Memperkosa Gadis Primadona Sekolah Terbaru Malam Ini

Memperkosa Gadis Primadona Sekolah  

Di sekolah ini aku dan Dol bekerja sendirian. Kami sengaja hidup berpindah-pindah tempat. Kami bukanlah pekerja tetap di sekolah negeri ini, aku hanya mendapat order sebagai cleaning service. Kami tidak dibayar mahal namun aku memiliki kebebasan untuk tinggal di lingkungan sekolah ini. Maklumlah aku adalah perantau yang hidup nomaden

Diantara gadis-gadis di sekolah tempatku bekerja, ada salah seorang yang paling menonjol. Aku sangatlah hafal dengannya. Karena memang dia cantik, lincah dan aktif dalam kegiatan sekolah, sehingga aku pun sering melihat dia mondar-mandir di sekolahan ini. Ratna namanya. Postur tubuhnya besar, wajahnya cantik dan manis, kulitnya putih bersih serta wangi selalu, rambutnya lurus panjang sepunggung dan selalu diurai.

Penampilannya pun modis sekali, seragam sekolah yang dikenakannya selalu berukuran ketat, rok seragam abu-abunya berpodolgan sejengkal diatas lutut sehingga pahanya yang putih mulus itu terlihat, ukuran roknya pun ketat sekali membuat pantatnya yang sekal itu terlihat menonjol, sampai-sampai garis celana dalamnya pun terlihat jelas melintang menghiasi lekuk pantatnya, tak lupa kaos kaki putih selalu menutupi betisnya yang putih mulus itu.

Tidak bisa kupungkiri lagi aku tengah jatuh cinta kepadanya. Namun perasaan cintaku kepada Ratna lebih didominasi oleh nafsu sex semata. Gairahku memuncak apabila aku memandanginya atau berpapasan dengannya di saat aku tengah bekerja di sekolah ini. Ingin aku segera meyetubuhinya.

Banyak sudah WTS-WTS kunikmati akan tetapi belum pernah aku menikmati gadis perawan muda yang cantik dan sexy seperti Ratna ini. Aku ingin mendapatkan kepuasan itu bersama dengan Ratna. Informasi demi informasi kukumpulkan dari orang-orang di sekolah itu, dari penjaga sekolah, dari tukang parkir, dari karyawan sekoah.

Dari merekalah aku mengetahui nama gadis itu. Dan dari orang-orang itupun aku tahu bahwa gadis yang bernama lengkap Ratna Purnama Sari (nama kusamarkan) adalah seorang siswi yang duduk di kelas 3 SMA, umurnya baru 18 tahun. Beberapa saat yang lalu dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-18 di kantin sekolah ini bersama teman-temannya sekelas.

Dia pun termasuk siswi yang berprestasi, aktif dalam kegiatan OSIS di sekolah ini. Dan yang informasi terakhir yang kudapat bahwa dia ternyata adalah salah seorang murid yang akan diberangkatkan ke luar negeri, bulan depan dalam rangka pertukaran pelajar antar SMA.

Kini di saat sekolah telah sepi, salah satu dari gadis-gadis anggota OSIS tadi itu tengah merintih-rintih dihadapanku. Dia adalah gadis yang terakhir kalinya masih tersisa didalam sekolah ini, yang sedang asyik bercanda ria dengan temannya melalui HP-nya, sementara yang lainnya telah meninggalkan halaman sekolah.

Beberapa menit yang lalu melalui sebuah pergulatan yang tidak seimbang aku telah berhasil meringkusnya dengan mudah, kedua tangannya kuikat dengan kencang kebelakang tubuhnya, dan mulutnya kusumpal dengan kain gombal. Setelah itu kuseret tubuhnya ke massal olahraga yang berada di bagian belakang bangunan sekolah ini.

Tidak salah salah lagi gadis itu adalah Ratna, gadis cantik sang primadona sekolah ini yang telah lama kuincar. Aku sangat hafal dengan kebiasaannya yaitu menunggu jemputan supirnya dikala selesai rapat OSIS sore dan sang supir selalu terlambat datang setengah jam dari jam bubaran rapat.

Sehingga dia paling akhir meninggalkan halaman sekolah. Kini dia meringkuk dihadapanku, dengan tangisannya yang teredam oleh kain gombal yang kusumpal di mulutnya. Sepertinya dia memohon-mohon sesuatu padaku tetapi apa peduliku, air matanya nampak mengalir deras membasahi wajahnya yang cantik itu.

Sesekali nampak dia meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan tali tambang yang mengikat erat di kedua tangannya, namun sia-sia saja, aku telah mengikat erat dengan berbagai simpul. Posisinya kini bersujud dihadapanku, tangisannya kian lama kian memilukan, aku menyadari sepenuhnya bahwa dia kini tengah berada dalam rasa keputusasaan dan ketakutan yang teramat sangat didalam dirinya.

Kutatap tajam dan kupandangi tubuh gadis cantik itu, indah nian tubuhnya, kulitnya putih bersih, pantatnya sekal berisi. Kunikmati rintihan dan tangis gadis cantik yang tengah dilanda ketakutan itu, bagai seseorang yang tengah menikmati alunan musik didalam ruangan sepi.

Suara tangisnya yang teredam itu memecahkan kesunyian massal olahraga di sekolah yang tua ini. Sesekali dia meronta-ronta mencoba melepaskan tali ikatan yang mengikat kedua tangannya itu. Lama kelamaan kulihat badannya mulai melemah, isak tangisnya tidak lagi sekeras tadi dan sekarang dia sudah tidak lagi meronta-ronta mungkin tenaganya telah habis setelah sekian lamanya menangis meraung-raung dengan mulutnya yang telah tersumbat.

Sepertinya didalam hatinya dia menyesali, kenapa Pak Jos supirnya selalu terlambat menjemputnya, kenapa tadi tidak menumpang sahabat karibnya yang tadi mengajaknya pulang bareng, kenapa tadi tidak langsung keluar dari lingkungan sekolah di saat latihan usai, kenapa malah asyik melalui HP bercanda ria dengan sahabatnya yang lain. Yah, semua terlambat untuk disesali pikirnya, dan saat ini sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada dirinya.

“Beres Gol, pintu pagar depan sudah gue tutup dan gembok” terdengar suara dari seseorang yang tengah memasuki massal. Ternyata Dol dengan langkah agak gontai dia menutup pintu massal yang mulai gelap ini.

“OK sip, gue udah beresin nih anak, tinggal kita pake aja” ujarku kepada Dol sambil tersenyum.

Kebetulan malam ini Pak Marijan sang penjaga sekolah beserta keluarganya yang tinggal di dalam lingkungan sekolah ini yaitu sedang pulang kampung, baru besok lusa mereka kembali ke sekolah ini. Mereka langsung mempercayakan kepada kami untuk menjaga sekolah ini selama mereka pergi.

Maka tinggallah kami berdua bersama dengan Ratna yang masih berada didalam sekolah ini. Pintu gerbang sekolah telah kami rantai dan kami gembok sehingga orang-orang menyangka pastilah sudah tidak ada aktifitas atau orang lagi didalam gedung ini. Pak Jos sang supir yang menjemput Ratna pastilah berpikiran bahwa Ratna telah pulang, setelah melihat keadaan sekolah itu.

Kupandang lagi tubuh Ratna yang lunglai itu, badannya bergetar karena rasa takut yang teramat sangat didalam dirinya. Hujanpun mulai turun, ruangan didalam massal semakin gelap gulita angin dinginpun bertiup masuk kedalam massal itu, Dol menyalakan satu buah lampu TL yang persis diatas kami, sehingga cukup menerangi bagian disekitar kami saja. Mulailah kubuka bajuku satu per satu, hingga akhirnya aku telanjang bulat. Batang kemaluanku telah lama berereksi semenjak meringkus Ratna di teras sekolah tadi.

“Gue dulu ya” ujarku ke Dol.

“Ok boss” balas Dol sambil kemudian berjalan meninggalkan aku keluar massal.

Kudekati tubuh Ratna yang tergolek dilantai, kuraba-raba punggung gadis itu, kurasakan detak jantungnya yang berdebar keras, kemudian tanganku turun hingga bagian pantatnya yang sekal itu, kuusap-usap pantatnya dengan lembut, kurasakan kenyal dan empuknya pantat itu sambil sesekali kutepok-tepok.

Badan Ratna kembali kurasakan bergetar, tangisnya kembali terdengar, sepertinya dia kembali memohon sesuatu, akan tetapi karena mulutnya masih tersumbat suaranya pun tidak jelas dan aku tidak memperdulikannya. Dari daerah pantat tanganku turun ke bawah ke daerah lututnya dan kemudian menyelinap masuk kedalam roknya serta naik ke atas kebagian pahanya.

Kurasakan lembut dan mulus sekali paha Ratna ini, kuusap-usap terus menuju ke atas hingga kebagian pangkal pahanya yang masih ditutupi oleh celana dalam. Karena sudah tidak tahan lagi, kemudian aku posisikan tubuh Ratna kembali bersujud, dengan kepala menempel dilantai, dengan kedua tangannya masih terikat kebelakang. Aku singkapkan rok seragam abu-abu SMUnya sampai sepinggang.

“Waw indah nian gadis ini” gumamku sambil melototi paha dan pantat sekal gadis ini.

Kemudian aku lucuti celana dalamnya yang berwarna putih itu, terlihatlah dua gundukan pantat sekal gadis ini yang putih bersih. Sementara Ratna terus menangis kini aku memposisikan diriku berlutut menghadap ke pantat gadis itu, kurentangkan kedua kakinya melebar sedikit.

