Petualangan Memuaskan 3 Wanita Sedarah Terbaru Malam Ini

Petualangan Memuaskan 3 Wanita Sedarah

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Ria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan… kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Ria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Ria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buah dada dan puting kanannya. “Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang..” bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. 

“Ria.. coba kamu berbaring..” Ria mengikuti permintaanku, 

“Sorry Ri..” kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu..

lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Ria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar… kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu..Sehari sesudah permainan histerikku dengan Angel, mbak Eva menemuiku. “Angel told me what you did to her yesterday..” Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.. Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Angel dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Angel , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat. Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Angel, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya… dalam praktek sih.. itu terserah aku.. kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Angel.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya..

GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!“Buka mulutnya dong mas Rafi..” Ria menyodorkan sepotong kue ke mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku. Hari ini genap sudah sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari ‘kosong’ ku selain kupergunakan untuk memberi kepuasan ‘extra’ pada mbak Eva dan Angel (‘kan hari ‘kosong’ mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Ria lebih dekat. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. 

“Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19 tahun..!! Hebat ya ?” Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku tahu kalau mamamu hebat Ria.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu….

”Kalau kamu sendiri gimana ?” tanyaku memancing 

“Yaaa.. yang penting kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ? Masak nolak?” 

“Kalau gitu kuliahnya ngga selesai dong..”

”Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo..” Ria memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan meraih gelar insinyur di IPB. Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Ria menjadi sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup.. Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Ria adalah kombinasi antara mbak Eva dan Angel.

Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum… perawan. Gadis ini juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh… entah dari mana didapatnya itu.. Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah dadanya yang putih itu dapat terlihat. Putingnya ditutup oleh gambar seekor laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah, Ria lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE. Hanya saja, hidung Ria lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara keseluruhan, Ria jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya..

“So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ?” mbak Eva bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja. 

“Iya mas, Ria harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2 hari..” Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin. Dan bagiku, Ria adalah ikan kakap !! 

“Sure.. ngga masalah.. kapan kita berangkat ?”

Tanyaku enteng.. “Gimana kalo malam ini juga mas…” 

“Malam ini ?” seruku bersamaan dengan Angel. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah ‘jatah’ Angel. Dan hari Senin, suami Angel akan pulang dari Dubai. 

“Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin kan harus ngantor… gimana mas ?” Ria memandangku dengan kerlingan mata bundarnya yang indah.. 

“I don’t mind.. lets go then..” jawabku seraya melirik Angel. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam…Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Ria tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit. Dari deskripsi yang diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Ria. Masih terngiang bisikan mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami “Fi.. promise me.. please don’t touch her.. she is still a virgin.. “. Saat itu aku hanya tersenyum.. dan aku bersyukur bahwa I don’t give my word to Eva, karena semakin lama berdua dengan Ria, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata keranjang… susah..!!)

“Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi dari sini mas..” Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta “Tapi jembatan tali sudah keliatan.. tuh dia..” Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. KuperhAngeln wajah manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat, dan celana pendek komprang dengan warna yang sama. Kemeja itu tak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya yang besar itu (kutaksir sekitar 36..). Namun karena badannya yang tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi proporsional.. dan indah…. titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu dengan agak kawatir.. “Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ?” tanyaku sambil melihat potongan ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang mulus itu. 

“And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain..” katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa. Tampak tangannya membuka kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa gerah saja.. 

“Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok.. ” kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang..

“Mas.. Ria juga naik ya …. talinya kuat kan.. ” Tanpa menunggu jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali, namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir… badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan.. 

“Mas.. AAAAAAAAHHHH… ” BYUUURRRR.. Ria tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu.. Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai.. My GOD..Ria rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun ke sungai. Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke sisi tujuan kami. Tubuh Ria terasa berat karena ia masih membawa ransel. Ria megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. 

“Ngga apa..ngga apa..its OK.. you’re save now..” Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal Ria.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Ria yang masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti oleh kilat yang menyambar.. What a day… aku melepaskan pelukanku dan menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank god, kuliat sebuah gubuk kira-kira 200 m di depan kami. 

“Ria.. disitu ada gubuk” kataku riang 

“ayo kita kesana..” kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju gubuk itu.

Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel Ria. Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman.. shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan Ria di atasnya “ahhhh…” terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum 

“mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin…” Aku balas tersenyum 

“its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..?” Lalu kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di dalam gubuk itu. Ria memandang tubuhku yang cukup atletis itu terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil…. pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin lebat… kebawah lagi… dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku … Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin. Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Ria itu. Entah apa yang dipikirkannya… tiba-tiba kulihat Ria terbelalak melihat pahaku 

“adduhh mas.. ada LINTAH !!” serunya sambil bangkit dan mendekat ke pahaku. Aku pun panik dibuatnya. 

“sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu.. dua..” lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas..

”nah.. ada satu lagi mas..hhhhh” mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu. Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai

 “Ria.. tolong liat lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ?” Mata Ria makin terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang tengah berdiri itu dari luar CD basahku.. bahkan belakangan baru kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar mengarah ke pusar. 

“Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga..” jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku.

Aku masih juga belum ‘ngeh’ akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi ‘opportunity’ … masih dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu 

“Ria.. jangan-jangan di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa dulu..” Mendengar itu Ria langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas.. putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan terakhir..Ria membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung menantang untuk di jamah. Dan BH nya… my god… model BH nya..!!! Ria menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan berbentuk bibir Mick Jagger. Akibatnya, mataku dapat melihat dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Ria tersangkut di kedua sikunya di belakang punggungnya. Gadis itu menggoyang-goyangkan tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di hadapanku. Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku..

“Fi.. promise me.. please don’t touch her.. she is still a virgin.. “. Kembali kulihat buah dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu… Ou what the hell… kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku 

“Sini kubantu Ri..” tanganku menarik bajunya hingga terlepas. 

“Sorry Ria.. ini supaya cepat..” kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan resleting. Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya 

“Ahhhh… mas Rafi…” desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku kutempelkan ke punggungnya. Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya berlabuh di belahan pantat Ria yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan bahwa Ria sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya bergerak menjepit penisku.. aaaawww.. nikmatnya… yess keliatannya gadis ini sudah mulai terpengaruh suasana… saat itu pipi kananku menempel di kuping kirinya. Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah menonjol.. entah karena dingin… atau karena suasana… “Ria..” bisikku dengan serak.. 

“jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah.. Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada kirinya dan..

”Iiiiiiih… mas… jijik.. buangin dooongg..” “ya..ya.. biar aku periksa dulu lainnya..supaya yakin ada berapa lintah yang ada di tubuh kamu..” Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu.. kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya memakai pakaian dalam. Bentuk CD Ria lagi-lagi lain dari pada yang lain.. bentuknya sih standar.. tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala. Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya… di dalam pikiranku sekarang cuma ada satu kata.. “Perawani !!”. Tanganku mulai meraba-raba punggungnya dari atas.. ke bawah…melewati pinggang.. pantat… buah pantat kanan.. 

“mas…apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli..” ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya.. teruskan… atau..stop..!! 

“biar yakin aja Ria.. ” kataku sambil meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan kutekan tanganku di vaginanya 

“Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok nakal.. nanti Ria marah nih..” Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan, kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.. tak lupa aku memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat itu. Ria melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan jari tangannya..

”mas Rafiiii… kok malah ngintip sihh.. mbok tolong buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo..” rajuknya dengan manja. 

“Oke..Oke.. begini caranya…lintah ini akan kita taburi garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang masuk.. is that clear..?” Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang — terus terang — cuma didasari oleh logika “ngeres” itu. Aku mengambil garam yodium di ransel Ria, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada kirinya.. 

“Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ? aku takut kalau lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti.. ” Ria mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan… tassss.. terlepaslah kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang. Begitu dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya.. 

“sssss… mau diapain mas..?” bisiknya mendesis geli..

” supaya garamnya ngga kemana-mana..” jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya.. 

“mmass..” Ria menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang…. Ria meringis ketika sedotan lintah itu terlepas.. Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan kujilat.. 

“perih Ria..?” tanyaku.. 

“ehhhh.. g..geli..” rintihnya ketika aku mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. 

“Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?” rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah.. tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu..perlahan tapi pasti kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat… dan…. 

“AUUUUUUWWW… !!!”Bersamaan dengan masuknya puting panjang Ria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan… kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Ria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Ria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buah dada dan puting kanannya. 

“Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang..” bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. 

“Ria.. coba kamu berbaring..” Ria mengikuti permintaanku, 

“Sorry Ri..” kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Ria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar… kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu.., kuturunkan wajahku mendekati selangkangannya.. sekilas kulihat Ria mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya.. bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !! 

“Ehhh…hhhhhh…ssssss masss.. ” desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan kanan.

Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh cairan vagina Ria.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji kacang lalu tiba-tiba…….kukecup dan kusedot-sedot..

“AAAAHHH…ssss…MASSS” jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak rambutku untuk menghentikan aktifitasku..

”mas..please..MAS RAFI..PLEASE… j..jangan mass.. nanti Ria keterusan… OUUUHHH..” lenguhnya ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menghentikan jilatanku, kuangkat wajahku ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi duduk…Kaki Ria mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya.. kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku.. matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin dekat dan.. Ria memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku.. tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya membisikkan kata-kata mesra.. 

“Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali..” kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya..

Ria ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan…… kutindih tubuh sintal Ria dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Ria ke selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya. Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my god.. nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Ria dan dengan cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Ria meronta, tangannya melepaskan penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.. ia melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia mendesah 

“mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut… Ria belum siaap…” Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih sayang..

”sh..sh..sh..sh..sh…. jangan takut sayang.. ibumu mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga menyesal kan?” 

“Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta.. setuju??” Ria tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya… Kami berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat… Ria mulai menggelinjang-gelinjang histeris 

“Ouww..maaaass..maaaasss.. gellliiihhh aouww..” .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. Ria mengangkat kedua pahanya sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang….ya ampuuun…sudah sangat bengkak itu… tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua pahaku…ya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku

“Ria.. tolong aku ya?? Tolong buang lintah-lintah di kakiku..” Ria tertawa seraya mendorong badanku ke samping 

“Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa..” 

“Kamu ngerasa asyik Ria ?” tanyaku memancing. ria tertunduk sambil tersenyum lalu menganggukkan kepala. 

“Pernah ngerasain asyik yang seperti ini dengan orang lain ? Pancingku lagi.. c’mon Fi.. cut it out.. it’s none of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih terus menunduk Ria menggelengkan kepalanya.. tampak ia menggigit bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time.. yessss…. to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri… yesss .. (dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil mengangkang, mata Ria tak bisa lepas dari penis gemukku yang masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser. Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Ria melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ? Ria mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat.. semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot.. setelah beberapa saat ia berpindah menyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya ..tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi pasti terus ke atas… sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku dan menggigitnya..

Petualangan Memuaskan 3 Wanita Sedarah

”Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana kamu..?” 

“movie..” jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam mulutnya… sungguh kasihan melihat Ria di saat itu.. ia persis seperti seorang anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya… besar sekali.. Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun.. tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi… aku bangkit duduk dan membelai punggung mulus Ria, yang dilanjutkan dengan meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di telapak tanganku..

”Mmmmhhh..Emhhhhh…Emhhhhhhh” ia menjerit-jerit sambil terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya… tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position.. dan… kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini.. Aku menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Ria.. Perempuan itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam.. semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku maju-mundur di bawah vagina Ria.Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya… Kugulingkan kembali Ria, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi kuping dan lehernya.. mata Ria tampak terpejam dan kulihat ia sudah mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan.. 

“mas.terus masss…” aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3 cm.. 5 cm.. Ria menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku centi demi centi… 7 cm.. “aaaaahh…..” 

10 cm… “aaaAAAHH…” 

dan…16 cm ..”AAAAAAAAHHHHH…”BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Ria. Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah. Ria menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia sedang merasakan kesakitan… buah dadanya yang bergeletar kesana kemari kuremas dan kusedot… tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar masuk vagina Ria..

“aaahhhh..mas…aduh enaknyah..aduh enaknyahhh..aaaahhhh..” Ria menjerit-jerit histeris mirip tantenya Angel. Gerakanku semakin cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Ria berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Ria memelukku dan mencium bibirku erat-erat…Juga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku… “RIIIAAAAAA…” 

“mmas RAFIII…AAAAAAHH…” crat..crat..crat..crat…crat….. aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Ria memejamkan matanya. Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. 

“Ria bahagia mas…Ria puas..” Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. 

Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Ria disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Ria… juga Angel bila  suaminya berlayar..

Cerita sex : Kenikmatan Seks Dengan Atasanku Yang Seksi

Sesudah bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Ria berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri. Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Ria, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Angel melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya. Angel mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Ria yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya…dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Ria ada di sisiku..at least sampai hari ini… entah besok, atau lusa..

#Petualangan #Memuaskan #Wanita #Sedarah

Cerita Sex Memuaskan Dosen Yang Kesepian Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Memuaskan Dosen Yang Kesepian

Baiklah aku akan memberi tau sedikit tentang keadaanku, sebut saja namaku Andra, usiaku 20 tahun, tinggi badanku sekitar 170 cm, aku tidak terlalu ganteng, tapi bisa disebut lebih dari lumayan, hidungku tidak mancung dan tidak juga pesek, ukurannya pun sedang, rambutku ikal dan sekarang sedang akan kupanjangi.

