngentot Keponakan

Dickie mengenakan celana hitam dan atasan lengan pendek berwarna biru muda. Anna mengenakan gaun biru muda, seperti warna rok suaminya, sedikit ketat di sekitar tubuhnya yang seksi, gaun itu tergantung di bahu dengan dua tali, memperlihatkan sebagian payudaranya.

Cerita Sex Lucah Bercinta Dengan Anak Sd Penuh Gairah

Cinta seperti seorang putri, mengenakan gaun merah muda, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang menggairahkan, juga dengan belahan dada yang sedikit rendah dengan potongan setengah lingkaran. Keduanya ingin menunjukkan keindahan payudara mereka di depan saya dan Dikki Bandar Bola Pulsa untuk mengatakan payudara siapa yang paling indah. Payudara kedua wanita itu tidak terlalu besar, tetapi cukup merangsang bagi saya.

Kisah seks bibi keponakan Anna sedikit lebih kecil dari Cinta. Saya sudah membuktikannya sendiri ketika saya mencoba menelan kedua payudaranya. Payudara Cinta bahkan lebih banyak tersisa daripada payudara Anna karena aku mengisap sebanyak yang aku bisa ke dalam mulutku.

Kami berempat duduk di ruang makan menikmati jamuan makan yang disediakan oleh tuan rumah. Makanan penutup dan buah segar membuat kami sangat menikmati makanannya.

Dari ruang makan, kami menuju ruang keluarga. Anna memainkan musik klasik sementara Dicky mengambil minuman kami, dia menuangkan tequila untuk Anna dan Cinta, sedangkan untuk dia dan aku, segelas anggur Prancis masing-masing, sedikit kuat menurutku alkohol. Sebuah rona merah muncul di ketiga wajah itu, dan kurasa aku juga melakukannya karena efek dari minuman yang kami minum.

Melayani Gairah Seks Tante Kesepian

Percakapan kami yang awalnya ringan tentang pekerjaan dan kuliah Cinta, semakin menjadi hal yang erotis, terutama ketika Anna menatapku dan berkata, “Wow, pengaruh anggur Prancis telah membangunkan makhluk hidup di Agus ‘You. Can’ apakah kamu tidak melihat dosa?” Cinta menunduk menatap bagian bawah tubuhku dan membandingkannya dengan Dicky, “Nah, yang ini sudah mulai bangkit dari kubur, hi…hi…hi…”

Cinta yang duduk di sebelahku meletakkan kepalanya di bahu kananku. Anna menuntun suaminya berdiri dan dia menari mengikuti Strauss the Blue Danube. Apakah mereka mengambil kelas atau karena mereka berada di luar negeri, mereka berdua sangat pandai menari.

Setelah lagu selesai, alunan Liebestrom terdengar. Dicky melepaskan pelukannya di pinggang Anna dan berjalan menghampiri Sita, lalu dengan sikap seperti pangeran, meminta kesediaan Sita untuk menggantikan Anna dengannya di lantai, sementara Anna menghampiriku.

Aku yang tidak pandai menari, menolak dan menarik tangan Anna untuk duduk di sebelahku dan melihat suaminya menari dengan keponakannya. Sepertinya Cinta juga tidak buruk dalam menari, meskipun tidak sebagus bibinya, dia mampu mengikuti gerakan Dicky.

Cerita Sex Kartun

Kisah seks tante dan Nefus saat lagu itu begitu merdu, mereka berdua merapatkan tubuh, hingga dada Dicky menempel di dada Cinta. Di tengah lagu, wajah Dicky dekat dengan telinga dan dengan bibirnya ia menguatkan rambut di dekat telinga Sinta dan dengan kedua bibirnya ia terkadang mendorong daun telinganya.

