Keperjakaanku Diambil Oleh Janda Sebelah Rumah Terbaru Malam Ini

Keperjakaanku Diambil Oleh Janda Sebelah Rumah

Pembaca, aku ingin berbagi pengalaman pertamaku bercinta dengan wanita. Ini terjadi saat aku baru duduk di bangku SLTP kelas 3. Waktu itu aku tinggal di pinggiran kota Jakarta yang masih banyak penduduk Betawinya.

Di sebelah rumahku tinggal keluarga Betawi, anak lelaki bungsunya teman bermainku. Dia mempunyai 3 orang kakak perempuan. Yang akan aku ceritakan di sini adalah kakaknya yang bernama Anna. Seorang janda beranak satu. Usianya saat itu kira-kira 38 tahunan.

Sebagai tetangga sebelah rumah, aku cukup akrab dengan semua anggota keluarga, sehingga aku bisa keluar masuk rumahnya dengan leluasa. Oh iya, sebelum aku lupa, mpok Anna ini orangnya hitam manis dengan payudara lumayan besar (mungkin ukuran 36C). Entahlah, aku sendiri saat itu tidak tahu persis, karena masih “ingusan”. Yang aku tahu, ukurannya cukup membuat anak seusiaku menelan ludah, kalau melihatnya.

Seperti orang Betawi jaman dulu pada umumnya, mpok Anna ini suka sekali, terutama kalau hari sedang panas, cuma mengenakan bra saja dan rok bawah. Mungkin untuk mendapatkan kesegaran. Nah aku seringkali melihat si mpok dalam “mode” seperti ini. Usiaku saat itu sudah memungkinkan untuk bergairah melihat tonjolan payudaranya yang hanya ditutupi bra.

Tapi yang paling membuatku menahan nafas adalah bentuk dan goyangan pantatnya. Pinggul dan pantatnya bulat dan bentuknya “nonggeng” di belakang. Kalau berjalan, pantatnya bergoyang sedemikian rupa membuat gairah remajaku yang baru tumbuh selalu tergoda.

Pembaca, mpok Anna ini sudah tiga kali menjanda, dan semua warga kampung kami sudah tahu bahwa mpok Anna ini memang “nakal” sehingga tidak ada pria yang betah berlama-lama menjadi suaminya. Mpok Anna ini suka sekali menggodaku dengan mengatakan bahwa dia pengen sekali merasakan keperjakaanku (saat itu aku memang masih perjaka, belum pernah sekalipun merasakan wanita, pacaran pun baru sebatas mencium dan memeluk saja).

Suatu kali, selepas maghrib, aku ke rumahnya. Tadinya aku ingin mengajak Udin, adiknya yang temanku untuk main. Aku masuk lewat pintu belakang karena memang sudah akrab sekali. Tapi di belakang rumahnya itu, ada mpok Anna yang sedang duduk di kursi dekat sumur (sumurnya masih pake timba).

Aku bertanya ke si mpok, “Pok, Udin ada?”.

“Kagak, dia ikut baba (Bapak) ama nyak (Ibu) ke Depok.” jawab si mpok.

“Wah, jadi mpok sendirian dong di rumah?” tanyaku basa basi.

“Iya, asyik kan? Kita bisa pacaran.” sahut si mpok.

Aku cuma tertawa, karena memang sudah biasa dia ngomong begitu.

“Duduk dulu dong Wan, ngobrol ama mpok ngapa sih.” katanya.

Aku pun duduk di kursi sebelah kirinya, si mpok sedang minum anggur cap orangtua. Aku tahu dia memang suka minum anggur, mungkin itu juga sebabnya tidak ada suami yang betah sama dia.

“Si Amir mana pok?” tanyaku menanyakan anaknya.

“Diajak ke Depok.” sahutnya pendek.

“Mau minum nggak Wan?” dia nawarin anggurnya.

Entah kenapa, aku tidak menolak. Bukannya sok alim pembaca, aku juga suka minum, cuma karena orang tuaku termasuk berada, biasanya aku hanya minum minuman dari luar negeri. Tapi saat itu aku minum juga anggur yang ditawarkan mpok Anna.

Jadilah kami minum sambil ngobrol ngalor ngidul. Tak terasa sudah satu botol kami habiskan berdua. Dan aku mulai terpengaruh alkohol dalam anggur itu, namun aku pura-pura masih kuat, karena kulihat mpok Anna belum terpengaruh. Gengsi.

Ak mulai memperhatikan mpok Anna lebih teliti (terutama setelah dipengaruhi alkohol murahan itu). Pandanganku tertuju ke toketnya yang hanya ditutupi bra hitam yang agak kekecilan. Sehingga toketnya seperti mau meloncat keluar. Wajahnya cukup manis, agak ke arab-araban, kulitnya hitam tapi mulus. Baru sekarang aku menyadari bahwa ternyata mpok Anna manis juga. Rupanya pengaruh alkohol sudah mendominasi pikiranku.

Merasa diperhatikan si Mpok membusungkan dadanya, membuat penis remajaku mulai mengeras. Dan dengan sengaja dia membuat gerakan menggaruk toket kirinya sambil memperhatikan reaksiku. Tentu saja aku belingsatan dibuatnya. Sambil menggaruk toketnya perlahan si Mpok bertanya.

“Wan kok bengong gitu sih?”

Bukannya kaget, aku yang sudah setengah mabok itu malah menjawab terus terang, “Abis tetek Mpok gede banget, bikin saya napsu aja.”

Eh, dia malah merogoh toket kirinya, terus dikeluarkan dari branya.

“Kalo napsu, pegang aja Wan. Nih,” katanya sambil mengasongkan toketnya ke depan.

“Diemut juga boleh Wan.” tambahnya.

Aku yang sudah mabok alkohol, semakin pusing karena ditambah mabok kepayang akibat tantangan Mpok Anna.

“Boleh pok?” tanyaku lugu.

“Dari dulu kan Mpok udah pengen buka “segel” Irwan. Irwannya aja yang jual mahal.” katanya sambil memegang kepalaku dengan tangan kirinya dan menekan kepalaku ke arah toketnya.

Aku pasrah, perlahan mukaku mendekat ke arah toket kirinya yang sudah dikeluarkan dari bra itu. Dan hidungku menyentuh pentilnya yang cokelat kehitaman. Segera aroma yang aneh tapi membuat kepalaku seperti hilang menyergap hidungku. Dan keluguanku membuat aku hanya puas mencium dengan hidungku, menghirup aroma toket Mpok Anna saja.

“Waan.” tegur Mpok Anna.

“Apa Mpok?” tanyaku sambil menengadah.

“Jangan cuma diendus gitu ngapa. Keluarin lidah Irwan, jilatin pentil Mpok, terus diemut juga. Ayo coba” Mpok Anna mengajariku sambil kembali tangannya menekan kepalaku.

Aku menurut, kukeluarkan lidahku, dan kujilati sekitar pentilnya yang kurasakan semakin keras di lidahku. Dan sesekali kuemut pentilnya seperti bayi yang menyusu pada ibunya. Ku dengar Mpok Anna mengerang, tangannya meremas rambutku dan berkata.

“Naah, gitu Wan. Terusin Waann. Gigit pentil Mpok Wan, tapi jangan kenceng gigitnya, pelan aja.” pinta si Mpok.

Aku pun menuruti permintaannya. Kugigit pentilnya pelan, erangan dan desahannya semakin keras. Dengan lembut si Mpok menarik kepalaku dari toketnya, wajahku ditengadahkan, lalu dia mencium bibirku dengan penuh gairah. Bibirku diemut dan lidahnya bermain dengan lincahnya di dalam mulutku. Aku terpesona dengan permainan lidahnya yang baru sekali ini kurasakan.

Getaran yang diberikan Mpok Anna melalui lidahnya menjalar dari sekujur bibirku sampai ke seluruh tubuhku dan akhirnya masuk ke jantungku. Aku terbawa ke awang-awang. TIdak hanya itu, Mpok Anna menjilati sekujur wajahku, dari mulai daguku, ke hidungku, mataku semua dijilat tak terlewat satu sentipun. Terakhir lidah Mpok Anna menyapu telingaku, bergetar rasanya seluruh tubuhku merasakan sensasi yang Mpok Anna berikan ini.

Sambil menjilati telingaku, tangannya menarik tanganku dan dibawanya ke toketnya, sambil membisikkan, “Remes-remes tetek Mpok dong Waann.” Aku menurutinya, dan kudengar desahan si Mpok yang membuatku semakin bergairah, sehingga remasanku pada teteknya juga semakin intens.

“Aauugghh.. Sshh.. Naahh gitu Wan.”

Lalu dia pun kembali menjilati daerah telingaku. Aku semakin terbuai dengan permainan Mpok Anna yang ternyata sangat mengasyikkan untukku ini. Lalu Mpok Anna kembali menciumi bibirku, dan kami saling berpagutan.

Aku jadi mengikuti permainan lidah Mpok Anna, lidah kami saling membelit, menjilat mulut masing-masing. Kembali kurasakan tekanan tangan Mpok Anna yang membimbing kepalaku ke leher dan telinganya. Akupun melakukan seperti yang dilakukan Mpok Anna tadi.

Kujilati telinganya, dan dia mendesah kenikmatan. Lagi, dia menekan kepalaku untuk mencapai teteknya yang semakin mencuat pentilnya. Aku mencoba mengambil inisiatif untuk memegang vaginanya. Tangan kiriku bergerak turun untuk menyentuh bagian paling intim Mpok Anna. Tapi Mpok Anna menahan tanganku.

“Nanti dong Waan, sabar ya sayaanng.” Aku sudah gemetar menahan gairah yang kurasakan mendesak di sekujur tubuhku.

“Pook, Irwan pengen pook.” pintaku.

“Pengen apa Waan,” tanya Mpok Anna menggodaku.

“Pengen liat itu.” kataku sambil menunjuk ke selangkangan Mpok Anna yang masih tertutup rok merah dari bahan yang tipis.

“Pengen liat memek Mpok?” Mpok Anna menegaskan apa yang kuminta.

“Iya pok.” jawabku.

“Itu sih gampang, tinggal Mpok singkapin rok Mpok, udah keliatan tuh.” kata Mpok Anna sambil menyingkapkan roknya ke atas, sehingga terlihat celana dalamnya yang berwarna biru tua.

Dan kulihat segunduk daging di balik CD biru tua itu. Aku menelan ludah dan terpaksa menahan untuk tidak limbung. Sungguh luar biasa bentuk gundukan di balik CD itu. Aku memang baru pertama kali melihat gundukan memek, tapi aku yakin kalo gundukan memek Mpok Anna sangat montok alias tembem sekali.

Dan Mpok Anna memang sengaja ingin menggodaku, dia menahan singkapan roknya itu beberapa lama, dan saat aku ingin menyentuhnya, dia kembali menutupnya sambil tertawa menggoda.

“Jangan disini dong Wan. Ntar kita digerebek lagi kalo ada yang tau.” kata Mpok Anna sambil berdiri dan menuntun tanganku ke dalam rumahnya.

Keperjakaanku Diambil Oleh Janda Sebelah Rumah

Bagai kerbau dicocok hidungnya akupun menurut saja. Aku sudah pasrah, aku ingin sekali merasakan nikmatnya Mpok Anna. Dan yang pasti aku sudah telanjur hanyut oleh permainannya yang pandai sekali membawaku ke dalam jebakan kenikmatan permainan sorgawinya.

Mpok Anna menuntunku ke kamarnya. Tempat tidurnya hanya berupa kasur yang diletakkan di atas karpet vinyl, tanpa tempat tidur. Lalu mpok Anna mengajakku duduk di kasur. Kami masih berpegangan tangan. Mpok Anna melumat bibirku, dan kami berpagutan kembali. Lalu mpok Anna menghentikan ciuman kami. Dia menatapku dengan tajam, lalu bertanya.

“Wan, kamu bener-bener pengen ngeliat memek mpok?”

Aku mengangguk, karena pertanyaan ini membuatku tidak bisa menjawab. Semakin mabok rasanya. Mpok Anna kemudian melepaskan rok dan bra yang dipakainya dan sekarang tinggal CDnya saja yang masih tersisa. Kembali aku menelan ludah. Dan pandanganku terpaku pada gundukan di balik celana dalam mpok Anna. Betapa montoknya gundukan memek mpok Anna.

Lalu mpok Anna berbaring telentang, kemudian dengan gerakan perlahan, mpok Anna mulai menurunkan CD sehingga terlepaslah sudah. Aku yang masih duduk agak jauh dari posisi memek mpok Anna cuma bisa menahan gairah yang menggelegak di dalam jantung dan hatiku.

Benar saja, memek mpok Anna sangat tebal, dagingnya terlihat begitu menggairahkan. Dengan bulu yang lebat, semakin membuatku tidak karuan rasanya.

“Katanya pengen ngeliat, sini dong liatnya dari deket Wan,” kata mpok Anna.

“I iya pok,” sahutku terbata sambil mendekatkan wajahku ke selangkangan mpok Anna. Dia melebarkan kedua pahanya sehingga membuka jalan bagiku untuk lebih mendekat ke memeknya.

