Cerita Sex Menikmati Meki Tetangga Sebelah
#Cerita #Sex #Menikmati #Meki #Tetangga #Sebelah
Tag: Sebelah
Keperjakaanku Diambil Oleh Janda Sebelah Rumah Terbaru Malam Ini
Pembaca, aku ingin berbagi pengalaman pertamaku bercinta dengan wanita. Ini terjadi saat aku baru duduk di bangku SLTP kelas 3. Waktu itu aku tinggal di pinggiran kota Jakarta yang masih banyak penduduk Betawinya.
Di sebelah rumahku tinggal keluarga Betawi, anak lelaki bungsunya teman bermainku. Dia mempunyai 3 orang kakak perempuan. Yang akan aku ceritakan di sini adalah kakaknya yang bernama Anna. Seorang janda beranak satu. Usianya saat itu kira-kira 38 tahunan.
Sebagai tetangga sebelah rumah, aku cukup akrab dengan semua anggota keluarga, sehingga aku bisa keluar masuk rumahnya dengan leluasa. Oh iya, sebelum aku lupa, mpok Anna ini orangnya hitam manis dengan payudara lumayan besar (mungkin ukuran 36C). Entahlah, aku sendiri saat itu tidak tahu persis, karena masih “ingusan”. Yang aku tahu, ukurannya cukup membuat anak seusiaku menelan ludah, kalau melihatnya.
Seperti orang Betawi jaman dulu pada umumnya, mpok Anna ini suka sekali, terutama kalau hari sedang panas, cuma mengenakan bra saja dan rok bawah. Mungkin untuk mendapatkan kesegaran. Nah aku seringkali melihat si mpok dalam “mode” seperti ini. Usiaku saat itu sudah memungkinkan untuk bergairah melihat tonjolan payudaranya yang hanya ditutupi bra.
Tapi yang paling membuatku menahan nafas adalah bentuk dan goyangan pantatnya. Pinggul dan pantatnya bulat dan bentuknya “nonggeng” di belakang. Kalau berjalan, pantatnya bergoyang sedemikian rupa membuat gairah remajaku yang baru tumbuh selalu tergoda.
Pembaca, mpok Anna ini sudah tiga kali menjanda, dan semua warga kampung kami sudah tahu bahwa mpok Anna ini memang “nakal” sehingga tidak ada pria yang betah berlama-lama menjadi suaminya. Mpok Anna ini suka sekali menggodaku dengan mengatakan bahwa dia pengen sekali merasakan keperjakaanku (saat itu aku memang masih perjaka, belum pernah sekalipun merasakan wanita, pacaran pun baru sebatas mencium dan memeluk saja).
Suatu kali, selepas maghrib, aku ke rumahnya. Tadinya aku ingin mengajak Udin, adiknya yang temanku untuk main. Aku masuk lewat pintu belakang karena memang sudah akrab sekali. Tapi di belakang rumahnya itu, ada mpok Anna yang sedang duduk di kursi dekat sumur (sumurnya masih pake timba).
Aku bertanya ke si mpok, “Pok, Udin ada?”.
“Kagak, dia ikut baba (Bapak) ama nyak (Ibu) ke Depok.” jawab si mpok.
“Wah, jadi mpok sendirian dong di rumah?” tanyaku basa basi.
“Iya, asyik kan? Kita bisa pacaran.” sahut si mpok.
Aku cuma tertawa, karena memang sudah biasa dia ngomong begitu.
“Duduk dulu dong Wan, ngobrol ama mpok ngapa sih.” katanya.
Aku pun duduk di kursi sebelah kirinya, si mpok sedang minum anggur cap orangtua. Aku tahu dia memang suka minum anggur, mungkin itu juga sebabnya tidak ada suami yang betah sama dia.
“Si Amir mana pok?” tanyaku menanyakan anaknya.
“Diajak ke Depok.” sahutnya pendek.
“Mau minum nggak Wan?” dia nawarin anggurnya.
Entah kenapa, aku tidak menolak. Bukannya sok alim pembaca, aku juga suka minum, cuma karena orang tuaku termasuk berada, biasanya aku hanya minum minuman dari luar negeri. Tapi saat itu aku minum juga anggur yang ditawarkan mpok Anna.
Jadilah kami minum sambil ngobrol ngalor ngidul. Tak terasa sudah satu botol kami habiskan berdua. Dan aku mulai terpengaruh alkohol dalam anggur itu, namun aku pura-pura masih kuat, karena kulihat mpok Anna belum terpengaruh. Gengsi.
Ak mulai memperhatikan mpok Anna lebih teliti (terutama setelah dipengaruhi alkohol murahan itu). Pandanganku tertuju ke toketnya yang hanya ditutupi bra hitam yang agak kekecilan. Sehingga toketnya seperti mau meloncat keluar. Wajahnya cukup manis, agak ke arab-araban, kulitnya hitam tapi mulus. Baru sekarang aku menyadari bahwa ternyata mpok Anna manis juga. Rupanya pengaruh alkohol sudah mendominasi pikiranku.
