Ritual Untuk Bersetubuh Dengan Ibu Tiriku Sendiri Terbaru Malam Ini

Ritual Untuk Bersetubuh Dengan Ibu Tiriku Sendiri-Ibu Tiri

Ini terjadi sepuluh tahun silam, ketika aku baru kelas satu SMU, semua itu terjadi karena usaha bisnis ibu tiriku sepeninggalan almarhum ayahku yang semakin menurun. Sementara aku anak satu-satunya belum bisa berbuat banyak untuk membantu beban ibu tiriku itu. Tibalah suatu ketika ibu tiriku mengajakku ke daerah Jawa Tengah dimana konon katanya disana ada sebuah kuburan yang memiliki kekuatan, dan apabila diyakini akan mengabulkan segala keinginan kita dengan syarat bersedia melaksanakan semedi serta segala persyaratan lainnya. Tibalah aku dan ibu tiriku di daerah tersebut, terbayang rasa ngeri seperti yang biasa kulihat di tayangan-tayangan televisi dan film-film horror. Namun ibu tiri ku memberi tahuku agar bersikap tenang, dan selalu ingat tujuan kami kesana, memang untuk merubah nasib. Sesampainya disana kami disambut oleh seorang laki-laki yang bertubuh agak tinggi besar, yang dikenal sebagai penunggu gunung tersebut. “Tentu orang sakti nih”pikirku dalam hati. Aku dan ibu tiriku diarahkan menuju sebuah rumah kecil menyerupai gubuk ditengah hutan, saat itu hari sudah senja, sehingga suasana mulai sepi dan hanya ada pelita kecil untuk penerangan di rumah itu. Kami pun istirahat di gubuk itu sambil menunggu Mang Yayan si penunggu kuburan yang memandu kami tadi. Tak seberapa lama Mang Yayan pun datang, lalu dia menjelaskan syarat yang harus kami penuhi, memang dari pengalaman yang sudah-sudah banyak yang sukses sepulang semedi di sini asalkan bersedia memenuhi segala persyaratan yang dikehendaki oleh kekuatan gaib disitu dengan sepenuh hati. Tampak ibu tiri ku berbincang-bincang dengan Mang Yayan dalam bahasa daerah, intinya kami harus berada di gubuk itu selama lima hari sambil melaksanakan semedi di kuburan yang ada di puncak gunung itu. Menjelang jam dua belas aku dan ibu tiriku bersiap-siap menuju ke kuburan keramat itu dengan membawa sesajen dan sebuah tikar, aku sedikit heran saat itu ibuku mengenakan kain batik putih garis-garis hitam dan baju kebaya, seperti mau ke undangan saja pikirku dalam hati. Kamipun berangkat menyusuri kegelapan dengan diterangi sebuah lentera kecil. Sesampainya di kuburan, Mang Yayan langsung memimpin ritual khusus di atas kuburan keramat itu. Setelah berlangsung sekitar empat puluh lima menit, Mang Yayan menggelar tikar yang dibawanya, lalu mendekat ke arah kami sambil mengatakan bahwa syarat terakhir sudah bisa dilaksanakan, yaitu aku harus menyetubuhi ibu tiriku diatas tikar itu. Ya ampun kenapa harus seperti itu sih, mana mungkin bisa begitu, pikirku dalam hati. Aku saling menatap dengan ibu tiriku. “Ya sudahlah….kalau memang itu syaratnya..!” kata ibu tiri ku dengan nada pasrah. Mendadak tatapanku jadi kabur sesaat, dan agak limbung rasanya. Kulihat ibu tiriku seperti bukan sosok yang biasanya, aku tidak mengerti kenapa pikiranku jadi berubah seperti itu, saat itu ibu tiriku seperti sosok perempuan yang menggairahkan birahiku. Dalam keadaan seperti setengah sadar ibu tiriku, membisikkan sesuatu padaku. “Kamu nggak usah takut, ikuti saja yang ibu lakukan” ungkapnya dengan nada pelan sambil membaringkan tubuhku di atas tikar itu. Lalu dia lucuti semua celana dan bajuku, aku diam seperti terkesima, saat ibu tiriku mulai mengusap-usap kontolku, aku mulai merasakan rangsangannya, perlahan-lahan kontolku mulai dikocoknya, akhirnya kontolku ngaceng juga di tangan ibu tiriku. diapun hanya tersenyum melihat kontolku yang dalam sekejap sudah tegang dan keras. Sungguh tidak pernah kubayangkan sebelumnya, aku diperlakukan seperti itu oleh ibu tiri ku. “Punyamu lumayan gede juga ya….”sambil terus menggenggam batang kontolku sambil sesekali mengocoknya. Gila ternyata nikmat sekali rasanya, tangan ibu tiriku, ingin sekali rasanya meremas-remas seluruh lekuk tubuhnya, tapi mana mungkin pikirku. Dia pun mulai memasukan seluruh batang kontolku ke dalam mulutnya, sampai mentok. “Aaakh…buuu…saya geli….!!” jawabku spontan.

Ritual Untuk Bersetubuh Dengan Ibu Tiriku Sendiri-Ibu Tiri sex dengan anak

“Iya…ibu tahu…baru kali ini kamu merasakannya..!” ungkap ibu tiriku, yang terus menjilati batang kontolku berulang-ulang, sambil diselingi dengan kocokan, sampai-sampai aku kelojotan menahan rasa geli bercampur nikmat. Tanpa kusadari ternyata kejadian itu tak luput dari pemantauan Mang Yayan, kira-kira dari jarak dua meter Mang Yayan memperhatikan gerakan ibu tiri ku yang tengah mengulum batang kontolku, lalu di memberi kode kepada ibu tiriku agar segera memulai persetubuhannya denganku. Ibu tiriku perlahan melepas kancing baju kebayanya dan melepas bra yang membungkus payudaranya. Woow bulat, mulus dan masih kencang, mungkin karena ibu tiriku cukup lama menjanda, sehingga payudaranya tidak pernah tersentuh tangan laki-laki makanya terlihat masih utuh dan montok sekali. Aku semakin bergairah, dan sangat terangsang ketika ibu tiriku mulai melonggarkan lilitan kain batik putih yang dipakainya, dan melilitkannya kembali secara asal-asalan di pinggangnya, anggap saja memberi keleluasaan agar dapat menyingkapkannya dengan mudah. Ternyata benar dugaanku, ibu tiri ku langsung terlentang dengan posisi kedua pahanya yang sudah mengangkang. “Ayo naik kesini…!”ungkapnya, sambil mengarahkan tangannya agar aku segera menuju ke tengah-tengah selangkangannya itu. “Gimana bu…saya nggak ngerti..?”ungkapku bingung. “Ya uda sini…ibu yang masukin anumu ke punya ibu..!” ungkapnya dengan manja. “Blepp…plepp..cluppp..” dalam sekejap saja batang kontolku terbenam seluruhnya ke dalam memek ibu tiriku yang masih sempit dan empuk itu. “Aaaakhh…..aaahh….ssshh…ooouh… ibuuu…!”aku mendesis merasakan nikmat dan hangatnya lobang memek ibu tiriku. “Nggak apa-apa kan…..?”ungkap ibu tiriku sambil mengusap-usap punggungku. “Ya uda jangan ragu-ragu….terus teken yang dalam..!”kata ibu tiriku mengajari aku. Akupun mulai menggenjot kontolku keluar masuk lobang memek ibu tiriku, lama-lama aku jadi terbiasa dan bisa menikmatinya.

Luar biasa sekali nikmatnya pikirku. Saat itu tak terpikir lagi kalau yang sedang kusetubuhi itu adalah ibu tiriku, yang pernah juga ditiduri oleh ayahku. Sebelumnya tidak pernah terlintas dipikiranku untuk bersetubuh dengan ibu tiri ku, walaupun beberapa tahun silam sering kulihat ayahku saat lagi mencumbu ibu tiriku ini. Setelah kami tinggal di rumah berdua pun tidak pernah terlintas pikiran kotorku terhadap ibu tiriku, sekalipun dalam kesehariannya di rumah, ibu tiriku selalu berpakaian seksi, seperti mengenakan daster yang sangat pendek,. Bahkan tidak jarang ibu tiriku tidur bersamaku dengan dasternya yang tersingkap kemana-mana sehingga dari paha sampai pantatnya terlihat jelas tanpa sehelai benangpun menutupinya, namun hal tersebut tidak pernah mengganggu pikiranku, apalagi sampai membuatku ingin menyetubuhinya. Tapi kali ini aku benar-benar terangsang sekali, bahkan aku tengah menyetubuhinya dengan penuh nafsu. Mang Yayan pun ikut terbelalak matanya sambil berkali-kali terlihat menelan ludahnya, saat ibu tiriku berganti posisi menungging sambil menyingkapkan kain batik yang menutupi bagian pantatnya, sehingga terlihat jelas dua bulatan pantatnya yang menonjol, padat, putih, mulus. Akupun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, segera kuelus-elus batang kontolku lalu kembali kuarahkan ke lobang memek ibu tiriku dari belakang. “Aaah…ssshhh…ooohh…ibuuu…nikma t sekaliii..buu..!” ungkapku sambil terus meremas-remas bulatan pantat ibu tiriku yang tengah menungging kearahku. Ibu tiri ku memaju mundurkan pantatnya sehingga terlihat kontolku seperti sedang diasah dalam memek ibu tiriku. Aku heran juga melihat Mang Yayan yang kelihatan gelisah sambil mengelus-elus kontolnya sendiri, rupanya di terangsang melihat adeganku tadi. Dia pun mendekatkan posisinya ke sebelahku, nampaknya dia penasaran ingin melihat dari dekat adeganku dan mulusnya pantat ibu tiriku yang lagi ku remas-remas dan kugenjot dengan kontolku itu. Tiba-tiba saja Mang Yayan pun menurunkan celana kolornya, lalu dia keluarkan kontolnya yang sudah tegang mengacung ke atas, sorot matanya terus tertuju ke pantat ibu tiriku yang lagi ku genjot itu. ”Saya nggak tahan juga Mas….!”katanya kepadaku, sambil mengocok kontolnya yang sudah ngaceng. Kulihat ibu tiriku yang lagi nungging menoleh kebelakang sambil tersenyum geli melihat tingkah Mang Yayan yang ikut-ikutan terangsang oleh tubuh montoknya. Kukembalikan segera konsentrasiku pada tubuh ibu tiriku yang sedang kutunggangi dengan penuh nafsu itu. Genjotanku semakin kupercepat, aku tidak tahan seakan batang kontolku lagi diremas-remas oleh dinding memek ibu tiriku, seperti dipijit-pijit, rasa geli bercampur nikmat, apalagi saat ibu tiriku memainkan lobang memeknya menjepit batang kontolku saat kubenamkan seluruhnya ke dalam. “Aaaah….oouuw…iii..buuu…saa..y a…nggak tahaan…buuu…!”aku mengerang dengan penuh nikmat.

“Iyaaa….ayo terusin..sayang…sampai keluar ya…!” ungkap ibu tiri ku terbata-bata karena hentakanku pada pantatnya. Aku mulai merasakan dorongan yang kuat yang hendak meletus, air maniku seakan sudah di ujung kontolku, yang akan segera memuntahkannya ke dalam lobang memek ibu tiriku. Tiba-tiba tubuhku terasa gemetar, darahku berdesir dengan cepat diseluruh tubuhku, seakan menahan puncak birahi yang luar biasa nikmatnya, seiring dorongan air maniku yang akan ku*kan keluar dari batang kontolku. “Aaaahh….ooouuhh…ibuuu…crott…c rottt..crottt… oouuuww..!!” akhirnya air maniku muncrat, menyemprot keseluruh dinding lobang memek ibu tiriku, sungguh betapa nikmatnya menyetubuhi ibu tiriku. Tidak pernah terbayang olehku sebelumnya, kalau tubuh ibu tiriku yang sehari-hari didepan mataku, ternyata bisa memberikan kenikmatan yang luar biasa terhadapku. Aku terkulai lemas diatas tikar, sementara ibu tiri ku yang masih dalam posisi nungging, terlihat membersihkan sisa air maniku yang berceceran di atas memeknya dengan menggunakan kain batiknya, dia pun tersenyum puas atas kebolehanku tadi, sambil mengusap-usapkan kain batik tadi ke batang kontolku yang mulai kembali ke ukuran semula. Tinggallah Mang Yayan saat itu yang terus mengocok kontolnya sendiri. Melihat hal itu ibu tiriku segera bangun dan duduk di atas tikar, lalu diraihnya batang Kontol Mang Yayan yang sedang tegang-tegangnya itu. Aku jadi tambah bingung, kok ibu tiriku mau megangin Kontol Mang Yayan, mungkin sekalian kotor barangkali, atau sebagai bonus saja buat dia yang sudah memandu kami, pikirku dalam hati. “Aduh bu….enak tenan…bu..!” Mang Yayan berguman sendiri. Karena sudah tidak tahan sejak tadi melihat kemolekan dan kemulusan tubuh ibu tiriku, Mang Yayan bagaikan ketiban durian runtuh, seumur-umur baginya tidak pernah melihat tubuh semulus itu. Dia pun mengerang sekuatnya berusaha menahan air maninya agar tidak segera keluar, dia ingin lebih lama kontolnya dikocok oleh ibu tiri ku, maklumlah bagi dia kesempatan seperti ini belum tentu dia dapatkan sepuluh tahun sekali. Namun apa daya air mani Mang Yayan tak bisa dibendung lagi, ibu tiriku memang sangat paham sekali bagaimana cara memuncratkannya dengan cepat, melalui sedikit sentuhan-sentuhan rahasia di bagian tertentu pada batang Kontol Mang Yayan, akhirnya air mani Mang Yayan tumpah ruah di kain batik putih yang dipakai ibu tiriku, bahkan saking bernafsunya air mani Mang Yayan sebagian menyemprot di payudara ibu tiriku, air mani Mang Yayan terlihat kental sekali, mungkin karena sudah sepuluh tahun dia menduda. Tidak lama kami pun bergegas kembali ke gubuk untuk istirahat, sementara Mang Yayan malam itu dengan setia menunggui kami sampai tertidur di emper gubuk. Sementara aku berada satu kamar bersama ibu tiriku dalam gubuk itu, tentu atas permintaan dari ibu tiri ku sendiri agar aku menemaninya. Malam ibu tiriku bertanya padaku bagaimana perasaanku, sambil menghiburku agar tidak kaget atas kejadian di kuburan keramat itu. “Saya takut bu….sa..ya…bi…ngung…” sambil terbata-bata. “Iya ibu tahu…ibu ngerti…tapi kamu hebat…” ibu tiriku memotong pembicaraanku. “Maksud ibu hebat gimana…?” ungkapku dengan penuh rasa heran. “Itu lho…. ibu baru lihat…ternyata punyamu besar sekali..” ungkap ibu tiriku sambil berbisik kepadaku. Aku diam saja mendengar pernyataan itu.

Ritual Untuk Bersetubuh Dengan Ibu Tiriku Sendiri-ngewe dengan ibu tiri

“Ibu jadi tertarik aja melihatnya tadi….sampe sekarang terbayang terus…!”kenangnya. “Iya bu, saya juga baru tadi aja melihat tubuh ibu dengan jelas…!” ungkapku dengan malu-malu. “Kamu suka nggak…seperti tadi dengan ibu…?” ungkap ibu tiriku sambil berbaring menghadap ke arahku. “Hhmm…iya..iya..bu..saya suka.., enak bu..saya baru merasakan begitu.!” “Kalau kamu mau, ibu tidak keberatan kamu setubuhi ibu seperti tadi kapan aja kamu mau, asal jangan ada orang lain yang tahu..ya…!” tegasnya, sambil kembali meraih kontolku yang sudah mengecil, lalu di usap-usapnya dengan lembut. “Kamu suka nggak ibu ginikan…?” ungkapnya dengan nada yang genit, sambil sesekali batang kontolku dikocoknya. “I..ya..bu…ssshhh.. ge..li..buu..!” ungkapku terbata-bata. Ibu tiri ku pun semakin jadi memainkan kontolku, dikulumnya dalam-dalam, lalu dijilat-jilat ujungnya dengan gemas. “Aaahh…oouww…ibuuu…” aku mulai merintih menahan geli bercampur nikmat. Dalam sekejap kontolku sudah mengacung tegang keatas, melihat hal itu ibu tiriku semakin bergairah melumat habis batang kontolku mulai dari bijinya sampai ke ujung, terus berulang-ulang. “Kamu juga boleh pegang-pegang memek ibu…!” ungkapnya sambil menarik tanganku dan menempelkannya di atas lobang memeknya persis.

Rupanya ibu tiriku sudah sejak tadi terangsang sewaktu melihat kontolku mulai ngaceng, terlihat dari memeknya sudah terasa basah. Tanganku yang satu lagi meraba payudara ibu tiriku yang begitu menggemaskan. Kain batik putih yang dipakainya pun sudah terlihat acak-acakan karena rabaan dan remasanku yang mulai berani ke seluruh bagian tubuhnya yang sangat menggairahkan itu. “Ayo masukin…..ibu udah nggak tahan nih…!” ungkapnya dengan nakal. Tanpa pikir panjang lagi langsung kubenamkan seluruh batang kontolku ke lobang memek ibu tiriku itu. “Aaaah….oohhh…oooh…!!” aku mulai merancu tidak karuan saking luar biasa nikmatnya. Aku langsung menggenjot batang kontolku keluar masuk di dalam lobang memek ibu tiri ku itu. Ibu tiriku terlihat begitu seksi sekali dalam keadaan setengah bugil seperti itu. Kain batiknya melorot ketarik oleh genjotanku. Tak lama kubalikan tubuh ibu tiriku agar posisinya membelakangiku. Woow pantatnya yang montok dan gempal terlihat menungging persis di depan kontolku yang sudah sangat tegang, langsung saja kusodokkan ke lubang syurga ibu tiriku. “Aaw…aaw….ouww…nikmat sekaliii…!!” ibu tiriku merintih sambil menahan hentakan batang kontolku yang makin dalam. Tiba-tiba pantat ibu tiriku mulai terlihat gemetar seakan sudah mendekati orgasme. “Aaaaw….ibu mau keluaaar….creekk crerkk creek” air mani ibu tiriku muncrat sewaktu kontolku menusuk-nusuk memeknya yang empuk dan padat itu. Aku terus menggenjotnya, gerakanku semakin cepat, batang kontolku pun terlihat semakin gencar menghunjam lobang memek ibu tiriku. Ibu tiri ku memang pandai, dia putar-putar pantatnya bergoyang berlawanan dengan genjotanku, sampai akhirnya aku merasa seperti di pilin-pilin nggak karuan. ….crottt..crottt…c rottt.. uuhh..!!” air maniku tiba-tiba saja muncrat tak tertahankan dalam lobang memek ibu tiriku. Gila aku benar-benar nggak kuat lagi menahannya, memang luar biasa permainan ibu tiriku, tidak kuduga sampai seperti ini kenikmatan yang tersimpan dalam tubuh montoknya, ungkapku dalam hati. Puas sekali rasanya, akupun kembali terkulai lemas disebelah tubuh ibu tiriku, begitu gencarnya permainan tadi, tanpa kusadari kain batik panjang ibu tiriku telah melilit ketat dari kaki sampai kepinggangku, mengikatku jadi satu dengan tubuh ibu tiriku, kami pun terbalut rapat sehingga sulit bergerak. Karena dinginnya udara malam di tengah hutan saat itu, akhirnya aku dan ibu tiri ku membiarkan tubuh kami dalam keadaan berpelukan seperti itu sampai pagi harinya

#Ritual #Untuk #Bersetubuh #Dengan #Ibu #Tiriku #Sendiri

Kisah Linda Yang Diperkosa Bergilir Terbaru Malam Ini

Kisah Linda Yang Diperkosa Bergilir-Linda

Warung yang menjual minuman keras itu , terletak jauh dari keramaian di pinggir kota, Warung itu selalu buka dan hampir tak pernah tutup. Hampir seluruh pengunjungnya adalah laki-laki pemabuk, preman, bandit , rampok , pembuat onar. Tempat itu menjadi sarang penjahat .

Sejumlah preman terlihat sedang asik minum-minum. Empat dari mereka bermain kartu remi yang sudah lusuh . dan yang lima lainnya sedang berbicara dengan Supandi. Mereka sedang merencanakan perampokan terhadap toko emas di kota

Setelah berbicara cukup lama , Supandi menyalakan Rokoknya , lalu berjalan ke luar warung . Matanya menerawang jauh , menatap jalan kecil yang mulai gelap itu . Sampai matanya agak memicing , karena silau , tersorot lampu mobil .

Daihaitsu Xenia itu tepat berhenti di samping Supandi . Perlahan kaca gelap mobil itu terbuka , dan terlihat sosok gadis muda . “ malam pak , numpang tanya , perumahan cemara indah , dimana pak..” suara gadis itu begitu lembut , membuat birahi Supandi jadi bangkit .

Supandi menatap gadis itu , dia tersenyum , di otaknya mencari cara , untuk memperdaya gadis itu .

“ sebenarnya bisa lewat jalan ini terus lurus , tapi jalan di depan ada galian kabel , jadi harus muter , terus lewat gang kecil di sebelah sana..” kata ronny membohonginya .

“ Oh , lewat jalan gang .. yang mana yah pak..” kata gadis itu lagi . “ wah jalannya sempit dan rusak , terus agak belok belok..” kata Supandi lagi .

Gadis itu diam , sepertinya binggung . “ begini saja , biar saya antar , saya naik motor , nanti kamu ikuti motor saya ..” kata Supandi .

Gadis itu tersenyum , “ wah , terima kasih , jadi repotin bapak saja nih..” .

Supandi tersenyum , jantungnya berdetak lebih cepat , rencananya sudah makin mendekati ke mangsanya . Supandi tersenyum lagi lalu berkata “ tidak apa apa koq , tapi saya mau makan dulu yah.. di warung dalam sana .. kamu tunggu saja sebentar..” .

Supandi berencana , untuk mengepungnya bersama teman temannya dan membawanya masuk ke warung itu .

Tapi di luar dugaan Supandi , gadis itu malah turun dari mobil suzuki carry itu. “ eh pak , saya juga agak haus .. saya ingin minum juga..” katanya .

Itu langkah yang salah , gadis itu tak menyadari banyak serigala lapar di dalam sana
Supandi tersenyum sekali lagi , dan menatap gadis itu . Yang berpakaian seksi dan sensual. Dia mengenakan gaun pesta . Bagian dadanya lumayan rendah membuat belahan dadanya agak terlihat .

Buah dada gadis itu tidak besar, tapi padat dan bulat, dan tetap mengacung walaupun ia tidak mengenakan BH sekalipun. Pantatnya juga terlihat bulat di tutupi oleh gaun pesta itu.

Panjang gaun malam itu hanya sampai sepuluh senti di atas lutut , membuat kakinya yang panjang terlihat jelas, halus, putih mulus. Karena ketatnya gaun yang ia pakai, gadis itu berjalan perlahan, masuk ke dalam warung itu. Rambutnya yang berwarna kecoklatan jatuh tergerai di punggungnya.

Setelah gadis itu berada di dalam warung itu , Dia tidak yakin apakah memang tempat ini yang baik , setelah matanya melihat keadaan di sekelilingnya. Ia sendiri harus bertanya beberapa kali kenapa bisa sampai ke tempat ini.

Gadis itu mulai grogi , dia terus dekat Supandi yang asik melahap mie instan rebus , lalu memutuskan untuk memesan coca-cola dan sambil berdiri menunggu sebentar.

Keempat orang yang sedang bermain kartu remi memandanginya dengan mata melotot penuh nafsu birahi .Gadis itu sendiri merasa merinding ketika matanya menatap mata mereka. Mereka menjilati bibir mereka setiap kali mata Linda (Nama gadis tersebut) beradu pandang dengan mereka. Tak lama , suasana semakin memanas .

“ pak , ayo tolong antarkan saya.” kata gadis itu pada Supandi . Supandi tersenyum “ sabar yah , oh iyah nama kamu siapa sih ” . Gadis itu tak menjawab . Tapi Supandi bertanya lagi “ eh , nama kamu siapa ?” . “ Linda “ jawabnya singkat.

“ Oh nama loe bagus juga , “ kata Supandi . Linda berkata lagi “ ayo pak , nanti saya bayar ongkosnya , tolong bapak antar saya sekarang “ .

Supandi tersenyum sinis , lalu tangannya hinggap di pantat Linda dan merabanya . Gadis itu tersendak “ eh.. jangan kurang ajar yah..” katanya . Supandi tersenyum menyeringai “ he he he baru gitu aja eleo udah marah , gimana kalo gua entot loe..” .

Nada bicara Supandi berubah , yang tadinya lembut ,sekarang jadi kasar . Linda menyadarinya , ini tidak baik . Segera dia menuju ke pintu , untuk pergi dari sana . Tapi terlambat , dua orang bandit berada di depan pintu . Mereka berdiri sambil mengusapi selangkangan mereka .

“Hei Non, gimana kalo loe buka baju elo , jadi kita bisa senang senang!” seseorang dari mereka berkata. “Gimana kalo kita nyanyi sama-sama , sambil telanjang Non?” yang lain menimpali.

Linda mulai panik , “ minggir , saya mau pergi ..” katanya .

