Petualangan Memuaskan 3 Wanita Sedarah Terbaru Malam Ini

Petualangan Memuaskan 3 Wanita Sedarah

Bersamaan dengan masuknya puting panjang Ria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan… kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Ria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Ria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buah dada dan puting kanannya. “Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang..” bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. 

“Ria.. coba kamu berbaring..” Ria mengikuti permintaanku, 

“Sorry Ri..” kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu..

lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Ria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar… kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu..Sehari sesudah permainan histerikku dengan Angel, mbak Eva menemuiku. “Angel told me what you did to her yesterday..” Kata-kata singkat itu di ucapkan dengan nada bergetar menahan emosi. Aku betul-betul lemas mendengarnya.. yah.. kejadian juga.. bisa-bisa malah aku kehilangan mbak Eva karena perbuatanku ini.. Akhirnya aku mengusulkan untuk melibatkan Angel dalam pembicaraan ini yang akhirnya membawa kami bertiga pada suatu diskusi paling terbuka yang pernah aku alami. Mbak Eva, Angel , dan aku saling membagi perasaan kami dengan apa adanya, tanpa basa-basi, tanpa maksud terselubung.. luar biasa !! keterbukaan ini, ajaibnya, membuat perasaan kasih sayang diantara kami semakin kuat. Akhirnya kami sepakat, bahwa dalam seminggu 2 hari waktuku untuk mbak Eva, 1 hari kosong, 2 hari berikutnya untuk Angel, dan 2 hari sisanya kosong. Karena hubungan kami ini murni hubungan sexual, maka sengaja kami masukkan hari-hari kosong untuk memberi kesempatan tubuhku beristirahat. Tapi ya… dalam praktek sih.. itu terserah aku.. kalau aku sedang mood untuk permainan kasar.. ya aku temui Angel.. kalau sedang mood permainan lembut.. ya aku temui kakaknya..

GILA ! Ini memang pengalamanku yang paling gila !! But its REAL !!!“Buka mulutnya dong mas Rafi..” Ria menyodorkan sepotong kue ke mulutku. Aku menyambutnya sambil pura-pura menggonggong sehingga membuat anak gadis mbak Eva itu tertawa geli melihat tingkahku. Hari ini genap sudah sebulan aku tinggal di keluarga mbak Eva. Seminggu terakhir ini load pekerjaanku agak berkurang sehingga hari-hari ‘kosong’ ku selain kupergunakan untuk memberi kepuasan ‘extra’ pada mbak Eva dan Angel (‘kan hari ‘kosong’ mestinya istirahat..), juga kupergunakan untuk mengenal Ria lebih dekat. Anak gadis yang semula kutaksir berusia 18 tahun itu ternyata berumur 21. 

“Mama memang kawin muda.. dia melahirkan Ria ketika berumur 19 tahun..!! Hebat ya ?” Katanya ketika kutanya usia sesungguhnya. Ya, aku tahu kalau mamamu hebat Ria.. mamamu dan tantemu adalah wanita-wanita yang hebat di atas ranjang.. hebatnya lagi, mereka bisa menutupinya darimu….

”Kalau kamu sendiri gimana ?” tanyaku memancing 

“Yaaa.. yang penting kuliah selesai dulu.. tapi, ngga juga sih.. namanya juga jodoh.. kita ngga pernah tau.. kalau besok tiba-tiba datang seorang pangeran tampan yang kaya raya dan baik hati lalu melamar Ria ? Masak nolak?” 

“Kalau gitu kuliahnya ngga selesai dong..”

”Lho mas ini gimana, ya kasih syarat dong.. boleh kau melamarku tapi biarkan aku menyelesaikan studi ku.. gitu looo..” Ria memang anak yang sangat cerdas. Buktinya tahun depan ia akan meraih gelar insinyur di IPB. Dengan pengetahuannya yang luas ia selalu menjadi teman diskusi yang menyenangkan ditambah lagi dengan sifat keibuan dan perhatiannya yang tinggi pada orang lain, membuat Ria menjadi sosok ideal bagi setiap pria untuk dijadikan seorang pendamping hidup.. Oh satu lagi.. soal fisik ! Tubuh Ria adalah kombinasi antara mbak Eva dan Angel.

Tubuhnya tinggi semampai, ukuran buah dadanya persis seperti ibunya dan jauh lebih kencang dan ketat, maklum… perawan. Gadis ini juga mempunyai hobi mengkoleksi BH yang bentuknya aneh-aneh… entah dari mana didapatnya itu.. Seperti saat ini karena ia mengenakan kaos komprang bergambar Tweety favoritnya maka bila lengannya diangkat, maka terlihatlah buah dadanya yang besar itu dibalut oleh BH nya yang bermodel bikini dimana cupnya berbentuk sarang laba-laba sehingga kulit buah dadanya yang putih itu dapat terlihat. Putingnya ditutup oleh gambar seekor laba-laba kecil. Bila sedang bercerita dengan semangat, tampak gundukan besar itu bergoyang-goyang. Wuih.. syurr juga aku dibuatnya. Urusan wajah, Ria lebih mirip ayahnya yang asli Solo. Kalau dicari bandingannya raut wajahnya bisa dimirip-miripkan dengan Widi AB THREE. Hanya saja, hidung Ria lebih mancung dan tubuhnya lebih tinggi dan seksi. Secara keseluruhan, Ria jauh lebih menarik dibanding Widi. Terus terang, aku betah duduk berlama-lama di dekatnya..

“So, gimana Fi ? Bisa ngga kamu nganter si Ria survey ?” mbak Eva bertanya seraya memberikan piring penuh dengan nasi hangat kepadaku. Sore itu aku ia mentraktir seluruh keluarganya karena mendapat promosi menjadi direktur program di kursus bahasa Inggris tempatnya bekerja. 

“Iya mas, Ria harus survey tentang pola tani di daerah perbukitan. Ini juga baru survey lokasi kok.. belum penelitiannya.. jadi paling lama cuma makan waktu 2 hari..” Seekor kucing kelaparan tentu tak akan menolak diberi ikan asin. Dan bagiku, Ria adalah ikan kakap !! 

“Sure.. ngga masalah.. kapan kita berangkat ?”

Tanyaku enteng.. “Gimana kalo malam ini juga mas…” 

“Malam ini ?” seruku bersamaan dengan Angel. Mbak Eva tak kuasa untuk menyembunyikan senyumnya. Ia mengerti, karena malam ini seharusnya aku adalah ‘jatah’ Angel. Dan hari Senin, suami Angel akan pulang dari Dubai. 

“Iya, malam ini, supaya Minggu sore kita sudah sampai lagi ke Bogor.. soalnya kalau Minggu pulangnya kemalaman, kasian mas Rafi.. Senin kan harus ngantor… gimana mas ?” Ria memandangku dengan kerlingan mata bundarnya yang indah.. 

“I don’t mind.. lets go then..” jawabku seraya melirik Angel. Istri kesepian itu tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Alisnya mengkerut, bibirnya merengut, dan matanya menatapku kesal. Well.. I am sorry my dear.. keliatannya aku harus mengecewakanmu nanti malam…Aku berjalan sambil menggendong ransel tentara di pundak. Aku dan Ria tengah menyusuri sebuah sungai yang terletak 60 km di selatan Bogor. Kami sedang bersiap-siap melintasi sungai itu untuk mencapai desa Batu Sumur yang terletak di areal yang berbukit-bukit. Dari deskripsi yang diberikan oleh dinas pembinaan desa Pemda Jawa Barat, desa tersebut tampaknya ideal untuk proyek penelitian akhirnya Ria. Masih terngiang bisikan mbak Eva ketika melepaskan kepergian kami “Fi.. promise me.. please don’t touch her.. she is still a virgin.. “. Saat itu aku hanya tersenyum.. dan aku bersyukur bahwa I don’t give my word to Eva, karena semakin lama berdua dengan Ria, semakin sexy penampilannya dimataku.. (dasar mata keranjang… susah..!!)

“Wah, jembatan kayunya masih 2 km lagi dari sini mas..” Ria menunjuk lokasi jembatan itu di peta “Tapi jembatan tali sudah keliatan.. tuh dia..” Gadis manis itu menunjuk ke sebuah jembatan darurat terbuat dari tali tambang yang disimpul erat. KuperhAngeln wajah manis yang menggunakan topi tentara, kemeja lapangan berwarna coklat, dan celana pendek komprang dengan warna yang sama. Kemeja itu tak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya. Di bagian dada tampak kancing-kancingnya agak tertarik karena desakan dua buah dadanya yang besar itu (kutaksir sekitar 36..). Namun karena badannya yang tinggi (sedikit lebih pendek dariku yang 176 cm..) bentuknya jadi proporsional.. dan indah…. titik-titik keringat berkumpul di ujung hidung mancungnya.. bibirnya yang mungil nampak kering oleh panasnya udara.. kain di sekitar ketiaknya basah oleh keringat. Aku memandang jembatan tali itu dengan agak kawatir.. “Apa kuat menahan beban tubuh kita ? Apa tidak sebaiknya kita pergi menuju ke jembatan kayu ?” tanyaku sambil melihat potongan ilalang dan bercak tanah merah yang menempel di betis dan pahanya yang mulus itu. 

“And walk for another 2 Kilo ?.. hmm.. mas Rafi..sebentar lagi kayaknya mau hujan deh.. jadi kita harus cepat-cepat, no risk no gain..” katanya sambil tersenyum. Benar juga. Soalnya dari sungai itu kita masih harus jalan 5 km lagi untuk sampai ke desa. Tampak tangannya membuka kancing kemejanya yang ke satu dan kedua.. sehingga putihnya gundukan besar buah dada itu terlihat olehku. Udara mendung sore itu semakin terasa gerah saja.. 

“Ok kalau begitu biar aku dulu yang nyeberang.. baru kamu.. sungainya juga keliatan ngga terlalu dalem kok.. ” kataku seraya menapakkan kakiku di jembatan tali itu.. Aku merayap perlahan-lahan.. memang tali itu sangat kokoh sehingga kekhawatiranku berkurang..

“Mas.. Ria juga naik ya …. talinya kuat kan.. ” Tanpa menunggu jawabanku, gadis bertubuh tinggi sintal itu mulai merayap di belakangku.. tali mulai bergoyang-goyang.. ingin aku berteriak untuk menyuruhnya kembali, namun kuurungkan karena kawatir ia terkejut.. geraknya semakin cepat ke arahku yang masih menunggu.. tiba-tiba kaki gadis itu tergelincir… badannya yang dibebani ransel kehilangan keseimbangan dan.. 

“Mas.. AAAAAAAAHHHH… ” BYUUURRRR.. Ria tercebur ke dalam sungai berwarna coklat itu.. Aku terkejut melihat gadis itu menggapai-gapai.. My GOD..Ria rupanya tidak bisa berenang !! Tanpa pikir panjang kulempar ranselku dan terjun ke sungai. Tanganku memeluk lehernya dari belakang dan kuseret ke sisi tujuan kami. Tubuh Ria terasa berat karena ia masih membawa ransel. Ria megap-megap dengan wajah pucat karena terkejut. 

“Ngga apa..ngga apa..its OK.. you’re save now..” Kataku sambil memeluk erat tubuh sintal Ria.. wouww.. dalam suasana panik seperti itu masih juga dadaku terasa berdesir.. benar-benar montok tubuh perawan ini terasa dalam pelukanku.. dengan spontan kucium keningnya untuk menenangkan Ria yang masih pucat dan gemetar karena kaget. Tetesan air dari langit perlahan mengetuk-ngetuk muka kami.. dan dalam 1 menit hujan turun dengan lebatnya diikuti oleh kilat yang menyambar.. What a day… aku melepaskan pelukanku dan menyapu sekelilingku dengan pandangan.. ahhhh thank god, kuliat sebuah gubuk kira-kira 200 m di depan kami. 

“Ria.. disitu ada gubuk” kataku riang 

“ayo kita kesana..” kuangkat tubuh gadis itu dan kupapah menuju gubuk itu.

Gubuk itu rupanya tak berpenghuni. Perfect! lalu kubuka ransel Ria. Hanya ada bivak untuk bermalam dan kaleng makanan dan minuman.. shit.. pakaian kering ada di ransel satu lagi yang kulepaskan ketika terjun ke sungai.. dan ransel itu seingatku juga tercebur ke dalamnya.. ya nasib.. akhirnya ku bentangkan bivak sebagai alas duduk, dan kududukkan Ria di atasnya “ahhhh…” terdengan gadis itu menghela nafas lega seraya tersenyum 

“mas Rafi.. thanks ya Ria udah ditolongin…” Aku balas tersenyum 

“its OK non.. lain kali lebih hati-hati ya ..?” Lalu kubuka bajuku dan menggantungnya di tali jemuran tua yang masih ada di dalam gubuk itu. Ria memandang tubuhku yang cukup atletis itu terlihat pandangannya menyapu perlahan dari otot leherku.. otot dadaku yang bidang.. otot perutku yang berbentuk kotak-kotak kecil…. pusarku yang mulai ditumbuhi bulu.. semakin kebawah.. dimana bulu-buluku makin lebat… kebawah lagi… dan berhenti di tonjolan di balik celana pendekku … Aku agak kikuk juga melihat penisku yang berdiri karena udara dingin. Apalagi sambil dipandangi oleh mata cantik milik Ria itu. Entah apa yang dipikirkannya… tiba-tiba kulihat Ria terbelalak melihat pahaku 

“adduhh mas.. ada LINTAH !!” serunya sambil bangkit dan mendekat ke pahaku. Aku pun panik dibuatnya. 

“sebentar mas.. jangan bergerak.. ini ada satu.. dua..” lalu dengan serius ia berputar ke belakang, ke depan lagi.. tangannya tanpa sadar menyingkapkan celanaku yang cukup longgar semakin ke atas..

”nah.. ada satu lagi mas..hhhhh” mendadak ia seperti hendak tersedak ketika matanya tertumbuk pada CD ku yang basah kuyup sehingga tak kuasa menutupi testis dan batang penisku yang jelas tercetak di kain basah itu. Mungkin seumur hidup, perawan itu baru sekali ini melihat testis dan batang penis yang tengah berdiri tegak itu.. Aku yang masih memusatkan perhatianku pada lintah-lintah di pahaku itu dengan polosnya membuka celana pendekku dan memelorotkannya ke lantai

 “Ria.. tolong liat lagi apakah masih ada lintah yang nempel di kakiku ?” Mata Ria makin terbelalak, karena kini terlihat benar bentuk batang penisku yang tengah berdiri itu dari luar CD basahku.. bahkan belakangan baru kusadari kepalanya yang laksana helm perang dunia II itu menyembul keluar mengarah ke pusar. 

“Emmm.. emmmm.. ngga deh mas.. cu..cuman tiga..” jawabnya tergagap sambil terus menatap kepala penisku.

Aku masih juga belum ‘ngeh’ akan situasi yang sebenarnya bisa menjadi ‘opportunity’ … masih dengan naifnya aku berkata pada anak mbak Eva itu 

“Ria.. jangan-jangan di tubuh dan kakimu ada juga lintah menempel.. sebaiknya kamu periksa dulu..” Mendengar itu Ria langsung berdiri dan bergegas membuka kemeja basahnya. Dibukanya kancing kemejanya yang ketiga.. (belahan buah dadanya semakin jelas..) keempat.. (buah dadanya sudah terlihat lebih jelas.. putih warnanya di bawah cahaya matahari menjelang senja..) dan terakhir..Ria membuka bajunya dengan kedua tangannya ke samping.. di saat itulah aku melihat kedua buah dada besar berukuran 36 itu menggelantung menantang untuk di jamah. Dan BH nya… my god… model BH nya..!!! Ria menggunakan BH berwarna merah dengan bentuk bikini yang talinya hanya selebar 1/2 cm !! Tapi yang membuat kepala penisku semakin menyembul dari CD ku adalah penutup putingnya yang terbuat dari bahan transparan berbentuk bibir Mick Jagger. Akibatnya, mataku dapat melihat dengan jelas puting berwarna coklat kemerahan itu berdiri tegak di tengah dinginnya hujan. Karena terburu-buru melepaskan, pakaian Ria tersangkut di kedua sikunya di belakang punggungnya. Gadis itu menggoyang-goyangkan tangannya untuk bisa segera terbebas dari belitan bajunya. Akibatnya, buah dadanya bergeletar dan bergayut ke kanan dan ke kiri. Getarannya persis seperti getaran puding besar yang diguncang piringnya. Aku mulai terangsang melihat gadis setengah telanjang itu menggeliat-geliat di hadapanku. Kembali terngiang pesan ibunya di telingaku..

“Fi.. promise me.. please don’t touch her.. she is still a virgin.. “. Kembali kulihat buah dada besar dengan putingnya yang bergelayut itu… Ou what the hell… kuhampiri tubuh mulus itu dan kuputar sehingga ia membelakangiku 

“Sini kubantu Ri..” tanganku menarik bajunya hingga terlepas. 

“Sorry Ria.. ini supaya cepat..” kutempelkan dada dan perutku di punggungnya yang polos itu.. kujulurkan tanganku seakan memeluk perut depannya.. dan tanganku membuka celana pendek komprangnya dan dengan cepat menurunkan resleting. Ketika resletingnya sudah mencapai dasar dengan sengaja kutekan resleting itu bersama jari-jariku ke selangkangannya 

“Ahhhh… mas Rafi…” desahnya sambil melirik ke belakang dengan pandangan merajuk. Saat itu praktis aku memeluk tubuh perawan itu dari belakang. Bagian depan tubuhku kutempelkan ke punggungnya. Penisku yang semakin besar itu dengan tenangnya berlabuh di belahan pantat Ria yang sekal itu.. Gadis itu rupanya merasa bahwa penisku menempel di belahan pantatnya tiba-tiba aku merasakan bahwa Ria sengaja menggerakkan otot pantatnya sehingga kedua buah pantatnya bergerak menjepit penisku.. aaaawww.. nikmatnya… yess keliatannya gadis ini sudah mulai terpengaruh suasana… saat itu pipi kananku menempel di kuping kirinya. Dari balik punggungnya kulihat ke bawah buah dadanya yang besar dan ketat itu berbentuk kerucut dengan putingnya yang sudah menonjol.. entah karena dingin… atau karena suasana… “Ria..” bisikku dengan serak.. 

“jangan panik ya.. di dada sebelah kiri kamu ada lintah.. Ria tercekat.. dengan raut muka ketakutan ia memandang buah dada kirinya dan..

”Iiiiiiih… mas… jijik.. buangin dooongg..” “ya..ya.. biar aku periksa dulu lainnya..supaya yakin ada berapa lintah yang ada di tubuh kamu..” Akupun melepaskan celana pendeknya, sehingga saat itu.. kami dua orang anak manusia berlainan jenis, berpelukan dengan hanya memakai pakaian dalam. Bentuk CD Ria lagi-lagi lain dari pada yang lain.. bentuknya sih standar.. tapi di daerah vaginanya ditutupi oleh kain bermotif jaring, sehingga otomatis dari jaring itu keluarlah bulu-bulu keriting yang sangat lebat itu.. nafsuku sudah naik ke kepala. Aku sudah tak peduli dengan pesan-pesan ibunya… di dalam pikiranku sekarang cuma ada satu kata.. “Perawani !!”. Tanganku mulai meraba-raba punggungnya dari atas.. ke bawah…melewati pinggang.. pantat… buah pantat kanan.. 

“mas…apa ngga bisa dilihat aja ? kalau diraba kan geli..” ujarnya tersenyum.. belum juga bisa kutebak senyum itu.. apakah artinya.. teruskan… atau..stop..!! 

“biar yakin aja Ria.. ” kataku sambil meneruskan rabaanku ke buah pantat kiri.. lalu kutelusuri belahan pantatnya ke bawah.. melewati anus.. terus ke selangkangan.. dan kutekan tanganku di vaginanya 

“Aaaaaa.. mas Rafi aaa.. tangannya kok nakal.. nanti Ria marah nih..” Lagi-lagi anak mbak Eva itu melirikku dengan pandangan merajuk.. kuputar lagi tubuhnya sehingga kita saling berhadapan, kemudian aku berjongkok dan kulihat ada 2 lintah menempel di paha bagian dalam kiri dan kanan.. bener-bener hebat lintah-lintah itu.. tau benar dia tempat-tempat strategis untuk menghisap darah.. tak lupa aku memandang ke arah selangkangannya yang hanya tertutup jaring itu sehingga tampak jelas segunduk daging gemuk yang ditutupi bulu-bulu keriting nan lebat itu. Ria melihat tingkahku itu dan dengan segera menutupinya dengan jari tangannya..

”mas Rafiiii… kok malah ngintip sihh.. mbok tolong buangin lintahnya.. nanti Ria bilangin mama lo..” rajuknya dengan manja. 