Postur tubuhku bagus hal ini mungkin karena aku suka olahraga yang bersifat pertarungan, karena itulah aku ikut bermacam olahraga bela diri. Dadaku bidang dan sedikit ditumbuhi bulu Pengalaman ini terjadi beberapa waktu lalu dengan seorang dosen pembimbing di tempatku kuliah (Oh ya, aku kuliah di PTS terkenal di kotaku dengan jurusan teknik)

Saat ini aku masih tahun pertama kuliah Kejadian ini sebenarnya sebelumnya belum ada di otakku, hal ini terjadi di luar keinginanku, tapi dasar nafsu kalau sudah menjadi raja maka tidak akan tahu lagi berbuat apa

Sebut saja nama dosenku Amelia, orangnya lumayan cantik, umurnya berkisar 43 tahun Kulitnya putih dan mulus sekali, tingginya sekitar 165 cm, bodinya bagus banget, orang bilang seperti gitar Spanyol, lingkar pantatnya bulat, pinggangnya ramping dengan buah dada yang ranum berukuran, setelah kejadian tersebut kuketahui 36B, pokoknya “tokcer” dech

Aku biasanya memanggil dosenku ini dengan sebutan “Ibu”, Ia dosen tetap di Universitasku, bidangnya Kalkulus (untuk mahasiswa teknik pasti tahu) Aku senang belajar dengannya, ia pandai sekali dan paham sekali bagaimana mengajar yang baik dan ia sangat disiplin terhadap mahasiswanya

Saat awal-awal kuliah, tidak ada yang spesial yang terjadi antara aku dengannya, yach biasa saja, layaknya mahasiswa yang lain, tapi tanpa kusadari Bu Lia selalu memperhatikanku (kuketahui setelah ini) Tapi setelah menjelang ujian tengah semester aku mulai curiga dengan gerak-gerik dan perhatiannya padaku Kalau tidak salah waktu itu aku datang agak telat sehingga pelajaran untuk sesaat berhenti.

Bu lia memperhatikanku, aku dapat bangku di urutan paling depan (yach, biasanya bangku paling depan selalu paling akhir diisi). Sejenak kupikir ia melihatku terlalu lama karena aku datang telat, tapi setelah pelajaran mulai ia selalu melirik kepadaku, dan aku sadar sekali tentang hal itu dan aku menjadi risih karena hampir setiap 3 menit ia selalu melirikku, dan aku lebih risih lagi ketika ia melirik bagian selangkanganku yang waktu itu aku memakai celana yang agak ketat, sehingga bagian selangkanganku kelihatan mengelembung, (mungkin penisku kebesaran yang menurut Bu Lia setelah kejadian ini)

Aku waktu itu makai baju jungkis dan di luarnya kupakai kemeja, aku berusaha menutupi bagian selangkanganku dengan kemeja yang kupakai sebagai jaket Karena sering melirik maka ia mengajar pelajaran jadi sering salah, ini terbukti dengan perkatannya, “Kok saya sering salah yach ” hal ini dikatakannya setelah ia berbuat kesalahan untuk kesekian kalinya

Dalam hatiku berkata, makanya jangan melirik yang tidak-tidak dong Hal itu berlangsung hingga 3 kali pertemuan, dan juga ia sepertinya lebih mendekatkan diri padaku, tapi aku tetap jaga image antara aku dengan dosen tentu aku berusaha sebaik mungkin padanya walau aku bertanya-tanya dalam hati apa ia tidak puas sama suaminya Hingga ujian tengah semester berlalu, aku tahu ujianku banyak yang betul dan aku tahu nilaiku bisa berkisar antara A atau B Tapi saat itu ia memanggilku ke ruangannya sehabis kuliah usai

“Ndra nanti kamu ikut saya ke ruangan saya!”

“Baik, Bu tapi ada apa yach Bu ” jawabku ingin tahu

“Tidak ada apa-apa, saya ingin minta tolong pada kamu satu hal ” jawabnya dengan penuh senyum di bibirnya yang mungil

Aku bertanya-tanya dalam hati ada apakah gerangan, sekilas terpikir olehku ia akan mengajakku melakukan Tapi kubuang pikiranku itu jauh-jauh takut-takut nanti ia bisa mengerti pikiran orang lagi.

Aku mengikutinya dari belakang menuju ruangnya yang terletak cukup jauh dari keramaian mahasiswa Dalam perjalan ke sana aku berusaha untuk tetap untuk tidak negatif thinking, dengan cara berbicara dengannya apa saja tentu berhubungan dengan kuliah yang diberikannya tadi karena memang aku agak kurang paham karena pikiranku terbelah-belah Sesampai di ruangnya ia duduk di kursinya dan aku tetap berdiri karena memang kebetulan di situ hanya ada satu kursi, dan aku memberanikan diri untuk bertanya padanya

“Ada apa yach Bu, sehingga saya harus ikut Ibu ke ruangan Ibu ?”

“Begini, kemarin Ibu sudah membuat semua daftar nilai hasil ujian MID semua mahasiswa yang kuliah dengan Ibu, tapi daftar tersebut tanpa sengaja hilang entah kemana ” jelasnya

“Jadi Bu ?” tanyaku tidak sabaran

“Jadi Ibu pingin minta tolong, sama kamu untuk membantu Ibu untuk membuat daftar itu lagi, padahal kalau Ibu sendiri yang membuatnya harus makan waktu 2 malam, karena harus teliti ” jelasnya lagi

“Gimana, dengan hasil ujian saya Bu ?” tanyaku lagi untuk menyakinkan hasil dengan prakiraanku 

“Karena itulah Ibu minta tolong sama kamu, kamu dapat nilai A untuk ujian ini, jadi Ibu pikir kamu sanggup membantu Ibu,” pintanya dengan sedikit nada memohon

“Kapan Bu ?” tanyaku singkat karena aku bangga dengan hasil ujianku yang baru kuketahui

“Kamu tidak kemana-mana kan malam ini ?”

“Tidak ” balasku singkat

“Malam ini aja yach, kamu tau kan alamat ini,” seraya ia sambil menyodorkan alamatnya

Tanpa sengaja kertas itu jatuh Aku mengambil kertas itu dengan membungkukkan badan, ia pun berniat menggambilnya, posisiku dengannya dekat sekali bahkan aku bisa mencium bau parfumnya yang menggairahkan

“Maaf Bu ” ucapku padanya

“Tidak apa kok Ndra ”

Bibirnya kecilnya sembari memberi senyuman yang memikat Aku bahkan bisa mencium nafasnya yang harum Jam 7:30 malam aku berniat menepati janjiku pada dosenku yang satu ini Aku mandi, dan berdandan dengan rapi, dan tanpa menunggu lagi ku-starter Civic Wonder-ku ke alamat yang tadi kusimpan

Tanpa kesulitan aku sampai alamat yang dituju karena memang aku sudah hafal keadaan kotaku Rumahnya besar sekali dengan 2 lantai, dengan halaman yang luas dan pagar yang tinggi, di sisi bagian kanan belakang dapat kuterka ada kolam renang, berarti menandakan ia orang yang cukup kaya

Aku masuk dengan pagar yang dibukakan oleh satpam jaga dan langsung tanpa mengetuk pintu ia keluar dan menyuruhku masuk Aku tertegun dengan kedaannya, ia memakai gaun tidur berwarna kuning muda, yang tipis dan panjangnya, hanya sampai lutut

Rambutnya yang sebahu di biarkan tergerai, aku terdiam beberapa saat. Betapa cantiknya dia malam itu, maupun dengan keadaan rumahnya, ruangan tamunya tertata dengan rapi, baik perabotannya maupun kedaan sofanya yang kelihatannya berharga jutaan rupiah, maupun furniture lainnya

“Hayo, masuk ! lagi mikirin apa sich ” tegurnya membuyarkan lamunanku

“Ah tidak apa kok Bu ” ucapku sekenanya

Aku melangkah masuk dan duduk di ruangan tengah karena ia menyuruhku untuk mengikutinya di ruangan itu.

“Mau minum apa Ndra ” tanya pemilik bibir manis ini

“Apa aja dech Bu asal jangan es teh aja Bu ”

Masalahnya saat itu hujan mulai turun dengan lebat saat aku masuk ke rumah mewah ini

“Coklat panas, mungkin bagus yach buat kamu ” tanyanya

“Iya dech Bu, coklat panas aja ”

Karena aku memang suka sekali coklat

Setelah berbincang sebentar, aku menanyakan pekerjaan yang akan kubantu Tapi bagus juga untuk menghilangkan kekakuan antara kami Dan aku jadi tahu kalau suaminya seorang pengusaha mebel dan furniture antik dan sekarang sedang berada di luar negeri untuk mengembangkan usahanya di sana, anaknya ada 2 orang yang besar sekarang sedang kuliah di Jerman sekarang sudah tahun ketiga, dan yang kecil cewek masih SMU dan lebih sering menginap di rumah neneknya karena memang rumah neneknya dekat dengan sekolahnya

Dan di rumah itu sekarang hanya aku dan dia, sedangkan pembantunya, suami istri tinggal tidak jauh dari rumah mewah ini dan datang dari pagi hingga sore Satpam 1 orang dan akan tetap berada di posnya hingga pagi Berarti hanya ada aku dan dia di rumah ini

“Oh Yach, Bu, mana hasil ujiannya ” tanyaku setelah ngalor-ngidul kemana-mana

“Oh iya, jadi kepanjangan ngomongnya,” seraya memberi senyuman dan tawa kecil

Ia memintaku untuk ikut ke ruangan kerjanya yang terletak di dalam kamar pribadinya, semula aku menolak karena tidak sopan masuk ke kamar seorang wanita yang suaminya tidak di rumah Tapi karena sedikit paksaan aku mau juga

Kamarnya besar sekali art-nya begitu indah, dengan luas kira-kira 7 m x 5 m, bayangkan saja bathtub-nya terletak di dalam kamar dengan gaya Romawi, sedangkan meja kerja terletak di seberangnya 2 kursi dan di dalamnya dilengkapi televisi layar datar 60 inci, dan elektronik lainnya Aku duduk di kursi kerjanya dan tiba-tiba ia merangkulku

“Ndra sebenarnya tidak ada yang namanya daftar nilai, daftar nilai hanya ada jika udah ujian semester,” katanya begitu lembut hingga hampir seperti berbisik di telingaku

Aku bingung, masih belum hilang bengongku ia berbisik di telingaku dan mencium telingaku

“Ndra bantu Ibu ya, puaskan Ibu ”

“Tidak mungkin Bu ” aku setengah menolak tapi tidak mencegahnya untuk membuka kancing kemejaku satu persatu

“Kamu mengerti kan, keadaan seorang istri yang sering ditinggal lama oleh suaminya,” kata Ibu Lia setengah memohon

Detik berikutnya aku berdiri dan membiarkan dia melucuti satu persatu pakaianku dan sampai aku telanjang bulat, matanya tak berkedip manatap kemaluanku yang over size, panjangnya kira-kira 17 cm dengan diameter 4 cm

“Bu jangan cuma dilihat dong Bu ” kataku sedikit bercanda

“Punyamu besar sekali, mungkin tidak masuk semua ke dalam vagina Ibu ” balasnya dengan nafas sedikit memburu menandakan ia terangsang dan betul-betul bernafsu

Kemudian aku mendekatinya dan mencium bibirnya dengan lembut serta melumat bibirnya yang kecil, bahkan lidah kami saling memilin, tangan kiri menggosok tengkuk dan pundaknya sedangkan tangan kananku meremas buah dada indah milik orang yang sebelumnya kuhormati, putingnya kuputar dengan lembut walau masih diluar gaun sutra yang lembut ini

Lain halnya dengan tangan Bu Lia, tangan kanannya mengocok-ngocok kemaluanku yang tadi sudah sedikit tegang, dan tangan kirinya berusaha melepaskan ikatan gaun tidurnya Aku pun membantunya melepaskan gaun tidurnya itu, dan ia langsung bugil, ternyata tanpa menggunakan BH, ia juga tidak menggunakan celana dalam, (oh yach aku belum melihat bentuk vaginannya, karena bibir kami masih saling melumat)

Aku meneruskan aksiku ini, bahkan sekarang tangan kiriku meremas payudara kanannya dan tangan kananku meremas pantatnya yang aduhai (bahenol), bibirku menghisap bibir bawahnya, air ludah kami bercampur terasa manis dan lidahku berusaha masuk ke dalam bibirnya

Setelah puas berpagutan, aku mulai turun ke lehernya yang jenjang dan terus ke tengah-tengah buah dadanya yang padat berisi yang sedikit sudah turun, aku mendorongnya hingga ia bersandar pada dinding Lidahku kemudian menghisap-hisap puting payudaranya dengan kuat, ia merintih keenakan

“Oh ohhmm enak sayang !” desahannya menambah semangatku untuk menghisap lebih kuat Bahkan seluruh payudaranya kujilati dan kucupang dengan kuat, sehingga ia tambah kuat merintih

“Ahh ahhm ohh ”

Aku semangkin menggila, puas dengan yang kiri kuganti dengan yang kanan hingga meninggalkan bekas yang memerah Aku begitu gemas dengan benda kenyal yang semakin mengeras itu, makanya kukeluarkan jurusku yang pernah kubaca di buku-buku tentang cara membuat pasangan lebih terangsang, tapi untuk pengalamannya baru ini yang pertama

Aku kemudian turun ke bawah dan terus ke selangkangannya, baunya harum, jauh dari yang kuperkirakan sebelumnya, tanpa pikir panjang aku kemudian menjilati klitorisnya hingga semakin keras desahannya “Ahh aahh ohmm enak sayang yach di situ ohmm ” Tidak puas dengan cara berdiri seperti ini aku kemudian mengangkatnya ke atas meja dan mengangkangkan kakinya selebar mungkin dan aku duduk di kursi

Kemudian aku kembali mengeluarkan lidahku dan mengulas klistorisnya dan aku berusaha memasukkan lidahku sedalam mungkin dalam lubang vaginanya, seperti yang pernah kulihat di blue film Kemudian lidahku semakin ke bawah dan aku menjilati anusnya tanpa merasa jijik

“Kaammu suukaa kaan saayyaanng oh ennakh sekaallii lidah kamu ” desahannya semakin kuat

Mungkin kalau ruangan itu tidak kedap suara pasti sampai kedengaran hingga ruang tengah

“Yach Bu aku akan menjilati sampai Ibu puas ” ucapku sesat melepaskan jilatanku dan kembali menjilati anusnya, aku mengangkat kaki Bu Lia ke atas dan kembali menjilati anusnya karena ia tahu aku menjilati anusnya ia menahan nafasnya sehingga kelihatan seperti sedang buang air, dan lubang anusnya perlahan membuka.

