Pengalaman Sex Menjadi Asisten Dukun Terbaru Malam Ini

Pengalaman Sex Menjadi Asisten Dukun

“Vi, mau gak jadi pacar gue?”, tanya Wandi.

“emm,, sori nih Wan, tapi gue lagi gak mood punya cowok”, jawabku.

“emang kenapa?”.

“ya lagi males aja”.

“please,,,”.

“kan masih banyak cewek di kampus ini”.

“ya, tapi yang paling cantik disini kan lo”.

“ah, udah ah, gue lagi buru-buru nih”.

“Vina,,tunggu”. Aku tak mengindahkan panggilan Wandi dan pergi meninggalkannya. Wandi memang sangat tergila-gila padaku seperti laki-laki lainnya di kampusku, bahkan aku sempat melihat isi tasnya dan menemukan buku yang aneh, setelah kubuka ternyata isinya adalah biodataku.

Isi buku itu :

Nama : Vina Larasati

TTL : Bandung, 2 Desember 1987

Berat : 49 kg

Tinggi : 168 cm

Zodiak : Sagitarius

Hobi : baca, makan bakso, godain cowok

Warna favorit : Ungu, putih

Makanan favorit : bakso, pangsit, roti

Minuman favorit : jus alpuket, tequila

Artis idola : Beyonce, Christina Aguilera, Kangen Band

Tempat favorit : Blitz Megaplex, Komik kafe

Ukuran bh : 34B

Nama Ayah : Kusuma Chokro Aminanto

Nama Ibu : Mona Deliawati

Dan masih banyak lagi, tak kusangka bahkan dia lebih tau tentang aku daripada diriku sendiri.

Itulah sebabnya aku tidak mau menerimanya menjadi pacarku, yah aku memang tidak mempermasalahkan wajahnya yang jelek, culun dan jerawatan itu. Tapi, seperti yang kubilang tadi, aku tidak nyaman dengannya karena dia aneh dan suka membanggakan dirinya, memang sih dia pintar dan sering ikut lomba karya ilmiah tingkat dunia, tapi aku benci kepada lelaki yang sombong. Setelah aku meninggalkannya, aku masuk ke dalam mobilku untuk pergi ke mall yang sudah menjadi tempat aku dan teman-temanku hang out. Sesampai di mall, aku langsung parkir mobilku dengan mudah karena memang sedang sepi, lalu aku keluar dari mobil dan menuju lift. Aku keluar dari lift dan menuju food court dimana teman-temanku sudah menunggu.

“hi girlz, sorry ya gue telat”.

“emang lo kenapa?”.

“biasalah, tadi ada cowok nembak gue”.

“siapa lagi, banyak banget sih yang nembak lo?”.

“itu si Wandi, anak teknik”.

“oh, si Wandi yang culun itu?”.

“iya”.

“berani-beranian, dia nembak lo, emang dia gak ngaca apa?”.

“ah, gue sih gak masalahin culunnya apa wajahnya”.

“oh, jadi lo terima dia?”.

“enak aja, ya nggak lah”.

“terus?”.

“emang sih gak masalah buat gue mukanya, tapi tau gak sih lo, masa’ dia punya biodata gue gitu”.

“maksud lo?”.

“ya, mulai dari nama gue, nama bonyok gue, bahkan ampe nomer bh ‘n jadwal menstruasi gue dia udah tau”.

“hah, kok bisa dia tau?”, tanya Riska

“mana gue tau, itu yang gue bikin illfeel ama dia”.

Kami pun terus ngerumpi dari masalah Wandi hingga hal lainnya sampai waktu sudah menujukkan pukul 8 malam.

“girlz, balik yuk capek nih gue”.

“tapi, kita nebeng ya”, balas Dewi

“ok, yuk”.

“anterin ampe rumah ya,pleeasssee”, pinta si Rani.

“ok,,ok,,sip dah”, jawabku. Lalu aku antar mereka satu persatu ke rumah mereka masing-masing, setelah itu aku pulang ke rumahku. Aku langsung parkir mobilku di garasi dengan hati-hati karena memang aku sering membuat lecet mobilku yang mengakibatkan aku mendapat omelan dari ortuku. Setelah beberapa menit ketegangan sewaktu memarkir mobil, aku pun berhasil memarkirkan mobilku dengan selamat.

Aku pun langsung ke luar garasi dan menutupnya, kemudian aku langsung masuk ke dalam rumah.

“mbok, bikinin orange jus donk”.

“non baru pulang ya?”, tanya Mbok Tari, pembantuku.

“iya mbok, tadi abis jalan-jalan, tolong ya mbok bikinin orange juice”.

“sip non, beres, non mau makan sekalian?”.

“gak usah ah, aku mau tidur aja, capek”.

“ok, non, ntar Mbok bawain minumannya ke kamar”.

“makasih ya Mbok”. Setelah beberapa menit aku menunggu di kamar sambil rebahan di ranjang dan menyetel radio, Mbok Tari membuka pintu kamarku sambil membawa minumanku.

“ni non minumannya”.

“makasih banyak mbok, oh ya mbok, ntar kalau mama ama papa udah pulang, aku gak usah dibangunin ya, capek berat nih”.

“ok non”. Lalu Mbok Tari keluar dari kamarku, aku segera meminum habis orange juice karena memang aku kehausan. Tanpa sadar, hanya dalam waktu 5 menit mataku sudah memaksaku untuk menutup, kuturuti kemauan mataku dan aku pun berpetualang di negeri mimpi.

Tiba-tiba aku berada di dalam sebuah kamar dimana banyak foto-fotoku tertempel di dinding baik yang sedang foto dengan teman-temanku baik yang sedang sendirian. Tiba-tiba ada seseorang masuk, setelah kuteliti ternyata orang itu adalah Wandi tapi telanjang bulat dengan penis yang cukup besar menggantung di tengah-tengah daerah selangkangannya. Aku mau bicara, tapi suaraku sama sekali tidak keluar. Wandi mendekatiku dan mulai mengelus-elus bahuku dan pipiku, tangan Wandi mulai merayap lebih ke bawah lagi sehingga kini kedua tangannya memegang kedua buah payudaraku dengan mantap. Wandi lebih mendekatkan dirinya lagi kepada diriku sehingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa wajahku, dan dia langsung mendekatkan bibirnya ke bibirku yang tipis dan mungil. Dia lumat bibirku dengan penuh bernafsu seolah dia tak mau melepaskan bibirku, lalu dia mulai memasukkan lidahnya ke dalam mulutku dan menggerak-gerakkan lidahnya di dalam rongga mulutku, sementara itu tangannya mulai meremas-remas kedua buah payudaraku dengan gerakan memutar membuatku mendesah keenakan. Tanpa sadar aku memainkan lidahku juga dan membelit lidahnya sehingga kami seperti bermain di dalam rongga mulutku dengan lidah kami.

Aku menutup mataku karena entah kenapa aku menikmati dicumbu oleh Wandi. Akhirnya, setelah puas melumat bibirku, Wandi pun melepaskan cumbuannya terhadap bibirku dan mulai menurunkan ciumannya ke leher jenjangku membuatku kegelian. Hei, aku baru sadar, kata orang-orang kalau sedang mimpi tidak terasa apa-apa dan tidak ingat semuanya, tapi kok aku merasa geli dan aku ingat kalau aktifitas terakhirku sebelum tidur yaitu rebahan di kasur. Tapi, begitu aku menyadarinya, Wandi sudah mulai menjilati payudaraku yang masih terbungkus baju berwarna putih sehingga baju yang kupakai waktu itu basah karena jilatannya. Lalu dia mulai membuka kaosku dari bawah dengan kedua tangannya sehingga lama kelamaan baju yang menutup bagian atas tubuhku terbuka dan perut serta bh yang menutupi payudaraku bisa terlihat olehnya. Aku pun meluruskan tanganku ke atas sehingga dia bisa membuka bajuku, setelah membuka bajuku, dia membuka kaitan bhku dengan kedua tangannya sementara dia jilati belahan payudaraku membuat birahiku semakin di puncak saja. Setelah beberapa detik berusaha, kait bhku pun terlepas dan bhku langsung dilepaskan olehnya lewat kepalaku lagi.

Wandi menyuruhku agar tanganku tetap lurus ke atas sehingga dia bisa menjilati payudaraku dengan leluasa. Wandi menjilati kedua buah payudaraku yang montok dan kencang mulai dari pangkalnya alias dekat ketiakku. Aku merasa geli yang teramat sangat karena dia kadang-kadang menjilati ketiakku sehingga aku ingin menurunkan kedua tanganku tapi tidak bisa karena ditahan olehnya dengan kedua tangannya. Setelah itu, dia alihkan jilatannya ke belahan payudaraku dari atas hingga turun ke bawah, kemudian setelah belahan payudaraku basah oleh air liurnya, dia jilati seluruh permukaan payudaraku yang putih mulus dengan lidahnya hingga semuanya tertutupi air liurnya. Kini dari semua sudut payudaraku, sekarang tinggal putingku saja yang belum tersentuh lidahnya. Tanpa buang-buang waktu, dia gerakkan lidahnya menuju putingku, lalu dia mulai menjilati, menyedot, dan mengigiti putingku yang masih agak berwarna pink itu sementara putingku yang satunya dipelintir dan ditarik-ditarik oleh kedua jarinya membuatku semakin merasa nikmat saja.

Rupanya dia sudah tidak tahan lagi, dia berjongkok sehingga kini vaginaku tepat berada di depan wajahnya, Wandi merangkul pantatku dengan kedua tangannya sehingga vaginaku semakin mendekat ke arah wajahnya. Wandi menjilati vaginaku mulai dari daerah selangkanganku sampai ke bibir vaginaku yang masih tertutup rapat.

“aahhh,,,mmmhhh,,,”, desahku menerima serangan lidah Wandi di sekitar vaginaku.

“aaahhhh,,,akkuu keellluuaarrr”, erangku ketika mencapai orgasme karena sudah tidak tahan. Aku sudah tidak bisa membedakan lagi ini mimpi atau bukan karena rasa nikmat yang kurasakan begitu nyata. Kemudian, Wandi menyeruput habis cairan yang mengalir keluar dari vaginaku tanpa menyisakannya.

Begitu menghabiskan cairanku, Wandi menyuruhku tiduran di ranjang, aku menurutinya tanpa pikir panjang. Dia mendekati tubuhku yang sudah terbaring pasrah di atas ranjang, Wandi membuka kedua kakiku lebar-lebar sehingga vaginaku yang sangat bersih dan harum terlihat olehnya. Wandi seperti serigala yang kelaparan melihat bentuk vaginaku yang sangat bagus dan dalamnya masih merah merekah. Wandi letakkan kedua kakiku di bahunya dan dia langsung menaruh penisnya di depan bibir vaginaku yang masih tertutup rapat. Dia elus-eluskan penisnya di belahan bibir vaginaku membuatku menjadi semakin menginginkannya dan tanpa sadar aku berkata.

“ayoo,,cepeet Wan,,gue udaahh gaakkk taahaann”. Dia tersenyum melihatku yang sudah berhasil ia kuasai. Wandi membuka bibir vaginaku dengan kedua jarinya dan dia langsung bersiap-siap dengan menaruh penisnya di depan lubang vaginaku dan..

“bleess,,,mmhhhh”, desahku ketika penis Wandi yang tidak begitu besar menembus masuk ke lubang vaginaku. Tanpa berlama-lama Wandi langsung mulai memompa penisnya keluar masuk vaginaku.

“aahhh,,,teeruusss,,”, desahku karena memang terasa nikmat.

Desahan-desahan lembut keluar dari mulutku yang tak henti-hentinya menerima hujaman demi penis Wandi menerjang vaginaku. Selama terus menggenjotku, tangannya meremas-remas kedua payudaraku dan memilin-milin putingku, juga dia terus mencumbuku seolah aku kekasihnya yang sudah berpuluh-puluh tahun tak bertemu. Dia putar-putarkan pinggulnya sehingga penisnya terasa berputar di dalam vaginaku. 15 menit kemudian, aku tak tahan dan akhirnya aku orgasme untuk yang kedua kalinya, tapi cairanku tertahan oleh penis Wandi yang sedang tertanam di vaginaku sehingga berbunyi kecipak air setiap kali penisnya bergerak keluar masuk vaginaku. 5 menit kemudian, aku merasakan penis Wandi berdenyut-denyut dan akhirnya, Wandi pun oergasme dan menyemburkan spermanya di dalam vaginaku. Spermanya benar-benar terasa hangat di dalam vaginaku. Setelah itu, tiba-tiba aku tersadar dan membuka mataku, jantungku berdegup kencang seperti sehabis mimpi buruk, tapi itu memang mimpi buruk kurasa. Selain merasa deg-degan, aku juga merasakan vaginaku basah, maka dari itu aku langsung membuka selimut dan melihat ke arah selangkanganku yang terbalut celana tidurku yang terbuat dari katun. Jelas sekali, di celanaku basah hanya di bagian selangkanganku saja, karena penasaran, aku membuka celana tidurku, dan karena kalau tidur aku tidak memakai celana dalam, aku pun bisa langsung melihat vaginaku belepotan dengan noda putih.

Aku mencolek sedikit cairan putih itu, cairan itu sangat lengket dan ketika aku memutuskan untuk sedikit menjilatnya agar lebih yakin, aku jadi benar-benar yakin kalau itu adalah sperma yang sudah bercampur cairanku sendiri.

“hah?! kok bisa ada peju disini? apa gara-gara mimpi tadi?”, tanyaku keheranan juga ketakutan. Untungnya sudah jam 8 pagi sehingga aku bisa bangun dan bertanya ke teman-temanku. Siangnya, aku bercerita kepada teman-temanku, dan mereka mengatakan kalau aku harus ke dukun.

“apaan lo bilang Wi, dukun? gak ah, gue kan paling anti ama yang begituan”.

“coba dulu dah, nih gue kasih alamatnya”.

“yaudah, tapi gue gak bakal ke sana, daripada gue ke dukun mendingan gue dugem”.

“ada benernya juga Lo”, sambung Riska.

“yaudah, ntar malem kita dugem yuk”.

“ok, gurlz nanti malem kita dugem ya”.

Di klub malam itu, tak biasanya aku mual-mual, biasanya meskipun aku minum lebih dari 5 gelas pun aku kuat, tapi malam itu, entah kenapa aku merasa mual, untung aku bisa menahan dan muntah di kamar mandi sehingga aku tidak muntah di depan banyak orang. Saat di toilet, aku berkaca untuk merapikan make-upku, tapi tiba-tiba aku melihat sesosok orang dan ternyata itu adalah Wandi menatapku dingin. Spontan, aku terkejut dan lari keluar kamar mandi. Sejak kejadian malam itu, aku sering melihat bayangan Wandi baik di cermin, jendela, ataupun tepat berada di hadapanku. Tapi dengan menenangkan hatiku, aku bisa melewati malam itu tanpa mimpi buruk. Esok harinya, setelah bangun tidur, sambil bermalas-malasan aku menyalakan televisi dan kebetulan chanelnya tentang berita. Aku menjatuhkan remote dan tersentak kaget melihat berita di channel yang kusaksikan.

“telah diketemukan lelaki berumur 20 tahun gantung diri di kamarnya setelah ditolak oleh seorang gadis”.

“ah, mampus gue, apa gara-gara gue? jadi mimpi yang kemarin ‘n bayangan-bayangan yang gue lihat, jangan-jangan hantu”. Badanku langsung keringat dingin dan pucat, untungnya Mbok Tari masuk untuk membawakan sarapan.

“non, nih sarapannya”, kata Mbok Tari sambil meletakkan makanan di meja yang berada di samping ranjangku.

“mbookk,,,”, teriakku sambil memeluk Mbok Tari dengan kencang.

“ada apa Non, kok pucat begini?”.

“tadi malem, aku abis ngeliat hantu”.

“tenang non, tenang non”, Mbok Tari berusaha menenangkanku sampai aku tenang 3 menit kemudian.

“udah non, sekarang udah siang, jadi gak bakalan ada hantu”. Setelah kupikir-pikir Mbok Tari ada benarnya juga sehingga aku menjadi tenang. Setelah itu, aku mandi sambil ditemani oleh Mbok Tari karena aku masih merasa takut. Kemudian, aku pergi ke salon sambil was-was, takut-takut ada hantu Wandi di kursi belakangku. Di perjalanan aku terus-terusan mual, dan ingin muntah sampai-sampai aku harus berhenti untuk muntah. Aku juga jadi memikirkan masalah mualku ini.

“masa’ gara-gara tadi malem, masih kerasa ampe udah siang begini sih?”, tanyaku dalam hati. Karena itu aku membatalkan rencanaku untuk pergi ke salon dan jadi pergi ke dokter. Dokter bilang tidak ada apa-apa dengan diriku dan mual-mual yang kurasakan hanyalah masuk angin biasa, tapi aku yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan diriku. Hari demi hari berlalu, aku masih mual-mual dan terus menerus dihantui oleh hantu Wandi sampai aku merasa tidak tahan lagi dan hampir gila, saat itulah aku melihat sepotong kertas di dompetku.

“apaa nih?”, tanyaku dalam hati. Dan ternyata itu kertas itu berisikan alamat dukun yang pernah ditawarkan oleh Dewi. Aku memutuskan untuk mencobanya, daripada aku tidak melakukan usaha apa-apa dan bisa-bisa lama kelamaan aku menjadi gila. Tapi, aku tidak mengajak teman-temanku karena aku sudah pernah bilang kalau aku anti dukun, masa’ tiba-tiba aku berubah pikiran, gengsi donk.Cerpensex

Yang aku tau, dukun biasa buka praktek pada malam hari, jadi aku memutuskan untuk datang malam hari. Malam harinya aku langsung memacu mobilku ke tempat praktek dukun itu yang bertempat di jl. Pocong Marocong. Setelah sampai, rumahnya sangat seram sesuai dengan dugaanku, aku masuk ke dalam rumah dan betapa kagetnya karena begitu aku masuk keadaan dalam rumah sang dukun sangat berbeda dengan di luarnya. Di dalam ruangan itu, ada foto-foto sang dukun yang ternyata narsis, ada yang sedang senyum, ada foto yang seperti gaya Naif atau jaman dulu, bahkan ada fotonya yang sedang memeluk Teddy Bear. Tiba-tiba kudengar suara.

“silakan masuk Vina”. Aku tersentak kaget karena suara itu entah muncul darimana dan bagaimana dia bisa tau namaku. Aku pun mendekati pintu satu-satunya yang ada di hadapanku. Begitu aku masuk ke dalam, aku menjadi kurang yakin kalau tempat yang kudatangi adalah rumah dukun karena ruangan itu dicat pink dan banyak teddy bearnya, ditambah lagi, ada seorang pria tua dihadapanku yang sedang memegang laptop dan memakai pakaian seperti Rhoma Irama.

“silakan duduk dek Vina, sebentar ya, gue lagi main CS nih”. Aku pun duduk di hadapannya dengan wajah heran dan bingung. Tiba-tiba.

“mampus lo, akhirnya kena juga gue tembak”. Aku agak kaget juga mendengarnya berteriak seperti itu. Tak lama kemudian dia menyapaku.

“maaf ya, gue tadi main dulu, abis tanggung sih”.

“mm,, maaf nih, mbah, dukun apa bukan?”.

“ya dukunlah, emang lo kira apa?”.

“abisnya gak meyakinkan sih”.

“emang menurut lo dukun tuh kayak gimana?”.

“yah biasanya kan, dukun itu serem, catnya gelap, dekorasinya tengkorak, pokoknya yang kayak gitu deh”.

“aah, itu mah dukun kuno”.

“oh, jadi mbah dukun gaul ya?”.

“yah, bisa dibilang begitu”.

“terus kenapa catnya pink ‘n banyak teddy bear?”.

“oh, gue emang agak feminim”.

“ini dukun beneran apa bukan sih?”, tanyaku dalam hati.

“udah, jangan ngebahas itu, lo punya masalah diikuti hantu terus kan?”.

“hah?! mbah tau darimana?”.

“lo lihat di pintu masuk tadi deh”, aku pun langsung menoleh ke belakang dan melihat ada semacam gerbang seperti alat pendetektor logam yang ada di bandara pesawat.

“itu bukannya alat pendetektor logam, mbah?”.

“oh, bukan, itu, alat pendetektor masalah gaib”.

“hmmh? saya jadi bingung nih mbah?”.

“udah, deh pokoknya, gue tau masalah lo”.

“mbah dapet dari mana tuh alat?”.

“dari temen chatting sesama dukun dari Amrik”. Aku jadi semakin bingung saja.

“oh ya mbah tau darimana nama saya?”.

“lo gak lihat ada kamera pengawas di depan pintu, nah kan gue dapet tuh gambar lo, langsung dah gue cek ke markas polisi tentang data lo”.

“hah, kok bisa?”.

“iya, dong, biar dukun, gue juga bisa ngehack”.

“ah, bingung saya jadinya mbah”.

“udah, lo gak perlu bingung, mendingan sekarang lo diem dulu dah”. Lalu mulutnya komat-kamit sperti sedang membaca mantra, dan tak lama kemudian Mbah pun selesai.

Mbah, nama mbah siapa?”.

“oh ya, gue lupa, nama gue, Charles, biasa dipanggil Centeng”.

“…”, aku hanya diam.

“oh ya, nama hantu yang ngikutin lo Wandi kan?.

“iya, tau darimana Mbah?”.

“emangnya tadi gue komat-kamit buat apa”.

“ya maap mbah, sayakan gak tau”.

“bentar ya, gue e-mail si Wandi dulu biar dateng ke sini”.

Biarpun cara manggil hantunya tidak biasa, tapi hantu Wandi benar-benar muncul di samping Mbah Centeng.

“nah, ini dia, si hantu, sini lo”. Wandi pun mendekati Mbah Centeng.

“lo kenapa gangguin si neng cantik ini?”.

“abisnya gue cinta mati ama dia”, jawab hantu Wandi.

“cinta sih cinta, tapi kan lo beda dunia sekarang, mendingan sekarang lo jangan ngikutin neng Vina lagi, kalau gak gue kepret, jadi babi lo”.

“gue bakal terus ngikutin Vina”.

“ee,, dibilangin ngeyel ye,,”.

“bukan gitu, Vina udah ngandung bayi gue”.

“hah?!”, aku tersentak kaget.

“emang bener?”, tanya Mbah Centeng kepadaku.

“saya gak pernah begituan ama dia mbah, paling-paling waktu di dalam mimpi yang pernah gue alamin”, jawabku.

“ooh gitu, waduh curang lo ye, mau mati, sempet-sempetnya nanem peju di neng ini, supaya arwah lo terus ngikutin neng ini”.

“udah pergi lo, gue mau ngobatin neng ini dulu, abis itu nanti gue balikin lo ke alam lo”. Hantu Wandi pun langsung menghilang meninggalkan aku dan Mbah Centeng.

“oh gitu ceritanya,, i see”, ocehan Mbah Centeng.

“gini aja dek Vina, lo mau gak telanjang?”.

“hah, buat apa mbah?”.

“supaya gue bisa ngangkat tuh bayi”.

“di cessar aja deh mbah”.

“emangnya gue dokter!! lagian ini kan bayi goib, jadi mana bisa”.

“oh, ya, yaudah mbah, saya mau telanjang deh, tapi mbah jangan ngiler ya ngeliat body saya”.