“Oke..Oke.. begini caranya…lintah ini akan kita taburi garam.., lalu kita buang.. begitu sudah lepas.. sebaiknya bekas gigitan lintah itu kita sedot dan buang darahnya ke lantai supaya tak ada racun yang masuk.. is that clear..?” Ria mengangguk mendengar penjelasanku yang — terus terang — cuma didasari oleh logika “ngeres” itu. Aku mengambil garam yodium di ransel Ria, dan mulai kutaburi di lintah yang menempel di dada kirinya.. 

“Ria .. sorry.. bisa dibuka BH nya semua ? aku takut kalau lintahnya lepas malah jatuh ke dalam cup BH.. bisa berabe nanti.. ” Ria mengangguk menuruti permintaanku yang ditunjang mimik serius itu.. ia menjulurkan kedua tangannya ke belakang punggung dan… tassss.. terlepaslah kedua buah dada cantik itu dan bergelayut dengan menantang. Begitu dekatnya mataku sehingga aku bisa melihat urat-urat birunya di sepanjang buah dada itu. Tangan kananku memegang buah dada kirinya, mengangkatnya.. 

“sssss… mau diapain mas..?” bisiknya mendesis geli..

” supaya garamnya ngga kemana-mana..” jawabku seenaknya.. lalu kutaburi lagi lintah itu dengan garam seraya menempelkan jari telunjukku di ujung putingnya.. 

“mmass..” Ria menatap mukaku dengan mata sayu karena geli.. tubuhnya mulai menggeliat pelan.. beberapa detik kemudian lintah itu menggeliat-geliat dan dengan mudah kutarik dan kubuang…. Ria meringis ketika sedotan lintah itu terlepas.. Lalu kuturunkan mukaku, kudekati bibirku ke bekas gigitan lintah yang berwarna biru itu, lalu perlahan-lahan kujilat.. 

“perih Ria..?” tanyaku.. 

“ehhhh.. g..geli..” rintihnya ketika aku mulai mengecup-ngecup dadanya.. mula-mula perlahan.. kemudian sedikit keras.. dan akhirnya kusedot dengan kuat.. 

“Ehhhhh mmas Rafiii..?!?!?” rengeknya sambil menjambak rambutku.. mungkin maksudnya ingin mencegah.. tapi tak kulihat usaha sungguh-sungguh ke arah itu..perlahan tapi pasti kuperluas areal sedotanku bukan hanya di bekas gigitan lintah tapi bergeser menuju putingnya..terus.. semakin dekat.. semakin dekat… dan…. 

“AUUUUUUWWW… !!!”Bersamaan dengan masuknya puting panjang Ria ke mulutku, kuselipkan tangan kananku ke dalam selangkangannya melalui perut, kusibakkan bulu-bulu keriting lebatnya, dan… kujamah vagina mungil yang masih sempit itu.. Ria terbelalak dan menutup kedua pahanya. Ia belum dapat menerima kedatangan benda asing di daerah terlarangnya. Wow.. berarti belum pernah ada tangan lain yang piknik kesana selain aku.. kenyataan itu membuatku semakin terangsang.. Ria menggelinjang kegelian ketika kusedot dan kugigit puting kirinya.. ia sama sekali tidak menolak ketika tangan kiriku mulai meremas dan memilin buah dada dan puting kanannya. 

“Mmmasss..please.. stop dulu.. masih ada lintah yang mesti dibuang..” bisiknya dengan suara serak.. stop dulu katanya.. stop dulu.. kalau begitu pasti ada kelanjutannya.. 

“Ria.. coba kamu berbaring..” Ria mengikuti permintaanku, 

“Sorry Ri..” kataku seraya membuka kedua belah pahanya. Aku menelan ludahku berkali-kali.. susah betul kudeskripsikan dengan kata-kata betapa merangsangnya ia dalam posisi itu.. lalu kutaburkan garam sebanyak-banyaknya di atas tubuh kedua lintah yang seharusnya kuberi tanda jasa itu karena memberi kesempatan menelanjangi Ria di hadapanku.. dan.. lintah-lintah itu menggeliat-geliat sebelum dengan mudah kulemparkan ke luar… kupandangi CD nya yang merangsang itu, kupandangi bulu-bulu keriting itu.., kuturunkan wajahku mendekati selangkangannya.. sekilas kulihat Ria mengangkat kepalanya ingin melihat apa yang akan kulakukan di selangkangannya.. kutempelkan bibirku di paha dalam kanannya.. bukannya kusedot, malah kutelusuri paha bagian dalam itu ke atas mendekati vaginanya. Bau khas vagina perempuan menusuk hidungku.. dan aku sangat hafal.. bahwa ini bau vagina yang sudah banjir !! 

“Ehhh…hhhhhh…ssssss masss.. ” desisnya sambil menggoyang pinggulnya ke kiri dan kanan.

Bibirku sampai sudah di vaginanya. Kukecup CD nya yang sudah basah oleh cairan vagina Ria.. lalu dengan jari telunjukku kukuakkan CD di selangkangannya itu ke samping sehingga tampak belahan vaginanya yang sudah mulai terbuka namun masih tampak sempit itu.. kukecup bibir vaginanya..kunaikkan bibirku ke arah atas dan kutemukan bagian yang menonjol sebesar biji kacang lalu tiba-tiba…….kukecup dan kusedot-sedot..

“AAAAHHH…ssss…MASSS” jeritnya sambil tiba-tiba bangkit dari tidurnya sambil menjambak rambutku untuk menghentikan aktifitasku..

”mas..please..MAS RAFI..PLEASE… j..jangan mass.. nanti Ria keterusan… OUUUHHH..” lenguhnya ketika tanpa menghiraukan kata-katanya aku mulai memasukkan dan menggerak-gerakkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menghentikan jilatanku, kuangkat wajahku ke hadapan wajahnya.. kami berdua kini berada dalam posisi duduk…Kaki Ria mengangkang .. sedangkan aku berlutut di hadapannya.. kupandang wajah cantik yang kini tak berani memandang langsung mataku.. matanya hanya memandang bibirku yang semakin dekat ke bibirnya.. semakin dekat dan.. Ria memejamkan matanya.. tangannya naik memeluk leherku.. tanganku memeluk bahunya dan merapatkan buah dadanya ke dadaku..kamipun berciuman dengan mesranya.. desahan dan rintihan halus terdengar memenuhi gubuk itu.. sesekali kulepas bibirnya dan ku kecup kupingnya seraya membisikkan kata-kata mesra.. 

“Aku sayang kamu Ria.. kamu cantik sekali..” kemudian kulanjutkan ciumanku dengan kuluman lidahku dalam mulutnya..

Ria ternyata cukup mahir dalam hal cium mencium.. ia melumat habis bibirku dan menjelajah bersih seluruh rongga mulutku.. masih sambil menciumi bibirnya.. perlahan-lahan kubaringkan dan…… kutindih tubuh sintal Ria dengan tubuh tegapku sehingga buah dadanya yang besar itu serasa hendak pecah tergencet oleh dadaku.. dengan cepat kuturunkan celana dalamku sehingga penisku seakan meloncat keluar dan berdiri tegak mencari tempat berlabuh.. dengan lembut kubimbing tangan kanan Ria ke selangkanganku dan kugenggamkan penis gemukku itu di tangannya. Sambil menggigit dan mengecup bibirku, mata perempuan itu mendelik ketika tangannya memegang raksasa kecil di selangkanganku itu..tangannya secara refleks mulai bergerak maju-mundur..maju-mundur.. my god.. nikmatnya.. betapa nikmatnya kocokan seorang anak perawan yang ibunya pun sering kusetubuhi.. kedua tanganku turun ke pinggang Ria dan dengan cepat menurunkan CD nya.. tiba-tiba Ria meronta, tangannya melepaskan penisku dan berpindah menahan CD nya agar tidak diturunkan.. ia melepaskan bibirnya dari ciumanku dan dengan nafas tersengal-sengal ia mendesah 

“mas Rafi.. j..jangan mass.. Ria takut keterusan.. Ria takuut… Ria belum siaap…” Aku mengecup kening dan pipinya dengan penuh kasih sayang..

”sh..sh..sh..sh..sh…. jangan takut sayang.. ibumu mengalami hal ini 3 tahun lebih dulu dari usiamu yang sekarang.. dan dia ngga menyesal kan?” 

“Oke..kalau begitu kita akan bermain tanpa mengganggu keperawananmu.. aku akan memasuki hanya kalau kamu minta.. setuju??” Ria tersenyum lega dan mencium bibirku. Tangannya kembali mengocok penisku dan akupun dengan leluasa menurunkan CD nya.. akhirnya… Kami berdua bergumul dengan penuh nafsu dalam keadaan telanjang bulat… Ria mulai menggelinjang-gelinjang histeris 

“Ouww..maaaass..maaaasss.. gellliiihhh aouww..” .. terutama bila kugesekkan penis raksasaku ke klit nya. Untuk menambah kenikmatan gesekan itu.. Ria mengangkat kedua pahanya sehingga kepala penisku menusuk-nusuk klitnya yang….ya ampuuun…sudah sangat bengkak itu… tiba-tiba kurasakan hal yang aneh di kedua pahaku…ya ampuuun.. lintah-lintah kurang ajar itu ternyata dengan santainya masih menikmati darahku.. Kuhentikan kegiatanku

“Ria.. tolong aku ya?? Tolong buang lintah-lintah di kakiku..” Ria tertawa seraya mendorong badanku ke samping 

“Ya ampun..mas.. saking asyiknya Ria jadi lupa..” 

“Kamu ngerasa asyik Ria ?” tanyaku memancing. ria tertunduk sambil tersenyum lalu menganggukkan kepala. 

“Pernah ngerasain asyik yang seperti ini dengan orang lain ? Pancingku lagi.. c’mon Fi.. cut it out.. it’s none of your business.. tapi aku penasaran mendengar jawabannya.. sambil masih terus menunduk Ria menggelengkan kepalanya.. tampak ia menggigit bibirnya tanda menahan rasa malu.. yessss so I am the first time.. yessss…. to be the first selalu memberikan kebanggaan tersendiri… yesss .. (dasar laki-laki !! first time aja diributin !!). Aku berbaring sambil mengangkang, mata Ria tak bisa lepas dari penis gemukku yang masih berbaring tegak dengan kepalanya yang nyaris menyentuh puser. Tangannya menaburkan garam di tubuh lintah-lintah sialan itu.. dan tak lebih dari semenit, binatang menjijikkan itu sudah pada berjatuhan. Ria melemparkannya jauh-jauh.. lalu langkah berikutnya ? Ria mendekatkan mukanya ke arah selangkanganku perlahan-lahan.. semakin dekat.. semakin dekat.. dan terasa paha bagian dalam kaki kiriku di sedot.. setelah beberapa saat ia berpindah menyedot bekas gigitan lintah di kaki kananku.. ketika itu kugesekkan penis raksasaku d pipinya ..tiba-tiba ia melepaskan sedotannya lalu membaringkan kepalanya di atas penisku lalu seraya memejamkan mata ia membelainya dengan pipi kanan dan kiri.. seperti sedang menyayangi anak kucingnya.. lalu ia menciumi dan menjilati batang penisku dari arah testis keatas..terus ke atas.. perlahan tapi pasti terus ke atas… sejenak ia berhenti di urat di bawah kepala penisku dan menggigitnya..

Petualangan Memuaskan 3 Wanita Sedarah

”Yaaaahhh..ouwww Ria.. enaknya.. belajar dari mana kamu..?” 

“movie..” jawabnya pendek dan seketika itu juga ia membuka mulutnya lebar-lebar dan mengamblaskan seluruh penisku ke dalam mulutnya… sungguh kasihan melihat Ria di saat itu.. ia persis seperti seorang anak yang memasukkan 2 buah pisang ambon ke dalam mulutnya… besar sekali.. Kemudian ia menaikkan kepalanya naik.. turun..naik.. turun.. tiba-tiba naik-turun, naik-turun, kebih cepat lagi..lebih cepat lagi… aku bangkit duduk dan membelai punggung mulus Ria, yang dilanjutkan dengan meremas kedua buah dada besar anak gadis itu terasa benar kenyanya di telapak tanganku..

”Mmmmhhh..Emhhhhh…Emhhhhhhh” ia menjerit-jerit sambil terus mengulum ketika kuperas keras-keras kedua buah dadanya… tiba-tiba aku berbaring kembali, namun tubuhku kupindahkan sedemikian rupa sehingga wajahku tepat berada di bawah vaginanya..yess 69 position.. dan… kubenamkan wajahku dalam hutan lebat milik perawan ini.. Aku menjilati seluruh bagian bibir luar maupun dalam vagina Ria.. Perempuan itu menggelinjang-gelinjang dengan dasyat di atas perutku. Ia juga tak menolak ketika kuselipkan lidahku ke dalam vaginanya..semakin dalam.. semakin dalam.. lalu dengan lidah ditegangkan aku menggerakkan mukaku maju-mundur di bawah vagina Ria.Perempuan itu sungguh-sungguh sedang dalam puncak birahinya sehingga ia benar-benar lupa diri.. satu-satunya hal dalam benaknya adalah.. kepuasan seksual.. apapun itu namanya… Kugulingkan kembali Ria, lalu kutindih tubuh sintalnya.. kembali kuciumi kuping dan lehernya.. mata Ria tampak terpejam dan kulihat ia sudah mengangkangkan pahanya seakan menanti sesuatu.. aku agak ragu-ragu melihat sikapnya itu.. tapi tak ada salahnya mencoba.. kuarahkan kepala penisku ke dalam vaginanya. Kutempelkan di pintunya yang sempit itu.. tak ada perlawanan.. hanya rintihan penantian yang menggairahkan.. 

“mas.terus masss…” aku mulai memasukkan penisku ke dalam vagina sempit itu.. 1 cm..3 cm.. 5 cm.. Ria menggigit bibir.. ia menghayati betul masuknya penisku centi demi centi… 7 cm.. “aaaaahh…..” 

10 cm… “aaaAAAHH…” 

dan…16 cm ..”AAAAAAAAHHHHH…”BLESSSSS.. amblas sudah keperawanan Ria. Tampak darah segar meleleh dari vaginanya dan membasahi bivak di bawah. Ria menggigit bibir..alisnya berkerut..expresinya menunjukkan ia sedang merasakan kesakitan… buah dadanya yang bergeletar kesana kemari kuremas dan kusedot… tiba-tiba aku mulai menggenjot penisku keluar masuk vagina Ria..

“aaahhhh..mas…aduh enaknyah..aduh enaknyahhh..aaaahhhh..” Ria menjerit-jerit histeris mirip tantenya Angel. Gerakanku semakin cepat dan semakin cepat.. tiba-tiba kurasakan otot-otot vagina Ria berkontraksi.. seluruh tubuh wanita itu menegang..Ria memelukku dan mencium bibirku erat-erat…Juga pinggulnya berputar semakin cepat.. Aku semakin cepat menggenjot penisku.. makin cepat.. makin cepat.. tiba-tiba kurasakan sesuatu menyemprot dari penisku… “RIIIAAAAAA…” 

“mmas RAFIII…AAAAAAHH…” crat..crat..crat..crat…crat….. aku menembakkan spermaku seraya menerima siraman air panas dari vaginanya. Kami terhempas setelah mengarungi samudera birahi penuh nafsu ini. Ria memejamkan matanya. Tampak ada air mata meleleh di ujungnya.. 

“Ria bahagia mas…Ria puas..” Kami saling bercumbu mesra sambil berpelukan selama kurang lebih lima belas menit, sebelum memutuskan untuk menggunakan baju lembab dan meneruskan perjalanan ke Batu Sumur. 

Survey itu sukses, dan aku sempat sekali lagi bersetubuh dengan Ria disebuah motel di Bogor sebelum kembali ke rumah.Sampai bulan ke 6, aku menjalani kehidupan sex yang paling mengggairahkan selama hidupku. Setiap minggu aku harus menyetubuhi at least mbak Eva dan anaknya Ria… juga Angel bila  suaminya berlayar..

Cerita sex : Kenikmatan Seks Dengan Atasanku Yang Seksi

Sesudah bulan ke-6 aku kembali ke Jakarta. Hubunganku dengan Ria berlanjut hingga kini. Mbak Eva hanya tau bahwa kita pacaran, tanpa tahu bahwa hubungan kami sudah seperti suami istri. Semenjak aku menjalin hubungan serius dengan Ria, aku berhenti berhubungan sex dengan mbak Eva. Janda cantik itu setahun kemudian menikah dengan seorang duda tanpa anak. Angel melahirkan seorang anak hasil hubungannya denganku. Namun, suaminya hanya tahu bahwa itu adalah anaknya. Angel mendapatkan sensasi yang luar biasa karena bisa memperoleh anak dari bukan suaminya. Sensasi ini berupa perasaan dendam yang terbalas. Aku hidup bersama dengan Ria yang tak pernah mengetahui hubunganku dengan ibu dan tantenya…dan aku menghentikan petualangan sex ku setelah Ria ada di sisiku..at least sampai hari ini… entah besok, atau lusa..

#Petualangan #Memuaskan #Wanita #Sedarah

Wanita Selingkuhanku Yang Haus Akan Sex Terbaru Malam Ini

Wanita Selingkuhanku Yang Haus Akan Sex

Ini adalah kisahku yang lain dengan tetanggaku di kampung. Awalnya waktu SMA aku sedang memanjat pohon sawo di belakang rumahku untuk mengambil buahnya. Secara tak sengaja mataku tertuju ke sebuah sumur tetangga yang tinggi dinding penutup kelilingnya hanya sebatas dada orang dewasa.

Kulihat seorang wanita sedang membuka baju untuk mandi di sana. Tubuhnya kelihatan putih dan montok. Setelah kuperhatikan dengan cermat ternyata wanita itu adalah Bu Ismi, tetangga selang tiga rumah sebelah barat dari rumahku. Bu Ismi adalah istri muda dari seorang pengusaha angkutan. 

Ia membuka toko kelontong di rumahnya. Aku mencari posisi yang lebih enak untuk mengintipnya. Kerimbunan daun sawo cukup membantuku agar tidak kelihatan dari arahnya mandi. Sambil mengintip aku pun berkhayal bersetubuh dengannya. Dari tempatku mengintip dadanya yang putih dan montok kelihatan jelas sekali.

Begitulah kalau aku tidak ada kegiatan di sore hari maka aku akan memanjat pohon sawo di belakang rumah dan menunggu Bu Ismi mandi. Bu Ismi ini orangnya ramah dan supel (nantinya baru aku tahu kalau dia memang benar-benar supel alias suka peler). Kadang kalau aku duduk-duduk di depan tokonya ia menyapaku duluan. Asalnya sebenarnya dari pelosok, namun tidak kelihatan kampungan. Kukira nama sebenarnya Ismih.

Setelah kawin dengan Pak Yos dipanggil Bu Ismi. Umurnya waktu itu kurang lebih tiga puluh tahun. Badannya sedikit gemuk tapi kulitnya kelihatan kencang. Ia paling sering pakai kain dan kebaya. Kalau sudah pakai kain dan kebaya, pantatnya yang besar kelihatan menantang dan bergoyang-goyang kalau sedang berjalan. Belahan buah dadanya terlihat sangat menggiurkan dan mengundang lirikan mata laki-laki. 

Sampai ketika aku kuliah dan sedang liburan semester di kampung. Malamnya sekitar jam sembilan malam aku singgah ke toko Bu Ismi untuk membeli sesuatu. “Eh Mas Tommy. Kapan datangnya dan libur berapa hari? Oleh-olehnya mana?” ia memberondongku dengan sejumlah pertanyaan.

Tangannya diulurkan dan tentu saja kusambut dengan hangat. “Tadi siang, dua minggu, pakaian kotor. Ibu mau?” jawabku taktis dan efisien menjawab semua pertanyaannya. 

“Ihh.. Masa sih pacarnya kok cuma dibawain pakaian kotor,” katanya menggodaku. Dadaku berdesir. Pacarnya? 

“Beli apa Mas?” 

“Enngghh, beli sabun dan shampoo”. 

“Lho belum mandi toh?” 

“Sudah, untuk besok pagi”. 

“Lho baru datang tadi, besok pagi kok sudah mandi basah,” godanya makin berani.

“Ya, siapa tahu nanti malam mimpi basah, jadi paginya mandi basah,” kataku. Kepalang basah kubalas godaannya tadi. Pokoknya basah.. Sah.. Sah. Bu Ismi masuk ke dalam tokonya. Pantatnya masih saja kelihatan besar dan padat di balik dasternya. Aku mengikutinya, sambil melihat-lihat barangkali ada barang lain yang tiba-tiba teringat untuk kubeli. “Ini sabun dan ini shampoonya. Eh nanti malam mimpi basah sama saya saja ya!” katanya berbisik sambil tersenyum. Kalau begini caranya nanti malam aku bisa benar-benar mimpi basah. 

Aku hanya diam saja dan menerima sabun dan shampoo tadi. Ketika memberikan belanjaanku ia seolah-olah memalingkan mukanya ke arah TV dan seperti tanpa sengaja telapak tangannya mengusap lenganku. “Eh maaf Mas. Habisnya acara di TV bikin penasaran saja”. 