Merasa diperhatikan si Mpok membusungkan dadanya, membuat penis remajaku mulai mengeras. Dan dengan sengaja dia membuat gerakan menggaruk toket kirinya sambil memperhatikan reaksiku. Tentu saja aku belingsatan dibuatnya. Sambil menggaruk toketnya perlahan si Mpok bertanya.
“Wan kok bengong gitu sih?”
Bukannya kaget, aku yang sudah setengah mabok itu malah menjawab terus terang, “Abis tetek Mpok gede banget, bikin saya napsu aja.”
Eh, dia malah merogoh toket kirinya, terus dikeluarkan dari branya.
“Kalo napsu, pegang aja Wan. Nih,” katanya sambil mengasongkan toketnya ke depan.
“Diemut juga boleh Wan.” tambahnya.
Aku yang sudah mabok alkohol, semakin pusing karena ditambah mabok kepayang akibat tantangan Mpok Anna.
“Boleh pok?” tanyaku lugu.
“Dari dulu kan Mpok udah pengen buka “segel” Irwan. Irwannya aja yang jual mahal.” katanya sambil memegang kepalaku dengan tangan kirinya dan menekan kepalaku ke arah toketnya.
Aku pasrah, perlahan mukaku mendekat ke arah toket kirinya yang sudah dikeluarkan dari bra itu. Dan hidungku menyentuh pentilnya yang cokelat kehitaman. Segera aroma yang aneh tapi membuat kepalaku seperti hilang menyergap hidungku. Dan keluguanku membuat aku hanya puas mencium dengan hidungku, menghirup aroma toket Mpok Anna saja.
“Waan.” tegur Mpok Anna.
“Apa Mpok?” tanyaku sambil menengadah.
“Jangan cuma diendus gitu ngapa. Keluarin lidah Irwan, jilatin pentil Mpok, terus diemut juga. Ayo coba” Mpok Anna mengajariku sambil kembali tangannya menekan kepalaku.
Aku menurut, kukeluarkan lidahku, dan kujilati sekitar pentilnya yang kurasakan semakin keras di lidahku. Dan sesekali kuemut pentilnya seperti bayi yang menyusu pada ibunya. Ku dengar Mpok Anna mengerang, tangannya meremas rambutku dan berkata.
“Naah, gitu Wan. Terusin Waann. Gigit pentil Mpok Wan, tapi jangan kenceng gigitnya, pelan aja.” pinta si Mpok.
Aku pun menuruti permintaannya. Kugigit pentilnya pelan, erangan dan desahannya semakin keras. Dengan lembut si Mpok menarik kepalaku dari toketnya, wajahku ditengadahkan, lalu dia mencium bibirku dengan penuh gairah. Bibirku diemut dan lidahnya bermain dengan lincahnya di dalam mulutku. Aku terpesona dengan permainan lidahnya yang baru sekali ini kurasakan.
Getaran yang diberikan Mpok Anna melalui lidahnya menjalar dari sekujur bibirku sampai ke seluruh tubuhku dan akhirnya masuk ke jantungku. Aku terbawa ke awang-awang. TIdak hanya itu, Mpok Anna menjilati sekujur wajahku, dari mulai daguku, ke hidungku, mataku semua dijilat tak terlewat satu sentipun. Terakhir lidah Mpok Anna menyapu telingaku, bergetar rasanya seluruh tubuhku merasakan sensasi yang Mpok Anna berikan ini.
Sambil menjilati telingaku, tangannya menarik tanganku dan dibawanya ke toketnya, sambil membisikkan, “Remes-remes tetek Mpok dong Waann.” Aku menurutinya, dan kudengar desahan si Mpok yang membuatku semakin bergairah, sehingga remasanku pada teteknya juga semakin intens.
“Aauugghh.. Sshh.. Naahh gitu Wan.”
Lalu dia pun kembali menjilati daerah telingaku. Aku semakin terbuai dengan permainan Mpok Anna yang ternyata sangat mengasyikkan untukku ini. Lalu Mpok Anna kembali menciumi bibirku, dan kami saling berpagutan.
Aku jadi mengikuti permainan lidah Mpok Anna, lidah kami saling membelit, menjilat mulut masing-masing. Kembali kurasakan tekanan tangan Mpok Anna yang membimbing kepalaku ke leher dan telinganya. Akupun melakukan seperti yang dilakukan Mpok Anna tadi.
Kujilati telinganya, dan dia mendesah kenikmatan. Lagi, dia menekan kepalaku untuk mencapai teteknya yang semakin mencuat pentilnya. Aku mencoba mengambil inisiatif untuk memegang vaginanya. Tangan kiriku bergerak turun untuk menyentuh bagian paling intim Mpok Anna. Tapi Mpok Anna menahan tanganku.
