Membantu Adik Kandung Untuk Hamil
#Membantu #Adik #Kandung #Untuk #Hamil
Tag: Untuk
Hukuman Untuk Istri Tercinta Karena Ketahuan Selingkuh Terbaru Malam Ini
Hampir 2 tahun sudah aku menikahi Fitri, istriku yang cantik jelita. Waktu kuliah dulu kami sudah pacaran. Fitri adalah bunga kampus yang diperebutkan banyak lelaki. Aku beruntung bisa mendapatkannya dan menikahinya kini. Rambut sepundak, kulit putih dan ukuran bra 36B cukuplah membuatku ereksi tiap kali melihatnya hingga kini.
Tapi 2 bulan terakhir perasaanku terganggu. Fitri mulai sering pulang lebih malam dari biasanya dan hampir tiap minggu ia alasan ke luar kota. Di rumah ia lebih sibuk dengan BBnya daripada ngobrol denganku suaminya.
Suatu ketika ia sedang bekerja dengan laptopnya di rumah. Saat ia sedang ke kamar kecil, aku mencuri kesempatan. aku buka file komputernya. Ternyata Fitri sedang chatting dengan seorang pria dan obrolannya sangat mesra. Aku membacanya terburu-buru, perasaanku tak karuan. Dan menjadi semakin prah ketika aku membaca obrolannya seperti ini: “thanks ya cantik, kemarin di Bandung enak banget deh. Jadi pingin cek in lagi sama kamu”.
Ah gila ternyata Fitri selingkuh! Aku berusaha menahan diri dan bersikap seolah tak tahu apa-apa sambil berpikir apa yang harus kulakukan. Esoknya tiba-tiba terbesit sebuah rencana gila. Aku tak ingin terjadi pertengkaran apalagi melabrak laki-laki itu. Tak ada gunanya! Aku cuma ingin beri pelajaran buat istriku.
Aku segera mengontak beberapa kawan-kawan lamaku dulu. Axel, Luis, Erwin, Dendi. Kami dulu doyan sekali pesta seks semasa kuliah. Dan kini aku akan kontak mereka lagi untuk rencanaku memberi pelajaran buat istriku yang selingkuh. Sebuah rencana untuk memperkosa istriku bergiliran!
Rencananya: aku akan ngajak istriku Fitri untuk cek in di sebuah hotel. lalu aku akan berpura-pura keluar untuk beli rokok. 15 menit kemudian kawan-kawanku akan masuk kamarku dan kemudian segera menggarap istirku.
Seusai rencana, pada hari Sabtu aku berhasil ngajak Fitri cek in sebuah hotel di Jakarta Utara. “Sekali-kali bulan madu lagi dong sayang” kataku genit. Fitri rupanya menyambut gembira ide ini. aku cek in sekitar jam 14.00 dan bermesraan sebentar dengannya.
1 jam kemudian rencana mulai dijalankan. Axel dan lainnya sudah menunggu di lobby. Aku ijin untuk keluar beli rokok. Kebetulan di hotel ini pintu kamarnya tak dilengkapi dengan ubang pengintip. Jadi kalao ada tamu yang ketok pintu, Fitri tak bisa melihat siapa di luar.
Aku keluar dengan alasan beli rokok. Sedangkan Fitri aku suruh untuk berpakaian seksi. “kamu jangan pake baju ya sayang. Pake BH dan CD aja ato pake lingerie tapi jangan pake daleman. Biar seksi. Ntar papah balik kita langsung main” pintaku. Fitri tersenyum genit seraya setuju dengan usulku.
Aku turun ke lobby dan melakukan brifing terakhir dengan Axel, Luis, Erwin dan Dendi. Mereka sudah menyiapkan sebuah lap dan obat bius. Rencananya nanti mereka akan mengetok pintu kamarku. Fitri pasti mengira itu aku. Ia sudah kusuruh mengenakan baju seksi. Dan saat buka pintu, Axel cs akan langsung menyrebu masuk dan membekap Fitri dengan obat bius kemudian menggarapnya.
Tok tok tok… pintu diketuk dan tak lama kemudian dibuka pelan. Fitri agak ngumpet di balik pintu karena ia cuma memakai tanktop dan CD. Dendi langsung nerobos masuk dan secepat kilat membungkam Fitri dengan obat biusnya. Belum sempat istriku teriak, ia sudah keburu teler.
Ke 4 pria itu segera menjalankan tugasnya. Mereka membawa Fitri duduk di kursi dan mengikat kedua tangannya setelah sebelumnya melepas tanktopnya. Setelah itu Axel memberikan obat penawar bius yang diolesi di depan hidung Fitri. Sekejap Fitri terbangun dan kaget menyadari dirinya sedang terikat tanpa baju dikelilingi 4 bertopeng.