“Berapa Bu semuanya?” tanyaku sambil mengangsurkan selembar uang dua puluh ribuan. 

“Ah, nggak usah Mas. Lagian uangnya besar begini nggak ada kembaliannya”. Ia menolak uangku.

Aku jadi tidak enak. “Ya sudah Bu, saya utang dulu. Besok saja sekalian saya bayar” kataku. “Bayar pakai yang lain saja gimana Mas?” Aku garuk-garuk kepala kebingungan sambil meninggalkan tokonya. Karena masih lelah aku segera tertidur dan bangun agak kesiangan. Adik kecilku berdiri tegak, pertanda metabolisme dan kondisi tubuh masih fit. Setelah menyelesaikan ritual pagi hari, 3M, mandi, modol dan makan, aku berniat untuk jalan-jalan ke tempat Tina teman masa SD-ku.

Kali-kali aja aku dapat jatah untuk sekedar kissing, necking dan petting. Tapi tiba-tiba aku ingat dari informasi yang kudapat tadi malam Tina sedang ke luar kota. Akhirnya kuputuskan untuk jalan-jalan ke pasar saja. Sampai di pasar aku berputar-putar di los pakaian. Aku terkejut ketika tiba-tiba pundakku ditepuk dari belakang. 

“Cari apa Mas Tommy?” Aku menoleh ke belakang dan ternyata Bu Ismi yang ada di belakangku. Ia mengenakan blouse putih tipis dengan celana panjang warna biru. BH-nya yang juga berwarna biru membayang di balik baju tipisnya.

“Ibu bikin kaget saja. Tadinya pengen beli tas tapi nggak ada yang cocok. Maksudnya nggak ada yang cocok harganya, kalau modelnya sih banyak yang cocok,” kataku.

 “Oh gitu. Gimana kalau kita jalan-jalan ke Malioboro atau Shoping Centre kali-kali aja ada yang cocok. Kebetulan aku juga lagi cari kain batik untuk Bapaknya. Ayolah mumpung masih pagi,” katanya sambil menarik tanganku. Aku tak bisa menolaknya. Dua jam kemudian kami tiba di Jalan Malioboro. Kami masuk ke sebuah toko dan melihat-lihat tas pakaian. cerita perselingkuhan.

Harganya memang murah dan modelnya bagus. Cuma aku memang tadinya juga cuma mau lihat-lihat saja, belum mau beli. Ketika masuk ke dalam toko kain, Bu Ismi menggandeng lenganku dengan mesra. Aku jadi agak jengah juga. Akhirnya Bu Ismi membeli dua potong kain batik. Satu untuk suaminya dan satu lagi untukku. Setelah itu kami makan. Selesai makan aku sudah bersiap untuk pulang, tapi Bu Ismi masih saja duduk di kursinya. Ia menatapku sambil tersenyum. “Eh, ngomong-ngomong tadi pagi jadi keramas nih?” ia mulai menggodaku lagi. “Iya,” jawabku singkat

“Kalau.. Mmhh siang-siang gini keramas lagi mau nggak?” tanyanya sambil memegang telapak tanganku. 

“Kalau tadi malam kamu mimpi basah, sekarang ngerasain yang sebenarnya mau nggak?” sambungnya. Aku hampir terjatuh dari kursiku. Sebenarnya tentu saja inilah yang kuharapkan, tapi untuk membuatnya penasaran aku hanya berdiam saja. 

“Ayolah!” rayunya. Akhirnya aku berdiri dan berjalan keluar dari restoran. Bu Ismi memegang tanganku dan menarikku berjalan ke arah sebuah becak yang sedang mangkal. 

“Pasar Kembang, Pak!” katanya pada tukang becak. 

“Kenapa nggak ke Kaliurang saja,” protesku. 

“Kejauhan, waktu kita sedikit,” jawabnya pasti. Sampai di depan sebuah hotel yang cukup bagus di dekat pintu belakang Stasiun Tugu ia memberi kode kepada tukang becak untuk menepi. Kami segera masuk ke dalam hotel. Setelah menyelesaikan urusan di resepsionis kami masuk ke dalam kamar. Sebuah kamar yang lumayan bagus dengan sebuah ranjang besar yang empuk. Lantainya dilapis dengan permadani yang agak tebal.

Begitu pintu kamar tertutup, Bu Ismi langsung memelukku. Bu Ismi menyapukan bibirnya ke bibirku dengan lembut. Aku belum membalasnya. Ia kemudian mengulangi dan melumat bibirku. Terasa lembut dan nikmat sekali bibirnya. Lama kelamaan ciumanku berubah menjadi lumatan ganas. Lidahnya mendorong lidahku dan menyelusuri langit-langit mulutku. Aku membalasnya, kudorong lidahnya, dia menyedot lidahku. Rupanya Bu Ismi sangat lihai dalam berciuman

Kadang kepalanya dimiringkan sehingga mulut kami bisa saling menyedot. Suara kecipak perpaduan bibir kami mulai terdengar. “Lepas bajunya dulu, To!” ia menyuruhku. Kulepas baju, celana panjang dan sekaligus celana dalamku dalam sekali gerakan. Dadaku yang bidang dan berbulu lebat membuatnya berdecak kagum. Kejantananku langsung mencuat keluar dan perlahan-lahan terancung dalam kondisi lurus, bahkan sedikit mengacung ke atas.

Kepala penisku kelihatan kemerahan dan mengkilat karena dari lubangnya sudah mulai keluar cairan bening agak kental dan lengket.Diusapnya lubang kejantananku dengan ibu jarinya dan diratakannya cairan bening yang keluar tadi di atas kepalanya sehingga kini semakin mengkilat. Diusap-usapnya kepala penisku sampai membesar maksimal. Bu Ismi melepaskan pelukannya. Dengan gerakan pelan dan gemulai ia melepas blus, celana panjang dan akhirnya celana dalamnya. cerita perselingkuhan.

Tangannya membuka kancing bra-nya dan sebentar ia sudah dalam keadaan bugil. Tubuhnya yang montok dengan sedikit lemak di bagian perutnya. Gunung kembarnya dengan puncaknya yang kemerahan yang menggantung bebas. Kini kami berdua sama-sama dalam keadaan polostanpa selembar benang pun. Selang beberapa menit kemudian Bu Ismi berkata di telingaku dengan lirih.. “Kita ke ranjang.. Sa.. Yang..”. Aku langsung menyergapnya dan mengulum bibirnya, dan dia membalasnya dengan sangat liar, kemudian aku merasa penisku semakin tegak dan terasa lebih keras dari biasanya.

Aku berbaring di ranjang dan Bu Ismi merangkak di atasku. Dadanya disodorkan ke mulutkudan dengan rakus kusedot dan kujilati buah dadanya. Tangan dan mulutnya menarik-narik bulu dadaku dengan lembut. Sekali waktu dia menarik dengan keras. Aku terpekik.. “Ouuw.. Sakit Bu..”. “Aku gemas melihat dadamu”. Dia terus memintaku meremas-remas payudaranya dan menghisap putingnya secara bergantian. Lalu dia mulai menjilati tubuhku dari mulai leher perlahan-lahan turun kebawah dan berhenti disekitar paha. Dia juga menjilati biji zakarku.

“Agh.. Ugh.. Ouhh.. Enak Bu.. Ugh..!!” desahku. Bu Ismi menggigit pahaku di bagian dalam dekat pangkal paha seolah-olah mengingatkan ini bukanlah sekedar mimpi basah tetapi kenyataan yang benar-benar sedang terjadi. Bu Ismi terus melanjutkan aksinya, kini dia jongkok di atas pahaku. Tangannya meremas kejantananku dan menggoyangkannya sebentar. Digesekkannya kepala kejantananku pada bibir vaginanya, kemudian ia menurunkan pantatnya. Kepalaku sudah tertelan dalam vaginanya. Terasa vaginanya berair. cerita perselingkuhan.

Dengan pelan pantatnya bergerak turun sambil memutar-mutar. Kejantananku terasa ngilu dibuatnya. “Ibu masukin ya. Ayo To..!! Angkat ke atas..,.. Tunggu sebentar!” ia memberi komando. Diganjalnya pantatku dengan bantal, kuangkat pantatku sedikit untuk memudahkannya mengganjal pantatku dan kemudian pantatnya semakin turun. Dan dengan perlahan penisku masuk ke dalam sebuah lorong hangat. Aku merasakan penisku dihimpit oleh benda hangat, basah dan berdenyut, sebuah sensasi kenikmatan yang sangat luar biasa.

“Agh.. Auw.. Ooh.. Nikmat sekali, To!!” rintihnya terbata bata. Kugerakkan pinggulku memutar berlawanan arah dengan gerakan pingulnya. Dibenamkam penisku dalam dalam sampai terasa tidak bisa masuk lebih dalam lagi, dan Bu Ismi menjerit. Tangannya memainkan putingku dan sesekali menjilat dan mengisapnya. Aku menggigit bibir menahan rangsangan. Dia terus menggoyangkan pinggulnya dengan teratur dan makin lama makin cepat. 

“Ouchh.. Agh.. Ugh.. Oo.. Yes..!!” desisnya terdengar berulang-ulang. Aku mempercepat gerakanku mengimbanginya dan makin cepat lagi sampai akhirnya.. cerita perselingkuhan.

“Bu.. Aku.. Mau keluar nih.. Ouw..!!” Memang kurasakan jepitan vaginanya semakin keras dan kuat sampai sampai penisku terasa ngilu, Bu Ismi terus mempercepat gerakannya dan aku mulai merasakan sesuatu akan terjadi pada tubuhku.. 

“Aku.. Bu.. Aku,” aku memberontak. 

“Ouhh To.. Aku juga..”. Kami tahu kalau sebentar lagi akan mencapai puncak. Beberapa detik kemudian cairan kental menyemprot beberapa kali keluar dari kemaluanku. Bu Ismi pun menekankan pantat sekerasnya ke arahku sehingga tulang pubisnya menekan biji penisku sampai sakit. Kurasakan semprotannya sangat kuat dan banyak sampai sebagian keluar dari vaginanya.

Setelah membersihkan diri, kami saling berpelukan dan aku masih menikmati sisa sisa kenikmatan tadi dalam keadaan telanjang bulat, hanya ditutup dengan selimut. Napasku mulai normal dan keringatku sudah mengering. Kepala Bu Ismi masih berada di dadaku, matanya masih terpejam. Aku merenung sejenak, membayangkan apa yang baru saja terjadi. Kupeluk dia dan kucium belakang telinganya dengan lembut.

Ia menggerinjal. Kuremas dadanya dengan lembut. “Sudahlah To, aku mau istirahat dulu sebentar. Kecuali kalau kau..” Tanpa menunggu lagi segera kulumat bibir indahnya. 

“Hmm.. Kudaku rupanya mengajak berpacu lagi..”. Kami berciuman lagi, semakin lama kembali semakin liar seiring dengan nafsu kami yang mulai bangkit lagi. Tanpa terasa selimut yang tadinya menutup tubuh kami sudah tersingkap jatuh ke lantai dan tubuh kami berdua kembali tidak tertutup apa-apa lagi. cerita perselingkuhan.

Bibir kami saling berpagut, hangat. Kulumat bibir Bu Ismi itu dengan penuh nafsu. Sekali-sekali kugigit bibirnya dan kumainkan lidahku di atas langit-langit mulutnya. Nafsu sudah menguasai kami berdua. Kami semakin tenggelam dalam birahi. Kini leher jenjang Bu Ismi menjadi sasaran berikutnya. Kuciumi dan kujilati sepuasnya. Hampir saja kugigit lehernya itu, kalau tidak diingatkan oleh Bu Ismi. 

“Jangan To.. Nanti kelihatan orang”, bisiknya. Kupandangi tubuh indah itu sesaat. Lidahku tahu-tahu sudah memainkan puting payudara yang berwarna coklat muda dan keras itu.

Pelan-pelan kaki kanannya ku angkat dan kuletakkan di atas perutku. Dalam posisi telentang berdampingan jari kiriku memainkan bulu-bulu halus di sekitar vaginanya, kemudian merambat menggesek-gesek lipatan pahanya. Pinggangnya terangkat dan bergerak-gerak tidak beraturan. Kudengar Bu Ismi melenguh-lenguh tanda terangsang. 

“Ahh.. Ouuhgh.. Sedaap.. Sshh.. Nikkmaatt.. Terusskan..”. Kakinya kuturunkan dan dengan penuh nafsu serangan kuteruskan. Lidahku sudah berada di lipatan pahanya, menggantikan jariku tadi. Kudekatkan hidungku ke sela pahanya. cerita perselingkuhan.

Sekilas tercium bau segar yang khas. Akhirnya kuserang bibir vaginanya yang sudah mulai basah. Kujilat-jilat sambil sesekali menjepit bagian dalam bibir vaginanya itu dengan kedua bibirku. Dengan sentuhan ringan tanganku sesekali memainkan daging kecil sebesar biji kacang tanah. Rupanya seranganku membuahkan hasil. Bu Ismi bergetar keras dan mulai meracau. 

“Hmm.. Sshh.. Ngghh.. Akhh. Aku juga mau To, berputar.. Berputar”. Tangannya kemudian memegang kepalaku, meraih pinggang dan menangkap kakiku dan memutarnya ke arah mukanya. Kuikuti saja kemauannya.

Kami berbaring berlawanan arah. Aku tengkurap diatas tubuhnya. Selangkanganku berada di atas mulutnya dan sebaliknya sambil kamiterus melakukan stimulasi di sekitar paha. Ia langsung melahap penisku sampai habis. Diisap-isap, dikocok-kocok dan dijilati sampai puas. Gantian aku yang menggelinjang hebat. 

“Mmhh.. Srup.. Srup..”. Penisku dihisap-hisap dan dijilati sampai badanku merinding semua. Ia memberi isyarat agar berubah posisi. Kami berguling ke samping dan kini masih tetap dalam posisi kepalaku pada selangkangannya dan sebaliknya, aku sekarang yang berada di bawah. 

Rupanya dengan posisi demikian ia lebih mudah menikmati penisku. Akupun demikian, lebih leluasa untuk menjelajahi selangkangannya. Kami saling merintih dan melenguh memberikan respon terhadap rangsangan yang diterima. Bu Ismi menggelinjang penuh kenikmatanketika kujilat dan kugigit klitorisnya. Tetapi sebaliknya Bu Ismipun semakin gencar menyerang penisku dengan tak kalah hebatnya. Kami tetap dalam posisi ini sampai beberapa menit. Tiba-tiba ia menghentikan serangannya dan duduk di tepi ranjang. Ditariknya tanganku.

Kupeluk dari samping dan kemudian ditariknya badanku sehingga kami jatuh ke karpet di lantai dekat ranjangku. Dipeluknya tubuhku dengan eratnya dan dengan gencar menciumiku, sampai aku kesulitan mengambil napas. Suara dari ciuman mulut kami semakin keras. Sejenak kemudian ia menghentikan gerakannya. Aku mencoba bangkit dan berusaha mengangkatnya kembali ke ranjang. Tapi dia menggigit daun telingaku dan berkata lirih.. “Jangan To.. Tidak usah. Kita coba variasi lain.. Di bawah.. Di karpet saja”.

Aku tidak jadi mengangkatnya dan kembali kurebahkan di atas karpet yang lembut dan empuk. Kutindih tubuhnya dan ia mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar. Kucoba untuk menerobos lubang guanya, meleset, kucoba lagi dan meleset. Kepala penisku sudah masuk dan menyentuh bibir vaginanya. Bu Ismi merintih rintih minta agar aku segera memasukkan penisku. “Masukkan.. To.. Masukin sekarang!”. Rupanya dia tidak sabar lagi. Ia segera menggenggam batang penisku dan mengarahkan ke vaginanya yang merekah. cerita perselingkuhan.

Begitu seluruh kepala penisku yang besar sudah menerobos masuk ke bibir vaginanya, ia tersentak dan menekan pantatku dengan kedua tangannya. “Dorong To.. Tommy dorong kuat-kuat,” desahnya. Kudorong pantatku dengan kuat sampai semua batang penisku amblas di dalam liang guanya. Ia berteriak agak kuat, kututup dengan tanganku. Ia menggoyangkan kepalanya ke kanan ke kiri dan melakukan gerakan-gerakan tak beraturan. “Naikkan sedikit lebih ke atas dan turunkan lagi,” desisnya.

Kuangkat pantatku sedikit naik dan tangannya kemudian memegang pinggangku untuk membantuku melakukan gerakan memompa. Gesekan kulit penisku dengan dinding vaginanya membuat aku mendesis nikmat. Kucium dadanya dan kugigit sampai merah. Ia sudah tidak pedulilagi dengan aksiku, hanya aku saja yang menjaga agar cupangku tidak sampai pada bagian tubuh di luar baju, kelihatan orang nantinya. Kini aku sudah bisa menikmati dan melakukan gerakan memompa dengan terkendali. Payudaranya kukulum sampai setengahnya dan putingnya kugigit kecil. cerita perselingkuhan.

Kepalanya tersentak menengadah sehingga lehernya yang jenjang terlihat semakin menggairahkan. Kalau mulutku di payudaranya, maka tanganku mengusap pipi dan lehernya, jika mulutku ada di lehernya maka tanganku meremas payudaranya. Ia mengimbangi dengan menggerakkan pinggulnya memutar sehingga penisku terasa seperti tersedot suatu pusaran arus yang kuat. Kutambah kecepatan permainanku karena akupun merasa sudah mendekati saat-saat terakhir menggapai puncak. Kurasakan darah mengalir deras ke penisku.

Kugoyang, kugenjot dan kugoyang terus. Putaran pinggulnya juga dipercepat. Tubuh kami saling merapat. Akhirnya kusemburkan spermaku ke dalam vagina Bu Ismi dengan menekan pantatku kuat-kuat sampai menyentuh dinding rahimnya. 

“Ouhh Bu Ismi.. Oouhh!!” 

“To.. Tommy.. Tahan sebentar..” Kurasakan dinding rahimnya berdenyut-denyut. 

“Sekarang To.. Sekarang ayo tusukkhh!!” Aku mencapai puncak kenikmatan terlebih dulu dan dalam hitungan sepersekian detik Bu Ismi pun kemudian mendapatkan orgasmenya. cerita perselingkuhan.

Kulihat ia akan berteriak dan kusumbat dengan mulutku karena akupun rasanya juga akan berteriak sambil memperketat pelukanku. Penisku terus berdenyut-denyut dan kurasakan dinding vaginanyapun juga berdenyut. Kedua kakinya terangkat ke atas dan bergerak-gerakseperti mengayuh sepeda. Semenit berikutnya kami berpagut mesra. Hingga akhirnya ia mendorong tubuhku ke samping. 

“Kamu pintar sekali,” katanya sambil mencubit lenganku.

Akhirnya menjelang sore kami check out dan pulang, sampai di rumah kurang lebih jam lima sore. Kami berjanji tiga hari kemudian untuk berkencan lagi di Kaliurang. Tiga hari seperti yang dijanjikan pagi-pagi kami sudah ada dalam sebuah kamar di Kaliurang. Kupeluk Bu Ismi dari belakang dan kuusap pinggangnya. Kurapatkan tubuhku ke tubuhnya sehingga kejantananku menekan belahan pantatnya. Ia mengenakan baju model kebaya warna hijau dengan kancing di depan dada sampai perut. Celana panjangnya berwarna hitam. cerita perselingkuhan.

Sambil kupeluk kubawa ia ke jendela sambil melihat puncak Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di kejauhan. Kucium tengkuknya dan ia menarik napas panjang.. “Hhmmh.. Tommy”. Ia membalikkan badannya. Mukanya sedikit mendongak, bibirnya yang merah merekah setengah terbuka dan semakin mendekat ke bibirku. Kami berciuman dengan lembut namun penuh gairah. Ia merogoh kantung celananya dan mengambil sebutir pil, dan menyuruhku untuk meminumnya. 

“To ini diminum dulu agar kita bisa bermain sampai sore”.

Kuambil pil itu dan segera kutelan. Aku sebenarnya tidak terlalu percaya dengan khasiat obat kuat. Kupikir staminaku masih mampu untuk mencapai tiga atau empat puncak, bahkan sampai esok pagi rasanya masih mampu. Namun untuk menyenangkannya dan kupikir tidak ada salahnya untuk mencoba khasiat obat ini. Kubuka kancing baju model kebayanya di depan dadanya dengan gigiku dan kemudian tanganku melanjutkan untuk membukanya

Dadanya yang terbuka berwarna putih mulus terlihat kontras dengan bra berwarna merah yang masih menutup payudaranya. Kucium bahunya, kumainkan tali bra-nya. Ia memelukku dan mengusapkan pipinya di kepalaku. Mulutnya menjilati lubang telingaku dan membisikkan kata-kata penuh gairah.. “Ouhh Tommy.. Hari ini akan menjadi hari panjang yang melelahkan. Kita akan menikmatinya sepenuhnya.. Ouhh!” Kucium dan kugigit bagian dada di antara dua gundukan daging payudaranya. Kulitnya memerah karena bekas gigitanku tadi.