Tapi seseorang segera mendekatinya dan menempatkan tangannya di bahunya serta mendorongnya duduk di kursi sementara preman itu sendiri duduk di sebelah Linda. “ Hei , apa apa nih..” kata Linda

Kemudian tanpa aba aba , preman itu menjilat dan mencium telinga Linda .Linda berontak , dan menjerit “ apa apa nih , bajingan… “ . Lalu tangan Linda reflek menampar pipi preman itu . Teman temannya yang lain tertawa tawa .

Tiba tiba , preman itu mencabut belatinya , dan menancap belati itu di kursi kayu yang di duduki Linda , tepat di antar kedua paha Linda . Untungnya belati itu tak sampai melukai pahanya .

Linda hanya bisa memandangi belati mengkilap itu dengan mulut terbuka tak percaya kejadian ini harus menimpa dirinya .

Ketika Linda tidak mengatakan apa-apa, orang itu memasukkan tangannya ke dalam gaun Linda, merabai pahanya dan berusaha membuka kaki Linda. “ Hei , apa apa nih tolong , jangan “ . Linda meronta dan memandang sekelilingnya dengan tatapan memelas mohon pertolongan.

“ Hei , jangan gangu dia , dia milik gua..” bentak Supandi . Dan preman itu melepaskan tangannya .

Supandi segera mendekati pintu dan menguncinya. Dua orang preman memegang tangan Linda yang terus berusaha meronta dan menjerit, “ Tolong.. tolong… lepaskan… jangan…” dari atas tempat duduknya. Kedua laki-laki itu berkata “ yah terus menjerit .. gua suka dengar suara jeritan eleo…”

Wajah Linda memutih pucat ketakutan, dan memohon pada mereka untuk melepaskan dirinya.

Tapi dua dari preman itu segera menarik tangannya , dan membawanya ke meja kayu , yang biasa dipakai buat makan . Linda terus meronta . Tangan preman itu menjambak rambutnya . Akhirnya mereka berhasil membawa dan membaringkan Linda di meja kayu itu .

Kemudian kedua tangannya di ikat pada kaki meja . Kini tangan Linda , terikat terbuka , satu ke kiri dan satu kekanan . Kini Linda terbaring tak berdaya , dengan tangan terikat seperti di salib . Hanya kakinya yang bergerak menendang nendang tanpa arah . Juga jerit tangisnya yang memilu .

“ Yah , terus berontak , gua suka sekali melihatnya..” kata Supandi tertawa . Linda terus berontak , dan menangis memohon dilepaskan . Tapi Supandi hanya tertawa . “ eh , elo orang minggir , liatin gua aja yah , cewek ini punya gua..” kata Supandi pada teman temannya.

Teman temannya hanya tertawa tawa .

Lalu Supandi segera merobek gaun Linda , dengan bantuan belatinya . Sekali tarik gaun itu lepas seluruhnya di sertai jeritan Linda .

Semua mata langsung tertuju pada tubuh Linda yang hanya memakai celana dalam hitam , dan juga bra yang hitam .

Supandi merangkak naik keatas meja . Tapi Linda segera menedangnya . Supandi cepat tanggap ,menangkis tendangannya , lalu memukul keras perutnya , Linda menjerit kesakitan “ aduh , ampun jangan pukul…” .

Supandi pun turun lagi , dan mengikat kedua kakinya pada kaki meja itu . Kini Linda benar benar tak berkutik . Dia terikat diatas meja dengan kaki terbuka lebar. “ Ha ha cewek sialan loe , ayo berontak lagi..” kata Supandi.

Linda hanya bisa menitikan air mata . Dan Supandi pun segera mendekatkan mukanya pada selangkanan Linda , menciumi aroma vaginanya yang masih terbungkus celana dalamnya. Linda mengelijing dan memohon “ tolong hentikan jangan lakukan ini…” . Tapi itu sia sia saja .

Supandi terus saja menciumi celana dalamnya , dan tak lama dengan belatinya itu dia merobek celana dalam dan Bra Linda . Kini tubuh Linda terbuka , tanpa sehelai benang pun . Supandi menatap tubuh telanjang gadis itu , demikian juga preman preman bejat lainnya.

Buah dada Linda yang montok , vaginanya yang kecil dengan sedikit bulu bulu kemaluannya. Supandi segera mendekat ke vaginanya . Dengan dua jarinya dia membuka lebar bibir vagina Linda .” wah , memek elo masih bagus yah , apa eloe masih perawan..” kata Supandi.

Linda tak menjawab , hanya terisak tangis . Supandi pun mejulurkan lidah menjilati klitorisnya . Linda mengelijing dan meronta “ sudah tolong hentikan ” . Supandi terus saja bernafsu melumat vagina Linda . Membuat Linda terus mengelijing .

“ aghhh “ jerit Linda , ketika Supandi memasukan dua jarinya ke liang wanita Linda . Jari Supandi menyolok nyolok vagina Linda dengan cepat . Jerit kesakita Linda , malah semakin membuat gerakkan jari Supandi Liar . Supandi mengorek ngorek liang vagina Linda . Lalu menarik jarinya keluar.

Supandi mencabut jarinya , menatap jarinya yang basah , menyeringai , lalu kembali memasukan jarinya di liang vaginanya . “ rupanya , elo udah gak perawan yah.. dasar perek ” ejek Supandi .

Kisah Linda Yang Diperkosa Bergilir-Linda Diperkosa

Kembali jarinya menyodok nyodok vagina Linda , membuat Linda mengeram pedih.

Setelah Supandi puas memainkan vaginanya , Supandi melepaskan ikatan Linda dan langsung menariknya turun dari meja kayu itu .Linda tersungkur di lantai , dan Supandi membuka celananya . Penis ngacung keras.

Tiba-tiba, Supandi menjambak rambut Linda dan menariknya , Linda menjerit kesakitan “ ahhhh , tolong ampun…” .

Supandi memerintahkan Linda untuk segera mengulumnya dan jika ia berani mengigit penisnya, ia akan merontokan gigi Linda .

Supandi memajukan penisnya mendekati muka Linda , penisnya yang sudah tegang dan keras, ia menjepit hidung Linda untuk membuat Linda membuka mulutnya. Linda meronta , tapi Kembali Linda menjerit keras , “ Ahhhh … “ ketika satu pukulan tepat di mukanya

Ketika Linda kehabisan nafas dan membuka mulutnya untuk menghirup udara, Supandi segera mendorong penisnya ke dalam mulut Linda. dan mulai mendorong dan menarik kepala Linda.

Kepala Linda bergerak maju dan mundur tanpa henti, terus menerus. Lipstik Linda yang berwarna merah menempel di batang penis yang ada di mulutnya. Dan ketika kepala penis itu masuk ke tenggorokannya Linda tersedak, tapi Supandi tetap mendorong hingga kepala penis itu masuk lebih dalam di tenggorokan Linda.

Air mata mulai meleleh di pipinya . Sambil Linda dipegangi hingga tak bergerak dengan penis yang terbenam hingga tenggorokannya. Supandi kemudian menarik penisnya keluar , lalu mendorong lagi.

Setelah kira kira 10 menit , Supandi menekan masuk penisnya . Linda tersedak , dan terasa sperma Supandi muncrat di tenggorokkannya . Setelah penis itu benar benar terlepas dari mulutnya , Linda segerah memuntahkan sperma yang memenuhi mulutnya.

Seorang dengan perut buncit , tangannya penuh tatto segera menghapiri Linda. Membuka resleting celananya , Tangannya kemudian menjambak rambut Linda dan mulai mendorong masuk penisnya dalam mulut Linda mengantikan Supandi

Menggerakan penisnya dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak keluar masuk di mulut Linda. Semua orang dapat mendengar suara dahi Linda yang menumbuk perut orang itu, dan erangan Linda yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh ke tenggorokannya.

Ketika laki-laki itu akan mengalami orgasem ia mendorong kepala Linda hingga hidung Linda terbenam di dalam rambut kemaluan orang itu tanpa bisa menarik nafas. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut Linda.

Dan dari sudut mulut Linda sperma menyemprot keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Linda. Kemudian orang itu mulai bergerak lagi tanpa henti. Sperma terus mengalir keluar, jatuh dari leher Linda .Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulut Linda, Linda megap-megap menarik nafas dan terbatuk-batuk memuntahkan sperma yang masih ada di tenggorokannya.

Dua orang kemudian memegangi Linda sementara yang lain mulai melepaskan pakaian mereka. Linda sendiri tak berdaya untuk melarikan diri, setelah baru saja ia mengalami shock.

Ketika semuanya telah telanjang bulat, kembali Linda diangkat dan diletakan di atas meja kayu dan langsung dipegangi oleh empat orang laki-laki, setiap orang memegangi tangan dan kakinya. Kaki Linda terbuka lebar dan tubuhnya telentang.

Supandi kembali mendekat dan naik ke atas meja. Perlahan ia menggosokan penisnya yang besar ke kaki Linda. Yang lain hanya bisa memandang iri pada penis Supandi yang panjangnya hingga 15 senti dan selalu ia yang mendapat kesempatan pertama. Supandi memerintahkan orang di dekat kepala Linda untuk mengangkat kepala Linda hingga Linda bisa melihat ketika penis Supandi mulai masuk ke vagina Linda.

Orang yang memegangi kaki Linda berusaha membuka kaki Linda lebih lebar. Dengan satu kali dorongan keras, penis Supandi dengan keras memasuki vagina Linda. Linda menjerit sekeras-kerasnya, “ AaHHHGG . . .” dan makin meronta-ronta, tanpa daya menghentikan Supandi memperkosa dirinya. Supandi sendiri menikmati sekali segala jeritan dan rontaan Linda. Ia menyeringai setiap kali Linda menjerit kesakitan.

Ketika Supandi sedang memperkosanya, laki-laki lainnya ikut menyakiti Linda dengan mencubit, meremas, meraba, mengisap, mengigit, menjilat dan menciumi seluruh tubuh Linda.

Mereka mulai dengan memainkan buah dada Linda dan mengisapi puting susunya, tangan-tangan mereka juga menarik-narik dan menjepit puting susunya. Linda terus menjerit , pilu “ ahhhggg ampun Ahhhh hentikan tolong….” .

Kaki Linda diangkat tinggi-tinggi dari atas meja sementara tangan-tangan merabainya, menikmati halusnya kaki Linda.

Beberapa menit kemudian jeritan Linda hanya tinggal erangan dan rintihan tapi Supandi tetap memperkosa Linda tanpa henti, terus bergerak makin cepat. Setelah lama kemudian, Supandi menarik penisnya hingga hampir terlepas dari jepitan vagina Linda, ia mengerang dan maju mendorong ke depan sekuat tenaga.

Kepala Linda terdongak dan jeritan melengking terdengar, melolong panjang keluar dari mulut Linda “ AGHHHH………”. Supandi mengejang beberapa saat penisnya menyemburkan sperma ke dalam vagina Linda. Setelah Supandi mencabut penis , spermanya pun berhamburan keluar dari liang vagina Linda yang membengkak dan memar.

Laki-laki yang lain kemudian melepaskan pegangan Linda dan bertengkar mengenai giliran siapa selanjutnya.

Linda hanya bisa berbaring , menangis , tubuhnya menjejang kesakitan . kaki dan tangannya masih terbuka lebar, ia menangis histeris. Ia telah diperkosa , dilecehkan, harga dirinya di injak injak .

“Eh perek , kenapa nangis , Loe mustinya nikmatin, soalnya masih banyak cowok yang antri , semua mau cobain memek elo kita baru aja mulai!” katanya pada Linda.

Seorang laki-laki segera naik ke atas meja setelah Supandi turun. Sekarang, Linda dapat merasakan bagaimana bibir vagina-nya perlahan membuka kembali dan penis itu sedikit demi sedikit masuk ke dalamnya. Kesakitan kembali tercermin di wajah Linda, ketika ia merasa tubuhnya seperti dirobek oleh penis yang masuk. Linda mengerang lagi “ aghhh sakit…”

“Loe jangan belagu deh! Kalo lo nggak suka sama punya gue atau punya temen gue tadi, masih ada yang laen! Cepet atau lambat lo pasti temuin yang lo suka!” bentak orang itu.

Perkataan orang itu membuat apa yang telah ia takutkan selama ini menjadi nyata. Linda akan diperkosa bergantian oleh seluruh orang yang ada di bar itu. Dan ia tidak punya pilihan sama sekali. Linda hanya bisa menyerahkan dirinya dan melayani mereka hingga selesai.

Sekarang Linda hanya berharap ia bisa keluar dari situ hidup-hidup, dan berharap tidak ada seorang pun yang tahu apa yang telah ia alami.

Tak lama preman itu menyemburkan spermanya ke dalam vagina Linda yang sudah terisi oleh sperma Supandi. Lalu dengan segera orang lain menggantikan laki-laki itu, kemudian laki-laki lain menyusul, setelah itu temannya juga mulai memperkosa Linda.

Linda tidak bisa lagi menahan rasa sakit dan ia sudah kehabisan tenaga melayani laki-laki itu. Linda lalu menangis dan memohon pada semuanya agar melepaskan dirinya.” Sudah tolong lah Ahhh saya , sudah tak kuat , ahhh sakit…” .

Tapi Laki-laki yang sedang menindihnya meremas buah dada Linda keras-keras hingga Linda menjerit kesakitan. “ AHHGGG sakit hentikan tolong…” . Dan menarik puting susunya dengan kuat “ AGHH sakit ampunnn…”

“Jangan berisik! Lo belom ngelayanin temen-temen gue! Masih ada lima orang lagi!” bentaknya pada Linda.

Tiba-tiba orang itu menarik penisnya keluar dan merangkak ke dada Linda. Linda sudah sangat ketakutan sekarang hingga ia hanya bisa berbaring dengan mata terpejam erat, menunggu orang selanjutnya yang akan mengambil giliran memperkosanya.

Ia sama sekali tidak menyadari orang yang baru saja memperkosanya mengarahkan penisnya ke muka Linda. Dan tepat sebelum orang itu orgasme Linda membuka matanya. Sperma segera menyembur ke seluruh wajah Linda. Sehingga seluruh sperma itu keluar menyembur dari penis itu.

Ketika orang itu puas ia menarik rambut Linda dan menamparkan penisnya ke wajah Linda. “satu-satunya yang boleh loe mohon cuma ini tau? Loe sendiri yang masuk ke sini pake pakaian merangsang kayak perek , dan loe mohon kita berhenti? Lo bercanda apa? Lo musti ngelayanin kita sampe kita nggak bisa bangun lagi! Ngerti” Orang itu membentak Linda.

Lima orang terakhir kemudian mengambil giliran masing-masing dan memperlakukan Linda sama dengan orang sebelumnya. Ketika hampir orgasme, mereka menarik penisnya keluar, merangkak di atas dada Linda, dan memyemprotkan sperma mereka ke seluruh wajah dan buah dada Linda kemudian menarik rambut Linda untuk membersihkan penis mereka.

Dan ketika orang yang terakhir selesai Linda berbaring hampir tak sadarkan diri.

Wajah, buah dada, dan puting susu Linda seluruhnya dilumuri sperma. Sperma itu mengalir turun dari sisi wajahnya, masuk ke telinga dan leher Linda. Linda tidak bisa membuka matanya karena semuanya tertutup oleh sperma. Linda harus bernafas melalui mulutnya karena sperma sudah masuk ke hidungnya.

Rambut Linda yang kecoklatan terlihat kusut karena terkena sperma yang mengering di rambutnya. Ketika orang-orang itu beristirahat sejenak, Linda hanya berbaring di atas meja , kakinya terbuka lebar dan sperma mengalir keluar dari vaginanya, menunggu orang selanjutnya memperkosa dirinya.

Vagina Linda tampak memar, memerah, dan terasa sakit karena baru saja dimasuki sepuluh orang bergantian tanpa henti.

Dua orang menarik tubuh Linda turun dari meja itu dan menyeretnya ke kamar mandi. Mereka kemudian membersihkan tubuh Linda dengan kertas tisu yang kasar dari sperma yang menempel. Dan ketika tubuhnya diseret keluar lagi, Linda melihat meja tadi telah dipindahkan ke pinggir ruangan.

Di tengah ruangan itu sekarang tergelar matras kusam dan delapan laki-laki telanjang bulat berdiri mengelilinginya. Linda didorong ke tengah-tengah lingkarang orang itu, hingga ia terjatuh ke atas matras, tubuhnya tersungkur tak berdaya untuk mengangkat tubuhnya.

Linda merasakan tangan-tangan di seluruh tubuhnya mulai menarik, mendorong dan mengangkat tubuhnya. Ketika Linda membuka matanya ia melihat seseorang telah berbaring telentang di bawah tubuhnya.

Orang itu adalah si Supandi, dan penisnya sudah tegak berdiri. Kedua bibir vagina Linda kemudian dibuka oleh dua pasang jari-jari ketika perlahan tubuh Linda diturunkan mengarah ke penis Supandi. Dengan sisa-sisa sperma yang ada, penis itu dapat lebih mudah masuk ke dalam vagina Linda.

Dan Linda sendiri hanya mengerang, merasakan kembali sakit “ Ahggg Aghh perih tolong hentikan sudahh..”

Seseorang kemudian menarik rambutnya, dan sebuah penis lain mendekati mulutnya. Linda dengan perlahan membuka mulutnya, berharap mereka tidak akan menyakitinya jika ia menuruti kemauan mereka. Penis itu masuk hingga ke tenggorokan Linda dan berhenti tak bergerak.

Selanjutnya Linda merasakan sebuah tangan mendorong tubuhnya hingga turun. Kemudian tangan-tangan lain mulai membuka belahan pantatnya. Linda panik dan berusaha merangkak menjauhi tangan-tangan itu. Dengan merangkak Linda membuat penis di mulutnya masuk makin dalam ke tenggorokannya.

“Hei, lo suka juga akhirnya! Kalo gitu ayo mulai aja sayang!” kata orang yang memasukan penisnya ke mulut Linda sambil tersenyum.

Ia mulai menggerakan pinggulnya secepat dan sekuat tenaga. Tubuh Linda yang terdorong mundur karena gerakan orang itu, disambut dengan sebuah penis lain di liang anusnya. Sekarang rasa sakit yang perlahan mulai hilang dari tubuh Linda, kembali menyengat seluruh tubuhnya.

Kisah Linda Yang Diperkosa Bergilir - Tubuh Linda Diperkosa

Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi, sakit yang tidak pernah dirasakan Linda sebelumnya. Pikiran Linda menjerit-jerit kesakitan, sedangkan mulutnya hanya bisa mengeluarkan suara tidak jelas diredam oleh penis yang keluar masuk.

Rasa sakit itu makin menjadi-jadi, ketika ketiga orang itu mulai bergerak berirama. Tubuh Linda seperti terkoyak-koyak ketika penis-penis itu bergantian keluar masuk di dalam vagina dan anusnya.

Dua orang kemudian mendekat memegangi tubuh Linda hingga ia tidak terjatuh ke samping. Semua lubang di tubuh Linda, mulut, vagina dan anus dipergunakan oleh mereka untuk memuaskan nafsu mereka secara bersamaan.

Kemudian dua orang terkakhir tadi menarik tangan Linda, melingkarkan jari-jari Linda di penis mereka dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penis-penis mereka, sementara dua orang lainnya berlutut di samping Linda, dan menarik buah dadanya untuk kemudian digosokan pada penis mereka.

Sekarang Linda sudah dalam keadaan berlutut, tubuhnya bergoyang maju mundur. Tujuh dari sepuluh orang itu terus-menerus menggunakan tubuh Linda untuk membuat mereka puas. Tidak seorang pun peduli dan melihat bahwa Linda sama sekali tidak bisa bergerak. Semuanya tampak sangat bernafsu memperoleh bagian tubuh Linda.

Setelah beberapa menit rasa sakit itu mulai bisa ditekan oleh Linda. Linda terus memejamkan matanya karena ia tidak ingin melihat bagaiman orang-orang itu mempergunakan tubuhnya untuk memuaskan mereka. Ia hanya berharap semua itu segera selesai, karena dirinya hampir tidak bisa lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Orang di anus Linda lebih dulu orgasme. Ketika ia selesai dan menarik penisnya keluar, orang lain maju dan dengan mempergunakan sperma orang yang pertama, ia melumasi penisnya dan memasukannya ke anus Linda. Lalu orang di mulutnya menyemburkan sperma, membuat Linda tersedak tak bisa bernafas, berusaha sekuat tenaga menelan sperma orang itu.

Lalu penis itu ditarik dan digantikan oleh penis lain, yang kali ini lebih besar. Linda berusaha membuka mulutnya, tapi orang itu tidak sabar dan langsung mendorong penisnya masuk, dan mulai bergerak.

Ia mendorong penisnya dalam-dalam dan tidak menariknya keluar, terus menahannya di dalam tenggorokan Linda. Linda kemudian merasakan getaran dari tubuh Supandi di bawahnya dan cairan hangat mengalir ke dalam vaginanya, segera setelah itu orang lain menggantikan posisi Supandi tadi.

Orang-orang tadi bergantian memperkosa Linda di seluruh lubang yang ada, ia terus menelan semua sperma yang disemburkan di dalam mulutnya. Dua orang di depan wajahnya mengocok penisnya masing-masing dan mengarahkan penisnya ke wajah Linda.

Ketika Linda melihat ke bawah, orang di bawah tubuhnya sedang menatap wajahnya dan kepalanya diganjal oleh kedua tangannya. Tak lama kemudian sperma kembali masuk ke dalam vagina Linda, dua detik kemudian sperma menyembur ke anusnya.

Penis lain kembali masuk ke vagina Linda. Linda kembali memejamkan matanya, ia sekarang hanya bisa mengeluarkan suara erangan, “ aghhh aghh aghh…” . yang semakin tinggi ketika penis lain masuk ke anusnya. Ketika ia membuka matanya lagi, Linda melihat sebuah penis diarahkan ke wajahnya.

Kepala penisnya berwarna ungu bulat, dan beberapa detik kemudian sperma menyembur menghantam wajahnya mengalir masuk ke mulutnya. Orang tubuh kemudian minggir dan sebuah penis lain maju mendekat.

Sepanjang malam Linda terus melanyani sepuluh orang itu hingga semuanya mendapat bagian menggunakan mulut, vagina dan anusnya paling sedikit satu kali. Dan ketika orang-orang tersebut puas dan menjauh dari tubuh Linda, tubuh Linda tersungkur , terkapar tak berdaya .Linda lalu mengangkat wajahnya berusaha melihat orang-orang yang mengelilinginya, setelah itu semuanya gelap Linda tak sadarkan diri.

#Kisah #Linda #Yang #Diperkosa #Bergilir

Memuaskan Nafsu Ibu Kepala Sekolah Terbaru Malam Ini

Memuaskan Nafsu Ibu Kepala Sekola-Ibu Nia2

Sebelumnya perkenalkan diriku terlebih dahulu namaku Wilbert. Ketika kisah ini terjadi aku berumur kira-kira 18 tahun, aku termasuk seorang yang aktif dalam berbagai kegiatan baik di kampus maupun diluar kampus termasuk di didalamnya kegiatan Pramuka yang memang sejak kecil aku suka. Nah karena kegiatan Pramuka inilah terjadilah kisah yang sampai saat ini masih aku kenang. Untuk wajah memang aku nggak jelek-jelek amat malah terbilang agak cakep itu kata temen-temenku. Dan terbukti ada beberapa cewek yang naksir kepadaku. Hingga suatu saat aku mendapat surat yang berisi permintaan batuan untuk ikut menjadi salah satu pembina di SD Negeri di dekat rumahku. Murid-murid SD itu akan melaksanakan perkemahan sabtu minggu atau persami. Merasa mendapat kepercayaan dan hitung-hitung untuk tambahan uang saku maka dengan hati senang aku terima tawaran tersebut. Lagipula aku adalah salah satu alumnus dari SD tersebut. Kami berangkat ke lokasi hari sabtu pagi, dan sampai ke lokasi kira-kira jam 10. Setelah sampai lokasi kami mendirikan tenda dan mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan kegiatan persami. Kegiatan demi kegiatan kami lakukan, dan ternyata anak anak terlihat suka padaku karena mungkin dimata mereka aku lucu dan menarik. Itu semua mungkin karena aku aktif di berbagai orgNiaasi sehingga aku pandai mengatur suasana. Permasalahan yang ada adalah air. Lokasi kami berkemah agak jauh dari rumah penduduk. Air yang kami dapatkan berasal dari sungai yang mengalir di dekat lokasi. Dan untuk mandi kami harus kerumah penduduk yang ada disekitarnya walaupun agak jauh. Hari semakin sore aku sedang bersantai di tenda pembina sambil mengawasi anak-anak terlihat dari kejauhan sebuah mobil kijang berhenti dan turun seorang wanita paruh baya. Setelah aku perhatikan betul ternyata yang datang adalah Bu Nia, beliau adalah kepala sekolah SD tersebut. Beliau dahulu adalah Ibu guruku, beliau orangnya supel namun kewibawaannya tetap terlihat. Yang aku herankan adalah beliau tetap terlihat cantik diusia yang aku taksir sudah kepala lima. Tubuhnya tetap terawat tidak seperti wanita pada umumnya pada usianya. Para guru dan para pembina mendekat untuk menyalami termasuk diriku bergegas berjalan mendekatinya untuk menyalaminya. Aku menyalaminya sambil basa-basi bertanya”Koq cuma sendirian Bu Nia?” “Eh.. iya Bet bapaknya anak-anak sedang ada acara di Semarang” Jawab Bu Nia. “Kamu tadi tidak menjemput Bu Nia” Sergah Pak Felix yang berjalan beriringan dengan kami. “Kan sudah Bu Nia sudah bawa mobil Pak” Aku menjawab sekenanya. Kami berjalan beringan menuju tenda para pembina. Setelah sampai di tenda Bu Nia tampak berbicara serius sambil duduk diatas tikar dengan Pak Felix. Tampaknya hal penting yang perlu dibicarakan mengenai acara persami itu.