“lo do’ain aja biar gue gak nafsu”. Aku mulai melucuti pakaianku satu per satu mulai dari kaos, celana jeans, sampai bra dan juga celana dalamku sehingga kini tubuh putih mulusku terpampang jelas di hadapan Mbah Centeng tanpa sehelai benang pun.

“body lo mantep banget”.

“tuh kan mbah jadi mupeng”.

“wajar dong, gue cowok normal biarpun agak fenimim”.

“terus, saya mau diapain mbah?”.

“oh ya, ampe lupa, lo tiduran deh”. Aku menurutinya dan tidur terlentang di lantai.

“bentar ya, gue scan dulu pake hp gue”. Lalu dia menggerakkan hpnya di sekitar perutku.

“nah, selesai, gila bayinya udah gede kayak gini, cepet amat”.

“mana mbah, sini saya liat”.

“tapi bo’ong,,”.

“yee, si Mbah ngelawak mulu”.

“bentar, gue tadi belum dapet”. Lama juga dia menggerak-gerakkan hpnya di sekitar perutku.

“ah, sialan nih bayi, pake ngumpet segala”.

“emang gak ada cara lain, Mbah?”, tanyaku.

“ada sih ‘n bisa langsung keluar dari dalam badan lo”.

“nah, tuh ada cara lain”.

“iya, tapi gue harus nyemprotin peju gue ke dalem memek lo supaya tuh bayi bisa keluar”.

“wah, jangan-jangan mbah ini, dukun cabul ya”.

“enak aja, nih kalau gak percaya ada sertifikat ISO ‘n SIP”.

“apaan tuh mbah?”.

“ISO itu International Sorcerer Organization, kalau SIP itu Surat Izin Perdukunan”.

“tapi mbah yakin kan, kalau abis itu, saya bakalan sembuh?”.

“200% yakin dah”. Agak ragu-ragu juga aku memutuskannya. Karena baru kali ini aku disuruh memilih untuk membiarkan seorang laki-laki tua mencicipi tubuh indahku atau aku terus menerus dihantui Wandi seumur hidupku.

“ok lah Mbah, tapi mbah telanjang dulu, biar saya ngeliat barang mbah juga”.

“wuih, gak nyangka, cantik-cantik aggresif juga, ok”. Lalu Mbah Centeng pun mulai membuka pakaiannya sendiri yang seperti pakaian Rhoma Irama itu. Penis Mbah Centeng termasuk penis yang besar dari semua penis yang pernah kulihat, karena penis Mbah Centeng berukuran panjangnya 23 cm dan diameternya 6 cm.

Lalu Mbah tiduran di lantai dan menyuruhku untuk menduduki wajahnya, setelah aku duduk di atas wajahnya, aku langsung menggerak-gerakkan pinggulku maju mundur serta menggoyang-goyangkan pinggulku sementara Mbah Centeng memegangi pinggangku dengan kedua tangannya. Aku apit kepala orang tua itu dengan kedua paha putihku sehingga kepalanya benar-benar terjepit di selangkanganku. Dia jilati vaginaku sampai aku benar-benar merasa keenakan karena dia pintar memainkan lidahnya yang panjang jika dibandingkan dengan manusia normal. Lidahnya terasa benar-benar nikmat menjilati rongga bagian dalam vaginaku dan bahkan lidahnya sampai mentok di ujung vaginaku. cerpensex.com Karena itulah, aku jadi cepat mencapai orgasme dan mengalirkan cairan dari dalam vaginaku ke wajah Mbah Centeng, dengan sigap dia menerima semua cairanku dengan mulutnya sampai tak bersisa, dan Mbah Centeng memasukkan lidahnya lagi ke dalam vaginaku untuk menjilati sisa-sisa cairanku yang menempel di dinding vaginaku.

“mmmhhhh,,aahhhh”, desahku lembut menerima serangan lidah Mbah Centeng di dalam vaginaku. Setelah puas menjilati bagian dalam vaginaku, Mbah Centeng menyuruhku untuk menaiki penis supernya itu. Aku posisikan kepala penisnya tepat di depan lubang vaginaku, lalu aku mulai menurunkan tubuhku dengan perlahan agar tidak membuatku kesakitan, untungnya Mbah Centeng mengerti dan membiarkan aku yang memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.

Ternyata, memang tidak mungkin, vaginaku hanya bisa menelan 3/4nya saja dari penis Mbah Centeng. Mbah Centeng tidak bergerak sama sekali supaya aku bisa terbiasa dengan penisnya terlebih dahulu.

“dek Vina,, memek lo manteb banget,, seret’n sempit banget”.

“mmmm,,”. Setelah beberapa detik kemudian, Mbah Centeng mulai menghujamkan penisnya ke atas sehingga penisnya lebih masuk ke dalam vaginaku.

“aahhh,,”, desahku karena hujaman penis Mbah Centeng berasa pedih tapi nikmat di vaginaku. Mbah Centeng memompa penisnya dengan perlahan agar aku tidak terlalu merasa sakit, dan lama kelamaan rasa pedih itu hilang dan berganti menjadi rasa yang sangat nikmat. Tanpa sadar, malah kini aku yang menggerakkan tubuhku naik turun sementara Mbah Centeng diam saja dan memperhatikan wajahku yang mengeluarkan ekspresi orang yang sedang keenakan. Melihat payudaraku berguncang naik turun dengan indah sesuai irama tubuhku yang naik turun, Mbah Centeng gemes dan langsung menangkap kedua buah payudaraku dengan kedua tangannya dan meremasnya dengan lembut.

Pengalaman Sex Menjadi Asisten Dukun

Kadang aku memajukan tubuhku sehingga aku bisa memberikan bibirku untuk dilumat Mbah Centeng. Sudah 30 menit, Mbah Centeng memompa vaginaku, dia belum menandakan tanda-tanda akan orgasme. Karena aku bosan dengan posisi ini, aku meminta untuk posisi baru. Aku tidur terlentang dan menaruh kakiku di kedua pundak Mbah Centeng, dan dia pun langsung memasukkan penisnya lagi ke dalam vaginaku. Kali ini dia langsung memompa penisnya tanpa menunggu seperti sebelumnya.

“aahhh,,teerruusss,,,mmbaahhh”, desahku karena memang terasa luar biasa nikmat. Entah sudah berapa kali aku orgasme, mungkin lebih dari 4 kali karena setiap kali Mbah Centeng memompa penisnya ke dalam vaginaku terdengar bunyi kecipak air yang sangat kencang menandakan kalau vaginaku sudah sangat becek.

10 menit kulalui dengan posisi itu, kini Mbah Centeng sudah sangat bernafsu karena itu dia menekan kakiku ke depan sehingga kini dia agak setengah berdiri sementara kedua lututku berada di samping kiri dan kanan kepalaku. Dalam posisi ini aku merasakan hujaman penisnya lebih kuat dan lebih dalam dari sebelumnya.

“mmmaahhh,,,,Mbaahhhh”, desahku merasakan kenikmatan yang lebih daripada sebelumnya. Dan setelah 1 jam lebih kami bersetubuh, akhirnya penis Mbah Centeng mulai berdenyut-denyut dalam vaginaku dan dinding vaginaku meremas-remas penisnya agar cepat memuntahkan isinya.

“aakhhh,,,keelluuaarrr”, teriak Mbah Centeng seiring semburan spermanya yang masuk ke dalam vaginaku dengan sangat kencang dan banyak mungkin sampai lebih dari 6 kali semburan.

“nah,, sekarang coba lo berdiri”.

“kenapa mbah, saya lemes nih”.

“yaudah, sini gue bantuin”. Dengan dipapah oleh Mbah Centeng, aku berdiri, setelah berdiri sperma mengalir keluar dari vaginaku dalam jumlah banyak, dan tak lama kemudian.

“pluk,,”, bunyi dari seonggok daging kecil yang keluar dari vaginaku.

“hah?! apaan tuh Mbah?”.

“itu bayi si Wandi”.

“waduh,, kok bisa keluar sih?”.

“peju gue udah gue latih supaya bisa ngebunuh peju laen”.

“…”. Wandi pun muncul ketika Mbah Centeng memanggilnya dari laptopnya lagi.

“nih,, bayi lo!!”.

“mbah kejem amat”, balas Wandi.

“biarin aja, supaya lo gak bisa deket-deket ‘n gangguin neng Vina lagi, sekarang pergi lo,,,sshuhhh”. Hantu Wandi menghilang dan berubah jadi asap sehingga kami tinggal berdua lagi di ruangan itu.

“waduh, Mbah, thank’s banget nih,,”.

“gak papa, emang udah pekerjaan gue kok”.

“gue mesti bayar berapa?”.

“gak perlu, tadi kan udah dibayar”.

“huu,, dasar, oh ya mbah, nanti saya hamil gak nih ama Mbah?”.

“gak bakalan, peju gue udah gue latih biar gak bisa hamilin cewek”.

“hebat banget sih mbah, yaudah mbah, saya pulang dulu”.

“dek Vina, jangan pulang dong”.

“kenapa? masih ada hal yang perlu saya lakuin?”.

“nggak sih, tapi gue ketagihan nih ama memek lo”.

“dasar mbah, ngerasain langsung ketagihan”.

“iya, kan jarang-jarang gue bisa ******* ama cewek yang sexy ‘n cantik kayak lo,, jangan pulang ya plzzz”. Tadinya, aku berencana untuk menolaknya tapi tiba-tiba Mbah Centeng sudah merogoh-rogoh vaginaku lagi sehingga nafsu biarhiku muncul lagi.

“yaudah deh mbah,, tapi saya mandi dulu ya biar wangi”.

“yaudah. sekalian ama gue aja, kebetulan gue juga mau mandi”. Akhirnya malam itu, kami berdua bersetubuh semalam suntuk karena ramuan yang dibuat oleh Mbah Centeng, tenaga kami jadi tidak habis-habis dan kami tidak mengantuk, sehingga Mbah Centeng puas menikmati tubuhku sampai esok harinya.

Aku membuka mataku dan melihat Mbah Centeng yang masih dalam posisi tadi pagi yaitu sedang mengenyot puting kananku.

“mbah,, bangun mbah,,”, kataku sambil menggoyang-goyang badan Mbah Centeng. Akibat aku menggoyang-goyangkan badannya, Mbah Centeng membuka matanya.

“ada apa cantik?”.

“udah siang nih, mbah, saya mau pulang”.

“bentar lagi deh sayang”, balasnya sambil mengenyot puting kananku.

“mmmm,, mbah,, saa,,yaa,, maauu puulaanngg”, kataku sambil terbata-bata karena terasa geli. Mbah Centeng akhirnya membuka matanya lebar-lebar.

“kenapa sih sayang buru-buru?”.

“yee si mbah, saya kan pengen pulang, lagian dari kemarin malam kan mbah udah ngentotin saya terus, pasti mbah udah puas kan?”.

“belum,,”.

“belum apanya,, liat tuh barang mbah udah ampe gak bisa diri lagi”, kataku seraya menunjuk penis Mbah Centeng yang sudah benar-benar lemas karena isinya sudah disedot semua oleh vaginaku yang sekarang sangat belepotan oleh sperma Mbah Centeng yang sudah mengering.

Mbah Centeng akhirnya melepaskan kenyotannya terhadap puting kananku dan duduk sila sementara aku menaruh kepalaku di daerah selangkangannya dan memperhatikan wajahnya yang ada di atas kepalaku.

“gini, sayang”, dia memanggilku sayang karena dia memang sangat menyukaiku dan aku pun sudah takluk akibat penis dan daya tahannya yang luar biasa.

“ada apa mbah?”.

“mau gak dek Vina kerja disini?”.

“kerja? gimana caranya?”.

“iya, jadi kalau yang datang pria dan ngeluh penyakit yang gak sembuh-sembuh, nanti dia harus ******* ama dek Vina supaya penyakitnya kebuang lewat pejunya”.

“terus,, pasien itu ntar ngeluarin pejunya dimana?”.

“di dalam memek dek Vina”.

“berarti ntar saya bisa hamil ‘n penyakitnya pindah ke saya donk?”.

“ya nggak,, ntar abis itu mbah buang peju mbah di memek dek Vina supaya peju ‘n penyakit itu ilang dari badan dek Vina,, gimana?”.

“mm,,,gimana ya?”.

“mbah bayar deh, 5 juta per minggu”.

“yang bener mbah?”.

“bener,, lagian kan, dek Vina cuma dientot doang”.

“yee, emangnya saya perempuan murahan apa,, enak aja si mbah?”.

“yaa,, plzz dong,, kan sekalian mbah bisa ngentotin dek Vina setiap hari,,plzzz”.

“tapi, saya boleh pulang ke rumah kan?”.

“boleh,, jam kerja dek Vina mulai dari jam 4 sore ampe jam 6 pagi, gimana?”.

“alah, pake jam kerja, udah kayak orang kantoran aja,, yaudah deh mbah boleh”.

“asiik,, mbah jadi makin cinta ama dek Vina”.

“ama saya, apa ama bodi saya”.

“dua-duanya sih,,hehehe”.

“yaudah, mbah mulai kerjanya besok aja ya, saya mau ketemu temen-temen saya dulu”.

“yaudah, sampai besok ya”. Aku pun memakai baju dan langsung menuju rumah dengan mobilku. Keesokan harinya, pada jam 15.30, aku berangkat ke rumah Mbah Centeng, tapi di tengah perjalanan, ada telpon masuk.

“halo,, siapa nih?”.

“ni Mbah Centeng, mau ngasih tau, dek Vina datangnya jam 11 malem aja”.

“kenapa Mbah?”.

“dek Vina belum ketemu 2 piaraan gue”.

“piaraan?”.

“udah pokoknya, dek Vina datengnya jam 11 malem aja”.

“sip mbah, yaudah kalo gitu, saya pulang lagi ya mbah”.

Sekitar jam 10.30, aku kembali memacu mobilku ke arah rumah Mbah Centeng.

“ayo dek Vina silakan masuk”, suara Mbah Centeng ketika aku turun dari mobil dan menuju teras rumahnya. Aku masuk ke rumah Mbah Centeng untuk yang kedua kalinya, yang terdengar hanyalah suara jangkrik karena rumah Mbah Centeng boleh dibilang jauh dari pusat keramaian. Perlahan aku memasuki rumah Mbah Centeng, dan langsung menuju ruangan praktek Mbah Centeng. Di dalam ruangan itu Mbah Centeng sudah menunggu sambil berduduk sila di depan meja yang ada laptop di atasnya.

“mbah, kok sepi sih? mbah gak laku yah?”.

“enak, aja, sengaja gue tutup cepet supaya gue bisa ngenalin lo ama peliharaan gue”.

“peliharaan apaan sih mbah? saya jadi bingung”.

“mending lo buka baju dulu deh”. Aku menuruti kata Mbah Centeng dan membuka semua pakaianku dan karena aku memang sengaja tidak memakai pakaian dalam, jadi ketika sudah kulepaskan kaos dan celana jeansku, tubuh putihku langsung terlihat jelas oleh Mbah Centeng tanpa ada sehelai benang pun yang menutupiku.

“wah, dek Vina udah siap ya? gak pake bh ‘n celana dalam?”.

“iya donk mbah”.

“bentar ya, mbah panggil dulu piaraan mbah”. Aku jadi deg-degan karena aku penasaran dengan piaraan Mbah Centeng itu. Akhirnya muncullah kedua piaraan Mbah Centeng yang ternyata 2 jin berwajah seram.

“ada apa bos,, manggil-manggil kami, orang lagi enak-enak tidur juga,,,”.

“tidur mulu,, tuh liat di depan lo ada siapa!!”. Mereka berdua langsung menatapku dengan mata mereka yang menyeramkan.

“wuah,, cantik sekali,, siapa ini bos?”.

“lah,, kok bisa ngerti cantik apa nggak sih,, jin apaan nih?”, tanyaku dalam hati.

“ini sekretaris gue yang baru”.

“bos tumben pake sekretaris?”.

“iya,, biar gue tiap hari bisa cuci mata, lagipula dia seneng ‘n mau jadi sekretaris gue”.

“boleh kenalan gak bos?”.

“justru itu,, gue manggil lo berdua biar kenalan ama sekretaris cantik gue”. Mereka berdua mendekatiku dan mengubah wujud mereka menjadi lebih kecil sehingga sepantaran dengan Mbah Centeng.

“perkenalkan,, nama gue Tomang”.

“nama gue Cuprit”.

“nama saya Vina”.

“Vina,, cantik sekali,,”, kata Cuprit.

“terima kasih”.

“bos, kok dia telanjang?”, tanya Tomang ke Mbah Centeng.

“itu dia, supaya lo bertiga lebih deket,, lo berdua boleh ******* ama dia”.

“si bos sembarangan aja,, mana mau cewek secantik Vina ini ******* ama 2 jin yang serem kayak kita, bener kan neng Vina?”, ujar Cuprit.

“nggak kok, bener apa kata Mbah Centeng,, kalian boleh kok menikmati tubuh saya”.

“yang bener nih?”, tanya Tomang keheranan mendengar kata-kata itu keluar dari bibir mungil seorang gadis cantik sepertiku.

“bener kok,, saya kan bakal jadi rekan kerja kalian”.

“bos,, gimana nih?”.

“yaudah,, silakan,, itung-itung hadiah buat lo berdua karena lo berdua adalah 2 jin gue yang paling penurut”.

“makasih bos”, jawab mereka berdua serentak. 2 jin itu berubah bentuk, yang tadinya bagian bawah tubuh mereka adalah asap kini menjadi seperti bagian bawah seorang laki-laki. Cuprit mempunyai penis yang panjang tapi kurus, sedangkan Tomang mempunyai penis yang gemuk tapi pendek.

“maaf ya neng Vina,, kami nyobain badan neng dulu”.

“silakan aja,, saya bakal ngelayanin kalian berdua”, jawabku sambil terkesima dengan kesopanan mereka yang seperti seorang pria bangsawan.

Tomang si berbadan besar mendekatiku yang duduk tanpa berbusana di tengah-tengah ruangan dari arah kananku, sementara Cuprit yang berbadan kurus mendekati dari arah kiriku. Secara perlahan, aku menurunkan tubuhku dan ditahan oleh kedua jin itu dengan kedua tangan mereka. Sekarang aku tidur terlentang sambil pasrah kepada dua jin yang akan mencicipi tubuhku.

“ohh,, gue udah gak sabar pengen nyobain memek neng Vina ini, Mang”, kata Cuprit pada Tomang.

“sama ama gue”, balas Tomang.

“yaudah,, ayo dimulai aja”, kataku menyela pembicaraan mereka.

“ok deh,, kalo emang diijinin”, balas Tomang. Tomang mulai menjilati seluruh bagian payudara kananku, sementara Cuprit menyapukan lidahnya juga di seluruh bagian payudara kiriku, baru kali ini aku merasakan kedua buah payudaraku disapu oleh 2 jin secara bersamaan, rupanya lidah mereka lebih kasar dan panjang dibandingkan dengan manusia. Mulut mereka juga bisa melebar dengan ukuran yang tak dapat dipercaya, bahkan mereka bisa memasukkan payudaraku yang berukuran 34B secara utuh ke dalam mulut mereka sehingga tidak heran lagi, baik payudara kanan maupun kiriku bermandikan air liur mereka.

Tidak henti-hentinya mereka memainkan mulut mereka di kedua buah payudaraku, juga sambil asyik melahap payudaraku masing-masing, Tomang dan Cuprit juga secara bergantian mengelus-elus daerah selangkanganku mulai dari bawah sampai ke atas hingga mengenai klitorisku sehingga aku tidak bisa diam dan menggelinjang kesana kemari menerima rangsangan birahi dari 2 jin yang sangat ahli memainkan tubuh wanita, apalagi aku memang sensitif. Akhirnya hanya dalam waktu 7 menit, aku mencapai orgasme dan mengeluarkan desahan nikmat.

“aaahhh,,,mmhhhh,,,oohhh”.

“wah, udah keluar ya neng Vina”, aku hanya mengangguk pelan.

“kalau gitu, gue duluan ya Prit,, gue kan abang lo”.

“curang lo, pake abang-abangan segala,, yaudah sono duluan,, tapi ntar bersihin loh,, jigong lo kan bau neraka”.

“ya iyalah,, kita kan emang dari neraka”.

Tomang pun memuntahkan payudara kananku yang tadi sedang dimasukkan ke dalam mulutnya lalu dia bergerak ke arah selangkanganku. Aku menekuk kakiku yang tadinya lurus dan tegang, setelah itu aku melebarkan kedua kakiku sehingga memberikan pemandangan indah ke Tomang yang sudah menaruh wajahnya di tengah-tengah kedua pahaku.

“hmm,,neng Vina memeknya wangi ‘n bentuknya bagus banget”, komentar Tomang sambil mengelus-elus belahan vaginaku dari bawah ke atas, kemudian dia memainkan klitorisku membuatku semakin kegelian dan keenakan.

“jiilaatt,,,donnngg”, kataku meminta karena birahiku yang sudah tidak bisa kutahan lagi. Tomang mulai menjulurkan lidahnya, dan akhirnya lidahnya menyentuh bibir vaginaku yang sudah basah akibat orgasme pertamaku tadi.

“ahhhh,,,teeruusss”. Dengan dukungan dariku Tomang menggerakkan lidahnya dan menyapu bibir luar vaginaku dari atas ke bawah, dan sebaliknya sehingga tidak heran aku menggelinjang karena selain memang terasa nikmat, beberapa kali lidahnya terkena klitorisku sehingga menambah rasa nikmat yang sudah ada. Sementara Tomang asyik menyeruput cairanku di bawah sana, kini Cuprit leluasa memainkan lidahnya di bagian tubuh atasku, mulai dari payudaraku, perutku, leherku, dan wajahku dijilati olehnya sehingga sekarang aku benar-benar berlumuran air liur Cuprit. Tadinya dia ingin tidur di atas tubuhku tapi karena takut nanti aku keberatan ditindih badannya, Cuprit memutar badannya sehingga badannya berada di atas kepalaku, dan kepalanya ada di depan wajahku, dia langsung lumat bibirku dan memainkan lidah panjangnya di dalam rongga mulutku, dan aku juga membalas serangan lidahnya dengan lidahku sehingga lidah kami saling bertemu dan membelit satu sama lain. Kurasakan benda hangat, keras, kasar, dan agak menonjol di sana sini menerobos masuk lubang vaginaku tanpa permisi.

“ohh,, sempitt gilaaa”, desah Tomang yang ternyata sedang berusaha menjebloskan penis gemuknya ke dalam lubang vaginaku yang gelap, lembap, sempit, kesat, dan merupakan surga dunia bagi laki-laki ataupun JIN laki-laki.