Ia tidak mencegahku untuk mencupangnya, bahkan ia memintaku untuk melakukannya lagi. “Tommy.. Berikan lagi gigitanmu. Cupang aku.. Aoouhh!” Kubuka bajunya kemudian bajuku sendiri dengan posisi tetap berciuman dan berpelukan. Kudorong tubuhnya ke ranjang dan kutindih tubuhnya. Bibirku menyusuri bahunya melepas tali bra-nya lewat tangannya bergantian kanan kiri, kubiarkan bra-nya masih menutup dadanya karena pengait dipunggungnya belum kubuka. Kembali bahunya yang sudah terbuka kucium dan kugigit sampai memerah. Aku bergerak memutar sehingga berada di belakangnya. Kulepas pengait bra-nya, dan kutarik dengan gigitanku.

Kini dadanya terbuka polos. Dari belakangnya, tanganku meremas pantatnya dan menciumi punggungnya yang putih. Tanganku meremas buah dadanya yang kencang. Kuciumi leher dan belakang telinganya, kemudian kugesekkan pipi kananku ke pipi kirinya. Sambil kucium punggungnya kini tanganku melepas celananya dan celana dalamnya sekaligus. Tak lama celana dan celana dalamkupun sudah melayang. Aku tetap menciuminya sambil berbaring miring di belakangnya. Kugigit punggungnya dan terus menyusuri sekujur punggungnya ke bawah. Tanganku mengusap pantatnya dan buah pantatnya kugigit pelan.

Wanita Selingkuhanku Yang Haus Akan Sex

Bu Ismi menggelinjang. Ia berbalik dengan posisi dadanya di depan mukaku. Putingnya yang berwarna coklat kemerahan digesekkannya di ujung hidungku dan segera kutangkap dengan bibirku. Mulutku bergerak ke bawah perutnya, ia membuka pahanya agar memudahkan aksiku. Aku hanya menggesekkan hidungku ke bibir vaginanya. Aku tidak ingin merangsangnya dengan mulutku. Kepalaku bergerak ke atas dan menciumi ketiaknya yang terbuka, karena tangannya berada di atas kepala sambil meremas bantal. cerita perselingkuhan.

Kami berguling sedikit dan sebentar kemudian ia sudah berada di atasku. Bibirnya lincah menyusuri wajah, bibir dan leherku. Bu Ismi mendorong lidahnya jauh ke dalam mulutku, kemudian menggelitik dan memilin lidahku. Kubiarkan Bu Ismi yang mengambil inisiatif menyerang. Sesekali lidahku yang membalas mendorong lidahnya. Tanganku meremas-remas payudaranya. “Auhh, Ayolah Tommy.. Terus,” ia merintih pelan. Kemaluanku mulai menegang dan mengeras.

Kukulum payudaranya semuanya masuk ke dalam mulutku, kuhisap dengan kuat, putingnya kumainkan dengan lidahku. Napasnya memburu dengan cepat. Detak jantung kami semakin cepat meningkat. “Ayo puaskan aku sampai saat-saat terakhir sayang.. Ahh.. Auuh!” Bu Ismi mendesis ketika ciumanku berpindah turun ke leher dan daun telinganya. Tangan kiriku mulai menjalar di pangkal pahanya, kumasukkan jari tengahku ke belahan di tengah selangkangannya dan kugesek-gesekkan ke dinding depan vaginanya. “Ah sayang. Kamu liar dan nakal”. Sementara itu tangan kananku meremas halus buah dadanya. 

Tangannya tak mau kalah memegang, meremas dan mengocok kejantananku. Dengan ganas aku menciumi seluruh bagian tubuh yang dapat kujangkau. Beberapa saat kemudian ereksiku sudah mendekati maksimal. Kepalanya berdenyut menantang lawan di depannya. Jari tengah kiriku kugerakkan lebih cepat dan tubuhnya kemudian meliuk-liuk menahan kenikmatan. Pinggulnya naik dan berputar-putar. Tangan kananku memelintir puting payudara kirinya dan dan mulutku kini menggigit puting kanannya. Sementara jari kiriku tetap mengocok lubang vaginanya.

Semakin cepat kocokanku, semakin cepat pula gerakan pantat dan pinggulnya. Permainan tangan kiriku kuhentikan dan kuarahkan kejantananku untuk memasuki liang vaginanya. Sebentar kemudian dengan mudah aku sudah menembus guanya yang panas. Pinggulku kugerakkan naik turun dan ia mengimbangi dengan memutar pinggulnya dan menaik turunkan pantatnya. Harumnya parfum yang dipakainya sangat membantuku untuk rileks namun juga sangat menimbulkan gairah. Kakinya menjepit pahaku dan kadang dikangkangkan lebar-lebar. cerita perselingkuhan.

Kuciumi leher dan dadanya. Beberapa kali kugigit sampai meninggalkan bekas kemerahan. Kucabut penisku dan kubalikkan tubuhnya, ia mengerti maksudku. Ia mengambil posisi nungging dan menaikkan pantatnya yang memang masih kencang. Kuposisikan diriku di belakang pantatnya. Diraihnya penisku dan segera diarahkan untuk menerjang guanya kembali. Kuterjang vaginanya dengan kocokan lembut. Tanganku memegang pantatnya dan membantu menggerakkan pantatnya maju mundur.

Ia mulai menggelinjang dan mengejang lembut, kedua tangannya mencengkeram dan meremas sprei. “Ouhh.. Sudah To.. Kita..” ia merintih ketika pantatku kugerakkan ke belakang sampai penisku hampir terlepas dan kumajukan dengan cepat. Kuulangi beberapa kali lagi dan ia pun menekankan kepalanya miring di atas bed. 

“To.. Kita kembali posisi.. Kita.. Aku..” ia menjerit dengan kata-kata yang tidak jelas. Ia memintaku untuk kembali dalam posisi semula. Kembali kucabut penisku dan segera kurebahkan kembali dalam posisi konvensional. 

Aku tahu ia, dan aku juga, hampir mengakhiri babak pertama ini. Kami bergerak berputar-putar. Setiap kutatap mukanya yang mengairahkan, maka akupun terpacu untuk membagi kenikmatan yang lebih kepadanya. Bunyi desah napas dan erangan kami semakin sering dan kuat, memenuhi seluruh sudut kamar. Vaginanya kugenjot semakin cepat dan kuangkat kaki kirinya dan kulipat sehingga lututnya menempel di perutnya. Dengan satu kaki terangkat dan satu lagi dikangkangkannya lebar-lebar ia semakin meracau.. “Ouahh.. Uuhh!”.

Dinding vaginanya mulai berdenyut dan akupun sudah mencapai sebuah titik dimana aku tidak bisa kembali lagi dan harus kuraih puncak itu. Kakinya yang tadi kulipat kukembalikan lagi dan segera kedua pahanya menjepit pinggangku. “Sekarang Bu Min.. Naahh.. Aku mau kell.. Lluu.. Arr.. Ghh,” aku menggeram keras. Pinggulnya naik menjemput kejantananku. Kutekankan kejantananku dalam-dalam di vaginanya. 

“Ouhh Tommy.. Aku juga samm.. Paaiihh!” ia pun memekik kecil. Giginya dibenamkan di bahuku sampai membekas. Jepitan kakinya semakin ketat dan denyutan di vaginanya terasa meremas penisku. Ditekan-tekannya pantatku ke bawah dengan betisnya.

Setelah beberapa saat kami sama-sama terkulai lemas Udara sejuk Kaliurang yang bertiup dari luar kamar sangat membantuku untuk mengembalikan tenaga. Bu Ismi masih mengusap dan mempermainkan bulu dadaku. Ia berbaring miring di sebelahku dengan kaki kananya membelit kakiku. Kupeluk bahunya dan kuusap-usap dengan lembut. “Aku tidak ingin hari ini berlalu dengan cepat. Aku masih ingin bersamamu berbagi kenikmatan,” katanya sambil mengecup lenganku. Setelah beberapa saat kemudian, maka napas dan detak jantung kami pun kembali normal. cerita perselingkuhan.

Setelah mengobrol dan bercanda, sejam kemudian Bu Ismi sudah merengek minta untuk masuk babak berikutnya. Aku masih menatap dan menikmati pemandangan tubuh aduhai yang sedang dalam keadaan telanjang telentang di sampingku. Ia naik ke atas tubuhku dan mencium bibir, leher dan telingaku. Mulutku menghisap kedua payudaranya, kugigit putingnya bergantian. Ia hanya melenguh dan gairah kami berdua pun mulai timbul. Tangannya menyusup di sela pahaku, kemudian mengelus, meremas dan mengocok penisku. Pantatku sesekali kunaikkan dan menahan napas. Bibirnya mengarah ke leherku, mengecup, menjilatinya. 

Napasnya dihembuskan dengan kuat ke dalam lubang telingaku. Kini dia mulai menjilati putingku dan tangannya mengusap bulu dadaku kemudian menjalar sampai ke pinggangku. Aku semakin terbuai kenikmatan. Kupeluk dan kuusap pungungnya dengan kuat. Tangan kiriku dibawanya ke celah antara dua pahanya. Jari tengahku masuk, mengusap dan menekan bagian depan dinding vaginanya dan bersama ibu jari menjepit dan memilin sebuah tonjolan daging sebesar kacang. Setiap kali aku mengusap dan memilinnya Bu Ismi mendesis keras.. “Sshh.. Ouhh.. Sshhss” Ia melepaskan tanganku dari selangkangannya. cerita perselingkuhan.

Mulutnya bergerak ke bawah, menjilati perutku. Tangannya masih mempermainkan penisku, bibirnya terus menyusuri perut dan pinggangku, semakin ke bawah dan kemudian mengecup kepala penisku. Lidahnya membelah masuk ke lubang kencingku. Aku merasa seperti disengat ribuan lebah dan secara refleks mengencangkan ototku. Dua buah telur yang menggantung di bawahnya kemudian diisapnya. Aku hanya menahan napasku setiap ia mengisap telurku. Bu Ismi kembali bergerak ke atas, tangannya masih memegang dan mengusap kejantananku yang telah berdiri tegak.

Kembali kami berciuman. Buah dadanya kuremas dan putingnya kupilin dengan jariku sehingga dia mendesis perlahan dengan suara merintih.. “Sshh hhiihh.. Sshh.. Ngghh..” Perlahan-lahan diturunkankan pantatnya sambil memutar-mutarkannya. Kepala penisku dipegang dengan jemarinya, kemudian digesek-gesekkan di mulut vaginanya. Terasa sudah mulai lembab karena cairan dinding vaginanya. Dia mengarahkan kejantananku untuk masuk ke dalam vaginanya. Ketika sudah menyentuh bibir guanya, maka ditekannya pantatnya perlahan. Akupun menaikkan pantatku menyambutnya. cerita perselingkuhan.

Bu Ismi merenggangkan kedua pahanya dan segera kepala penisku sudah mulai menyusup di bibir vaginanya. “Ayolah Bu Ismi.. Dorong.. Akan kusambut dari bawah..!!” Bu Ismi semakin menekan pantatnya dan peniskupun semakin dalam masuk ke lorong nikmatnya. “Ouhh.. Bu Ismi,” desahku setengah berteriak. Bu Ismi bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya maka penisku seperti tersedot sebuah tabung vakum. Bu Ismi mulai mempercepat gerakannya, namun kupegang dan kutahan pantatnya, kemudian akuyang mengatur kecepatan gerakan pantatku dari bawah dengan perlahan.

Bu Ismi membuat denyutan-denyutan di dalam lubang vaginanya. 

“Bu Ismi.. Pelan saja. Kita nikmati saat-saat ini” desisku sambil mencium dadanya. Aku ingin mengiringinya berlayar mengarungi samudra percintaan. Kami saling menjepit sebelah kaki dengan dua kaki kami. Kaki kirinya kujepit dengan kakiku dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan dua kakinya. Dalam posisi ini ditambah dengan denyutan pada kemaluan kami masing-masing terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan di dadaku dan mengecup putingku. cerita perselingkuhan.

Tanganku menarik rambutnya ke belakang sampai kepalanya terangkat. Kucium dan kuremas buah dadanya yang menggantung. Setelah kujilat dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama. Bu Ismi kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban namun disertai dengan denyutan pada dinding vaginanya.

Pantatnya diturunkan sampai menekan pahaku sehingga penisku terbenam dalam-dalam menyentuh dinding rahimnya. Ia menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Ia kemudian menggerakkan pantatnya maju mundur sambil menekan ke bawah sehingga penisku tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepitsebuah benda yang kuat namun lunak. Semakin lama-semakin cepat ia mengerakkan pantatnya, namun tidak ada kasar atau menghentak-hentak. cerita perselingkuhan.

Aliran darah yang mengalir ke penisku kurasakan semakin cepat dan mulai ada aliran yang merambat di sekujur tubuhku. 

“Ouhh.. Sshh.. Akhh!” Desisnya pun semakin sering. Aku tahu sekarang bahwa ia pun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan. Aku menggeserkan tubuhku ke atas sehingga kepalaku menggantung di bibir ranjang. Ia segera mengecup dan menciumi leherku. 

“Tommy.. Sebentar lagi kita akan sampaiihh.. Ouhh!” Desiran dan aliran di saluran kencingku makin kencang.

Aku bangkit dan duduk memangku Bu Ismi. Penisku kukeraskan dengan menahannapas dan mengencangkan otot antara buah zakar dan anusku. Ia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku. Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerkan maju mundurnya. Ia sedikit mengangkat lututnya dan berteriak keras. 

“Tommy oohh.. Ayo.. Berikan aku..” 

“Bu Ismi.. Sekarang.. Kuberi..!” Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuhku, matanya melotot dan bola matanya memutih. 

Giginya menggigit bahuku dan mendesah.. “Tommy.. Sekarang sayangku.. Sekarang.. Hhuuaahh!” Ia kini memekik kecil. Pantatnya menekan kuat ke bawah. Dinding vaginanya berdenyut kuat menghisap penisku. Aku menahan tekanan pantatnya dengan menaikkan pinggulku. Bibirnya menciumiku dengan ciuman ganas dan sebuah gigitan pada bahuku. Satu aliran yang sangat kuat membersit lewat lubang meriamku. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan kutekankan kepalanya di dadaku.

Cerita sex : Pengalaman Sex Seorang Dokter Dengan Sahabatnya

Napas yang putus-putus terdengar dan setelah sebuah tarikan napas panjang ia terkulai lemas di atas tubuhku. Keadaan menjadi sunyi. * Hari itu masih kami isi dengan dua kali percumbuan yang panjang. Percumbuan terakhir berlangsung dengan foreplay yang lama dan sejam kemudian kami mengejang dan mengerang bersama. Kami berendam air panas di bath tub dengan berpelukan dan saling meremas jari.

 

#Wanita #Selingkuhanku #Yang #Haus #Akan #Sex

Cerita Sex Wanita Lesbi, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Wanita Lesbi – Cerita Sex ini berjudul “Pengalaman Lesbian Indah” Cerita Dewasa, Cerita Hot, Cerita Sex Hot, Cerita Sex, Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Darah, Cerita Sex Janda, Hijab, Terbaru 2017.

Storiessexindo – Nama saya Indah. Orang-orang berkata “Yin” atau “Cantik”. Saya baru saja lulus dari Universitas Jakarta. Dan saya ingin berbagi pengalaman hidup ini dengan . Saya seorang wanita yang menyenangkan, saya tidak akan mengecewakan siapa pun yang memandangnya. Saya tinggi 171 cm, berat 53 kg, saya ingin langsing, tetapi saya pergi ke gym setidaknya 2 kali seminggu, jadi ya, kulit saya kencang dan halus, rambut hitam lurus sebahu, coklat-hitam mata, dan kulit saya kuning muda (yah, kebanyakan kulit Indonesia). memang!) dan berasal dari Sunda, di Sikaheum, Bandung! tapi dia tinggal di Daan Mogoti, Jakarta. Dan saya masih “perawan total” ketika apa yang akan saya ceritakan terjadi!

Cerita Sex Wanita Lesbi

Saya adalah wanita normal, maksud saya seksualitas saya normal seperti wanita lain, saya suka anak laki-laki, terutama anak laki-laki! Meskipun saya masih menyukai pria, seksualitas saya lebih condong ke lesbian setelah “ini” terjadi, jadi saya sampai pada kesimpulan bahwa saya biseksual!

Pasangan Lesbi Melahirkan Di Waktu Yang Sama, Kisah Di Baliknya Kontroversial

Sore itu, seperti biasa, saya berjalan kaki dari rumah ke kampus, biasanya membawa sederet tugas dosen yang mematikan. Setelah kuliah (sayangnya hanya sebentar karena hari Sabtu, jadi kuliah yang sekarang hanya pengganti hari Selasa, karena dosennya tidak datang!) Jadi sudah selesai jam 12.30. Akulah yang sering diolok-olok oleh teman-temanku karena aku hanya punya body image yang bagus, tapi aku tidak punya pacar! (dia bilang dia terlalu memikirkan belajar, padahal dia sangat membutuhkannya).

Jadi sore itu, karena saya sangat lelah setelah kuliah, jadi saya pulang! Tetapi ketika saya hampir sampai di rumah, saya pikir akan lebih baik untuk menyewa beberapa VCD di persewaan dekat rumah saya akhir pekan ini! Adapun sewa, saya bisa jujur ​​mengatakan itu bagus! Tempatnya sangat besar dan terlihat mewah serta memiliki AC, tidak terlalu mahal selain harga sewa VCD! Nah, saya merilis 6 dari film-film itu jika saya tidak salah!

Sore harinya, ketika saya hendak menonton film pertama, telepon rumah berdering memecah kesunyian (sadarlah bahwa orang-orang pulang! Orang tua saya akan kembali ke kampung halaman mereka di Bandung, dan adik laki-laki saya yang laki-laki. dengan klub pecinta alam di Garut pergi ke tenda). Pokoknya, benar-benar sendirian. Ya, saya agak malas mengangkat telepon dan ternyata persis seperti yang saya kira Mira (dia tinggal sendiri dengan kakeknya dan juga pembantu) menelepon teman saya dari semester pertama.

“Begini, Ndah.. Saya lupa bahwa Mang Eja (asistennya) ini memiliki kunci rumah saya, meskipun sebelumnya ketika dia akan pergi ke rumahnya (di Karawang), saya memasukkan kunci ke dalam tasnya karena Ba saya punya untuk buang air kecil, jadi saya lupa dan kuncinya dibawa bersamanya..!” katanya panjang.

Beautiful Lesbian Couple Kissing Lgbt Same Foto Stok 1066704884

“Iya gue tau, gue bingung banget, dia baru balik Minggu malam, katanya..!” Mira benar-benar marah dan bingung saat itu.

“Bagaimana kalau aku menginap di tempatmu malam ini Ndah.. kalau aku mau menginap di hotel..?” – dia bertanya sedikit sedih.

Rumah Mira berjarak sekitar 1 jam dari rumahku, toh aku baik-baik saja, setidaknya aku punya teman di rumah! Ketika gadis itu sendirian di rumah, di Jakarta Barat, yang terkenal dengan kejahatannya. Saya mengatakan ini dalam hati saya.

Saya menunda menonton VCD karena saya ingin mandi dulu, saya malu bersama teman-teman saya, tetapi saya belum mandi. Mira tiba saat itu jam 16:30, hujan deras, dia tidak membawa payung, dia sudah basah ketika dia sampai di rumah! Sudah kuceritakan tentang nyonya ini, tingginya sekitar 160 cm, tapi aku masih sedikit lebih tinggi, dia persis seperti Putri Solo, kurus, kulit putih, rambut hitam lurus, sedikit lebih panjang dariku, dan di dalamnya At saat itu, dia mengenakan kemeja krem ​​dengan rok betis (terbelah sedikit ke paha).

Cerita Dewasa Kisah Saudaraku Yang Suka Maturbasi Dan Lesbian

Ketika dia tiba, saya dengan santai mandi dan hanya meletakkan handuk di kepala saya dan mengenakan pakaian orang! Namun, saya selalu memakai bra dan CD! Tidak seperti film barat, hanya bahu yang menempel pada tubuh! Ya, saya menyuruhnya masuk dan mandi, saya meminjamkannya mandi (diminta karena dia sendirian di rumah). Awalnya saya dan Meera sederhana, tidak ada perasaan cinta (seksual) dengannya, hanya saja kami sangat mengagumi tubuh satu sama lain.