Sebelum sempat teriak, Dendi sudah mengeluarkan pisau duluan dan mengancam istriku, “heh kamu jangan teriak, ato kami akan bunuh kamu sekarang juga. Jadi jangan macam2” bentaknya. Fitri yang ketakutan setengah mati langsung menurut. “Pokoknya lo nikmatin aja, layanin kita2 sampe puas dan jangan teriak ato lapor siapa2, kecuali lu mau mati sekarang” timpal Luis. Axel kemudian menutup mata Fitri dengan kain. Istriku kini dalam kondisi duduk terikat tangannya dan matanya ditutup.
Kini giliranku masuk kamar. Ah gila! Istriku hanya memakai CD yang sudah turun sedengkul dan tanpa BH. Rancana tahap awal berhasil! Matanya tertutup rapat dan ia tampak ketakutan. Ini sebuah pemandangan yang menggairahkan. Ke 4 kawanku sekarang sudah mulai buka celana dan terlihat kontol2 mereka sudah mulai mengacung keras. Ah permainan segera dimulai!
Axel, Luis, Erwin, Dendi mengelilinginya. “heh dengerin ya manis, kalo kamu diem dan nurut kita juga nggak akan nyakitin kamu. Jadi kamu turutin aja apa yang kita mau” ancam Dendi yang memang kutunjuk jadi ketua geng perkosaan ini. Fitri didudukan di kursi yang menghadap ke kasur. Axel memulai aksinya dengan meremas-remas dada Fitri dari belakang sambil menciumi pipinya. Aku dengan leluasa merekam dan memotret semua adegan ini.
“oooohhh..jangaaan, ampuuuuun” Fitri memelas. Tapi sesuai arahan dariku, Dendi mulai membentak “heh lo mau mati disini? Ni golok udah tinggal sabet aja ke leher lo.. udah lu diem aja!” bentaknya. Fitri kemudian terdiam. Axel melanjutkan aksinya menggerayangi tubuh istriku. Tiba-tiba Axel menarik CD Fitri dengan kencang. Fitri kini bugil sepenuhnya sambil duduk terikat tak berdaya.
Aku tahu Fitri mulai sangat ketakutan. Tapi justru itu yang membuatku makin terangsang. Aku ingin lihat ia disiksa secara seksual, bergiliran hingga lemas. Aku ingin lihat ia disetubuhi tanpa henti semalaman, diikat tangannya, kakinya, disodok memeknya dengan banyak pen|s dan dilumuri wajah dan tubuhnya dengan sperma. Aku ingin lihat Fitri dientot bergilir.
Luis kini membuka celananya dan terlihat kontolnya yang sudah ngaceng dengan urat-urat di sekelilingnya. Ia berdiri di depan Fitri. “ayo manis, isep nih” katanya sambil menjambak rambut Fitri dan menekan kepalanya ke pen|s yang sudah keras itu.
“mmmmmmmmppfffffff….” Karna takut, Fitri hanya menurut saja dan kini ia sedang menyepong jalantol Luis. Aku memotret adegan itu dengan kontolku yang ngaceng juga. Luis menjambak dan menahan kepala istriku sambil menyodok-nyodok mulut Fitri dengan kontolnya. Aahhh…nafsuin sekali!
5 menit kemudian Luis membenamkan kepala Fitri ke kontolnya dan crrooot..crooott.. Luis menyemburkan spermanya ke mulut istriku. Fitri terbatuk batuk dengan mulut belepotan peju. Aku merekamnya dengan video di hapeku. Kemudian Axel, Erwin dan Dendi juga melakukan hal yang sama. Mereka menggilir mulut Fitri dan memuntahkan peju di mulutnya.
Lebih 30 menti istriku disuruh giliran mengoral 4 pria itu dan kini mereka melepaskan tali ikatannya. Aku kembali ngumpet di kamar mandi karena mereka akan membuka tutup mata Fitri. Ke 4 pria itu kini kembali memakai masker di wajah agar tak dikenali.
Mereka menarik Fitri ke ranjang dan menelentangkan tubuhnya yang telanjang bulat. Axel kembali mengikat tangan Fitri ke dua ujung ranjang dan kakinya. Fitri kini terlentang terikat membentuk huruf X. Axel sengaja menarik kencang ikatannya agar Fitri tak bisa berkutik. Ke 4 pria itu mulai menegrubuti istriku.
Dendi mulai menciumi wajah Fitri sementara tangannya memilin puting susunya. Sementara Erwin dan Luis menciumi dan menjilati paha Fitri sambil mengelus2 paha dan betisnya. Luis menciumi perut Fitri sambil jemarinya menyusup ke bibir vag|na dan memainkan klitoris istriku. Fitri kini terlihat meronta-ronta tapi tak bisa berkutik karena terikat. Sesekali ia teriak, entah menahan sakit atau menahan nikmat. Yang jelas ia kini sedang dekurubuti oleh 4 pria haus seks.
“toloooong..jangan perkosa saya” Fitri berkali-kali memohon. Tapi keempat pria itu semakin brutal memainkan tubuh istriku. Luis kini bahkan sedang membuka lebar memek istriku. “wah memek lu lebar banget..lu sering dientot ya?” kata Luis sambil tertawa.
