Gairah Ibu Pemilik Kost Yang Kesepian Terbaru Malam Ini

Gairah Ibu Pemilik Kost Yang Kesepian 1

Iwan, seorang bujangan berumur 28 tahun yang saat ini sedang kebingungan. Pasalnya, panggilan pekerjaan dari sebuah perusahaan dimana dia melamar begitu mendadak. Dia bingung bagaimana harus mencari tempat tinggal secepat ini. Perusahaan dimana dia melamar terletak di luar kota, jangka waktu panggilan itu selama empat hari, dimana dia harus melakukan tes wawancara.

Akhirnya dia memaksa berangkat besoknya, dengan tujuan penginapanlah dimana dia harus tinggal. Dengan bekal yang cukup malah berlebih mungkin, sampailah dia di penginapan dimana perusahaan yang dia lamar terletak di kota itu juga.

Sudah 2 hari ini dia tinggal di penginapan itu, selama ini dia sudah mepersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan guna kelancaran dalam tes wawancara nanti. Sampai pada akhirnya, dia membaca di surat kabar, bahwa disitu tertulis menerima kos-kosan atau tempat tinggal yang permanen. Kemudian dengan bergegas dia mendatangi alamat tersebut. Sampai pada akhirnya, sampailah dia di depan pintu rumah yang dimaksud itu.

Perlahan Iwan mengetuk pintu, tidak lama kemudian terdengar suara kunci terbuka diikuti dengan seorang wanita tua yang muncul.

“Iya, ada perlu apa, Pak..?”

“Oh, begini.., tadi saya membaca surat kabar, disitu tertulis bahwa di rumah ini menyediakan kamar untuk tempat tinggal.” sahut Iwan seketika.

“Oh, ya, memang benar, silakan masuk Pak, biar saya memanggil nyonya dulu,” wanita tua itu mempersilakan Iwan masuk.

“Hm.., baik, terima kasih.”

Sejenak kemudian Iwan sudah duduk di kursi ruang tamu.

Terlihat sekali keadaan ruang tamu yang sejuk dan asri. Iwan memperhatikan sambil melamun. Tiba-tiba Iwan dikejutkan oleh suara wanita yang masuk ke ruang tamu.

“Selamat siang, ada yang perlu saya bantu..?”

Terhenyak Iwan dibuatnya, di depan dia sekarang berdiri seorang wanita yang boleh dikatakan belum terlalu tua, umurnya sekitar 40 tahunan, cantik, anggun dan berwibawa.

“Oh.., eh.. selamat siang,” Iwan tergagap kemudian dia melanjutkan, “Begini Bu..”

“Panggil saya Bu Mira..,” tukas wanita itu menyahut.

“Hm.., o ya, Bu Mira, tadi saya membaca surat kabar yang tertulis bahwa disini ada kamar untuk disewakan.”

“Oh, ya. Hm.., siapa nama anda..?”

“Iwan Bu,” sahut Iwan seketika.

“Memang benar disini ada kamar disewakan, perlu diketahui oleh Nak Iwan bahwa di rumah ini hanya ada tiga orang, yaitu, saya, anak saya yang masih SMA dan pembantu wanita yang tadi bicara sama Nak Iwan, kami memang menyediakan satu kamar kosong untuk disewakan, selain agar kamar itu tidak kotor juga rumah ini biar tambah ramai penghuninya.” dengan singkat Bu Mira menjelaskan semuanya.

“Hm, suami Ibu..?” tanya Iwan singkat.

“Oh ya, saya dan suami saya sudah bercerai satu tahun yang lalu,” jawab Bu Mira singkat.

“Ooo, begitu ya, untuk masalah biayanya, berapa sewanya..?” tanya Iwan kemudian.

“Hm, begini, Nak Iwan mau mengambil berapa bulan, biaya sewa sebulannya tujuh ratus ribu rupiah,” jawab Bu Mira menerangkan.

“Baiklah Bu Mira, saya akan mengambil sewa untuk enam bulan,” kata Iwan.

“Oke, tunggu sebentar, Ibu akan mengambil kuitansinya.”

Akhirnya setelah mengemasi barang-barang di penginapan, tinggallah Iwan disitu dengan Bu Mira, Ida anak Bu Mira dan Bik Sumi pembantu Bu Mira.

Sudah satu bulan ini Iwan tinggal sambil menunggu panggilan selanjutnya. Dan sudah satu bulan ini pula Iwan punya keinginan yang aneh terhadap Bu Mira. Wanita yang anggun, cantik dan berwibawa yang cukup lama hidup sendirian.

Iwan tidak dapat membayangkan bagaimana mungkin wanita yang masih kelihatan muda dari segi fisiknya itu dapat betah hidup sendirian. Bagaimana Bu Mira menyalurkan hasrat seksualnya. Ingin sekali Iwan bercinta dengan Bu Mira. Apalagi sering Iwan melihat Bu Mira memakai daster tipis yang menampilkan lekuk-lekuk tubuh Bu Mira yang masih kelihatan kencang dan indah. Ingin sekali Iwan menyentuhnya.

“Aku harus bisa mendapatkannya..!” gumam Iwan suatu saat.

“Saya harus mencari cara,” gumamnya lagi.

Sampai pada suatu saat kemudian, yaitu pada saat malam Minggu, rumah kelihatan sepi, maklum saja, Ida anak Bu Mira tidur di tempat neneknya, Bik Sumi balik ke kampung selama dua hari, katanya ada anaknya yang sakit. Tinggallah Iwan dan Bu Mira sendirian di rumah.

Tapi Iwan sudah mempersiapkan cara bagaimana melampiaskan hasratnya terhadap Bu Mira. Lama Iwan di kamar, jam menunjukkan pukul delapan malam, dia melihat Bu Mira menonton TV di ruang tengah sendirian. Akhirnya setelah mantap, Iwan pun keluar dari kamarnya menuju ke ruang tengah.

“Selamat malam, Bu, boleh saya temani..?” sejenak Iwan berbasa-basi.

“Oh, silakan Nak Iwan..,” mempersilakan Bu Mira kepada Iwan.

“Ngomong-ngomong, tidak keluar nih Nak Iwan, malam Minggu loh, masa di rumah terus, apa tidak bosan..?” tanya Bu Mira kemudian.

“Ah, nggak Bu, lagian keluar kemana, biasanya juga malam Minggu di rumah saja,” jawab Iwan sekenanya.

Lama mereka berdua terdiam sambil menikmati acara TV.

“Oh, ya, Bu, boleh saya buatkan minum..?” tanya Iwan tiba-tiba.

“Lho, tidak usah Nak Iwan, kok repot-repot..,”

“Ah, nggak apa-apa, sekali-kali saya yang buatkan minuman untuk Ibu, masak Ibu dan Bik Sumi saja yang selalu membuatkan minuman untuk saya.”

“Hm.., boleh kalau begitu, Ibu ingin minum teh saja,” kata Bu Mira sambil tersenyum.

“Baiklah Bu, kalau begitu tunggu sebentar.” segera Iwan bergegas ke dapur.

Tidak lama kemudian Iwan sudah kembali sambil membawa nampan berisi dua teh dan sedikit makanan kecil di piring.

“Silakan Bu, diminum, mumpung masih hangat..!”

“Terima kasih, Nak Iwan.”

Akhirnya setelah sekian lama terdiam lagi, terlihat Bu Mira sudah mulai mengantuk, tidak lama kemudian Bu Mira sudah tertidur di kursi dengan keadaan memakai daster tipis yang menampilkan lekuk-lekuk tubuh dan payudaranya yang indah. Tersenyum Iwan melihatnya.

“Akhirnya aku berhasil, ternyata obat tidur yang kubeli di apotik siang tadi benar-benar manjur, obat ini akan bekerja untuk beberapa saat kemudian,” gumam Iwan penuh kemenangan.

“Beruntung sekali tadi Bu Mira mau kubuatkan teh, sehingga obat tidur itu dapat kucampur dengan teh yang diminum Bu Mira,” gumamnya sekali lagi.

Sejenak Iwan memperhatikan Bu Mira, tubuh yang pasrah yang siap dipermainkan oleh lelaki manapun. Timbul gejolak kelelakian Iwan yang normal tatkala melihat tubuh indah yang tergolek lemah itu.

Diremas-remasnya dengan lembut payudara yang montok itu bergantian kanan kiri sambil tangan yang satunya bergerilnya menyentuh paha sampai ke ujung paha. Terdengar desahan perlahan dari mulut Bu Mira, spontan Iwan menarik kedua tangannya.

“Mengapa harus gugup, Bu Mira sudah terpengaruh obat tidur itu sampai beberapa saat nanti,” gumam Iwan dalam hati.

Akhirnya tanpa pikir panjang lagi, Iwan kemudian membopong tubuh Bu Mira memasuki kamar Iwan sendiri. Digeletakkan dengan perlahan tubuh yang indah di atas tempat tidur, sesaat kemudian Iwan sudah mengunci kamar, lalu mengeluarkan tali yang memang sengaja dia simpan siang tadi di laci mejanya.

Tidak lama kemudian Iwan sudah mengikat kedua tangan Bu Mira di atas tempat tidur. Melihat keadaan tubuh Bu Mira yang telentang itu, tidak sabar Iwan untuk melampiaskan hasratnya terhadap Bu Mira.

“Malam ini aku akan menikmati tubuhmu yang indah itu Bu Mira,” kata Iwan dalam hati.

Satu-persatu Iwan melepaskan apa saja yang dipakai oleh Bu Mira. Perlahan-lahan, mulai dari daster, BH, kemudian celana dalam, sampai akhirnya setelah semua terlepas, Iwan menyingkirkannya ke lantai.

Terlihat sekali sekarang Bu Mira sudah dalam keadaan polos, telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Diamati oleh Iwan mulai dari wajah yang cantik, payudara yang montok menyembul indah, perut yang ramping, dan terakhir paha yang mulus dan putih dengan gundukan daging di pangkal paha yang tertutup oleh rimbunnya rambut.

Sesaat kemudian Iwan sudah menciumi tubuh Bu Mira mulai dari kaki, pelan-pelan naik ke paha, kemudian berlanjut ke perut dan terakhir ciuman Iwan mendarat di payudara Bu Mira. Sesekali terdengar desahan kecil dari mulut Bu Mira, tapi Iwan tidak memperdulikannya.

Diciumi dan diremas-remas kedua payudara yang indah itu dengan mulut dan kedua tangan Iwan. Puting merah jambu yang menonjol indah itu juga tidak lepas dari serangan-serangan Iwan. Dikulum-kulum kedua puting itu dengan mulutnya dengan perasaan dan gairah birahi yang sudah memuncak. Setelah puas Iwan melakukan itu semua, perlahan-lahan dia bangkit dari tempat tidur.

Satu-persatu Iwan melepas pakaian yang melekat di badannya, akhirnya keadaan Iwan sudah tidak beda dengan keadaan Bu Mira, telanjang bulat, polos, tanpa ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.

Gairah Ibu Pemilik Kost Yang Kesepian 2

Terlihat kemaluan Iwan yang sudah mengencang hebat siap dihunjamkan ke dalam vagina Bu Mira. Tersenyum Iwan melihat rudalnya yang panjang dan besar, bangga sekali dia mempunyai rudal dengan bentuk begitu.

Perlahan-lahan Iwan kembali naik ke tempat tidur dengan posisi telungkup menindih tubuh Bu Mira yang telanjang itu, kemudian dia memegang rudalnya dan pelan-pelan memasukkannya ke dalam vagina Bu Mira.

Iwan merasakan vagina yang masih rapat karena sudah setahun tidak pernah tersentuh oleh laki-laki. Akhirnya setelah sekian lama, rudal Iwan sudah masuk semuanya ke dalam vagina Bu Mira.

Ketika Iwan menghunjamkan rudalnya ke dalam vagina Bu Mira sampai masuk semua, terdengar rintihan kecil Bu Mira, “Ah.., ah.., ah..!”

Tapi Iwan tidak menghiraukannya, dia lalu menggerakkan kedua pantatnya maju munjur dengan teratur, pelan-pelan tapi pasti.

“Slep.., slep.., slep..,” terdengar setiap kali ketika Iwan melakukan aktivitasnya itu, diikuti dengan bunyi tempat tidur yang berderit-derit.

“Uh.., oh.., uh.., oh..,” sesekali Iwan mengeluh kecil, sambil tangannya terus meremas-remas kedua payudara Bu Mira yang montok itu.

Lama Iwan melakukan aktivitasnya itu, dirasakannya betapa masih kencangnya dan rapatnya vagina Bu Mira. Akhirnya Iwan merasakan tubuhnya mengejang hebat, merapatkan rudalnya semakin dalam ke vagina Bu Mira.

“Ser.., ser.., ser..,” Iwan merasakan cairan yang keluar dari ujung kemaluannya mengalir ke dalam vagina Bu Mira.

“Oh.. ah.. oh.. Bu Mira.., oh..!” terdengar keluhan panjang dari mulut Iwan.

Setelah itu Iwan merasakan tubuhnya yang lelah sekali, kemudian dia membaringkan tubuhnya di samping tubuh Bu Mira dengan posisi memeluk tubuh Bu Mira yang telah dinikmatinya itu.

Lama Iwan dalam posisi itu sampai pada akhirnya dia dikejutkan oleh gerakan tubuh Bu Mira yang sudah mulai siuman. Secara reflek, Iwan bangkit dari tempat tidurnya menuju ke arah saklar lampu dan mematikannya. Tertegun Iwan berdiri di samping tempat tidur dalam kamar yang sudah dalam keadaan gelap gulita itu. Sesaat kemudian terdengar suara Bu Mira.

“Oh, dimana aku, mengapa gelap sekali..?”

Sebentar kemudian suasana menjadi hening.

“Dan, mengapa tanganku diikat, dan, oh.., tubuhku juga telanjang, kemana pakaianku, apa yang terjadi..?” terdengar suara Bu Mira pelan dan serak.

Suasana hening agak lama. Iwan tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia diam saja.

Terdengar lagi suara Bu Mira mengeluh, “Oh.., tolonglah aku..! Apa yang terjadi padaku, mengapa aku bisa dalam keadaan begini, siapa yang melakukan ini terhadapku..?” keluh Bu Mira.

Akhirnya timbul kejantanan dalam diri Iwan, bagaimanapun setelah apa yang dia lakukan terhadap Bu Mira, Iwan harus berterus terang mengatakannya semuanya.

“Ini saya..,” gumam Iwan lirih.

“Siapa, kamukah Yodi..? Mengapa kamu kembali lagi padaku..?” sahut Bu Mira agak keras.

“Bukan, ini saya Bu.., Iwan..,” Iwan berterus terang.

“Iwan..!” kaget Bu Mira mendengarnya.

“Apa yang kamu lakukan pada Ibu, Iwan..? Bicaralah..! Mengapa Ibu kamu perlakukan seperti ini..?” tanya Bu Mira kemudian.

Kemudian Iwan bercerita mulai dari awal sampai akhir, bagaimana mula-mula dia tertarik pada Bu Mira, sampai pada keheranannya bagaimana juga Bu Mira dapat hidup sendiri selama setahun tanpa ada laki-laki yang dapat memuaskan hasrat birahi Bu Mira.

Juga tidak lupa Iwan menceritakan semua yang dia lakukan terhadap Bu Mira selama Bu Mira tidak sadar karena pengaruh obat tidur. Tertegun Bu Mira mendengar semua perkataan Iwan. Lama mereka terdiam, tapi terdengar Bu Mira bicara lagi.

“Iwan.., Iwan.., Ibu memang menginginkan laki-laki yang bisa memuaskan hasrat birahi Ibu, tapi bukan begini caranya, mengapa kamu tidak berterus-terang pada Ibu sejak dulu, kalaupun kamu berterus terang meminta kepada Ibu, pasti Ibu akan memberikannya kepadamu, karena Ibu juga merasakan bagaimana tidak enaknya hidup sendiri tanpa laki-laki.”

“Terus terang saya malu Bu, saya malu kalau Ibu menolak saya.”

“Tapi setidaknya kan, berterus terang itu lebih sopan dan terhormat daripada harus memperlakukan Ibu seperti ini.”

“Saya tahu Bu, saya salah, saya siap menerima sanksi apapun, saya siap diusir dari rumah ini atau apa saja.”

“Oh, tidak Iwan, bagaimanapun kamu telah melakukannya semua terhadap Ibu. Sekarang Ibu tidak lagi terpengaruh oleh obat tidur itu lagi, Ibu ingin kamu melakukannya lagi terhadap Ibu apa yang kamu perbuat tadi, Ibu juga menginginkannya Iwan tidak hanya kamu saja.”

“Benar Bu..?” tanya Iwan kaget.

“Benar Iwan, sekarang nyalakanlah lampunya, biar Ibu bisa melihatmu seutuhnya,” pinta Bu Mira kemudian.

Tanpa pikir panjang lagi, Iwan segera menyalakan lampu yang sejak tadi padam. Sekarang terlihatlah kedua tubuh mereka yang sama-sama polos, dan telanjang bulat dengan posisi Bu Mira terikat tangannya.

“Oh Iwan, tubuhmu begitu atletis. Kemarilah, nikmatilah tubuh Ibu, Ibu menginginkannya Iwan..! Ibu ingin kamu memuaskan hasrat birahi Ibu yang selama ini Ibu pendam, Ibu ingin malam ini Ibu benar-benar terpuaskan.”

Perlahan Iwan mendekati Bu Mira, diperhatikan wajah yang tambah cantik itu karena memang kondisi Bu Mira yang sudah tersadar, beda dengan tadi ketika Bu Mira masih tidak sadarkan diri. Diusap-usapnya dengan lembut tubuh Bu Mira yang polos dan indah itu, mulai dari paha, perut, sampai payudara. Terdengar suara Bu Mira menggelinjang keenakan.

“Terus.., Iwan.., ah.. terus..!” terlihat tubuh Bu Mira bergerak-gerak dengan lembut mengikuti sentuhan tangan Iwan.

“Tapi, Iwan, Ibu tidak ingin dalam keadaan begini, Ibu ingin kamu melepas tali pengikat tangan Ibu, biar Ibu bisa menyentuh tubuhmu juga..!” pinta Ibu Mira memelas.

“Baiklah Bu.”

Sedetik kemudian Iwan sudah melepaskan ikatan tali di tangan Bu Mira. Setelah itu Iwan duduk di pinggir tempat tidur sambil kedua tangannya terus mengusap-usap dan meremas-remas perut dan payudara Bu Mira.

“Nah, begini kan enak..,” kata Bu Mira.

Sesaat kemudian ganti tangan Bu Mira yang meremas-remas dan menarik maju mundur kemaluan Iwan, tidak lama kemudian kemaluan Iwan yang diremas-remas oleh Bu Mira mulai mengencang dan mengeras. Benar-benar hebat si Iwan ini, dimana tadi kemaluannya sudah terpakai sekarang mengeras lagi. Benar-benar hyper dia.

“Oh.., Iwan, kemaluanmu begitu keras dan kencang, begitu panjang dan besar, ingin Ibu memasukkannya ke dalam vagina Ibu.” kata Bu Mira lirih sambil terus mempermainkan kemaluan Iwan yang sudah membesar itu.

Diperlakukan sedemikian rupa, Iwan hanya dapat mendesah-desah menahan keenakan.

“Bu Mira, oh Bu Mira, terus Bu Mira..!” pinta Iwan memelas.

Semakin hebat permainan seks yang mereka lakukan berdua, semakin hot, terdengar desahan-desahan dan rintihan-rintihan kecil yang keluar dari mulut mereka berdua.

“Oh Iwan, naiklah ke atas tempat tidur, naiklah ke atas tubuhku, luapkan hasratmu, puaskan diriku, berikanlah kenikmatanmu pada Ibu..! Ibu sudah tak tahan lagi, ibu sudah tak sabar lagi..” desis Bu Mira memelas dan memohon.

Sesaat kemudian Iwan sudah naik ke atas tempat tidur, langsung menindih tubuh Bu Mira yang telanjang itu, sambil terus menciumi dan meremas-remas payudara Bu Mira yang indah itu.

“Oh, ah, oh, ah.., Iwan oh..!” tidak ada kata yang lain yang dapat diucapkan Bu Mira yang selain merintih dan mendesah-desah, begitu juga dengan Iwan yang hanya dapat mendesis dan mendesah, sambil menggosok-gosokkan kemaluannya di atas permukaan vagina Bu Mira. Reflek Bu Mira memeluk erat-erat tubuh Iwan sambil sesekali mengusap-usap punggung Iwan.

Sampai suatu ketika, tangan Bu Mira memegang kemaluan Iwan dan memasukkannya ke dalam vaginanya.

Pelan dan pasti Iwan mulai memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Bu Mira, sambil kedua kakinya bergerak menggeser kedua kaki Bu Mira agar merenggang dan tidak merapat, lalu menjepit kedua kaki Bu Mira dengan kedua kakinya untuk terus telentang.

Akhirnya setelah sekian lama berusaha, karena memang tadi Iwan sudah memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Bu Mira, sekarang agak gampang Iwan menembusnya, Iwan sudah berhasil memasukkan seluruh batang kemaluannya ke dalam vagina Bu Mira.

Kemudian dengan reflek Iwan menggerakkan kedua pantatnya maju mundur teru-menerus sambil menghunjamkan kemaluannya ke dalam vagina Bu Mira.

“Slep.., slep.., slep..,” terdengar ketika Iwan melakukan aktivitasnya itu.

Terlihat tubuh Bu Mira bergerak menggelinjang keenakan sambil terus menggoyang-goyangkan pantatnya mengikuti irama gerakan pantat Iwan.

“Ah.., ah.., oh.. Iwan.., jangan lepaskan, teruskan, teruskan, jangan berhenti Iwan, oh.., oh..!” terdengar rintihan dan desahan nafas Bu Mira yang keenakan.

Lama Iwan melakukan aktivitasnya itu, menarik dan memasukkan kemaluannya terus-menerus ke dalam vagina Bu Mira. Sambil mulutnya terus menciumi dan mengulum kedua puting payudara Bu Mira.

“Oh.., ah.. Bu Mira, oh.., kamu memang cantik Bu Mira, akan kulakukan apa saja untuk bisa memuaskan hasrat birahimu, ih.., oh..!” desis Iwan keenakan.

“Oh.., Iwan.., bahagiakanlah Ibu malam ini dan seterusnya, oh Iwan.., Ibu sudah tak tahan lagi, oh.., ah..!”