Tatapan Cinta menjadi semakin sedih saat dia mendapati dirinya dipeluk oleh Dickie saat dia bersikap baik. Lalu bibir Dicky turun ke dagu Cinta, mencium lehernya. Kami mendengar erangan Sita dari bibirnya yang setengah terbuka. Saat itu dia masih dalam pelukan Dickie di pinggangnya, menempatkan ciuman di bibir Dickie. Mereka berpelukan erat, lengan Dicky melingkari tangan Cinta, sementara lengan Seeta melingkari leher Dicky. Permainan lidah mereka juga mewarnai ciuman panas itu.

Dicky kemudian membuka baju Cinta dan di atas bahunya jatuh ke lantai. Kini Sita hanya mengenakan bra dan celana dalam berwarna pink. Tangan Cinta pun merespon gerakan Dicky dan membuka mulutnya,

Lalu aku melihat jemarinya bergerak ke pinggang Dickie untuk mengencangkan ikat pinggang dan ritsleting Dickie. Jadi Bola Online Depo Pulsa dilepaskan dari celana Dicky, dia hanya harus memakai pakaian dalam. Kemudian jemari Zinta bergerak ke belakang tubuhnya untuk melepaskan tali bra-nya sehingga payudaranya yang lembut terlihat.

Cerita Sex Tante Weni Yang Kesepian

Keduanya masih saling berpelukan, di lantai, berciuman. Namun tangan keduanya tidak lagi diam, melainkan saling bersentuhan, dekat; Bahkan tangan Dicky mulai menggaruk bagian depan celana dalam Cinta. Cinta memegangi perawatan Dicky dan mengeluarkan smock Dicky dari luar celana dalamnya, kemudian dengan tarikan dia melepaskan smock tersebut sehingga kontol Dicky terekspos, jelas menunjukkan kondisinya yang sudah terangsang.

Dickie mengarahkan vaginanya ke vagina Cinta dan mengulangi tekanan sampai Cinta menjadi lebih liar, memutar pinggulnya, dan ciuman Dickie di payudaranya menjadi lebih intens, mengisap, meremas tangannya dan memelintir lidahnya. Cinta duduk di karpet diikuti Dicky yang kemudian meraih tubuh Cinta dan membaringkannya di sofa panjang. Dengan jari-jarinya mereka membuka celah di celana dalam Cinta, mulutnya kemudian mencium vaginanya. Erangan Cinta semakin keras dan digantikan dengan kram. “Dick, ayo sayang… Oooooohhh…. Yahhh, sayang banget, Adduhhh… Enak banget… Ohhhhhhhh…”

Setelah beberapa saat mengerjakan vagina Cinta, Dicky berlutut di samping Sita dengan kaki kanan di lantai, sementara kaki kirinya di atas sofa, dia mengarahkan kemaluannya ke vagina Cinta dari celah celana dalam Cinta. Kemudian dia perlahan memasukkan penisnya ke dalam vagina Cinta dan mulai memberikan tekanan, bolak-balik, sehingga kemaluannya keluar dari vagina Cinta.

Anna yang duduk di sebelah kiriku heboh melihat Dicky dan Cinta, lalu mencium bibirku. Aku membalas ciuman itu tidak kurang dalam sambil mengusap punggungnya yang telanjang. Anna memegang daguku sambil menciumi seluruh wajahku, lidahnya bermain kesana kemari, membuat hasratku meningkat, apalagi saat lidahnya turun ke tenggorokanku dan membantu tangannya mencoba membuka bajuku. Saya menghentikan gerakannya, meskipun dia menyangkal: – Nah, Gus?

Cerita Sex Aku Dan Tanteku Yang Sexy

“Tenang sayang…. Aku mencium bibirnya sambil menunduk dan memegang lehernya dengan tangan kiriku, tangan kananku mengangkat kakinya sehingga dia jatuh ke pelukanku dan membawanya ke kamar tidur mereka. Kami tidak peduli lagi Tentang Dicky dan Cinta yang semakin menggairahkan satu sama lain. Aku berbaring di tempat tidur dan melepas semua pakaianku.

