Nikmatnya Dipuaskan Dua SPG Susu Terbaru Malam Ini

Nikmatnya Dipuaskan Dua SPG Susu

Begitu rasanya malas sekali karena pagi itu aku berangkat ke kantor pagi seklai karena banyak kerjaan yang menumpuk dan yang tidak enaknya saat berangkat di tengah jalan hujan turun deras sekali, karena tidak ingin basah kuyup jadinya aku berteduh di sekitar warung terdekat.

Ibu permisi numpah berteduh Entah gak tau aku siapa namanya saat itu, hujan mendadak turun tanpa ada pertanda mendung.

“Gak apa apa dik silahkan berteduh nunggu hujan reda kalau di lanjut perjalanannya malah basah kuyup, “jawab ibu pemilik warung tersebut.

“Saya pesan kopi susunya Bu, jangan banyak-banyak gulanya ya,” pintaku setelah mengambil duduk dalam warung itu. Sambil menunggu pesananku, kuamati pemandangan sekeliling warung itu.

Warung tempat kuberteduh terlihat sangat rapi dan bersih, walaupun ukurannya kecil. Sungguh, aku baru kali itu singgah disana, meskipun sehari-hari kerab melintasi jalan di depannya. Pagi itu, ada tiga orang yang turut berteduh sambil sarapan,

Kelihatannya mereka itu sopir dan kenek angkot yang pangkalannya tak seberapa jauh dari warung itu.

Belum lagi kopi susu yang kupesan tiba dihadapanku, kulihat dua wanita muda masuk ke warung.

“Uhh, gila hujannya ya Fin.., untung sudah sampai sini,” kata yang berbadan agak gemuk pada temanya yang lebih langsing.

Dari penampilan mereka aku bisa menebak kalau mereka adalah sales promotion girl (SPG), dibelakang baju kaos yang mereka pakai ada sablonan bertulis Susu Siip (sengaja disamarkan), produk susu baru buatan lokal. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.

“Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.

“Makasih Bu, ini saja cukup. Saya sudah sarapan kok,” jawabku, Ibu itu pun berlalu, setelah sempat menawarkan menu pada dua wanita muda dihadapanku.

“Hm maaf Mas, apa tidak mau coba susu kami?” sebuah suara wanita mengejutkan aku.

Hampir saja aku tersedak kopi yang sedang kuseruput dari cangkirnya, sebagian kopi malah tumpah mengotori lengan bajuku.

“Duh maaf, kaget ya Mas. Tuh jadi kotor bajunya,” wanita yang agak gemuk menyodorkan tisue kepadaku.

“Ohh, nggak apa Mbak, makasih ya,” kuterima tisue pemberiannya dan membersihkan lengan bajuku.

“Maaf, susu apa maksud Mbak?” aku bertanya.

“Hik.. Hik.. Mas ini rupanya kaget dengar susu kita Fin,” canda sigemuk, si langsing tersenyum saja.

“Ini loh Mas, susu siip. Susu baru buatan lokal tapi oke punya. Harganya murah kok, masih promosi Mas, ada hadiahnya kalau beli banyak,” si langsing menjelaskan, ia juga menerangkan harga dan hadiahnya.

Sebenarnya aku ingin lebih lama di warung itu supaya bisa lebih lama bersama dua wanita SPG susu itu, tapi nampaknya hujan sudah mulai berhenti dan aku harus melanjutkan perjalanan karena waktunya sudah mepet & Pekerjaan dikantor masih menunggu tuk diselesaikan.

“Saya tertarik Mbak, tapi kayaknya saya harus lanjutkan perjalanan nih, tuh hujannya sudah berhenti. Emm, gimana kalau saya kasih alamat saya, ini kartu nama saya dan kalau boleh Mbak berdua tulis namanya disini ya,” kusodorkan selembar kartu namaku sekaligus meminta mereka menulis namanya dibuku saku yang kubawa.

“Oh Mas Andy toh namanya. Pulang kerjanya jam berapa Mas biar bisa ketemu nanti kalau kami kerumahnya,” si gemuk yang ternyata bernama Maya bertanya sambil senyum-senyum padaku.

“Jam empat sore juga saya sudah dirumah kok. Mbak Maya dan Mbak Wati boleh kesana sekitar jam itu, saya tunggu ya,” jawabku. Wati yang langsing juga tersenyum.

Aku kemudian membayar kopi susu pesananku dan meninggalkan warung, untuk segera menuju ke kantor. Jam 3 sore aku sudah menyelesaikan laporanku yang menumpuk, dan aku langsung pulang kekontrakanku.

Oh ya umurku saat itu sudah menginjak 28 tahun, aku coba mandiri merantau dikota kembang ini. Kuputar lagu-lagu melankolisnya Katon Bagaskara di VCD Player sambil kunikmati berbaring dikasur kamarku.

Foto Lusi kupandangi, pacarku itu sudah tiga minggu ini pindah ke Jakarta, bersama pindah tugas bapaknya yang tentara. Kayaknya sulit melanjutkan tali kasih kami, apalagi jarak kami sekarang jauh.