Dengan jari tengahku, aku coba meraba-raba selangkangan gadis ini. Di saat jari tengahku menempel pada bagian tubuhnya yang paling pribadi itu, tiba-tiba tubuh gadis ini mengejang. Mungkin saat ini pertama kali kemaluannya disentuh oleh tangan seorang lelaki. Di saat kudapatkan bibir kemaluannya kemudian dengan jariku itu, aku korek-korek lubang kemaluannya. Dengan maksud agar keluar sedikit cairan kewanitaannya dari lubang kemaluannya itu.

Tubuhnya seketika itu menggeliat-geliat di saat kukorek-korek lubang kemaluannya, suara desahan-desahan pun terdengar dari mulut Ratna, tidak lama kemudian kemaluannya mulai basah oleh cairan lendir yang dikeluarkan dari lubang vaginanya. Setelah itu dengan segera kucabut jari tengahku dan kubimbing batang kemaluanku dengan tangan kiriku kearah bibir vagina Ratna. Pertama yang aku pakai adalah gaya misionaris, ini adalah gaya favoritku. Dan…

“Hmmmpphhhh” terdengar rintihan dari mulut Ratna di saat kulesakkan batang kemaluanku ke bibir vaginanya.

Dengan sekuat tenaga aku mulai mendorong-dorong batang kemaluanku masuk kelubang kemaluannya. Rasanya sangat seret sekali, karena sempitnya lubang kemaluan gadis perawan ini. Aku berusaha terus melesakkan batang kemaluanku kelubang kemaluannya dengan dibantu oleh kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya.

Kulihat badan Ratna mengejang, kepala mendongak ke atas dan sesekali menggeliat-geliat. Aku tahu saat ini dia tengah merasakan sakit dan pedih yang tiada taranya. Keringat terus mengucur deras membasahi baju seragam sekolahnya, namun harum wangi parfumnya masih terus tercium, membuat segarnya aroma Ratna saat itu, rintihan-rintihan terdengar dari mulutnya yang masih tersumpal itu.

Dan akhirnya setelah sekian lamanya aku terus melesakkan batang kemaluanku, kini bobol sudah lubang kemaluan Ratna. Aku telah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluanku kedalam lubang vaginanya. Kurasakan kehangatan disekujur batang kemaluanku, dinding vagina Ratna terasa berdenyut-denyut seperti mengurut-urut batang kemaluanku.

Sejenak kudiamkan batang kemaluanku tertanam didalam lubang vaginanya, kunikmati denyutan-demi denyutan dinding vagina Ratna yang mencengkram erat batang kemaluanku. Selanjutnya kurasakan seperti ada cairan mengucur mengalir membasahi batang kemaluanku dan kemudian meluber keluar menetes-netes.

“Ah, ternyata itu darah, berarti aku telah merenggut keperawanan dari gadis cantik ini.” batinku.

Sementara itu kepala Ratna kembali tertunduk dilantai, desah nafasnya terdengar keras, badannya melemas. Setelah itu, aku mulai memompakan kemaluanku didalam lubang vaginanya. Kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya juga membantu memaju mundurkan tubuhnya.

Badan Ratna kembali tegang, rintihan kembali terdengar. Semakin lama aku semakin mempercepat gerakanku, hingga tubuh Ratna tersodok-sodok dengan cepat sesekali, badannya juga menggeliat-geliat. Raut mukanya meringis-ringis akibat rasa sakit diselangkangannya. Hujan pun mulai turun dengan deras dan aku ingin menikmati rintihan-rintihan dari gadis ini. Sementara aku terus menyodok-nyodok dari belakang, aku putuskan untuk membuka gombal yang sedari tadi membekap mulutnya. Dan…

“Aakkk…akkkhh…oohh…ooh…iihh…oohh…” suara erangan Ratna kini terdengar, kunikmati suara-suara itu sebagai penghantar diriku yang tengah menyetubuhi gadis ini.

Suaranya menggema diseluruh massal olahraga ini, namun masih tertelan oleh suara derasnya hujan diluar. Ratna semakin terlihat kepayahan, tubuhnya melemah namun aku masih terus menggenjotnya, gerakanku semakin cepat. Bosan dengan posisi itu aku cabut kemaluanku dari lubang vaginanya dan kulihat darah berceceran membasahi selangkangannya dan kemaluanku.

Sejenak Ratna mendesahkan nafas lega, kubalik tubuhnya, dan kini posisi dia terlentang. Setelah itu kurentangkan kedua kakinya dan kulipat hingga kedua pahanya menyentuh dadanya. Kulihat jelas kemaluan gadis ini, indah sekali. Bulu-bulunya yang masih jarang-jarang itu tumbuh menghias disekitar bibir kemaluannya.

Memperkosa Gadis Primadona Sekolah

“Ohh…jangann mas…ampun mas…ooohh sakittt sekali…mas” terdengar Ratna merintih pelan memohon belas kasihan kepadaku.

Dengan menyeringai aku tindih tubuh Ratna itu. Kembali aku benamkan batang kemaluanku didalam lubang vaginanya.

“Aakkhh” Ratna terpekik matanya terpejam, roman mukanya kembali meringis kesakitan dikala aku menanamkan batang kemaluanku kedalam lubang kemaluannya.

Setelah itu aku kembali memompakan tubuhku, menggenjot tubuh Ratna. Batang kemaluanku dengan gaharnya mengaduk aduk, menyodok-nyodok lubang kemaluannya. Tubuh Ratna kembali tersodok-sodok. Sesekali kuputar-putar pinggulku, yang membuat tubuh Ratna kembali kelojotan, dari bibir Ratna terdengar desahan-desahan halus

“Ohh…enngghh…oohh…ohhh…oohh”

Setelah sekian menit lamanya aku menyetubuhinya, aku merasakan diriku akan berejakulasi. Segera kupeluk kepalanya dan kucengkram erat dengan kedua tanganku setelah itu irama gerakanku kupercepat.

“Aakkhhh…” akupun menejan, tubuhku mengeras.

Croot…croottt…croott… akupun berejakulasi, kusemprotkan spermaku didalam rahimnya. Banyak sekali sperma yang kukeluarkan menyemprot membasahi liang vaginanya hingga meluber keluar meleleh membasahi pahanya. Kulihat raut muka Ratna saat itu nampak panik, sinar matanya menunjukkan kekalahan dan kepedihan.

Dengan tatapan sayu dia memandangiku di saat aku mengejan menyemprotkan spermaku yang terakhir. Ahh nikmat sekali gadis ini, baru kali ini aku merengut keperawanan seorang gadis kota yang cantik. Setelah itu akupun merebahkan tubuhku menindih tubuhnya yang lemah, sambil mengatur nafasku.

Tubuhku berguncang-guncang akibat dari isakan-isakan tangisnya serta nafasnya yang tersengal-sengal, sementara itu kemaluanku kubiarkan tertanam didalam lubang kemaluannya. Kubelai-belai rambutnya, kukecup-kecup pipi dan bibirnya. Terasa lembut sekali bibirnya, kumainkan lidahku didalam mulutnya, sejenak aku bercumbu mesra dengan Ratna. Dia hanya terisak-isak dengan nafas yang terus tersengal-sengal. Akhirnya kusudahi permainanku ini, aku bangkit sambil mencabut kemaluanku.

“Ouugghhhh…” Ratna merintih panjang saat kutarik kemaluanku keluar dari lubang vaginanya.

Kulihat diselangkangannya telah penuh dengan cairan-cairan kental dan darah penuh membasahi bulu-bulu kemaluannya. Tak kusadari Dol ternyata telah berdiri didekatku, dan rupanya dia telah telanjang bulat menunggu gilirannya, badannya yang kekar dan tinggi itu nampak semakin sangar dengan banyaknya gambar-gambar tatto yang menghiasi sekujur dada dan lengannya. Dengan rasa toleran sebagai seorang sahabat, akupun menyingkir dari tubuh Ratna yang tergolek lemas dilantai.

Aku ambil jarak beberapa meter dari tubuh Ratna kemudian aku kembali merebahkan tubuhku. Dengan tiduran terlentang dilantai aku menggali kembali rasa nikmatku setelah melampiaskan nafsuku ke Ratna tadi. Sedang asyik-asyiknya aku istirahat, terdengar olehku bunyi sesuatu, srett…sreettt…sreett…brett… diikuti oleh isak tangis Ratna yang terdengar kembali. Setelah kuperhatikan, oh ternyata Dol dengan sebuah pisau cutter ditangannya tengah sibuk merobek-robek baju seragam Ratna.

Dengan kasarnya Dol mencabik-cabik baju seragam putih Ratna, termasuk BH putih yang dikenalkannya. Dan akhirnya kini badan Ratna telah telanjang, kedua buah payudaranya yang putih mulus namun tidak begitu besar kini terpampang jelas. Termasuk juga rok abu-abu yang melilit dipinggangnya setelah kusingkap tadi dirobek-robeknya, hanya sepasang kaos kaki putih setinggi betisnya serta sepatu kets masih dikenakannya.

“Ouuhh…ammpuunn…mas…ampun…” suara Ratna terdengar lirih memohon-mohon ampun ke Dol yang sepertinya tengah kalap kemasukan setan itu.