“Nanti dong Waan, sabar ya sayaanng.” Aku sudah gemetar menahan gairah yang kurasakan mendesak di sekujur tubuhku.
“Pook, Irwan pengen pook.” pintaku.
“Pengen apa Waan,” tanya Mpok Anna menggodaku.
“Pengen liat itu.” kataku sambil menunjuk ke selangkangan Mpok Anna yang masih tertutup rok merah dari bahan yang tipis.
“Pengen liat memek Mpok?” Mpok Anna menegaskan apa yang kuminta.
“Iya pok.” jawabku.
“Itu sih gampang, tinggal Mpok singkapin rok Mpok, udah keliatan tuh.” kata Mpok Anna sambil menyingkapkan roknya ke atas, sehingga terlihat celana dalamnya yang berwarna biru tua.
Dan kulihat segunduk daging di balik CD biru tua itu. Aku menelan ludah dan terpaksa menahan untuk tidak limbung. Sungguh luar biasa bentuk gundukan di balik CD itu. Aku memang baru pertama kali melihat gundukan memek, tapi aku yakin kalo gundukan memek Mpok Anna sangat montok alias tembem sekali.
Dan Mpok Anna memang sengaja ingin menggodaku, dia menahan singkapan roknya itu beberapa lama, dan saat aku ingin menyentuhnya, dia kembali menutupnya sambil tertawa menggoda.
“Jangan disini dong Wan. Ntar kita digerebek lagi kalo ada yang tau.” kata Mpok Anna sambil berdiri dan menuntun tanganku ke dalam rumahnya.
Bagai kerbau dicocok hidungnya akupun menurut saja. Aku sudah pasrah, aku ingin sekali merasakan nikmatnya Mpok Anna. Dan yang pasti aku sudah telanjur hanyut oleh permainannya yang pandai sekali membawaku ke dalam jebakan kenikmatan permainan sorgawinya.
Mpok Anna menuntunku ke kamarnya. Tempat tidurnya hanya berupa kasur yang diletakkan di atas karpet vinyl, tanpa tempat tidur. Lalu mpok Anna mengajakku duduk di kasur. Kami masih berpegangan tangan. Mpok Anna melumat bibirku, dan kami berpagutan kembali. Lalu mpok Anna menghentikan ciuman kami. Dia menatapku dengan tajam, lalu bertanya.
“Wan, kamu bener-bener pengen ngeliat memek mpok?”
Aku mengangguk, karena pertanyaan ini membuatku tidak bisa menjawab. Semakin mabok rasanya. Mpok Anna kemudian melepaskan rok dan bra yang dipakainya dan sekarang tinggal CDnya saja yang masih tersisa. Kembali aku menelan ludah. Dan pandanganku terpaku pada gundukan di balik celana dalam mpok Anna. Betapa montoknya gundukan memek mpok Anna.
Lalu mpok Anna berbaring telentang, kemudian dengan gerakan perlahan, mpok Anna mulai menurunkan CD sehingga terlepaslah sudah. Aku yang masih duduk agak jauh dari posisi memek mpok Anna cuma bisa menahan gairah yang menggelegak di dalam jantung dan hatiku.
Benar saja, memek mpok Anna sangat tebal, dagingnya terlihat begitu menggairahkan. Dengan bulu yang lebat, semakin membuatku tidak karuan rasanya.
“Katanya pengen ngeliat, sini dong liatnya dari deket Wan,” kata mpok Anna.
“I iya pok,” sahutku terbata sambil mendekatkan wajahku ke selangkangan mpok Anna. Dia melebarkan kedua pahanya sehingga membuka jalan bagiku untuk lebih mendekat ke memeknya.
“Niih, puas-puasin deh liatin memek mpok, Wan.” kata mpok Anna.
Setelah dekat, apa yang kulihat sungguh membuatku tidak kuat untuk tidak gemetar. Belahan daging yang kulihat ini sangat indah, berwarna merah, bulunya lebat sekali menambah keindahan. Di bagian atas, mencuat daging kecil yang seperti menantangku untuk menjamahnya. Aromanya, sebuah aroma yang aneh, namun membuatku semakin horny.
“Udah? Cuma diliatin aja? Nggak mau nyium itil mpok?” pancing mpok Anna sambil dua jari tangan kanannya menggosok-gosok daging kecil yang mencuat di bagian atas memeknya.
“Mm.. Mmau pok. Mau banget.” kataku antusias. Lalu tangan mpok Anna menekan kepalaku sehingga semakin dekat ke memeknya. “Ya udah cium dong kalo gitu, itil mpok udah nggak tahan pengen Irwan ciumin, jilatin, gigitin.”
Dan bibirku pun menyentuh itilnya, kukecup itilnya dengan nafsu yang hampir membuatku pingsan. Aroma kewanitaan mpok Anna semakin keras menerpa hidungku. Mpok Anna mendesah saat bibirku menyentuh itilnya. Lalu kejilati itilnya dengan semangat, tidak hanya itilnya, tapi juga bibir memek mpok Anna yang tebal itu aku jilati. Jilatanku membuat mpok Anna mengejang seraya mendesah dan mengerang hebat.