Dendi asik meremas dan menggigit puting susu Fitri dengan ganas. “toket lu mantep banget nih, kalo diestrum pasti bakal asik” katanya.
Hampir 15 menit adegan itu berlangsung, Axel kini mengambil posisi di depan istriku. “ayo manis kita ngentot sekarang,” katanya. Axel memasukkan kontolnya ke liang vag|na istriku. “aaahhhhhhhhhhhh… sakiiiiiiit…..” rintih Fitri. Tapi Axel tak peduli. Rintihan itu justru menambah nafsunya. Pantatnya mulai digenjot, kontolnya mulai memompa memek istriku. Makin lama makin cepat. Aku melihat Fitri hanya bisa meringis dan kadang membuka mulutnya dan kemudian dikulum oleh mulut Axel. Setelah dientot hampir 30 menit, akhirnya Axel memuntahkan spermanya di atas perut istriku.
Ke 3 pria lain segera memperlakukan hal yang sama pada Fitri. Ia digilir habis2an dan disemprot sperma. Luis menyemprotkan spermanya di wajah istriku dan setelah itu menyuruh istriku untuk membersihkan kontolnya dengan mulutnya.
“ayo isep ni sampe bersih” kata Luis.
Fitri kini dilepas ikatannya dan disuruh berlutut di lantai depan kasur dalam keadaan bugil dan lemas. Aku mengikuti adegan ini dengan mengintip melalui pintu kamar mandi yang kubuka sedikit. Kuatir kalau-kalau tutup matanya terlepas. Fitri masih lemas tapi Luis dan Erwin menyeretnya. Adegan itu membuatku makin terangsang. Istriku yang bugil tak berdaya diseret-seret di lantai. Kebetulan kamar hotel cukup luas karena aku memesan kamar suite. Ia kemudian disuruh nungging. Aku bisa melihat Fitri mulai panik wajahnya.
“nah kita mau rasain nikmatnya pantat lo” kata Axel
2 tahun kami menikah Fitri memang tak mau melakukan anal. Kali ini aku akan menyaksikan bagaimana penis2 kawanku ini menjebol anus istriku satu persatu dan tentunya aku juga mendapat giliran.
“buka pantat lo cepetaaan” bentak Erwin. Fitri kemudian memegang kedua belah pantatnya sambil menariknya hingga lubang anusnya kini makin jelas terlihat. 4 lelaki itu kemudian tertawa keras. Aku bisa melihat Fitri mulai ketakutan tapi aku semakin terangsang jadinya. Lalu Dendi membalurkan V Gel di dubur istriku, cukup banyak tampaknya. Mungkin karena kontol2 besar mereka akan menembus anus istriku jadi dibutuhkan banyak pelumas.
Axel kemudian meraih kedua tangan Fitri dan mengikatnya seperti seekor bebek. “Nikmatin aja ya sayaang.. kita mau ngerasain pantat seksi lo!” kata Axel. Fitri semakin ketakutan dan lemas. Tak apalah! Aku ngaceng abis melihatnya.
Dimulai dengan Erwin, pemuda Flores yang kekar dan punya pen|s paling besar ini mulai menggesek2an kontolnya pada lubang anus istriku. Dan pelan2 jalantol gede itu mulai menerobos anus Fitri. Terdengarlah teriakan panjang yang sangat seksi. Wajah Fitri menahan sakit luar biasa, mulutnya menganga dengan wajahnya ke atas. Ia menahan sakit dan sekaligus nikmat.
Erwin terus menggenjot kontolnya di anus Fitri sambil meremas toketnya dari belakang. Luis yang tak tahan lagi, mengambil posisi di depan istriku dan menjambak rambutnya. “isep ni jalantol sampe keluar ya” bentak Luis. Dan setelah Erwin ngecrot, Luis mengambil posisi nyodok anus Fitri, Axel kini yang giliran minta disepong. Begitu seterusnya bergiliran hingga istriku nyaris pingsan.
Luis kemudian melepas ikatan tangannya. Ia dibiarkan terbaring di lantai dengan peju yang belepotan di pantat dan mulutnya. Aku semakin ngaceng melihat adegan ini sambel merekamnya dengan video.
“sekarang lu gua kasih pilihan. Kalo elu lapor polisi, kita udah tau alamat lu dan kita siap culik elu kapan aja. dan elu pasti bakal malu kan kalo ketauan dapet aib kayak gini? Udahlah mending lu diem aja, anggep aja ini semua nggak terjadi dan kita nggak bakal ganggu lo lagi. Gimana?” kata Dendi.
Fitri hanya diam saja tak berdaya. “ampuuuunn..” katanya lirih. Axel kemudian memerintahkan untuk membawa Fitri ke kamar mandi. “ayo sekarang lu mandi dulu” kata Axel. Istriku diseret ke kamar mandi dan dimandikan oleh Luis, Axel dan Erwin. Sementara aku dan Dendi menyiapkan siksaan berikutnya: sebuah alat setrum.