“Niih, puas-puasin deh liatin memek mpok, Wan.” kata mpok Anna.

Setelah dekat, apa yang kulihat sungguh membuatku tidak kuat untuk tidak gemetar. Belahan daging yang kulihat ini sangat indah, berwarna merah, bulunya lebat sekali menambah keindahan. Di bagian atas, mencuat daging kecil yang seperti menantangku untuk menjamahnya. Aromanya, sebuah aroma yang aneh, namun membuatku semakin horny.

“Udah? Cuma diliatin aja? Nggak mau nyium itil mpok?” pancing mpok Anna sambil dua jari tangan kanannya menggosok-gosok daging kecil yang mencuat di bagian atas memeknya.

“Mm.. Mmau pok. Mau banget.” kataku antusias. Lalu tangan mpok Anna menekan kepalaku sehingga semakin dekat ke memeknya. “Ya udah cium dong kalo gitu, itil mpok udah nggak tahan pengen Irwan ciumin, jilatin, gigitin.”

Dan bibirku pun menyentuh itilnya, kukecup itilnya dengan nafsu yang hampir membuatku pingsan. Aroma kewanitaan mpok Anna semakin keras menerpa hidungku. Mpok Anna mendesah saat bibirku menyentuh itilnya. Lalu kejilati itilnya dengan semangat, tidak hanya itilnya, tapi juga bibir memek mpok Anna yang tebal itu aku jilati. Jilatanku membuat mpok Anna mengejang seraya mendesah dan mengerang hebat.

“Sshh.. Aarrgghh.. Gitu Waann.. Oogghh..”

Suara rintihan dan desahan mpok Anna membuatku semakin bergairah menjilati seluruh bagian memek mpok Anna. Bahkan sekarang kumasukkan lidahku ke dalam jepitan bibir memek mpok Anna. Tangan mpok Anna menekan kepalaku, sehingga wajahku semakin terbenam dalam selangkangan mpok Anna. Agak susah juga aku bernafas, tapi aku senang sekali.

Kumasukkan lidahku ke dalam lubang nikmat mpok Anna, lalu ku jelajahi lorong memeknya sejauh lidahku mampu menjangkaunya. Tiba-tiba, kurasakan lidahku seperti ada mengemut. Luar biasa, rupanya memek mpok Anna membalas permainan lidahku dengan denyutan yang kurasakan seperti mengemut lidahku. Tubuh mpok Anna menggelinjang keras, pinggulnya berputar sehingga kepalaku ikut berputar.

Tapi itu tidak menghentikan permainan lidahku di dalam jepitan daging memek mpok Anna. Desahan mpok Anna semakin keras begitu juga dengan gerakan pinggulnya, aku semakin bersemangat menjilati, dan sesekali aku menjepit itilnya dengan kedua bibirku, dan rupanya ini sangat membuat mpok Anna terangsang, terbukti setiap kali aku menjepit itilnya dengan bibir, mpok Anna mengejang dan mendesah lebih keras.

“Sshh, aarrghhgghh, Wan, itu enak banget waan..”

Tapi, putaran pinggul mpok Anna terhenti, sebagai gantinya, sesekali dia menghentakkan pantatnya ke atas. Hentakan-hentakan ini membuat wajahku seperti mengangguk-angguk. Erangannya semakin keras, dan tiba-tiba dia menjerit kecil, tubuhnya mengejang, pantatnya diangkat keatas, sedangkan tangannya menekan kepalaku dengan kencang ke memeknya. Dan kurasakan di dalam memek mpok Anna ada cairan yang membanjir dan ada rasa gurih yang nikmat sekali pada lidahku.

Desahan mpok Anna seperti sedang menahan sakit. Tapi belakangan baru aku tahu bahwa ternyata mpok Anna sedang mengalami orgasme. Dan pantat mpok Anna berputar pelan sambil terkadang terhentak keatas, dan tubuhnya mengejang. Sementara itu, cairan yang membanjir keluar itu ada yang tertelan sedikit olehku, tapi setelah aku tahu bahwa rasanya enak, akupun menjilati sisa cairan yang masih mengalir keluar dari memek mpok Anna. Mpok Anna kembali menggeliat dan mengerang seperti orang sedang menahan sakit.

Kepalaku masih terjepit dipahanya, dan mulutkupun masih terbenam di memeknya. Tapi aku tak peduli, aku menikmati sekali posisi ini. Dan tak ingin cepat-cepat melepaskannya. Tak lama kemudian, mpok Anna merenggangkan pahanya sehingga kepalaku bisa bebas lagi. Kemudian mpok Anna menarik tanganku. Aku mengikuti tarikannya, badanku sekarang menindih tubuhnya, kambali bibir kami berpagutan. Lidah saling belit dalam gelora nafsu kami.

Lalu mpok Anna melepaskan ciumannya dan berkata, “Wan, terima kasih ya. Enak banget deh. Mpok puas. Ayo sekarang giliran mpok.”

Mpok Anna bangun dari tidurnya dan akupun duduk. Dia mulai membuka pakaianku dimulai dari kemejaku. Setiap kali satu kancing baju terlepas, mpok Anna mengecup bagian tubuhku yang terbuka. Dan saat semua kancing sudah terlepas, mpok Anna mulai menjilati dadaku, pentilku disedotnya.

Aku merasakan sesuatu yang aneh namun membuatku semakin bernafsu. Sambil menjilati bagian atas tubuhku, tangan mpok Anna bekerja membuka celana panjangku dan melemparkannya ke lantai. Sekarang aku hanya tinggal mengenak CD saja. Mpok Anna menyuruhku berbaring telentang. Aku menurut.

Lalu CD ku diperosotkannya melalui kakiku, aku membantu dengan menaikkan kakiku sehingga mpok Anna lebih mudah melepaskan CDku. Dunia seperti terbalik rasanya saat tangan mpok Anna mulai menggenggam tititku dan mengelus serta mengocoknya perlahan.

“Lumayan juga titit kamu Wan. Gede juga, keras lagi.” celetuk mpok Anna.

Tak membuang waktu, mpok Anna segera menurunkan wajahnya sehingga mulutnya menyentuh kepala tititku. Dikecupnya kepala tititku dengan lembut, kemudian dikeluarkannya lidahnya, mulai menjilati kepala, lalu batang dan turun ke.. Bijiku. Semua dilakukannya sambil mengocok tititku dengan gerakan halus.

Lidahnya bergerak turun naik dengan lincahnya membuatku semakin tidak terkendali. Aku mendesah dan mengerang merasakan kenikmatan dan sensasi yang mpok Anna berikan. Sungguh luar biasa permainan lidah mpok Anna.

Setelah beberapa lama, mpok Anna menghentikan lidahnya. Rupanya dia sudah merasa bahwa tingkat ereksiku sudah cukup untuk memulai permainan.

“Udah Wan, sekarang Irwan masukkin kontol Irwan ke memek mpok. Adduhh, mpok udah nggak sabar pengen disiram sama perjaka. Biar mpok awet muda Wan.” kata mpok Anna.

Aku tak mengerti maksud mpok Anna, tapi yang jelas, sekarang mpok Anna kembali tiduran dan menyuruhku mulai mengambil posisi di atasnya. Mpok Anna melebarkan kedua kakinya sehingga aku bisa masuk di antara kakinya itu. Kemudian mpok Anna memegang tititku dan mengarahkannya ke memeknya yang sudah menanti untuk kumasuki. Mpok Anna meletakkan tititku di depan memeknya, kemudian berkata, “Nah, sekarang teken Wan.”p

Aku tidak menunggu lebih lama lagi. Segera kutekan tititku memasuki kegelapan memek mpok Anna. Kurasakan tititku seperti dijepit daging yang sangat keras namun lembut dan kenyal, agak licin tapi sekaligus juga agak seret.

“Aagghh.. Pelan dulu Wan,” pinta mpok Anna.

Saat kepala tititku sudah masuk, mpok Anna menggoyangkan pinggulnya sedikit, membuatku semakin mudah untuk memasukkan seluruh tititku. Dan akhirnya terbenamlah sudah tititku di dalam memeknya. Jepitannya kuat sekali, namun ada kelicinan yang membuatku merasa seperti di dalam sorga. Kemudian mpok Anna terdiam.

DIa berkonsentrasi agaknya, karena tahu-tahu kurasakan tititku seperti disedot oleh memek mpok Anna. Ya ampuun, rasanya mau meledak tubuhku merasakan denyutan di memek mpok Anna ini. Tititku seperti dijepit dan tidak bisa kugerakkan. Seperti ada cincin yang mengikat tititku di dalam memek mpok Anna. Aku agak bingung, karena aku tidak bisa bergerak sama sekali.

“Mpok, apa nih?” aku bertanya.

“Enak nggak Wan?” tanya mpok Anna.

“Iya pok, enak banget. Apaan tuh tadi pok?” aku kembali bertanya.

Mpok Anna tidak menjawab, hanya tersenyum penuh kebanggaan. Kemudian mpok Anna melepaskan jepitan memeknya pada tititku.

“Sekarang kamu gerakin keluar masuk titit kamu ya Wan.” perintah mpok Anna.

Dan akupun mulai permainan sesungguhnya, kugerakkan tititku keluar masuk di lorong kenikmatan mpok Anna. Setiap gerakan yang kubuat menimbulkan sensasi yang luar biasa, baik untukku maupun untuk mpok Anna.

Mula-mula pelan saja gerakanku, tapi lama-lama, mungkin karena nafsu yang semakin besar, gerakanku semakin cepat. Dan mpok Anna mengimbangi gerakanku dengan putaran pinggulnya yang mengombang-ambingkan tubuhku. Putaran pinggul mpok Anna membuat seperti ada yang mau meledak dalam diriku.

“Hhgghh.. Oogghh.. Sshh, Waann. Kamu jago banget waann..” desah pok Anna.

Aku tidak tahu apa maksudnya, namun pujiannya membuatku semakin memacu “motor”ku menerobos kegelapan di lorong mpok Anna. Lalu mpok menghentikan putaran pinggulnya dan melingkarkan kakinya ke kakiku sehingga kembali aku tidak bisa bergerak leluasa.

“Wan, sekarang kamu diem aja, kamu rasain aja mpot ayam mpok.” perintahnya.

Lagi, aku tak tahu apa maksudnya, namun mpok Anna mencium bibirku dan lidahnya mengajakku berpagutan kembali.

“Mpok udah mau keluar lagi nih wan, kita barengin ya sayang, mpok tanggung pasti enak deh.” kata mpok Anna.

Tubuh mpok Anna diam, namun kurasakan tititku seperti dijepit dan dipijit dengan lembut, benar-benar luar biasa memek mpok Anna. Kembali desakan lahar dalam diriku menuntut dikeluarkan. Dan denyutan memek mpok Anna terus saja mengemuti tititku membuatku merem melek. Dan akhirnya aku benar-benar tidak kuat menahan lahar yang mendesak itu.

“Mpookk.. Adduuhh.. Sayaa..” aku tidak dapat meneruskan kata-kataku, tapi mpok Anna rupanya mengerti bahwa aku sudah hampir mencapai klimaksku.

“Tahan Wan, mpok juga mau nyampe nih, Barengin ya Wan.” kata mpok Anna.

Aku tak peduli, karena aku tidak bisa menahannya, dengan erangan panjang, aku merasakan tititku mengeras dan tubuhku mengejang. Kuhunjamkan tititku dalam-dalam ke memek mpok Anna, dan menyemburlah lahar yang sudah mendesak dari tadi ke dalam memek mpok Anna.

“Mpookk.. Aagghh..”

Croott… Crroott… Mpok Annapun menjerit kecil dan tubuhnya menegang, tangannya memeluk dengan kuat. Di dalam kegelapan memek mpok Anna, semprotan air maniku bercampur dengan banjirnya air mani mpok Anna. Aku tak bisa mengungkapkan bagaimana enaknya sensasi yang kurasakan.

Pinggul mpok Anna bergetar, dan menghentak dengan kerasnya. Memeknya berdenyut-denyut, enak sekali. Banyak selaki lahar yang kumuntahkan di memek mpok Anna, ditambah lahar mpok Anna, rupanya tidak mampu ditampung semuanya, sehingga sebagian meleleh keluar dari memek mpok Anna dan turun ke belahan pantatnya.

Lama kami berdiam dalam posisi masih berpelukan, tititku masih terbenam di memek mpok Anna. Tubuh kami bersimbah peluh, nafas kami masih memburu. Kemudian, mpok Anna tersenyum, lalu menciumku.

“Kamu hebat banget Wan. Baru pertama aja udah bisa bikin mpok puas. Gimana nanti kalo udah jago.” kata mpok Anna.

“Pok, Ma kasih ya pok. Enak banget deh tadi pok.” kataku.

“Sama-sama Wan, mpok juga terima kasih udah dikasih perjaka kamu. Besok mau lagi nggak?” tantang mpok Anna.

“Mau dong pok, siapa yang nggak mau memek enak kayak gini.” jawabku sambil mengecup bibirnya. Dan kamipun kembali berpagutan.