Cerita Sex Memuaskan Dosen Yang Kesepian

Tanpa membuang kesempatan lidah bermain lebih dalam ke dalam lubang anusnya dan terus dan kembali ke liang kemaluannya yang semakin banjir oleh cairan kewanitaannya lalu kujilati dan sesaat kemudian ia memekik dengan kuat

“Ah ahh Nddraa Ibuu tidak tahan lagi, masukin sakarang yach ” ujarnya di tengah desahannya semakin menjadi yang menambah semangatku

Aku menyukai vaginanya, habis cairannya terasa sedikit asin dan enak, mungkin gurih bagiku Aku tak peduli dengan permintaannya, lidahku semakin terus menjilati kemaluannya dan jari tengahku keluar masuk di lubang anusnya, sampai akhirnya

“Ahh ohhmm Ibuu, maauu keluuaarr saayaanng ”

dan

“Croott creett croot ”

Tubuh Bu Lia mengejang dan kaku dan kemudian lemas setelah mengalami orgasme yang hebat, lidahku kubiarkan di dalam dan terasa otot vaginanya menjepit dan meremas lidahku Terbayang olehku pasti enak sekali jika batang kemaluanku yang ada di dalam liang kemaluannya ini Lima menit kemudian kujilati dan kubersihkan kemaluannya dengan lidah, cairan maninya kujilati dan kutelan semua, habis rasanya enak dan aku suka sekali

Ia kembali terangsang dan aku kemudian berbisik kepadanya untuk pindah di tempat tidur Aku menggendongnya dan menghempaskannya di tempat tidur, kakinya kubiarkan terjuntai ke bawah dan aku kembali mengangkang kakinya lebar-lebar dan kembali kujilati kemaluannya tapi lima menit kujilati ia duduk dan mendorong tubuhku

“Sayang sini Ibu pingin ngisep penismu ” katanya seranya memegang dan mengocok batang kemaluanku yang tegangnya sudah maksimal Ia berusaha memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya yang mungil

Pertama ia menjilati kepala kemaluanku, rasanya badanku terasa kesetrum keenakan, seluruh syarafku rasanya tegang, dan detik kemudian ia berusaha memasukkan kemaluanku yang over long dan over size ke dalam mulutnya pertama cuma kepala penisku saja yang masuk dan kemudian mili demi mili masuk ke dalam mulutnya, baru setengahnya ia sudah menariknya lagi dan menjilati lagi

“Buu kalau nggak bisa, tidak usah dimasukin semua Bu ” ujarku

“Tidak ! harus masuk semua sayang ” timpalnya kembali ia berusaha memasukan batang kemaluanku ke dalam mulutnya

Baru sampai setengahnya aku menekan pantat ke depan, tanganku memegang kepala Bu Lia

“Ehk akhh ” mulutnya tercekat tapi ia tak berusaha mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya, sudah 3/4 tinggal seperempat lagi dan akhirnya dengan usaha yang cukup lama kemaluanku masuk semua ke dalam mulutnya hingga ke pangkalnya

Terasa sedikit ngilu ketika giginya menyetuh kepala kemaluanku, dan terasa benar olehku kepala kemaluanku sampai di tenggorokannya Bu Lia menatapku dengan bangga dan kemudian mengeluarkan dari mulutnya, dan setelah keluar ia menghisap dan mengocok serta mengeluar-masukkan kemaluanku ke dalam mulutnya “Ahh ehh eennaakkhh ” ujarku sambil memegang kepalanya seolah-olah aku sedang menyetubuhi mulutnya

15 menit berlalu dengan posisi ini aku kemudian mengangkatnya, dan menelentangkannya di atas spring bed mewah ini dan mengangkangkan kakinya lebar-lebar dan mengarahkan kemaluanku ke lubang senggamanya, kugosokkan kemaluanku pada klistorisnya, ia mendesah keenakan

“Oohh ennakhh Sayang ayo musukkan sekarang !”

Aku mengambil posisi lurus dan menekankan pantatku secara perlahan dan ternyata sulit juga memasukkan kemaluanku ke dalam lubang senggamanya, padahal kupikir pasti tidak terlalu sulit karena ia sudah melahirkan 2 orang anak dari lubang ini, tapi ternyata masih sangat sempit dan susah untuk dimasuki

Perlahan kumasukkan sedikit demi sedikit batang kemaluanku ke dalam lubang senggama yang kelihatannya sangat bersih dan lezat dijilati “Aahh aoohh terus Sayang ” rintihnya saat kemaluanku sudah masukkan 1/3 ke dalam lubang senggamanya dan aku kemudian menekan sedikit lebih kuat, ia memekik kesakitan

“Auuwww pelan Sayang sakit ”

“Maaf Bu saya bernafsu sekali ”

Aku kembali menekankan pantatku perlahan dan 2/3 sudah amblas di dalam vaginanya yang kempot ke dalam Aku kembali menyentakkan pantatku dengan kuat dan ia kembali memekik kesakitan disertai lolongan panjang.

“Aaauuw ahhwww ”

“Maaf Bu ”

Aku menghentikan dan aku mengatakan bahwa bagaimana kalau istrihat saja dan berhenti saja dulu, tapi ia mencegahku dan malah ia menyuruhku untuk mengocoknya Aku menurun-naikkan pantatku dengan tempo yang sangat lambat dan menekan kembali dengan sangat lambat, mungkin dengan begini otot vaginanya akan terbiasa menerima kemaluanku “Aahh ehhtt ohmm ” desahan Bu Lia semakin membuatku bernafsu, aku merasakan seluruh kamaluanku dipijat sangat kuat oleh otot vaginanya

Nikmat sekali rasanya “Buu ennakh Bu, punya Ibuu semppiit sekaali Buu ohmm ” Aku mendesah dengan kuatnya, aku mempercepat tempo goyangan pinggulku Keluar masuk dan sepertinya vaginanya sudah mulai terbiasa dengan penisku yang semakin mengeras Cairan pelicin vagina Bu Lia mengalir dengan derasnya sehingga menambah mudahnya pergesekan dinding vaginanya dengan batang kemaluanku, hingga berbunyi, “Belbb clebb bleeb clebb ”

Lima belas menit kemudian Bu Lia sepertinya sudah ngos-ngosan, ia mendekatku erat Aku semakin bersemangat menaik-turunkan pantatku dengan cepat Tanganku meremas payudara kanannya dengan kuat dan putingnya kutekan dengan kuat hingga keluar air yang berwarna putih dan ternyata itu air susu

dan tanpa ampun aku menyedot puting berwarna coklat muda itu dengan kuat kuremas payudara itu dengan kuat, kedua-duanya tak luput dari hisapanku sehingga rangsangan pada Bu Lia semakin bertambah ini ditandai dengan desahan yang semakin kuat Akhirnya 5 menit kemudian tubuh Bu Lia menegang dan ia memeluk dengan erat sekali dan ia berteriak

“Ndraa benamkan yang dalam ”

Tanpa ampun aku menusuknya dengan sangat sehingga terasa olehku pangkal rahimnya

“Akkuu keluuaarr Ndrraa, oohhmm eenaakhh ” pekik Bu Lia dengan keras dan tubuhnya terasa bergetar hebat menandakan ia benar-benar mengalami orgasmes yang hebat

“Croott ccreett crooeett ”

Mani Bu Lia terasa sangat hangat dan banyak, mungkin sampai 7 kali semburan sehingga terasa vagina Bu Lia becek dan dipenuhi oleh maninya sendiri Aku membiarkan kemaluanku di dalam vaginanya beberapa saat, kubiarkan dosenku yang cantik ini menikmati orgamesnya sambil memilin payudaranya supaya ia merasa kesempurnaan dari orgasme

10 menit aku membiarkan kemaluan yang masih tegar dan belum merasakan akan adanya tanda akan orgasme, dan kemudian Bu Lia yang bermandikan keringat dan begitu pun tubuhku berkata,”Ndra kamu hebat sekali, aku sudah 2 kali tapi kamu belum apa-apa ”

Kemudian aku bangkit dan mencabut penisku yang terasa licin, kemudian kujilati lagi cairan vaginanya sampai bersih, yah hitung-hitung membangkitkan lagi nafsu si Dosen Aku mengambil posisi 69 dan kemudian setelah Bu Lia kembali bernafsu aku meminta untuk bertumpu pada tangan dan sikunya Aku akan melakukan doggy style Aku memasukkan kemaluan dari belakang dan ternyata tanpa sulit lagi kemaluanku amblas di dalam lubang kemaluannya

“Bless ”

Kemudian aku kembali mengocok Bu Lia dengan penuh semangat, disertai desahan dan pekikan dari Bu Lia, begitu denganku berteriak dan mendesah dengan kuat

“Ahh ohhmm eennaakkhh koccookk yang keenccang sayyaangg ” rintih Bu Lia

Aku menjilati lehernya dan tanpa hentinya meremas payudara yang mengeras dan pantatku maju mundur dengan sangat erotis dan beraturan 12 menit kemudian Bu Lia kembali mengejang, dan mencapai puncaknya

“Ohhmm akuu sampaii Ndrraa sayaanngg ” desahnya dengan tubuh mengejang kaku

Aku terus mengocoknya tanpa henti bahkan ruangan itu dipenuhi oleh bunyi buah pelir yang basah yang beradu dengan pahanya

“Plok plookk ”

Dan bunyi lubang senggama Bu Lia yang sedang beradu dengan batang kemaluanku

“Bleb bleeb cleeb ”

Aku tidak peduli

“Oh sayaangg aku capek tooloong berhentii sebbeentarr,” mohon Bu Lia

Aku tahu pasti rasanya ngilu dan geli sekali Tapi aku tidak peduli bahkan beberapa menit kemudian Bu Lia kembali mencapai orgasmenya yang keempat dan saat itu aku sudah merasakan aku sudah hampir keluar dan aku mempercepat goyangan pinggulku dan merubah posisiku dengan cara menidurkan Bu Lia dan mengangkat sebelah kakinya dan memasukkannya dari samping, dan 10 menit kemudian aku merasakan sesuatu yang sudah terkumpul di ujung kemuluanku akan meledak

“Aaahh Buu aakuu ssammpaii ” rintihku sampai mendekapnya dengan sangat erat

“Buu kuukeluuarkan diimannaa Buu ” tanyaku dalam rintihan

“Dii dalam aajaa sayaanng ” pintanya sambil mendekapku kuat

“Saayyaangg Iiibuu juugaa sampaii ssaayyaanngg kitaa saammaa saajaa oohhmm ”

Tubuhku merasakan tegang dan kaku, begitupun Bu Lia yang orgasme yang kesekian kalinya, dan

“Crreett ccrrot seerr ”

Air maniku dan air mani Bu Lia keluar bersamaan, kemaluanku sampai ke dasar rahim Bu Lia Rasanya penuh sekali dan otot Bu Lia semakin kuat menjepit kemaluanku 15 menit aku terdiam menikmati sisa orgasmeku, begitu juga Bu Lia, kemudian masih dalam keadaan berpagutan Bu Lia memujiku

“Sayang, belum pernah Ibu merasakan orgasme sampai lima kali dalam satu ronde sebelumnya, tapi baru sekarang, kamu begitu hebat, kamu orang pertama bermain dengan Ibu selain suami, dan biasanya suami Ibu hanya mampu betahan cuma lima menit, padahal Ibu belum apa-apa ”

“Bu, baru sekali ini aku bersetubuh Bu, Ibu yang mengambil keperjakaanku, rasanya enak sekali Bu memek Ibu enak sekali sedotannya asyik,” balasku pada Bu Lia

“Kemaluanmu besar sekali Sayang, padahal kemaluan suami Ibu 1/3-nya saja, mungkin tidak sampai, Ibu sempat berpikir apakah bisa masuk ke dalam punya Ibu dan rasanya manimu kental sekali Sayang, sampai sekarang rahim Ibu terasa hangat,” ujarnya

“Boleh tidak aku ulangi lagi ?” pintaku menatap matanya

“Tentu saja boleh Sayang, tapi izinkan dulu Ibu istirahat sebentar yach ”

Aku hanya mengangguk kecil, dan dalam hitungan menit Bu Lia sudah terlelap, sedangkan aku setelah mencabut batang kemaluanku kupandingi tubuh Bu Lia dan aku berpikir dan seolah tak percaya aku telah bersetubuh dengan dosenku yang tadinya kuhormati

Dua jam sudah Bu Lia terlelap dan ketika ia terbangun aku sedang asyik menjilati lubang senggamanya dan lubang anusnya Jam waktu itu menunjukkan pukul 12:10 karena aku sempat melirik jam dinding

“Oh Sayang, kamu lagi cari apaan ?” tanyanya sedikit bercanda

“Cari Biji kerang, Bu,” balasku lagi dalam canda

Kemudian tanpa buang waktu kusuruh ia menungging, aku mau merasakan lubang anusnya Lalu kuarahkan kemaluanku yang telah mengacung keras ke lubang pantatnya itu