Setelah mandi, kami berdua makan beberapa malapetaka panas segar saya, itu benar-benar enak, udara dingin ditutupi oleh kehangatan mie, mengasyikkan! Malam itu, sekitar pukul 19.30, kami baru saja menonton VCD yang saya sewa sore itu, judulnya Wildthings kalau tidak salah, nah itulah faktor yang membuat kami “lesbo”. Saya juga kaget, ternyata di disk kedua, artis Neve Campbell (tiba-tiba Neve Campbell juga ingin bercinta dengan seorang gadis) dan aktor lain (maaf, saya lupa) saling bermain romantis, meskipun ada juga aktor , jadi mereka bertiga sedang jatuh cinta, 2 perempuan dan 1 laki-laki.

Awalnya ada 2 cewek telanjang yang berhubungan seks satu sama lain, sementara ada juga laki-laki, kami terkejut dan sedikit jijik. Kami terkejut melihat bagian adegan yang berlangsung sekitar 5-10 menit. Dan terus terang, saat itu saya merasa ada sesuatu yang sama sekali berbeda masuk ke dalam perasaan saya, mungkin naluri seksual saya juga dari mana cenderung lesbian, jadi saya merasakan sesuatu yang sangat merasakan kelezatan seksualitas seorang wanita. Saya merasa begitu hasrat seksual saya mulai meningkat, kemudian saya tidak sengaja meraih tangan kanan Mira, lalu saya melihat dalam-dalam ke tubuhnya.

Ternyata dia yang kukira biasa saja, menjadi sangat sensitif di depanku, benar-benar wanita yang lembut. Kulitnya sangat halus (sungguh..!) Saya selalu ingin memegangnya, bahkan berpikir bahwa saya harus bercinta dengannya di malam yang panjang ini, dan keinginan ini menjadi lebih kuat ketika adegan di VCD antara aktor wanita sangat lembut mereka saling mencium bibir dan menjilat tubuh satu sama lain. Tapi Mira tidak menjawab saat itu, dia memegang jariku sebagai jawaban dan menatapku setiap saat dengan tatapan terbuka yang sangat menggoda.

Lesbian Pecinta Jari Saling Bercinta

Hasrat seksual saya semakin meningkat, hasrat sangat-sangat tinggi saat itu, saya merasa libido saya sangat tinggi, tetapi saya hanya bisa menahannya sambil mengelus tangan Mira dan menyisir rambutnya yang indah. . Saya mencoba mengalihkan perhatiannya dengan mematikan lampu yang terang dan menyalakan lampu yang redup (masih sedikit lebih terang). Saya kemudian meraih dagunya dan membuatnya menghadap saya, terengah-engah dia sedikit terkejut, sebenarnya! Wajah Meera benar-benar membuatku jatuh cinta padanya, ini pertama kalinya aku merasakan hal seperti itu.

“Ya Tuhan, jika kamu memperhatikan, kamu benar-benar imut, Ndah! Tubuhmu juga sangat sensitif …!” Pada saat yang sama, nafsu seksual saya sangat bergairah.

Aku menutup mulut Mira dengan jari-jariku, dan tanganku yang lain membelai rambutnya. Sedikit demi sedikit, alam bawah sadarku menyuruhku untuk membelai bibirnya yang manis. Kemudian saya melakukannya, menciumnya dengan penuh gairah, dan seperti yang saya harapkan, Mira akhirnya merasakan apa yang saya rasakan selama ini. Setelah saya memperlakukannya seperti ini, dia menjadi “raja” juga.

Pada saat yang sama kami pindah ke kamarku, berlari sedikit dan tertawa bahagia. Datang ke kamarku, aku menggodanya dan berkata: “Aku.. aku sangat menyukaimu Mira, kamu sangat cantik, cantik dan baik hati!”

Pasangan Lesbian Drakor Nevertheless Jadi Sorotan, Tuai Pro Kontra

Dan sepertinya saat ini Meera merasakan api libidonya! Kami berciuman di bibir, dia menempelkan lidahnya di bibirku, aku membawa lidahnya bersamaku. Kami tampil sangat baik, bermain dengan lidah kami dan mengisapnya (seperti yang dilatih manusia, tetapi tidak pernah!).

Tindakan kami berlanjut, saat kami berciuman, Meera perlahan terus menarik penisku sampai aku merasa sangat baik saat itu. Dia mengambil disk beigeku dan membukanya perlahan. Saya membantu dengan menyesuaikan kandang saya sedikit dan keluar CD kecil saya. Aku membalasnya dengan segera membuka roknya dari bawah ke atas dan melihat bahwa sekarang Meera hanya memakai bra dan CD, itu celana dalamku karena bajunya basah terkena hujan.

Dia terus-menerus mencium leherku dan menjilati telingaku, aku menyentuh perutnya yang telanjang sebanyak yang aku mau, kulitnya sebenarnya lebih indah daripada yang pernah aku rasakan.

Lalu aku menciumnya dengan lembut dan mengisap pusarnya sampai dia benar-benar bersemangat dan berkata: Oh, cantik. dia mendesah pelan di telinga kiriku, suaranya yang serak dan basah membuatku semakin ingin memberikannya padanya.

Cerita Ngentot Bergambar Lesbian Asia

Tak hanya itu, Mira juga membalasnya dengan membuka kelembutan punggungku. Lepas baju kita berdua, hanya bra dan CD yang terpasang. Saya melihat payudaranya perlahan semakin keras, lalu tiba-tiba dia membuka payudaranya. Dia juga dengan cepat mengambil disknya, melakukan semuanya di depan saya. Setelah itu, dia membalikkan tubuhku, mencium bagian belakang leherku dan membawaku ke tempat tidur.

Dia melepas bra saya, mencium saya sampai CD saya keluar, dan kemudian mencium pantat saya, yang benar-benar panas. Saya menjilat selangkangan saya antara anus dan pantat saya, saya merasa sangat lezat.

Saya benar-benar merasakan kenikmatan yang sangat, sangat banyak dan saya juga merasakan vagina saya perlahan-lahan mulai basah. Mira lalu membalikkan badanku, sekarang kami saling berhadapan, kami mulai berciuman lagi.

Meera sengaja menekanku dan menekan payudaranya di dadaku sambil membelaiku. Payudara 34C saya semakin keras karena kompresi tubuh Mira yang sangat sensitif. Tangan Mira yang lain meremas putingku dengan lembut dan tangannya yang lain memainkannya

Pasangan Lesbi Sama Sama Hamil Dari Pendonor Sperma Yang Sama

#Cerita #Sex #Wanita #Lesbi

Cerita Sex Penjara Wanita, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Penjara Wanita – Lega rasanya bisa menikmati kebebasan lagi setelah 6 bulan di Lapas Cipinang. Saya bisa melihat lagi hiruk pikuk orang dalam segala aktivitasnya, wanita cantik berseliweran di jalan, perasaan KEBEBASAN yang begitu indah. Saat ini saya tidak berpikir bahwa saat ini kita ditakdirkan untuk kebebasan yang sangat penting. Kita bisa bangun sendiri, pergi ke mall, sesuka kita.

Sekedar informasi dan refleksi, dalam detensi adalah nasib yang sangat membosankan. Tembok tinggi kiri dan kanan, komunikasi terhenti, detik demi detik membosankan. Hidup di jeruji besi seperti hewan peliharaan! Untung saya ditahan di “Lingkungan” bukan di Blok alias sel tikus mengenaskan.

Cerita Sex Penjara Wanita

Namun, nasib dalam tahanan penuh dengan ancaman dan kekacauan. Tidak benar-benar menikmatinya. Belum lagi pekerjaan atau kuliah kami akan berhenti dan kacau, dan tidak ada seorang gadis pun yang bisa kami lihat, apalagi sentuh. benar-benar TDK BAIK!! Padahal saya hanya masuk untuk satu hal kecil: saya membeli ganja. Belum lagi sel lusuh yang penuh dengan penjahat dan tidak bisa menikmati matahari sama sekali.

Guru Sma Akui Bercinta Dengan 3 Murid Pria Hingga Dirinya Hamil

Kalau saya uraikan nasib di sana, dari kepolisian, kejaksaan, persidangan, vonis, hingga Lapas Cipinang, mungkin tidak cukup untuk dibaca satu hari. Yang jelas, saya hanya mengingatkan semua pembaca untuk tidak menyentuh narkoba. Hargai kebebasan yang kita miliki hari ini, karena di penjara ada ribuan orang yang sangat menginginkan kebebasan sehingga selama persidangan, semua tahanan dibawa ke dalam mobil dengan jeruji mencoba menjulurkan kepala hanya untuk menonton di jalan raya!

Saya juga. Aku seperti katak yang keluar dari cangkangnya. Saya sangat menikmati kebebasan yang saya miliki sekarang, dan tujuan pertama adalah melepaskan hasrat seksual yang telah lama terpendam. Saya membolak-balik agenda saya dan mencari teman di memori ponsel saya. Saya ingat dari semua gadis, yang mana yang paling menakjubkan? Pikiranku berkeliaran di memori di otakku sampai akhirnya “Hana” adalah pilihanku, seorang teman yang cerewet dengan wajah yang lembut, tinggi, putih, 36B, dengan getaran yang luar biasa.

Saya berpikir di sana tanpa menyadari bahwa senjata saya langsung berdiri. Aku segera menghubungi ponselnya, tapi itu suara laki-laki. Aku tidak menjawab dan langsung mematikan ponselku.

“Wah, kacau sekali!” Karena keinginan saya tak tertahankan, saya menghubungi hampir semua gadis yang saya kencani, dan untungnya saya mengundang Dewi, mantan anak didik saya, yang sekarang bekerja di tempat lain. Bukan tubuh yang sangat keren, tapi cukup untuk menuangkan hasrat. Saya meyakinkannya untuk melewatkan satu hari dan dia benar-benar menginginkannya. Tenangkan pikiranku.

Takut Pelaku Pedofilia Bebas Dari Penjara, Seorang Wanita Membunuh Pelaku Demi Keamanan

Tepat pukul 10.00 pagi kami sudah berada di hotel dan tanpa ragu saya langsung bergegas menghampirinya. Pakaian kami berserakan di lantai. Saya seperti seorang musafir yang menemukan air. Aku membelai dan menjilat setiap inci tubuhnya, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Putingnya semakin terlihat, pertanda Dewi sudah diserang nafsu tinggi. photomemek.com saya terus menggosok payudaranya. Terkadang saya menyerah pada gigitan lembut. Dewi mengoceh tanpa henti terutama saat bibirku menjilat klitorisnya dan lidahku menembus kewanitaannya. Ekspresi Dewi terus menjadi bingung.

Tangannya meraih dengan kuat pada ajaran kepuasan yang saya bagikan. Rambutku acak-acakan dan terkadang aku berjenggot, sehingga Dewi tidak tahan dan berbalik menyerangku. Dia mendorong tubuhku dan aku berbaring di tempat tidur. Senjataku, yang tegang sampai sekarang, tepat di wajahnya. Namun sebenarnya, Dewi menghindarinya.

Aku memejamkan mata, dan tiba-tiba lidahnya terasa panas di leher dan dadaku, sementara payudaranya menempel di pistolku. Ini benar-benar lezat. Ajaran darahku sepertinya melonjak dengan senang menerima ciuman dari Peri. Aku tidak mengatakan sepatah kata pun sambil membelai dan meremas pantat montoknya, dan ketika belaiannya mencapai senjataku, Dewi segera meraihnya dan menggoyangkan pistolku perlahan dan mantap, sementara mulutnya yang kecil menjilat kepala pistolku.

Keinginanku terus memanas dan dadaku terasa seperti terbakar. Dalam sekejap aku kembali ke atas. Aku melebarkan pahanya sedikit dan dengan sedikit dorongan senjataku memasuki kewanitaannya. Tangisan rendah Dewi adalah tanda kenikmatan. Senjata saya juga sangat panas dengan kenikmatan berdenyut-denyut dari kewanitaannya seolah-olah sedang diremas. Perlahan aku menggerakkan pantatku ke atas dan ke bawah. Kami mulai mendaki ke puncak kenikmatan bersama.

Misteri Video Syur Selebgram Rm Terungkap, Diperlakukan Seperti ‘budak Seks’

Saya telah melakukan hampir semua gaya. Ruangan ber-AC yang dingin tak mampu lagi menyeka keringat dari tubuh kita yang terus mengucur dan panasnya keinginan tubuh kita yang meminta untuk dilepaskan. Pergerakan senjata saya semakin cepat dan tidak teratur dalam posisi dog style, hingga akhirnya dengan meremas pantatnya erat-erat, saya semprot kenikmatan orgasme di belahan dada wanitanya, dengan Dewi memegang semprotan itu erat-erat sebagai tanda melepaskan. orgasmenya pada saat yang sama dengan saya.

Namun mengingat tubuh Hana yang begitu fantastis, saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya membangunkan Dewi dari tidurnya dan membawanya pulang, meskipun Dewi memprotes segala macam hal, tetapi akhirnya dia mengerti bahwa saya harus kembali ke kantor karena ada urusan penting. Saya harus berbohong karena jika saya mengatakan ada hal yang lebih penting di tempat tidur, itu bisa menjadi lebih buruk, bukan?

Saya meninggalkan pekarangan hotel pada pukul 12:05. Saya memberikan kunci kamar saya kepada orang yang sedang bertugas dan berkata saya ingin menemukan sesuatu untuk dimakan sementara saya makan 10.000-an. Setelah Dewi turun dari mobilku, aku langsung pergi ke tempat biasa aku dan Hana bertemu. Tapi sebelum itu, saya mampir ke apotek untuk membeli Viagra 100. Saya khawatir keinginan saya akan mengganggu ereksi saya nanti dengan Hana. Saya minum setengahnya.

Sesampainya disana aku melihat Hana menunggu. Saya melihat pergelangan tangan saya menunjukkan pukul 12:35, yang berarti saya terlambat 5 menit. Setelah berbasa-basi dan mengobrol, akhirnya saya menemukan bahwa Hana sekarang sudah menikah, dan orang yang menjawab telepon saya adalah suaminya. Untungnya, suaminya tidak cemburu dan sangat mencintai Hana (katanya). Dialog kami berlanjut sampai kami berada di sofa di kamar hotel yang saya sewa sebelumnya, meskipun Hana sedikit khawatir dengan sprei yang berantakan, tetapi dia menerima penjelasan saya bahwa saya sendirian tadi malam.

Cerita Model Kembar Sering Digoda Pria Hidung Belang, Diajak Bercinta Bersama

Hasratku yang baru tersalurkan menjadi tenang dan rileks, tapi efek obat itu membuat armorku berdenyut. Apalagi saat Hana memanjakannya. Dengan polos ditempati oleh pantatnya, saya pikir senjata saya sangat bagus. Meskipun aku masih berpakaian, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak bangun. Selain itu, aroma parfumnya yang unik terus membuatku sulit untuk memulai agenda sebenarnya. Tapi sungguh diluar dugaanku, Hana yang dulunya kalem sekarang.

Segera setelah saya mulai memukul bibirnya, dia segera merespons dengan keras. Dia segera membuka bajuku, ciuman sengitnya turun ke leherku, lidahnya melingkari dadaku dan memainkan putingku, sementara tangannya langsung menuju celanaku, dan meraih senjata kerasku. Hana membelai saya baik berpakaian dan menanggalkan pakaian. Fantastis!! Namun keadaan itu tidak berlangsung lama. Aku berbalik dan perlahan membuka pakaian.

Wow.. Ini yang saya kejar: 36B. Aku tidak mau kalah dan membelainya dengan hangat. Mengamati keindahan tubuh Hana keinginanku meningkat pesat. Meski tanpa seutas benang, kami saling bercumbu, berlomba-lomba berbagi kesenangan, tapi aku merasa nafsu Hana di luar dugaanku. Di posisi ke-69 aku ditelan ludahnya yang mengenai pistolku. Lidahku kaku untuk mematahkan kebasahannya.

Hana tiba-tiba berbalik dan langsung duduk di pistolku. Menunjuk kepala pistolku ke bibir vaginanya. Perlahan-lahan pinggulnya yang lembut jatuh. Pistol saya secara otomatis terfokus pada penisnya. Pinggulnya mulai bergerak naik turun dan terkadang berputar. Jari-jarinya yang lembut membelai dadaku. Sangat cantik.

Dihukum Seribu Tahun Bui, Ini Foto Harun Yahya Dikelilingi Wanita

Namun tak lama kemudian bokong dan pinggul Hana bergerak cepat dan tidak beraturan, hingga aku merasakan tubuhnya menegang dan senjataku memanas. Bahkan, Hana sudah mencapai orgasme. Tubuhnya masih di atasku tapi senjata kerasku masih tertancap di penisnya.

Hana terdiam sejenak. Mungkin bibirnya masih menikmati kenikmatan yang dimilikinya. Dalam waktu kurang dari 1 menit dia menyuruh saya untuk memulai lagi di posisi teratas. Sekarang sangat sulit bagi saya untuk memasukkan pistol saya ke dalam kewanitaannya yang basah. Saya membahas beberapa gaya. Hana sendiri mengalami banyak orgasme.

Hana bisa orgasme di hampir semua gaya, sementara aku sama sekali tidak punya tanda-tanda ingin pergi. Sampai Hana berhenti melayani saya dan memohon saya untuk melepaskan sperma saya, saya masih ragu untuk melepaskannya. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30, yang berarti saya telah bermain selama tiga jam, dan hal yang baik tentang jam tersebut adalah armor saya belum melemah, armor saya masih kuat.

Saya mencoba berkonsentrasi untuk mencapai puncak kesenangan, tetapi sampai saya berkeringat, saya tidak dapat mencapainya. Saya merasa risih melihat kondisi Hana yang terus tidak bertenaga dan sakit pada penisnya. Kemudian saya mengeluarkan pistol saya dan beristirahat sebentar.

Kisah Pilu Seorang Gadis Yang Dilecehkan Ayahnya Sendiri Sejak Usia 6 Tahun Hingga Melahirkan Anak, Kini Berusaha Bangkit Dari Keterpurukan

Setelah 15 menit saya mencoba lagi dengan mencium vaginanya, Hana justru diterima, dan bahkan tidak menolak, meskipun Hana sangat kencang dan menjerit, tetapi saya merasakan kenikmatan yang diterima pistol saya, dan tidak lebih dari 5 menit, saya pistol menyemprotkan air mani di anusnya. Sangat lezat.

Aku berbaring telentang untuk menenangkan detak jantungku. Hana sedang tidur nyenyak karena kelelahan dan kesenangan. Di sinilah saya menyadari betapa indahnya pengertian KEBEBASAN, apalagi bermain dengan 2 gadis dalam satu hari. Bagus gila! Penjara mana disana?, , , , , , , , , , , , , , , , Cerita Seks Dewasa | Bercinta Dengan Tiga Wanita Sekaligus – Suatu sore di hari libur saya (libur dari kerja) saya menyia-nyiakan waktu saya bermain di internet, sekitar satu setengah jam bermain di internet, tiba-tiba bel berbunyi. Setengah kesal, saya juga mendekati pintu saya, dan setelah mengintip melalui lubang kecil di pintu, saya melihat tiga wanita. Kemudian saya membuka pintu dan bertanya (maaf, saya hanya menerjemahkan semua percakapan kita ke dalam bahasa Indonesia), Ada yang bisa saya bantu? Saya memberi tahu mereka. Maaf, kami terlalu sibuk, kami sedang mencari Gamha dan telah mencoba selama lebih dari satu jam.

#Cerita #Sex #Penjara #Wanita

Nikmatnya Ngentot Dengan Wanita Sexy Yang Punya Tubuh Menggoda Terbaru Malam Ini

Terbangun aku mendengar mbak Yana bercerita riuh dengan lawan bicaranya di ponsel sambil duduk di meja rias kamarnya. Ku lirik jam di dinding kamar ini yang terlihat kabur jarumnya, menunjuk angka 9 dan 10. Berarti sampai mendekati hampir tengah malam aku telah beristirahat di kamar mbak Yana.

Bergerak mengangkat selimut aku bergeser ke kiri ke arah kamar mandi di dalam kamarnya sambil menoleh kiri kanan mencari celana dalamku. kutemukan tergeletak di dekat kursi kecil yang dipakai duduk Mbak Yana, kubiarkan tubuhku berdiri meneruskan langkah kaki ke kamar mandi.

Kuraih sabun mandi dan shampoo di wastafel, aku beranjak ke bathup di ujung kamar mandi. Kuputar keran panas dan dingin, kucari kombinasi air hangat yang bakal kupakai berendam. Ahg, memang air hangat tersebut serasa memijat kakiku, dan kubiarkan diriku perlahan-lahan terbenam hingga leherku.

Dari celah pintu yang setengah tertutup itu aku mendengar mbak Yana masih bercerita seru adegan ranjang yang dinikmatinya bersamaku tadi sore, selepas minum ramuan khasiatnya yang membangkitkan energiku sore tadi. Kubiarkan badanku menerima kehangatan air hangat keran kamar mandi sambil bersandar kupejamkan mata.

