Nikmatnya Ngeseks Dengan Tukang Pipa Terbaru Malam Ini

Nikmatnya Ngeseks Dengan Tukang Pipa

Sudah 2 hari ini air dirumahku mati. Aku ga tahu kenapa, mungkin karena penggalian pipa disebrang rumahku. Untung masih ada sisa di bak untukku mandi. Kalo tidak aku pasti uring-uringan ga mandi beberapa hari. Sebenarnya aku sudah mencoba untuk menhubungi petugas PDAM dari 2 hari yang lalu, tapi alasannya pekerja yang bertugas sedikit karena musim libur, jadi aku diminta bersabar.

Namaku Anni. Aku seorang mahaiswi di salah satu perguruan tinggi negri di Bandung. Aku dikarunia wajah yang cantik dan body yang sexy. banyak yang mengagumi keindahan dadaku yang berukuran 34 B,apalagi kalo aku pake baju yang kekecilan, pasti mengundang orang untuk melotot kearah dadaku. Selain itu aku punya pantat yang sekal,ditambah lagi dengan kulitku yang putih halus membuat banyak cowo-cowo menelan ludah jika melihatku. aku suka memakai pakaian yang pedek dan ketat untuk dapat memamerkan apa yang aku miliki, dan tentu saja indahnya tubuhku sering dipuji.

Umurku baru 20 tahun. Jangan tertipu dengan usiaku yang masih muda, sebab aku sudah merasakan nikmatnya dunia ini. Aku sudah sering melakukan hubungan badan. Aku suka sex. Terkadang orientasiku pacaran adalah untuk kepuasaan duniawi.

Sore itu aku sudah bersiap-siap mau mandi di kamar mandi kamarku. aku ingin hang out ke diskotik buat menghilangkan kepenatan semingu ini kuliah sekalian juga cari cowo cute yang bisa diajak kenalan. Aku tergolong cewe yang bebas dan kurang suka terikat dalam waktu yang lama.

Setelah pintu kamar kututup, kubuka bajuku dan celanaku, kemudian bra dan CD pink ku menyusul terlepas dari badanku. Kurasakan hembusan AC kamar menerpa tubuh telanjangku. Aku bersiap-siap masuk kamar mandi. Aku terkejut saat menatap bath up kamar mandiku. Airnya tinggal sedikit. Sialan…. batinku. Aku ga mungkin bisa mandi dengan air sedikit seperti itu. Maka kuputuskan untuk menelpon PDAM. Setelah ngobrol lama dan sedikit marah-marah, akhirnya petugas itu mengiyakan permintaanku untuk mendatangkan petugasnya yang kebetulan bekerja disekitar rumahku. Dengan sedikit marah kusuruh dia agar cepat.

Sambil menunggu petugas ledeng yang dijanjikannya, aku menyempatkan diri menatap cermin besar disudut kamarku. Kutatap tubuh telanjangku yang kukagumi. Aku tersenyum bangga akan apa yang kumiliki. Kulit halus, dada yang menantang dan pantat yang sekal. Kujamah dadaku yang putih mulus, Ntah sudah berapa orang yang sudah menjamahnya pikirku. Tanganku perlahan mengelus bibir vaginaku. Kemaluanku yang masih kelihatan indah walau sudah pernah dimasukin penis-penis (bahkan penis yang ukurannya membuat merinding bulu kuduk). Tanpa kusadarai aku mulai mngelus-elus bibir vaginaku. Ntah kenapa libidoku langsung naik. Belum puas aku menuntaskan hasratku, kudengar bel pintu berbunyi. mungkin petugas ledeng. Cepat juga dia batinku. Segera kuhentikan kegiatanku dan bersiap-siap untuk membukakan pintu. Kuambil daster biru ku yang berdada rendah untuk menutupi tubuh polosku. Aku turun ke bawah untuk membuka pintu. Setelah pintu terbuka nampaklah seorang lelaki berdiri didepan pintu dengan membawa seperangkat alat kerja.

“Sore Non” katanya menatapku. Matanya langsung mengarah kedadaku yang menyembul sedikit dibalik dasterku. Aku sedikit deg-degan manakala dia tahu dibalik dasterku sudah tidak memakai apa-apa lagi.

“Sore juga.Kok lama sih?langsung keatas aja ya. Kran dikamarku mampet,mas. Padahal mau mandi nih”ujarku mengalihkan pembicaraan.

“Ok non, mana yang mau diperbaiki”katanya sambil mengikutiku dari belakang. Mungkin sambil berjalan dia pasti menatap pantatku yang bergoyang kesana-kemari. Mungkin dia tahu bahwa aku ga pakai CD dan bra, karena dasterku lumayan tipis. Aku sih cuex aja.

Setelah sampai dikamarku kusuruh dia untuk memeprbaiki kran dikamar mandiku.

“Non tadi mau mandi ya?”tanya

“Iyalah. Kalo ga mana mungkin manggil bapak”jawabku

“emang kenapa?”lanjutku heran.

“Enggak,… Beha dan Celana dalam, non diatas ranjang tuh. He..he..jadi pasti mau mandi”Katanya sambil menunjuk kearah ranjang tempat bra dan Cdku sambil cengengesan. Mati aku pikirku. Berarti dia tahu dong kalo aku ga pake apa-apa lagi. Tapi perlahan-lahan aku mulai menikmati suasana ini. Malah ada perasaan senang kala tubuh indahku dikagumi orang lain.

Anni

Anni

“Ya udah, kenapa emang. Langsung aja kerja”ujarku pura-pura marah.

“Ok..ok..”Katanya sambil membuka bajunya sehingga badannya yang hitam mengkilat terlihat.

“Biar ga basah” katanya sambil melempar bajunya keranjang tempat bra dan Cdku tergeletak. Dia mulai bekerja memutar-mutar keran kamar mandiku. Aku menatapnya bekerja. Orangnya sedikit gendut, hal itu kulihat dari lemak yang ada diperutnya. Tapi badannya cukup tinggi dan berisi. Umurnya sekitar 35 tahun. Dari otot-otot dilengannya aku tahu bahwa dia sering bekerja menggunakan otot.

Ntah kenapa nafsuku mulai naik. Mungkin karena sudah 2 minggu ini tidak ML atau karena masturbasiku yang terhalang tadi. Tiba-tiba Mulai timbul pikiran jorok dikepalaku. gimana seandainya kuberikan tubuhku untuk dicicipinya dan aku juga dapat merasakan penisnya. Aku sudah pernah merasakan bercinta dengan pekerja kasar seperti dia , rasanya nikmat sekali karena staminanya yang kuat dan bisa membuatku melayang-layang.

Aku mulai memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kesempatan itu. Aku yakin dia tidak akan menolak. Bodoh saja jika ada yang menolak bercinta dengan gadis muda yang cantik dan sexy sepertiku. Apalagi kondisi rumah mendukung, sepi dan sunyi tanpa orang kecuali kami berdua.

Aku lalu berpura-pura mendekat kearahnya dan berdiri dipintu kamar mandi.

“Sudah selesai belum pak”Ujarku sambil pura-pura menunduk dihadapanya. Dia bukannya menjawab malah matanya melotot kearah rongga dasterku. Aku tahu dadaku hampir setengah mencuat keluar.

“Oh..eh..sebentar lagi,non”katanya gugup sambil berpura-pura bekerja terus. Tapi sesekali diliriknya ke arahku. Aku makin menundukkkan tubuhku pura-pura mengarahkan pandanganku ke keran air yang dipegangangnya. Dia terbelalak melihat buah dadaku yang tergantung indah. Malah puting susuku sekilas tersingkap dari balik dasterku. Aku pura-pura tidak memperhatikannya.

Perlahan-lahan kulihat tangannya bergerak kearah dadaku, dan langsung diremasnya dadaku itu. Aku pura-pura terkejut dan segera berdiri.

“Jangan Kurang ajar ya , pak. Nanti saya laporkan ke polisi” ucapku pura-pura marah.Dia bukannya takut malah dengan sigap ditanggapkapnya kedua tanganku. Lalu dibalikkannya tubuhku hingga aku dipeluknya dari belakang. Aku pura-pura meronta-ronta kala tangannya dengan kasar meremas-remas dadaku. Remasannya cukup keras sehingga aku menjerit.

“Hentikan..hentikan…..”teriakku.

“Sudahlah neng. Ga ada gunanya berontak. Kan non yang mencing-mancing saya”Katanya sambil mengarahkan ciumannnya keleher jenjangku. Aku mendesah tertahan kala bibirnya memagut salah satu titik sensitifku. Libidoku langsung naik. Apalagi tangannya mulai meraba-raba paha dan vaginaku yang sudah basah. Aku yang daritadi berpura-pura berontak mulai mendesah-desah. Menyadari aku yang pura-pura berontak membuatnya melepaskanku.

Aku tersenyum genit kearahnya.

“Nakal kamu ya…”ujarnya sambil menyergapku yang berdiri menantang. Dia lalu melumat bibir mungilku dengan bibirnya yang tebal dan kasar itu. Walaupun nafasnya bau namun naluri sexku membuatku lupa akan segalanya, lidahku malah ikut bermain dengan liar dengan lidahnya sampai ludah kami bertukar dan menetes-netes sekitar bibir.

Kemudian dia menurunkan dasterku dari kiri dan kanan pundakku sehingga payudaraku terpampang dihadapannya.Dia cukup kaget setelah melihat gumpalan daging yang bulat, besar dengan puting kecoklatan.

Nikmatnya Ngeseks Dengan Tukang Pipa

“hhmmmm…, susu non sungguh besar, sudah lama bapak tidak merasakan ini,” katanya sambil meremas-remas dadaku. Berbeda dengan awal tadi yang cenderung kasar, kali ini dia dengan lembut menikmati dadaku. Dielus-elusnya sambil putingku dipencet-pencet. Aku hanya memejamkan mata sambil bersandar ke dinding kamar mandi. Kedua payudaraku menjadi bulan-bulanan tangannya. Aku menikmatinya.