“Ahh, sayaangg jangan dii situu donng ”

“Blebb ”

Belum habis ia bicara, kudorong pantatku dengan kuat

“Akhh ehheekk ” jeritnya

“Buu, saya inngin rasakan lubang pantat Ibu ” pintaku sedikit memohon

“Pelan-pelan yach sakit Ndraa ”

Aku mengocok lubang anusnya dengan penuh semangat, kupikir Bu Lia tidak akan menikmatinya tetapi malahan ia malah cepat keluar dan bahkan lebih banyak dan lebih sering dari yang sebelumnya dan aku mengeluarkan spermaku di dalam anusnya hingga aku kecapaian dan tertidur dengan pulas, begitu pun dengan Bu Lia Paginya kami mengulangi lagi hingga puas, pukul 11:30 siang aku pulang karena ada kuliah nanti jam 02:00

Di kampus aku bertemu dengan Bu Lia, ia hanya melirikku dan memberikan senyuman sekilas Kulihat jalannya agak lain, agak sedikit terangkat, katanya masih sakit di bagian anusnya, habis memang aku memaksanya untuk bermain di situ dan ternyata lebih nikmat Kata Bu Lia aku yang pertama mencicipi lubang pantatnya dan menelan maninya

Sejak saat itu aku semakin sering bermain ke rumah Bu Lia, yach untuk membantu Bu Lia menyelesaikan pekerjaannya ( ngesex) Tentu asal Bu Lia tidak menolak, begitupun aku selain nilai Kalkulusku A+ aku juga dikasih uang yang cukup banyak setiap bermain dengan Bu Lia yang cantik Bahkan ia berjanji mau menukar Civic tuaku dengan mobil baru

Cerita sex : Dapat Hadiah Ngewe Setelah Selesai Motret

Perlu pembaca ketahui kami tidak melakukan di kamar saja, tapi juga di bathtub, di ruang tengah, ruang tamu, garasi, di kolam renang (di saat malam), di kamar anak-anaknya dan di dalam mobil bahkan kami juga pernah melakukan ngentot di dalam kelas dan aula di saat mahasiswa telah bubar semua.

#Cerita #Sex #Memuaskan #Dosen #Yang #Kesepian

Cerita Dewasa Memuaskan Nafsu Pacar, Terbaru Malam Ini

Cerita Dewasa Memuaskan Nafsu Pacar – Lepasperawan – Kisah seorang pembantu yang masih perawan memuaskan nafsu saya – Saya saat ini bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan di kota Semarang, selain pekerjaan kantor, saya juga akan membuka usaha di rumah khususnya klontongan, sambil menyelam , air minum, saya kumpulkan sedikit tambahan, saat ini saya sudah menikah tetapi istri saya tahu tentang hobi saya tentang gairah saya untuk cerita seks yang agak menyimpang, yaitu saya suka mencari gadis-gadis muda untuk tetap awet muda.

Pencinta cerita seks, sebelum saya perkenalkan, nama saya Davi, saya berusia 38 tahun, saya selalu memiliki kontak dari rekan kerja saya karena pekerjaan saya juga mendukungnya, tetapi yang disayangkan, istri saya tahu bahwa saya memiliki banyak tabungan. Dia meninggalkanku sekali tanpa sepengetahuanku, tapi aku abaikan saja, malah aku bisa melampiaskan hasratku akan cerita seks dengan lebih leluasa.

Cerita Dewasa Memuaskan Nafsu Pacar

Saya dulu punya pembantu, tapi karena pembantu itu ingin menikah di desanya, saya harus mencari yang baru. Sejujurnya, saya kewalahan dengan mengurus pekerjaan di kantor dan di rumah. Saya merasa ingin mencari obat stres, saya pergi ke layanan distribusi untuk pekerja rumah tangga dan menemukan kandidat yang saya minati, namanya Heni dan dia berusia 17 tahun. Wajahnya yang cukup cantik dengan lesung pipit membuat bibirnya yang tipis manis dengan mata berkaca-kaca, jika dia ingin berdandan dia akan lebih cantik, mungkin dia akan menjadi artis modal karena dia sudah memiliki wajah yang cantik, saya melihat tubuhnya juga cukup padat meski kecil dan saya langsung menerimanya sebagai PRT di rumah saya.

Selingkuh Karena Suami Tidak Bisa Memuaskan Nafsu Seksku

Setelah seminggu di rumah saya, dia adalah orang yang sangat gesit dalam mengurus rumah tangga, terkadang saya juga mengintip aktivitasnya dengan kaos ketat, yang membuat saya ingin cerita seks. Aku menghampirinya dengan rok mininya dan iseng mencubit paha putihnya dari belakang, Heni sedikit terkejut tapi saat melihat wajahku dia hanya menundukkan kepalanya dengan sikap manja. Dan saat aku pulang dari kantor, aku melihatnya lagi mengepel lantai dengan daster tipis sambil menunggu, aku pulang ke tempat di mana tembakanku berdiri, pantatnya bergoyang ke kiri dan ke kanan Ada deretan celana dalam, menjulang di atas dasternya, tidak lama setelah itu aku tidak tahan memikirkan berhubungan seks dengannya dan dengan sengaja menepuk pantatnya.

Kisah seks seorang pembantu yang masih perawan memuaskan nafsu saya – Heni hanya tersenyum kecil dan tertawa pelan mendengar komentar saya dan kembali ke pekerjaannya, tidak tahu bahwa dia mengguncang pantatnya lebih keras. Karena aku senang dengan apa yang dilakukan Heni, aku memegang pantatnya untuk mengayunkannya, aku melihat pantat yang sangat seksi, aku memainkan ibu jariku di antara selangkangan gadis itu, lalu dia berhenti dan berhenti tertawa, tangan kananku membelai paha kanannya sampai itu mencapai dasternya.

Kata-kata Heni membuatku semakin bersemangat tentang cerita seks, Heni buru-buru bangkit dan bergegas membersihkan ember dan waslap, lalu dia menuju dapur dan aku membiarkan Heni menyelesaikan pekerjaannya di dapur.

Pukul 19.00 malam, saya meminta Heni untuk membantu saya memijat punggung saya yang sakit, karena rutinitas harian saya di kantor sangat sibuk, agar tubuh saya fit kembali untuk besok, tidak ada salahnya memberi Heni pengalaman baru . Aku memanggil Heni untuk pergi ke kamarku dan mengambil minyak untuk melukis, tidak lama setelah dia datang masih dengan daster tipis, aku menyuruhnya duduk di sebelahku. Segera jemarinya menyentuh punggungku yang diminyaki saat aku mengobrol dengannya.

Cara Merangsang Istri Supaya Hubungan Makin Harmonis

Dengan senyum khasnya, dia menjawab, “Saya punya pacar di desa, tapi saya putus.”

“Setelah dia ingin mencicipi sendiri, dia akan memintanya untuk menanyakan hal seperti itu padanya, tapi jika dia tidak ingin menikah, aku akan membiarkannya, Ndoora.

Penasaran ingin merasakan kisah seksnya, aku langsung membalikkan tubuhku sehingga dadaku dipijat sambil menatap wajah manisnya.

“Ya maksudnya ndorrro, kalau cuma isap kontol, Heni juga oke, tapi kalau mau yang lain, Heni menolak.

Cerita Sex Paling Enak Ml Dengan Mahasiswi Kedokteran

Dalam kata-kata Hena, dia langsung membuat penisku keras. Saya juga tertawa mendengar pernyataan polos, tidak berantakan hehe.

“Ya karena lama kelamaan jadi menjengkelkan, masalahnya adalah ketika mereka mengundangmu ke hal yang berbeda, tapi dia malah bermain dengan wanita lain, untungnya Heni hanya memberiku mutan, tidak lebih, jadi aku masih perawan Ndorooo”

“Yah, jika itu masalahnya, tidakkah kamu ingin mencoba yang asli?” Aku menggoda melihat wajahnya yang merah lagi.

Sekarang tubuh Henia sedikit membungkuk sambil meminyaki perut saya, saat itu saya melihat tonjolan payudaranya yang tidak ditopang oleh bra, putingnya masih alami dan bersih, dan ASInya sangat montok.

Majikanku Dan Dua Temannya Pt 4

“Kalau dengan Ndor, Heni, kamu benar-benar ingin memberikannya atau hanya memakannya?” Suasana saat itu semakin memanas.

“Jangan khawatir Hepy, jika kamu hamil itu adalah tanggung jawab, bagaimanapun juga ini adalah pertama kalinya kamu tidak akan hamil. Meski sedikit malu dan ragu, Heni menuruti kata-kataku dan mengangkat daster itu.

Kisah seks pembantu yang masih perawan memuaskan nafsu saya – Kemudian Heni meletakkan pantatnya di paha saya, merasa sedikit tegang, saya membelai rambutnya untuk menenangkannya, tangannya menangkup payudaranya, saya melihat tubuhnya yang hampir telanjang, sementara wajah Heni menoleh ke samping seolah ingin berbelok ke kanan, karena tak sabar, aku menarik pinggang Heni dan berbaring di sampingku. Saya mungkin telah merasakan kasur super lembut sepanjang hidup saya, saya segera memulai cerita seks saya dari atas dan mencium bibirnya yang tersenyum malu-malu, saya memulai permainan panas ini dengan membelai seluruh tubuhnya dan meremas dua payudaranya yang melenting, saya memainkannya tegak puting sampai berwarna merah muda. Payudaranya cukup montok untuk dipegang tangan saya sepanjang waktu, mereka tidak menggantung payudaranya sangat kencang, gadis desa ini benar-benar dewasa, siap untuk menikmatinya.

Kemudian dia berdiri dan melepas celana dalamnya dan gadis desa ini benar-benar telanjang di depan mataku, wajah Henia perlahan muncul di belakangku, dia meraih kejantananku dan merapikan rambutnya, dia secara bergantian menurunkan celana dalamku, wajahnya terbuka untuk melihat kejantananku. Mungkin dia membayangkan bagaimana benda besar dan berotot seperti itu akan muat di dalam tubuhnya. Aku langsung merasakan sensasi yang luar biasa saat Heni mulai menghisap kejantananku, memainkan lidahnya dan menghisap mulut mungilnya hingga pipinya “penuh”. Gadis ini ternyata cukup pintar untuk menembus kejantananku dengan cepat.

Cerita Sex Pemuas Nafsu Tante Findy Yang Kesepian

Gadis itu menggeliat dan memprotes saat aku meraih payudaranya yang montok dan meremasnya. Tapi aku tidak peduli, bahkan tangan kananku kini membelai pantat bulat Hepy, terus ke bibir pipisnya yang masih sedikit berbulu. Maklum, masih perawan. Gadis itu terpeleset, tidak berani membuat suara saat jari-jariku menyebar bibir kemaluannya dan terjun ke kemaluannya yang perawan. Merasa kejantanan saya sudah cukup kuat, saya menyuruh Heni untuk membawa pisau cukur ke meja dan kemudian kembali tidur. Gadis perawan yang merona itu mengambil bantal dan berusaha menutupi auratnya. Gadis itu dengan malu-malu mematuhi perintah tuannya dengan berbaring telentang, menekuk lututnya dan merentangkan pahanya untuk memperlihatkan rambut kemaluannya yang kecil.

Tanpa menggunakan busa, saya langsung mencukur rambut selangkangan gadis itu, membuat Heni berguling kesakitan, tidak berani menolak. Kini bibir alat kelamin Hena halus kemerahan seperti alat kelamin gadis yang belum cukup tua namun dengan payudara yang kencang. Saya dengan cepat menekan diri saya ke tubuh melengkung menggoda yang benar-benar telanjang tanpa satu serat pun. Heni tersipu, memalingkan wajahnya dan menutupi payudaranya dengan tangannya. Tapi aku segera menarik lengan Henia ke atas kepalanya dan kemudian mendorong paha gadis itu terpisah. Menyerah, Heni memejamkan mata dan menunggu waktu untuk menawarkan keperawanannya.

Cerita seks pembantu yang masih perawan akan memuaskan nafsu saya – Gadis itu menahan napas dan menggigit bibirnya saat jari-jariku bermain dengan bibir basah penisnya yang terangsang. Kedua paha halus Hepy perlahan terbentang. Aku mengusap ujung kejantananku ke bibir kemaluan gadis itu, membuat napasnya lebih cerdas. Kejantananku perlahan tapi pasti menembus kehangatan tubuh perawan Henia. Ketika selaput dara gadis manis itu sedikit menghalangi, aku mendorong keras sampai ujung kejantananku berada di dasar saluran kemaluan Henia. Ternyata alat kelamin gadis ini kecil dan sangat dangkal. Kejantanan saya bisa masuk sepenuhnya ke dalam panas keperawanannya jika didorong cukup keras untuk menekan pangkal kemaluannya. Dia segera didorong keluar lagi.

Heni menjerit sambil menggeliat dan merasakan sakit yang menyengat di selangkangannya saat aku mengambil keperawanan yang dia jaga dengan baik. Tapi gadis itu hanya berani meremas bantal di kepalanya sambil menggigit bibirnya kesakitan. Air mata mengalir dari sudut mata gadis itu, mengaburkan pandangannya. Heni merintih kesakitan saat aku mulai bergerak menikmati kehangatan kemaluannya, yang seolah ‘terengah-engah’ dijejali benda sebesar itu. Tapi rasa sakit dan nyeri di selangkangannya perlahan tertutup oleh sensasi kenikmatan yang luar biasa.