Aku menjadi agak tidak enak untuk berlama-lama di dekat mereka. Setelah minta ijin aku berjalan menjauh dari mereka. Dalam benakku terlintas pengakuan bahwa Bu Nia memang masih menarik walau tampak sedikit keriput di leher namun itu malah membuat Bu Nia tampak lebih anggun. Rambutnya lurus sebahu hitam walau ada beberapa helai yang tampak sudah putih, kulitnya yang putih bersih tampak terawat. Anganku terus mengalir bentuk tubuhnya yang ramping namun padat berisi, bongkahan bokongnya tampak jelas tercetak dibalik rok spannya begitu juga buah dadanya indah. Perutnya memang agak besar namun kencang. Gila.. aku membayangkan orang yang dahulu pernah menjadi guruku. Ini tidak benar. Tapi aku aku tidak bisa memungkiri bahwa Bu Nia memang masih sintal. Pada malam harinya diadakan acara api unggun yang kemudian dilanjutkan dengan acara jurit malam. Aku kebetulan mendapat untuk menjaga semua tenda. Kebetulan sekali sebab aku merasa lelah karena sehari sebelumnya ada kegiatan di kampus. Yang lebih kebetulan adalah ternyata Bu Nia dan 2 guru wanita yang lain nggak ikut acara jurit malam. Setelah mngecek semua tenda aku berjalan mendekat kearah Bu Nia yang sedang duduk sendiri di depan tenda pembina. Tampaknya kedua rekannya sudah terkantuk dan tidur didalam tenda. “Belum ngantuk Bu?” aku memulai pembicaraan sambil duduk berhadapan dengannya. “Belum Bet.. masa Ibu enak-enakan tidur padahal tadi kan Ibu datang terlambat” Bu Nia menjawab. “Ya nggak apa-apa, Ibu kan sibuk juga” Aku menyahut. “Gimana kuliahmu” Tanya Bu Nia. “Lancar, Bu Nia belum akan pensiun” Aku memancing pertanyaan untuk mengetahui umur sebenarnya. “Tinggal tiga tahun lagi Bet” Bu Nia menjawab.

Memuaskan Nafsu Ibu Kepala Sekolah - Bu Nia

Pasti wanita ini umurnya lebih dari 50 tahun, namun koq masih menggairahkan. Mata sekali-kali mencuri pandang menikmati keindahan tubuhnya. Kami mengobrol agak lama sampai Bu Nia minta diantar ke sungai karena kebelet buang air kecil. Aku bergegas mengantarnya sampai pinggir sungai yang agak curam. Sambil memberikan senter aku berkata, “Saya tunggu disini ya Bu Nia, ini senternya hati-hati jalannya agak licin” “Iya.. eh jangan ngintip lho” Katanya sambil bercanda. Ketika akan melangkah Bu Nia terpeleset otomatis tanganku menggapai tangannya tanganku yang satu menggapai badannya menahan agar beliau tidak jatuh. Namun tidak disangka tanganku mendarat tepat di salah satu gunung indahnya. Dia kaget aku juga kaget. “Ma.. af Bu Nia, nggak sengaja” Aku berkata. “Eh.. nggak apa-apa” Sahutnya juga agak salah tingkah. Sambil berjalan meniti jalan setapak akhirnya dia mencari tempat yang agak tersembunyi. Namun karena sinar rembulan tampak samar-samar gerakan tubuhnya dalam melaksanakan kegiatannya. Tampak dia memelorotkan celana panjangnya kemudian CDnya lalu berjongkok. Aku bertanya dalam hati mimpi apa aku semalam sehingga aku memperoleh keuntungan dobel pertama memegang buah dada indah yang kedua bisa melihat bokong dan paha walaupun samar. Tak terasa celanaku semakin sempit karena senjata kesayanganku menggeliat. Tanganku merabanya dan membuat remasan-remasan kecil. Tak puas dengan itu aku mengeluarkan batang penisku sehingga dapat berdiri bebas mengacung. Aku yakin Bu Nia bakalan tidak akan melihat polahku. Sepertinya Bu Nia sudah selesai buang air kecil ketika akan naik ke atas aku ulurkan tanganku dan menariknya. Aku minta Bu Nia berjalan didepan dengan alasan aku mengawal kalau ada apa-apa. Namun bukan karena itu aku bisa membuat bebas kelaminku terjulur keluar dan mengacung. Sensasi ini aku nikmati sampai ke tenda pembina. Kami lanjutkan ngobrol sampai akhirnya acara jurit malam selesai. Malam sudah larut bahkan menjelang di hari kami pembina dan guru putra tidur terpisah dengan pembina dan guru wanita. Tetapi bayang-bayang kemolekan wanita paruh baya itu masih mengganggu pikiranku. Mata ini rasanya sulit terpejam. Kemaluanku rasanya juga nggak mau ditidurkan, tapi akhirnya aku sadar bahwa wanita yang menggelorakan hasrat jiwaku adalah mantan guruku yang tak mungkin aku akan melampiaskan kepada beliau. Akhirnya anganku kubawa tidur. Sampai pada pagi harinya aku terbangun oleh suara riuh anak-anak yang sedang melakukan senam pagi. Aku cepat-cepat bangun dan cuci muka kemudian membantu pembina lainnya. Setelah acara pagi selesai aku beres-beres pekerjaan yang lain yang masih harus aku kerjakan. Sementara anak-anakpun juga sibuk mandi di sungai. Pembina dan guru antri mandi di rumah penduduk yang agak berjauhan. Tampak Bu Nia juga belum mandi karena beliau juga sibuk mengawasi anak-anak. Sekitar jam 09.00 pagi semua tugas sudah selesai maka aku bergegas mengambil peralatan mandiku. Namun terdengar dari kejauhan suara yang memanggilku. “Bet kamu mau mandi ya” Setelah aku toleh ternyata suara itu bersal dari Bu Nia. Langsung saja ku jawab singkat, “Iya.. Bu Nia” “Kalau begitu sama-sama dong.. Ibu juga belum mandi” Dia berkata.

Memuaskan Nafsu Ibu Kepala Sekolah - Bu Nia Mandi

Bagai disambar petir di siang bolong mendengar tawaran itu tanpa ragu-ragu aku mengiyakan. “Iya Bu Nia” Karena kamar mandi-kamar mandi yang ada di sekitar rumah penduduk tampak sudah penuh maka aku menawarkan pada Bu Nia sebuah sumur yang ada di tengah kebun penduduk. “Sebaiknya kita mandi disana saja Bu Nia, tempatnya juga tertutup koq” Aku berharap dia mau karena ada kesempatan untuk berdua. “Yang benar lho Bet.. tapi ya nggak apa-apa memang tempat yang lain sudah penuh”. Kami berjalam beriringan menuju ketempat pemandian di tengah kebun itu. Sementara yang lainnya persipan untuk kegiatan pagi itu yaitu jalan-jalan berkeliling. Sampailah aku pada tempat yang kami tuju. Setelah aku meletakkan perlatan mandiku aku memulai menimba air untuk keperluan kami berdua. Setelah bak terisi penuh maka aku persilahkan beliau untuk mandi dahulu. Tempat mandinya terbuat dari anyaman bambu ada beberapa lobang yang tampak. “Silahkan Bu Nia anda mandi lebih dahulu” Aku mempersilahkan. “Kamu tunggu dulu ya.. awas lho jangan.. ngintip” Katanya sambil tersenyum. “Nggak Bu Nia.. tapi kalau kepepet kan nggak apa-apa” Kataku juga bercanda. “Nakal kamu” Dia berkata sambil berkata masuk ke kamar mandi. Aku mengamati dari kejauhan dan melihat satu persatu pakaiannya dilepas dan digantungkan diatas anyaman bambu itu. Terakhir aku lihat kutang dan CDnya yang berwarna biru muda dan coklat muda tersampir. Hatiku semakin nggak karuan aku membayangkan pasti tubuh molek wanita yang pantas menjadi ibuku itu telanjang bebas, aku dengar suara air yang mengguyur tubuhnya. Aku mencari akal agar aku bisa menikmati ‘keindahan tubuhnya. Akhirnya aku mendekat dan berkata, “Bu Nia airnya kurang nggak” Dari dalam bilik aku dengar suaranya,”Eh.. kamu koq ada disitu.. kurang sedikit Bet” katanya agak kaget. Ya.. kesempatan datang akhirnya aku menimba untuknya lagi dan aku tuangkan ke saluran mengalirkan ke dalam bak yang ada di dalamnnya. Bu Nia masih melanjutkan mandinya maka aku putuskan untuk mandi diluar saja sambil berharap Bu Nia nanti selesai mandi dapat melihatku. Entah pikiran gila sudah memasuki pikiranku. “Eh.. Bet kamu mandi diluar ya..” Terdengar dari dalam bilik. “Iya Bu Nia kan bisa menyingkat waktu” Aku beralasan. Sambil melihat sekeliling aku rasa aman maka aku lepaskan semua pakaianku kini tinggal celana dalamku. Sambil mengguyur badanku dari timba langsung aku sedikit mencari celah-celah agar aku dapat melihat keindahan tubuhnya. Benar dugaanku aku belum selesai mandi dari dalam bilik sudah terdengar suaranya. “Bet sudah selesai belum?” Dia bertanya. “Sudah Bu Nia” Aku menjawab walau aku belum selesai mandi. Memang aku sengaja. Dan lihat pintu bilik mulai bergerak terbuka. Darahku terasa mengalir semakin kencang menduga apa yang akan terjadi saat Bu Nia melihat aku hanya memakai celana dalam.“Ih.. ka.. ta.. nya sudah selesai” Dia melihatku agak terperanjat. Raut mukanya tampak kelihatan merah. Dia agak tersipu setelah melihatku hanya memakai celana dalam. Aku bisa melihat dari ujung matanya dia melirik pada selangkanganku yang disitu tampak tercetak jelas penisku yang sudah tegang dari tadi seakan meronta keluar. “Sana mandi di dalam masih ada airnya kok” Dia menyambung. “Iya Bu Nia” jawabku sambil masuk ke bilik. Perasaanku puas dapat memperlihatkan kejantananku pada wanita paruh baya ini. Tapi hasratku untuk bertindak lebih jauh semakin berkecamuk. Kebetulan sekali jam tangan Bu Nia tertinggal di dalam bilik bambu ini. “Bu Nia jam tangan Ibu tertinggal nih.” Aku berkata kepadanya dari dalam bilik. Aku menanti Bu Nia masuk ke dalam bilik dan penis celana dalamku semakin tidak bisa memuat penisku yang semakin membesar. “Tolong ambikan Bet masak aku harus masuk kan kamu sudah telanjang to” Bu Nia berkata dari luar bilik. “Ah Bu Nia nggak mau saya nggak masuk ndak saya ambilkan” Aku semakin berani menggodanya. “Ih kamu kok masih nakal to dari dulu” Dia berkata. “Pakai handuk dulu saya akan masuk” Dia menyambung. Semakin terbuka kesempatan mencari kepuasan hasratku yang semakin menggebu-gebu ini. Aku lepas celan dalam ku hingga aku menjadi telanjang bulat tanpa sehelai benang menanti Bu Nia masuk kedalam bilik. Bu Nia masuk kedalam bilik dan langsung setengah menjerit dia berkata, “Bet.. kamu.. nga.. nga.. pain” Pandangannya terbelalak melihat aku telanjang apalagi melihat penisku mengacung bebas. “Itu Bu Nia jamnya ambil sendiri ya” Aku mencoba santai. Aku lihat mukanya yang merah padam namun matanya tadi melirik ke arah batang zakarku yang sudah tegang. Dia melangkah menuju kearah jam tangannya yang tertinggal. Pikiran mesumku semakin menjadi-jadi maka dengan cepat aku tutup pintu bilik. Melihat perilaku itu Bu Nia kaget sambil menatapku dia berkata, “Bet apa-apaan ini”. “Maaf Bu Nia.. ta.. pi.. Ibu sangat menarik bagi saya” aku semakin berani tanpa memikirkan akibatnya. “Kamu.. sudah gila ya..” Dia berkata. Belum sempat aku menjawab pertanyaannya dia kembali menyahut. “Aku sudah menduga kamu dari kejadian tadi malam, tapi kamu harus tahu bahwa Ibu sudah bersuami dan lagi Ibu kan sudah tua” Dia mencoba menyadarkan aku. “Tapi wajah dan tubuh Ibu tidak mencerminkan usia Ibu” Aku beralasan. “Apa sudah kau pikirkan benar-benar” Dia menyahut. “Su.. dah Ibu” aku berkata tanpa pikir panjang. “Da.. sar.. kamu” Dia berkata lagi.

Aku mendekat dan mencoba mencium bibirnya. Diluar dugaanku di tidak menghindar atau meronta namun sebaliknya dia menyambut ciuman hangatku dan membalasnya. Ciuman kami semakin dalam lidah kami saling bertautan tanganku bergerilya menjamah buah dadanya yang sekal dan meremas-remas bokongnya. Tiba-tiba dia berusaha melepaskan melepaskan pelukan sambil berkata, “Sabar bet.. jangan terlalu bernapsu” Dia mendorongku aku terduduk di pinggiran bak semen. Dia masih berdiri sambil tangannya melepaskan satu persatu kancing bajunya. Perlahan dan pasti aku melihat dua bukit kembar yang masih tampah sekal. Kini tinggal beliau hanya mengenakan kutang dan rok aku bangkit namun dia berkata, “Duduk dulu”. Aku kembali duduk sambil melihat dia melepaskan roknya. Setelah roknya terlepas dia melepaskan kutang dan mencopot celana dalamnya. Dan kini terpampang didepanku tubuh sintal yang aku angan-angankan. Aku bangkit lagi namun dia kembali berkata, “Bet.. aku suka dengan caramu menjeratku tapi ini harus menjadi rahasia kita saja”. Dia berkata sambil meletakkan salah satu kakinya diatas bibir bak semen itu. Dadaku semakin berdegub kencang melihat pemandangan indah ini. Selangkangannya ditumbuhi rambut keriting yang hitam indah sekali. “Tentu Bu Nia..” Aku menyahut. Aku elus kakinya yang putih aku dekatkan wajahku dan mulai menciumi betisnya sambil menjilatinya merambat naik ke atas. Lidahku menari diatas pahanya dan diselingi dengan sedotan-sedotan kecil. Sampailah aku pada hutan yang rimbun itu dan lidahku mencoba menyibak mencari lobang yang paling dicari para lelaki. Bilik bambu di tengah kebun menjadi saksi pergumulan nafsu dua anak manusia yang dipisahkan oleh status dan usia. Aku jilati bibir vaginanya dengan penuh nafsu. Bu Nia mengerang menahan kenikmatan yang melanda dirinya. Aku tak peduli dengan keadaannya aku semakin gila mempermainkan lidahku didalam lobang vaginanya. Tangan Bu Nia memegang erat-erat kepalaku dan menekan ke selangkangannya solah-olah mempersilahkan diriku untuk menelan barang berharga miliknya. “Bet.. ka.. mu.. ma.. sih.. nakal.. seper.. ti.. dulu.. ah” Dia berkata sambil merintih menahan nikmat. Tampaknya lututnya tidak bisa lagi bertahan. Beliau menarik kepalaku agar aku menghentikan aktivitasku. Aku bangkit dan mendekatkan mukaku ke buah dadanya yang disitu tertempel buah anggur yang berwarna coklat muda tegang menantang. Aku sedoti seluruh permukaan payudaranya, aku hisap putingnya yang indah. Bu Nia tampak merem-melek menikmati permainanku ini. Tanganku meremas-remas bokong indahnya dan jariku mencari lobang duburnya, setelah ketemu aku mempermainkan jariku membuat tusukan-tusukan kecil dan mengobok-obok alat buang air besarnya. Bu Nia mengerang-erang dan aku merasakan lobang anusnya meyempit keras seolah ingin menjepit jariku yang tertanam di dalamnya. Tampaknya Bu Nia ingin mengambil inisiatif, dia melepaskan pelukanku. “Bet.. ber.. baring.. lah.. pa.. kai.. handuk.. mu.. untuk alas” Dia berkata kepadaku dengan nafas tersengal. Bagai kerbau ditusuk hidungnya aku lakukan apa kehendaknya. Aku berbaring dengan beralaskan handukku. Bu Nia berdiri mengangkang diatasku dan perlahan jongkok tepat diatas kemaluanku yang mengacung keatas. Tangannya membimbing penisku untuk memasuki lobang kenikmatannya. Dan setelah tepat dia menekan kebawah sehingga.. bles.. keinginanku terlaksana untuk menikmati kehangatan benda yang terdapat di selangkangan wanita paruh baya ini. Aku merasakan dinding kemaluannya keluar cairan yang mempermudah penisku tertanam. Kepala Bu Nia terdongak keatas dan kulihat bibir bawahnya. Tangannya yang satu berpegangan pada pinggiran bak semen. Aku hanya bisa merem melek menahan kenikmatan dari cengkeraman vaginanya. Nafas Bu Nia semakin memburu seiring dengan gerakan erotis yang dilakukannya naik turun diselingi dengan perputaran pantatnya. Aku lihat buah dadanya terguncang-guncang. Pemandangan yang indah sekali. Wanita paruh baya ini ternyata pintar bermain sex. Aku merasakan sensansi yang luar biasa. Rambutnya yang masih basah itu menjadi acak-acakan. Aku mencoba untuk bertahan agar aku tidak kecolongan keluar terlebih dahulu. Gerakan erotis Bu Nia semakin cepat. “Bet.. uh.. Ibu.. ma.. u.. sam.. pai..” Dia berkata tersengal. Aku tidak menjawabnya, gerakannya semakin tidak teratur dan akhirnya aku merasakan cengkeraman erat vaginanya, aku rasakan cairan yang mengalir memenuhi lobang vaginanya. Nafasnya tersengal dan beliau terkulai diatasku. Aku rasakan vaginanya yang masih berdenyut. Aku usap punggung mantan guruku dan aku belai rambutnya yang terurai basah. Tubuhnya yang hangat menempel erat. “Bagai.. mana.. Bu Nia..” Aku berkata. “Ka.. mu.. hebat..” Bu Nia menjawab. Mendengar jawabannya aku merasa sebagai seorang lelaki yang perkasa yang dapat membahagiakan seorang wanita. Perlahan beliau turun dari atas tubuhku, beliau tahu bahwa aku belum mencapai puncak. Dia berbaring disampingku, dia tersenyum kearahku.

Memuaskan Nafsu Ibu Kepala Sekolah - Ngewe Dengan Bu Nia

Aku mendekatkan wajahku dan mencium mesra bibirnya. Setelah itu aku bangkit, aku lihat dia sudah mengangkangkan kaki tampaklah kemaluannya yang basah merekah menanti benda tumpul yang aku miliki untuk masuk kedalamnya. Perlahan namun pasti aku arahkan benda kebanggaan para lelaki yang aku miliki. Dan.. bles.. masuklah penisku kedalam vaginanya, aku tekan dalam dalam sampai pangkal kemaluanku. Bibir Bu Nia tampak terbuka merasakan kenikmatan yang kedua kalinya, aku tarik perlahan kemudian kemudian aku gerakan naik turun pantatku. Gerakanku semakin aku percepat sehingga menimbulkan suara-sura erotis. Aku kerahkan tenagaku untuk menyodok barang istimewa mantan guruku ini. Oh.. nikmat sekali seakan melayang. Aku rasakan darahku mengumpul di penisku seiring dengan gerakanku yang semakin aku percepat. Buah dadanya yang sekal indah putih terguncang-guncang karena sodokanku. Akhirnya aku tidak dapat lagi menahan dan.. creet.. aku tancapkan dalam-dalam, aku semprotkan spermaku di dalam vaginanya. Melihat aku mencapai puncak Bu Nia melipat kakinya dan menekan pantatku erat-erat. Oh.. seakan aku terbang. Nikmat sekali.. aku rasakan sensasi yang indah sekali. Serasa tulangku terlolosi lemas sekali aku terkulai diatas tubuhnya. Dia tersenyum manja kearahku.Aku cium mesra bibirnya. Kami berbaring berdampingan. “Bu Nia.. Ibu masih hebat.. kapan.. kita.. lakukan lagi” Aku berkata kepadanya. “Ih..”, Dia mencubit hidungku. “Nakal.. kamu..” Kami lantas berpakaian kembali karena kami takut nanti perbuatan kami diketahui oleh yang lain. Kami berjalan menuju kembali ke perkemahan kami. ***** Begitulah cerita yang masih aku ingat ketika pertama kali aku bercinta dengan Bu Nia. Kami masih sering melakukannya setiap ada kesempatan. Kami kencan di penginapan-penginapan yang ada di kotaku bahkan pernah kami lakukan di kamar kost temanku. Namun kini Bu Nia telah pergi mengikuti suaminya dinas kelain kota. Aku tenggelam dengan kerinduanku terhadap Bu Nia.

#Memuaskan #Nafsu #Ibu #Kepala #Sekolah

Tragedi Hipnotis Sepasang Suami Istri Terbaru Malam Ini

Tragedi Hipnotis Sepasang Suami Istri-Dewi

Saya Dewi (24 thn) dan suami saya Joko (28) tahun (nama samaran), kami mengalami suatu kejadian yang tidak bisa terlupakan dan sangat mengganggu kehidupan kami berdua. Saat ini kami sedang dalam perawatan Psikiater. Saya ingin menceritakan pengalaman buruk kami agar rekan-rekan dapat berhati-hati dan selalu waspada jika didekati seseorang yang meminta bantuan.
Pada hari Jum’at tgl 16 Apr 00 sekitar jam 7 malam sepulang kantor kami menuju ke Warung Tenda Semanggi untuk makan malam.

Saya memilih sebuah tempat di sekitar cafe Bis Tingkat, kami duduk di sebuah meja bagian luar sehingga dapat memperhatikan orang yg sedang lewat. Pada saat kami sedang berbincang-bincang, ada tiga pria datang dan mengambil meja tepat disamping kami. Kemudian salah satu dari mereka, ingin menyalakan rokok dan meminjam korek Joko.

Tanpa rasa curiga Joko menyalakan rokok si Pemuda tadi, pada saat yg hampir bersamaan Pria tsb menepuk bahu kami berdua dan seingat saya memandang mata saya dengan tajam. Joko ternyata merasakan hal yg sama juga. Dia mengatakan bahwa dia bekas teman Joko waktu kuliah dulu di Amerika (padahal Joko tidak pernah kuliah di Amerika), tapi anehnya seperti di hipnotis kami percaya dan mengganggap mereka seperti teman baik. Dua orang yg tadi duduk di meja samping kami sekarang bergabung di meja saya. Kami berlima makan malam seperti kawan yg akrab sekali. Ketiga-tiganya masih muda dan berpenampilan menarik, saya hanya ingat salah satu bernama Anton.

Setelah Joko membayar bill, Anton mengajak kami untuk melanjutkan bincang-bincang di tempat dia. Saya dan Joko menurut saja, kemudian kami menuju ke mobil mereka, seingat saya Kijang Baru. Setelah berputar-putar kami dibawa kesebuah hotel disekitar Blok M / Senayan, kemungkinan Grand Mahakam atau Hotel Mulia (kami tidak ingat dengan jelas). Kami kemudian berada pada sebuah kamar yang cukup besar dengan ruang tamu (suite room). Seperti di sihir, salah satu dari mereka mengajak Joko ke ruang tamu untuk minum-minum sedangkan yang dua (Anton dan temannya) meminta saya masuk ke dalam kamar yg terpisah dengan ruang tamu.

Anehnya saya merasa senang dan menuruti semua perkataan Anton, menurut pengakuan Joko dia juga merasakan hal yg sama.

Saat itu saya memakai baju kerja, atasan warnah merah, rok mini warna coklat tua, blazer Coklat muda, stoking putih, celana dalam putih, BH No 34C putih , dilengkapi dengan suspender warna putih pula.

Anton kemudian melepas blazer dan semua baju saya yg lain, sekarang saya tinggal mengenakan stocking dan baju dalam. Pada saat itu Anton membuka celana panjangnya dan menarik saya agar melakukan oral sex. Anehnya saya menuruti perkataannya, meskipun sebenarnya saya menolak untuk melakukan. Beberapa saat kemudian, saat saya masih dlm posisi berlutut dihadapan Anton, pria yg satu lagi membuka BH saya dari belakang dan meremas-remasnya payu dara saya. Karena kurang puas, pria ini (Teja) memaksa membuka celana dalam saya dari belakang. Saya mengenakan suspender sehingga cukup susah untuk melepas CD-nya, maka Teja merobek CD putih saya sehingga sekarang pussy saya yg merah terlihat dengan jelas.