“Sshh.. Aarrgghh.. Gitu Waann.. Oogghh..”
Suara rintihan dan desahan mpok Anna membuatku semakin bergairah menjilati seluruh bagian memek mpok Anna. Bahkan sekarang kumasukkan lidahku ke dalam jepitan bibir memek mpok Anna. Tangan mpok Anna menekan kepalaku, sehingga wajahku semakin terbenam dalam selangkangan mpok Anna. Agak susah juga aku bernafas, tapi aku senang sekali.
Kumasukkan lidahku ke dalam lubang nikmat mpok Anna, lalu ku jelajahi lorong memeknya sejauh lidahku mampu menjangkaunya. Tiba-tiba, kurasakan lidahku seperti ada mengemut. Luar biasa, rupanya memek mpok Anna membalas permainan lidahku dengan denyutan yang kurasakan seperti mengemut lidahku. Tubuh mpok Anna menggelinjang keras, pinggulnya berputar sehingga kepalaku ikut berputar.
Tapi itu tidak menghentikan permainan lidahku di dalam jepitan daging memek mpok Anna. Desahan mpok Anna semakin keras begitu juga dengan gerakan pinggulnya, aku semakin bersemangat menjilati, dan sesekali aku menjepit itilnya dengan kedua bibirku, dan rupanya ini sangat membuat mpok Anna terangsang, terbukti setiap kali aku menjepit itilnya dengan bibir, mpok Anna mengejang dan mendesah lebih keras.
“Sshh, aarrghhgghh, Wan, itu enak banget waan..”
Tapi, putaran pinggul mpok Anna terhenti, sebagai gantinya, sesekali dia menghentakkan pantatnya ke atas. Hentakan-hentakan ini membuat wajahku seperti mengangguk-angguk. Erangannya semakin keras, dan tiba-tiba dia menjerit kecil, tubuhnya mengejang, pantatnya diangkat keatas, sedangkan tangannya menekan kepalaku dengan kencang ke memeknya. Dan kurasakan di dalam memek mpok Anna ada cairan yang membanjir dan ada rasa gurih yang nikmat sekali pada lidahku.
Desahan mpok Anna seperti sedang menahan sakit. Tapi belakangan baru aku tahu bahwa ternyata mpok Anna sedang mengalami orgasme. Dan pantat mpok Anna berputar pelan sambil terkadang terhentak keatas, dan tubuhnya mengejang. Sementara itu, cairan yang membanjir keluar itu ada yang tertelan sedikit olehku, tapi setelah aku tahu bahwa rasanya enak, akupun menjilati sisa cairan yang masih mengalir keluar dari memek mpok Anna. Mpok Anna kembali menggeliat dan mengerang seperti orang sedang menahan sakit.
Kepalaku masih terjepit dipahanya, dan mulutkupun masih terbenam di memeknya. Tapi aku tak peduli, aku menikmati sekali posisi ini. Dan tak ingin cepat-cepat melepaskannya. Tak lama kemudian, mpok Anna merenggangkan pahanya sehingga kepalaku bisa bebas lagi. Kemudian mpok Anna menarik tanganku. Aku mengikuti tarikannya, badanku sekarang menindih tubuhnya, kambali bibir kami berpagutan. Lidah saling belit dalam gelora nafsu kami.
Lalu mpok Anna melepaskan ciumannya dan berkata, “Wan, terima kasih ya. Enak banget deh. Mpok puas. Ayo sekarang giliran mpok.”
Mpok Anna bangun dari tidurnya dan akupun duduk. Dia mulai membuka pakaianku dimulai dari kemejaku. Setiap kali satu kancing baju terlepas, mpok Anna mengecup bagian tubuhku yang terbuka. Dan saat semua kancing sudah terlepas, mpok Anna mulai menjilati dadaku, pentilku disedotnya.
Aku merasakan sesuatu yang aneh namun membuatku semakin bernafsu. Sambil menjilati bagian atas tubuhku, tangan mpok Anna bekerja membuka celana panjangku dan melemparkannya ke lantai. Sekarang aku hanya tinggal mengenak CD saja. Mpok Anna menyuruhku berbaring telentang. Aku menurut.
Lalu CD ku diperosotkannya melalui kakiku, aku membantu dengan menaikkan kakiku sehingga mpok Anna lebih mudah melepaskan CDku. Dunia seperti terbalik rasanya saat tangan mpok Anna mulai menggenggam tititku dan mengelus serta mengocoknya perlahan.
“Lumayan juga titit kamu Wan. Gede juga, keras lagi.” celetuk mpok Anna.
Tak membuang waktu, mpok Anna segera menurunkan wajahnya sehingga mulutnya menyentuh kepala tititku. Dikecupnya kepala tititku dengan lembut, kemudian dikeluarkannya lidahnya, mulai menjilati kepala, lalu batang dan turun ke.. Bijiku. Semua dilakukannya sambil mengocok tititku dengan gerakan halus.