Cukup lama mereka memandikan Fitri. Ternyata Fitri sedang diikat tangannya ke atas shower sambil tubuhnya dilumuri sabun dan dikobel memeknya. “ayo manis sini dimandiin juga dalemnya” kata Axel sambil mengorek vag|na istriku.
Selsai dimandikan, mata Fitri kembali ditutup dan diseret ke kasur. Dendi kembali mengikat tangan dan kaki Fitri membentuk huruf X. namun kali ini kaki Fitri dibuka lebih lebar. Bahkan memeknya kini terlihat lebih menganga lebar. Luis kemudian mengambil kabel2 dengan jepitan di ujungnya. Ia kemudian menjepit puting susu Fitri dan sebagian lagi dijepitkan di bagian klitoris.
“nah sekarang kita main main dikit, nggak sakit kok manis” kata Axel.
“tadi enak nggak dientot rame-rame?” tanya Dendi. Fitri hanya diam saja tak menjawab. Dan kemudian bbzzzzzzzzzzztttt… aliran listrik mengalir ke sekujur pentil dan klitorisnya.
“aaaaaaaawwwwwhhhh…” Fitri teriak sambil meringis dan menaikkan pantatnya. Toket dan memeknya disterum!
“jawab.. enak nggak tadi dientot?” bentak Dendi.
“mmmm….iyaaaa…enaak” jawab Fitri lirih dan disambut tawa kami.
“ngemut jalantol gue enak nggak?” timpal Luis dan Fitri hanya bisa menjawab pelan “iyaaa…enak bang” dan kemudian aliran listrik kembali menyengatnya.
Siksaan ini terus berlangsung hingga Fitri akhirnya lemas dan nyaris pingsan. Tapi aku belum puas. Sebagai penutup, aku menyuruh mereka untuk kembali memperkosa Fitri bergiliran.
Pukul 23.00, semuanya selesai dan kami meninggalkan kamar. Aku juga ikut keluar dan 15 menit kemudian aku masuk kembali dengan scenario cerita yang sudah kami rancang. Pintu kamar kuketuk dan agak lama baru dibuka. Kulihat Fitri dengan wajah kucel, matanya sembab. Aku pura2 bertanya, “ada apa sayang? Kamu nangis ya? Maaf papah lama beli rokoknya. Tadi papah dicopet tapi copetnya ketangkep trus papah harus ke polisi buat laporan. Hape papah lobat jadi nggak bisa telpon”. Fitri diam saja dan hanya menjawab “aku..tiba2 nggak enak badan. Aku istriahat aja ya malem ini?”
Cerita sex : Cerita Dewasa Pemerkosaan Ibu Dosen Yang Cantik
Akupun mengiyakan dan berlagak bodoh…sambil tersenyum kecil. itu hukuman kecil karna kamu selingkuh di belakangku.
#Hukuman #Untuk #Istri #Tercinta #Karena #Ketahuan #Selingkuh
Ku Gadaikan Tubuh Ku Untuk Melunasi Hutang Suami Ku Terbaru Malam Ini
Namaku adalah Fina umurku 29 tahun, aku adalah seorang istri dari seorang lelaki bernama Andi yang umurnya juga sama denganku. Aku hanyalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan Andi bekerja hanya kalau sedang ada proyek saja.
Kalau sedang tidak ada proyek maka Andi hanya diam di rumah dan tidak berusaha untuk mencari pekerjaan tetap yang bisa menjamin hidup kami. Selama 3 tahun pernikahan kami, Andi tidak pernah bekerja tetap di satu perusahaan. Entah untungnya atau sialnya kami sampai sekarang belum dikarunai seorang anak.
Akibat dari Andi yang tidak mempunyai pekerjaan tetap akhirnya dia mempunyai hutang dimana-mana. Sampai suatu saat ada orang yang datang ke rumah kami dan marah-marah karena Andi belum juga membayar hutangnya. Pada saat itu aku hanya bisa menemani Andi di sisinya menghadapi kata-kata kasar orang yang dihutangi oleh Andi.
Aku sendiri melihat gelagat yang aneh dari orang itu. Sambil marah-marah matanya seringkali tertangkap olehku sedang melirik ke arahku. Aku sendiri memang mempunyai tubuh yang cukup bagus menurutku. Tinggi 170cm (termasuk tinggi untuk perempuan lokal), berat 60kg, kulit sawo matang, dengan ukuran dada 36.
Kehidupan seks kami tidaklah bermasalah walaupun tidak bisa dibilang istimewa. Andi selalu dapat memuaskanku walaupun dia adalah seorang yang konservatif yang selalu bermain dengan gaya yang itu-itu saja.
Beberapa hari setelah rumah kami didatangi oleh orang yang menagih hutang, aku melihat orang tersebut di jalan ketika aku mau pergi ke rumah saudaraku. Tadinya aku akan meminjam uang dari saudaraku untuk menutupi hutang Andi pada orang tersebut, tapi ditengah jalan aku mempunyai pikiran lain.