Mataku terbuka kala kurasakan sebuah benda basah menempel diujung putingku. Kulihat dia sudah mulai menggunakan mulutnya untuk melumat dadaku.

“Ouh..pak….terus……jilat dadaku…ouhhhh……..”. desahku sambil mengigit bibirku menahan gejolak didadaku.

“Senang ya bapak gigit seperti ini?”katanya sambil menggigit payudara kananku dengan pelan. Aku hanya mengangguk pelan dan makin kuat mengigit bibiku saking nikmatnya. Giginya yang bermain dipayudaraku membuatku makin melayang.

“hmmm…sungguh gempal dan padat, kencang sekali susumu…”katanya lagi sambil menarik-narik benda kenyal itu dengan mulutnya. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Payudaraku merupakan titik paling sensitifku, jadi ketika mempermainkanya, kurasakan darahku mengalir dengan cepat. Puas mengerjai dadaku dia lalu melepaskan dasterku dari kakiku sehingga aku telanjang total. Matanya terbelalak melihat kepolosanku. Siapa sih yang tidak kagum melihat tubuh telanjang seorang gadis belia sepertiku. Apalagi kesexyan tubuhku kini terpampang jelas.

“Bagus ga, Pak tubuhku pak?” tanyaku sambil mengusap perutku. Dia hanya mengagguk pelan sambil matanya melotot kevaginaku. Aku yang memang gila pujian merasa senang sekali karena dia sangat menyukai keindahan tubuhku.

Karena melihat kondisi kamar mandi yang kurang kondusif untuk bercinta maka aku mengajaknya keranjang kamarku. Dia hanya mengikutiku dari belakang. Bra,CD dan bajuku dan juga bajunya yang tadinya terletak diranjangku, kubuang kelantai. Aku lalu naik ketempat tidur. Aku ingin memancing nafsunya sekaligus aku ingin melepaskan ke`liaran`ku. Maka kubuat tubuhku menungging kearahnya. Kuarahkan pantatku kearahnya seolah menantang untuk ditampar. Kepalaku kudaratkan dibantal, lalu pantatku kubuat lebih menungging. Posisiku yang menungging seperti itu membuat vaginaku bisa dilihatnya dari tempatnya berdiri. aku ingin melepaskan obsesiku yang telah lama kupendam, dimana aku dengan telanjang bulat memamerkan keindahan tubuhku didepan orang lain. Kupamerkan vaginaku yang ditumbuhi bulu-bulu halus kearahnya. Matanya hampir copot melihat anak gadis berusia 20 tahun, cantik dan sexy menungging telanjang dihadapannya. Hal itu membuatku makin basah. Walau belum diapap-apain, tapi aku bisa merasakan kenikmatan yang tiada tara berpose bugil seperti ini.

Kugerakkan tanganku memanggilnya yang terbengong-bengong melihat kesintalan tubuhku yang siap menjadi santapannya. Seperti orang bodoh dia mendekat perlahan sehingga jarakku dan dia hanya tinggal setengah meter. Dia tidak tahu mau ngapain selain bengong melihat tubuh telanjangku.

“Pak…..”Desahku manja sambil menggigit bibirku kearahnya. Kuelus-elus pantatku sambil sesekali kuarahkan jariku menyelinap ke liangku. Aku berusaha menggodanya.

Kutarik tangannya untuk merasakan kehalusan kulit pantatku. Dia lalu mulai meraba-raba pantataku yang putih mulus bak pualam. Dielusnya juga kulit pahaku dengan tangannya yang kasar. Kasarnya tangannya sangat kontras dengan pantatku yang lembut. Punggungku pun kemudian menjadi persinggahan tangannya. Diraba dan dielusnya punggungku. Bahkan tanganya sesekali turun kebawah punggungku untuk meremas dadaku yang semakin ranum karena aku menungging. Bagian belakang tubuhku tidak ada yang luput dari rabaannya.

“sempurna sekali kulit,non”. Katanya sabil menepuk-nepuk pantatku yang montok.

“Ayo Pak nikmatin aku sepuasmu. Kapan lagi bapak bisa merasakan kenikmatan bercinta dengan gadis muda sepertiku”Ujarku.

Puas meraba sekarang giliran lidahnya yang merasakan kelembutan kulit pantatku. Kurasakan air liurnya dipantatku bagian kanan. Dia menjilat-jilat pantatku dari kanan kekiri. lama kelamaan jilatannya pada pantat mulusku semakin turun.. dan akhirnya sampai di kewanitaanku, aku bergetar seperti kestrum listrik saat lidahnya menerobos liang sengamaku.

“Oh….auw…….ohh………….”desahku tertahan. Aku makin melebarkan pahaku untuk memberikan keleluasaan pada mulutnya untuk bergerilya. lidahnya bergerak-gerak liar di klitorisku. Aku menggigit bantal kala ujung lidahnya masuk semakin kedalam ke liang kenikmatanku. Lidahnya bergerak-gerak liar diantara kemaluan dan anus, sehingga aku hilang kendali. Aku merintih, mendesah bahkan menjerit-jerit merasakan kenikmatan yang tiada taranya.

Tidak berapa lama kemudian akhirnya aku orgasme dengan permainannya divaginaku.

“oh…h….aku keluar….arrrr……………………..”desahku mewarnai orgasmeku yang pertama.

Dia melepaskan tubuhku, aku membalikkan badan hingga telentang diranjang dengan sisa-sisa orgamesku. Kulihat matanya yang masih tak berkedit menatap tubuh polosku. Kami istirahat sebentar sebelum melanjutkan ronde berikutnya. Dia mendekat kearahku, Dadaku yang naik turun perlahan-lahan dijamahnya. Dielus-elusnya putingku lagi. Hal itu membuat libidoku perlahan-lahan naik lagi.

“Non,sangat cantik saat orgasme kayak gini”Katanya sambil tetap meraba dadaku.

Aku mulai berani, maka kuelus penisnya dari luar. Kurasakan benda bulat padat berada digenggamanku. Walau belum melihat penisnya, tapi aku tahu pasti ukurannya diatas rata-rata. Hal itu membuatku makin bernafsu. Aku penasaran dengan isi celana dalamnya.

“Pak,buka dong Celananya. Masa Anni sudah bugil total bapak masih pake celana”Rengekku manja.

“Tenang adik manis. Bapak akan buka, dan kamu pasti akan terkejut lihat kontol bapak”katanya sambil tersenyum.

Lalu dia membuka celananya sehingga benda dibaliknya kini dapat mengacung dengan gagah dan tegak. Aku menatap takjub pada organ tubuh itu, begitu besar dan berurat aku sudah tidak sabar lagi menggenggam dan mengulumnya.

“Pak sini, saya mau pegang.” Bujukku kepadanya. Dia lalu mendekat. Kusuruh dia berbaring telentang ditengah ranjang. Lalu Kugenggam penis besar itu. Sungguh panjang dan kokoh. Tangan mungilku sangat kontras dengan penisnya. Ukuranya kira-kira lebih dari sejengkal. Kuelus-elus penis itu sambil kukocok-kocok. Dia merem melak menikmati elusan jariku. Baru dielus aja udah merem-melek. Belum tahu aja dia saat merasakan isapanku, batinku.

“Pak.. aku kulum ya.. Pak!” desahku tak tahan lagi ingin mengulum penis itu. Dia hanya mengangguk.Aku mulai menundukkan kepalaku, lalu mendekatkan wajahku kepenisnya. Penisnya tidak terlalu bau sehingga tanpa menunggu lama aku langsung memasukkannya kemulutku. Oohh.. batang itu begitu gemuk dan berdiameter lebar, sehingga aku pun harus membuka mulutku selebar-lebarnya agar bisa mamasukkannya. Kurasakan batangnya bergetar dibibir mungilku. mulutku yang kecil tidak sanggup menampung semua batangnya, masih ada sisa diluar mulutku kira-kira beberapa centi lagi, tapi tak kupaksakan. Aku lalu mulai mengisapnya dan memijati buah pelirnya dengan tanganku. Dia mendesah-desah enak menikmati permainanku,

“Ah,non…enak sekali…da pengalaman ya?…ah..ah..” ceracaunya.

“Ehm…ehm….”Hanya itu yang keluar dari mulutku. aku tetap berkonsentrasi mengoralnya. Dia pasti tidak habis pikir bisa merasakan oral sex dari gadis belia yang cantik sepertiku.

Untuk menaikkan tempo permainan, Kemudian kami mengatur posisi kami sedemikian rupa menjadi gaya 69. Aku naik ke wajahnya sehingga vaginaku tepat didepan mulutnya. Kemudian aku kembali membungkukkan tubuhku, kuraih benda kesukaanku itu, dalam genggamanku kukocok perlahan sambil menjilatinya. Kugerakkan lidahku menelusuri pelosok batang itu, buah pelirnya kuemut sejenak, lalu jilatanku naik lagi ke ujungnya dimana aku mulai membuka mulut siap menelannya lagi.

Dia kembali mendesah-desah kenikmatan sementara aku juga merasa geli di bawah sana, kurasakan tangannya mulai mengelus-elus kulit pantatku. Jarinya tidak tinggal diam. Tak berapa lama kemudian ada gerakan memutar-mutar di dalam liang vaginaku oleh jarinya. 1 buah jarinya dimasukkan lebih dalam kevaginaku sehingga aku makin melayang. Tak sampai disitu saja jari-jari lain dari tangan yang sama mengelus-elus klitorisku. Dan satu hal yang membuatku makin liar adalah saat lidahnya juga turut menjilati vaginaku. Sungguh suatu sensasi yang hebat sekali sampai pinggulku turut bergoyang menikmatinya, juga semakin bersemangat mengulum penisnya.

Ruangan ini semakin panas saja, dimana terjadi pergumulan antara 2 orang yang beda umur dan beda status.

“Aku sudah tidak tahan lagi. Ayo pak, entot aku”Pintaku sambil melepas penisnya dari mulutku.