Cerita sex : Cerita Sex Gara-Gara Salah Mengirim Pesan

Itulah pengalaman pertamaku dengan wanita. Sejak itu, mulailah petualanganku dengan wanita-wanita yang lain. Mpok Anna telah memberi pelajaran yang sangat nikmat.

#Keperjakaanku #Diambil #Oleh #Janda #Sebelah #Rumah

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah

“Dadanya montok, sayang kakinya bisulan. Yang satu itu boleh juga, wah, celana dalamnya berwarna hitam” Andy sedang duduk di kantin kampusnya bersama teman-temannya. Biasanya Andy suka bercanda dan tertawa keras-keras bersama teman-temannya. Tapi beberapa hari ini dia kelihatan agak lain dari biasanya. Bila sedang berada di kantin sekolah, dia kelihatan asyik memandangi orang-orang yang lewat, atau lebih tepatnya cewek-cewek cantik dan seksi yang sedang lewat.

Tiba-tiba Tono yang sedang duduk di samping Andy menepuk bahunya sambil berkata. “Hei, ada apa denganmu? Kamu liat apa sih? Kok diam aja dari tadi.”

“Ah.. tidak..” Jawab Andy, pandangannya tetap terarah pada cewek cakep yang sedang duduk di seberang meja. Andy sedang mencoba untuk melihat celana dalam cewek tersebut. Tono mencoba mengikuti pandangan Andy, lalu dia tertawa keras-keras sambil menepuk-nepuk bahu Andy lebih keras dari sebelumnya.

“Ada apa sih, sakit tau.” Kata Andy dengan kesal.

“Jangan-jangan.. kamu tertarik ama si Susi yah.” Kata Tono.

“Apa.. maksudmu.” Wajah Andy sedikit memerah, karena ketahuan sedang memandangi Susi.

“Andy tertarik ama Susi? Wah ini berita besar nih. Ntar kita sebarkan pada teman-teman sekelas.” Kata Iwan yang duduk berhadapan dengan Tono.

“Hei, jangan macam-macam ya kalian. Awas kalo kalian berani bilang.” Ancam Andy.

“Wah, mengancam nih. Ini berarti.. dia memang ada maksud sama si Susi.” Tawa Iwan.

“Ah sudahlah, bosan aku bicara sama kalian.” Kata Andy sambil bangkit berdiri dari kursinya dan kembali ke kelasnya.

“Udah bosan sama kita katanya.” Ledek Tono. “Sekarang dia udah mau sama si Susi.”

Teman-teman lain yang juga duduk satu meja dengan Andy tertawa terbahak-bahak. Saat ini Andy sedang memasuki tahun kedua pada kuliahnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini, gairah sex Andy menjadi lebih tinggi dari biasanya. Setiap kali melihat cewek seksi yang pakai rok mini lewat, dia suka berangan-angan sedang bercumbu dengan cewek tersebut, melepaskan BH dan celana dalamnya perlahan-lahan, kemudian meremas-remas kedua dadanya, lalu mengelu-elus vagina-nya yang lembut..

“Aku pulang.” Kata Andi.

Seperti biasanya, setelah melemparkan tasnya ke dalam kamarnya, dia langsung menuju dapur untuk mencari sesuatu untuk dimakan. Akan tetapi, alangkah terkejutnya dia, saat dia sampai di dapur, dia melihat seorang cewek berambut panjang yang tidak dikenalnya sedang memasak indomie. Andy spontan berkata dengan agak kasar. “Siapa kamu!”

Cewek itu membalikkan tubuhnya, dan terlihatlah dua buah dada yang besar dan montok, pinggul yang ramping serta sepasang kaki yang halus. Andy terkesima sejenak, apalagi cewek itu sedang mengenakan celana pendek serta T-shirt berwarna putih yang tidak menutupi bagian pusarnya. “Er.. saya.. saya mahasiswa baru yang akan menginap disini.” Jawab cewek itu, wajahnya yang cantik dan polos kelihatan cemas dan khawatir, karena dia takut dia akan disangka maling.

“Oh iya.” Kata Andy. Dia baru teringat akan perkataan orang tuanya, bahwa ruang kosong yang ada di lantai satu akan disewakan kepada dua orang mahasiswi tahun pertama.

“Tapi.. bukankah ada dua orang? Yang satu lagi ada dimana?” Tanya Andy.

“Er.. teman saya besok baru bisa datang.” Jawab gadis itu.

“Oh, begitu ya, em.. nama saya Andy. Barusan.. sori yah, soalnya saya lupa.” Kata Andy dengan wajah yang agak memerah, soalnya barusan dia telah membentaknya dengan keras.

“Oh, tidak apa-apa. Nama saya Elisa.” Kata gadis itu.

Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore. Andy sedang duduk di lantai kamarnya, nafasnya terengah-engah, tangan kirinya sedang membalik-balik halaman majalah Playboy yang dia pinjam dari temannya, sementara tangan kanannya sedang mengocok-mengocok penisnya dengan cepat.

Tidak lama kemudian, saat dia merasa akan orgasme, dia cepat-cepat mengambil kantong plastik yang sudah disediakan disampingnya, lalu disemprotkan spermanya ke dalam kantong plastik tersebut.

Untuk beberapa saat, Andy duduk termenung di lantai kamarnya, sambil membayangkan tubuh Elisa yang seksi. Malam itu, Andy tidak bisa tidur. Setelah berguling-guling di tempat tidurnya selama setengah jam, akhirnya dia memutuskan untuk turun ke dapur untuk mencari makanan. Orang tua Andy sedang bepergian keluar kota bersama kedua adiknya yang kebetulan sedang liburan. Mereka baru pulang pada keesokan harinya, jadi rumah Andy menjadi lebih sepi dari biasanya. Malam itu rumah Andy hanya dihuni oleh 4 orang, yaitu: Andy, tantenya, seorang pembantu rumah tangga, dan mahasiswi yang baru masuk itu. Kamar Andy terletak di lantai dua, sementara kamar tantenya, dan kamar si pembantu rumah tangga terletak di lantai tiga.

Saat Andy tiba di lantai satu dan hendak menuju ke dapur, dia melihat Elisa baru saja keluar dari toilet sambil mengenakan piyama yang sedikit tembus pandang. Elisa melihat ke arah Andy dan tersenyum, kemudian dia langsung menuju ke kamarnya yang terletak di lantai satu.

Jam dinding yang tergantung di dapur menunjukkan pukul 12.30 malam. Andy sudah menghabiskan semangkuk indomie, dan sekarang sedang duduk melamun di dapur. Dia tidak bisa melupakan lekuk tubuh Elisa yang seksi itu. Semakin dipikir, Andy semakin bernafsu, dan akhirnya, setelah duduk melamun di dapur selama sepuluh menit, Andy memutuskan untuk memasuki kamar Elisa dan melihat tubuhnya secara langsung.

Mula-mula Andy kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci kamar Elisa yang dititipkan ibunya kepadanya. Ibu Andy takut kalau-kalau mahasiswi yang baru masuk itu akan melakukan perbuatan terlarang di kamar tersebut, sehingga dia menitipkan kunci cadangan kepada Andy.

Andy lalu turun lagi ke dapur dan mematikan lampu dapur, sehingga sekarang suasananya menjadi gelap gulita. Setelah itu Andy langsung menuju ke kamar Elisa. Saat Andy memasukkan kunci tersebut dan memutarnya, terdengar bunyi “Klik!” yang lumayan keras, karena waktu itu sudah larut malam, sehingga bunyi yang kecil pun terdengar cukup jelas.

Andy menunggu sejenak karena takut kalau-kalau Elisa terbangun. Setelah memastikan bahwa Elisa masih tertidur lelap, dia lalu memasuki kamar Elisa, menutup pintu tersebut dengan perlahan-lahan, dan mengunci pintu tersebut, untuk berjaga-jaga.

Andy lalu bergerak ke tempat tidur Elisa. Elisa tidak menutup tirai jendela kamarnya, sehingga cahaya bulan yang berasal dari luar adalah satu-satunya penerangan di kamar itu, tapi cukup bagi Andy untuk melihat sekeliling ruangan.

Saat itu Elisa sedang tidur menghadap ke samping sambil memeluk gulingnya. Andy lalu berdiri di samping tempat tidur Elisa sambil menatap posisi tidurnya. Saat Andy melihat wajah Elisa yang polos dan lembut, untuk sesaat gairah sexnya hilang, digantikan oleh suatu perasaan aneh yang bergejolak di hatinya.

Namun saat Andy melihat punggung Elisa, terlihat baju piyamanya agak tersingkap ke atas, dan celana dalamnya yang berwarna cerah menyembul keluar dari celana panjangnya. Tiba-tiba saja, gairah sex Andy muncul kembali.

Andy lalu dengan tangan yang gemetaran mencoba memegang pantat Elisa, dan pada saat tangannya bersentuhan dengan pantat Elisa, kontan batang penis Andy menegang.

Andy biasanya hanya melihat cewek bugil melalui majalah atau VCD porno saja, jadi dia tidak pernah melihatnya secara langsung. Pada saat ini, seorang cewek seksi sedang terbaring di depan matanya, tentu saja gairah sex-nya langsung mencapai batas maksimal.

Akhirnya Andy tidak tahan lagi. Dia lalu memutarkan tubuh Elisa ke arahnya, melepaskan tangan Elisa dari gulingnya, lalu mengambil guling tersebut dan meletakkannya di atas lantai.

Kemudian Andy melepaskan kancing baju Elisa satu persatu. Saat Andy selesai membuka baju tidur Elisa, terlihatlah, BH yang berwarna putih dan bercorak bunga-bunga menutupi buah dada Elisa yang besar, pada saat ini, batang penis Andy kontan menegang hingga batas maksimal. Saat-saat ini hampir sama seperti saat Andy melihat gambar porno untuk pertama kalinya.

Dengan tangan yang semakin gemetaran, Andy lalu mengelus-elus dada Elisa yang masih terbungkus BH itu dengan perlahan-lahan. Saking bergairahnya, Andy bahkan merasakan bahwa batang penisnya ikut bergetar.

Andy lalu menurunkan celana panjang Elisa perlahan-lahan sampai pada lututnya, dan terlihatlah celana dalam Elisa beserta pahanya yang mulus

Tangan kanan Andy lalu mengelus-elus paha Elisa yang lembut itu, sementara tangan kirinya meremas-remas bagian atas dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH dengan perlahan-lahan. Setelah mengelus-elus paha dan dada Elisa selama beberapa saat, Andy merasa bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Ingin rasanya dia melepaskan celana dalam Elisa, dan menusukkan batang penisnya kuat-kuat ke dalamnya.

Akan tetapi, pada saat inilah Elisa terbangun dari tidurnya. Saat Elisa membuka matanya, dia sangat terkejut karena seseorang sedang berdiri di samping tempat tidurnya sambil memegangi paha dan dadanya. Kontan dia menjerit “Tolong..!”

Melihat hal ini, secara refleks Andy langsung menutup mulut Elisa dengan tangan kanannya, dan dia juga segera tidur tertelungkup di atas tubuh Elisa supaya Elisa tidak melarikan diri. Namun Elisa juga tidak menyerah begitu saja, dia terus berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Andy, kedua tangannya terus sembarangan pukul, dan kedua kakinya juga terus-menerus menendang.

Selama kira-kira lima menit, Elisa terus meronta dan meronta, namun biar sekuat apapun dia memukul dan menendang, dia tetap tidak dapat menyingkirkan tubuh Andy yang sedang menekannya dengan keras. Namun pada saat sinar bulan yang melalui jendela mengenai wajah Andy, wajah Elisa memperlihatkan ekspresi terkejut yang teramat sangat. Air mata tiba-tiba mengalir turun membasahi pipinya, dan entah kenapa, perlawanan Elisa berangsur-angsur melemah, dan pada akhirnya dia malah tidak memberikan perlawanan sama sekali, entah karena tenaganya telah terkuras habis, atau karena dia sudah pasrah akan nasibnya, atau mungkin juga karena alasan lain.

Rintihan dan rontaan Elisa tadi malah membuat nafsu sex Andy semakin meningkat, dan pada saat ini nafsu sex-nya sudah mencapai tahap klimaks. Melihat Elisa yang sudah tidak memberikan perlawanan lagi, Andy langsung meremas-remas tubuh Elisa dengan kasar.

Mula-mula Andy melepaskan tangan kanannya dari mulut Elisa dengan perlahan-lahan. Setelah melihat bahwa Elisa tidak berteriak lagi, dia langsung meremas-remas kedua dada Elisa yang masih terbalut BH berwarna putih itu dengan bernafsu.

Tidak lama kemudian, dia pun merobek baju piyama Elisa, dan membuangnya ke lantai. Rintihan kesakitan Elisa membuat Andy semakin bergairah. Andy lalu melepaskan celana panjang Elisa dan sementara kedua tangannya tetap meremas-remas dada Elisa, lidahnya menjilat-jilat vagina Elisa yang masih terbungkus oleh celana dalam itu.