Aku ikuti orang tersebut untuk mengetahui dimana rumahnya. Tadinya niatku hanya untuk mengetahui saja, tapi akhirnya aku mempunyai niat lain. Aku putuskan untuk menggadaikan tubuhku untuk melunasi hutang-hutang suamiku kepada orang itu.
Setelah aku mantap dengan niatku, beberapa hari kemudian aku memberanikan diri untuk mendatangi rumah orang tersebut. Rumah orang itu memang sangat besar dan sangat mewah. Setelah berhasil mengatasi rasa gugupku akhirnya kuberanikan diri untuk memencet bel. Tak lama kemudian seorang lelaki kurus yang kupikir adalah pesuruh di rumah itu keluar.
“Nyari siapa bu?”
“Hmm. Bapaknya ada?” tanyaku pada lelaki tersebut.
“Ibu siapa? Biar saya sampaikan ke Bapak.”
“Bilang aja dari istrinya pak Andi.”
Akhirnya pesuruh itu masuk ke dalam rumah dan tak lama berselang dia keluar lagi untuk membukakan pagar.
“Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya padaku.
Langsung saja aku menuju ke arah yang ditunjuknya. Sebuah pintu dari kayu jati dengan ukiran yang sangat cantik. Belum juga aku sampai ke depan pintu, pintu tersebut sudah dibuka dari dalam. Rupanya yang membukakan pintunya adalah orang yang kucari. Orang dengan perawakan kurang lebih 180cm dan kuperkirakan beratnya 75kg.
Aku perkirakan umurnya sekitar 50 tahun. Berkulit hitam dan terlihat masih segar. Kesan angker yang ditunjukkannya pada saat menagih hutang tidak ada sama sekali pada saat aku datang. Justru aku menangkap kesan ramah dan sopan dari dia. Dia langsung menjabat tanganku sambil menyebut namanya.
“Hando. Mari masuk bu…”
“Fina” Jawabku langsung ketika melihat dia kebingungan.
“Oh iya. Bu Fina silahkan masuk”
Aku langsung masuk menuju ruang tamu. Dan Pak Hando langsung memersilakan aku untuk duduk.
“Mau minum apa bu Fina?”
“Ah gak usah repot-repot pak” jawabku dengan gaya basa-basi bangsa timur.
Akhirnya Pak Hando menyuruh pembantunya untuk membuatkan sirup.
Sambil menunggu minuman datang pak Hando memulai pembicaraan, sekaligus untuk mencairkan suasana yang kaku. Seolah-olah dia tahu kalau aku gugup dan grogi bertemu dengannya. Kuakui dia adalah sosok yang bisa membuat pembicaraan menjadi santai.
Ditambah lagi mungkin dengan wawasan yang cukup luas sehingga dia sepertinya tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan layaknya penyiar radio yang selalu ngoceh sepanjang jam siaran. Semakin jauh kami berbicara justru aku semakin kehilangan rasa gugupku yang tadi menghinggapi. Obrolan kami sempat terhenti karena pembantu pak Hando datang membawakan minuman pesananan majikannya.
“Silahkan diminum bu Fina”
“Oh iya pak. Terima kasih.” Tak lama langsung saja kuteguk minuman yang disuguhkan.
“Koq sepi ya pak? Istri bapak lagi keluar?” Tanyaku unuk memulai obrolan kembali.
“Istri saya sudah lama meninggal.”
“Oh maaf pak, saya gak tahu”
“Oh gak apa-apa. Oh iya bu Fina sudah berapa lama menikah dengan pak Andi?”
“Tiga tahun pak. Tapi ya gitu deh pak. Mas Andi gak pernah punya kerjaan tetap. Jadi makin lama makin numpuk aja hutangnya. Ditambah lagi sampai sekarang kami belum juga punya anak” kataku sekalian curhat sedikit ke pak Hando. Setelah disinggung soal hutang, pak Hando akhirnya menanyakan perihal hutang suamiku.
Dan dia juga bercerita bahwa sebenarnya suamiku tidak hanya berhutang kepadanya tapi juga ke teman-teman pak Hando. Jujur saja aku kaget, karena selama ini suamiku tidak pernah berkata jujur perihal hutangnya. Rupanya pak Hando sudah menyimpan rencana sendiri yang kurang lebih mirip dengan rencanaku. Dan akhirnya rencana itu disampaikan kepadaku, bahwa hutang suamiku bisa lunas dengan catatan aku mau diajak bercinta dengannya.
Pengurangan hutang suamiku satu juta setiap aku melayaninya. Dan itu berlaku juga untuk hutang suamiku dengan teman-temannya yang ternyata ada dua orang lagi. Dan ternyata suamiku berhutang sepuluh juta ke setiap orangnya. Ini berarti aku harus bercinta tiga puluh kali, dengan setiap orangnya aku layani sepuluh kali. Aku sempat berpikir juga melihat keadaan yang seperti itu, tapi demi melunasi hutang suamiku akhirnya aku sanggupi permintaannya.