Penisnya memang tidak terlalu panjang tapi diameternya membuat vaginaku benar-benar terasa penuh, tapi terasa nikmat. Aku melingkarkan kakiku di pinggangnya, lalu karena sudah tidak tahan lagi, Tomang mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya yang gemuk itu bergesek-gesek dengan dinding vaginaku secara terus menerus sehingga menimbulkan sensasi tersendiri. Cuprit melepaskan cumbuannya terhadapku, tapi aku tak rela karena permainan lidahnya yang panjang membuatku ketagihan, tapi Cuprit tetap menyudahi cumbuannya. Rupanya, birahinya juga sudah tak bisa dikendalikan lagi olehnya sehingga dia mengangkangi wajahku, kemudian dia berjongkok tepat di atas wajahku sehingga penis panjangya berayun-ayun di depan mataku. Aku seperti ikan yang melihat penis panjang Cuprit sebagai umpan karena aku membuka mulutku dan aku menggerakkan kepalaku ke arah penis Cuprit untuk menangkapnya dengan mulutku. Cuprit tersenyum senang karena aku sekarang menjadi budak seksnya yang akan melakukan apapun demi mendapatkan penisnya. Karena itulah dia mempermainkanku, Cuprit menaik-turunkan tubuhnya sehingga kadang penisnya menjauh dari lubang mulutku dan kadang penisnya bisa masuk ke dalam mulutku dengan sangat dalam.

Aku tidak marah, karena aku memang menyukai jika aku dipermainkan seperti itu bahkan aku sempat tertawa kecil karena aku menganggap diriku sebagai ikan yang sedang berusaha menangkap umpan. Akhirnya, Cuprit capek sendiri dan malah kini dia bertumpu pada lutut dan kedua sikunya kemudian dia menurunkan bagian bawah tubuhnya sehingga kini aku bisa meraih penisnya dengan mulutku dan memasukkan ke dalam mulutku dengan leluasa. Tapi berada di tengah-tengah selangkangan jin bukanlah pengalaman yang menyenangkan karena baunya bukan sekedar bau tapi baunya amat menyengat. Karena birahi yang sudah tidak bisa terkontrol, aku tidak memikirkan baunya lagi, malah aku menjilati penis dan buah zakar Cuprit dengan sangat antusias. Entah sudah berapa lama tubuhku dimainkan oleh kedua jin itu, tapi kudengar Mbah Centeng berkata.

“udah 1 jam Vina sayang, sabar ya, mereka biasanya 1 ronde itu 1 setengah jam”.

“hah?!”, teriakku kaget dalam hati.

“berarti bisa pingsan nih gue, tapi gapapa deh, yang penting enak”, kataku dalam hati. Rupanya Cuprit tidak puas memainkan penisnya di mulutku saja sehingga dia mencabut penisnya yang sedang asyik kukulum dan menyuruh Tomang untuk berhenti sebentar memompa vaginaku. Tomang menghentikan pompaannya terhadap vaginaku dan mencabut penisnya keluar dari lubang vaginaku, sementara Cuprit mendorong tubuhku sehingga sekarang posisiku miring.

Lalu Tomang tiduran di depanku dan Cuprit tiduran di belakangku sehingga aku seperti menjadi dinding pemisah di antara mereka. Tomang mengangkat kaki kiriku ke atas tinggi-tinggi. Kemudian, Tomang mulai memasukkan batang kejantanannya ke dalam tempat sebelumnya yaitu vaginaku, dan Cuprit sedang berusaha memasukkan penis panjangnya ke dalam lubang anusku. Agak sakit dan perih juga ketika Cuprit berusaha menanamkan penisnya ke dalam anusku karena anusku kering dan memang masih sempit meskipun sudah beberapa kali diterobos Mbah Centeng malam kemarin. Pas sekali diameter penis Cuprit di dalam anusku tapi lubang anusku hanya bisa menelan 3/4nya saja dari penis Cuprit, ini dikarenakan penisnya yang begitu panjang sampai mentok di dalam anusku. Lalu mereka mulai memompa penis mereka ke dalam kedua lubangku dengan irama yang kadang bersamaan, kadang iramanya berlawanan.

“aaahhh,,,oohhhh,,,terrusss,,,entoott akkuuuu,,,akuu adalahh budak kaaliaann,,,!!!!”, desahku seperti orang kesetanan karena rasa nikmat yang kurasakan belum pernah kudapat dari manusia bahkan Mbah Centeng sekalipun. Hanya selang 5 menit setelah aku dipompa oleh Tomang dan Cuprit secara bersamaan, aku mengalami orgasme yang begitu dahsyat, bahkan aku seperti dialiri listri 10000 volt dan badanku sangat tegang sehingga cairan yang keluar dari vaginaku sangat deras dan melumasi dinding vaginaku yang sedang bergesekan dengan penis Tomang yang menimbulkan bunyi kecipak air yang sangat kencang. Karena aku belum minum ramuan anti capek Mbah Centeng, aku merasa tenagaku sudah terkuras habis dan mataku sudah mulai sayup-sayup meskipun aku baru 2 kali orgasme, tapi seperti yang kubilang tadi orgasme keduaku sangat dahsyat sehingga menguras tenaga banyak sekali.

Akhirnya..

“ahhh,,keluuaarrr!!!”, teriak Tomang disusul dengan semburan hangat dari penisnya menyemprot masuk ke dalam rahimku dengan sangat kencang dan banyak. Tak lama kemudian.

“oohhhhh,,,!!!!”, erang Cuprit yang juga mencapai orgasme dan menyemburkan spermanya ke dalam lubang anusku. Aku benar-benar letih setelah > 1 1/2 jam, 2 jin itu menyetubuhiku. Aku mengatur nafasku yang tersengal-sengal menandakan kalau aku sangat kelelahan, tapi sambil mengatur nafas aku merasakan penis mereka tidak mengecil sama sekali, ukurannya tetap.

“maaf ya neng Vina,, bukannya kami mau membuat neng pingsan, tapi ****** kami tidak bakalan tidur kalau gak ngencrot 3 kali”. Aku sudah tidak bisa menjawab karena sangat kelelahan. Mereka mengerti kalau aku sudah mencapai batasku sehingga dia tidak menunggu balasan dariku, mereka langsung mencabut penis mereka dari kedua lubangku.

Kemudian mereka bertukar posisi sehingga kini penis gemuk Tomang yang berada di depan lubang anusku dan penis panjang Cuprit berada di depan lubang vaginaku. Aku sudah tidak peduli apa yang mereka akan lakukan terhadap tubuhku karena aku sudah tidak punya tenaga lagi. Tomang mengangkatku sehingga tubuhku yang putih mulus dan lebih kecil daripada badan Tomang berada di atas tubuhnya. Kemudian Cuprit menuntun penis abangnya itu ke dalam anusku sampai penisnya amblas ditelan anusku, tapi aku merasa lubang anusku melebar karena penis gemuk Tomang. Setelah itu, Cuprit mengangkat kedua kakiku dan menaruh kakiku di bahunya. Lalu dia menuntun penisnya masuk ke dalam vaginaku sampai mentok ke dalam lubang vaginaku seperti tadi, hanya 3/4nya saja yang bisa masuk. Mereka mulai memompa penisnya keluar masuk di tempat mereka masing-masing. Sambil menggenjot anusku, Tomang menjilati bagian belakang leher dan kupingku, sementara Tomang melumat bibirku lagi seperti sebelumnya. 8 menit kemudian aku mengalami orgasme sehingga aku tidak kuat lagi dan akhirnya aku pingsan karena tenagaku sudah benar-benar nol.

Aku buka mataku karena mendengar kicauan burung yang sangat merdu.

“hoahhhmmmmm,,,”, aku menguap. Aku baru menyadari kalau aku tidur di atas Mbah Centeng dan aku merasakan penisnya masih tertanam di vaginaku.

“mbah, bangun mbah”, kataku sambil menggoyang-goyang badan Mbah Centeng.

“hooahhh,, eh,, udah bangun ya Vina sayang”.

“Tomang ama Cuprit mana Mbah?”.

“lagi tidur di alamnya, mereka cape’ abis ngentotin Vina semalaman”. Lalu aku merasakan ada sesuatu di wajah, payudara, daerah selangkanganku, dan juga daerah pantatku. Aku bangun dan langsung pergi ke kaca, betapa terkejutnya aku melihat hampir di seluruh bagian tubuhku ditutupi noda sperma yang sudah mengering apalagi daerah selangkanganku dan juga daerah pantatku, sudah seperti danau sperma yang sudah mengering saja.

“mbah,, ini peju ya?”.

“ya,, itu semua peju kami bertiga”.

“waduh,, parah,, yaudah,, Vina mau mandi dulu ya”.

“ikut dong,,”.

“yaudah, Mbak,, sekalian sabunin Vina ya Mbah”.

“gak usah disuruh,, juga mbah sabunin”.

Setelah selesai mandi sambil ngesex, kami pun keluar dari kamar mandi di ruangan tidur Mbah Centeng.

“mbah,, tadi malem,, Vina diapain aja”.

“ya dientot ama 2 jin mbah”.

“yee si mbah, ditanya bener-bener, gitu doang jawabnya”.

“abisnya,, mau dijawab apa?”.

“udahlah,, kapan nih Vina mulai kerja?”.

“tar sore,, dek Vina kesini lagi ya”.

“oh ya mbah,, sebenarnya mbah melayani apa aja sih?”, tanyaku sambil memakai baju.

“ya nyembuhin penyakit, cari kerja, bikin orang sukses, dan lain-lain”.

“lain-lain,, maksudnya pelet mbah?”.

“eitss,, mbah paling anti yang namanya pelet”.

“loh,, bukannya dukun terkenal kalo peletnya mantep?”.

“ah gak juga,, nih buktinya mbah bisa berhasil tanpa pelet”.

“kenapa sih mbah gak mau ngasih layanan pelet?”.

“soalnya mbah pernah denger lagu”.

“lagu apa mbah?”.

“gini nih,, bila kau cinta, katakan cinta. Bila kau sayang,, katakan sayang,,, gitu dek Vina”.

“alah si mbah,, itu mah lagunya Anima kan..”.

“tau aja dek Vina,,”.

“ya taulah,, Vina kan anak muda”, kataku sambil mengambil tasku.

“yaudah mbah, Vina pulang dulu ya”.

“ya,, tapi ntar sore dek Vina mulai kerja ya”.

Cerita sex : Main Dengan Janda Yang Butuh Sex

“sip mbah,,,”. Mulai hari itu aku sudah mempunyai pekerjaan yaitu menjadi sekretaris Mbah Centeng, lumayan dengan gaji 5 juta per minggu, aku bisa membeli kebutuhanku dengan uangku sendiri, lagipula kerjaku enak. Hanya membiarkan tubuhku dicicipi oleh pasien-pasien yang datang ke tempat praktek Mbah Centeng mulai dari jam 4 sore sampai jam 11 malam. Dan selanjutnya, aku harus melayani 2 jin piaraan Mbah Centeng yaitu Tomang dan Cuprit serta Mbah Centeng sendiri sampai jam 6 pagi, dan aku tidak kelelahan karena aku diberi persediaan ramuan anti capek asli bikinan Mbah Centeng sendiri. Nama Mbah Centeng sebagai dukun yang tadinya sudah terkenal menjadi semakin sangat terkenal apalagi di kalangan laki-laki, tentu saja karena cara mengobatinya yang unik dan menguntungkan bagi laki-laki yaitu boleh menyetubuhi gadis cantik sepertiku, dan bahkan Mbah Centeng membuat website tentang tempat prakteknya, dan kebanyakan isinnya adalah komentar semua pasien laki-laki yang mengatakan kalau mereka ketagihan menikmati tubuhku, selain itu di website Mbah Centeng dimuat foto-foto ketika aku sedang bersetubuh baik dengan pasien, dengan Tomang & Cuprit, juga dengan Mbah Centeng. Karena mengetahui aku hidup makmur, teman-temanku yaitu Dewi, Riska, dan juga Rani menjadi sekretaris Mbah Centeng juga sehingga kini di tempat praktek Mbah Centeng ada 4 orang gadis cantik yang siap disetubuhi kapan saja. Selain itu, kami berempat setiap hari sabtu-minggu berada di alam jin untuk melayani semua jin yang merupakan teman-teman Tomang dan Cuprit. Yah,, itulah ceritaku,, kini aku, Rani, Riska, dan Dewi menjadi gadis paling kaya di kampus kami.

#Pengalaman #Sex #Menjadi #Asisten #Dukun

Kebinalan Istriku Yang Semakin Menjadi Terbaru Malam Ini

Kebinalan Istriku Yang Semakin Menjadi

Peristiwa awal dari semua rangkaian-rangkain peristiwa terus berkelanjutan seolah tak terhenti. Istriku adalah type istri setia dan pekerja keras dengan tubuh cukup mungil dengan tinggi 155 cm.

Dalam usianya yang baru melewati 40 tahun, istriku masih tampak lebih muda dari usia sesungguhnya karena rambutnya yang dipotong pendek juga sifatnya yang supel dan enerjik sehingga saat kami keluar selalu ada ABG yang “tertarik”mata mereka melotot seakan mau lepas..

Belum lagi, payudara istriku yang berukuran 36B agak tersembul dan bila memakai rok span yang terbuat dari bahan elastis memperlihatkan pantatnya yang bahenol dan empuk itu, dan perutnya masih disebut ramping.

Tambahan lagi, walaupun kulitnya sawo matang, istriku mempunyai wajah cukup menarik seperti bintang Film Mandarin tapi bintang film pornonya di Blue Film yang sering ku tonton.

Sekitar tiga bulan ini, istriku tak tentu pulangnya, kadang malam sekitar pukul 7 malam baru pulang dan aku menanyakan katanya dia banyak kerjaan di tempat kerjanya. Bahkan, dia mulai sering pergi tanpa ijin seperti biasanya… Sedangkan aku entah mengapa merasakan acuh tak acuh pada istriku.

Kadang aku merenung, agar aku memperhatikan istriku seperti dulu, tapi malah sebaliknya aku seolah merestui dia tidak berpamitan atau membiarkan istriku pulang lebih dari biasanya, sekitar sore hari dia sudah membuatkan aku kopi sebelum aku datang… Memang dia pernah datang sebelum aku dan menyiapkan secangkir kopi, tapi rasanya seperti hampar bukan terlalu pahit seperti biasanya… Itu saja yang aku ingat….

Suatu hari saat ku pulang dari dinas ke luar kota, kudapati istriku demam tinggi. Kupanggil dokter di daerah rumahku di desa lain, dan dokter muda berawakan hitam kekar seorang Papua, dr. Thomas, itupun menyarankan agar aku memanggil dokter spesialis kandungan setelah memeriksa istriku, karena menurut analisa dia istriku menderita peradangan di saluran kencing “kenapa meradang, …”pikirk

Malam itu, tak seorang pun dokter specialis kandungan mau datang karena pasiennya masih banyak… Atas saran dokter muda itu, dr. akhirnya kupanggil dr. Tan, yang mau datang ke rumahku…dokter botak beruban tua itupun memeriksa istriku …..

Bapak bisa keluar sebentar…”kata dokter botak beruban tua itu.

Aku pun dengan berat hati meninggalkan kamar tempat istriku diperiksa dokter botak beruban tua itu dan menemani dokter muda berawakan hitam kekar, dr. Thomas.

Beberapa saat kemudian dokter botak beruban tua itu pun keluar kamar… dan kupersilahkan untuk minum bersama. Aku pun mendatangi istriku yang lunglai pucat, dan aku mendengar kedua dokter itu berbincang dengan istilah kedoketran mereka, kemudian kudengar derai tawa mereka berdua…

Setiap malam kedua dokter itu mendatangi istriku dan dalam waktu seminggu istriku pun pulih dan bekerja kembali…..

Sebulan kemudian aku dinas ke luar kota beberapa hari… dan saat aku datang kulihat selambu rumahku sudah tertutup, sedangkan terpaut sekitar tujuh rumah yang tak ditempati, kulihat mobil dr. Thomas parkir.

Hatiku pun berdetak keras, karena seharusnya aku datang besok malam, dan hari masih masih sore sekitar pukul tujuh…. lagipula selambu rumah sudah tertutup rapat….

Hatiku semakin galau saat kuputuskan aku melewati pintu samping rumah dengan membuka pintunya dengan hati-hati….

Yang aku kuatirkan pun terjadi, saat aku medekat jendela nako kamar belakang…

“Aduuugghh … doookteeeer ….. eeegghhhhhhhzzz …… aaaampuuuuuun ……”kedengar istriku mendesis-desis

Aku bukannya mendobrak pintu marah-marah tapi entah kenapa aku malah mencari potongan lidi dan menyingkap selambu jendela kamar belakang dari celah nako dan kulihat istriku yang masih memakai blaser dan rok klok hitam ketat di pinggul tengah dipangku dr. Thomas, dokter muda berawakan hitam kekar, yang mengunci kedua tangan istriku dengan tangan kekar nya, sementara itu, tangan kekar lainnya menyusup ke blazer coklat istriku ….

“Waaaah Jeng Yati nggak pakai BH yaaaaa…”kata dokter muda berawakan hitam kekar itu sambil meremas-remas kedua payudara montok istriku yang tak ber BH di balik blazer coklatnya….

“mulai kapan istriku tak memakai BH selama bekerja?” tanyaku yang tak pernah terjawab.

Sedangkan, kedua kaki istriku dijepit oleh kedua kaki dokter muda berawakan hitam kekar itu sehingga terkangkang lebar tepat dihadapan dokter botak beruban tua, dr. Tan yang jongkok menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul istriku dan kemudian menggunting celana dalam pink istriku sehingga selangkangan istriku yang ditumbuhi bulu kemaluan lebat tampak jelas dari tempatku mengintip.

“Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. “istriku mendesis-desis saat jari-jari tangan kiri dokter botak beruban tua itu mengerayangi selangkangan istriku yang membuat pantat bahenol istriku menggelinjang. Sementara itu, tangan kiri dr. tan tua itu tengah mengambil sebuah kaleng.. dan menyemprotkannya ks selangkangan istriku dan terus meratakan busa putih mengusap-usap selangkangan istriku

“Diam kamu Jeng Yati …..”hardik dr. tan tua itu ke istriku

“Atau selangkangan mu bisa teriris……”kata dr. tan tua itu mengambil pisau cukur mengkilat.

Dengan cekatan dr. tan tua itu memotong bulu kemaluan lebat istriku dengan jari-jari tangan kirinya memegang dan menekan selangkangan istriku tangan lainnya mengerakkan pisau cukur….

Dalam beberapa menit kulihat tampak selangkangan istriku pun tak ada lagi bulu kemaluan nya sehingga tampak gundul dan lipatan bibir vagina istriku pun tampak jelas, juga kelentit istriku …

Dr. Tan tua itu pun mengambil cairan dan kemudian menggosok-gosok selangkangan istriku yang terus menggelinjang ….

“Doookteeeeeeeerr ………..”istriku mendesis-desis saat kulihat ibu jari tangan kiri dr.Tan tua tengah menggosok-gosok kelentit istriku Sedangkan jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu menggaruk garuk bibir vagina istriku yang semakin menggelinjang keras….

Sementara itu, dokter muda berawakan hitam kekar sudah berhasil membuka semua kancing blazer coklat istriku sehingga kulihat jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu dengan mudah dan dengan kasar meremas-remas kedua payudara montok istriku bergantian, tampak kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku mulai menegang kaku…..

“Jeng Yati terangsang yaaaa….”kata dokter muda berawakan hitam kekar

“Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. “istriku hanya mendesis-desis saat secara bersamaan dokter muda berawakan hitam kekar itu memencet, memelintir sambil menarik narik puting susu hitam sebesar kelingking kiri istriku dengan jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu ….Sementara itu, dokter botak beruban tua itu juga memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku hingga tubuh istriku yang tak dapat bergerak bebas bergetar hebat…….

“aduuugghh … “istriku melenguh keras saat kulihat dr.Tan tua itu menjejali liang vagina istriku dengan jari tengah yang besar dan kasar nya …..

“Eeggghhzzz ……Doookteeeeeeeerr ……….. ….”istriku melenguh saat dr.Tan tua itu mengocok jari tengah kanan yang besar dan kasar di liang vagina istriku dan jari telunjuk yang besar dan kasar itu memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku sehingga suara kecepak lendir vagina istriku terdengar…

“Doookteeeeeeeerr ……….. “istriku melenguh kembali saat dr.Tan tua menjejali liang vagina istriku dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis dan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis dr.Tan tua pun mengobok-obok liang vagina istriku dengan kasarnya….

Pantat bahenol istriku terangkat-angkat bergetar hebat karena dr.Tan tua semakin ganas dan kasar mengobok-obok liang vagina istriku dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis nya….

Kulihat lendir vagina istriku membasahi jari telunjuk, jari tengah dan jari manis dr.Tan tua …..

Dr.Tan tua tiba tiba berdiri dan menarik rambut pendek istriku sehingga wajah istriku pun diusap usapkan ke selangkangan dr.Tan tua yang rupanya tak memakai celana dalam sudah memelorotkan celana panjang nya sehingga wajah istriku diusap usapkan ke batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat yang loyo itu….

Tampak istriku terbelalak kaget melihat ukuran batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dr.Tan tua ….

Belum lagi herannya hilang, karena dr.Tan tua menarik rambut pendek istriku, istriku pun setengah berdiri karena terlepas dari kuncian kedua kaki dokter muda berawakan hitam kekar itu dan dengan cepat dr. Thomas memelorotkan celananya dan tampak olehku batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat sudah tegak berdiri …

“AAAAapppphhhhhhhzzzzz….”erangan tertahan istriku karena dr.Tan tua menjejali mulut istriku dengan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat loyo itu saat batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat dr. Thomas menjejali liang vagina istriku sehingga kedua mata istriku terbelalak oleh desakan batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat dr. Thomas di liang vagina istriku yamng membuat bibir vagina istriku menggelembung besar….

Istriku terus mengerang dan melenguh panjang saat dr. Thomas, dokter muda berawakan hitam kekar itu menjejalkan batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat ke liang vagina istriku yang setengah berdiri dan tubuh istriku mengejang ngejang. Sementara itu, dr.Tan tua terus menekan wajah istriku dan mengesek-gesekkan wajah istriku ke batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya yang masih loyo itu… dan kemudian dr.Tan tua memencet hidung istriku sehingga istriku membuka mulutnya dan dr.Tan tua menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya yang loyo itu ke dalam mulut istriku …

“Mmmmmmpppppppffzzzz ……..”mulut istriku yang dijejali batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dr.Tan tua mendesis-desis dengan kedua mata istriku terbelalak karena batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat dr. Thomas semakin dalam menjejali liang vagina istriku …

Thomas menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul istriku ke atas dan kulihat jelas lebih dari separuh batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat dokter muda berawakan hitam kekar itu sudah menjejali liang vagina istriku ….

Kedua mata istriku terpejam dan kedua tangan istriku mengepal dan keringat istriku membanjir kemudian istriku mengejan panjang “Ngngngngngngngngngngngng…… zzzzzzzzhhhhhggghhhhhhh ……….”suara menggeram karena mulut istriku dijejali batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dr.Tan tua dokter botak beruban tua yang mulai mengeras, pantat bahenol istriku pun tersentak-sentak merasakan orgasme pertamanya yang begitu cepat malam itu…..

Padahal, aku melihat batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat dokter muda berawakan hitam kekar masih tiga perempat masuk di liang vagina istriku ……

Thomas membiarkan tubuh istriku menggelinjang berkeljot tak karuan, berguncang-guncang dan pantat bahenol tersentak-sentak sehingga batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dr.Tan tua terlepas…..