Setelah selang beberapa waktu, Andy lalu menciumi bagian dada Elisa yang tidak tertutup oleh BH, sekaligus menjilatinya. Andy juga menciumi bagian leher dan bibir Elisa dengan paksa.

Setelah puas menciumi Elisa, Andy lalu melepaskan BH dan celana dalam Elisa, sehingga sekarang Elisa sedang dalam keadaan telanjang bulat dan dalam posisi tidur terlentang di atas tempat tidurnya.

Melihat kedua dada Elisa yang besar dan berisi, serta vaginanya yang dipenuhi oleh bulu-bulu halus, Andy tidak dapat menahan dirinya lebih lama lagi. Dia langsung melepaskan baju, celana, dan celana dalamnya, sehingga mereka berdua sekarang dalam keadaan telanjang bulat.

Tangan kiri Andy lalu meraba-raba vagina Elisa, sementara tangan kanannya memutar-mutar puting susu Elisa. Perbuatan Andy membuat tubuh Elisa sedikit bergetar karena saking gelinya. Tidak lama kemudian, Andy merasakan vagina Elisa mulai basah dan mengeluarkan cairan.

Andy lalu menusukkan batang penisnya ke dalam vagina Elisa. Tindakan ini, membuat Elisa menjerit kesakitan, namun Andy sudah tidak peduli lagi. Walaupun Elisa menangis terisak-isak, Andy tetap saja mencengkram kedua dada Elisa sambil memompa vaginanya dengan keras. Andy yang sekarang sudah kehilangan akal sehatnya dan sudah dikuasai oleh hawa nafsu. Sekarang tujuannya hanya satu, yaitu menyetubuhi gadis yang sekarang sedang tidur terlentang di hadapannya.

Namun entah karena rasa takut atau malu, Elisa berusaha untuk menahan dan memperkecil suara teriakannya. Sementara itu, Andy terus menggerakkan pantatnya naik turun sesuai irama. Rintihan kesakitan Elisa hanya membuatnya semakin bersemangat.

Walaupun penis Andy sedang melakukan tugasnya keluar masuk vagina Elisa, tangannya juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya terus meremas-remas kedua dada Elisa dengan keras, sehingga kadang-kadang Elisa merintih. “Ahh.. sakit bang.. AHH.. jangan bang..”

Setelah memompa vagina Elisa selama kira-kira 15 menit, Andy akhirnya menyemburkan spermanya ke dalam vagina Elisa, membuat Elisa menjerit tertahan.

Biasanya setelah ejakulasi penis Andy akan menjadi lemas dan mengecil, dan dia juga akan terduduk lemas, akan tetapi karena ini adalah pertama kalinya Andy melakukan sex nyata dengan seorang wanita, sehingga penisnya tetap saja menegang, dan rasanya dia masih punya kekuatan untuk melakukannya sekali lagi, atau bahkan mungkin dua kali lagi.

Namun Andy tidak ingin terburu-buru, dia ingin menikmati malam ini hingga sepuas-puasnya. Andy lalu memain-mainkan kedua dada dan puting susu Elisa. Mula-mula dia meremas-remas dada Elisa, seperti tukang susu yang sedang memerah susu sapi. Lalu dia memutar-mutar puting susu Elisa, dan menjilatinya serta menghisapnya.

Mulut Andy menghisap-hisap dada sebelah kiri Elisa, sedangkan tangan kanannya meremas-remas dada Elisa yang satu lagi. Lalu tangan kirinya digunakan untuk meraba-raba paha dan vagina Elisa.

Gerakan Andy yang makin lama makin mengganas itu membuat Elisa merintih dan meronta. “Jangan bang.. cukup bang.. ahh.. Akhh.. sakit bang..” Namun Andy tidak peduli. Andy dengan tubuhnya yang lumayan kekar itu tetap menekan tubuh Elisa, sehingga dia tidak bisa banyak bergerak.

Cerita Sex Ngewe Anak Kost Baru Di Rumah

Setelah menghisap puting susu Elisa selama beberapa saat, Andy lalu menurunkan kepalanya sampai sejajar dengan vagina Elisa, dan diapun mulai menjilat-jilati vagina Elisa. Mula-mula Andy menjilati bagian luar vagina Elisa. Kemudian secara perlahan-lahan dia pun mulai menjilati bagian dalam vagina Elisa, sambil sesekali menusuk-nusukkan lidahnya kedalam vagina tersebut.

Gerakan lidah Andy yang semakin mengganas itu membuat Elisa merintih dan mengerang. “Ah.. geli bang.. Ahh.. Ahh.. AHH.. jangan.. bang..”

Setelah puas menjilati vagina Elisa, Andy lalu mengangkat kedua kaki Elisa dan meletakannya di atas kedua pundaknya. Andy lalu kembali menusukkan penisnya ke dalam vagina Elisa dan menekan kedua paha Elisa hingga menyentuh kedua dadanya sendiri, lalu Andypun mulai memompa vagina Elisa lagi.

Melihat hal ini, Elisa berusaha untuk menolak tubuh Andy. Namun tenaganya saat ini sudah terkuras habis, sehingga dia hanya pasrah saja, sambil sesekali merintih dan mengerang.

Mula-mula pantat Andy bergerak maju mundur dengan perlahan, dan gerakannya sedikit demi sedikit dipercepat. Namun sesudah lebih dari 10 menit, pantatnya digerak-gerakkan dengan cepat dan kasar, sehingga suara rintihan Elisa terdengar semakin keras dan terputus-putus

Tidak lama kemudian, Andy pun menembakkan spermanya ke dalam vagina Elisa untuk yang kedua kalinya.

Walaupun sudah berejakulasi untuk yang kedua kalinya, namun nafsu sex Andy tetap saja tinggi. Dia lalu mengganti posisi Elisa dan mulai memompa vaginanya lagi, sambil meremas-remas kedua dadanya.

Kali ini Elisa tidak merintih dan meronta lagi, badannya tergeletak lemas di atas ranjang. Dia merasakan dada dan vaginanya sudah mati rasa. Matanya menatap ke atas rembulan yang sedang menggantung di langit malam. Pandangannya menerawang jauh..

Keesokan harinya, kedua orang tua Andy beserta adik-adiknya akhirnya pulang dari rekreasi. Teman Elisa yang satu lagi juga telah tiba di rumah Andy.

Namun Elisa sepertinya tidak mengatakan hal tersebut kepada siapa-siapa, termasuk teman sekamarnya, soalnya semua orang melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasanya, dan setiap kali Andy berpapasan dengan Lidya, teman sekamar Elisa, Lidya selalu tersenyum kepadanya, seakan-akan antara Andy dan Elisa tidak pernah terjadi apa-apa.

Satu hal yang berubah adalah, Elisa selalu berusaha untuk menghindari Andy, sama halnya dengan Andy, setiap kali melihat Elisa, dia juga selalu berusaha untuk menghindar.

Lima hari kemudian, Elisa tiba-tiba mengatakan bahwa dia hendak pindah ke tempat lain. Hal ini tentu saja mengejutkan semua orang. Sewaktu ditanya alasannya, dia hanya berkata bahwa tempat kosnya yang baru lebih dekat dengan kampusnya, dan Lidya juga ikut pindah bersamanya.

Setelah Elisa pindah keluar, Andy masuk ke kamar itu lagi. Dia melihat-melihat ruangan itu sejenak, kemudian saat dia hendak melangkah keluar, dia melihat keranjang sampah kecil yang terletak di sudut ruangan hanya terdapat tiga gumpalan kertas. Karena penasaran, Andy lalu mengambil tiga kertas tersebut, dan diluruskannya kertas-kertas itu.

Kertas yang pertama hanya berisi coret-coretan yang tidak penting. Sedangkan kertas yang kedua dan ketiga merupakan sobekan dari sebuah diari. Kertas yang kedua hanya berisi tentang perjalanan Elisa dari rumahnya sampai ke rumah Andy. Sedangkan saat Andy selesai membaca kertas yang terakhir, tanpa disadarinya, air matanya mengalir turun membasahi pipinya. Hatinya serasa bagaikan disayat sembilu.

Isi kertas yang terakhir adalah sebagai berikut: “lalu saat saya sedang memasak indomie di dapur, tiba-tiba seorang cowok membentakku. Saya sangat terkejut. Tapi setelah kami berbincang-bincang, rupanya dia adalah anak pemilik rumah ini, namanya Andy. Menurutku orangnya lumayan cakep, dan entah kenapa, sewaktu saya berbincang-bincang dengannya, rasanya ada sebuah perasaan aneh muncul di hatiku. Siang itu tidak ada hal yang istimewa, dan malamnya saya makan malam bersama Andy dan tantenya.

Setelah makan malam saya langsung kembali ke kamar dan membaca buku sampai lupa waktu. Malam ini haid saya datang lagi, sungguh membuatku kesal. Akan tetapi, mungkin saya juga harus berterima kasih kepadanya, karena saat saya keluar dari toilet, saya berpapasan dengan Andy. Saya hanya tersenyum kepadanya karena badan saya sudah lemas gara-gara haid, padahal sebenarnya saya ingin berbincang-bincang banyak dengannya.

Cerita sex : Aku Rela Digoyang Oleh Ayah Mertua Sendiri

Kenapa ya setiap kali bertemu dengan Andy, jantungku selalu berdebar keras? Apakah mungkin, saya jatuh cinta kepadanya? Wah, jadi malu nih. Baiklah, besok saya pasti akan mengajaknya ngobrol. Semoga besok cepat datang.”

 

#Cerita #Sex #Ngewe #Anak #Kost #Baru #Rumah

Ngentot Dengan Tante Tersayang Ketika Om Keluar Rumah Terbaru Malam Ini

Saya Dedi, bukan nama sebenarnya…..umur 22 tahun baru lulus dari salah satu universitas ternama di Malang. Dan saya berasal dari keluarga baik-baik. Kejadian ini dimulai ketika saya menginap di rumah om saya di daerah sidoarjo.

Om saya telah menikah dan memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur 3 dan 5 tahun, serta memiliki istri yang cukup cantik (menurut saya) umurnya sekitar 25 tahun. saya sendiri tinggal disurabaya kurang lebih jarak tempat tinggalku dengan tante adalah 19 Km…

Awal kejadiannya adalah pada hari sabtu malam saya mendengar pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak lain adalah om saya dengan tante saya. Ternyata penyakit ‘gatel’ om saya kambuh lagi yaitu sering pergi ke diskotik bersama temannya. Hal tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena di sana om saya akan mabuk-mabukan dan terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu malam.

Entahlah apa yang dilakukan di sana bersama teman-temannya. Dan pada saat itu hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om Dim dan Tante Bin. “Brak..” suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om saya dengan marah-marah berjalan keluar kamar.

Dari dalam kamar terdengar tante saya berteriak, “Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku.” Dalam hatiku berkata, “Wah ribut lagi.” Om Dim langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobilnya dan pergi entah ke mana. Di dalam kamar, aku mendengar Tante Bin menangis. Aku mau masuk ke dalam tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om Dim dilimpahkan kepadaku).

Tapi aku jadi penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa terhadap Tante Bin Maksudku akibat kecewa sama Om Dim dia langsung bunuh diri. Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan gelas yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Bin Kuhampiri dia dan dengan pelan.

Aku bertanya, “Kenapa Tan? Om kambuh lagi?” Dia tidak menjawab, hanya diam saja dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu aku hanya memandangnya dari belakang, dan kulihat ternyata Tante Bin mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan. Pada saat itu aku belum berpikiran macam-macam.

Aku hanya berkesimpulan mungkin Tante Bin mengajak Om Dim, berdua saja di rumah, karena anak-anak mereka sedang pergi menginap di rumah adik Tante Bin Dan mungkin juga Tante Bin mengajak Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan, daster tipis, dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). Tetapi Om Dim tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya dari pada Tante Bin. Tiba-tiba Tante Bin berkata, “Di, Om kamu kayaknya udah nggak sayang lagi sama Tante.

Sekarang dia pergi bersama teman-temannya ke Surabaya, ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante udah nggak cakep lagi.” Ketika Tante Bin berkata demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat puting susunya yang tercetak dari daster yang dikenakannya. Aku lumayan kaget juga menyaksikan tubuh tanteku itu.

Aku terdiam sebentar dan aku ingat tadi Tante Bin menanyakan sesuatu, aku langsung mendekatinya (dengan harapan dapat melihat payudaranya lebih dekat lagi). “Tante masih cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan!” “Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana.”

Aku jadi bingung menjawabnya. Secara refleks kupegang tangannya dan berkata, “Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-macem kok.” (tapi pikiranku sudah mulai macam-macam). “Tapi Tante denger dia punya pacar di surabaya, malahan Tante kemarin pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak salah namanya Nuni.” “Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok.”

Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis karena tangan kiriku masih memegang tangannya. Perlahan-lahan pahanya kuusap secara halus, hal ini kulakukan karena aku berkesimpulan bahwa tanteku sudah lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki. Tiba-tiba tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri dari duduknya,

“Di, saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar dari kamar tante sekarang juga!” Dengan nada marah Tante Bin mengusirku. Cukup kaget juga aku mendengar itu, dan dengan perasaan malu aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Bin karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan untuk keluar dari kamar tanteku.