Lidahnya bergerak turun naik dengan lincahnya membuatku semakin tidak terkendali. Aku mendesah dan mengerang merasakan kenikmatan dan sensasi yang mpok Anna berikan. Sungguh luar biasa permainan lidah mpok Anna.
Setelah beberapa lama, mpok Anna menghentikan lidahnya. Rupanya dia sudah merasa bahwa tingkat ereksiku sudah cukup untuk memulai permainan.
“Udah Wan, sekarang Irwan masukkin kontol Irwan ke memek mpok. Adduhh, mpok udah nggak sabar pengen disiram sama perjaka. Biar mpok awet muda Wan.” kata mpok Anna.
Aku tak mengerti maksud mpok Anna, tapi yang jelas, sekarang mpok Anna kembali tiduran dan menyuruhku mulai mengambil posisi di atasnya. Mpok Anna melebarkan kedua kakinya sehingga aku bisa masuk di antara kakinya itu. Kemudian mpok Anna memegang tititku dan mengarahkannya ke memeknya yang sudah menanti untuk kumasuki. Mpok Anna meletakkan tititku di depan memeknya, kemudian berkata, “Nah, sekarang teken Wan.”p
Aku tidak menunggu lebih lama lagi. Segera kutekan tititku memasuki kegelapan memek mpok Anna. Kurasakan tititku seperti dijepit daging yang sangat keras namun lembut dan kenyal, agak licin tapi sekaligus juga agak seret.
“Aagghh.. Pelan dulu Wan,” pinta mpok Anna.
Saat kepala tititku sudah masuk, mpok Anna menggoyangkan pinggulnya sedikit, membuatku semakin mudah untuk memasukkan seluruh tititku. Dan akhirnya terbenamlah sudah tititku di dalam memeknya. Jepitannya kuat sekali, namun ada kelicinan yang membuatku merasa seperti di dalam sorga. Kemudian mpok Anna terdiam.
DIa berkonsentrasi agaknya, karena tahu-tahu kurasakan tititku seperti disedot oleh memek mpok Anna. Ya ampuun, rasanya mau meledak tubuhku merasakan denyutan di memek mpok Anna ini. Tititku seperti dijepit dan tidak bisa kugerakkan. Seperti ada cincin yang mengikat tititku di dalam memek mpok Anna. Aku agak bingung, karena aku tidak bisa bergerak sama sekali.
“Mpok, apa nih?” aku bertanya.
“Enak nggak Wan?” tanya mpok Anna.
“Iya pok, enak banget. Apaan tuh tadi pok?” aku kembali bertanya.
Mpok Anna tidak menjawab, hanya tersenyum penuh kebanggaan. Kemudian mpok Anna melepaskan jepitan memeknya pada tititku.
“Sekarang kamu gerakin keluar masuk titit kamu ya Wan.” perintah mpok Anna.
Dan akupun mulai permainan sesungguhnya, kugerakkan tititku keluar masuk di lorong kenikmatan mpok Anna. Setiap gerakan yang kubuat menimbulkan sensasi yang luar biasa, baik untukku maupun untuk mpok Anna.
Mula-mula pelan saja gerakanku, tapi lama-lama, mungkin karena nafsu yang semakin besar, gerakanku semakin cepat. Dan mpok Anna mengimbangi gerakanku dengan putaran pinggulnya yang mengombang-ambingkan tubuhku. Putaran pinggul mpok Anna membuat seperti ada yang mau meledak dalam diriku.
“Hhgghh.. Oogghh.. Sshh, Waann. Kamu jago banget waann..” desah pok Anna.
Aku tidak tahu apa maksudnya, namun pujiannya membuatku semakin memacu “motor”ku menerobos kegelapan di lorong mpok Anna. Lalu mpok menghentikan putaran pinggulnya dan melingkarkan kakinya ke kakiku sehingga kembali aku tidak bisa bergerak leluasa.
“Wan, sekarang kamu diem aja, kamu rasain aja mpot ayam mpok.” perintahnya.
Lagi, aku tak tahu apa maksudnya, namun mpok Anna mencium bibirku dan lidahnya mengajakku berpagutan kembali.
“Mpok udah mau keluar lagi nih wan, kita barengin ya sayang, mpok tanggung pasti enak deh.” kata mpok Anna.
Tubuh mpok Anna diam, namun kurasakan tititku seperti dijepit dan dipijit dengan lembut, benar-benar luar biasa memek mpok Anna. Kembali desakan lahar dalam diriku menuntut dikeluarkan. Dan denyutan memek mpok Anna terus saja mengemuti tititku membuatku merem melek. Dan akhirnya aku benar-benar tidak kuat menahan lahar yang mendesak itu.
“Mpookk.. Adduuhh.. Sayaa..” aku tidak dapat meneruskan kata-kataku, tapi mpok Anna rupanya mengerti bahwa aku sudah hampir mencapai klimaksku.