Aku mencium bibirnya lagi, sementara jari-jariku membawa bahunya yang terbuka sambil membuka dua tali di bahunya. Lidahku menelusuri payudaranya dan mengisap putingnya. Menghisap mulutku pada putingnya membuat Anna mengerang dan menggeliat, apalagi saat aku meraih daging lembut payudaranya dan putingnya yang indah dan sudah tegang.

Mungkin karena pengaruh minuman keras dan tontonan yang baru saja dihadirkan Cinta dan Dicky, kami berdua yang lebih buas mulai saling berciuman. Pakaian kami dilempar ke sini. Mencium bibir, membelai jemari dan bibir, meremas tangan, menjilat lidah mengiringi rintihan Ana dan aku. Kami berdua seolah berlomba memberikan kepuasan satu sama lain.

Apalagi saat Anna menekan tubuhku dari atas dengan kepalanya tepat di pahaku dan menggarap penisku dengan ganas. Vaginanya tepat di atas wajahku aku cium dan jilat, klitorisnya aku kaitkan dengan lidahku dan aku gunakan bibirku untuk menghisap klitoris yang semakin tegang.

Tante Selingkuh Dengan Keponakan

Setelah Anna tidak tahan lagi, dia segera bangkit dan duduk di depanku. Rupanya dia ingin memintaku melakukan posisi doggy style yang sangat dia sukai. Dari ruang tamu, aku mendengar tangisan Cinta dan rintihan Dicky. Mungkin mereka semakin baik dalam berhubungan.

Aku mengarahkan penisku ke lubang Anna. Aku mengusap kepalanya sambil tersenyum sampai dia berteriak lagi, “Guss, jangan main-main sama aku!” Masuklah, aku tidak tahan lagi, yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee Dia bertanya.

Cerita Seks Bibi Keponakan Penisku mulai masuk sedikit demi sedikit ke dalam vaginanya. Aku memegang pinggulnya dan maju mundur mengikuti regangan penis masuk dan keluar dari vaginanya. Saya melakukan gerakan itu selama sekitar lima menit, dia masih belum orgasme, saya juga tidak. Lalu aku menyentuh kedua payudaranya yang tergantung indah dari belakang. Aku meremasnya sambil menekan dadaku ke punggungnya. Dia mengerang, menghela nafas dan menangis.

“Ahhhh… sshhhh, owwhhh, alangkah enaknya… sayangku….” Mendengar suaranya dan merasakan tubuhnya merangkak di bawah tubuhku membuatku semakin terbangun. Lalu aku menarik tangannya ke belakang punggungnya. Aku meraih lengannya dengan kejutan yang kuat sampai dia mengangkat kepalanya.

Cerita Sex Kisah Ngentot Anak Ingusan Dan Tante Girang

Tangannya mencoba meraih payudaranya dan meremukkan payudaranya sendiri. Kami sekarang berdua dalam posisi satu berlutut, sedikit berlutut, dia tidak lagi menging, penisku terkubur jauh di dalam lubangnya. Erangan Anna semakin keras dan saat aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya beberapa kali, dia berteriak, “Aaaaahhhhhh…..oooogghhh…” Aku merasakan penisku menuangkan cairan di dalamnya.

Aku tidak bisa lagi menahan nafsuku dan mengikutinya untuk mencapai puncak kenikmatan. Kemudian dia berbaring dengan saya di atas punggungnya, yang kadang-kadang masih mendorong penisku bolak-balik di vaginanya. Keringat pun bercucuran di tubuh kami, padahal AC cukup dingin saat kami pertama kali masuk.