Sambil berjalan aku berpikir, aku benar-benar terangsang dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak aku putus dengan pacarku, terus terang kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku. Setelah sampai di depan pintu aku menoleh kepada Tante Bin lagi. Dia hanya berdiri menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal (mungkin marah bercampur sedih menjadi satu).

Aku membalikkan badan lagi dan di pikiranku aku harus mendapatkannya malam ini juga. Dengan masa bodoh aku menutup pintu kamar dari dalam dan menguncinya, lalu langsung berbalik menatap tanteku. Tante Bin cukup kaget melihat apa yang aku perbuat. Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu binatang. “Mau apa kamu Di?” tanyanya dengan gugup bercampur kaget. “Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama pacar barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan memuaskan Tante”.

Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, tetapi karena postur tubuhku lebih besar (tinggiku 185 cm dan beratku 72 kg, sedangkan Tante Bin memiliki tinggi tubuh sekitar 167 cm dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya. “Lepasin Tante, Dedi,” suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya. Dasternya kusingkap ke atas.

Ternyata Tante Bin tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang gundukan bukit kemaluannya yang menggiurkan, dan dengan kasar kutarik dasternya bagian atas hingga payudaranya terpampang di depanku. Dengan bernafsu aku langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku masih meronta-ronta, dengan tidak sabar aku langsung merobek dasternya dan dengan nafsu kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya, cukup harum tubuh tanteku.

Akibat rontaannya aku mengalami kesulitan untuk membuka pakaianku, tapi pelan-pelan aku dapat membuka baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan celanaku itu, dengan bergantian tanganku mengusap bukit kemaluannya yang menurutku mulai basah (mungkin Tante Bin sudah mulai terangsang walaupun masih berkurang tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).

kemaluanku telah berdiri tegak dan kokoh nafsu telah menyelimuti semua kesadaranku bahwa yang kugeluti ini adalah isteri pamanku sendiri yaitu tanteku Dengan tidak sabar aku langsung berusaha membenamkan kejantananku ke liang TANTEKU , Aku agak kesulitan menemukan celah kewanitaan tanteku,kadang kemaluanku meleset keatas dan bahkan kadang meleset kearah lubang anus tanteku . ini disebabkan tanteku bergerak kesana kemari berusaha menghindar dan menghalangi kemaluanku yang sudah siap tempur ini.

“Di, jangan Di, aku Tantemu tolong lepasin Di, ampun, Tante minta ampun”. Aku sudah tidak peduli lagi Rengekannya. usahaku kepalang tanggung dan harus berhasil karena gagalpun mungkin akibatnya akan sama bahkan mungkin lebih fatal akibatnya , Ketika lubang senggamanya kurasa sudah pas dengan dibantu cairan yang keluar dari liang kewanitaannya aku langsung menghujamkan senjataku.

“Auuhh, sakit Di, aduh.. Tante minta ampun.. tolong Di jangan lakukan lepasin Tante Di..” Ketika mendengar rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku sudah di dalam, “Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah terlanjur masuk nih…..,” bisikku ke telinganya. Tante Bin hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.

Dengan pelan dan pasti aku mulai memompa kemaluanku naik turun, tanteku menggelinjang hebat seakan akan masih ada sedikit pemberontakan dalam dirinya…. ssshhhhhhhhh….tanteku hanya mendesis lirih sambil menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan tak mau menatap wajahku kemudian Dia hanya diam pasrah dan kulihat air matanya berlinang keluar.

Kucium keningnya dan bibirnya, sambil membisikkan, “Tante, Tante masih cantik dan tetap mengairahkan kok, saya sayang Tante, bila Om sudah tidak sayang lagi, biar Dedi yang menyayangi Tante.” Tante Bin hanya diam saja, dan kurasakan pinggulnya pun ikut bergoyang seirama dengan goyanganku.

kemaluanku kudorong perlahan seakan ingin menikmati kenyamanan ini dengan waktu yang lama cllkk clllkkkk cclkkkk bunyi badanku beradu dengan badan tanteku seirama keluar masuknya kemaluanku kedalam liang senggamanya yang betul betul enak.

Kira-kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan tanteku semakin basah dan kakinya menyilang di atas pinggulku dan menekan kuat-kuat mungkin tanteku sedang orgasme kudiamkan sejenak kubiarkan tanteku menikmati orgasmenya kubenamkan lebih dalam kemaluanku ,sambil memeluk erat tubuhnya iapun membalasnya erat kurasakan tubuh tanteku bergetar kenikmatan yang dahsyat telah didapatkannya.

kubalik badan tanteku dan sekarang dia dalam posisi diatas kemaluanku masih terbenam dalam kewanitaan tanteku tapi dia hanya diam saja sambil merebahkan tubuhnya diatas tubuhku, lalu kuangkat pinggul tanteku perlahan dan menurunkannya lagi kuangkat lagi dan kuturunkan lagi.

kemaluanku yang berdiri tegak menyodok deras keatas kelubang nikmatnya akhirnya tanpa kubantu tanteku menggoyangkan sendiri pantatnya naik turun oooooooccchhhhhhhh , aku yang blingsatan kenikmatan rupanya tanteku mahir dengan goyangannya diposisi atas kenikmatan maximum kudapatkan dalam posisi ini rupanya tanteku mengetahui keadaan ini.

ia tambah menggoyang goyangkan pantatnya meliuk liuk persis pantat Mei bahar penyanyi dangdut dengan goyang patah patahnya oooooochhhhhh, sshhh…… kali ini aku yang mirip orang kepedasan aku mengangkat kepalaku…kuhisap puting susu tanteku ia mengerang goyangannya tambah dipercepat dan 5 menit berjalan.

 

tanteku bergetar lagi ia telah mendapatkan orgasmenya yang kedua pundakku dicengkeramnya erat  ssshhhhhhh.. bibir bawahnya digigit sambil kepalanya menengadah keatas “di bangsat kamu, tante kok bisa jadi gini ssssshhhh.. tante udah 2 kali kluarrrrrrrr…”aku hanya tersenyum“ tulangku rasa lepas semua di” aku kembali tersenyum.

 

“tante gak pernah klimaks lebih dari 1 x kalo dengan ommu..” kubalik kembali badan tanteku dengan posisi konvensional kugenjot dengan deras kewanitaannya oooohhh oohhh….ssshhhhh tanteku kembali menggeliat pinggulnya mulai bergoyang pula mengimbangi genjotanku aku pun sudah kepengen nyampe dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan spermaku di dalam liang senggamanya.

ssshhhhhh……aaachhhhhhh……………….. spermaku tumpah dengan derasnya kedalam liang senggama tanteku , mata tanteku sayu menatapku klimaks permainan panjang yang sangat melelahkan yang diawali dengan pemaksaan dan perkosaaan yang ahirnya berkesudahan dengan kenikmatan puncak yang sama sama diraih kulihat terpancar kepuasaan yang amat sangat diwajah tanteku.

Cerita sex : Cerita Hot Selingkuh Dengan Istri Bos

“kamu harus menjaga rahasia ini di” aku hanya mengangguk dan sekarang tanteku tak perduli lagi kalau om ku mau pulang atau tidak karena kalau om ku keluar malam maka tanteku akan menghubungiku via HP untuk segera kerumahnya.

#Ngentot #Dengan #Tante #Tersayang #Ketika #Keluar #Rumah

Menikmati Masturbasi Di Kamar Mandi Waktu Di Rumah Terbaru Malam Ini

Hari ini aku libur, jadi bangunnya agak siang dari biasanya, apa lagi semalam aku tidur hampir dini hari karena asyik membuka mail box dan membalas email-email yang masuk. Pagi ini ternyata kondisi rumahku kosong, kedua orang tua dan adikku entah pergi kemana.

Hal ini biasa terjadi, mereka tidak mau mengganggu tidurku dan pergi mengunci rumah dari luar. Kami di rumah memang masing-masing memiliki kunci rumah sendiri-sendiri. Setelah membaca koran pagi sambil minum secangkir kopi, aku teruskan membaca koran di toilet kamar mandiku.

Aku bermaksud buang hajat (Maaf! Aku berusaha menyampaikan apa yang kualami dengan apa adanya) sambil membaca koran. Pintu kamarku sengaja kubiarkan terbuka begitu saja, toh tidak ada orang lain di rumahku. Kulepas kembali singlet yang baru kukenakan tadi sebelum keluar dari kamar, kulempar begitu saja, demikian pula dengan celana pendek longgar yang agak lebar di bagian bawahnya yang kupakai saat tidur. Kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai pun benang yang menutupi tubuhku.

Sejak kecil aku memang tidak suka dan tidak pernah menggunakan BH sehingga sampai saat ini di usiaku yang ke 28 aku tetap tidak memiliki satu pun BH untuk menutupi buah dadaku yang sintal dan ranum ini. Aku terbiasa tidur bertelanjang dada dan seringkali bugil sambil memakai selimut tipis saja.

Kalau semalam aku tidur hanya mengenakan celana pendek yang bentuknya seperti yang kuceritakan tadi, selain bentuknya yang mini, bahannya terbuat dari kain sutera tipis tembus pandang dengan karet elastis yang melingkar di pinggangku, sehingga bayangan bulu kemaluanku jelas dapat terlihat dari luar, karena di dalamnya aku sudah tanpa menggunakan apa-apa lagi untuk menutupi auratku, toh semua model CD-ku juga sexy dan mini sekali sehingga tidak ada fungsinya saat kupakai tidur, jadi sekalian saja tidak kupakai. Selesai hajatku, kuletakkan koran yang kubaca tadi dan aku pun mandi.

Kondisi kamar mandi dalam kamarku pun kubiarkan tetap terbuka sejak tadi hingga jika dari arah ruang tamu ada orang melongok kamarku yang pintunya terbuka pasti dapat melihat tubuh montokku di kamar mandi yang sedang mandi saat ini, namun aku tidak khawatir karena rumahku saat ini sedang kosong dan pintu depan dalam keadaan terkunci hingga aku tidak perlu khawatir ada orang yang tiba-tiba nyelonong masuk.

Kubasahi seluruh tubuhku di bawah shower kamar mandiku, rambutku pun kubasahi karena aku memang ingin keramas. Selesai keramas, kusabuni tubuhku dengan sabun cair, kugosok rata seluruh bagian tubuhku yang ramping dan sexy ini (Bukan GR lho! Karena memang demikianlah diriku).

Tinggiku yang 170 centimeter termasuk cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita, buah dadaku tidak terlalu besar, ukurannya normal sedang-sedang saja, bentuknya padat, puting susuku dan sekitarnya masih tampak ranum berwarna sedikit merah muda kecoklatan.

Pantatku sintal dan berisi, bagian depannya di bawah pusarku ditumbuhi bulu-bulu kemaluan yang halus, tumbuhnya rata rapi dan tidak terlalu panjang karena menempel di bawah pusarku menyeruak ke atas. Bulu-bulu kemaluanku hanya tumbuh di bagian atas kemaluanku, di sekitar vaginaku tetap bersih dan mulus.

Kuusap dan kugosok dengan sabun cair tadi dengan rata, kujongkokkan sedikit tubuhku dan kuangkat sebelah kakiku bergantian dan kukangkangkan di atas bibir bathtub agar memudahkan tanganku menggosok dan membersihkan lipatan selangkanganku.

Tanganku yang satu lagi menggosok tubuhku bagian lain, kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama menyabuni tubuhku, mataku yang lentik pun mulai sayu merem melek merasakan nikmatnya usapan tanganku sendiri hingga tanpa kusadari jariku kumasukkan ke dalam bibirku.

Kuhisap telunjukku dan kukulum dengan mulutku yang mungil dan berbibir tipis, ada rasa sabun di lidahku hingga segera kuturunkan lagi jari-jariku ke bagian buah dadaku. Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku.

Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya, terlebih saat tanganku yang satu lagi tetap mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir vaginaku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aku sudah horny sekali, liang vaginaku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar dari dalam rahimku. Dapat kurasakan ada cairan lain di bibir vaginaku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu.

Badanku meliuk bagaikan penari erotis yang biasa kulihat di BF, kedua kakiku pun tak kuasa lagi menopang tubuhku. Aku langsung terduduk di bagian atas bathtub, kukangkangkan pahaku dengan meletakkan kedua telapak kakiku di samping kiri dan kanan bibir bathtub.

Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir vaginaku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku, sekujur tubuhku masih dipenuhi oleh sabun cair yang kini sudah mulai berbaur dengan keringat dinginku yang mulai mengalir keluar, udara AC yang masuk dari kamar tidurku seakan tidak mampu menembus ke kamar mandiku.

Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan vaginaku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Awalnya memang sedikit agak sulit masuk namun karena aku memang sudah benar-benar horny sehingga liang vaginaku juga sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga berikutnya jari-jariku dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku.

Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku. Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang vaginaku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding vaginaku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh benjolan sebesar ibu jari yang ada dan tumbuh di dalam liang vaginaku dan menghadap keluar.

Kuangkat sedikit benjolan tadi dari bawah dengan jariku dan kugesekkan bagian bawahnya, punggung dan kepalaku jadi tersandar di dinding kamar mandi, seakan hendak pingsan rasanya. Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi, demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam vaginaku pun makin kupercepat pula.

Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, pantatku bergetar hebat, kurasakan kedutan bibir vaginaku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku. Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang keluar membasahi dinding vaginaku. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan cintaku yang mengalir deras. Setelah diam sejenak meresapi apa yang baru saja terjadi, aku meneruskan mandi.

Kubilas tubuhku dengan air melalui shower, di selangkanganku masih terasa cairan cintaku merembes keluar dari dalam liang vaginaku, mengalir turun melewati kedua belah pahaku. Selesai mandi, kukeringkan badanku dengan handuk dan kukenakan kimono tipis bermotif kembang-kembang. Bentuk kimonoku ini cukup pendek ukurannya.

Ujung bawahnya kurang lebih hanya sejengkal saja dari pangkal pahaku, kalau aku membungkuk pasti belahan pantatku akan tersembul keluar, demikian pula bila aku duduk saat mengenakan kimono ini pasti onggokan daging di pangkal pahaku juga akan mudah terlihat, karena memang kimono yang kukenakan ini bukan untuk digunakan di luar, fungsinya hanya bisa digunakan di kamar setelah selesai mandi agar tidak kedinginan saja.

Aku keluar menuju lemari es mengambil air dingin. Aku merasakan haus sekali setelah melakukan aktifitas tadi. Selesai minum tiba-tiba ada orang yang menekan bel. Kulongok keluar ternyata ada satpam yang mengantar tagihan iuran RT. “Sebentar ya Pak”, seruku.

Kuambil uang di dompetku dan aku keluar menuju pintu pagar. Sambil kusodorkan uang, kuterima bukti pembayaran yang kuterima dari satpam tadi. Waktunya hanya sebentar saja namun cukup membuat satpam tadi terbengong-bengong heran menatap penampilanku. Rupanya tanpa kusadari, aku tadi keluar mengenakan kimono mini tadi.

Bahan kainnya tipis sehingga saat kupakai menempel dengan ketat di kulitku yang memang belum kering betul saat kuhanduki tadi, apa lagi bagian depannya hanya ditutupkan begitu saja dan diikat dengan ikat pinggang tali yang terbuat dari bahan kain yang sama, dan ikatanku tadi juga asal-asalan saja sehingga bagian dadaku terbelah agak lebar, sehingga dari samping tepian buah dadaku yang putih mulus dapat terlihat dengan jelas secara hampir keseluruhan, hanya puting susuku saja yang tertutup.

Bagian bawahku rupanya juga tidak tertutup dengan rapi, selain ukurannya sudah pendek ke atas (mini), belahannya juga tidah rapat, kecuali di bagian yang terjepit oleh ikat pinggang kain tadi, sehingga rupanya saat aku berjalan melangkah keluar tadi belahan kimonoku bagian bawah tersingkap bergantian di kedua sisinya mengikuti irama langkahku.

Cerita sex : Pembantu Baru Yang Masih Imut-Imut Dan Kepolosannya

Berarti bagian ujung pangkal pahaku yang ditumbuhi bulu-bulu kemaluanku dapat terlihat dengan jelas oleh satpam tadi, pantas saja matanya melotot dan dia sempat terbengong-bengong saat melihatku keluar tadi.

#Menikmati #Masturbasi #Kamar #Mandi #Waktu #Rumah

Cerita Ngocok Waktu Di Rumah Sendirian Terbaru Malam Ini

Hari ini aku libur, jadi bangunnya agak siang dari biasanya, dan pagi ini ternyata kondisi rumahku kosong, kedua orang tua dan adikku entah pergi kemana. Hal ini biasa terjadi, mereka tidak mau mengganggu tidurku dan pergi mengunci rumah dari luar. Kami di rumah memang masing-masing memiliki kunci rumah sendiri-sendiri.

Setelah membaca koran pagi sambil minum secangkir kopi, aku teruskan membaca koran di toilet kamar mandiku. Aku bermaksud buang hajat (Maaf! Aku berusaha menyampaikan apa yang kualami dengan apa adanya) sambil membaca koran. Pintu kamarku sengaja kubiarkan terbuka begitu saja, toh tidak ada orang lain di rumahku.

Kulepas kembali singlet yang baru kukenakan tadi sebelum keluar dari kamar, kulempar begitu saja, demikian pula dengan celana pendek longgar yang agak lebar di bagian bawahnya yang kupakai saat tidur. Kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai pun benang yang menutupi tubuhku. Sejak kecil aku memang tidak suka dan tidak pernah menggunakan BH sehingga sampai saat ini di usiaku yang ke 28 aku tetap tidak memiliki satu pun BH untuk menutupi buah dadaku yang sintal dan ranum ini.

Aku terbiasa tidur bertelanjang dada dan seringkali bugil sambil memakai selimut tipis saja. Kalau semalam aku tidur hanya mengenakan celana pendek yang bentuknya seperti yang kuceritakan tadi, selain bentuknya yang mini, bahannya terbuat dari kain sutera tipis tembus pandang dengan karet elastis yang melingkar di pinggangku,

sehingga bayangan bulu kemaluanku jelas dapat terlihat dari luar, karena di dalamnya aku sudah tanpa menggunakan apa-apa lagi untuk menutupi auratku, toh semua model CD-ku juga sexy dan mini sekali sehingga tidak ada fungsinya saat kupakai tidur, jadi sekalian saja tidak kupakai.

Selesai hajatku, kuletakkan koran yang kubaca tadi dan aku pun mandi. Kondisi kamar mandi dalam kamarku pun kubiarkan tetap terbuka sejak tadi hingga jika dari arah ruang tamu ada orang melongok kamarku yang pintunya terbuka pasti dapat melihat tubuh montokku di kamar mandi yang sedang mandi saat ini, namun aku tidak khawatir karena rumahku saat ini sedang kosong dan pintu depan dalam keadaan terkunci hingga aku tidak perlu khawatir ada orang yang tiba-tiba nyelonong masuk.

Kubasahi seluruh tubuhku di bawah shower kamar mandiku, rambutku pun kubasahi karena aku memang ingin keramas. Selesai keramas, kusabuni tubuhku dengan sabun cair, kugosok rata seluruh bagian tubuhku yang ramping dan sexy ini (Bukan GR lho! Karena memang demikianlah diriku).

Tinggiku yang 170 centimeter termasuk cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita, buah dadaku tidak terlalu besar, ukurannya normal sedang-sedang saja, bentuknya padat, puting susuku dan sekitarnya masih tampak ranum berwarna sedikit merah muda kecoklatan.

Pantatku sintal dan berisi, bagian depannya di bawah pusarku ditumbuhi bulu-bulu kemaluan yang halus, tumbuhnya rata rapi dan tidak terlalu panjang karena menempel di bawah pusarku menyeruak ke atas. Bulu-bulu kemaluanku hanya tumbuh di bagian atas kemaluanku, di sekitar vaginaku tetap bersih dan mulus.

Kuusap dan kugosok dengan sabun cair tadi dengan rata, kujongkokkan sedikit tubuhku dan kuangkat sebelah kakiku bergantian dan kukangkangkan di atas bibir bathtub agar memudahkan tanganku menggosok dan membersihkan lipatan selangkanganku.

Tanganku yang satu lagi menggosok tubuhku bagian lain, kuelus-elus buah dadaku dengan lembut hingga terus terang menimbulkan rangsangan tersendiri bagiku. Libidoku tiba-tiba datang dan hasratku jadi memuncak, rasanya aku ingin berlama-lama menyabuni tubuhku,

mataku yang lentik pun mulai sayu merem melek merasakan nikmatnya usapan tanganku sendiri hingga tanpa kusadari jariku kumasukkan ke dalam bibirku. Kuhisap telunjukku dan kukulum dengan mulutku yang mungil dan berbibir tipis, ada rasa sabun di lidahku hingga segera kuturunkan lagi jari-jariku ke bagian buah dadaku.

Kali ini bukan lagi belaian yang kulakukan, tapi aku sudah mulai melakukan remasan ke buah dadaku. Kupilin-pilin puting susuku dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjukku. Nikmat sekali rasanya, terlebih saat tanganku yang satu lagi tetap mengelus-elus selangkanganku. Saat jari-jariku mengenai bibir-bibir vaginaku, aku pun merasakan darah yang mengalir di tubuhku seakan mengalir lebih cepat daripada biasanya.

Aku sudah horny sekali, liang vaginaku sudah dibanjiri oleh lendir yang keluar dari dalam rahimku. Dapat kurasakan ada cairan lain di bibir vaginaku. Lalu jari-jariku kuarahkan ke klitorisku. Kutempelkan dan kugesek-gesek klitorisku dengan jariku sendiri hingga aku pun tak kuasa membendung gejolak dan hasratku yang semakin menggebu.

Badanku meliuk bagaikan penari erotis yang biasa kulihat di BF, kedua kakiku pun tak kuasa lagi menopang tubuhku. Aku langsung terduduk di bagian atas bathtub, kukangkangkan pahaku dengan meletakkan kedua telapak kakiku di samping kiri dan kanan bibir bathtub.

Jari tengah dan telunjuk tangan kiriku kupakai untuk menyibak bibir vaginaku sambil menggesek-geseknya. Sementara jari tengah dan telunjuk tangan kananku aktif menggosok-gosok klitorisku, sekujur tubuhku masih dipenuhi oleh sabun cair yang kini sudah mulai berbaur dengan keringat dinginku yang mulai mengalir keluar, udara AC yang masuk dari kamar tidurku seakan tidak mampu menembus ke kamar mandiku.

Kualihkan jari tangan kananku ke arah lipatan vaginaku. Ujung jariku mengarah ke pintu masuk liang kenikmatanku, kusorongkan sedikit masuk ke dalam. Awalnya memang sedikit agak sulit masuk namun karena aku memang sudah benar-benar horny sehingga liang vaginaku juga sudah benar-benar basah oleh lendir yang licin hingga berikutnya jari-jariku dengan mudahnya menyeruak masuk ke dalam liang vaginaku. Kini jari tangan kiriku sudah tidak perlu lagi menyingkap bibir kemaluanku lagi hingga kualihkan tugasnya untuk menggesek-gesek klitorisku.

Kukocokkan jari tangan kananku keluar masuk liang vaginaku. Jari-jariku menyentuh dan menggesek-gesek dinding vaginaku bagian dalam, ujung-ujung jariku menyentuh benjolan sebesar ibu jari yang ada dan tumbuh di dalam liang vaginaku dan menghadap keluar. Kuangkat sedikit benjolan tadi dari bawah dengan jariku dan kugesekkan bagian bawahnya, punggung dan kepalaku jadi tersandar di dinding kamar mandi, seakan hendak pingsan rasanya.

Aku sudah benar-banar mencapai puncaknya untuk menuju klimaks saat ada sesuatu yang rasanya akan meledak keluar dari dalam rahimku, ini pertanda aku akan segera mencapai orgasme. Gesekan jari tangan kiri di klitorisku makin kupercepat lagi,

demikian pula kocokan jari tangan kanan dalam vaginaku pun makin kupercepat pula. Untuk menyongsong orgasmeku yang segera tiba, pantatku bergetar hebat, kurasakan kedutan bibir vaginaku yang tiba-tiba mengencang menjepit jari-jariku yang masih berada di dalam liang senggamaku.

Bersamaan dengan itu aku merasakan sesekali ada semburan dari dalam yang keluar membasahi dinding vaginaku. Aku serasa sedang kencing namun yang mengalir keluar lebih kental berlendir, itulah cairan cintaku yang mengalir deras.

Setelah diam sejenak meresapi apa yang baru saja terjadi, aku meneruskan mandi. Kubilas tubuhku dengan air melalui shower, di selangkanganku masih terasa cairan cintaku merembes keluar dari dalam liang vaginaku, mengalir turun melewati kedua belah pahaku.

Selesai mandi, kukeringkan badanku dengan handuk dan kukenakan kimono tipis bermotif kembang-kembang. Bentuk kimonoku ini cukup pendek ukurannya. Ujung bawahnya kurang lebih hanya sejengkal saja dari pangkal pahaku, kalau aku membungkuk pasti belahan pantatku akan tersembul keluar,

demikian pula bila aku duduk saat mengenakan kimono ini pasti onggokan daging di pangkal pahaku juga akan mudah terlihat, karena memang kimono yang kukenakan ini bukan untuk digunakan di luar, fungsinya hanya bisa digunakan di kamar setelah selesai mandi agar tidak kedinginan saja.

Aku keluar menuju lemari es mengambil air dingin. Aku merasakan haus sekali setelah melakukan aktifitas tadi. Selesai minum tiba-tiba ada orang yang menekan bel. Kulongok keluar ternyata ada satpam yang mengantar tagihan iuran RT.