Sekarang saya hanya mengenakan suspender dan stocking yg tetap tidak dilepas. Teja dengan beringas mencium dan menjilat pantat saya, menepuk-nepuk dan memegangnya dan selanjutnya memasukkan lidahnya ke dalam bibir vagina. Lidahnya diarahkan ke clitoris bagain atas dan dihisap kuat-kuat. Belum puas, Teja kembali menciumi bagian pantat saya yg memang sangat indah, mulus dan bundar.

Sepertinya Anton sudah tidak tahan menahan nafsunya, saya ditarik dan direbahkan terlentang di Tempat tidur serta dia meminta Teja untuk menghentikan menjilati “pussy” saya. Perlahan-lahan Anton menjilati seluruh tubuh mulai dari kaki, liang vagina, clitoris .. di sini dia menjilat beberapa saat dan merasakan kenikmatan juice yg keluar dari liang pussy. Setelah itu Anton menciumi payu-dara dan setelah sampai dibagian atas, dia membimbing penisnya ke pussy yg saat ini sudah cukup basah.

Tubuh Anton sekarang berada diatas saya dan mulai naik-turun menghunjamkan penisnya, sedangkan bibirnya menciummi saya dan tangannya meraba-raba payu dara saya yg masih kencang. Gerakannya pertama perlahan-lahan kemudian semakin cepat, dengan kedua tangannya dia menarik kaki saya agar diletakkan mengelilingi pinggannya. Selanjutnya Teja menggoyang semakin cepat, dan tampaknya setelah 10 menit dia sudah akan mencapai klimaks.

Teja meminta gara Anton tidak melepaskan spermanya didalam, karena dia mau mengambil giliran berikutnya. Beberapa saat kemudian, Anton menarik Penisnya dan menyemprotkan spermanya ke payu dara, perut dan sebagian menetes ke stocking saya sambil berteriak “Gila … enak sekali cewek ini. Pussynya sangat kencang dan basah, serta badannya sangat indah. “Aku akan ambil bagian lagi setelah kamu dan Hendra” …

Teja cepat cepat mengambil Tissue yg ada disamping tempat tidur dan membersihkan ceceran sperma yg cukup banyak diatas payu dara dan perut saya.

Karena teriakan Anton, Joko seperti tersadar dan menuju ke kamar dimana saya sedang terlentang tanpa daya. Dia tampak sangat terkejut, tapi dengan cepat Anton menatapnya kembali dan mengatakan bahwa tidak ada apa-apa. “Istrimu lagi sakit, jadi kami harus memijatnya” kata Anton. Joko masih cukup sadar dan bertanya “Kalo dipijat, mengapa kok dia telanjang ?” “Satu-satunya cara untuk menyembuhkan dia adalah dengan dipijat dalam keadaan telanjang” Masih penasaran Joko kembali beragumen “Mengapa kamu juga telanjang ?”

Tragedi Hipnotis Sepasang Suami Istri - Dewi Diperkosa

Anton kembali menatap mata Joko dan berkata “Sudahlah, pokoknya setelah ini Dewi istrimu pasti sehat, tapi yg jelas istri-mu ini sangat cantik dan punya body yg super sexy dan enak .. Anton sepertinya keceplosan mengatakan hal tsb. Joko tampak marah “Jadi kamu tidur-ri dia ?” Ya, jawab Anton dengan suara keras “dan itu satu-satunya cara agar dia sembuh” Hipnotis Anton kembali bekerja dan Joko menurutinya untuk kembali keluar menuju ruang tamu.

Sekarang giliran Teja yg tampaknya sudah sangat beringas, dia membalik badan saya dan menginginkan berhubungan sex dengan “Doggy Style”. Saya sebenarnya sudah mulai sadar, tapi tetap saja melakukannya. Pussy saya masih cukup basah akibat berhubungan sex dengan Anton. Teja membuka bajunya, penisnya yg cukup besar dibimbing masuk ke pussy saya dari belakang. Teja menunggangi saya dan dengan gerakan yg kasar dia menggoyang-goyangkan pantatnya sekitar 5 menit,

setelah itu dia mencabut penisnya. Tampaknya Teja sangat suka dengan bagian pantat jadi dia kembali menciumi dan meng-elus-elus pantat saya. Setelah puas, dia memeluk badan saya dan menariknya agar saya menungging kepala direbahkan ke tempat tidur. Agar lebih enak posisinya, Teja meletakkan bantal besar dibawah perut saya. Sekarang dia kembali memasukkan penisnya dan menggoyang perlahan-lahan, sedang kedua tangannya meremas-remash payu dara. Akhirnya setelah sekitar 10 menit dia kembali mencabut penisnya dan meminta saya untuk berdiri berlutut didepannya. Astaga, dia memasukkan penisnya ke dalam mulut saya !! Dengan rasa yg sedikit asin campuran antara pre-cum Teja dan cairan pussy, saya hisap keluar masuk penis tsb. Sesaat kemudian keluarlah cairan sperma Teja kedalam mulut dengan semprotan yg cukup kuat. “Ayo, minum sperma saya dan jilati sampai habis, kata Teja” Itu adalah obat agar kamu cepat sembuh …. ha…ha….ha…

Masih belum puas, Teja kembali memasukkan penis-nya yg sekarang setengah keras kedalam mulut saya. Oh .. oh… enak sekali ……
“Hai Teja, cukup ! sekarang giliran Hendra …. kata Anton”

Anton mengajak saya ke kamar mandi dan memberikan Gelas supaya saya berkumur dan membersikannya wajah dengan handuk kecil. Dengan masih menggunakan stocking dan Suspender, saya kembali digiring ke dalam kamar. Anton memanggil teman yg ada diluar kamar, “Hey Hen ! Dia sudah bersih, sekarang giliran kamu. Ingat jangan dikeluarkan didalam “Pussy-nya” karena saya masih mau lagi …

Hendra, agak halus dan memulai dengan mencium bibir saya dengan lembut. Dia minta agar saya berada diatas, dan sayapun kembali menuruti semua permintaan orang-orang tsb. “Ayo, goyang yg keras Dewi, ya…ya…” Hendra sekarang juga ikut bergoyang mengikuti irama goyangan pantat saya. Sekarang, “tetap dalam posisi diatas, tapi menghadap ke sana” Hendra kembali membimbing Penis-nya ke dalam pussy. tangannya meremash-remas payu dara saya dari belakang sambil meminta saya terus bergoyang naik turun.

Setelah puas, Hendra meminta saya untuk terlentang dan menggangkat kedua kaki saya dengan bentuk V, dia kembali menggoyang tapi sekarang agak keras. Dan akhirnya dia mencabut penis-nya dan melepaskan spermanya ke wajah saya, masih belum puas Hendra memasukkan penisnya ke dalam mulut dan meminta saya untuk membersihkan penisnya dengan mulut saya.

Kini wajah saya penuh dengan sperma, Hendra mengambil Tissue dan membersikannya. Dia kemudian melepas suspender dan stocking saya dan menggiring saya masuk ke Bath-tub. Telanjang bulat saya masuk ke Bath-Tub ukuran besar (setengah linggaran) yg didalamnya sudah ada air hangat, ternyata Anton sudah menunggu saya didalam Bath-Tub.
Dengan usapan-usapan lembut Anton membersikan badan saya dengan sabun. Setelah bersih dia membilas dengan shower, dan dia mengambil handuk putih besar untuk mengeringkan badan saya. Saya dibimbing keluar dari Bath-tub dan digiring menuju Wastafel, sambil kedua tangan memegang wastafel dan badan agak bengkok, Anton kembali menyebadani saya dari belakang. Tangannya meremas-remas payu dara saya.

Goyangannya makin lama makin keras dan akhirnya di menyemprotkan spermanya ke dalam “pussy” saya. Baru kali ini pussy saya disemprot dng sperma, tiga kali hubungan sex sebelumnya semuanya dikeluarkan diwajah, badan bahkan di mulut saya.
Dia kembali membersihkan saya dengan shower dan mengeringkan dengan handuk.
Saya digiring keluar dari kamar mandi telanjang bulat, setelah memakai Baju kembali, mereka meminta semua perhiasan, jam, dompet, HP saya.

Ternyata Teja & Hendra terangsang kembali ketika menyaksikan saya memakai baju satu persatu mulai dari Stocking, Suspender, BH, Rok dan blouse tanpa CD karena sudah terbelah menjadi dua.

Mereka berdua melepas baju saya lagi termasuk Stocking dan Suspender, demikian juga bajunya. Dalam keadaan telanjang Teja & Hendra menarik saya keatas tempat tidur, Teja dibagian depan menyodorkan Penisnya ke mulut saya sedangkan Hendra dari belakang memasukkan Penisnya ke dalam Pussy saya. “Hen, nanti kalo sudah mau keluar kamu pindah ke depan ya, Crut kan aja kedalam mulutnya … pasti nikmat & puas sekali rasanya. “Entar saya yg akan menyetubuinya dari belakang”. Okay, jawab Hendra.

Secara bersamaan mereka untuk yg kedua kalinya menyetubui saya. Teja mengoyang-goyangkan pantatnya dengan penisnya didalam mulut saya, sedangkan Hendra dengan kedua tangannya memegangi pantat saya maju mundur menghunjamkan senjatannya kedalam pussy. Setelah lebih dari 10 menit, Hendra berkata “Oke, sekarang aku sudah mau klimaks, dan tidak sanggup lagi menahan kenikmatan pantat yg sangat sexy ini, kita bertukar tempat” Hendra mencabut penisnya dan berpindah kedepan, Teja sekarang dibelakang menggoyang pantat saya dengan keras. Ternyata memang benar, Hendra hanya bertahan beberapa hisapan saja dan akhirnya mengeluarkan isi penisnya kedalam mulut sambil mengerang “oh…oooh … ini nikmat sekali….”

Teja masih bisa bertahan dan malah menambah goyangannya, sampai beberapa menit kemudian dan tiba-tiba “aaaaaaargh …” aku keluarkan kedalam tempik yg indah dan nikmat iniiiiiiiii….

Teja mencabut penisnya dari dalam pussy dan spermanya ikut berceceran keatas tempat tidur.

Sekarang kamu mandi dan pakai baju, CD-mu tinggal saja untuk kenang-kenangan kami. Kami tidak bisa melupakan kenikmatan yg baru saja kau berikan. Sampaikan ucapan terimakasih kami pada Joko.

Setelah bersih dan memakai baju tanpa CD untuk yg kedua kalinya, akhirnya saya dan Joko dibebaskan.

Anton kemudian mengantar kami kembali ke Semanggi, dan dia mengatakan terima kasih atas pelayanan saya serta sumbangan untuk alumni. Kami berdua masih belum terlalu sadar. Sesampainya di Mobil kami, saya melihat jam di mobil yg telah menunjukkan pukul 1 malam. Pada saat itu saya sudah mulai sadar bahwa selama lebih dari empat jam kami dibawa oleh ketiga pemuda tadi. Tetapi saya masih merasakan itu sebagai mimpi.

Sesampainya di rumah didaerah Bintaro saya menanyakan kepada Joko apa yg telah terjadi, kami akhirnya menyadari bahwa semua perhiasan kami telah lenyap. Kami telah jatuh ketangan bajingan yg memperdayai saya bahkan saya telah dengan suka rela berhubungan badan dengan mereka.

Satu-satu nya bukti nyata yg saya punyai adalah bekas ceceran sperma Anton pada Stocking saya yang masih berbekas. Dan CD saya yg robek karena ditarik. Joko tidak bisa menerima kejadian tsb, dan mengalami stress berat. Atas saran keluarga saya, kami menemui psikiater. Dengan bantuan Psikiater, kami di Hipnotis dan sedikit-demi sedikit bisa mengungkapkan apa yg telah terjadi.

Menurut Psikiater tadi, kejadian ini telah beberapa kali terjadi di Jakarta dengan modus yg sama. Yg pertama menimpa suami-istri yg sedang makan malam di sekitar Taman Ria Senayan, yg kedua menimpa pasangan muda-mudi yg tengah makan malam di Cafe daerah Kemang. Kesemuanya juga dibawa ke sebuah tempat, yg wanita di sebadani dan diambil semua barang berharganya. Kemudian keduanya dikembalikan ke lokasi semula. Berhati-hatilah jika anda terutama pasangan muda, kalau ada orang yg meminta bantuan (meminta api rokok). Jika mereka menepuk anda, segera pukul atau tampar mereka. Dan jangan sekali-kali menatap mata mereka secara langsung. Para pemuda tadi adalah maniak yg mempunyai ilmu hipnotis tinggi dan ingin memperdayai istri-istri orang.

#Tragedi #Hipnotis #Sepasang #Suami #Istri

Bokep Ngentot Dengan Polwan Muda Terbaru Malam Ini

Bokep Ngentot Dengan Polwan Muda-Rini

Aku tak mengenakan helm karena aku terburu-buru pergi ke tempat pacarku. Apesnya, aku dihadang sama polisi. Polisi itu naik mobil, tiba-tiba dgn cepatnya memotong jalanku, aku kaget hampir saja kutabrak mobil polisi itu. Aku rem mendadak motorku, karena terjadi hentakkan, jadi tubuhku hilang keseimbangan lalu aku terjatuh dari motorku. Aku terguling-guling di jalan. Tp syukurlah aku tdk apa-apa hanya lecet biasa.

Pada saat aku masih dlm keadaan telungkup, aku lihat pintu mobil polisi itu terbuka. Tp anehnya, aku sepertinya kok melihat kaki seorang wanita. Kakinya yg putih bersih dan indah itu kini berada tepat di wajahku, kutegakkan kepalaku. Betapa terkejutnya aku, mataku seperti melihat “hutan belantara” di antara kedua kaki yg jenjang itu. Setelah kuperhatikan baik-baik, ternyata dia seorang polwan, dan di dada kirinya tertulis namanya, RINI. Dia cantik sekali dan ohh.., body-nya mantap sekali. Aku jadi bengong, dan, “Plaaakkk..!” sebuah tamparan mendarat di pipi kananku.

“Heiii, apa yg Kamu lihat..? Ayo sekarang serahkan surat-suratmu mu cepaattt..!” bentaknya.

Aku jadi kaget dan segera kuambil dompet dari saku celanaku, lalu kuambil SIM dan STNK, lalu kuserahkan padanya. Sementara dia melihat suratku, aku pandangi lagi dia ohh.., betapa cantik polwan ini. Aku perkirakan umurnya paling masih sekitar 25 tahun. Samar-samar di dlm mobil ada polisi cewek satu lagi, dia seumur denganya tetapi pangkatnya lebih rendah, kalau tdk salah sersan dua. Kakinya putih tetapi tdk semulus polwan yg tadi. Lalu tanpa kusadari, Letnan Rini mengambil sesuatu dari dlm mobil, dia berjalan menuju hidung mobil, lalu dia membungkukkan badannya untuk menulis sesuatu. Pada posisi nungging, aku lihat lagi body-nya yg waaaooowwww selangit deh… Tanpa kusadari, “tititku” mengeras perlahan. Setelah itu dia tegakkan badannya, terus berkata,

“Eee.. saudara Toni, Anda Kami tilang karena Anda tdk memakai helm. Sidang akan dilaksanakan besok lusa. Jangan lupa Anda harus hadir di persidangan besok. Oke..?”
“Tp Bu, besok Saya tidak bisa hadir, soalnya pada hari itu Saya harus mengantar pacar yg akan diwisuda. Jadi Sy minta tolong sama Ibu, bagaimana dech baiknya agar persoalan ini selesai..?” Lalu dia bilang,
“Do you have some money..?”
“Aduh, maaf sekali Bu, Sy sama sekali tdk membawa uang sepeser pun.” jawabku.
“Baiklah, kalau begitu SIM-mu Aku tahan dulu, tp nanti malam Kamu harus pergi ke rumah Sy. Dan ingat..! Kamu harus datang sendiri. Oke..? Ini alamatku. Jangan lupa lho, Aku tunggu jam 7 malam.” Dia pergi sambil mengerdipkan matanya kepadaku.

Aku terkejut, tetapi juga seneng banget, pokoknya seneng dech. Aku sampai di rumahnya sekitar jam 7 dan langsung mengetuk pintu pagarnya yg sudah terkunci. Tak lama kemudian, Ibu Rini muncul dari dlm dan sudah tahu aku akan datang malam itu.

“Ayo Ton.., masuk. Aku sudah lama nunggu lho, sampai basah pantatku duduk terus dari tadi..” sapanya.
“Aaahhhh.. Ibu bisa aja…” jawabku.
“Maaf.., pintunya sudah digembok, soalnya Aku tinggal sendiri, jadi harus hati-hati.” sambutnya.
“Oh.., jadi Ibu belum menikah too..? Sayang lho..! Wanita secantik Ibu ini belum menikah..” kataku merayu.
“Aaaa.. Kamu ngerayu ya..?” tanyanya.
“Enggak kok Bu, Sy berkata begitu karena memang kenyataannya begitu. Coba Ibu pikir, Ibu sudah mapan hidupnya, cantik luar-dlm, dan sebagainya dech…” jelasku.

“Ehh.. Aku cantik luar-dalam, apa maksud Kamu..?” tanyanya lagi.
“Haduuhh.., gimana ya, malu aku jadinya..?” jawabku.
“Kamu nggak perlu malu-malu mengatakannya, Kamu ingin SIM Kamu kembali nggak..?” ancamnya.
”Eee.. sekarang gini aja, Kamu udah punya pacar khan..? Sekarang Sy tanya, kenapa Kamu memilih dia jadi pacar Kamu..?” tanyanya lagi.

“Eee.. jujur aja Bu, dia itu orangnya cantik, baik, setia dan cinta sama Sy, that?s all..”
“Kalau seumpama Kamu disuruh milih antara Sy dan pacar Kamu, Kamu pilih Sy atau pacar Kamu sekarang..? Bandingkan aja dari segi fisik, Oke.. Sy atau Dia..?” tanyanya memojokkanku.
“Eeee… Anu.. anu… eee..,” aku dibuat bingung tdk karuan.
“Ayo.. jawab aja..! Kalau Kamu tdk jawab, SIM Kamu tdk kukembalikan lho..!” ancamnya lagi.
“Waduhhh.., gimana ya..? Ehmmm.., baiklah, Sy akan jawab sejujurnya. Sy tetap akan memilih pacar Sy sekarang.” jawabku.

“Wow.., kalau begitu dia lebih cantik dan semok dong dari Sy..?” jawabnya lirih.
“Eeee.. bukan begitu Bu, Sy memilih pacar Sy walaupun Dia sebetulnya kalah cantik dari Ibu, dan segalanya dech..!” jawabku.
“Ahh… yg benar, jadi Aku lebih cantik dan semok dari Dia..?” tanyanya lagi.
“Jujur saja.., ya.. ya.. ya..” jawabku mantap.
“Ohhh..,Aku jadi tersanjung dan terpikat dgn jawabanmu tadi..,” katanya girang,
“Wah.. jadi lupa Aku, Kamu nonton TV aja dulu di ruang tengah, Aku mau ambil SIM Kamu di kamar.., Oke..?” pintanya.

Lalu aku menuju ke ruang tengah, kuputar TV. Secara tdk sengaja, aku melihat tumpukan VCD. Aku tertarik, lalu kulihat tumpukan VCD itu, lalu, ohhh astaga, ternyata tumpukan VCD itu semuanya film “XXX”, aku terkejut sekali melihat tumpukan film “XXX” itu. Sebelum aku melihat satu-persatu, terdengar bunyi pintu dibuka. Lalu, ohhh, aku terkejut lagi, Ibu Rini keluar dari kamarnya hanya menggenakan daster pink transparan, di balik dasternya itu, bentuk buah dadanya terlihat jelas, terlebih lagi putting susunya yg menyembul bak gunung Semeru. Begitu ia keluar, mataku nyaris copot karena melotot, melihat tubuh Ibu Rini. Dia membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas.

“Kenapa..? Ayo duduk dulu..! Ini SIM Kamu.. Aku kembalikan..” katanya.

Wajahku memerah karena malu, karena Ibu Rini tersenyum saat pandanganku terarah ke buah dadanya.

“SIM Kamu, Aku kembalikan, tp Kamu harus menolong Sy..!” Ibu Rini merapatkan duduknya di karpet ke tubuhku, aku jadi panas dingin dibuatnya.
“Tonn..?” tegurnya ditengah-tengah keheninganku.
“Ada apa Bu..?” tubuhku bergetar ketika tangan Ibu Rini merangkulku, sementara tangannya yg lain mengusap-usap daerah “XXX”-ku.
“Tolong Ibu Rini ya..? Dan janji, Kamu harus janji untuk merahasiakan hal ini, kalau tdk aku DOR Kamu..!” pintanya manja.
“Tp… Sy.., anu.., eee..”
“Kenapa..? Ooooo.. Kamu takut sama pacar Kamu ya..?” katanya manja.

Wajahku langsung saja merah mendengar perkataan Ibu Rini,

“Iya Bu…” kataku lagi.
“Sekarang Kamu pilih disidang atau pacar Kamu..?” ancamnya.

Dia kemudian duduk di pangkuanku. Bibir kami berdua kemudian saling berpagutan. Ibu Rini yg agresif karena haus akan kehangatan dan aku yg menurut saja, langsung bereaksi ketika tubuh hangat Ibu Rini menekan ke dadaku. Aku bisa merasakan puting susu Ibu Rini yg mengeras. Lidah Ibu Rini menjelajahi mulutku, mencari lidahku untuk kemudian saling berpagutan bagai ular. Setelah puas, Ibu Rini kemudian berdiri di depanku yg dari tadi masih melongo, karena tidak percaya pada apa yg sedang terjadi. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yg polos tanpa sehelai bnenangpun seakan akan menantang untuk diberi kehangatan olehku.

“Lepaskan pakaiannmu Tonn..!”

Ibu Rini berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.

“Ayooo.. cepat dong..! Aku udah nggak tahan nich.. ohhh..” Ibu Rini mendesah tdk sabar.

Aku kemudian berlutut di sampingnya. Aku bingung dan tdk tahu apa yg harus dilakukan, karena malu.

“Tonnn.. letakkan tanganmu di dadaku, ayo ohhh..!” pintanya lagi.

Dgn gemetar aku meletakkan tanganku di dada Ibu Rini yg turun naik. Tanganku kemudian dibimbing untuk meremas-remas buah dada Ibu Rini yg super montok itu.

“Oohhh… enakk.., ohhh… remas pelan- pelan, rasakan putingnya menegang..” desahnya.

Dgn semangat aku melakukan apa yg dia katakan. Lama-lama aku jadi tdk tahan, lalu,

“Ibu.. boleh Sy hisap susu Ibu..?” Ibu Rini tersenyum mendengar pertanyaanku, dia berkata sambil menunduk,
“Boleh Sayang… lakukan apa yg Kamu suka..” Tubuh Rini menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulutku yg sekarang mulai garang itu di susunya.
“Oohhh… jilat terus Tonnn..! Ohhh…” desah Ibu Rini sambil tangannya mendekap erat kepalaku ke buah dadanya.

Aku lama-lama semakin buas menjilati puting buah dadanya, mulutnya tanpa kusadari menimbulkan bunyi yg nyaring. Hisapanku semakin keras, bahkan tanpa kusadari, aku menggigit-gigit ringan putingnya yg ohhh.

“Emmm… nakal Kamu…” Ibu Rini tersenyum merasakan tingkahku yg semakin “Jozzz” itu. Lalu aku duduk di antara kedua kaki Ibu Rini yg telah terbuka lebar, sepertinya sudah siap tempur.

Ibu Rini kemudian menyandarkan punggungnya pada dinding di belakangya.

“Ayo, sekarang Kamu rasakan meki ku..!” ia membimbing telunjukku memasuki liang senggamanya.
“Hangat, lembab, sempit sekali Bu…” kataku sambil mengucek kedalaman lubang kemaluanya.
“Sekarang jilat ‘kontol kecil’-ku..!” katanya.

Perlahan-lahan lidahku mulai menjilat klitoris yg mulai menyembul tinggi sekali itu.

“Terus.. ooohhh.. ya.. jilat.. jilat. Terus.. ohhh…” Ibu Rini menggerinjal-gerinjal keenakan ketika klitorisnya dijilat oleh mulutku yg mulai asyik dgn tugasnya.
“Gimana.., enak ya Bu..?” aku tersenyum sambil terus menjilat.
“Oohh.. Tonnn…” tubuh Ibu Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.

Lidahku semakin berani mempermainkan klitoris Ibu Rini yg makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yg semakin memburu pertanda pertahanan nya akan segera jebol. Dan aku akan unggul 1-0, ee… emangnya main bola. Lalu,

“Oooaaahhh… Tonnn..!” Tangan Ibu Rini mencengkeram pundakku yg kokoh bagaikan tembok raksasa di China, sementara tubuhnya menegang dan otot- otot kewanitaannya mulai menegang, dan muncratlah ‘lahar’Ibu Rini di mulutku.

Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yg telah kuberikan.

Hmmm… Kamu sungguh lihai Tonn… Sekarang coba gantian Kamu yg berbaring…” katanya. Aku menurut saja. Batang kejantananku segera menegang ketika merasakan tangan lembut Ibu Rini yg mulai mempermainkan senjata keperkasaanku.

“Wah.. wahh… besar sekali. Oh my god… Ohhh…” tangan Ibu Rini segera mengusap-usap batang keperkasaanku yg telah mengeras tersebut.

Segera saja benda besar dan panjang itu mulai berdenyut-denyut dan dimasukkan ke mulut Ibu Rini. Dia segera menjilati batang kemaluanku itu dgn penuh semangat. Kepala kejantananku itu dihisapnya keras-keras hingga aku jadi merintih keenakan.