“Ooochchchchchchchchch…….”istriku menggeram seperti suara dengkur sapi yang disembelih…. tubuhnya yang dipegang kuat oleh dokter muda berawakan hitam kekar itu miring ke depan dengan kedua mata terbelalak saat dr. Thomas menekan ke bawah pantat bahenol istriku dan gigi istriku pun menggeretak dan

“Doookteeeeeeeerr ……….. raaaahiiiimkuuuu ……. oooooxxxxccccccchhhhhzzz …..”istriku kembali mengorok seolah lehernya terputus merasakan desakan kuat di liang vagina istriku dan rupanya kepala jamur berkulup tebal dokter muda berawakan hitam kekar itu tengah menyentuh langsung mulut rahim istriku dan

“Ngngngngngngngngnggng……”kedua kalinya istriku melenguh panjang sesaat kemudian tubuh istriku berkelejot tak karuan, berguncang-guncang dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak saat orgasme kedua nya meledak….

Tubuh istriku terhuyung ke depan dan dr. Thomas pun menangkap cepat sehingga istriku tak terjatuh ….. tapi dengan kasarnya dokter muda berawakan hitam kekar itu menarik pinggang istriku sehingga tubuh istriku dipangku kembali oleh dr. Thomas …sambil terus menjejal-jejalkan batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat nya di liang vagina istriku yang terus mengerang, menggeram, dan melenguh panjang dan kedua payudara montok istriku yang terkual dari blasernya tampak berguncang-guncang dengan kedua puting susu hitam sebesar kelingking yang menegang kaku

Tak lama kemudian, ketiga kalinya istriku mengejan panjang meraih orgasme ketiganya, yang jarang didapat dariku….

Tubuh istriku pun basah kuyup oleh keringatnya tampak kelelahan dan membiarkan tangan kekar dokter muda berawakan hitam kekar itu meremas-remas kedua payudara montok istriku yang tampak hanya memejamkan kedua matanya…..

dr.Tan tua kemudian duduk disamping dr. Thomas dan kulihat dokter muda berawakan hitam kekar itu langsung berdiri dimana batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat nya masih menjejali liang vagina istriku yang terbuka maksimal…

Istriku yang mungil kelelahan itupun terangkat dan rupanya dokter muda berawakan hitam kekar itu tahu maksud seniornya yang duduk di tepi ranjang…..

dokter muda berawakan hitam kekar itupun merendahkan tubuhnya dan tubuh istriku pun ke depan sehingga istriku seperti seorang bayi yang merangkak…

rupanya dokter muda berawakan hitam kekar itu mempraktekkan gaya anjing, istriku pun dijadikan seperti anjing betina yang sedang disetubuhi jantannya…menunggingkan pantat bahenol nya

Selanjutnya dr. Thomas pun menyodok-nyodokan batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat dari belakang di liang vagina istriku yang mendengus-dengus dan dr.Tan tua menarik rambut pendek istriku dan menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat yang mulai menegang ke mulut istriku

kini aku hanya dapat terbelalak melihat istriku melayani dua orang dokter yang berbeda usia di rumahku sendiri dengan gaya anjing yang sedang dizinahi jantannya….

Istriku menggeram dan tubuhnya berguncang-guncang karena kedua tangan kekar dr. Thomas memaju mundurkan pantat bahenol istriku sehingga suara “bleb bleb” terdengar dimana batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat dr. Thomas menyodok-nyodok liang vagina istriku yang terbuka maksimal dan ktltt beserta bibir vagina istriku terikut keluar masuk dengan cepatnya seiring keluar masuknya batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat dokter muda berawakan hitam kekar itu…

Kepala istriku mengangguk-angguk dimana batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dr.Tan tua yang semakin menegang menjejali mulut istriku …..

Tubuh istriku yang setengah telanjang bermandikan keringat disertai nafas istriku yang mendengus-dengus …

“mmmmmppffffzzzzz …… “tubuh istriku menegang dan kemudian pantat bahenol istriku tersentak-sentak saat istriku mengejan panjang karena orgasme keempatnya meledak….dan baru kali ini istriku merasakan empat orgasme dalam satu kali persetubuhan

Istriku tak kuat menopang tubuhnya dengan kedua tangannya karena tenaganya terkuras habis, dan istriku tersungkur dangan pantat bahenol nya yang menungging….

Rupanya dr. Thomas sudah mendekati puncak ejakulasinya dimana dengan kasarnya dokter muda berawakan hitam kekar itu menggenjot batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat keluar masuk dengan cepatnya di liang vagina istriku dan istriku hanya menggeram dan melenguh panjang … tubuhnya berguncang-guncang maju mundur ….

“Zzuuuuuzzzz Yatiiiiiii ……..”kudengar dr. Thomas melenguh panjang dan menjejalkan batang kemaluan seperti botol sirup ABC belum disunat nya dalam dalam di liang vagina istriku yang kedua matanya terbelalak dan terbalik-balik dan tubuhnya mengejang kaku disertai lenguhan panjang mencapai orgasme kelimanya bersamaan dengan menyemburkan air maninya di dalam liang vagina istriku …..

Kedua tubuh itu tersentak-sentak dan dr. Thomas pun terungkur di samping istriku yang tertelungkup di lantai….

dr.Tan tua kemudian mengangkat tubuh lunglai istriku dan menidurkan istriku di ranjang dengan kedua kaki istriku yang terjuntai ke lantai…..

dr.Tan tua menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul istriku sehingga selangkangan istriku yang yang tak ber bulu kemaluan itu pun tersingkap dan kulihat bibir vagina istriku tetap ternganga lebar dan airmani dr. Thomas masih meleleh dari liang vagina istriku ….

Karena begitu nafsunya tanpa membersihkan lendir vagina dan air mani dr. Thomas, dokter botak beruban tua itupun menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya yang berkulup tebal yang setengah tegang ke liang vagina istriku yang ternganga lebar ….

“Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. “istriku mendesis-desis dan rupanya masih merasakan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dr.Tan tua menjejali liang vagina istriku …

dr.Tan tua merasakan kesulitan menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya yang setengah loyo dan ….”pluup” kudengar saat kepala jamur berkulup tebal dr.Tan tua masuk ke liang vagina istriku …

dr.Tan tua langsung menggenjot keluar masuk dengan cepatnya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya sehingga dapat kulihat jelas tak semuanya masuk…tapi diluar dugaanku gesekan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dr.Tan tua yang loyo itu membuat istriku menggelinjang tak karuan

“dooooocchteeeerr a……aaaakuuuu ….ngngngngngngngngng ….”begitu cepatnya istriku mencapai orgasme pertamanya dengan dr.Tan tua dan kemudian kedua dan saat dr.Tan tua mempercepat genjotannya…..

Tak kunyana istriku yang memeluk dokter botak beruban tua itu saat orgasme ketiganya atau ke sembilannya malam itu dan kedua erangan bersamaan, dokter botak beruban tua bersamaan dengan istriku kudengar dari kamar belakangku… kemudian senyap….

Au hanya menatap ketiga insan di ranjang dimana kedua dokter berbeda usia memeluk tubuh istriku yang tidur miring setengah telanjang berhadapan dengan dr.Tan tua dari depan dan dr. Thomas dari belakang…..

dr.Tan tua yang uzur itu memeluk istriku dari depan tampak masih belum puas tengah meremas-remas kedua payudara montok istriku dan jari-jari tangan dr. Thomas yang besar-besar itu mengerayangi selangkangan istriku ..

“Eeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. “istriku mendesis-desis dan kulihat jari-jari tangan dr. Thomas yang besar-besar itu tengah menggosok-gosok bibir vagina dan kelentit yang membuat istriku membusungkan dadanya dan dr.Tan tua langsung memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking yang menegang kaku karena terangsang sementara itu, jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri yang besar dan kasar dr. Thomas juga memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku sehingga tubuh setengah telanjang istriku menggelinjang tak karuan diantara jepitan kedua lelaki berbeda umur jauh itu…

tangan kanan dr. Thomas menyusup dari bawah di pinggang kanan istriku sementara itu, tangan kirinya menyusup diantara paha padat istriku dan menguak kaki kiri istriku hingga terkangkang lebar jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku kembali dan menyibak bibir vagina istriku ….

“aaaaaaaaaagggggghhhhh ……. “istriku mendesah-desah saat jari telunjuk, jari tengah tangan kekar kanan dr. Thomas menjejali liang vagina istriku dan kemudian mengorek-ngorek liang vagina istriku seolah ada sestau yang tertinggal di dalam liang vagina istriku

Begitu hebatnya jari telunjuk, jari tengah dr. Thomas mengorek-ngorek liang vagina istriku membuat tubuh setengah telanjang istriku berkelejot tak karuan dan bergetar hebat,  kedua payudara montok berguncang-guncang dan mulut ompong dr.Tan tua langsung mengulum dan menyedot-nyedot payudara montok kiri istriku sementara itu, tangan dr.Tan tua terus meremas-remas payudara montok kanan istriku sambil memencet, memelintir sambil menarik narik puting susu hitam sebesar kelingking istriku …

Kebinalan Istriku Yang Semakin Menjadi

Gerakan jari-jari tangan dr. Thomas yang besar-besar itu berubah menggaruk garuk liang vagina istriku seolah jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu mencari sesuatu yang tertinggal di dalam liang vagina istriku … Tak ayal lagi istriku melenguh panjang dan mendesis-desis tak karuan, pantat bahenol istriku bergoyang memutar dan berkelejot tak karuan ….

“dooooocgggteeeer …. ampuuuuun …..”istriku mendesah-desah merasakan liang vagina istriku dikorek korek oleh jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu, belum lagi jari telunjuk dan ibu jari yang besar dan kasar dr. Thomas memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku …..

Melihat istriku terangsang berat, dr. Thomas pun mengocok liang vagina istriku dengan jari tengah yang besar dan kasar sehingga nafas istriku mendengus-dengus tubuh istriku bermandikan keringat, berkelejot tak karuan dan bergetar hebat dan istriku melenguh panjang dan menggeram kemudian mengerang dan mengejan panjang “Ngngngngngngngng ……..”saat orgasme kesepuluhnya malam itu…

Sesaat kemudian kedua dokter itu bangun dari ranjang dan keluar kamar, rupanya mereka membersihkan diri dan kembali ke kamar untuk berpakaian…

Aku terhenyak saat kedua dokter itu, mengambil dompet masing-masing, dan mengeluarkan dua lembar uang ratusan ribu dan mendekati istriku

“Liang vaginamu masih legit, Jeng Yati …”kudengar dr. Thomas berbisik ke istriku yang tertelentang lunglai di ranjang sambil memberikan uang nya ke dada istriku yang terbuka dengan kedua payudara montok nya yang naik turun…..

Kulihat istriku seakan menolak dan kulihat butir-butir airmatanya mengalir di pipinya, menyadari kalau istriku telah berganti profesi….

Malam hari itu, aku hanya mengigil bukan karena dinginnya malam, tapi memikirkan kenapa kedua dokter yang berbeda umur itu membayar layanan Seks istriku ….

Kenapa aku tak berdaya?

Terkuak

Dalam dua minggu, aku merajuk agar istriku mau melayaniku, tapi benar-benar tak ku dapat, sedangkan “kopi hambar” terus aku minum sepulang kerja…

Karena aku dapat menyelesaikan lebih cepat pekerjaanku, maka akupun bisa pulang lebih awal dalam keadaan amat penat….

Aku kaget saat aku membuka pintu rumah yang tak terkunci saat aku datang sekitar hampir pukul 12 malam….

“Yaaa situ mbaaahh …….”kudengar istriku mendesis-desis dari kamar depan.

Akupun melongok ke dalam kamar yang terbuka sedikit, kulihat istriku hanya memakai kain panjang tidur telungkup di ranjang pengantinku menghadap pintu tengah dipijit Mbah Towo, penjaga malam tua di perumahanku….

Aku sempat berpikir, siapa Mbah Towo, penjaga malam tua itu, yang konon adalah bekas bromocorah yang bukan saja menjarah harta tuan rumah yang dirampoknya, tetapi juga selalu meminta layanan nyonya rumah, yang konon istri tuan rumah selalu bersedia melayani nafsu Seks Mbah Towo …..

Aku tercekat melihat istriku malam itu berhias seolah akan menghadiri pesta walaupun tubuh istriku hanya terbalut kain panjang ….

Aku menatap Mbah Towo, dimana istriku tidak mengetahui, yang dengan cepat mencabut dan mengacungkan kerisnya dari sarungnya sementara itu, selongsong keris berbentuk batang kemaluan lelaki dewasa mempunyai bibir di ujungnya di pegang tangan kirinya

Seperti pukulan bertubi-tubi ke kepalaku kurasakan dan tubuhku yang penat pun tersungkur di lantai di depan pintu kamar ….

Akupun berusaha duduk dan aku dapat melihat dalam kamar dimana Mbah Towo meminta istriku tertelentang posisinya berbalik sehingga kepala istriku berada di tempat bantaldan Mbah Towo meletakkan kerisnya di meja rias istriku

Aku tak habis pikir, bagaimana seolah istriku tak mengetahui keberadaanku yang jelas-jelas hanya terduduk tepat di depan pintu kamar…..

Aku terkesiap saat selongsong keris berbentuk batang kemaluan lelaki dewasa mempunyai bibir di ujungnya berada diantara kedua kaki istriku

Mbah Towo kemudian memijat kedua lipatan paha atas istriku yang membuat istriku secara refleks mengkangkangkan kedua kakinya dan kutahu istriku tak mengenakan celana dalam dimana tampak bulu kemaluan lebat istriku terpampang jelas….

dan selongsong keris berbentuk batang kemaluan lelaki dewasa mempunyai bibir di ujungnya melesat mendekati selangkangan istriku yang berbulu kemaluan lebat

“Mbaaah mulaaaiii yaaaa….”istriku berbisik

Kulihat ujung berbibir selongsong keris itu menghembuskan asap putih ke selangkangan istriku

“aduuugghh … Mbbaaaaaaaaaccchhhh …………. “istriku mendesis-desis dan kulihat selongsong keris berbentuk batang kemaluan lelaki dewasa mempunyai bibir di ujungnya akan mematuk dan

“Oooooooooggghhhhhzzz ….. “istriku mendesis-desis bersamaan suara “clup” dimana ujung berbibir selongsong keris itu mengulum dan menyedot-nyedot kelentit istriku

“ittttiiiilllkuuuuu mbaaaaaagggghhhh …… “tak kunyana kata-kata “kotor” yang biasanya diucapkan pelacur telah meluncur dari mulut istriku, yang selama ini dihormati oleh orang-orang yang mengenal istriku, untuk seorang lelaki penjaga malam tua itu.

Istriku yang mengkangkangkan kedua kakinya lebar-lebar itupun menggoyang pantat bahenol nya menikmati ujung berbibir selongsong keris itu yang begitu ganas mengulum dan menyedot-nyedot kelentit istriku …

Istrku mendengus-dengus jari-jari tangan istriku meremas-remas sprei ranjang, tubuh istriku menggelinjang tak karuan dan pantat bahenol istriku terangkat-angkat bergetar hebat ….. karena Mbah Towo melepas tekanan di lipatan paha atas istriku dan tangan kekar keriput itu mulai mengerayangi tubuh istriku yang menggelinjang dan hanya terbalut kain panjang itu

Istriku sudah terangsang hebat, dan istriku benar-benar tak mengindahkan aku duduk di depan pintu kamar pengantinku dan menatap tepat selangkangan istriku ber bulu kemaluan lebat dimana ujung berbibir selongsong keris itu semakin ganas mengulum dan menyedot-nyedot kelentit istriku …

“mbaaaaaagggghhhh ……”istriku mendesis-desis saat kulihat jelas tangan keriput berjari besar-besar Mbah Towo mulai mengerayangi kedua payudara montok istriku yang terbalut kain panjang dan tampak olehku kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku telah mencuat dari balik kain panjang nya….

“Enak Jeng Yati ..”kata Mbah Towo mendengus-dengus dengan kedua mata nanarnya menatap wajah istriku dimana kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik dan nafas terengah-engah …

“Enaaaaaaghhh …. mbaaaaaagggghhhh …”istriku menyahut

“mbaaaaaagggghhhh ….”istriku mendesis-desis saat kulihat jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu mengelus-elus kedua puting susu hitam sebesar kelingking yang mencuat kencang dari balik kain panjang nya….

Mbah Towo menoleh padaku, dan seolah tersihir aku merangkak mendekati ranjang pengantinku dimana malam itu, Mbah Towo, penjaga malam tua itu, tengah meremas-remas kedua payudara montok istriku , Mbah Towo juga memencet, memelintir sambil menarik narik puting susu hitam sebesar kelingking istriku yang terus melenguh panjang …

Mbah Towo kemudian duduk di atas perut istriku yang mencengkeram kuat kedua pergelangan tangan keriput berjari besar-besar Mbah Towo

Istriku menarik sarung Mbah Towo dan terkuallah batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang telah menegang kaku dan Mbah Towo pun menyingkapkan kain panjang istriku hingga kedua payudara montok istriku dimana kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku yang mencuat kencang terkual…

Mbah Towo kemudian menyusupkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya diantara kedua payudara montok istriku dan istriku menekan ke tengah kedua payudara montok nya dan Mbah Towo menggerakkan pantat kerempeng bergelambir nya maju mundur sehingga batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya mengesek-gesek kedua payudara montok istriku …

“Susumu enaaak Jeng Yati …”Mbah Towo mendesis-desis mengesek-gesekkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya diantara jepitan kedua payudara montok istriku …

Rupanya Mbah Towo sudah tak sabar lagi, menarik batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya dari payudara montok istriku dan Mbah Towo menyingkapkan kain panjang istriku sehingga terpampanglah selangkangan istriku dimana ujung berbibir selongsong keris itu masih terus mengulum dan menyedot-nyedot kelentit istriku …

Tangan keriput berjari besar-besar itupun memegang batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya dan kulihat kepala jamur Mbah Towo diarahkan ke bibir vagina istriku yang merekah ….

Sekali lagi Mbah Towo menoleh padaku dan akupun semakin mendekati ranjang pengantinku menatap pantat kerempeng bergelambir Mbah Towo yang tepat berada di tengah kedua kaki istriku yang terkangkang lebar ….

“Beeeezzzaaar mbaaaaaagggghhhh ….”kudengar desahan berat istriku saat kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Mbah Towo menjejali liang vagina istriku sehingga kulihat bibir vagina istriku menggelembung oleh desakan kepala jamur Mbah Towo …

Istriku semakin mengkangkangkan kedua kakinya lebar-lebar saat batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Mbah Towo semakin dalam menjejali liang vagina istriku

Kepala istriku terangkat-angkat melihat selangkangan nya dimana ujung berbibir selongsong keris itu terus mengulum dan menyedot-nyedot kelentit sedangkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Mbah Towo menjejali liang vagina istriku

“Aduuugghh … mbaaaaaagggghhhh ….. “istriku melenguh panjang

“kenapa Jeng Yati ….?”tanya lelaki tua yang tengah menyodok-nyodokan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya ke dalam liang vagina istriku dan kulihat bibir vagina istriku semakin membengkak

“Kooontoooolmuuuu enaaaagghhhhkkkk…… mbaaaaaagggghhhh ….”istriku mengerang tak karuan tak terkendali

“Enak mana kontolku dengan punya suami Jeng Yati …?tanya penjaga malam tua itu,

“kontoooolmuuuu enaaaagghhhhkkkk…… zzzekaliiiii ….beruraaaat ….akuuuu

nggaaakk tahaann ……ngngngngngngngngngng ….”istriku mengejan panjang saat batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Mbah Towo masih separuh masuk di liang vagina istriku dan terus menjejali liang vagina istriku yang kegatalan….

“Aduuugghh … mbaaaaaagggghhhh ..kontoooolmuuu ……akkuuuu ..ngngngngngnf …”istriku mengejan panjang kembali saat seluruh batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Mbah Towo menghujam dalam-dalam di liang vagina istriku

Mbah Towo diam saat istriku meliuk liuk seperti cacing kepanasan dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak mencapai orgasme kedua nya malam itu….

“mbaaaaaagggghhhh …”istriku mendesis-desis kembali dan kulihat lidah panjang kasar Mbah Towo tengah menjilati kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku yang mencuat kencang

“Ooooggghhhhhhggggg …….. aiiiiir zuuuuzuuuukuuuuu …..”istriku menggeram dan kulihat air susu istriku memancar deras dari kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku

“kkkoooogghhhhkkkk beginiiiii mbaaaaaagggghhhh ….”istriku bertanya dalam suara desisnya….

“Heh heh …..setiap lelaki yang menjilati puting susu Jeng Yati pasti merasakan air susu Jeng Yati …kecuali suamimu …heh heh heh ……”Mbah Towo terkekeh-kekeh ….

“suamimu sudah terlalu banyak minum kopi ramuanku yang Jeng Yati suguhkan heh heh … suamimu tak berkutik melihat Jeng Yati dientot lelaki lain heh heh …. besok dicoba yaaa …heh … heh ….Sedangkan Jeng Yati tak buat jadi perempuan binal, gatal, liar dan nakal heh heh……”kata penjaga malam tua itu, terus terkekeh-kekeh

“Koooqq Mbah Towo tegaaaaaaa…”istriku panik

“Aku sudah tua, Jeng Yati ….waktuku habis… rupanya Jeng Yati cocok ….Jeng Yati tambah cantik dan digandrungi lelaki …semua lelaki ….”

Mbah Towo mulai menarik batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya dan menghujam dalam-dalam ke liang vagina istriku yang terus memeluk tubuh tua bangka itu

Pantat kerempeng bergelambir itu naik turun mengeluarmasukkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah di dalam liang vagina istriku dan kulihat lendir vagina istriku membasahi batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Mbah Towo …

Mbah Towo semakin cepat menggenjot keluar masuk dengan cepatnya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah di dalam liang vagina istriku dan tiba-tiba mencabut nya melompat di atas tubuh istriku yang berguncang-guncang dan menjejali mulut istriku dengan menghujam dalam-dalam batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya dan menyemburkan air maninya di dalam mulut istriku dan istriku tak dapat menolak sehingga istriku meneguk air mani Mbah Towo tanpa tersisa….

Mbah Towo kemudian mencabut batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah dari mulut istriku dan membiarkan istriku yang tertelentang dengan kedua kakinya yang terkangkang lebar setelah kecapaian melayani nafsu syahwat penjaga malam tua itu, dengan tenangnya Mbah Towo merengkuhku… menarikku keluar kamar pengantinku.

Kemudian menutup pintu kamar

“Jeng Yati tak puas sama kamu, mas …… Jeng Yati selalu memintaku untuk disetubuhi setiap mas pergi heh heh …. dia memintaku agar mas suka melihat Jeng Yati disetubuhi lelaki lain …. dan mas sudah merasa senang, kan? heh heh …”kata Mbah Towo terkekeh-kekeh dan membuka pintu rumahku pergi dalam kegelapan malam.

Aku hanya berdiam, dan malam itu, aku pun tak dapat membendung nafsuku, sayang istriku bagaikan sebuah boneka Seks yang tak bergerak saat batang kemaluan ku menghujam dalam-dalam liang vagina yang sudah basah….

Atasan selalu di atas

Beberapa hari kemudian orang di perumahan digegerkan oleh tubuh Mbah Towo yang terbujur kaku di pos keamanan … Mbah Towo tewas …. entah kenapa….