Akhirnya aku disuruh kembali lagi keesokan harinya, karena hari itu Pak Hando sudah mempunyai janji dengan rekan bisnisnya. Sebelum pulang aku menanyakan apakah teman-temannya berkenan dibayar hutangnya dengan tubuhku? Dan Pak Hando berhasil meyakinkan bahwa teman-temannya pasti akan satu suara dengannya.
Akhirnya keesokan harinya aku datang kembali ke rumah Pak Hando. Hari itu aku untuk pertama kalinya berdandan bukan untuk suamiku, tapi untuk laki-laki lain. Aku datang dengan pakaian tetap casual saja.
Toh pikirku nantinya pakaian ini juga tidak berguna karena ketika aku menunaikan tugasku baju ini harus dilepas. Yang jelas aku mempersiapkan mentalku untuk hal ini. Karena ini juga untuk pertama kalinya aku akan disetubuhi oleh laki-laki yang bukan suamiku.
Dan yang jelas aku juga mempersiapkan vaginaku. Semua bulu-bulu yang tumbuh disekitar vaginaku kucukur habis, sehingga vaginaku bisa terlihat dengan jelas. Sesampainya di rumah Pak Hando aku disambut dengan hangat, Pak Hando mencium punggung tanganku dan kedua pipiku. Diriku agak canggung menerima perlakuan yang diberikan kepadaku, karena dia bukan suamiku.
Tetapi aku sendiri tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh suamiku. Saat itu aku merasa diperlakukan layaknya seorang perempuan. Dia tidak menunjukkan bahwa dia hawa nafsunya, tapi justru menunjukkan sikap seorang lelaki dewasa yang membuatku sedikit “terbius” oleh perlakuannya.
Setelah sambutan hangatnya aku langsung diajak menuju kamarnya. Kamar yang cukup mewah bagiku. Dan rupanya Pak Hando telah menyulap kamarnya menjadi begitu indah. Wangi bunga telah memenuhi seisi kamarnya. Ketika aku masih terpesona dengan kamarnya yang mewah tiba-tiba dia memelukku dari belakang.
Refleks dan sedikit terkejut membuat diriku agak memberontak. Tetapi dia meyakinkan diriku untuk tenang dan menikmati saja saat-saat tersebut. Dia mulai menciumi leher dan kupingku yang jelas membuatku terangsang. Lalu dia membalikkan tubuhku sehingga kami saling berhadapan.
“Boleh kupanggil Fina saja?” tanyanya padaku.
“Hmm.. boleh aja pak”
“Wah. Jangan panggil pak dong. Panggil saja Hando. Supaya lebih mesra.”
“Iya Hando. Boleh aja kalau kamu mau panggil aku Fina.” aku mulai menikmati keadaan.
“Hmm.. Fina. Sebenarnya ada satu lagi kejutan untukmu hari ini.”
“Apa itu?”
Belum dia menjawabnya tiba-tiba pintu kamar terbuka. Lalu ada dua orang memasuki kamar tersebut. Hal itu jelas saja membuat aku kaget.
“Ini dia kejutannya. Ada dua orang lagi temanku yang dihutangi suamimu yang ingin ikut bermain dengan kita.”
“Tapi Hando…” “Tenang saja. Kalau kau melayani kami sekaligus maka bayarannya dinaikkan menjadi 1,5 juta untuk sekali main. Tidak lagi satu juta.”
Sebenarnya aku agak keberatan juga dengan keadaan itu. Tapi karena suasana yang tercipta sudah kunikmati akhirnya aku menyetujuinya. Kedua temannya memang berbeda sekali dengannya. Temannya yang satu bernama Bima, keturunan Arab mempunyai dan berkulit putih. Sedangkan yang satunya bernama Rendy, keturunan Cina.
Tapi yang jelas ketiganya mempunyai postur tubuh yang sama. Tinggi besar dan tegap. Beda sekali dengan suamiku yang tingginya kira-kira sama denganku dan mempunyai tubuh yang tidak sebagus mereka. Jujur saja diam-diam aku mulai mengagumi mereka bertiga dan mulai membayangkan disetubuhi oleh mereka bertiga.
Aku sudah lagi tidak peduli dengan suasana romantis di kamar Pak Hando, tapi aku sudah mulai membayangkan suasana liar yang akan terjadi berikutnya. Tiba-tiba saja Pak Hando sudah mulai mencium bibirku.
Aku yang dari tadi sedang menghayal jelas terkejut, walaupun tidak lama dan langsung membalas ciuman dari Pak Hando. Tak lama berselang Bima dan Rendy langsung bergabung. Bima datang dari belakangku dan langsung menciumi leherku sedangkan Rendy langsung ke tujuan dengan meremas kedua dadaku. Hal ini jelas saja membuat nafsuku meledak.
Aku tidak tahan untuk tidak bersuara, dan akhirnya akupun mulai mengeluarkan desahan dari mulutku. Setelah itu bajuku dan celana panjang yang aku pakai mulai dilepas dari tubuhku sehingga terlihat bra dan cd yang aku kenakan. Hal ini jelas saja membuat mereka bertiga tambah liar untuk menjamah tubuhku. Dan tak lama berselang bra dan cdku pun ikut lepas dari tubuhku sehingga aku benar-benar bugil. Sudah tidak ada lagi perasaan canggung dan malu di diriku.