“Tahan Wan, mpok juga mau nyampe nih, Barengin ya Wan.” kata mpok Anna.
Aku tak peduli, karena aku tidak bisa menahannya, dengan erangan panjang, aku merasakan tititku mengeras dan tubuhku mengejang. Kuhunjamkan tititku dalam-dalam ke memek mpok Anna, dan menyemburlah lahar yang sudah mendesak dari tadi ke dalam memek mpok Anna.
“Mpookk.. Aagghh..”
Croott… Crroott… Mpok Annapun menjerit kecil dan tubuhnya menegang, tangannya memeluk dengan kuat. Di dalam kegelapan memek mpok Anna, semprotan air maniku bercampur dengan banjirnya air mani mpok Anna. Aku tak bisa mengungkapkan bagaimana enaknya sensasi yang kurasakan.
Pinggul mpok Anna bergetar, dan menghentak dengan kerasnya. Memeknya berdenyut-denyut, enak sekali. Banyak selaki lahar yang kumuntahkan di memek mpok Anna, ditambah lahar mpok Anna, rupanya tidak mampu ditampung semuanya, sehingga sebagian meleleh keluar dari memek mpok Anna dan turun ke belahan pantatnya.
Lama kami berdiam dalam posisi masih berpelukan, tititku masih terbenam di memek mpok Anna. Tubuh kami bersimbah peluh, nafas kami masih memburu. Kemudian, mpok Anna tersenyum, lalu menciumku.
“Kamu hebat banget Wan. Baru pertama aja udah bisa bikin mpok puas. Gimana nanti kalo udah jago.” kata mpok Anna.
“Pok, Ma kasih ya pok. Enak banget deh tadi pok.” kataku.
“Sama-sama Wan, mpok juga terima kasih udah dikasih perjaka kamu. Besok mau lagi nggak?” tantang mpok Anna.
“Mau dong pok, siapa yang nggak mau memek enak kayak gini.” jawabku sambil mengecup bibirnya. Dan kamipun kembali berpagutan.
Cerita sex : Cerita Sex Gara-Gara Salah Mengirim Pesan
Itulah pengalaman pertamaku dengan wanita. Sejak itu, mulailah petualanganku dengan wanita-wanita yang lain. Mpok Anna telah memberi pelajaran yang sangat nikmat.
#Keperjakaanku #Diambil #Oleh #Janda #Sebelah #Rumah
Cerita Sex Sebelah Rumah, Terbaru Malam Ini
Cerita Sex Sebelah Rumah – Kisah seks ini berjudul “Home Alone Changing Time”. Cerita dewasa, cerita panas, cerita seks panas, cerita seks, cerita seks, cerita mesum, cerita seks bibi, cerita seks inbreed, cerita seks janda, hijab, terbaru 2020.
– Hari ini adalah hari libur saya, jadi saya bangun sedikit lebih lambat dari biasanya dan pagi ini rumah saya kosong, orang tua dan saudara perempuan saya tidak tahu harus pergi ke mana. Itu normal, mereka tidak ingin mengganggu tidur saya dan pergi untuk mengunci rumah dari luar. Di rumah, masing-masing dari kita memiliki kunci rumah.
Cerita Sex Sebelah Rumah
Setelah minum secangkir kopi, saya mendengarkan koran pagi dan terus mendengarkan koran di toilet kamar mandi. Saya ingin buang air kecil sambil mendengarkan koran (maaf! Saya mencoba menyampaikan apa yang saya alami). Pintu kamarku sengaja dibiarkan terbuka, tapi tidak ada orang lain di rumah itu.
Discover And Read The Best Of Twitter Threads About #ceritasex
Sebelum meninggalkan kamar, saya melepas satu baju yang baru saja saya pakai, dan juga melepas celana pendek yang biasa saya pakai untuk tidur.
Sekarang saya benar-benar telanjang tanpa ada benang yang menutupi tubuh saya. Sejak kecil, saya sangat tidak menyukai bra dan tidak pernah memakainya, jadi pada usia 28 tahun, saya masih belum memiliki satu pun bra untuk menutupi payudara saya yang montok dan indah.
Saya terbiasa istirahat kebanyakan telanjang, tanpa baju, hanya memakai selimut tipis. Jika saya tidur dengan celana pendek seperti yang saya katakan tadi malam, bahannya, selain bentuknya yang mini, terbuat dari kain sutra transparan tipis yang dililitkan di pinggang dengan elastis,
Anda dapat dengan jelas melihat bayangan rambut kemaluan saya di luar, karena di dalam saya tidak menggunakan apa pun untuk menutupi tubuh telanjang saya, tetapi semua model CD saya sangat seksi dan mini sehingga tidak berguna ketika saya tidur . jangan pakai
Cerita Sex Pelampiasan Ayah
Setelah menyelesaikan kebutuhan saya, saya meletakkan koran yang saya baca sebelumnya dan mandi. Kondisi kamar mandi di kamar saya juga sudah lama dibiarkan terbuka. Jika orang melihat kamar saya dari ruang tamu dengan pintu terbuka, maka tentu saja mereka bisa melihat tubuh gemuk saya sedang mandi di kamar mandi. , tapi rumah saya kosong untuk saat ini dan pintunya kosong, jadi saya tidak khawatir tentang itu. Itu terkunci di depan, jadi Anda tidak perlu khawatir tentang seseorang yang datang tiba-tiba.