Aku lalu tertidur telentang dengan vaginaku kubuka lebar-lebar siap menerima desakan penisnya. Dia ternyata mengerti, maka perlahan-lahan dia berdiri didepanku. Matanya dengan tajam memandang daerah di sekitar selangkanganku. Nafas laki-laki itu demikian memburu. Kemudian diarahkannya penisnya yang sudah tegang itu liangku. Aku memejamkan mata menikmati detik-detik ketika penisnya menerobos vaginaku. Walau bukan yang pertama kali bercinta, tapi Penisnya kesulitan menjebol vaginaku yang masih sempit itu. kepala penisnya yang besar itu menggesek clitoris di liang senggamaku hingga aku merintih kenikmatan. Ia terus berusaha menekankan miliknya ke dalam milikku yang memang sudah sangat basah. Pelahan-lahan benda itu meluncur masuk ke dalam milikku. Dan ketika dengan kasar dia tiba-tiba menekankan miliknya seluruhnya amblas ke dalam diriku aku tak kuasa menahan diri untuk tidak memekik. Perasaan luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai diriku, hingga badanku mengejang beberapa detik.

“ahh……….ahhh…………..ah……hhhhhhhhhhhhhhhh……” Aku menjerit dengan panjang sama seperti pertama kali ada penis memasuki vaginaku. Dia bukannya mengerti malah dengan kecepatan tinggi mulai menggenjotku sehingga aku merasa kesakitan.

Anni

Anni

“pak…auw..pelan…….pela….n……. ohh….auw………” teriakku.

Dia tidak menghiraukan jeritanku yang meminta dia sedikit lembut. Dia malah dengan brutal menegesek-gesek vaginaku. Kuomeli dia untuk sedikit lebih lembut. Namun dia tidak menghiraukan, vaginaku dipompanya seperti orang kesetanan. Lambat laun rasa sakit mulai hilang digantikan rasa nikmat yang tiada tara.

“Ahh….ahhh……yes….nik….mat…….”desahku mulai bisa menimati kekasarnya.

Aku sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap dia menggerakkan pantatnya kearahku, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggamaku sungguh membuatku lupa ingatan. Rasa geli, enak dan entah apalagi berbaur ditubuhku membuat pinggulku mengeliat-geliat mengikuti tusukan-tusukannya.

Payudaraku tergonyang-goncang ketas dan kebawah,mengikuti gerakan tubuhku. Aku bisa melihat bagaimana batang penis lelaki itu keluar masuk ke dalam liang kemaluanku. Aku selalu menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalam. Milikku hampir tidak dapat menampung ukurannya yang gede itu, dan ini makin membuatnya tergila-gila.

“Ohh….nikmat sekali jepitan memekmu”. Katanya….

”Mimpi apa aku bisa ngentot dengan gadis cantik sepertimu..ahhh..hhhh”

“ayo,pak sodok terus. Nikmatin tubuhku..ahh..ah..”Jawabku sebisaku.

Aku kemudian menarik tangannya lalu kutempelkan di dadaku. tangannya lalu meremas-remas payudaraku yang bergoyang bebas. Diremasnya dadaku yang kanan dengan tangan kirinya. Aku dapat merasakan puting susuku mulai mengeras. Sodokannya yang liar serta remasannya didadaku membuat aku merasa vaginaku seperti mau meledak rasanya. Dalam waktu dua puluh menit saja aku sudah dibuatnya orgasme panjang sementara dia sendiri belum menunjukkan tanda-tanda akan keluar. Aku menjerit sekuat tenaga merasakan cairan cintaku mengalir dengan derasnya. Dia masih terus menyodokku hingga orgasmeku makin panjang.

Lalu dia merubah posisi dibalikkannya tubuhku hingga nungging dengan kedua lututku bertumpu diatas tempat tidur. Aku yang masih lemas menurut saja apa kemauannnya. Blesss……Dia kembali menusukku, tapi kali ini dari belakang, posisi seperti ini membuat sodokannya terasa makin dalam saja. Aku mendesah sambil meremas-remas sprei menghayati penisnya yang mulai keluar-masuk.. Sambil menyodokku dia meraih payudaraku yang berayun-ayun. Payudaraku dijadikannya pegangannya untuk memacu tubuhku. Kembali kenikmatan yang kurasakan.

Permainan nya sungguh membuatku terhanyut, dia memulainya dengan genjotan-genjotan pelan, tapi lama-kelamaan sodokannya terasa makin keras dan kasar sampai tubuhku berguncang dengan hebatnya.Gesekan-gesekan penisnya dengan dinding vaginaku seperti menimbulkan getaran-getaran listrik yang membuatku gila. Mataku mebeliak-beliak keenakan. Aku ikut menggoyangkan pantatku sehingga terdengar suara badan kami beradu. Suara spring bedku berdenyit-denyit bercampur baur dengan erangan kami.

Tak lama kemudian aku kembali orgasme, tubuhku lemas sekali setelah sebelumnya mengejang hebat, keringatku sudah menetes-netes di ranjang. Namun sepertinya dia masih belum selesai, nampak dari penisnya yang masih tegang. Dia cuman menarik penisnya dan duduk diranjang, lumayan aku bisa beristirahat sebentar karena dia sendiri katanya kecapekan tapi masih belum keluar. Kami menghimpun kembali tenaga yang tercerai-berai.

“Bapak kok belum keluar sih?Padahal saya sudah keluar 3 kali?”tanyaku heran sambil ngos-ngosan.

“Bapak memang punya stamina yang kuat non. Bapak kan pekerja kasar. Jadi tenaga bapak kuat. Jangankan seorang non, 10 orang juga bapak jabanin.he..he..”katanya.

Aku hanya tersenyum. Kemudian aku permisi kepadanya untuk mengambil air dikulkas. Kerongkonganku kering karena berteriak-teriak dari tadi. Aku lalu turun kelantai bawah ke arah dapur. Dengan masih telanjang (karena dirumah tiada siapa-siapa selain kami berdua), aku mendekati lemari es. Aku menuangkan air dingin dari kulkas dan meminumnya. Lega rasanya saat air bening itu mengalir membasahi mulutku. Setelah menutup pintu kulkas aku membalik badan kulihat dia turun dari tangga dan menghampiriku. Aku melihat tubuh telanjangnya, badannya semakin mengkilat karena keringat. Kulirik penisnya masih dalam posisi tegang maksimal.

“Non lanjutin lagi,yuk. Bapak sudah tidak tahan lagi”Bujuknya kepadaku.

Sambil berkata begitu dia mengelus-elus penisnya. Sungguh aneh membayangkan seorang bapak-bapak mengocok-ngocok penisnya didepan seorang gadis belia. kemudian aku mendekatinya. Aku ingin memuaskannya. Lalu aku aku mendekatkan mulutku kewajahnya, mulut kami mulai saling memagut, lidah kami saling saling membelit. kugenggam penisnya dan kupijati. Kurasakan tangannya meraba punggungku. Elusannya mulai turun dari punggungku ke bongkahan pantatku yang lalu dia remasi. Kemudian kuajak dia ke ruang tengah lalu kupersilakan dia duduk di sofa. Aku ingin gaya woman on top.

“sekarang saya yang akan puaskan bapak”Ujarku sambil mendorongnya agar bersandar di sofa. Sofa ruang tamuku ini mengingatkanku akan Alan mantanku. Kami pernah bercinta disini. Bagaimana ya jika dia tahu bahwa sekarang seorang bapak-bapak menikmati tubuhku sama seperti dia menikmati tubuhku juga?

Kemudian kuangkat pantatku dan mengarahkan vaginaku kepenisnya. Kuturunkan tubuhku perlahan-lahan kearaha batangnya yang sudah sangat tegang. Dia memegang penisnya siap menerima jepitan vaginaku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang vaginaku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalamku.

“Pa….k…..k……………ohhh………….!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahunya. Aku tak kuasa untuk tidak menjerit pelan kala batangnya membelah bibir vaginaku. Sama sepertiku dia juga mendesah menyebut namaku saat penisnya amblas ditelan vaginaku.

“Anni……a………hhhhhhhhhhhhhhh” dia mendesah nikmat.

Kurasakan liangku penuh dan sedikit perih , tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah nikmat. secara perlahan-lahan aku menaik-turunkan tubuhku diatas penisnya. Kupacu kejantannya dengan goyanganku. Kadang cepat kadang lambat. Aku meliuk-liuk diatas batangnya yang besar itu. Aku tiba-tiba menjadi gadis yang liar yang butuh kenikmatan. Aku sangat menikmati posisi ini,karena aku bisa mengendalikan permainan. Posisi ini pasti kulakukan jika bercinta dengan pasanganku.

Desahan-desahan nikmat menandai keluar masuknya batangnya. Penis itu terasa menyodok semakin dalam bahkan sepertinya menyentuh dasar rahimku. aku tak rela kalau sensasi ini cepat-cepat berlalu

Dadaku yang sudah menegang maksimun terayun-ayun dengan indah dihadapannya. Dia juga mulai membantu menyodok-nyodok penisnya,sehingga kenikmatan yang kurasakan semakin bertambah. Sambil meyodokku dia meremas-remas pantatku. Malah terkadang dia mengangkat pantatku lalu menurunkannya lagi dengan cepat.

“ahh..ahhh…terus pak….puaskan aku……ahhh……” jeritku seiring dengan naik-turunnya tubuhku.

Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk menahan persetubuhan yang sensasional ini. Hal itu membuat payudaraku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini dimanfaatkan dia dengan baik, dia langsung melumat dadaku yang kanan dengan mulutnya. Aku semakin menjerit keras. dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi. Kuremas rambutnya dengan kuat. Malah dia semakin menyerangku dengan meremas-remas dadaku yang kiri serta memilin-milin putingnya. 25 menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian. Saling berlomba-lomba mencapai puncak. Sodokan-sodokannya makin lama makin cepat dan makin berirama. Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudaraku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Payudaraku yg padat, kencang dan halus kiri menjadi kemerah-merahan akibat disedot-sedotnya.