Setelah lama tak terdengar lagi suara mbak Yana, aku menghentikan usapan sabun di tubuhku dan berusaha berdiri mengarah ke pintu tempat handuk bergantung. Bersamaan dengan itu Terdengar pintu kamar terbuka. Dari celah pintu kamar mandi, dari kaca rias di kamar aku melihat jelas pembantu mbak Yana si Yasmin masuk ke dalam sambil membawa kain bersih di nampan bersama teh hangat dan kue kecil bertumpuk di piring.

Saat membersihkan tempat tidur, dari ujung seberangku hingga berputar mendekati kamar mandi, aku telah kering menyeka basah tubuhku, yang kulilit handuk sepinggang. Saat membungkuk membetulkan seprei tempat tidur sambil membelakangiku, perlahan aku keluar kamar mandi dan merangkulnya dari belakang.

– Aih! pekiknya kecil terkejut.

Masih membungkuk, kuremas dada dan perutnya dalam pelukanku, kuarahkan dia menatap cermin meja rias, yang terlihat jelas belahan dadanya tersembul dibalik dasternya yang sedikit ketat. busana remaja sekarang memang sexy, membuatku senang menatap pemandangan indah di cermin. Yasmin yang meronta berusha berdiri dan melepas tanganku mulai mengerutkan dahi tanda risih.

– Nyonyamu mana sayang ? tanyaku
– Errhh!! Keluar ke temannya, ada yang ingin bertemu degnannya di daerah mall.
– Uhhh!! Tolong lepaskan mas pintanya memelas
– Hmm, terus teh ini untuk siapa Yasmin ?
– Untuk mas, sesuai pesan nyonya tadi.
– Apa saja pesannya ? sambil menggerayangi tubuh remajanya yang masih kencang ini, aku mengarahkannya ke arah meja rias.
– Untuk melayani mas sebelum nyonya datang. Aarhh!!

Pekiknya saat tangan kiriku yang memgang perutnya mulai turun ke bawah. Kuraih pangkal pahanya yang masih rapat tertutup pahanya, kuremas buah dadanya dari belakang, sambil kugesek gesekan pusakaku pada pantat atau punggungnya, sekenanya. tangannya berusaha menggapai tepian meja rias, kursi rias ataupun karpet bulu di kamar, berusaha menopang tubuhnya agar tak jatuh.

– Yah layani aku dong Yasmin aku kan ingin kau melakukannya
– Arrh!! pekik Yasmin,

saat kupegang pergelangan tangannya, kuputar badannya menghadapku, yang dengan cepat menarik ke atas dasternya menutup muka dan menahan tangannya di atas. Kutarik kebawah dengan cepat celana dalamnya dan saat membungkuk segera kuraih bra yang menutup dada ranumnya.

Kulepaskan bra dan celana dalamnya, memperlihatkan tubuhnya yang ramping indah masa2 remajanya. wajahnya masih tertutup daster yang berusaha ditariknya keluar. Kubantu Yasmin melepas dasternya, hingga terlihat sekarang ia menggigit bibir bawahnya sambil memelas wajahnya menatapku

– Jangan mas .. ampun mas
– Jadi kau tak mau melayaniku ? kubiarkan diriku duduk di tempat tidur.
– Jangan melayani ini mas nanti sakit mas
– Tapi ada nikmatnya kan ?

Yasmin tak menjawab. Ia menutupi kedua buah dadanya dengan menyilangkan tangannya, menutup erat pangkal pahanya dengan merapatkan lututnya kesamping setengah ditekuk. Wao! terlihat indah nian dipandang bentuk dan pose yang dilakukan Yasmin di depanku.

– Yasmin sayang, cobalah kau menikmatinya dengan hati terbuka, ikhlas.
– Engkau malah akan merasakan rasa nikmat yang beda dengan usaha penolakanmu. rayuku

Yasmin diam saja.

– Kalau mbak Yana senang dengan pelayananmu padaku, tentunya sikap mbak Yana akan baik kepadamu kan ?
– Kemarilah Yasmin sayang kataku perlahan sambil berdiri.
– Engkau cantik kuarahkan mukaku ke wajahnya dan mulai mencium pipi, ke arah telinga terus ke leher.
– Engkau gadis sexy Yasmin. kulitmu bagus kuhisap bahunya, turun ke bawah ke depan.

Mulai terasa pangkal buah dadanya mengeras, bergetar lembut saat tanganku mengajak pergelangan tangannya menjauhinya. Kubenamkan mulutku, menghisap dan mnggigit dada ranum kenyal, ketat milik Yasmin. Yasmin diam saja, masih menggigit bibir bawahnya, mulai menunduk dengan mata terpejam, terkulai ke kanan.

Kupeluk tubuh rampingnya, Kuremas kedua pantatnya, Kulebarkan pahanya. Kulakukan remasan selama beberapa waktu sampai akhirnya kupeluk erat dan kubaringkan ke karpet bulu di kamar mbak Yana ini.

Masih terpejam mata Yasmin, bibirnya setengah terbuka, kedua tangannya mendekap kepalaku. Kutindih badannya, kubuka kakinya lebar2 dengan usaha kakiku, kugesekkan perlahan handuk yang melindungi pusakaku ke pangkal pahanya. Kakinya terbuka secara suka rela, tertekuk lututnya.

Nafasnya tersengal saat pusakaku yang mulai mengeras menekan pangkal pahanya. Yasmin meremas tangannya di kepalaku saat tubuhku mendorong maju mundur dan menekan ke bawah. Merintih dan mengerang sambil menggoyangkan badannya mencari irama yang diinginkannya.

Tak terasa lama kami saling memagut, menekan dan mendekap pasangannya masing, sampai mulai terasa hangat pusakaku menyentuh tubuhnya. Handukku telah terlepas. Sedikit mengangkat panggul aku mengarahkan kepala pusakaku ketengah pangkal paha Yasmin. Yasmin diam tak bereaksi menunggu saat2 itu tiba. Kepalaku didekap erat sambil mengerang

– ERrrgh!!

Saat kepala pusakaku mulai menempati posisi yang pas pada milik Yasmin. Segera kudorong tubuhku sambil menekan membuatnya membuka mulut, tapi tak berusara. Matanya terpejam dan terbuka sesaat, bergantian, seirama dengan goyangannya mengimbangi dorongan dan tekananku. Beberapa waktu kemudian

– AAARRRGH!! pekiknya nyaring, pendek, dan terbuka lebar mata dan mulutnya

Sambil berkelojotan, bergoyang dan bergetar semua tubuhnya menghimpit rapat pingggangku. Pahanya yang erat menjepitku sekarang diringi gemetar semua dadanya. Kemudian Yasmin diam, memejamkan mata, masih berair ujung kelopak matanya, tapi sedikit tersenyum Yasmin masih mengelus kepalaku.

– Enak kan sayang ?? bisikku di telinganya, tanpa menghentikan gerakanku.

Masih dengan irama yang sama aku sekarang duduk berlutut dihadapnnya, membuka lebar kakinya dengan keuda tanganku di betisnya yang kuangkat ke atas. Tangannya sekarang mencengkeram kursi rias dan karpet bulu di salah satunya.

Kepalanya masih terkulai ke kanan, mengangguk-angguk. sambil menekan bibir bawah ia mulai merintih lagi. Pintu kamar terbuka dari luar!! Kuangkat kepalaku dan mbak Yana masuk. sambil menatap kami ia tersenyum kecil, meletakkan pantantnya di kasur, melepaskan sepatu tingginya.

DI pintu, masuk lagi seorang wanita tinggi, lebih muda dari mbak Yana dengan kurus panjang wajahnya mirip gadis foto model. Bajunya yang terikat diujung bawahnya memperlihatkan branya yang gelap membungkus dadanya yang kencang. Rok jeans sepaha yang dikenakannya terlihat amat sangat sexy membungkus pahanya yang putih.

Lalu masuk lagi seorang wanita pendek dengan tubuh yang sedikit lebih lebar dari mbak Yana, tetapi memiliki buah dada yang teramat besar. Baju putihnya lurus membungkus menutupi bentuk tubuhnya yang sedikit lebar itu, tanpa dapat menyembunyikan besar dada di depannya.

– Sayang, ini Jane dan yang baju putih ini Henni. yang kemudian menyebutkan namaku kepada mereka
– Yang di bawah tu si Yasmin, masih perawan dia tadi pagi. senyumnya kepada temannya.

Aku tidak menghentikan gerakanku, masih menikmati denyutan di dalam lubang Yasmin yang sekarang ikut menoleh ke arah mereka. Bingung ia harus berbuat apa sementara tubuhku masih mendorong keluar masuk pusakaku ke dalam lubang miliknya.

Mbak Yana keluar kamar sambil menepuk pundak Jane

– Ayolah kalo kau menginginkannya.
– Yuk Ndut, kita ke dapur dulu. ajak Mbak Yana ke arah Henni.

Kulihat Jane mulai melepaskan perhiasannya, meletakkan dalam tasnya. Membuka kancing bra dan ikatan bajunya, meletakkannya di kursi rias sambil mendekat kearahku. Kulihat Jelas buah dadanya bagus menjulang, ujungnya runcing membuatku ingin menghisapnya. Sedikit membungkuk ia menurunkan rok jeans yang telah terbuka resletingnya. celana dalam coklat gelap dengan bordir indah menambah indah bentuk lekukan bawah pusar si Jane.

– Mas kata Jane perlahan sambil mendekatkan wajahnya menciumi punggungku yang masih bergoyang berirama.

Jane merangkulku dari belakang, dan mengesekkan tubuhnya pada punggungku, kurasakan dadanya yang kenyal dan ketat itu menekan punggungku. Kemudian ia bangkit sedikit berdiri, menempelkan perutnya ke punggungku.

Kurebahkan miring si Yasmin di bawah, kakinya kanannya kusilangkan dengan kaki kirinya, pahanya sedikit merapat, pangkal pahanya seditkit lebih menjepit erat miliku. Yasmin merintih, kali ini meremas karpet disebelahnya erat2, kemudian sambil merapatkan bibir ia mengejang.

Tanganku yang memegang kakinya merasa getaran kejang2 cepat yang kemudian berhenti, tapi dengan otot2 tubuh yang masih mengejang. badannya setengah tertekuk ke samping, lubangnya terasa lebih sempit dari sebelummnya saat itu.Kemudian ia diam tak bergerak, dengan masih rebah miring dan kaki terangkat satu. Ia tak bergerak, diam lemas tapi masih mencengkeram karpet bulu.

Dari tadi tubuhku tetap bergoyang dengan irama yang sama menekan ke depan dan ke bawah.Aku tidak melihat perlawanan lagi. Tapi lubang milik Yasmin itu aku masih suka mengolahnya dengan pusakaku. Tidak sesempit sesaat tadi, tapi masih terasa menjepit dan berdenyut saat aku menghentikan sebentar gerakanku.

Jane yang tanganya sudah gatal telah memulai meremas dadanya sendiri, menyaksikan kelojotan dan kejangan Yasmin di hadapannya. Sambil meraih pergelangan tangan kiriku, ia menyodorkan kemaluannya, menempelkan tangannya di situ sambil menggesekan tubuhnya ke tanganku. Sedikit kujepit dengan ibu jari dan telunjukku, kubuat celana dalam Jane sedikit turun ke bawah.

Dari samping kemudian merangkulku, duduk di paha kiriku, menghadapku. Membuka pahanya lebar2 dan membenamkan pangkalnya ke pahaku. Dicondongkannya tubuh bawahnya hingga lebih menempel, menggesekkan kemaluannya ke pahaku. Kemudian menggesek kedua dadanya di bahu kiriku, naik turun.

Kulepaskan si Yasmin yang terdiam di lantai, kuajak berdiri sebentar si Jane, kemudian mengajaknya duduk di kursi rias. Kutarik lepas celana dalamnya, tubuh Jane yang aduhai ini telah duduk di kursi rias dengan terbuka lebar pahanya.

Segera kudorong bersandar ke meja rias, ia menopang sikunya. Pangkal pahanya dicondongkan ke arahku, memperlihatkan bentuk kemaluannya yang terselimut bulu tebal dari bawah pusar hingga sekeliling pangkal kakinya. kakinya dibuka sedemikian lebar hingga kedua tanganku dapat membuka belahan bawah Jane dan memijitnya perlahan.

– UUUhhggghh Mengecil mulut Jane ke depan, melenguh melepaskan nafas.

Kumasukkan pusakaku ke dalam milik Jane, kulakukan gerakan maju mundur dengan irama perlahan. Terasa masih kering lubang Jane, sehingga masih terasa dinding pusakaku menggesek lubang Jane saat berusaha masuk.

Jane tersenyum nakal. dan mulai menggoyangkan naik turun bawah perutnya, membuatku semakin bersemangat menekan tubuhnya. Kupercepat gerakanku. ku tak peduli jika aku mencapai puncakku sebentar lagi. Tapi herannya, perasaan rileks di kepalaku dan nafas teratur miliku seperti malah membuatku tidak sampai2 pada ujung nikmatku.

Sudah tegang pusakaku bersama si Yasmin, Sudah bergesekan di lubang sempit miliknya berulang kali. Kali ini dengan Jane, lubang keringnya yang menggigit dinding pusakaku, juga tak sanggup melepaskan energi yang kutunggu dari tadi. Heran juga ku sekilas.

Tapi dorongan2 dan tekanan tajam, cepat dan berulang kepada Jane membuat lubangnya mulai basah juga. Dengan cepat ia merangkul kepalaku, pahanya dengan sigap dan cepat merangkul pinggangku, sehingga membuatku bangkit, menggendongnya, dan mendorong lubang di bawah badannya dalam-dalam.

– AArghhh!! nikmat mas

Badan Jane bergoyang dalam gendonganku. Kadang naik turun, kadang maju mundur, sambil terus menjepit kepalaku dengan tangan, dan pinggangku dengan kakinya. Kuajak ia berjalan keliling kamar mbak Yana. Merintih si Jane bergoyang pantatnya terdorong pahaku yang melangkah maju bergantian.

Semakin erat genggamn Jane, dan semakin memburur nafasnya. Kubuka handle pintu kamar mbak Yana, kubuka pintunya, kuberjalan ke ruang tengah sambil menggendong Jane yang bergoyang goyang mencari kesenangannya.

Kulihat Mbak Yana di depan tv ruang tengah, melihat film porno asia, pemerkosaan gadis sekolah jepang di tv layar lebarnya. Kulihat mbak Yana menatap layar sambil menerawang matanya. Pakainnya telah kebawah, tinggal bra di dadanya yang sedikit melorot juga, tanda kancing belakangnya telah terlepas.

Kulihat kebawah, kaki mbak Yana bergoyang-goyang mengapit kepala si Henni yang mengulum lekukan bawah tubuh mbak Yana. Sambil bersandar dan melirik kami, mbak Yana membenamkan kepala Henni dalam2. Mulut mbak Yana terbuka, setengah bergoyang ia melambai kearahku. Mengajakku mendekat.

Jane yang kugendong tambah mempererat genggamannya saat kulewati tv itu, membuat Jane melihat dan mendengar jelas teriakan, erangan dan tangisan keras gadis sekolah yang terpampang di tv, dikerjai oleh si pria dewasa. Jane mempercepat ayunannya dan kulihat matanya melotot melihat tv, mempererat jepitannya, merintih-rintih kemudian

– ARrrghhhh!! AAAHhHHHHHHhhhh

Badannya bergunjang dalam gendonganku, bergetar dan mengejang sesaat. Kemudian melapaskan tangan dan kakinya, hendak turun. Kubiarkan ia merosot ke bawah, ke lantai berselimut bulu tebal itu. Ia terbaring miring sambil tersenyum padaku.

Mbak Yana terpejam dan terbuka matanya bergantian, menikmati sapuan lidah dan hisapan si Henni yang setengah telanjang berbaring di bawah. Kutarik meja ke pinggir memperluas ruang tengah ini, kutarik kursi sofa kecil ke arah mereka berdua.

Kuangkat gaun putih bagian bawah milik Henni. gaunnya di tengah tubuhnya sekarang bergantung, karena bagian atasnya sudah terlepas semua hingga pinggang. Tak kulihat celana dalam si Henni di badannya.

Coba kuangkat sedikit pahanya, mengajaknya bersandar telungkup di kursi yang kusiapkan. Masih melumat milik mbak Yana, si Henni mulai melirik ke arahku. Kubuka sedikit pahanya, yang diteruskan dengan usahanya sendiri membuka lebar2 dan sedikit menungging bagian bawahnya. merangarahkannya kepadaku.

Ah, segera kusiapkan pusakaku berganti lubang sekarang. Kumasukan perlahan. sempit. Henni menjerit kecil dalam benaman pangkal paha mbak Yana. Perlahan kumasukan pusakaku yang basah ini memasuki lubang Henni. Wanita ini gemuk, sehingga membuat lubangnya sempit, atau ia jarang melalukan sehingga terasa sempit ?

Perlahan tapi pasti, pusakaku sudah di dalam lubang Henni. kukoyak kesamping, kedorong kedepan, kebenamkan dalam-dalam ke bawah, kugoyang kesegala arah. Aku senang dinding pusakaku terpijit denyutan ruang dalam Henni.

– Ah!! pekiknya tertahan

Lubang Henni, hampir sesempit lubang Yasmin. Tapi kali ini ia memijit pusakaku di dalam, membuatnya berbeda dengan milik si Yasmin. Kudorong terus si Henni, kuingin terus meraih sensasi di pijitan di ruang dalam miliknya.

Tak beberapa lama, aku mulai gemetar, kupercepat gerakanku, kuperhatikan mbak Yana yang terpejam matanya, terlentang lemas, Henni yang tidak mengulum kemaluan mbak Yana, mulai terengah-engah, telungkup di kursi kecil. Badannya sedikit bergoyang sambil terus merapatkan pantatnya, berusaha keras menjepit pusakaku saat beraksi di lubangnya. Kurasakan si Henni ini yang paling lihai diantara mereka.

Dengan meremas pantatnya, kubenamkan dalam2 pusakaku ke lubang Henni, menegang paha dan lututku, mengeluarkan cairan hangat yang kutunggu dari tadi. Kusampai puncak nikmatku dengan wanita sintal tapi lihai ini. Kulihat ia tersenyum menoleh kepadaku, terengah engah membiarkan lubangnya tersiram air hangat dari dalam tubuhku.

Sesaat sambil meluruskan kaki, terduduk di bawah bersandar sofa, aku merasa ada yang aneh saat kuperhatikan pusakaku masih bediri tegak. Aku sudah yakin mencapai puncak nikmat saat bersama Henni tadi, tapi pusakaku belum bergerak melingkar lemas kebawah.

Kupegang, masih tegang dan kencang. Kuteguk cangkir minuman disampingku, kurasakan hangat tehnya, sambil menutup mata dan menyandarkan kepalaku ke sofa aku beristirahat memejamkan mata.

Setengah sadar aku merasakan beban berat mendidihhku, bersamaan terjepitnya pusakaku kedalam lubang bawah wanita. Kurasakan semua gerakan ayunan dan goyangan cepat berlangsung lama di atasku bersamaan dengan pekik panjang suara si Henni.

Tak lama setelah mengangkat badannya, kembali aku tertindih berat tubuh wanita yang membenamkan pusakaku ke dalam liang lubang wanitanya. Kudengar suara mbak Yana sekarang terengah dan menjerit terus menerus. Mulai kudengar pula suara Jane ikut tertawa perlahan dan bergantian menindih tubuhku sambil menggoyangkan pangkal pahanya mencari kenikmatan. Mereka terus melakukan secara bergantian.

Akhirnya tak terdengar suara dan gerakan lagi Kubuka mataku dan melihat mereka bertiga tertidur di karpet, semua dengan telanjang bulat. Kucoba bangkit, merasakan tenagaku mulai pulih, aku bergerak perlahan ke kamar mbak Yana, sambil memperhatikan pusakaku yang masih terus berdiri tegak.

Cerita sex : Pembantu Semok Yang Bikin Goyah Kesetiaan Pada Istri

Aku masih teringat Yasmin, remaja belasan tahun yang masih sangat ingin kujamah dan mengolah tubuh molek kencangnya bersama lubang kenikmatannya yang sempit.

#Nikmatnya #Ngentot #Dengan #Wanita #Sexy #Yang #Punya #Tubuh #Menggoda

Cerita Dewasa Menikmati Tubuh Wanita Yang Sedang Hamil Muda Terbaru Malam Ini

Aku adalah seorang eksekutif muda yang baru diangkat menjadi manajer di sebuah perusahaan swasta di Surabaya. Sebut saja namaku Deddy, tinggi 175 cm kata orang aku mirip pemain bulu tangkis Ricky S. Kisah ini terjadi hampir setahun yang lalu.

Umurku saat itu 30 tahun. Aku sudah pernah ngentot istri orang yang beristri dan beranak 2, berumur 3 tahun dan yang bungsu baru 1 bulan. Isteri dan anakku masih tinggal di Malang karena saat melahirkan anak kedua tinggal di rumah orang tuanya dan belum pulang ke Surabaya. Kisah ini terjadi saat pulang dari kerja lembur sekitar pukul 11:00 malam.