Saya membasahi seluruh tubuh saya di bawah pancuran di kamar mandi dan saya sangat ingin mencuci rambut saya, jadi saya membasahi rambut saya. Setelah mencuci rambut, berbusa dengan sabun cair dan gosokkan ke seluruh tubuh saya yang ramping dan seksi (bukan GR, Anda tahu! Karena itulah saya).
Tinggi saya 170 sentimeter, cukup tinggi untuk seorang wanita, payudara saya tidak terlalu besar, ukuran normal hingga sedang, bentuk padat, masih matang di sekitar puting susu, tidak berwarna coklat kemerah-merahan. .
Pantat saya montok dan penuh, bagian depan di bawah pusar ditumbuhi bulu kemaluan halus, tumbuh dengan baik dan mencuat di bawah pusar, jadi tidak terlalu panjang. Rambut kemaluan saya hanya tumbuh di atas daerah kemaluan saya dan bersih dan halus di dekat vagina saya.
Cerita Sex Perselingkuhan
Menggosok secara merata dengan sabun cair, banyak membungkuk, mengangkat satu kaki secara bergantian dan meletakkannya di bibir bak mandi, menggosok tangan dan memudahkan untuk membasuh lipatan pinggang.
Tangan saya yang lain membelai bagian lain dari tubuh saya, dengan lembut membelai payudara saya, secara terbuka meningkatkan gairah saya. Saya merasa libido saya keluar entah dari mana dan keinginan saya mencapai puncaknya dan akan membuat tubuh saya berbusa untuk waktu yang lama.
Bahkan mata halus saya tanpa sadar meletakkan jari-jari mereka ke bibir mereka, menikmati kesenangan membelai tangan mereka dan mulai melek huruf. Dengan mulut kecil dan bibir tipis, dia mengisap jari telunjuk dan kuku jarinya, rasa sabun di lidahnya, dan dia segera menurunkan jarinya ke payudaranya lagi.
Kali ini saya berhenti mengalami stroke, tetapi saya mulai memompa. Aku memutar putingku dengan ibu jari dan telunjukku.
Cerita Seks Kenikmatan Tetangga Sebelah Ngajak Ml
Rasanya enak apalagi saat tangan saya yang lain masih mengelus-elus sayangku. Ketika jari saya menyentuh labia saya, saya juga merasakan kenikmatan karena darah mengalir melalui tubuh saya lebih cepat dari biasanya.
Saya sangat terangsang, saluran vagina saya dipenuhi lendir perut. Saya bisa merasakan cairan lain di labia saya. Lalu aku menggerakkan jariku ke klitoris. Saya menangkup dan menggosok klitoris saya dengan jari-jari saya sampai saya tidak bisa menahan rasa panik dan keinginan yang terus meningkat.
Tubuhku terpelintir seperti penari erotis yang biasa terlihat di BF dan kakiku tidak bisa menopang tubuhku lagi. Aku langsung duduk di atas bak mandi, meletakkan telapak kakiku di sisi kiri dan kanan bibir bak mandi, dan menginjak pahanya.
Saya menggunakan jari tengah dan telunjuk tangan kiri saya untuk menggosok labia dan melepaskannya. Jari tengah dan telunjuk tangan kananku secara aktif menggosok klitorisku sementara seluruh tubuhku masih tertutup sabun cair, bercampur dengan keringat dingin yang sekarang mulai keluar dan udara AC yang masuk dari kamar tidur. Sepertinya tidak bisa masuk ke kamar mandi saya.
Cerita Sex Puas Disodok Kontol Arab
Aku memutar jari-jari tangan kananku ke lipatan vaginaku. Ujung jari diarahkan ke pintu masuk lubang kesenangan saya.
Awalnya tidak banyak, agak susah masuknya, tapi saya benar-benar horny dan ada lendir yang licin sampai ke saluran vagina saya, sampai kemudian jari-jari saya dengan mudah masuk ke saluran vagina saya.
Sekarang tidak perlu lagi membuka labia saya sampai jari-jari tangan kiri saya berganti peran untuk menggosok klitoris saya.
Jari-jari Kukokokkan tangan kanan saya memasuki saluran vagina saya. Jari-jari saya menyentuh dinding vagina saya dan menggosok ke dalam, ujung jari saya menyentuh benjolan sebesar ibu jari yang tumbuh di dalam saluran vagina saya dan menonjol.