Sungguh kenikmatan yang sangat sempurna. (Hal inilah yang membuatku ketagihan sex). Tangannya yang tadi lembut mengerayangi dadaku yang kiri, sekarang cenderung kasar. Aku sudah tidak merasakan kekasaran tanganya dan giginya yang menggit payudaraku. Yang kurasakan hanya nikmat dan nikmat. Gesekan-gesekan diliang kewanitaanku serta remasan – remasan di dadaku membuat pertahananku sebentar lagi akan jebol. Pandanganku kabur dan kurasakan kesadaranku hilang. Akhirnya aku pun tak bisa menahan orgasmeku.

“Aaaahhkkkk…a….ku….ke….lu………ar…akhhhhhhhhhhh!”jeritku bersamaan dengan mengucurnya cairan cintaku diatas penisnya.CerpenSex

Tapi dia belum juga selesai. Dia masih menggoyang-goyangkan tubuhnya. Aku yang sudah lemas hanya bisa mengikuti irama goyangnnya. Harus kuakui sungguh hebat lelaki seperti dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali.Kemudian dengan kasar di dorongnya tubuhku keatas sofa sehingga aku telentang. Dia lalu naik ke dadaku. Di sana dia menjepitkan penisnya yang sudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaraku, lalu dikocoknya. Payudaraku yang besar sanggup menjepit penisnya. Dia mengocok-ngocok penisnya sampai maninya menyempot dengan deras membasahi wajah dan dadaku.

Aku sudah kehabisan tenaga, kubiarkan saja maninya berlepotan di tubuhku, bahkan yang mengalir masuk ke mulut pun kutelan sekalian. Kemudian dia menempelkan penisnya pada bibirku dan menyuruhku membersihkannya. Kujilati penis itu sampai bersih dan kutelan sisa-sisa maninya. Setelahnya dia terduduk lemas disofa.

“Terimakasih Anni. Tubuhmu sangat nikmat sekali”katanya puas.

Baca juga : Cerita Sex Memuaskan Dosen Yang Kesepian

Itulah kisahku dengan tukang ledeng. Pengalamanku dengan para pekerja kasar membuatku merindukan saat-saat bercinta dengan mereka. Sejak saat itu aku mulai berpetualang dari pekerja kasar yang satu ke yang lain.

#Nikmatnya #Ngeseks #Dengan #Tukang #Pipa

Istriku Digauli Oleh Tukang Pijit Yang Berilmu Terbaru Malam Ini

Istriku Digauli Oleh Tukang Pijit Yang Berilmu

Saat itu, aku mengantarkan istriku di sebuah seminar dua hari di sebuah hotel berbintang dan aku menginap di suatu penginapan di kota itu, untuk menghemat ongkos kamarnya cukup bagus dan kamar yang tersisa hanya kamar double beds. Istriku ditunjuk sebagai wakil dosen di universitasnya dan rencananya seminar itu akan diadakan dua hari dimana dimuali pukul 8 pagi sampai pukul 2 siang.

Istriku yang bahenol saat itu mengenakan blaser kuning berleher rendah sehingga kedua payudara montoknya tampak dari balik blaser kuningnya dan tampak remang remang puting susu istriku di balik blasernya karena saat itu istriku yang sudah berumur 40 tahun memakai BH tipis dan pantat bahenolnya begitu menggoda saat berjalan dengan goyangannya karena istriku memakai rok span elastis hitam walaupun perutnya sudah tak kecil lagi dan memakai sepatu bertumit tinggi.

Sering aku berpikiran buruk agar istriku menyeleweng dan aku dapat menemuinya dengan mengintip bagaimana saat istriku “digarap” lelaki tua. Istriku memang pernah cerita kalau salah satu mahasiswanya di kelas yang berada di luar kota pernah “mempermainkan” daerah sensitifnya di selangkangannya, sehingga istriku tak berani berdiri lama-lama di kelas dan duduk di meja pengajar yang ditutup oleh taplak meja saja.

“Mas nanti nggak usah dijemput karena sudah disediakan angkutan oleh panitia. Mas, capai tidur saja, kalau mau pijit saja, biar nanti malam tambah ‘greng’,tapi jangan dipijit cewek lho” kata istriku 

“Yah, cari tukang pijit kakek kakek, sekalian mijit mijit anumu ?.” kataku berseloroh 

“Biar, selain memijit juga menyuntik iniku,” kata istriku tertawa sambil menunjuk selangkangannya 

“Bener ?”kataku “Boleh kan, mas? tanya istriku 

“Kau memang pingin to, dik?” tanyaku 

“Ya, aku pingin mas,” kata istriku vulgar menatapku dengan tajam 

“Boleh, kan?” kata istriku merayu 

“Kalau kau suka dan senang ?” jawabku

Sesampai di penginapan, aku minta resepsionis untuk mencarikan tukang pijit. Sampai aku makan siang, barulah muncul tukang pijit itu, orangnya tua memakai ikat kepala dan membawa tas kulit kumal, berbaju hitam, dan celana komprang selutut, dia menyuruhku memakai sarung.

“Siapa namanya, pak,” aku bertanya saat tukang pijit mulai memijitku. 

“Orang memanggil saya, Mbah Demo, mas,” katanya Menurut ceritanya, dia ahli pijit urat dan bisa membuat lelaki tambah greng dan dia mampu memperbesar kemaluan laki laki dan segudang cerita lainnya, bahkan ada cerita Mbah Demo yang membuatku bergidik, yaitu kalau dia bisa membangkitkan gairah seorang wanita tanpa menyentuh. Dia bahkan pernah membuat salah satu istri pejabat jauh- jauh datang dan menginap di rumahnya di desa untuk minta dipuaskan.

Mbah Demo terus memijit dan akhirnya aku disuruh bersandar di tempat tidur dan menyuruh menyingkapkan sarungku dan kurasakan kesakitan pada saat aku dipijit batang kemaluanku dan beberapa saat kemudian kulihat batang kemaluanku membesar dan kudengar pintu dibuka, Mbah Demo cepat-cepat menutup sarungku, kulihat istriku masuk. “Simpananmu, mas?”tanyanya berbisik saat melihat istriku. 

“Istri saya, mbah,”kataku 

“Ah, jangan bohong, perempuan ini bisa “dipakai”,”katanya. Belum sempat aku menjawab 

“Aku juga bisa membuat mas tak berkutik,”katanya dan aku meringis kesakitan saat kurasakan perut kebawah seperti mengejang dan aku tak dapat bergerak.

“Sudah pijatnya, mas,”kata istriku 

“Belum, jeng,” Mbah Demo yang menjawab. 

“Kenalkan ini istri saya, Mbah Demo,”kataku. 

“Bener to, jeng?katanya. 

“Lho, iya mbah kan hotel ini nggak boleh bawa-bawa, memang apa mbah melihat saya oang yang nggak bener” kata istriku sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Mbah Demo. 

“Saya istrinya,” istriku memperkenalkan diri mendekati Mbah Demo yang duduk di pinggir ranjangku. 

“Saya, Mbah Demo,”katanya dan tangannya bersalaman dengan tangan istriku. 

“Heeh ?”kudengar istriku mendesis lirih.

“Saya kira jeng wanita simpanan kang mas ini,”kata Mbah Demo. 

“Wah, kebetulan saya bawa surat nikah, mbah,”kata istriku mengambil surat nikah dari tasnya dan menyodorkan setengah membungkuk dan kulihat mata Mbah Demo langsung tertuju di blaser kuning istriku yang berleher rendah dan Mbah Demo menatap tajam gundukan daging payudara istriku bagian atas.

“Jeng, pijet ya,” kata Mbah Demo 

“Saya, nggak biasa dipijat ?.”kata istriku terputus 

“Nggak Mbah Demo nggak perlu megang?.”katanya sambil berdiri dan menuju ranjang satunya, aku tak dapat berbuat apa apa saat istriku merebahkan dirinya di kasur empuk itu tanpa melepas sepatu tumit tingginya. Mbah Demo duduk dipinggir ranjang pantatnya bersebelahan dengan pantat bahenol istriku yang rebahan. Kulihat Mbah Demo membuka telapak tangannya dan hanya segenggam jaraknya dari tubuh istriku bergerak diatas tangan kanan istriku, tangan kirinya dan kedua betis istriku.

“Gimana jeng, enak”tanya Mbah Demo 

“Waah, kok bisa ya nggak nyentuh rasanya seperti dipijit “kata istriku 

“Enak kan jeng,” Mbah Demo bertanya lagi 

“Ya ?”kata istriku 

“Ya apanya?”tanya Mbah Demo 

“Enak rasanya..”kata istriku 

“Jeng, Siapa namanya?”tanya Mbah Demo 

“Yati, mbah?”jawab istriku 

“Jeng Yati, tadi enak, kan?tanya Mbah Demo lagi 

“Iya, mbah enak,” kata istriku 

“Kalau ini nggak enak Jeng Yati, tapi nikmat..”kata Mbah Demo

Kulihat Mbah Demo mengembangkan telapak tangannya diatas kedua payudara istriku dan 

“Mbaaaah ?”istriku mendesah saat Mbah Demo menutup telapak tangannya dan membuka lagi seolah Mbah Demo tengah meremas remas payudara montok istriku. 

“Mbaaah jangaaan, mbaaah,” istriku mendesis dan kedua tangan istriku menekan dibawah ketiaknya sehingga kedua payudara montoknya semakin menggelembung dari balik blaser nya.

 “ooh mbbaaaaah Demoooo ?.”istriku merintih ketika tangan Mbah Demo semakin cepat membuka menutup meremas dari jauh kedua payudara montok istriku yang masih terbalut blaser kuningnya. 

“Hhhheeeggghhhhhh ??”istriku mendesah saat salah satu tangan Mbah Demo seolah memelintir puting susu istriku dan tampak jelas kedua puting susu istriku tersembul dari balik blaser nya. 

“maaas mbaaaah Demooooo tolooong maaass heeqqhhhh ?..”rintih istriku dan tersentak saat tangan Mbah Demo sepertinya memelintir sambil menarik kedua puting susu istriku.