Yang ada hanya nafsu yang sudah berada di ubun-ubun. Setelah itu mereka bertiga pun melepas pakaiannya masing-masing. Dan aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa kagetku ketika mereka bertiga sudah bugil. Karena mereka semua mempunyai ukuran penis yang sangat besar bagiku. Panjang penisnya sekitar 20 cm dan berdiameter kira-kira 4-5 cm. Aku sendiri tidak dapat membedakan secara pasti punya siapa yang paling besar.
Karena ukuran penis mereka yang hampir sama. Tapi yang jelas berbeda sekali dengan punya suamiku yang hanya sekitar 13cm dengan diameter 2 cm. Aku dihadapkan dengan tiga penis raksasa. Perasaan takut dan penasaran bercampur aduk di diriku. Takut karena belum pernah melihat penis dengan ukuran sebesar itu. Penasaran karena perempuan mana yang tidak mau vaginanya dimasuki penis seperti itu.
Setelah semuanya bugil mereka membimbingku untuk jongkok, dan setelah itu mereka semua mengelilingiku. Mereka minta dioral secara bergantian. Lalu kulakukan permintaan itu dengan senang hati walaupun agak bersusah payah. Aku sering mengoral suamiku, tetapi yang ini beda. Tiga penis dengan ukuran jauh dari penis suamiku.
Ukuran penis mereka membuat aku agak gelagapan dan sedikit sesak nafas awalnya. Tapi lama-lama akhirnya aku bisa menguasai keadaan juga. Ketika aku mengoral penis pak Hando kedua tanganku mengocok penis Rendy dan Bima, begitu seterusnya. Jika satu sedang kuoral maka yang dua lagi kebagian kocokan tanganku.
“Aarrrgghhh nikmat sekali seponganmu Fina” ucapan itu terlontar dari Bima ketika mendapat giliran dioral olehku. Rendy mendapat giliran terakhir untuk kuoral. Dan ketika giliran Rendy mereka membimbingku ke arah tempat tidur.
Rupanya mereka memintaku untuk mengoral Rendy sambil terlentang sementara penis Rendy berada di atas mulutku. Ketika sedang asik-asiknya menikmati penis Rendy, tiba-tiba kurasakan rangsangan hebat di kedua payudaraku dan di vaginaku. Rupanya Bima sedang asik menggerayangi kedua payudaraku.
Dia sedang asik meremas dan menjilati kedua payudaraku. Sedangkan Pak Hando berada di selangkanganku, dia terlihat asik menjilati vaginaku. Terang saja aku mengoral Rendy sambil mengerang (ingin berteriak tidak bisa karena mulutku disumpal penis Rendy) keenakan karena perlakuan kedua orang tadi terhadap dua tempat sensitif di tubuhku.
Tak lama kemudian Rendy melepaskan penisnya dari mulutku lalu bergabung dengan Bima untuk menikmati payudaraku. Bima menggarap payudara kiriku sedangkan Rendy yang kanan pak Hando tetap menjilati vaginaku. Hal ini membuatku terangsang hebat sehingga tidak tahan lagi untuk berteriak dan meracau.
“Aarrrrgghhh, nikmat banget… teruuussss… aaarrgghhh… aayoo teruusss”
Akhirnya aku sampai juga pada orgasmeku yang pertama. Tak lama kemudian aku merasakan sesuatu menempel di bibir vaginaku. Setelah kulirik ternyata pak Hando sudah siap memasukkan penisnya itu ke dalam vaginaku. Aku merasakan penis pak Hando semakin lama semakin mendesak vaginaku.
Aku merasa seperti perawan lagi karena begitu susahnya penis pak Hando memasuki vaginaku. Terang saja susah, penis sebesar itu mencoba masuk ke dalam vaginaku yang biasanya hanya dimasuki penis Andi yang sekarang menjadi biasa bagiku. Terbantu oleh vaginaku yang sudah basah akhirnya penis pak Hando berhasil masuk juga. Perlahan-lahan pak Hando mulai menggoyangkan penisnya keluar masuk di vaginaku.
“Arrrghhh Hando… terus… cepetin donkk.. ent*tin…” aku sudah meracau tak karuan karena penis pak Hando yang menghadirkan kenikmatan yang luar biasa. Ditambah lagi Rendy dan Bima yang masih sibuk dengan kedua payudaraku. Akhirnya setelah dirasa lancar pak Hando pun mulai mempercepat goyangannya. Baru beberapa goyangan saja aku sudah orgasme lagi padahal kulihat pak Hando masih kuat menggoyang penisnya.
Makin lama makin cepat dan cepat sampai akhirnya aku tak tahan dan sampai pada orgasme ku yang kesekekian kali. Setelah agak lama terasa goyangan pak Hando semakin cepat dan cepat kemudian sampai pada goyangan dia yang terakhir, tubuhnya mengejang keras sekali, suaranya melenguh setengah berteriak. Dan aku bisa merasakan kalau dia orgasme.