“Ahhh… enakkeee.. rekkk..!” aku tanpa sadar menyodokkan pinggulku untuk semakin menekan senjata keperkasaanku agar makin ke dlm mulut Ibu Rini yg telah penuh oleh batang kejantananku.

Gerakanku makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Ibu Rini.

“Ooohhh Bu.. oohhh.. mulut Ibu memang sakti.. ohhh.. I’m coming… ohhh…” Muncratlah laharku di dlm mulut Ibu Rini yg segera menjilati cairan itu hingga tuntas..
“Hmmmm… agak asin rasanya Tonn punyamu.., tp enak kok…” Ibu Rini masih tetap menjilati kemaluanku yg masih tegak bagaikan tugu Monas di Jakarta, menara Piza di Italy, menara Eiffel di Paris.

“Sebentar ya.., Aku mau minum dulu..” katanya setelah selesai menjilati batang kejantananku.

Ketika Ibu Rini sedang membelakangiku sambil menenggak air putih dari kulkas. Aku melihat body yg wuih dan itu ohhh, pantat yg bulat. Aku memang suka pantat yg bulat dan menantang. Aku tdk tahan cuma melihat dari jauh, lalu aku berdiri dan berjalan menghampirinya, lalu mendekapnya dari belakang.

“Tonnn.. jangan nakal dong, biar Ibu minum dulu..!” katanya manja.
“Aku tdk tahan melihat pantat ibu yg menantang itu.” kataku tak sabaran.
“Kamu suka pantatku, kalau gitu Kamu tentu mau kalau nanti pantatku mendapat giliran untuk Kamu obok-obok, bagaimana Tonn..? Mau ngobok- ngobok pantat Ibu..?” tanyanya. Aku terima tantangannya.
“Ohhh.., memang benar- benar mantaapppp…” aku berkata sambil mengelus-elus pantat Ibu Rini.

Bokep Ngentot Dengan Polwan Muda-Rini

Lalu aku jongkok agar dapat jelas melihat, kusentuh lembut pantat itu dgn tanganku. Terus kucium, kuelus lagi, kucium lagi terus kujilat, lalu kubuka belahan pantat itu. Ohhh.., terhampar pemandangan indah dgn bau yg khas, lubang yg sempit, lebih sempit dari yg di depan dan sekitarnya ditumbuhi bulu-bulu yg lumayan lebat. Lalu kujulurkan jari telunjukku ke lubang yg sempit itu.

Waktu aku coba memasukkan jariku ke lubang itu, terdengar jeritan kecil Ibu Rini.

“Tonn.., jangan keras-keras ya, nanti sakit.. lho…” Lalu aku mulai memasukkan step by step.

Waktu jariku menembus lubang itu sepertinya tanganku mau disedot masuk ke dlm.

“Lubang Ibu nakal juga ya, masa jariku mau dimakan juga..?”
“Akhhh… Kamu nakal dech.., ohhh Tonn.. coba sekarang Kamu jilat ya..?” pintanya.

Lalu kutarik jariku dari dlm lubang itu, lalu aku mulai menjilati lubang itu ehhmm.., lumayan juga rasanya, asin-asin gurih. Sementara itu, Ibu Rini terdengar merintih keenakan. Lama-lama aku tdk sabar, dan terus kuberdiri dan tanpa basa-basi, aku langsung membalikkan badannya. Terus kulahap gundukan-gundukan daging di dada Ibu Rini dgn nikmat. Sementara itu, Ibu Rini mulai mendesah-desah dan menggelinjang. Kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam. Goyangan- goyangan lidahku yg terus menjilati puting susu Ibu Rini yg tinggi dan lancip begitu bertubi-tubi tanpa henti. Ibu Rini menggerinjal-gerinjal dgn keras.

“Aaaaggghhhh… oooohhh… ooooohhh…” desahan- desahan kenikmatan semakin banyak bermunculan dari mulut Ibu Rini.

Geliat- geliatan tubuhnya semakin menjadi-jadi karena merasa sensasi yg luar biasa akibat sentuhan-sentuhan mulut dan lidahku pada ujung syaraf sensitif di buah dadanya. Urat-urat membiru pun mulai menghiasi dgn jelas seluruh permukaan buah dada yg super montok itu. Masih dgn mulutku yg tetap berpetualang di dada Ibu Rini yg juga masih menggelinjang, aku membopong Ibu Rini ke kamar. Kujatuhkan tubuh Ibu Rini di atas kasur spring bed yg sangat empuk.

Saking keras jatuhnya, tubuhnya yg aduhai itu sempat terlontar-lontar sedikit sebelum akhirnya tergolek pasrah di atas ranjang itu. Setelah itu, Ibu Rini tetelentang di kasur dgn kaki-kakinya yg jenjang terjulur ke lantai. Tubuh bugilnya yg putih dan mulus beserta buah dada yg montok dgn puting susu nan tinggi yg teronggok kokoh di dadanya, memang sebuah pemandangan yg amat menawan hati. Lalu aku berlutut di lantai menghadap selangkangan Ibu Rini. Kurenggangkan kedua kakinya yg menjejak di lantai.

Dgn begitu aku dapat memandang langsung ke arah selangkangannya itu. Bulu-bulu kemaluan yg tumbuh di padang rumput tipis yg menghiasi wilayah sensitif itu begitu menggelora nafsu birahiku. Aromanya yg segar dan harum membuat nafsuku itu kian meninggi. Kudekatkan mulutku ke bibir mekinya dan kujulurkan lidahku untuk mencicipi lezatnya lubang itu. Tubuh Ibu Rini terlonjak keras ketika kucucukkan lidahku ke dlm liang senggamanya. Kukorek-korek seluruh permukaan lorong yg gelap itu. Begitu hebat rangsangan yg kubuat pada dinding lorong kenikmatan tersebut, membuat air bah segera datang membanjirinya.

“Aaaagghhhhhh… oooooohhh… aaahhh…” terdengar rintihan Ibu Rini dari mulutnya yg megap-megap setengah membuka.

Kemudian aku berdiri. Dgn tangan bertumpu ke atas kasur, kucoba mengarahkan ujung Kontolku ke lubang meki yg lumayan sempit yg tampak licin dan basah milik Ibu Rini. Berhasil. Perlahan-lahan kuhujamkan batang kemaluanku ke dlm liang senggama itu. Tubuh Ibu Rini berkejat- kejat dibuatnya merasakan nikmat penetrasi yg sedang kulakukan saat ini.

“Oooohhhh… uuuuccchhh…” tak ayal jeritan- jeritan mengalir dari mulutnya.

Akhirnya batang keperkasaanku amblas semua ke dlm liang gelap yg berdenyut-denyut milik Ibu Rini diiringi dgn jeritannya. Kenikmatan ini kian bertambah menjadi- jadi setelah aku melakukan penetrasi lebih dlm dan intensif lagi. Gerakan memompa dari batang kejantananku di dlm kemaluan Ibu Rini semakin kupercepat.

Terdengar suara kecipak-kecipak dan lenguhan kami berdua karena terlalu asyiknya kami bersenggama. Seiring dgn tangan yg kembali meremas-remas perbukitan indah yg menjulang tinggi di dada Ibu Rini, batang kejantananku terus melakukan serangan- serangan yg tanpa henti di dlm lubang senggamanya yg bertambah kencang denyutan-denyutannya. Meki memerah yg terus berdenyut-denyut dan amat licin akibat begitu membanjirnya cairan-cairan kenikmatan yg keluar dari dalamnya, terasa menjepit bnatang kejantananku.

Demikian sempitnya ruang gerak Kontolku di dlm lorong gelap itu, menjadikan gesekan-gesekan yg terjadi begitu mengasyikkan. Ini merupakan sensasi sendiri bagiku yg merasakan batang keperkasaanku seperti merasa diurut-urut oleh seluruh permukaan dinding mekinya. Mulutku pun tak henti-hentinya menyuarakan desahan-desahan kenikmatan tanpa bisa dihalangi lagi.

“Oouuugghhhhh… Tonn… mmmpphhhh…” Ibu Rini mengerang-ngerang tdk karuan, sementara tubuhnya juga melonjak-lonjak dgn keras.

Sekuat tenaga kuhujam-hujam Kontolku dgn lebih ganas lagi ke dlm liang senggamanya. Rasanya hampir habis tenaga dan nafasku dibuatnya. Tetapi nafsu birahi yg begitu menggelora tampaknya membuatku lupa pada kelelahanku itu. Ini dibuktikan dgn sodokan kejantananku yg berusaha menusuk sedalam-dalamnya. Bahkan berkali-kali ujung batang kejantananku sampai menyentuh pangkal liang tersebut, membuat Ibu Rini menjerit keenakan.

“Tonnn… Tonnn… Aku… mau… keluar…” Ibu Rini melenguh kencang.

Ia merasakan sudah tdk bisa menahan klimaksnya lagi. Akan tetapi, aku belum merasakan klimaks sedikit pun. Langsung kutambah kecepatan genjotan-genjotan batang kejantananku di dlm liang senggamanya. Begitu buasnya sodokan-sodokanku itu, membuat tubuh Ibu Rini bergoyang-goyang hebat, dia merintih… merintih… dan merintih.

Akhirnya saat yg diharapkan itu tercapai. Aku melenguh panjang merasakan spermaku muncrat, menyusul Ibu Rini yg sudah terlebih dahulu memperoleh orgasmenya. Begitu nikmatnya orgasme yg kurasakan itu sehingga membuat laharku bagaikan air bah menerjang masuk ke dlm liang senggama Ibu Rini. Kami berdua mengejang kencang saat titik-titik puncak itu tercapai. Tp kenapa batang kejantananku tdk mau istirahat, dan masih terlihat perkasa. Dgn segera aku berlutut di atas ranjang. Kuminta Ibu Rini untuk berlutut juga membelakangiku dgn tangan bertumpu di kasur, jadi dlm posisi doggy style.

Kemudian Rini kudorong sedikit ke depan, sehingga pantatnya agak naik ke atas, yg lebih memudahkan batang kejantananku untuk melakukan penetrasi ke dlm lubang senggamanya. Setelah itu langsung kusodok kemaluan yg sekarang sudah terlihat agak merekah itu dgn batang keperkasaanku dari belakang. Tubuh Ibu Rini terhenyak hingga hampir terjungkal ke depan akibat kerasnya sodokanku itu, sementara mulutnya menjerit keenakan. Dlm sekejap, senjata-ku itu seluruhnya ditelan oleh meki itu dan langsung menjepitnya.

Jepitan meki Ibu Rini yg berdenyut-denyut menambah gairah birahiku yg memang sudah menggelora. Dgn cepat, kutarik kejantananku sampai hampir keluar dari dlm liang senggamanya, lalu kutusukkan kembali dgn cepat. Kemudian kutarik dan kusodok lagi, seterusnya berulang- ulang tanpa henti. Doronganku yg keras ditambah dgn sensasi kenikmatan yg luar biasa membuat Ibu Rini beberapa kali nyaris terjerembab.

Namun itu tdk menjadi masalah sama sekali. Bahkan sebaliknya, membuat permainan kami berdua menjadi kian panas. Lalu,

“Ooocchh… uh… uh… uh…” nafasku terengah-engah.

Kurasakan sekujur tubuhku mulai kehabisan tenaga. Tenagaku sudah begitu terkuras, tetapi aku belum mau berputus asa. Kucoba mengeluarkan sisa-sisa tenaga yg masih ada semampuku. Dgn sedikit mengejang, kugenjot batang kejantananku kembali ke dlm lubang kenikmatannya sekuat-kuatnya. Ibu Rini pun tdk mau kalah, dia maju-mundurkan tubuhnya dgn ganasnya.

Akhirnya, Ibu Rini melenguh panjang, muncratlah lahar-nya, disusul beberapa detik kemudian oleh kemaluanku. Lalu secepat kilat kukeluarkan Kontolku dari dlm lubang kenikmatan Ibu Rini dan langsung jatuh terkapar di kasur. Lalu, Ibu Rini langsung meraih batang kejantananku itu dan dimasukkan ke dlm mulutnya. Ibu Rini mengocok kontolku itu di dlm mulutnya yg memang agak kecil.

Namun Ibu Rini berhasil melumat batang keperkasaanku dgn nikmatnya. Gesekan-gesekan yg terjadi antara kulit kemaluanku yg sensitif dgn mulut Ibu Rini yg basah dan licin ditambah dgn gigitan-gigitan kecil yg dilakukan oleh giginya yg putih karena pakai “Smile-Up Man”, membuat aku tdk dapat menahan diri lagi. Muncratan-muncratan lahar kenikmatan yg keluar begitu banyaknya dari batang keperkasaanku langsung ditelan seluruhnya, hampir tanpa sisa oleh Ibu Rini. Sebagian meleleh keluar dari mulutnya dan jatuh membasahi kasur. Belum puas sampai disitu, ia masih menjilati sekujur batang kejantananku sampai bersih total seperti sediakala.

Bukan main! Lalu kami berdua tergeletak di atas tempat tidur dgn tubuh telanjang yg dibasahi oleh keringat dan lahar kami. Kemudian aku tertidur.

#Bokep #Ngentot #Dengan #Polwan #Muda

Bercinta Dengan Si Susu Montok Penjaga Warung Kopi Terbaru Malam Ini

Bercinta Dengan Si Susu Montok Penjaga Warung Kopi-Cici

Ini merupakan pengalaman saya pada saat libur akhir pekan, saat hari mulai sore aku pulang kantor, saat itu aku sedah menyelesaikan pekerjaan kantorku yang banyak. Dengan kecapeanku, dalam pikiran pengenya hanya liburan saja. Aku bergegas pulang kantor dengan menaikki mobilku terus beranjak pulang sampai dirumah hanya pengen mandi dan istirahat sebentar. Karena hari pekan aku mau bermain saja ke mall sambil jalan jalan lihat gadis dan cewek yang memiliki tubuh seksi dan payudara montok pikiranku. Tiba2 saja telepon genggamku berbunyi.ah.rupanya bosku.

Terus aku angkat..oh.rupanya suruh ke bogor ada tugas..shittt gak bisa liburan. Langsung saja aku bergegas ke bogor untuk menyeleseaikan tugasku. Aku naik mobilku langsung saja ke Dalam perjalanku sangat lelah kupikir untuk cari kopi dulu kuparkir mobilku operasional didepan warung kopi yg baru saja dibuka oleh pemiliknya sebut saja namanya cici seorang janda muda yg baru 2 tahun ditinggal kabur suaminya usianya kutaksir sekitar 30 tahunan,tanpa sepengetahuannya kuperhatikan dia dari dalam mobilku yg berkaca riben 80%,wajahnya yg manis ditunjang tubuhnya yg proporsional ditambah ukuran toketnya kirakira 36b dan pinggulnya yg sedang membuat mata ini yg tadinya ngantuk jadi segar kembali, lalu kuberanikan diri untuk turun dari mobil dan berkenalan dengannya sebagai alasan aku membeli kopi mix.

teh,,kopinya hiji..??pesanku
kopi susu apa kopi hideung a..??sambung cici
kopi susu tapi susunya dipisah ya teh..??candaku
dipisah,,,??maksudnya gimana a..saya tidak mengerti..??
ya dipisah kopinya digelas,tapi susunya yg digantung..hehehe
iihh..aa jadi malu saya lagian aa ngeliat aja klo saya lagi ga pake bh..sambil tersenyum kecil.. tadi saya abis netekin anak saya mau mandi tapi buka warung dulu pikir saya..jawabnya lugas
..Ooohh..anaknya laki apa cewe,umur berapa teh???tanyaku penasaran
cewe umur 2 tahun..jawabnya
kemudian anaknya menyusul kewarung digendong oleh seorang lelaki muda yg ternyata adiknya cici,ditaruhnya anak itu dipangkuan ibunya kemudian lelaki itu pergi.
siapa itu teh??tanyaku sambil menunjuk kearah lelaki tadi
..Oooh..itu adik saya..

..ehm,,saya kira suami teteh ngomong-ngomong suami kemana teh,,kerja..???
..jangan diomongin lagi ahh..saya benci banget ama lelaki itu, banci,mau enaknya aj ga mau tanggung jawab dia kabur sama perempuan lain waktu saya lagi ngelahirin si kecil..agk sedikit emosi kelihatannya cici bercerita
kurang ajar betul lelaki itu ya teh..mau enak ga mau anak..ikut ikutan emosi saya
udah berapa lama ditinggal teh ama suaminya..??tanyaku
ya..dari anak ini lahir ampe sekarang udah 2 tahunan lah ditinggal..jawabnya
waduh..   itu klo ibarat sawah alang alangnya udah tinggi tinggi secara ga pernah dicangkul..hehehe..candaku mencairkan suasana

..hahaha..aa bisa aj dh,,diminum kopinya entar dingin ga enak saya mau netekin dulu ya..sambil menarik kaosnya dan mulai netekin anaknya yg terlihat haus.
kulirik kearah toketnya sambil sesekali kuajak ngobrol yg sedikit mengarah porno diapun menanggapinya dengan santai tanpa mempedulikan aku yg dari tadi tak berkedip melihat toketnya yg sedang dikenyot oleh anaknya,tak lama kemudian hpku berbunyi yg ternyata panggilan dari kantor menginstruksikan bahwasanya aku tidak boleh lama lama istirahat karena mobil kami dilengkapi gps jadi para karyawan selalu dipantau didalam operasionalnya dari kantor pusat,   sebelum pergi kubayar kopiku dan kuminta no hp nya cici
boleh khan klo saya telpon kamu ntar malam..sambil mnaruh hpku kekantong safariku
boleh aja tapi tunggu sikecil tidur dulu ya..sambil tersenyum genit
Teman temanku yg sedari tadi memantau kegiatanku hanya bisa tertawa sambil mengejekku dengan sebutan PPm=pria pencari memek aku pun hanya senyum senyum aja tak menanggapi ejekan mereka kuhanya sedang mencari cara gimana supaya bisa ngentot ama cici,terbayang toketnya yg besar saat netekin anaknya tadi.

wew..bengong aja lo udh nyampe klien nih masuk sana..hardiknya
ngagetin aja lo..gue lg mikirin nih caranya bisa ngentot ama cici..jawabku
hahaha..klo lo emang playboy sejati lo kasih fotonya kegue lo lg ngentot ama dia gue kasih lo 300rb,ga mungkin dia mau ngentot ama lo,lo aja baru banget kenal ama dia..terus menyurutkan semangatku

..ok lo liat minggu depan gue kasih liat potonya ke lo..   akupun menerima tantangannya
Singkat cerita akupun sudah tiba dirumah pukul 19.30 wib lalu mandi dan berpakaian setelah itu kuambil hpku lalu kutelpon cici
lagi pa teh..??sapaku
..ehh..lg netekin sikecil nih..
..yahh..ganggu dong..??
..ngga..biasa aj..memangnya kenapa..??
..boleh dong ikut netek yg sebelah..
kesini aj klo emang mau..hihihi..
..ntar aj deh klo libur bener ya boleh netek..
..boleh knp ngga
sabtu besok gmn bisa ga kluar klo g bs jg ga papa..??   pancingku kutahu klo perempuan itu memang sangat haus seks terlihat pada waktu bicara tempo hari diwarungnya omongannya selalu mengarah porno
..boleh tp siangan ya trus saya ajak anak soalnya ga ada yg jagain adik saya sekolah..!!
ok..gapapa sampai ketemu hari sabtu ya the ucapku sambil menutup telepon
Sabtu pagi setelah mandi dan sarapan aku berangkat kebogor, kupacu suzuki swiftku dijalan tol jagorawi yg masih agak sepi,30 mnt kutelah memasuki gerbang tol bogor kemudian berbelok kesalah satu mall yg ada disisi jalan pajajaran, kuparkirkan mobilku kemudian masuk kedalam mall menuju salah satu restoran fast food yang terkenal itu,kupesan makanan lalu duduk dibangku yg dekat kaca agar dapat melihat situasi diluar kuambil hp dari tas kecilku kemudian kuhubungi cici
hallo aku sudah di bogor kamu datang aj kesini di restoran c..
ya udah tungguin sebentar saya lagi pake baju dulu..
pake bh ama cd warna hitam ya biar seksi..
iihh..kamu koq tahu sih klo itu warna pakaian dalam kesukaan saya..
hahaha..ya udah buruan udah kangen nih..

ok..
15 menit kemudian cici datang sambil menggendong anaknya,kusuruh pesan makanan dan duduk didepanku terlihat wajahnya yg semakin cantik karena sapuan make up yg tidak terlalu tebal namun terlihat anggun…ci..kamu terlihat anggun hari ini aku sampai tidak ngenalin kamu tadi..godaku
..alahh..laki laki ntar juga paling ngajakin begituan pake acara ngerayu pula,,ayo ngaku iya khan..saya kasih tau ya saya bukan cewe gampangan yg bisa diajakin ngewe sama setiap laki laki,   saya masih punya harga diri dan saya trauma sama laki laki yg cuma mau ngewe tp klo kejadian ga mau bertanggung jawab..jawabnya ketus
maaf..ci aku ga bermaksud membuat kamu jadi begini aku hanya ingin melihat kamu senang bisa jalan ama aku sama anak kamu itu aja koq dan satu hal kamu memang ga butuh itu..jawabku menenangkan hatinya
..perempuan mana sih yg ga butuh itu,semua pasti butuh cuma aku takut kejadian itu terulang lagi aku hamil dan kamu pergi ninggalin aku jujur aku mulai suka sama kamu terlebih perhatian kamu ke aku dan anakku begitu dalam..seraya merapatkan tubuh anaknya kepelukannya
..aku juga merasakan hal itu ci..

Bercinta Dengan Si Susu Montok Penjaga Warung Kopi-Cici Ngentod

sejam sudah kami ngobrol didalam restoran itu kutatap matanya cici dan kulihat pancaran kasih sayang begitu dalam seolah olah menelanjangi aku dalam sebuah kemunafikan yg baru saja kuucapkan
setelah makan siang kulanjutkan dengan mengajak cici dan anaknya jalan2 berputar putar kota bogor menggunakan mobilku,memang kota bogor nyaman sekali bila kendaraan angkot tidak membuat macet, cape juga kupikir bila harus macet2an dijalan,   kuingin beristirahat sejenak sambil menikmati cuaca kota bogor yg saat itu sedang gerimis kecil, kuutarakan maksudku kepada cici yg langsung mengiyakan maksudku ditambah anaknya yg tertidur karena kekenyangan

teh..kita istirahat dulu yuk dimotel itu lagian kasian dede tidur ga nyaman gitu..?kataku
..terserah kamu,,iya jg sih dede ga nyaman banget tidurnya..jawabnya
Kemudian mobil kubelokkan kesalah satu motel yg terletak didaerah tajur,bogor,   kuparkirkan agak tersembunyi karena memang motel masih agak sepi,kemudian kugendong anaknya cici lalu kami berjalan menuju front office
..mas ada kamar..??kusapa front office
..ada pak..yg type apa..??jawab petugas motel
..yg 2 tempat tidur..?
..ini pak kuncinya sekalian pinjam ktpnya bapak..oh..iya anaknya dibawa aja dulu ke dalam kasian nyenyak sekali tidurnya..