Setelah itu dengan kain gombal yang tadi menyumpal mulut Ratna, Dol membersihkan daerah selangkangan Ratna. Dengan sedikit kasar Dol mengusap-usap selangkangan Ratna sampai-sampai tubuh Ratna menggeliat-geliat.Aku pun kembali merebahkan tubuhku dan mengatur nafasku.Sementara itu hujan diluar mulai reda, namun angin dingin terus berhembus masuk kedalam massal tempat pembantaian Ratna ini. Tiba-tiba semenit kemudian dikala aku sedang rebahan, terdengar olehku jerit Ratna yang memilukan

“Aaakkhhhhh…”

Akupun terbangun, kulihat dari asal suara itu. Ternyata Dol tengah menyodomi Ratna. Posisi Ratna kembali bersujud dengan kepala yang mendongak ke atas, bola matanya terbelalak, wajahnya cantiknya terlihat miris sekali, mulutnya menganga membentuk huruf “O” dan Dol berada dibelakangnya tengah asyik menanamkan batang kemaluannya yang besar itu ke dalam lubang anus Ratna.

“Aakkhh…”

Dol pun mendesah lepas tatkala dia berhasil menanamkan batang kemaluannya di lubang anus Ratna. Setelah itu lubang anus Ratna dihujani sodokan-sodokan batang kemaluan Dol, Dol melakukannya dengan gerakan yang cepat dan kasar sampai-sampai tubuh Ratna terdorong-dorong dan tersodok-sodok dengan keras.

Tidak ada suara rintihan lagi yang keluar dari mulut Ratna mungkin karena suara tertahan ditenggorokannya karena menahan rasa sakit yang dideritanya, akan tetapi badannya masih kaku menegang, raut mukanya kini meringis-ringis, mulutnya masih saja menganga terbuka. Rasa sakit dan pedih kembali melanda dirinya yang tengah disodomi oleh Dol.

Melihat ini aku kembali terangsang, nafsu birahiku kembali memuncak. Aku bangkit dari rebahanku mendekati mereka berdua. Kemaluanku kembali ereksi melihat keadaan Ratna yang tengah menderita. Kuamati wajahnya dari dekat dan dia masih terlihat cantik, keringatpun mengucur deras membasahi wajah cantiknya.

Aku dengan posisi berlutut berada didepan wajah Ratna, yang masih mendongak kesakitan itu, sementara itu seluruh badannya terus tersodok-sodok karena ulah Dol yang menggenjotnya dari belakang. Kini aku dan Dol berhadap-hadapan sementara Ratna berada ditengah-tengah kami. Dol pun menghentikan sejenak genjotannya untuk memberikan kesempatan padaku memposisikan diri.

Kuraih batang kemaluanku yang telah berdiri tegak, dan kujejalkan kemulut Ratna yang masih menganga itu. Ah, rasa dingin dan basah menyelimuti sekujur batang kemaluanku tatkala masuk didalam rongga mulut Ratna. Nikmat rasanya, juga kurasakan kelembutan mulut dan bibirnya disekujur batang kemaluanku.

Setelah itu kembali Dol menggenjot tubuh Ratna dari belakang. Kulirik mata Ratna menjadi sayu, nafasnya tersengal-sengal, aku hanya berdiri santai saja, karena tubuh Ratna yang bergerak-gerak maju mundur sebagai akibat sodokan-sodokan Dol yang tengah mulai menyodominya kembali dari belakang. Kubelai-belai rambutnya yang indah, sambil kutatap wajah dan badannya.

“Ahh…ahh…ah…“

Nikmat sekali rasanya mulut gadis ini, sambil memejamkan mata aku terus merasakan kenikmatan di sekujur batang kemaluanku yang tengah dikulum keluar masuk mulut Ratna.

Tidak lama kemudian Dol semakin cepat menggenjot, memompa lubang anus Ratna, badannya semakin banyak mengeluarkan keringat, kulihat dia sepertinya akan berejakulasi.Benar saja, tubuhnya nampak menggelinjang dan dan menegang, dari mulut Dol keluar pekikan kecil yang disusul oleh desahan yang penuh dengan kepuasan. Dol pun berejakulasi di lubang pantat Ratna. Setelah itu badan Dol pun ambruk disamping badan Ratna.

Akan tetapi posisiku masih tetap seperti semula, kemaluanku masih tertanam dimulut Ratna. Dengan kedua tanganku kuraih kepala Ratna, kini dengan gerakan tanganku kepala Ratna ku maju-mundurkan.

Ah, nikmat rasanya, kemaluanku seperti dipijit-pijit dengan mulut Ratna, bibir sensualnya melingkari batang kemaluanku, memberi rasa nikmat tersendiri, kurasakan pula lidahnya menggelitik kepala batang kemaluanku, ah nikmatnya penuh sensasi. Setelah sekian lama menikmati itu, tiba-tiba kembali aku akan berejakulasi, maka kugerakkan kepalanya semakin cepat untuk mengulum batang kemaluanku.

Dan, akupun berejakulasi didalam mulut Ratna, spermaku memancar keluar membasahi mulut hingga tenggorokannya sampai-sampai meleleh keluar dari mulutnya. Rasa nikmat yang tiada taranya kembali melanda sekujur tubuhku.

Kucabut batang kemaluanku dari mulutnya, dan Ratna terbatuk-batuk sepeti akan muntah, samar-samar kulihat mulutnya penuh dengan cairan-cairan lendir kental sampai membuat mulutnya nampak mengkilat karena belepotan cairan sperma. Wajahnya yang lesu dan lemah sejenak memandangku dengan tatapan mata sayu penuh dengan keputus-asaan serta air mata yang kembali meleleh. Kemudian dia terjatuh lunglai dilantai, hanya suara nafasnya yang terdengar menderu-deru tersengal-sengal dan isakan-isakan tangisnya.

Aku kembali merebahkan tubuhku disamping Ratna, akhirnya akupun tertidur. Tidak lama rupanya aku tertidur, dan kemudian terjaga setelah kembali telingaku menangkap suara erangan-erangan dan rintihan-rintihan.

Setelah aku bangun ternyata Dol tengah menyetubuhi Ratna, tubuh telanjang Ratna yang hanya tinggal mengenakan sepasang kaos kaki dan sepatu kets ditiduri oleh Dol. Dengan garangnya Dol menggenjot tubuh Ratna, iramanya cepat dan kasar sekali, tubuh lemah Ratna kembali terguncang-guncang. Kini nampak roman muka Ratna telah lunglai sepertinya hampir pingsan, beberapa saat yang lalu masih kudengar suara rintihan lemah yang keluar dari mulut Ratna namun kini suara itu hilang sama sekali.

Tidak lama kemudian Dolpun berejakulasi, kembali rahim Ratna disiram dan dipenuhi oleh cairan sperma. Ratna nampak tidak sadarkan diri dan pingsan. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, 4 jam lamanya kami memperkosa Ratna. Kini tibalah waktu kami untuk angkat kaki, setelah kami berpakaian rapi kemudian kami angkat tubuh Ratna dari ruang aula menuju ke sebuah gudang dibagian paling belakang sekolah ini.

Kami rebahkan gadis cantik primadona sekolah ini disana. Disisinya kami tebarkan baju seragam sekolah, tasnya serta HP miliknya yang sedari tadi terus berbunyi.Kini gadis cantik itu, terkulai pingsan didalam gudang yang kotor, badan telanjangnya dipenuhi dengan cairan-cairan sperma yang mulai mengering, juga darah yang nampak masih menetes dari lubang pantatnya sebagai akibat disodomi oleh Dol tadi.

Cerita sex : Kuperawani Laras Sahabatku Yang Putus Cinta

Kemaluannya pun terlihat kemerahan dan membengkak. Puas kami memperkosanya. Tepat pukul 22.15 setelah kami menghilangkan jejak kami, kami pun pergi meninggalkan gedung sekolah negeri ini, berjalan menuju ke terminal di kota metropolitan ini untuk menumpang bus yang entah kemana membawa kami, menuju ke suatu tempat yang jauh dari kota metropolitan ini.

#Memperkosa #Gadis #Primadona #Sekolah

Memperkosa Pacar Sendiri Yang Selingkuh Terbaru Malam Ini

Memperkosa Pacar Sendiri Yang Selingkuh

Sebagai perkenalan nama saya Brian, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri. Lita pacarku masih sekolah kelas 3 di bangku sma swasta. Kami baru 4 bulan menjalin hubungan. Untuk diketahui Lita memiliki bentuk badan yang proporsional, tinggi badannya sekitar 170 dan badannya sangat seksi dengan bentuk lekuk tubuh yang ideal, rambutnya hitam lurus panjang sebahu.wajahnya yang cantik terkesan lugu seperti boneka. Karena matanya yang kemayu dihiasi bulu mata lentik dan alis mata yang indah sangat cocok dengan kulitnya yang putih bersih. Lita pun gemar menggunakan pakaian yang terbuka dan sering mengenakan celana jeans pendek ketat yang memperlihatkan kemulusan pahanya dan betisnya yang menurutku sangat seksi. Aku sangat menyayanginya dan sungguh bahagia bisa mendapatkannya karena selain cantik rupanya dia pun sangat baik ramah dan sopan atau banyak orang bilang inner beautynya juga dapat menarik perhatian semua cowok.sebelum akhirnya ada suatu kejadian yang mengubah semua pandanganku. Kejadian ini bermula saat aku sedang mengikuti perkuliahan, tiba-tiba hp-ku bergetar dan ada 1 pesan masuk dari Lita pacarku yang berisi “Yank kita perginya nanti sore saja yaa, Ta lagi mau nyuci pakaian dlu..okeh.,”. Lita memang sebelumnya mengajakku untuk pergi mencari baju setelah aku selesai mengikuti perkuliahan.setelah selesai akupun tak langsung pulang ke kosanku karena malas kalo di kosan sendiri. Akhirnya aku memutuskan untuk kerumah Lita saja menunggu sampai sore pun tak apa karena setahu saya orang tua Lita sedang menghadiri acara pernikahan sodaranya di luar kota.tanpa bilang aku pun langsung meluncur ke rumahnya. Sesampainya di rumah Lita, aku melihat rumahnya sangat sepi meski ada sebuah mobil yang parkir di depan rumahnya. Akupun mendekat dan ternyata pagar rumahnya tidak terkunci. Pintu rumahnya tertutup rapat aku sengaja berputar lewat belakang rumahnya karena tempat menjemur di belakang rumahnya. Ketika berputar kulihat ada sebuah ember yang berisi pakaian yang sudah dicuci dan belum dijemur.