Dengan mobil kesayanganku, aku menyusuri Jalan di kawasan perumahan elit yang mulai sepi karena kebetulan hujan gerimis. Ditengah perjalanan aku melihat perempuan setengah baya berdiri di bawah pohon di pinggir jalan. Aku merasa kasihan lalu aku menghentikan mobil dan menghampirinya.

Aku bertanya, “Ibu sedang menunggu apa?” Dia memandangku agak curiga tapi kemudian tersenyum. Dalam hati aku memuji, Manis juga ibu ini walaupun umurnya kelihatannya di atasku sekitar 34 -36 tahun kalau digambarkan seperti artis Misye Arsita dan saat itu perutnya agak membuncit kecil kelihatan sedang hamil muda.

“Kalau ke manukan naik angkot apa ya Dik?” “Wah jam segini sudah habis Bu angkotnya, Gimana kalo saya antar?” Dia kelihatan gembira. “Apa tidak merepotkan?” “Kebetulan rumah saya juga satu arah dari sini, mari naik!”

Setelah dia ikut mobilku, Ibu itu bercerita bahwa dia berasal dari Jawa Tengah, dia sedang mencari suaminya yang kebetulan baru 2 minggu kerja sebagai sopir bis jurusan Semarang-Surabaya, keperluannya ke sini hendak mengabarkan kalau anaknya yang pertama yang berumur 15 tahun kecelakaan dan dirawat di rumah sakit sehingga butuh uang untuk perawatan anaknya. Kebetulan alamat yang di tulis oleh suaminya tidak ada nomer teleponnya.

Sesampainya di alamat yang dituju kami berhenti. Setelah di depan rumah ketika akan mengetuk pintu ternyata pintunya masih digembok, lalu kami bertanya pada tetangga sebelah yang kebetulan satu profesi. “Suami Ibu paling cepat 2 hari lagi pulangnya. Baru saja sore tadi bisnya berangkat ke Semarang. Kebetulan kami satu PO.” Kemudian kami permisi pergi.

Kelihatan di dalam mobil dia sedih sekali. “Terus sekarang Ibu mau ke mana?” tanyaku. “Sebenarnya saya pengin pulang tapi.. pasti saya nanti di marahi mertua saya kalau pulang dengan tangan kosong, lagian uang saya juga sudah nggak cukup untuk pulang.” “Begini saja, Ibu kan rumahnya jauh, capek kan baru nyampek trus pulang lagi.. apalagi kelihatanya ibu sedang hamil, berapa bulan?” “Empat bulan ini Dik, trus saya harus gimana?”

“Dalam dua hari ini Ibu tinggal saja di rumah saya, kan nggak jauh dari manukan nanti setelah dua hari ibu saya antar ke sini lagi, gimana?” “Yah terserah adik saja yang penting saya bisa istirahat malam ini.” “Oh ya, boleh kenalan.. nama Ibu siapa dan usianya sekarang berapa?”

“Panggil saja aku Mbak Lola, dan sekarang aku 35 tahun.” Malam itu, dia kusuruh tidur di kamar samping yang biasanya dipakai untuk kamar tamu yang mau menginap. Rumahku terdiri dari 3 kamar, kamar depan kupakai sendiri dan isteriku, sedang yang belakang untuk anakku yang pertama.

Malam itu aku tidur nyenyak sekali, kebetulan malam sabtu dan di kantorku hanya berlaku 5 hari kerja jadi sabtu dan minggu aku libur. Sebenarnya aku ingin pergi ke Malang tapi karena ada tamu, kutangguhkan kepergianku minggu depan. Sekitar jam 8 pagi aku bangun, kulihat sudah ada kopi yang sudah agak dingin di meja makan serta beberapa kue di piring.

Mungkinkah ibu itu yang menyajikan semua ini. Lalu setelah kuteguk kopi itu aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan kencing.Karena agak ngantuk aku kurang mengawasi apa yang terjadi, saat aku selesai kencing aku tidak sadar kalau di bathup Mbak Lola sedang telanjang dan berendam di dalamnya.

Matanya melotot melihat kemaluanku yang menjulur bebas, ketika aku membalik ke samping aku kaget dan sempat tertegun melihat tubuh telanjang Mbak Lola, tubuh yang kuning langsat dan mulus itu terlihat mengkilat karena basah oleh air dan buah dadanya.. wow besar juga ternyata, 36B. Pasti empunya gila seks. Lalu mataku berpindah ke sekitar pusarnya, di atas liang senggamanya tumbuh bulu kemaluannya yang lebat.

Tak sadar kemaluanku tegak berdiri dan aku lupa kalau belum mengancingkan celana, Dan Mbak Lola sempat tertegun melihat kejantananku yang lumayan besar, panjangnya 17 cm tapi kemudian.. “Aouuww, Dik itunyaa!” kata Mbak Lola sambil menutup buah dadanya dengan tangan serta mengapitkan kakinya.

Aku baru sadar lalu buru-buru keluar. Di kamar aku masih membayangkan keindahan tubuh Mbak Lola. Andai saja aku bisa menikmati tubuh itu… aku malah berpikiran ngeres karena memang sudah lama aku tidak mendapat jatah dari isteriku, ditambah lagi situasi di rumah itu hanya kami berdua.

Lalu timbul niat isengku untuk mengintip lagi ke kamar mandi, ternyata dia sudah keluar lalu kucari ke kamarnya. Saat di depan pintu samar-samar aku mendengar ada suara rintihan dari dalam kamar samping, kebetulan nako jendela kamar itu terbuka lalu kusibakkan tirainya perlahan-lahan. Sungguh pemandangan yang amat syur.

Kulihat Mbak Lola sedang masturbasi, kelihatan sambil berbaring di ranjang dia masih telanjang bulat, kakinya dikangkangkan lebar, tangan kirinya meremas liang kewanitaannya sambil jarinya dimasukkan ke dalam lubang senggamanya, sedang tangan kanannya meremas buah dadanya bergantian.

Sesekali pantatnya diangkat tinggi sambil mulutnya mendesis seperti orang kepedasan, wajahnya kelihatan memerah dengan mata terpejam. “Ouuuhh… Hhhmm… Ssstt…” Aku semakin penasaran ingin melihat dari dekat, lalu kubuka pintu kamarnya pelan- pelan tanpa suara aku berjingkat masuk. Aku semakin tertegun melihat pemandangan yang merangsang birahi itu.

Samar- samar kudengar dia menyebut namaku, “Ouhhh Deddyyy.. Sss Ahhh..” Ternyata dia sedang membayangkan bersetubuh denganku, kebetulan sekali rasanya aku sudah tidak tahan lagi ingin segera menikmati tubuhnya yang mulus walau perutnya agak membuncit, justru menambah nafsuku. Lalu pelan-pelan kulepaskan pakaianku satu-persatu hingga aku telanjang bulat.

Batang kemaluanku sudah sangat tegang, kemudian tanpa suara aku menghampiri Mbak Lola, kuikuti gerakan tangannya meremasi buah dadanya. Dia tersentak kaget lalu menarik selimut dan menutupi tubuhnya.

“Sedang apa Anda di sini!, tolong keluar!” katanya agak gugup. “Mbak nggak usah panik.. kita sama-sama butuh.. sama-sama kesepian, kenapa tidak kita salurkan bersama,” kataku merajuk sambil terus berusaha mendekatinya tapi dia terus menghindar. “Ingat Dik, saya sudah bersuami dan beranak tiga,” Dia terus menghiba.

“Mbak, saya juga sudah beristri dan punya anak, tapi kalau sekarang terus terang saya sangat terpesona oleh Mbak.. Nggak ada orang lain di sini.. cuma kita berdua.. pasti nggak ada yang tahu.. Ayolah saya akan memuaskan Mbak, saya janji nggak akan menyakiti Mbak, kita lakukan atas dasar suka sama suka dan sama-sama butuh, mari Mbak!”

“Tapi saya sekarang sedang hamil, Dik.. kumohon jangan,” pintanya terus. Aku hanya tersenyum, “Saya dengar tadi samar-samar Mbak menyebut namaku, berarti Mbak juga inginkan aku.. jujur saja.

” Dan aku berhasil menyambar selimutnya, lalu dengan cepat kutarik dia dan kujatuhkan di atas ranjang dan secepat kilat kutubruk tubuhnya, dan wajahnya kuhujani ciuman tapi dia terus meronta sambil berusaha mengelak dari ciumanku. Segera tanganku beroperasi di dadanya. Buah dadanya yang lumayan besar itu jadi garapan tanganku yang mulai nakal. “Ouughh jangaan Diik.. Kumohon lepaskaan..” rintihnya.

Tanganku yang lain menjalari daerah kewanitaannya, bulu- bulu lebatnya telah kulewati dan tanganku akhirnya sampai di liang senggamanya, terasa sudah basah. Lalu kugesek-gesek klirotisnya dan kurojok-rojok dinding kemaluannya, terasa hangat dan lembab penuh dengan cairan mani. “Uhhh… ssss..” Akhirnya dia mulai pasrah tanpa perlawanan.

Nafasnya mulai tersengal- sengal. “Yaahhh… Ohhh… Jangaaann Diik, Jangan lepaskan, terusss…” Gerakan Mbak Lola semakin liar, dia mulai membalas ciumanku bibirku dan bibirnya saling berpagutan. Aku senang, kini dia mulai menikmati permainan ini. Tangannya meluncur ke bawah dan berusaha menggapai laras panjangku, kubiarkan tangannya menggenggamnya dan mengocoknya.

Aku semakin beringas lalu kusedot puting susunya dan sesekali menjilati buah dadanya yang masih kencang walaupun sudah menyusui tiga anaknya. “Yahh… teruuuss, enaakkk…” katanya sambil menggelinjang. Kemudian aku bangun, kulebarkan kakinya dan kutekuk ke atas.

Aku semakin bernafsu melihat liang kewanitaannya yang merah mengkilat. Dengan rakus kujilati bibir kewanitaan Mbak Lola. “Aaahh.. Ohhh.. enaakkk Diik.. Yaakh.. teruusss..” Kemudian lidahku kujulurkan ke dalam dan kutelan habis cairan maninya. Sekitar bulu kemaluannya juga tak luput dari daerah jamahan lidahku maka kini kelihatan rapi seperti habis disisir.

Klirotisnya tampak merah merekah, menambah gairahku untuk menggagahinya. “Sudaahhh Dikk.. sekarang.. ayolah sekarang.. masukkan.. aku sudah nggak tahan..” pinta Mbak Lola. Tanpa buang waktu lagi kukangkangkan kedua kakinya sehingga liang kewanitaannya kelihatan terbuka.

Kemudian kuarahkan batang kejantananku ke lubang senggamanya dan agak sempit rupanya atau mungkin karena diameter kemaluanku yang terlalu lebar. “Pelan-pelan Dik, punya kamu besar sekali.. ahhh…” Dia menjerit saat kumasukkan seluruh batang kemaluanku hingga aku merasakan mentok sampai dasar rahimnya. Lalu kutarik dan kumasukkan lagi, lama-lama kupompa semakin cepat.

“Oughhh.. Ahhh.. Ahhh.. Ahhh..” Mbak Lola mengerang tak beraturan, tangannya menarik kain sprei, tampaknya dia menikmati betul permainanku. Bibirnya tampak meracau dan merintih, aku semakin bernafsu, dimataku dia saat itu adalah wanita yang haus dan minta dipuaskan, tanpa berpikir aku sedang meniduri istri orang apalagi dia sedang hamil.

“Ouuhh Diik.. Mbak mau kelu.. aaahhh…” Dia menjerit sambil tangannya mendekap erat punggungku. Kurasakan, “Seerrr… serrr..” ada cairan hangat yang membasahi kejantananku yang sedang tertanam di dalam kemaluannya. Dia mengalami orgasme yang pertama. Aku kemudian menarik lepas batang kejantananku dari kemaluannya.

Aku belum mendapat orgasme. Kemudian aku memintanya untuk doggy style. Dia kemudian menungging, kakinya dilebarkan. Perlahan-lahan kumasukkan lagi batang kebanggaanku dan, “Sleeep..” batang itu mulai masuk hingga seluruhnya amblas lalu kugenjot maju mundur.

Mbak Lola menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan batang kejantananku. “Gimaa.. Mbaak, enak kan?” kataku sambil mempercepat gerakanku. “Yahhh.. ennakk.. Dik punyaa kamu enak banget.. Aahhh.. Aaah.. Uuuhh.. Aaahh.. ehhh..” Dia semakin bergoyang liar seperti orang kesurupan.

Tanganku menggapai buah dadanya yang menggantung indah dan bergoyang bersamaan dengan perutnya yang membuncit. Buah dada itu kuremas-remas serta kupilin putingnya. Akhirnya Aku merasa sampai ke klimaks, dan ternyata dia juga mendapatkan orgasme lagi.

“Creeett.. croottt.. serrr..” spermaku menyemprot di dalam rahimnya bersamaan dengan maninya yang keluar lagi. Kemudian kami ambruk bersamaan di ranjang. Aku berbaring, di sebelah kulihat Mbak Lola dengan wajah penuh keringat tersenyum puas kepadaku. “Terima kasih Dik, saya sangat puas dengan permainanmu,” katanya. “Mbak, setelah istirahat bolehkah saya minta lagi?” tanyaku.

“Sebenarnya saya juga masih pengin, tapi kita sarapan dulu kemudian kita lanjutkan lagi.” Akhirnya selama 2 hari sabtu dan minggu aku tidak keluar rumah, menikmati tubuh montok Mbak Lola yang sedang hamil 4 bulan. Berbagai gaya kupraktekkan dengannya dan kulakukan di kamar mandi, di dapur dan di meja makan bahkan sempat di halaman belakang karena rumahku dikelilingi tembok.

Di tanah kubentangkan tikar dan kugumuli dia sepuasnya. Pada istriku kutelepon kalau aku ada tugas luar kota selama 2 hari, pulangnya hari Senin. Mbak Lola bilang selama 2 hari itu dia betul-betul merasakan seks yang sesungguhnya tidak seperti saat dia bersetubuh dengan suaminya yang asal tubruk lalu KO.

Cerita sex : Hukuman Untuk Istri Tercinta Karena Ketahuan Selingkuh

Dan Dia berjanji kalau sedang mengunjungi suaminya, dia akan menyempatkan meneleponku untuk minta jatah dariku.

#Cerita #Dewasa #Menikmati #Tubuh #Wanita #Yang #Sedang #Hamil #Muda

Berbagi Kehangatan Dengan Wanita Lain Terbaru Malam Ini

Umur saya saat ini 28 tahun, isteri saya juga seumur, namanya Maya. Anak saya baru umur 3 tahun, dan dia baru masuk Playgroup. Nah, di sekolahan anak saya inilah, isteri saya kenal sama nyokapnya teman anak saya. Namanya Katrine. Sebenarnya si Katrine ini orangnya nggak cakep-cakep amat, yah, lumayan-lah. Menurut saya sih, mendingan isteri saya.

Makanya, sewaktu kenalan sama si Katrine ini, saya sama sekali nggak ada pikiran yang macam-macam. Sampai lama-kelamaan isteri saya mulai akrab sama si Katrine. Mereka sering pergi sama-sama.

Nah, suatu hari, si Katrine telpon isteri saya buat ngasih tahu bahwa dia sekeluarga lagi dapat voucher menginap satu malam di sebuah Hotel bintang lima di Jakarta. Dia suruh isteri saya datang buat mencoba fasilitas-fasilitas yang disediakan hotel tersebut. Nah, karena ada kesempetan buat berenang, fitness dan lain-lain gratis, maka saya berdua nggak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Siangnya saya berdua nyusul ke hotel tersebut. Sesampainya di sana, saya berdua langsung menuju ke kolam renang, karena si Katrine sudah janjian nunggu disitu. benar aja, begitu ngeliat saya berdua datang, si Katrine langsung manggil-manggil sambil melambaikan tangannya.

“Hai May, Dan.. ”
“Hai Kat.. Mana suami sama anak kamu?” tanya isteri saya.
“Biasa, dua-duanya lagi tidur siang tuh..” kata si Katrine.
“Kamu berdua aja.. Mana anak kamu?”
“Nggak ikut deh, Kat.. Abisnya repot kalau ngajak anak kecil” kataku.
“Ya sudah, sekarang gimana, kamu berdua mau berenang nggak? Atau mau Fitness aja?”
“Langsung Fitness aja deh, Kat”

Begitulah, setelah itu kita bertiga langsung menuju ke tempat Fitnessnya. Dan setelah ganti baju di locker room, kita bertiga mulai berfitnes-ria. Asyik juga sih, sampai-sampai nggak terasa sudah hampir tiga jam kita fitness.

Wah, badan rasanya sudah capek benar nih. Setelah selesai kita bertiga terus bilas di ruang ganti, dan langsung menuju ke ruang Whirlpool. Nah, sampai disini kita bertiga bingung, sebab ruang whirpoolnya ternyata cuma satu. Wah gimana nih? Tapi akhirnya kita coba-coba aja, dan ternyata benar, cewek sama cowok jadi satu ruangannya.

Wah, malu juga nih.. Apalagi si Katrine, soalnya kita bertiga cuma dililit sama kain handuk. Setelah masuk ke dalam, saya tertegun, karena di dalam saya lihat ada cewek yang dengan santainya lagi jalan mondar-mandir dalam keadaan.. Bugil. Wah.. Gawat nih. Setelah saya lirik, ternyata si Katrine juga lagi ngeliatin tuh cewek yang kesannya cuek banget. Selagi kita bertiga bengong-bengong, tahu-tahu kita disamperin sama locker-girlnya.

“Mari Mbak, Mas.. Handuknya saya simpan,” kata si Mbak locker itu dengan suara yang halus.
“Ha? Disimpan?” tanya saya sambil kebingungan.
“Hi-hi-hi.. Iya, Mas, memang begitu peraturannya.. Biar air kolamnya nggak kotor.. ” sahut si Mbak dengan senyum genit.

“Wah.. Mati deh saya”, batin saya dalem hati, masa saya musti berbugil ria di depan satu, dua, tiga.. Empat orang cewek sih? Sementara itu saya liat isteri saya sama si Katrine juga lagi saling pandang kebingungan. Akhirnya saya yang memutuskan,

“Hm.. Gini deh, Mbak.. Kita liat-liat aja dulu.. Nanti kalau mau berendam baru kita taruh handuknya di sini”
“Iya deh, Mas..” kata si Mbak lagi sambil tersenyum genit. Terus dia langsung berbalik jalan keluar ruangan.

Setelah tinggal bertiga, isteri saya langsung memandang si Katrine,

“Gimana nih, Kat?”

Selagi si Katrine masih terdiam bingung, isteri saya langsung ngomong lagi,

“Ya sudah deh.. Kita terusin aja yuk,” katanya sambil melepaskan handuknya.
“Sudah deh, Kat.. Buka aja.. nggak apa-apa kok,” kata isteri saya lagi.
“Benar nih, May? Terus si Danny gimana?” tanya si Katrine sambil melirik malu-malu ke arah saya.

Pada saat itu saya cuma bisa pasrah aja, dan berdoa moga-moga burung saya nggak sampai bangun. Sebab kalau bangun kan gawat, si Katrine bisa tahu karena saya cuma dililit handuk doang.

“Nggak apa-apa.. Anggap saja kita kasih dia tontonan gratis” sahut isteri saya lagi.

Gawat juga nih, saya benar-benar nggak nyangka kalau isteri saya sebaik ini. Sebab biasanya dia cemburuan banget. Akhirnya pelan-pelan si Katrine mau juga ngelepasin handuknya. Aduh mak.. Begitu dia lepas handuknya, saya langsung bisa ngeliat dua buah teteknya yang membulat.. dan.. jembutnya yang.. gile.. lebat banget!

Langsung aja saya menelan ludah saya sendiri.. sambil menatap bengong ke tubuh si Katrine. Ngelihat keadaan saya yang kayak orang linglung itu, isteri saya langsung tertawa geli. Sementara si Katrine masih berusaha menutupi vaginanya dengan kedua tangannya.

“Kenapa Dan.. Jangan bengong gitu dong, sekarang kamu yang musti buka handuk tuh,” kata isteri saya lagi.

Busyet.. Masa saya disuruh bugil di depan si Katrine sih? Tapi karena takut kalau-kalau nanti isteri saya berubah pikiran, langsung aja deh saya lepas handuk saya. Seiring dengan gerakan saya ngelepas handuk, saya lihat si Katrine langsung membuang muka jengah.

“Lho, kenapa Kat.. nggak apa-apa kok.. Tadi si Danny juga ngeliatin body kamu, sampai terangsang tuh.. Lihat deh,” kata isteri saya lagi sambil menatap burung saya. Akhirnya si Katrine ngelirik juga ke burung saya, dan.. Wah.. dasar burung kurang ajar, begitu diliatin dua orang cewek, perlahan tapi pasti dia mulai bangkit. Pelan-pelan mengangguk-angguk, sampai akhirnya benar-benar tegang setegang-tegangnya. Wah, mokal banget deh, saya..