Semakin cepat gerakan Iwan menarik dan memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Bu Mira, semakin hebat pula goyangan pantat Bu Mira mengikuti irama permainan Iwan, sambil tubuhnya terus menggelinjang bergerak-gerak tidak beraturan.

Semakin panas permainan seks mereka berdua, sampai akhirnya Bu Mira merintih, “Oh.., ah.., Iwan.., Ibu sudah tak tahan lagi, Ibu sudah tak kuat lagi, Ibu mau keluar, oh Iwan.., kamu memang perkasa..!”

“Keluarkan Bu..! Keluarkanlah..! Puaskan diri Ibu..! Puaskan hasrat Ibu sampai ke puncaknya..!” desis Iwan menimpali.

“Mari kita keluarkan bersama-sama Bu Mira..! Oh, aku juga sudah tak tahan lagi,” desis Iwan kemudian.

Setelah berkata begitu, Iwan menambah genjotannya terhadap Bu Mira, terus-menerus tanpa henti, semakin cepat, semakin panas, terlihat sekali kedua tubuh yang basah oleh keringat dan telanjang itu menyatu begitu serasi dengan posisi tubuh Iwan menindih tubuh Bu Mira.

Sampai akhirnya Iwan merasakan tubuhnya mengejang hebat, begitu pula dengan tubuh Bu Mira. Keduanya saling merapatkan tubuhnya masing-masing lebih dalam, seakan-akan tidak ada yang memisahkannya.

“Ser.., ser.., ser..!” terasa keluar cairan kenikmatan keluar dari ujung kemaluan Iwan mengalir ke dalam vagina Bu Mira, begitu nikmat seakan-akan seperti terbang ke langit ke tujuh, begitu pula dengan tubuh Bu Mira seakan-akan melayang-layang tanpa henti di udara menikmati kepuasan yang diberikan oleh Iwan.

Sampai akhirnya mereka berdua berhenti karena merasa kelelahan yang amat sangat setelah bercinta begitu hebat.

Sejenak kemudian, masih dengan posisi yang saling menindih, terpancar senyum kepuasan dari mulut Bu Mira.

“Iwan, terima kasih atas apa yang telah kau berikan pada Ibu..,” kata Bu Mira sambil tangannya mengelus-elus rambut Iwan.

“Sama-sama Bu, aku juga puas karena sudah membuat Ibu berhasil memuaskan hasrat birahi Ibu,” sahut Iwan dengan posisi menyandarkan kepalanya di atas dada Bu Mira.

Suasana yang begitu mesra.

“Selama disini, mulai malam ini dan seterusnya, Ibu ingin kamu selalu memberi kepuasan birahi Ibu..!” pinta Ibu Mira.

“Saya berjanji Bu, saya akan selalu memberikan yang terbaik bagi Ibu..,” kata Iwan kemudian.

“Ah, kamu bisa saja Wan,” tersungging senyum di bibir Bu Mira.

“Tapi, ngomong-ngomong bagaimana dengan Ida dan Bik Sumi..?” tanya Iwan.

“Lho, kita kan bisa mencari waktu yang tepat. Disaat Ida berangkat sekolah juga bisa, dan Bik Sumi di dapur. Di saat keduanya tidur pun kita bisa melakukannya. Pokoknya setiap saat dan setiap waktu..!” jawab Bu Mira manja sambil tangannya mengusap-usap punggung Iwan.

Cerita sex: Menikmatin Tubuh Sekretaris Baru dan Adik Kandungnya

Sejenak Iwan memandang wajah Bu Mira, sesaat kemudian keduanya sama-sama tertawa kecil. Akhirnya apa yang mereka pendam berdua terlampiaskan sudah. Sambil dengan keadaan yang masih telanjang dan posisi saling merangkul mesra, mereka akhirnya tertidur kelelahan.

#Gairah #Ibu #Pemilik #Kost #Yang #Kesepian

Terpaksa Main Dengan Bapak Kost Terbaru Malam Ini

Terpaksa Main Dengan Bapak Kost 1

Huuuh..nyebelin banget sih tuh aki-aki..” gerutu Mona sambil mengunci pintu kamar kostnya. Kembali hari ini ia sebel dengan Pak Mahmud, si bapak kostnya yang sering bersikap genit dan terkadang menjurus kurang ajar terhadap dirinya. Kejadiannya tadi saat dia pulang kantor berpapasan dengan Pak Mahmud yang sedang berusaha memaku sesuatu di dinding.

“Sore pak.. lagi ngapain pak..?” sapa Mona demi kesopanan.

“Eh.. mba Mona dah pulang..” sahut Mahmud dengan mata berbinar. 

“Kebetulan aku mau minta tolong sebentar bisa?”Mona yang mau buru-buru ke kamar terpaksa menghentikan langkahnya dan menoleh. 

“Apaan pak?” tanyanya sekenanya, kembali ia kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang jelalatan ke arah dadanya.

“Ini loh..kamu bisa pasangin lukisan ini ga kepaku yang dah saya pasang itu, takutnya tangganya goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya” katanya sambil cengengesan dan kembali pandangan matanya menyantap kulit leher Mona yang mulus.

”nanti saya pegangin tangganya”.Mona menyanggupi dan dia menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, gadis itu baru sadar pas naik ke pijakan kedua bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok span ketat agak kesulitan dan roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka. Kejadian itu berulang lagi saat ia ke pijakan ketiga, bahkan jaraknya makin jauh sehingga pahanya makin terbuka lebih lebar.

Mona mengutuk dalam hati, saat melirik Pak Mahmud yang dengan senyum genit dan mesumnya menikmati pahanya yang jenjang dan berkulit mulus bersih itu. Melihat pemandangan indah ini, Pak Mahmud merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah bentuk paha gadis ini dan ia dengan bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus paha montok nan mulus itu, tapi ia menahan diri.Ia menyerahkan lukisan ke Mona untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka gadis itu harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar bahwa karena gerakannya itu blusnya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit pinggangnya yang ramping sampai ke perut di bawah dadanya. Dengan sengaja Pak Mahmud menggoyangkan tangganya sehingga memperlama dirinya untuk bisa menikmati pemandangan pinggang berkulit mulus gadis itu. Setelah selesai terpasang, Mona menurunkan kaki kirinya ke pijakan kedua yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya.Sambil terus menikmati paha Mona yang terbuka kembali, Pak Mahmud bersiap-siap. “Eiiihh…eiihh..” Mona menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dengan sigap Pak Mahmud menangkapnya sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah.

Merah muka gadis itu karena satu tangan yang menahan dirinya memegang tepat ke pantatnya dan sepertinya ia merasa tangan itu sedikit meremasnya. Dengan cepat ia menjauhkan badannya dari “pelukan” Pak Mahmud yang mengambil kesempatan itu.

“Waduh, untung sempet saya pegangin mba nya, kalo ngga bisa berabe tuh..” ujar Pak Mahmud cengengesan yang masih menikmati hangatnya tubuh dan kenyalnya pantat Mona tadi walau sesaat tadi. 

“Mmm..iya pak, makasih..udah kan pak ya..” tukas Mona sambil ngeloyor pergi dengan diikuti pandangan Mahmud yang menikmati gerakan pinggul gadis yang montok itu. 

“Hmmm..tunggu aja ntar ya..lo bakal kena ama gua” pikir pria tambun setengah tua ini dalam hati.Sudah banyak planning yang kotor, genit darinya yang memang punya sedikit kelainan seks ini. 

Di dalam kamar, Mona masih sebel sama kejadian tadi. Sudah terlalu sering ia mendapat perlakukan atau kata-kata yang menjurus mesum dari bandot tua itu.Tapi ia berusaha menahan diri mengingat bahwa tempat kost ini cukup murah dengan fasilitas yang ada juga ditambah lagi dengan lokasi yang di tengah kota dan dekat ke tempat kerja atau mau ke mana-mana. Maka ia memutuskan untuk tetap bertahan asalkan si mesum itu tidak terlalu kurang ajar.Bila ketemu pasti Mona merasa risih dan agak ngeri ngeliat mata Mahmud yang seperti menelanjangi sekujur tubuhnya, tapi terkadang selain ngeri dan risih gadis itu juga merasakan bangga dan senang karena kecantikan dan tubuhnya menjadi perhatian sampai seperti itu walau Mahmud bukan levelnya untuk bisa menikmati dirinya.Beberapa kali kalau berpapasan sama Mahmud dan berbincang-bincang, selalu saja tangannya tidak pernah diam menjamah,

walau hanya menjamah pundak atau lengannya tetap saja gadis itu merasa risih karena sambil melakukan itu bapak kost itu merayu dengan kata-kata yang kampungan.

“Ahh..udahlah, ga penting juga..mendingan gua mandi” kata Mona dalam hati.Sambil berkaca ia mulai melepas satu per satu kancing blusnya dan melepasnya sehingga bagian atasnya kini hanya tertutup BH biru muda yang susah payah berusaha menutupi payudara berukuran 34D itu. Dengan pinggang yang ramping, maka buah dada itu tampak sangat besar dan indah dan karena Mona rajin ke fitness makin tampak kencang dan padat.Sungguh merupakan idaman bagi semua laki-laki di dunia bagi yang dapat menikmatinya. Lalu ia melanjutkan dengan melepas rok span-nya ke bawah sehingga kini tubuh yang memiliki tinggi 168cm ini hanya ditutupi bra dan cd yang berwarna senada. Body yang akan membuat laki-laki rela untuk mati agar bisa mendapatkannya, memiliki kulit putih asia dan dihiasi dengan bulu-bulu halus nan lembut.Menjanjikan kehangatan dan kenikmatan dunia tiada tara. Mona melepas kaitan bra disusul dengan cd-nya yang segera dilemparkan ke ember tempat baju kotor. Ia memandang sejenak ke cermin, melihat payudaranya seperti “bernafas” setelah seharian dibungkus dengan bra. Gumpalan daging yang kenyal dan padat dengan puting berwarna coklat muda sungguh menggairahkan.“Auuh…” gadis itu sedikit merintih atau tersentak saat ia memegang kedua putingnya, serasa ada aliran listrik menyengat lembut dan menimbulkan rasa sensasi geli pada kemaluannya yang tanpa sadar tangan kirinya turun ke arah vaginanya dan sedikit membelainya.Sambil senyum-senyum sendiri, gadis itu membayangkan dada telanjangnya dan membusung ini selalu menjadi sasaran remasan dari Roy pacarnya yang tidak pernah bosan juga mengulum puting dan menciumi kulit payudaranya yang mulus dan harum itu.

Tidak percuma ia setiap 3 hari sekali memberikan lulur pada tubuhnya, terutama pada payudaranya yang sampai sekarang memiliki aroma yang memabukkan walaupun dalam kondisi berkeringat.Mona menghela nafas panjang menahan gejolak birahi yang timbul, dan sekarang ia merasa ingin dilampiaskan. Padahal baru tadi malam ia berenang di lautan asmara yang menggelora dengan pacarnya. Ia merasa dirinya selalu saja haus akan belaian pacarnya, padahal hampir setiap ketemu mereka bercumbu dengan hot dan yang suka bikin ngiler adalah mengulum penis Roy sampe bisa keluar spermanya. Kini ia membayangkan ukuran penis Roy saja udah bikin deg-degan, ga sabar untuk ketemu dan mengemut-ngemut batang kemaluan yang kokoh itu.

“Huuuh..mending gua mandi aja deh, otak gua jadi kotor nih..” Selesai mandi, sedikit terusir pikiran-pikiran tadi karena sudah tersiram air dingin. 

“Loh, kok ga bisa sih nih?” Mona sudah beberapa saat ngga bisa memutar kunci lemari bajunya, ia masih coba terus beberapa saat tapi masih ga bisa juga. 

“Duh, mesti minta tolong ama bandot itu dong” keluhnya.Untungnya masih ada baju di keranjang yang belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Tapi setelah memilih-milih, di keranjang baju itu hanya ada underwear 2 pasang dan baju-baju khusus tidur yang tipis dan seksi serta baju dalaman sexy seperti tanktop dan rok mini yang mininya 20 cm dari lutut.Dari pada pakai baju tidur tipis ia memilih rok mini dan tank top yang rendah belahannya. Sebelum ke Pak Mahmud, Mona memilih untuk makan malam dulu di ruang makan bersama, sambil makan ia menyalakan tv dan duduk di ujung sofa.

“Ehh..mba Mona baru makan ya..bapak temenin ya, ga baik cewe seseksi kamu makan sendirian” tiba-tiba si bandot itu muncul, dan langsung menyantap paha Mona yang disilangkan itu, sungguh mulus, lalu ia duduk di samping gadis itu.

“Ia pak..sekalian makan pak…terus sama minta tolong kok lemari baju saya ga bisa dibuka yah?” pinta Mona sambil menggeser menjauh dan berusaha dengan sia-sia menarik turun rok mininya. 

“buset tuh mataaaa…abis gua..” katanya dalam hati.

“Ooo gitu, nanti saya periksa deeeh…” 

“Makasih ya pak”.Mona buru-buru nyelesaiin makannya, saat tiba-tiba ia merasa dadanya bagian putingnya terasa gatal. Awalnya berusaha ditahan saja tapi makin lama makin meningkat rasa gatalnya, dan bukan itu saja kini ia merasakan hal yang sama pada vaginanya.Ia masih berusaha menahan tapi sudah hampir tidak kuat, duduknya jadi gelisah dan ia berusaha menggoyangkan badannya agar rasa gatal itu hilang bergesekan dengan bahan bra-nya dan ia mempererat silangan kakinya. Tapi rasa gatalnya tidak berkurang, bahkan kini seluruh daging kenyal payudaranya terasa gatal.

“Ouuuhh..” akhirnya Mona tidak tahan dan ia menggaruk sedikit kedua payudaranya dengan tangannya, saat ia menggaruk terasa nyaman sekali karena gatalnya berkurang tapi sulit untuk berhenti menggaruk. Sambil memejamkan matanya karena keenakan menggaruk ia lupa ada Pak Mahmud di situ.

“Kenapa kamu? Kamu kegatelan yaah?” 

“Uuuhh… sssshh.. ehm, i… iya pak..” terkejut Mona karena baru ingat ada si bandot di sampingnya, tapi ia terus menggaruk makin cepat dan karena tak tahan ia menggaruk juga ke pangkal pahanya..

“Uuuuuffh.. ssshh…” aliran darah Mona berdesir cepat karena sensasi menggaruknya itu selain menghilangkan rasa gatal juga membuat birahinya tergelitik. 

“per.. permisi pak.. uuffh..” sambil terus menggaruk ia mau bangkit dari kursi tapi rasa gatal itu makin menghebat yang akhirnya dia hanya terduduk kembali sambil terus menggaruk

Sedetik ia melihat Mahmud hanya menonton dengan pandangan penuh nafsu setan ke dirinya yang terus menggaruk itu. Gadis itu mengutuk karena ia memberikan tontonan gratis kepada pria tua itu tanpa dapat mencegah.Gerakannya makin cepat dan tidak karuan karena kedua tangannya hanya bisa menggaruk – menggaruk bagian dari 3 bagian tubuhnya yang terserang itu, kini rok mininya sudah tersingkap semua karena ia harus menggaruk liang kemaluannya sehingga memperlihatkan kedua pahanya yang jenjang dan berkulit putih mulus itu.Gadis itu terus merintih-rintih karena kini rasa gatalnya sepertinya tidak bisa digaruk hanya dengan garukan yang masih terhalang kaos dan bh untuk kedua payudaranya dan celana dalam tipisnya untuk vaginanya, tubuhnya serasa lemas karena rasa gatal dan birahinya yang kini membuat vaginanya menjadi basah dan ia merasa putingnya mengeras. 

“Misi pak…mau ke kamar dulu niiih..uuhh..” Kata Mona, tapi Pak Mahmud diam saja menghalangi jalan keluarnya. Rasanya ingin marah saja tapi rasa gatal itu menghalangi rasa marahnya.Karena akhirnya ia tidak tahan dan tidak bisa mencegah lagi, dengan serabutan dan cepat ia menarik tali tank topnya kebawah dan menarik turun branya sehingga kini buah dadanya telanjang yang segera ia menggaruk dengan cepat dua gunung indah itu terutama putingnya yang kini sudah mancung dan mengeras, kakinya bergerak blingsatan karena rasa gatal pada vaginanya makin menghebat.Pak Mamud tertawa dalam hati, ia menikmati melihat indahnya pemandangan di depannya itu, betapa buah dada Mona yang berbentuk bulat kencang itu tidak tertutup apapun serta baju Mona yang sudah tidak keruan. Senang ia melihat gadis yang cantik tapi sombong ini kini tampak tidak berdaya.

Rencana awal ini berhasil dengan baik, yang ternyata ia telah mengganti kunci lemari baju Mona dan menaruh bubuk gatal pada pakaian dalam gadis itu dan sengaja memilihkan baju yang seksi tertinggal di luar lemari.Tangan Mona masih bergerak cepat berpindah-pindah mencoba menggaruk 3 bagian tubuh, makin lama makin menghebat dan dari mulutnya meracau tidak jelas. Dengan susah ia berusaha menggaruk vaginanya secara langsung tapi ia kesulitan karena harus menggaruk putingnya.

“Saya bantu ya sayang…” tanpa disuruh ia menarik turun celana dalam tipis Mona, sehingga sekarang terlihat “bibir” bawah tersebut yang dihiasi bulu-bulu halus. Tampak indah sekali dan menggairahkan. 

“Nggeeh..ja..gan kurang ooouhh..”ia tidak dapat melanjutkan umpatannya karena ia menikmati garukan pada vaginanya walau ia harus berpindah lagi sambil merintih-rintih terusIa terkejut sesaat ketika tangan Pak Mahmud mengelus-elus pahanya, tapi ia tidak bisa memperdulikannya lagi yang penting ia harus terus menggaruk. Dengan leluasa Pak Mahmud menjelajahi lekuk liku tubuh montok itu tanpa penolakan, kulit pahanya terasa lembut dan daging paha sintal itu terasa kenyal dan hangat dalam usapannya. Karena belaian-belaian yang dilakukannya ini membuat Mona makin menggelinjang karena kini birahinya sudah melonjak.

“Biar ini aku yang bantu yaah..” dengan sigap jari-jari tangannya hinggap di vagina Mona dan menggeseknya dengan liar.

“Ouuuuhh… ss.. stoopp… aiiieh… iyaa… ouuhh” ngga jelas Mona mau ngomong apa, sedetik ia tahu vaginanya sedang diobok-obok oleh orang yang dia sebel, tapi ia tidak tau dan tidak berdaya karena rasa gatal dan nafsunya yang memuncak sehingga dia tidak mampu menolak perbuatan Mahmud.Kini ia fokus menggaruk payudaranya, tidak hanya digaruk tapi juga diremas-remas dan memuntir-muntir putingnya sendiri. Dengan leluasa Mahmud menggesek-gesek bagian tubuh yang paling rahasia milik gadis itu. Hampir 5 menit kini liang vagina itu sudah becek dan menimbulkan bunyi kecipak karena gerakan jari-jari Mahmud yang sudah ahli itu.

“aaahh..jgn dilepas..ohh…pak..” jerit Mona saat tangan Mahmud mengangkat tangannya dari vaginanya yg sudah basah itu dan malah “cuman” mengelus-elus pahanya dan meremas pantatnya. 

“Kenapa sayang..? kamu mau aku untuk terus mengobok-obok memek kamu..?” tanya Mahmud. 

“Ngeh.. ngeh.. iii yaaa paakk…ouufh..” diantara engahannya 

“kamu yakin..??” tanya Mahmud meyakinkan. 

“uuhh…ngeh…sssh..” ia hanya mengangguk 

Terpaksa Main Dengan Bapak Kost

“kamu mohon dong sama aku..paaak Mahmud sayang, tolong obok-obok memek saya…please saya mohon”Mendengar perintah itu, sekejap Mona merasa malu dan marah tapi segera terganti kebutuhan body-nya yang sudah terbakar birahi secara aneh itu. Ia berusaha untuk tidak mengucapkan itu dengan terus menggaruk, tapi ia tidak kuat.. 

“ouuh.. ngeh.. Pa.. Pak Mahmud sssss…. sayaaang, ooh.. tol.. long obok… obok me… nggeh… memek sayaaaa… pleeeeease… uuuff.. saya mohoooonn…” erang Mona. “Tentu sayang…”Lalu dengan sigap jarinya menggerayangi bibir vagina Mona yang becek itu dan menggesek dengan cepat. Mona melenguh penuh nikmat sambil meregangkan badannya, lalu tersentak hebat saat jari itu menusuk masuk dan menemukan klitorisnya

“Haaa..ternyata disitu yaaa…” dengan ahli ia memainkan jari itu pada g-spot tsb yang mengakibatkan Mona mendesah-desah. Gadis itu merasakan terbentuknya sensasi orgasme menanjak naik. 

“Oouuhh…ja.nggaannn..” ia berusaha menahan dirinya, tapi gerakan jari Mahmud makin menggila dan terus menggila, ia sudah hampir tidak tahan.Sambil menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ia berusaha menahan klimaksnya, tidak mengira bahwa dirinya dapat dibuat klimaks oleh Mahmud. 

“Ouuuuuuhhhhhh….aaaiiiieeeeeeeeeee…..” dengan teriakan panjang Mona mencapai puncaknya dan tubuhnya menggetar keras.Cairan makin deras membasahii liang vaginanya, ia menikmati setiap detik sensasi luar biasa itu. Tubuhnya makin lemas dan pandangannya nanar. Ia tak mampu menolak saat Mahmud menunduk dan mencium bibirnya yang tipis.

“mmmmmpphhh…..” Mona mengerang dan sulit menolak saat lidah Mahmud memasuki rongga mulutnya dan melilit-lilit lidahnya, bahkan tanpa sadar ia membalas ciuman itu.Sementara tangan Mahmud masih mengocok kencang dan gadis itu merasakan kembali orgasmenya mau menyeruak lagi..apalagi saat ciuman Mahmud berpindah mencium puting kirinya.. “Auukkh..ssttopp..ssssshh…ssshh..” tapi Mona malah membusungkan dadanya mempermudah Mahmud menikmati puting kerasnya.Kini rasa gatalnya sudah terganti dengan desakan nafu setan yang tidak pernah terpuaskan, tangannya yang bebas dituntun oleh Mahmud ke penisnya di balik sarungnya. 