“Kemana si Lita ya?” tanyaku dalam hati

Pintu belakang tertutup rapat. Aku pun berinisiatif untuk mengejutkannya jika dia sedang tertidur di kamarnya

Kamar Lita memiliki jendela yang besar. Ketika dekat dengan jendela aku terkejut mendengar suara bincang-bincang suara Lita dan seorang laki-laki. Penasaran ingin tahu siapa orang tersebut, aku pun mengendap untuk mengintip lewat celah jendela yang terbuka. Betapa terkejutnya aku melihat Lita yang masih mengenakan daster tidurnya sedang bermesraan dikamar tidurnya yang akupun belum pernah masuk ke dalam.terlihat daster Lita sudah tidak karuan tersingkap dan lebih gilanya cowok tersebut sudah tidak mengenakan celana, hanya baju saja, terlihat penisnya yang besar mengacung.tangan kiri cowok tersebut menyeinap di balik dasternya dan tangan kanannya mengelus dan terlihat mengocok vagina Lita yang sudah tidak mengenakan cd. Marah, jengkel, benci dan dalam keadaan emosi aku memaki maki Lita dalam hati.

“Bajingan, dasar perek murahan!”

Sungguh sangat miris perasaanku saat itu.tubuh milik pacarku sedang dijamah orang lain yang aku kenal. Orang itu adalah Dwi, teman kuliahku. Sangat kacau sekali perasaanku. Kini tidak terdengar lagi perbincangan mereka, hanya lenguhan dari Lita yg sekali kali terdengar. Tangan kanan Dwi temanku kini menuntun tangan Lita menuju penisnya yang memang lebih panjang dari milikku, sekitar 16 cm panjangnya dan tangan Lita kini menggenggamnya perlahan mengocok penis Dwi yang kontan membuatnya merem melek.

“Anjing…gua aja belum pernah!” pikirku.

Tangan kiri Dwi terus bergerilya meremas payudara pacarku dari balik dasternya dan tangan kanannya terus menggosok-gosok bibir vagina Lita yang aku pun baru melihatnya sekarang. Sangat indah dengan bulu-bulu halus dan yang tidak banyak dan terlihat sekali kali lubang vagina Lita yang dibuka oleh dua jari Dwi dari situ terlihat lubang vagina Lita yang berwarna merah muda sangat kecil seukuran jari lentik. Entah kenapa perasaan aku yang tadi sangat emosi kini berubah menjadi bergairah untuk terus melihat apa yang sedang Lita lakukan. Meski posisi mereka menghadap ke arahku namun mereka tak akan melihat kehadiranku karena dari tempatku sangat gelap dan memang hanya sebuah gang sempit sisa dari bangunannya dan pagar. Sedangkan kamar Lita sangat terang oleh lampu yang menyala. Kini Dwi mulai berinisiatif untuk membuka daster pacarku, dengan mudah dia meloloskan dasternya dari atas dan ternyata Lita tidak mengenakan BH sehingga terpampang jelas payudaranya yang mancung dan masih ranum. Saat aku masih takjub dengan payudara milik Lita, Dwi sudah menyambarnya dan mengenyot puting milik pacarku yang belum pernah kujamah itu. Rasa menyesal menghampiriku kenapa bukan aku duluan? Ciuman Dwi kini beralih ke payudara yang satunya dan kemudian ke bibir mungil milik Lita. Mulut mereka beradu dan terlihat saling hisap.Sialan…melihat pacarku sedang disetubuhi aku malah terangsang, ingin sekali aku ikut dalam acara mereka.

Sekian lama waktu berselang, mereka sudah dalam keadaan bugil dan terlihat Lita pacarku sudah terlentang pasrah menunggu langkah Dwi selanjutnya. Dwi tidak langsung memasukkan penisnya tetapi dia mulai dengan menjilati vagina Lita yang sangat lezat yang seharusnya menjadi milikku. Lama Dwi menjilati milik Lita kini dia bersiap memasukkan penis nya ke lubang vagina pacarku. Awalnya dia menggesek gesekan penisnya ke lubang vagina pacarku yang sudah mengkilap. Diangkatnya kedua paha Lita dengan kedua tangannya sementara tangan Lita memegangi penis Dwi yang terus melakukan penetrasi ke vaginanya.dalam hati aku terus memaki maki.dalam keadaan tidak sadar aku memegangi penis milikku yang sudah tegang. Aku pun nekat dengan membuka celana panjangku hingga batas lutut dan mulai mengelus penisku. Sementara itu kepala penis milik Dwi sudah hilang dihisap vagina pacarku.dan tidak beberapa lama setengah penis Dwi sudah masuk dan dihimpit dinding vagina Lita yang legit. Mulut Lita menganga tangannya meremas punggung Dwi dan yang satunya meremas sprei tempat tidur yang sudah acak acak. Dwi pun langsung menghentakkan pinggangnya dan plok terdengar bunyi yang cukup keras. Kini penis Dwi terbenam seluruhnya di vagina pacarku yang belum pernah aku jelajahi. Sesaat Dwi terdiam lalu menciumi bibir Lita yang masih meringis.tidak ada darah dan kemungkinan Lita memang sudah pernah melakukannya sebelum ini. Tangan Dwi meremas payudara Lita lalu mencoba untuk menarik penisnya lalu memasukannya lagi, terlihat penis Dwi sudah mengkilap oleh cairan Lita. Hal ini membuatku hancur dan kecewa, jika pacarku selingkuh hanya sekedar selingkuh tak apa, tapi kenapa sampai melakukan persetubuhan yang aku pacarnya sendiri belum pernah merasakan nikamuatnya tubuh itu dan Dwi yang aku tahu dia juga sudah memiliki seorang pacar adik angkatan di tempatku kuliah. Sialan… kenapa dia merusak lahan milikku dalam hati aku memaki.tak tinggal diam akupun merekam semua kejadian itu dengan menggunakan hp milikku sambil sesekali mengocok penisku. Kini Dwi mulai mengocok penisnya di vagina pacarku, diapun sambil terus mengocok penisnya di dalam vagina Lita sambil mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan pada Lita berikut yang dapat saya dengar.

“Sayang enak enggak??enak mana sama Brian??”

“Enak kak, mmh belum pernah kak.”

“apa belum pernah sama Brian?oh iya yah kan aku yang merawanin kamu di kosan Brian”

“teruss kak..akkh!!”

“enak banget ngentotin kamu sayang.”

Tak berselang lama kocokan penis Dwi semakin cepat, tubuh pacarku kini tersentak sentak tangannya terus menekan pantat Dwi.

“Akh sayank mau keluar nih…akkhh…!” erang Dwi

Saat tubuh Dwi terangkat tapi justru tangan Lita pacarku malah menekan pantat Dwi yang sudah terangkat hingga merapat kembali dan terdengar lenguhan dari keduanya hampir besamaan

“arrrrrrghhh.ahh ahh!!”

Keduanya saling berpelukan dan aku tahu jika keduanya sudah orgasme dan sperma Dwi dikeluarkan di dalam vagina Lita dan pasti menyirami dan memenuhi rahimnya, terlihat dari lumeran sperma dari vagina Lita yang keluar melewati penis Dwi yang masih menancap dan mulai mengecil. Saat itu aku langsung mulai merapihkan pakaianku dan langsung cabut. Setelah kejadian tersebut, bayangan-bayangan tiap adegan masih terekam jelas dalam ingatanku dan sekali kali aku juga melihat hasil rekaman saat pacarku ML dengan Dwi. Ketika melihat adegan video tersebut selalu saja membuat penisku langsung tegak spontan. Gundah sekali perasaanku, marah dan benci, ingin sekali menghukum Lita pacarku atas perbuataannya itu.dan terbesit sebuah pikiran kotor dalam benakku kalo aku ingin menghukumnya dengan menyuruhnya ML dengan teman-teman cowok di sekolahnya di depanku. Namun hal tersebut pasti akan ditolaknya, pikiranpun semakin picik. Aku akan menjebak pacarku sendiri yang sudah berselingkuh dan ML dengan temanku Dwi. 3 hari setelah kejadian itu aku pun berpura-pura tidak tahu atas perbuatan Lita terhadapku dan bertindak seperti biasanya.aku sengaja datang ke sekolahnya tanpa Lita tahu dan mencari tahu tentang teman cowok Lita baik sahabat atau bahkan teman yang tidak disukai Lita. Ada beberapa teman kelasnya yang aku tahu ada 3 orang, yaitu Bayu, Raden dan Epul yang adalah anak-anak bengal di sekolah tersebut, aku yakin bahwa Lita sangat tidak menyukainya, apalagi tampang mereka pun jauh dari ganteng, ya kira-kira mirip para siswa tukang tawuran yang wajahnya sering menghiasi berita-berita kriminal itu. Setelah bertemu akupun langsung merencanakan ideku untuk mengerjai Lita. Mereka semua langsung satu kata setuju dengan rencanaku. Pada hari Sabtu saat Lita pulang cepat aku pun menjemputnya dan mengantarnya pulang dengan sepeda motor. Sesuai dengan rencanaku akupun tidak langsung mengantarnya untuk pulang tetapi menuju rumah Leo teman sekolah Lita yang sangat bengal. Aku berdalih pada Lita bahwa aku ada urusan sama Leo.