Dan sepertinya ini takdirku, berkali-kali gagal kawin gara-gara terpisah tiba-tiba, jadi jomblo sampai umur segitu. Membayangkan kenangan manis bersama Lusi, aku akhirnya lelap tertidur ditemani tembang manis Katon.

Sampai akhirnya gedoran pintu kontrakan membangunkanku. Astaga sudah jam setengah 5 sore, aku segera membukakan pintu utama kontrakanku untuk melihat siapa yang datang.

“Sore Mas Andy, duh baru bangun ya? Maaf ya mengganggu lagi,” ternyata yang datang Maya dan Wati, SPG Susu yang kujumpai pagi tadi.

“Oh Mbak Maya dan Mbak Wati.., saya pikir nggak jadi datang. Silahkan masuk yuk, saya basuh muka sebentar ya,” kupersilahkan mereka masuk dan aku kekamar mandi membasuh mukaku.

Sore itu Maya dan Wati tidak lagi menggunakan seragam SPG, mereka pakai casual. Maya walau agak gendut jadi terlihat seksi mengenakan jeans ketat dipadu kaos merah ketat pula, sedangkan Wati yang langsing semakin asyik pakai rok span mini dipadu kaos kuning ketat.

Rumah kontrakanku type 36, jadi hanya ada ruang tamu dan kamar tidur yang ukurannya kecil, selebihnya dapur dan kamar mandi juga sangat mini dibagian belakang. Setelah basuh muka, aku menemani mereka duduk di ruang tamu.

“Wah ternyata Mas Andy ini Kerja di Farmasi ya, boleh dong kapan-kapan kita di jelasin masalah obat Mas?” Maya buka bicara saat aku duduk bersama mereka.

“Tentu boleh, kapan Mbak mau datang aja kesini,” jawabku.

Selanjutnya kami kembali bicara masalah produk susu yang mereka pasarkan. Bergantian bicara, Maya dan Wati menjelaskan kalau susu yang mereka jual ada beberapa macam dengan kegunaan yang beragam.

Ada susu untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia sekolah, balita, bayi, orangtua, pertumbuhan remaja, sampai susu greng untuk menambah vitalitas pria. Nah, untuk susu penambah vitalitas pria itu, bicara mereka sudah berani agak porno dan mesum, membuat aku blingsatan mendengarnya.

Nikmatnya Dipuaskan Dua SPG Susu

“Hmm, boleh-boleh.. Saya ambil susu grengnya dua mbak, nanti kalau bagus saya tambah lagi lain kali,” aku memotong bicara mereka yang semakin ngawur.

“Nah gitu dong Mas, biar istri Mas senang kalau suaminya greng,” Wati kembali bercanda.

“Duh.. Mbak, saya belum kawin nih. Maksud saya susu greng itu saya pakai buat kerja, supaya tetap fit kalau kerja,” kataku.

Jawabanku itu membuat mereka saling pandang, lalu keduanya tertawa sendiri.

“Wah kita kira Mas sudah punya istri, ternyata masih bujang. Kok ganteng-ganteng belum laku sih?” Maya menggoda.

Suasana terasa langsung akrab bersama dua SPG susu itu. Mereka pun menceritakan latar belakang mereka tanpa malu kepadaku. Maya, wanita berumur 26 tahun, dulunya karyawati sebuah bank, lalu berhent karena dinikahi rekan sekerjanya.

Tapi kini dia janda tanpa anak sejak suaminya sakit dan meninggal, tiga tahun lalu. Sedangkan Wati, bernasib sama. Wanita 24 tahun itu, pernah menikah dengan lelaki sekampungnya, tetapi kemudian jadi janda gantung sejak suaminya jadi TKI dan tak ada kabarnya sejak 4 tahun lalu. Keduanya terpaksa menjadi SPG untuk menghidupi diri.

“Kami malu Mas, sudah kawin masih bergantung pada orangtua, makanya kami kerja begini,” kata Wati.

“Kalau Mas mau, gimana kalau saya seduhkan susu greng itu. Sekedar coba Mas, siapa tahu Mas jadi pingin beli lebih banyak?” Maya menawarkanku setelah obrolan kami semakin akrab.

Belum sempat kujawab dia sudah bangkit dan menanyakan dimana letak dapur, ia pun menyeduhkan secangkir susu greng buatku. Susu buatan Maya itu kucicipi, lalu kuteguk habis, kemudian kembali ngobrol dengan mereka.

Saat itu jam menunjuk angka tujuh malam. Lima belas menit setelah meneguk susu buatan Maya, aku merasakan dadaku bergemuruh dan panas sekujur tubuh, agak pusing juga.

“Ohh.. Kok saya pusing jadinya Mbak? Kenapa ya? Ahh..,” aku meremasi rambutku sambil bersandar di kursi bambu.

“Agak pusing ya Mas, itu memang reaksinya kalau pertama minum Mas. Mana coba saya pijitin lehernya,”

Wati pindah duduk kesampingku sambil memijiti tengkuk leherku, agak enakan rasanya setelah jemari lentik Wati memijatiku.