Semburan spermanya di dalam vaginaku terasa sekali. Tak lama berselang pak Hando mencabut penisnya dan aku didatangi oleh Rendy dan Bima yag tampak sudah tidak sabar. Aku lihat Rendy membawa baby oil. “Untuk apa?” tanyaku. “Sudahlah nikmati saja” begitu kata Rendy.
Karena memang gairahku masih diatas akhirnya aku tidak pedulikan lagi. Tak lama mereka memintaku untuk berposisi doggy style, dan aku iyakan saja toh aku juga terbiasa dengan gaya itu.
Tapi betapa kagetnya ketika kurasakan Rendy menumpahkan baby oil di lubang pantatku dan di penisnya lalu kemudian berusaha memasukkan penisnya itu ke pantatku. Tadinya aku ingin berontak, tetapi Bima memegangi tubuhku dengan erat supaya tidak berontak. Terasa sedikit sakit ketika penis Rendy mencoba untuk memasuki lubang pantatku tetapi kemudian setelah masuk terasa nikmat yang luar biasa juga.
Tidak kalah dengan nikmatnya ketika masuk ke vagina. Lalu Rendy kemudian mulai untuk menggoyang penisnya di dalam pantatku. Ketika sudah lancar dan baru beberapa saat Rendy meminta merubah posisi tanpa melepaskan penisnya dari pantatnya. Kami berdua terlentang dan bertindihan dengan aku diatasnya. Sehingga makin kurasa Penis itu bergerilya di lubang pantatku.
Tak lama kemudian Bima menghampiri kami dan sudah siap dengan penisnya yang sudah berdiri tegak dan diarahkan ke vaginaku yang terbuka menantang. Akhirnya Bima memasukkan penisnya ke dalam vaginaku berbarengan dengan Rendy dia menggoyangkan penisnya keluar masuk vaginaku. Sebuah pengalaman luar biasa yang belum aku alami sebelumnya. Aku disetubuhi dua laki-laki secara bersamaan.
Benar-benar terasa nikmat sekali, ditambah lagi keduanya ditambah pak Hando merupakan sosok lelaki gagah, tampan dan enak dipandang. Pergumulan kami bertiga tak terasa membuatku orgasme berkali-kali, karena rasa nikmat yang luar biasa. Dan akhirnya Bima dan Rendy secara bersamaan mencapai orgasmenya. Rendy mengerluarkan spermanya di dalam pantatku sedang Bima di dalam vaginaku.
Setelah itu kami berempat mebersihkan diri, dan rupanya di meja makan sudah disiapkan makanan untuk kami berempat. Setelah kami makan akhirnya aku izin untuk pulang dan tidak lupa membuat janji untuk pertemuan berikutnya dengan mereka.
Setelah kejadian itu aku merasakan tidak nafsu lagi dengan Andi ketika dia mengajakku untuk bersetubuh. Aku hanya berusaha menjalankan kewajibanku saja. Tetapi jujur saja aku tidak merasa puas. Karena aku sudah menemukan sesuatu yang lebih diluar sana.
Dan setelah semua hutang-hutang Andi lunas aku sering kali mendatangi mereka atau salah satu dari mereka untuk minta disetubuhi. Aku sudah sampai pada taraf ketagihan yang luar biasa. Pada akhirnya akupun jujur kepada Andi tentang hal yang selama ini terjadi. Dia terkejut, tapi tak biasa marah karena aku melakukan itu untuk melunasi hutang-hutangnya.
Setelah kutanyai apakah dia ingin menuntut cerai diriku, dia tidak mau menceraikanku dengan alasan dia masih sayang. Aku memberikan syarat kepada Andi yaitu, aku bebas bersetubuh dengan ketiga orang itu kapanpun dan dimanapun aku mau tanpa harus dicemburui. Akhirnya Andi menyetujuinya, karena masih menyayangiku.
Pernah suatu saat ketika Andi pulang ke rumah dia mendapati diriku sedang bersetubuh dengan ketiga pria tersebut. Ketika dia akan pergi justru dia dipaksa untuk duduk dan menyaksikan kami oleh pak Hando, Rendy dan Bima. Bahkan dia juga ditelanjangi oleh mereka didepanku. Mereka sengaja melakukan itu hanya untuk membandingkan ukuran penis mereka dan Andi dan memang penis Andi menjadi terlihat kecil sekali.
Baca Juga : Cerita Dewasa Memaksa Anak Ibu Kost Yang Pendiam Dan Masih Perawan
Sebenarnya aku kasihan melihatnya diperlakukan seperti itu. Tetapi karena hawa nafsu yang sudah menguasai diriku, maka tak kuacuhkan dia dan aku hana melayani penis-penis raksasa yang dapat memuaskan vaginaku.
#Gadaikan #Tubuh #Untuk #Melunasi #Hutang #Suami