“oouuh..bes..bessar banget ppaakk..” gumam Mona tanpa sadar saat merasakan batang hangat yang berdenyut-denyut dalam genggamannya,ia melirik ke arah batang kemaluan Pak Mahmud yang ternyata lebih besar dibanding milik pacarnya, pikiran nafsunya tanpa sadar membayangkan apakah ia mampu untuk mengulum penis itu dalam mulutnya atau membayangkan bagaimana rasanya bila penis itu menyerang vaginanya.Dengan birahinya yang terus membara dan terus dijaga geloranya oleh Mahmud, Mona dengan suka rela mengocok-ngocok penis raksasa Pak Mahmud itu, ia sudah tidak ingat akan bencinya dia terhadap pria tua berumur 60 tahun itu.Mahmud mulai mendesah-desah keenakan di antara kulumannya pada kedua puting Mona. 

“aaaaaaannggghhhhh… pppaaaakkhh…… aaaaaaannggghh…” Mona mencapai klimaks sampai dua kali berturut-turut karena kocokan tangan Mahmud, matanya makin nanar dan bibir seksinya menyeringai seperti menahan sakit.

“Sekarang kamu isep punya bapak yaa.. kamu kan jago kalo sama pacar kamu” kata Mahmud menyuruhnya. 

“ouuh..ngga ma.. mau.. ap… aauupphhh.. mmmhh..” Mona yang lemas akibat klimaks tadi tak berdaya menolak saat Mahmud menarik lehernya membungkuk ke arah batang “monas” nya, tidak memperdulikan protes Mona yang ia tau hanya pura-pura karena sebenarnya sudah jatuh dalam genggamannya.Kini dengan dengan bibirnya yang seksi dan lidah yang hangat lembut itu mulai mengulum batang kemaluan itu. 

“Oooh.. enak sayaaang… kamu memang jago.. sssshh… kamu suka kan..?” tanyanya. “mmmmmpph… sllluurpp.. mmmmmm” hanya itu yang keluar dari mulut Mona, yang dengan semangat memainkan lidahnya menjilati dan menghisap penis Mahmud.Aroma dan rasa dari penis laki-laki itu telah menyihirnya untuk memberikan sepongan yang paling enak.

“Bpak tau..kamu cuman cewek sombong yang sebenarnya punya jiwa murahan dan pelacur…plaakk..!!” Mona tersentak saat pantat bulatnya ditepak oleh Mahmud, mukanya merah dan marah tapi sebenarnya malah membuat dia makin terangsang dan makin cepat ia mem-blow job penis Mahmud.Belum pernah ia merasakan birahinya dibangkitkan dengan cara kasar ini, tapi ia tau bahwa ia sangat menikmatinya. 

“Kurang ajar nih aki-aki” gerutunya dalam hati dan ia menggigit gemas ke penis Mahmud yng membuatnya itu mengelinjang dan lidahnya makin cepat menyapu urat di bawah penis itu. “Ayo..sekarang kamu naikin penis aku..” Tanpa berucap Mona mulai menaiki ke atas tubuh tambun Mahmud, dengan deg-degan menanti penis besar itu ia menurunkan pinggulnya dengan dibantu tangan Mahmud yang memegang pinggangnya yang ramping.

“Ooooh..” Mona mengerang saat ujung “helm” penis itu bersentuhan dengan bibir vaginanya dan mulai memasuki liang surga. Kembali ia mengerang menahan sedikit sakit saat baru masuk sedikit, liang vaginanya berusaha mengimbangi diameter penis Mahmud itu.

“Enak kan sayang?”

“Hmmmmm…nggh…” Mona hanya mengerang dan memjamkan mata menunggu penis itu membenam ke dalam vaginanya. Tapi Mahmud hanya menggesek-gesek liang vagina Mona itu dengan ujung kepala “meriamnya”. Gadis itu menggoyang-goyang pinggul seksinya dan berusaha menurunkan badannya, tapi Mahmud tetap menahan pinggulnya sehingga tetap belum dapat “menunggangi” penis Mahmud.

“Hemmm…kenapa sayang? Udah ga sabar yaa ngerasain ****** bapak?”

“Huuh?..nggeeeh…aa..paahh…” Mona ngga tau harus ngomong apa, masih tersisa gengsi pada dirinya.

“Hehehe..masih sok alim uuh..kamu ya..? Kalo kamu mau ****** bapak, kamu harus memohon dengan mengaku diri kamu itu cuman perek murahan dan lakukan dengan seksi..”

“aaahh…sssh..kenapa mes..ti gitu paakk…pleaaase…” Mona sudah benar-benar terangsang dan tidak bisa berfikir jernih lagi, dalam pikirannya kini hanya penis Mahmud saja.

Mahmud mendengus dan seperti hendak memindahkan tubuh Mona di atasanya, merasa perbuatan itu.“Oouuh ooke..okeeh paaak…ngeh, tega bgt sih bapak…oouf paak, tolong masukin kontol ba..ngeehh..bapak ke memekku paak, entotin sayaaa ooh paakk…akkuu..memang cewe murahan yang sok suci..nggeh..pleease..paakk..akuuu mohooon…” pinta Mona memelas sambil meremas-remas kedua payudaranya.

“Hehehehe…kamu tergila-gila ya sama ****** bapak..”

“Iyaa ppaakkh…please..aku ga tahaaan paakk…”

“Kontol pacar kamu ga ada apa-apanya kan?”

“oouuh..jauuh pakkk..punya bapak lebih hebaat dan enaaaakk”

“Hehehe..good…ini dia hadiahnya..”Mahmud lalu menarik ke atas tubuh Mona dan menurunkannya kembali, dengan diiringi erangan Mona merasakan penis itu makin dalam masuknya dan sulit ia menahan diri untuk tidak klimaks yang keempat kalinya. Mona kembali menaikkan badannya dan menurunkan kembali sehingga sudah ¾ penis itu diemut vaginanya.Gerakannya diulangi berkali-kali, awalnya perlahan tapi makin lama makin cepat karena vaginanya sudah bisa “menerima” penis berukuran di atas rata-rata itu. Gadis itu sudah benar-benar dikuasai nafsu birahinya dan ia merasa terbang ke awang-awang merasakan gesekan-gesekan penis Mahmud dengan dinding vaginanya.

Tidak sampai 5 menit Mona sudah merasakan akan keluar lagi.“Ouuh.. gilaaa.. paaakkh.. oouuuhhhhhhhhh..” Mona mencapai klimaksnya lagi dan ia terus bergerak naik turun menunggangi penis yang masih perkasa itu. Buah dadanya yang besar menggantung itu bergerak naik turun mengikuti irama gerakan badannya, dengan nikmat Mahmud meraup gumpalan daging kenyal itu dan meremas-remasnya dengan gemas. Dengan liar ia terus menunggangi penis itu, diiring dengan bunyi “plok..plok..plok..plok..” yang makin cepat akibat beradunya badan Mona dengan perut buncit Mahmud.Hampir 15 menit Mona menikmati hujaman-hujaman penis itu, dalam periode itu Mona sudah mencapai orgasme sampai 4x lagi, ia tidak dapat menahan untuk tidak melenguh dan berteriak nikmat. Pikirannya sulit untuk fokus bahwa ia telah dibuat klimaks oleh seorang laki-laki yang pantas jadi ayahnya. Ia merasa lemah sekali akan nafsu yang menguasainya, tapi sungguh terasa nikmat sekali yang tidak mampu ditolaknya.Mahmud juga sudah hampir mencapai puncaknya, penisnya telah mengeras sampai maksimal dah hal ini juga dirasakan oleh Mona, ia mempercepat gerakan naik turunnya yang menyebabkan buah dada montoknya bouncing naik turun makin cepat.

“Uuuaaahh… gilaaaaa… ooouuuhhh…” akhirnya Mahmud tidak dpt menahan lagi, spermanya muncrat seiring dengan klimaksnya yang ternyata berbarengan dengan klimaks yang sangat kuat dari Mona. Mahmud merasakan dinding vagina Mona yang hangat itu bergetar menambah kenikmatan klimaksnya. Dengan lunglai Mona turun dari tunggangannya dan rebah di samping Pak Mahmud yang juga masih merem melek habis menikmati tubuh gadis cantik dan sexy itu.

“Kamu memang hebat hebat cantik…” kata Mahmud merayunya.

“Cukup pak..ngeh, aku ga tau kenapa bisa kaya gini tadi..ini harusnya gak terjadi, cukup sekali ini terjadi” Mona yang sudah mulai jernih pikirannya, ia kini sangat menyesali bahwa ia menyerahkan dirinya secara sukarela kepada Mahmud.Ia memutuskan untuk pindah kost dan kejadian tadi harus dikubur dalam-dalam, tidak boleh ada yang tahu. Melihat Mona yang mulai membereskan bajunya dan hendak pergi, Mahmud bergerak cepat. Ia memegang leher belakang Mona yang sedang membungkuk hendak mengambil cdnya lalu dengan cepat membenturkannya ke meja kayu yang ada di depan mereka duduk.“uuuugghhh….” kerasnya benturan itu membuat ia setengah pingsan. 

“hehehe..ga secepat itu sayang..kamu akan jadi milikku..” Mahmud lalu menarik tangan Mona dan gadis itu pasrah saja dibawa dengan setengah sadar masuk ke kamar Mahmud. Lalu setelah melepas sisa bajunya, ia merebahkan tubuh telanjang yang masih lemas itu ke atas ranjangnya.Lalu ia mengikat kedua pergelangan kaki dan pergelangan tangan Mona ke ujung ranjang besi, sehingga kini tubuh telanjangnya itu dalam posisi kaki yang mengangkang lebar. “uuuh..apa-apaan inih…lepasin paak…”dengan suara masih serak dan lemah Mona berontak dengan percuma, ia mulai takut apa yang hendak dilakukan.Melihat posisi dan kondisi Mona yang menggairahkan itu, Mahmud tidak tahan lagi ia membungkuk lalu menciumi payudara montok dan memainkan lidahnya mengecupi puting Mona yang sebentar saja langsung mengeras.

“Ouuh..pak..! lepasin saya pak…kalo ngga sa… aauupphh… mmbbllllmmmmm…” Mona tidak dapat melanjuntukan omongannya karena ditutup lakban oleh Mahmud.Kini kesadaran Mona sudah mulai pulih, ia masih terus berusaha memberontak untuk melepaskan ikatan kaki dan tangannya tapi ikatan itu sungguh kuat.

Ia mulai takut karena kini ia tidak berdaya dan berada dlm kekuasaan Mahmud.Pandangan matanya mengikuti Mahmud seperti mata kelinci yang sedang ketakutan melihat serigala yang akan memangsa, dan air matanya mulai meleleh di pipinya. 

“Eeeiih..kenapa nangis cantik? Aku paling ga suka liat cewe nangis…tapi sekarang kita liat film dulu ya…”ujar Mahmud sambil memasang kabel menghubungkan dari handycam ke tv. Lalu ia mulai menyetelnya.Mata Mona terbelalak kaget saat melihat tayangan video di layar tv, jantungnya serasa akan copot dan kepalanya tiba-tiba pusing mendadak melihat adegan per adegan dari video itu. Ternyata kejadian di sofa ruang tengah tadi semuanya direkam oleh Mahmud dari tempat tersembunyi, terlihat jelas saat ia melihat dirinya mulai merasakan gatal yang menyerang, mulai mencopoti bajunya dan sampai kejadian dia berhubungan sex dengan Mahmud.Perasaannya makin hancur saat ternyata Mahmud tidak hanya merekam dari 1 sudut saja, terdapat 4 handicam tersembunyi yang merekam seluruh kejadian. Bahkan saat ia memohon kepada Mahmud untuk mengobok-obok vaginanya dan pengakuan dia sebagai cewek murahan juga terdengar jelas.Wajah gadis yang cantik itu jadi pucat dan tubuhnya bergetar, ia sudah menduga apa yang akan diminta oleh Mahmud dengan adanya video itu. Perasaannya geram, marah, benci, takut dan lain-lain bercampur aduk, kini ia hanya dapat menangis.

Terlihat jelas bagaimana wajahnya menunjukkan dirinya menikmati setiap detik permainan panas itu dengan aki-aki tambun yang sudah tua.

“Percuma kau menangis.. kini kamu akan merasakan akibatnya karena selama ini menjadi cewek sombong yang sok suci. Bapak tau apa yang kamu lakukan sama pacar kamu selama ini, nah..sekarang kamu harus nurut apa yang bapak mau, kalo ngga bapak jamin film ini akan nyebar kemana-mana, kamu ngerti…??” tegas Mahmud. Mona hanya mengangguk lemah dengan pandangan sayu.

“Sekarang yang aku minta kamu tidak boleh nangis selama kamu melayani saya..bisa..?? kalo tetap nangis kamu akan terima hukuman yang berat..” Kembali Mona hanya mengangguk dan berusaha menahan air matanya. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa akan ada jalan keluar nantinya. Tanpa sadar ia membayangkan kejadian tadi, dan ia teringat akan ukuran penis Pak Mahmud yang memang di atas rata-rata. Dengan pikiran itu tanpa dapat dicegah terasa desiran-desiran halus di perutnya dan ia merasa putingnya agak mengeras.

“Sayang… yang punya penis si Mahmud itu..” pikirnya. Mona melotot kaget saat Mahmud mengambil sesuatu dari lemari yang ternyata merupakan dildo vibrator yang berukuran panjang. Mahmud kini duduk di ranjang di dekat kakinya yang ngangkang itu, memperlihatkan vaginanya yang terbuka menantang, lalu ia mengusap dengan tangannya yang mengakibatkan Mona terhentak.

“Kayanya udah basah nih..udah siap yah..” goda Mahmud, lalu ia membungkuk dan wajahnya kini sudah di depan liang surga milik gadis cantik itu, tiba-tiba Mona menggelinjang saat lidah Mahmud menciumi dan menjilati vaginanya. Untuk beberapa saat Mona menggelinjang-gelinjang, nafasnya kembali memburu dan pandangan matanya sayu.

“Ngggeehhhhhhhh…!” Mona menjerit dengan mulutnya yang tertutup lakban, saat Mahmud memasukkan dildo ke dalam lubang kemaluannya yang sudah basah dan ngilu itu dan terus mengerang karena dildonya makin dalam ditusukkannya. Kembali ia menggelinjang hebat saat Mahmud menyalakan vibartornyanya.Terasa sakit, tapi setelah beberapa menit rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang tergantikan dengan sensasi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan atau pernah ia bayangkan. Kini erangannya terdengar seperti rintihan kenikmatan diiringi dengusan nafasnya yang memburu.Mona melenguh panjang dan pelan, merasakan tubuhnya makin panas dan terangsang. Rasa menggelitik di perut bag bawah makin menggila dan menggelora. Dengan rasa malu dan kaget, ia mencapai klimaksnya dengan sensasi yang luar biasa..” 

“nngggggghhhhh… mmmmmmmmmmhhhhh…..!!!!”Tubuh montoknya menegang sesaat ketika klimaksnya menyerang, pandangan matanya makin sayu. Tapi dildo itu tetap bergetar seperti mengoyak-ngoyak bag dalam vaginanya, dan rasa nikmat kembali dirasakan makin meningkat, nafasnya memburu dan kini pikirannya sudah tidak terkontrol, nafsu birahinya terus membara karena dildo itu.

Cerita sex : Pengalaman Main Dengan Mama Mertuaku Yang Haus

“Naah..kamu seneng aja ya ditemenin ama dildo bapak ya…tenang aja, getarannya akan makin keras kok udah saya setting dan bapak colokin ke listrik..hehehe..bapak mau bikin back up untuk film kamu tadi ya..” kata Mahmud, ia hanya ketawa melihat Mona memandangnya dengan tubuh telanjangnya yang menggeliat-geliat, tubuh montok yang tampak berkilat karena keringat.Mahmud makin tertawa karena Mona mengerang lagi karena telah orgasme untuk kesekian kalinya, lalu ia meninggalkan Mona yang terus mengerang-erang karena getaran dildo itu. Tidak terhitung berapa kali Mona dipaksa untuk orgasme, tubuhnya mengkilat karena basah oleh peluhnya, gadis itu merasa lemas sekali tapi dildo yang menancap di vaginanya memaksa dia untuk terus dirangsang.Akhirnya karena tidak kuat lagi, gadis malang itu jatuh pingsan. 

#Terpaksa #Main #Dengan #Bapak #Kost

Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Ibu Kost, Terbaru Malam Ini

Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Ibu Kost – Tambangbokep – Kisah seorang dewasa dimulai dari memata-matai rumah kost ibunya hingga ia akan tidur. Pagi itu aku sibuk membersihkan kamar. Sewa kamar yang saya tempati adalah dari sebulan yang lalu. Maklum, ruangan berukuran 3×4 meter itu diletakkan di bagian belakang rumah bersebelahan dengan kamar mandi. Kisah kedewasaan dimulai dengan mengintip

Selain itu, banyak dari tempat-tempat ini lemah dan berlubang, sehingga pada malam hari, angin masuk dan menyebarkan udara dingin. Tapi bagi saya, mendapatkan kamar kost dengan kondisi seperti itu merupakan berkah tersendiri. Sebelumnya saya hampir pingsan ketika menyadari bahwa rata-rata harga sewa kamar sangat mahal dan tidak terjangkau di kota tempat saya kuliah di PTN.

Cerita Dewasa Selingkuh Dengan Ibu Kost

Sampai Bu Halimah yang memiliki toko sederhana menawarkan untuk tinggal di rumahnya dengan harga sewa yang murah, saya langsung setuju. Oh ya Bu Halimah, ibu kos saya adalah seorang janda berusia sekitar 45 tahun. Sejak kematian suaminya tujuh tahun lalu, dia tinggal bersama putri satu-satunya Nastiti. Dia masih sekolah, kelas dua di sekolah menengah atas di kota.

Foto Mesra Viral Ibu Kos Menikah Dengan Anak Kosnya, Beda Usia 24 Tahun

Mereka hidup dari rumah makan sederhana yang dikelola oleh Ibu Halimah dengan bantuan Yu Narsih, seorang wanita tetangga. Yu Narsih hanya membantu di rumah dari pagi hingga sore setelah toko tutup. Tingkah laku Bu Halimah setiap hari terlihat sangat sopan. Dia selalu memakai terusan panjang, terutama ketika dia pergi ke luar rumah atau melayani pelanggan di toko.

Meskipun dia seorang janda cantik, tidak ada pria yang berani bersenang-senang atau bercanda. “Memang benar ada laki-laki yang meminta ibu mereka untuk menjadi istri mereka. Tapi ibu hanya ingin membesarkan Nastiti sampai menikah. Apalagi mencari pengganti laki-laki seperti almarhum ayah Nastiti sangat sulit,” katanya suatu hari ketika sempat berbincang dengannya.

Di tengah memperbaiki dinding kamarku, tiba-tiba aku mendengar suara pintu kamar mandi dibuka. Lalu tak lama kemudian saya mendengar suara semburan air yang menyembur keras dari kamar mandi. Bahkan jika tidak ada faucet yang memungkinkan Anda membuat suara yang sama. Maka dengan rasa penasaran yang tiba-tiba, saya langsung mencari lubang di dinding sebelah kamar mandi agar bisa mengintip.

Ah, ternyata yang di kamar mandi itu Bu Halimah. Wanita itu buang air kecil sambil jongkok. Mungkin dia begitu putus asa untuk buang air kecil sehingga ketika dia berjongkok, semprotan air yang keluar dari kemaluannya membuat suara gemerisik yang keras mencapai telinganya. Aku tersenyum kecil melihat fakta itu. Saya tidak punya niat untuk terus mengintip. Tetapi ketika saya melihat pantat Bu Halimah yang besar dan bulat, naluri dewasa saya tertarik.

Cerita Sex Melihat Toket Pembantu Baruku Yang Menggairahkan

Posisi jongkok Bu Halimah dekat dengan saya. Tapi karena dia menarik baju yang dia pakai, aku bisa melihat bokong dan pinggulnya. Ah, wanita berkulit kuning ini tidak kalah dengan pesonanya sebagai seorang wanita. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk terus mengintip, saya melihat adegan lanjutan di mana penghuninya berada di kamar mandi yang menjadi panas dan dingin. Kisah kedewasaan dimulai dengan mengintip

Atau tidak, setelah selesai buang air kecil, Bu Halimah langsung melepas daster untuk digantung di hanger yang telah disediakan. Dia tampak telanjang karena di balik dasternya dia tidak mengenakan pakaian dalam atau bra. Jadi saya bisa menikmati semua keindahan lekuk tubuhnya. Benjolan di pantatnya terlihat besar meskipun sedikit menggantung.

Sepasang payudara yang juga sedikit menggantung, ukurannya juga cukup besar, dihiasi sepasang puting susu yang keluar dan berwarna coklat. Tapi yang membuatku panas dan dingin adalah adegan lanjutan yang terjadi setelah dia mulai menuangkan air dan sabun ke tubuhnya. Karena setelah hampir seluruh tubuhnya tertutup buih sabun, lama-lama ia bermain dengan tangan dengan dua buah dada. Meremas dan sesekali memelintir putingnya.

Tampaknya dia sedang berusaha membangkitkan dan memuaskan nafsunya sendiri. Kemudian, dengan satu tangan masih mengerang dan meremas dadanya, tangan lainnya menelusuri selangkangannya dan berhenti di kemaluannya yang berbukit. Daerah kemaluannya yang hanya sedikit ditumbuhi rambut, ia usap berulang kali dan akhirnya salah satu jarinya menembus celahnya. Ah, dia juga memasukkan jarinya ke lubang kesenangannya.

Cerita Dewasa Pelampiasan Nafsu Sex Dari Ibu Kepada Anaknya

Bahkan jika dia tidak puas dengan jari tengah satu tangan, dia juga termasuk jari telunjuk. Hingga akhirnya dua jari digunakan untuk menyodok tepek. Saya yakin Bu Halimah melakukan semua itu sambil membayangkan lubang kenikmatan yang paling kentara adalah penis laki-laki. Ternyata dia melakukannya sambil melek dan gemetar. Buktikan bahwa mereka mencintai apa yang mereka lakukan.

Saking panasnya acara yang diadakan oleh pihak kost, saya sudah tidak tahan lagi. Aku mengeluarkan penisku yang mengeras dari celana setelah membuka ritsletingnya. Aku meremas penisku sendiri sambil membayangkan bercinta dengan pria masturbasi. Akhirnya ketika badan seolah-olah bergejolak, karena nafsu yang tak terbendung dan bersamaan dengan datangnya puncak kenikmatan yang diinginkan, aku mengencangkan cengkeramanku dan menggoyang-goyangkan penisku sambil memperhatikan tingkah lakunya. Kisah kedewasaan dimulai dengan mengintip

Dan tubuh saya kejang-kejang dan lemah sebagai ujung penis saya memuntahkan banyak air mani. Dia tampak kaget dan mencoba mencari sesuatu di dinding kamar mandi dekat kamarku. Mungkin dia telah mendengar suara lembutku yang tidak kusadari telah kukeluarkan saat aku orgasme. Tetapi karena saya dengan cepat menjauh dari tembok, dia tidak punya waktu untuk menangkap saya. Tapi,… ah.. entahlah. Baru sejak itu saya sering menemukan kesempatan untuk mengintipnya saat dia mandi.