Mbah Demo semakin lama semakin menguasai istriku dan rupanya istriku hanya bisa mendesis dan mendesah oleh perlakuan Mbah Demo. 

“Ayo buka kancingnya,”perintah Mbah Demo Istriku yang mengerang 

“Ngaaaaak mauuuu mbaaaah ?.engaaaaak ??.” istriku seperti ada yang menarik tubuhnya dan terduduk di ranjang walaupun mulutnya menolak tapi kedua tangannya membuka satu kancing blaser kuningnya dan aku tertegun saat istriku melepas kaitan BHnya di belakang dan menarik BHnya sendiri hingga tali talinya terputus. “Ayo mbah haus,” kata Mbah Demo.

istriku membuka tiga kancing blaser nya dan dengan sendirinya kedua payudara montok istriku dimana kedua puting susunya yang menegang tersembul keluar dari blaser kuningnya.

“Aku haus Jeng Yati, aku dari tadi capek mijit kangmasmu, tapi gak dikasih minum, aku pingin minum,”kata Mbah Demo sambil seolah mengusap kedua payudara istriku yang langsung mengerang 

“mbaaah ??.. ngaaaaak mauuuuuuu ?.”, tapi istriku memegang paayudara kanannya bagian bawah dan menyodorkan ke mulut Mbah Demo dan Mbah Demo langsung mencaplok payudara kanan istriku yang disodorkan ke mulutnya. 

“Mbaaaaaah akuuuuu kooook oooohhhh rasanyaaaa air susukuuuu mau keluaaaar ?.mbaaaaah ??.”dan bunyi “srep srep” kudengar mulut Mbah Demo menyedot nyedot payudara kanan istriku yang mengeluarkan air susu. Mbah Demo menarik tubuh istriku hingga turun dari ranjang dan istriku kini berdiri menyorongkan badannya di depan Mbah Demo yang duduk di ranjang karena tangan kiri Mbah Demo memeluk punggung istriku sedangkan tangan kanan Mbah Demo meremas remas payudara kiri istriku.

“Maaaas akuuu koook jadiiii beginiiiii??..”desis istriku 

“oooooh enaaak mbaaaaaah??.”rintih istriku dan kedua tangan istriku memeluk kepala Mbah Demo yang mengenakan ikat kepala. Rupanya sedotan Mbah Demo pada payudara kanan istriku begitu kuat dan cepat hingga beberapa menit saja air susu payudara kanan istriku pun habis dan Mbah Demo langsung melahap payudara kiri istriku dan kembali suara “srep srep” terdengar lagi saat Mbah Demo dengan ganasnya menyedot air susu payudara kiri istriku yang terus mengerang tak karuan. Begitu ganasnya Mbah Demo menyedot air susu payudara kiri istriku, istriku pun menekan kepala Mbah Demo ke dadanya hingga ikat kepala Mbah Demo terlepas dan kulihat kepala botak berambut jarang itupun tampak, gilanya istriku memeluk kepala Mbah Demo. Tampak kedua mata istriku terpejam mendapat perlakuan ganas Mbah Demo pada payudara kiri istriku dan Mbah Demo menghentikan sedotannya saat air susu istriku habis.

“Nikmat kan Jeng Yati,”tanya Mbah Demo Istriku hanya diam dan menoleh padaku kemudian mendesis kembali saat telapak tangan kanan Mbah Demo di depan selangkangan istriku. tangan kanan Mbah Demo seolah menggosok selangkangan istriku sehingga istriku berjinjit karenanya. Rupanya Mbah Demo mempermainkan istriku dan Mbah Demo membiarkan istriku terus berjinjit jinjit sementara selangkangan istriku terangkat angkat ke atas sementara tangan kirinya meraih tas kulit kumalnya dan kudengar dari selangkangan istriku berbunyi “cek cek cek” menandakan lendir vagina istriku sudah keluar.

“Mbaaaah sudaaaaah mbaaaaah ampuuuun jangaaan teruuuskannn hghghgh ?.”desis istriku dan tubuh istriku limbung dan Mbah Demo memeluk istriku dan mendudukan istriku di samping kiri Mbah Demo. Kini istriku yang sudah lunglai tengah duduk dipeluk tangan kiri Mbah Demo, kepala istriku bersandar dibahu kiri Mbah Demo, kedua payudara montoknya keluar dari blaser kuningnya, sementara kedua kakinya yang bersepatu hak tinggi terkangkang lebar, sehingga celana dalam sutera putihnya tampak. Tangan kanan Mbah Demo meraih bungkusan putih itu dan aku begitu ngeri dan jijik melihat sesuatu entah apa namanya, sesuatu sebesar batang kemaluan orang dewasa seperti ulat hijau mempunyai gurat gurat melingkar seperti sekrup dan mempunyai seperti duri duri di sana sini.

Bungkusan di tangan kanan Mbah Demo didekatkan pada selangkangan istriku dan pluk benda itu melompat di paha kiri istriku yang langsung menjerit tertahan 

“Apa mbaaah ?..”erang istriku dan Mbah Demo menyingkap rok span hitam elastis istriku dan begitu melihat sesuatu yang merambat dipaha kirinya, istriku langsung lunglai dipelukkan Mbah Demo. 

“Lihat Jeng Yati,”katanya sambil memaksa istriku melihat benda yang merayap ke selangkangan nya. 

“Glek” kudengar istriku menelan ludah 

“Apaa ini yang merayaap mbaaaah jangaaan ?.mbaaaah ? ampuuun ? ” rintih istriku menghiba. Mbah Demo bukannya mengambil benda itu, tapi malah menundukkan kepala istriku agar bisa melihat sedang apa benda yang semakin mendekati selangkangan istriku dan Mbah Demo meyingkap celana dalam sutera istriku ke kanan sehingga bulu bulu kemaluan istriku yang lebat terlihat.

Benda itu mendengus dan tampak olehku asap seluar dari liang berbibirnya menyembur bulu bulu kemluan istriku yang langsung memejamkan kedua matanya dan mendesis “Mmmmpppppfffzzzzzz ??.” Tiba ?tiba benda itu mematuk ke bagian atas kemaluan istriku dan “Itiiiilkuuuuuu mbaaaaaah ?..”meluncur kata kata istriku seperti seorang pelacur saat lubang berbibir benda itu melahap kelentit istriku. 

“Mbaaah ? ooohh ?.. hgggghhhh ?. mmmmmppppffzzzz?,”istriku merintih rintih dan pantat bahenolnya berguncang tangan kirinya meremas sprei dan tangan kanan istriku memeluk pinggang Mbah Demo kencang. Keringat istriku mengucur deras nafasnya menderu deru menahan nafsu birahinya

Rupanya benda itu semakin ganas mengulum dan menyedot nyedot kelentit istriku sehingga tubuh istriku benar benar bergetar hebat, tangan kiri istriku meremas sprei ranjangnya hingga “mmmmppppffzzzz akuuuuuuu ngaaaaaak tahaaaaaan mbaaaaaah ?. akuuuuuu keluaaaaaar ??..”erang istriku dan pantat bahenol istriku tersentak sentak dan kedua kakinya mengejang lurus terkangkang mencapai orgasme di sore hari itu.

Istriku Digauli Oleh Tukang Pijit Yang Berilmu

Mbah Demo membiarkan istriku sampai nafasnya tenang dan kemudian menegakkan tubuh istriku yang lunglai berdiri dan memeluk istriku dari belakang dimana kedua payudara istriku keluar dari blaser kuningnya dan rok spannya tersingkap sampai diperutnya. Mbah Demo menuntun istriku ke ranjangku. Kulihat benda itu membujur sepanjang bibir vagina istriku dan Mbah Demo memelorotkan celana dalam sutera istriku sampai di lututnya. Aku hanya dapat menelan ludah saat benda itu mulai bergerak seperti gerakan mengempot bibir vagina istriku yang langsung mendesis desis “hhhheggggghhhhh enaaaaak enaaaaak maaaas akuuu dikempoooot ?.ennnaaaaak hhhhhghghghghg ?.”Pantat bahenol istriku bergoyang ke kiri kenan dan ke atas merasakan kenikmatan empotan benda itu pada bibir vaginanya. Tak lama kemudian desis istriku semakin keras dan “itiiiilkuuuuuuu ?.eehehghghghgghhh eeeempiiiiikuuuu ?. maaaas akuuuu keluaaaar ??”kembali untuk kedua kalinya pantat bahenol istriku tersentak sentak begitu kerasnya saat orgasme keduanya berlangsung.

Mbah Demo tetap memegang tubuh istriku yang lemas dengan tangan kirinya di perut istriku, sementara tangan kanannya menarik paha kanan istriku hingga berdiri terkangkang. cerpensex.com Kulihat benda ulat itu tetap mengulum kelentit istriku dan tiba tiba ekor ulat itu mengacung ke atas dan tangan kanan Mbah Demo langsung membuka lebar bibir vagina istriku yang basah dan ulat itupun melingkarkan bagian ekornya saat Mbah Demo membuka lebar-lebar Aku pun merinding aaat ekar ulat itu menempel di bibir vagina istriku yang terbuka itu dan “Eeeeegggghhhhhh ?. `istriku mendesah saat ujung ekor ulat itu merambat menembus liang vagina istriku. “Mbaaaaah jangaaaaaan eeehhhgggggghhhhh ?..”istriku mendesah keras saat ekor ulat itu semakin dalam menusuk liang vagina istriku.

Secara refleks istriku membuka kedua kakinya dan tubuhya menyorongkan tubuhnya ke depan sehingga kedua payudara montok istriku yang menggantung segera ditangkap oleh tangan kanan Mbah Demo dan meremas remas payudara istriku, sedangkan tangan kirinya yang menopang tubuh istriku ikut ikutan meremas remas payudara istriku. Tubuh istriku mengelinjang tak karuan menerima tiga sengatan birahi sekaligus, dimana kedua payudaranya secara bergantian di remas remas tangan mbah Demo, sedangkan kelentitnya dikulum dan disedot sedot mulut ulat itu dan liang vagina istriku dijejali tubuh ulat yang berbulu seperti duri dan bergurat di tubuh ulat itu. Pantat istriku menungging nungging dan kedua tangan istriku ke belakang memegang kencang pinggul Mbah Demo yang menggesek gesekkan selangkangannya ke pantat istriku. “Ngngnghhhhhh ?.. mbaaaaahhh ?..zzzzzzzz eeeeeccchhhhhhh ? enaaaaaaaak ?.. xxzzzz ? heeeh ? mmmmmpppffzzzzz ?..” istriku mendesis desis tak karuan, sekali kali gerakan pinggulnya maju mundur dengan cepatnya.