“Tuh-kan, Kat.. Benarkan dia sudah terangsang ngeliatin body kamuy..” kata isteri saya lagi. Ngeliat burung saya yang sudah tegang benar, akhirnya dua-duanya nggak tahan lagi. Pada tertawa terpingkal-pingkal. Ngedenger suara ketawa mereka, cewek yang sendirian tadi langsung nengok.. dan begitu ngeliat burung saya, dia juga langsung ikut ketawa.

“Wah, dik.. Dia sudah nggak tahan tuh..” katanya pada isteri saya, sambil ngelirikin burung saya terus. Akhirnya daripada terus jadi bahan tertawaan, langsung aja deh, saya nyebur ke kolam whirpool. Nggak lama kemudian isteri saya dan si Katrine nyusul. Akhirnya kita berempat berendam deh di kolam. Tapi nggak lama kemudian si Cewek itu bangun..

“Mbak sudahan dulu yah, Dik.. Mmm.. Tapi jangan disia-siakan tuh..” katanya sambil menunjuk ke selangkangan saya lagi. Buset nih cewek, rupanya dari tadi dia merhatiin kalau burung saya masih tegang terus.

Langsung saja saya berusaha tutupin burung saya pakai kedua telapak tangan. Sambil tersenyum genit, akhirnya cewek itu keluar ruangan. Nah, begitu tinggal kita bertiga, isteri saya langsung pindah posisi. Sekarang jadi saya yang ada ditengah-tengah mereka berdua.

“Dan.. Dari tadi kok tegang melulu sih?” tanya isteri saya sambil menggenggam burung saya. Saya cuma bisa menggeleng saja sambil melirik si Katrine.
“Ih.. Keras amat, kayak batu,” kata isteri saya lagi. Lalu, tanpa saya duga dia langsung ngomong ke si Katrine.
“Sini deh, Kat.. Mau cobain megang burung suami saya nggak nih?”
Haa? Saya sama si Katrine jadi terbengong-bengong.

“Bbb.. Boleh, May?” tanya si Katrine.
“Boleh, rasain deh.. Keras banget tuh,” kata isteri saya lagi. Pelan-pelan, si Katrine mulai ngegerayangin paha saya, makin lama makin naik, sampai akhirnya kepegang juga deh, torpedo saya. Wuih, rasanya benar-benar nikmat.

“Iya lho, May.. Kok bisa keras begini ya. Pasti enak sekali kalau dimasukin yah, May,” kata si Katrine lagi sambil terus mengelus-ngelus burung saya. Wah, saya sudah nggak tahan, tanpa minta persetujuan isteri saya lagi, langsung aja deh, saya tarik si Katrine, saya lumat bibirnya.. sambil tangan saya meremas-remas teteknya.

“Akh..” Katrine menggelinjang. Langsung saya angkat si Katrine dari dalam air, saya dudukin di pinggiran kolam.. Kakinya saya buka lebar-lebar, dan.. langsung deh saya benamin wajah saya ke dalam selangkangannya, sehingga si Katrine semakin mengerang-ngerang. Sementara itu isteri saya tetap giat mengocok-ngocok burung saya. Akhirnya karena sudah nggak tahan lagi, kita bertiga naik ke pinggiran kolam.

“Gantian dong, Kat.. Biar si Danny ngejilatin vagina saya, saya juga kepengen nih..” kata isteri saya dengan bernafsu. Karena dia sudah memelas begitu, langsung saja deh, saya jilatin vagina isteri saya. Saya gigit-gigit kecil clitorisnya sampai dia merem-melek.

Katrine pun nggak tinggal diam, ngeliat saya lagi sibuk, dia langsung saja meraih burung saya, terus dimasukin ke dalam mulutnya. Wah.. nggak nyangka, ternyata hisapannya benar-benar maut. Rasanya kita bertiga sudah nggak ingat apa-apa lagi, nggak peduli kalau-kalau nanti ada orang yang masuk.

Setelah beberapa lama, isteri saya ternyata sudah nggak tahan lagi.

“Ayo, Dan.. Cepetan masukin.. saya sudah nggak kuat lagi nih..” pintanya memelas. Akhirnya berhubung saya juga sudah nggak tahan lagi, saya cabut saja burung saya dari dalam mulut si Katrine, terus saya masukin ke dalam vagina isteri saya.

Akh.. benar-benar nikmat, sambil terus saya dorong keluar-masuk. Katrine nggak tinggal diam, sambil meremas-remas payudara isteri saya, dia terus ngejilatin buah Zakar saya. Wah.. rasanya benar-benar.. RUUAARR BBIIAASA! Nggak lama kemudian, mungkin karena sudah terlalu terangsang, isteri saya menjerit kecil..

Meneriakkan kepuasan.. Sehingga saya merasakan sesuatu yang sangat hangat di dalam lubang vaginanya. Melihat isteri saya sudah selesai, si Katrine langsung bertanya dengan wajah harap-harap cemas.

“Ngg.. Sekarang saya boleh nggak ngerasain tusukan suami kamu, May?”

“Tentu aja boleh, Kat..” jawab isteri saya sambil mencium bibir si Katrine. Mendapat lampu hijau, Katrine langsung mengambil burung saya yang sudah lengket (tapi masih tegang benar) terus dibimbingnya ke dalam lubang vaginanya yang ditutupi semak belukar.

“Aaakkhh..” desis si Katrine setelah saya dorong burung saya pelan-pelan.
“Ayo, Dan.. Terus, Dan.. I Love You..” kelihatannya si Katrine benar-benar mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Sambil saya goyang-goyang, isteri saya menjilati teteknya si Katrine. “Aduh, May.. Dan.. I love you both..”

Pokoknya selama saya dan isteri saya bekerja, mulut si Katrine mendesis-desis terus. Kemudian, mungkin karena isteri saya nggak mau ngedengerin desisan si Katrine terus, akhirnya dia bangun dan mengarahkan vaginanya ke muka si Katrine.

Dengan sigap Katrine menyambut vagina isteri saya dengan juluran lidahnya. Sampai kira-kira sepuluh menit kita bertiga dalam posisi seperti itu, akhirnya saya sudah benar-benar nggak tahan lagi.. dan.. ahh.. saya merasakan desakan si Katrine mengencang, akhh..

Akhirnya jebol juga pertahanan saya. Dan disaat yang berbarengan kita bertiga merasakan suatu sensasi yang luar biasa.. Kita bertiga saling merangkul sekuat-kuatnya, sampai.. Aahh..

Begitulah, setelah itu kita bertiga terkulai lemas sambil tersenyum puas..

“Thank you Danny, .. Maya.. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa buat saya..”
“Ha.. ha.. ha.. Sama, Kat.. saya juga benar-benar merasakan nikmat yang yang nggak pernah saya bayangin sebelumnya. Sayang suami kamu nggak ikut yah, Kat,” kata isteri saya.

“Gimana kalau kapan-kapan kita ajak suami kamu sekalian, boleh nggak, Kat?”
“Benar May.. Ide yang bagus, tapi kita nggak boleh ngomong langsung, May.. Musti kita pancing dulu..” kata si Katrine.

“Setuju,” sahut isteri saya.
“Gimana Dan.. Boleh nggak?”

Untuk sesaat saya nggak bisa menjawab. Bayangin, masa saya musti berbagi isteri saya sama suaminya si Katrine? Rasanya perasaan cemburu saya nggak rela. Tapi, ngebayangin sensasi yang akan terjadi kalau kita main berempat sekaligus.. Wah..

Cerita sex : Menikmati Pijatan Yang Membuat Ku Jadi Terangsang

“Boleh, nanti kamu atur yah, Kat.. Biar saya bisa ngerasain lagi hangatnya lubang vagina kamu.. Ha.. ha..” akhirnya saya menyetujui.

#Berbagi #Kehangatan #Dengan #Wanita #Lain

Cerita Sex Wanita Onani, Terbaru Malam Ini

Cerita Sex Wanita Onani – – Nama saya Rian, nama panggilannya adalah Ian. Cerita ini setahun yang lalu, ketika saya masih kelas 2 SMA (sekarang kelas 3). Ketika berbicara tentang seks, saya mengenal diri saya sebagai orang yang bersemangat dan suka putus asa untuk kepuasan seksual saya sendiri.

Saya sering melihat siswi saya yang seksi saat masturbasi, bernafsu, dll. dari berbagai tempat ke sekolah. Misalnya, melihat gadis-gadis pemandu sorak berlatih melalui jendela kelas di lantai dua. Dia juga nekat bersembunyi di toilet perempuan (untung tempatnya bersih) dan mencari-cari di bawah pintu paha atau celana dalam perempuan ganti baju olahraga, kencing dll. Bahkan, bukan hanya siswa yang menjadi ‘korban’ eksploitasi seksual, guru perempuan yang bergairah, cantik, seksi dan sebagainya juga pernah.

Cerita Sex Wanita Onani

Seperti yang dikatakan sebelumnya, ketika saya kelas 2 SD, ada seorang gadis cantik di kelas saya, namanya Mulan. Tapi tidak seperti biasanya, nafsu tidak bergejolak, hanya biasa-biasa saja. Sebenarnya, aku benar-benar jatuh cinta padanya. Dan saya pikir dia juga. Tidak hanya itu, anak-anak juga sering mengolok-olok saya atau membandingkan saya dengannya.

Lubang Vagina Merah Merona Cewek Gemuk Sedang Masturbasi

Ketika saya pertama kali melihat sikap dan ekspresi wajahnya, saya menilai dia sebagai seorang gadis tanpa gairah. Mulan tidak seksi, tubuhnya tidak terlalu berisi. Pantatnya juga tidak menggairahkan. Dadanya mungkin juga sedikit kurang dari 34. Tapi kulitnya yang putih, pahanya yang sering terlihat dan leher seragamnya yang suka melorot, membuat nafsuku berlama-lama. Gaya rambutnya sangat lucu. Keriting, agak terbelah ke arah tengah, dan berwarna hitam kebiruan/biru hitam. Namun, Ja-Im membuatku tetap dekat dengannya, dan berpikir bahwa dia bisa melakukan sesuatu nanti setelah dia berbaikan.

Suatu hari saya melakukan niat sembrono saya seperti biasa. Pertama saya bersembunyi di toilet kamar mandi perempuan. Aku tahu gadis pemandu sorak berlatih hari itu, jadi kalian semua akan mengenakan seragam kompetisi, yang sedikit terbuka (itu saja, ditambah gadis-gadis itu seksi lagi). Yang saya lihat saat itu adalah beberapa model celana dalam, ada yang meluncur di bagian bokong, mulai dari putih polos, polka dot, biru, dan lain-lain.

Benda di bawah langsung berdiri tegak, dan aku mencoba membukanya perlahan. Setelah beberapa saat saya mulai masturbasi, tiba-tiba seorang gadis masuk ke toilet dan mengobrol dengan gadis-gadis ceria. Dan ketika saya melihat sepatunya, itu adalah Mulan. Dia kemudian menyesuaikan rok abu-abunya sedikit, lalu dia mengangkat kakinya secara bergantian ke dinding untuk mengikat tali sepatu. Lalu aku dengan jelas melihat paha putih mulusnya. Seberapa cepat barang saya saat itu. Tapi sebelum saya bisa mengeluarkan sperma saya, gadis-gadis itu sudah pergi. Pada akhirnya saya mendapat tempat kedua di kelas. Aku mengangguk dan melanjutkan masturbasi sambil duduk di kursi dekat jendela. Fuuhhh.., sorak-sorai sangat seksi.

Tidak lama kemudian, seseorang yang tampak seperti seorang gadis tiba-tiba muncul di depan kelasku. Tiba-tiba lagi, sebelum aku sempat memperbaiki celanaku, gadis itu masuk ke kelasku. Ternyata Mulan..! Kejutan saya tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata atau ditulis dalam bahasa apa pun. Maluku juga mengalami nasib yang sama. Cat merahnya bahkan bisa lebih merah dari wajahku.

Cerita Cewek Di Perkosaan

Mulan menatapku dengan setengah tersenyum malu. Dia menutupi bibirnya yang tersenyum dengan telapak tangannya seperti orang yang sedang beribadah.

Dia segera memotong kegagapanku, dan kembali dengan ekspresi tersenyum: “Hahaa.., dasar brengsek..! Ini, tolong bantu saya menemukan buku LKS-LKS yang tertinggal…”

Sesaat aku bingung. Mulan, yang melihatku setengah telanjang, sangat normal, dan malah meminta untuk membantuku menemukan buku lain..? Saya pikir, ya, semoga saja dia tidak ‘meningkat’ (cerita dengan orang lain). Ketika saya tidak ada apa-apa, saya langsung menghampirinya dan membuka dan mencari lemari kelas. Mulan berdiri di sampingku membungkuk. Saat mencari buku, aku melihat Mulan menatapku.

Lalu sekilas kulihat leher seragamnya sedikit diturunkan, sehingga payudaranya yang terbungkus bra terlihat. Memang tidak besar dan tidak kecil, tapi bisa menambah nafsu saya. javcici.com Kemudian saya melanjutkan mencari buku. Tiba-tiba Mulan mendekatkan wajahnya ke pipi kananku, dan menciumnya lembut. Akibatnya, bulu-bulu di leher saya merinding. Apalagi ditambah ciuman Mulan menyebar ke area telinga.

Ketahuan Onani Oleh Kakak Dan Berakhir Diajak Ngentot Dan Tetangga Tante Titik Yang Sexy

Tanpa pikir panjang aku menerimanya dan membalas ciumannya. Tidak ingin kalah. Mulan kemudian melingkarkan tangannya di leherku. Aku memeluk tubuh pinggangnya sambil sesekali mengelus pantatnya. Mulan mulai mencium lidahnya. Aku menjawab lagi, aku memasukkan lidahnya ke dalam mulutku dengan milikku. Ternyata Mulan juga diam-diam asyik. Aku mencoba menyelipkan salah satu tanganku di bawah kemeja seragamnya yang sudah lepas. Punggungnya sangat enak untuk dibelai.

Milik saya sudah lama. Mulan suka menghisap lidahku. Kemudian Mulan melepas bajunya sendiri dan juga milikku. Untungnya saat itu saya tidak mengenakan kaus dalam, jadi itu tidak terlalu mengganggu saya. Mulan kemudian melepas bra-nya, model tanpa tali. Sekilas saya melihat payudaranya tampak kencang dan sedikit membesar, mungkin itu ereksi seorang gadis. Apalagi saat aku meraba-raba, aku bisa merasakan betapa kencangnya payudara Mulan. Putingnya berwarna coklat tua.

Masih berdiri, aku menundukkan kepalaku dan membelai payudaranya yang indah dengan lidahku. Aku membasahi sekeliling dan menjilatnya kembali. Mulan suka menjilati lidahku ke payudaranya. Dia menjawab dengan, “Aahhh.., uughhh..,” dan dengan sedikit menarik rambutku. Tidak lama setelah merokok ‘pepaya bangkok’, Mulan menyuruhku duduk di kursi, dan dia melepas celana abu-abu dan celana dalamku. Mulan menginginkan ‘spongky-spongky’ (oral seks).

Sekarang saya tahu bagaimana rasanya merasakan apa yang dikatakan banyak orang seperti terkena getaran atau sengatan listrik. Barang-barang saya segera disiapkan secepat mungkin. Mulan perlahan mulai memasukkan barang-barangku ke mulutnya, sedikit malu.

Aku Dijadikan Obyek Onani Oleh Anakku”

Saat bibirnya menyentuh akhir permainanku, aku langsung refleks mendongak, tanganku mencengkeram tepi meja dan kursi dengan kuat. Namun, setelah beberapa saat Mulan mengisap barang-barang saya, saya terbiasa. Itu sangat lezat. Mulan juga menjilat barang-barang saya dari waktu ke waktu, dan kemudian terus menjilat. Itu mungkin ereksi terbesar dan tersulit yang pernah saya alami, dan mungkin yang terpanjang.

Mulan memegang pangkal penisku dengan keras. Mulan terkadang membelai rambut testisku dan menjilatnya, membuatku sangat geli tapi tidak geli untuk tertawa, tapi geli yang enak. Selama aktivitas seks, Mulan dan saya tidak melakukan dialog apa pun kecuali hanya mendesah, “Aghg.. ehhh…” dan desahan lainnya.

Tidak lama setelah itu, Mulan tidak duduk di atasku, tetapi dia malah berjongkok dan mulai melakukan masturbasi padaku. Sesaat aku berpikir, mungkin dia belum mau kehilangan keperawanannya. Tetap saja pada akhirnya aku tidak peduli. Saya mendapatkan penghapus yang ternyata lebih enak daripada milik saya sendiri. Apalagi saat tangannya menyentuh pangkal kepala penisku, wuiihhh.., mungkin seperti tersengat listrik ratusan volt. Mungkin karena keinginan saya sangat besar, orgasme saya sedikit lebih tercapai.

Setelah beberapa semprotan, saya berhenti selama beberapa detik, dan mengangkat Mulan. Saya bermaksud memercikkan sperma saya tidak hanya di wajahnya tetapi juga di payudaranya (seperti di film-film biru).

Cerita Dewasa Ketahuan Onani Sama Tante Hilda

Akhirnya setelah menahannya, saya melanjutkan semprotan mani saya ke dadanya, meskipun hanya ada beberapa semprotan yang tersisa. Mulan terdiam sejenak. Dia melepaskan rasa lelahnya. Sambil melihat payudaranya yang basah kuyup, dia juga menyeka wajahnya yang penuh dengan cairan panas putih kental dengan telapak tangannya.

Kemudian dia mengambil handuk kecil yang sering dia bawa dari tasnya, dan melanjutkan membersihkan spermaku lagi. Setelah itu, orang yang masih telanjang bulat itu duduk di pahaku sambil melingkarkan tangannya di leherku.

Lalu dia berkata: “Ian.., ini (sambil menunjuk selangkangannya) belum pergi …, jika kamu mau seperti itu, lakukan saja.”

Mulan dan aku segera berpakaian dan dengan hati-hati meninggalkan kelas setelah mengambil lembar kerja yang dia cari, memasang wajah normal agar tidak curiga.

Saya Menemukan Ibu Mertua Masturbasi

Malam itu, aku dan Mulan akhirnya resmi menjadi teman. Sangat aneh, terbalik, dibuat setelah pertama kali bercinta. Sejak saat itu sampai sekarang, saya tidak pernah terpental dan masturbasi melihat gadis-gadis bersorak, di toilet perempuan atau guru perempuan. sedikit lebih lambat dari biasanya, apa lagi malam ini saya tidur hampir pagi karena saya sibuk membuka kotak surat dan menjawab surat masuk. Ada seorang pembaca pria yang mengirim email kepada saya, itu biasa-biasa saja dan sopan. Pada awalnya seperti email berbayar lainnya, dan selalu ingin persyaratan saya dicantumkan jika mereka ingin terus mengenal saya dan berbicara dengan saya.

Pembaca yang satu ini berbeda dengan yang lain karena tanpa banyak komentar, email berikut langsung memberikan persyaratan yang dimintanya. Saya juga berbagi foto dan mengirim email kepadanya. Jujur sangat bersimpati padanya, hanya saja saya tidak punya foto dan data lengkapnya.

Tapi aneh! Tiba-tiba aku menjadi penasaran dengannya, sesuai dengan keinginannya. Di email terakhir dia menanyakan bagaimana cara menyembuhkan perut ikan yang buncit. Ha.. ha.. ha.., tidak semua dokter hewan bisa merawat ikan. Kembali ke cerita saya, tadi pagi ternyata rumah saya kosong, orang tua dan adik saya baik-baik saja di sekitar.

Ini normal, mereka tidak ingin mengganggu tidur saya dan mengunci rumah dari luar. Kami tidak berada di rumah masing-masing dengan kunci rumah masing-masing. Setelah membaca koran pagi sambil minum kopi, saya membacanya di tisu toilet di kamar mandi saya.

Ngintip Wanita Hamil Masturbasi Berujung Ngentot

Maksud saya buang air besar (Maaf! Saya mencoba menyampaikan apa yang saya alami apa adanya) sambil membaca koran. Membiarkan pintu terbuka dengan sengaja, bagaimanapun juga, tidak ada orang lain di rumahku. Aku mengeluarkan singlet baruku dari kamar tadi, membuangnya, dan juga celana pendek longgar yang bagian bawahnya agak lebar, yang aku pakai saat tidur.

Sekarang saya benar-benar telanjang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh saya. Sejak kecil saya tidak suka dan tidak pernah menggunakan bra sampai sekarang di usia 28 tahun saya masih belum memiliki bra untuk menutupi payudara saya yang tebal dan

#Cerita #Sex #Wanita #Onani