“Nah, biar lebih cepat sembuh saya juga bantu pijit ya,” Maya pun bangkit dan duduk disampingku, posisiku jadi berada ditengah keduanya.

Tapi, astaga, Maya bukannya memijit leherku malah menjamah celana depanku dan memijiti penisku yang mendadak tegang dibalik celana.

“Ahh Mbaak.., mmfphh.. Ehmm,” belum selesai kalimat dari bibirku, bibir Wati segera menyumpal dan melumat bibirku.

Gila pikirku, aku hendak menahan aksi mereka tapi aku pun terlanjur menikmati, apalagi reaksi susu sip yang kuteguk memang mujarab, birahiku langsung naik. Akhirnya kubalas kuluman bibir Wati, kusedot bibir tipisnya yang mirip Enno Lerian itu.

“Waduh.., gede juga Andy juniornya Mas,” ucapan Maya kudengar tanpa melihatnya karena wajah Wati yang berpagutan denganku menutupi.

Tapi aku tahu kalau saat itu Maya sudah membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang tegang dari celana. Sesaat setelah itu, kurasakan benda kenyal dan basah melumuri penisku, rupanya Maya menjilati penisku.

“Ahh.., tidak Mbak.., jangan Mbak,” kudorong tubuh Wati dan Maya, aku jadi panik kalau sampai ada warga yang melihat adegan kami.

“Ayolah Mas.. Kan sudah tanggung. Nanti pusing lagi loh,” Maya seperti tak puas, Wati pun menimpali.

“Maksud saya jangan kita lakukan disini, takut kalau ketahuan Pak RT. Kita pindah kekamar aja yah,

” aku mengajak keduanya pindah ke kamar tidurku, setelah mengunci pintu utama kontrakanku.

Sampai di kamarku, bagaikan balita yang akan dimandikan ibunya, pakaianku segera dilucuti dua SPG itu, dan mereka pun melepasi seluruh pakaiannya. Wah tubuh mereka nampak masih terawat, mungkin karena lama menjanda.

Sebelum melanjutkan permainan tadi, kuputar lagi lagu Katon Bagaskara dengan volume agak keras supaya suara kami tak terdengar keluar. Setelah itu, aku rebah dikasurku dan Maya segera mengulangi aksinya menjilati, menghisap penisku yang semakin mengeras. Markas Judi Online Dominoqq

Maya bagaikan serigala lapar yang mendapatkan daging kambing kesukaannya. Sedangkan Wati berbaring disisiku dan kami kembali berpagutan bibir, bermain lidah dalam kecupan hangat. Dalam posisi itu tanganku mulai aktif meraba-raba susu Wati disampingku, kenyal dan hangat sekali susu itu, lebih sip sari susu sip yang mereka jual kepadaku.

“Oh Mas, saya sudah nggak tahan Mas,” Maya mengeluh dan melepaskan kulumannya dipenisku.

“Ayo May, kamu duluan.. Tapi cepat yahh,” Wati menyuruh Maya

Wanita bertubuh agak gemuk itu segera menunggangiku, menempatkan vagina basahnya diujung penisku Maya berposisi jongkok dan bless, penisku menembusi vaginanya.

“Ohh.. Aaauhh.. Mass hengg,” Maya meracau sambil menggenjot pinggulnya naik turun dengan posisi jongkok diatasku. Kurasakan nikmatnya vagina Maya, apalagi lemak pahanya ikut menjepit di penisku.

Wati yang turut terbakar birahinya segera menumpangi wajahku dengan posisi jongkok juga, bibir vaginanya tepat berada dihadapan bibirku langsung kusambut dengan jilatan lidah dan isapan kecil.

Posisi mereka yang berhadapan diatas tubuhku memudahkan keduanya saling pagut bibir, sambil pinggulnya memutar, naik turun, menekan, diwajah dan penisku.

Lima belas menit setelah itu, Maya mempercepat gerakannya dan erangannya pun semakin erotis terdengar.

“Ahh Mass.., sayaa kliimmaakss.. Ohh ammphhuunnhh,” Maya mengejang diatasku, lalu ambruk berbaring disamping kananku. Melihat Maya KO, Wati kemudian turun dari wajahku dan segera mengambil posisi Maya, dia mau juga memasukkan penisku ke memeknya.

“Ehh tunnggu Mbak Wati, tunggu,” kuhentikan Wati.

Aku bangkit dan memeluknya lalu membaringkannya dikasur, sehingga akulah yang kini diatas tubuhnya.

“Mass.. Aku pingin seperti Maya Masshh.. Puasin aku ya.. Meemmppffhh.. Ouhh Mass,” Wati tersengal-sengal kuserang cumbuan, sementara penis tegangku sudah amblas dimekinya.

“Ohh enakhhnya memekmu Watthh.. Enakhh ughh,”

“Engh.. Genjot yang kerass Mass, koontollmu juga ennahhkk.. Ohh Mass,” Wati dan aku memanjat tebing kenikmatan kami hingga dua puluh menit, sampai akhirnya Wati pun mengejang dalam tindihanku.