..trima kasih mas..sambil kuserahkan dede kecici yg langsaung berjalan mengikuti petugas motel menuju kamarnya
Sesampai didalam kamar kurebahkan tubuhku yg lelah keatas ranjang kulihat cici sedang mendampingi anaknya yg tertidur sambil sesekali memberikan asi kepada anaknya,akupun memejamkan mata sebentar mengistirahatkan persendian ditubuhku,namun baru saja akan terlelap kulihat dicermin yg mengarah kekamar mandi cici sedang membuka bajunya,   kemudian jeansnya tinggal bra dan cd hitam yg dikenakan sesuai permintaan aku tadi pagi,setelah itu ia mengambil handuk kemudian dililtkan ditubuhnya lalu ia keluar dari kamar mandi dan menghampiriku yg masih tiduran diatas ranjang lalu aku pura2 memejamkan mataku dia mendekatiku kemudian mencium bibirku,mungkin dia pikir aku akan terbangun mendapat ciuman dibibir padahal kontolku sudah tegak waktu kulihat dia sedang membuka baju tadi,kurasakan dia menjauh dari wajahku kubuka mataku akupun tersentak ketika dia sedang mencoba membuka ikat pinggangku lalu kubangun dari ranjangku yg membuat cici pun tersentak
apa yg kamu lakukan teh..??tanyaku

..aku ga bisa menahan libidoku waktu kamu tidur tadi,,aku ingin ngewe samaa kamu..jawabnya
..teh..memang kamu sudah kepengen banget ngewe,jujur tadi aku jg sempet ngintip kamu lagi ganti baju cuma koq pintunya ga ditutup aku pikir kamu mau mandi makanya aku diam aj..
..sengaja memang aku ga tutup pintu kamar mandi supaya kamu ngeliat dan menyusulku kekamar mandi tapi lama kutunggu kamu malah tidur ya sudah aku cium bibir kamu tidak ada reaksi kemudian kuberanikan diri untuk membuka ikat pinggang kamu eehh..kamu malah terbangun..!!
..ya sdh klo emang teteh mau ngewe sama aku sebentar aku mau mandi dulu klo teteh mau mandi bareng2 aja ga papa koq..
..duluan nanti aku nyusul aku liat anak aku dulu..
Lalu aku beranjak dari ranjangku kemudian berjalan kearah kamar mandi,lumayan agak besar kamar mandinya ditambah bathtub dan air hangat,kuputar kran dibathtub, ingin sekali berendam air hangat pikirku biar rileks,   kubuka baju dan jeansku kemudian terakhir cdku,kuremas kntolku yg tegang kukocok pelan,sambil menunggu air yg mengisi bathtub setelah bathtub terisi kumasukkan tubuhku kedalam bathtub yg telah terisi air hangat

..hufftt..nyman sekali berendam dibathtub ini..gumamku
tak lama cici masuk kekamar mandi tanpa sehelai benang ditubuhnya dan langsung masuk kedalam bathtub
..teh,,anaknya udah dijagain bantal belum nanti klo jatuh gmn..??
..sudah..kamu tenang aja,aku ga tahan mau ngewe sama kamu..
kemudian cici menyuruhku untuk duduk dipinggiran bathtub lalu menghisap kontolku yg panjang sekitar 18cm,tak ada kesalahan dalam menghisap kontolku semua dilakukan dengan lihainya, akupun mendesah penuh kenikmatan
..oohh..eehmm..enak teh..trus teh..trus teh..trusssaahh..desahku
sumpah nikmat sekali kulumannya tak ada setiap inchi dari kontolku yg terlewat,   kontolku seperti diadukaduk oleh lidahnya tanpa ada rasa nyeri ataupun terkena gigi
..sudah dulu teh,,gantian sini aku jilatin nonok teteh..
dia pun duduk dipinggiran bathtub kemudian melebarkan kakinya,terlihaat memeknya yg ditumbuhi bulu yg sangat lebat,kusibakkan jembutnya kemudian kujilati itilnya yg membesar tak kupedulikan reaksi wajahnya yg mulai terangsang dengan menggigit bibirnya,kusodok liang nonoknya dgn lidahku, kugigit klentitnya, kuhisap nonoknya beberapa saat kemudian pantatnya dinaikkan membenamkan wajahku kedalam nonoknya sesekali menggeliat dan mendesah dengan nafasnya yg tidak beraturan

..uuhhh..oohhaku keluaaaaarrrrrr..pekiknya sambil merapatkan pahanya dan menekan nonoknya kewajahku
kujilati cairan nonoknya kusapu dengan lidahku,sungguh nonok yg indah sudah nikmat wangi pula sepertinya dia rajin merawat nonoknya
masih dalam keadaan bugil kubimbing dia keranjang kusuruh dia menghisap kembali kontolku yg masih berdiri tegak dari tadi
tak lama cici memberi isyarat untuk meminta nonoknya dimasuki oleh kontolku,dia berdiri menaiki ranjang ku kemudian mengarahkan nonoknya kekontolku dengan posisi w o t dituntunnya kontolku kenonoknya kemudian blleeesss..   kontolku telah masuk penuh kedalam nonoknya,digoyangkan pantatnya,lalu menarik tanganku untuk meremas remas toketnya yg besar kupilin2 pentilnya yg sdh mengeras,kemudian aku bangkit namun kontolku masih tertanam didalam nonoknya cici, kuhisap toketnya lalu kugigit pentilnya
..oohhh..oohh..eehmm..enak aa jgn dilepas aa..hisap trus aa..aahhh..uuhh..ngewe enak bangetoohhhaahhhuuhhh..cici pun meracau keenakan
..oohhh..aahhhteh,,nonoknya enak tehh..peret bangetahh..

kami terus ngewe sesekali merubah posisi kadang doggy style,aku diatas hingga posisi 69 entah sdh beberapa kali cici orgasme,aku masih bertahan karena sebelumnya aku mengusapkan beberapa tetes minyak gambir kekontolku yg berkhasiat membuat lama ngewe namun terasa panas disekitar kepala kontolku,   rasa panas itu tak kuhiraukan kalah oleh panasnya permainan aku dan cici,menjelang akhir kucepatkan tempo penetrasiku
..ahhh..oohhh..aku mau keluar teh,,dibuang dimana nih..??sambil kusodok kontolku dengan cepat dan dalam posisi doggy style pula
..buang dinonokku aja..aku jg mau keluar lagi..
..kita kluarin bareng aj teh..aahh..uuhh..
..crooottzzcrrroottttzzzcrrootsss..crottttz z..nikmatnya eehhmm..

diraihnya kontolku kemudian dijilati oleh cici sampai bersih dari pejuku yg bercampur cairan nonoknya cici dan belepotan disekitar kontolku,kemudian kami saling membersihkan diri dikamar mandi,   sambil menunggu anaknya yg masih tertidur akupun berfotofoto msh dengan keadaan telanjang memperlihatkan alat kelaminnya masing2,yg nantinya foto akan kuperlihatkan ketemanku sebagai bukti taruhan,namun kubilang ke cici akan kujadikan koleksi pribadi dan cici pun menyetujuinya.

#Bercinta #Dengan #Susu #Montok #Penjaga #Warung #Kopi

Nikmatnya Memek Tetanggaku Ibu Leni Terbaru Malam Ini

Nikmatnya Memek Tetanggaku Ibu Leni-Ibu Leni

Perkenalkan nama saya Willi umur saya 23th ,kulit putih. Saya akui bahwa saya mengidap penyakit sexual yakni lebih suka kepada wilita yang lebih tua, apalagi kalau saya sedang melihat ibu2 yang senam wahhh saya langsung bergairah melihat pantat mereka dan payudara mereka yang menurut saya sangat indah. Nah berikut adalah pengalaman gairah sex saya dengan istri tetangga saya yang bernama ibu Leni. Dia berumur kurang lebih 42th dan sudah memiliki 2 orang anak ,tetapi body nya sangat menggoda. Dengan toket berukuran 36c serta pinggul dan pantatnya yang sangat menggoda ,kulitnya juga putih dan tinggi badannya tidak beda jauh dengan saya.

Kejadian ini terjadi sekitar akhir tahun 2008 , nah waktu itu malam minggu saya lagi nggak kemana-mana karena cewek lagi ada urusan keluarga di rumah sodaranya. Waktu itu jam 11 malam tepatnya, saya melihat bu Leni masih duduk di teras rumahnya dan seperti orang yang sedang menunggu sesuatu.
Lalu saya hampiri dia,

“loh bu Leni tumben jam segini belom tidur,lagi nungguin siapa bu ?” tanyaku
“saya lagi nunggu mas Hendri wil , kok tumben ya dia belum pulang. saya jadi cemas.”jawabnya
“oh pak Hendri belum pulang bu ,oya si Kenny dan Kendy mana bu ?” saya menanyakan anak-anaknya.
“itu di dalam wil ,mereka juga belum tidur masih main playstation dari tadi.”

Lalu kedua anak bu Leni melihat saya dan mereka memanggil saya untuk main playstation dengan mereka.

“mas Willi ayo mas kita main ps, sini mas..” kata Kendy si bungsu
“sudah sana wil main ps sama anak-anak gpp.” kata bu Leni
“iya bu.”

saya pun masuk ke dalam rumahnya bu Leni dan gabung dengan kedua anak bu Leni. Dan tak lama saya pun mendengar suara motor pak Hendri ,ternyata memang benar pak Hendri telah pulang.

“maaf bu aku tadi ada kerjaan mendadak ,jadi aku pulang agak telat.” kata pak Hendri pada istrinya

“oh ada nak Willi toh.” kata pak Hendri

“iya pak saya di nemenin Kenny dan Kendy main ps ,saya juga heran kok tumben mereka berdua belum tidur. ya sudah saya mampir saja dan main ps di sini.” jelas ku

“pak…mas Willi nginep aja yah ,supaya Kenny ada temen main ps.”tegas Kenny anak pertama bu Leni yang sudah kelas 3 sd itu.

“loh bapak terserah mas Willi mau apa nggak ,gimana mas Willi ?”tanya pak Hendri
“ya sudah deh ,lagian besok saya ga ada acara pergi kemana-mana.”jawabku

Lalu pak Hendri dan bu Leni masuk ke dalam kamar. dan saya pun melanjutkan main ps dengan kedua anak bu Leni. Sekitar jam 2 malam akhirnya kedua anak ini tidur dan saya pun sudah lelah main ps ,akhirnya saya matikan tv dan lampu ruang tengah tapi saya tidak tidur. Saya lihat pintu kamar bu Leni terbuka dan yang keluar adalah bu Leni ,wow saya benar-benar kagum melihat pakaian tidur bu Leni dengan tali kecil di pundaknya dan yang bikin saya kaget adalah bentuknya yang sangat sexy dan transparan.

“loh kamu belum tidur wil ?” tanya bu Leni
“belum bu ,pak Hendri sudah tidur bu .” tanyaku
“sudah ,wil bantuin saya ya pindahin anak ke kamarnya. tuh kamu gendong Kenny nah aku si Kendy.” peritah bu Leni
“iya bu.”

Saya dan bu Leni membawa Kendy dan Kenny ke kamar mereka. Setelah sampai di kamar sayapun menaruh Kenny di tempat tidurnya ,akan tetapi pada saat bu Leni menaruh Kendy di kasurnya ,entah kenapa bu Leni terjatuh dan saya lihat daster bu Leni tersingkap sampai paha bu Leni terlihat. Bu Leni pun meringis kesakitan dan saya pun tidak tega lalu menghampiri bu Leni.

“yang mana yang sakit bu ?”tanyaku sambil sesekali melihat ke arah paha bu Leni
“ini wil kaki saya.”

lalu saya mengurut kakinya dan dia pun menyadari kalau saya melihat pahanya terus dan dengan perlahan dia menutup pahanya. Pijatan saya pun lama-lama ke atas pahanya dan saya menyingkap daster bu Leni tapi tentunya saya izin dulu dengan dia.

“bu dasternya tolong singkap sebentar supaaya saya bisa urut paha ibu ,karena kalau tidak di urut nanti paha ibu jadi keram.” hahaha padahal itu hanya akal-akalan saya saja

Saat saya memijit pahanya ,saya lihat nafasnya jadi lebih cepat dan saya betul ngaceng melihat payudara bu Leni yang besar. Dan pijatan saya pun berubah menjadi elusan dan pada saat saya mengelus pahanya ,diapun mendesah sambil matanya terpejam dan itulah yang membuat saya semakin berani mengelus pahanya lebih ke atas.

“ahhh…” desah bu Leni saat elusan saya semakin ke atas.
Wah saya betul sudah lupa diri waktu itu ,yang saya pikirkan adalah saya harus berhasil menyetubuhi bu Leni. Lalu saya angkat tangan bu Leni dan saya arahkan ke tongkol saya yang sudah sangat tegang ,tetapi dia sempat tersadar.

“Willi apa yang sudah kita lakukan ,kita tidak boleh seperti ini.” kata bu Leni
saya sudah tidak perduli lagi dengan kata-kata dia ,lalu dengan tenang saya mendekat ke arahnya dan mengelus rambut bu Leni sambil merayunya.

Nikmatnya Memek Tetanggaku Ibu Leni-Ngentod Dengan Bu Leni

 

“sudah lah bu ,di sini cuma ada kita kok.” rayuku
“itu dosa Willi.” jawabnya
“ayo lah bu ,saya sudah lama ingin berdua seperti ini dengan bu Leni yang cantik.” haha gombal sekali saya

“aku takut suami ku bangun wil.”
“sudah ibu tenang saja ,pak Hendri biar saya yang mengawasi nanti ,yang penting malam ini saya ingin berdua dengan ibu.” kataku

“tapi jangan di sini .kita ke ruang tamu saja supaya dapat melihat suamiku kalau bangun.
lalu kami pun berjalan ke ruang tamu ,setelah di sana kami duduk di sofa dan saling menatap dengan penuh arti. Dan tak lama kami akhirnya berciuman ,ternyata bu Leni ini sangat lihai dalam melakukan ciuman bahkan kami pun melakukan french kiss.

“mmmphhhh…,mmmmpphhh..” begitulah suara kami saat berciuman.

Tangan ku pun mulai meraba payudaranya bu Leni dan berhasil masuk ke dalam daster bu Leni ,saya dapat merasakan bra merah berenda itu begitu sesak menampung payudara bu Leni yang besar. Kemudian tangan saya pun mengeluarkan payudaranya dari dalam branya ,dia melenguh saat jari saya memilin putingnya.

“ohh…Willi ayo langsung masukkan saja kontol mu ,nanti mas Hendri curiga kalau saya tidak ada di kamar.” kata bu Leni.

Bu Leni lalu mengangkat dasternya dan tidur di atas sofa dengan mengangkang. Saya dengan cepat melepas celana dan cd saya ,bu Leni juga menurunkan tali dasternya dan mengeluarkan payudaranya ,dan dia pun melepas cd nya juga. Lalu saya arahkan penis saya ke vagina bu Leni ,dia merintih pelan saat kepala penis saya mulai masuk ke vaginanya.

“arrgghhh…. pelan-pelan ya wil,,uhhhhh…” rintihnya
bleeesssssss…..masuklah semua penis saya ke vagina bu Leni ,dan saya langsung menindih bu Leni. Oh sungguh luar biasa vagina ibu dari 2 orang anak
ini masih begitu nikmat ,bu Leni memeluk saya dengan erat seolah tak mau terlepas pelukannya.

“ayo goyang dong wil ,kocok memek saya cepat.”bisik bu Leni di telinga saya
“iya sayang,,ohhhh…ohhh”desah saya ketika saya mersakan sedotan vagina bu Leni di penis saya
“ahhh,ahhh,ahhh,iya teruuss,,Willi ,,aduuhh,aduuuhh besar banget sih punya kamu sayang,,ahhh,,ahhh.” racau bu Leni tak karuan ketika saya sudah mulai memompa penis saya maju mundur.

Saya kadang2 mengisap payudaranya dan kadang saya mencium dengan gemas bibirnya sehingga dia melenguh tertahan. Lama2 goyangan kami semakin cepat dan saya sudah mau merasakan ejakulasi sebentar lagi ,begitu pula dengan bu Leni yang goyangan pantatnya makin liar.

ploookk,cllebbb.slleebbb…,slleebbbb,pllaakk,plak kk. itulah bunyi peraduan kelamin kami yang sedang asik bertemu.

“ahhh,ahh,Willi aku mau keluarrrr,,ya,ya,ya,,terruss gooyaangg…sayang ahh,ahh..” rintih bu Leni yang sudah mau orgasme.
“iya sayang aku juga sebentar lagi ,ahh,ahh.” balasku

“oohhhh akkuu kkeelll,kkellluarrr ,,arrrggggghhh….”desah bu Leni panjang saat orgasmenya datang dan kakinya membelit di pinggang saya lalu pantatnya menekan ke atas agar vaginanya tertusuk dengan dalam oleh penis saya.

saya pun sudah tidak tahan lagi dan,,CROOOTTT,JROOOTTT,CROOOTT,CRRIITTTT….
begitu banyak sperma saya menyembur dalam memek bu Leni,

“ohhhh….niikkkmmaatttttt saaaaaaayyyyyannggg……ahhhhhh…”desahku begitu panjang karena saking nikmatnya ,dan tekan dalam2 penis saya ke vaginanya.

“aduuh mentok sayang..”bisik bu Leni

Lama juga kami berpelukan dan mengatur nafas ,kemudian saya cabut penis saya dan membersihkan di kamar mandi ,dan bu Leni langsung masuk ke kamarnya dan mencuci vaginanya di dalam kamar mandi yang biasa bu Leni dan suaminya gunakan. saya kembali ke ruang tengah dan tertidur karena lelah habis gempur dengan bu Leni yang sexy ,oh pak Hendri saya telah mencoblos memek istri anda yang tolol itu hahaha.pikir ku dalam hati.

Besoknya ketika saya terbangun ,saya melihat bu Leni dan pak Hendri sedang ngobrol di teras depan. Wah saya bangun siang juga sekitar jam 11 ,maklum semalaman habis tempur dengan bu Leni.

“eh Willi baru bangun kamu.”tanya bu Leni yang bersikap biasa saja di depan suaminya, padahal

semalam sudah saya tusuk vaginanya dengan penis saya.

“iya nih bu,maaf ya pak Hendri dan bu Leni saya bangun siang2.”
“ohh nggak apa-apa nak Willi.”kata pak Hendri
“bu ,pak saya pamit pulang ya ,makasih saya sudah boleh nginep di sini.”kata ku
“oh iya sama2.”kata pak Hendri.”

“lain kali kalo mau nginep di sini silahkan kok Willi.”kata bu Leni sambil tersenyum ke arahku dengan penuh arti

haha rupanya bu Leni ketagihan ku entot. kataku dalam hati.
“iya bu .saya pulang ya.permisi.” kata ku

Dan semenjak itu saya dan bu Leni sering melakkukan hubungan sex saat suaminya tak di rumah, sekian cerita dari saya dan lain waktu saya berjanji akan menceritakan pengalaman saya yang lain.

#Nikmatnya #Memek #Tetanggaku #Ibu #Leni

Felicia Gadis SMA Perawan Yang Cantik Terbaru Malam Ini

Felicia Gadis SMA Perawan Yang Cantik

Hari telah senja awan mendung pun mulai menyelimuti kota metropolitan ini membuat suasana semakin gelap, di saat itu di sebuah SMU Negeri terkenal di kota itu nampak gadis-gadis membubarkan diri dari sebuah ruang aula olahraga. Mereka mengakhiri latihan rutin paduan suaranya.
Tawa dan canda khas gadis-gadis SMU mengiringi mereka bubar, satu demi satu mereka keluar dari halaman sekolah yang telah gelap itu. Sementara itu suara gunturpun terdengar pertanda hujan akan segera turun. Ada yang dijemput oleh orangtuanya, adapula yang membawa mobil pribadi, dan ada juga yang menggunakan angkutan umum.

Aku sangatlah hafal dengan aktifitas anak-anak SMU ini, karena memang sudah hampir sebulan ini aku bekerja sebagai tukang cat disekolah ini. Usiaku memang sudah tidak muda lagi, saat ini aku berusia 48 tahun. Aku adalah seorang duda, istriku sudah lama minggat meninggalkanku setelah mengetahui aku tengah melakukan hubungan intim dengan keponakannya. Reputasiku sebenarnya lebih banyak didunia hitam, dulu aku dikenal sebagai seorang germo yang aku sambi dengan berdagang ganja. Namun beberapa bulan yang lalu semua para wanita yang aku jajakan terkena razia dan kemudian bisnis ganjaku hancur setelah kurir yang biasa membawa ganja ditembak mati oleh aparat.

Di sekolah ini aku tidaklah sendirian aku masuk bekerja dengan sahabatku yang bernama Beno yang seorang residivis kambuhan. Usianya tidak begitu jauh denganku yaitu 46 th, perawakannya tinggi besar rambutnya panjang dan kumal. Kami berdua sengaja hidup berpindah-pindah tempat. Kami bukanlah pekerja tetap di sekolah ini, kami hanya mendapat order untuk mengerjakan pengecatan kusen-kusen pintu-pintu kelas di sekolah ini.
Kami tidak dibayar mahal namun kami memiliki kebebasan untuk tinggal dilingkungan sekolah ini. Maklumlah kami adalah perantau yang hidup nomaden. Di antara gadis-gadis tadi, ada salah seorang yang paling menonjol. Aku sangatlah hafal dengannya. Karena memang dia cantik, lincah dan aktif dalam kegiatan sekolah, sehingga akupun sering melihat dia mondar-mandir di sekolahan ini.

Felicia namanya. Postur tubuhnya mungil, wajahnya cantik dan imut-imut, kulitnya putih bersih serta wangi selalu, rambutnya ikal panjang sebahu dan selalu diikat model ekor kuda. Penampilannyapun modis sekali, seragam sekolah yang dikenakannya selalu berukuran ketat, rok seragam abu-abunya berpotongan sejengkal di atas lutut sehingga pahanya yang putih mulus itu terlihat, ukuran roknyapun ketat sekali membuat pantatnya yang sekal itu terlihat menonjol, sampai-sampai garis celana dalamnya pun terlihat jelas melintang menghiasi lekuk pantatnya, tak lupa kaos kaki putih selalu menutupi betisnya yang putih mulus itu.

Tidak bisa kupungkiri lagi aku tengah jatuh cinta kepadanya. Namun perasaan cintaku kepada Felicia lebih didominasi oleh nafsu sex semata. Gairahku memuncak apabila aku memandanginya atau berpapasan dengannya disaat aku tengah bekerja di sekolah ini. Ingin aku segera meyetubuhinya. Banyak sudah pelacur-pelacur kunikmati akan tetapi belum pernah aku menikmati gadis perawan muda yang cantik dan sexy seperti Felicia ini. Aku ingin mendapatkan kepuasan itu bersama dengan Felicia.

Informasi demi informasi kukumpulkan dari orang-orang disekolah itu, dari penjaga sekolah, dari tukang parkir, dari karyawan sekolah. Dari merekalah aku mengetahui nama gadis itu. Dan dari orang-orang itupun aku tahu bahwa Felicia adalah seorang siswi yang duduk di kelas 2, umurnya baru 16 tahun. Beberapa saat yang lalu dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-16 di kantin sekolah ini bersama teman-temannya sekelas. Diapun termasuk siswi yang berprestasi, aktif dalam kegiatan paduan suara dan paskibra di sekolah ini. Dan yang informasi terakhir yang kudapat bahwa dia ternyata adalah salah seorang finalis foto model yang diselenggarakan oleh sebuah majalah khusus untuk remaja putri terkenal di Negeri ini dan bulan depan dia akan mengikuti seleksi tahap akhir.

Kini disaat sekolah telah sepi salah satu dari gadis-gadis anggota paduan suara tadi itu tengah merintih-rintih dihadapanku. Dia adalah gadis yang terakhir kalinya masih tersisa di dalam sekolah ini, yang sedang asyik bercanda ria dengan temannya melalui HP-nya, sementara yang lainnya telah meninggalkan halaman sekolah. Beberapa menit yang lalu melalui sebuah pergulatan yang tidak seimbang aku telah berhasil meringkusnya dengan mudah, kedua tangannya kuikat dengan kencang kebelakang tubuhnya, dan mulutnya kusumpal dengan kain gombal. Setelah itu kuseret tubuhnya ke bangsal olahraga yang berada di bagian belakang bangunan sekolah ini.

Tidak salah salah lagi gadis itu adalah Felicia, gadis cantik sang primadona sekolah ini yang telah lama kuincar. Aku sangat hafal dengan kebiasaannya yaitu menunggu jemputan supir orang tuanya di kala selesai latihan sore dan sang supir selalu terlambat datang setengah jam dari jam bubaran latihan. Sehingga dia paling akhir meninggalkan halaman sekolah. Kini dia meringkuk dihadapanku, dengan tangisannya yang teredam oleh kain gombal yang kusumpal di mulutnya.

Sepertinya dia memohon-mohon sesuatu padaku tetapi apa peduliku, air matanya nampak mengalir deras membasahi wajahnya yang cantik itu. Sesekali nampak dia meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan tali tambang yang mengikat erat di kedua tangannya, namun sia-sia saja, aku telah mengikat erat dengan berbagai simpul.

Posisinya kini bersujud di hadapanku, tangisannya kian lama kian memilukan, aku menyadari sepenuhnya bahwa dia kini tengah berada dalam rasa keputusasaan dan ketakutan yang teramat sangat di dalam dirinya. Kunyalakan sebatang rokok dan kunikmati isapan demi isapan rokok sambil kutatap tajam dan kupandangi tubuh gadis cantik itu, indah nian tubuhnya, kulitnya putih bersih, pantatnya sekal berisi.

Kunikmati rintihan dan tangis gadis cantik yang tengah dilanda ketakutan itu, bagai seseorang yang tengah menikmati alunan musik di dalam ruangan sepi. Suara tangisnya yang teredam itu memecahkan kesunyian bangsal olahraga di sekolah yang tua ini. Sesekali dia meronta-ronta mencoba melepaskan tali ikatan yang mengikat kedua tangannya itu.

Lama kelamaan kulihat badannya mulai melemah, isak tangisnya tidak lagi sekeras tadi dan sekarang dia sudah tidak lagi meronta-ronta mungkin tenaganya telah habis setelah sekian lamanya menagis meraung-raung dengan mulutnya yang telah tersumbat. Sepertinya di dalam hatinya dia menyesali, kenapa Jimmi supirnya selalu terlambat menjemputnya, kenapa tadi tidak menumpang Nana sahabat karibnya yang tadi mengajaknya pulang bareng, kenapa tadi tidak langsung keluar dari lingkungan sekolah di saat latihan usai, kenapa malah asyik melalui HP bercanda ria dengan Meli sahabatnya. Yah, semua terlambat untuk disesali pikirnya, dan saat ini sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada dirinya.

“Beres Bon.., pintu pagar depan sudah gue tutup dan gembok”, terdengar suara dari seseorang yang tengah memasuki bangsal.
Ternyata Beno dengan langkah agak gontai dia menutup pintu bangsal yang mulai gelap ini.
“OK.. Sip, gue udah beresin nih anak, tinggal kita pake aja..”, ujarku kepada Beno sambil tersenyum.

Kebetulan malam ini Pak Jani sang penjaga sekolah beserta keluarganya yang tinggal di dalam lingkungan sekolah ini yaitu sedang pulang kampung, baru besok lusa mereka kembali ke sekolah ini. Mereka langsung mempercayakan kepada kami untuk menjaga sekolah ini selama mereka pergi.