“Akuuuuuuu nggaaaak heh heh keluuuaaaaaaaaaaaaar ?? ngngngngngng ?..”istriku mengerang saat orgasme ketiganya dan tubuh istriku terhuyung ke depan dan tersungkur di lantai, sedangkan kedua kakinya menekuk kedua lututnya menopang tubuhnya yang bersimba peluh di lantai, sehingga posisi istriku menungging. Istriku benar-benar tak kuasa karena baru kali ini istriku orgasme lebih dari dua kali dan kulihat Mbah Demo yang menopang tubuh istriku mengikuti arah tubuh istriku tersungkur di belakang tubuh istriku dan melihat istriku menungging, Mbah Demo langsung membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga anus istriku terlihat. Mbah Demo semakin membuka pantat istriku dan anus istriku pun terbuka dan tanpa jijik Mbah Demo menjilati anus istriku yang membuat tubuh istriku berkelejot dan tersentak, “Mbaaaah jangaaaaaan anuuuusskuuuuu ?..heeeeghghgh ?..oooh .. oooh ? enaaaaak ?..zzzzzzccccchh ??.” istriku mengerang erang tak karuan tubuhnya seolah menggigil dan pantat istriku seolah disengat oleh listrik ribuan volt goyangannya menggetarkan pantat bahenolnya. “Uuuuuummmpppppffffzzzz ??”istriku melenguh saat Mbah Demo menjulurkan lidahnya menembus masuk lubang anus istriku dan kepala Mbah Demo maju mundur mengeluar masukkan lidahnya yang panjang ke dalam anus istriku.

Erangan istriku semakin kencang dan tubuh nya bergetar hebat menerima rangsangan di lubang anusnya, kelentit dan liang vaginanya bersamaan, sehingga desisan istriku seolah seperti orang yang menangis tersedu sedu merasakan nikmatnya rangsangan Mbah Demo dan ulat yang menyumpal liang vaginanya.. “Ngngngngccchhhhhhhheeehhhhhhhhh ???”istriku mengigit bibirnya matanya terpejam dan kedua tangannya tergenggam erat dan “Wwwwwuuuuooooooooogggghhhhhh ??..’istriku mengerang dan pantat bahenolnya tersentak sentak saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku tengkurap dan tersungkur di lantai. Hanya pantat bahenol istriku yang sekali kali bergetar hebat dan tubunya tak kuasa bergerak dan nafas istriku masih memburu, kedua matanya tertutup, mulutnya masih mendesis desis lemah menikmati kenikmatan baru dimana ketiga serangan birahi di daerah paling sensitif istriku di serang dengan gencarnya.

Tiba tiba Mbah Demo memelorotkan celana pendek komprang hitamnya dan tersembullah batang kemaluannya yang sudah menegang kaku sebesar lampu TL 40 watt dan mempunyai ujung seperti jamur besar itupun di pegang oleh tangan kanannya dan menarik kedua pangkal paha depan istriku sehingga istriku menungging kembali dan kedua tangannya kembali membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga lubang anus istriku menganga kembali dan Mbah Demo meludahi lubang anus istriku dan lidahnya menjulur lagi menerobos masuk ke lubang anus istriku dan Mbah Demo terus meludahi dan mengeluar masukkan lidahnya hingga benar-benar penuh ludah Mbah Demo.

Mbah Demo memegang batang kemaluannya kembali dan “Zzzzzzaaaaangaaaaaaan mbbbaaaaahhh aaammmpppfffuuunn heeeeegghhhhhh ?”desis istriku lemah saat Mbah Demo dengan tenaganya yang masih greng itu menekan kepala jamur penisnya ke lubang anus istriku. istriku mengerang dan mengernyitkan dahinya dan “Mmmmmpppfpff ??.” pantat istriku bergetar lagi saat ulat itu mulai merangsang kelentit dan liang vagina istriku dan “Heeeeeeccccccgggghhhh ??”istriku melenguh saat kepala jamur batang kemaluan Mbah Demo perlahan tapi pasti melesak ke lubang anus istriku. “Amppuuuuuucccccchhhhhh ?.ampuuuuuun mbaaaaaah saaaakkkiiiii eeeeeeeh ?.. “pantat istriku bergetar lagi, rupanya setiap Mbah Demo menekan penisnya ke lubang anus istriku, ulat yang menyumpal di liang vagina istriku bergetar dan mulut ulat itu menyedot kelentit istriku bersaamaan sehingga batang kemaluan Mbah Demo semakin lama semakin dalam di lubang anus istriku. Begitu batang kemaluan Mbah Demo masuk seluruhnya di lubang anus istriku, Mbah Demo pun mulai menarik kembali dan memasukkan kembali batang kemaluannya di dalam lubang anus istriku dan suara “slep slep slep” semakin lama semakin cepat terdengar dan tubuh istriku kedepan ke belakang mengikuti genjotan pantat Mbah Demo mengeluar masukkan batang kemaluannya di lubang dubur istriku.

“Mbbbbbaaaaah akuuuuuu ??.” rintih istriku “Akuuuu jugaaaa jeng Yatiiiiii ??.” erang Mbah Demo semakin cepat menggenjot batang kemaluannya di lubang vagina istriku dan “Mbaaaaaah Demooooooooooo ??.”istriku mengerang lirih dan Mbah Demo menghujam batang kemaluannya dalam dalam ke lubang anus istriku yang mengalami orgasme ke lima dan tangan Mbah Demo menarik pangkal paha istriku hingga pantat Mbah Demo menyodok nyodok pantat bahenol istriku karena air manimya muncrat di dalam anus istriku dan bunyi “preeeet preeeet” seperti orang buang angin terdengar dari lubang anus istriku dan rupanya air mani Mbah Demo keluar dari tekanan lubang anus istriku yang tersumpal oleh batang kemaluan Mbah Demo yang cukup besar itu. Mereka kemudian menggelepar dan tersungkur bersamaan tubuh tua renta itu menindih tubuh sintal istriku yang benar benar lunglai melayani lelaki tua itu.

Keduanya pun tertidur karena kelelahan.

Sekitar pukul tujuh malam, istriku terbangun dan langsung mandi keramas. Istriku mengenakan stelan blaser dan rok span coklat muda malam itu dan kulihat istriku tanpa mengenakan BH dan celana dalamnya berhias diantara dua ranjang berdiri di depan cermin. Mbah Demo tak lama kemudian bangun dan mandi. Begitu istriku selesai berhias, Mbah Demo pun selesai mandinya tanpa menggunakan apapun sehingga batang kemaluannya yang sebesar lampu TL 40 watt dan ujungnya yang seperti jamur besar itu sudah menegang kaku. Mbah Demo mendekati istriku dari belakang dan memeluk tubuh istriku, tangan kirinya langsung meremas payudara kiri istriku, sedang tangan kanan Mbah Demo langsung menelusuri perut istriku dan kemudian menyingkap rok span istriku bagian depan dan menyusupkan tangan kanannya menggerayangi selangkangan istriku. Tak lama kemudian bunyi kecepak “cek cek cek” di selangkangan istriku pun terdengar dan istriku mulai mendesis desis “Heeeeh heeeh heeeeh mbaaaaah ???” Pantat bahenol istriku pun mulai menungging nungging dan tangan kiri Mbah Demo membuka resleting rok span istriku dan menariknya ke atas, kedua kaki istriku semakin terkangkang karena tangan kanan Mbah Demo semakin gencar mengocok dan mengelus bibir vagina istriku yang semakin basah yang menimbulkan suara kecepak yang semakin keras di selangkangan nya. Tangan kiri Mbah Demo mendorong tubuh istriku ke depan sehingga tubuhnya bertumpu di meja rias dan punggung istriku sejajar dengan kepalanya yang mendekati cermin meja rias.

Mbah Demo kemudian memegang pangkal batang kemaluannya yang menegang kaku dan dari belakang mengarahkan ujung batang kemaluannya yang seperti jamur ke liang vagina istriku dan rintihan istriku pun terdengar: “Mbaaaaah jaaaanggggggg ?. uuuppppppffff besaaaar mbaaaaah oooooh maaas ?. akuuu disetubuhi mbaaah Demoooo ?.ooooh maaass mekaaaar membesaaaaar hheghghghgh sesaaak liang kuuuu maaaaas ??.ooooh menjuluuuuur ke dalam liaaangkuuu eeeeh eh eh eh akuuu ngaaaak kuaaaat maaaas akuuu keluaaaaaarrr ??..ngngngngngngngng ?..”istriku mengerang dengan hebatnya,pantat bahenolnya tersentak sentak sehingga batang kemaluan Mbah Demo secara otomatis amblas seluruhnya ke dalam liang vagina istriku. 

“Mmmmmppppfffffff kok membesssaaaaar ?.. oooooh ?.. semakiiin dalaaaaam maaaas ?..maaaas hheeeeghhh ?. mekaaaaaar ?.. ffffff ?. akuuuu mmmmmmngngngngngngngng ??.”istriku kembali mencapai orgasmenya ke dua malam itu atau ke tujuh sejak siang tadi disetubuhi Mbah Demo. Tubuh istriku limbung dan Mbah Demo memeluk istriku yang sempoyongan karena lutut istriku tak kuat menahan berat tubuhnya sendiri karena tenaga istriku terkuras melayani nafsu syahwat lelaki tua itu yang terus mengenjot menyetubuhi istriku tanpa ampun.