Sejak itu, aku melihat istriku semakin bersolek, dan seminggu kemudian sudah terpasang selambu di depan kamar pengantinku….

Awalnya aku tak mengerti, dan malam sekitar pukul 7, aku menerima telepon istriku yang kupikir aneh, karena dia terus berkata tanpa mengindahkan jawbanku….

“Mas masih di luar kota, yaaa? Aku pulang diantar Pak Kotim dan tamu Pak Kotim … Tuan Markus ….tut tut …”telepon pun terputus.

Aku hanya termenung di ranjang dan kulihat bayangan Mbah Towo sedang terkekeh-kekeh di pintu dan menghilang

Kurang dari 5 menit, kudengar mobil berhenti di depan rumah dan kudengar suara istriku mempersilahkan masuk…..

Kudengar pintu terbuka dan sreek sreeek …selambu depan ditutup….

Aku beranjak turun, dan sekali lagi bayangan Mbah Towo muncul dan seperti karung tak berisi, tubuh tersungkur di depan pintu kamar dimana selambu nya tertutup dan aku bisa melihat ruang tamu dari bawah cela selambu….

“Tuan Markus minum apa?”kudengar tanya istriku kepada tamunya lelaki berkulit hitam yang duduk di kursi panjang

“Aiiir … susumu aja Jeng Yati …”kudengar lelaki tua berumur 70 tahunan menjawab

Lelaki tua berumur 70 tahunan semakin menarik tangan kiri istriku yang semakin merunduk dan kulihat kedua payudara montok istriku yang ber puting susu hitam sebesar kelingking bergerak menggelantung bebas dan mulut ompong lelaki tua berkulit hitam berumur 70 tahunan langsung mengempot payudara montok kiri istriku, menghisap-hisap payudara montok kiri istriku sementara itu, jari-jari tangan kiri lelaki yang besar-besar itu juga meremas-remas payudara montok kanan istriku …

Belum sempat istriku meronta …. dari belakang lelaki tua berumur 60 tahunan lainnya yang kukenal sebagai bos istriku, Pak Kotim menyusupkan tangan kekar nya di rok klok hitam ketat di pinggul istriku dan mengerayangi paha padat dan selangkangan istriku yang langsung menungging nungging

“Kook langsuuuung Tuaaaan Maaarkuuuussszzzzz ….. … Oooooooooggghhhhhzzz ….. Paaaaak Kooootiiiim …….. “istriku mendesis-desis

Pak Kotim menarik pinggul istriku sehingga istriku yang merunduk dengan pantat bahenol menungging nungging sejajar dengan kursi panjang ruang tamu dimana Tuan Markus dengan lahapnya menyedot-nyedot payudara montok kiri istriku sambil meremas-remas payudara montok kanan istriku sementara itu, Pak Kotim dari belakang sudah berhasil menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul sehingga pantat bahenol istriku yang menungging nungging itupun tersingkap jelas dan jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu telah mengerayangi selangkangan istriku ….

“Zzzzzuuuudaaaaghhh Tuaaaan Maaarkuuuussszzzzz ….. Paaaaak Kooootiiiim …….. suamikuuuu adaaaaaa ….”

“Suamimu ada Jeng Yati ? Bohong kamu….”katanya dan tangan kekar kiri Pak Kotim menarik rambut pendek istriku sehingga istriku menegadah dengan wajah meringis kesakitan dan tubuh istriku tertekuk kebelakang dan dada istriku pun membusung dan tak ayal lagi kedua payudara montok istriku pun semakin mudah untuk diremas-remas oleh kedua tangan kekar keriput Tuan Markus, lelaki tua berkulit hitam berumur 70 tahunan itu sambil dengan lahapnya mulut ompong nya terus menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku bergantian sehingga wajah keriputnya basah oleh air susu istriku yang memancar deras

“Kalau memang ada ….. artinya suamimu pengecut ….. kita bikin Jeng Yati sakit nikmat Tuan Markus …”kata Pak Kotim terkekeh-kekeh dan tangan kekar kanan Pak Kotim mengangkat kaki kanan istriku ke sandaran kursi panjang sehingga selangkangan istriku pun terkangkang lebar dan dalam posisi tubuh yang tertekuk dan kaki kanan istriku yang terangkat dan terkangkang lebar dan kedua payudara montok istriku yang dikempot habis habisan oleh Tuan Markus, maka istriku tak dapat berkutik selain menerima perlakuan kedua lelaki tua itu……

Tuan Markus meremas-remas dan menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku tatpi juga jari telunjuk dan ibu jari yang besar dan kasar tampak olehku sedang memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku yang mencuat kencang menandakan bukannya istriku merasa tersiksa melainkan malah terangsang hebat……dimana jari-jari tangan istriku malah mencengkeram kuat pundak Tuan Markus

“Eeeeeeghhhhhhhzzzz ……… Paaaaak Kooootiiiim …….. “istriku melenguh panjang saat jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar kanan Pak Kotim menerobos liang vagina istriku sementara itu, jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar sebelah kiri Pak Kotim tengah memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku

Tubuh istriku menggelinjang tak karuan, nafas istriku terengah-engah, kedua mata istriku terbalik ke belakang sehingga bagian putihnya saja yang kelihatan

Jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar Pak Kotim pun tengah mengocok liang vagina istriku dan kemudian istriku mengerang

“aduuugghh … aduuugghh … ampuuuun Paaaaak Kooootiiiim …….. “akupun melihat bagaimana jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar bagian kiri Pak Kotim dengan kasar sekali memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku sementara itu, jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar yang berada di liang vagina istriku tampak olehku tengah mengorek-ngorek dan bahkan jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar itu menggaruk dan bahkan jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar itupun tertekuk sambil ditarik keluar dari liang vagina istriku ….. dan kudenga istriku mengerang, merengek seperti orang menangis pantat bahenol istriku bergetar hebat ….

“Clok clok clok” kudengar suara jari telunjuk, jari tengah dan jari manis Pak Kotim mengocok liang vagina istriku kemudian tertekuk sambil ditarik keluar dar liang vagina istriku istriku hanya mengerang, mendesah-desah, mendesis-desis, nafas istriku mendengus-dengus kemudian merengek seperti orang menangis kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik dan mulutnya ternganga lebar dan

“Ampppuuuuuuuun Paaaaak Kooootiiiim …….. Tuaaaan Maaarkuuuussszzzzz ….. akuuuuuu … Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. Oooooggghhhhhzzz ….. ampuuuunnnnzzz. …. akuuuu …keluuuaaaaar ngngngngngngngzzzzzzz …….. “dan pantat bahenol istriku berguncang-guncang maju mundur dan akhir pantat bahenol tersentak-sentak tak karuan tubuhnya terhuyang ke depan dan tersungkur dipelukan lelaki tua berkulit hitam berumur 70 tahunan, Tuan Markus …saat istriku mencapai orgasme yang begitu hebat dan melelahkan istriku ……..

Tuan Markus mendudukkan istriku di kursi panjang sambil memeluk dan meremas-remas kedua payudara montok istriku yang basah oleh air susu dan ludah Tuan Markus .

Pak Kotim keluar ruang tamu

“Enak Jeng Yati ?” bisiknya

“He egh…”istriku menjawab dengan mendesah

“Ini masih awal Jeng Yati …”katanya sambil mengelus-elus selangkangan istriku yang langsung menggelinjang

“Aku capai Tuan Markus ..” dan kudengar Pak Kotim masuk ke ruang tamu kembali….

“Kok cuman dua Tuan Markus …”kata Pak Kotim

Kedua mata istriku terbelalak saat melihat sebuah dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus…..

Begitu Pak Kotim menekan tombol remote control maka dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itupun bergetar, meliuk liuk, kemudian gerakan menyodok-nyodok dan rambut jabriknya bergetar hebat kemudian seolah gerakan rambut jabriknya melemah menegang

“Jangaaan Pak Kotim …”istriku memohon.

“Kenapa? Bayangin kalau dildo ini di dalam torokmu, Jeng Yati ?kkata Pak Kotim terkekeh-kekeh

“Sungguuh Pak Kotim …Tuan Markus ….jangan ….”istriku terus memohon

Plak! Pak Kotim menempeleng istriku

“Diam kamu !!! Pengen BF Jeng Yati kuedarkan ke umum !!!bentak Pak Kotim

Aku berpikir keras ” BF ? Blue Film apa?

“Masak Jeng Yati digilir empat satpam kekar kuat…sama ini gak kuat?”

“Aku diperdaya Pak Kotim ..”sergah istriku

“Masak digilir empat satpam kekar sampai empat kali itu diperdaya???!! Haah!!bentak Pak Kotim

“Jeng Yati melakukan di ruang kerjaku…ya, kan? Pato mengaku kalau dia pertama melihat Jeng Yati meregangkan kedua kaki Jeng Yati masih pakai celana dalam dan begitu Jeng Yati tahu Parto mengintip, Jeng Yati pura-pura ke kamar kecil dan menyingkapkan rok Jeng Yati sambil meregangkan kedua kaki Jeng Yati dimana Jeng Yati tak memakai celana dalam lagi,kan? Siapa yang diperdaya Jeng Yati atau Parto…Hah!!

“Mana suamimu…. biar dia tahu istrinya gatal sama pemuda kekar atletis dan mau digauli Mbah Towo, lelaki tua dan dukun yang menyamar penjaga malam tua itu, biar suamimu takluk!!!! Ya, kan?? Jeng Yati mau digauli Mbah Towo aku rekam semuanya….Heh heh….”Pak Kotim terkekeh-kekeh

“Tapi kontol kami berdua tak mau masuk torokmu, Jeng Yati sayang… Cukup dildo ini….”

“Jangaaan Paaaaak Kooootiiiim …….. “istriku terus memohon

Pak Kotim pun duduk di sebelah kiri istriku dan Tuan Markus langsung mengangkat dan menarik kaki kanan istriku sehingga pantat bahenol istriku langsung ke pinggiran dudukan kursi panjang ruang tamu itu dan meletakkan di pangkuan kaki kiri Tuan Markus sehingga kaki istriku terkangkang lebar ….

Pak Kotim pun dengan sigap melakukan dengan kaki kiri istriku di pangkuan kaki kanan Pak Kotim ….

Istriku terduduk merunduk dengan kedua kakinya yang terkangkang lebar, Tuan Markus menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul istriku sehingga selangkangan istriku yang ber bulu kemaluan lebat terpampang sudah….

Otakku masih berpikir, mengapa Mbah Towo dengan mudahnya menyetubuhi istriku tanpa takut, yang rupanya bukan sekedar mantan bromocorah yang selalu menggauli nyonya rumah yang dirampoknya, tapi lebih dari itu, Mbah Towo juga seorang dukun… dimana salah satu yang digauli oleh Mbah Towo

Ingatanku kembali kepada dr. Thomas dokter muda berawakan hitam kekar dan dr.Tan tua, dokter botak beruban tua, yang terkekeh-kekeh setelah memeriksa istriku dimana saat aku melihat mereka menggilir istriku dimana istriku malam itu tak mengenakan BH dan celana dalam dibalik rok klok hitam ketat di pinggul dan bloues nya, kenapa aluran kencing istriku meradang dan demam tinggi, dimana istriku rupanya telah digilir empat satpam kekar dan muda seperti dikatakan oleh Pak Kotim, boss istriku tadi.

“Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. ” kudengar istriku mendesis-desis dan merintih dan mataku melihat nanar ke selangkangan istriku yang terbuka jelas ber bulu kemaluan lebat itu, dimana Pak Kotim tengah menjejali liang vagina istriku yang basah oleh lendir vagina dengan dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus ..

“aaaampuuuuuun …… Paaaaak Kooootiiiim …….. “istriku mengerang saat dengan kasar Pak Kotim menyodok-nyodokan dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus ke liang vagina istriku

“aduuugghh … aduuugghh … aaaampuuuuuun …… Paaaaak Kooootiiiim …

“istriku mengerang saat Pak Kotim mengeluarmasukkan dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itu di dalam liang vagina istriku

“Enak mana dildo ini atau kontol satpam atau kontol Mbah Towo, Jeng Yati ?”tanya Pak Kotim

“Zzzuuuudaaaccgghh …..Paaaaak Kooootiiiim …….. aaaampuuuuuun …… “istriku terus merintih

“Locgh gak mau jawab?” sergah Pak Kotim

“aduuugghh … aaaampuuuuuun …… Zzzuuuudaaaccgghh ….. “istriku merintih kembali saat Pak Kotim menghujam dalam-dalam dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itu di liang vagina istriku yang langsung membuat kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik ….

“Klik klik”kudengar suara terkunci dan kulihat dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itu telah menghujam dalam-dalam di liang vagina istriku dan Pak Kotim menali dildo itu dengan tali yang terbelit di kedua lipatan paha padat istriku dengan kunci sehingga tak mungkin dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itu terlepas dar liang vagina istriku ….

Kulihat hanya pangkal dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itu menonjol keluar dari liang vagina istriku dan Pak Kotim menekan tombol remote control dan suatu pemandangan yang sangat aneh, kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik, tubuh Seks istriku bergetar hebat kemudian menggelinjang, meliuk liuk seperti cacing kepanasan, menggeliat, mengejang ngejang, menggelepar, kedua tangan istriku menggapai-ngapai sekelilingnya, kemudian istriku menggeram dan merengek seperti orang menangis ….

“ngngngngngngngzzzzzzz …….. “istriku merengek seperti orang menangis dan mengejan panjang, pantat bahenol istriku tersentak-sentak

“Paaaaak Kooootiiiim …….. ngngngngngngngzzzzzzz …….. ” istriku mengejan panjang kembali

dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus tengah bereaksi di dalam liang vagina istriku dan pasti bergetar, meliuk liuk, kemudian gerakan menyodok-nyodok dan rambut jabriknya bergetar hebat kemudian seolah gerakan rambut jabriknya melemah menegang di dalam liang vagina istriku

kedua lelaki tua itu meremas-remas kedua payudara montok istriku sambil menciumi wajah istriku yang terus meliuk liuk seperti cacing kepanasan

“Tuaaaan Maaarkuuuussszzzzz ….. Paaaaak Kooootiiiim …….. akuuu … keluaaaaar teruuussss …paaaaaaaghhhhzzzz ……”istriku mendesis-desis dan menggeram kedua jari-jari tangan istriku mencengkeram kuat lengan kedua lelaki tua itu, pantat bahenol istriku tak pernah berhenti tersentak-sentak, istriku bermandikan keringat

“Zzzuuuudaaaccgghh ….. Paaaaak Kooootiiiim …….. aku keluaaar lebiiih tujuuuuh kaliiii…… akuuu leemaaazzzz Paaaaak Kooootiiiim …….. aaaampuuuuuun …… “istriku memohon menghiba…

Rupanya Pak Kotim merasa kasihan dengan istriku dan menekan tombol remote control menghentikan gerakan bergetar, meliuk liuk, kemudian gerakan menyodok-nyodok dan rambut jabriknya bergetar hebat kemudian seolah gerakan rambut jabriknya melemah menegang di liang vagina istriku …..

Pak Kotim menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul istriku dan melepas kunci dan tali yang mengikat dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itu…

Kulihat lendir vagina istriku seperti istriku mengompol karena banyaknya saat Pak Kotim mencabut dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itu dari liang vagina istriku yang ternganga lebar …..

Begitu Pak Kotim menyimpan dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus itu tiba-tiba kudengar pintu rumahku diketuk keras keras dari luar…

Tuan Markus hanya sempat menutup blouse istriku sehingga kedua payudara montok istriku tak terkual keluar, Sedangkan rok klok hitam ketat di pinggul sempat menutupi selangkangan istriku dimana kedua kaki istriku masih terkangkang lebar ….

“Yaaaa…..”kudengar suara istriku yang bermandikan keringat menjawab lemah…

Pintu terbuka

“Ada apa ini…?” kudengar suara yang kukenal, suara Suwerto, pemuda kekar kepala gundul berkulit hitam yang dikenal brengsek, karena sering mengganggu ibu-ibu di kampung sebelah….

“Nggak ada apa-apa mas Suwerto …”kata istriku lemah menatap pemuda kekar berkepala gundul berkulit hitam

“Pulang kamu tua bangka!!bentaknya kepada kedua lelaki tua itu

“Yaa .. yaaa.. kami mengantar Jeng Yati saja kok mas…”kata Pak Kotim tergagap-gagap.

“Mas Suwerto yang sopan beliau bos ku…”kata istriku

“Pergi!!”kulihat kedua mata Suwerto melotot…

Kedua lelaki tua itu pun bergegas pergi…. dan kudengar suara mobil menderu menjauh…

“Ada apa Tante Yati?kudengar suara Suwerto lembut

Tubuhku pun panas dingin, memang Suwerto pemuda kekar berkepala gundul berkulit hitam itu sangat brengsek…. sering aku dengar Suwerto mengganggu ibu-ibu di kampungnya, memang sekali aku pernah melihat Suwerto menyusupkan tangan kekar nya di seragam PKK bu Topo, yang mempunyai payudara sangat montok, saat acara akan menyanyikan lagu PKK di penutupan 17 agustusan, bahkan malam itu Suwerto menarik lepas BH bu Topo, sehingga bu Topo tak mengenakan BH saat di panggung….

Saat aku pulang, tanpa sengaja aku mendengar perbincangan, di semak belukar

“Sudah Werto… jangan ganggu istriku …”

“Diam kamu Pak Topo …kutusuk kau nanti….. Mmmm ..susu istrimu masih kenyal..sreep sreep …”

“Apa arti namaku Top?”kata Suwerto sekenanya tanpa kata “pak”

“Sudah Werto aku gak tahu…”

“Suwerto …Sueneng wanita setengah tuo he he… suka sama wanita setengah baya … gitu Top”

Aku menjauh dan dari kejauhan kulihat kepala bu Topo mengangguk angguk, rupanya bu Topo tengah mengulum dan menyedot-nyedot batang kemaluan Suwerto di depan suaminya, sementara itu, kedua tangan kekar Suwerto terus meremas-remas payudara montok bu Topo….

“Berapa ronde Tante Yati ?”tanya Suwerto membuat aku tersadar dan kulihat Suwerto sudah duduk di samping istriku yang lunglai sehabis dikerjain oleh dildo bergerigi pink sebesar botol sprite 200 ml ujungnya berambut jabrik halus Pak Kotim

“Maksudmu apa Suwerto ? istriku balik bertanya

“Nggak usah bohong Tante Yati ….. tubuh Tante Yati bermandikan keringat lagipula tuch….puting susu Tante Yati masih menegang ….bandot tua tadi cuman sempat menutup satu kancing baju Tante Yati ….”katanya semakin mendekat ke istriku

“Weeeerttoooo ……..”istriku mendesah-desah saat kedua tangan kekar Suwerto meremas-remas payudara montok istriku yang masih terbungkus blousenya yang hanya terkancing satu ….

“jangaaaan Weeeerttoooo …….. “istriku mendesah-desah dan Suwerto mencium leher istriku sehingga istriku menegadahkan kepalanya

“Kau cantik Tante Yati …sexy …..”desis Suwerto

Aku tak tak tahu, entah istriku benar-benar kecapaian atau istriku sudah terangsang kembali, yang jelas istriku hanya diam saat jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu melepas satu kancing ysng tersisa dan terkuallah kedua payudara montok istriku …..

Baru kutahu, istriku terangsang karena kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku sudah menegang dan mencuat kencang diantara jari-jari tangan Suwerto yang besar-besar itu meremas-remas kedua payudara montok istriku ….

“Tante Yati terangsang, kan?tanya Suwerto dan jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar itu memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku

“Weeeerttoooo …….. aduuugghh … “istriku mendesah-desah karena begitu kuatnya jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar Suwerto memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku

“Sakit Tante Yati ?”

“Aduuugghh … aduuugghh … “istriku merintih setiap saat jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar Suwerto memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku dengan kasar…..

“Sakit Tante Yati ….. tapi enak…?

Istriku hanya mengaduh dan merintih setiap jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar Suwerto memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku.

“puting susu Tante Yati tambah gede ….”bisik Suwerto dan kulihat kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku semakin besar

“Weeeerttoooo …….. “istriku mengerang saat jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu menyentil kedua puting susu hitam sebesar kelingking layaknya orang tua menyentil telinga anak kecil yang nakal….

Bibir tebal hitam Suwerto mulai beraksi menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku bergantian sehingga meninggalkan bekas pagutan-pagutan merah di permukaan kedua payudara montok istriku

“Aku haus Tante Yati …” dan bibir tebal hitam Suwerto mencaplok payudara montok kiri istriku dan menyedot-nyedot nya

“Aaaaggh air susu Tante Yati keluar …..dan bagaikan seorang bayi kehausan pemuda kekar berkepala gundul berkulit hitam menghisap-hisap payudara montok kiri istriku dengan ganasnya…..

sementara itu, tangan kekar kanan Suwerto menyusup di balik rok klok hitam ketat di pinggul istriku mengobok-obok selangkangan istriku sehingga rok klok hitam ketat di pinggul istriku tersingkap

“Oooooggghhhhhzzz ….. “istriku mendesis-desis saat kulihat jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar sebelah kanan Suwerto berhasil memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku sehingga istriku mengkangkangkan kedua kakinya

“aduuugghh … Weeeerttoooo …….. aduuugghh … aduuugghh … Weeeerttoooo …….. “istriku merintih setiap jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar Suwerto memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku dengan kasarnya…

Istriku semakin mengkangkangkan kedua kakinya sehingga Suwerto semakin mudah memepermainkan kelentit istriku ….

“Enak Tante Yati ? katakan, sayang…”bisik pemuda kekar berkepala gundul berkulit hitam itu sambil menciumi wajah istriku yang terangsang berat

“Oooooooooggghhhhhzzz ….. …”istriku mendesis-desis karena jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar kanan Suwerto kini mengelus-elus bibir vagina istriku sehingga bunyi kecepak lendir vagina istriku terdengar olehku…

Sedangkan jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar kiri Suwerto ganti memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku

“Weeeerttoooo …….. “istriku mendengus-dengus, pantat bahenol bergetar hebat ….

“Mmmmmmpppppppffzzzz …….. “istriku kembali mendesis-desis saat jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar kanan Suwerto secara bersamaan menjejali liang vagina istriku dan jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar kanan Suwerto mulai mengocok liang vagina istriku yang melenguh panjang dan kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik merasakan jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar Suwerto mengorek-ngorek liang vagina istriku

“Weeeerttoooo …….. aaaampuuuuuun …… Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz ……..

“istriku mendesah-desah saat jari telunjuk dan jari tengah yang besar kasar kanan Suwerto mengorek kemudian menekuk dan menggaruk liang vagina istriku ….