Setelah masuk ke dalam aku pun disuguhi minuman dan berbincang sejenak..Lalu Leo masuk kembali ke ruangannya. Lita yang memang sedang kehausan langsung meminum air sirup orange tanpa basa basi. Lama menunggu Leo kami pun sempatkan untuk bercumbu sambil berciuman, namun entah kenapa ada yang aneh dengan Lita karena matanya sangat mengantuk dan benar saja dalam sekejap Lita sudah terkulai tertidur pulas di sofa rumah Leo. Lalu suara orang mengetuk pintu terdengar dan terlihat Epul,Bayu dan Raden sudah tiba. Saya yang sudah merencanakan hal tersebut mulai ragu, langsung kugendong tubuh Lita yang tertidur ke sebuah kamar milik Leo dengan ranjang yang empuk dan cukup tinggi. Kurebahkan tubuh Lita yang masih mengenakan seragam sekolahnya lalu kubuka satu persatu kancing bajunya dan kutanggalkan pakainya. Roknya pun tidak luput untuk kulucuti. Kini tubuhnya hanya dibalut BH warna krem dan cd warna putihnya.sengaja aku tidak menutup pintu kamarnya agar teman-temannya dapat melihat tubuh gadis yang hanya mereka bayangkan saja di sekolahnya. Menurut info dari teman-temanya, Lita memang pandai dan banyak yang suka padanya bahkan banyak yang onani dengan memikirkan menyetubuhinya. Kini tubuh yang mereka bayangkan tergolek di ranjang dan hanya mengenakan BH dan cd tentu membuat mereka tidak sabar dan akupun mencoba mengingatkan mereka untuk sesuai rencana dimana aku yang pertama melakukannya dan kemudian baru mereka. Kini ketiga orang temannya itu hanya duduk di tepi ranjang dan hanya melihat apa yang aku lakukan terhadap tubuh pacarku ini.ada sensasi sendiri ketika tubuh indah milik pacarku dilihat oleh orang lain. Kini aku ciumi Lita dari bibirnya hingga lehernya lalu kubuka pengait BH-nya dan semua yang di dalam kamar terdiam menunggu.setelah kaitannya terbuka lalu kuangkat BH milik Lita dan benar saja teman-temannya semua takjub melihat keindahan payudara Lita, bahkan mereka terlihat ada yang sudah membuka celananya dan mengocok penisnya. Nampak Epul mengocok penisnya dan Raden menggosok gosok penisnya dari luar sementara Bayu merekamnya dengan HP miliknya. Aku langsung melahap payudara Lita yang tertidur lelap pengaruh dari obat tidur yang di masukkan ke dalam sirup tadi.

Karena tidak mau berlama-lama aku langsung melucuti pakaianku sendiri hingga bugil lalu aku pelorotin cd Lita dan terlihatlah vaginanya yang masih berwarna merah muda yang sudah pernah dimasuki oleh penis Dwi. Kuciumi aroma vaginanya dan aku jilati belahannya dan kukulum bibir vaginanya sambil menjulurkan lidahku masuk ke dalam lubang vaginanya yang hangat dan menjilati kelentitnya yang menonjol keluar. Lalu kuhisap hingga membuat Lita melenguh..tak sabar aku pun langsung menggosok gosokan penisku ke vaginanya yang sudah terlihat cairan lendirnya. Epul yang dari tadi sudah tidak sabar kini dia sudah bugil dan naik ke atas ranjang dan berlutut tepat di samping wajah pacarku. Tanpa basa basi dia pun mengocok penisnya tepat di atas wajah Lita, sesekali tangannya yang nakal meremas payudara Lita. Tak mau ketinggalan Raden dan Bayu ikut telanjang dan kami pun sudah bugil semua. Epul yang berada di samping kanan wajah yang masih mengocok penisnya di atas wajah pacarku dan Raden di samping kirinya ikut tidur di sebelah Lita namun agak ke bawah sehingga wajah Raden tepat berada di payudara Lita tanpa ragu dia menjilati payudara bagian kanan. Memang tubuh indah pacarku membuat orang tidak tahan. Aku mencoba untuk tak peduli terhadap tindakan mereka bahkan menambah hasrat gairah seksku semakin meningkat di mana tubuh indah pacarku dijamah oleh teman temannya sendiri.kini aku mulai mencoba memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan mudah saja untukku memasukannya karena memang sudah sangat basah vaginanya menerima rangsangan rangsangan itu. Penisku sudah masuk sepenuhnya ke dalam vagina pacarku yang sudah pernah dimasuki penis Dwi selingkuhannya. Waw…meski tidak perawan namun tetap seret dan peret menjepit batang penisku yang berukuran hanya 14 cm dan berdiameter 4 cm. Aku langsung menggoyang goyangkan mengocok penisku seperti yang dilakukan Dwi padanya. Tubuh Lita ikut tersentak sentak dan terlihat wajahnya yang meringis kesakitan walaupun tidak sadar sepenuhnya.melihat aku yang menusukk nusuk vagina Lita membuat Epul semakin berani dia menempelkan penis miliknya yang berukuran panjang sekitar 17 cm dan berdiameter 5 cm ke pipi pacarku, sambil berkata kata kotor.

Memperkosa Pacar Sendiri Yang Selingkuh

“Nih makan kontolku sayang” ujarnya.

Epul masih asik terus mengeyot dan meremas puting Lita. Aku semakin cepat saja mengocok penisku. Epul terus menempelkan penisnya ke muka Lita dan kata kotornya terus terucap.

Ia terus ke leher Lita yang indah karena lipatan lipatan dagingnya yang menambah keseksian lalu naik ke atas bagian dagu dan bibr mulutnya seakan akan menyuruh Lita menciumnya dan terus naik hingga ke bagian matanya yang masih terpejam dan alisnya tak luput dari gesekan penis Epul, bahkan cairan bening yang keluar dari penis Epul dioleskannya di bibir merah Lita, lalu tanpa segan dia mencium bibir Lita. Selesai mencium bibirnya kini Epul semakin berani dia berbaring di samping tubuh Lita namun agak ke atas hingga penisnya sejajar dengan wajah Lita. Tangan kiri Epul menarik kepala Lita hingga menengok ke arah penisnya dan kini tepat mulut mungil merah pacarku berhadapan dengan penis Epul yang berjarak hanya 1 cm. Epul langsung menggosok gosokan kepala penisnya yang ada sedikit cairan bening yang keluar ke bibir mungil pacarku dan dengan tangan kanannya di mencoba membuka mulut Lita dan ingin menyetubuhinya. Setelah mulut Lita terbuka Epul langsung memasukkan penisnya ke dalam membuat kenikmatan tersendiri untuk separuh penisnya sudah masuk. Epul tidak mau kalah menyetubuhi mulut pacarku, ia memaju mundurkan pantatnya dan merasakan sentuhan dari tiap rongga mulut Lita. Melihat kejadian tersebut membuatku tidak tahan lagi, kupercepat gerakanku dan hingga akhirrnya dengan sedikit teriakan

“akkkhhh!!” aku sampai pada puncaknya, tubuhku mengejang dan penisku menancap penuh di vagina Lita, spermaku menyirami seluruh rongga vagina Lita yang telah berselingkuh dan terasa sedikitnya 4 semburan spermaku.

Kini aku terkulai lemas lalu kucabut penisku dan aku terbaring di ranjang, kini Raden yang nampaknya akan mengambil alih tempatku dan Bayu terus merekam kejadian kejadian tersebut sesekali dia pun ikut mencium dan mengenyot buah dada indah temannya itu. Kini Raden akan merasakan kenikamatan vagina Lita pacarku dan sekaligus teman sekelasnya itu. Tanpa basa basi Raden langsung mengarahkan penisnya yang panjangnya tidak jauh beda dengan punyaku ke vagina teman kelasnya itu.dengan mudah dia memasukan dan langsung mengocok vagina pacarku dan memutar mutar seakan mengoyak seluruh vaginanya agar semua bagian vaginanya tersentuh oleh penis miliknya.

Epul kini terlihat semakin cepat gerakannya menyetubuhi mulut Lita hingga ia pun mengeranng

“aaahhkk…ennnaaaak!!!” sambil menekan kepala Lita dan membenamkan penisnya jauh lebih dalam di mulut Lita

Saat itu aku menyadari bahwa Epul mengalami orgasme sperma yang langsung masuk dan menyemprot rongga mulut Lita tentu saja membuat pacarku tersedak. Dan dia pun tersadar dari tidurnya namun masih lemah Epul langsung menarik penisnya keluar dan mulut Lita menganga penuh oleh cairan sperma Epul dan ketika sudah sadar Lita seakan ingin bicara namun tak bisa karena masih penuh oleh cairan sperma Epul dan diapun mencoba menelan sperma yang sudah di ujung tenggorokan dan mengeluarkan sisa sisanya hingga meluber. Diapun terkejut ketika melihatku,

“Brian apa yang kamu lakukan? kamu jahat!” ucapnya sambil badannya terguncang guncang akibat sodokan penis Raden yang lagi asik.

“Kenapa sayang? Enak kan? hahaa….!” aku tertawa

“Tolong cukup jangan lakuin ini lagi!” Lita memohon dengan sisa sperma Epul yang lengket di mulutnya.