Dia bahkan mengintip ke dalam kamar saat dia tidur. Kamarnya persis seperti kamarku. Ternyata, untuk memenuhi kebutuhan biologis, selama ini wanita mendapatkan dari masturbasi. Sampai saya sering memergokinya melakukannya di kamarnya. Dan seperti orang-orang, setiap kali saya mendapat kesempatan untuk melihat ketelanjangan, saya selalu menggoyangkan penis saya sendiri. Tentunya ketika membayangkan hubungan seksual dengan ibu kos.

Keganasan Dari Ibu Kost Yang Haus Akan Sex

Pada akhirnya, mengintip ibu kos saya adalah kejadian biasa di setiap kesempatan seiring dengan meningkatnya nafsu saya. Sampai suatu malam, sekitar enam bulan tinggal di rumahnya, saya ingin keluar dan menonton televisi di ruang tamu. Maklum, sejak sore saya bergelut dengan dikte dan buku untuk tugas membuat makalah untuk salah satu mata kuliah. Tapi apa yang saya temukan di ruang tamu mengejutkan saya.

Televisi 17 inci yang ada masih menyala dan menayangkan program infotainment dan disetel pada volume yang cukup keras. Tapi satu-satunya penonton, Dia, sepertinya sedang tidur. Dia tidur dengan kaki disandarkan di sofa, sementara daster dia ikat begitu lebar sehingga kaki dan pahanya tampak merangkak. Saya biasanya membangunkannya dan mengingatkannya untuk tidur di kamarnya jika saya menemukan ibunya tidur di ruang tamu.

Tapi bukan itu yang saya lakukan, sayang sekali melewatkan pemandangan yang begitu menakjubkan. Saat saya mendekat, wanita itu menggeliat dan melebarkan kakinya, mengundang saya untuk melihat lebih dekat. Berjongkok di antara kedua kakinya. Sekarang bukan hanya paha mulus yang bisa saya rasakan. Saya juga bisa melihat organnya yang paling rahasia karena dia tidak mengenakan pakaian dalam. Bibir luar ayam jantan berwarna coklat tua dan berkerut.

Tanda genital mereka sering ditembus oleh alat kelamin laki-laki. Sementara di celah, di bagian atas klitoris, ukuran jagung tampak mencuat. Melihat tubuh telanjang asrama saya, saya sebenarnya sedikit lebih sering mengintip. Tapi melihatnya dari jarak yang cukup dekat adalah pertama kalinya bagi saya. Jantungku berdebar kencang, dan penisku langsung kaku. Saya hampir mengulurkan tangan saya untuk vagina keras untuk merasakan lembut rambut di sana atau merasakan kehangatan lubang di lubang kenikmatan. Kisah kedewasaan dimulai dengan mengintip

Ini Cerita Di Balik Viral Ibu Kos 53 Tahun Menikah Dengan Anak Kosnya

Namun karena takut akan risiko saya harus lari jika dia bangun dan tidak menyetujui tindakan saya, saya membatalkan niat saya. Dan saya tidak tahan dipanggang oleh gairah yang meningkat, saya memutuskan untuk kembali ke kamar. Untuk masturbasi, hilangkan ketegangan yang meningkat. Di kamar, saya melepas semua pakaian yang saya kenakan. Kemudian berbaring telanjang di tempat tidur setelah menarik selimut untuk menutupi tubuh. Begitulah biasanya saya bermasturbasi sambil membayangkan keindahan tubuh saya dan berinteraksi dengan ibu kos.

Saya baru saja mengelus burung saya yang sedang berdiri, tiba-tiba saya mendengar pintu kamar saya yang tidak terkunci terbuka dan terlihat seseorang masuk. “Hei, kamu masih gemetaran,” suara Dia terkejut. Ternyata ibu kos yang membukakan pintu dan masuk ke kamarku. “Tidak,…tidak,” jawabku dan langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhku. “Jangan berbohong pada Tris. Saya mengerti mengapa Anda sering mengintip ibumu di kamar mandi atau di kamar.

Kamu juga melihat ibuku ketika dia tidur di sofa, bukan?” katanya pelan sambil berbisik. Ditelanjangi seperti itu aku menjadi malu dan menjadi tegang. Takut akan murkanya untuk semua hal yang tidak pantas. Penisku yang telah menantang tegak sekarang menyusut, bersama dengan kehadiran seorang wanita di dalam ruangan dan dengan pernyataannya bahwa saya telanjang. Saya tidak bisa berbicara. “Sebenarnya, ibu baik-baik saja, Tris.

Bahkan eee.. aku bangga ada anak kecil yang mengagumi sosok ibu mereka yang sudah tua seperti ini. Jika Anda mau, sekarang Anda dapat melihat semua yang dimiliki ibu Anda dari dekat dan Anda dapat melakukan apa saja. Asalkan bisa dirahasiakan,” ujarnya. Saya masih tidak mengerti arah pembicaraan penghuni kos saya, jadi saya diam saja. Namun, dia sudah melepas daster yang dikenakannya.

Pemerkosaan Yang Terjadi Kepada Seorang Ibu Kost An

Dan selesai telanjang, sebelum mengunci pintu kamar, dia mendekatiku yang masih terbaring di ranjang. Duduk di tepi ranjang di sebelahku. Aku tidak bisa menahan kegembiraanku lagi meski hanya melihat tubuh telanjang seorang wanita yang pantas menjadi ibuku. “Sudahlah Tris, jangan hanya menatapku seperti itu. Anda benar-benar ingin menangkap saya, bukan? Lakukan apa pun yang ingin kamu lakukan padaku,” suaranya dalam ketika dia mengatakan itu. Mungkin dia punya

#Cerita #Dewasa #Selingkuh #Dengan #Ibu #Kost

Menikmatin Memek Istri Tetangga Kost Terbaru Malam Ini

Menikmatin Memek Istri Tetangga Kost

Meskipun tinggal di Jakarta dan digaji besar, aku lebih suka tinggal di perkampungan. Kosku berada di wilayah Jakarta Selatan dekat perbatasan Tangerang. Lokasinya yang nyaman dan tenang, jauh dari hiruk pikuk kota, membuatku betah tinggal lama disini sejak tahun 2002. Sudah 7 tahun lebih aku belum pernah pindah.

Tetangga-tetangga pun heran mengapa aku betah tinggal disitu padahal bu kostku terkenal orangnya kolot dan masih memegang tradisi lama. Orangnya pun alim dan tidak suka anak kostnya berbuat macam-macam dan kalau ketahuan sudah pasti diusir dari rumah kostnya. Rumah kostku 2 lantai yang disewakan hanya 5 kamar dengan ukuran sedang dan kostnya baik untuk putra maupun putri, yang masih single maupun yang sudah berkeluarga.

Kamar mandi untuk anak kost disediakan ada 2 didalam rumah satu dan yang diluar juga ada. Ibu kosku pun tinggal disitu cuman tinggal di kamar sebelah dalam bersama anak semata wayangnya Mas Randy. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 2005, Rumah kost hanya terisi dua satu untukku dan sebelahnya lagi keluarga Mas Ratno berasal dari Yogyakarta.

Mas Ratno umurnya 2 tahun diatasku jadi waktu itu sekitar 26 tahun. Istrinya bernama Friscilla seumuran denganku. Friscilla orangnya manis putih tinggi sekitar 165 cm ukuran payudara sekitar 34-an. Mereka sudah dikaruniai satu orang anak masih berumur 2 tahun bernama Rara. Mas Ratno orangnya penggangguran.

Jadi untuk keperluan, Friscilla-lah yang bekerja dari pagi sampai malam di sebuah Supermarket terkenal (supermarket ini sering dikenai sanksi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha lho!!!….hayo tebak siapa bisa..hahahaha….) sebagai SPG sebuah produk susu untuk balita. Karena keperluannya yang begitu banyak, Friscilla (menurut pengakuannya) sampai meminta pihak manajemen untuk bisa bekerja 2 shift.

Tentunya keluarga macam ini sering cek-cok. Friscilla mengganggap Mas Ratno orangnya pemalas bisanya hanya minta duit untuk beli rokok. Padahal jerih payah Friscilla seharusnya untuk beli susu buat Rara putrinya. Mas Ratno pun sering membalas omelan-omelan Friscilla dengan tamparan dan tendangan bahkan dilakukan didepan anaknya.

Aku sendiri tidak betah melihat pertengkaran itu. Suatu saat, Mas Ratno dapat pekerjaan sebagai ABK dan tentunya harus meninggalkan keluarganya dalam waktu yang cukup lama. Friscilla senangnya bukan main mendengarnya. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Pada malam itu, aku ngobrol dengan Friscilla dikamarnya sambil nonton TV.

Si Rara muter-muter sambil bermain maklum umur segitu masih lucu-cucunya. 

“Sekarang sepi ya,….nggak ada Mas Ratno.” kataku 

“Lebih baik gini, Ted. Enakan kalo Mas Ratno nggak ada.” Keluh Friscilla kepadaku. 

“Emangnya Kenapa?” tannyaku. 

“Mas Ratno tuh kerja nggak kerja tetep nyusahin. wajar khan kalo aku minta duit ke Mas Ratno? Aku khan istrinya. Eh, Dianya marah-marah. Besoknya aku diomelin juga ama ibu mertuaku. Katanya aku nggak boleh minta duitnya dulu biar bisa buat nabung. Gombal!!! Aku nggak percaya Mas Ratno bisa nabung!!!” Dia jawab dengan marah-marah. 

“Sabar ya…” Aku mencoba untuk menenangkannya apalagi Rara dah minta bobo’. 

“Seandainya Mas Tedy yang jadi suamiku mungkin aku tidak akan merana. Mas Tedy dah dapat pekerjaan tetap dan digaji besar sedangkan suamiku, Mas Ratno hanya pekerja kasar di kapal itu pun baru sebulan sebelumnya penggangguran.” Keluhnya. 

“Udah…jangan berandai-andai….biarkan hidup mengalir saja.” Jawabku sekenanya. 

“Mas, ….. Tiba-tiba Friscilla duduk disebelahku mengapit tangganku dan menyandarkan kepalanya. Aku sungguh terkejut.

Aku tahu Friscilla butuh kasih sayang, butuh belaian, butuh perhatian. Bukan tendangan dan tamparan. Aku balas dia dengan pelukan di bahunya. Sayang sekali Wajah semanis Friscilla disia-siakan oleh laki-laki. Tapi Aku juga laki-laki normal punya nafsu terhadap Friscilla. Justru inilah kesempatanku untuk mengerjai Friscilla apalagi ibu kostku menjengguk keluarganya di Surabaya selama seminggu dan baru berangkat kemarin malam dan Mas Randy dapat jatah kerja Shift malam di sebuah Mall. Yuhuyyy…akhirnya kesempatan itu tiba!!!

Kutoleh Friscilla yang saat itu sedang memakai daster, tanpa basa basi aku langsung merengkuh tubuh Friscilla yang montok itu kedalam pelukanku dan langsung kucium bibirnya yang tipis itu. Friscilla memeluk tubuhku erat erat, Friscilla sangat pandai memainkan lidahnya, terasa hangat sekali ketika lidahnya menyelusup diantara bibirku.

Tanganku asyik meremas susu Friscilla yang tidak seberapa besar tapi kencang, pentilnya kupelintir membuat Friscilla memejamkan matanya karena geli. Dengan sigap aku menarik daster Friscilla, dan seperti biasanya Friscilla sudah tak mengenakan apa apa dibalik dasternya itu ternyata Friscilla memang sudah merencanakannya tanpa sepengetahuanku.

Tubuh Friscilla benar benar aduhai dan merangsang seleraku, tubuhnya semampai, putih dengan susu yang pas dengan ukuran tubuhnya ditambah nonok yang tak berambut mencembung. 

“Eh gimana kalo si Rara bangun?” tanyaku. 

“Tenang aja Mas Tedy, Susu yang diminum Rara tadi dah aku campurin CTM.” Jawabnya dengan gaya yang manja.

Benar-benar persiapan yang sempurna. Ketika kubentangkan bibir nonoknya, itilnya yang sebesar biji salak langsung menonjol keluar. ketika kusentuh dengan lidahku, Friscilla langsung menjerit lirih. Aku langsung mencopot baju dan celanaku sehingga penisku yang sepanjang 12 cm langsung mengangguk angguk bebas.

Ketika kudekatkan penisku ke wajah Friscilla, dengan sigap pula Friscilla menggenggamnya dan kemudian mengulumnya. Kulihat bibir Friscilla yang tebal itu sampai membentuk huruf O karena penisku yang berdiameter 3 cm itu hampir seluruhnya memadati bibir mungilnya, Friscilla sepertinya sengaja memamerkan kehebatan kulumannya, karena sambil mengulum penisku ia berkali kali melirik kearahku.

Aku hanya dapat menyeringai keenakan dengan servis Friscilla ini. Mungkin posisiku kurang tepat bagi Friscilla yang sudah berbaring itu sementara aku sendiri masih berdiri disampingnya, maka Friscilla melepaskan kulumannya dan menyuruhku berbaring disebelahnya. Setelah aku berbaring dengan agak tergesa gesa Friscilla merentangkan kedua kakiku dan mulai lagi menjilati bagian peka disekeliling penisku, mulai dari pelirku, terus naik keatas sampai keliang kencingku semuanya dijilatinya, bahkan Friscilla dengan telaten menjilati liang duburku yang membuat aku benar benar blingsatan.

Aku hanya dapat meremas remas susu Friscilla serta merojok nonoknya dengan jariku. Aku sudah tak tahan dengan kelihaian Friscilla ini, kusuruh dia berhenti tetapi Friscilla tak memperdulikanku malahan ia makin lincah mengeluar masukkan penisku kedalam mulutnya yang hangat itu. Tanpa dapat dicegah lagi air maniku menyembur keluar yang disambut Friscilla dengan pijatan pijatan lembut dibatang penisku seakan akan dia ingin memeras air maniku agar keluar sampai tuntas.

Ketika Friscilla merasa kalau air maniku sudah habis keluar semua, dengan pelan pelan dia melepaskan kulumannya, sambil tersenyum manis ia melirik kearahku. Kulihat ditepi bibirnya ada sisa air maniku yang masih menempel dibibirnya, sementara yang lain rupanya sudah habis ditelan oleh Friscilla. Friscilla langsung berbaring disampingku dan berbisik “Mas Tedy diam saja ya, biar saya yang memuaskan Mas !” Aku tersenyum sambil menciumi bibirnya yang masih berlepotan air maniku sendiri itu.

Dengan tubuh telanjang bulat Friscilla mulai memijat badanku yang memang jadi agak loyo juga setelah tegang untuk beberapa waktu itu, pijatan Friscilla benar benar nyaman, apalagi ketika tangannya mulai mengurut penisku yang setengah ngaceng itu, tanpa dihisap atau diapa apakan, penisku ngaceng lagi, mungkin karena memang karena aku masih kepengen main beberapa kali lagi maka nafsuku masih bergelora.

Aku juga makin bernafsu melihat susu Friscilla yang pentilnya masih kaku itu, apalagi ketika kuraba nonoknya ternyata itilnya juga masih membengkak menandakan kalau Friscilla juga masih bernafsu hanya saja penampilannya sungguh kalem . Melihat penisku yang sudah tegak itu, Friscilla langsung mengangkangi aku dan menepatkan penisku diantara bibir nonoknya, kemudian pelan pelan ia menurunkan pantatnya sehingga akhirnya penisku habis ditelan nonoknya itu.

Menikmatin Memek Istri Tetangga Kost

Setelah penisku habis ditelan nonoknya, Friscilla bukannya menaik turunkan pantatnya, dia justru memutar pantatnya pelan pelan sambil sesekali ditekan, aku merasakan ujung penisku menyentuh dinding empuk yang rupanya leher rahim Friscilla. Setiap kali Friscilla menekan pantatnya, aku menggelinjang menahan rasa geli yang sangat terasa diujung penisku itu.

Putaran pantat Friscilla membuktikan kalau Friscilla memang jago bersetubuh, penisku rasanya seperti diremas remas sambil sekaligus dihisap hisap oleh dinding nonok Friscilla. Hebatnya nonok Friscilla sama sekali tidak becek, malahan terasa legit sekali, seolah olah Friscilla sama sekali tak terangsang oleh permainan ini.

Padahal aku yakin seyakin yakinnya bahwa Friscilla juga sangat bernafsu, karena kulihat dari wajahnya yang memerah, serta susu dan itilnya yang mengeras seperti batu itu. Aku makin lama makin tak tahan dengan gerakan Friscilla itu, kudorong ia kesamping sehingga aku dapat menindihinya tanpa perlu melepaskan jepitan nonoknya.

Begitu posisiku sudah diatas, langsung kutarik penisku dan kutekan sedalam dalamnya memasuki nonok Friscilla. Friscilla menggigit bibirnya sambil memejamkan mata, kakinya diangkat tinggi tinggi serta sekaligus dipentangnya pahanya lebar lebar sehingga penisku berhasil masuk kebagian yang paling dalam dari nonok Friscilla.

Rojokanku sudah mulai tak teratur karena aku menahan rasa geli yang sudah memenuhi ujung penisku, sementara Friscilla sendiri sudah merintih rintih sambil menggigiti pundakku. Mulutku menciumi susu Friscilla dan menghisap pentilnya yang kaku itu, ketika Friscilla memintaku untuk menggigiti susunya, tanpa pikir panjang aku mulai menggigit daging empuk itu dengan penuh gairah, Friscilla makin keras merintih rintih, kepalaku yang menempel disusunya ditekan keras keras membuatku tak bisa bernafas lagi, saat itulah tanpa permisi lagi kurasakan nonok Friscilla mengejang dan menyemprotkan cairan hangat membasahi seluruh batang penisku.

Ketika aku mau menarik pantatku untuk memompa nonoknya, Friscilla dengan keras menahan pantatku agar terus menusuk bagian yang paling dalam dari nonoknya sementara pantatnya bergoyang terus diatas ranjang merasakan sisa sisa kenikmatannya. Dengan suara agak gemetar merasakan kenikmatannya, Friscilla menanyaiku apakah aku sudah keluar, ketika aku menggelengkan kepala, Friscilla menyuruhku mencabut penisku.

Ketika penisku kucabut, Friscilla langsung menjilati penisku sehingga cairan lendir yang berkumpul disitu menjadi bersih. Penisku saat itu warnanya sudah merah padam dengan gagahnya tegas keatas dengan urat uratnya yang melingkar lingkar disekeliling batang penisnya. Friscilla sesekali menjilati ujung penisku dan juga buah pelirku.

Ketika Friscilla melihat penisku sudah bersih dari lendir yang membuat licin itu, dia kembali menyuruhku memasukkan penisku, tetapi kali ini Friscilla yang menuntun penisku bukannya ke liang nonoknya melainkan ke liang duburnya yang sempit itu. Aku menggigit bibirku merasakan sempit serta hangatnya liang dubur Friscilla, ketika penisku sudah menyelusup masuk sampai kepangkalnya, Friscilla menyuruhku memaju mundurkan penisku, aku mulai menggerakkan penisku pelan pelan sekali.

Kurasakan betapa ketatnya dinding dubur Friscilla menjepit batang penisku itu, terasa menjalar diseluruh batangnya bahkan terus menjalar sampai keujung kakiku. Benar benar rasa nikmat yang luar biasa, baru beberapa kali aku menggerakkan penisku, aku menghentikannya karena aku kuatir kalau air maniku memancar, rasanya sayang sekali jika kenikmatan itu harus segera lenyap.

Friscilla menggigit pundakku ketika aku menghentikan gerakanku itu, ia mendesah minta agar aku meneruskan permainanku. Setelah kurasa agak tenang, aku mulai lagi menggerakkan penisku menyelusuri dinding dubur Friscilla itu, dasar sudah lama menahan rasa geli, tanpa dikomando lagi air maniku tiba tiba memancar dengan derasnya, aku melenguh keras sekali sementara Friscilla juga mencengkeram pundakku. Aku jadi loyo setelah dua kali memuntahkan air mani yang aku yakin pasti sangat banyak.

Tanpa tenaga lagi aku terguling disamping tubuh Friscilla, kulihat penisku yang masih setengah ngaceng itu berkilat oleh lendir yang membasahinya. Friscilla langsung bangun dari tempat tidur, dengan telanjang bulat ia keluar mengambil air dan dibersihkannya penisku itu, aku tahu kali ini dia tak mau membersihkannya dengan lidah karena mungkin dia kuatir kalau ada kotorannya yang melekat.

Setelah itu, disuruhnya aku telungkup agar memudahkan dia memijatku, aku jadi tertidur, disamping karena memang lelah, pijatan Friscilla benar benar enak, sambil memijat sesekali dia menggigiti punggungku dan pantatku. Aku benar benar puas menghadapi perempuan satu ini. Aku tertidur cukup lama, ketika terbangun badanku terasa segar sekali, karena selama aku tidur tadi Friscilla terus memijit tubuhku.

Ketika aku membalikkan tubuhku, ternyata Friscilla masih saja telanjang bulat, penisku mulai ngaceng lagi melihat tubuh Friscilla yang sintal itu, tanganku meraih susunya dan kuremas dengan penuh gairah, Friscilla pun mulai meremas remas penisku yang tegang itu. “Yuk kita ke kamar mandi” ajakku “Sapa takut…..” Aku menarik tangan Friscilla keluar kamar sambil bugil tapi aku sempatkan menyambar 2 buah handuk kemudian berjalan mengendap masuk , takut ketahuan tetangga sebelah rumah dan mengunci pintu kamar mandinya dari dalam. ” Nit…kamu seksi banget..” desisku sambil lebih mendekatinya, dan langsung mencium bibirnya yang ranum.

Friscilla membalas ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding kamar mandi. Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya. Friscilla mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Kujilati putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat. Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di putingnya.

Tapi kali ini tidak ada waktu, karena sudah menjelang pagi. Friscilla mengusap biji pelirku. Kunaikan tubuh Friscilla ke bak mandi. Kuciumi perutnya dan kubuka pahanya. Bulu kemaluannya rapi sekali. Kujilati liangnya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan memilin-milinnya dengan kuat.