“Amphhunn Mass.. Ohh nikhhmatt bangghett Masshh..,” Wati mengecup dadaku dan mencakar punggungku menahan kenikmatan yang asyik.

“Iya Watt.. Inii untukkhhmu.. Ohh.. Oohh,” aku pun menumpahkan berliter spermaku ke dalam vagina Wati.

Cerita sex: Memperkosa Gadis Primadona Sekolah

Setelah sama-sama puas, dua SPG susu itu pun berlalu dari rumahku, kutambahkan dua lembar ratusan ribu untuk mereka. Aku pun kembali tidur dan menghayalkan kenikmatan tadi.

#Nikmatnya #Dipuaskan #Dua #SPG #Susu

Cerita Sex Meremas Susu, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Meremas Susu – Saya adalah anak tunggal dari orang tua saya, dan orang tua saya sama-sama bekerja di Jakarta, dan akan pulang pada minggu terakhir dalam sebulan

Untuk sementara kehidupan seksual saya, karena Anda tahu ini berusia 18 tahun, hobi saya menonton film porno, dan saya suka masturbasi.

Cerita Sex Meremas Susu

Pada awalnya, saya mengajar Ny. Santi seperti biasa, tingginya 165, kulit zaitun, dan sekitar 35 tahun…

Cerita Ngentot Kegadisan Ku Yang Di Renggut Pakdhe Ku Sendiri

Kalau saya, oh ya, saya bertinju sehingga tubuh saya proporsional dengan laki-laki, tinggi saya 175, dan panjang “anu”… Biasa saja…

Bu Santi pada awalnya saya hanya memperhatikan payudaranya, dia berusia sekitar 37 tahun, ya … agak besar, tapi tidak besar …

Oh ya, pintu kamar mandi luar saya memiliki engsel yang patah, jadi untuk menguncinya saya harus melewati kunci dari atas pintu dan menggesernya.

Setelah itu, 2 hari kemudian Bu Santi datang, katanya “Besok pelajarannya 2 jam ya akan ada ujian” Aku mengangguk.

Cerita Ngenyot Payudara Tante Muda Yang Sintal

Dan yang mengejutkan saya, Bu Santi mengenakan kemeja go, yang terbuka di bagian atas dadanya yang dikancing *Seperti Vneck*

Dan ketika dia duduk, aku bisa dengan jelas melihat bra bunga putihnya, dan dadanya yang montok.

Setelah pelajaran, saya tidak bisa mengendalikan keinginan saya lagi, saya melakukan masturbasi dan merencanakan sesuatu agar besok saya bisa “melayani” Ny.

Saya keluarkan mobil saya dan pergi ke apotik dulu, untuk “membuka baju” Bu Santi dia harus pergi ke apotek, jadi saya membeli obat untuk mencuci perut saya sehingga saya sakit maag.

Cerita Sex Tetangga Baru Yang Menggodaku

Keesokan harinya, jam 7 malam, Ny. Santi, aku tidak sabar, tapi aku menunggu waktu… agar tidak curiga…

Saya membuka pintu dan saya bisa melihat pantat Ny. Santi yang secantik 2 buah semangka, mulus tanpa jerawat/benjolan, dan Ny. Santi ditumbuhi bulu hitam tebal, agak keriting…

Aku mengangkat bajunya, dan aku melihat 2 gumpalan payudara yang kencang dan besar, pantatku mengencang, ini pertama kalinya aku memegang payudara sedekat ini… Aku meremasnya, dan Bu Santi.

“Gak sabar ya Bu, saya tidak akan mencuci pakaian dulu, lalu mendorongnya, Bu, 3 tahun. Kursi ibu tidak seperti ini”

Lembutnya Ngeseks Bareng Ibu ( Part 7 )

Kemudian Nyonya berbalik. Santi duduk di anusku yang tegang, memasukkan anusku ke meki pinknya.

Saya memasukkan pantat saya ke dalam dan keluar dari penisnya, semakin lama saya menggoda semakin banyak dan dorongan saya semakin cepat dan cepat.

Seerrrrrr Ny. sedang kencing. Santi menggunakan posisi anuku saya di ujung bibir vaginanya, saya merasakan sensasi panas di anus saya, “Ang sarap buuuu” Setelah kematian Laila, kami memiliki cerita seks dengan pembantu baru dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja. , seorang wanita berusia 23 tahun bernama Anita.

Anita memiliki rambut lurus sebahu, tinggi sedang, kulit cokelat dengan wajah manis, tinggi 160 cm, tubuh langsing dan berat badan 50 kg, dengan payudara berukuran sedang.

Cerita Dewasa Materi Pelajaran Sex Di Sekolah

Di hari pertama kedatangannya, saat memperkenalkan diri sepertinya dia banyak bicara, aku hanya melihat matanya sering melirik celanaku, terutama alat kelaminku.

Saya berpikir, “Ah, ini nakal…”. Anita baru saja menikah dua bulan kemudian dan karena tekanan keuangan, dia saat ini harus berpisah dari suaminya yang bekerja sebagai pekerja migran di Timur Tengah.