Lalu kami saling berpelukan, aku telentang sementara Anna berbaring di atasku. Suara Dicky dan Cinta sudah tidak terdengar lagi di kamar, mungkin mereka sudah mengalami orgasme. Tanpa sadar, aku tertidur, begitu pula Anna. Aku terbangun saat merasakan ciuman di bibirku. Aku membalas ciuman itu, tapi baunya berbeda dari mulut Anna. Aku membuka mata, aku melihat Cinta masih membungkuk di atasku telanjang saat dia menciumku. Mataku terbuka lebar sambil menggigit bibirnya bermain dengan lidahku di mulutnya, dia menanggapi perlakuanku terhadap lidah kami. Situs judi online

Sementara itu, saya melihat rusa pergi ke Anna dan mencium payudara istrinya. Anna mengulurkan tangan dan membalas ciumannya dan memeluk suaminya. Tangannya

Kisah Seks Ngentot Tante Sampai Hamil

#Cerita #Sex #Tante #Ngentot #Keponakan

Adik Keponakan Ku Yang Centil Dan Sexy Terbaru Malam Ini

Kisah ini terjadi sekitar awal Januari, dimana waktu itu aku sedang sendiri di rumah, sedang nonton TV tiba-tiba aku di kejutkan oleh suara bel berbunyi.

“Kringg.. kring..” suara bel berbunyi itu membuat aku terkejut.

Kemudian aku membuka pintu, aku melihat seorang gadis berdiri menggunakan baju kaos berwarna putih dan rok mini berwarna hijau sampai ke lutut, wajahnya cantik dan sedap dipandang mata.

Aku bertanya, “Cari siapa dik..?”

Dia balas dengan bertanya, “Benarkah ini rumah paman Mail..?”
Aku terkejut, karena nama yang dia sebutkan adalah nama papaku. Kemudian aku bertanya lagi. “Adik ini siapa?”

Dia hanya tersenyum. Senyumannya manis sekali, lalu aku jawab, “Benar, ini rumah paman Mail,” sambungku lagi. Dan sekali lagi dia tersenyum, manis sekali, membuat hatiku dag dig dug.

Aku bertanya lagi, “Adik ini siapa sih..?”

Sambil terseyum dia memperkenalkan dirinya, “Namaku Naomi,” kata-katanya terhenti,

“Aku datang kemari disuruh mama untuk menyampaikan sesuatu untuk paman Mail.”
“Oh iyah..” aku sampai lupa mempersilakan dia masuk ke rumah. Lalu kusuruh dia masuk.
“Silakan masuk,” kataku.

Aku persilakan dia masuk, “Kan ngga enak bicara di depan pintu, apa lagi tamu.”

Setelah berbicara sebenter di depan pintu, dia masuk dan duduk di kursi ruang tamu. Setelah kupersilakan duduk, aku mulai bertanya lagi tentang dia, dan siapa dia bagaimana hubungannya dengan papaku.

“Kalau boleh tau, adik ini siapa yah..?”
“Hihihi..” dia tertawa, aku jadi heran, tetapi dia malah tertawa.
“Kalau ngga salah, pasti abang ini bang.. Sultan yah?” sambungnya.

Aku terkejut, dari mana dia tahu namaku, lalu aku bertanya, “Kog adik tau nama abang?”
Lalu dia tertawa lagi, “Hihihi… ..tau dong.”
“Masa abang lupa sama aku?” lanjutnya. “Aku Naomi, bang. Aku anaknya tante Elen,” celotehnya menjelaskan.
Aku terkejut, “..ah.. jadi kamu anaknya tante Elen?” tambahku.

Aku jadi termangu. Aku baru ingat kalau tante Elen punya anak, namanya Naomi. Waktu itu aku masih SMP kelas 3 dan Naomi kelas 1 SMP. Kami dulu sering bermain di taman bersama. Waktu itu kami belum tahu tentang apa yang namanya cinta/sex dan kami tidak berjumpa lagi karena waktu itu aku pergi ke Australia sekitar 2 tahun.

Sekembalinya dari Australia aku tidak pernah ke rumahnya karena sibuk sekolah. Sudah kira-kira 3 tahun kami tidak berjumpa, sampai aku mahasiswa tingkat 2, aku tidak ingat namanya lagi, kini bertemu sudah besar dan cantik lagi.

Lalu kubertanya kembali menghamburkan lamunanku sendiri, “Bagaimana kabar mamamu?” tanyaku.
“Baik…” jawabnya.