Kumasukan dua jari tanganku ke dalam liangnya, dan ia menjerit tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan. Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam liangnya, dan jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya, membiarkan aku melakukan dengan leluasa. Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya. Sampai-sampai aku khawatir akan tetangga sebelah rumah dengar karena dinding kamar mandi bersebelahan tepat dengan dinding rumah tetangga.

Lalu tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati liangnya. ” Ahhh…ahhh….Mas…Arghhhh..uhhh….Maaasss….” ia mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat2. Dan jari-jariku makin mengocok liangnya. Semenit kemudian, Friscilla benar-benar orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya.

Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya sendiri dengan nikmat. Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg tertutup, Ia duduk bersimpuh dan mengulum penisku yang belum tegak benar. Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat. Friscilla melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku.

Ia bergerak- gerak sendiri mengocok penisku dengan penuh gairah. Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku.

Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar. Friscilla tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya. Ia melenguh ,” Oh…gitu Mas..gigit seperti itu…aghhh…” Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di lidahku.

Tapi tampaknya Friscilla makin terangsang.Penisku terus memompa liangnya dengan cepat, dan kurasakan liangnya semakin menyempit… Penisku keluar masuk liangnya dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata Friscilla merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah tangannku. ” Ah Maass…Ehmm… Arghh…Arghhh…Ohhhhh uhhhhhh…” Friscilla orgasme untuk kesekian kalinya dan terkulai ke bahuku.

Karena aku masih belum keluar, aku mencabut penisku dari liangnya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap toilet. Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Friscilla tampak mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk penisku ke liangnya dari belakang.

Ia mengeram senang, dan aku bisa melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami. Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan. Aku mulai memompa liangnya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar, sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya.

Penisku makin cepat menusuk2 liangnya yang semakin lama semakin terasa licin. Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan cepat. Badan Friscilla naik turun sesuai irama kocokanku, dan penisku semakin tegang dan terus menghantam liangnya dari belakang.

Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat. Penisku terasa makin becek oleh cairan liangnya. “Friscilla..aku juga mau keluar nih….” ” oh tahan dulu…kasih aku….penismu….tahan!!!! “Friscilla langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok penisku dengan rakus.

Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya. ” ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan. Friscilla menyedot penisku dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung penisku, tapi ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok penisku dengan gerakan makin pelan.

Cerita sex : Istriku Digauli Oleh Tukang Pijit Yang Berilmu

Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Friscilla berlutut dan menjilati seluruh penisku dengan rakus. Setelah Friscilla menjilat bersih penisku, ia memakaikan handukku, lalu memakai handuknya sendiri. Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan membuka pintu kamar mandi. Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya dari belakang. Setelah kejadian itu aku sama Friscilla semakin gila-gilaan dalam bermain seks sampai dengan ibu kosku kembali dari Surabaya tentunya aku hanya bisa melakukannya di malam hari.

#Menikmatin #Memek #Istri #Tetangga #Kost

Main Dengan Anak Kost Yang Cantik Terbaru Malam Ini

Main Dengan Anak Kost Yang Cantik

Aku mempunyai cewek yang mana dia masih berkuliah di universitas yang dulu aku pernah mengambil studi disana, sekarang aku sudah bekerja, secara singkat pacarku cantik, baik dan setia tentunya, karena dia orangnya baik baik jadinya tidak mau berhubungan sebelum kita resmi jadi suami istri.

Sebaliknya, sebagai lelaki normal saya termasuk golongan yang memiliki libido tinggi. Sementara ini saya hanya bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.

Suatu saat keadaan berubah 180 derajat. Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi kostan pacarku (‘Sissy’ namanya).

Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yang terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Sissy telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Hanif.

Setelah melihatnya kadang kala aku membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.

Aku memberanikan diri dan memutuskan mencuri celana dalam Hanif. Telah beberapa kali aku bersama Sissy pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang digunakan pembantu kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan dicuci,beruntungnya rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju supaya tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran yang aku idamkan)

Tak berapa lama niatanku muncul tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga Sissy sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit.

Bagai gayung bersambut aku pun mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan jantung yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran karena perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju yang ada di keranjang.

Tanpa pikir panjang langsung aku ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama). Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang bersentuhan langsung dengan vaginanya.

Sayangnya saat itu yang aku cium hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi rasa hornyku. Secepatnya aku masukkan CD tersebut kedalam kantung celana karena takut dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan aku alami jika hal itu terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar Sissy yang berada di lantai 2.

Setelah selesai berkencan dengan Sissy, aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan langsung menuju kamar mandi. Langsung aku keluarkan CD milik Hanif dan mempeloroti celana dan CD yang aku pakai.

Kontolku yang sepanjang perjalanan pulang tadi sudah menegang membayangkan CD tersebut langsung kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina Hanif bertemu dengan ujung kont0lku, yang tentu saja sebelumnya aku tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan sedang mencium vagina Hanif secara langsung.

Secara perlahan aku gesek-gesekan CD tersebut dan mulai mencoli kontolku. Meskipun awalnya terasa agak perih pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus membombardir syaraf-syaraf kontol dan otakku.

Akhirnya aku hampir merasakan orgasme. Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian dari CD tersebut untuk mengeluarkan kontolku. Sebenarnya aku ingin mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Hanif, tetapi langsung aku urungkan karena takut meninggalkan jejak.

Tak berapa lama aku mengalami orgasme yang luar biasa sensasinya karena baru sekali ini aku melakukannya dengan CD kepunyaan Hanif. Setelah beberapa saat aku menikmati sensasi tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak lupa sebelumnya aku mencium CD Hanif dan menaruhnya kembali di dalam kantung celanaku.

Keesokan harinya aku kembali ke kost Sissy dan mengembalikan CD tersebut,tentunya setelah aku merasa keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama hampir seminggu dan tentu saja dengan CD Hanif yang berbeda.

Suatu saat aku dikejutkan dengan aroma CD Hanif yang sebelumnya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian. Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku yakini sebagai aroma cairan vagina milik Hanif yang tentu saja membuat kontolku seketika tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang karena kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.

Terbersit dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indah dan menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai cairan orgasmeku tumpah ruah dalam CD Hanif.

Keesokan harinya aku kembalikan CD tersebut kedalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Hanif ketika kami saling bertemu pandang.

Keesokan harinya aku dikejutkan dengan CD Hanif yang benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan memabukkan, seperti Hanif baru saja melakukan masturbasi dan membiarkan aku menemukannya masih dalam keadaan basah. Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa nafsu dan langsung saja aku menuju kamar mandi yang letaknya bersebrangan dengan kamar Hanif untuk ber-masturbasi.

Baru saja aku mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Hanif kedalam celana dan berpura-pura menyiram closet.

Ketika aku buka pintu ternyata Hanif sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Hanif langsung mendorongku kembali masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi itu dari dalam (posisi Hanif sekarang berada di dalam kamar mandi bersama denganku).

Keringat dingin langsung bercucuran dari tubuhku. Dengan cepat tangan Hanif langsung berusaha merogoh kedua kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia menemukan celana dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku sudah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Hanif.

Tiba-tiba Hanif langsung mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung karena masih kaget dan langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kontolku yang sempat lemas karena shock langsung diia belai dengan tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan tersebut kontolku langsung bereaksi dan langsung menegang.

Setelah mencapai ketegangan maksimal, mulut Hanif sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi pasti terus mempermainkan kontolku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan vagina Hanif yang sebenarnya,lagipula aku yakin Hanif bukan lagi seorang gadis perawan dari caranya memperlakukan kont0lku.

Tanpa pikir panjang aku langsung mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Hanif sudah tidak mengenakan CD lagi.

Main Dengan Anak Kost Yang Cantik

Pantatnya yang lembut dan kenyal langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi sudah basah oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya pun mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.

Tubuh Hanif tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kontolku. Langsung aku senderkan Hanif pada dinding kamar mandi, kuangkat kaki kirinya dan langsung ku tuntun kontolku menuju vaginanya yang sudah terbuka lebar.

Ketika ujung kontolku berada di bibir vaginanya yang sudah basah dan terasa hangat, aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk kontolku, terasa agak seret meskipun vaginanya sudah basah oleh cairan kenikmatannya dan akhirnya kontolkupun masuk setengahnya mengisi vagina Hanif. Mulut Hanif terbuka lebar sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan kontolku.

Dengan perlahan ku keluar-masukkan kontolku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kontolku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai akhirnya aku melihat jam tangan dan aku teringat kepada Sissy yang selesai mandi, tersisa kira-kira 10 menit sebelum Sissy selesai mandi.

Hanif memelukku dengan erat dan aku pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan dorongan kontolku,aku merasakan sensasi erotis yang sangat nikmat. Irama aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan kontolku dengan kerasse hingga membuat Hanif mengerang meskipun agak sedikit ditahan mencegah suaranya terdengar sampai keluar. Aku makin bernafsu setelah sekitar 3 menit Hanif sudah mencapai orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa hangat karena cairan orgasmenya.

“kontol kamu besar dan kuat sekali…” bisik Hanif sambil terus menikmati persetubuhan ini.

“memang kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”

Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”

“jadi lebih enak mana?” tanyaku

“jelas kont0lmu,rasanya lebih nikmat..”

Setelah selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya,Hanif langsung melepaskan diri dari dekapanku dan langsung berlutut di hadapan kontolku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu sepanjang batang kont0lku yang masih basah oleh cairan orgasmenya. Dengan cekatan Hanif menjilati kont0lku dan mengulum kepala kont0lku yang memerah.

Mulutnya yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang liar membuat kontolku berdenyut-denyut dan untuk beberapa saat dia hanya mengulum kepala kontolku sampai akhirnya aku benamkan kepalanya sehingga kontolku masuk seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat.

Hanif yang seakan mengerti apa yang aku mau langsung melahap seluruh batang kontolku dengan ganas, meskipun ia mengalami sedikit hambatan karena panjangnya kont0lku.

Setelah mulutnya beradaptasi dengan kontolku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme yang membuat Hanif agak tersedak karena aku menghentakkan kontolku dengan keras karena merasakan kenikmatan orgasmeku.

Dengan cepat Hanif mengeluarkan kontolku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme dari kont0lku. Setelah selesai Hanif langsung menelan cairan tersebut tanpa tersisa dan seketika kont0lku pun kembali di kulum dan di sedotnya sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di batang kont0lku.

Kusuruh Hanif untuk berdiri dan ia langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Setelah salingmerapihkan pakaian masing-masing Hanif menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.

“besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”

Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku

“langsung saja..” terang Hanif,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.

Cerita sex : Selingkuh Dengan Istri Dari Rekan Kerja

Setelah kejadian ini,hampir tiap hari kami bercinta kilat didalam kamar mandi lantai 3. Hanif menjadi tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan dari pacarku sendiri demikian juga Hanif yang terlanjur kecewa dengan kont0l pacarnya yang dia anggap terlalu kecil dan Hanif terlanjur menyukai kont0lku yang besar dan kuat,meskipun kami saling mencintai pasangan masing-masing.

#Main #Dengan #Anak #Kost #Yang #Cantik

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah

“Dadanya montok, sayang kakinya bisulan. Yang satu itu boleh juga, wah, celana dalamnya berwarna hitam” Andy sedang duduk di kantin kampusnya bersama teman-temannya. Biasanya Andy suka bercanda dan tertawa keras-keras bersama teman-temannya. Tapi beberapa hari ini dia kelihatan agak lain dari biasanya. Bila sedang berada di kantin sekolah, dia kelihatan asyik memandangi orang-orang yang lewat, atau lebih tepatnya cewek-cewek cantik dan seksi yang sedang lewat.

Tiba-tiba Tono yang sedang duduk di samping Andy menepuk bahunya sambil berkata. “Hei, ada apa denganmu? Kamu liat apa sih? Kok diam aja dari tadi.”

“Ah.. tidak..” Jawab Andy, pandangannya tetap terarah pada cewek cakep yang sedang duduk di seberang meja. Andy sedang mencoba untuk melihat celana dalam cewek tersebut. Tono mencoba mengikuti pandangan Andy, lalu dia tertawa keras-keras sambil menepuk-nepuk bahu Andy lebih keras dari sebelumnya.

“Ada apa sih, sakit tau.” Kata Andy dengan kesal.

“Jangan-jangan.. kamu tertarik ama si Susi yah.” Kata Tono.

“Apa.. maksudmu.” Wajah Andy sedikit memerah, karena ketahuan sedang memandangi Susi.

“Andy tertarik ama Susi? Wah ini berita besar nih. Ntar kita sebarkan pada teman-teman sekelas.” Kata Iwan yang duduk berhadapan dengan Tono.

“Hei, jangan macam-macam ya kalian. Awas kalo kalian berani bilang.” Ancam Andy.

“Wah, mengancam nih. Ini berarti.. dia memang ada maksud sama si Susi.” Tawa Iwan.

“Ah sudahlah, bosan aku bicara sama kalian.” Kata Andy sambil bangkit berdiri dari kursinya dan kembali ke kelasnya.

“Udah bosan sama kita katanya.” Ledek Tono. “Sekarang dia udah mau sama si Susi.”

Teman-teman lain yang juga duduk satu meja dengan Andy tertawa terbahak-bahak. Saat ini Andy sedang memasuki tahun kedua pada kuliahnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini, gairah sex Andy menjadi lebih tinggi dari biasanya. Setiap kali melihat cewek seksi yang pakai rok mini lewat, dia suka berangan-angan sedang bercumbu dengan cewek tersebut, melepaskan BH dan celana dalamnya perlahan-lahan, kemudian meremas-remas kedua dadanya, lalu mengelu-elus vagina-nya yang lembut..

“Aku pulang.” Kata Andi.

Seperti biasanya, setelah melemparkan tasnya ke dalam kamarnya, dia langsung menuju dapur untuk mencari sesuatu untuk dimakan. Akan tetapi, alangkah terkejutnya dia, saat dia sampai di dapur, dia melihat seorang cewek berambut panjang yang tidak dikenalnya sedang memasak indomie. Andy spontan berkata dengan agak kasar. “Siapa kamu!”

Cewek itu membalikkan tubuhnya, dan terlihatlah dua buah dada yang besar dan montok, pinggul yang ramping serta sepasang kaki yang halus. Andy terkesima sejenak, apalagi cewek itu sedang mengenakan celana pendek serta T-shirt berwarna putih yang tidak menutupi bagian pusarnya. “Er.. saya.. saya mahasiswa baru yang akan menginap disini.” Jawab cewek itu, wajahnya yang cantik dan polos kelihatan cemas dan khawatir, karena dia takut dia akan disangka maling.

“Oh iya.” Kata Andy. Dia baru teringat akan perkataan orang tuanya, bahwa ruang kosong yang ada di lantai satu akan disewakan kepada dua orang mahasiswi tahun pertama.

“Tapi.. bukankah ada dua orang? Yang satu lagi ada dimana?” Tanya Andy.

“Er.. teman saya besok baru bisa datang.” Jawab gadis itu.

“Oh, begitu ya, em.. nama saya Andy. Barusan.. sori yah, soalnya saya lupa.” Kata Andy dengan wajah yang agak memerah, soalnya barusan dia telah membentaknya dengan keras.

“Oh, tidak apa-apa. Nama saya Elisa.” Kata gadis itu.

Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore. Andy sedang duduk di lantai kamarnya, nafasnya terengah-engah, tangan kirinya sedang membalik-balik halaman majalah Playboy yang dia pinjam dari temannya, sementara tangan kanannya sedang mengocok-mengocok penisnya dengan cepat.

Tidak lama kemudian, saat dia merasa akan orgasme, dia cepat-cepat mengambil kantong plastik yang sudah disediakan disampingnya, lalu disemprotkan spermanya ke dalam kantong plastik tersebut.

Untuk beberapa saat, Andy duduk termenung di lantai kamarnya, sambil membayangkan tubuh Elisa yang seksi. Malam itu, Andy tidak bisa tidur. Setelah berguling-guling di tempat tidurnya selama setengah jam, akhirnya dia memutuskan untuk turun ke dapur untuk mencari makanan. Orang tua Andy sedang bepergian keluar kota bersama kedua adiknya yang kebetulan sedang liburan. Mereka baru pulang pada keesokan harinya, jadi rumah Andy menjadi lebih sepi dari biasanya. Malam itu rumah Andy hanya dihuni oleh 4 orang, yaitu: Andy, tantenya, seorang pembantu rumah tangga, dan mahasiswi yang baru masuk itu. Kamar Andy terletak di lantai dua, sementara kamar tantenya, dan kamar si pembantu rumah tangga terletak di lantai tiga.

Saat Andy tiba di lantai satu dan hendak menuju ke dapur, dia melihat Elisa baru saja keluar dari toilet sambil mengenakan piyama yang sedikit tembus pandang. Elisa melihat ke arah Andy dan tersenyum, kemudian dia langsung menuju ke kamarnya yang terletak di lantai satu.

Jam dinding yang tergantung di dapur menunjukkan pukul 12.30 malam. Andy sudah menghabiskan semangkuk indomie, dan sekarang sedang duduk melamun di dapur. Dia tidak bisa melupakan lekuk tubuh Elisa yang seksi itu. Semakin dipikir, Andy semakin bernafsu, dan akhirnya, setelah duduk melamun di dapur selama sepuluh menit, Andy memutuskan untuk memasuki kamar Elisa dan melihat tubuhnya secara langsung.

Mula-mula Andy kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci kamar Elisa yang dititipkan ibunya kepadanya. Ibu Andy takut kalau-kalau mahasiswi yang baru masuk itu akan melakukan perbuatan terlarang di kamar tersebut, sehingga dia menitipkan kunci cadangan kepada Andy.

Andy lalu turun lagi ke dapur dan mematikan lampu dapur, sehingga sekarang suasananya menjadi gelap gulita. Setelah itu Andy langsung menuju ke kamar Elisa. Saat Andy memasukkan kunci tersebut dan memutarnya, terdengar bunyi “Klik!” yang lumayan keras, karena waktu itu sudah larut malam, sehingga bunyi yang kecil pun terdengar cukup jelas.

Andy menunggu sejenak karena takut kalau-kalau Elisa terbangun. Setelah memastikan bahwa Elisa masih tertidur lelap, dia lalu memasuki kamar Elisa, menutup pintu tersebut dengan perlahan-lahan, dan mengunci pintu tersebut, untuk berjaga-jaga.

Andy lalu bergerak ke tempat tidur Elisa. Elisa tidak menutup tirai jendela kamarnya, sehingga cahaya bulan yang berasal dari luar adalah satu-satunya penerangan di kamar itu, tapi cukup bagi Andy untuk melihat sekeliling ruangan.

Saat itu Elisa sedang tidur menghadap ke samping sambil memeluk gulingnya. Andy lalu berdiri di samping tempat tidur Elisa sambil menatap posisi tidurnya. Saat Andy melihat wajah Elisa yang polos dan lembut, untuk sesaat gairah sexnya hilang, digantikan oleh suatu perasaan aneh yang bergejolak di hatinya.

Namun saat Andy melihat punggung Elisa, terlihat baju piyamanya agak tersingkap ke atas, dan celana dalamnya yang berwarna cerah menyembul keluar dari celana panjangnya. Tiba-tiba saja, gairah sex Andy muncul kembali.

Andy lalu dengan tangan yang gemetaran mencoba memegang pantat Elisa, dan pada saat tangannya bersentuhan dengan pantat Elisa, kontan batang penis Andy menegang.

Andy biasanya hanya melihat cewek bugil melalui majalah atau VCD porno saja, jadi dia tidak pernah melihatnya secara langsung. Pada saat ini, seorang cewek seksi sedang terbaring di depan matanya, tentu saja gairah sex-nya langsung mencapai batas maksimal.

Akhirnya Andy tidak tahan lagi. Dia lalu memutarkan tubuh Elisa ke arahnya, melepaskan tangan Elisa dari gulingnya, lalu mengambil guling tersebut dan meletakkannya di atas lantai.

Kemudian Andy melepaskan kancing baju Elisa satu persatu. Saat Andy selesai membuka baju tidur Elisa, terlihatlah, BH yang berwarna putih dan bercorak bunga-bunga menutupi buah dada Elisa yang besar, pada saat ini, batang penis Andy kontan menegang hingga batas maksimal. Saat-saat ini hampir sama seperti saat Andy melihat gambar porno untuk pertama kalinya.

Dengan tangan yang semakin gemetaran, Andy lalu mengelus-elus dada Elisa yang masih terbungkus BH itu dengan perlahan-lahan. Saking bergairahnya, Andy bahkan merasakan bahwa batang penisnya ikut bergetar.

Andy lalu menurunkan celana panjang Elisa perlahan-lahan sampai pada lututnya, dan terlihatlah celana dalam Elisa beserta pahanya yang mulus

Tangan kanan Andy lalu mengelus-elus paha Elisa yang lembut itu, sementara tangan kirinya meremas-remas bagian atas dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH dengan perlahan-lahan. Setelah mengelus-elus paha dan dada Elisa selama beberapa saat, Andy merasa bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Ingin rasanya dia melepaskan celana dalam Elisa, dan menusukkan batang penisnya kuat-kuat ke dalamnya.

Akan tetapi, pada saat inilah Elisa terbangun dari tidurnya. Saat Elisa membuka matanya, dia sangat terkejut karena seseorang sedang berdiri di samping tempat tidurnya sambil memegangi paha dan dadanya. Kontan dia menjerit “Tolong..!”

Melihat hal ini, secara refleks Andy langsung menutup mulut Elisa dengan tangan kanannya, dan dia juga segera tidur tertelungkup di atas tubuh Elisa supaya Elisa tidak melarikan diri. Namun Elisa juga tidak menyerah begitu saja, dia terus berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Andy, kedua tangannya terus sembarangan pukul, dan kedua kakinya juga terus-menerus menendang.

Selama kira-kira lima menit, Elisa terus meronta dan meronta, namun biar sekuat apapun dia memukul dan menendang, dia tetap tidak dapat menyingkirkan tubuh Andy yang sedang menekannya dengan keras. Namun pada saat sinar bulan yang melalui jendela mengenai wajah Andy, wajah Elisa memperlihatkan ekspresi terkejut yang teramat sangat. Air mata tiba-tiba mengalir turun membasahi pipinya, dan entah kenapa, perlawanan Elisa berangsur-angsur melemah, dan pada akhirnya dia malah tidak memberikan perlawanan sama sekali, entah karena tenaganya telah terkuras habis, atau karena dia sudah pasrah akan nasibnya, atau mungkin juga karena alasan lain.