Cerita sex : Istriku Balas Dendam Karena Kenakalanku

Tubuh istriku pun terjatuh di ranjangku dan posisi kakinya di kepalaku sehingga terlihat jelas batang kemaluan Mbah Demo tengah menyumpal liang vagina istriku yang tertelungkup. 

“Mbaaaaah aku diboooooooor ???” rintih istriku dan kulihat Mbah Demo tanpa mengenjot pantatnya, batang kemaluannya terlihat dengan jelas membesar mengecil dan rupanya memanjang memendek seperti mata bor melubangi kayu. 

“Mbaaaaaah akuuuuu keluaaaaar lagiiiiiiii ??”rintih istriku mencapai orgasme yang ketiga malam itu dan batang kemaluan Mbah Demo terus mengebor liang vagina istriku, dan istriku merintih berkali kali. Selanjutnya istriku terus menerus mengerang dan orgasme ke 4 kalinya, Mbah Demo menyetubuhi istriku sampai pagi dan entah berapa kali istriku mengalami orgasme, sehingga keesokkan paginya istriku sulit berjalan, kata istriku bibir vaginanya membengkak, hingga dengan terpaksa istriku tak memakai celana dalamnya pada hari ke dua seminar itu.

 

#Istriku #Digauli #Oleh #Tukang #Pijit #Yang #Berilmu

Tiga Cewek Nakal Yang Ngerjain Tukang Kebun Impoten Terbaru Malam Ini

Hari terakhir ujian, rasanya suntuk banget deh,.. agak mendung memasuki tempat kost-kostan-ku,. Perlahan aku membuka pintu kamar-ku,.. baru aku mau memasuki kamar kost-ku,.. Mang Usop melintas,..

” Non,.. ” Geli banget liat dia cengengesan begitu,. Terlebih aku belum melakukan pembalasan pada Mang Usop,..
” Apa Mang Asep ?? ” Tanya-ku malas-malasan,..
” Nama saya Usop Non, bukan Usep,.. ” Protesnya,..
” Ah sama aja,.. kan emang Usep artinya pembantu kan ?? ” Jawab-ku

” Yeah, si non, Usep nama non,.. bukan artinya pembantu,.. ” Terangnya,..
” Owh, gitu,.. terus kenapa Mang Usop,. ” Aku ingin cepat-cepat masuk, sebal melihat mukanya yang jelek itu,..
” Gapapa non, kangen aja,.. ” Dia cengengesan, dia kira bagus kali ya,..

Aku melangkah masuk dalam kamar,.. kukunci rapat-rapat biar Mang Usep, eh Mang Usop gak masuk ke dalam lagi kayak kejadian waktu itu,.. tunggu aja Mang Usop, seminggu lagi ya,..

Singkat kata, yang gak perlu aku certain gimana susahnya ujian aku, akhirnya seminggu kemudian, hari kamis waktu itu, temen-temen waktu SMU-ku datang ke tempat-ku,. Yang satu namanya Jojon yang ini tipe cewek yang bener-bener cerewet, 100x lebih bawel daripada aku,chubby-chubby gitu tapi tetep seksi,.. rambutnya di cat coklat,.. yang satunya lagi nama Susan, tapi kita biasa manggil dia Jane,.. sama cerewetnya sama aku, cantik dech orangnya dan rambutnya juga masih panjang seperti dulu, kesannya anggun..

Nah kebayang gak gimana rame-nya kamar kost aku, ada 3 orang cewek bawel yang udah sekitar 3 bulan-an gak ketemu,. Dan kayaknya gak kan menarik juga buat diceritain kan,.. masa u mau denger kita gosipin cowok-cowok, tar pada minder lagi,.. hehehe,..

Ampe akhirnya aku ngungkapin ide gila buat ngerjain Mang Usop itu,.. pertamanya Jane menolak ide gila itu,. Beda dengan Jojon yang penasaran dengan penis impotent-nya Mang Usop,..

” Yakin Jon ?? ” tanya Jane,.. mukanya gak yakin gitu,..
” Yakin lah, itung-itung bantuin temen hahaha,.. “
” Mang punya rencana pa jon ?? ” Tanya-ku penasaran,..

Jojon pun membisik kami bertiga,..Mendengar idenya yang gila itu Aku dan Jane langsung tertawa,..
” Tapi lu ya yang banyak godain,.. ” Jane masih tertawa menodong Jojon,.
” Iya dech beres,… ” Jojon ikut tertawa-tawa,..

Maka Operasi Balas Dendam pun dimulai,..

” Mang Usop, tolong donk,.. ” Aku memanggil Mang Usop yang kebetulan lewat, padahal sebenarnya memang sengaja sudah kutunggu,..
” Loh ada apa non, ” Iya buru-buru mendekat, pasti bukan karena dia pembantu yang rajin, tapi melihat ku yang hanya mengenakan handuk membebat tubuh-ku,..
” Itu Mang Usop, Air dikamar Mandi mati,.. ” Rajuk-ku,..

” Tar Mang Usop periksa diatas,.. ” Katanya, matanya itu udah kayak mau nerkam aja,..
” Itu Mang Usop, Shower aku aja kali yang mati, soalnya di Wastafel nyala koq,.. “
” Ow, yawda Mang Usop masuk ya, periksa,.. ” Wajahnya itu seolah mengatakan, ” Nah gini donk, ini yang gue tunggu,.. “

Namun Mang Usop begitu terkejut setelah memasuki kamar-ku itu, Jojon dan Jane berdiri disebelah kursi yang biasa kupakai untuk main komputer dan browsing DS,. Keduanya tersenyum manja menatap Mang Usop,..

” Duduk sini donk Mang,.. ” Goda Jojon,.Sementara aku menutup pintu kamar-ku
” Keran,.. ” , ” Saya mau benerin keran,.. ” Kata Mang Usop, pura-pura… dasar bandot yang suka pura-pura,..
” Tar aja, sini dulu duduk,.. “
Mang Usop seperti kebinggungan, menarik nafas sebelum kemudian melangkah ke arah kursi, dan duduk diatasnya,..

Mang Usop sekarang duduk di kursi, wajahnya tampak binggung namun juga ada guratan bahagia dalam senyumannya, bagaimana tidak, didepannya berdiri tiga orang gadis cantik yang notabenenya masih mahasiswi dengan hanya handuk yang membebat tubuh kami bertiga,..

Jojon yang memang paling gila diantara kami langsung menggoda mang Usop,..
” Mang Usop ya ?? ” goda Jojon sambil duduk di paha Mang Usop,..
Mimik Mang Usop tampak seperti orang yang serba salah, ia mengganguk sambil menjawab dengan gelagapan,..
” I…I ya neng, neng siapa ya ?? ” Tanya-nya, tampaknya ia masih malu-malu kucing, padahal biasanya gak tau malu,..

” Ah, Mang Usop, ini kan temen aku, kenalin donk,.. ” Goda-ku, sekaligus sebal melihat gaya-nya yang sok alim itu,..
” Usop neng,.. ” Sambat Mang Usop, sambil menyalami Jojon,..
” Jojon,.. ” Jojon senyum menggoda,..tangannya melepas kancing-kancing baju Mang Usop,..
” Mang Usop Mang Usop, mang Usop suka ga diginiin ?? ” Goda Jojon sambil membelaikan jemarinya di dada Mang Usop,..

Ekspersi kaget Mang Usop yang gak biasa, benar-benar membuat perut ku meJanet menahan tawa, Jojon memang benar-benar nekad mengoda Mang Usop seperti ini,.. Jane yang sendari tadi tampak grogi langsung tertawa lepas, malah ikut-ikutan menggoda Mang Usop,..

” Mang Usop badannya kuat ya,.. ” Bisik Jane tepat di depan telinga Mang Usop
” Oh iya donk Dek,.. ” Jawabnya dengan logat Madura,.. sementara ia sedikit menarik wajahnya tak tahan merasakan hembusan nafas Jane di telinganya,..
” Buka ya Mang Usop,.. ” Jojon hanya pura-pura saja, sementara ia dan Jane sudah memelorotkan celana Mang Usop, hingga penisnya yang lemah itu menggantung

Jojon dan Jane menahan tawa, sama seperti aku,.. Jojon meraih tangan Mang Usop meminta Mang Usop melepaskan handuk-nya, iseng Mang Usop juga langsung melepaskan kaitan handuk Jane,..

” Aduh si Mamang,.. ” Jane seperti kaget, melihat keusilan Mang Usop,..
” Hehehehe,.. ” Mang Usop membalas dengan cengengesannya,..
” Mang Usop mau ?? ” Tanya Jojon,..menunjuk penis Mang Usop yang masih terkulai lemah
” Apa aja mau dech Neng,.. ” Mang Usop cengengesan

Jojon menunduk dan meraih penis itu dengan tangannya, lidahnya dijulurkan keluar, dan tubuh Mang Usop bergetar hebat saat lidah Jojon menyentuh penisnya itu,..

” Duh Mang Usop, seneng ya ?? ” Ejek-ku,.
” Iya donk Non, hehehe,.. ” Seperti yang kuduga, begitu aku mendekat Mang Usop langsung menarik handuk-ku,..
” Biar telanjang semua,.. ” Katanya cengengesan,.

Aku hanya tersenyum saja melihat tingkahnya, sambil tertawa dalam hati menunggu balas dendam-ku beberapa saat lagi,..

Mang Usop mulai berani dan memagut bibir Jane, Jane sendiri awalnya ingin menolak namun tak jadi, ia membiarkan Mang Usop menciumnya sementara Jojon lebih sibuk dengan usaha-nya dan memang paling bersemangat untuk membuktikan “Ketidak-perkasaan” mang Usop itu, ia menggunakan lidahnya memainkan penis Mang Usop, sesekali mengulumnya tanpa rasa jijik sedikit pun, memang yang satu ini agak-agak hyperseks,..