Kemudian dia mengulangi maksud dan tujuannya. Katanya, papaku diminta mamanya untuk datang ke rumahnya untuk membicarakan sesuatu hal.

Lalu aku balik bertanya dengan penasaran, “Kira-kira yang akan dibicarakan apa sih..?”
Dia menjawab sambil tersenyum manis nan menggoda. Sambil tersenyum, aku memperhatikan dirinya penasaran.

Tiba-tiba dia bicara, “Ternyata abang ganteng deh, ternyata mama ngga salah bilang.”

Aku jadi salah tingkah dan wajahku memerah karena dipuji. Adik ini ada-ada saja pikirku. Kemudian aku sambut kata-katanya, “Ternyata tante Elen punya anak cantik juga.” dia hanya tersenyum saja.

“Paman Mail kemana bang?” dia bertanya membuka keheningan.
“Belum pulang kerja.” jawabku.
“Hmmm…” gumamnya.
“Ya udah deh, titip pesen aja gitu tadi, ya bang!” memastikan.
“Iya… oke.” jawabku pasti.
“Jangan lupa yah..!” lebih memastikan.
“Iya..” aku tegaskan lagi.

“Oke deh.. kalau gitu Naomi pamit dulu yah.. ngga bisa lama-lama nih.. mama bilang jangan lama-lama.” jelasnya. “Pamit yah bang!” tambahnya.
“Oke deh,” mengiyakan. “Hati-hati yah!” sambungku seperti cowok-cowok lain pada cewek umumnya.

Dia hanya tersenyum menjawabnya, “Iya bang…”

Nah, detik itu jugalah momen itu terjadi. Tidak tahu kenapa dia tiba-tiba menarik tanganku dan mencium pipiku. Bercampur rasa bingung dan asyik di hatiku.

“Waduh… buat apa itu tadi?” tanyaku bodoh. Dia hanya tersenyum.
“Abang ganteng deh,” jelasnya sambil melepaskan pegangan tangannya.

Nah, itu dia, karena menurutku aji mumpung perlu diterapkan, aku menangkap tangannya dan balik mencium pipinya. Dia menjadi kaget dan aku hanya tersenyum saja, memasang wajah innocent yang jauh dari sempurna.

Balas dendam pikirku. Karena kepalang keasyikan dan sudah timbul nafsu. Aku memberanikan diri lagi untuk mencium bibirnya mengusik kediamannya karena kaget pada ciuman pertamaku tadi.

“Mumpung rumah sepi… kesempatan nih..” pikirku dalam hati.
Aku memberanikan diri untuk lebih lagi dengan meraba tonjolan yang ada di dadanya yang terbungkus bra dari luar.
Dia mendesah, “..ahh..hem..”

Tonjolannya agak lumayan kalau tidak salah taksir, kira-kira 32b besarnya. Karena sudah sangat bernafsu, dan ego kelelakianku meningkat, hasrat itu pun timbul. Aku belai tubuhnya perlahan dan terus menaik sampai ke lehernya. Kubuka baju yang dia pakai hingga terlepas. Dan aku terus meraba bongkongnya yang lumayan juga besarnya kalau tidak salah taksir dapurnya kira-kira 61.

“Seperti penyanyi saja,” gumamku dalam hati.

Karena keadaan kurang memungkinkan, kugendong dia ke kamarku sambil kami berciuman terus. Kurebahkan dia di kasur dan kutindih dia. Kubuka perlahan-lahan kaos yang dia pakai dan BH-nya aku buka hingga polos. Terpampang di depanku sebuah pemandangan yang indah, sebuah gunung dua yang sangat indah dengan pucuknya berwarna merah ranum.

Aku dengan rakusnya meremas dan mengulum kanan dan kiri. Tanganku dengan aktif terus menjalar ke rok yang dia pakai. Perlahan-lahan aku turunkan hingga terbuka semuanya. Aku melihat kodam (kolor,dalam) warna putih dengan berenda bunga. Kubuka perlahan-lahan dengan sabar, hati-hati dan lembut. Tiba-tiba dia menepis tanganku.