“Sebentar ya Pak”, seruku.

Kuambil uang di dompetku dan aku keluar menuju pintu pagar. Sambil kusodorkan uang, kuterima bukti pembayaran yang kuterima dari satpam tadi. Waktunya hanya sebentar saja namun cukup membuat satpam tadi terbengong-bengong heran menatap penampilanku.

Rupanya tanpa kusadari, aku tadi keluar mengenakan kimono mini tadi. Bahan kainnya tipis sehingga saat kupakai menempel dengan ketat di kulitku yang memang belum kering betul saat kuhanduki tadi, apa lagi bagian depannya hanya ditutupkan begitu saja dan diikat dengan ikat pinggang tali yang terbuat dari bahan kain yang sama,

dan ikatanku tadi juga asal-asalan saja sehingga bagian dadaku terbelah agak lebar, sehingga dari samping tepian buah dadaku yang putih mulus dapat terlihat dengan jelas secara hampir keseluruhan, hanya puting susuku saja yang tertutup.

Bagian bawahku rupanya juga tidak tertutup dengan rapi, selain ukurannya sudah pendek ke atas (mini), belahannya juga tidah rapat, kecuali di bagian yang terjepit oleh ikat pinggang kain tadi, sehingga rupanya saat aku berjalan melangkah keluar tadi belahan kimonoku bagian bawah tersingkap bergantian di kedua sisinya mengikuti irama langkahku.

Cerita sex : Jepitan Susu Siska Yang Tiada Tanding

Berarti bagian ujung pangkal pahaku yang ditumbuhi bulu-bulu kemaluanku dapat terlihat dengan jelas oleh satpam tadi, pantas saja matanya melotot dan dia sempat terbengong-bengong saat melihatku keluar tadi. Persetan deh, pikirku, sudah telanjur mau apa lagi, ya mungkin itu rejeki satpam itu tadi.

 

#Cerita #Ngocok #Waktu #Rumah #Sendirian

Cerita Sex Sebelah Rumah, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Sebelah Rumah – Kisah seks ini berjudul “Home Alone Changing Time”. Cerita dewasa, cerita panas, cerita seks panas, cerita seks, cerita seks, cerita mesum, cerita seks bibi, cerita seks inbreed, cerita seks janda, hijab, terbaru 2020.

– Hari ini adalah hari libur saya, jadi saya bangun sedikit lebih lambat dari biasanya dan pagi ini rumah saya kosong, orang tua dan saudara perempuan saya tidak tahu harus pergi ke mana. Itu normal, mereka tidak ingin mengganggu tidur saya dan pergi untuk mengunci rumah dari luar. Di rumah, masing-masing dari kita memiliki kunci rumah.

Cerita Sex Sebelah Rumah

Setelah minum secangkir kopi, saya mendengarkan koran pagi dan terus mendengarkan koran di toilet kamar mandi. Saya ingin buang air kecil sambil mendengarkan koran (maaf! Saya mencoba menyampaikan apa yang saya alami). Pintu kamarku sengaja dibiarkan terbuka, tapi tidak ada orang lain di rumah itu.

Discover And Read The Best Of Twitter Threads About #ceritasex

Sebelum meninggalkan kamar, saya melepas satu baju yang baru saja saya pakai, dan juga melepas celana pendek yang biasa saya pakai untuk tidur.

Sekarang saya benar-benar telanjang tanpa ada benang yang menutupi tubuh saya. Sejak kecil, saya sangat tidak menyukai bra dan tidak pernah memakainya, jadi pada usia 28 tahun, saya masih belum memiliki satu pun bra untuk menutupi payudara saya yang montok dan indah.

Saya terbiasa istirahat kebanyakan telanjang, tanpa baju, hanya memakai selimut tipis. Jika saya tidur dengan celana pendek seperti yang saya katakan tadi malam, bahannya, selain bentuknya yang mini, terbuat dari kain sutra transparan tipis yang dililitkan di pinggang dengan elastis,

Anda dapat dengan jelas melihat bayangan rambut kemaluan saya di luar, karena di dalam saya tidak menggunakan apa pun untuk menutupi tubuh telanjang saya, tetapi semua model CD saya sangat seksi dan mini sehingga tidak berguna ketika saya tidur . jangan pakai

Cerita Sex Pelampiasan Ayah

Setelah menyelesaikan kebutuhan saya, saya meletakkan koran yang saya baca sebelumnya dan mandi. Kondisi kamar mandi di kamar saya juga sudah lama dibiarkan terbuka. Jika orang melihat kamar saya dari ruang tamu dengan pintu terbuka, maka tentu saja mereka bisa melihat tubuh gemuk saya sedang mandi di kamar mandi. , tapi rumah saya kosong untuk saat ini dan pintunya kosong, jadi saya tidak khawatir tentang itu. Itu terkunci di depan, jadi Anda tidak perlu khawatir tentang seseorang yang datang tiba-tiba.

Saya membasahi seluruh tubuh saya di bawah pancuran di kamar mandi dan saya sangat ingin mencuci rambut saya, jadi saya membasahi rambut saya. Setelah mencuci rambut, berbusa dengan sabun cair dan gosokkan ke seluruh tubuh saya yang ramping dan seksi (bukan GR, Anda tahu! Karena itulah saya).

Tinggi saya 170 sentimeter, cukup tinggi untuk seorang wanita, payudara saya tidak terlalu besar, ukuran normal hingga sedang, bentuk padat, masih matang di sekitar puting susu, tidak berwarna coklat kemerah-merahan. .

Pantat saya montok dan penuh, bagian depan di bawah pusar ditumbuhi bulu kemaluan halus, tumbuh dengan baik dan mencuat di bawah pusar, jadi tidak terlalu panjang. Rambut kemaluan saya hanya tumbuh di atas daerah kemaluan saya dan bersih dan halus di dekat vagina saya.

Cerita Sex Perselingkuhan

Menggosok secara merata dengan sabun cair, banyak membungkuk, mengangkat satu kaki secara bergantian dan meletakkannya di bibir bak mandi, menggosok tangan dan memudahkan untuk membasuh lipatan pinggang.

Tangan saya yang lain membelai bagian lain dari tubuh saya, dengan lembut membelai payudara saya, secara terbuka meningkatkan gairah saya. Saya merasa libido saya keluar entah dari mana dan keinginan saya mencapai puncaknya dan akan membuat tubuh saya berbusa untuk waktu yang lama.

Bahkan mata halus saya tanpa sadar meletakkan jari-jari mereka ke bibir mereka, menikmati kesenangan membelai tangan mereka dan mulai melek huruf. Dengan mulut kecil dan bibir tipis, dia mengisap jari telunjuk dan kuku jarinya, rasa sabun di lidahnya, dan dia segera menurunkan jarinya ke payudaranya lagi.

Kali ini saya berhenti mengalami stroke, tetapi saya mulai memompa. Aku memutar putingku dengan ibu jari dan telunjukku.

Cerita Seks Kenikmatan Tetangga Sebelah Ngajak Ml

Rasanya enak apalagi saat tangan saya yang lain masih mengelus-elus sayangku. Ketika jari saya menyentuh labia saya, saya juga merasakan kenikmatan karena darah mengalir melalui tubuh saya lebih cepat dari biasanya.

Saya sangat terangsang, saluran vagina saya dipenuhi lendir perut. Saya bisa merasakan cairan lain di labia saya. Lalu aku menggerakkan jariku ke klitoris. Saya menangkup dan menggosok klitoris saya dengan jari-jari saya sampai saya tidak bisa menahan rasa panik dan keinginan yang terus meningkat.

Tubuhku terpelintir seperti penari erotis yang biasa terlihat di BF dan kakiku tidak bisa menopang tubuhku lagi. Aku langsung duduk di atas bak mandi, meletakkan telapak kakiku di sisi kiri dan kanan bibir bak mandi, dan menginjak pahanya.

Saya menggunakan jari tengah dan telunjuk tangan kiri saya untuk menggosok labia dan melepaskannya. Jari tengah dan telunjuk tangan kananku secara aktif menggosok klitorisku sementara seluruh tubuhku masih tertutup sabun cair, bercampur dengan keringat dingin yang sekarang mulai keluar dan udara AC yang masuk dari kamar tidur. Sepertinya tidak bisa masuk ke kamar mandi saya.

Cerita Sex Puas Disodok Kontol Arab

Aku memutar jari-jari tangan kananku ke lipatan vaginaku. Ujung jari diarahkan ke pintu masuk lubang kesenangan saya.

Awalnya tidak banyak, agak susah masuknya, tapi saya benar-benar horny dan ada lendir yang licin sampai ke saluran vagina saya, sampai kemudian jari-jari saya dengan mudah masuk ke saluran vagina saya.

Sekarang tidak perlu lagi membuka labia saya sampai jari-jari tangan kiri saya berganti peran untuk menggosok klitoris saya.

Jari-jari Kukokokkan tangan kanan saya memasuki saluran vagina saya. Jari-jari saya menyentuh dinding vagina saya dan menggosok ke dalam, ujung jari saya menyentuh benjolan sebesar ibu jari yang tumbuh di dalam saluran vagina saya dan menonjol.

Cerita Sex Selingkuhan Ibu Tetangga Yang Kurang Puas Dengan Suami

Dia mengangkat benjolan kecil di pantatnya dengan jari-jarinya, menggosok pantatnya, dan menyandarkan punggungnya ke dinding kamar mandi, tampak seperti akan pingsan.

Saya benar-benar mencapai klimaks ketika saya merasa ada sesuatu yang akan meledak di perut saya, yang merupakan tanda bahwa saya akan bercinta. Gesekan pada klitoris jari kiriku semakin cepat lagi.

Gemetar jari tangan kanan di vagina juga menjadi lebih cepat. Pantat saya bergetar hebat untuk mengantisipasi kesenangan saya yang akan datang, dan saya merasakan labia saya bergetar saat jari-jari saya di lubang vagina saya tiba-tiba mengencang.

Selain itu, saya suka sesekali menyembur dari dalam untuk membasahi dinding vagina. Rasanya mau kencing, tapi yang keluar kental dan berlendir, cairan cintaku.

Komik Hentai Mertua

Setelah berhenti sejenak untuk menyerap apa yang baru saja terjadi, aku mandi. Aku membilas diriku di kamar mandi dan masih bisa merasakan aliran cintaku mengalir di vaginaku dan turun di kedua paha di selangkanganku.

Setelah mandi, ia mengeringkan dengan handuk dan mengenakan kimono tipis bermotif bunga. Bentuk kimono saya cukup pendek. Bagian bawah kurang dari satu inci dari pangkal paha saya, dan jika saya melihat ke bawah, pantat saya pasti akan terlihat.

Begitu pula jika saya duduk dengan kimono ini, gumpalan daging di selangkangan saya akan mudah terlihat, karena kimono yang saya pakai tidak dimaksudkan untuk dipakai di luar, hanya bisa digunakan setelah mandi. sehingga tidak menjadi dingin.

Aku naik ke lemari es untuk mengambil air dingin. Saya suka betapa haus yang saya rasakan setelah melakukan ini. Setelah minum, tiba-tiba muncul seseorang yang menurunkan bel. Saat Kulongok dicetak, terungkap bahwa satpam yang mengantarkan uang retribusi RT.

Komik Sex Istri Selingkuh Raja Hantay

“Tunggu sebentar, Pak,” teriakku. Saya mengambil uang di dompet saya dan bangun ke pintu. Ketika saya memberinya uang, saya mengambil tanda terima dari penjaga keamanan. Waktu yang singkat, tapi cukup membuat satpam bertanya-tanya tentang penampilan saya.

Sepertinya aku sudah memakai kimono mini sebelumnya tanpa menyadarinya. Kainnya tipis banget, pas di kulit pas aku pakai, nggak kering pas dicuci, apaan sih, bagian depan hanya disegel dan diikat dengan tali ikat yang terbuat dari kain yang sama. kain,

Dan dasi saya begitu indah sehingga bagian dada saya sedikit terbelah, sehingga saya bisa melihat hampir semuanya dengan jelas dari tepi payudara putih mulus saya, dan hanya putingnya yang tertutup.

Bagian bawah tidak tertutup rapi, ukuran bagian atas pendek (mini), kecuali bagian yang diikat dengan ikat pinggang kain, bagian dalamnya tidak diikat, sehingga seolah-olah dipakai saat jalan-jalan. Hingga malam hari, bagian kimono saya berada di bawahnya. Itu akan terbuka di kedua sisi secara bergantian sesuai dengan ritme langkah saya.