Ia mengulum kepala penis Mang Usop yang nanggung antara keras dan gak itu,.. sementara tangannya sibuk mengocok batang kemaluannya,.. aku membantu Jojon dengan memainkan buah zakar Mang Usop, dan aku memang selalu tertarik dengan bentuk puting mang Usop yang selalu mengacung,

aku memainkan putingnya yang lucu itu dengan lidah-ku membelai dadanya hingga mulai basah sementara Mang Usop masih sibuk memagut Jane, yang terlihat fine-fine aja menerima ciuman Mang Usop yang benernya gak enak, dan asal-asalan, sementara juga tangan Mang Usop tak membiarkan sepasang buah dada Jane yang menggantung didekatnya itu,…

Tangannya memainkan buah dada Jane, meremas-remasnya perlahan hingga sedikit kasar, yang membuat Jane sesekali merintih,.. cukup lama juga kami berempat dalam keadaan itu, namun penis Mang Usop tak kunjung berdiri, malah bergetar-getar dan menumpahkan spermanya ke dada Jojon,..

” Masih kuat Mang ?? ” Tanya Jojon,..
” Iya Mang Kalo gak kuat jangan dipaksa,.. ” Ejek-ku, dengan nada halus,..
” Iya loh Mang nanti impoten,.. ” Kata Jane,
” Aduh Neng-neng ini, tenang itu belum apa-apa,..”
” Bener nich mang ?? ” Tanya Jojon
” Bener dech non,.. “
” Yawda sini Mang ayo tiduran,.. ” Jojon membimbing Mang Usop ke kasur-ku,..

Jojon berdiri sebelum memberikan vaginanya itu tepat diwajah Mang Usop, Mang Usop dengan sigap menggerakan lidahnya membelai vagina Jojon itu, lidahnya menyapu-nyapu, sementara aku menggangu Mang Usop dengan membelai-belai dada-nya dengan jemari-ku, sesekali aku menggunakan lidah-ku itu membelai puting-nya itu,..

Tubuhnya bergetar-getar menerima rangsangan demikian rupa, namun ia juga hanya bisa mendesah-desah tertahan, dan sedang sibuk menggerakan lidahnya di vagina Jojon, sesekali Jojon mendesah-desah nikmat, memang aku tahu benar kalau itu salah satu keahlian Mang Usop, selain permainan tangannya,.. tapi ya hanya 2 itu yang bagus dari Mang Usop, yang lainnya sich gak, apalagi junior-nya yang gak bisa tegak,..

” Ehmmm, Mang Usop,.. ” Jojon mendesah-desah, aku sedikit menahan tawa juga melihat ekspresi wajah teman-ku itu,..

Sementara Jane mulai memainkan penis Mang Usop dengan tangannya, sepertinya ia sangat tertarik dengan penis Mang Usop yang memiliki kepala penis yang disunat, tapi pendek dan lembek seperti itu,.. ia tersenyum-senyum sendiri sambil memainkan penis itu dengan tangannya, sambil sesekali memainkan lidahnya di buah zakar penis itu,..

” Mang Usop enak gak ?? ” Tanya Jane,..
” Enn-ennak Non,.. lagi,.. ” Jawab Mang Usop disela permainan Lidahnya untuk Jojon..
” Kalo gitu bikin keras donk,.. ” Jane senyum-senyum terhalang oleh tubuh Jojon,.
Mang Usop sepertinya pura-pura tak mendengar dan meneruskan permainan lidahnya itu,.

Sementara aku dan Jane sekarang sibuk merangsang penis Mang Udi, sesekali terlihat ingin mengeras namun tak lama kemudian kembali lembek dan terkulai, aku dan Jane hanya senyum-senyum sendiri, melihat lemasnya penis Mang Usop itu, sementara tangan kami berdua saling bergantian memainkan penis Mang Usop mulai dari batangnya hingga buah zakarnya itu,..

Penis itu tiba-tiba gemetaran, tak lama kemudian tubuh Mang Usop ikut-ikutan menjadi kaku, sementara penisnya mulai menumpahkan cairan kental, aku tertawa-tawa saja melihatnya, demikian juga dengan Jane,..

” Mang Udah keluar ya ?? ” Goda-ku,..
” Belum Neng, itu sich cuma dikit aja,.. “
” OH gitu,.. ” Jawab-ku pura-pura bodoh,..

” Mang Usop kuat ya,.. ” Jojon pura-pura memuji,.. di sela desahannya,..
” Iya donk neng, Usop,.. ” Katanya bangga,..
” Jojon mau nyobain ya ?? ” Kata Jojon lagi, mimik wajah Mang Usop langsung berubah serius, seperti orang yang kebinggungan
” Yawda,.. ” Katanya pasrah,.

Jojon merangkak turun, ia menarik penis Mang Usop yang terkulai lemah itu, ia memandang Mang Usop dengan ragu-ragu,..

” Ini bisa Mang ?? ” Tanya Jojon,..
” Tergantung rangsangannya,.. ” Ia mengelak,..

Jojon hanya tersenyum, dan menindih penis itu, dengan tangannya ia membimbing penis itu tepat di mulut vagina-nya, sementara perlahan ia mulai menggerakan tubuhnya membalur penis Mang Usop diantara tangannya dan mulut vaginanya,

Pasti menarik gaya Jojon itu andai penis Mang Usop bisa mengeras, aku dan Jane pun berpindah mencium Mang Usop, namun wajah mang Usop malah seperti orang yang sedang menahan rasa ngilu,..sementara tangan-ku, menarik tangan Mang Usop ke dada-ku, perlahan Mang Usop mulai meremas dada-ku itu, sambil membalas ciuman Jane, tangannya meremas payudara-ku, memainkan puting-ku, hingga aku sedikit mendesah menahan rasa yang diberikan oleh Mang Usop,.

Melihat reaksi-ku Mang Usop seperti diatas angin, tangannya mulai bergerak turun menuju belahan vagina-ku, merenggangkannya dan menyentuh daerah sensitife-ku itu dengan tangannya,.. merasakan belaian tangannya di titik itu sedikit membuat tubuh-ku merinding, namun aku tak mau ketinggalan mengerjai Mang Usop, aku pun menarik tangannya dari lubang kemaluan-ku itu, bis aku kan gampang banget naik-nya..

Aku menyodorkan saja dada-ku kemulutnya, Mang Usop melepaskan ciumannya dari Jane, dan memainkan dada-ku itu dengan lidahnya, sentuhan lidahnya yang memainkan puting-ku membuat-ku merinding juga, terlebih sesekali gigitan pelannya itu,.. Namun bukan Mang Usop kalau cepat puas, seolah melupakan rasa sakit yang mimiknya masih terekam jelas diwajahnya itu, tak dapat dari aku, tangan Mang Usop bergerilya ke lubang kewanitaan Jane,.. Jane hanya diam saja, membiarkan tangan Mang Usop bermain disana,..

Wajah Jane pun mulai berubah, wajahnya yang merona merah, sementara Mang Usop masih cukup dapat membagi konsentrasinya memainkan lidahnya di dada-ku dan tangannya di vagina Jane, sementara Jojon makin asyik mengerjai Mang Usop meremas-remas kantung kemaluannya itu sambil terus memainkan penis Mang Usop diantara tangan dan bibir kemaluannya itu,. Membuat Mang Usop tak bertahan lama..

Tubuh Mang Usop kembali bergetar-getar hebat, ia gemetaran tapi wajahnya seperti orang yang sedang menahan rasa sakit,..Penis Mang Usop kembali mengeluarkan cairan spermanya itu, ia merintih-rintih menahan sakit menghentikan gerakan tangannya di vagina-ku dan vagina Jane, ia seperti orang yang sedang begitu menahan rasa ngilu,.. sementara Jojon pun langsung turun, melihat penis Mang Usop yang seperti mengkerut itu, wajah Jojon tampak puas mengerjai Mang Usop seperti itu,..

” Wah jangan-jangan Mang Usop emang impotent nich,.. ” Aku menyambar kesempatan yang dibuat oleh Jojon,..
” Eh enak aja, ini kan belum keras aja,. ” Elak Mang Usop,
” Tapi ini kan udah ampe keluar lagi Mang,.. ” Tanya Jane, seperti biasa dengan gaya-nya yang polos,..
” Ya itu sich sial aja Non,.. ” Kata Mang Usop
” Ah yang bener Mang,.. ” Jojon mengunakan jarinya menekan-nekan penis Mang Usop yang lemah itu,..
” Iya bener Non,.. ” Katanya menahan rasa sakit,..
” Kalau gitu aku mainin lagi ya Mang,.. ” Ancam ku, menarik penis Mang Usop, seperti ingin mengocoknya,..

” Ampun dech Non ampun,..Iya Mang Usop Impotent ” Kata Mang Usop tak tahan, kalang kabut, penisnya kian layu setelah terpaksa 3 kali memuntahkan spermanya terlebih dengan penisnya yang tak bisa keras itu, kata dia sich sedikit ngilu,.

” Nah, Mang Usop mulai sekarang jangan suka iseng-iseng bawa orang luar lagi ya,.. ” Kataku, sambil membelai wajahnya,..
” Iya Non, gak lagi suer deh,.. “
” Nah Mang Usop juga gak mungkin kan cerita keimpotenaan Mang Usop kesebar,.. ” Kata-ku lagi,..

” Iya Non, Mang Usop negrti musti gimana, Janji,.. ” Wajahnya masih ditekuk
” Ya kalau gitu Mang Usop mandi dulu sana,.hehehe.. ” Jojon mentertawai penis Mang Usop yang sekarang benar-benar terkulai lemah tak berdaya,..
” Gak dimandiin Non ?? ” Tanya Mang Usop masih tak tahu malu,..
” Tar ya Mang, kalau udah bisa tegak anu-nya,.. ” Jane ikut-ikutan mentertawai Mang Usop yang akhirnya mau mengakui kalau dia Impoten,..

Cerita sex : Memuaskan Pacarku Yang Lagi Horny Berat

Dengan wajah yang Diteguk, Mang Usop keluar dari kamar-ku, dan kami bertiga pun tertawa lebar penuh dengan kepuasaan sehabis mengerjai Mang Usop.

#Tiga #Cewek #Nakal #Yang #Ngerjain #Tukang #Kebun #Impoten