Maka tinggallah kami berdua bersama dengan Felicia yang masih berada di dalam sekolah ini. Pintu gerbang sekolah telah kami rantai dan kami gembok sehingga orang-orang menyangka pastilah sudah tidak ada aktifitas atau orang lagi di dalam gedung ini. Pak Jimmi sang supir yang menjemput Felicia pastilah berpikiran bahwa Felicia telah pulang, setelah melihat keadaan sekolah itu.

Kupandang lagi tubuh Felicia yang lunglai itu, badannya bergetar karena rasa takutnya yang teramat sangat di dalam dirinya. Hujanpun mulai turun, ruangan di dalam bangsal semakin gelap gulita angin dinginpun bertiup masuk ke dalam bangsal itu, Beno menyalakan satu buah lampu TL yang persis diatas kami, sehingga cukup menerangi bagian disekitar kami saja. Kuhisap dalam-dalam rokokku dan setelah itu kumatikan. Mulailah kubuka bajuku satu per satu, hingga akhirnya aku telanjang bulat. Batang kemaluanku telah lama berereksi semenjak meringkus Felicia di teras sekolah tadi.

Felicia Gadis SMA Perawan Yang Cantik-Felicia Dingentod

“Gue dulu ya..”, ujarku ke Beno.
“Ok boss..”, balas Beno sambil kemudian berjalan meninggalkan aku keluar bangsal.

Kudekati tubuh Felicia yang tergolek dilantai, kuraba-raba punggung gadis itu, kurasakan detak jantungnya yang berdebar keras, kemudian tanganku turun hingga bagian pantatnya yang sekal itu, kuusap-usap pantatnya dengan lembut, kurasakan kenyal dan empuknya pantat itu sambil sesekali kutepok-tepok. Badan Felicia kembali kurasakan bergetar, tangisnya kembali terdengar, sepertinya dia kembali memohon sesuatu, akan tetapi karena mulutnya masih tersumbat suaranya pun tidak jelas dan aku tidak memperdulikannya.

Dari daerah pantat tanganku turun ke bawah ke daerah lututnya dan kemudian menyelinap masuk ke dalam roknya serta naik ke atas ke bagian pahanya. Kurasakan lembut dan mulus sekali paha Felicia ini, kuusap-usap terus menuju keatas hingga kebagian pangkal pahanya yang masih ditutupi oleh celana dalam.

Karena sudah tidak tahan lagi, kemudian aku posisikan tubuh Felicia kembali bersujud, dengan kepala menempel dilantai, dengan kedua tangannya masih terikat kebelakang. Aku singkapkan rok seragam abu-abu SMU-nya sampai sepinggang.
“Waw indah nian.. Gadis ini” gunamku sambil melototi paha dan pantat sekal gadis ini.

Kemudian aku lucuti celana dalamnya yang berwarna putih itu, terlihatlah dua gundukan pantat sekal gadis ini yang putih bersih. Sementara Felicia terus menangis kini aku memposisikan diriku berlutut menghadap ke pantat gadis itu, kurentangkan kedua kakinya melebar sedikit. Dengan jari tengahku, aku coba meraba-raba selangkangan gadis ini. Disaat jari tengahku menempel pada bagian tubuhnya yang paling pribadi itu, tiba-tiba tubuh gadis ini mengejang. Mungkin saat ini pertama kali kemaluannya disentuh oleh tangan seorang lelaki.

Di saat kudapatkan bibir kemaluannya kemudian dengan jariku itu, aku korek-korek lobang kemaluannya. Dengan maksud agar keluar sedikit cairan kewanitaannya dari lobang kemaluannya itu. Tubuhnya seketika itu menggeliat-geliat disaat kukorek-korek lobang kemaluannya, suara desahan-desahanpun terdengar dari mulut Felicia, tidak lama kemudian kemaluannya mulai basah oleh cairan lendir yang dikeluarkan dari lobang vaginanya.

Setelah itu dengan segera kucabut jari tengahku dan kubimbing batang kemaluanku dengan tangan kiriku kearah bibir vagina Felicia. Pertama yang aku pakai adalah doggy style, ini adalah gaya favoritku. Dan..

“Hmmpphh..”, terdengar rintihan dari mulut Felicia disaat kulesakkan batang kemaluanku kebibir vaginanya. Dengan sekuat tenaga aku mulai mendorong-dorong batang kemaluanku masuk kelobang kemaluannya. Rasanya sangat seret sekali, karena sempitnya lobang kemaluan gadis perawan ini. Aku berusaha terus melesakkan batang kemaluanku kelobang kemaluannya dengan dibantu oleh kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya.

Kulihat badan Felicia mengejang, kepala mendongak keatas dan sesekali menggeliat-geliat. Aku tahu saat ini dia tengah merasakan sakit dan pedih yang tiada taranya. Keringat terus mengucur deras membasahi baju seragam sekolahnya, namun harum wangi parfumnya masih terus tercium, membuat segarnya aroma Felicia saat itu, rintihan-rintihan terdengar dari mulutnya yang masih tersumpal itu.

Dan akhirnya setelah sekian lamanya aku terus melesakkan batang kemaluanku, kini bobol sudah lobang kemaluan Felicia. Aku telah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluanku ke dalam lobang vaginanya. Kurasakan kehangatan di sekujur batang kemaluanku, dinding vagina Felicia terasa berdenyut-denyut seperti mengurut-urut batang kemaluanku.

Sejenak kudiamkan batang kemaluanku tertanam di dalam lobang vaginanya, kunikmati denyutan-demi denyutan dinding vagina Felicia yang mencengkram erat batang kemaluanku. Selanjutnya kurasakan seperti ada cairan mengucur mengalir membasahi batang kemaluanku dan kemudian meluber keluar menetes-netes. Ah.. Ternyata itu darah, berarti aku telah merenggut keperawanan dari gadis cantik ini.

Sementara itu kepala Felicia kembali tertunduk di lantai, desah nafasnya terdengar keras, badannya melemas. Setelah itu, aku mulai memompakan kemaluanku di dalam lobang vaginanya. Kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya juga membantu memaju mundurkan tubuhnya. Badan Felicia kembali tegang, rintihan kembali terdengar. Semakin lama aku semakin mempercepat gerakanku, hingga tubuh Felicia tersodok-sodok dengan cepat sesekali, badannya juga menggeliat-geliat.

Raut mukanya meringis-ringis akibat rasa sakit di selangkangannya. Hujanpun mulai turun dengan deras dan aku ingin menikmati rintihan-rintihan dari gadis ini. Sementara aku terus menyodok-nyodok dari belakang, aku putuskan untuk membuka gombal yang sedari tadi membekap mulutnya.

Dan, “Aakk.. Akkhh.. Oohh.. Ooh.. Iihh.. Oohh..”, suara erangan Felicia kini terdengar, kunikmati suara-suara itu sebagai penghantar diriku yang tengah menyetubuhi gadis ini.
Suaranya menggema di seluruh bangsal olahraga ini, namun masih tertelan oleh suara derasnya hujan diluar. Felicia semakin terlihat kepayahan, tubuhnya melemah namun aku masih terus menggenjotnya, gerakanku semakin cepat.

Bosan dengan posisi itu aku cabut kemaluanku dari lobang vaginanya dan kulihat darah berceceran membasahi selangkangannya dan kemaluanku. Sejenak Felicia mendesahkan nafas lega, kubalik tubuhnya, dan kini posisi dia telentang. Setelah itu kurentangkan kedua kakinya dan kulipat hingga kedua pahanya menyentuh dadanya. Kulihat jelas kemaluan gadis ini, indah sekali. Bulu-bulunya yang masih jarang-jarang itu tumbuh menghias di sekitar bibir kemaluannya.

“Ohh.. Jangann Bang.. Ampun.. Bang.. Oohh.. Sakitt sekali.. Bang”, terdengar Felicia merintih pelan memohon belas kasihan kepadaku.
Dengan menyeringai aku tindih tubuh Felicia itu. Kembali aku benamkan batang kemaluanku di dalam lobang vaginanya.

“Aakkhh..”, Felicia terpekik matanya terpejam, roman mukanya kembali meringis kesakitan dikala aku menanamkan batang kemaluanku ke dalam lobang kemaluannya.
Setelah itu aku kembali memompakan tubuhku, menggenjot tubuh Felicia. Batang kemaluanku dengan gaharnya mengaduk aduk, menyodok-nyodok lobang kemaluannya.

Tubuh Felicia kembali tersodok-sodok. Sesekali kuputar-putar pinggulku, yang membuat tubuh Felicia kembali kelojotan, dari bibir Felicia terdengar desahan-desahan halus “Ohh.. Enngghh.. Oohh.. Ohh.. Oohh..”.

Setelah sekian menit lamanya aku menyetubuhinya, aku merasakan diriku akan berejakulasi. Segera kupeluk kepalanya dan kucengkram erat dengan kedua tanganku setelah itu irama gerakanku kupercepat.

Kulihat raut muka Felicia saat itu nampak panik, sinar matanya menunjukkan kekalahan dan kepedihan. Dengan tatapan sayu dia memandangiku disaat aku mengejang menyemprotkan spermaku yang terakhir. Ahh nikmat sekali gadis ini, baru kali ini aku merengut keperawanan seorang gadis kota yang cantik.

Setelah itu akupun merebahkan tubuhku menindih tubuhnya yang lemah, sambil mengatur nafasku. Tubuhku berguncang-guncang akibat dari isakan-isakan tangisnya serta nafasnya yang tersengal-sengal, sementara itu kemaluanku kubiarkan tertanam di dalam lobang kemaluannya.

Kubelai-belai rambutnya, kukecup-kecup pipi dan bibirnya. Terasa lembut sekali bibirnya, kumainkan lidahku di dalam mulutnya, sejenak aku bercumbu mesra dengan Felicia. Dia hanya terisak-isak dengan nafas yang terus tersengal-sengal. Akhirnya kusudahi permainanku ini, aku bangkit sambil mencabut kemaluanku. “Ouugghh..”, Felicia merintih panjang saat kutarik kemaluanku keluar dari lobang vaginanya.

Kulihat diselangkangannya telah penuh dengan cairan-cairan kental dan darah penuh membasahi bulu-bulu kemaluannya. Tak kusadari Beno ternyata telah berdiri didekatku, dan rupanya dia telah telanjang bulat menunggu gilirannya, badannya yang kekar dan tinggi itu nampak semakin sangar dengan banyaknya gambar-gambar tattoo yang menghiasi sekujur dada dan lengannya. Dengan rasa toleran sebagai seorang sahabat, akupun menyingkir dari tubuh Felicia yang tergolek lemas dilantai. Aku ambil jarak beberapa meter dari tubuh Felicia kemudian aku kembali merebahkan tubuhku. Dengan tiduran terlentang dilantai aku menggali kembali rasa nikmatku setelah melampiaskan nafsuku ke Felicia tadi.
Sedang asyik-asyiknya aku istirahat, terdengar olehku bunyi sesuatu, “Srett.. Sreett.. Sreett.. Brett..” diikuti oleh isak tangis Felicia yang terdengar kembali.

Setelah kuperhatikan, oh ternyata Beno dengan sebuah pisau cutter ditangannya tengah sibuk merobek-robek baju seragam Felicia. Dengan kasarnya Beno mencabik-cabik baju seragam putih Felicia, termasuk BH putih yang dikenalkannya. Dan akhirnya kini badan Felicia telah telanjang, kedua buah payudaranya yang tidak begitu besar kini terpampang jelas. Termasuk juga rok abu-abu yang melilit di pinggangnya setelah kusingkap tadi dirobek-robeknya, haya sepasang kaos kaki putih setinggi betisnya serta sepatu kets masih dikenakannya.

“Ouuhh.. Ammpuunn.. Bang.. Ampun..”, suara Felicia terdengar lirih memohon-mohon ampun ke Beno yang sepertinya tengah kalap kemasukan setan itu. Setelah itu dengan gombal yang tadi menyumpal mulut Felicia, Beno membersihkan daerah selangkangan Felicia. Dengan sedikit kasar Beno mengusap-usap selangkangan Felicia sampai-sampai tubuh Felicia menggeliat-geliat. Akupun kembali merebahkan tubuhku, mengatur nafasku serta kunyalakan sebatang rokok sebagai penghantar istirahatku.

Sementara itu hujan diluar mulai reda, namun angin dingin terus berhembus masuk ke dalam bangsal tempat pembantaian Felicia ini. Tiba-tiba semenit kemudian di kala aku sedang rebahan dan asyik-asyiknya menikmati rokokku. Terdengar olehku jerit Felicia yang memilukan “Aaakkhh..”.

Akupun terbangun, kulihat dari asal suara itu. Ternyata Beno tengah menyodomi Felicia. Posisi Felicia kembali bersujud dengan kepala yang mendongak keatas, bola matanya terbelalak, wajahnya cantiknya terlihat miris sekali, mulutnya menganga membentuk huruf “O” dan Beno berada dibelakangnya tengah asyik menanamkan batang kemaluannya yang besar itu ke dalam lobang anus Felicia.
“Aakkhh..” Beno pun mendesah lepas tatkala dia berhasil menanamkan batang kemaluannya dilobang anus Felicia.

Felicia Gadis SMA Perawan Yang Cantik-Felicia

Setelah itu lubang anus Felicia dihujani sodokan-sodokan batang kemaluan Beno, Beno melakukannya dengan gerakan yang cepat dan kasar sampai-sampai tubuh Felicia terdorong-dorong dan tersodok-sodok dengan keras. Tidak ada suara rintihan lagi yang keluar dari mulut Felicia mungkin karena suara tertahan ditenggorokannya karena menahan rasa sakit yang dideritanya, akan tetapi badannya masih kaku menegang, raut mukanya kini meringis-ringis, mulutnya masih saja menganga terbuka.

Rasa sakit dan pedih kembali melanda dirinya yang tengah disodomi oleh Beno. Melihat ini aku kembali terangsang, nafsu birahiku kembali memuncak. Aku bangkit dari rebahanku mendekati mereka berdua. Kemaluanku kembali ereksi melihat keadaan Felicia yang tengah menderita. Kuamati wajahnya dari dekat dan dia masih terlihat cantik, keringatpun mengucur deras membasahi wajah cantiknya.

Aku dengan posisi berlutut berada didepan wajah Felicia, yang masih mendongak kesakitan itu, sementara itu seluruh badannya terus tersodok-sodok karena ulah Beno yang menggenjotnya dari belakang. Kini aku dan Beno berhadap-hadapan sementara Felicia berada ditengah-tengah kami. Benopun menghentikan sejenak genjotannya untuk memberikan kesempatan padaku memposisikan diri. Kuraih batang kemaluanku yang telah berdiri tegak, dan kujejalkan kemulut Felicia yang masih menganga itu.

Ah, rasa dingin dan basah menyelimuti sekujur batang kemaluanku tatkala masuk di dalam rongga mulut Felicia. Nikmat rasanya, juga kurasakan kelembutan mulut dan bibirnya di sekujur batang kemaluanku. Setelah itu kembali Beno menggenjot tubuh Felicia dari belakang. Kulirik mata Felicia menjadi sayu, nafasnya tersengal-sengal, aku hanya berdiri santai saja, karena tubuh Felicia yang bergerak-gerak maju mundur sebagai akibat sodokan-sodokan Beno yang tengah mulai menyodominya kembali dari belakang. Kubelai-belai rambutnya yang indah, sambil kutatap wajah dan badannya.
“Ahh.. Ahh.. Ah..”, nikmat sekali rasanya mulut gadis ini, sambil memejamkan mata dan menikmati rokok aku terus merasakan kenikmatan di sekujur batang kemaluanku yang tengah dikulum keluar masuk mulut Felicia.

Tidak lama kemudian Beno semakin cepat menggenjot, memompa lobang anus Felicia, badannya semakin banyak mengeluarkan keringat, kulihat dia sepertinya akan berejakulasi. Benar saja, tubuhnya nampak menggelinjang dan menegang, dari mulut Beno keluar pekikan kecil yang disusul oleh desahan yang penuh dengan kepuasan. Beno pun berejakulasi dilubang dubur Felicia. Setelah itu badan Beno pun ambruk disamping badan Felicia.

Akan tetapi posisiku masih tetap seperti semula, kemaluanku masih tertanam dimulut Felicia. Kubuang rokokku dan dengan kedua tanganku kuraih kepala Felicia, kini dengan gerakan tanganku kepala Felicia ku maju-mundurkan. Ah.. Nikmat rasanya, kemaluanku seperti dipijit-pijit dengan mulut Felicia, bibir sensualnya melingkari batang kemaluanku, memberi rasa nikmat tersendiri, kurasakan pula lidahnya menggelitik kepala batang kemaluanku, ah nikmatnya penuh sensasi.

Setelah sekian lama menikmati itu, tiba-tiba kembali aku akan berejakulasi, maka kugerakkan kepalanya semakin cepat untuk mengulum batang kemaluanku. Dan, akupun berejakulasi di dalam mulut Felicia, spermaku memancar keluar membasahi mulut hingga tenggorokannya sampai-sampai meleleh keluar dari mulutnya.

Rasa nikmat yang tiada taranya kembali melanda sekujur tubuhku. Kucabut batang kemaluanku dari mulutnya, dan Felicia terbatuk-batuk sepeti akan muntah, samar-samar kulihat mulutnya penuh dengan cairan-cairan lendir kental sampai membuat mulutnya nampak mengkilat karena belepotan cairan sperma.

Wajahnya yang lesu dan lemah sejenak memandangku dengan tatapan mata sayu penuh dengan keputus-asaan serta air mata yang kembali meleleh. Kemudian dia terjatuh lunglai dilantai, hanya suara nafasnya yang terdengar menderu-deru tersengal-sengal dan isakan-isakan tangisnya. Aku kembali merebahkan tubuhku di samping Felicia, akhirnya akupun tertidur.

Tidak lama rupanya aku tertidur, dan kemudian terjaga setelah kembali telingaku menangkap suara erangan-erangan dan rintihan-rintihan. Setelah aku bangun ternyata Beno tengah menyetubuhi Felicia, tubuh telanjang Felicia yang hanya tinggal mengenakan sepasang kaos kaki dan sepatu kets ditiduri oleh Beno. Dengan garangnya Beno menggenjot tubuh Felicia, iramanya cepat dan kasar sekali, tubuh lemah Felicia kembali terguncang-guncang.

Kini nampak roman muka Felicia telah lunglai sepertinya hampir pingsan, beberapa saat yang lalu masih kudengar suara rintihan lemah yang keluar dari mulut Felicia namun kini suara itu hilang sama sekali. Tidak lama kemudian Beno pun berejakulasi, kembali rahim Felicia disiram dan dipenuhi oleh cairan sperma. Felicia nampak tidak sadarkan diri dan pingsan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, 4 jam lamanya kami memperkosa Felicia. Kini tibalah waktu kami untuk angkat kaki, setelah kami berpakaian rapi kemudian kami angkat tubuh Felicia dari ruang aula menuju ke sebuah gudang dibagian paling belakang sekolah ini. Kami rebahkan gadis cantik primadona sekolah ini di sana. Di sisinya kami tebarkan baju seragam sekolah, tasnya serta HP miliknya yang sedari tadi terus berbunyi.
Kini gadis cantik itu, terkulai pingsan di dalam gudang yang kotor, badan telanjangnya dipenuhi dengan cairan-cairan sperma yang mulai mengering, juga darah yang nampak masih menetes dari lubang duburnya sebagai akibat disodomi oleh Beno tadi. Kemaluannya pun terlihat kemerahan dan membengkak. Puas kami memperkosanya. Tepat pukul 22.15 setelah kami menghilangkan jejak kami, kami pun pergi meninggalkan gedung sekolah ini, berjalan menuju ke pelabuhan dikota metropolitan ini untuk menumpang kapal yang entah kemana membawa kami, menuju ke suatu tempat yang jauh dari kota metropolitan ini.

#Felicia #Gadis #SMA #Perawan #Yang #Cantik

Cerita Selingkuhku Karena Suamiku Jauh Terbaru Malam Ini

Cerita Selingkuhku Karena Suamiku Jauh-Rini

Jarak umurku juga terpaut sangat jauh. Dia jejaka tua dulu menikahi aku dia berumur 38 tahun. Suamiku bernama Mas Ramli, dia berada di Kalimantan dan aku di Jawa. Aku dulu pernah tinggal di Kalimantan tetapi tidak betah karena jauh dari kota. Aku bosan dan hanya bertahan 6 bulan di Kalimantan. Suamiku menyadari alasanku tidak mau tinggal disana.

Setiap bulan Mas Ramli menyempatkan waktu untuk pulang melepas rindu. Mas Ramli sosok pria yang bertanggung jawab dan perhatian dengan keluarga. Setiap tanggal muda dia selalu mentransfer uang untuk kebutuhan aku dan anakku. Tidak sedikit uang yang Mas Ramli kirim, satu bulan dia memberi aku 25 juta. Aku bisa berbelanja apa saja yang aku inginkan.

Perawatan selalu menjadi nomor satu, untuk menjaga penampilan karena aku masih muda. Harus tetap cantik dan segar. Walaupun tubuhku yang sexy ini jarang dijamah suamiku. Mas Ramli bahagia banget hidup denganku, aku bisa memberikan kepuasan seks untuknya. Namun Mas Ramli tenaganya sudah tidak sekuat dulu, mudah loyo dan capek.

Paling sekali aja udah merasa puas, walaupun sebenarnya aku tidak merasakan kepuasan dari Mas Ramli. Rasanya hambar berhubungan seks dengan Mas Ramli, tapi mau bagaimana lagi ini sudah kewajibanku. Apalagi Cuma satu bulan sekali pulangnya, bagiku kepuasan seksku sangat berkurang. Hiburanku hanya bermain dengan teman-teman ngemall dan pergi kemana aja.

Setiap jalan dengan teman rasanya ngiri semua cerita tentang suaminya, sedangkan suamiku jauh disana. Kadang temanku sering mengejek aku , tapi yasudahlah itu hanya gurauan sesaat. Pada waktu itu Mas Ramli tidak bisa pulang selama 3 bulan karena disana sedang menunggui tanaman sawitnya. Selama 3 bulan itu berasa 3 tahun, hanya meteri yang aku dapat.

Batinku tertekan karena selalu jauh kebutuhan akan seks aku tidak terlampiaskan. Aku suntuk setiap hari aku pergi dengan temanku. Temanku bernama Andre , dia dulu teman sekolah aku. Dia masih bujang belum menikah, kita masih sering WA. Dan hanya dia yang selalu punya waktu kosong untuk aku. Mungkin kegiatannya hanya berkuliah dan nokrong, namanya anak muda.

Dia menjadi teman curhat aku, dia tau semua keluh kesah aku. Kadang kalau bertemu dengan Andre aku mengajak anakku supaya tidak menimbulkan fitnah. Anakku juga sangat terbiasa dengan Andre. Paling aku ke kafe atau ke timezone jika putriku ikut denganku. Setiap kali bertemu aku selalu menceritakan rumah tangga aku dengan Mas Ramli.

Saat itu Andre selalu memberikan nasehat agar aku selalu sabar. Memang tidak baik jika berumah tangga tetapi tidak tinggal serumah. Mau bagaimana lagi aku tidak bisa hidup di Kalimantan. Waktu itu Andre mengajakku pergi nonton, aku bergegas pergi untuk meghilangkan penat. Kita nonton film romantic, berasa masih jaman pacaran saja.

Andre memang tipikal cowok yang romantis tapi hingga saat ini dia masih asyik jomblo. Setelah film usai aku dan Andre pulang ke rumah. Besok Andre mengajakku pergi ke puncak dengan anakku. Ya nggak papa sih asal sama anak aku mau aja. Sesampainya di rumah aku bersiap-siap packing untuk besok.

Keesokan harinya aku sudah bersiap untuk pergi berlibur ke puncak. Aku sudah ijin dengan Mas Ramli, tetapi aku sengaja menutupi jika aku pergi dengan Andre. Sebenarnya nggak ada apa-apa Cuma aku takut mas Ramli berprasangka buruk terhadap ku. Aku, putriku dan Bik Tere berangkat menuju rumah Andre. Tampak Andre sudah menunggu di depan rumah dengan membawa tas ransel.

Penampilan anak muda kece banget aku juga nggak mau kalah dong,

“ayo Dre kita pergi..”

“Iya tunggu sebentar kameraku tertinggal..”

Setelah semua sudah siap aku dan Andre menuju puncak, perjalan sekitar 3 jam dari rumah. Sepanjang perjalanan putriku diam tidak menangis tampaknya dia sangat happy. Dia dan Bik Tere tertidur pulas karena jalan macet total,mungkin karena hari libur. Sesampainya di villa tepat jam 1 siang, Andre memesan kamar 1,

“loh Hen kok Cuma pesan kamar satu sih..?”

“kan satu Villa ada dua kamar di dalamnya Rin, daripada sewa banyak kamar kan sayang buang uang..”

“ Oh gitu yah, yaudah, hhe… ”

Setelah kunci diberikan kita berempat menuju kamar. Memang benar apa kata Andre masuk ke kamar ada ruang tamu bed 2. Dan di dalam ada ruangan 1 lagi untuk Andre tidur. Aku, putriku dan Bik Tere tidur di dua bed depan. Ya okelah, kita siap berlibur 2 hari disini. Udara yang sangat dingin membuat putriku hanya berdiam diri di kamar ditemani Bik Tere.