Film Yang Bisa Dijadikan ‘pemanasan’ Sebelum Bercinta Dengan Pasangan

Setiap kali penisku menekan bagian bawah kemaluannya, gadis itu diliputi rasa sakit bercampur kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kejantananku seperti terjepit di lubang kemaluan Heni, yang begitu ‘gila’ dan legit. Aku mendorong penisku keras-keras hingga benar-benar berada di selangkangan gadis itu, membuat Heni gemetar sambil merintih dan menikmati cerita seks setiap kali penisnya ditusuk.

Hepy dengan patuh melenturkan otot-otot selangkangannya dengan sekuat tenaga dan berusaha menahan kencingnya, dengan mata terpejam kepalanya bergetar sehingga rambutnya acak-acakan tetapi setelah beberapa saat.

“Aku tidak tahan Ndoroo..! Ngh…! Ngh…! Ngggh! Aaaiii… iik..! Aaa…aahk…!” Tak tahan, Hepy menggoyang-goyangkan lenganku dan terengah-engah.

Payudaranya yang bulat dan kenyal menggeliat di dadaku saat gadis itu memeluk tubuh tuannya dengan erat dan kemaluannya, yang begitu keras, bergerak deras. Aku berpura-pura marah, aku

Cerita Sex Lucah Bercinta Dengan Anak Sd Penuh Gairah

#Cerita #Dewasa #Memuaskan #Nafsu #Pacar

Memuaskan Pacarku Yang Lagi Horny Berat Terbaru Malam Ini

Selepas SMA, Jenni, waktu itu 20 tahun, melanjutkan studinya ke Akademi Sekretaris ternama di Bandung. Dengan wajah sangat cantik, tubuh tinggi semampai, dan kemampuan akademis yang cukup baik, pantaslah kalau Jenni memasuki akademi tersebut. Pacar Jenni sejak SMA, Luter, tetap setia dan semakin serius dalam menjalin hubungan dengan Jenni.

“Mau kemana lagi, Jen?” tanya Luter sambil melirik ke Jenni.
“Pulang, ah.. Aku capek sehabis ujian tadi,” jawab Jenni sambil bersandar pada jok mobil, matanya terpejam.

Luter sekilas melirik pada paha Jenni yang putih mulus. Rok mini yang dipakai Jenni naik tersingkap dengan posisi duduk Jenni tersebut.

“Jen, kita ke motel dulu, ya..?” ajak Luter.
“Yee, kamu horny ya?” kata Jenni melirik Luter sambil tersenyum.
“Habisnya aku tidak tahan melihat kamu…” kata Luter sambil tersenyum pula.
“Ya sudah, mau dimana?” tanya Jenni sambil tangannya mengelus paha Luter yang sedang mengemudi.

Luter tak menjawab. Hanya senyuman saja yang tampak di wajahnya sementara mobil diarahkannya menuju sebuah motel..

“Buka dong semua pakaian kamu,” kata Luter sementara dia sendiri melucuti semua pakaiannya.
“Ih dasar otak horny!” kata Jenni tersenyum sambil melepas seragam kuliahnya.
“Aku cinta kamu..” kata Luter sambil memeluk tubuh telanjang Jenni dari belakang.

Satu tangan meremas buah dada Jenni, sementara satu tangan mengelus dan mengusap memeknya.

“Mmhh…” desah Jenni sambil terpejam. Tangan Jenni menggenggam kontol Luter yang sudah tegak dan sesekali mengenai belahan pantatnya.
“Mmhh.. Enak sayang…” bisik Luter ketika Jenni mengocok kontolnya.

Jenni tersenyum dan langsung membalikkan badannya menghadap Luter lalu mengecup bibirnya. Luter membalas kecupan bibir Jenni dengan hangat.

“Hisap, dong…” bisik Luter di telingan Jenni.

Jenni tersenyum sambil merendahkan badannya dan langsung berjongkok. Wajahnya tepat di depan kontol Luter yang sudah berdiri tegak. Lidah Jenni mulai menjilati kepala kontol Luter sementara tangannya tetap mengocok batangnya.

“Ohh.. Enak sayang…” bisik Luter sambil memompa kontolnya pelan ketika Jenni mulai mengulum batang kontolnya.

Jilatan, hisapan serta kocokan tangan Jenni pada kontolnya membuat Luter mengejang menahan nikmat.

“Gantian dong…” kata Jenni sambil bangkit setelah beberapa waktu.

Jenni bersandar ke dinding sambil berdiri. Luter jongkok lalu diciumnya bulu kemaluan Jenni. Jenni memejamkan matanya dan melebarkan kakinya ketika lidah Luter mulai menelusuri belahan memeknya.

“Oww.. Enak banget, sayang,” kata Jenni sambil memegang kepala Luter dan mendesakan ke memeknya.

Pinggulnya bergerak naik turun ketika lidah Luter bermain di lubang memek dan kelentitnya bergantian.

“Ohh.. Sshh…” desis Jenni merasakan kenikmatan yang tak terhingga.

Jenni terpejam dan mendongak sambil mendesakkan kepala Luter lebih keras ke memeknya ketika ada sesuatu yang sangat nikmat tiada tara yang mau keluar..

“Ohh.. Ohh.. Ohh…” Jenni menjerit pelan tertahan ketika mencapai puncak orgasmenya.

Terasa ada yang menyembur hangat enak di dalam memeknya.

“Mmhh.. Enak sekali sayang,” kata Jenni sambil agak membungkuk lalu mencium bibir Luter yang masih basah oleh cairan memeknya.

Luter sepertinya sudah tidak tahan lagi. Setelah membalas ciuman Jenni sesaat, segera ditariknya tubuh Jenni ke atas ranjang. Jenni telentang sambil membuka kakinya lebar. Dengan tak sabar Luter segera menaiki tubuhnya lalu mengarahkan kontolnya ke memek Jenni.

Tangan Jenni segera menggenggam dan membimbing kontol Luter ke lubang memeknya. Dengan sekali desakan, kontol Luter sudah masuk ke memek Jenni. Kontol Luter keluar masuk memek Jenni disertai bunyi khas..

“Mmhh…” Jenni mendesah sambil terpejam sementara pinggulnya bergoyang mengimbangi gerakan Luter.
“Enak sekali, sayangghh…” desah Luter.

Setelah beberapa waktu dan beberapa posisi bersetubuh mereka lakukan, Luter hampir mencapai puncak kenikmatannya. Kontol Luter semakin cepat keluar masuk memek Jenni. Ketika puncaknya, Luter segera mencabut kontolnya lalu turun dan berdiri di pinggir ranjang.

Jenni yang sudah terbiasa, langsung mengerti. Kontol Luter yang masih basah oleh cairan memeknya segera dikulum han dihisap kuat sambil dikocok pelan. Luter terpejam sambil memegang kepala Jenni dan mendesakkan kontolnya agak dalam ke mulut Jenni. Tak lama, crott! Crott! Crott! Air mani Luter tumpah di dalam mulut Jenni yang terus menghisap kontolnya.

“Wohh.. Enak sekali, sayang,” ujar Luter dengan nafas berat.

Jenni tersenyum sambil menjilati batang dan kepala kontol Luter dari sisa air maninya yang masih menempel. Lalu mereka berciuman..

“Cepat pulang ah…” kata Jenni setelah mereka selesai berpakaian dan merapikan diri.
“Ya sayang…” kata Luter sambil menggandeng Jenni keluar kamar.

Cerita sex : Menikmati Orgasme Dengan Pembantu Yang Polos

Sesampai di rumah, Luter segera pulang setelah berpamitan kepada Papa dan mama Jenni.

#Memuaskan #Pacarku #Yang #Lagi #Horny #Berat

Cerita Hot Memuaskan Tante Siska Terbaru Malam Ini

Saya adalah seorang pegawai swasta yang bergerak dalam bidang komputer, Beberapa minggu yang lalu saya ditelpon melalui HP untuk memperbaiki komputer pada salah satu pelanggan yang belum saya kenal yang jelas suaranya seorang wanita, saya perkirakan berumur 25 tahunan karena suaranya sangat manja dan dewasa.

Pada waktu yang ditentukan saya datangi, rumahnya tak terlalu luas tapi cukup apik penataan taman, saya pencet bel, yang keluar seorang wanita setengah tua dengan penampilan yang mempesona, dengan kulit bersih tanpa make up dan bibirnya yang sensual hingga membuat buyar konsentrasi. Setelah beberapa saat menunggu di ruang tamu saya dipersilakan masuk ke ruang kerja, dimana komputer tersebut berada. Beberapa waktu berselang selesai pekerjaan saya, sebelum pamit saya menyuruh mencoba komputer tersebut apa sudah baik atau masih ada yang tertinggal.

Berawal dari coba mencoba akhirnya saya jadi akrab untuk berbincang-bincang dengan wanita setengah baya, yang mengaku bernama Siska (nama samaran). Yang ternyata seorang istri yang selalu ditinggal oleh suaminya yang gila kerja. Waktu suaminya hanya tersita oleh pekerjaan, memang soal materi selalu diberikan dengan sangat cukup tapi soal batin yang tak pernah terpikirkan oleh suaminya terhadap istrinya, saya pikir hal ini persoalan klise belaka, tetapi dampaknya sangat berarti bagi kehidupan berumah tangga.

Tak terasa waktu berjalan terus seiring dengan konsultasi Siska terhadap saya tentang persoalan rumah tangganya, katanya saya dapat berbicara seperti konsultan rumah tangga, hal ini memang saya akui suatu kelebihan saya bila menghadapi wanita yang sedang dirundung musibah, tapi bukan sebagai kedok untuk berbuat yang tidak-tidak.

Setelah selesai saya pamit dan memberikan No. HP saya dengan pesan bila terjadi sesuatu dan memerlukan saya hubungi saya.
Beberapa hari kemudian saya ditelpon untuk bertemu disuatu tempat yang menurut saya sebagai tempat yang sangat romantis bagi dua insan yang sedang kasmaran namanya (ada aja).
“Mas, saya sangat berterima kasih atas konsultasinya waktu lalu”, ujar Siska dengan mata yang sendu dan bibir tergetar halus.
“Saya hanya orang biasa yang hanya dapat berbicara untuk mencari jalan keluar”, jawab saya sebisanya karena dengan tatapan matanya saya dapat merasakan getaran birahi yang sangat besar.
“Saya ingin Mas temani saya untuk berbagi rasa dengan perasaan Mas yang sebenarnya”
Wah mati aku, akhirnya saya bimbing kedalam tempat yang nyaman dan privacy. Bagaikan seorang kekasih saya berkasi-kasihan diatas sebuah ranjang empuk dan berudara nyaman.

Saya lumat bibirnya dengan penuh perasaan dan saya genggam kedua telapak tangannya sehingga kami merasakan kebersamaan yang bergelora. Lidahnya terus bergoyang didalam rongga mulut seirama dengan alunan musik bossas. Lama kami ber ciuman mesra, kurengkuh lehernya dengan jilatan halus yang merindingkan bulu kuduknya, Siska melenguh.
“Mas terus Mas jangan kecewakan saya” sebentar-bentar tangannya bergreliya ke dada dan selangkangan saya, tak tinggal diam dengan gaya yang meyakinkan saya kecup putingnya dengan sedotan-sedotan kecil dan gigitan mesra, bibir saya meluncur kebawah menuju pusar, saya mainkan lidah saya dibundaran pusarnya wah wangi farfumnya menyentuh birahi saya. Tangannya merengkuh alat pitas saya yang sudah tegang, Siska kaget, mass kok besar sekali, saya bisikan, jangan takut pasti muat. Memang Siska belum dikaruniai anak, jadi masih seperti perawan, apalagi punya suaminya tak terlalu besar.

Saya jilat permukaan vaginanya, Siska bergelinjang menarik pantatnya hingga menjauhi bibir saya, saya terperanjat, kenapa?
“Mass saya belum pernah seperti itu, maaf yah”, saya hanya tersenyum dan meneruskan permainan bibir kebagian betis dan seluruh paha.
Beberapa waktu berselang tangannya mendekap kepala saya dengan sangat kencang seolah-olah tak mau dilepaskan, sesak napas saya. saya tau Siska sudah klimaks tapi dalam dalam benak saya ini baru permulaan. Setelah dekapannya melemah saya baringkan celentang, terhamparlah padang rumput dan pegunungan yang indah seindah tubuhnya tanpa sehelai benangpun. Dengan gaya konpensional saya mulai melaksanakan tugas saya sebagai seorang lelaki, saya selipkan punya saya disela-sela bibir kemaluannya hingga ambles kepalanya, Siska menjerit kecil.
“Mass, tahan Mass ngiluu Mas terlalu besar”.

Memang saya sadar dan tak langsung main tancap, saya tarik dan tekan secara perlahan-lahan, setelah vaginanya teradaptasi Siska berubah dengan gaya yang agresip ditekan pantatnya ke atas hingga punya saya ambles semua, saya imbangi dengan gerak-gerakan yang atraktif, saya balikkan tubuhnya, saya dibawah dan Siska di atas dengan demikian Siska lebih leluasa untuk mengekspresikan birahinya yang selama ini tertahan. Benar adanya dengan gerakan yang dahsyat Siska bergerak naik turun sambil berdesis-desis hingga saya bingung membedakan antara desisan bibir bawah dengan bibir atas. Beberapa saat kemudian Siska mengejan dan menegang sambil menggigit dada saya, setelah itu saya tak mau kehilangan momen saya lakukan penyerangan dengan gaya profesional atas, bawah, depan, belakan, kiri dan kanan, hanya satu yang tak mau saya paksakan yaitu mengoral punya saya, karna saya tau Siska nanti stress, saya pikir bila nanti pada satnya tiba mungkin bukan batangnya yang dilumat tapi sekalian bijinya dan sangkarnya.
“Siskkaa saya mau sampai nihh. saya keluarin dimanaa?”
“Mas di luar saja dulu yah”.