Rintihan dan rontaan Elisa tadi malah membuat nafsu sex Andy semakin meningkat, dan pada saat ini nafsu sex-nya sudah mencapai tahap klimaks. Melihat Elisa yang sudah tidak memberikan perlawanan lagi, Andy langsung meremas-remas tubuh Elisa dengan kasar.

Mula-mula Andy melepaskan tangan kanannya dari mulut Elisa dengan perlahan-lahan. Setelah melihat bahwa Elisa tidak berteriak lagi, dia langsung meremas-remas kedua dada Elisa yang masih terbalut BH berwarna putih itu dengan bernafsu.

Tidak lama kemudian, dia pun merobek baju piyama Elisa, dan membuangnya ke lantai. Rintihan kesakitan Elisa membuat Andy semakin bergairah. Andy lalu melepaskan celana panjang Elisa dan sementara kedua tangannya tetap meremas-remas dada Elisa, lidahnya menjilat-jilat vagina Elisa yang masih terbungkus oleh celana dalam itu.

Setelah selang beberapa waktu, Andy lalu menciumi bagian dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH, sekaligus menjilatinya. Andy juga menciumi bagian leher dan bibir Elisa dengan paksa.

Setelah puas menciumi Elisa, Andy lalu melepaskan BH dan celana dalam Elisa, sehingga sekarang Elisa sedang dalam keadaan telanjang bulat dan dalam posisi tidur terlentang di atas tempat tidurnya.

Melihat kedua dada Elisa yang besar dan berisi, serta vaginanya yang dipenuhi oleh bulu-bulu halus, Andy tidak dapat menahan dirinya lebih lama lagi. Dia langsung melepaskan baju, celana, dan celana dalamnya, sehingga mereka berdua sekarang dalam keadaan telanjang bulat.

Tangan kiri Andy lalu meraba-raba vagina Elisa, sementara tangan kanannya memutar-mutar puting susu Elisa. Perbuatan Andy membuat tubuh Elisa sedikit bergetar karena saking gelinya. Tidak lama kemudian, Andy merasakan vagina Elisa mulai basah dan mengeluarkan cairan.

Andy lalu menusukkan batang penisnya ke dalam vagina Elisa. Tindakan ini, membuat Elisa menjerit kesakitan, namun Andy sudah tidak peduli lagi. Walaupun Elisa menangis terisak-isak, Andy tetap saja mencengkram kedua dada Elisa sambil memompa vaginanya dengan keras. Andy yang sekarang sudah kehilangan akal sehatnya dan sudah dikuasai oleh hawa nafsu. Sekarang tujuannya hanya satu, yaitu menyetubuhi gadis yang sekarang sedang tidur terlentang di hadapannya.

Namun entah karena rasa takut atau malu, Elisa berusaha untuk menahan dan memperkecil suara teriakannya. Sementara itu, Andy terus menggerakkan pantatnya naik turun sesuai irama. Rintihan kesakitan Elisa hanya membuatnya semakin bersemangat.

Walaupun penis Andy sedang melakukan tugasnya keluar masuk vagina Elisa, tangannya juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya terus meremas-remas kedua dada Elisa dengan keras, sehingga kadang-kadang Elisa merintih. “Ahh.. sakit bang.. AHH.. jangan bang..”

Setelah memompa vagina Elisa selama kira-kira 15 menit, Andy akhirnya menyemburkan spermanya ke dalam vagina Elisa, membuat Elisa menjerit tertahan.

Biasanya setelah ejakulasi penis Andy akan menjadi lemas dan mengecil, dan dia juga akan terduduk lemas, akan tetapi karena ini adalah pertama kalinya Andy melakukan sex nyata dengan seorang wanita, sehingga penisnya tetap saja menegang, dan rasanya dia masih punya kekuatan untuk melakukannya sekali lagi, atau bahkan mungkin dua kali lagi.

Namun Andy tidak ingin terburu-buru, dia ingin menikmati malam ini hingga sepuas-puasnya. Andy lalu memain-mainkan kedua dada dan puting susu Elisa. Mula-mula dia meremas-remas dada Elisa, seperti tukang susu yang sedang memerah susu sapi. Lalu dia memutar-mutar puting susu Elisa, dan menjilatinya serta menghisapnya.

Mulut Andy menghisap-hisap dada sebelah kiri Elisa, sedangkan tangan kanannya meremas-remas dada Elisa yang satu lagi. Lalu tangan kirinya digunakan untuk meraba-raba paha dan vagina Elisa.

Gerakan Andy yang makin lama makin mengganas itu membuat Elisa merintih dan meronta. “Jangan bang.. cukup bang.. ahh.. Akhh.. sakit bang..” Namun Andy tidak peduli. Andy dengan tubuhnya yang lumayan kekar itu tetap menekan tubuh Elisa, sehingga dia tidak bisa banyak bergerak.

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah

Setelah menghisap puting susu Elisa selama beberapa saat, Andy lalu menurunkan kepalanya sampai sejajar dengan vagina Elisa, dan diapun mulai menjilat-jilati vagina Elisa. Mula-mula Andy menjilati bagian luar vagina Elisa. Kemudian secara perlahan-lahan dia pun mulai menjilati bagian dalam vagina Elisa, sambil sesekali menusuk-nusukkan lidahnya kedalam vagina tersebut.

Gerakan lidah Andy yang semakin mengganas itu membuat Elisa merintih dan mengerang. “Ah.. geli bang.. Ahh.. Ahh.. AHH.. jangan.. bang..”

Setelah puas menjilati vagina Elisa, Andy lalu mengangkat kedua kaki Elisa dan meletakannya di atas kedua pundaknya. Andy lalu kembali menusukkan penisnya ke dalam vagina Elisa dan menekan kedua paha Elisa hingga menyentuh kedua dadanya sendiri, lalu Andypun mulai memompa vagina Elisa lagi.

Melihat hal ini, Elisa berusaha untuk menolak tubuh Andy. Namun tenaganya saat ini sudah terkuras habis, sehingga dia hanya pasrah saja, sambil sesekali merintih dan mengerang.

Mula-mula pantat Andy bergerak maju mundur dengan perlahan, dan gerakannya sedikit demi sedikit dipercepat. Namun sesudah lebih dari 10 menit, pantatnya digerak-gerakkan dengan cepat dan kasar, sehingga suara rintihan Elisa terdengar semakin keras dan terputus-putus

Tidak lama kemudian, Andy pun menembakkan spermanya ke dalam vagina Elisa untuk yang kedua kalinya.

Walaupun sudah berejakulasi untuk yang kedua kalinya, namun nafsu sex Andy tetap saja tinggi. Dia lalu mengganti posisi Elisa dan mulai memompa vaginanya lagi, sambil meremas-remas kedua dadanya.

Kali ini Elisa tidak merintih dan meronta lagi, badannya tergeletak lemas di atas ranjang. Dia merasakan dada dan vaginanya sudah mati rasa. Matanya menatap ke atas rembulan yang sedang menggantung di langit malam. Pandangannya menerawang jauh..

Keesokan harinya, kedua orang tua Andy beserta adik-adiknya akhirnya pulang dari rekreasi. Teman Elisa yang satu lagi juga telah tiba di rumah Andy.

Namun Elisa sepertinya tidak mengatakan hal tersebut kepada siapa-siapa, termasuk teman sekamarnya, soalnya semua orang melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasanya, dan setiap kali Andy berpapasan dengan Lidya, teman sekamar Elisa, Lidya selalu tersenyum kepadanya, seakan-akan antara Andy dan Elisa tidak pernah terjadi apa-apa.

Satu hal yang berubah adalah, Elisa selalu berusaha untuk menghindari Andy, sama halnya dengan Andy, setiap kali melihat Elisa, dia juga selalu berusaha untuk menghindar.

Lima hari kemudian, Elisa tiba-tiba mengatakan bahwa dia hendak pindah ke tempat lain. Hal ini tentu saja mengejutkan semua orang. Sewaktu ditanya alasannya, dia hanya berkata bahwa tempat kosnya yang baru lebih dekat dengan kampusnya, dan Lidya juga ikut pindah bersamanya.

Setelah Elisa pindah keluar, Andy masuk ke kamar itu lagi. Dia melihat-melihat ruangan itu sejenak, kemudian saat dia hendak melangkah keluar, dia melihat keranjang sampah kecil yang terletak di sudut ruangan hanya terdapat tiga gumpalan kertas. Karena penasaran, Andy lalu mengambil tiga kertas tersebut, dan diluruskannya kertas-kertas itu.

Kertas yang pertama hanya berisi coret-coretan yang tidak penting. Sedangkan kertas yang kedua dan ketiga merupakan sobekan dari sebuah diari. Kertas yang kedua hanya berisi tentang perjalanan Elisa dari rumahnya sampai ke rumah Andy. Sedangkan saat Andy selesai membaca kertas yang terakhir, tanpa disadarinya, air matanya mengalir turun membasahi pipinya. Hatinya serasa bagaikan disayat sembilu.

Isi kertas yang terakhir adalah sebagai berikut: “lalu saat saya sedang memasak indomie di dapur, tiba-tiba seorang cowok membentakku. Saya sangat terkejut. Tapi setelah kami berbincang-bincang, rupanya dia adalah anak pemilik rumah ini, namanya Andy. Menurutku orangnya lumayan cakep, dan entah kenapa, sewaktu saya berbincang-bincang dengannya, rasanya ada sebuah perasaan aneh muncul di hatiku. Siang itu tidak ada hal yang istimewa, dan malamnya saya makan malam bersama Andy dan tantenya.

Setelah makan malam saya langsung kembali ke kamar dan membaca buku sampai lupa waktu. Malam ini haid saya datang lagi, sungguh membuatku kesal. Akan tetapi, mungkin saya juga harus berterima kasih kepadanya, karena saat saya keluar dari toilet, saya berpapasan dengan Andy. Saya hanya tersenyum kepadanya karena badan saya sudah lemas gara-gara haid, padahal sebenarnya saya ingin berbincang-bincang banyak dengannya.

Cerita sex : Aku Rela Digoyang Oleh Ayah Mertua Sendiri

Kenapa ya setiap kali bertemu dengan Andy, jantungku selalu berdebar keras? Apakah mungkin, saya jatuh cinta kepadanya? Wah, jadi malu nih. Baiklah, besok saya pasti akan mengajaknya ngobrol. Semoga besok cepat datang.”

 

#Cerita #Sex #Ngewe #Anak #Kost #Baru #Rumah

Pengalaman Sex Ngentotin Anak Kost Cantik Terbaru Malam Ini

Aku mempunyai cewek yang mana dia masih berkuliah di universitas yang dulu aku pernah mengambil studi disana, sekarang aku sudah bekerja, secara singkat pacarku cantik, baik dan setia tentunya, karena dia orangnya baik baik jadinya tidak mau berhubungan sebelum kita resmi jadi suami istri.

Sebaliknya, sebagai lelaki normal saya termasuk golongan yang memiliki libido tinggi. Sementara ini saya hanya bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.

Suatu saat keadaan berubah 180 derajat. Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi kostan pacarku (‘Monica’ namanya).

Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yang terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Monica telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Leny.

Setelah melihatnya kadang kala aku membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.

Aku memberanikan diri dan memutuskan mencuri celana dalam Leny. Telah beberapa kali aku bersama Monica pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang digunakan pembantu kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan dicuci, beruntungnya rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju supaya tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran yang aku idamkan)

Tak berapa lama niatanku muncul tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga Monica sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit.

Bagai gayung bersambut akupun mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan jantung yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran karena perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju yang ada di keranjang.

Tanpa pikir panjang langsung aku ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama). Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang bersentuhan langsung dengan vaginanya.

Sayangnya saat itu yang aku cium hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi rasa hornyku. Secepatnya aku masukkan CD tersebut kedalam kantung celana karena takut dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan aku alami jika hal itu terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar Monica yang berada di lantai 2.

Setelah selesai berkencan dengan Monica, aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan langsung menuju kamar mandi. Langsung aku keluarkan CD milik Leny dan mempeloroti celana dan CD yang aku pakai.

Kontolku yang sepanjang perjalanan pulang tadi sudah menegang membayangkan CD tersebut langsung kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina Leny bertemu dengan ujung kontolku, yang tentu saja sebelumnya aku tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan sedang mencium vagina Leny secara langsung.

Secara perlahan aku gesek-gesekan CD tersebut dan mulai mencoli kontolku. Meskipun awalnya terasa agak perih pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir syaraf-syaraf kontol dan otakku.

Akhirnya aku hampir merasakan orgasme. Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian dari CD tersebut untuk mengeluarkan kontolku. Sebenarnya aku ingin mengeluarkan cairan orgasnismeku pada CD Leny, tetapi langsung aku urungkan karena takut meninggalkan jejak.

Tak berapa lama aku mengalami orgasnisme yang luar biasa sensasinya karena baru sekali ini aku melakukannya dengan CD kepunyaan Leny. Setelah beberapa saat aku menikmati sensasi tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak lupa sebelumnya aku mencium CD Leny dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.

Keesokan harinya aku kembali ke kost Monica dan mengembalikan CD tersebut,tentunya setelah aku merasa keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama hampir seminggu dan tentu saja dengan CD Leny yang berbeda.

Suatu saat aku dikejutkan dengan aroma CD Leny yang sebelumnya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian. Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku yakini sebagai aruma cairan vagina milik Leny yang tentu saja membuat kontolku seketika tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang karena kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.

Terbersit dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indah dan menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai cairan orgasnismeku tumpah ruah dalam CD Leny.

Keesokan harinya aku kembalikan CD tersebut kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Leny ketika kami saling bertemu pandang.

Keesokan harinya aku dikejutkan dengan CD Leny yang benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan memabukkan, seperti Leny baru saja melakukan masturbasi dan membiarkan aku menemukannya masih dalam keadaan basah. Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa nafsu dan langsung saja aku menuju kamar mandi yang letaknya bersebrangan dengan kamar Leny untuk ber-masturbasi.

Baru saja aku mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Leny kedalam celana dan berpura-pura menyiram closet.

Ketika aku buka pintu ternyata Leny sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Leny langsung mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi itu dari dalam (posisi Leny sekarang berada di dalam kamar mandi bersama denganku).

Keringat dingin langsung bercucuran dari tubuhku. Dengan cepat tangan Leny langsung berusaha merogoh kedua kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia menemukan celana dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku sudah tau … Kak Brando pelakunya” ungkap Leny.

Tiba-tiba Leny langsung mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung karena masih kaget dan langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kontolku yang sempat lemas karena shock langsung dia belai dengan tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan tersebut kontolku langsung bereaksi dan langsung menegang.

Setelah mencapai ketegangan maksimal, mulut Leny sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi pasti terus mempermainkan kontolku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan vagina Leny yang sebenarnya,lagipula aku yakin Leny bukan lagi seorang gadis perawan dari caranya memperlakukan kontolku.

Tanpa pikir panjang aku langsung mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Leny sudah tidak mengenakan CD lagi.

Pantatnya yang lembut dan kenyal langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung kupindahkan menuju vaginanya yang tadi sudah basah oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya pun mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.

Tubuh Leny tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kont0lku. Langsung aku senderkan Leny pada dinding kamar mandi, kuangkat kaki kirinya dan langsung ku tuntun kontolku menuju vaginanya yang sudah terbuka lebar.

Ketika ujung kontolku berada di bibir vaginanya yang sudah basah dan terasa hangat, aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk kontolku, terasa agak seret meskipun vaginanya sudah basah oleh cairan kenikmatannya dan akhirnya kontolkupun masuk setengahnya mengisi vagina Leny. Mulut Leny terbuka lebar sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan kontolku.

Dengan perlahan ku keluar-masukkan kontolku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kontolku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai akhirnya aku melihat jam tangan dan aku teringat kepada Monica yang selesai mandi, tersisa kira-kira 10 menit sebelum Monica selesai mandi.

Leny memelukku dengan erat dan aku pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan dorongan kontolku,aku merasakan sensasi erotis yang sangat nikmat. Irama aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan kontolku dengan keras hingga membuat Leny mengerang meskipun agak sedikit ditahan mencegah suaranya terdengar sampai keluar. Aku makin bernafsu setelah sekitar 3 menit Leny sudah mencapai orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa hangat karena cairan orgasmenya.

“kontol kamu besar dan kuat sekali…” bisik Leny sambil terus menikmati persetubuhan ini.

“memang kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”

Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”

“jadi lebih enak mana?” tanyaku

“jelas kontolmu,rasanya lebih nikmat..”

Setelah selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya, Leny langsung melepaskan diri dari dekapanku dan langsung berlutut di hadapan kontolku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu sepanjang batang kontolku yang masih basah oleh cairan orgasmenya. Dengan cekatan Leny menjilati kontolku dan mengulum kepala kontolku yang memerah.

Mulutnya yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang liar membuat kontolku berdenyut-denyut dan untuk beberapa saat dia hanya mengulum kepala kontolku sampai akhirnya aku benamkan kepalanya sehingga kontolku masuk seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat.

Leny yang seakan mengerti apa yang aku mau langsung melahap seluruh batang kontolku dengan ganas, meskipun ia mengalami sedikit hambatan karena panjangnya kontolku.

Setelah mulutnya beradaptasi dengan kontolku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme yang membuat Leny agak tersedak karena aku menghentakkan kontolku dengan keras karena merasakan kenikmatan organismeku.

Dengan cepat Leny mengeluarkan kontolku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasnisme dari kontolku. Setelah selesai Leny langsung menelan cairan tersebut tanpa tersisa dan seketika kontolku pun kembali di kulum dan di sedotnya sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di batang kontolku.

Kusuruh Leny untuk berdiri dan ia langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Setelah saling merapihkan pakaian masing-masing Leny menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.

“besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”

Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku

“langsung saja..” terang Leny,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.

Cerita sex : Tiga Cewek Nakal Yang Ngerjain Tukang Kebun Impoten

Setelah kejadian ini,hampir tiap hari kami bercinta kilat didalam kamar mandi lantai 3. Leny menjadi tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan dari pacarku sendiri demikian juga Leny yang terlanjur kecewa dengan kontol pacarnya yang dia anggap terlalu kecil dan Leny terlanjur menyukai kontolku yang besar dan kuat,meskipun kami saling mencintai pasangan masing-masing.

#Pengalaman #Sex #Ngentotin #Anak #Kost #Cantik

Perjalanan Kisah Sex Ku Dari Pacar Sampai Tetangga Kost Terbaru Malam Ini

Sekitar minggu lalu saya ke kos cewekku siang-siang sedang membantu dirinya mengecat kamar kos, cewekku juga sudah ijin sama ibu kos bahwa saya akan datang untuk membantunya, dan ibu kos mengijinkan diriku membantu cewekku mengecat kamar kosnya karena memang saya sudah sering kekosnya dan sudah kenal dengan si ibu kos. kebetulan pada hari itu si ibu kos akan pergi bekerja sehingga hanya ada orang 2 saja di rumah kos di lantai 1 yaitu mbak-mbak depan kamar kos cewekku dan cewekku saja..

pada saat aku datang suasana kos nampak hening dan sepi.. saya lihat kamar kos mbak-mbak ditutup pintunya.. kelihatannya tidur karena jendelanya ditutup kain, langsung saja ku bantu cewekku mengemas-ngemas barang dan kemudian mengecat kamar kos pada saat mengecat kamar kos saat giliran cewekku yang mengecat aku pun juga nakal-nakal sedikit dengan meremas
payudaranya dari belakang dengan nakal sesekali..

pacar : ihh sayang nakal ihh.. kalau dilihat mbak-mbak depan kamar gimana..?? hiii….
me : gapapa lahh kan ditutup jendelanya hehe…
pacar : kalo mau ntar aja kapan-kapan.. jangan sekarang soalnya mbak-mbak kos mungkin sudah tau kalo sayang dateng.
me : yahhh padahal udah didalem kos hehe nanggung kalo ga gituan sayang… hehe

setelah bercanda” sambil mengecat.. selesai mengecatpun kami akhirnya memasukkan semua barang-barang yang kami keluarkan sebelumnya dari dalam kamar guna untuk memudahkan mengecat kamar..
sekitar berlangsung 2 jam kita selesai semua dan saya pun capek dan mengantuk… aku ijin tiduran dulu lah dikasur cewekku sekitar 10 meDesin… dan cewekku ijin mandi dulu karena badannya penuh keringat.. yasudah aku tiduran dulu saja…
setelah 5 menit berlalu aku dengar suara pintu mbak-mbak kos dibuka dan lampu dinyalakan.. aku pun keluar dari kamar cewekku dan pura-pura mengambil sesuatu sambil curi-curi pandang kekamar kos mbak-mbaknya.. soalnya aku mikir pasti kalo cewek gak ada cowok pakaiannya pasti serba minim.. dan ternyata benar dugaanku mbaknya hanya menggunakan tankop dan celada dalam saja warna abu-abu sambil menghadap lemarinya (membelakangiku).. saya pun hanya berdiri terdiam melihat pemandangan itu. sebut saja mbak kos namanya “Desi”, setelah mbak Desi membalikkan badannya mbak Desi pun kaget karena aku melihat dia hanya menggunakan pakaian dalam saja.. sontak langsung menutup kamarnya sambil berkata :

Desi : aduh maaf mas aku ndak tau kalau ada cowok di depan kamarku, emang ngapain tok kekos cewek?
me : eh iya maaf mbak aku tadi sedang membantu cewekku mengecat kamarnya jadi aku masuk saja deh.. maaf ya mbak
Desi : iyaudah enggak papa mas cuman aku kaget aja tiba-tiba ada cowok disini

dalam pikirku ku coba aja rayu mbak Desi siapa tau aku bisa melihat pemandangan tadi hehe..

me : mbak kok ditutup pintunya..?? saya tadi kagum sama mbak.. cantik banget
Desi : ahh kamu gombal ahh..
me : beneran mbak.. hehe.. sampai pangling aku
Desi : (sambil membuka pintunya kembali) ahh kamu bisa aja mas.. nanti dimarahin sama ceweknya loh hehe..
me : tenang aja mbak dia lagi mandi kan gamungkin tau hehe

langsung saja ku masuk kekamar mbak Desi ingin melihatnya lebih dekat.