“Kamu yang jahat duluan!!” ujarku dengan nada kesal, 

“kamu asik ngentot sama Dwi di rumahmu sedangkan aku belum pernah mencicipi tubuhmu ini, sekarang rasakan hukumannya ngentot sama temanmu! Enak kan? aku baikkan??”

“hmmmp!” saat dia ingin mencoba menjawab pertanyaanku mulutnya langsung disumbat oleh penis Bayu yang panjangnya hanya 12 cm dan berdiameter 5 cm.

“Udah sekarang sayang rasakan aja yah nikmati ajah! toh semua temanmu ini!” ujarku.

“Aduh Ta enak banget memekmu…dah lama banget aku pengen ngerasain memek ini Ta” Raden pun ikut mengoceh sambil terus memaju mundurkan pantanya memperkosa pacarku,

 “ayo rasain penisku ini Ta..enak kan? ntar kalo enak lo boleh minta ke gue lagi Ta..goyangin dong pantat mu Ta!”

Raden menampar keras pantat Lita yang tak bisa berkata kata karena mulutnya masih disumpal penis milik Bayu yang sedang asik disepong olehnya.

“wahh mulutmu enak Ta! ayo kulum teruss!” sahut Bayu sambil memaju mundurkan pinggulnya, 

“tiap hari kek gini enak Ta habis pulang sekolah di kelas enak pastinya.hahaha!”

Bayu pun sangat senang dengan kemenangannya itu.

Tak lama kemudian Raden mengerang, tubuhnya mengejang tanda mengalami orgasme dan spermanyapun dikeluarkan di dalam. Raden tergeletak lemas. Kini giliran Bayu yang akan mencicipi vagina teman kelasnya yang pandai dan cantik itu. Dengan lemah pacarku memohon pada Bayu untuk menyudahinya..

“Bayu jangan…tolong sudah cukup!”

“Udah kamu nikamuatin aja Lita sayang, toh pacarmu aja ngijinin koq” kata Bayu seraya mengangkat paha Lita dan menancapkan penisnya ke vagina Lita..

“ahhhhhh!!!” Lita pun mengerang

“Udah masuk nih kontolku di memekmu!” sahutnya enteng

Lita hanya bisa melenguh lenguh dan sambil tangannya mendorong tubuh Bayu yang sudah kesetanan. Melihat seperti itu kini Bayu mulai memegang tangan Lita dan seperti adegan perkosaan yang lain Bayu langung menggenjot penisnya. Lita hanya mampu menggerak gerakan kepalanya ke kanan dan kiri sambil matanya terpejam menahan hasrat birahinya karena malu pada temannya itu dan tentunya karena aku. Beberapa menit berselang kocokan penis Bayu semakin cepat dan kini ia melepaskan genggaman tangan Lita dan beralih memegang pinggulnya dan terus mengocoknya. Terlihat pacarku sudah tidak menolaknya lagi padahal tangannya bebas dan dia hanya meremas sprei dan yang satunya memegangi buah dadanya sendiri yang padat dan ranum yang terguncang oleh hentakan pantat Bayu. Melihat tidak ada perlawanan lagi dari pacarku kini Bayu leluasa menggenjotnya dan diselingi dengan ciuman ciuman di payudara milik Lita dan saat Bayu mencium bibir pacarku nampaknya pacarku malah membalasnya bibir mereka bergumul lama. Saat sedang asik, aku pun mulai memancing mancing pacarku,

“Nah enak kan sayang ngentot di depan pacarmu ini?” ujarku.

Kedua insan tersebut semakin hangat bercinta membuatku kembali bergairah. Mereka terus berciuman dan aku mulai bergerilya. Di tengah asiknya mereka berciuman karena Bayu yang menggenjot dan mencium pacarku, kuselipkan tangan kananku di antara himpitan kedua tubuh Lita dan Bayu yang menempel erat tepat di buah dada Lita. Aku remas dengan keras payudara Lita yang dihimpit oleh tubuh Bayu yang menempel erat antara dada Bayu dan buah dada milik Litta. Lama aku meremas payudara Lita yang terhimpit tubuh Bayu dan akhirnya Bayu melepaskan ciumannya dari bibir Litta.Kini ia fokus menggenjot vagina Lita hingga membuat celah bagiku untuk bermain di bagian atas. Langsung saja aku lumat bibirnya yang sudah menjadi milik banyak orang bahkan aroma sperma masih sangat kuat.aku cium bibirnya sambil meremas payudaranya yang padat itu.

Tak lama kemudian Bayu mempercepat gerakannya namun saat sebelum orgasme nampak tubuh pacarku sudah bergetar terlebih dahulu matanya terpejam badannya kaku dan dan mulutnya menganga melenguh keras. Beberapa saat kemudian giliran Bayu yang meradang dan mengejang

“Aahhh Litta pereeek!!! enaak bangettttt memekmu!! lenguhnya dengan kencang dan membenamkan seluruh penisnya dan menyemprotkan seluruh sperma miliknya itu.

Bayu langsung terkulai lemah.saat itu pula penisku yang sudah tegang kembali langsung aku suruh Lita untuk mengulumnya dan Lita hanya bisa menurut saja karena sudah terlanjur pikirnya. Namun seketika aku sedikit terkejut ketika melihat tubuh gelap yang sudah telanjang dengan penisnya yang mengacung tegak sangat besar dan panjang seperti ukuran orang luar yang saya taksir saat itu panjangnya mencapai 22 cm dan berdiameter 6 cm. Dia mendekat ke arah Litta dan sekarang sudah berada di antara selangkangan pacarku siap untuk menusuk vaginanya. Lita yang mengetahui kedatangannya terkejut dan langsung bereaksi

“Kenapa dia harus meyetubuhi Ta juga?” ujarnya dengan kesal.

“Ta ga mau sama dia!!” Lita tampaknya menolak namun Leo tetap memaksa untuk merobek vagina pacarku dengan penisnya. Lita sontak bangkit ketika kepala penis Leo sudah di depan menempel bibir vagina imut miliknya itu. Melihat hal tersebut aku langsung bersikap dengan kembali menahan tubuhnya dan tangannya seakan mempersilakan Leo untuk leluasa memperkosa pacarku itu. Seakan mengerti Leo langsung saja menekan penisnya hingga masuk ke dalam. Awalnya mengalami kesulitan dan Lita kini hanya menangis dan tak berdaya.mungkin dia menyesali perbuatannya. Pada sodokan yang ketiga akhirnya kepala penis Leo sudah dapat masuk menembus vagina pacarku. Lita terbelalak dan meringis kesakitan. Dengan sedikit dorongan kini penis Leo sudah masuk setengahnya. Terlihat bagian atas vagina Lita mengembung karena vaginanya sangat penuh terjejali penis milik Leo. Tahu vagina Lita yang belum terbiasa dengan ukuran penis miliknya Leo sengaja mendiamkan beberapa saat untuk mebiasakannya.

Penis Leo yang hitam legam dan berotot itu kini sudah masuk 3/4 nya lalu ia menariknya dan mendorongnya perlahan lahan hingga akhirnya mulai dengan gerakan mengocok. Aku sungguh tak percaya vagina imut milik pacarku yang cantik ini dimasuki penis dengan size besar dan berwarna coklat kehitam hitaman seperti orang negro. Dengan berhati hati aku menyaksikan vagina Lita pacarku dimasuki batang penis yang urat-uratnya terlihat sangat tangguh. Apakah Lita sanggup menaklukannya? Bayu kembali melanjutkan rekamanya dengan merekam kejadian itu dan mengolok ngolok Lita

“Ayoo perek! lo senengkan dapetin kontol gede?? Hahaha!!” ejek Bayu, 

“nanti lo dapeti deh rekaman ini!”

Kini kocokan dan genjotan Leo sudah semakin stabil dan mulai menambah kecepatannya. Melihat Lita yang sudah tidak melawan aku melepaskan peganganku.dan aku menyuruhnya untuk mengulum penisku. Lama posisi seperti ini kemudian aku pun kembali mengalami orgasme dan menyemburkan spermaku di mulutnya. Aku pun menyingkir dan kini pacarku berada ditangan Leo sepenuhnya. Bosan dengan posisi itu Leo kemudian membalikkan psosisinya. Sekarang Lita berada di atas sedangkan Leo di bawah. Nampak pacarku terlihat canggung mungkin jarang atau malu kalau dia di atas. Ia hanya terlihat merapatkan tubuhnya di pelukan Leo. Melihat tubuh pacarku sedang di atas tubuh orang lain dalam keadaan bugil dan vaginanya dijejali penis berukuran besar menjadi suatu sensasi yang luar biasa. Melihat Litta pacarku yang hanya terkulai lemas membuat Leo tak sabar, dia pun menegakkan badan Lita dan menyuruhnya menggenjotnya sambil tangannya yang kekar menampar nampar pantat pacarku hingga merah.

“Ayooo perek cepat kau goyang!” ujar Leo kasar pada Lita.

Lita pun kini mencoba menggoyangkan pantatnya.

“Nah gitu donk, katanya mau jadi perek profesional…ayo yang bagus gerakannya!”

Lita mulai bisa mengontrol keadaannya.dia mulai menggenjot penis Leo yang tak bisa masuk sepenuhnya ke dalam vaginanya. Kini tangan Leo bebas meremas remas buah dada yang ranum itu dan menggigit gigitnya hingga terlihat merah merah di sekeliling payudara pacarku itu.