Cerita Sex Menikmati Memek Mungil Keponakanku Yang Cantik Itu Cerita Dewasa Bokep Viral Video Lucah Terbaru

Ujung selangkangan saya yang tertutup rambut kemaluan terlihat jelas oleh satpam, yang secara alami terbelalak dan terpana ketika dia melihat saya berdiri lebih dulu. Sial, pikirku, apa lagi yang kuinginkan, mungkin ini adalah keberuntungan sang bek… Ini adalah cerita yang tidak menyenangkan dan panas yang terjadi saat aku berusia delapan belas tahun dan kelas dua di sebuah sekolah menengah atas. Di Sumatera. Ini adalah cerita seks saya.. Nama saya Didi. Saya lahir dalam keluarga pekerja pertanian, saya memiliki lima anak, semuanya laki-laki. Aku yang tertua. Ini menjadi akar dari masalah kehidupan remaja saya. Saya jarang dengan seorang gadis selain ibu saya, dan saya juga merasa tidak nyaman ketika saya berada di sekitar seorang wanita. Di sekolah kami, Anda umumnya mengenal semua anak laki-laki, jarang perempuan. Selain itu, saya memandang rendah citra saya di depan wanita. Aku tinggi, kurus, dan berkulit hitam, jauh dari kata tampan. Wajahku jelek dengan dagu bergerigi. Teman-temanku memanggilku karena terlihat seperti lima

#Cerita #Sex #Sebelah #Rumah

Cerita Sex Di Halaman Rumah, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Di Halaman Rumah – Cerita Sex Ini Berjudul “Kisah Tetangga Kesal Dengan Suaminya” Untuk Dewasa, Hot Story, Sex Stories, Sex Stories, Mesum Story, Tante Story, Sex Stories With Blood, Sex Hijabs, Latest 2020.

Cerita Sex – Saya seorang ibu rumah tangga, saya berumur 42 tahun, nama suami saya Prasojo, 47 tahun, seorang PNS di kota B. Saya bahagia dengan suami dan dua anak saya. Suami saya adalah pria yang kuat dan tinggi, dia dulu seorang tentara. Meski sudah tua, saya sangat senang karena rajin pergi ke gym, fitnes dan yoga. Orang bilang aku mirip Donna Aaron. Badan saya masih bisa dibilang langsing, walaupun payudara saya besar karena saya sudah punya 2 anak.

Cerita Sex Di Halaman Rumah

Anak pertama saya adalah seorang gadis remaja bernama Rika. Ia baru saja bergabung dengan PTN Favorit. Yang kedua bernama Sangga, yang masih duduk di bangku kelas 2. Meski Rika tinggal bersama kami, dia lebih banyak menghabiskan waktunya di pesantren di kawasan Gejayan. Kalau Sangga, sejak remaja, dia sering bergaul dengan teman-temannya atau sibuk di sekolah.

Lembutnya Ngeseks Bareng Ibu ( Part 2 )

Sejak saya tidak lagi sibuk mengurus anak-anak, kehidupan seks saya semakin tua dan buruk. Apalagi suami saya bukan hanya pria pemberani, tapi juga seseorang yang sangat terbuka tentang seks. Hari-hari ini, setelah anak-anak tumbuh dewasa, kami berlangganan internet. Saya dan suami sering membahas seks, entah itu video, cerita, atau foto. Kami melakukan semua jenis seks.

Kami berteman sangat sering, setidaknya 3 kali seminggu. Entah kenapa, karena kami lebih sering berselancar di internet, seks saya semakin panas. Sebagai pejabat, suami saya kebanyakan tidak di rumah, tetapi ketika kami berada, kami langsung minum kopi, hehe.

Sudah lama sejak kami memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi. Tapi saya terlalu takut untuk memasang IUD. Saya telah mencoba suntikan dan pil KB sebelumnya. Tapi sekarang kami lebih sering menggunakan kondom, atau suami saya lebih sering “keluar”. Biasanya di wajah saya, di dada saya dan bahkan di mulut saya. Namun, kami sangat berhati-hati agar Sangha tidak memiliki saudara lagi. Dan jangan khawatir, suami saya sangat pandai mengendalikan ruamnya, jadi saya tidak perlu khawatir dia membakar perut saya.

Sebagai wanita tua, tubuh saya penuh dan seksi. Payudara saya sudah sedikit melorot, tapi itu tentu saja normal karena ukurannya. Tapi yang jelas tubuh saya masih sempurna karena saya masih punya pinggang meskipun pantat saya besar. Saya menyadari bahwa tubuh saya masih mampu membuat pria menelan mulutnya. Selain itu, saya salah satu ibu yang suka memakai pakaian yang sedikit ketat. Ini adalah kebiasaan sejak saya masih remaja. Apalagi sekarang ASI saya semakin banyak.

Cerita Seks Perpisahan Ternikmat Dengan Mantan

Suami saya adalah pejabat yang baik. Dia ramah kepada semua orang. Ada seorang petugas di desa yang disukai oleh tetangga. Selain itu, suami saya juga banyak bertemu dengan anak-anak muda desa. Kalau pas di rumah, suami sering ngajak anak kecil main dan ngobrol di teras.

Setahun yang lalu, mereka membangun semacam tempat berteduh di depan rumah kami, agar para tetangga bisa bersenang-senang. Setelah membeli TV baru, kami meninggalkan TV lama di tempat penampungan agar tetangga betah nongkrong di sana. Banyak pria telah diketahui menatap tubuh saya saat membersihkan halaman atau saat berada di sana. Kau tahu, aku ibu yang baik, hehe.

Selain bapak-bapak, ada juga anak muda yang sering bermain di rumah. Salah satunya adalah shelter juga digunakan sebagai perpustakaan bagi warga. Salah satu anak di desa yang sering bermain di rumah adalah Indun yang masih kelas 2 SMA, tetangga kami yang jaraknya 3 rumah dari tempat kami. Anaknya baik dan sederhana. Dia sangat dekat dengan suami saya, dia bahkan sering membantu suami saya untuk membersihkan rumah atau membeli sesuatu dari toko. Sejak kecil, Indun dekat dengan anak-anak kami, sering bermain karambol bersama di shelter. Kadang Indun juga menginap di sana, karena suami saya menutupi tunawisma di malam hari, jadi dia tidak kedinginan.

Suatu malam saya dan suami saya sedang bersenang-senang di kamar kami. Karena saya sering menonton adegan amatir di Internet, saya terbiasa mengisap kontol suami saya. Apalagi kontol suamiku adalah kontol terindah di dunia bagiku. Penis lebih sedikit daripada yang pernah saya lihat di BF. Bahkan, ketika saya masih muda, saya selalu menolak untuk tertarik. Untuk beberapa alasan, sekarang saya berusia lebih dari 42 tahun, saya tergila-gila mengisap belalai suami saya. Bahkan saya bisa orgasme hanya dengan mengisap tongkat besar. Mulut saya gatal setiap kali saya menonton film biru. Ketika suami saya tidak ada, saya selalu membawa pisang saat menonton film semacam ini. Biasanya sambil nonton sambil makan pisang, hehehe.

Cerita Sex Perselingkuhan

Malam itu aku dengan rakus menjilat penis suamiku. Bagi Mas Prasojo, mulut saya juga tempik. Dia pernah bercanda bahwa dia sebenarnya seorang poligami karena dia memiliki dua lubang yang sama untuk dimasuki. Ada benarnya, karena mulut saya hampir seperti tempik baik yang hidup maupun yang mati. Karena kami menghindari kehamilan, bahkan sebagian besar sperma suami saya berakhir di mulut saya.

Malam itu kami lupa kalau Indun sedang tidur di teras depan. Seperti biasa, aku berteriak saat kontol suamiku mengaduk-aduk isi vaginaku. Suami saya sangat kuat. Malam itu saya mengalami banyak orgasme saat suami saya masih sehat dan terus menerus menyodorkan saya. Ketika kami mendengar suara dari jendela, kami tiba-tiba tersentak.

Segera sang suami mengeluarkan pegangan dan membuka jendela. Di luar, Indun menatap kami dengan wajah kaget dan gemetar. Suami saya marah dan melihat ke jendela. Kaget dan takut, Induni melompat mundur. Saking kagetnya, kakinya terperosok ke dalam parit kecil di teras rumah. Indun jatuh dan jatuh ke belakang. Suami saya tidak gila, tapi dia gila.

Indun ketakutan setengah mati. Dia sangat menghormati kami. Bahkan suami saya, yang awalnya marah, tidak memarahinya. Gelap. Wajahnya penuh bekas luka, sepertinya pantatnya menabrak sesuatu di halaman.

Cerita Sex Terbaru: Gelora Gadis Muda

Saya juga sangat malu bahwa anak laki-laki dengan tombak itu mengedipkan mata. Tapi saya juga mencintai Indun, bahkan seperti anak saya sendiri. Saya juga menyadari bahwa kami sebenarnya salah untuk bercinta dengan suara yang begitu keras. Saya segera mengambil semak belukar saya dan pergi ke Indun.

Gemetar dan lemah, Indun mencoba bangkit, namun terjatuh lagi. Aku refleks meraih punggungnya dan kami berdua berpelukan. Dia menyentuh payudaraku, dia bisa merasakan kelembutan payudara besarku, karena aku hanya memakai baju tipis, tidak ada yang lain di dalamnya.

Tiba-tiba suamiku tertawa. Aku menatapnya sedikit kesal, kenapa dia menertawakan kita? “Oh, ini pak. Ada anak yang jatuh, kok malah ketawa”

Tunggu… ternyata mungkin Indun menatap kami saat dia bingung, karena belalainya yang kecil sepertinya menempel di celana yang agak bengkok. Kontol kecil terlihat sangat tajam dan merah. Saya juga malu melihat pemandangan itu, apalagi yang ini. Dia gugup.

Anak Kampung Dekil Bisa Mengobrak Abrik Lobang Meki Tante Montok Seksi Tetek Gede.

“Apakah kamu suka melihatku sekarang, Ndun? Wow, hayoo… kamu ingin melihat Bu Saada? Mengolok-olok suamiku. Dia bahkan berdiri di belakangku sambil tertawa.

Benar saja, wajah Indun semakin memerah, meski kontol kecilnya masih berdiri. Saya juga kesal dengan suami saya. Itu tidak membantu, tetapi dia bahkan menertawakan bocah pipa itu.

Aku benar-benar tidak tega melihat wajah anak laki-laki itu memerah karena malu. Aku segera berdiri di depannya dan memegang kedua tangannya untuk mengangkatnya. Berat badan juga. Aku menarik keras, akhirnya dia juga. Tapi baru setengah jalan, mungkin karena dia masih gemetaran dan aku tidak punya cukup tenaga, tiba-tiba aku jatuh di atasnya.

Oh… Aku mencoba menahan tubuhku agar tidak mencekik bayi itu, tapi tanganku menekan dada Indun dan melemparkannya ke punggungnya lagi. Bahkan kali ini aku jatuh di pangkuannya. Dan… ohhhh!

Cerita Sex Ku Renggut Keperawanan Adik Sahabatku Waktu Liburan

Tepat…!! Aku terkesiap dan sesaat aku bingung dengan apa yang terjadi, begitu juga Indun, wajahnya sangat ketakutan. “Oo!” Aku berteriak. Sementara itu, suami saya melihat kami jatuh lagi dan tertawa.

Tiba-tiba saya menyadari apa yang benar di lubang mulut saya, itu adalah kontol kecil Indun! Ayam dengan mudah masuk tempiki saya karena tepi tempiki saya masih basah dari hubungan saya dengan suami saya dan juga karena saya tidak mengenakan apa-apa di bawah daster pendek saya.

Oh apa yang terjadi? saya pikir Mungkin karena kontol Indun masih cantik dan ayam besar suami saya biasanya mendorong ayam saya, jadi sangat mudah untuk menggeser tongkat kecil.

Kami berdua terkejut, dan suami saya sepertinya mengerti apa yang terjadi. Dia mendekati kami dan melihat bahwa bagasi Indun telah jatuh ke dalam lubang saya. Kami bertiga terdiam sejenak, bingung dengan kejadian itu. Aku bisa merasakan kontol Indun di lubangku. Lubang saya pun langsung merespon, mengingat rasa tanggung jawab tertunda setelah saya berhubungan intim dengan suami.

Tubuh Kulit Putih Mulus Gadis Smp Sedang Foto Selfie Bugil

Aku mencoba untuk bangun, tapi entah kenapa, kakiku gemetar dan dadaku kembali menekan tubuh Indun. Tentu saja, diktatnya menusukku lagi. Oh… Saya merasakan sensasi yang biasa saya dapatkan saat berhubungan seks.

Sleppp…!! dia memukul lubangku lagi. Saya ingin tahu apakah suami saya terkejut atau ada yang tetap diam. Saya hanya melihat wajahnya merah dan mulutnya sedikit terbuka, mungkin dia bingung untuk bereaksi terhadap situasi aneh ini.

Aku diam-diam menahan napas dan mengencangkan lengan yang menopang tubuhku. Tangan saya berada di sisi kanan dan kiri Indun. Sedangkan Indun menatapku dengan wajah merah cerah karena panik. Melihat wajahnya, takut, takut, aku sedikit sakit, tapi kenapa kemaluannya masih kencang di mulutku. Dasar pelacur, pikirku.

Tapi aneh juga, saya benar-benar merasakan perasaan yang tidak biasa dengan kontol anak yang saya anggap saudara sendiri.

Cerita Sex Janda Kesepian

#Cerita #Sex #Halaman #Rumah