Setelah beberapa hari bekerja bersama kami, ternyata Anita cukup rajin dan cepat menyelesaikan pekerjaannya. Memasuki minggu kedua, saya mendapat pekerjaan shift dari kantor, mirip dengan shift 2, jadi saya harus mulai bekerja dari pukul 15:00 hingga 23:00.

Jadi ketika saya pulang larut malam, suami saya sering sudah tertidur dan ketika dia tidur, dia memiliki kebiasaan tidur yang sangat nyenyak dan paling sulit untuk bangun; dan ketika saya bangun di pagi hari, istri saya sudah berangkat kerja sehingga kami sering hanya berbicara di telepon atau dia mengirim pesan dan menempelkannya di lemari es.

Merangsang Payudara Sudah Bisa Membuat Wanita Orgasme

Suatu sore sepulang kerja, Anita seperti biasa membukakan pintu dan setelah itu dia sering menyiapkan air panas untuk saya mandi.

Ketika saya sedang mandi dan menggosok tubuh saya, saya mendengar suara samar di balik pintu kamar mandi, sambil berpura-pura tidak tahu, saya tiba-tiba membungkuk dan mencoba melihat dari lubang di bawah pintu.

“hah….” , saya juga kaget, karena ada sepasang kaki berjinjit yang menempel di pintu kamar mandi. Wow, siapa lagi yang saya tonton jika bukan Anita?

Saya hanya pura-pura tidak tahu dan mulai beraksi; Saya mulai mengoleskan sabun ke saya, meremasnya sampai saya bangun dan kaku, sambil terus gemetar, saya juga memaksakan diri untuk berkonsentrasi ketika saya mendengar suara di balik pintu.

Guru Panas Dengan Payudara Besar Ingin Bercinta

Dari sana terdengar desahan lembut yang kurang kuat dari nafas. “Naah…lo….rasakan”, kataku dalam hati.

Setelah mandi aku baru bangun dengan handuk yang melilit tubuh bagian bawah, aku masih berkutat dengan posisi, jadi rasanya seperti mencuat dari balik handuk. Aku pura-pura tidak tahu dan berjalan ke belakang untuk mengoleskan pakaian kotor itu.

“Oh…tidak apa-apa Tun, makanlah sekarang… bantu aku membuat kopi”, jawabku sambil menatap wajahnya. Wajah Anita memucat dan dia sedikit gemetar.

Saya pun masuk kamar dan berganti dari handuk menjadi sarung tanpa menggunakan celana dalam lagi, dan saya tidak lupa menatap istri saya; setelah saya melihat bahwa suami saya tidur nyenyak sekali lagi.

Jangan Takut Kendur, Payudara Yang Dihisap Punya Manfaat Baik Untuk Tubuh!

Aku duduk di sofa di depan televisi sambil menunggu Anita membawakan kopi yang dia taruh di meja di depanku. “Nit….tolong nyalakan tv”

Anita berjalan menuju televisi untuk menyalakan api, saat televisi menyala aku bisa melihat bayangan tubuh Anita dari balik dasternya. “Wow… tidak apa-apa”, aku merasakan denyut nadiku, hasratku mulai berdegup.

“Nits…. bantu kecilkan suaranya, kataku, saat dia meletakkan televisi Anita menundukkan kepalanya sedikit untuk mencapai tombol tv, tubuhnya langsung tergambar sangat jelas, Anita tidak memakai bra dan putingnya seperti tombol mencuat. memohon untuk dibalik.

“Tidak lagi, Tun…” Kataku mencari bukti untuk melihat lebih jelas. Astaga, denyut nadiku semakin kuat.

Cerita Dewasa69 ◅ Mia Pelampias Nafsuku.

“Ayo.. Nit.. pijat kepalaku” kataku bersandar di sofa. Dengan sedikit ragu, Anita mulai memegangi kepalaku dan mulai memijat kepalaku dengan lembut.

“Kamu ingin menonton film baru”, kataku sambil berdiri dan pergi ke lemari televisi untuk mengambil disk laser dan hanya memasangnya, itu dimainkan oleh Kay Parker, jenis film hardcore yang sangat panas. Anita pulang dan memijat kepalaku sambil menunggu adegan di film.

Di adegan pertama di mana Kay Parker memulai french kiss dan meraba lawan mainnya, tangan Anita menggerakkan kepalaku.

Aku mengangkat kepalaku dan menatap Anita, matanya terpaku pada adegan di layar, sudut matanya tampak tertutup kabut tipis, dia benar-benar berkonsentrasi menonton adegan demi adegan yang dibintangi Kay Parker. .

Cerita Sex Nikmatnya Memek Wanita Desa

Setelah sekitar seperempat jam saya merasa pijatan di kepala saya berkurang, karena hanya satu tangan yang digunakan untuk memijatnya, sementara setelah saya melihat ke belakang, saya melihat tangan yang lain bergerak di antara selangkangannya. .

Napasnya menjadi keras dan tergesa-gesa. Anita tampaknya kesurupan dan tidak menyadari tindakannya.