Tak berapa lama goyangan Lita semakin cepat dan dia mengejang kembali mengalami puncaknya. Kembali tubuh telanjang Lita yang putih mulus kembali terkulai lemah di atas dada Leo yang kekar. Epul yang sudah bergejolak kembali melihat adegan tersebut langsung bangkit dan menuju belakang diantara kedua paha Litta. Karena belum puas Leo kembali melanjutkan gerakkannya dengan mencabut penisnya lalu memasukannya lagi dan mencabutnya dan memasukannya lagi dan saat ia mencabutnya terlihat lubang vagina Lita pacarku sudah sangat lebar yang semula hanya berukuran jari lentik kini sudah terlihat seperti lubang sumur yang dalam dan lebar mungkin aku perkirakan 4 jari bisa masuk ke dalam. Lita terkulai tak berdaya dengan kondisi penis Leo yang berukuran besar masih menancap tegak. Tiba tiba saja Epul mengambil posisi tepat di belakang Lita dengan posisi mau dooggy style

“Gua pikir penis Leo belum lepas mau apa dia??” hatiku berdebar bertanya tanya.

Ternyata Epul ingin memaksa penisnya ikut masuk kedalam vagina Lita. Owh…dengan satu penis milik Leo saja sudah sesak apalagi ditambah milik Epul. Apa muat? membuatku penasaran. Ketika mencoba untuk menekan masuk penisnya, pacarku tersentak dan menjerit kesakitan, namun Epul tetap memaksa dan akhirnya bisa memasukinya. Waw…kini dua penis bersamaan masuk di dalam vagina pacarku. Mereka mulai menggenjot bersamaan secara pelan pelan sebelum akhirnya semakin cepat dan cepat. Aku tak tahu kondisi dari Lita sendiri mungkin sekarang dia sudah tak sadarkan diri hingga akhirnya kedua penis tersebut bersamaan menyemburkan spermanya di dalam vagina Lita dan kami pun membiarkannya untuk beristirahat sementara 3 teman kelasnya Epul, Bayu dan Raden berpamitan terlebih dahulu karena ada ekstrakulikuler pramuka di sekolahnya dan sebenarnya Lita pun termasuk anggota ekskul tersebut. Tak terasa 3 jam kami meyetubuhi pacarku bersama teman teman sekolahnya. Tak ada penyesalan sedikitpun karena ini merupakan hukuman untuknya. Setelah satu jam dia tertidur akupun membangunkan Lita yang belum berpakaian sama seperti aku dan Leo. Aku mengajaknya mandi bersama. Leo juga tak mau ketinggalan untuk ikut mandi bersama. Kami bertiga mandi bersama aku menggosokkan tubuh Litta bagian belakan dan Leo ikut ikutan menggosok bagian depannya. Sontak membuat kami berdua kembali bergairah. Leo mengulum buah dada Lita dan nampak Lita pasrah saja menerimanya bahkan sudah bisa menikmatinya ketika tangan Leo mengocok vaginanya yang sudah lebar itu. Kini giliranku yang memegang kamera hp dan melihat persetubuhan pacarku dengan Leo kembali. Saat itu Leo mengangkat kaki Litta dan meletakkannya di atas wastafel kamar mandi dan mulai memasukan lagi penis besarnya ke dalam vagina Litta hingga keduanya kembali berorgasme.

Cerita sex : Pasangan ABG Yang Ngeseks Di Alam Bebas

Setelah selesai mandi aku pun langsung mengantar pulang Litta dan tidak banyak bercerita karena memikirkan pikirannya masing masing. Menurut sumber info terpercaya dari teman Lita, semejnak kejadian tersebut, Lita menjadi bulan bulanan pemuas nafsu seks teman teman sekolahnya, bahkan di kalangan tertentu Lita dicap sebagai perek murahan karena hanya dibayar 50rb atau 20 ribu bahkan ada yang hanya memberi 5ribu saja untuk mencicipi tubuh indahnya. Hal tersebut dikarenakan ulah Bayu yang memanfaatkan rekaman tersebut untuk melakukannya bahkan dia yang seperti germo dengan menyuruh Lita melakukan hubungan seks atau ML dengan teman-temannya untuk keuntungannya sendiri mendapatkan imbalan dari setiap yang memakai tubuh Lita. Jika menolak Bayu mengancam Lita bahwa video yang didapatkan atas kejadian waktu itu akan diberikan pada orang tuanya yang memiliki sakit jantung dan sebagai seorang yang dihormati dan disegani. Bahkan menjadi rahasia umum jika ada salah seorang guru yang pernah memakai Lita sebagai alat pemuasnya. Entah aku harus bangga atau apa atas kejadian ini tapi yang jelas kemarahanku terhadap Dwi belum tuntas aku berniat untuk membalasnya dengan mengerjai pacarnya yang juga tidak kalah cantik dari Litta dan terkenal sangat agresif serta dicap gatalan itu. 

#Memperkosa #Pacar #Sendiri #Yang #Selingkuh

Memperkosa Anak SMA Cantik Yang Masih Perawan Terbaru Malam Ini

Hari telah senja awan mendung pun mulai menyelimuti kota metropolitan ini membuat suasana semakin gelap, di saat itu di sebuah SMU Negeri terkenal di kota itu nampak gadis-gadis membubarkan diri dari sebuah ruang aula olahraga. Mereka mengakhiri latihan rutin paduan suaranya

Tawa dan canda khas gadis-gadis SMU mengiringi mereka bubar, satu demi satu mereka keluar dari halaman sekolah yang telah gelap itu. Sementara itu suara gunturpun terdengar pertanda hujan akan segera turun. Ada yang dijemput oleh orangtuanya, adapula yang membawa mobil pribadi, dan ada juga yang menggunakan angkutan umum.

Aku sangatlah hafal dengan aktifitas anak-anak SMU ini, karena memang sudah hampir sebulan ini aku bekerja sebagai tukang cat disekolah ini. Usiaku memang sudah tidak muda lagi, saat ini aku berusia 48 tahun. Aku adalah seorang duda, istriku sudah lama minggat meninggalkanku setelah mengetahui aku tengah melakukan hubungan
intim dengan keponakannya. Reputasiku sebenarnya lebih banyak didunia hitam, dulu aku dikenal sebagai seorang germo yang aku sambi dengan berdagang ganja. Namun beberapa bulan yang lalu semua para wanita yang aku jajakan terkena razia dan kemudian bisnis ganjaku hancur setelah kurir yang biasa membawa ganja ditembak mati oleh aparat.

Di sekolah ini aku tidaklah sendirian aku masuk bekerja dengan sahabatku yang bernama Tomas yang seorang residivis kambuhan. Usianya tidak begitu jauh denganku yaitu 46 th, perawakannya tinggi besar rambutnya panjang dan kumal. Kami berdua sengaja hidup berpindah-pindah tempat. Kami bukanlah pekerja tetap di sekolah ini, kami hanya mendapat order untuk mengerjakan pengecatan kusen-kusen pintu-pintu kelas di sekolah ini.

Kami tidak dibayar mahal namun kami memiliki kebebasan untuk tinggal dilingkungan sekolah ini. Maklumlah kami adalah perantau yang hidup nomaden. Di antara gadis-gadis tadi, ada salah seorang yang paling menonjol. Aku sangatlah hafal dengannya. Karena memang dia cantik, lincah dan aktif dalam kegiatan sekolah, sehingga akupun sering melihat dia mondar-mandir di sekolahan ini.

Meilisa Liyana namanya. Postur tubuhnya mungil, wajahnya cantik dan imut-imut, kulitnya putih bersih serta wangi selalu, rambutnya ikal panjang sebahu dan selalu diikat model ekor kuda. Penampilannyapun modis sekali, seragam sekolah yang dikenakannya selalu berukuran ketat, rok seragam abu-abunya berpotongan sejengkal di atas lutut sehingga pahanya yang putih mulus itu terlihat, ukuran roknyapun ketat sekali membuat pantatnya yang sekal itu terlihat menonjol, sampai-sampai garis celana dalamnya pun terlihat jelas melintang menghiasi lekuk pantatnya, tak lupa kaos kaki putih selalu menutupi betisnya yang putih mulus itu.

Tidak bisa kupungkiri lagi aku tengah jatuh cinta kepadanya. Namun perasaan cintaku kepada Meilisa lebih didominasi oleh nafsu sex semata. Gairahku memuncak apabila aku memandanginya atau berpapasan dengannya disaat aku tengah bekerja di sekolah ini. Ingin aku segera meyetubuhinya. Banyak sudah pelacur-pelacur kunikmati akan tetapi belum pernah aku menikmati gadis perawan muda yang cantik dan sexy seperti Meilisa ini. Aku ingin mendapatkan kepuasan itu bersama dengan Meilisa.

Informasi demi informasi kukumpulkan dari orang-orang disekolah itu, dari penjaga sekolah, dari tukang parkir, dari karyawan sekoah. Dari merekalah aku mengetahui nama gadis itu. Dan dari orang-orang itupun aku tahu bahwa Meilisa adalah seorang siswi yang duduk di kelas 2, umurnya baru 16 tahun. Beberapa saat yang lalu dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-16 di kantin sekolah ini bersama teman-temannya sekelas. Diapun termasuk siswi yang berprestasi, aktif dalam kegiatan paduan suara dan paskibra di sekolah ini. Dan yang informasi terakhir yang kudapat bahwa dia ternyata adalah salah seorang finalis foto model yang diselenggarakan oleh sebuah majalah khusus untuk remaja putri terkenal di Negeri ini dan bulan depan dia akan mengikuti seleksi tahap akhir.