Desi : ehh ehh langsung masuk saja kamu ini emang siapa..?? (sambil dengan nada bercanda) nanti kalau pacarmu selesai mandi gimana..??
me : pacarnya mbak pernah masuk kos gak..???
Desi : belum pernah lahh boro” masuk mas.. kalau kesini selalu kondisni ramai
me : tapi aslinya pengen juga ya mbak..?? pacarnya bisa masuk kos..?? hehe
Desi : ahh kamu ini ngaco haha.. pikir sendiri jawabannya
me : mbak boleh gak aku menggantikan peran yang sebenarnya kalau seandanya pacarnya mbak bisa masuk kos??
Desi : ehh maksudnya..??
me : kayak gini mbak (sambil memutar tubuh mbak Desi kemudian memeras kedua payudara mbak Desi), aku tau mbak.. mbak habis masturbasi kan tadi dikamar tadi aku lihat cdnya mbak basah soalnya
Desi : ehhh… hmmm… ahhh ahh…

mbak Desi hanya diam saja… akupun langsung menidurkan mbak Desi langsung ku perkosa tubuhnya yang indah itu.. ku angkat tanktopnya dan mbak Desi hanya menggunakan bra dan cd saja.. karena aku gak mau lama-lama.. langsung saja ku copot bra dan cd mbak Desi,,, dalam waktu kurang 1 menit sudah telanajng bulat mbak Desi.. dan ku lihat payudaranya menyembul ke atas wahhh… bulet banget,, porsi pas di tangan nih,,,

Desi : mas aku bukain bajunya ya..

mbak Desi pun langsung mengulum penisku sambil jongkok… ahhh… enak sekali sedotan mbak Desi.. cewekku pun kalah.. (mungkin sudah lebih sering dari pada aku dan cewekku).. akupun gak mau kalah.. ku angkat dan ku baringkan dikasur.. kemudian aku colmek dia.. dan dia kelenjotan…

Desi : ahhh ahhh ahhh… uhmmm terus sayang… ahh..

karena aku mendengar suara kamar mandi sudah gebyar gebyur.. aku langsung saja,, kumasukkan penisku sedalam-dalamnya ke dalam vagina mbak Desi.. mbak Desi langsung kelenjotan dadanya diangkat… ahhh enak sekali vagina mbak Desi ini… ku genjot dia dengan cepat.. ahh ahh ah… mbak Desi hanya mampu mengucapkan kata-kata itu saja..
kitapun ganti posisi WOT namun mbak Desi tidur membelakangi diriku…

me : mbak.. aku udah mulai kerasa nih…
Desi : yauda sayang ayok terus sayang… keluarkan ahhh ahhh mbak cepetin yaa….
me : aku pun gak terkontrol lalu aku keluar croot—croot 4x kedalam vagina mbak Desi… namun belum ku cabut.. ku genjot pelan-pelan dulu kudiamkan penisku didalam vaginanya.. sambil meremas” payudara mbak Desi… ahhh sungguh nikmat sekali hari ini..

tak lama kemudian aku dan mbak Desi kaget ternyata cewekku lihat kelakuanku dengan mbak Desi posisi penis masih menancap.. dan ku coba cabut pelan-pelan… dan meluberlah spermaku dari dalam vagina mbak Desi… ahh mampus aku… cewekku matanya berkunang-kunang melihat kejadian itu.. dan sambil raut wajah marah.. diapun langsung masuk kamar sambil hanya memakai handuk saja.. ku masuk kamar dan ku coba ngobrol dengan dia..

me : sayang maafkan aku sayang aku.. aku khilaf sayang..
pacar : kamu tega ya..?? baru ditinggal gitu aja kamu sudah gitu sama cewek lain pakek keluar didalem pula.. sakit tau gak..??
me : aku janji gak bakal gitu lagi sayang aku khilaff sayang maafkan aku.. aku janji… kasih kesempatan kedua sayang..
pacar : (hanya terdiam)

ku coba cium bibirnya dia pun membalas ciumanku sambil menangis.. dan ku lepas handuk yang menyelimuti tubuhnya.. aku diatas dan dia dibawah.. dia sambil menangis namun aku sambil menikmati tubuhnya hehe..
aku coba memainkan vaginanya dan ternyata dia mengerang… keenakan.. udah basah rupanya.. langsung saja ku jilati vaginanya dia hanya bilang ahhh uhhmmm ahhhh… ahhh…
kemudian dia berkata

pacar : kalau pengen gituan harus ada syaratnya
me : apa sayang..??
pacar : perlakukan aku sama kayak mbak Desi tadi
me : kan ini sudah sama sayang..??
pacar : bukaan itu maksudku… tapi kamu wajib keluar didalam hari ini

aku kaget atas permintaannya.. akupun jelas langsung menyetujuinya hehe.. rejeki nomplok gan haha…
langsung aja ku masukkan penisku kedalam vagina pacarku.. ku masukkan sedalam-dalamnya.. dan aku menggenjotnya dari atas saja… ku percepat genjotanku…

pacar : ahh ahh ahh… terus sayang teruss… ahh… perkosa aku sayang..
me : enak yaa sayang uhh uhu.. mhhmmm…

kitapun ganti posisi WOT namun WOT biasanya.. dia menghadap ke aku.. dan dia memainkan irama genjotannya.. uhh.. rupanya dia udah becek banget…

me : sayang ayo terus lebih cepat lebih cepat sayang… terusss…
pacar : ahh ahh ahh ahh…. (sambil croot–croot…)

pacarku squirt di dadaku… cairannya kesana kemari membasahi kasur kami.. kemudian karena aku yang gak tahan akan sensasi squirtnya akupun mengeluarkan spermaku kedalam vagina pacarku dalam keadaan WOT…

me : sayang aku keluar nih… 1….. 2….. 3… ahhhhh… tancepin yang dalam sayang… terussss….
pacar : ahhhh… kluarin yang banyak sayang… hamilin aku sayang….

sambil berciuman posisi pacarku diatas… dan dia juga sambil menggenjot diriku.. pelan-pelan dia mengangkat pantatnya… dan spermaku tumpah turun keatas perutku.. uhhh.. banyak juga rupanya keluar nih aku..

gak disangka aku sama pacarku juga kaget.. ternyata ada mbak-mbak kos lain dari lantai 2 turun.. sebut saja namanya “Tina”, mbak Tina kaget melihat mbak Desi tidur lemas dengan kondisi telanjang sambil mengangkangkan kakinya ada sisa sperma tumpah dari vaginanya.. kemudian juga melihat aku dan pacarku ml.. melihat juga spermaku tumpah dari dalam vagina pacarku..

Tina : ya ampun Desi.. manda (sebut saja pacarku) gak disangka kalian.. ternyata gini ya kalo di lihat dari dalam..?? dari luarnya saja alim banget.. ternyata kalau udah sange gininya..?? emang beda sangenya orang yang udah terbiasa main sama sangenya orang alim ya..??
Tina : dan aku juga gak nyangka ternyata juga udah gak perawan semua toh disini berati..
Desi : “disini”..?? kamu juga berati han..?? (ngomong sambil duduk bersihin sisa sperma)
Tina : haha.. karena sama-sama udah enggak perawan yauda aku jujur aja, iya aku emang udah ga perawan nit.. sama dikuliah ini aku pertama kali ml sama cowokku yg bule itu tau kan..??
me : gapapa mbak santai aja.. aku juga sudah menduga kalo mbak emang sudah enggak perawan haha,,, mbak udah pernah nginep kan dirumah si bule..?? kalo nginep gamungkin kalo gak ml mbak.. apalagi sama bule..
Tina : btw gimana nit..?? enak gak..?? pacarnya manda..?? (aku)
Desi : mau nyoba tah han..?? minta ijin dulu sama ceweknya hehe..
pacar : ehh.. mbak ini bisa aja ahh..
Tina : yauda deh kalo gaboleh aku fotoin loh pose kalian saat ini.. (sambil mengeluarkan hp)
pacar : ehh jangan mbakk pliss jangan..
Tina : yauda.. aku pinjem pacarmu bentar ya.?? boleh gak..??
pacar : main dimana emang..??

aku pun langsung bangun dan langsung saja ku cium mbak Tina di depan kamar mbak Desi dan pacarku… kita berciuman dan ku lucuti pakaian mbak Tina…
uhhh… akhirnya aku bisa menikmati tubuh mbak Tina.. mbak-mbak dikos yang paling cantik di kosnya pacarku.. tinggi sekitar 155 cm.. body proporsional.. boob sepertinya ukuran 34b dan yang gabisa nahan… badannya dari atas sampai bawah putih mulus tanpa cacat dan juga hijabber… uhh.. kalau telanjang sungguh indah pemandangannya. lalu mbak Tina pun tidur dilantai sambil mengangkangkan pahanya dengan sendirinya..

Tina : cepet keburu ibu kos dateng…
me : bentar mbak aku licinkan dulu nih

ku jilati vagina mbak Tina…

Tina : ahhh uhhh ahh…. terus sayang masukin lidahmu kedalam vaginaku sayang… ahhh enak sayang…

manda dan mbak Desi tidur terlelap di kasur masing-masing tidak melihat aksiku dengan mbak Tina didepan kamar mereka rupanya hehe…
langsung saja ku masukkan penisku.. sedalam-dalamnya.. dan ku genjot langsung dengan cepat seperti orang memperkosa…

mbak Tina : uh uh u uh uh… ahhh… hmm… terus sayang lebih cepat…
me : mbak aku udah mau kerasa keluar nih..
Tina : eh bntar dulu.. jangan keluar… (sambil berusaha bangun dan mencopot penisku dari vaginanya)
me : mau ngapain lagi mbak
Tina : ayok dah masukin dan keluarin kedalam… kalau posisi kayak gini mbak bisa squirt..

mbak Tina sambil posisi DS sambil menghadap ke cermin di kamar cewekku… buset aku ml di sebelah cewekku baru pertama kali ini aku melakukan posisi greget ini haha…
lalu ku masukkan dan ku sodok” sambil memerah payudara mbak Tina…

Tina : ahh ahh ahh… ohh yeahh teruss teruss lebih cepat.. udah kebelet pipis nih…

ku cepatkan genjotanku dari belakang… dan mbak Tina teriah… ahhhhh… ouhhh… crott croot… sambil posisi menungging… buset.. semprotannya banyak banget.. seperti ngompol diatas lantai gan… aku pun juga gak kalahh… lalu ku semprotkan juga spermaku kedalam vagina mbak Tina…

me : ahhh… ahh.. mbak enak baneget mbak…
Tina : enakan mana antara kita bertiga..?? hehe…

me : yaa enakan cewekku lah mbak.. hehe.. (walaupun dalam hati memang enakan sama mbak Tina)

mbak Tina kelihatannya emang udah pro banget dalam urusan seks…
setelah itu ku cabut penisku dari dalam vagina mbak Tina.. namun mbak Tina dengan cepatnya menutup lubang vaginanya…

me : loh mbak kenapa kok ditutup..??
Tina : iya gak papa… biar spermanya gak ada yang tumpah.. didalem aja.. terus…
me : kalau hamil gimana mbak..?? ahh mbak Tina nih..
Tina : biarin hehe.. kalau ml.nya sama kamu khusus keluar dalam… sebelumnya emang belum pernah loh keluar dalam cowokku.. tenang aja.. kalau aku hamil aku minta tanggungjawab cowokku bule aja… ntr malem aku minta ml aja sama dia… kusuruh keluar didalem juga,,,

akhirnya kami pun tertidur pulas… dan aku tidur diatas tubuhnya mbak Tina… kita berempat mandi bareng karena kamar mandi kos emang luas…
ahh.. sial… gara-gara mandi bareng aku ngaceng lagi…
mbak Tina yang peka terhadap suasana.. langsung jongkok dan mengkulum penisku didepan hadapan pacarku dan mbak Desi…

Tina : kalian gak ikut juga tah..?? nanggung loh udah ngaceng ini… kalo gak dikeluarin ntar dia ngecess doang…

penisku pun dijilat orang 3,,, ahhh sungguh nikmat banget bagaikan raja… akhirnya aku tak lama kemudian.. croot croot… di wajah mereka bertiga…
mereka langsung meminum spermaku dengan lahapnya…

Cerita sex : Mantan Pacar Yang Sekarang Jadi Istriku

enak banget… hal itu masih berlangsung sekali aja sampai saat ini,,, dan aku-mbak Desi-mbak Tina semakin akrab.. sejak hari itu…
dan bahkan kemarin malah membahas liburan tahun baru.. kita berniat menyewa villa.. dan mau pesta seks di villa itu hehe..

#Perjalanan #Kisah #Sex #Dari #Pacar #Sampai #Tetangga #Kost

Ngentot Dengan Mahasiswi Cantik Di Kost Terbaru Malam Ini

Aku sudah kuliah jadi aku putuskan saja untuk Ngekost lebih mandiri lebih leluasa, lagipun ngekost juga ada enak, ada nggak enaknya apalagi kalau sudah tanggal tua waduhh Indomie adalah Juaranya heheh…., Dan satu yang membuatku semangat adalah

Pemilik kostan saya memiliki Anak dan tinggaal yang Cantik dan Mulus. berumur sekitar 25 tahun. memiliki tubuh bagus dan bersih. Jadi tak mengherankan kalau bentuk badannya masih menggiurkan. Karena aku tinggal bersebelahan dengan rumah pemilik kostann, aku sering kali setiap malam mendengar suara desahan kecil ntah darimana yang pasti dari Tara. Perempuan yang kalau di rumah tak pernah memakai tak jarang dia keluar selalu aku perhatikan putingnya menyembul keluar

“Ra? Pagi2 seger banget nih” kataku
“Iyah nih baru siap olaraga” aku lihat dipakai pakaian yang ketat dan celana ketat yang menyeplakan smeua lekuk tubuhnya,
“Wah, Pantesan aja Body Tara makin Hot” kataku tesenyum
“Ahh kamu bisa aja, Ini juga udah lama bagus”, katanya meraba2 lekuk tubuhnya

Selama beberapa hari ini aku memang suka menikmati pemandangan yang sering membuat penisku tegak berdiri. Terutama payudaranya yang sengaja dipamerkan dengan pake kaos ketat tipis sehingga putingnya yang kecoklatan tampak menonjol. Selain payudaranya yang kuperkirakan berukuran 36D, pinggulnya yang besar sering membuatku terangsang. Ah betapa menyenangkan dan menggairahkan kalau saja aku bisa memasukkan penisku ke selangkangannya sambil meremas-remas payudaranya.

Setelah perbincangan iseng itu aku menjadi lebih memperhatikan gerak-gerik Tara. Bahkan aku kini sengaja lebih sering mengobrol dengan dia. Kulihat perempuan itu tenang-tenang saja meski mengetahui aku sering mencuri pandang ke arah dadanya.

Suatu waktu ketika berjalan berpapasan tanganku tanpa sengaja menyentuh pinggulnya.

“Maaf, Tapi Pinggul Tara Bagus banget , Jadi pengen lagi” kataku sambil tersipu malu.
“Ah kamu, Bilang aja mau megang terus,”, jawabnya sambil mengerlingkan matanya.

Makin lama aku bertambah berani. Aku mengandengkan tangaku dipinggulnyaa. Eh dia cuma tersenyum-senyum. Aksi nakal pun kutingkatkan. Bukan menyenggol lagi tetapi meremas2. Aku mulai berangan-angan suatu saat ingin menyetubuhi dia. Cuma aku masih takut. Namun birahiku rasanya tak tertahankan lagi. Setiap malam yang ada dalam bayanganku adalah menyusup diam-diam ke kamarnya, menciumi dan menjilati seluruh tubuhnya, meremas payudara dan pinggulnya, kemudian melesakkan penis ke vaginanya.

Suatu hari ketika rumahnya sepi. Dan Aku kebeneran Libur kuliah, Aku mengobrol dengan dia di ruang tamu sambil menonton televisi. Semula perbincangan hanya soal-soal umum dan biasa. Entah mendapat dorongan dari mana kemudian aku mulai ngomong agak menyerempet-nyerempet.

“Tubuh Kamu makin lama makin bagus yah apalagi pinggulmu sexy banget”, kataku.
“Nakal kamu, Emang iyah Pinggulku sexy?” katanya sambil berbalik badan dan sedikit menungging, aku terkejut melihatnya sampai melotot terus
“Aiih Kamu Kok melotot aja, Suka yah lihat pantat aku?” katanya sambil mengelus2 pantatnya sampai menepuk2
“Iyah Ra, Pantat kamu semok banget pengen aku remas2 gemes” kataku terseyum

“Ah beneran? Aku remas yah”
“Iyah Coba ajaa”
Tanpa ragu-ragu lagi aku mengelus dan meremas pantatnya yang semok dan kenyal bener.
“Ahh.. kamu ini.”

Reaksinya makin membuatku berani. Aku memeluk tubuhnya. Mencium lehernya dari belakang. Tara tidak melawan malahan diem. Lalu ganti kucium bibirnya. Dia menggelinjang kegelian, Wah, kesempatan nih. Kini sambil menciumi lehernya tanganku bergerilya di bagian toketnya. Dia meremas2 tanganku yang meremas payudaranya.

“Aaahh… Tangann nakalll”, katanya pelan.
“Kita lanjut kekamar aja yuk Ra?” kataku
“Yeh Udah nafsuan aja yah, Baru juga megang toket batangnya udah bangun aja” katanya meremas2 batangku
“Taarrraaaa! Uuhh Mbaak Aku sangee berat nih”

“Hmm..”
“Aku pengen menjamah tubuhmu yang molek ini, Bolehkan?”
“Mmhh..Mmhh Boo..mmlehh”
“Sudah lama aku nantikan bersetubuh denganmu Tara”
“Hmm.. Dasarr! Tau aja yang mana enak” Dia mendesah ketika kujilat telinganya.

Tanganku langsung menelusup ke balik kausnya. Merasakan betapa empuknya daging yang membukit itu. Kuremas dua payudaranya dari belakang dengan kedua tanganku. Desahannya makin kuat. Lalu kepalanya disandarkan ke dadaku. Kini kedua putingnya ganti kupermainkan.

“Langsung kekamar aja Van, Jangan disini ntar ketahuan”, bisiknya dengan suara agak bergetar, mungkin menahan birahinya yang juga mulai naik.

Kini aku jongkok di depannya. Menyibak Dasternya dan merenggangkan kedua kakinya. Wuih, betapa mulus kedua pahanya. Pangkalnya tampak menggunduk dibungkus celana dalam warna Pink. Sambil menciumi pahanya tanganku menelusup di pangkal pahanya, meremas-remas vagina dan klitorisnya yang juga besar. Lidahku makin naik ke atas. Tara menggelinjang kegelian sambil mendesah halus. Akhirnya jilatanku sampai di pangkal pahanya.

“Aahh Kaa..muu sshhh.. sshhh” Desahnya lirih sambil memegangi kapalaku erat-erat.
“Enakk yah Ra? Memek kamu udah becek nih. Kamu Sange Berat yah”
“Iiya..ahh Nih Aahhhss Eennakk Vann” katanya
“Memekk Taraaa Jilatinn Aahh…Aahh,sshhh”

“Ennakkk Banget memek Kamu Taraa”
“Ooo.. oh.. oh ..”, desis Tara keenakan ketika lidahku mulai bermain-main di gundukan vaginanya. Tampak dia keenakan karena bibir memeknya kusedot2.

Kemerahan dengan klitoris yang besar sesuai dengan dugaanku. Di sekelilingnya ditumbuhi rambut tak begitu lebat. Lidahku kemudian bermain di bibir vaginanya. Pelan-pelan mulai masuk ke dalam dengan gerakan-gerakan melingkar yang membuat Tara kian keenakan, sampai harus mengangkat-angkat pinggulnya.

“Aahh.. Kau pintar sekali. Belajar dari mana hh..” rancaunya
“Aku sering nonton porno Ra,” jawabku.
“Ssttt mmmhh Eennakk Vann. Aahhh Ssshh”, desahnya
“Cepat Van, Akuu udah mau keluarr nih! Oohh shhhhtt” kata Tara mengelinjang hebat sampai tubuhnya bergetar

Akhirnya semua cairan yang ada dalam memeknya keluar berhambuaran dimulutku, tanpa banyak bicara langsung kusedot semua cairanitu tanpa ada sisasa sedikitpun.. Aku terus memainkan klentilnya dengan lidahku dengan liar, Memeknya semakin merekah membuatku tak tahan lagi untuk menusuk2 lubang kemaluannya
“Aahkks Aahhhkkss Aahhks.. EENNNAKK!” rancaunya
“Cairan kamu Asin Ra, Tapi enak kok. Aku udah nggak tahan aku masukin yah”
“Iyah Asbisnya kamu jilatin memek aku nikmat banget, aku nggak tahan juga Van”

Tara mencium bibirku. Tangannya meremas-remas Batang kemaluannku yang sudah mengacung besar. Betapa lembut ciumannya, Aku segera menjulurkan lidahku, memainkan di rongga mulutnya. Lidahnya kubelit sampai dia seperti hendak tersedak. Semula Tara seperti akan memberontak dan melepaskan diri, tapi tak kubiarkan. Mulutku seperti melekat di mulutnya.

Tanganku mulai mempermainkan kedua payudaranya lagi yang menggairahkan Padat, kencang, dan putih mulus.

Tanpa menunggu jawabannya segera kumasukkan penisku ke mulutnya yang mungil. Tak ragu langsung dikulumnya kontolku dengan lahap sehingga tak lama penisku masuk rongga mulutnya. Melihat Tara agak tersiksa oleh gaya permainan baru itu, aku pun segera mencabut penisku. Pikirku, nanti lama-lama pasti bisa.

“Aahhkk Ra, Sedott lagii Eennakk Aaahh”
“Hhhmmm Mmmhhh Ssruppp Srruuppp,, Sshh” suara yang keluar dari dalam mulutnya
“Laagii laggii… Sedoot lagii Ra, Enaak banget Hisapan kamu” kataku sambil memaju mundurkan kepalanya sambil menghisap kontolku
“Kayakknya aku mau muncrat nih Ra,”

“ayoo!” katanya sambil menyedot semakin liar dan haus Terus kepala kontolku dijilatnya
“Aahhkkss Aaahhkks Eennakk Akkuu keluuar Ra”, erangku sambil menyodok2 mulutnya
“Kontoll kamu enak banget Van”
“Ah..Mulut kamu jgua enak kok” kataku

Tanganku pun ganti-berganti memainkan kedua payudaranya yang kenyal atau selangkangannya yang mulai kembali becek. Tetapi lama-lama aku tak tahan juga. Penisku pun sudah ingin segera menggenjot memeknya. Pelan-pelan aku mengarahkan Batangku yang keras itu ke arah selangkangannya. Ketika mulai menembus vaginanya, kurasakan tubuh Tara agak gemetar.