Dengan secepat kilat saya tarik kemaluan saya dan saya keluarkan di dadanya hingga beberapa semprotan protein meleleh diantara dua bukit dan sedikit terciprat ke dagu. Setelah semprotan terakhir keluar, matanya terbuka dan tangannya menggenggam kemaluan saya, tanpa saya sadari dikulumnya kemaluan saya, hingga saya terperajat dan tak yakin, yah mungkin inilah yang dinamakan puncak dari birahi kaum hawa yang sudah mencapai batas ambang sehingga tak berlaku lagi rasa malu, jijik, dan kotor yang ada hanya nafsu dan nafsu.

Tanpa istirahat kemaluan saya bangun kembali sehingga menegang sampai kuluman mulut Siska terasa sempit dan rongga mulutnyapun membesar. Gerakan maju mundur mengakibatkan saya bergelinjang kekanan dan kekiri sambil sesekali mencengram rambutnya yang terurai lepas. Konsentrasiku hampir terganggu dengan gerakannya yang cepat hampir klimaks saya dibuatnya, tapi sebelum itu saya lepaskan untuk mengurangi ketegangan saya, saya balik menyerang dengan jari jemari menari-nari diseputar liang vaginanya dan sesekali menggesekkan ke area G-Spot wanitanya sehingga Siska merancau tak karuan, tangannya menarik sprei hingga terlepas dari sangkutannya. semakin lama semakin dahsyat pergolakan birahi saya dan Siska, saya rasakan aliran cairan hanggat membasahi jari saya dan tak mau ketinggalan moment yang indah ini saya balikan tubuhnya sehingga tengkurap dan saya tekan dengan kemaluan saya dari arah belakang, Siska meringis.
“Mas pelan-pelan, ngilu”

Saya atur irama sehingga lama kelamaan menjadi asyik dan Siskapun melakukan gerakan yang membuatnya bertambah assyik dan masyukk. Dadaku bergetar ketika hasrat itu akan mencapai puncak, ku tarik kemaluanku dan kusemprotkan ke atas punggungnya dangan kedua tangan ku mencengram kedua bongkah pantatnya yang masih kencang untuk ukuran Siska. Dan lubang anusnya masih bersih tak ada tanda-tanda bekas gesekan atau luka atau penyakit wasir, nafsu saya melihatnya tapi hasrat itu saya pendam, mungkin (dalam benak saya) lain waktu Siska meminta untuk di setubuhi anusnya karena memang bila nafsu sudah datang birahipun memuncak yang pada akhirnya dunia terasa sangat-sangat indah melayang-layang dan sukar diutarakan yang ada hanya dirasakan. Pikiran ngeres saya ternyata terbaca oleh Siska, dengan sedikit mesra tangannya menarik kepalaku dan membisikan sesuatu.
“Mas, coba dong masukin dari belakang, Siska ingin coba sekali aja tapi pelan-pelan yah”. Bioskop Online

Antara sadar dan tak sadar saya anggukan kepala tanda setuju. Karena badan saya sangat lelah saya istirahat sebentar dan membersikan sisa-sisa mani yang menempel pada kaki dan perut. Saya minum beberapa teguk minuman yang dihidangkan dikamar tamu, setelah rilek saya kembali kekamar, ternyata Siska masih tergolek diatas tempat tidur dalam posisi tengkurap, wah inilah yang dinamakan lubang surga, terletak hanya kurang lebih tujuh centimeter antara lubang vagina dengan lubang anus. Saya berfikir mana yang lebih sempit, wah yang pasti lubang anus yang lebih sempit, tanpa basa-basi saya mainkan jari saya dengan sedikit ludah untuk pelicin kesekitar permukaan anusnya, Siska terbangun dan merasakan adanya sesuatu yang lain dari pada yang lain, dan jariku terus menusuk nusuk lubang anusnya, saya tidak merasa jijik karena memang anus Siska bersih dan terawat.

Dengan hati-hati saya masukkan kejantanan saya kedalam anusnya, susah sekali masukinnya karena memang punya saya besar dibagian kepalanya sedang Siska anusnya masih sangat rapat, saya nggak abis akan saya ludahin agar licin, lama-lama kepala kemaluan saya masuk kedalam anusnya, Siska menjerit kecil, saya tahan beberapa saat kemudia dengan rileks saya tekan setengah dan tarik kembali, begitu terus-enerus sehingga Siska merasakan sensasi yang luar biasa.
“Mas kok enak sih, lain gitu dengan melalui vagina”.
Saya pun waktu itu baru merasakan lubang anus tuh seperti itu, menyedot dan hangat, hampir-hampir saya tidak kontrol untuk cepat-cepat keluar, dengan tarik nafas secara perlahan saya bisa kendalikan emosi saya sehingga permainan berjalan dengan waktu yang panjang, Siska meringis dan bola matanya sebentar-bentar putih semua menandakan birahi yang sangat dahsyat.

Kemaluan saya semakin tegang dan berdenyut tanpa memberi tahu kepada Siska saya semprotkan mani saya kedalam liang anusnya, Siska kaget dan mengejan sehingga kemaluan saya seakan-akan disedot oleh jetpump kekuatan besar. saya tergeletak diatas punggungnya sambil memeluk perutnya yang indah, walaupun ada sedikir kerutan, karena memabg umur tidak bisa dikelabui, saya dan Siska tertidur sejenak seakan melayang-layang di dunia lain. Kami bersetubuh dengan kemesraan hingga dua jam setengah sebanyak tiga ronde dipihak saya.

Saya lihat tatapan matanya mengandung kepuasan yang sangat dahsyat begitu pula saya sehingga membuat motivasi saya untuk bersetubuh dengan wanita-wanita setengah baya yang memang membutuhkan siraman biologis, karena wanita setengah baya secara teori sedang dalam puncak-puncaknya mengidamkan kepuasan birahi yang tinggi, istilahnya sedang mengalami fase puber kedua, apalagi bila sang suami tak memberikannya. Saya memang lebih menyukai wanita setengah baya dari pada ABG, karena wanita setengah baya mempunyai naluri kewanitaan yang besar sehingga dalam bersetubuh dapat saling memberikan respon yang sangat artistik bila dilakukan dengan mesra.

Setelah kami mandi kamipun bergegas untuk kembali pada tugas masing-masing, dari akhir pembicaraan saya dengannya, saya dipesankan agar merahasiakan hubungan ini, setelah itu saya diselipkan sehelai cek untuk konsultasi katanya. tanpa kwitansi dan tanda terima seperti biasanya bila terjadi transaksi. Sebenarnya saya tak tega mengambil cek tersebut, karena apa yang saya lakukan dengannya adalah sama-sama iklas sehingga hubungan menjadi sangat sangat sangat asyik masyuk, tapi saya pikir uang buat Siska nggak masalah karena memang untuk biaya pengeluaran lebih kecil dari pada yang diterima dari suaminya, selain itu saya juga sedang memerlukan biaya untuk memperbaiki kendaraan saya yang secara kebetulan pada waktu itu sedang mengalami perbaikan mesin.

Cerita sex : Cerita Sex Gairah Polwan Cantik

Setelah peristiwa itu saya masih terus dihubungi bila Siska perlu, dan pernah saya dikenalkan dengan rekan-rekan yang senasib dan saya pernah dihubungi oleh teman-temanya dengan saling menjaga rahasia satu sama lain, tapi ceritanya tak jauh beda, yang jelas saya akan rahasiakan sampai akhir hayat.

#Cerita #Hot #Memuaskan #Tante #Siska

Cerita Sex Suami Yang Tak Mampu Memuaskan Nafsu Ku Terbaru Malam Ini


Aku berasal dari kota S. Pendidikanku cukup baik, aku selalu berhasil dengan baik dalam tiap pelajaran, bahkan aku dapat lulus dari perguruan tinggi dengan IPK yang sangat baik. Tetapi itu semua tidak menjamin kebahagiaan, aku dididik dengan pendidikan yang kolot, serius, sehingga aku cenderung menjadi orang yang kuper dan pendiam.

Namun itu tidak menyulitkanku dalam hal perjodohan, karena banyak orang mengatakan bahwa aku cantik, dan memiliki mata yang bundar, aku tidak terlalu memahami apa yang mereka katakan, namun kebanyakan pria yang mendekatiku mengatakan hal serupa.

Karena itulah dalam usia yang relatif muda, 21 tahun aku berhasil menemukan jodoh yang baik, dia cukup kaya dan orangnya pengertian walaupun usianya jauh lebih tua dari aku, 31 tahun, maklum karena aku selama ini dibesarkan dengan didikan orang tua yang otoriter sehingga suamiku juga cukup selektif karena Mama hanya memperbolehkan orang yang qualified menurutnya untuk apel ke rumahku, bila pria yang apel ke rumahku berkesan norak dan hanya membawa kendaraan roda dua, jangan harap Mama akan mengijinkannya untuk apel lagi.

Selama beberapa tahun, hubungan kami baik-baik saja, kami dikaruniai dua orang anak, dan kami sangat berkecukupan di bidang materi. Namun kadang-kadang tidak semuanya berjalan lancar, ternyata suamiku tidak bisa lagi memberi nafkah batin kepadaku, ternyata dia mengalami problem impotensi, karena overworking. Tetapi saya tetap mencintainya karena dia jauh dari perselingkuhan dan dia sangat perhatian kepadaku.

Walaupun dia sudah tidak dapat lagi memberiku kepuasan, namun saya tetap menahan diri dan mencoba untuk tidak berselingkuh. Semuanya berjalan dengan baik sampai akhirnya datang Nason. Dia adalah rekan bisnis suamiku sejak lama, namun aku baru sekian lama dapat berjumpa dengannya, dia seusia suamiku, menurutnya dia dan suamiku berpartner sejak mulai bekerja, kami kemudian menjadi dekat karena dia orangnya humoris.

Dasar laki-laki tampaknya dia cukup tanggap dengan keadaan suamiku yang tidak mampu lagi memuaskan diriku sehingga akhirnya dia akan membawaku ke jurang kehancuran, aku dapat merasakan matanya yang jalang bila melihatku, terus terang saja aku merasa risih namun ada sensasi birahi dalam diriku bila dipandang seperti itu, aku tidak tahu mengapa, mungkin karena aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu, walaupun ketika masih mojang aku mempunyai banyak kenalan pria.

Suatu saat dia menelepon dari hotelnya, dia menyuruhku menjemput suamiku yang katanya minum-minum sampai mabuk, aku ingat waktu itu masih pagi betul, memang suamiku kadang lembur sampai malam sekali, sehingga aku tidak tahu kapan dia pulang. Betapa bodohnya aku, aku menyadari suamiku tidak pernah minum alkohol, entah mengapa ajakan Nason seperti hipnotis sehingga aku tidak curiga sama sekali.

Akhirnya aku sampai di hotel GS tempat Nason menginap, aku memasuki kamarnya dan dengan muka tak berdosa dia memaksaku untuk masuk, tanpa curiga aku cepat-cepat masuk dan mencari suamiku, namun ketika aku sadar dia tidak ada tiba-tiba mulutku dibekap dari belakang, napasku sesak sampai aku pingsan, entah apa yang terjadi selanjutnya, aku merasa ada kegelian di dadaku, seseorang mengelus-elus dan meremas-remas bagian dadaku.

Pelan-pelan aku terbangun, kulihat Nason sedang memainkan payudaraku. Oh, betapa terkejutnya aku, apalagi mendapati diriku terebah di tempat tidur dengan hanya baju atasan yang sudah terbuka dan BH-ku yang sudah dibuka paksa. Aku menyuruhnya melepaskanku kudorong dorong badannya tetapi dia tak bergeming.

Dia memegangi kedua tanganku dan menekuk kedua lenganku dan menaruhnya di samping kepalaku, sehingga aku praktis tidak bisa apa-apa, genggamannya terlalu kuat, dia tertawa kecil dan menciumi kedua puting payudaraku, aku menolak tapi entah kenapa aku merasa risih birahi. Kemudian dia memasukkan penisnya ke bagian kemaluanku, aku meringis-ringis dan berteriak, rasanya sakit sekali.

Tetapi aku sepertinya justru menginginkannya, di tengah pergumulan itu aku menyadari bahwa penis suamiku sebenarnya terlalu kecil, aku pelan-pelan merasakan kenikmatan, dasar lelaki tampaknya Nason sangat pintar mengambil kesimpulan, aku pasrah pada kemauannya, ketika dia membalikkan badanku sampai seperti merangkak, dia sangat agresif, tetapi aku dapat mengimbanginya karena sudah lama aku tidak merasakan ini.

Dia kembali menusukkan penisnya di kemaluanku dan meremas-remas payudaraku. Ahh, memang aku merasakan kenikmatan yang luar biasa yang bahkan suamiku sendiri tidak pernah memberikannya. Kemudian merasa tidak puas dengan baju bagian atasku yang masih menempel, dia melepaskannya, sambil kemudian membuat posisiku seperti duduk dipangku olehnya.

Seperti kesetanan aku secara otomatis mengikuti irama kemauannya, ketika kedua tangannya memegang perutku dan menggerakkannya naik turun aku secara otomatis mempercepat dan memperlambat gerakanku secara teratur, dia tersenyum penuh kemenangan, merasa dia telah membuat ramalan yang jitu.

Kurasakan dia kembali meremas-remas dadaku ketika dia merasa aku dapat mengambil inisiatif. Sungguh seperti binatang saja aku, melakukan hal semacam itu di pagi hari, di mana seharusnya aku ada di rumah mempersiapkan sarapan dan mengurus anak-anakku.

Sempat kurasakan tiada selembar benangpun menempel di tubuhku kecuali celana jinsku di sebelah kanan yang belum terlepas seluruhnya, tampaknya Nason tidak sempat melepasnya karena terlalu terburu nafsu.