“Jangan bang..! Jangan bang..!” dia memohon, tetapi aku yang sudah dirasuki setan tidak ambil pikir.

Kemudian kucium bibirnya dan kuremas kembali gunungnya. Dia terangsang. Kucoba mengulang kembali, kutarik kodamnya (kolor,dalam) perlahan-lahan. Dia tidak menepis tanganku, terus kubuka dan kuterpana melihat pemandangan yang begitu indah yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Aku melihat sebuah kemaluan yang masih gundul yang hanya dikelilingi dengan rambut yang masih belum lebat.

Kusibak hutan yang masih agak gundul. Ada cairan bening yang keluar dari dalam hutannya. Dia sudah terangsang. Kubuka bajuku tergesa-gesa. Pakaianku hanya tinggal kodam (kolor dalam) saja tetapi Ucokku (kejantananku) sudah mau lompat saja, ingin mencari sasaran.

Sudah tidak tahan ucokku sehingga aku langsung meraba hutannya. Kusibak (buka) hutannya dan aku menciumnya. Kemudian kujilat semacam daging yang keluar dari kemaluannya. Kujilat terus kelentitnya hingga dia meyilangkan kakinya ke leherku.

“Ahh.. ohh.. yaa..” desahnya.

Kumasukan jari tanganku satu dan kukorek-korek dalam hutanya. Dia semakin merapatkan kakinya ke leherku sehingga mukaku terbenam dalam hutannya. Aku tidak bisa bernafas. Aku terus hajar hutannya.

“Hauhh.. ahh.. yahh.. huhhh..” terdengar suara desahya.

Aku terus hisap sehingga timbul suara yang entah dia dengar atau tidak. Kemudian perlahan-lahan kakinya agak melonggar sehingga aku bisa nafas dengan bebas kembali. Aku terus menghisap dalam hutannya. Setelah puas kubermain di hutanya, kuhisap lagi gunung kembarnya, kiri dan kanan.

“Bang.. aku udah ngga tahan nih.. mau keluar..” desahnya.
Kupercepat lagi hisapanku, dia merintih.

“Ahh.. oohhh.. yahh.. serrrr..” dia lemas. Ternyata dia sudah klimaks.

Kubuka kodamku dan kejantananku ini kukeluarkan. Taksiranku, kejantananku kira-kira 14 cm panjangnya kalau sudah tegang. Kubimbing kejantananku (ucok) ke arah hutannya. Kugesek-gesekan kejantananku pada liang kelaminnya, kusodok perlahan-lahan.

Awalnya meleset, tidak masuk. Wah, ternyata dia masih perawan. Kucoba lagi perlahan-lahan, tidak juga bisa masuk. Kuberi air ludah ke batang kejantananku agar tambah licin. Kemudian kucoba lagi, hanya masuk ujung kepalanya saja, dia merintih.

“Aduh.. sakit bang.. sakit..” rintihnya.

Aku berhenti sejenak, tidak melanjutkan sodokanku, kukulum lagi gunungnya, dadanya terangkat ke atas. Tidak lama dia terangsang lagi, lalu kucoba lagi untuk meyodok (seperti permainan bola billyard).

Kusodok terus dengan hati-hati, aku tidak lupa memberi ludahku ke kejantananku. Karena hutannya becek akibat klimaks tadi jadi agak licin sehingga kepala kejantananku bisa masuk dia merintih.

“Aduh.. sakit bang…”

“Tahan dikit yah.. adikku manis..`ngga sakit kok.. cuman sebentar aja sakitnya…” bisikku di daun telinganya. Dia diam saja. Kusodok lagi, akhirnya masuk juga kepala si ucok, terus kusodok agak keras biar masuk semua.