Aku dan Andre pergi untuk menikmati pemandangan dan ke kebun teh. Andre bertingkah seperti suamiku jadi teringat mas Ramli. Jalan ke kebun teh sangat jauh keringat bercucuran membasahi pipiku. Tiba-tiba Andre mengusap keringatku. Aku terdiam dan memandangi Andre. Dalam hati berkata perhatian banget sama aku, pake mengusap keringat dan menggandeng tanganku ketika berjalan.

Aku terbawa suasana dan menikmati udara yang sangat dingin ini. Aku dan Andre berdiri di warung pinggiran disitu jual minuman hangat serta jagung bakar yang khas. Aku berhenti di warung itu istirahat sejenak,

“kamu sudah ijin sama suami kamu kan Rin..?”tanya Andre.

“sudah..dia mengijinkan kok..”

“yasudah berarti aman tidak akan timbul masalah, lama banget Mas Ramli nggak pulang Rin..”

“iya Dre lama banget, kangen sih tapi mau gimana lagi. Pengen banget nyusul tapi aku kurang cocok disana, aku harus bersabar menunggu suamiku pulang dan aku harus menahan rasa……..”

“rasa apa Rin..”

“enggak kok..Hen biasa suami istri juga butuh berhubungan layaknya pasangan..”

“walaupun aku belum menikah aku tahu kok Rin apa yang kamu maksud..”

Dengan sedikit malu aku menatap wajah Andre. Aku curhat mengenai pribadiku, dia menyadarinya. Dia mengelus rambutku sambil memberikan pengertian. Rasanya nyaman banget berada di samping Andre. Pas lagi curhat Andre memeluk ku dengan tiba-tiba, aku sangat terkejut. Aku berfikiran mungkin hanya pelukan seorang sahabat saja.

Waktu semakin sore, aku harus pulang ke villa. Sampai di kamar putriku sudah tertidur pulas. Aku membersihkan badan mandi agar terlihat fresh. Dengan mengenakan baju santai seperti rok pendek dan aku bersolek. Setelah mandi aku dan Andre duduk di ruang Tv kita bercanda. Dia sampai menggelitik aku hingga aku tertawa keras.

Cerita Selingkuhku Karena Suamiku Jauh-Rini Di Kamar Tidur

Aku sudah mengantuk , aku pergi ke tempat tidurku. Andre masih menonton tv, tengah malam Andre mendekati tempat tidurku. Ntah malam itu, dia tidur disampingku menarik selimutku. Aku sungguh sangat terkejut. Padahal disamping aku ada Bik Tere, aku takut jika mereka terbangun melihat aku tidur dengan Andre,

“Dre, apaan sih kok tidur disini..”

“aku pengen menikmati malamku bersamamu Rin,..”

“jangan Dre aku sudah berkeluarga aku nggak mungkin menghianati Mas Ramli..”

“sudahlah jangan menolak aku tahu kamu rindu belaian laki-laki kan?”

Andre langsung mencium kening aku kemudian bibir aku dia kecup. Padahal samping bed aku ada putri dan pembantuku. Rasanya nggak tenang banget,

“pindah di kamar aku yuk Rin..”

Tanpa berfikir panjang Andre menggendong aku menuju kamarnya. Ntah apa yang akan dilakukan Andre aku sangat terbawa suasana. Seperti biasa dia bercanda aku selalu digodanya. Layaknya suami istri yang sedang bergurau di ranjang. Kembali memeluk aku dengan erat, aku yang memakai lingeri tanpa bra seakan payudaraku menempel di dada Andre.

Gairah nafsuku muncul dengan tiba-tiba, Andre mencium bibirku dengan sangat . Lingeriku terbuka terlihat pahaku yang mulus. Sangat nafsu ciuman Andre, aku terbawa dan membalas ciuman itu. Andre membuka lingeriku aku hanya mengikuti saja. Payudaraku menggantung kencang Andre tampak semakin bersemangat.

Tangannya siap menerkam payudaraku ini, aku ditidurkan. Tangan Andre meremas payudaraku, dia berusaha membangkitkan gairah seksku. Mulut mencium dan mengulum putting susuku. Tangan kanan memainkan jemarinya memutar putting dan meremas-remas,

“aku horny banget Dre…”

“tenang aja Rin aku bakal puasin kamu malam ini..”

Terus membuat ku semakin horny, kedua payudara dia mainkan sangat lama. Enak banget permainan Andre malam ini. Andre melepaskan lingerieku, dia melepas celananya. Tampak dari dalam celana dalam penis Andre tegak berdiri,

“buka sekalian dong Dre…”

Andre menuruti perintahku, dan wowww penis yang sangat besar berbulu lebat. Andre membuka celana dalamku, kakiku dia buka lebar. Selakanganku dia jilat hingga tubuhku menggeliat karena nikmat. Tangannya kembali bermain dimemekku yang besar yang rimbun akan bulu-bulunya,

“memekmu menggemaskan..” ucap Andre

Pemandangan yang sangat indah menantang Andre untuk segera memainkannya. Tangannya membuka lipatan-lipatan memekku. Dibuka lebar dan dia berusaha mencari lubang memekku itu. Dia membasahi memekku dengan mengecup ujung luar lubang itu. terus dia kecup hingga aku basah, keluar cairan. Namun Andre semakin bersemangat cairan itu dibiarkan meleleh ,

“ahhhh..ahhh…Dre ciumi lagi Dre..kecup lagi lubang memekku” kata-kata itu keluar dari mulutku.

Sangat lama dia memainkan aku, hingga aku tak kuasa. Andre kembali ke atas mencium bibirku, dadanya bergesekan dengan payudaraku sedangkan penis bergesekan dengan memekku. Nafsu birahi itu terus memuncak. Hingga saatnya Andre mencoba memasukkan Penisnya,

“akkkhhhh…akkkhhh…masuk lagi terus ke dalam Dre terus….”

Setengah batang penis masuk , “ohhhhh…ooohhh… lagi Dre terus dorong penismu masuk lagi.. “ahhhhhhhhhhhh…..sudah masuk Dere ayo Dre mainkan di dalam”

Andre mengocok kemaluannya di dalam, maju mundur gerakannya. Keringatku bercucuran membasahi tubuhku. Andre melihat payudaraku terlihat montok, dia tak kuasa melihatnya. Sambil memainkan penisnya, mulut Andre mengecup putting susuku yang berwarna kecoklatan,

“ouughhh nikmat ougghhhh…..” Andre terus menggoyangkan gerakan-gerakan nikmat.

Aku memeluknya erat dan tak kuasa aku mengeluarkan cairan lagi,

“Dre aku keluar nih..lagi Dre buat basah lagi..” aku selalu meminta lebih Andre pun selalu merespon permintaanku. Aku sudah pasrah dan sangat menikmati goyangan penis Andre di dalam lubang kenimatanku,

“aku sudah nggak tahan keluarin sekarang ya Rin..”

“croooottt..crrrrooottt…crroooottt…”

Andre menyemprotkan cairan tepat di luar pas didepan lubang memekku. Nikmat banget rasanya udah lama tubuhku ini tak disentuh pria. Andre mengambil tisu membersihkan tubuhku. Aku terbaring lemas Andre mendekatiku mencoba memberikan selimutnya. Udara yang dingin membuat gairahku muncul kembali,

“Dre lagi dong..”

Tanpa bersuara Andre mengelus payudaraku, putting dia putar-putar memang sengaja menggairahkanku kembali. “enak banget Dre..kecup dong biar makin nikmat..” mengecup putingku sangat lama, di belahan dadaku dia mengecup hingga ada tanda bibir merahnya.

“aku boleh nggak emut penismu..”

“boleh Rin apa aja boleh kita sama-sama menikmati..”

 Andre terbaring aku yang memainkannya, aku kocok penisnya sembari mulutku mengecup penisnya. Nggak lama membuat penis Andre berdiri, gampang banget deh. Aku mengulum dengan bersemangat, penis yang panjang itu tidak masuk sepenuhnya di mulutku,

“ahhhhh..ahhhhh Rinnn….” Desahan Andre sambil menekan kepalaku agar lebih dalam mengulum penisnya.

Karena sangat nikmat Andre tak kuasa akhirnya keluar kembali sperma itu. “croooottt..crooooott…” membasahi mulutku, banyak dan sedikit asin aku telan sebagian. Kenikmatan tersendiri bagiku merasakan sperma pria. Aku dan dia tak tahan sudah sangat capek. Kita tidur berdua di ranjang dengan posisi masih telanjang.

Tangan Andre tidak lepas dari dekapan dia terus memelukku memegang erat payudaraku seakan tidak mau aku tinggalkan. Hingga kita tertidur pulas, alarm berbunyi tepat jam 5. Aku membangunkan Andre untuk mandi. Aku dan dia mandi bareng di bath up, disitu kita masih sempet ngeseks di air. Setelah itu aku bergegas membangunkan Bik Tere untuk pulang.

Jam 8 kita chek out dari villa, aku menyempatkan pergi ke taman biar putriku bermain disana. Waktu semakin sore aku menagajak Andre pulang. Sepanjang perjalanan pulang aku terus mengingat kejadian semalam. Sejak saat itu aku menjalin hubungan dengan Andre. Bik Tere pun tau hubunganku, karena Andre sering menginap di rumahku. Perselingkuhan berjalan hingga Mas Ramli meninggal dunia dan aku menikah resmi dengan Andre.

#Cerita #Selingkuhku #Karena #Suamiku #Jauh

Ngentot Cewe SMA Dengan Obat Perangsang Terbaru Malam Ini

Ngentot Cewe SMA Dengan Obat Perangsang

Selesai mandi aku ke ruang tamu nonton bola, beberapa orang tetanggaku datang ke rumahku seperti biasanya kalau ada pertandingan bola live rumahku rame layaknya bioskop. Di sela-sela nonton kami sering mengobrol mulai update politik, kabar tetangga sampai urusan wanita. Pak Hendro adalah seorang tetanggaku yang tekenal suka bercanda tapi yang berbau pornografi, dia tiba-tiba nyeletuk katanya dia membeli sebuah obat perangsang wanita Cair yang harganya mahal, diapun mulai cerita panjang lebar tentang khasiat obat Perangsang Cair itu katanya bisa meningkatkan libido wanita dengan cepat, aku pun iseng-iseng minta ke dia obat perangsang wanita itu pengin buktikan, karena kami memang sudah cukup akrab diapun tanpa pikir panjang memberikan sebotol kecil obat perangsang wanita itu, tapi pesannya jangan dipakai semua, sisanya dia minta dikembalikan, percaya ga percaya akupun mengambilnya, meski dalam hati bertanya juga mau dicobain ke siapa ya, wanita di rumahku Cuma ada pembantuku sementara istriku sedang pulang ke rumah orang tuanya…. ah sudahlah sementara disimpan dulu…

Pertandingan bola sudah berlangsung 45 menit, televisi sudah menghadirkan komentator dan diselingi iklan, di waktu jeda seperti itu bapak-bapak biasanya juga ikut komentar sambil ngobrol satu sama lain. Akupun ke luar sebentar untuk menjernihkan mataku yang sedikit pedes, aku keluar di halaman rumah untuk beberapa saat. Kemudian muncul lah dua anak SMA masih dengan seragamnya menyapaku karena lewat depan rumahku, aku mengenali mereka berdua anak tetangga RT sebelah, namanya Lia dan Vini. Setelah berjalan beberapa langkah melewati rumahku tiba-tiba mereka berhenti dan sepertinya saling berbisik kemudian kembali lagi mendekatiku, mereka menyodorkan sebuah Proposal untuk kegiatan Karang taruna, aku terima proposalnya dan aku suruh mereka kembali lagi nanti sore untuk ambil uangnya.

Akupun masuk ke rumah melanjutkan nonton TV pertandingan sepakbola, semakin seru dan sesekali bapak-bapak bersorak ketika tim kesayangannya berhasil menjebol gawang lawan. Beberapa menit kemudian pertandingan pun selesai dengan hasil imbang 2-2. Satu persatu mulai pamit pulang dan rumahku pun kembali sepi. Pembantuku mulai membersihkan ruangan dan mencuci gelas-gelas kotor karena memang tadi tetanggaku banyak sekali yang datang. Perutku mulai terasa lapar dari tadi belum makan, akupun menuju ruang makan.

Pembantuku membuatkan teh panas dan menaruhnya di dekatku, ide jahil muncul dalam pikiranku, aku ingin menguji keampuhan obat perangsang cair yang diberi Pak Hendro tadi, kuteteskan obat Perangsang cair ke dalam teh panas dan aku memanggil pembantuku, “Susan, ini tehnya buat kamu aja, aku dari tadi sudah terlalu banyak minum manis, aku air putih saja”. Susan pun memberikan air putih kepadaku dan membawa teh panas itu ke dapur. “Jangan dibuang lo San, sayang, kamu minum aja gapapa”, kataku.

Dan jebakanku pun berhasil, kuperhatikan dari ruang makan, Susan meminum teh panas yang sudah kucampur dengan obat perangsang wanita tadi. Hampir setengah gelas ia teguk, dan ia melanjutkan mencuci gelas dan piring, beberapa saat kemudian ia meminum lagi teh itu dan menghabiskannya, mungkin karena gelasnya mau sekalian dicuci.

Wah, jebakanku berhasil, Susan sudah meminum semua, aku tinggal menunggu reaksi obat perangsang wanita itu. Beberapa menit kemudian Susan mengambil sapu untuk membersihkan ruang tamu, aku pura-pura cuek masuk ke kamar dan membaca koran, tapi pintu kamar kubiarkan terbuka untuk memperhatikan gerak-gerik Susan dari kejauhan, ternyata benar gelagat Susan mulai tampak aneh, dia menyapu tak selincah biasanya, tatapannya seperti melamun mirip orang yang sedang memikirkan sesuatu.

Susan meletakkan sapunya dan masuk ke dalam kamarnya.
Aku keluar kamar pura-pura ke kamar mandi, sesampai di depan kamar Susan kuintip dia dari lubang yang di pintu.

Wah….dugaanku benar, Susan masturbasi untuk memuaskan nafsunya, ternyata khasiat obat perangsang wanita itu sudah terbukti, kulanjutkan mengintip Susan mencoba tak mengeluarkan suara, takut mengganggu konsentrasi Susan, lagipula aku menikmati pemandangan itu, ternyata tubuh Susan indah juga, wajahnya nampak cantik sewaktu melakukan masturbasi, dia membuka lebar-lebar pahanya, selangkangannya diraba-raba dengan tangannya sendiri dan satu lagi tangannya meremas-remas payudaranya.

Matanya terpejam bibirnya sedikit tergigit seperti menahan nikmat yang begitu hebat. Kemudian jarinya ia masukkan ke dalam Vaginanya yang lebat dengan rambut hitam di sekelilingnya. Dikocok-kocoknya memek Susan jarinya keluar masuk semakin cepat kemudian melambat dan kemudian dipercepat lagi, dimainkannya itil yang sedikit nampak berwarna merah, diputar-putar kemudian digesek-gesek. Wajahnya mendongak ke atas dengan mata tetap terpejam Susan mempercepat jarinya keluar masuk ke dalam vaginanya.

Terus terang akupun mulai terangsang, aku membuka perlahan retsletingku dan kukeluarkan kontolku, dengan tangan kananku kuurut-urut penisku maju mundur, aku onani di depan pintu kamar Susan.

Sambil terus mengintip dari lubang pintu itu kubayangkan aku sedang meniduri Susan, aku berada di atas tubuh Susan dan memasukkan penisku ke dalam memeknya, bayangan itu semakin jelas dalam pikiranku yang semakin kotor, aku mengocok penisku terus menerus tapi berusaha tak mengeluarkan suara, takut Susan mengetahuinya, beberapa saat kemudian Susan sedikit mengerang tapi mencoba menahan suaranya, pinggulnya naik sedikit ke atas kepalanya merebah ke samping tangannya keluar masuk memeknya semakin cepat dan kemudian terhenti, Susan terkulai lemas sepertinya dia sudah mencapai puncaknya, Susan orgasme, sementara aku masih onani karena nanggung penisku sedang nikmat-nikmatnya dikocok, kuintip Susan masih terkulai lemas dengan pahanya masih terbuka lebar, kukocok-kocok kembali semakin cepat sambil kuperhatikan gundukan memeknya yang basah, oh menggairahkan sekali, tak lama kemudian aku pun mengeluarkan sperma di depan pintu Susan, cepat-cepat kubersihkan dengan keset di dekat pintu kamarnya dan kumasukkan kembali kontolku, aku pun kembali ke kamarku berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Dari kamar kulihat Susan melanjutkan menyapu lantai ruang tamu, kuperhatikan Susan dan kuingat pemandangan tadi ternyata Susan cantik juga sewaktu telanjang.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, aku keluar dari kamar untuk memberi makan ikan-ikanku di akuarium, Susan mendekatiku membawa sebuah tas kecil, dia tampak cantik sepertinya segar habis mandi dan berdandan dengan sedikit make up di wajahnya, dia pamit mau pulang karena di rumahnya ada hajatan mungkin besok sore baru bisa kembali lagi.

aku memberi uang Rp.50.000 untuk naik angkot dan ojek. Susan pun berlalu dari pandanganku dan kuperhatikan dari belakang bokongnya yang tampak sintal dan seksi, kubayangkan dia telanjang seperti tadi sore waktu dia aku intip sedang masturbasi. Susan memang cantik untuk ukuran seorang pembantu, sayang mungkin karena faktor ekonomi jadi orangtuanya tidak mampu membiayainya sekolah.

Ngentot Cewe SMA Dengan Obat Perangsang-Vini

Beberapa saat kemudian pintu rumahku diketuk, sepertinya ada tamu.
Ternyata Vini, anak SMA yang tadi memberiku proposal dan aku janji mau memberikan sumbangan sore ini, aku menyuruhnya masuk. “Mana Lia?”,tanyaku. “Lia ke rumah Pak RW ngambil sumbangan juga, kami bagi tugas”,jawab Vini. Aku pun masuk ke dapur dan membuat Vini minuman, saat memasukkan gula ke dalam gelas, muncul niat jahilku, aku teringat dengan obat tetes yang tadi sukses mengerjai Susan pembantuku.

Akupun mencoba untuk ngerjain Vini, kuteteskan beberapa tetes ke dalam teh yang aku buat untuk Vini dan kubawa ke ruang tamu. Aku mempersilakannya minum dan kukatakan padanya bahwa pembantuku sedang ada perlu dan pulang ke rumahnya, jadi aku yang membuatkan minuman. “Ah jadi ngrepotin om, makasih ya”, Vini meminum seteguk dan kami pun ngobrol, kuperhatikan Vini menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan yang akan dilaksanakan sambil kuperhatikan sesekali dia meneguk minuman yang kucampur obat tetes itu.

Aku menunggu reaksinya tapi berpura-pura memperhatikan apa yang dia omongkan. Beberapa menit kemudian Vini mulai tersedak, omongannya mulai sedikit gagap dan sebentar-bentar terhenti, aku tersenyum kecil dan dalam hati bersorak karena
obat perangsang wanita itu mulai menunjukkan reaksinya, kaki Vini bergerak-gerak kecil seperti menggesekkan pahanya ke memeknya, tapi dia berusaha menyembunyikannya dariku, padahal aku tahu itu karena libidonya mulai naik. “Minumnya dihabiskan mumpung masih anget, apa aku tambah lagi?” kataku.

“ah u…udah ga usah ma…makasih”, jawabnya sambil sedikit terbata dan menghabiskan minumnya, Vini berdiri dan mau pamit. Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, kupegang tangannya dan kurasakan sedikit bergetar.

“Nanti aja pulangnya, kita ngobrol dulu”, kudekati tubuhnya dan kupegang tangannya yang satu lagi. kami pun berpegangan tangan dan berdiri berhadapan, Vini mulai salah tingkah, kutarik tubuh pelan-pelan dan sedikit menyentuh tubuhku, kurasakan dadanya berdegup kencang dia menundukkan pandangannya. Kuangkat dagunya dan dia menatapku, kami bertatapan dengan mesra kusentuh bibirnya yang mungil, Vini diam saja dan kurasakan dadanya semakin berdegup kencang.

Kudekatkan tubuhku hingga tubuh kami bersentuhan kupegang pinggulnya, dan menariknya ke tubuhku pelan-pelan. Kudekatkan bibirku ke wajahnya, kusentuh bibirnya dengan bibirku, Vini diam saja malah memejamkan matanya seolah mengijinkan aku menciumnya, selanjutnya bibir kami pun berpagutan, kami berciuman cukup mesra layaknya dua orang yang saling mencintai. Tanganku mulai bergerilya, kuremas-remas bokongnya dengan tanganku, kontolku mulai ereksi karena bersentuhan dengan memeknya yang kenyal. Tubuh kami bergerak-gerak seperti sedang mencari kenikmatan yang mulai terasa mengalir ke darah kami masing-masing.

Kudorong tubuhnya ke pintu kupeluk dia dan ciuman ku turunkan ke lehernya, kuciumi lehernya yang putih dan itu membuat Vini semakin pasrah dalam kenikmatan, kuturunkan lagi wajahku menciumi dadanya, sambil perlahan tanganku mengangkat kaosnya ke atas, kuremas dadanya dengan tanganku, Dia menggelinjang kuciumi kembali lehernya dan kubuka pengait BHnya dari belakang.

Kini puting susunya nampak jelas di depanku, kumainkan dengan jariku dan kuremas-remas kemudian kuhisap-hisap, Vini menggelinjang dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Vini mulai kesetanan, aku semakin bernafsu saja melihat Vini yang pasrah menyerahkan tubuhnya untuk kunikmati.

Ngentot Cewe SMA Dengan Obat Perangsang-Ngentod Dengan Vini

Tanganku turun ke bawah menyelinap ke dalam celana Vini, kurasakan kehangatan memek Vini yang masih mungil, kugesek-gesek dengan jariku dan kucoba memasukkan dengan lembut jariku ke dalam memeknya.

Vini memegang tanganku seperti menahan dan menyuruhku memasukkan jariku dengan perlahan. Akupun memasukkan jariku jauh lebih ke dalam, Vini mendesah semakin nikmat. Aku juga semakin bersemangat mengocok-ngocok jariku ke dalam vaginanya.

Tanganku ingin semakin bebas meraba-raba memeknya sehingga aku turunkan saja celana Vini sekaligus celana dalamnya, Vini memelukku erat seperti tidak ingin kehilangan kenikmatan itu. Kubalas pelukannya dengan memeluknya juga semakin erat, kuraba-raba memeknya dan kujilati puting susunya. Aku sangat menikmati permainan itu.

Kugendong tubuh Vini masuk ke dalam kamarku, kurebahkan dia di atas kasur, kutelanjangi dia dan dia diam saja hanya sedikit menutup vaginanya dengan tangannya mungkin malu. Akupun melepaskan baju dan celanaku, sehingga kami berdua sama-sama telanjang bulat. Aku tidak menyangka bisa mendapatkan rejeki nomplok sehebat ini.

Seorang cewek cantik SMA yang tentunya sedang nikmat-nikmatnya kini bertelanjang bulat di depanku dan pasrah aku entot. Oh ini berkat obat perangsang wanita Potenzol dari Pak Hendro. Aku membuka pahanya lebar-lebar dan menidurinya, kuciumi bibirnya sambil tanganku meremas-remas kedua belah dadanya, penisku seperti menemukan sarangnya, tangan Vini memegang penisku dan mengarahkan ke dalam lubang senggamanya, beberapa saat kemudian sleeppppp penisku masuk ke dalam vagina Vini, dinding vagina yang masih sempit memberikan sensasi kenikmatan yang luar biasa bagiku. penisku seperti disedot-sedot oleh memeknya, sempit kenyal dan hangat,oh nikmat sekali.

Kukeluar masukkan Penisku dengan lembut karena takut menyakiti Vini, kukocok-kocok dengan perlahan kukeluarkan dan kumasukkan lebih ke dalam. Vini mengerang kenikmatan, bibirnya digigit dengan giginya, aku juga semakin nikmat saja. Kuangkat pahanya ke atas, kutarik penisku dan kumasukkan dari arah atas memeknya, kumasukkan lagi perlahan dan sleepp… kontolku masuk lagi ke lubang memeknya yang semakin hangat, kini penisku menancap semakin dalam di lubang vagina Vini.

Vini memelukku semakin erat, terus saja kukocok-kocok kontolku keluar masuk dan semakin cepat kemudian semakin cepat dan penisku terasa panas spermaku seperti mau keluar, cepat-cepat kucabut penisku takut spermaku masuk di dalam, nanti Vini hamil. Kugesek-gesekkan kontolku di belahan dada Vini, tangan Vini membantu mengurut-urut penisku, dan cuuurrrr spermaku pun keluar membasahi dada Vini.

Kukocok-kocok terus untuk membersihkan sisa-sisa sperma di dalam penisku.
Oh nikmat sekali ngentot memek anak SMA, kapan-kapan akan kuulangi lagi, Vini sudah bersedia menyerahkan tubuhnya ke aku, ah siapa tahu besok Lia atau temannya kesini akan kuberi obat perangsang Ampuh juga dan akhirnya … kuentot juga… ahhh ahhh aaaahhh nikmatnya….

#Ngentot #Cewe #SMA #Dengan #Obat #Perangsang