Akhirnya dia menyuruhku mengambil posisi telentang lagi dan dia mengangkat dua kakiku direntangkannya kedua kakiku ke arah wajahnya dan dia mulai memainkan penisnya lagi, dan kurasa dia sangat menaruh hati kepada payudaraku, karena kemudian dia mengomentari payudaraku, menurutnya keduanya indah bagaikan mangkuk. Hmm, aku sungguh menikmatinya karena suamiku sendiri tidak pernah memberi perlakuan spesial pada kedua payudaraku ini, paling dia hanya meremas-remasnya.

Tetapi apa yang dilakukan Nason benar-benar sungguh mengejutkan dan memuaskan diriku, dia menghisap putingku dan memainkannya seperti dot bayi. Hanya sebentar rasanya aku mengalami orgasme, aku merasa lelah sekali dan kehabisan nafas sampai akhirnya dia juga sampai ke situ.

Setelah itu aku merasa sangat marah dan menyesal kudorong Nason yang masih mencoba mencumbuku, kumaki dia habis-habisan. Tampaknya dia juga menyesal, dia tidak dapat berkata apa-apa. Nason kemudian hanya duduk saja sementara aku sambil menangis memakai kembali seluruh pakaianku.

Aku mencoba menenangkan diri, sampai kemudian Nason mengancamku untuk tidak mengatakan hal ini kepada suamiku, dia kembali menekankan bahwa bisnis suamiku ada di tangannya karena dia adalah pembeli mayoritas sarang burung walet suamiku. Aku membenarkannya karena suamiku pernah berkata bahwa Nason adalah koneksinya yang paling penting.

Cerita sex : Menikmati Tubuh Istri Teman Sendiri Yang Luar Biasa

Aku bingung olehnya, baru-baru ini ketika dia pulang ke kotaku, dia kembali memaksaku melakukan lagi hal serupa, bahkan dia pernah berkata bahwa suamiku sudah menyerahkan diriku padanya karena dia merasa tidak mampu lagi memuaskan diriku.

#Cerita #Sex #Suami #Yang #Tak #Mampu #Memuaskan #Nafsu

Cerita Seks Memuaskan Hasrat Kakak Ipar Terbaru Malam Ini

Aku adalah seorang pria dan kini aku menjadi seorang pegawai yang bekerja di sebuah bank swasta internasional yang pangkatku lumayan tinggi. Aku sudah berumur 30 tahun dan jabatanku adalah menjadi manager marketing, sebut saja namaku Anto. Karena aku mendapat posisi manager, aku pun menjadi stress dan untuk melampiasnya, aku sering berkunjung keluar kota untuk menghilangkan stress bersama dengan istriku.

Namun entah mengapa, beberapa minggu ini istriku terlihat mudah sekali marah, sehingga ketika saya merasa tidak ingin melakukan hubungan seks sering kali gagal. Hal ini membuat konsentrasiku dalam pekerjaan sedikit terganggu. Memang bagi kita para lelaki, seks selalu jalan pertama yang kita tempuh dalam mengurangi beban pikiran, bila tak tersalurkan maka akan mengganggu semangat dan pikiran kita. Dan hal itulah yang aku alami beberapa minggu belakangan ini.

Apalagi bulan-bulan ini adalah bulan menjelang hari raya lebaran yang mana semua baik itu besar maupun kecil meraup keuntungan sebesar-besarnya. Sedangkan ditempatku, keadaannya terbalik sehingga tekanan yang aku rasakan semakin berat dan membuatku harus melepaskan semua beban itu dengan melakukan semua itu di kamar mandi, karena istriku sendiri sedang mengalami masalah di tempat kerja.

Namun semua itu berakhir ketika hari itu, hari kamis. Dimana aku pulang kerumah seperti biasa pukul 19.00. Aku sampai di rumah, setelah memarkirkan mobilku, aku berjalan masuk dan bertemu dengan istriku yang juga baru pulang dari kerja. Kami berciuman dipipi Kemana-mana lalu aku masuk ke kamar untuk berganti pakaian. Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri dari segala kepenatan yang menglingkupiku. Usai mandi, diluar terdengar suara orang tertawa dan setelah aku keluar aku melihat teman wanita adik istriku datang berkunjung. Gadis itu bernama Yeni, yang tinggal beberapa rumah dari rumahku ini.

“Malam mas…?”, sapa Yeni padaku.
“Malam Yeni, pa kabar…?”, aku balik bertanya.
“Baiiiik banget mas. emang gimana keadaan kantornya? Kok sepertinya tegang banget gitu ya…?”, Yeni padaku karena melihatku kusut meskipun telah selesai membersihkan diri.
“Gitu dech, namanya kantor pasti teganglah..”. Jawabku singkat.

Tak sengaja, aku mengamati Yeni yang masih menggunakan pakaian kerjanya. Ia tampak begitu cantik, apalagi pekerjaan merupakan pekerjaan penting disalah satu perusahaan IT yang terkenal di Ibu kota. Namun semua itu aku kesampingkan.

Aku mendekati istriku yang kala itu sedang ganti pakaian, setelah selesai mandi. AKu peluk dia dari belakang dan mulai menciumi lehernya yang merupakan salah satu titik lemahnya, namun bukan gairah yang kudapatkan malah dianggap yang membuat marah. Ia mendorongku dan mengatakan bahwa ia sedang tidak mood untuk melayaniku, maka akupun pergi dan duduk dihalaman rumah sambil merokok untuk menghilangkan emosi yang membara didalam hati.

Aku duduk menyendiri sambil menikmati bir yang aku bawa dari dalam sambil merokok. Menatap kelangit yang gelap, membayangkan bagaimanakah kehidupanku dimasa yang akan datang. Aku yang pada dasarnya adalah lelaki yang setia, tak sanggup berpikir harus berpisah dengan istriku, dan hidup menyendiri. Sungguh sebuah bayangan yang selalu kutepis.

Namun bayangan akan mendekati kenyataan, semua itu didukung dengan kondisi istriku yang sedang naik daun dan pendapatan yang lebih besar dariku, atau mungkin ia telah mendapatkan teman pria lain. Pikiran2 Itulah yang selaluku selama ini. Karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri hingga menyadari kehadiran Yeni yang duduk di depanku. Aku terkejut ketika Yeni memanggilku dengan cukup keras.

“Mas…!!!”.
“Eh ya, sori ga denger…?!”, kataku kaget.
“Ih mas Anto, melamun terus tuh..?”, kata Yeni lagi.
“Iya, maaf ya. Emang ada apa fen..?”, tanya mereka lagi.
“Gpp mas, keliatannya mas Anto pusing banget, kusut gitu..?”.
“Biasalah banyak masalah…?!”.
“EMang Yeni bisa bantu apaan…?”, kata Yeni antusias.

Aku sempat terkejut mendengar pernyataan Yeni, namun aku segera menjawabnya,

“Ga usah, kok ga langsung pulang kenapa Yeni..?”, tanya balik.
“Hehehehe… dirumah ga ada orang, Yeni takut sendiri, pulangnya entar nunggu mama..”, kata Yeni malu2.

Setelah aku mengambil minumanku dan meminumnya, tapi ketika aku menoleh ke arah Yeni tersingkap dan menyaksikan kehalusan pahanya yang putih, membuatku langsung terangsang. Lalu aku bersandar dan mendorong kembali rokokku, mencoba menghilangkan semua gairah yang muncul tiba-tiba. Lalu istriku dan adiknya keluar dari dalam rumah dan berpamitan padaku untuk keluar sebentar lagi mall, untuk belanja kebutuhan bulanan. AKu mengangguk, sementara adik iparku berbicara pada Yeni memintanya menunggu kalo mau, kalo tidak ikut aja. Sementara Yeni menjawab nunggu aja. Selesaikan istriku dan tinggalkan meninggalkan rumah.

Aku berkata pada Yeni, kalo butuhku aku berada didalam. Lalu aku pergi meninggalkan Yeni yang masih duduk sambil bermain dengan HPnya. Aku masuk ke dalam, tapi aku diruang tamu dekat gorden, untuk mengintip lebih dekat Yeni yang membelakangi gorden, sehingga akan tampak lebih jelas. Apalagi ketika Yeni melepas blasernya, kerja bloush yang memliki renda pada daerah kancing, dengan warna yang tidak terlalu terang tapi melihat keindahan tubuh mungil Yeni. Aku tak tahan lagi, maka akupun segera pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku. Penisku sudah begitu tegangnya, tak lama kemudian terdengar suara panggian Yeni padaku,

“Mas..mas Anto…mas..?”.
“Apa Yeni..??”, bertanya sambil membuka pintu kamarku.
“Mas, Yeni numpang minum ya..?”.
“Ya..?”, jawabku singkat.

Menatap nanar tubuh Yeni yang indah, apalagi saat itu tidak memakai lagi blasernya, dengan bloush yang berdampak pada tubuh indah> Bra warna biru yang tercetak jelas membuat saya semakin tak dapat gairahku sendiri, mungkin tak begitu terlihat karena tertutup blasernya, namun sekarang semua itu begitu indah dan menggoda.

Selesai minum, Yeni kembali menuju ke ruang makan dimana aku sudah menantinya. Kami bertemu dan Yenipun tersenyum manis. Aku berdiri dihadapannya, lalu Yeni berjalan kembali disampingku. Ada kebimbangan didalam hati mengenai semua ini, antara gairah dan akal sehatku. Namun gairahkulah pemenangnya, maka dengan cepat tangan Yeni aku cekal, dan ia terkejut. Aku berbalik dan segera menarik Yeni ke dalam dekapanku. Yeni tak melawan hanya mengungkapkan keterkejutan penuh rasa. Aku peluk Yeni dan ciuman lembut, namun penuh gairah.

Yeni tak melawan pasrah, hingga akhirnya ia ikut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku. Tanganku tak berhenti begitu saja, meraba punggungnya, turun ke bawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh milik Yeni, untuk meningkatkan terangsang. Penisku yang sangat tegang menempel keras pada perut Yeni, denyutan kuat penisku terasa begitu kuat membuat Yeni pun ikut bersemangat.

Tanganku bergerak semakin liar, menuju ke bagian depan tubuh Yeni. Membuka kancing bloushnya satu pertemuan dengan terbuka semua, dan menyusup masuk ke dalamnya, aku remas lembut payudara Yeni yang berukuran kira2 34 cup b itu. Setiap reasan yang saya lakukan Yeni mengerang disela ciumanku, membangkitkan semangat. Kemudian tanpa kusadari tangan Yeni bergerak menuju selangkanganku, open celanaku dan meremas lembut penisku yang sudah sangat tegang.
Beberapa saat kemudian, menyala aku bahwa yang sekarang kulakukan ini aturan dan seketika itu juga aku melepaskan ciumanku dan juga remasanku pada payudara Yeni. Aku berjalan mundur sambil mengungkapkan penuh rasa bersalah pada Yeni yang sudah terangsang oleh karenaku. Wajahnya seiringnya memerah, dan nafasnya pun memburu dengan gairah yang memuncak.

“Maaf..maafin…aku Yeni..maaf..”, kataku berpikir.
“Maafin mas Anto, Yeni, maaf…”, kataku semakin kacau.
Namun tiba-tiba Yeni menyentuh bibirku dengan jarinya, dan berkata lembut,
“Gpp kok mas. Yeni tau kok…”, kata Yeni memilihku.
“Emang mas Anto lagi pengen banget ya…?”, tanya Yeni kembali.
“Iya, tapi ya udahlah, gpp. Maafin mas ya Yeni…?!”, kataku lagi.
“Mau ga bantuin Yeni…?”, kata Yeni pelan sambil mengamati tajam.

Aku terkejut dengan jawabannya. dan membocorkan Yeni seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan. Yeni mendekatiku, lalu ia menarikku mendekat dan berbisik ditelingaku, ia menciumku kemudian. Dengan lembut, hingga akhirnya akupun membalas ciumannya.

Tangan Yeni mengarahkan kami ke arah mendekat, dan menempatkannya pada payudaranya, lalu membantu membantu meremas payudaranya sendiri. Aku, lakukan pertama dengan lembut lalu semakin kuat dan penuh nafsu. Kemudian, aku memeluk tubuh Yeni dengan erat. Ciumankupun turun pada leher jenjang Yeni. Desahan lembut dari semangat fe, saat kita membuka kait penahan bra, lalu menyingkapkannya dan menyalurkanpun langsung ke luar dengan lembutnya Yeni. Desahan Yeni berubah menjadi erangan penuh gairah.

“Aaahh..aahh..mas….oohh…..”, erang Yeni.

Tanpa melepas pekerjaan, saya menikmati menikmati dan keindahan tubuh Yeni.

Waktu berlalu dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya, erangan dan gelinjang tubuh Yeni semakin keras dan kuat. Apalagi sekarang telah duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya. Ciuman dan jilatanku pada payudara Yeni membuatku semakin keras, apalagi ketika jariku menggosok vagina Yeni yang telah basah dan hanya ditutup oleh celana dalam model thong miliknya yang telah basah kuyub oleh cairan kepuasannya.

“Aaah..aahh..mass..aahh….aahh…”, erang Yeni.

Setelah beberapa saat Yeni kembali mengerang panjang, dan saya langsung mencoba mencoba mengurangi suara erangan kuat Yeni. Tubuh Yeni menggelinjang hebat sambil memelukku erat2. Tubuh kami berhimpitan ketat.

Setelah beberapa saat kemudian, Yeni telah tenang. Ia berterima kasih padaku, ia tersenyum manis dan berkata disela deru nafasnya,

“Hah..enak..banget..mas..hah..hah..enakk..bang et, kini giliran hah..hah..Yeni.”.

Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalamku dan terkejut ketika melihat penisku yang sudah tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran sekita 15 cm tak begitu panjang namun diameternya yang gemuk terlihat besar. Yeni memegangnya penuh rasa hati2 dan nafsu, setelah terpegang, Yeni mengocoknya perlahan dan membuat yang sudah bahagia menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan Yeni pada penisku.

Yeni mengangkat tubuhnya dan sambil menyingkapkan celana dalam model thong milik aku tuntun penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya. Yeni menurunkan pelan-pelan dan peniskupun bibir bibir vagina Yeni, rasa hangat dan basah serta detakan kuat menyapa penisku, sungguh menikmati yang sudah lama aku cari dan damba. Dengan satu gerakan penisku terbenam dalam liang vagina Yeni, pijatan dan detakan dinding vagina Yeni sangat nikmat,

“Aaahh..mas…aahh….enakk.bangett..aahhh”.

Setelah berdiam diri beradaptasi, Yeni lalu bergoyang dengan lembut maju mundur, memutar dan naik turun, sementara itu penisku bagaikan dipelintir dan dan dipijat lembut oleh dinding vagina Yeni, membuat hanya tak sampai 2menit sudah mengerang panjang.

“Aaahh..aahh.Yeni…..Yeni…aahh…aku..mauu..k eluarr..aahh..aahh..”, erangku.
“Aaahh..aahh..keluarrinn..keluariinn..mas..aahh..a ahh..enakkk.bangett..”.
Yenipun semakin memainkan tekniknya hingga akupun mengerang panjang, sambil memeluk tubuh Yeni penisku berkedut kuat memuntah sperma berkali2 dalam liang vagina Yeni. Yenipun semakin pembohong bergoyang di atas penisku. Sementara pijatan dan remasan dinding vagina Yeni semakin pembohong memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

Rasa nikmat yang tiada tara itu kembali menguasaiku saat, setelah selesai mencpai puncaknya Yeni tak berhenti malah semakin pembohong bergoyang. Tiba-tiba Yeni memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan pembohong pada tubuhnya, kamipun berciuman panas. Sementara Yeni menjaga vaginanya hingga penisku terbenam secara keseluruhan. Rasa nikmat itu memang sangat sangat.

Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda, dan Yeni yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang, ia berkata,

“Mas..hah..hah..enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya…hah..hah..”.
“Iya, aku juga enak. Makasih Yeni, enak banget. Mas puas banget..”.
“Hihihihi…mas Anto nakal juga ya.”, kata Yeni yang berdiri, lalu membetulkan kembali celana dalamnya dan kemudian ia bersimpuh dihadapanku.

Ia memegang penisku yang masih tegang dan mengelusnya, lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

“Ahh..enak Yeni, enak..ahh.. Maaf ya tadi aku keluar duluan…?”, kataku.
“Emmhh..gpp mas, kalo mas keluar lagi juga gpp kok.”, kata Yeni yang kemudian mengulum penisku.

Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menik turunkan kepalanya sementara lidahnya menjilati kepala penisku dan juga Yeni melakukan hisapan lembut pada penisku. Perpaduan dari semua itu sangat menikmatinya. Yeni melepaskan kulumannya dan kembali mengocok penisku dengan lembut, lalu mengulumnya kembali, akupun mengerang2 keenakan. Yeni melakukan itu berulang kali, dan pada menit ketiga aku mengerang keras, dan peniskupun mengembang semakin besar dan tiba-tiba penisku menyemprtokan sperma didalam mulut Yeni, Yeni yang mengetahui gejala aku mendapatkan puncak kenikmatanku tak melepaskan kulumannya malah semakin kuat.

“Aaah..aahh.. Yeni..ohh… Yeni…aahhh..croot.croott..aaahhh..”.

Beberapa kali semprotan didalam rongga mulut Yeni, hingga ada beberapa tetes spermaku yang keluar disela bibir tipisnya yang sedang mengulum penisku. Yeni melepaskan kulumannya dan sambil bersimpuh ia menelan spermaku yang mulut mulutnya. Setelah itu, Yeni aku bantu berdiri dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan, mulai dari bloush bekerja sampai dengan roknya.

Beberapa saat setelah itu, Yeni telah selesai berbenah dan kembali duduk dihalaman depan, bersama denganku.

“Yeni, ga kekamar mandi…?”, tanyaku.
“Gpp mas, Yeni baik2 aja kok. Makasih ya mas..?!”, ucap Yeni padaku.
“Iya sama2…”, jawabku sambil menundukkan kepala.

Tepat setelah itu, istriku dan adiknya pulang dari mall dekat rumah. Dan suasana rumah kembali ramai seperti biasa.

Cerita sex : Ngentot Dengan Mahasiswi Cantik Di Kost

Tapi, yang berbeda adalah suasan hatiku yang telah mendapatkan kepuasan dari Yeni, teman adik iparkku sendiri. Yeni terlihat agak kusut dengan keringat yang mulai bermunculan disekujur tubuhnya, bekas spermaku yang sempat mengenai payudaranya pun dibersihkan. Tak ada yang berubah, hanya mengurangi beban hati saja.

#Cerita #Seks #Memuaskan #Hasrat #Kakak #Ipar

Memuaskan Tante Di Atas Ranjang Terbaru Malam Ini

Perkenalkan namaku Andovi, umurku saat ini 23 tahun, aku kuliah disuatu universitas terkenal dikotaku. Aku sendiri memilki penampilan yang kurang lebih bisa menarik perhaDinan kaum wanita karena perawakanku yang atletis dan wajah ganteng yang menghiasi tubuhku.

Dalam hubungan Sex tak perlu ditanyakan lagi, aku sudah mendapat banyak pengalaman dari banyak wanita, karena aku memulai berhubungan Sex sejak SMA sampai sekarang. Namun kali ini aku tak menyangka kisahku ini akan terjadi, karena persetubuhan ini aku lakukan dengan tanteku sendiri yang dimana adalah istri om ku yang adik dari ayahku. Namun mau bagaimana lagi, jika kucing dikasih ikan asin ya mana mau nolak,hehe..

Suatu pagi saat aku masih tidur, telpon HP ku berbunyi dan aku yang masih dengan mata tertutup mengangkat HP ku, ternyata adalah Om Tono yang menelponku. “Vi, kamu beberapa hari ini sibuk gak??” tanya om Tono. “Kayaknya Enggak om, emang kenapa om??” tanyaku balik. “Om mau minta tolong niiih, bisa gak???” tanya om Tono.

“Eeeemmm….Minta tolong apa om?? Kalau aku bisa pasti aku bantu om” jawabku. “Om minta kamu menginap dirumah om karena om mau keluar kota selama beberapa hari, kamu temenin Tante Jasmine dan Dina dan Zara ya Vi, bisa gak??” taya om Tono. “Eeeemmm….Bisa deeh om, aku kerumah om kapan, nanti apa sekarang om??” tanyaku.

“Sekarang aja Vi, karena om sebentar lagi mau berangkat dan om juga sudah ngomong sama tantemu kok, kalau kamu yang akan menemaninya” jawab om Tono. “Okkee…Deeeh om, aku mandi dulu, nanti aku terus kerumah om” jawabku. “Makasih ya Vi, kamu memang keponakanku yang paling baik, nanti jika om sudah berangkat kamu tinggal masuk aja ya Vi” ucap om Tono. “Iyha om” jawabku singkat.

Setelah menutup telpon dengan mata yang masih berat, aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi. Didalam kamar mandi aku sempat membayangkan yang tidak-tidak, aku membayangkan tubuh bahenol tante Jasmine, kubayangkan pantatnya yang semok aku remas-remas,

kujilati memek tante Jasmine sampai tante Jasmine ngecrot, penisku dikulum tante Jasmine, membuat penisku menegang dan Aaarrgghhh akhirnya aku membasahi tubuhku dengan air, hingga bayanganku tentang tante Jasmine hilang dengan seketika. Tak lama aku selesai mandi, dan aku pun bergegas ganti baju dan langsung menuju rumah om Tono. Sekitar setengah jam perjalanan, akhirnya aku sampai dirumah om Tono.

Dan ternyata om Tono sudah berangkat lalu aku disambut oleh tante Jasmine. Pemandangan indah seketika pun aku dapatkan, baju ketat dan super seksi menghiasi tubuh tante Jasmine sehingga bentuk lekuk-lekuk tubuh tante Jasmine menjadi terlihat, dan bahkan gAndovi-gAndovi CD tante Jasmine kelihatan karena roknya yang sangat ketat. Sejenak aku menelan ludah sebelum akhirnya tante Jasmine membuyarkan pemandanganku itu.

“Vi tante minta tolong kamu antar Dina dan Zara kesekolah yaaa” pinta tante Jasmine. “Okkee deeh tante” jawabku singkat. Lalu aku mengajak kedua anak tante Jasmine yang masih kecil kemobil, dan aku pun mengantarkannya kesekolah. Diperjalanan aku mengantar Dina dan Zara, kembali aku teringat kemolekan tubuh tante yang tadi aku lihat.

Aku tak kuasa menahan nafsuku hingga dalam perjalanan batang Penisku menengang sehingga kelihatan dari luar celanaku karena penisku yang lumayan besar. Untungnya aku mengantarkan anaknya tante Jasmine, jika yang kuantarkan adalah tante Jasmine bisa-bisa aku langsung menubruknya “pikiran kotor itu yang terus mengganguku selama dalam perjalanan”.

Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Jasmine. Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Jasmine masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur.

Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci. Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Jasmine tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya.

Ternyata tante Jasmine sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya berganDinan kiri dan kanan. Terdengar suara desahan lirih, “hmhmhmhmmmm, ohh, arhh”. Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Jasmine ini sudah mencapai orgasmenya.

Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Jasmine, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Jasmine berhubungan badan denganku. “Lho Vi, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Jasmine mengagetkan aku.

“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Jasmine sambil masuk kamar. Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Jasmine berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur.

“hmhmhmhmmmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut, karena tante Jasmine sudah berbaring disebelahku sambil tangannya memegang Penis dari luar sarung. “Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Penis menegang 90%. “Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok”, dengan alasan sakit.

Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang. Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja. “Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga CD kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Penis mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya. “Sudahlah tante, gak pa pa kok.

Lagian Andovi tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya. “Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah. “Iya, tadi Andovi ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah. Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang sepuluh menit.

Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Penis di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku.

Aku jadi salah tingkah. “Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya. “Emm.., nggak kok tante. Maafin Andovi ya.” aku semakin salah tingkah. “Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan. “Maksud Andovi, nggak salahkan kalau Andovi pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku.

Langsung aku kecup payudaranya berganDinan kiri dan kanan. “Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Vi.” tante Jasmine merengek perlahan. “hmhmhmhmmmm..shh” tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya. Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab.

Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Jasmine. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di seDinap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras. “hmhmhmhmmmm, boleh juga nih

Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Penis yang belum pernah dilihatnya. “Ya sudah dibuka saja tante.” pintaku. Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum. “Wah, rupanya tante punya Penis lain yang lebih gedhe.”

Gila tante Jasmine ini, padahal Penisku belum besar maksimal karena terhalang CD. Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Penis yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya.

“Tante.. ngapain berhenti?” aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya. “Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku. “Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.

Tante masih terkesima dengan Penisku yang mempunyai panjang 17cm dengan diameter 6cm. “Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Penisku.” Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya. “hmhmhmhmmmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat ujung Penis Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Penis

“Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau. Lalu aku tarik kepala tante Jasmine sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Jasmine. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu.

Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga. “Ayo Vi, ganDinan kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya. “OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.

“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku. “Hh.. mm.. enak Vi, terus Vi.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur. Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Jasmine. “Ahh.. Vi..shh.. Vii aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras. “Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang. Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya. “hmhmhmhmmmm..kamu pintar Vi.

Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeRis tubuhku. “Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Penis ku sendiri. “Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Penisku masih berdiri tegak dan belum puas. Dipegangnya Penis ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Penis.

Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok. Vi, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Penisku. Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Jasmine, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus.

BerganDinan kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Penis ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. Perlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.

“Tante siap ya, aku mau masukin Penis” aku memberi peringatan ke tante. “Cepetan Vi, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Penis. Dengan pelan aku dorong Penis ke arah dalam vagina tante Jasmine, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Penis sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak.

Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru. Vi, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan. “Ahh.. shh mm, tante ini cara Andovi agar tante juga merasa enak” Aku membalas omongan tante. Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Penis ke dalam vagina tante.

“Ahh..” kami berdua melenguh. Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Jasmine ini masih kencang, pada saat aku menarik Penis bibir vaginanya ikut tertarik. “Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Jasmine semakin menambah rangsangan.

13 menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Vi tante nyampai lagi” Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Penis masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Jasmine, kami melanjutkan aksi.

Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Penis. “Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante. “Di dalam aja Vi, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun. Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol. “Arghh.. tante aku nyampai”. “Aku juga Vi.. ahh” tante juga meracau. Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante.

Setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra. Vi, kamu hebat.” puji tante Jasmine. “Tante juga, vagina tante rapet sekali” aku balas memujinya. Vi, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.

“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya. “Gak apa-apa Vi, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku. Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih.

Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi. Itulah pengalamanku dengan tante Jasmine. Ternyata enak juga bermain dengan wanita yang berumur empat puluhan-an. Semenjak itu aku sering dapat telepon ajakan untuk berkencan dengan tante-tante.

Cerita sex : Makan Di Temani STW Yang Cantik

Rupanya tante Jasmine menceritakan hal kehebatanku kepada teman-temannya , karena teman tante Jasmine pada penasaran dengan diriku seringkali aku di kejar kejar dengan cara yang berbeda beda.

#Memuaskan #Tante #Atas #Ranjang