Cerita Sex Selingkuhan Ibu Tetangga Yang Kurang Puas Dengan Suami
Dia mengangkat benjolan kecil di pantatnya dengan jari-jarinya, menggosok pantatnya, dan menyandarkan punggungnya ke dinding kamar mandi, tampak seperti akan pingsan.
Saya benar-benar mencapai klimaks ketika saya merasa ada sesuatu yang akan meledak di perut saya, yang merupakan tanda bahwa saya akan bercinta. Gesekan pada klitoris jari kiriku semakin cepat lagi.
Gemetar jari tangan kanan di vagina juga menjadi lebih cepat. Pantat saya bergetar hebat untuk mengantisipasi kesenangan saya yang akan datang, dan saya merasakan labia saya bergetar saat jari-jari saya di lubang vagina saya tiba-tiba mengencang.
Selain itu, saya suka sesekali menyembur dari dalam untuk membasahi dinding vagina. Rasanya mau kencing, tapi yang keluar kental dan berlendir, cairan cintaku.
Komik Hentai Mertua
Setelah berhenti sejenak untuk menyerap apa yang baru saja terjadi, aku mandi. Aku membilas diriku di kamar mandi dan masih bisa merasakan aliran cintaku mengalir di vaginaku dan turun di kedua paha di selangkanganku.
Setelah mandi, ia mengeringkan dengan handuk dan mengenakan kimono tipis bermotif bunga. Bentuk kimono saya cukup pendek. Bagian bawah kurang dari satu inci dari pangkal paha saya, dan jika saya melihat ke bawah, pantat saya pasti akan terlihat.
Begitu pula jika saya duduk dengan kimono ini, gumpalan daging di selangkangan saya akan mudah terlihat, karena kimono yang saya pakai tidak dimaksudkan untuk dipakai di luar, hanya bisa digunakan setelah mandi. sehingga tidak menjadi dingin.
Aku naik ke lemari es untuk mengambil air dingin. Saya suka betapa haus yang saya rasakan setelah melakukan ini. Setelah minum, tiba-tiba muncul seseorang yang menurunkan bel. Saat Kulongok dicetak, terungkap bahwa satpam yang mengantarkan uang retribusi RT.
Komik Sex Istri Selingkuh Raja Hantay
“Tunggu sebentar, Pak,” teriakku. Saya mengambil uang di dompet saya dan bangun ke pintu. Ketika saya memberinya uang, saya mengambil tanda terima dari penjaga keamanan. Waktu yang singkat, tapi cukup membuat satpam bertanya-tanya tentang penampilan saya.
Sepertinya aku sudah memakai kimono mini sebelumnya tanpa menyadarinya. Kainnya tipis banget, pas di kulit pas aku pakai, nggak kering pas dicuci, apaan sih, bagian depan hanya disegel dan diikat dengan tali ikat yang terbuat dari kain yang sama. kain,
Dan dasi saya begitu indah sehingga bagian dada saya sedikit terbelah, sehingga saya bisa melihat hampir semuanya dengan jelas dari tepi payudara putih mulus saya, dan hanya putingnya yang tertutup.
Bagian bawah tidak tertutup rapi, ukuran bagian atas pendek (mini), kecuali bagian yang diikat dengan ikat pinggang kain, bagian dalamnya tidak diikat, sehingga seolah-olah dipakai saat jalan-jalan. Hingga malam hari, bagian kimono saya berada di bawahnya. Itu akan terbuka di kedua sisi secara bergantian sesuai dengan ritme langkah saya.
Cerita Sex Menikmati Memek Mungil Keponakanku Yang Cantik Itu Cerita Dewasa Bokep Viral Video Lucah Terbaru
Ujung selangkangan saya yang tertutup rambut kemaluan terlihat jelas oleh satpam, yang secara alami terbelalak dan terpana ketika dia melihat saya berdiri lebih dulu. Sial, pikirku, apa lagi yang kuinginkan, mungkin ini adalah keberuntungan sang bek… Ini adalah cerita yang tidak menyenangkan dan panas yang terjadi saat aku berusia delapan belas tahun dan kelas dua di sebuah sekolah menengah atas. Di Sumatera. Ini adalah cerita seks saya.. Nama saya Didi. Saya lahir dalam keluarga pekerja pertanian, saya memiliki lima anak, semuanya laki-laki. Aku yang tertua. Ini menjadi akar dari masalah kehidupan remaja saya. Saya jarang dengan seorang gadis selain ibu saya, dan saya juga merasa tidak nyaman ketika saya berada di sekitar seorang wanita. Di sekolah kami, Anda umumnya mengenal semua anak laki-laki, jarang perempuan. Selain itu, saya memandang rendah citra saya di depan wanita. Aku tinggi, kurus, dan berkulit hitam, jauh dari kata tampan. Wajahku jelek dengan dagu bergerigi. Teman-temanku memanggilku karena terlihat seperti lima
#Cerita #Sex #Sebelah #Rumah