“AAAHHHKSKSs..” desahnya ketika sedikit demi sedikit batang penisku masuk memeknya,.

Setelah seluruh batangku masuk, aku segera bergoyang naik turun di atas tubuhnya. Aku makin terangsang oleh jeritan-jeritan kecil, lenguhan, dan kedua payudaranya yang ikut bergoyang-goyang.

10menitan aku mengenjot memek sempit Tara menjepitkan kedua kakinya ke pinggangku. Pinggulnya dinaikkan. Tampaknya dia akan orgasme. Genjotan kontolku kutingkatkan.

“Ooo.. ahh.. hmm.. sshh..Aahhkkss gilla eennakk” desahnya dengan tubuh menggelinjang menahan kenikmatan puncak yang diperolehnya. Kubiarkan dia menikmati orgasmenya beberapa saat.

“Enak Raaa?” tanyaku.
“Emmhh…Enankk Kamuu jagoo goyanggg”
“Puas Raaa??”
“Ahh..aahh kamu ini. Lagin kali kalau Raaa pengen aku mau kamu puasin yah” desahnya.

“Aku entot dalam2 yah Tara sayang” tanyaku.
“Iyadehh, Entot sepuass kamuu”
“Aahh Aahhh Aahh Enakknya Memek sempit Tara a aahhha”, rancauku tak karuan

Payudaranya yang ikut bergoyang-goyang menambah gairah nafsuku. Apalagi ditingkah lenguhan dan jeritannya menjelang sampai puncak. Ketika dia mencapai orgasme aku belum apa-apa. Posisinya segera kuubah kegaya Goggystyle.

“Oh taraa.. aku mau keluar nih ahh..”

Tak lama kemudian spermaku muncrat di dalam memeknya. Taraaa kemudian menyusul mencapai klimaks. Kami berpelukan erat. Kurasakan vaginanya begitu hangat menjepit penisku. Lima menit lebih kami dalam posisi relaksasi seperti itu.

“Vaginamu masik nikmat Ra”, bisikku sambil mencium bibir mungilnya.
“Batangnmu juga nikmat,”
“Aahh lain kali mau kan aku ajak Ngentot lagi”
“Mau dong, Kalau bisa tiap hari entot memek Tara Van, Tara Ketagihannn nih”

Cerita sex : Cerita Ngewe Dengan Anak Bos Body Montok

Kami berpelukan, berciuman, dan saling meremas lagi. Seperti tak puas-puas merasakan kenikmatan beruntun yang baru saja kami rasakan.

#Ngentot #Dengan #Mahasiswi #Cantik #Kost

Cerita Dewasa Memaksa Anak Ibu Kost Yang Pendiam Dan Masih Perawan Terbaru Malam Ini

Gue, pria 25 tahun seorang mahasiswa salah satu universitas di jogja yang sampai saat ini belum tamat-tamat. Walau dari segi akademis gue tergolong gagal, tapi dalam hal menakhlukkan hati kaum hawa gue termasuk orang-orang berprestasi, heheee..

Gue pengen cerita pengalaman pribadi gue, mudah2an ada manfaatnya. Kisah ini bermula ketika gue dapat tempat kos yang baru. Dari pagi sampe sore muter-muter daerah jogja, akhirnya nemu juga tempat kos yang bakal ditempetin.

Awalnya gak begitu suka, karena tempat kosnya terpisah jauh dari temen2 gue yang lain. Tempatnya juga terlalu masuk ke lorong-lorong. Tapi ada satu hal yang membuat gue mutusin buat ngambil kosan disana, yaitu anak ibu kosnya yang cakep alang kepalang. Namanya Jose, mahasiswi semester 3.

Pertama kali gue ngeliat dia, jantung gue langsung berdesir karena doi manis banget. “iya, kosan yang disebelah ada kok kak, tapi Cuma satu kamar.” Begitu suaranya ramah ketika pertama kali gue komunikasi sama doi. Ibu kosnya juga baik. Namun ibu kos nya yang berprofesi pedagang di Sleman belum pulang. Jose mengatakan kalau ibu dan bapaknya berdagang pergi pagi pulang malam.

Akhirnya sore besoknya gue mutusin untuk ngambil kamar kosan yang bersebelahan langsung dengan rumah ibu Kosnya. Walau tinggal terpencil jauh dari temen2, gak masalah lah.. yang penting gue bisa dapetin nih si bidadari khayangan. Malam itu gue udah ready untuk tinggal di kosan baru gue.

Begitu keluar, ehh.. ternyata gebetan gue Jose lagi telponan diluar sambil duduk santai di teras rumahnya. “wah.. kesempatan buat pdkt nih..” dalam hati gue. Setelah nungguin dia selesai telponan lumayan lama, akhirnya gue keluar kamar dan samperin doi. “Hai.. lagi ngapain?” sapa gue sambil melempar senyum. “Eh, lagi santai aja kak.” Balasnya membalas senyum gue.

“Telponan sama siapa?” “Sama pacar kak” jawabnya. Plaaakk.. gue serasa kena tampar. Ternyata doi udah punya pacar. Habis deh! Namun, pembicaraan tetap berlanjut. Walau Jose sudah punya pacar, gue tetap pengen akrab sama dia. Siapa tau ntar dia putus, siapa tau ntar dia bosen sama pacarnya.. Siapa tau.. siapa tau.. gue menghibur diri.

Gue perhatikan wajah manis Jose. Bener-bener wajah bidadari! Kulitnya halus tanpa jerawat. Ternyata ada tai lalat mungil di pipinya. “Kak kok ngeliatin Jose gitu sih?” tanya Jose risih. Gue tersadar. “Ehh.. gak. Ternyata Jose punya tai lalat di pipi yah?” tanya gue.

“Orang yang punya tai lalat di pipi itu beruntung lho..” ucap gue keumudian. “Emang kenapa kak?” tanya nya penasaran. “Iyalah beruntung! untung aja tai lalat, kalo tai kebo gimana coba?” seloroh gue. Jose langsung ketawa. Manis banget ngeliat dia ketawa.

Akhirnya malam itu gue berhasil ngobrol panjang lebar dan ketawa ketiwi bareng Jose. Bahkan setelah cerita tai lalat itu, Jose bahkan nunjukin kalau dia punya tanda lahir di lengannya. “Mana mungkin itu tanda lahir! Itu tatto tuh!” gue langsung aja nuduh.

“Sumpah kak ini tanda lahir!” balasnya. “Gak percaya! Pasti kamu orangnya tattoan yah! Harus diperiksa nih!” tuduh gue. Dia malah tertawa cekikikan. Gue senang.. Paginya, gue sempetin dulu olahraga pagi. Angkat barbel dan push up ringan sudah jadi rutinitas pagi buat gue.

Punya badan atletis dan berotot memang kharakteristik gue. Alah.. Tiba-tiba gue denger suara cebar-cebur dari kamar mandi. Gue selidiki asal suara tersebut, ternyata persis bersebelahan dengan dinding disebelah kamar gue. Ternyata disebelahnya kamar mandi! Gue coba dengerin suara gemercik air tersebut.

Ternyata suara berikutnya adalah lantunan nyanyian seorang gadis. Tidak salah lagi, itu suara Jose! Gue begitu menikmati suara nyanyiannya. Merdu banget! Akhirnya timbul pikiran kotor gue. Dinding tembok yang sebenarnya tidak terlalu tinggi itu bisa gue panjat! Akhirnya dengan secepat kilat, otak gue berfikir keras.

Bagaimana caranya untuk memanjat dinding yang tingginya dua setengah meter ini. Setelah yakin orang tua Jose sudah berangkat pergi berdagang dan Jose pasti sendirian di rumah, gue nekat untuk ngintipin Jose mandi. Dengan bantuan kursi, akhirnya gue bisa mencapai ujung tembok paling atas.

Pelan-pelan gue angkat kepala untuk melihat pemandangan disebelah sana. Ternyata benar! Jose sedang mandi sambil bernyanyi. Jose dengan wajah manis itu ternyata punya tubuh yang sangat seksi. Dari ujung rambut hingga ujung kakinya dapat gue liat secara jelas.

Payudaranya yang montok bergelantungan. Kulitnya putihnya yang dibalut busa-busa sabun. Hingga rambut-rambut halus yang tumbuh didaerah kemaluannya dapat terlihat jelas. Hal itu tanpa sadar sudah membuat batang kemaluan gue langsung mengeras.

Jose masih asyik menggosok-gosok bagian tubuhnya dengan sabun. Yang membuat gue gak tahan yaitu terkadang tangannya meremas payudaranya sendiri. Kilauan sabun dari payudaranya yang putih licin oleh sabun membuat gue serasa mau pingsan. Sejurus kemudian, Jose membilas sabunnya dengan menimba air. Kulitnya makin terlihat putih bercahaya.

Berikutnya bagian selangkangannya yang dicuci dengan air. Diluar dugaan gue, ternyata Jose mengelus-elus bagian kemaluannya. Awalnya gue berfikir Jose melakukan pembersihan di daerah vaginanya. Ternyata, ia begitu keasyikan mengelus-elus daerah yang berbulu tersebut.

Gue liat matanya sudah merem-merem keenakan. “Ohh tidaakk.. Jose sedang masturbasi!” Baru kali ini gue melihat secara langsung dengan mata kepala sendiri ada seorang cewek yang masturbasi. Secara jelas gue menonton Jose yang tengah keasyikan memainkan jarinya di bibir kemaluannya. Secara tak sadar gue jadi lupa diri kalau sebenarnya posisi gue sangat rawan.

Bisa bahaya kalau sampai ketahuan oleh Jose. Malu banget lah, baru satu hari ngekos ditempat orang sudah berlaku kurang ajar. Ternyata bata yang menjadi pijakan gue tak sanggup lagi menahan pijakan gue. Akhirnya salah satu batu bata tersebut terjatuh. Jose jadi kaget dan menghentikan adegan masturbasinya. “Mati gue kalo Jose sampai tau!” batin gue terus cemas.

Gue langsung menghentikan tontonan langka nan sangat istimewa tersebut. Gue segera turun dari dinding yang gue panjat buru- buru. Ternyata Jose menyadari dirinya diintip. Jose segera memakai handuknya dan buru-buru keluar kamar mandi. Gue segera menuju pintu kamar mandi untuk menghalangi dan menenangkan Jose, kalau-kalau ia berteriak.

Bisa mampus gue kalau dia ngadu ke ortunya. Ternyata gue yang buru-buru melintasi pintu kamar mandi langsung bertabrakan dengan Jose yang baru saja keluar kamar mandi. Handuk Jose langsung tersibak, ia terjatuh. “Maaf.. maaf..” Cuma itu yang bisa terlontar dari mulut gue sambil membantu Jose untuk berdiri.

Gue langsung mengambil handuknya. Jose tampak kelabakan ketika handuknya hampir saja copot. Jose tidak memakai apa-apa selain handuk yang membuat payudaranya menyembul kelihatan. “Kak, ngintipin Jose barusan yah?” tanya Jose dengan menundukkan kepalanya. Ia menunduk mungkin karena ia malu. Karena baru saja ia melakukan masturbasi.

Gue jadi ngerasa bersalah. “Maafin kakak ya.. Kakak menyesal banget” gue ucapin itu dengan nada memelas. Jose cuma mengangguk tapi masih menunduk. Tangannya masih memegang handuknya erat-erat. Tak lama setelah itu dia berjalan pelan kedalam rumahnya sambil terisak. Matanya berkaca-kaca. Gue jadi tambah merasa bersalah.

“Blum ada lho yang ngeliat Jose gitu, kok kakak tega sih?” suaranya lirih. Akhirnya gue anterin Jose ke kamarnya. Gue bimbing dia menuju kamarnya. Dibenak gue semuanya campur aduk. Perasaan bersalah udah membuat dia trauma. Mungkin saja bagi cewek hal seperti itu bisa membuatnya trauma. Sesampainya dikamar Jose, gue malah memeluknya.

Terlintas dipikiran gue, kalau cewek sedih atau nangis untuk menenangkannya dengan di peluk. “Jose maafin kakak ya..” gue bisikin itu ke telinganya. Sekali lagi Jose mengangguk. Dari pelukan, gue beralih mendekap Jose. Gue cium pipinya kemudian bibirnya. Serentak tangan gue juga ikut memainkan perannya meremas dada Jose dari luar handuknya.

“Kakak! Ngapain sih ini!” ucap Jose kaget. Dalam fikiran gue, kepalang basah mandi aja! Tanggung ketahuan ngintipin Jose mandi, kenapa gak gue tidurin aja sekalian? Mumpung kesempatan ada! Gue dorong Jose ke tempat tidurnya. Pintu kamarnya segera gue kunci. Handuknya dengan mudah gue lepas. Bibir Jose gue lumat dan kulum sejadi-jadinya.

Tangan gue menjamah payudaranya yang montok. Jose berontak dan kakinya menghentak-hentak gak karuan. “Kakaaaakk..” Jose berteriak. Gue mulai cemas. Nanti kalau ada warga yang dengar gimana? Gue bisa dihajar massa. Akhirnya gue menghentikan aksi brutal gue. Gue mutusin untuk membujuk Jose pelan-pelan.

Sambil mengelus-elus bahunya dan membelai rambutnya gue ngomong pelan-pelan “Jose, tenang aja yaa.. kakak gak bermaksud nyakiti Jose. Kakak gak mungkin menyakiti Jose karena kakak sayang banget sama Jose..” bisik gue pelan-pelan ke Jose. Gue cium leher Jose, tangan gue mulai lagi main-main mengelus payudaranya, meremas, kemudian turun ke daerah kemaluannya. “Kakak, Jose mohon jangan kak” Jose memelas ketakutan.

“Jose tenang aja yaa.. Kakak gak akan nyakitin Jose. Kakak Sayang sama Jose.” Bujuk gue pelan-pelan sambil terus memainkan daerah kemaluannya. Tangannya terus mendorong-dorong gue. Jose ketakutan setengah mati. Gue terus memberikan rangsangan dengan terus menciumi leher Jose. Kemudian turun dan menjilati puting susunya yang memerah.

Sementara tangan kanan gue mengelus-elus daerah vaginanya. Jari tengah gue mulai masuk ke lipatan bibir vaginanya. Gue terus mainkan itu pelan-pelan. “Kakak.. Jose mohon, Jose masih perawan kak.. Jose takut..” Jose masih memelas. Tangannya terus memegangi tangan kanan gue yang bergerilya didaerah bibir vaginanya.

Gue cuma jawab permohonan Jose dengan ciuman dan kuluman dibibirnya. Gue terus lumat bibir Jose dan bibir vaginanya dilumat jari tengah gue. Perlahan gue masukin jari tengah gue dengan pelan-pelan. Terasa daerah vagina Jose sudah basah. Mengetahui daerah vagina nya sudah basah dan licin, gue jadi yakin kalau sebenarnya Jose juga menikmati permaikan gue.

Jose juga sudah tidak menunjukkan perlawanan yang kuat. “Jose, kak masukin jari kakak pelan-pelan ya.. gak sakit kok.. Jose tenang aja yaa..” Belum lagi Jose memberikan persetujuannya, jari tengah gue sudah menikam masuk ke vaginanya.

Akhirnya jawaban Jose Cuma erangan dan rintihan. Gue terus mainkan dengan memasukkan jari tengah gue kedalam vaginanya sedikit demi sedikit. Akhirnya bisa masuk semua jari gue! “Kakak.. Jose takut kak..” Jose terus menceracau.

Tapi kakinya malah membuka lebar dan sesekali nafasnya mendesir berat. Gue yakin Jose sebenarnya mungkin saja sering bermasturbasi. Cewek-cewek seperti Jose mungkin saja cewek hyperseks yang sering memuaskan dirinya dengan masturbasi. Seperti yang gue liat barusan di kamar mandi. Gue makin sibuk.

Tangan kiri gue membelai rambutnya, mulut gue sesekali mengisap dan menjilati putingnya, dan tangan kanan gue memasukkan jari kedalam liang vagina Jose yang makin banjir dengan cairan dan licin. Akhirnya gue gak tahan lagi. Dengan sekejap segera gue lucuti semua pakaian gue hingga kami berdua sudah benar-benar telanjang bulat. Segera gue tindih tubuh Jose yang terkapar.

“Jose, kita coba masukin yuk.. Tahan sedikit ya.. mungkin agak sakit.” Jose dengan lugunya mengangguk. Tampaknya ia sudah diliputi gejolak syahwat yang sangat. Gue makin bersemangat. Perlahan gue gosok-gosokin penis gue yang udah tegang dari tadi ke bibir kemaluan Jose. Jose yang makin terangsang gak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Jiwa raganya sudah diliputi kenikmatan seks.

Setelah penis gue licin dengan cairan Jose, perlahan gue tusukin penis gue ke dalam liang kemaluan Jose. Walaupun pekerjaan gue halus dan pelan, tetap saja Jose merintih kesakitan. Sekarang penis gue bercampur dengan cairan licin dari Jose dan darah keperawanannya. Jose menangis. Namun bibirnya terus mengeluarkan suara “ahhh.. ahhhh.. kakak..” Gue gak mau ambil pusing.

Gue sibuk dengan mendobrak vagina Jose yang sangat sempit agar batang kemaluan gue bisa masuk lebih dalam lagi. Dibantu dengan cairan pelicin Jose yang sudah banjir, penis gue bisa masuk semuanya. Gue terus menggenjot dengan memaju mundurkan batang kemaluan gue. Sesekali gue cium dan jilatin leher Jose hingga ke payudaranya.

Kemudian putingnya gue hisap sekuat-kuatnya. Akhirnya gue liat tanda-tanda Jose akan orgasme. Segera gue pacu kecepatan goyangan gue. Gue pun pengen keluar dan klimaks. Akhirnya Jose lebih dahulu mencapai klimaks dan berteriak “Kakakk…” Berurutan setelah itu gue juga keluar menyemprotkan cairan sperma gue didalam memeknya.

“ahhh.. Ahhhh.. Jose..” Gue **kan beberapa kali semburan dengan menekan penis gue sedalam-dalamnya kedalam liang vaginanya. Jose pun menjepitkan pahanya. Akhirnya untuk beberapa saat kita terbuai merasakan nikmatnya orgasme.

Beberapa saat setelah itu terasa kedutan dan denyutan dari vaginanya. Penis gue belum gue cabut. Batang kemaluan gue itu gue biarin sampai lemas didalam vaginanya Jose. Gue terus perhatikan wajah cantik Jose yang termenung sayu. Sesaat gue jadi kasihan telah melakukan ini semua kepada Jose. Kembali gue elus-elus dan benerin rambutnya yang berantakan.

Gue tatap matanya dalam-dalam sambil berkata pelan “Jose, mau gak jadi pacar kakak?” Jose hanya diam. Gue tau dia udah punya pacar. Tapi gue sama sekali gak tau apa yang mau gue katakan selain itu kepada Jose. Gue pasang kembali celana dan keluar dari kamar Jose.

Jose masih termenung sayu diranjangnya dan belum memakai pakaiannya. Gue udah siap dengan segala konsekwensi dari perbuatan gue barusan. Setelah itu gue langsung berkemas di dalam kamar kos gue. “Mungkin setelah ini Jose akan mengadukan semua itu ke orang tuanya dan gue bakal di usir” pikir gue.

Siang harinya, gue sudah selesai beres-beres barang-barang. Gue pengen cabut duluan sebelum gue di usir sama orang tuanya Jose. Atau mungkin saja hal yang lebih buruk bakal terjadi ke gue. Ternyata pintu kamar kos gue diketuk. Setelah gue buka ternyata Jose. Gue persilahkan Jose masuk. Jose pun masuk kedalam kamar gue.

Dia liat gue sudah packing barang-barang siap-siap mau kabur. “Kakak mau kemana?” tanya Jose. Gue cuma diam. “Kakak gak boleh pergi! Jose takut.. gimana kalau Jose sampai hamil? Kakak harus tanggungjawab untuk semua ini!” kata Jose lirih. “Baiklah kakak gak akan pergi.

Kakak akan tanggungjawab kalau terjadi apa-apa. Tapi kakak mohon jangan kasih tau orang tua Jose ya..” pinta gue. Jose hanya mengangguk. Matanya masih sembab karena menangis. Gue jadi kasihan, akhirnya Jose gue peluk lagi. Seminggu setelah itu, gue dan Jose Cuma diam-diam dan tak ada tegur sapa.

Tapi akhirnya gue beranikan diri lagi untuk menyapanya dan mengajaknya bercanda lagi. Akhirnya, gue bisa ngajakin Jose untuk berhubungan badan lagi. Kadang dikamar gue, kadang dikamar dia. Bahkan dia sempat tidur di kamar gue, padahal orang tuanya ada dirumah.

Ternyata Jose selalu diliputi gairah. Permainan seks kami semakin hari semakin fariatif. Dalam waktu tak kurang dari seminggu, Jose sudah berani menelan habis sperma yang gue semburin didalam mulutnya. Seks lagi dan lagi.. kami berdua sama-sama diliputi gairah yang membara. Walaupun status hubungan gue belum jelas hingga saat ini, gue tetap menjalani ini sama Jose.

Jose tetap pacaran dengan pacarnya, tapi kalo soal ranjang Jose lari ke gue. Hampir setiap malam Jose mampir ke kamar gue buat gituan. Kadang setelah gituan dia balik ke kamarnya, kadang tidur di kamar gue. Sejak saat itulah, Jose ternyata diam-diam juga main sama pacarnya. Gue pernah nanya ke Jose, apa dia pernah melakukan hubungan badan dengan cowoknya?

Awalnya Jose bilang belum. Tapi setelah gue selidiki sms dari cowoknya, ternyata mereka juga udah ngelakuin hal begituan. Setelah perawannya hilang, dia malah jadi hyperseks dan pengen ngelakuin hal itu terus. Suatu sore, pembicaraan gue sama Jose sampai ke sesuatu yang bahkan gak gue duga.

Baca Juga : Cerita Hot Pacar Kakak Ku Yang Tau Cara Memuaskan Wanita

Jose bilang kalau dia membayangkan dientotin dua orang, yaitu gue dan pacarnya. Hehehee… kadang gue gak habis pikir, mengapa cewek yang dulu pemalu dan lugu ini bisa jadi liar kayak gini?

#Cerita #Dewasa #Memaksa #Anak #Ibu #Kost #Yang #Pendiam #Dan #Masih #Perawan