“Weeeerttoooo …….. taaanteeee gaaak sanguuuup ….taaanteeeee ….ngngngngngngngzzzzzzz …….. “istriku mengejan panjang dan tubuh sexy istriku bermandikan keringat itupun meliuk liuk seperti cacing kepanasan dan mengejang ngejang saat orgasme pertamanya dengan pemuda kekar berkepala gundul berkulit hitam …

Suwerto langsung merunduk dan bibir tebal hitam nya menyedot-nyedot kelentit dan bibir vagina istriku yang dengan serta merta mengkangkangkan kedua kakinya lebar lebar … istriku mengesek-gesek kan selangkangan nya ke bibir tebal hitam Suwerto dan dengan sigap Suwerto semakin menyedot-nyedot bibir vagina dan kelentit istriku yang terangsang hebat…

Kedua ibu jari tangan kekar Suwerto membuka lebar bibir vagina istriku dan kulihat lidah panjang kasar Suwerto menjilati bibir vagina dalam istriku

“Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz ……..

“istriku mendesis-desis mengkangkangkan kedua kakinya sambil mengangkat-angkat pantat bahenol sambil mengesek-gesek kan bibir vagina ke bibir tebal hitam dan lidah panjang kasar Suwerto yang semakin liar menjilati bibir vagina dalam istriku …..

“Heeeeeggghhhhzzzz …….” istriku mendesah-desah saat lidah panjang kasar Suwerto menjejali liang vagina istriku dan jari-jari tangan istriku memeluk kepala gundul Suwerto menekan dan mengesek-gesekan bibir vagina dan kelentit nya ke bibir tebal hitam Suwerto dimana lidah panjang kasar Suwerto semakin menembus masuk ke liang vagina istriku dan kepala gundul itupun menyodok-nyodok ke depan menghujam dalam-dalam lidah panjang kasar nya di liang vagina istriku …

“Weeeerttoooo …….. Tante Yatiiiii … mau laaagiiiii …..ngngngngngngngzzzzzzz ……..

“istriku mengejan panjang menyemburkan air maninya kembali…..dan “sroop … srooop” kudengar mulut Suwerto menghisap-hisap lendir vagina istriku yang membuat istriku melenguh panjang dan menggeram tak karuan dengan tubuh bermandikan keringat dan mengejang ngejang disertai gemeletuk gigi istriku menahan kenikmatan orgasme dan kegelian yang amat sangat

Istriku mengejan panjang dua kali lagi… sebelum tubuhnya limbung ke samping kiri….

Melihat istriku terkapar lemas, Suwerto pun berdiri dan membuka resleting celana jins nya dan jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu merogoh ke dalam dan mengeluarkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang menegang kaku dengan kepala jamur terbelah dengan lubang kencing yang besar ….

Jari-jari tangan kanan lelaki yang besar-besar itu memegang batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya dan jari-jari tangan kiri lelaki yang besar-besar itu membuka lebar-lebar bibir vagina istriku dan mngarahkan kepala jamur terbelah dengan lubang kencing yang besar itu ke bibir vagina istriku yang ternganga lebar

Suwerto mengesek-gesek kan kepala jamur terbelah dengan lubang kencing yang besar ke liang vagina luar istriku dan kemudian menjejalkan ke liang vagina istriku kuat kuat sehingga istriku merengek seperti orang menangis merasakan desakan kepala jamur terbelah dengan lubang kencing yang besar …..

Suwerto mengkangkangkan kedua kaki istriku lebar-lebar dan kulihat bibir vagina istriku menggelembung meremas batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Suwerto

“Heeeeeggghhhhzzzz ……. “istriku mendesis-desis saat Suwerto menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke dalam liang vagina istriku yang terkapar lunglai dengan kedua kakinya terkangkang lebar

Istriku hanya mencengkeram kuat kedua pergelangan tangan Suwerto yang menekan kedua kaki istriku yang terkangkang lebar dan kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik saat Suwerto menghujam dalam-dalam batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke dalam liang vagina istriku disertai gemeletuk gigi istriku

“Kenapa Tante Yati ?”bisik Suwerto mendekatkan wajahnya ke wajah istriku dan Suwerto melumat bibir istriku dan tubuh kekar itu menindih tubuh sexy nan mungil istriku yang bermandikan keringat …

Suwerto kemudian menggoyang kan pantat sekal hitam nya diantara paha padat istriku yang terkangkang lebar dan kudengar istriku merintih

Rintihan istriku berubah mengerang saat Suwerto semakin menggoyang dan mengesek-gesekkan pantat sekal hitam nya

“aaaampuuuuuun …… Weeeerttoooo …….. aaaampuuuuuun …… “istriku mengerang

“kenapa Tante Yati ? kenapa, sayang…”bisik Suwerto yang semakin menggila mengesek-gesek kan selangkangan nya ke selangkangan istriku

“Zzzuuuudaaaccgghh ….. Zzzzaaakiiiiiiit …….”istriku merintih keras saat Suwerto semakin mengesek-gesek selangkangan nya ke selangkangan istriku

“kenapa Tante Yati ?”

“rreezzzletiiing clanamuuuu Weeeerttoooo …….. “istriku mengerang dan baru kutahu karena resleting celana jin Suwerto mengesek-gesek bibir vagina istriku

“Biar Tante Yati gak pake celana dalam besok heh heh ..”Suwerto terkekeh-kekeh …

Malam itu, Suwerto tak pernah melepas batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah dari liang vagina istriku dimana releting celana jins Suwerto terus mengesek-gesek bibir vagina istriku hingga terluka…

Selain itu, Suwerto menghisap-hisap kedua payudara montok istriku maupun leher istriku sehingga meninggalkan pagutan-pagutan merah di leher dan payudara montok istriku bahkan Suwerto bukan saja memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku dengan jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu tetapi juga menggigt kedua puting susu hitam sebesar kelingking hingga istriku mengerang, melenguh panjang

Akupun tertidur setelah aku mengocok batang kemaluan ku melihat adegan istriku tersiksa dalam kenikmatan birahi….

Pagi harinya, aku terbangun dan kulihat istriku yang sudah memakai seragam blazer berleher rendah dan rok klok hitam ketat di pinggul duduk di kursi panjang dengan wajah pucat pasi dan menggigit bibirnya…

“Sudahhh bangun, mas..?”tanyanya

“Yaa… kok melamun? tanyaku

“Maaf aku lupa….kita besok pindah rumah ya, mas…Aku dapat rumah di daerah sana …”katanya sambil menyebut perumahan baru yang memang cukup mewah dari rumahku sekarang….

“Ya, kalau sudah dapat…”kataku ….

“terima kasih, mas…”katanya berseri seri..

Bergilir 1

Istriku berpamitan saat aku mandi, dan akupun iseng untuk melihat…. Istriku berjalan tertatih-tatih keluar rumah dan akupun yakin pagi itu istriku tak mengenakan BH dan celana dalam nya

Akupun berangkat bekerja dan karena malamnya aku hanya tidur sebentar, tak ayal lagi, badanku meriang sehingga aku minta ijin untuk pulang setengah hari….

Aku terpaksa memakai angkutan umum untuk pulang ….

Aku merasa aneh saat ku datang ke rumah, kembali kulihat bayang-bayang Mbah Towo terkekeh-kekeh di pintu samping rumahku.. dan menghilang…

Aku mengira istriku bekerja hari itu, tapi kulihat sepeda butut, milik pemulung kecil, yang sering kutemui akhir-akhir ini mengintip istriku berganti pakaian dari jendela nako samping rumah dengan alasan mengambil barang-barang bekas…

Pagi itu, aku masuk rumah dengan mudah karena pintu rumah tak terkunci…. aku melepas sepatuku, perasaan aneh kembali muncul saat kulihat bayangan Mbah Towo memanggilku ke arah belakang rumah…..

Rumah dalam keadaan sepi dan akupun dengan hati-hati melangkah saat mendekati kamar yang belakang yang dulu dipakai pembantuku…

Benar .. hatiku terkesiap saat aku melihat dari pintu tengah ….

Aku mendekati kamar yang tidak tertutup rapat dan kulihat istriku tidur di ranjang pembantu berukuran kecil itu dan kulihat pemulung kecil itu jongkok tepat dibawah istriku tidur.

Posisi istriku yang tidur dengan meregangkan kedua kaki nya, membuat pemulung kecil itu jongkok sambil menatap tajam di selangkangan istriku yang aku yakin tak memakai celana dalam …..

Keyakinanku kinipun terjadi saat dengan mengendap-endap pemulung kecil itu naik dari bawah ranjang dengan perlahan-lahan meraih dan menyingkapkan daster kaos ketat yang mencetak lekuk tubuh istriku bagian bawah…..

Kulihat mata kecil itupun menatap nanar ke selangkangan istriku yang ditumbuhi bulu kemaluan lebat, kulihat tubih pemulung kecil itu bergetar, menelan ludah beberapa kali…

Tangan kecil itupun dengan gemetaran mendekat ke selangkangan istriku dan jari-jari tangan kecil itupun meraba bulu kemaluan lebat istriku dan karena tak ada reaksi dari istriku , maka jari-jari tangan pemulung kecil itupun mulai mengelus-elus selangkangan istriku …..

Tiba-tiba istriku meregangkan kedua kaki nya dan menekuknya sehingga kedua kaki istriku terkangkang lebar dan pemulung kecil itupun bisa melihat jelas bibir vagina istriku dan kini dengan keberaniannya pemulung kecil itupun meraba-raba bibir vagina istriku dengan jari telunjuk nya

istriku tak bereaksi dalam tidurnya saat itu, …. karena malam harinya istriku malam harinya telah disetubuhi Suwerto pemuda kekar berkepala gundul berkulit hitam entah berapa kali sampai paginya istriku kutemui melamun dan pucat pasi

Pemulung kecil itupun dengan berani membuka bibir vagina istriku dengan jari-jari tangan nya..

Awalnya jari-jari tangan pemulung kecil itu mengelus-elus bibir vagina istriku kemudian menggosok-gosok bibir vagina istriku dan tak lama kemudian bunyi kecepak lendir vagina istriku terdengar “cek cek cek”

Maka pemulung kecil itu semakin berani dimana tubuh kecil itu naik ke ranjang dimana istriku tidur tertelentang dengan kedua kakinya yang terkangkang lebar …

Jari-jari tangan pemulung kecil menguak bibir vagina istriku dan jari telunjuk dan ibu jari kiri mungil itu dengan beraninya memelintir dan memencet kelentit istriku sementara itu, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis nya menggosok-gosok bibir vagina istriku ….

Pantat bahenol istriku bergetar hebat, kedua tangan istriku hanya menggapai-ngapai dan mengkangkangkan kedua kakinya lebar lebar tana terbangun….

Dengan instingnya pemulung kecil itu memasukkan jari tengah mungilya dan mulai mengocok liang vagina istriku menggelinjang …

Karena istriku hanya mendesis-desis dan mendesah-desah maka pemulung kecil itupun dengan keberaniannya menjejali liang vagina istriku dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis nya, mulai mengocok liang vagina istriku dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis nya dan mengobok-obok liang vagina istriku ….

Nafas istriku mendengus-dengus dan tubuh istriku bermandikan keringat saat secara bersamaan jari telunjuk dan ibu jari kanan pemulung kecil itu memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku Sedangkan jari telunjuk, jari tengah dan jari manis pemulung kecil itu menggaruk liang vagina istriku bahkan aku sangat heran saat jari telunjuk, jari tengah dan jari manis pemulung kecil itu tertekuk sambil ditarik keluar dari liang vagina istriku berulang-ulang yang membuat istriku menggelepar dan tubuh istriku meliuk liuk seperti cacing kepanasan …

Tak lama kemudian kudengar istriku yang bermandikan keringat dan tertidur itupun menggeram dan akhirnya mengejan panjang saat orgasme pagi hari itu…..

Tubuh istriku lunglai dan kedua kakinya semakin terkangkang lebar dan pemandangan selangkangan istriku yang basah oleh lendir vagina nya membuat pemulung kecil itu beringas …….

Pemulung kecil itupun memeluk kedua paha padat istriku dan jari-jari tangan nya membuka lebar bibir vagina istriku yang basah oleh lendir vagina istrikupun, kepala pemulung kecil itupun terbenam di selangkangan istriku dan tanpa ampun bibir kecil itupun menciumi bibir vagina istriku….

Lidah pemulung kecil itupun menjilati bibir vagina istriku yang membuat pantat bahenol istriku bergetar hebat dan istriku pun melenguh saat mulut kecil itu menyedot-nyedot kelentit istriku dan bibir vagina istriku bergantian “srooop srooop” suara mulut pemulung kecil menyedot-nyedot kelentit dan bibir vagina istriku yang membuat kedua kaki istriku terkangkang lebar dan terkatup menyepit kepala pemulung kecil itu dengan pantat bahenol istriku bergetar hebat dan menggelinjang

Saat-saat mendekati orgasme kedua nya istriku pun terbangun….kedua mata istriku kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik dan begitu istriku sadar kedua matanya menatap nanar ke selangkangan nya yang tengah digarap oleh pemulung kecil itu…

“Appaaaaa yaaaang kamuu lakukaaan Partooooo…….” istriku merintih karena antara akan marah dan orgasme kedua nya begitu dekat, maka kedua tangan istriku yang akan menempeleng Parto berubah mencengkeram kuat dan mengesek-gesek kan kepala kecil itu ke selangkangan istriku sebelum istriku mengejan panjang dan pantat bahenol istriku terangkat-angkat bergetar hebat mengesek-gesek kan kepala Parto ke selangkangan nya saat orgasme kedua istriku meledak pagi itu….

“Kamuuuuuuuuuu naaakaaaaaaaal Partooooo……. “istriku mengerang dan mengejan panjang sebelum tubuh istriku tertelentang lunglai dengan kedua kakinya terkangkang lebar di ranjang

Melihat istriku terkapar lunglai dan melihat bibir vagina ternganga lebar, Parto, pemulung kecil itupun memelorotkan celana kolor dekilnya dan mulut istriku ternganga lebar melihat batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat berkulup tebal berdiri menegang kaku

Istriku yang dalam posisi tertelentang dengan kedua tangannya di atas kepalanya dan kedua kaki istriku terkangkang lebar kecapain membuat Parto leluasa untuk menindih istriku

“Jaaaangaaaaan naaaak …..kaaauuuuu maazziiihhh Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. .”istriku mendesis-desis saat kepala jamur berkulup belum sunat itu sudah menjejali liang vagina istriku yang ternganga lebar dan dengan tenaga mudanya, Parto, pemulung kecil itu menyodokan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat itu ke dalam liang vagina istriku

“Oooooggghhhhhzzz ….. Partooooo……. “istriku mendesah

“Kenapa Bu Yati ?” bisik Parto

“Zzzuuuudaaaccgghh ….. Zaaangaaaaaaan ………..Zzzzaaakiiiiiiit ……. “istriku merintih

“Kok sakit Bu Yati ? Kebesaran yaaaaa?”Parto mendesis sambil terus menyodok-nyodokan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya ke dalam liang vagina istriku yang membuat bibir vagina istriku menggelembung besar

“kamuuuuu anaaaaak keciiiiil kooook …. beeeezaaaaaaar anumuuuu…”istriku mulai meracau

“Apaku yang besar, Bu Yati .?”

“Aaaanuumuuuu beeezaaaaar ……Partooooo……. “

“Apakuuu Bu Yati ….ayooo ngomong …. Bu Yati atauu tak keraskan !!!kata pemulung kecil itu sangat berani, karena mengetahui istriku terangsang hebat….

“Bilang kontol Parto besar, Bu Yati …”kata Parto menyuruh istriku

“Oooooggghhhhhzzz ….. kooooontolooolmuuu beeeezaaaaar ….

naaaaaagggghhhhzzz …..”tak kunyana istriku merintih seperti itu pada pemulung kecil yang memang mempunyai batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat

“besar mana dengan punya bapak, Bu Yati ?”tanya pemulung kecil itu semakin berani

“bbeeeeezzzzzzaaaaaaar kooooontooooolmuuuuuu Partooooo……. “istriku menjawab dengan mendesis-desis karena Parto mulai mengocok mengeluarmasukkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya di dalam liang vagina istriku yang terbuka maksimal

“aduuugghh … aduuugghh … Partooooo……. “

“Kenapa Bu Yati ….

“Enaaaagghhhhkkkk…… koontollmu enaaaagghhhhkkkk…… booonggooolmuuuu enaaaagghhhhkkkk…… Partooooo……. ”

Tak seperti biasanya yangpernah kulihat, istriku bereaksi atas keluar masuk nya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat pemulung kecil …

“Bonggooolmu menuuusuuuuggghh mulut rahim ibuuuuu… geeeenjoooot Partooooo……. “

Tak ayal lagi, Parto pun mengocok batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya menggenjot keluar masuk dengan cepatnya …yang membuat kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik merasakan genjotan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat milik Parto

“Partooooo……. itiiiil ibuuuuu ….tempiiiik ibuuuu iiikuuut kamuuu gezzeeek gezzzeeeghhh Partooooo……. “

Tubuh istriku pun bermandikan keringat menggelinjang …pantat bahenol istriku bergoyang memutar

“Iiiiiibuuuuuu keluaaaaaaar saaaaayaaaaangg……… ngngngngngngngzzzzzzz …….. ”

istriku menggeram keras dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak saat siang itu mencapai orgasme yang meledak-ledak sementara itu, Parto menghujam dalam-dalam batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya di dalam liang vagina istriku

Kulihat istriku memeluk erat pemulung kecil itu layaknya kekasihnya, dimana kedua kaki istriku menggapit pantat kerempeng pemulung kecil Sedangkan pantat bahenol istriku sesekali tersentak-sentak sisa dari kenikmatan orgasmenya.

Pemulung kecil itu merasakan empuknya kedua payudara montok istriku yang masih terbalut daster kaos ketat yang mencetak lekuk tubuh istriku dan kedua jari-jari tangan mungil itu mulai mengerayangi kedua payudara montok istriku …

“Partooooo……. “istriku mendesis-desis saat Parto mulai meremas-remas kedua payudara montok istriku dan kulihat kedua puting susu hitam sebesar kelingking telah yang mencuat kencang dari balik daster kaos ketat yang mencetak lekuk tubuh istriku …

“Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. “istriku mendesis-desis kembali dan tubuh istriku menggelinjang saat jari-jari tangan Parto mengelus-elus kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku yang mencuat kencang

“Kenapa Bu Yati ?”tanya Parto

“Enaaak Partooooo……. “

Tak ayal lagi Parto memelintir dan memencet kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku yang langsung mendesah-desah keenakan

“enaaaagghhhhkkkk…… Partooooo……. “dan istriku menggoyangkan pantat bahenol nya dan Parto bereaksi mengeluarmasukkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya di dalam liang vagina istriku

“Oooooggghhhhhzzz ….. Partooooo……. itiiiiil ibuuuuu Oooooggghhhhhzzz ….. teeempiiiik ibuuuuuu kamu gezzeeek gezzzeeeghhh pakeee kooontttooolmuuu …. kontoolmu gedeeee …Partooooo……. kuuuluuupmuuuu bikiiin toroooook ibuuuu gateeel ……”racauan istriku menjadi-jadi…

“Booonggoooolmuuuuu menuuuuzzzzuk mulut rahim ibuuuu …Partooooo……. ibuuuu … Oooooggghhhhhzzz ….. keluuuaaaaaaar …… ngngngngngngngzzzzzzz …….. “pantat bahenol istriku tersentak-sentak kembali saat mencapai orgasme kedua nya…

Kali ini Parto tak berhenti menggenjot keluar masuk batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dengan cepatnya di liang vagina istriku yang sudah bermandikan keringat dan Parto menyusupkan kedua tangannya ke daster kaos ketat yang mencetak lekuk tubuh istriku dan mengual kedua payudara montok istriku dari daster kaos ketat yang mencetak lekuk tubuh istriku ….

“Oooooggghhhhhzzz ….. “istriku mengerang saat mulut mungil Parto mencaplok payudara montok kanan istriku dan Parto , pemulung kecil itu kaget sesaat saat merasakan air susu memancar deras di mulut kecilnya dan Parto menyedot-nyedot payudara montok kanan istriku menggeliat tak karuan sementara itu, Parto menggenjot keluar masuk batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya dengan cepatnya bahkan menghujam dalam-dalam batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya yang membuat kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik merasakan kepala jamur berkulup belum sunat Parto menyodok-nyodok mulut rahim istriku ….

“ngngngngngngngzzzzzzz …….. “istriku mengerang kembali dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak kembali…..Parto tak berhenti menggenjot keluar masuk batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat di dalam liang vagina istriku … Parto semakin menghujamkan dalam-dalam batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya di dalam liang vagina istriku

sementara itu, mulut Parto sudah mengulum dan menyedot-nyedot payudara montok kiri istriku sampai akhirnya air susu istriku habis …

Parto kemudian menarik pantat bahenol istriku hingga kedua kaki istriku terjuntai ke lantai dan selangkangan istriku tepat di tepi ranjang

Aku tak mengerti, maksud pemulung kecil itu

Rupanya Parto menghujam dalam-dalam batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya di dalam liang vagina istriku, kedua tangan kecil itu dengan kuat menekan sambil meremas-remas kedua pantat bahenol istriku sehingga kepala jamur berkulup belum sunat nya sampai ke dasar mulut rahim istriku

Istriku tak pernah berhenti mengerang dan mengejan panjang ….entah berapa kali sampai tubuh istriku tak lagi menggelinjang ….

“Bu Yatiiiiiiiiiii …..Partooooo……. mauu pipiiiiiiiizzzzz…….”dan kemudian kulihat pantat kerempeng Parto tersentak-sentak menyemburkan air maninya ke dalam liang vagina istriku dan tubuh kecil itu menindih istriku yang lunglai kehabisan tenaga melayani pemulung kecil itu….

Aku kemudian ke kamarku….tiduran…

“Oooh bapak sudah pulang…saya mohon pamit, pak…”katanya enteng seolah pemulung kecil itu tak menyetubuhi istriku sampai lemas…

Akupun sejak itu menunggu saat pemulung kecil itu di sekitar perumahan… tapi aku tak pernah mendapati, sampai suatu hari saat aku kembali dari kerja yang kurencanakan lembur akhirnya batal, karena bossku harus ke kantor pusat..

Sore itu hujan deras begitu aku sampai rumahku.

Aku terkejut saat pintu depan terkunci, sehingga aku melalui pintu samping yang memang ku bawa karena memang rencanaku lembur.

Aku tersadar di muka pintu rumahku, ada sebuah becak mangkal tanpa tukang becak, kutahu itu becak, Pak Jo, lelaki tua berumur 60 tahunan yang biasa mangkal di depan rumahku.

Aku selalu melihat mata Pak Jo, lelaki tua berumur 60 tahunan itu, selalu nanar saat istriku memakai daster kaos ketat yang mencetak lekuk tubuh istriku saat istriku berbelanja di pak sayur tua yang lewat setiap dua hari sekali

Begitu aku membuka pintu, kudapati sepeda butut Parto bersandar di dinding samping rumah, karena hujan lebat maka tak suara membuka kunci pintu tak terdengar.

Setelah melepas sepatu, aku berjingkat mendekati selambu yang memisahkan ruang tamu dan keluarga dan kudapati pemandangan yang biasa aku lihat….