Saya hanya berdiri dan pergi di belakangnya; Aku menjatuhkan sarungku ke lantai dan sambil telanjang aku menempelkan diriku ke pantatnya saat mulutku mulai mengalir ke leher Anita, menjilati sambil menggigit perlahan.

Anita tetap tidak sadarkan diri, matanya tertuju pada layar kaca yang menyaksikan Kay Parker mengibaskan pinggang lawan mainnya sambil mengayunkan pinggulnya dari kanan ke kiri.

Aksi Pelaku Remas Payudara Di Mojosari Didorong Kelainan Seks

Masih memeluknya dari belakang, aku menggeser kakinya untuk membuka selangkangannya lebih lebar sehingga aku bisa mengarahkan milikku ke lubang vaginanya.

Ketika kepalaku mulai menekan vaginanya yang basah, Anita tidak bergerak, tetapi aku terus mendorong sampai aku benar-benar tenggelam.

Saya terus memotong dan kemudian memulai keanehan saya. Wow…. Vagina Anita seperti mencubit saya dan dia tidak ingin memukul saya.

Ternyata vagina Anita sangat sempit dan aku seperti dihisap dan diremas dengan denyutan yang sangat bagus.

Berawal Dari Pijatan Hingga Meremas Payudara

Aku unik dan turun dengan paksa lagi dan lagi sampai tulang-tulangku berserakan di pantat mulus Anita, plak….plak….plak….. Aku terus memeluknya dari belakang sementara tangan kiriku di dadanya sementara jari-jari di kanan . tanganku di mulut Anita.

Mulut Anita mengisap jariku seperti bayi lapar menemukan susu ibunya, mata terpejam seolah bermimpi. Tubuhnya setengah jalan, bersandar dari pinggang ke atas, bersandar di punggung sofa, sementara pinggangnya mencoba mengikuti gerakan bolak-balik yang saya lakukan.

Jika saya mengurangi tenggelam saya lebih dalam ke lubang vaginanya, Anita segera mendorong pantatnya untuk memenuhi gerakan saya dan kemudian dengan cepat melemparkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan secara bergantian.

Aah….. Anita, sungguh menakjubkan betapa lezatnya vaginamu. Aku benar-benar bisa merasakan tubuh dan vagina Anita. Kami melakukan gerakan tersebut selama beberapa jam, sampai suatu hari tubuh Anita berkedut, kakinya gemetar dan dia bangkit ke belakang.

Cerita Sex Bercinta Dengan Cewe Pakai Jilbab Yang Smlohe

Vaginanya meremas dan mengisap saya dan mencoba menelan saya utuh. “aaaaaaaaaaaaaaahhhhh….” desah panjang Anita Akhirnya aku tidak tahan lagi, aku memeluk tubuhnya dan menekan diri pada vagina Anita.

Sperma pun saya remukkan di lubang vagina Anita yang sangat panas dan menyerap. “hhhhhheeeeeeeh” creeet…….creettt…..creet tttt Kami berdua langsung ambruk dan membungkuk ke belakang sofa saat posisiku masih dalam pinset memek Anita.

Setelah kami pulih, saya segera mengambil sarung, mematikan televisi dan mereka berdua berjalan ke belakang; Anita segera berbalik ke kamarnya,

#Cerita #Sex #Meremas #Susu

Jepitan Susu Siska Yang Tiada Tanding Terbaru Malam Ini

Lega rasanya aku melihat pagar rumah kosku setelah terjebak dalam kemacetan jalan dari kampusku. Kulirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 21.05 yang berarti aku telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam arus lalu-lintas Jakarta yang begitu mengerikan. Setelah memarkir mobilku, bergegas aku menuju ke kamarku dan kemudian langsung menghempaskan tubuh penatku ke ranjang tanpa sempat lagi menutup pintu kamar.
Baru saja mataku tertutup, tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh ketukan pada pintu kamarku yang disertai dengan teriakan nyaring dari suara yang sudah sangat aku kenal. “Ko, loe baru pulang yah?” gelegar suara Mary memaksa mataku untuk menatap asal suara itu. “iya, memangnya ada apa sih teriak-teriak?” jawabku sewot sambil mengucek mataku. “Ini gue mau kenalin sepupu gue yang baru tiba dari Bandung” jawabnya sambil tangan kirinya menarik tangan seorang cewek masuk ke kamarku.

Kuperhatikan cewek yang disebut Mary sebagai sepupunya itu, sambil tersenyum aku menyodorkan tangan kananku kearahnya “Hai, namaku Josen” “Siska” jawabnya singkat sambil tersenyum kepadaku. Sambil membalas senyumannya yang manis itu, mataku mendapati sesosok tubuh setinggi kira-kira 165 cm, walaupun dengan perawakan sedikit montok namun kulitnya yang putih bersih seakan menutupi bagian tersebut. “Josen ini teman baik gue yang sering gue ceritain ke kamu” celetuk Mary kepada Siska. “Oh..” “Nah, sekarang kan loe berdua udah tau nama masing-masing, lain kali kalo ketemu kan bisa saling memanggil, gue mau mandi dulu yah, daag..” kata Mary sambil berjalan keluar dari kamarku.