“Slupp.. blesss..” dan akhirnya masuk juga ucokku. Dia menggigit bibirnya menahan sakit. Karena kulihat dia menahan sakit aku berhenti menunggu dia tidak kesakitan lagi. Ucokku masih terbenam dalam hutannya, kulihat dia tidak menggigit bibirnya lagi. Kusodok lagi ucokku perlahan-lahan dan lembut, ternyata dia meresapinya dan kembali terangsang. Kusodok terus.

“Ahh.. auuohhh.. yahh.. terus bang..” pintanya karena dia teransang hebat sambil mengoyangkan pinggulnya ke kiri kanan. Rupanya dia sudah tidak kesakitan lagi. Semakin kuat kusodok.

“Auoohhh.. ahhh.. yahh.. uhhh.. terus bang!” kakinya dililitkan ke leherku.
“Ahh.. yaa..” rintihnya lagi, terus kusodok agak keras.

“Selupp.. selup..” suara ucokku keluar masuk, aku juga merasakan ada denyutan dalam hutannya seperti menghisap (menarik) ucokku. Rasanya tidak bisa dikatakan dengan kata-kata.

“Yahh.. aouuhh… yahh..” suaraku tanpa sadar karena nikmatnya.
“Bang.. enak bang.” kusodok terus.
“Uohh.. ahhh.. yahh.. terusss bang! Yahh.. yahh.. ngga tahan nih bang..” dia terus berkicau keenakan, “oohh.. yahh… aouuhh.. yaa.. i coming.. yes..” terus dia berkicau

Entah apa katanya, aku tidak tahu karena aku juga merasakan sedotan dalam hutanya semakin kuat. Dia meremas kain penutup tilam sampai koyak. Aku terus meyodok dan terus tidak henti-henti.

“Aouhhh.. ahhh.. yahh.. yaa.. mau keluar nih bang..” dan, “Slerrrr…” dia keluar, terasa di kepala ucokku. Dia klimaks yang kedua kalinya.

Aku terus memacu terus mengejar klimaksku, “Yahh.. aouuu.. yahh..” ada denyutan di kepala ucokku.

“Yahh.. ahhh..” aku keluar, kutarik ucokku keluar, kuarahkan ke perutnya.
Air maniku sampai 3x menyemprot, banyak juga maniku yang keluar, lalu kukecup keningnya.
“Terima kasih..” aku ucapkan.

Kulihat ada bercak darah di sprei tilam, ternyata darah perawanya. Lalu kuajak dia membersihkan diri di kamar mandi, dia mengangguk. Kami mandi bersama. Tiba-tiba ucokku bangkit lagi melihat bongkongnya yang padat dan kenyal itu. Kutarik bokongnya dan kutunggingkan. Kusodok dari belakang.

“Aduh..” gumamnya karena masih agak sempit dan masih terasa ngilu karena baru hilang keperawanannya.

Dia terangsang kembali, kuremas gunung kembarnya, aku berdengus. “Ahh.. aouhhh.. yaaa.”

“Crottt.. croottt.. crottt..” kukeluarkan maniku dan kutumpahkan di bokongnya.

Kami terus bermain sampai 3 kali. Aku teringat kalau sebentar lagi mama akan pulang, lalu kusuruh cepat-cepat si Naomi mandi dan mengenakan pakaiannya. Kami tersenyum puas.

“Terima kasih yah bang,” aku tersenyum saja dan aku mencium bibirnya lagi serta membisikkan ke telinganya, “Kapan-kapan kita main lagi yah!”

Dia hanya tersenyum dan, “..iya,” jawabnya.

Cerita sex : Cerita Dewasa Bulan Madu Yang Membawa Bencana

Setelah berpakain dan merapihkan diri, kuantar dia ke depan rumah. Dan ciuman manis di bibir tidak lupa dia berikan kepadaku sebelum pergi. Aku hanya bisa melihat dia berjalan pergi dengan langkah yang agak tertatih karena merasakan nyeri di selangkangannya.

#Adik #Keponakan #Yang #Centil #Dan #Sexy