Kini disaat sekolah telah sepi salah satu dari gadis-gadis anggota paduan suara tadi itu tengah merintih-rintih dihadapanku. Dia adalah gadis yang terakhir kalinya masih tersisa di dalam sekolah ini, yang sedang asyik bercanda ria dengan temannya melalui HP-nya, semetara yang lainnya telah meninggalkan halaman sekolah. Beberapa menit yang lalu melalui sebuah pergulatan yang tidak seimbang aku telah berhasil meringkusnya dengan mudah, kedua tangannya kuikat dengan kencang kebelakang tubuhnya, dan mulutnya kusumpal dengan kain gombal. Setelah itu kuseret tubuhnya ke bangsal olahraga yang berada di bagian belakang bangunan sekolah ini.

Tidak salah salah lagi gadis itu adalah Meilisa, gadis cantik sang primadona sekolah ini yang telah lama kuincar. Aku sangat hafal dengan kebiasaannya yaitu menunggu jemputan supir orang tuanya di kala selesai latihan sore dan sang supir selalu terlambat datang setengah jam dari jam bubaran latihan. Sehingga dia paling akhir meninggalkan halaman sekolah. Kini dia meringkuk dihadapanku, dengan tangisannya yang teredam oleh kain gombal yang kusumpal di mulutnya.

Sepertinya dia memohon-mohon sesuatu padaku tetapi apa peduliku, air matanya nampak mengalir deras membasahi wajahnya yang cantik itu. Sesekali nampak dia meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan tali tambang yang mengikat erat di kedua tangannya, namun sia-sia saja, aku telah mengikat erat dengan berbagai simpul.
Posisinya kini bersujud di hadapanku, tangisannya kian lama kian memilukan, aku menyadari sepenuhnya bahwa dia kini tengah berada dalam rasa keputusasaan dan ketakutan yang teramat sangat di dalam dirinya. Kunyalakan sebatang rokok dan kunikmati isapan demi isapan rokok sambil kutatap tajam dan kupandangi tubuh gadis cantik itu, indah nian tubuhnya, kulitnya putih bersih, pantatnya sekal berisi.

Kunikmati rintihan dan tangis gadis cantik yang tengah dilanda ketakutan itu, bagai seseorang yang tengah menikmati alunan musik di dalam ruangan sepi. Suara tangisnya yang teredam itu memecahkan kesunyian bangsal olahraga di sekolah yang tua ini. Sesekali dia meronta-ronta mencoba melepaskan tali ikatan yang mengikat kedua tangannya itu.

Lama kelamaan kulihat badannya mulai melemah, isak tangisnya tidak lagi sekeras tadi dan sekarang dia sudah tidak lagi meronta-ronta mungkin tenaganya telah habis setelah sekian lamanya menagis meraung-raung dengan mulutnya yang telah tersumbat. Sepertinya di dalam hatinya dia menyesali, kenapa Hendra supirnya selalu terlambat menjemputnya, kenapa tadi tidak menumpang Putri sahabat karibnya yang tadi mengajaknya pulang bareng, kenapa tadi tidak langsung keluar dari lingkungan sekolah di saat latihan usai, kenapa malah asyik melalui HP bercanda ria dengan Bella sahabatnya. Yah, semua terlambat untuk disesali pikirnya, dan saat ini sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada dirinya.

“Beres Yon.., pintu pagar depan sudah gue tutup dan gembok”, terdengar suara dari seseorang yang tengah memasuki bangsal.

Ternyata Tomas dengan langkah agak gontai dia menutup pintu bangsal yang mulai gelap ini.

“OK.. Sip, gue udah beresin nih anak, tinggal kita pake aja..”, ujarku kepada Tomas sambil tersenyum.

Kebetulan malam ini Pak Danny sang penjaga sekolah beserta keluarganya yang tinggal di dalam lingkungan sekolah ini yaitu sedang pulang kampung, baru besok lusa mereka kembali ke sekolah ini. Mereka langsung mempercayakan kepada kami untuk menjaga sekolah ini selama mereka pergi.

Maka tinggallah kami berdua bersama dengan Meilisa yang masih berada di dalam sekolah ini. Pintu gerbang sekolah telah kami rantai dan kami gembok sehingga orang-orang menyangka pastilah sudah tidak ada aktifitas atau orang lagi di dalam gedung ini. Pak Hendra sang supir yang menjemput Meilisa pastilah berpikiran bahwa Meilisa telah pulang, setelah melihat keadaan sekolah itu.

Kupandang lagi tubuh Meilisa yang lunglai itu, badannya bergetar karena rasa takutannya yang teramat sangat di dalam dirinya. Hujanpun mulai turun, ruangan di dalam bangsal semakin gelap gulita angin dinginpun bertiup masuk ke dalam bangsal itu, Tomas menyalakan satu buah lampu TL yang persis diatas kami, sehingga cukup menerangi bagian disekitar kami saja. Kuhisap dalam-dalam rokokku dan setelah itu kumatikan. Mulailah kubuka bajuku satu per satu, hingga akhirnya aku telanjang bulat. Batang kemaluanku telah lama berereksi semenjak meringkus Meilisa di teras sekolah tadi.

“Gue dulu ya..”, ujarku ke Tomas.

“Ok boss..”, balas Tomas sambil kemudian berjalan meninggalkan aku keluar bangsal.

Kudekati tubuh Meilisa yang tergolek dilantai, kuraba-raba punggung gadis itu, kurasakan detak jantungnya yang berdebar keras, kemudian tanganku turun hingga bagian pantatnya yang sekal itu, kuusap-usap pantatnya dengan lembut, kurasakan kenyal dan empuknya pantat itu sambil sesekali kutepok-tepok. Badan Meilisa kembali kurasakan bergetar, tangisnya kembali terdengar, sepertinya dia kembali memohon sesuatu, akan tetapi karena mulutnya masih tersumbat suaranyapun tidak jelas dan aku tidak memperdulikannya.

Dari daerah pantat tanganku turun ke bawah ke daerah lututnya dan kemudian menyelinap masuk ke dalam roknya serta naik ke atas ke bagian pahanya. Kurasakan lembut dan mulus sekali paha Meilisa ini, kuusap-usap terus menuju keatas hingga kebagian pangkal pahanya yang masih ditutupi oleh celana dalam.

Karena sudah tidak tahan lagi, kemudian aku posisikan tubuh Meilisa kembali bersujud, dengan kepala menempel dilantai, dengan kedua tangannya masih terikat kebelakang. Aku singkapkan rok seragam abu-abu SMU-nya sampai sepinggang.

“Waw indah nian.. Gadis ini” gunamku sambil melototi paha dan pantat sekal gadis ini.

Kemudian aku lucuti celana dalamnya yang berwarna putih itu, terlihatlah dua gundukan pantat sekal gadis ini yang putih bersih. Sementara Meilisa terus menangis kini aku memposisikan diriku berlutut menghadap ke pantat gadis itu, kurentangkan kedua kakinya melebar sedikit. Dengan jari tengahku, aku coba meraba-raba selangkangan gadis ini. Disaat jari tengahku menempel pada bagian tubuhnya yang paling pribadi itu, tiba-tiba tubuh gadis ini mengejang. Mungkin saat ini pertama kali kemaluannya disentuh oleh tangan seorang lelaki.

Di saat kudapatkan bibir kemaluannya kemudian dengan jariku itu, aku korek-korek lobang kemaluannya. Dengan maksud agar keluar sedikit cairan kewanitaannya dari lobang kemaluannya itu. Tubuhnya seketika itu menggeliat-geliat disaat kukorek-korek lobang kemaluannya, suara desahan-desahanpun terdengar dari mulut Meilisa, tidak lama kemudian kemaluannya mulai basah oleh cairan lendir yang dikeluarkan dari lobang vaginanya.

Setelah itu dengan segera kucabut jari tengahku dan kubimbing batang kemaluanku denga tangan kiriku kearah bibir vagina Meilisa. Pertama yang aku pakai adalah gaya anjing, ini adalah gaya favoritku. Dan..

“Hmmpphh..”, terdengar rintihan dari mulut Meilisa disaat kulesakkan batang kemaluanku kebibir vaginanya.

Dengan sekuat tenaga aku mulai mendorong-dorong batang kemaluanku masuk kelobang kemaluannya. Rasanya sangat seret sekali, karena sempitnya lobang kemaluan gadis perawan ini. Aku berusaha terus melesakkan batang kemaluanku kelobang kemaluannya dengan dibantu oleh kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya.

Kulihat badan Meilisa mengejang, kepala mendongak keatas dan sesekali menggeliat-geliat. Aku tahu saat ini dia tengah merasakan sakit dan pedih yang tiada taranya. Keringat terus mengucur deras membasahi baju seragam sekolahnya, namun harum wangi parfumnya masih terus tercium, membuat segarnya aroma Meilisa saat itu, rintihan-rintihan terdengar dari mulutnya yang masih tersumpal itu.

Dan akhirnya setelah sekian lamanya aku terus melesakkan batang kemaluanku, kini bobol sudah lobang kemaluan Meilisa. Aku telah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluanku ke dalam lobang vaginanya. Kurasakan kehangatan di sekujur batang kemaluanku, dinding vagina Meilisa terasa berdenyut-denyut seperti mengurut-urut batang kemaluanku.

Cerita sex : Menikmati Pepek Jane Cewek Cantik Teman Sekelas

Sejenak kudiamkan batang kemaluanku tertanam di dalam lobang vaginanya, kunikmati denyutan-demi denyutan dinding vagina Meilisa yang mencengkram erat batang kemaluanku. Selanjutnya kurasakan seperti ada cairan mengucur mengalir membasahi batang kemaluanku dan kemudian meluber keluar menetes-netes. Ah.. Ternyata itu darah, berarti aku telah merenggut keperawanan dari gadis cantik ini.

#Memperkosa #Anak #SMA #Cantik #Yang #Masih #Perawan