Aku menanggapi perkataan Mary barusan dengan kembali tersenyum ke Siska. “Cantik juga sepupu Mary ini” pikirku dalam hati. “Siska ke Jakarta buat liburan yah?” tanyaku kepadanya. “Iya, soalnya bosen di Bandung melulu” jawabnya. “Loh, memangnya kamu nggak kuliah?” “Nggak, sehabis SMA aku cuma bantu-bantu Papa aja, males sih kuliah.” “Rencananya berapa lama di Jakarta?” “Yah.. sekitar 2 minggu deh” “Josen aku ke kamar Mary dulu yah, mau mandi juga ” “Oke deh” Sambil tersenyum lagi dia berjalan keluar dari kamarku. Aku memandang punggung Siska yang berjalan pelan ke arah kamar Mary.

Kutatap BH hitamnya yang terlihat jelas dari balik kaos putih ketat yang membaluti tubuhnya yang agak bongsor itu sambil membayangkan dadanya yang juga montok itu. Setelah menutup pintu kamarku, kembali kurebahkan tubuhku ke ranjang dan hanya dalam sekejab saja aku sudah terlelap. “Ko, bangun dong” Aku membuka kembali mataku dan mendapatkan Mary yang sedang duduk di tepi ranjangku sambil menggoyangkan lututku. “Ada apa sih?” tanyaku dengan nada sewot setelah untuk kedua kalinya dibangunkan.

“Kok marah-marah sih, udah bagus gue bangunin. Liat udah jam berapa masih belom mandi!” Aku menoleh ke arah jam dindingku sejenak. “Jam 11, emang kenapa kalo gue belum mandi?” “Kan loe janji mau ngetikin tugas gue kemaren” “Aduh Mary.. kan bisa besok..” “Nggak bisa, kan kumpulnya besok pagi-pagi” Aku bergegas bangun dan mengambil peralatan mandiku tanpa menghiraukan ocehan yang terus keluar dari mulut Mary. “Ya udah, gue mandi dulu, loe nyalain tuh komputer!”

Tulisan di layar komputerku sepertinya mulai kabur di mataku. “Gila, udah jam 1, tugas sialan ini belum selesai juga” gerutuku dalam hati. “Tok.. Tok.. Tok..” bunyi pintu kamarku diketok dari luar. “Masuk!” teriakku tanpa menoleh ke arah sumber suara. Terdengar suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras sehingga membuatku akhirnya menoleh juga.

Kaget juga waktu kudapati ternyata yang masuk adalah Siska. “Eh maaf, tutupnya terlalu keras” sambil tersenyum malu dia membuka percakapan. “Loh, kok belum tidur?” dengan heran aku memandangnya lagi. “Iya nih, nggak tau kenapa nggak bisa tidur” “Mary mana?” tanyaku lagi. “Dari tadi udah tidur kok” “Gue dengar dari dia katanya elo lagi buatin tugasnya yah?” “Iya nih, tapi belum selesai, sedikit lagi sih” “Emang ngetikin apaan sih?” sambil bertanya dia mendekatiku dan berdiri tepat disamping kursiku.

Aku tak menjawabnya karena menyadari tubuhnya yang dekat sekali dengan mukaku dan posisiku yang duduk di kursi membuat kepalaku berada tepat di samping dadanya. Dengan menolehkan kepalaku sedikit ke kiri, aku dapat melihat lengannya yang mulus karena dia hanya memakai baju tidur model tanpa lengan.

Sewaktu dia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku dapat melihat pula sedikit bagian dari BHnya yang sekarang berwarna krem muda. “Busyet.. loe harum amat, pake parfum apa nih?” “Bukan parfum, lotion gue kali” “Lotion apaan, bikin terangsang nih” candaku. “Body Shop White Musk, kok bikin terangsang sih?” tanyanya sambil tersenyum kecil. “Iya nih beneran, terangsang gue nih jadinya” “Masa sih? berarti sekarang udah terangsang dong” Agak terkejut juga aku mendengar pertanyaan itu. “Jangan-jangan dia lagi memancing gue nih..” pikirku dalam hati. “Emangnya loe nggak takut kalo gue terangsang sama elo?” tanyaku iseng. “Nggak, memangnya loe kalo terangsang sama gue juga berani ngapain?” “Gue cium loe ntar” kataku memberanikan diri.

Tanpa kusangka dia melangkah dari sebelah kiri ke arah depanku sehingga berada di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputerku. “Beneran berani cium gue?” tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil. “Wah kesempatan nih” pikirku lagi. Aku bangkit berdiri dari dudukku sambil mendorong kursiku sedikit ke belakang sehingga kini aku berdiri persis di hadapannya. Sambil mendekatkan mukaku ke wajahnya aku bertanya “Bener nih nggak marah kalo gue cium?” Dia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaanku.