Tampak istriku duduk di kursi panjang masih memakai rok klok hitam ketat di pinggul dan blouse kerjanya..duduk diantara Pak Jo, tukang becak tua lelaki tua berumur 60 tahunan di sebelah kanan istriku, jari-jari tangan lelaki yang besar-besar dan keriput itu tengah meremas-remas payudara montok istriku yang terbungkus blouse …

“Jangaaaaan Pak Jooooooo ……..”kudengar istriku merintih menghiba…

“Loch kenapa ?? Jeng Yati nggak mauuu..haaah …???!!!!Pak Jo menghardik

“Zaaangaaaaaaan ……….. “istriku mendesah-desah saat jari-jari tangan lelaki yang besar-besar dan keriput itu menyusup paksa ke blouse istriku sementara itu, tangan kiri Pak Jo memeluk erat tubuh istriku yang meronta-ronta…

Sedangkan Parto telah jongkok di bawah istriku duduk tangan kecil kanannya telah menyusup ke rok klok hitam ketat di pinggul istriku …

“Iiiih Bu Yati gak pakai celana dalam kalau bekerjaa….”kata Parto pemulung kecil itu dan menyingkapkan rok klok hitam ketat di pinggul istriku sehingga selangkangan istriku yang ditumbuhi bulu kemaluan lebat pun terpampang dan kulihat jari-jari tangan Parto telah mengelus-elus selangkangan istriku yang membuat istriku menggelinjang dan meregangkan kedua kaki nya sehingga tanpa menunggu Parto menggosok-gosok bibir vagina istriku ..

“Partooooo……. “istriku hanya mendesis-desis dan dengan sigap Parto mengkangkangkan kedua kaki istriku dengan menekan kedua kaki istriku ke samping

Kulihat jelas kedua ibu jari Parto membuka lebar-lebar bibir vagina istriku dan dengan antusias pemulung kecil itu menrongkan bibir tebal hitam nya dan menciumi bibir vagina istriku …

“Partooooo……. “istriku mendesah-desah kembali saat pemulung kecil itu menjilati bibir vagina istriku ..pantat bahenol istriku bergetar hebat dan bergoyang memutar, terangkat-angkat bergetar hebat sehingga bibir vagina istriku semakin mengesek-gesek ke bibir tebal hitam Parto ..

Istriku pun tak kuasa mempertahankan diri dari Pak Jo yang berusaha terus membuka kancing-kancing blouse nya karena merasakan lidah Parto semakin gencar menjilati bibir vagina istriku bahkan kulihat mulut Parto menghisap-hisap bibir vagina istriku dan kelentit istriku

Pak Jo tukang becak tua lelaki tua berumur 60 tahunan itupun berhasil melepas kancing-kancing blouse istriku dan dengan kasar jari-jari tangan lelaki yang besar-besar dan keriput itu menarik BH istriku hingga putus dan terkuallah kedua payudara montok istriku dimana kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku sudah menegang kaku menandakan nafsu istriku sudah memuncak… karena mulut Parto menyedot-nyedot bibir vagina istriku terbuka lebar-lebar dan memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku ….

“aduuugghh … Partooooo……. Pak Jooooooo …….. “istriku mendesis-desis tak karuan Pak Jo pun meremas-remas kedua payudara montok istriku dengan ganasnya, mungkin baru kali ini Pak Jo tukang becak tua lelaki tua berumur 60 tahunan itu merasakan tubuh wanita yang status sosialnya jauh di atas kehidupannya…

“Jeng Yati susu mu montok, pentilmu besaar …”ungkapnya

“Oooooggghhhhhzzz ….. Pak Jooooooo …….. “istriku mendesah-desah saat jari telunjuk dan ibu jari yang besar kasar Pak Jo memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku yang menegang kaku ….

sementara itu, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis Parto sudah mengobok-obok liang vagina istriku sehingga istriku semakin mengkangkangkan kedua kakinya ….

Parto kemudian naik ke kursi panjang

“Mbah Jooo sedot…. susu Bu Yati keluar….”katanya langsung mengulum dan menyedot-nyedot payudara montok kiri istriku sementara itu, jari telunjuk, jari tengah dan jari manis Parto terus mengocok, mengobok-obok, menggaruk dan bahkan juga jari telunjuk, jari tengah dan jari manis Parto tertekuk sambil ditarik keluar mengorek-ngorek liang vagina istriku yang mengerang, menggeram, merengek seperti orang menangis dengan kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik

Kedua lelaki berbeda umur jauh itu berpesta pora pada tubuh istriku yang bermandikan keringat dan mendengus-dengus dimana Pak Jo, tukang becak tua lelaki tua berumur 60 tahunan dan Parto, pemulung kecil menghisap-hisap, mengulum dan menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku sementara itu, jari-jari tangan mereka menggosok-gosok bibir vagina dan kelentit istriku juga mengobok-obok, menggaruk dan mengorek-ngorek liang vagina istriku …..Istriku hanya bisa merintih, melenguh panjang, menggeram, menggelinjang dan merengek seperti orang menangis dimana kedua mata istriku terbelalak dan terbalik-balik dan nafsanya mendengus-dengus dengan tubuh bermandikan keringat mengejang meliuk liuk seperti cacing kepanasan

Begitu gencarnya kedua lelaki itu merangsang istriku hanya hitungan menitt istriku mengejan panjang “Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. “dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak saat orgasme pertamanya meledak.dan suara istriku yang melenguh panjang ….

Tubuh istriku yang mulai lunglai itupun direbahkan ke kursi panjang dan Pak Jo mengkangkangkan kedua kaki istriku dan menempatkan tubuhnya diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar dan dikeluarkannya batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang sudah menegang kaku …

Jari-jari tangan Parto pun menguak lebar bibir vagina istriku yang sudah basah oleh lendir vagina nya sehingga Pak Jo langsung mengarahkan kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke liang vagina istriku yang terbuka lebar

“Uuuuggghhhccchhhzzz …….”istriku melenguh saat dirasakannya kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Jo, tukang becak tua lelaki tua berumur 60 tahunan itu menjejali liang vagina istriku yang membuat bibir vagina istriku menggelembung besar oleh desakan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Jo ….

Kulihat baru kali ini liang vagina istriku terbuka maksimal oleh jejalan kepala jamur Pak Jo yang hampir sebesar bola tenis itu sehingga kedua mata istriku terbalik ke belakang sehingga bagian putihnya saja yang kelihatan saking besarnya kepala jamur Pak Jo disertai desisan parau istriku

“Pluk”kudengar suara mengatupnya bibir vagina istriku yang dilepas Parto dan Pak Jo menekan masuk batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah itu ke dalam liang vagina istriku dengan pelan tapi secara pasti bibir vagina istriku terikut masuk yang membuat pantat bahenol istriku bergetar hebat dan istriku menggeram keras

“Pak Jooooooo …….. aaaampuuuuuun …… Uuuuggghhhccchhhzzz ……. “

“Kenapa Jeng Yati .?”

“Zzzuuuudaaaccgghh ….. Pak Jooooooo …….. .rasanyaaa nggaaaak muuuaaat…”

“Apanya yang nggak muat, lonteku? Ayo katakan atau…

“Apanya yang nggak muat, lonteku? Ayo katakan atau…“Heeeeeggghhhhzzzz ……. ” istriku mendesah begitu berat seolah punggungnya digebuk saat Pak Jo menggenjot kuat menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke dalam liang vagina istriku

“Lagiii Jeng Yati ?

“aaaampuuuuuun …… Pak Jooooooo …….. “

‘Katakan yang nggak mua tadi apa haah!! hardik Pak Jo

“Tooooroookkuuuu …. Pak Jooooooo …….. “meluncurlah kata-kata dari mulut istriku yang seharusnya keluar dari mulut lonte, cabo atau pelacur..

“Naaaghh gitu, Jeng Yati …pelacurku ….heh heh …”kata Pak Jo terkekeh-kekeh

“Rasakan Jeng Yati ..”kata Pak Jo menyodok-nyodokan kembali dengan lembut batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya ke dalam liang vagina istriku

“Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. enaaaagghhhhkkkk…… Pak Jooooooo …..” tak kunyana istriku mengatakan kenikmatannya disetubuhi Pak Jo, tukang becak tua lelaki tua berumur 60 tahunan itu.

“bener, Jeng Yati yang cantik…enaknya gimana?”

“bener, Jeng Yati yang cantik…enaknya gimana?”

Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. teeeempiiiikkuuuu … Pak Jooooooo …….. maaazzzuuuuk teeeerliiipaaat liiipaaaat Oooooggghhhhhzzz ….. akuuu keluaaaaaaaarrrrrrrggggggghhhhhhh …….ngngngngngngngzzzzzzz …….. “tubuh sexy istriku berkelejot tak karuan ..pantat bahenol istriku tersentak-sentak memeluk tubuh tukang becak tua berumur 60 tahunan saat orgasme kedua istriku meledak

Parto, pemulung kecil itu rupanya mengocok batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat dan menyodorkan ke mulut istriku

“Mmmmpppzzzhh …. glek glek glek ….”istriku pun tak dapat menolak Parto menjejali saat mulut istriku dengan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat nya yang menyemburkan air maninya ke mulut istriku dan karena istriku baru saja orgasme tak ayal lagi istriku menelan air mani pekat Parto…yang selama ini istriku tak mau melakukan padaku dengan alasan jijik…

Mulut istriku berlepotan air mani Parto

“Jilati sampai bersih, Bu Yati …”perintah Parto

mulanya istriku enggan…. tapi begitu Pak Jo, tukang becak tua berumur 60 tahunan itu kembali menjejali dengan mantap liang vagina istriku yang terbuka lebar dengan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya maka istriku menjilati batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat milik Parto dengan mata terpejam dan tubuh istriku bermandikan keringat itupun menggelepar kembali merasakan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Jo menggaruk dinding liang vagina istriku diserati tergesknya bibir vagina dan kelentit nya…

Dalam waktu singkat, bersihlah batang kemaluan seperti botol sprite 200cc belum disunat milik Parto dari air maninya dan Parto pun tertidur di lantai …

Kini hanya Pak Jo, tukang becak tua berumur 60 tahunan itu yang sedang menindih istriku menjejali liang vagina istriku dengan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya…

“Jeng Yati aku pengen Jeng Yati berhias…”kata Pak Jo

“Ayoo Pak Jo …. kontolmu enaak ….”tak kunyana istriku mengatakan itu…

Pak Jo mengangkat kaki kanan istriku kemudian memutar tubuh bagian bawah istriku hingga istriku terbaring miring ke kiri..

“aduuugghh … Pak Jooooooo …….. tooooroookkuuuu gaaateeel ….”istriku merintih saat memutar tubuhnya karena batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Jo yang masih terhujam di liang vagina istriku itu berputar di liang vagina istriku

“ngngngngngngngzzzzzzz …….. akuuu keluaaaaaaaarrrrrrrggggggghhhhhhh ……. ‘istriku mengejan panjang dan pantat bahenol istriku tersentak-sentak kembali saat orgasmenya yang ke tiganya tercapai…

Tukang becak tua berumur 60 tahunan itu memeluk tubuh istriku dari belakang karena mereka berposisi doggy style…gaya anjing, batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah menyodok liang vagina istriku dari belakang…..

Kini Pak Jo menarik tubuh istriku yang setengah telanjang hingga berdiri …

“Ayoo jalan, Jeng Yati …”perintah Pak Jo

“aduuugghh … tooroookkuuu gateeel Pak Jooooooo …….. “istriku mendesis-desis saat kedua kaki istriku yang terkangkang lebar karena batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Jo tetap menjejali liang vagina istriku sehingga istriku berjalan dengan kedua kakinya terkangkang lebar dan menungging nungging ….

Tak lebih dari lima langkah, istriku pun terhuyung ..tubuhnya menungging nungging dan kedua tangan istriku memegang bingkai pintu kamarku kemudian mengejan panjang “Pak Jooooooo …….. akuuu keluaaaaaaaarrrrrrrggggggghhhhhhh ……. ….”Pak Jo memegang lipatan paha istriku sambil menyodok-nyodokan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya menghujam dalam-dalam ke liang vagina istriku yang pantat bahenol nya tengah tersentak-sentak oleh orgasme ke empatnya….

“enaaaagghhhhkkkk…… Pak Jooooooo …….. “istriku merintih

Kini dengan tertatih-tatih istriku yang liang vagina nya yang masih dijejali batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah Pak Jo menuju kursi meja riasnya di kamar pengantinku….

Baru kali ini seorang lelaki, yang masuk kamar pribadiku dan istriku dimana yang masuk adalah tukang becak tua berumur 60 tahunan yang status sosialnya jauh di bawah kehidupanku dan umurnya jauh dari umurku tetapi lelaki tua berumur 60 tahunan itulah yang telah membuat istriku orgasme lebih banyak saat aku bersenggama dengan istriku ….

Akupun secepatnya masuk kamar sebelah kamar pengantinku dan menguncinya kemudian aku naik ke almari dimana terdapat ventilasi yang bisa melihat seluruh isi kamar pengantinku

Kuintip dari ventilasi, Pak Jo duduk di kursi rias dengan memangku istriku yang mana batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah tukang becak tua berumur 60 tahunan itu masih menjejali liang vagina istriku

“Jeng Yati lihat tempikmu menggelembung …. besok jembutmu dipotong gundul ya Jeng Yati …”

“Iya Pak Jo apa maumu…. kalau aku pindah rumah Pak Jo ikut yaaa…”

“pasti Jeng Yati …”kata Pak Jo sambil menggoyang pantat kerempeng bergelambir nya

“aku puas Pak Jooooooo …….. kontolmu enak sekaliiii …. akuuu gaak puaaazz zama zzuamiikuuu Pak Jooooooo …….. Oooooggghhhhhzzz ….. Pak Jo ..Pak Jooooooo …….. akuuu keluaaaaaaaarrrrrrrggggggghhhhhhh ……. ngngngngngngngzzzzzzz …….. “istriku merengek seperti orang menangis saat orgasme kelimanya meledak….

“Enak, lonteku…..”

“yaa Pak Jooooooo ……..

“Suamimu sudah rapuh banyak yang “menggarap” dia….”

“Iyaa Pak Jo …. di rumah baru kita tidur bertigaaa…Eeeeeeeeegggggghhhhhhhzzzzzzz …….. “istriku mendesis-desis saat jari-jari tangan lelaki yang besar-besar itu memencet, memelintir sambil menarik narik kelentit istriku bersamaan dengan memencet, memelintir sambil menarik narik puting susu hitam sebesar kelingking kiri istriku dan pantat kerempeng bergelambir Pak Jo pun bergoyang memutar sehingga batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah nya mengobok-obok, menggaruk dan mengesek-gesek dinding liang vagina istriku dan erangan istriku terdengar kembali…saat orgasme keenamnya meledak

Karena akan terjatuh, akhirnya aku turun dari almari hanya kudengar erangan bersahutan antara istriku dan Pak Jo, tukang becak tua berumur 60 tahunan beberapa menit kemudian dan sepi

Aku terjaga pagi harinya saat istriku merintih memanggil-manggil nama Parto dan istriku mengerang dua kali Sedangkan ketiganya erangan istriku bersahutan dengan erangan Parto

sekitar pukul 7 pagi aku terbangun dan dengan pelan kubuka kunci kamar ..sepi ….begitu aku lihat ke ranjang pengantinku…kulihat istriku dengan pakaian acak-acakan tertelentang setengah telanjang

Aku masuk perlahan lahan dan aroma air mani sangat kuat menyengat…

Cerita sex : Demi Nilai Rela Digoyang Oleh Dosen

Entah bagaimana nanti, saat pindah rumah baru…. Akankah Pak Jo akan menuntut janji istriku untuk tidur bertiga atau bereempat, aku, istriku, Pak Jo, tukang becak tua berumur 60 tahunan dan Parto, pemulung kecil ? Aku memang suami istriku, Sedangkan kedua lelaki berbeda umur jauh itu? Mereka pasti minta layanan

 

#Kebinalan #Istriku #Yang #Semakin #Menjadi

Berawal Dari Perkosaan Berakhir Menjadi Perselingkuhan Terbaru Malam Ini

Berawal Dari Perkosaan Berakhir Menjadi Perselingkuhan

Di dalam ruangan itu terlihat sunyi beberapa dari mereka tidak sanggup melihat dua orang suami istri terbujur kaku, sedangkan di sampingnya terdapat anak yang masih berusia 11 tahun yang sedang menangisi ke dua orang tuanya, karena merasa kasihan aku meminta izin suamiku untuk menemuinya,

setelah mendapat izin aku lalu menghampiri anak tersebut berharap dapat menenangkan hati anak tersebut, “Al..” panggilku pelan sambil duduk di sampingnya, “sudah jangan nagis lagi, biarkan kedua orang tuamu beristirahat” Anak itu tetap menangis, beberapa detik dia memandangku dan tidak lama kemudian dia langsung memelukku dengan air mata yang bergelinang,

“tante, hiks…hiks… Aldi ga mau sendirian, Aldi mau mama, papa…” dengan penuh rasa kasih sayang aku mengelus punggungnya berharap dapat meringankan bebannya, “tante… bangunin mama,”katanya sambil memukul pundakku, aku semakin tak kuasa mendengar tangisnya, sehingga air matakupun ikut jatuh,

“Aldi, jangan sedih lagi ya? Hhmm… kan masih ada tante sama om,” aku melihat ke belakang ke arah suamiku sambil memberikan kode, suami ku mengangguk bertanda dia setuju dengan usulku, “mulai sekarang Aldi boleh tinggal bersama tante dan om, gimana?” tawarku sambil memeluk erat kepalahnya, Sebelum lebih jauh mohon izinkan aku untuk memperkenalkan diri, namaku Lisa usia 25 tahun aku menikah di usia muda karena kedua orang tuaku yang menginginkannya, kehidupan keluargaku sangaatlah baik,

baik itu dari segi ekonomi maupun dari segi hubungan intim, tetapi seperti pepatah yang mengatakan tidak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan hidupku walaupun aku memiliki suami yang sangat mencintaiku tetapi selama 4 tahun kami menikah kami belum juga dikaruniai seorang anak sehingga kehidupan keluarga kami terasa ada yang kurang,

tetapi untungnya aku memiliki seorang suami yang tidak perna mengeluh karena tidak bisanya aku memberikan anak untuknya untuk membalas budi baik kakakku, aku dan suamiku memutuskan untuk merawat anaknya Aldi karena kami pikir apa salah menganggap Aldi sebagai anak sendiri dari pada aku dan suamiku harus mengangkat anak dari orang lain,

Sudah satu minggu Aldi tinggal bersama kami, perlahan ia mulai terbiasa dengan kehidupannya yang baru, aku dan suamiku juga merasa sangat senang sekali karena semenjak kehadirannya kehidupan kami menjadi lebih berwarna, suamiku semakin bersemangat saat bekerja dan sedangkan aku kini memiliki kesibukan baru yaitu merawat Aldi,

“Bi…. tolong ambilin tasnya Aldi dong di kamar saya,” kataku memanggil bi Mar Hari ini adalah hari pertama Aldi bersekolah sehingga aku sangat bersemangat sekali, setelah semuanya sudah beres aku meminta pak Rojak untuk mengantarkan Aldi ke sekolahnya yang baru, beberapa saat Aldi tersenyum ke arahku sebelum dia berangkat ke sekolah.

Seperti pada umumnya ibu rumah tangga, aku berencana menyiapkan makanan yang special untuk Aldi sehingga aku memutuskan untuk memasak sesuatu di dapur, tetapi saat aku melangkah ke dapur tiba-tiba kakiku terasa kaku saat melihat kehadiran pak Isa yang sedang melakukan hubungan intim dengan mba Ani, mereka yang tidak menyadari kehadiranku masih asyik dengan permainan mereka, “Hmm… APA-APAAN INI?” bentakku ke pada mereka, mendengar suaraku mereka terlihat tanpak kaget melihat ke hadiranku,

“kalian benar-benar tidak bermoral, memalukan sekali!” Mereka tanpak terdiam sambil merapikan kembali pakaian mereka masing-masing, beberapa saat aku melihat penis pak Isa yang terlihat masih sangat tegang, sebenarnya aku sangat terkejut melihat ukuran penis pak Isa yang besar dan berurat, berbeda sekali dengan suamiku,

“maafin kami Bu,” kini Ani membuka mulutnya, sedangkan pak Isa masih terdiam, “Maaf… kamu benar-benar wanita murahan, kamu tahu kan pak Isa itu sudah punya istri kenapa kamu masih juga menggoda pak Isa, kamu itu cantik kenapa tidak mencari yang sebaya denganmu?” emosiku semakin memuncak saat mengingat bi Mar istri dari pak Isa,

“saya tidak menyangka ternyata anda yang sangat saya hormati ternyata tidak lebih dari binatang, betapa teganya anda menghianati istri anda sendiri,” beberapa kali aku menggelengkan kepalaku, sambil menunjuk ke arahnya, “maaf Bu ini semua salah saya, jangan salahkan Ani” kata pak Mar yang membela Ani,

“mulai sekarang kalian saya PECAT, dan jangan perna menyentuh ataupun menginjak rumah ini, KELUAR KALIAN SEMUA!!” bentakku Mendengar perkataanku Ani terlihat pucat tidak menyangkah kalau kelakuan bisa membuatnya kehilangan pekerjaan, sedangkan pak Isa terlihat tenang-tenang saja malahan pak Isa tanpak terseyum sinis, “he..he… Ibu yakin dengan keputusan Ibu,” pak Isa tertawa mendengar perkataanku, perlahan pak Isa mendekatiku,

“jangan perna main-main dengan saya Bu,” ancamnya dengan sangat sigap pak Isa menangkap kedua tanganku, “apa-apaan ini lepaskan saya, atau saya akan berteriak,” aku mencoba mengancam balik mereka yang sedang mencoba mengikat kedua tanganku, “teriak saja Bu, tidak akan ada orang yang mendengar,” timpal Ani sambil membantu pak Isa mengikat kedua tanganku.

Apa yang di katakan Ani ada benarnya juga, tetapi walaupun begitu aku tidak mau menyerah begitu saja dengan susah paya aku berusaha melepaskan diri tapi sayangnya tenagaku kalah besar dari mereka berdua, tanpa bisa berbuat apa-apa aku hanya dapat mengikuti mereka saat membawaku ke dalam kamar pak Isa.