Tanpa pikir panjang lagi aku segera mencium lembut bibirnya. Siska memejamkan matanya ketika menerima ciumanku. Kumainkan ujung lidahku pelan kedalam mulutnya untuk mencari lidahnya yang segera bertaut dan saling memutar ketika bertemu. Sentuhan erotis yang kudapat membuat aku semakin bergairah dan langsung menghujani bibir lembut itu dengan lidahku. Sambil terus menjajah bibirnya aku menuntun pelan Siska ke ranjang.

Dengan mata masih terpejam dia menurut ketika kubaringkan di ranjangku. Erangan halus yang didesahkan olehnya membuatku semakin bernafsu dan segera saja lidahku berpindah tempat ke bagian leher dan turun ke area dadanya. Setelah menanggalkan bajunya, kedua tanganku yang kususupkan ke punggungnya sibuk mencari kaitan BH-nya dan segera saja kulepas begitu aku temukan.

Dengan satu tarikan saja terlepaslah penutup dadanya dan dua bukit putih mulus dengan pentil pink yang kecil segera terpampang indah didepanku. Kuremas pelan dua susunya yang besar namun sayang tidak begitu kenyal sehingga terkesan sedikit lembek. Puting susunya yang mungil tak luput dari serangan lidahku.

Setiap aku jilati puting mungil tersebut, Siska mendesah pelan dan itu membuatku semakin terangsang saja. Entah bagaimana kabar penisku yang sedari tadi telah tegak berdiri namun terjepit diantara celanaku dan selangkangannya. Putingnya yang kecil memang sedikit menyusahkan buatku sewaktu menyedot bergantian dari toket kiri ke toket kanannya, namun desahan serta gerakan-gerakan tubuhnya yang menandakan dia juga terangsang membuatku tak tahan untuk segera bergerilya ke perutnya yang sedikit berlemak.

Namun ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba saja dia menahan tanganku. “Jangan Josen!” “Kenapa?” “Jangan terlalu jauh..” “Wah, masa berhenti setengah-setengah, nanggung nih..” “Pokoknya nggak boleh” setengah berteriak Siska bangkit dan duduk di ranjang. Kulihat dua susunya bergantung dengan anggunnya di hadapanku. “Kasihan ama ini nih, udah berdiri dari tadi, masa disuruh bobo lagi?” tanyaku sambil menunjuk ke arah penisku yang membusung menonjol dari balik celana pendekku.

Tanpa kusangka lagi, tiba-tiba saja Siska meloroti celanaku plus celana dalamku sekalian. Aku hanya diam ketika dia melakukan hal itu, pikirku mungkin saja dia berubah pikiran. Tetapi ternyata dia kemudian menggenggam penisku dan dengan pelan mengocok penisku naik turun dengan irama yang teratur.

Aku menyandarkan tubuhku pada dinding kamar dan masih dengan posisi jongkok dihadapanku Siska tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat. Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yang pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yang ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yang sedang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanannya. “Sis.. mau keluar nih..” lirih kataku sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan ini. “Bentar, tahan dulu Ko..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya. “Loh kok dilepas?” tanyaku kaget.

Tanpa menjawab pertanyaanku, Siska mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan dua susunya yang besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yang dijepit oleh dua gunung kembar itu membuatku terkesiap menahan napas. Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit diantara dua susunya yang kini ditahan dengan menggunakan kedua tangannya.

Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangannya tadi. “Enak nggak Ko?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku. “Gila.. enak banget Sayang.. terus kocok yang kencang..” Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah pahanya yang mulus.

Sesekali memutar arah ke bagian belakang untuk merasakan pantatnya yang lembut. “Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya. Kocokan serta jepitan susunya yang semakin keras semakin membuatku lupa daratan. “Sis.. aku keluar..” Tanpa bisa kutahan lagi semprotan lahar panasku yang kental segera menyembur keluar dan membasahi lehernya dan sebagian area dadanya.

Seluruh tubuhku lemas seketika dan hanya bisa bersandar di dinding kamar. Aku memandang nanar ke Siska yang saat itu bangkit berdiri dan mencari tissue untuk membersihkan bekas spermaku. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya “Kamu seneng nggak” Aku mengangguk sambil membalas senyumannya. “Jangan bilang siapa-siapa yah, apalagi sama Mary” katanya memperingatkanku sambil memakai kembali BH dan bajunya yang tadi kulempar entah kemana. “Iyalah.. masa gue bilang-bilang, nanti kamu nggak mau lagi ngocokin gue” Siska kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjangnya dia pun beranjak menuju pintu. “Gue bersih-bersih dulu yah, abis itu mau bobo” ujarnya sebelum membuka pintu. “Thanks yah Sis.. besok kesini lagi yah” balasku sambil menatap pintu yang kemudian ditutup kembali oleh Siska.

Cerita sex : Menikmati Masturbasi Di Kamar Mandi Waktu Di Rumah

Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang barusan berlalu, mimpi apa aku semalam bisa mendapat keberuntungan seperti ini. Tak sabar aku menunggu besok tiba, siapa tahu ternyata bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin saja suatu saat aku bisa merasakan kenikmatan dari lubang surga Siska, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku dulu.

#Jepitan #Susu #Siska #Yang #Tiada #Tanding