Sesampai di kamar aku di tidurkan di atas kasur yang tipis, sedangkan Ani mengambil sebuah Hp dan ternyata Hp itu di gunakan untuk merekamku, sehingga kehawatiranku semakin menjadi-jadi. “kalian biadab, tidak tau terimakasih ****** kalian!” air mataku tidak dapat kubendung lagi saat jari-jemari pak Isa mulai merabahi pahaku yang putih, “ja-jangan, mau apa kalian lepaskan saya ku mohon jangan ganggu saya,” kataku di sela-sela isak tangis,

“siapa suruh ikut campur urusan saya, he…he… maaf bu ternyata hari ini adalah hari keberuntungan saya, dan hari yang sial bagi Ibu,” semakin lama aku merasa tangannya semakin dalam memasuki dasterku, 

“tidak di sangkah impian saya akhirnya terkabul juga,”” sambungnya sambil meremasi paha bagian dalamku, 

“makanya Bu jangan suka ikut campur urusan orang,” kini giliran Ani yang menceramahiku,

“ya, saya ngaku salah tolong lepasin saya,” kini aku hanya dapat memohon agar mereka sedikit iba melihatku, tetapi sayangnya apa yang kuharapkan tidak terjadi, pak Isa tanpa semakin buas memainkan diriku Aku hanya dapat melihat pasrah saat dasterku terlepas dari tubuhku, kedua payudaraku yang memang sudah tidak tertutupi apa-apa lagi dapat dia nikmati, jari-jarinya yang kasar mulai memainkan selangkanganku,

“sslluupss…sslluuppss… hhmm…. ayo Bu puaskan saya?” pinta pak Isa, sambil mengulum payudaraku beberapa kali lidahnya menyapu putting susuku yang mulai mengeras, “ko’ memiawnya basah bu, he…he…” memang harus diakui, tubuhku tidak dapat membohonginya walaupun bibirku berkata tidak,

“wa…wa… Ibukan sudah punya suami ko’ masih juga menggoda laki orang lain, ga malu ya Bu,” Ani melotottiku seolah-olah ingin membalas perkataanku tadi, 

“dasar wanita munafik, sekarang Ibu tau kan kenapa saya menyukai pak Isa,”bentak Ani kepadaku, sehingga membuat hatiku terasa amat sakit mendengarnya, 

“aahhkk… pak, hhmm…. pak sudah jangan di terusin…” kataku dengan kaki yang tidak dapat diam saat jarinya menyelusup kedalam vaginaku yang sudah banjir, perlahan kurasakan jari telunjuknya menyelusuri belahan vaginaku,

“oo… enak ya? he…he…” pa Isa tertawa melihatku yang sudah semakin terangsang, leherku terasa basah saat lidah pak Isa menjilati leherku yang jenjang, Dengan sangat kasarnya pak Isa menarik celana dalamku, sehingga vaginaku yang tidak di tumbuhi rambut sehelai pun terlihat olehnya, aku memang sangat rajin mencukur rambut vaginaku agar terlihat lebih bersih dan seksi.

Ani berjongkok di sela-sela kakiku, kamera Hp di arahkan persis di depan vaginaku yang kini sudah tidak ditutupi oleh sehelai kain, tanpa memikirkan perasaanku pak Isa membuka bibir vaginaku sehingga bagian dalam vaginaku dapat di rekam jelas oleh Ani, beberapa kali jari telunjuk pak Isa menggesek clitorisku, “ohk pak plisss.. jangan…? saya malu…” aku merasa sangat malu sekali di perlakukan seperti itu, baru kali ini aku bertelanjang di depan orang lain bukan suamiku sendiri,

“Ha…ha… malu kenapa Bu? ****** aja tidak malu ga pake baju masa ibu malu si…” katanya yang semakin merendahkan derajatku, setelah puas mempertontonkan vaginaku di depan kamera, pak Isa bertukar posisi dengan Ani untuk memegangi kakiku sedangkan pak Isa berjongkok tepat di bawa vaginaku, Dengan sangat lembut pak Isa menciumi pahaku kiri dan kanan secara bergantian, semakin lama jilatannya semakin ke atas menyentuh pinggiran vaginaku,

“aahkk… sudah pak, rasanya sangat geli hhmm…” aku berusaha sekuat tenaga mengatupkan kedua kakiku tetapi usahaku sia-sia saja, dengan sangat rakus pak Isa menjilati vaginaku yang berwarna pink, sedangkan Ani tanpa puas melihat keadaanku yang tak berdaya, 

“nikmatin aja Bu, he..he.. saya dulu sama seperti ibu selalu menolak tapi ujung-ujungnya malah ketagihan” kata Ani tanpa melepaskan pegangannya terhadap kakiku,

Semakin lama aku semakin tidak tahan, tiba-tiba aku merasa tubuhku seperti di aliri listrik dengan tegangan yang tinggi, kalau seandainya Ani tidak memegang kakiku dengan sangat erat mungkin saat ini wajah pak Isa sudah menerima tendanganku, mataku terbelalak saat orgasme melandah tubuhku dengan sangat hebat, cairan vaginaku meleleh keluar dari dalam vaginaku, sehingga tubuhku terasa lemas,

“ha…ha… bagaimana Bu, mau yang lebih enak….” pak Isa tertawa puas, aku hanya dapat menggelengkan kepalaku karena aku sudah tidak mampu lagi untuk mengeluarkan suara dari mulutku, perlahan pak Isa berdiri sambil memposisikan penisnya tepat di depan vaginaku, “aahkk… sakit…” aku memikik saat kepala penisnya menerobos liang vaginaku, 

“uuhk… hhmm… pelan-pelan pak…” pintaku sambil menarik napas menahan rasa sakit yang amat sangat di vaginaku karena ukuran penis pak Isa jauh lebih besar dari penis suamiku,

“tahan Bu, bentar lagi juga enak ko’ “ kata Ani yang kini melepaskan ikatan di tanganku, setelah ikatanku terlepas Ani kembali merekam adegan panas yang kulakukan, Dengan sangat cepat pak Isa menyodok vaginaku sehingga terdengar suara “plokkss….ploskkss…” saat penisnya mentok ke dalam vaginaku yang mungil,

“aahhkk… aahhkk… aaahh… oooo…”semakin cepat sodokannya suaraku semakin lantang terdengar, “oh yeeaa… enak Bu, hhmm… ternyata memiaw Ibu masih sempit sekali walaupun sudah perna menikah,” katanya memujiku, tetapi mendengar pujiannya aku tidak merasa bangga melainkan aku meresa jijik terhadap diriku sendiri,

Aku merasa vaginaku seperti di masuki benda yang sangat besar yang mencoba mengorek isi dalam vaginaku, rasanya memang sangat sakit sekali tetapi di sisi lain aku merasa sangat menikamati perkosaan rehadap diriku, selama ini aku belum perna merasakan hal seperti ini dari suamiku sendiri, “ayo sayang, bilang kalau tongkol saya enak…” dengan sangat kasar pak Isa meremasi kedua payudaraku, “ti-tidak…. ahk… hhmm…” aku di buat merem melek olehnya,

“ha..ha.. kamu mau jujur atau tidak, kalau tidak hhmm… saya akan adukan semua ini kepada suamimu, ha…ha…” katanya mengancamku dengan tawa yang sangat menjijikan, “ja-jangan pak,” aku memohon kepadanya, karena takut dengan ancamannya akhirnya aku menyerah juga 

“iya, aahhkk… aku suka…” kataku dengan suara yang hampir tidak terdengar, 

“APA… SAYA TIDAAK MENDENGAR?” pak Isa berteriak dengan sangat kencang sehingga gendang telingaku terasa mau pecah mendengar teriakannya,

“IYA PAK, ENAK SEKALI SAYA SUKA SAMA tongkol BAPAK….aahhk…uuhhkk!!” dengan sekuat tenaga aku berusaha tegar dan berharap semuanya cepat berlalu, Setelah berapa menit kemudian tubuhku kembali merasa tersengat oleh aliran listrik saat aku kembali mengalami orgasme yang ke dua kalinya, Dengan sangat kasarnya pak Isa menarik tubuhku sehingga aku berposisi menungging, pantatku yang bulat dan padat menghadap dirinya,

“hhmm… indah sekali pantatmu sayang” katanya sambil meremasi bongkahan pantatku, “pak, saya mohon cepat lakukan,” 

“ha..ha.. kenapa Bu, sudah ga tahan” berkali-kali pantatku menerima pukulan darinya, sebenarnya aku tidak menyangka dengan kata-kataku tadi bisa membuatku semakin renda di mata mereka, sebenarnya aku hanya bermaksud agar semua permainan ini segera berakhir tapi sayangnya pak Isa tidak menginginkan itu,

“tenang Bu, santai saja dulu?” Pak Isa sangat pintar memainkan tubuhku, dengan sangat lembut jari kasarnya menyelusuri belahan pantatku dari atas hingga ke bawah belahan vagianaku, gerakan itu di lakukan berkali-kali sehingga pantatku semakin terlihat membusung ke belakang, 

“ohhkk… pak, hhhmm….” ku pejamkan mataku saat jarinya mulai menerobos lubang anusku, dengan gerakan yang sangat lembut jarinya keluar masuk dari dalam anusku,

Berawal Dari Perkosaan Berakhir Menjadi Perselingkuhan

“ahhkk….ooo… ssstt…uuuuu… pak” ternyata rintihanku membuat pak Isa semakin mempercepat gerakan jarinya, pak Isa dengan rakusnya kembali menjilati vaginaku dari belakang sedangkan jari-jarinya masih aktif mengocok anusku. Pada saat aku sangat terangsang tiba-tiba kami mendengar suara ketukan yang kuyakini itu adalah pak Rojak yang baru pulang dari mengantar Aldi,

“Pak Rojak tolongin saya…” kataku berharap ia bisa membantuku untuk lepas dari pelecehan yang ku alami, dengan santainya Ani membukakan pintu tanpa rasa takut kalau pak Rojak mengadukan kejadian ini kepada suamiku, pak Rojak tampak kaget saat melihat keadaanku yang sedang di gagahi oleh pak Isa, “pak, tolong ku mohon,” kataku memelas, “Wa…wa…. apa-apaan ini, “ beberapa kali pak Rojak menggelengkan kepalahnya dengan mata yang tak henti-hentinya memandangi tubuh mulusku,

“Udah pak, jangan sok mau jadi pahlawan kalau bapak mau embat aja, dia sudah menjadi budaknya saya,” pak Isa mulai membujuk pak Rojak dan aku hanya bisa berharap pak Rojak tidak memperdulikan tawaran pak Isa, 

“kenapa bengong? sini ikutan!” ajaknya lagi 

“jangan pak saya mohon tolongin saya,” aku mengiba ke pada pak Rojak, tetapi pak Isa tidak mau kalah kedua jarinya membuka bibir vaginaku, 

“bapak liat ni, memiawnya sudah basa banget… wanita ini munafik” pak Rojak terdiam seperti ada yang sedang di piirkannya,

“memiawnya masih sempit lo, apa lagi anusnya kayaknya masih perawan,” bujuk pak Isa berharap pak Rojak mau bergabung dengannya untuk menikmati tubuhku, Akhirnya pak Rojak tidak tahan melihat vaginaku yang becek terpampang di depannya, 

“hhmm… oke lah tapi boolnya buat saya ya, ” tubuhku semakin terasa lemas, kini aku sudah tidak tau harus meminta tolong kepada siapa lagi, perlahan pak Rojak mendekatiku,

“sekarang Ibu dudukin tongkol saya, cepat…” perintah pa Isa sambil tidur telentang dengan penis yang mengancung ke atas, dengan sangat pelan aku menuduki penis pak Isa, 

eennnggkk…. “ aku menggigit bibir bawahku saat kepala penis pak Isa kembali menembus vaginaku, perlahan penis itu amblas ke dalam vaginaku, dengan sangat erat pak Isa memeluk pinggangku agar tidak dapat bergerak,

Setelah melepas semua pakaian yang ada di tubuhnya, pak Rojak mendekatiku dengan penis berada di depan anusku beberapa kali pak rojak menamparkan penisnya ke pantatku, 

“pak sakit… aahhkk… aahkk… ja-jangan pak saya belum pernah” aku berusaha melepaskan diri saat pak Rojak mulai berusaha memasuki anusku, sempat beberapa kali ia gagal menembus anusku yang memang masih perawan,

“ha…ha… ayo dong Pak, masak kalah sama cewek si…” kata pak Isa memanas-manasi pak Rojak agar segera membobol anusku, pak rojak yang mendengar perkataan pak Isa menjadi lebih beringas dari sebelumnya, “AAAAAA….” aku berteriak sekencang-kencangnya saat penis pa Rojak berhasil menerobos anusku, tanpa memberikan aku nafas ia menekan penisnya semakin dalam,

“aahkk…. oohhkk… pak, hhmm…” aku merintih ke sakitan saat pak Rojak mulai memaju mundurkan penisnya di dalam anusku,

 “gi mana pak? Enak kan?” tanya pak Isa yang kini ikutan memaju mundurkan penisnya di dalam vaginaku, 

“eehhkknngg… mantab pak, enak banget he….he… hhmm….” semakin lama kedua pria tersebut semakin mempercepat tempo permainan kami,

Sudah beberapa menit berlalu kedua orang pria ini belum juga menunjukan kalau mereka ingin ejakulasi, sedangkan diriku sudah beberapa kali mengalami orgasme yang hebat sehingga tubuhku terasa terguncang oleh orgasmeku sendiri. Setelah beberapa menit aku mengalami orgasme tiba-tiba pak Isa menunjukan bahwa dia juga ingin mencapai klimaks. Dengan sekuat tenaga pak Isa semakin menenggelamkan penisnya ke dalam vaginaku dalam hitungan beberapa detik kurasakan cairan hangat membasahi rahimku,

“aahkk… enak…. hhmm…” gumamnya saat menyemburkan sperma terakhirnya, setelah puas menodaiku pak Isa melepas penisnya di dalam vaginaku begitu juga dengan pak Rojak yang melepaskan penisnya di dalam anusku, 

“buka mulutmu cepetan,” perintah pak Rojak sambil menarik wajahku agar menghadap ke arah penisnya yang terlihat berdeyut-deyut,

aku sangat kaget sekali saat pak Rojak memuntahkan spermanya ke arah wajahku, sehingga wajahku ternodai oleh sperma pak Rojak, Kini aku benar-benar sudah tidak memiliki tenaga sedikitpun, untuk mengangkat tubuhku saja terasa sangat berat sekali, sedangkan mereka tanpa puas memandangku yang sedang berpose mengangkang di depan mereka karena kedua kakiku kembali dipegangi Ani,

sperma yang tadi di muntahkan pak Isa terasa mengalir keluar dari dalam vaginaku, ******** Aku duduk di atas sofa sambil melihat anak angkatku Aldi yang sedang di temani suamiku belajar, wajah mereka terlihat sangat cerah sekali bertanda bahwa mereka sangat bahagia, entah kenapa tiba-tiba di pikiranku terlintas kembali apa yang terjadi tadi pagi yang menimpa diriku,

semakin aku berusaha melupakannya rasanya ingatan itu semakin menghantuiku, aku tidak bisa membayangkan kalau sampai suamiku mengetahui kalau aku di perkosa oleh ketiga pembantuku sendiri, “hhmm… gi mana Aldi sudah negerti belom” kataku sambil mengucek rambutnya yang sedang sibuk menghitung soal yang di berikan suamiku,

“ya sudah kalau begitu mama bikinin minuman dulu ya, buat kalian,” kataku yang di sambut dengan teriakan mereka berdua, Baru satu langkah aku keluar dari kamar tiba-tiba pergelangan tanganku terasa sakit saat pak Rojak menarik tanganku, 

“bapak apaan sih!?” bentakku dengan suara yang sangat pelan, 

“ssstt… jangan berisik…” kata pak Rojak dengan jari telunjuk di bibirnya, 

“nanti suami dan anak mu dengar, hhmm… bapak cuman mau ini Bu,” katanya lagi sambil mencubit payudaraku, dengan sigap aku mundur ke belakang,

“jangan main-main pak,” beberapa kali aku memandang pintu kamarku yang tidak tertutup rapat, tetapi pak Rojak tidak kehabisan akal dia balik mengancamku dengan mengatakan akan membongkar semua rahasiaku ke pada suamiku, sehingga nyaliku menjadi ciut, “oke, hhmm… kalau begitu bapak ikut saya” kataku dengan suara yang bergetar, karena sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa, dia tersenyum puas melihatku tak berdaya dengan permintaanya,

“maaf Bu, saya inginnya di sini bukan di tempat lain,” katanya dengan suara yang cukup jelas, setelah berkata seperti itu pak Rojak langsung memelukku dengan erat sehingga aku sulit bernafas, “hhmm… bauh tubuh ibu benar-benar menggoda saya,” perlahanku rasakan lidahnya menjulur ke leherku 

“pak ku mohon, jangan di sini” pintaku ke padanya, Pak Rojak yang mengerti kekhawatiranku langsung membalik tubuhku menghadap daun pintu kamarku yang sedikit terbuka,

“Ibu bisa bayangkan kalau sampai orang yang sedang di dalam kamar Ibu mengetahui apa yang sedang Ibu lakukan,” ancamnya sambil menarik rambutku sehingga aku harus menutup mulutku dengan telapak tanganku agar suara terikanku tidak terdengar oleh suami dan anakku, “Pak ku mohon jangan di sini,” aku hanya bisa menurut saja saat pak Rojak menyuruhku untuk menungging dengan tangan yang menyentuh lantai, sedangkan wajahku menghadap ke celah pintu kamarku yang terbuka,

“tahan ya Bu,” katanya sambil menyingkap dasterku, sehingga celana dalamku yang berwarna hitam terpampang di depan matanya, dengan sangat kasar pak Rojak meremas kedua buah pantatku yang padat sehingga aku tak tahan untuk tidak mendesah, 

“aahkk.. pak hhmm.. ja-jangan di sini pak,” pak Rojak diam saja tidak mendengar kata-kataku melainkan pak Rojak semakin membuatku terangsang dengan mengelus belahan vaginaku dari belakang,

“kalau kamu tidak mau ketahuan jangan bicara,” bentak pak Rojak sambil memukul pantatku 

“ta-tapi pak, oohhkk… aku ga kuat,” kataku dengan suara yang sangat pelan, 

“ku mohon pak mengertilah,” Pak Rojak seolah-olah tidak mau tahu, kini dengan rakusnya pak Rojak menjilati vaginaku yang masih tertutup celana dalamku, sehingga aku merasa celana dalamku tampak semakin basah oleh air liurnya.

Setelah puas menciumi vaginaku pak Rojak memintaku untuk membuka celana dalamku sendiri masih dengan posisi menungging. Sangat sulit bagiku untuk melepaskan celana dalamku dengan posisi menungging belum lagi aku harus bekonsentrasi agar suaraku tidak keluar dengan keras walaupun pada akhirnya aku berhasil menurunkan celana dalamku sampai ke lutut, “hhuuu… mantab….” katanya sambil merabahi vaginaku dari belakang,

“kamu mau tahukan gimana rasanya ngent*t di depan suamimu sendiri,” katanya lagi sambil menunjuk ke arah suamiku yang sedang mengajari anaku Aldi, 

“pak, ja-jangan…” aku sangat takut sekali kalau suamiku melihat ke arahku, tiba-tiba aku di kejutkan dengan jari telunjuk pak Rojak yang langsung memasuki vaginaku sehingga aku terpekik cukup keras,

“sayang… ada apa?” kata suamiku dari dalam, saat mendengar suaraku. 

“aahkk… tidak pa, cuman hhmm.. tadi ada tikus lewat,” jawabku asal-asalan agar suamiku tidak curiga ke padaku, tetapi untungnya suamiku tidak melihat ke arahku, dalam keadaan terjepit seperti ini pak Rojak masih asyik mempermainkan vaginaku dari belakang.

“ada tikus??” katanya lagi seolah-olah tidak percaya, 

“apa perlu papa yang usir,” mendengar tawarannya nafasku terasa berhenti tetapi untungnya aku masih banyak akal, 

“aahhgg… ga usah hhmm.. pa…” kataku terputus-putus menahan rasa nikmat yang di berikan pak Rojak kepadaku, untungnya suamiku tidak curiga dengan suaraku, 

“asyikan Bu, ngobrol dengan suami sambil di mainin memiawnya,” aku memandangnya dengan wajah yang memerah karena nafsuku sudah di puncak,

“ko’ diam cepat ajak suami Ibu ngobrol,” mendengar perkataanya aku langsung melotot ke arahnya, “Ibu mau kalau suami Ibu tau apa yang sekarang Ibu lakuin,” mendengar ancamannya aku kembali terdiam, Dengan sangat terpaksa aku kembali mengajak suamiku mengobrol, walaupun di dalam hati aku merasa was-was takut kalau suamiku menyadari suaraku yang berubah menjadi desahan,

“paaa… ma-mau minum apa?” tanyaku yang kini sedang diperkosa oleh pak Rojak, tanpa kusadari pak Rojak sudah memposisikan penisnya di depan bibir vaginaku sehingga beberapa kali aku terpanjat saat pak rojak menghantamkan penisnya dengan sangat keras ke dalam vaginaku, “terserah mama saja… papa sama Aldi ikut aja,”

“iya ma, apa aja asalkan enak,” sambung Aldi, Waktu demi waktu telah berlalu sehingga sampai akhirnya sikapku berubah menjadi sedikit liar dan mulai menyukai cara pak Rojak memperkosaku walaupun pada awalnya hatiku terasa miris sekali di perlakukan seperti ini,

“aahk…. pak hhmm.. enak,” aku melenggu panjang saat orgasme melandahku, kini perkosaan yang ku alami berganti dengan perselingkuhanku dengan pembantuku, 

“ohhk… memiaw istri majikan ternyata enak sekali, ahhkk…” katanya yang terus-terusan menggoyang penisnya di dalam vaginaku, 

“pak… aahhkk… eehkk… aku, hhmm… ingin keluarrr, uuhhkk…” kali ini suaraku terdengar sangat manja

Beberapa menit kemudian kami mengerang bersamaan saat kenikmatan melanda kami berdua, setelah merasa puas aku dan pak Rojak kembali merapikan pakaian kami masing-masing, sebelum pak Rojak pergi meninggalkanku sempat terlihat seyumannya yang tersungging di bibirnya. Setelah membuatkan minuman aku kembali ke kamarku menemui anak dan suamiku, mereka terlihat tampak senang sekali melihatku hadir dengan membawa minuman dan makanan kecil,

“ini di minum dulu, nanti baru di lanjutin lagi,” kataku sambil meletakan cangkir dan piring di atas meja kecil yang di gunakan Aldi untuk belajar, 

“makasi mama…” kata Aldi yang langsung saja menyambar minuman yang baru ku bikin, entah kenapa setiap kali melihat Aldi hatiku terasa menjadi damai, dan semua masalah seperti terlupakan,

Aku merasa sedikit aneh, saat suamiku memandangku dengan tatapan mencurigakan sehingga aku memberanikan diri untuk bertanya ke padanya, “ada pa, ko memandang mama seperti itu” kataku sambil mengupas jeruk untuk Aldi yang sedang menulis, suamiku mendekatkan mulutnya ke telingaku,

“hhmm.. sayang ko’ kamu bau hhmm… gitulah…” mendengar pertanyaannya jantungku terasa berhenti,

 “bau, bau apa pa?” tanyaku untuk memastikan apa maksud dari pertanyaan suamiku, 

“kamu tadi ko’ lama ma,” kami terdiam beberapa saat, 

“mama abis dari kamar mandi ya, hhmmm… papa jadi curiga ni,” katanya sambil tertawa memandangku, mendengar perkataanya aku menjadi sedikit lega,

“Iya ni pa, abis kangen si…” kataku manja sambil mencubit penis suamiku, Setelah yakin Aldi tertidur pulas, suamiku mengjakku untuk melayaninya semalaman suntuk. Tubuhku memang terasa lelah karena seharian harus mengalami orgasme, tetapi di sisi lain aku sangat senang karena suamiku tidak mencurigai aku karena bau tubuhku seperti bau orang yang habis bercinta.

Cerita sex : Membantu Adik Kandung Untuk Hamil

Hampir tiap hari aku merengkuh kenikmatan bersama para pembantuku, kenikmatan yang tidak aku dapatkan dari suamiku yang membuat aku semakin liar.

#Berawal #Dari #Perkosaan #Berakhir #Menjadi #Perselingkuhan